PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
PENENTUAN FLUKS NEUTRON PADA KOLOM IRRADIASI SISTEM TRANSFER PNEUMATIK PASCA PENGGANTIAN BAHAN BAKAR Eko Edy Karmanto, Aris Basuki Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK PENENTUAN FLUKS NEUTRON PADA KOLOM IRRADIASI SISTEM TRANSFER PNEUMATIK PASCA PENGGANTIAN BAHAN BAKAR. Penentuan besarnya fluks neutron reaktor Kartini telah dilakukan dengan metode pengukuran tidak langsung, menggunakan keping Au197 diaktivasi dalam kolom irradiasi. Pencacahan keping yang radioaktif dilakukan dengan system cacah yang telah diinstal menjadi satu kesatuan perangkat dengan system transfer pneumatic, menggunakan detektor Hp.Ge. Hasil penelitian dan perhitungan menunjukkan besarnya fluks neutron pada kolom irradiasi yang terletak pada ring F8 teras reaktor sebesar 2,28 × 10 n cm 9
−2
s
−1
.
ABSTRACT DETERMINATION OF NEUTRON FLUX IN IRRADIATION COLUMN AT THE PNEUMATIC TRANSFER SYSTEM AFTER REFUELING. The determination of the neutron flux by the indirect measurement method, by using activation foil Au197 activated at the irradiation column of Kartini reactor has been done. Counting of radioactive samples was done by counting system installed as one device with pneumatic transfer system, using a detector Hp.Ge. The results of research and calculation shows the amount of neutron flux in the irradiation field, located in the reactor core of F8 ring is 2.28 x 109 n cm-2 s-1.
metode aktivasi. Bahan aktivasi detektor yang
PENDAHULUAN
S
197
alah satu fasilitas irradiasi yang terdapat pada reaktor Kartini adalah kolom irradiasi sistem transfer Pneumatik (Pneumatik Transver System). Selain diketahui besarnya fluks neutron rerata pada system teras reaktor, akan lebih baik apabila diketuhi juga besarnya fluks neutron pada masingmasing fasilitas irradiasi, agar dapat memilih dan mengatur pemanfaatan tiap-tiap fasilitas irradiasi tersebut sesuai dengan kebutuhan analisis yang diperlukan. Melalui penelitian ini, dilakukan pemetaan dan pengukuran fluks neutron pada fasilitas irradiasi “Pneumatik” pasca penambahan bahan bakar reaktor Kartini. Pengukuran fluks neutron dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran secara tak langsung yaitu dengan
Buku I hal 330
digunakan adalah keping Au . Pada penelitian ini digunakan detektor HpGe untuk mencacah banyaknya zarah radiasi dari cuplikan. Dari banyaknya cacah yang terukur ini dapat dihitung besarnya aktivitas yang sebanding dengan fluks neutron [3]. Pengukuran besarnya fluks neutron pada fasilitas irradiasi Pneumatik dilakukan oleh karena pasca penambahan bahan bakar belum dilakukan pemetaan fluks neutron pada fasilitas iirradiasi tersebut.Tujuan Penelitian ini adalah mendapatkan data fluks neutron pada fasilitas irradiasi Pneumatik setelah penambahan bahan bakar. yaitu pada posisi ring F8, ditunjukkan pada gambar 1.1
ISSN 1410 – 8178
Eko Edy Karmanto, dkk
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
F30 G 10
F29 9543
F28
G1
F26
E21
D16
9874
9980
E20
D15
C11
G5
9889
9869
9598
F22 9542 G
9881
D14 9594
E19 9639
E18 9349
F21
E17
2779 G
9872
C1 9892
C12 9597
F24
B6 9995
D13
C9
9982
Batang Kendali
A
B4
B3
C5
9988
9996
Batang Kendali
C8 9986
D12 9985
C6 9975
C7 9983
E16
9984 E15 9595
G9 F18
9535
D6
E8
9978
9882
D7
D10
D9
9873
9870
E14 9888
F10
9537
F17 AmBe
F16
G8
9640 9871
E13
E12 9890
F15 2821 G
F13
F14 2792 G
F9 2666 G
E9
E11
9353
F8
PN
9885 E10
9593
G7
E7 9886
D8
9641 F19
D5 9879
9997
D11 F20 2810 G
C4 9977
F7
E6 9596
D4 9878
C3 9981
F6 G 1247
E5 9354
D3 9638
B2 9987
F5 9891
E4 9887
C2 9998
CT
G6
D2 9352
B1 9883 IFE
B5 9994
C10 9976
E3 9636
9877
F25
F23
F4
9979 D1
D18 9880
D17
9635
F3 9538
E2
Batang Kendali
9350
E23 9637
9539
9541
E1
E24
E22
G3
F2 9876
F27
G4
F1 9540
F11
9536
F12 2812 G
9875
Gambar 1.1 : Konfigurasi Teras Reaktor Kartini •
TATA KERJA 1.
Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: • Variabel Bebas : waktu irradiasi yang dilakukan selama 1 jam, massa sampel dengan massa 0,004 gram dan 0,005 gram, jenis sampel berupa foil emas. • Variabel Terikat : Fluks neutron dalam kolom irradiasi pada ring F8 Pneumatik. • Variabel terkontrol: posisi irradiasi di dalam teras reaktor pada ring F8 Reaktor Kartini, waktu pencacahan selama 5 menit, efisiensi system pencacahan sebesar 0,747%. 2.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini alat-alat yang digunakan meliputi: alat preparasi sampel, alat irradiasi (Reaktor Kartini) dan alat cacah, serta pemindah sampel (Pneumatic Transfer System).Untuk preparasi sampel digunakan peralatan: • Timbangan elektronik, piranti ini digunakan untuk menimbang foil emas yang akan diaktivasi. Alat ini bermerek DRAGON 303, dengan nomor seri 1201160031, item 12105210, ketelitiannya 0,001 gram, power requirements 8-14,5 V ~ 50/60 Hz. • Kapsul pembungkus foil • Pinset, digunakan untuk mengambil foil emas sebelum aktivasi. Eko Edy Karmanto, dkk.
Gunting, digunakan untuk menggunting kertas yang digunakan untuk membungkus foil emas. • Isolatip, digunakan untuk merekatkan emas dengan kadmium. Iradiasi dilakukan dalam kolom irradiasi yang terletak di ring F8 sistem teras Reaktor Kartini yang akan diukur fluks neutronnya. Alat yang digunakan untuk pencacah sampel meliputi: • Detektor HPGe (CANBERA), tipe koaksial, nomor seri : GC 1018 • Sumber tegangan tinggi (HV), dengan tegangan 3 kV • Pre Amplifier (CANBERA), nomor seri: 2002 C • Amplifier (ORTEC), nomor seri: 572 • Cryostat (CANBERA), nomor seri : 7500 • Komputer dengan sistem operasi DOS • Pinset, digunakan untuk mengambil foil emas setelah di aktivasi Alat yang digunakan untuk mengirim dan menarik atau memindahkan sampel dari dan ke kolom irradiasi menuju pencacah adalah sistem transfer Pneumatik, yang terdiri beberapa unit alat yaitu: • Hand louder • Pemuat • Teras Reaktor • Alat pencacah • Tempat pembuangan sampel • Kompresor
ISSN 1410 – 8178
Buku I hal 331
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
3.
Bahan Penelitian Bahan-bahan yag digunakan adalah foil 197
emas (Au ) dengan nomor atom 197, waktu paro 2,7 hari, tampang lintang mikroskopis 98,8 3
barn, rapat massa 19,32 gram/cm , kemurnian 99,9918 %, diameter 0,0254 mm, massa 0,004 gram dan 0,005 gram. Juga menggunakan cadmium dengan ketebalan 1 mm untuk membungkus foil emas. 4.
Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain penelitian seperti disajikan pada gambar 2.1 sebagai berikut:
c. d.
Melakukan pencacahan sampel Mencatat hasil pencacahan
6.
Teknik Analisa Data Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa hasil pencacahan, waktu irradiasi, waktu tunda dan waktu cacah. Besarnya fluks neutron pada titik-titik peletakan foil sampel dihitung dengan menggunakan rumus pada persamaan (2.3) sebagai berikut:
φ=
kBc∑act (1 − e
λ Cρ
(2.3)
)(e −λt2 −t1 )(1 − e −λt3 −t2 )
− λt1
dengan C adalah jumlah cacah, λ adalah konstanta peluruhan (s −2
−1
−1
), ф adalah fluks neutron 3
(n cm dtk ), V adalah volume materi (cm ), Σ act adalah tampang lintang aktivasi makroskipis (cm
−1
), k adalah konstanta (efisiensi detektor), t1
adalah lama waktu irradiasi (s),
adalah
( t 2 − t1 )
lama waktu tunggu sebelum dicacah (s),
(t3 − t 2 )
adalah lama waktu pencacahan (s). Ralat pengukuran fluks neutron diketahui dengan perambatan ralat sebagai berikut:
φ=
λC kV Σ act (1 − e
− λ t1
)(e − λ ( t2 −t1 ) )(1 − e − λ (t3 −t2 ) )
λ Cρ ∂φ =− 2 ∂Bc k ∑act Bc (1 − e −λti )(e −λtd )(1 − e −λtc )
Gambar 2.1 Desain Penelitian 5.
Langkah Kerja 5.1 Tahap Preparasi Sampel a. Mempersiapkan dan mengukur massa keping emas sebanyak 4 keping. b. Melapisi 2 keping emas dengan cadmium. c. Memaksukkan emas yang dilapisi cadmium dan yang tidak dilapisi cadmium ke dalam kapsul. 5.2 Tahap Irradiasi Mengoperasikan Reaktor Kartini pada daya 100 kW dengan daya penuh dan mengaktifkan sistem transfer Pneumatik. a. Memasukkan foil ke titik-titik yang akan dilakukan pemetaan fluks neutron pada fasilitas irradiasi Pneumatik, menggunakan sistem transfer sampel Pneumatik b. Melakukan irradiasi pada waktu tertentu. Pada penelitian ini sampel diirradiasi selama 1 jam.
Buku I hal 332
(2.6)
− λt c
λ Cρ ( e ) ∂φ =− ∂tc k ∑act Bc (1 − e −λti )(e −λtd )(1 − e −λtc ) 2 2
(2.5)
− λt d
λ Cρ ( e ) ∂φ = ∂t d k ∑act Bc (1 − e −λti )(e −λtd )(1 − e −λtc ) 2
(2.4)
− λt i
λ Cρ ( e ) ∂φ =− ∂ti k ∑act Bc (1 − e −λti ) 2 (e −λtd )(1 − e −λtc ) 2
(2.7)
Karena persamaan fluks neutron merupakan fungsi wariabel terhadap waktu, maka rambatan ralatnya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (2.8) sebagai berikut:
∆φ =
ISSN 1410 – 8178
∂φ ∂φ ∂φ ∂φ ∆Bc + ∆t i + ∆t d + ∆t c ∂Bc ∂t i ∂t d ∂t c
(2.8)
Eko Edy Karmanto, dkk
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
∆φ = −
λ Cρ λ2Cρ (e −λt ) ∆Bc + − ∆ti 2 k ∑act Bc (1 − e −λt ) 2 (e −λt )(1 − e −λtc ) k ∑act Bc (1 − e −λti )(e −λtd )(1 − e −λtc ) i
i
λ2Cρ (e−λt ) λ 2 Cρ ( e − λ t ) ∆ t − ∆tc d k ∑act Bc (1 − e− λt )(e− λt )(1 − e− λtc )2 k ∑act Bc (1 − e −λt )(e −λt )(1 − e −λtc ) c
d
i
+
d
i
d
d
+
λ 2 Cρ
=
k ∑act Bc (1 − e −λti )(e −λtd )(1 − e −λtc ) 1 e − λt e − λt ∆ + ∆ + ∆ + ∆t c Bc t t i d − λt − λt 1− e 1− e λBc i
c
i
c
HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Fluks Neutron: Data pengukuran fluks neutron pada fasilitas irradiasi pneumatik disajikan seperti pada tabel berikut: Tabel 3.1 Waktu Aktivasi, Waktu Tunggu dan Waktu Pencacahan Foil Emas Waktu aktivasi (s)
Waktu tunggu (s)
(t 1 )
(t 2 - t 1 )
Berat foil (gram)
Waktu pencacahan (s) (t 3 - t 2 )
Tanpa Cd
Dengan Cd
Tanpa Cd
Dengan Cd
Tanpa Cd
Dengan Cd
0,004
3600
3600
1 919 580
1 919 220
300
300
0,005
3600
3600
1 918 800
1 918 440
300
300
Setelah dilakukan aktivasi maka selanjutnya dilakukan pencacahan foil. Hasil pencacahan disajikan pada tabel (3.2) berikut ini: Tabel 3.2 Hasil Pencacahan Berat foil (gram)
Foil Emas (Au) Tanpa Cd (cps)
Dengan Cd (cps)
0,004
271,03
178,83
0,005
537,23
109,51
Eko Edy Karmanto, dkk.
ISSN 1410 – 8178
Buku I hal 333
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
Berdasarkan data pada tabel (3.1) dan tabel (3.2) dengan menggunakan persamaan (2.3) dan persamaan (2.8) maka dapat dihitung besarnya aktivitas dan nilai fluks neutron untuk
masing-masing tempat pengukuran seperti yang ditunjukkan pada tabel (3.3).berikut.
Tabel 3.3 Data Fluks Neutron Thermal dan Perambatan Ralat Fluks Neutron Berat foil (gram)
Aktivitas Tanpa Cd
s
−1
) Fluks neutron thermal
Dengan Cd
0,004
7704047,515
5077814,492
(2,85±0,03) × 10
9
(1,88±0,02) × 10
9
(0,97±0,05) × 10
9
0,005
15235399,3
3102340,943
(4,50±0,04) × 10
9
(0,92±0,01) × 10
9
(3,58±0,05) × 10
9
−2
−1
n cm s , hasil selengkapnya 2,85 × 10 disajikan pada tabel 3.3. sedangkan pada gambar 3.1 berikut dapat dilihat perbedaan antara fluks neutron yang terbungkus cadmium dengan yang tidak terbungkus cadmium. 9
Fluks Neutron (n cm^-2 s^-1)
−2
Tanpa Cd
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran besaran fluks neutron pada fasilitas irradiasi Pneumatik yang bertujuan untuk mengetahui besar fluks neutron yang terdapat pada ring Pneumatik (ring F8) setelah penambahan bahan bakar Reaktor Kartini. Pada tanggal 25 januari 2010 bahan bakar yang berada di posisi ring D16 dengan nomor bahan bakar 9592 diganti dengan bahan bakar baru dengan nomor bahan bakar 9638. Kemudian bahan bakar 9592 dimasukkan di bak perisai. Selanjutnya pada tanggal 19 April 2010 bahan bakar 9638 yang berada di ring D16 dipindah ke ring D3 yang berisi bahan bakar 9980, dan bahan bakar 9980 di pindah di D16. Pada penelitian ini reaktor dioperasikan pada daya 100 kW dan diperoleh hasil pengukuran fluks neutron pada ring Pneumatik (ring F8) yaitu untuk PN1 memiliki orde sebesar
5
Fluks Neutron (n cm Dengan Cd
Dari hasil pengukuran maka diperoleh besaran fluks neutron untuk keping emas yang tidak terbungkus cadmium lebih besar dari pada keping emas yang terbungkus cadmium. Hal ini disebabkan karena keping emas yang tidak terbungkus cadmium itu seluruh neutron yang ada dapat bereaksi dengan foil sehingga neutron yang berperan adalah neutron total. Sedangkan keping emas yang terbungkus cadmium itu neutron yang bereaksi adalah neutron cepat karena neutron lambat (E<0,5 eV) tertahan oleh cadmium. Jadi foil hanya bereaksi dengan neutron yang [5] mempunyai energi >0,5 eV. Dari hasil pengukuran fluks neutron diperoleh nilai fluks neutron total dan neutron cepat pada ring F8. Fluks neutron thermal adalah selisih antara fluks neutron total dan neutron cepat, maka dapat diketahui besar fluks neutron thermal pada fasilitas irradiasi Pneumatik adalah 2,28 × 10 n cm 9
−2
s
−1
. Secara teoritis besar fluks
neutron memiliki orde 10
11 [4] ,
sedangkan pada
penelitian ini hasilnya adalah 2,28 × 10 n cm 9
−2
s
−1
, hal ini disebabkan karena penelitian dilakukan di ring F8 yang terletak di pinggir dimana nilai yang besar berada di ring tengah.
Sampel Emas dengan massa 0,004 gram dan 0,005 gram
KESIMPULAN
4
Emas tidak terbungkus cadmium
3 2 1 0
0.004 0.004 0.005 0.005 Massa Emas (gram)
Emas terbungkus cadmium
Gambar 3.1 Diagram Fluks Neutron Sampel Emas dengan massa 0,004 gram dan 0,005 gram.
Buku I hal 334
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan, diperoleh data fluks neutron thermal 9 pada ring “F8” sebesar (2,28±0,05) × 10 n cm −2
−1
s . Hasil ini lebih kecil dari perhitungan fluks 11 neutron rerata sampai dengan orde 10 Hal ini disebabkan karena penelitian dilakukan di ring F8 yang terletak di pinggir, sedangkan sesuai dengan distribusi fluks neutron, nilai yang paling besar berada di ring A, di tengah system teras.
ISSN 1410 – 8178
Eko Edy Karmanto, dkk
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
DAFTAR PUSTAKA 1. Erdtmann, Gerhard. 1976. Neutron Activation Tables. Weinheim Newyork:Verlag Chemie. 2. Erdtmann, Gerhard dan Soyka, Werner. 1979. The Gamma Rays of the Radionuclides. Weinheim Newyork:Verlag Chemie 3. Glasstone S dan Edlund C. 1963. The Elements of Theory Nuclear Reactor. Canada: Van Nostrand Reinhold 4. Rany Saptaaji. 1998. Penentuan Fluks Neutron Pada Beamport dan Fasilitas Irradiasi Lazy Susan Reaktor Kartini. Yogyakarta:UGM 5. Wisnu Susetyo. 1998. Spektrometri Gamma. Yogyakarta:UGM
Eko Edy Karmanto, dkk.
ISSN 1410 – 8178
Buku I hal 335