Hibah Pengabdian Bagi Pembangunan Masyarakat Perjanjian No: III/LPPM/2016-04/29-PML
PENDAMPINGAN PENDIDIKAN BAGI SISWA, ORANG TUA SISWA, DAN GURU SEKOLAH DASAR CIUMBULEUIT BANDUNG
Disusun Oleh: Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2016
DAFTAR ISI
Abstrak………………………………………………………………………………………… Bab 1. Mitra Kegiatan………………………………………………………………………… 1.1 Mitra Kegiatan Siswa
1
1.2 Mitra Kegiatan Orang Tua Siswa
1
1.3 Mitra Kegiatan Guru Sekolah Dasar
2
Bab2. Persoalan Mitra Kegiatan……………………………………………………………... 2.1 Persoalan Mitra Kegiatan (Siswa)
3
2.2 Persoalan Mitra Kegiatan (Orang Tua Siswa)
3
2.3 Persoalan Mitra Kegiatan (Guru Sekolah Dasar)
4
Bab 3. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian…………………………………………………... 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Siswa)
6
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Orang Tua Siswa)
7
3.3 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Guru Sekolah Dasar)
9
Bab 4. Hasil dan Kesimpulan
13
Lampiran
15
ABSTRAK
Pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk siswa-siswi Sekolah Dasar, orang tua siswa dan guru –guru di beberapa Sekolah Dasar di sekitar Universitas Katolik Parahyangan. Untuk siswa kegiatan pengabdian berupa pengajaran bahasa inggris serta beberapa mata pelajaran lainnya yang akan menjadi materi ujian akhir, mengasah kemampuan seni serta pendidikan jasmani untuk kesehatan para siswa. Untuk orang tua siswa, kegiatan pengabdian berupa literasi media. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan orang tua siswa pada media agar para orang tua dapat memantau kegiatan anak mereka dalam menggunakkan sosial media. Untuk para guru Sekolah Dasar, kegiatan pengabdian berupa pelatihan komputer. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian para guru dalam menggunakan software (Microsoft word dan Microsoft power point).
Target yang diharapkan dari kegiatan pengabdian untuk siswa adalah siswa dapat memahami materi ujian serta pengembangan softskill melalui kegiatan seni dan olahraga. Target yang diharapkan dari kegiatan pengabdian untuk orang tua siswa adalah orang tua dapat mengerti akan penggunaan media (sosial media) sehingga dapat memantau kegiatan yang dilakukan sang anak di media sosial agar tetap dalam ranah yang sesuai. Target yang diharapkan dari kegiatan pengabdian untuk guru Sekolah dasar adalah guru-guru dapat memanfaatkan Microsoft word dan Microsoft Power Point sebagai metode pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga siswa lebih mudah mengerti materi pembelajaran. Di samping itu, menumbuhkan kepedulian sosial dari para dosen dan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar Universitas Katolik Parahyangan, sehingga keseluruhan proses pengabdian ini dapat membantu membentuk generasi muda yang utuh baik secara akademis maupun sifat sosial. .
BAB 1 Mitra Kegiatan 1.1 Mitra Kegiatan Siswa Adanya sejumlah siswa-siswi SD, terutama yang sedang duduk di kelas enam dimana kemampuan berbahasa Inggris dan akademiknya masih dapat lebih ditingkatkan dan memerlukan studi tambahan namun tidak mampu untuk mengikuti kelas tambahan atau les di tempat bimbingan belajar komersil lainnya karena alasan ekonomis keluarga. Pemilihan mitra dengan kualifikasi diatas ditujukkan untuk mengurangi kesenjangan pemahaman antara siswa/i yang berprestasi dan biasa-biasa saja. Dalam hal ini mitra yang telah menjadi mitra kegiatan berdasarkan Surat Kesepakatan Kerjasama 2014 adalah lima sekolah dasar di sekitaran Universitas Katolik Parahyangan, yakni SD Negeri Ciumbuleuit 1, SD Negeri Ciumbuleuit 3, SD Negeri Ciumbuleuit 4, SD Bandung Baru 1, SD Bandung Baru 2. Masingmasing sekolah dasar tersebut sekurangnya mengikutsertakan 15 anak didiknya untuk mendapatkan bimbingan studi, seni dan jasmani sehingga totalnya berjumlah 75 orang. Bimbingan belajar berlangsung di sekolah mereka atau di salah satu lokasi di Universitas Parahyangan dengan mengunakan alat belajar yang disediakan. Metode pangajaran akan menggunakan permainan edukatif agar siswa-siswi dapat lebih mudah memahami materinya. Setiap tahunnya terjadi perubahan atau pergantian dari mitra program yakni siswa-siswi yang sudah lulus ujian. Tetapi untuk mitra sekolahnya tidak mengalami pergantian, program akan tetap bekerja sama dengan kelima sekolah dasar tersebut meskipun kedepannya diharapkan perluasan kemitraan untuk kegiatan pendampingan studi, seni dan pendidikan jasmani ini.
1.2 Mitra Kegiatan Orang Tua Siswa Mitra kegiatan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah orang tua siswa sekolah dasar dimana sekolah-sekolah yang dijadikan mitra adalah sebanyak 5 (lima) sekolah yang telah terikat MoU dengan FISIP Unpar yaitu: 1.
SD Negeri Ciumbuleuit 1
2.
SD Negeri Ciumbuleuit 3
3.
SD Negeri Ciumbuleuit 4
4.
SD Negeri Bandung Baru 1
5.
SD Negeri Bandung Baru 2
Jumlah peserta dari kegiatan Literasi Media Periode I (April-Juni 2016) ini adalah sebanyak 24 orang, dengan persebaran 5 orang merupakan lulusan SD, 7 orang merupakan lulusan SMP, 11 orang merupakan lulusan SMA//SMK/sederajat, dan 1 orang adalah lulusan S1. Keseluruhan peserta merupakan ibu-ibu dan dilihat dari status sosial ekonomi, mayoritas peserta adalah keluarga dengan tingkat pendapatan ekonomi menengah. Kebanyakan peserta adalah ibu rumah tangga dan terdapat dua orang yang menjalankan usaha mikro (usaha online). Sedangkan jumlah peserta dari kegiatan Literasi Media Periode 2 (September-November 2016) adalah sebanyak 15 orang, yang mayoritas diikuti oleh orang tua siswa dari SD Negeri Ciumbuleuit 1 dan 3. Cukup disayangkan karena tidak ada peserta yang hadir dari SDN Ciumbuleuit 4, SDN Bandung Baru 1 dan SDN Bandung Baru 2. Profil peserta orang tua yang mengikuti kegiatan di periode kedua ini mayoritas adalah lulusan SMA, dengan persebaran 2 orang adalah lulusan SD, 3 orang adalah lulusan SMP, 8 orang adalah lulusan SMA (2 orang tidak mengisi biodata). Keseluruhan peserta merupakan ibu-ibu dan dilihat dari status sosial ekonomi, mayoritas peserta adalah keluarga dengan tingkat pendapatan ekonomi menengah ke bawah dengan profesi sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan tersentral di SD Negeri Ciumbuleuit 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Bukit Raya Ciumbuleuit. Jarak dari kampus Unpar menuju SD Negeri Ciumbuleuit 1 adalah sejauh 1,3 km dan dapat ditempuh hanya selama 5 menit jika menggunakan kendaraan beroda empat.
1.3 Mitra Kegiatan Guru Sekolah Dasar Mitra kegiatan dari kegiatan pengabdian untuk guru-guru Sekolah Dasar merupakan guruguru dari lima sekolah dasar yang berlokasi disekitar Ciumbuleuit yaitu SDN Ciumbuleuit 1, SDN Ciumbuleuit 3, SDN Ciumbuleuit 4, SDN Bandung Baru 1 dan SDN Bandung Baru 2. Masing-masing sekolah mengirimkan empat perwakilan guru dari masing-masing sekolah sehingga peserta berjumlah 20 peserta yang akan mengikuti pelatihan komputer. Pelatihan komputer ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer FISIP UNPAR pada hari Jumat setiap minggunya.
BAB 2 Persoalan Mitra Kegiatan
2.1 Persoalan Mitra Kegiatan (Siswa) Berkaitan dengan kelambanan proses penyerapan materi yang diajarkan oleh guru di sekolah, maka sangat diperlukan kesabaran untuk mengajarkan beberapa materi pelajaran terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa inggris. Kesulitan untuk memahami materi tersebut diakui juga oleh para guru yang sudah kami ajak diskusi ketika kami hendak merumuskan metode pembelajaran untuk siswa-siswi. Kebanyakan dari siswa-siswi mudah terganggu dan terpecah konsentrasinya oleh keberadaan banyak orang, juga tidak mudahnya mereka fokus lebih dari 30 menit awal terhadap penyampaian materi pelajaran yang diberikan, selain itu seringkali mereka mengalami lost-shortsyndrome memory dimana para siswa sering mengalami „kehilangan ingatan materi‟ padahal baru saja diajarkan beberapa saat yang lalu namun dengan format soal yang berbeda mereka seperti menghadapi konsep materi yang berbeda padahal sebenarnya tetap mempertahankan konsep materi yang sama. Untuk mengatasi permasalahan diatas, seperti kelambatan penyerapan materi, dan kesulitan konsentrasi, program ini membagi siswa-siswi kedalam sistem kelompok secara acak, dimana satu kelompok terdiri dari 7-8 siswa sehingga kami membaginya dalam 10 kelompok belajar dengan 1 pendamping. Hal ini dilakukan untuk memberikan keleluasaan bagi siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran secara intensif jika biasanya sungkan untuk bertanya jika menggunakan sistem kelas terbuka. Selain itu, dengan cara seperti ini kami dapat memantau perkembangan siswa lebih intens yang kemudian dicatatkan pada kartu presensi bintang untuk menentukan siswa berprestasi.
2.2 Persoalan Mitra Kegiatan (Orang Tua Siswa) Persoalan yang dihadapi mitra kegiatan terkait dengan kurangnya pengetahuan, yakni pengetahuan akan apa itu media, jenis-jenis media, pengetahuan akan penggunaan atau cara kerja teknologi media khususnya media sosial, informasi mengenai rating program televisi dan games online, serta pengetahuan akan peluang dan juga dampak negatif dari media. Kebanyakan daripada peserta merupakan ibu rumah tangga yang kerap kali tidak mendampingi putra-putrinya
ketika menggunakan media seperti televisi serta media sosial melalui perangkat komputer (PC) atau telepon genggam pintar (gawai/tablet/smartphone). Stasiun televisi nasional acap kali memuat banyak program yang berkonten negatif, misalnya sinetron-sinetron yang mempertontonkan adegan kekerasan seperti adu pukul atau penggambaran geng motor yang dianggap “keren”, kesemuanya itu memiliki dampak negatif terhadap perkembangan psiko-sosial khususnya perkembangan karakter anak. Ditambah lagi, saat ini kemampuan anak-anak usia sekolah dasar dalam mengakses perangkat handphone sudah sedemikian pesat bahkan sampai mengalahkan kemampuan orang tuanya (Contoh: anak-anak menggunakan password di handphone-nya). Di saat anak menggunakan perangkat gawai tanpa didampingi orang tua, maka peluang anak untuk mengakses konten negatif (sengaja ataupun tidak) menjadi besar. Apalagi ditambah maraknya games di dalam perangkat handphone yang juga mudah sekali diakses padahal games tersebut memuat konten negatif. Hal ini tentu sangat berbahaya karena memberikan pengaruh negatif. Banyak sekali kasus-kasus sosial yang saat ini terjadi yang diakibatkan oleh media, sebut saja maraknya peristiwa kekerasan termasuk kekerasan seksual, bullying dan juga pornografi. Lebih jauh, proses belajar bagi anak yang paling efektif adalah dengan cara meniru. Apabila media mempertontonkan hal-hal yang berbau kekerasan maka kemungkinan anak untuk meniru dan mengimitasi perilaku kekerasan menjadi sangat besar. Atas dasar itulah mengapa kegiatan pengabdian masyarakat Literasi Media ini sangat penting bagi orang tua siswa. Peran orang tua di dalam keluarga sangat penting bagi perkembangan karakter anak untuk menjadi baik. Bahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyatakan perlunya sosialisasi dan penyuluhan terkait Media (Literasi Media) mengingat banyaknya pengaruh dan dampak negatif dari media-media yang ada sekarang ini. Dengan demikian sangatlah penting bagi para orang tua siswa untuk dibekali mengenai media seperti misalnya penjelasan apa itu media, jenis-jenis media, fungsi dan peran media, bagaimana media bekerja, dampak serta pengaruh media serta bagaimana cara bagi orang tua untuk dapat membatasi bahkan mencegah pengaruh negatif dari media.
2.3 Persoalan Mitra Kegiatan (Guru Sekolah Dasar) Kegiatan pendampingan pendidikan bagi Guru Sekolah Dasar diawali dengan pertemuan yang dihadiri oleh anggota pengabdi dan perwakilan guru setiap Sekolah Dasar. Selain untuk
bersilahturahmi, pertemuan yang diadakan pada Jumat, 1 April 2016 ini juga membahas persoalan yang sesungguhnya dihadapi oleh para guru Sekolah Dasar, terutama berkaitan dengan metode pembelajaran dan penyampaian materi pada siswa. Pertemuan ini dihadiri oleh kepala sekolah dan guru dari lima sekolah dasar di wilayah Ciumbuleuit, antara lain SDN Ciumbuleuit 1, SDN Ciumbuleuit 3, SDN Ciumbuleuit 4, SDN Bandung Baru 1 dan SDN Bandung Baru 2. Dari pertemuan ini, disimpulkan bahwa sebagian besar guru memiliki keterbatasan dalam penggunaan komputer dan media penunjang lainnya sehingga mereka merasa perlu mendapatkan pelatihan komputer. Selain itu, anggota pengabdi dan perwakilan guru yang hadir pun menentukan waktu dan lokasi pelaksanaan pelatihan komputer.
BAB 3 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Siswa) Kegiatan ini berupa acara belajar mengajar adik-adik kelas 6 Sekolah Dasar di sekitar Universitas Katolik Parahyangan. Ada 5 sekolah yang menjalin hubungan kerja sama dengan FISIP UNPAR, yaitu SDN Ciumbuleuit 1, SDN Ciumbuleuit 3, SDN Ciumbuleuit 4, SD Bandung Baru 1 dan SD Bandung Baru 2. Dari 5 sekolah tersebut hanya dipilih 15 anak kelas 6 yang kurang mampu dalam ekonomi maupun pendidikan, pemilihan dilakukan oleh guru SD masing-masing sekolah. Kegiatan Pengabdian ini berlangsung selama 1 tahun pendidikan di setiap hari Sabtu, pukul 12.00-15.00. Untuk membantu siswa-siswi SD, mahasiswa pendamping membagi menjadi bagian inti dan 5 divisi yaitu: (a) divisi acara yang menyiapkan permainan-permainan untuk selingan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, (b) divisi bimbingan belajar yang membantu proses belajar siswa, (c) divisi eksternal yang menjemput adik-adik di sekolah dan menjadi penghubung bagi pihak UNPAR dan sekolah, (d) divisi dana usaha yang mencari dana untuk pengeluaran tidak terduga, serta (e) divisi publikasi & dokumentasi yang mempublikasikan dan mengabadikan kegiatan pengabdian secara rutin. Untuk tahun ini, kegiatan dilakukan di Universitas Katolik Parahyangan dan adik-adik dijemput langsung oleh salah satu divisi dari mahasiswa pendamping, yaitu divisi eksternal. Pada saat belajar, mahasiswa pendamping akan memberikan latihan soal dan try out. Evaluasi dilakukan pada akhir semester, dimana para mahasiswa pendamping melihat photocopy nilai rapor dari adik-adik dan ke sekolah-sekolah untuk bertemu dengan guru wali kelas 6 dan membicarakan perkembangan nilai adik-adik. Hasil evaluasi menunjukkan bahawa guru-guru wali kelas 6 dan kepala sekolah dari tiap-tiap SD merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh FISIP UNPAR sebagai perpanjangan tangan dari Universitas Katolik Parahyangan karena sebagian besar adik-adik mengalami peningkatan nilai. Untuk kegiatan seni, para fasilitator mengadakan acara Art Week. Kegiatan ini dilakukan untuk menyalurkan bakat seni dan mengembangkan potensi para siswa-siswi. Kegiatan ini
menampilkan berbagai macam tampilan seni yaitu drama, menyanyi, menari dan menulis serta membaca puisi. Selain itu, di akhir acara diberikan penghargaan bagi adik-adik yang berprestasi. Di acara ini, para fasilitator juga mengundang dosen-dosen dan guru-guru dari masing-masing sekolah untuk melihat penampilan dari siswa-siswi mereka. Bahkan pada saat Dies Natalis FISIP ke 53, siswa-siswa tersebut diundang untuk meramaikan acara yang diselenggarakan setiap tahunnya. Pada kesempatan tersebut, FISIP Unpar juga memberikan kenang-kenangan buku ensiklopedi untuk masing-masing sekolah yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran di perpustakaan masing-masing sekolah. Pendidikan jasmani yang dilakukan oleh siswa adalah pertandingan futsal putra dan putri serta amazing race antar sekolah yang diadakan bukan hanya untuk meningkatkan kesehatan jasmani siswa saja tetapi juga untuk meningkatkan keakraban siswa antar sekolah. Dengan berkompetisi secara sehat, mereka belajar tentang banyak hal secara bersama-sama. Selain peningkatan kapabilitas dalam aspek ilmu pengetahuan, disadari bahwa kebugaran jasmani tak kalah penting untuk tetap dijaga. Studi Museum dengan melakukan kunjungan ke museum. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan suasana belajar baru bagi adik-adik asuh. Melalui kegiatan ini, diharapkan adik – adik dapat memperoleh pengetahuan baru yang mungkin tidak dapat mereka peroleh di sekolah. Untuk para fasilitator diberikan Lokakrya yang dilaksanakan pada semester I tahun 2016 lokakarya dilaksanakan selama 2 hari 1 malam. Dalam lokakarya tersebut kakak – kakak fasilitator dilatih mengenai pengembangan diri dalam aspek bekerjasama di dalam kelompok (teamwork). 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Orang Tua Siswa) Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pendidikan sekaligus penyuluhan serta pendampingan. Pendidikan karena peserta pengabdian dalam hal ini orang tua siswa diberikan informasi secara teoritis atau konseptual mengenai media. Selain itu, peserta juga diperkenalkan cara mengakses internet menggunakan perangkat laptop yang disediakan oleh lembaga. Penyuluhan karena peserta juga memperoleh upaya upaya penyadaran dari pemateri terutama dalam hal dampak-dampak dari penggunaan media secara berlebihan. Pendampingan karena dalam kegiatan ini orang tua siswa didampingi dalam hal penggunaan media khususnya internet
dan media sosial, sebagai contoh bagaimana media sosial dan internet bekerja. Selain itu orang tua siswa juga kembali diingatkan dan disadarkan bahwa peran keluarga dalam hal ini orang tua siswa sangat besar dan sangat penting terutama dalam hal pendidikan media terhadap anak. Orang tua harus memainkan peranan yang besar untuk mencegah perilaku negatif anak terhadap media (misalnya mengakses konten negatif). Orang tua siswa juga dibekali apa-apa saja dampak negatif dari media. Pendidikan karakter dimulai dari keluarga. Orang tua siswa semakin mengenal dan memahami jejaring media sosial serta etika bermedia. Atas dasar itu, maka pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dapat dikatakan berjalan sesuai dengan harapan dan target luaran yang telah ditetapkan di proposal awal kegiatan. Adapun solusi dimana para orang tua siswa yang pada awalnya belum memahami mengenai media serta cara kerja media menunjukkan bahwa kegiatan Literasi Media semacam ini sangat bermanfaat untuk memberikan informasi, membantu dan mendidik para orang tua siswa terkait persoalan-persoalan terkait penggunaan media di lingkungan keluarga. Dengan demikian kegiatan semacam ini masih terus perlu dilakukan dan tidak berhenti begitu saja, karena keberlanjutan kegiatan ini penting bagi penerusan informasi dan pembelajaran bagi para orangtua siswa. Mengingat juga bahwa media merupakan sesuatu hal yang sangat dinamis dan berkembang begitu cepat sehingga perlu juga disampaikan kepada orang tua siswa apa-apa saja yang berkembang dari media untuk mencegah ataupun mengatasi pengaruh nagatif dari media. Kontribusi mitra kegiatan dalam pelaksaan kegiatan pengabdian dinilai cukup baik. Ketertarikan dan antusiasme cukup besar. Pada periode 1, dari 24 orang yang sejak awal hadir, sekitar 13-15 orang saja yang konsisten dan secara rutin hadir. Sedangkan pada periode 2, 15 orang peserta hadir dengan cukup konsisten. Peranan Kepala Sekolah SD Negeri Ciumbuleuit sebagai fasilitator tempat dan fasilitas juga tidak bisa diabaikan. Dari keempat pertemuan, hanya satu pertemuan yang dinilai oleh kami bahwa pihak sekolah tidak siap, itupun dikarenakan pada saat itu pihak sekolah sedang mengadakan rapat kenaikan kelas. Namun, segala kendala perlengkapan bisa secara cepat diatasi dengan jalan mengambil perlengkapan dari kampus. Konsekuensinya adalah kegiatan dimulai agak sedikit terlambat.
Sampai pada pertemuan terakhir kegiatan ini, para peserta yaitu orang tua siswa mengharapkan kegiatan ini dapat terus dilakukan di waktu-waktu yang akan datang dan bahkan mereka memberikan masukan agar kegiatan semacam ini juga disampaikan kepada siswa-siswi SD agar informasi dan pengetahuan tentang media didapatkan juga oleh mereka. Adapun Kepala Sekolah juga menghendaki kerjasama dengan sekolah terus berlanjut. Acara dilangsungkan sesuai jadwal tanpa ada kendala yang berarti. Segala fasilitas seperti in-focus dan layar disediakan oleh pihak sekolah yaitu dalam hal ini oleh SD Negeri Ciumbuleuit 1 Bandung. 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Guru Sekolah Dasar) Pelatihan program Microsoft Word dan PowerPoint dipilih karena kedua program tersebut sangat berkaitan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Microsoft Word sering digunakan oleh para guru untuk menyusun soal, surat, laporan, dan makalah. Sementara Microsoft PowerPoint dapat digunakan untuk mendukung penjelasan materi di kelas, sehingga siswa bisa semakin tertarik untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Pelaksanaan pelatihan komputer dilakukan oleh tujuh orang anggota pengabdi, dimana setiap minggunya akan ada satu anggota pengabdi yang menjadi pemateri, sementara anggota pengabdi lainnya akan mendampingi para guru yang hadir. Setiap sekolah sepakat untuk mengirimkan empat orang guru sehingga ada 20 guru yang akan mengikuti pelatihan komputer. Dengan begitu, setiap anggota pendamping dapat mendampingi 3-4 orang guru sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Pada pertemuan pertama, selain perkenalan dan penyampaian materi Microsoft Word (Dasar), anggota pengabdi menilai sejauh mana kemampuan guru-guru yang hadir dalam menggunakan perangkat komputer dan program Microsoft Word. Dari penilaian tersebut, anggota pengabdi pun dapat menentukan tingkat kesulitan materi-materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya. Selain penilaian yang dilakukan oleh anggota pengabdi, setiap guru yang hadir pun diberikan kesempatan untuk menyampaikan saran terkait materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan pertama, terlihat beberapa guru yang masih mengalami kesulitan untuk menggunakan mouse, mencari Microsoft Word, dan mengetik dengan menggunakan keyboard.
Pada pertemuan berikutnya, pemateri kembali mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, tujuannya agar guru-guru yang hadir bisa semakin mahir menggunakan Microsoft Word. Kemudian, pemateri menyampaikan cara mengutip artikel, gambar, atau materi lainnya dari website, termasuk trik menyalin data yang aman dari internet, salah satunya dengan mencantumkan sumber data tersebut. Beberapa guru mulai bisa mengoperasikan Microsoft Word dengan lebih baik sehingga mereka dapat mengerjakan tanpa harus dibimbing oleh pendamping. Antusiasme para guru yang mengikuti pelatihan komputer terlihat, terutama dengan adanya pertanyaan terkait penggunaan Microsoft Word dalam penyusunan tugas-tugas di sekolah (makalah, laporan, dan lainnya). Kemudian, pada pertemuan ketiga, guru-guru yang hadir mendapatkan materi Microsoft PowerPoint. Beberapa diantara mereka sudah pernah menggunakan PowerPoint, tetapi ada juga yang belum pernah menggunakannya, bahkan tidak tahu dimana letak Microsoft PowerPoint. Kemudian, pemateri memberikan penjelasan mengenai kegunaan Microsoft PowerPoint, tampilan dasar dan elemen apa saja yang terdapat dalam Microsoft PowerPoint. Pemateri juga menjelaskan perbedaan Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint. Guru-guru terlihat lebih bersemangat ketika mempelajari Microsoft PowerPoint karena mereka bisa bermain dengan warna, gambar, desain, dan animasi yang terdapat dalam Microsoft PowerPoint. Sementara pada pertemuan terakhir, pemateri kembali menyampaikan materi Microsoft PowerPoint, namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Pemateri pun memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk dapat membuat presentasi dengan mengaplikasikan desain dan animasi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam setiap pertemuannya, mulai terlihat perkembangan dari beberapa guru sehingga mereka dapat ikut membantu guru lainnya ketika pemateri sedang menyampaikan materi. Mereka pun mulai berani mengeksplorasi hal-hal baru sehingga pengetahuan akan program yang sedang dibagikan semakin bertambah. Untuk mengapresiasi hal tersebut, pada pertemuan terakhir, pengabdi memberikan kenang-kenangan kepada tiga guru yang menunjukkan perkembangan pesat selama pelatihan komputer berlangsung. Tiga guru tersebut, antara lain Ibu Ida Farida (SDN Ciumbuleuit 3), Ibu Engkar (SDN Ciumbuleuit 3), dan Ibu Delia Sri Fazriani (SDN Bandung Baru 2). Selain itu, semua guru yang pernah mengikuti pelatihan pun diberikan sertifikat seperti apa yang mereka usulkan pada silahturahmi yang telah dilakukan sebelumnya.
Pada pertemuan terakhir, guru-guru yang hadir juga diminta untuk memberikan kesan dan pesan terkait pelaksanaan pelatihan komputer. Sebagian besar menyatakan bahwa pelatihan komputer ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan komputer. Mereka pun ingin kegiatan ini tetap diadakan dengan menambah materi-materi baru dan membuka kesempatan pula bagi guru-guru lainnya untuk boleh ikut berpartisipasi. Berikut contoh dari kesan dan pesan yang diberikan oleh beberapa guru sekolah dasar: “Agar hasil belajar bisa dipraktikkan dengan baik, ada praktik bersama untuk mengecek penguasaan materi-materi yang sudah diberikan.” (R. Hikmat Danaatmaja, SDN Ciumbuleuit 4) “Kegiatan ini sangat bagus, apalagi dilanjutkan dengan Excel dan cara menggunakannya.” (Ida Farida, SDN Ciumbuleuit 3) “Saya senang mengikuti pelatihan ini. Kalau ada lagi tahap berikutnya untuk teman-teman (guru) lainnya yang belum ikut.” (Titi Sumyati, SDN Ciumbuleuit 1)
Jika merujuk pada target luaran yang ingin dicapai melalui kegiatan pelatihan ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan komputer untuk guru-guru sekolah dasar telah mencapai target dengan baik. Sebagian besar guru yang mengikuti kegiatan ini mengakui adanya manfaat yang mereka rasakan, terutama untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Mereka yang awalnya takut dan ragu-ragu ketika harus menggunakan komputer menjadi semakin percaya diri, bahkan rasa ingin tahu mereka semakin bertambah. Para guru juga menyatakan bahwa nantinya mereka ingin dapat menyalurkan pengetahuan komputer kepada guru-guru dan anak didiknya di sekolah. Melihat respon positif yang diberikan oleh para guru, kegiatan pelatihan komputer ini sebaiknya dapat terus berlanjut. Keberlanjutan pelatihan komputer ini dapat mendukung para guru untuk terus mengingat dan mempraktikkan materi-materi yang telah diberikan, mendapatkan materi baru yang dapat membuat mereka semakin mahir menggunakan komputer dan program-program lainnya. Pelatihan komputer yang diadakan sebanyak empat pertemuan untuk membahas dua program komputer sesungguhnya tidaklah cukup. Dari empat pertemuan tersebut, tidak semua informasi terkait Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint dapat disampaikan kepada guru-guru. Selain itu, kegiatan ini pun dapat dilanjutkan dengan membuka
kesempatan bagi guru-guru lainnya (baik dari kelima sekolah yang telah terdaftar atau sekolahsekolah lainnya di wilayah Ciumbuleuit) yang belum pernah mengikuti pelatihan, namun sangat membutuhkannya karena memiliki pengetahuan terbatas pula mengenai penggunaan komputer. Dengan begitu, semakin banyak pula guru yang akan merasakan manfaat dari pelaksanaan kegiatan pelatihan komputer dari Prodi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan. Keberadaan kampus di tengah-tengah masyarakat pun menjadi semakin bermakna karena dapat memberikan manfaat yang besar bagi mereka.
BAB 4 Hasil dan Kesimpulan Sesuai dengan rencana, kegiatan yang kami lakukan tentunya berdampak pada ketiga pihak yang terlibat. Pertama untuk siswa-siswi SD, dengan adanya kegiatan pendampingan studi, mereka dapat mengejar ketertinggalan pemahaman dibandingkan teman-teman yang lainnya yang telah lebih dahulu mengerti. Selain itu, kegiatan ini dapat mengurangi beban tekanan untuk menghadapi ujian akhir yang akan mereka hadapi, sehingga hasil ujian bisa lebih baik dan mengurangi kemungkinan stress karena persiapan pemantapan materi telah diberikan baik oleh pihak sekolah maupun oleh mahasiswa pendamping studi. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya ialah kegiatan ini menjadi sarana bagi para siswa untuk bisa membuka pergaulan mereka yang tidak hanya sebatas satu sekolah tapi juga siswa/i lainnya dari sekolah lain. Hal ini penting mengingat beberapa sekolah dasar yang menjadi mitra, siswa-siswinya cenderung „bermusuhan‟ satu sama lain. Namun dengan adanya games disela-sela materi dan kegiatan art week tentu saja diharapkan dapat meminimalisir permusuhan tersebut dan menciptakan suasana kondusif yang mendukung satu sama lain. Kegiatan pendidikan jasmani seperti futsal juga membantu siswa untuk mengurangi tingkat stress mereka karena pelajaran di sekolah. Sedangkan bagi pihak sekolah, keberlangsungan kerja sama antara sekolah-sekolah tersebut dan Universitas Katolik Parahyangan menjadi lebih erat, yang ditandai dengan penandatanganan Surat Kesepakatan Kerja Sama pada tahun 2014, serta undangan khusus dari pihak FISIP untuk menyerahkan buku ensiklopedi yang sangat bermanfaat bagi koleksi perpustakaan mereka. Yang terakhir ialah dari pihak dosen dan mahasiswa yang terlibat, program ini dapat menjadi salah satu sarana untuk mengasah kepedulian sosial terhadap permasalahan yang ada di sekitar kami. Dengan begitu kami juga tidak hanya menjadi manusia yang kaya secara intelektual tetapi juga kaya hati karena bersedia meluangkan waktu untuk mengajar setiap minggunya. Serta dengan kegiatan ini, dosen dan mahasiswa dapat saling memperat hubungan kekeluargaan di sela-sela kesibukan mengajar dan belajar di kampus. Hasil atau dampak daripada kegiatan pengabdian masyarakat Literasi Media ini diantaranya adalah: (a) peningkatan pengetahuan terkait media khususnya pada kelompok masyarakat orang tua siswa sekolah dasar; (b) peningkatan kesadaran (awareness) orang tua siswa terhadap
dampak-dampak ataupun pengaruh negatif daripada media (termasuk media sosial); (c) peningkatan perhatian akademisi terhadap kondisi sosial masyarakat, khususnya kondisi keluarga menengah yang seringkali acuh terhadap apa yang dilakukan anak di media; (d) peningkatan kegiatan pengembangan ilmu dan teknologi terkait media di perguruan tinggi. Kegiatan ini telah sesuai dengan target luaran yang telah dituliskan di dalam proposal pengabdian, dimana diharapkan orang tua siswa mendapat kan pengetahuan dan juga pendampingan terkait penggunaan media sosial. Kegiatan pelatihan komputer untuk guru Sekolah Dasar (SD) ternyata menimbulkan dampak positif, baik bagi guru-guru yang hadir sebagai peserta, maupun anggota pengabdi. Bagi guruguru, kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menggunakan Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint. Mereka pun menjadi semakin terbiasa dalam menggunakan perangkat-perangkat komputer, seperti keyboard dan mouse. Sementara itu, anggota pengabdi pun merasakan manfaat dari kegiatan pelatihan komputer ini. Selain anggota pengabdi dapat kembali mempelajari materi-materi terkait Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint, anggota pengabdi pun senang karena dapat berbagi ilmu dengan guru-guru. Jika merujuk pada target luaran, pelatihan komputer ini telah mencapai lebih dari apa yang diharapkan. Selain menyampaikan materi Microsoft PowerPoint, anggota pengabdi menjelaskan pula mengenai Microsoft Word, mengingat guru-guru sekolah dasar pasti menggunakan program tersebut untuk menunjang aktivitas mengajar di sekolah. Dengan disampaikannya kedua materi tersebut, kini guru-guru yang telah mengikuti pelatihan dapat mempraktikkannya di sekolah masing-masing sehingga rasa percaya diri bisa semakin meningkat dan metode pembelajaran bisa lebih menarik. Lebih dari itu, beberapa guru yang mengikuti pelatihan ini pun berencana untuk menyalurkan pengetahuan yang mereka dapat ke rekan dan siswa di sekolahnya masing-masing sehingga manfaatnya bisa dirasakan pula oleh pihak-pihak lainnya.
Lampiran 1. Foto-foto kegiatan
2. Contoh absensi Daftar Hadir Kakak Asuh SDN Bandung Baru 1 Robin Rivan Syarul Ryan Septia Sri Ayuni Rahajeng Dina Agni Natasha Alya Belana Nazwa Jihan
17-Sep v v v v v v v v v v v v v v v
24-Sep v v v v v v v v v v v v v v v
22-Oct 13 masuk v v v v v v v v v v v v v v -
29-Oct
5-Nov 12-Nov 12masuk v v v v v v v v v v v v v v v
Contoh Materi Kegiatan Bimbingan Belajar I. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar ’ 1. Unta merupakan hewan gurun yang memiliki bulu mata yang panjang, berguna untuk . . .
a. melindungi muka dari pasir dan cahaya matahari b. melindungi mata dari pasir dan cahaya matahari c. melindungi hidung dari pasir dan cahaya matahari d. melindungi mulut dari pasir dan cahaya matahari 2. Cara yang di lakukan hewan berikut untuk mengelabui musuhnya pada saat dikejar adalah . . . . a. lari kencang-kencang c. menggerak-gerakkan ekornya b. menyatukan diri dengan dinding d. memutuskan ekornya 3. Hewan yang berinteraksi dengan sesamanya menggunakan antena adalah .... a. cicak dan lebah c. cumi-cumi dan belalang b. semut dan tikus d. belalang dan semut 4. Kelelawar mempunyai kemampuan dalam sistem sonar dengan memanfaatkan bunyi .... a. supersonic b. audiosonik c. infrasonic d. ultrasonic 5. Tujuan kantung semar menangkap serangga adalah memenuhi kebutuhan zat .... a. hidrogen b. nitrogen c. oksigen d. karbohidrat
6. Agar dapat menyimpan cadangan air tumbuhan berikut memiliki ciri khusus, yaitu .... a. daun berbentuk duri b. akar pendek c. akar panjang d. batang menggembung
7. Untuk menangkap mangsanya cicak memiliki ciri khusus, yaitu .... a. kaki beralur dan lengket c. mengubah warna kulit b. lidah panjang dan lengket d. memutuskan ekornya 8. Berikut ciri khusus teratai untuk beradaptasi di lingkungan air, kecuali .... a. berdaun lebar b. batang berongga-rongga c. batang menggembung berisi cadangan air d. akar menambat di dasar air 9. Kaki berselaput pada bebek dan bentuk paruh Kolibri yang panjang adalah
salah satu contoh bentuk adaptasi ....
a. morfologi fisiologi b. tingkah laku fungsi tubuh
c. d.
10. Hewan yang melakukan kegiatan di malam hari adalah... a. kelelawar b. belalang c. semut d. kupu-kupu 11. Penyerbukan bunga raflesia dibantu oleh... a. manusia b. lalat c. angin d. kupu-kupu 12. Ikan berkembang biak dengan cara... 15.
a. ovivar b. vivipar c. ovovivipar d. membelah diri 13. Hewan berikut yang tidak mengerami telurnya adalah... a. merpati b. ayam c. kura-kura d. elang 14. Hewan yang bertelur dan melahirkan disebut juga .... a. vivipar b. ovovivipar c. ovipar d. ovarium
Urutan yang benar untuk mencangkok tumbuhan adalah . . .
a. 1,2,3,4
b. 2,1,3,4
c. 2,4,3,1
16. Perhatikan gambar disamping ! Tumbuhan tersebut dapat berkembangbiak dengan menggunakan cara …. a. spora c. tunas adventif b. fragmentasi d. rizhoma
d. 1,3,4,2
17. Hutan di Indonesia sekarang sudah banyak berkurang akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, upaya yang dilakukan untuk pelestarian sumber daya hutan adalah .... a. reboisasi b. melarang menebang kayu c. melarang berburu hewan d. membuat lahan pertanian 18. Tumbuhan kayu manis banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak, bagian dari tumbuhan kayu manis yang dimanfaatkan adalah ... a. akarnya c. batangnya b. daunnya d. kulit batangnya 19. Bagian gajah yang sering di manfaatkan adalah .... a. kulit c. belalai b. taring d. gading 20. a. b. c. d.
Pemerintah mendirikan suaka margasatwa untuk melindungi .… berbagi jenis hewan dan tumbuhan berbagai jenis hewan langka tumbuhan langka tumbuhan yang berbunga indah
21. Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan hewan terancam punah yaitu… a. pembentukan hutan lindung b. penangkaran hewan langka c. penebangan pohon d. penanam pohon 22. Landak memiliki duri di seluruh badannya. Duri tersebut berguna untuk… a. menakut-nakuti mangsanya b. melindungi diri dari pemangsanya c. menyamarkan diri dari musuhnya d. mengoyak tubuh mangsanya 23. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan. Hewan tersebut memiliki ciri… a. memiliki kelenjar susu b. telur menetas di dalam tubuh c. pembuahan terjadi di luar tubuh d. embrio berkembang di luar cangkang 24. Kegiatan berikut yang menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan adalah ….
a. menebang pohon dengan sistem tebang pilih b. membatasi penggunaan plastik c. membangun rumah di daerah resapan air d. mengolah limbah sebelum di buang ke lingkungan 25. Tanaman yang tidak dapat dikembangbiakkan dengan menggunakan umbi adalah… a. kentang c. singkong b. bunga dahlia d. bawang merah 26. Mimikri pada bunglon berguna untuk … a. mencari makan b. melindungi diri dari musuh c. perkembangbiakan d. menarik perhatian 27. Dalam ekosistem padang rumput, organisme yang berperan sebagai pengurai adalah …. a. serangga b. kerbau c. rumput d. Bakteri 28. Di bawah ini yang merupakan hubungan mutualisme adalah.. a. kupu-kupu dengan bunga b. pohon anggrek dengan pohon inangnya c. benalu dengan pohon inangnya d. bunga bangkai dengan pohon 29. Jika di sawah terdapat seekor burung, tiga petani, 15 ekor belalang, 6 ekor katak, 2 ekor ular, dan ada sinar matahari, maka yang disebut individu adalah ... a. 1 ekor burung b. 15 ekor belalang c. 6 ekor katak d. 2 ekor ular 30. Di bawah ini yang bukan merupakan hubungan simbiosis adalah …. a. komunitas b. mutualisme c. komensalisme d. parasitisme
Evaluasi Peserta Pelatihan Komputer Pengabdian Masyarakat Lembaga Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
No. 1.
Nama Lilis Rohaeni
Asal Sekolah SDN Ciumbuleuit 1
Evaluasi “Sangat menarik dan berkesan. Tadinya saya tidak bisa dan takut mencet-mencet sekarang jadi berani dan semakin ingin tahu.” “Mudah-mudahan acara ini tetap diadakan lagi supaya kami lebih banyak wawasan dan menambah keberanian dan semakin maju untuk ditransferkan lagi kepada anak didik kami.Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kami.”
2.
Titi Sumyati
SDN Ciumbuleuit 1
“Saya senang mengikuti latihan ini. Kalau ada lagi tahap berikutnya untuk temanteman yang belum ikut.” “Senang
sekali
untuk
menambah
pengetahuan tentang komputer.” 3.
Riyanti
SDN Ciumbuleuit 1
“Agar dilanjutkan lagi latihan komputer ke tahap selanjutnya, yang asalnya saya tidak bisa dengan mengikuti latihan ini sedikitsedikit menjadi bisa.” “Saya senang mengikuti latihan komputer ini untuk menambah pengetahuan.”
4.
Liswara Widaningsih
SDN Ciumbuleuit 1
“dengan adanya latihan komputer ini saya
merasa bangga sekali dan untuk ke depannya minta dilanjutkan lagi biar lebih bertambah lagi pengetahuannya, karena sekarang ini baru sedikit-sedikit bisanya.” “Intinya,
saya
senang
sekali
dengan
pelatihan komputer ini.” 5.
Ida Farida
SDN Ciumbuleuit 3
“Pertama saya ikut kegiatan ini saya sangat senang. Biasanya saya lama mengetik karena sekalian dengan mengeditnya, tapi malah menjadi lama dan acak-acakan. Tetapi setelah mengikuti kegiatan ini saya tahu dan diterapkan mengetik dahulu dan mengedit di akhir, dan sudah tau file-file mana saja untuk mengedit. Pengetikan menjadi cepat dan menyenangkan. Terima kasih banyak.” “Kegiatan ini sangat bagus, apalagi jika dilanjutkan
dengan
Excel
dan
cara
menggunakannya. Sukses selalu, ya!” 6.
Engkar
SDN Ciumbuleuit 3
“Kegiatan pelatihan ini sangat membantu bagi kami para guru yang belum bisa komputer (gaptek).” “Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi kegiatan yang dapat dilaksanakan secara rutin dengan materi yang terus bertambah untuk pengetahuan dan kemajuan kami.”
7.
R. Hikmat Danaatmaja
SDN Ciumbuleuit 4
“Alhamdulilah, ilmu yang diberikan sangat berharga sekali.
“Agar hasil belajar bisa dipraktikkan dengan baik, alnagkah baiknya ada praktek bersama
untuk
mengecek
penguasaan
materi-materi yang sudah diberikan.” 8.
Titih Suryati
SDN Ciumbuleuit 4
“Sangat bermanfaat sekali dan menarik buat dikembangkan lagi.” “Semoga ke depannya bisa berlanjut.”
9.
Suci Pujihati
SDN Ciumbuleuit 4
“Dalam pembelajaran ini sangat baik bagi saya.” “Mohon dilanjutkan kembali pelatihan ini, karena di sekolah saya banyak sekali kekurangannya.”
10.
Asih Sukaesih
SDN Ciumbuleuit 4
“Alhamdulillah jadi menguasai, walaupun ada
sedikit
yang
ketinggalan
dan
menambah ilmu untuk saya.” “Semoga pelatihan ini terus berlanjut biar lebih lancar.” 11.
Delia Sri Fazriani
SDN Bandung Baru 2
“Banyak hal baru yang saya dapat, menjadi Microsoft
lebih
tahu
Office.
banyak Selain
itu
tentang para
pembimbingnya menyenangkan dan tidak membosankan.” 12.
Apriliyanti Borki
SDN Bandung Baru 2
“Jadi lebih tahu dan memahami lagi tentang Microsoft Office yang lainnya dan menambah ilmu tentang IT yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.”
13.
Yana Supriyatna
SDN Bandung Baru 2
“Dalam pembelajaran IT ini baik sekali, mohon
pembelajaran
IT
dilanjutkan sampai saya
ini
dapat
bisa tuntas.
Terima kasih atas pembelajarannya.”
Daftar Hadir Peserta Pelatihan Komputer Pengabdian Masyarakat Lembaga Program Studi Hubungan Internasional
No.
Nama
Asal Sekolah
Kehadiran 29 Apr
13 Mei
20 Mei
3 Juni
1.
Titi Sumyati
SDN Ciumbuleuit 1
2.
Riyanti
SDN Ciumbuleuit 1
3.
Liswara
SDN Ciumbuleuit 1
Widaningsih 4.
Lilis Rohaeni
SDN Ciumbuleuit 1
5.
Ida Farida
SDN Ciumbuleuit 3
6.
Engkar
SDN Ciumbuleuit 3
7.
Diah Retno
SDN Ciumbuleuit 3
8.
Soparni
SDN Ciumbuleuit 3
9.
Titih Suryati
SDN Ciumbuleuit 4
10.
Asih Sukaesih
SDN Ciumbuleuit 4
11.
Suci Pujihati
SDN Ciumbuleuit 4
12.
R. Hikmat
SDN Ciumbuleuit 4
Danaatmaja 13.
Delia Sri Fazriani
SDN Bandung Baru 2
14.
Apriliyanti Barki
SDN Bandung Baru 2
15.
Rohayati
SDN Bandung Baru 2
16.
Nani Andriani
SDN Bandung Baru 2
17.
Yana Supriatna
SDN Banung Baru 2
Daftar Pemateri dan Pendamping Pelatihan Komputer Pengabdian Masyarakat Lembaga Program Studi Hubungan Internasional
Pertemuan
Hari/Tanggal
Pemateri
Pendamping
Materi
Ke1.
Jumat. 29 April
Sylvia Yazid, Ph.D Dr. Adelbertus
2016
Irawan J. Hartono
Microsoft Word (Dasar)
Giandi Kartasasmita, MA Idil Syawfi, M.Si. Jessica Martha, M.I.Pol Marshell Adi Putra S.IP 2.
Jumat, 13 Mei
Ratih Indraswari,
2016
MA
Giandi Kartasasmita, MA
Microsoft Word (Lanjutan)
Idil Syawfi, M.Si. Jessica Martha, M.I.Pol Marshell Adi Putra S.IP 3.
Jumat, 20 Mei
Marshell Adi Putra Dr. Adelbertus
Microsoft
2016
S.IP
PowerPoint
Irawan J. Hartono Idil Syawfi, M.Si.
(Dasar)
Jessica Martha, M.I.Pol 4.
Jumat, 3 Juni 2016
Giandi
Sylvia Yazid, Ph.D
Microsoft
Kartasasmita, MA
Dr. Adelbertus
PowerPoint
Irawan J. Hartono Ratih Indraswari, MA Jessica Martha, M.I.Pol
(Lanjutan)