PENDAMPINGAN MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN DIVERSIFIKASI USAHA PAVING DAN BATAKO PADA HOME INDUSTRI TUNAS ASRI KABUPATEN MALANG Rini Pebri Utari 1), Erwin Rommel 2) , 1,2)
Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144 Telp. (0341) 464318 – 319 pes 130
[email protected]
Abstrak Usaha paving blok dan batako di desa Purwoasri dusun Gebyak kecamatan Singosari-Kabupaten Malang ini di mulai pada tahun 2012 dan termasuk golongan usaha kecil dengan tujuan untuk memberikan wadah dan kegiatan kepada para pemuda Karang Taruna Desa Purwoasri Permasalahan yang dijumpai pada home industri batako dan paving Tunas Asri, antara lain; kualitas produk masih rendah, belum memiliki standar kerja dan kualitas produksi, proses produksi masih menggunakan sistem manual sehingga mutu produksi tidak bisa seragam, belum ada manajemen pemasaran yang baik serta skill pekerja yang masih rendah. Adapun metode pendekatan dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni : identifikasi masalah dengan melihat ke lokasi home industry pasca pemberian pendampingan tahap awal, wawancara dengan pemilik dan pekerja tentang masalah yang dihadapi, perbaikan input-proses-output, pemberian bantuan peralatan untuk menambah variasi produk dan pendampingan (mentoring) pembuatan produk sejenis dengan variasi yang baru serta metode pengujian yang tepat sesuai dengan SNI. Adapun hasil dari pendampingan ini adalah pemilik dan pekerja home industri memiliki tambahan informasi tentang paving dan batako setelah diberikan modul kerja dan standar baku pembuatan batako dan paving, pekerja memiliki tambahan keahlian/skill tentang tata cara pembuatan paving yang tepat, pemilihan bahan yang benar dan cara pengujian kualitas paving sesuai dengan SNI, hal ini dapat dilihat dari kualitas produk paving yang dihasilkan lebih baik yang dilihat dari struktur lebih kokoh dan bentuk yang lebih simetris serta adanya penambahan variasi produk paving berbentuk segi lima dan saluran U-Gutter yang dapat menjadi alternatif pilihan konsumen sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing home industri Tunas Asri. Kata Kunci : Batako, Diversifikasi, Home Industri, Paving Block 1. PENDAHULUAN Meningkatnya pembangunan gedung, perumahan dan infrastruktur tentunya menuntut meningkatnya jumlah produksi berbagai jenis beton cetak. Salah satunya adalah paving blok yang sering menjadi penutup jalan, Menurut The Precast Concrete Paving and Kerb Association (2005), menyebutkan bahwa penggunaan paving dengan konsep CBBPS (Concrete Block Permeable Pavment Concept) [2]. memiliki keuntungan ekonomis yaitu dapat meminimalkan biaya pemeliharaan drainase karena dapat mengurangi beban kerja permukaan drainase, mengurangi aliran air limpasan pada jalan, mengoptimalkan penggunaan lahan karena masih menyimpan persediaan air tanah (www.paving.org.uk:world wide progres in sustainable paving).[3] Usaha paving blok dan batako di desa purwoasri dusun gebyak Kecamatan Singosari-Malang ini di mulai pada tahun 2012 dan termasuk golongan usaha kecil yang didirikan oleh PNPM Mandiri Kabupaten Malang. Usaha paving blok ini dilakukan secara bersamaan pengelolaannya dengan kegiatan usaha lainnya seperti batako. Pendampingan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian terhadap home industriTunas Asri, memberikan hasil yang cukup signifikan seperti para pekerja memiliki tambahankeahlian/skill tentang tata cara pembuatan batako yang tepat, pemilihan bahan yang benar dan cara pengujian kualitas batako sesuai dengan SNI, hal ini dapat dilihat dari kualitas produk batako yang dihasilkan 408
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
lebih baik yang dilihat dari struktur lebih kokoh dan bentuk yang lebih simetris, setelah diadakan pengaturan dan perbaikan lokasi kerja, terlihat lokasi kerja lebih tertata, tempat penataan dan display hasil produk lebih rapi, adanya tempat istirahat yang nyaman bagi pekerja, dan setelah pengecatan home industri tampak lebih bagus dari sebelumnya. Namun pada home industri ini, didapatkan beberapa kendala yaitu : 1. Masih ditemukannya beberapa produk yang retak dan pecah, hal ini mungkin disebabkan setiap proses produksi sering menggunakan bahan dengan berbeda mutu dan merk berbeda. 2. Kualitas produk masih perlu ditingkatkan dengan pengujian kualitas lebih lanjut dan kalibrasi alat sehingga didapatkan konsistensi mutu produk. 3. Produk yang dihasilkan kurang variatif sehinggaperlu adanya inisiatifuntuk memunculkan modelbaru untukdapat meningkatkan atau merebut peluangpasar. 4. Belum adanya manajemen produksi yang tepat khususnya cash-flow biaya produksi dan income penjualan sehingga belum diketahui besarnya keuntungan yang didapatkan. 5. Belum maksimalnya penjualan hasil produksi yang dihasilkan dikarenakan belum adanya sistem promosi dan pemasaran yang tepat. Promosi yang dilakukan masih terbatas sehingga hasil penjualan belum maksimal. 2. METODE
1)
2)
3) 4) 5)
Rancangan kegiatan pengabdian Adapun rancangan pengabdian sebagai berikut : Melakukan study kasus untuk mengatahui keadaan lokasi, peralatan dan produk batako dan paving yang dihasilkan oleh home industri di desa Purwoasri dusun Gebyak SingosariMalang. Membuat modul tata cara pembuatan dan standar baku pembuatan, pengujian batako dan paving sehingga dapat menjadi acuan dalam produksi batako dan paving blok yang oleh warga desa purwoasri. Memberikan penjelasan dan pendampingan mengenai prosedur baku dalam pembuatan batako dan paving blok kepada pekerja di home industri Tunas Asri. Memberikan pendampingan mengenai tata cara pengujian kualitas batako dan paving yang sesuai standar SNI. Memberikan pendampingan mengenai teknik pemasaran lainnya seperti pembuatan brosur, penyebaran melalui media cetak, mencari mitra kerja dan menitipkan hasil produk melalui toko-toko bangunan serta promosi melalui media online sperti blog, dan sebagainya. Lokasi pengabdian Nama Home Industri : Tunas Asri Lokasi : Ds Gebyak Desa Purwoasri Kec. Singosari Kabupaten Malang Pemilik : Karang Taruna Tunas Asri Desa Purwoasri
Gambar 1. Lokasi Home Industri Tunas Asri
Diagram alir
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
409
Penyiapan Bahan Utama
Air
Pencampuran Kering
Penyiapan Bahan Bagian Atas ( Pasir,Semen,Abu Batu)
Pencampuran Basah
Pencampuran Kering
Pencetakan Paving Blok Bagian Atas Utama
Pengeringan (1Hari)
Perkerasan (disiram/direndam 3-4 hari
Paving Blok
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Paving dan Batako
3.HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan pada Home industri batako dan paving yang terletak di dusun Gebyak desa Purwoasri Singosari ini, berikut hasil yang dicapai selama pelaksanaan : 1) Pembuatan Modul dan Standar Baku Pembuatan Paving Pembuatan modul dan standart baku paving didasarkan peraturan dan tata cara pembuatan bata beton berdasarkan SNI 03-0691-1996 tentang standar mutu paving block.[6] Modul dibuat secara ringkas, komunikatif dan dilengkapi gambar agar mudah dipelajari dan dipahami oleh para pekerja home industri. Selanjutnya modul diberikan oleh tim pengabdian kepada pemilik untuk didistribusikan kepada pekerja [7].
Gambar 3. Pemberian Modul dan Penjelasan tentang Standar Baku Pembuatan Batako
2) Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Paving Sebelum mengadakan pendampingan pembuatan paving, adapun bahan yang dipersiapkan 410
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
adalah semen, pasir, kerikil, air dan minyak/oli. Sedangkan alat-alat yang dipersiapkan adalah cetakan paving manual,ayakan pasir besar dan kecil, kotak adukan, sendok semen, sekop dan cangkul. 3) Pendampingan Pembuatan paving Segi Lima (WorkShop) Adapun hasil dari pendampingan pembuatan paving adalah para pekerja mampu memproduksi paving dengan proporsi bahan dan campuran yang sesuai dengan standar nasional Indonesia.Selain itu, para pekerja dapat mengetahui langkah-langkah produksi yang tepat sehingga dapat bekerja dengan efektif.Untuk membuat paving blok berkualitas tinggi, yang akan digunakan terus-menerus khususnya di tempat dengan beban berat (mis. Tempat parkir), perbandingan adukan sebaiknya 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir sungai yang bersih + 3 bagian kerikil kasar + air secukupnya, sedangkan Untuk membuat paving blok bermutu rendah, dapat digunakan lebih sedikit semen dan lebih banyak pasir sungai yang bersih pada adukan beton (misalnya 1 bagian semen + 2 bagian pasir sungai yang bersih + 4 bagian kerikil kasar dan air secukupnya; 1 bagian semen + 4 bagian pasir sungai yang bersih).Dalam workshop pendampingan pembuatan paving di coba membuat paving segi lima, dengan proporsi campuran 1:2:3.
Gambar 4. Campuran kering(kiri), Proses pencampuran bahan dengan air (kanan)
Gambar 5. Proses pencetakan batako
Gambar 6. Display hasil produksi paving block dan segilima
4) Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan oleh home industri ini, khususnya paving mengalami peningkatan
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
411
setelah adanya pendampingan dan pemberian modul kerja. Dalam sekali produksi perhari mampu menghasilkan sekitar 150-300 buah batako dengan 3 orang pekerja, dan produksi dapat meningkat saat pesanan makin banyak. Kualitas produk yang dihasilkan lebih baik yang dilihat dari struktur lebih kokoh dan bentuk yang lebih simetris. 5) Pengembangan atau Diversifikasi produk Pengembangan produk yang dihasilkan adalah paving segi lima dan Saluran U-Garter. Dengan bertambahnya variasi produk, diharapkan home industri bisa mengalami kemajuan usaha dan produksi serta omset penjualan lebih meningkat. 6) Pemasaran produk melalui media online/blog Melakukan update informasi pada media on-line yang telah dibuat pada pendampingan tahap pertama dengan alamat “tunas-asri.blogspot.com” dengan harapan para konsumen dapat mengetahui macam-macam produk yang dihasilkan home industri dan tertarik untuk membeli. Adapun Produk yang dipasarkan adalah batako, paving block, paving segilima, dan produk baru yang dihasilkan yaitu U-gutter. 7) Pembuatan Brosur baru dengan informasi produk yang lebih variatif Pembuatan brosur baru yang lebih baik dari brosur sebelumnya dengan harapan dapat memberikan nilai tambah bagi home industri, brosur memuat produk-produk baru yang dihasilkan oleh home industri yaitu batako, paving persegi panjang, paving segilima, dan UGutter. Selain itu di dalam brosur diberikan tambahan diskon bagi pembeli dengan jumlah tertentu.
Gambar 7. Brosur lama dan Brosur Baru
8) Worksop Pembuatan Saluran U-Gutter Workshop pendampingan U-Gutter dilakukan setelah alat cetak telah siap, Alat cetak yang dibuat berukuran (70x70x50) cm tebal 8 cm. Persiapan pendampingang di mulai dengan pengarahan kepadapara pekerja tentang proporsi bahan yang akan digunakan, alat dan bahan yang perlu disiapkan serta metode kerja yang tepat. Proporsi yang akan digunakan adalah 1:2:3( semen:pasir:kerikil). Adapun metode kerja yang digunakan masih dengan sistem manual yaitu : a. b. c. d. e. f.
412
Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan Pekerja membuat adukan campura 1:2;3 Membuat rangkaian jaring-jaring besi tulangan dengan diameter 8 mm jarak 15 cm Menuangkan adukan dalam cetakan sedikit demi sedikit sambil dipadatkan. Melakukan pelepasan cetakan, namun sebelumnya menunggu beton benar-benar kering Meletakkan U-gutter di tempat yang kering, aman dan rapi sehingga mudah dilihat oleh konsumen
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Gambar 8. Pengecekan alat cetak dan finishing alat cetak saluran U-Gutter
Gambar 9. Rangkaian besi tulangan dan proses pencetakan beton saluran U-Gutter
9) Perhitungan harga produksi dan harga jual u-garter Dari hasil pendampingan perhitungan biaya produksi, dapat diketahui harga jual untuk produk U-gutter sekitar Rp.200.000- Rp.300.000,- / pcs. Penentuan harga jual didasarkan banyaknya biaya produksi yang dikeluarkan, keuntungan dan melihat kisaran harga dipasaran. 10) Pengaturan dan perbaikan lokasi kerja/home industri Adapun hasil dari pengaturan lokasi kerja adalah pengaturan tata letak proses produksi sehingga para pekerja dapat bekerja secara efektif, penyimpanan dan penataan hasil produksi secara rapi sehingga lingkungan kerja lebih teratur,selain itu, dilakukan penataan display hasil produksi sehingga memudahkan konsumen untuk melihat dan tertarik untuk membeli.
Foto 10.Tempat penyimpanan dan display produk dilengkapi dengan atap sehingga produk terlindung dari panas langsung dan hujan.
11) Pengujian Hasil Produk Paving Pengujian produk untuk mengetahui kualitas produk berdasarkan persayaratan SNI. Pengujian dengan cara mengambil sampel dari home industry sebanyak 10 sampel dari beberapa hasil produksi yang kemudian dilakukan pengujian ukuran, pengujian kuat tekan, pengujian berlubang dan pengujian penyerapan air. Hasil Pengujian menyatakan paving block yang dihasilkan oleh home industri tunas asri masuk dalam katagori mutu beton kelas D ( K 50-100 ) [6], yang pada umumnya paving block press manual hanya digunakan untuk pemakaian non structural, seperti taman, trotoar, halaman rumah dan penggunaan lainnya yang tidak diperlukan untuk menahan beban yang berat diatasnya
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
413
Foto 11. Pengujian Tekan Paving di Lab.UMM
4. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan hasil program pengabdian ini dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemilik dan pekerja home industri memiliki tambahan informasi tentang paving setelah diberikan modul kerja dan standar baku pembuatan batako. 2. Setelah diadakan pendampingan, para pekerja memiliki tambahankeahlian/skill tentang tata cara pembuatan paving yang tepat, pemilihan bahan yang benar dan cara pengujian kualitas paving sesuai dengan SNI, hal ini dapat dilihat dari kualitas produk paving yang dihasilkan lebih baik yang dilihat dari struktur lebih kokoh dan bentuk yang lebih simetris. 3. Penambahan variasi produk paving berbentuk segi lima dan saluran U-Gutter dapat menjadi alternatif pilihan konsumen dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing home industri Tunas Asri. 4. Adanya skill tambahan bagi pekerja tentang tata cara pembuatan, alat dan bahan serta proporsi pencampuran pembuatan saluran U-Gutter. 5. Peningkatan promosi produk yang dihasilkan home industri Tunas Asri melalui media online yaitu dengan pembuatan website/blog, promosi melalui media social seperti facebook. Dalam beberapa waktu ini menuai response yang positif bagi masyarakat. Home industri tunas asri mulai dikenal masyarakat, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah permintaan dari konsumen dan beberapa konsumen langsung datang ke lokasi home industri untuk melihat produk dan beberapa konsumen langsung membeli produk tersebut. 6. Setelah diadakan pengaturan dan perbaikan lokasi kerja, terlihat lokasi kerja lebih tertata, tempat penataan dan display hasil produk lebih rapi, adanya tempat istirahat yang nyaman bagi pekerja, dan setelah pengecatan home industri tampak lebih bagus dari sebelumnya. 7. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim, SK SNI T – 04 – 1990 – F, Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci Untuk Permukaan Jalan, DPU. [2] Anonim, 1980, Specification for Precast Concrete Batako dan paving Blocks. [3]Australian Masonry Conference,1978,CMAA Award For Excellence, Sydney, The Concrete Masonry Association Of Australia, Precast Concrete. [4] Direktorat Pembinaan Jalan Kota, 1991, Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement),. [5] Darwin Amir, 1987, Blok Asbuton Sebagai Bahan Alternatif Untuk Konstruksi Perkerasan, PT. Sarana Karya, Bina Marga, Majalah Jalan no: 053. [6] Peraturan tentang bata beton untuk pasangan dinding. Standar Nasional Indonesia 03-03491989 [7] ILO. Modul Pelatihan Pembuatan ubin atau Batako dan paving Blok dan Batako, Kantor Perburuhan Internasional: Jakarta 414
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
415