PENDAHULUAN
Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan yang dimaksud dengan perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Ikan hias merupakan satu diantara komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan juga merupakan satu diantara komoditas ekspor di Indonesia. Pada umumnya ikan hias diproduksi oleh petani dengan skala kecil. Ada banyak jenis ikan hias yang dibudidayakan oleh petani ikan hias di Indonesia. Satu diantara jenis tersebut adalah ikan maskoki. Hampir diseluruh toko-toko yang menjual ikan hias ada ikan maskoki (Carrasius auratus). Dari hasil pengamatan ada banyak jenis ikan maskoki yang dijual di pasaran, beberapa diantaranya adalah Oranda, Lion Head (kepala singa), Bubble Eye (mata balon), Black Moor, Ranchu, Kaliko, Pearlscale (mutiara), Telescope Eye, Ryukin (tossa), dan Butterfly. Dari beberapa jenis tersebut yang lebih dominan dijual di toko ikan hias di kota Medan dan sekitarnya adalah jenis Oranda. Menurut pedagang dan beberapa konsumen ikan maskoki jenis tersebut lebih disukai karena memiliki beberapa keunggulan yaitu selain bentuk tubuhnya yang indah, pemeliharaannya juga tergolong mudah dan harganya relatif lebih terjangkau. Di
Universitas Sumatera Utara
pasaran ikan jenis tersebut dijual dengan harga yang beragam, tergantung ukuran dan kualitas ikan tersebut. Ikan hias akan memiliki harga yang lebih tinggi jika memiliki ukuran panjang yang lebih besar atau penampilan yang menarik. Hal tersebut berbeda dengan ikan konsumsi yang memiliki harga lebih tinggi jika memiliki bobot yang lebih besar atau rasa yang lebih nikmat.
Berdasarkan permintaan pasar tersebut, maka
budidaya dengan teknologi dan manajemen yang baik diperlukan agar memperoleh hasil yang memuaskan. Satu diantaranya adalah dengan melakukan pembudidayaan ikan intensif (buatan dengan perlakuan khusus) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan maskoki. Cara yang dapat diterapkan dalam budidaya ikan intensif dengan mengoptimalkan padat penebaran dan memperhatikan kualitas air pada wadah pemeliharaan. Padat penebaran akan mempengaruhi kualitas air media pemeliharaan, tingkah laku serta proses fisiologis ikan karena keterbatasan ruang gerak. Hal tersebut akan berakibat terhadap kesehatan ikan yang kemudian akan mempengaruhi kelangsungan hidup, pemanfaatan makan dan laju pertumbuhan. Dengan demikian peningkatan padat penebaran harus sesuai dengan daya dukung lingkungan budidaya ikan maskoki. Satu diantara cara yang dapat digunakan untuk menjaga kualitas air budidaya adalah sistem resirkulasi air media pemeliharaan dengan filterasi. Sistem resirkulasi adalah pemeliharaan ikan dengan mengunakan sistem perputaran air yang dialirkan dari wadah pemeliharaan ikan ke wadah filter untuk disaring, lalu dialirkan kembali ke wadah pemeliharaan. Dengan menerapkan sistem resirkulasi maka limbah atau kotoran yang akan dihasilkan oleh ikan di dalam wadah pemeliharaan akan dialirkan ke wadah filter
Universitas Sumatera Utara
untuk disaring dan diserap secara mekanis dan biologis oleh bahan-bahan yang terdapat dalam wadah pemeliharaan. Sistem resirkulasi akan membawa air dari Outlet filter dengan kualitas air yang lebih baik. Sistem ini juga akan menghemat penggunaan air. Untuk mengetahui padat tebar ikan maskoki yang optimal dengan sistem resirkulasi maka perlu diketahui pengaruh padat tebar terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan maskoki.
Perumusan Masalah Ikan maskoki merupakan satu diantara beberapa jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Umumnya budidaya yang dilakukan masyarakat tanpa memperhatikan padat tebar optimal dari ikan maskoki pada ukuran tertentu. Hal tersebut juga dikarenakan hanya sedikit informasi tentang padat tebar optimal dari ikan maskoki. Padat tebar juga merupakan satu diantara beberapa faktor yang mempengaruhi nilai produksi budidaya ikan maskoki. Tetapi peningkatan padat tebar akan mempengaruhi kualitas air budidaya. Padat tebar yang melebihi daya dukung dari media budidaya juga akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan maskoki. Sehingga dipandang perlu untuk memberikan informasi padat tebar ikan maskoki yang optimal. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh padat tebar terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan maskoki ? 2. Berapakah padat penebaran optimal benih ikan maskoki pada sistem resirkulasi ?
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Pemikiran Permintaan pasar terhadap ikan hias tinggi, satu diantaranya adalah ikan maskoki. Dengan demikian perlu dilakukannya budidaya intensif. Satu diantara cara yang dapat digunakan adalah dengan mengoptimalkan padat penebaran ikan maskoki.
Peningkatan padat penebaran dapat juga mengakibatkan penurunan
kualitas air yang berdampak terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan maskoki. Dengan demikian perlu dilakukan perlakuan khusus
untuk
menjaga kualitas air tersebut. Sistem resirkulasi dengan filter adalah merupakan cara yang dapat digunakan untuk menjaga kualitas air. Sistem resirkulasi dapat menjaga nilai DO (Disolved Oksigen) atau nilai oksigen terlarut, kadar pH, kandungan Amoniak (NH3) yang merupakan satu diantara parameter utama dalam budidaya perikanan. Dengan sistem resirkulasi dan padat penebaran yang sesuai akan dapat mengoptimalkan lahan sempit yang kemudian akan berpengaruh terhadap efisiensi produksi. Dari Penelitian Solehudin (2006) menyatakan bahwa padat penebaran dengan sistem resirkulasi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan neon tetra. Dengan demikian perlu juga dilakukan penelitian pengaruh padat tebar terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan maskoki. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Permintaan Pasar Ikan Hias Tinggi Budidaya Ikan Hias
Intensif
Mengoptimalkan Padat Penebaran
Ekstensif
Penambahan Hormon
Laju Pertumbuhan dan kelangsungan hidup Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari peneilitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh padat penebaran terhadap kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot dan panjang harian ikan maskoki. 2. Menentukan padat tebar optimum dalam pemeliharaan ikan maskoki dengan sistem resirkulasi
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada petani budidaya ikan maskoki tentang padat penebaran optimum ikan maskoki dengan sistem resirkulasi, serta untuk menambah informasi tentang pengaruh padat penebaran terhadap laju pertumbuhan, dan kelangsugan hidup ikan maskoki.
Universitas Sumatera Utara