PENERAPAN DALIL TEORI BRUNER DALAM PENGAJARAN GRAFIK PERSAMAAN GARIS LURUS (DALIL KONSTRUKSI DAN DALIL KEKONTRASAN DAN KERAGAMAN Supriyono Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstrak Salah satu kemampuan transferable yang dapat dicapai pendidikan melalui pelajaran matematika adalah kemampuan berpikir antara lain melakukan analisis, sistesis, dan mengkonstruksikan suatu model. Meng-konstruksikan suatu model merupakan salah satu usaha untuk menuju pada kemampuan transferable. Guna mengembangkan kemampuan trans-ferable tersebut, dalam tulisan ini disajikan dalil konstruksi dan dalil kekontrasan dan keanekaragaman yang diaplikasikan dalam pengajaran grafik persamaan garis lurus. Dalil konstruksi dan dalil kekontrasan dan keragaman punya kesamaan, yakni kedua dalil tersebut cenderung untuk memulai suatu pengajaran berawal dari bentuk (benda) konkrit, selanjutnya menuju pada bentuk abstrak. Dalil konstruksi memberikan kebebasan untuk menyusun sendiri gagasan-gagasan yang biasanya disesuaikan dengan struktur kognitif masing-masing siswa, dan disarankan dalam menyusun gagasan-gagasan tersebut aktivitas-aktivitas dapat menggunakan bendabenda konkrit. Dalil kekontrasan dan keanekaragaman dalam aplikasi-nya seiring, artinya bila suatu konsep dikontraskan dengan konsep yang lain, beberapa konsep tersebut diharapkan bervariasi. Kata Kunci: dalil teori Bruner,garis lurus dapat dikatakan bahwa matematika
Pendahuluan Matematika yang diberikan
sekolah berperan untuk mempersi-
untuk dipelajari pada jenjang SD,
apkan anak didik agar berpikir logis,
SLTP dan SLTA disebut matematika
kritis
sekolah (Suherman dan Winataputra,
menggunakan
1993: 134). Sesuai dengan tujuan
fungsional dalam kehidupan sehari-
pendidikan matematika di sekolah,
hari. Salah satu materi mate-matika
dan
kreatif,
serta
matematika
dapat secara
68 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
yang dapat melatih siswa untuk
turunan dan integral, dapat dijelaskan
berpikir kritis, dan kreatif adalah
dengan
grafik.
memperlihatkan bahwa grafik pada Untuk berpikir kritis, siswa
bantuan
hakekatnya
grafik.
dapat
Hal
ini
memberikan
dapat dilatih dengan soal-soal tentang
gambaran secara geometris ide-ide
perubahan sumbu atau perubahan
abstrak dalam matematika. Peranan yang lain dari grafik
skala dari sebuah grafik. Sedangkan kreatif, dapat ditum-buhkan melalui
di
materi tentang system koordinat yang
menginterpretasikan hubungan an-
berbeda-beda.
tara dua variabel, misalnya antara
Untuk menguasai grafik de-
antaranya,
jarak,
waktu,
grafik
serta
dapat
mengkaitkan
ngan baik, salah satu faktor ke-
domain dan range dari suatu fungsi.
mampuan yang patut diperhatikan
Bagian grafik yang dapat membuat
adalah
Ke-
siswa berpikir kritis dan kreatif di
mampuan visual dapat membantu
antaranya adalah saat mengenalkan
dalam memahami konsep matema-
grafik dengan kuantitas yang diskrit
tika. Di sini letaknya peranan grafik,
dan grafik dengan kuantitas yang
misalnya penggunaan grafik dalam
kontinu.
aljabar, kalkulus, trigonometri, atau
Kerslake(1981:
dalam
peubah
dari menggambarkan grafik dengan
kompleks. Menurut Suwarsono (1982:
kuantitas yang diskrit ke grafik
14),
dalam
dengan kuantitas kontinu adalah hal
matematika meskipun tampak “ab-
penting dalam pelajaran matematika
strak” banyak yang dapat ditun-
lanjut. Di samping itu, grafik dapat
jukkan
dengan
menyederhanakan dan menyelesaikan
bantuan bentuk grafik. Sebagai contoh,
permasalahan dalam matematika, mi-
untuk mengenalkan beberapa konsep
salnya menggambarkan penyelesaian
dalam kalkulus, seperti fungsi, limit,
dalam sistem persamaan aljabar, atau
kemampuan
analisis
visual.
dengan
konsep-konsep
atau
diterangkan
Seperti 121),
diungkapkan perpindahan
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
69
mampu
mempresentasikan
Salah
data
secara akurat.
transferable
satu yang
kemampuan dapat
dicapai
Untuk memahami grafik, salah
pendidikan melalui pelajaran ma-
aspek
diper-
tematika adalah kemampuan ber-pikir
penggunaan
antara lain melakukan analisis, sintesis,
lambang-lambang dalam matema-tika.
dan menkonstruksikan suatu model
Beberapa lambang matematika yang
merupakan salah satu usaha untuk
terkait dengan grafik dianta-ranya
menuju
“=”, “+”, “–”, “x” dan sebagainya.
transferable. Guna mengembangkan
Mengenai
penggunaan
kemampuan
lambang
dalam
satu
timbangkan
Soewarsono mukakan,
yang
patut
adalah
lambangmatemati-ka
(1982:
15)
penggunaan
mengelambang-
pada
kemampuan
transferable
tersebut,
penulis mencoba untuk menyajikan dalil konstruksi dan dalil kekon-trasan dan
keanekaragaman
yang
lambang dalam matematika menu-ntut
diaplikasikan dalam pengajaran grafik
paling sedikit dua kemampuan, yaitu
persamaan garis lurus. Penggunaan
kemampuan
dalil tersebut meru-pakan langkah
melihat
(menge-nal
secara visual) lambang terse-but, dan
awal
kemampuan
menterjemahkan
persamaan garis lurus. Artinya, untuk
lambang tersebut
ke
mengenalkan
matematikanya.
dalam arti
Mengingat
grafik
dalam
persamaan
peng-ajaran kon-sep garis
lurus,
grafik grafik dalam
terbentuk dari beberapa lambang-
penyajiannya siswa dibawa
/simbol
matematika,
dengan
bentuk konkrit untuk menuju ke
sendirinya
kemampuan
mengenal
secara visual lambang tersebut, dan
pada
bentuk abstrak.
seha-
Konsep dalam Proses Belajar Mengajar Banyak pengertian tentang
rusnya dimiliki oleh siswa atau perlu
konsep. Gagne dalam Ruseffendi
dikembangkan lebih lanjut.
(1988:
menterjemahkan lambang tersebut ke dalam
arti
matematikanya,
32)
menyatakan,
konsep
70 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
adalah ide abstrak yang memung-
(dalam
kinkan kita mengelompokkan ben-da-
melukiskan anak-anak berkembang
benda (objek-objek) ke dalam contoh
melalui tiga tahap per-kembangan
dan
mental sebagai berikut.
bukan
contoh.
Apa
yang
dinyatakan oleh Gagne tidak jauh
Hudoyo,
1990:
48)
a. Enaktif
berbeda dengan yang dinyatakan oleh
Dalam tahap ini anak peserta
Soedjadi(1993:6)
didik
yang
menge-
di
dalam
belajarnya
mukakan bahwa konsep adalah “ide
menggunakan/memanipulasi
abstrak yang dapat digunakan untuk
objek-objek secara langsung.
mengadakan
klasifikasi
atau
penggolongan”, yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Dalam tulisan ini konsep adalah ide abs-trak yang dapat
digunakan
untuk
mengelompokkan benda (objek) ke
b. Ikonik Tahap ini menyatakan bahwa kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek-objek. Dalam tahap ini, anak tidak
dalam contoh dan bukan bukan
memanipulasi langsung objek-
contoh. Sebagai contoh satu konsep
objek seperti dalam tahap enak-
adalah garis lurus. Dengan adanya
tif,
konsep garis lurus memungkinkan
memanipulasi dengan menggu-
untuk mengelompokkan objek-objek,
nakan gambaran dari objek.
apakah objek tersebut garis lurus atau bukan?
melainkan
sudah
dapat
c. Simbolik Tahap
terakhir
ini,
menurut
Konsep merupakan ide abs-
Bruner merupakan tahap me-
trak, oleh karena itu pengenalan suatu
manipulasi simbol-simbol seca-ra
konsep dalam proses belajar mengajar sebaiknya disesuaikan de-ngan tahap perkembangan mental siswa. Bruner
langsung dan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek.
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
71
Dalam tulisan ini, aplikasi
dimulai dari contoh dan bentuk yang
teori belajar akan lebih banyak pada
konkrit. Misalnya, materi pengantar
tahap ikonik. Salah satu cara penyajian
dari konsep grafik persamaan garis
konsep dalam matematika agar mudah
lurus dikaitkan dengan kehidupan
dimengerti oleh siswa adalah dengan
sehari-hari, seperti gerakan mobil
memulai pengajaran pada bentuk
dengan kecepatan tetap, pemakaian
konkrit.
bensin untuk setiap jarak tempuh
Dienes
(dalam
Ruseffendi,
perjalanan, dan sebagainya. Bruner
1988: 157 – 158) mengemukakan
dan
kawan-kawan
dapat
mengadakan penelitian, guna me-lihat
dipelajari dengan baik bila repre-
pengajaran matematika di se-kolah-
senttasinya dimulai dengan benda-
sekolah.
benda konkrit yang beraneka ragam.
sekolah-sekolah
Apa yang dikemukakan oleh Dienes
dengan
tersebut tidak jauh berbeda dengan
tersebut menghasilkan 4 dalil sebagai
yang
berikut:
bahwa
konsep
matematika
dikemukakan
oleh
Hudoyo
Penelitian
Bruner
yang
pengajaran
(1979: 100) yang menyatakan, salah
(1) Dalil Konstruksi
satu faktor agar dapat menggunakan
(2) Dalil Notasi
simbol-simbol abstrak dengan baik
(3) Dalil
Kekontrasan
(Contrast
and
konsep
Variation Theorem)
pertama-tama dengan contoh-contoh konkrit serta melibatkan penga-laman belajar
terdahulu
yang
diketahui
(4) Dalil
matematika
Ke-
anekaragaman
disajikan
berkaitan
dan
bila setiap aksioma, definisi atau matematika
ke
Pengaitan
(Conectivity
Theorem) Di
antara
4
dalil
yang
dengan baik oleh siswa. Demikian
dikemukakan oleh Bruner, yang di-
halnya konsep grafik persamaan garis
bahas dalam tulisan ini terdiri atas 2
lurus sebagai satu contoh dalam
dalil, yaitu (1) dalil konstruksi, dan
matematika, pada penyajiannya perlu 72 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
(2) dalil kekontrasan dan keanekaragaman. Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keanekaragaman Keempat dalil yang dikemukakan Bruner mempunyai kecenderungan bahwa untuk memahami
dalam matematika ialah dengan melakukan penyu-sunan representasinya. Pada langkahlangkah permulaan be-lajar konsep, pengertian akan lebih melekat bila kegitan-kegiatan yang menunjukkan representasi konsep itu dilaku-kan oleh siswa sendiri”. Dalil
konstruksi
cenderung
suatu konsep, siswa perlu dibawa
untuk memberi kebebasan pada
pada
siswa
bentuk
yang
konkrit
atau
untuk
dimulai dari konsep-konsep yang
gagasan-gagasan
sudah
struktur
dipahami.
Berikut
akan
mengungkapkan berdasarkan
kognitif
yang
telah
diuraikan mengenai dalil konstruksi
dimilikinya. Cara belajar konsep
dan dalil kekontrasan dan keane-
menurut dalil konstruksi dilaku-
karagaman.
kan dengan menyusun
sendiri
1. Dalil Konstruksi
gagasan-gagasan
dipela-
Sehubungan
dalil
jarinya, dan disarankan dalam
konstruksi Hudojo(1990:49) me-
penyusun gagasan-gagasan terse-
nyatakan cara berpikir terbaik bagi
but siswa dapat menggunakan
seorang
peserta
bentuk-bentuk
memulai
belajar
prinsip
di
adalah
dengan
dengan
yang
didik konsep
dalam
untuk dan
matematika
mengkonstruk-
konkrit
(konsep,
prinsip, dalil yang telah dipela-jari) serta benda-benda empiris. Agar dalil konstruksi dapat
sikan konsep dan prinsip itu. Apa
berjalan
yang dikemukakan Hudojo tidak
materi
jauh berbeda dengan Ruseffendi
prasyarat,
(1988: 151) bahwa:
dipahami dengan baik oleh siswa.
“Cara yang paling baik anak untuk belajar konsep, dalil, dan lain-lain,
Hudojo (1988: 49) menyatakan
dengan
baik,
materi-
yang dianggap
sebagai
seharusnya
sudah
apabila dalam merumuskan dan
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
73
mengkonstruksi gagasan-gagasan
diharapkan
itu,
mempermudah
ia
(siswa)
benda-benda
menggunakan
konkrit,
ia
akan
dapat
lebih
siswa
mengklasifikasikan
untuk
contoh
dan
cenderung ingat gagasan tersebut
non-contoh dari konsep tersebut.
dan kemudian mengaplikasikan ke
Untuk pengontrasan, selain dila-
dalam situasi yang tepat.
kukan dengan cara menampilkan
2. Dalil
Kekontrasan
dan
Ke-
contoh dan non-contoh dari konsep tersebut, dapat juga dilakukan
anekaragaman Sehubungan
dengan
dalil
dengan
cara
memban-dingkan
kekontrasan dan keanekaragaman
konsep matematika dengan konsep
Bruner menyatakan bahwa prose-
yang lain, ataupun konsep yang
dur
gagasan-gagasan
sedang dipelajari dengan konsep
matematika yang berjalan dari
sebelumnya. Hudoyo (1990: 50)
konkrit menuju ke abtsrak harus
menyatakan bahwa bagi peserta
disertakan perbedaan dan variasi.
didik
Perbedaan di sini dapat diartikan
mempertentangkan
contoh-contoh
noncontoh-
tersebut dengan konsep yang lain,
noncontoh dari konsep, sedang-
akan membantu mengembangkan
kan
diartikan
pengertian intuitif suatu konsep
keragaman dalam menampilkan
baru menuju ke bentuk konsep
contoh-contoh dari suatu konsep.
formal.
belajar
variasi
Dengan
dan dapat
demikian
contoh-
dengan
Menampilkan
cara konsep
contoh-contoh
contoh dan noncontoh-non-contoh
dan noncontoh dari konsep serta
dari
menjelaskan
konsep
mempertegas
diharapkan dan
dapat
memperjelas
hubungan
konsep
dengan konsep yang lain merupakan
konsep yang sedang dipelajari.
komponen-komponen
dalam
Berbekal dari “definisi” (batasan
melakukan analisis konsep Dahar
konsep) yang telah dimiliki siswa,
(1989: 93) menyatakan bahwa
74 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
untuk melakukan analisis konsep,
tentang
konsep,
contoh-contoh
guru hendaknya mem-perhatikan
yang
hal-hal di bawah ini,
beranekaragam, selain itu ben-
a. nama konsep,
tuk/rumus
disajikan yang
harus dikenalkan
b. atribut-atribut
kriteria
dan
sebaiknya juga perlu bervariasi.
atribut-atribut
variabel
dari
Misalnya
untuk
mempertegas
pemahaman siswa tentang kon-sep
konsep,
persamaan garis lurus, maka perlu
c. definisi konsep, d. contoh-contoh
dan
contoh-noncontoh
non-
disajikan
dari
persamaan
garis
lurus,
seperti
bentuk umum persamaan garis
konsep, dan e. hubungan
bentuk-bentuk
konsep
dengan
lurus, bentuk simetri persamaan garis lurus, bentuk implisit per-
konsep yang lain. gagasan-
samaan garis lurus, serta bentuk
gagasan matematika yang ber-jalan
eksplisit persamaan garis lurus.
dari konkrit menuju abs-trak selain
Dalam penggunaannya, bentuk-
harus disertakan pengontrasan juga
bentuk
perlu
tersebut
Prosedur
belajar
berva-riasi
dalam
persamaan memiliki
garis
lurus
peranannya
memberikan contoh-contoh dari
masing-masing.
konsep tersebut. Jika peserta didik
umum persamaan garis lurus
mempelajari
konsep
+ By + C = 0) baik digunakan bila
harus
ingin menyelidiki apakah tempat
matematika,
sesuatu contohnya
Seperti
bentuk (Ax
bervariasi sehingga tidak menjadi
kedudukan suatu titik
salah pengertian bahwa konsep
berada di atas atau di bawah garis
yang dipelajari itu hanya sesuai
yang
dengan satu contoh yang diberikan
penyajian bentuk persamaan garis
(Hudoyo,
Untuk
lurus yang bervariasi diharapkan
mempertegas pemahaman siswa
juga dapat menuntun siswa untuk
1990:
50).
dimaksud.
tertentu
Selain
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
itu,
75
menggu-nakannya
pada
situasi
Kekuatan Dalil Kekontrasan dan Keanekaragaman Di antara kelebihan dari dalil
konsep
kekontrasan dan keanekaragaman
dalil
dapat disebutkan sebagai berikut:
yang lain. Untuk dengan
memahami baik
menurut
kekontrasan dan keanekaraga-man,
a. Dengan
contoh-contoh
yang
harus disertakan dengan contoh-
bervariasi dapat menghindarkan
contoh dan noncontoh-noncontoh
salah pengertian pada konsep yang
atau
dipelajari.
membanding-kan
konsep
dengan konsep yang lain, juga
b. Membandingkan konsep dengan
perlu diingat dalam pem-berian
konsep yang memungkinkan suatu
contoh-contoh
pengajaran akan lebih bermakna.
tersebut
harus
bervariasi, sehingga diha-rapkan pada siswa tidak terjadi salah pengertian tentang konsep. Kelemahan Dalil Kekontrasan dan Keanekaragaman Di antara kelemahan dari dalil kekontrasan
dan
keanekaragaman
dapat disebutkan sebagai berikut: a. Bila suatu definisi atau konsep tidak jelas, maka siswa sukar untuk mengklasifikasikan con-toh dan noncontoh. b. Guru dituntut memiliki wawasan yang
luas
agar
tajam
dalam
membandingkan konsep dengan konsep yang lain; serta mampu memberikan contoh-contoh yang bervariasi.
c. Mempertentangkan konsep dengan konsep yang lain dapat membantu peserta
didik
me-ngembangkan
pengertian yang secara intuitif menjadi konsep formal. Grafik Persamaan Garis Lurus Grafik suatu persamaan di R² adalah himpunan semua titik (x,y) di R² yang koordinatnya adalah bilangan yang memenuhi persamaan tersebut (Leithold, 1988: 19). Ini berarti, sebuah titik terletak pada suatu grafik jika akan dan hanya jika koordinatnya memenuhi persamaan dimaksud. Untuk membuat
menggambar
grafik,
terlebih
atau dahulu
digambar sumbu-sumbu koordinat, yang dilanjutkan dengan memplot
76 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
(menggambar)
titik-titik
grafik.
Pendekatan ini merupakan salah satu
diaplikasikan pada satu pengajaran materi grafik persamaan garis lurus.
cara menggambar grafik suatu fungsi
Untuk
memahami
grafik
atau grafik suatu persamaan. Apabila
persamaan garis lurus dengan baik,
titik-titik
grafik
(elemen-elemen
perlu dibangkitkan kembali pema-
pasangan
terurut)
tersebut
adalah
haman siswa tentang konsep grafik
bilangan-bilangan,
maka
tiap
dan konsep persamaan garis lurus.
diartikan
Pada proses belajar-mengajar beri-kut
sebagai koordinat cartesian sebuah
pemahaman siswa tentang kon-sep
titik pada bidang. Himpunan titik-titik
grafik dan konsep persamaan garis
demikian disebut grafik fungsi f (f
pertanyaan tersebut adalah bervariasi.
adalah
membentuk
Diharapkan
dengan
per-tanyaan-
pasangan terurut tersebut). Seba-
pertanyaan
yang
bervari-asi,
gaimana diungkapkan Leithold (1988:
pemahaman siswa tentang konsep
50) bahwa jika f merupakan suatu
grafik dan konsep persa-maan garis
fungsi, maka grafik fungsi f adalah
lurus tidak hanya ter-paku pada satu
himpunan
atau
pasangan
terurut
fungsi
dapat
yang
titik-titik
(x,y)
di
R²
dua
sehingga (x,y) merupakan pasangan
pertanyaan
terurut
dari
persamaan
bentuk
(contoh)
yang
dan
bervariasi,
f.
Materi
grafik
diharapkan siswa tidak mengalami
garis
lurus,
dalam
salah pengertian tentang satu konsep
Kurikulum 1994 diberikan di kelas II
yang dipelajari. Untuk
SMP pada Cawu II. Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keanekaragaman dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Pada penggunaannya, kedua
mengenalkan
konsep
grafik persamaan garis lurus dengan menggunakan dalil konstruksi dan dalil
kekontrasan
ragaman,
dan
diharapkan
keaneka-
siswa
telah
dalil di atas (dalil konstruksi dan dalil
memahami dengan baik konsep grafik
kekontrasan dan
dan konsep persamaan garis lurus.
keanekaragaman)
Untuk
mengetahui
kemam-puan
siswa dalam memahami konsep grafik Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
77
dan konsep persa-maan garis lurus,
kemampuan siswa dalam membaca
pada
grafik , perhatikan contoh berikut.
uraian
digunakan
pengajaran
dalil
berikut
kekontrasan
keanekaragaman.
Dengan
dan bekal
Contoh di bawah ini diberikan pada siswa
untuk
dicermati,
pemahaman yang baik tentang konsep
selanjutnya
grafik dan konsep persamaan garis
beberapa perta-nyaan.
lurus,
Contoh1 :
di-harapkan
siswa
mampu
guru
dan
mengajukan
atas
Tuti berangkat dari rumah pukul
pertanyaan tentang konsep grafik
06.00, menuju pasar Kapuas yang
persamaan garis lurus tersebut.
jaraknya 18 km. Perjalanan ke pasar
meng-konstruksi
jawaban
Berikut disajikan uraian tentang
Kapuas dengan jalan kaki dan naik
penelusuran kemampuan siswa dalam
bis (naik bis lebih cepat dari jalan
konsep grafik dan konsep persamaan
kakik).
garis
perjalanannya.
lurus.
Untuk
menelusuri
Berikut
adalah
grafik
JARAK RUMAH KE PASAR (KM)
18 15 12 9 6 3 0 8.00
8.30
6.00
6.30
(a) Pada jam berapa Tuti di Pasar? Darimana kamu tahu ?
7.00
7.30
9.00
(b) Menurut kamu, apa yang dilakukan Tuti antara jam 08.00 sampai dengan jam 08.45 ? (Pilih
78 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
satu satu, jalan kaki, istirahat
suatu grafik yang diberi-kan dapat
(diam di tempat), atau naik
terarah. (bentuk pene-rapan dalil
sepeda!
keanekaragaman)
Berikan alasan atas jawa-banmu! (c) Apakah perjalanan Tuti dari
Menelusuri
Kemampuan
Siswa
rumah ke pasar Kapuas de-ngan
dalam Menyajikan Grafik
kecepatan tetap?
Contoh 2.
Dari mana kamu tahu?
Perjalanan Budi dari Semarang ke
(Jika jawaban
siswa tentang
Solo dengan mobil ditempuh sela-ma
perjalanan Tuti tersebut dija-wab
3 jam. Setiap 30 menit, Budi
dengan kecepatan tidak tetap,
melakukan pencatatan terhadap jarak
maka dapat dilanjutkan dengan
yang ditempuh.
pertanyaan
Dari
berikut;
Kapan
hasil
kecepatan yang paling tinggi
diperoleh:
ditempuh Tuti selama perjalanan
Jarak
tersebut/ dan kapan kecepatan
(km)
paling rendah ditempuh Tuti
Waktu
selama perja-lanan tersebut?
(jam)
(d) Dengan apa dia tempuh antara jam 08.45 hingga jam 09.00 Setelah terjadi diskusi, tanya jawab serta respon dari beberapa siswa, selanjutnya guru mengarahkan pa-da jawaban yang sesungguhnya. Dengan demikian diharapkan, pe-mahaman siswa
dalam
menginterpretasikan
pengamatan
tersebut
0
30
60
80
80
100
100
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
Berdasarkan soal tersebut, guru melanjutkan beberapa pertanyaan sebagai berikut. (a) Sajikanlah data di atas dalam bentuk
grafik
jarak
terhadap
waktu! (b) Apakah
mungkin
membentuk
model grafik yang lain! (Se-perti,
80 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
jarak dan waktu pada salib sumbu ditukar). (c) Jika jarak skala diperkecil (mi-
b.
x 1 y+4 = 2 3
c. y² = x + 10
sal, siswa membuat 1 skala un-
d. y = 2
tuk 10 km diubah menjadi 1 skala
e. y = x² + 1
untuk 5 km), apakah kamu dapat
Berdasarkan
soal
di
membentuk grafik jarak terhadap
mengajukan
beberapa
waktu yang baru ! (Bentuk
sebagai berikut :
penerapan dalil keanekaragaman)
a. Manakah
atas,
guru
pertanyaan
yang
merupakan
Setelah terjadi diskusi, tanya jawab,
persamaan
dan respon dari beberapa siswa,
Bagaimana kamu bisa tahu?
selanjutnya
siswa
dibawa
pada
penyajian gafik yang sebenarnya.
garis
lurus?
b. Bagaimana cara kamu membedakan antara persamaan garis lurus dan yang bukan garis
Menelusuri Pemahaman Siswa tentang Konsep Persamaan Garis Lurus Untuk
menelusuri
pema-
lurus! c. Setelah persamaan garis lurus tersebut
kamu
kelompokkan,
haman siswa tentang konsep persa-
dapatkah kamu mengubah atau
maan garis lurus siswa diberikan
membawa kebentuk y= mx+c !
beberapa contoh dan bukan contoh
d. Berapakah gradien dari ma-sing-
tentang persamaan garis lurus. Pada
masing persamaan garis lurus
permasalahan berikut konsep persa-
yang kamu kelompokkan tadi !
maan garis lurus dikontraskan dengan
e. Berapakah gradien pada y = 2?
konsep persamaan kuadrat.
f. Selidiki apakah titik (1, -40 ) dan
Siswa
diberikan
beberapa
persamaan seperti di bawah ini. a. ½y + 3x – 4 = 0
(3, -1) terletak pada garis
g:
x 1 y+4 = 2 3
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
81
Beberapa pertanyaan di atas (butir a
Mengingat siswa telah mem-
s/d f), merupakan bentuk penerapan
pelajari konsep grafik dan konsep
dalil
dan
persamaan garis lurus, diharapkan
keanekaragaman. Sedangkan butir
siswa dapat menggunakan konsep-
(d, dan f), dapat juga (memun-
konsep tersebut dalam menyelesaikan
gkinkan)
soal A di atas. Untuk menyelesaikan
kekontrasan
untuk
penerapan
dalil
konstruksi.
soal A, siswa diberikan kebebasan dalam menja wab sketsa grafik dari
Aplikasi Dalil Konstruksi dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus Setelah siswa memahami dengan
garis yang dimaksud.
baik
memungkinkan, diantaranya seba-gai
konsep
grafik
dan
konsep
Beberapa
berikut.
siswa
Konstruksi 1
jawaban
atas
meng-konstruksi
pertanyaan
tentang
jawaban
siswa dari soal A di atas yang
persamaan garis lurus, diharapkan mampu
konstruksi
a. Memilih dua titik yang dilalui
konsep grafik persamaan garis lurus.
garis g, sebut titik A dan titik B
Untuk itu dapat diper-hatikan uraian
(Di sini siswa dituntut telah
berikut.
memiliki
Siswa jutnya
diberikan
siswa
kemampuan
dalam
soal,
selan-
menentukan nilai fungsi bila
diharapkan
dapat
diberikan
memberikan respon atau menjawab pertanyaan yang dimaksud.
sebarang
harga
variabel bebas). b. Meletakkan titik A dan B pada diagram Cartesius.
Soal A
(Siswa telah memahami sistem
Gambarlah skema grafik dari garis g
koordinat Cartesius).
dengan persamaan
c. Menghubungkan titik A dan B
½y + 3x – 4 = 0 !
sebagai bagian dari garis g.
82 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
(Memahami bahwa melalui 2 titik
(Siswa dapat menyajikan grafik
hanya dilalui tepat satu garis).
berdasarkan data yang dibe-
d. Memperpanjang ruas garis AB untuk
menyatakan
garis
g.
rikan) d. Menghubungkan seluruh titik yang
(Memahami bahwa suatu garis
telah dilukis.
tidak dibatasi oleh “panjang”
(Mengetahui tempat kedudukan
tertentu).
yang berupa garis lurus) Untuk mengkontruksi jawaban,
Konstruksi 2
siswa diharapkan dapat membentuk
a.
Mengubah bentuk persamaan
penyelesaian sesuai dengan struktur
garis g yang ada ke bentuk dari
kognitif masing-masing. Disaran-kan,
suatu persamaan garis
siswa mengkonstruksi secara mandiri,
(y = mx + c)
tapi jika tak memungkinkan, siswa
(Menyederhanakan bentuk per-
dapat berdiskusi dalam kelompok
samaan garis lurus agar mu-dah
kecil.
dalam proses selanjutnya, dalam
mengontrol
hal ini siswa dituntut untuk
/konstruksi yang dibuat siswa. Sebagai
terampil dalam operasi hitung).
pengontrol, guru
b.
Guru
di
sini
bertin-dak
langkah-langkahsebaiknya
tidak
tabel
memvonis secara langsung jawaban
pembantu dengan beberapa titik
siswa, tetapi berusaha mengingatkan
yang dilalui g.
kembali
Selanjutnya
membentuk
konsep-konsep
pengaitnya.
x
Dengan demikian, siswa diberikan
y
kebebasan
untuk
mengkon-truksi
jawaban sesuai dengan konstruktur
c.
(siswa telah memahami konsep
kognitifnya. Setelah semua jawaban
nilai fungsi)
terkumpul guru mengklasifikasikan
Menyajikan data dari tabel di atas pada diagram Cartesius.
konstruksi yang benar dan salah. Untuk jawaban yang salah, guru
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
83
mengklasifikasikan
kesalahan
dengan konsep kon-sep yang lain,
tersebut. Dari tipe kesalahan yang
beberapa konsep tersebut diharapkan
ada, guru dapat melakukan tanya
bervariasi.
untuk
mencari
kesalahan
tipe
penyebab
tersebut.
dari
Sehingga
Daftar Pustaka
memungkinkan guru tahu kesulitan yang
dihadapi
siswa
dalam
memahami konsep grafik persamaan garis lurus. Penutup Dalil konstruksi dan dalil kekontrasan dan keanekaragaman pu-nya kesamaan, yakni kedua dalil tersebut cenderung
untuk
memulai
pengajaran
berawal
dari
suatu ben-tuk
bentuk (benda) konkrit, selanjutnya menuju pada bentuk abstrak. Dalil konstruksi untuk
memberikan
menyusun
sendiri
kebebasan gagasan-
gagasan yang biasanya disesuaikan dengan
struktur
kognitif
masing-
masing siswa, dan disarankan dalam menyusun gagasan-gagasan tersebut aktivitas-aktivitas dapat mengguna-kan benda-benda konkrit. Dalil kekontrasan dan keanekaragaman dalam aplikasinya sei-ring
Dahar, Ratna W. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Proyek Pengembangan LPTK, Depdikbud. Depdikbud. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar. (GBPP SLTP Mata Pelajaran Matematika). Hudojo, H., 1990. Strategi Mengajar Belajar Mate-matika. Jakarta : Proyek Pengembangan LPTK, Depdikbud. ________ . 1988. Mengajar Bela-jar Matematika. Jakarta : Proyek Pengembangan LPTK, Depdikbud. ________ . 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di depan Kelas,. Surabaya : Usaha Nasional. Leithold. 1988. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik. (Terjemahan). Jakarta : Erlang-ga.
artinya bila suatu konsep dikontraskan 84 Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
Ruseffendi. 1988. Pengantar kepa-da Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Soedjadi, 1993. Simplikasi Bebera-pa Konsep Dalam Mate-matika untuk Matematika Sekolah Serta Dampak-nya. (suatu analisis kom-paratif), Surabaya : IKIP Surabaya. _______ , 1992. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Orientasi Masa Depan Mate-matika Sekolah di Indo-nesia. Media Pendidik-an Matematika, IKIP Surabaya, 2 (1), 28 – 41. _______
dan Pembudayaan Penalaran. Media Pendidikan Matematika, IKIP Surabaya, 4 (3), 19 – 37. Suherman dan Winataputra, 1993. Strategi Belajar Matematika, Modul 1-9/dIII Jakarta : Penyetaraan. Proyek Penataran Guru SLTP Ditjen, Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdikbud. Suwarsono, ST., 1982. Penggunaaan Metode Analisa Faktor Sebagai Pende-katan untuk Memahami SebabSebab Kognitif Kesulitan Belajar Anak Dalam Matematika, (pi-dato dies natalis XXVII). Yogyakarta : IKIP Sanata Dharma
, 1994. Memantapkan Matematika Sekolah sebagai Wahana Pendi-dikan
Supriyono: Penerapan Dalil Teori Bruner dalam Pengajaran Grafik Persamaan Garis Lurus (Dalil Konstruksi dan Dalil Kekontrasan dan Keragaman)
85