164
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Sekertaris Negara Republik Indonesia, Jakarta. 30p Abidin S.Z. 2004. Kebijakan Publik. Jakarta. Yayasan Pancur Siwah Adhuri. D.S, Ary Wahyono dan Ratna Indrawasih. 2005. Fishing In, Fishing Out : Memahami Konflik-Konflik Kenelayanan di Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB-LIPI). Jakarta. Andarto, E. dan Sutedjo, D. 1993. Proses Perencanaan Kapal Tuna Long Line, Surabaya. Ayodhyoa, Craft and gear. 1972. Corespondendance Course Center. Jakarta. Bahari, R. 1989. Peranan Koperasi Perikanan dalam Pengembangan Perikanan Rakyat. Jakarta, 18-19 Desember 1989. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Jakarta. Baruadi. ASR.2002. Model Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Gorontalo. Institut Pertanian Bogor. Bogor Bhattacharya. R. 1978. Dynamika Of Marine Vehicles. John wiley and Son, Inc. new York. Brown. K. 1957. Kapal-Kapal Kayu untuk Perikanan Laut. Jawatan Perikanan Laut. Jakarta. Boxton. K. 1987. Engenering Economics and Ships Design. School of Merine Technology University of Newcastle. Upon Tyne. UK. BPS Kabupaten Kupang. 2003. Kupang Dalam Angka. Kupang. Hal. 173-182. Clark, C. W. 1985. Bioeconomic Modelling and Fisheries Management. John Wiley and Sons. Toronto Cenada. 291 p. Clark, J. R. 1996. Coastal Zone Management Handbooks, Lewis Publisher, New York. Cochrane, K. L. 2002. A Fishery Manager’s Guidebook. Management Measures and Their Application. Senior Fishery Resources Officer. Fishery Resources Division, FAO Fisheries Department. Rome. 231pp. Collins C. 2001. English Dictionary for Advanced Learners. The University of Birmingham. England. 1824 hal. [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang. 2004. Data Statistik Perikanan. Kupang. 85 hal.
165
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Nusa Tenggara Timur. 2006. Buletin Media Perikanan Laut Masa Depan Masyarakat NTT, Triwulan I, edisi 2 bulan Februari 2006. hal 15. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2006. Perikanan Tangkap Indonesia (suatu Pendekatan Filosofis dan Analisis Kebijakan) http://www.dkp.go.id., tanggal 25 Juli 2006. [DJPT] Dirjen Perikanan Tangkap. 2002. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2000. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Jakarta. [DJPT] Dirjen Perikanan Tangkap DKP. 2004. Kebijakan Pembangunan Perikanan Tangkap. Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Relokasi Nelayan Tingkat Nasional Tahun 2004 Tanggal 9 – 10 Desember 2004 Di Hotel Ibis Mangga Dua, Jakarta. Dirjen Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 4 Hal. De Coning. C. B. 1995. The Nature and Role of Public Policy, Chapter 1. Djalal, H. Dan Purwaka 1995 perkembangan Hukum Laut Internasional dan Implementasinya terhadap Peranan daerah dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelauatan. Lokakarya Nasional Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu. 11 januari 1995. 24 hal. Fauzi, A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan, Isu, Sintesis dan Gagasan, Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. 125 hal. Fauzi, A. Dan Suzy Ana, 2005. Studi Valuasi Ekonomi Perencanan Kawasan Konservasi Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Makalah Akademik Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Selat Lembeh, sporsored By : USAID, DKP dan Mitra Pesisir. Bogor. 60 hal. Fara, 1993. Studi Tentang Daya Penggeraka Kapal Ikan (BHP) dan Aspek-Aspek Teknis Terkait. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perkanan. IPB. FAO. 1995. Code of Conduct for Responsible Fisheries. Food and Agriculture Organization. Rome. 41p. FAO. 1999. Regional Guidelines for Resposible Fisheries in Southeast Asia, Resposible Fishing Operasinal. Southeast Asian Fisheries Development Center. 12p. Fyson. J. 1985. Desain Of Small Fishing Vessels. Fishing News Book Ltd. Farm. Survey. England. Hanafiah dan Saefuddin A. M. 1986. Tata Niaga Hasil Perikanan. UI Press. Jakarta
166
Hermawan M. 2006. Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil (Kasus Perikanan Pantai di Serang dan Tegal). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Disertasi tidak dipublikasikan Hogwood B.W and A. Gunn. 1986. Policy Analysis for The Real World. Oxford University Press. New York. P. 29. Ibrahim, Y.H.M., 2003. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 249 hal. Iskandar B. H. 1990. Studi Tentang Desain dan Konstruksi Kapal Gillner di Indramayu, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Skripsi tidak dipublikasikan. Jusuf N. 2005. Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan Tangkap Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Selatan Gorontalo. Disertasi telah di publikasikan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 8 hal. Kesteven G. L. 1973. Manual of Fisheries Science. Part I. An Introduction to Fisheries Science. FAO Fisheries Technical Paper. No. 118. Rome. 43 hal. Lubis E. 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Manetsch, P.G.W. and Park., 1977. System Analysis and Simulation With Application to Economic and Social Science. Michigan State University. Mangkusubroto, K., Trisnadi C.L. 1985. Analisa Keputusan. Pendekatan system dalam Manajemen usaha dan Proyek. Ganeca Exact. Bandung. Manggabarani. H. 2005. Respon Stakeholder terhadap Faktor Internal dan Eksternal dalam Pembangunan Perikanan di Kota Makassar. Buletin PSP, Volume XIV. No.2. Oktober 2005. ISSN 0251-286X, Terakreditasi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal.15-23. Moeljanto. 1996. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Penerbit Swadaya. Jakarta. Monintja D. 2001. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 156 hal. Monintja D. 2005. Makalah Seminar Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Kupang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
167
Mulyono, S. 1991. Operations Research. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 247 hal. Nanda Andesna. 2004. Pengukuran dan Penggunaan GT kapal Ikan di Indonesia. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perkanan. IPB. Nomura, M. dan Yamazaki T. 1977. Fishing Techniques (1). Japan International Cooperation Agency. Tokyo. Nikijuluw. V. P.H., 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R) dan PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta. 54 hal. Nikijuluw. V. P.H., 2005 Politik Ekonomi Perikanan, Bagaimana dan kemana Bisnis Perikanan. PT. Fery Agung Corporation (FERACO), Jakarta. Nugroho R.D. 2003. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. 83 hal. Nomura. M and yamazaki. 1977. Fishing Technigues. Japan International Cooperation Agency. Tokyo. Pasaribu, B. P. 1985. Prosiding Seminar Pengembangan Kapal Ikan di Indonesia Dalam Rangka Implementasi Wawasan Nusantara. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Purwaka T. H. 2003. Bunga Rampai Analisis Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelautan dan Perikanan. Bahan kulia Pascasarjana IPB. Jakarta. Purwaka T. H. 2003. Dasar-dasar Pemahaman Peningkatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan. Institusional Enginering and Capacity Building. Jakarta. Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 188 hal. Rumajar, T., Haluan J, dan Mawardi W. 2002. Pendekatan Sistem Untuk Pengembangan Usaha Perikanan Ikan Karang Dengan Alat Tangkap Bubu Di Perairan Tanjung Manimbaya Kab. Donggala, Sulawesi Tengah. MARITEK. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 2 No. 1. Fakultas Perikanan dan Kelautan, IPB. Hal. 69 – 99. Saaty, T.L. 1991. Pengambilan Keputusan. Bagi Para Pemimpin. PT Pustaka Binaman Pressindi, Jakarta. 270 hal. Seafder, 1999. Regional Guidelines For Responsible Fisheries In Southeast Asia. Responsible Fishing Operations. Southeast Asian Fisheries Development Center. 71 hal.
168
Sekda Propinsi NTT. 2002. Gerakan Masuk Laut (GEMALA). Sekertariat Daerah Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang. 29 Hal. Siswanto. 1990. Sistem Komputer Manajemen LINDO. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Jakarta. 242 hal. Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Konsep, Teknik dan Kasus, Seni Manajemen Bank No.66. PT Damar Mulia Pustaka. Penerbit Buku Manajemen Terapan dan Perbankan. Jakarta. 225 Hal. Sunarto, N. 1985. Motor serba Guna. Pragnya Paramita. Jakarta. Hal 98 Suharyanto, I. Jaya, M.F.A. Sondita, J. Haluan dan D.R. Monintja. 2005. Evaluasi Kapasitas Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dalam Manajemen Perikanan Parsipatif. Buletin PSP, Volume XIV. No.2. April 2005. ISSN 0251-286X, Terakreditasi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal.24-35. Soekarsono, N. A. 1995. Pengantar Bangunan Kapal Dan Ilmu Kemaritiman. PT Pamator Pressindo. Jakarta. 380 hal. Sparre, P dan Venema, S.C. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Buku 1 ; Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta, 438 Hal. Unus F., Darmawan dan Yopi N. 2005. Analisis Kebijakan Internasional Mengenai Keslamatan Nelayan Kapal Ikan. Buletin PSP, Volume XIV. No.1. April 2005. ISSN 0251-286X, Terakreditasi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal.46-63. Weimer, D.L and R Vining. 1998. Policy Analysis : Concept and Praktice, Pretice-hall, Inc Upper Saddle River. New Jersey 07458. Widodo, J., Aziz, K. A., Priyono, B. E., Tampubolon, G. H., Naamin, N., Djamali, A. 1998. Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 251 hal. Yuniarti. S. 2002. Evaluasi Kegiatan Perikanan Tangkap di PPS Cilacap dan Alternatif Pengembangannya. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yulistyo., Mulyono Baskoro, Daniel R. Monintja, Budhi H. Iskandar. 2006 Analisis Pengembangan Armada Penangkapan Ikan Berbasis Ketentuan Perikanan yang Bertanggungjawab di Ternate, Maluku Utara. Buletin PSP, Volume XV. No.1. April 2006. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal.70-84.
169
170 Lampiran 1. Peta lokasi penelitian. 12 1°4 0'
12 2°2 0'
12 3°0 0'
12 3°4 0'
P E T A L O K A S I P E N E L IT IA N K AB U PA TE N K U PA N G N U SA T E N G G A R A T IM U R N
M aq Be n e U f e
9°20'
9°20'
W
E S
N itb e
#
#
20
0
20
km
P oon baun #
Bilo ka
B ak ul
#
#
K e ter an g an O em as em bu
Son an
#
#
Bo e n K apsali
c
#
Le log a ma
#
L A U T
K AB . T TS
#
S A W U
c Tu a ka u
#
N au ta us O ek usapi c #
#
O elb aki
10°00'
Bile si
Bo ko ng
B on etuk a #
#
K AB . K U P AN G
c
O etam an #
Te lu k Ku p a n g
cg Ku ron #
Ten au #
#
O esau c # KOTA KUPANG # [% O ek ab iti #
D ae rah P en an gk ap an (B atas 4 m il) Lo kas i P en elitian (K ab . Ku p ang ) Lo kas i P en elitian (K o ta K up an g) Ka bu pa ten La in Lau t
S
#
10°00'
#
Tu lak abo ok
O en au c
K
Be siana
#
#
Ib u K ota P ro vin si Ko ta K e cam a tan Lo kas i Sa m plin g Jalan Su ng ai B atas Ka bu p aten
[%
#
P eta In d ek s Rab e
120 °
#
12 2°
124 °
P. S E M AU
Ba un
c O iisin a
#
10°40'
#
# #
#
U su lain
LA U T
#
P. S AB U
D ae uren dale
Be b ae
[ %
T IM O R
#
Su aka
Ko k ad ale
Ra ir ob a
#
To silo Tu aisa #
#
#
N em b rala
#
#
Ku li #
#
# #
P. R O T E
N am o da le Ba n do
#
M an usum ba
Ba tuid u
#
#
To p o
11°
c P. R AIJ U A
#
c
Ro te
#
#
#
10°40'
c
Timu c # Ba n dro
Seb a c#
P RO V IN S I N U SA T EN GG AR A TIM U R
#
Sek ala k
11°
M er ap o
M es ara c #
#
9°
c
9°
N ae ke an
P okaba tu
N am o da le
120 °
#
12 2°
124 °
K AB . R O TE N D AO
#
Su mb er: - P eta D igital R up a B u mi Ind on es ia B ak osu rtanal, T ahun 20 01
#
D E SE L IN A M .W . K A LE K A N R P C 561 040 101
11°20'
12 1°4 0'
12 2°2 0'
H IN D IA
11°20'
SA M U D E R A
12 3°0 0'
12 3°4 0'
P R O G R A M ST U D I T E K N O L O G I KE L A U T A N SE K O LA H P A S C A SA R JA N A IN ST IT U T P E R T A N IA N B O G O R B O G O R 2 00 6
171 Lampiran 2. Peta Peotensi Pengembangan Armada di Kabupaten Kupang
172
Lampiran 3. Potensi Armada Penangkapan Ikan di Kabupaten Kupang Tabel 1. Jumlah nelayan di Kabupaten Kupang Tahun 2003
No. 1. 2. 3.
Jumlah (orang)
Status Nelayan Penuh Sambilan Penuh Sambilan Tambahan Jumlah
1.550 1.503 1.269 4.332
Sumber : DKP, Kab. Kupang
Tabel 2. Alat penangkap ikan di Kabupaten Kupang
No 1. 2.
3. 4.
5. 6. 7.
8.
Jenis Alat Tangkap Lampara Gill net • Monofilamen • multifilamen Jala Lompo Bagan • apung • tanam Sero Trammel Net Pancing • tonda • tangan Jala buang
Jumlah (Unit) 47 2.092 569 22 40 59 220 710 240 3.665 143
Sumber : DKP, Kab. Kupang
Tabel 3. Jumlah Armada di Kabupaten Kupang Tahun 2003
No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Armada Penangkapan Jukung Perahu tanpa motor (PTM) Perahu motor tempel Kapal motor 0 – 5 GT 5 – 10 GT 10 – 20 GT > 20 GT
Sumber : DKP, Kab. Kupang
Jumlah (Unit) 1.891 688 416 223 7 30
173
Lampiran 4. Hasil Analisis Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Kupang Tabel 1 Produksi, total upaya, CPUE dan MSY sumberdaya perikanan pelagis besar di perairan Kabupaten Kupang
Tahun Produksi (ton) Upaya (unit) 1995 7898 5359 1996 9534 5503 1997 11004 6380 1998 8916 4175 1999 9071 6748 2000 10177 6748 2001 9134 6768 2002 9491 8247 2003 9742 7750 2004 12811 8397 Intersep (a) = 2.62 Slope (b) = -0.00017 Potensi Lestari Maksimum (MSY) = 10228 ton Upaya Optimum = 7854 unit
CPUE (ton/unit) 1.47 1.73 1.72 2.14 1.34 1.51 1.35 1.15 1.26 1.53
Tabel 2 Produksi, total upaya, CPUE dan MSY sumberdaya perikanan pelagis kecil di perairan Kabupaten Kupang
Tahun Produksi (ton) Upaya (unit) 1995 11345 2778 1996 13139 1703 1997 14322 3095 1998 16161 2584 1999 16997 3115 2000 17515 3918 2001 14368 3944 2002 12892 3866 2003 13273 3150 2004 13975 2689 Intersep (a) = 9.84 Slope (b) = -0.0016 Potensi Lestari Maksimum (MSY) = 15125 ton Upaya Optimum = 3074 unit
CPUE (ton/unit) 4.12 7.72 4.63 6.25 5.46 4.47 3.64 3.33 4.21 5.20
174
Lanjutan Lampiran 4 Tabel 3. Produksi, total upaya, CPUE dan MSY sumberdaya perikanan demersal di perairan Kabupaten Kupang
Tahun Produksi (ton) Upaya (unit) 1995 1740 6762 1996 1918 5952 1997 2573 7762 1998 3490 5590 1999 3270 8041 2000 2492 8879 2001 2049 8935 2002 2138 9931 2003 2184 8886 2004 2373 9110 Intersep (a) = 0.79 Slope (b) = -0.00006 Potensi Lestari Maksimum (MSY) = 2600 ton Upaya Optimum = 6583 unit
CPUE (ton/unit) 0.26 0.32 0.33 0.62 0.41 0.28 0.23 0.22 0.25 0.26
100
Lampiran 5. Kriteria Teknologi Penangkapan ramah lingkungan : 1.
2
3
4
5
6
7
8
mempunyai selektivitas yang tinggi subkriteria : 1 menangkap lebih dari 3 spesies ikan dengan variasi ukuran yang berbeda jauh 2 menangkap 3 spesies ikan atau kurang dengan variasi ukuran yang berbeda jauh 3 menangkap kurang dari 3 spesies ikan dengan ukuran yang relatif seragam 4 menangkap 1 spesies ikan dengan ukuran yang relaitf seragam tidak merusak habitat 1 menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang luas 2 menyebabkan kerusakan habitat pada wilayah yang sempit 3 menyebabkan kerusakan sebagian habitat pada wilayah yang sempit 4 aman bagi habitat menghasilkan ikan berkualitas tinggi 1 ikan mati dan busuk 2 ikan mati, segar, cacat fisik 3 ikan mati dan segar 4 ikan hidup tidak membahayakan nelayan 1 bisa berakibat kematian pada nelayan 2 bisa berakibat cacat permanen pada nelayan 3 hanya bersifat gangguan kesehatan yang bersifat sementara 4 aman bagi nelayan produksi tidak membahayakan konsumen 1 berpeluang besar menyebabkan kematian pada konsumen 2 berpeluang menyebabkan gangguan kesehatan pada konsumen 3 relatif aman bagi konsumen 4 aman bagi konsumen by-catch rendah 1 by-catch ada beberapa species dan tidak laku dijual dipasar 2 by-catch ada beberapa species dan ada jenis yang laku dijual dipasar 3 by-catch kurang dari 3 species dan laku dijual dipasar 4 by-catch kurang dari 3 species dan mempunyai harga yang tinggi dampak ke biodiversity 1 menyebabkan kematian semua mahluk hidup dan merusak habitat 2 menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat 3 menyebabkan kematian beberapa spesies tetapi tidak merusak habitat 4 aman bagi biodiversity tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi 1 ikan yang dilindungi sering tertangkap 2 ikan yang dilindungi beberapa kali tertangkap 3 ikan yang dilindungi pernah tertangkap 4 ikan yang dilindungi tidak pernah tertangkap
101
9
dapat diterima secara sosial : 1) biaya investasi murah, 2) menguntungkan 3) tidak bertentangan dengan budaya setempat dan 4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada Peringkat 1 alat tagkap memenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 2 alat tangkap tersebut memenuhi 2 dari 4 kriteria yang ada 3 alat tangkap tersebut memenuhi 3 dari 4 kriteria 4 alat tangkap tersebut memenuhi semua kriteria yang ada
102
Lampiran 6. Kriteria Kegiatan Penangkapan Ikan yang Berkelanjutan 1.
2
3
4
5
6
menerapkan teknologi ramah lingkungan subkriteria : 1 memenuhi 2 kriteria alat tangkap ramah lingkungan 2 memenuhi 3 - 5 kriteria alat tangkap ramah lingkungan 3 memenuhi 5 - 7 kriteria alat tangkap ramah lingkungan 4 memenuhi seluruh kriteria alat tangkap ramah lingkungan jumlah hasil tangkapan tidak melebihi TAC 1 hasil tangkapan 75 - 100 % dari TAC 2 hasil tangkapan 50 - 75 % dari TAC 3 hasil tangkapan 25 - 50 % dari TAC 4 hasil tangkapan lebih kecil dari 25 % dari TAC menguntungkan 1 keuntungan lebih kecil dari Rp 500.000 per bulan 2 keuntungan antara Rp 500.000 - Rp 1.000.000 per bulan 3 keuntungan antara Rp 1.000.000 - Rp 1.500.000 per bulan 4 keuntungan lebih besar dari Rp 1.500.000 per bulan investasi rendah 1 investasi lebih besar dari Rp 2.000.000 per unit 2 investasi antara Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 per unit 3 investasi antara dari Rp 500.000 - Rp 1.000.000 per unit 4 investasi lebih kecil dari Rp 500.000 per unit penggunaan BBM rendah 1 Penggunaan BBM lebih besar dari 15 liter per trip 2 Penggunaan BBM antara 10 - 15 liter per trip 3 Penggunaan BBM antara 5 - 10 liter per trip 4 Penggunaan BBM lebih kecil dari 5 liter per trip memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku : 1) CCRF, 2) UU No 31/2002 tentang Perikanan, 3) Peraturan daerah dan 4) hukum adat 1 alat tagkap memenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 2 alat tangkap tersebut memenuhi 2 dari 4 kriteria yang ada 3 alat tangkap tersebut memenuhi 3dari 4 kriteria 4 alat tangkap tersebut memenuhi semua kriteria yang ada
103
Lampiran 7.
Hasil Olahan LINDO untuk Skenario I (Pencapaian Semua Sasaran Pengembangan Armada Perikanan Tangkap Secara Bersamaan)
: min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 + DB10 + DA11 + DA12 + DA13 + + DA14 + DA15 ? st ? DA1 + 27888X1 + 89038X2 + 2984X3 + 50337X4 + 96503X5 <= 60000000 ? DA2 + 15201X2 + 522X3 + 13855X4 + 19613X5 <= 12564000 ? DA3 + 24333X1 <= 2085600 ? DA4 + 13365X2 + 359X3 + 9885X4 <= 26120000 ? DA5 + 15026X2 + 521X3 <= 14002040 ? DA6 + 307.55X5 <= 59830 ? DB7 + 28.44X1 + 36.38X2 + 24.79X3 + 6.81X4 + 42.03X5 + 167.38X6 >= 266230 ? DB8 + 154.47X1 + 123.24X2 + 119.29X3 + 38.81X4+127.94X5+447.50X6 >= 1148670 ? DB9 + 7X4 >= 1386 ? DB10 + 10X2 >= 761 ? DA11 + 4X1 + 3X2 + 3X3 + 2X4 + 4X5 + 5X6 <= 34984 ? DA12 + 14X1 + 10X2 + 11X3 + 7X4 + 10X5 + 8X6 <= 115569 ? DA13 + 107.75X1 + 213.25X2 + 92.50X3 + 46.96X4+143.756X5+273.33X6<=1714200 ? DA14 + 0.62X1 + 0.46X2 + 0.41X3 + 0.41X5 <= 5590.25 ? DA15 + 0.53X1 + 0.59X2 + 0.44X3 + 0.05X4 + 0.5X5 + 1.03X6 <= 6399.55 ? X1 >= 60 ? X2 >= 34 ? X3 >= 8261 ? X4 >= 88 ? X5 >=120 ? X6 <=20 ? end : go LP OPTIMUM FOUND AT STEP
11
OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 513.570100 VARIABLE VALUE REDUCED COST DA1 .000000 1.000076 DA2 .000000 1.000000 DA3 .000000 1.000000 DA4 .000000 1.000000 DA5 .000000 1.000000 DA6 .000000 1.000000 DB7 .000000 .632217 DB8 .000000 1.000000 DB9 513.570100 .000000 DB10 .000000 .849266
104
DA11 DA12 DA13
.000000 .000000 .000000
1.000000 1.808113 1.000000
X1 60.000000 X2 76.100000 X3 10124.960000 X4 124.632800 X5 156.103000 X6 20.000000 DA14 .000000 DA15 .000000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) .000000 .000076 3) 1333539.000000 .000000 4) 625620.000000 .000000 5) 20236070.000000 .000000 6) 7583458.000000 .000000 7) 11820.520000 .000000 8) .000000 -.367783 9) 111541.900000 .000000 10) .000000 -1.000000 11) .000000 -.150734 12) 3167.148000 .000000 13) .000000 .808113 14) 721187.900000 .000000 15) 1302.809000 .000000 16) 1762.986000 .000000 17) .000000 -2.985619 18) 42.100000 .000000 19) 1863.958000 .000000 20) 36.632840 .000000 21) 36.103020 .000000 22) .000000 55.094610 NO. ITERATIONS=
11
DO RANGE(SENSITIVITY) ANALYSIS? ? yes RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE
105
DA1 DA2 DA3 DA4 DA5 DA6
1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000
INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY
1.000076 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000
DB7 DB8 DB9 DB10 DA11 DA12 DA13 X1 X2 X3 X4 X5 X6 DA14 DA15
1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000
INFINITY INFINITY 1.718995 INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY 8.492659 3.084138 6.999999 1.862760 55.094610 INFINITY INFINITY
.632217 1.000000 1.000000 .849266 1.000000 1.808113 1.000000 2.985619 1.507341 6.638406 12.032960 10.495160 INFINITY .000000 .000000
RIGHTHAND SIDE RANGES CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 60000000.000000 5470000.000000 3354610.000000 3 12564000.000000 INFINITY 1333539.000000 4 2085600.000000 INFINITY 625620.000000 5 26120000.000000 INFINITY 20236070.000000 6 14002040.000000 INFINITY 7583458.000000 7 59830.000000 INFINITY 11820.520000 8 266230.000000 697.231600 1330.518000 9 1148670.000000 111541.900000 INFINITY 10 1386.000000 INFINITY 513.570100 11 761.000000 446.158100 421.000000 12 34984.000000 INFINITY 3167.148000 13 115569.000000 577.520200 317.319400 14 1714200.000000 INFINITY 721187.900000 15 5590.250000 INFINITY 1302.809000 16 6399.550000 INFINITY 1762.986000 17 60.000000 25.710760 60.000000 18 34.000000 42.100000 INFINITY 19 8261.000000 1863.958000 INFINITY 20 88.000000 36.632840 INFINITY 21 120.000000 36.103020 INFINITY 22 20.000000 8.932694 4.654355
ROW
106
Lampiran 8. Hasil Olahan LINDO untuk Skenario II (Pencapaian Semua Sasaran Pengembangan Armada Perikanan Tangkap Secara Bertahap) Tahap 1. Mengoptimalkan untuk pencapaian sasaran kelompok 1 : : min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 ? st ? DA1 + 27888X1 + 89038X2 + 2984X3 + 50337X4 + 96503X5 <= 60000000 ? DA2 + 15201X2 + 522X3 + 13855X4 + 19613X5 <= 12564000 ? DA3 + 24333X1 <= 2085600 ? DA4 + 13365X2 + 359X3 + 9885X4 <= 26120000 ? DA5 + 15026X2 + 521X3 <= 14002040 ? DA6 + 307.55X5 <= 59830 ? DB7 + 28.44X1 + 36.38X2 + 24.79X3 + 6.81X4 + 42.03X5 + 167.38X6 >= 266230 ? DB8 + 154.47X1 + 123.24X2 + 119.29X3 + 38.81X4+127.94X5+447.50X6 >= 1148670 ? DB9 + 7X4 >= 1386 ? X1 >= 60 ? X2 >= 34 ? X3 >= 8261 ? X4 >= 88 ? X5 >=120 ? X6 <=20 ? end . : go LP OPTIMUM FOUND AT STEP 9 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) .000000000 VARIABLE VALUE REDUCED COST DA1 .000000 1.000000 DA2 .000000 1.000000 DA3 .000000 1.000000 DA4 .000000 1.000000 DA5 .000000 1.000000 DA6 .000000 1.000000 DB7 .000000 1.000000 DB8 .000000 1.000000 DB9 .000000 1.000000 X1 60.000000 .000000 X2 34.000000 .000000 X3 10167.860000 .000000 X4 198.000000 .000000 X5 155.350600 .000000 X6 20.000000 .000000
107
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) .000000 .000000 3) 949360.200000 .000000 4) 625620.000000 .000000 5) 20058100.000000 .000000 6) 8193700.000000 .000000 7) 12051.920000 .000000 8) .000000 .000000 9) 114222.600000 .000000 10) .000000 .000000 11) .000000 .000000 12) .000000 .000000 13) 1906.862000 .000000 14) 110.000000 .000000 15) 35.350620 .000000 16) .000000 .000000 NO. ITERATIONS=
9
DO RANGE(SENSITIVITY) ANALYSIS? ? yes RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE DA1 1.000000 INFINITY 1.000000 DA2 1.000000 INFINITY 1.000000 DA3 1.000000 INFINITY 1.000000 DA4 1.000000 INFINITY 1.000000 DA5 1.000000 INFINITY 1.000000 DA6 1.000000 INFINITY 1.000000 DB7 1.000000 INFINITY 1.000000 DB8 1.000000 INFINITY 1.000000 DB9 1.000000 INFINITY 1.000000 X1 .000000 INFINITY .000000 X2 .000000 INFINITY .000000 X3 .000000 .000000 .000000 X4 .000000 7.000000 .000000 X5 .000000 .000000 12.926940 X6 .000000 .000000 INFINITY
108
RIGHTHAND SIDE RANGES CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 60000000.000000 3583395.000000 3232596.000000 3 12564000.000000 INFINITY 949360.200000 4 2085600.000000 INFINITY 625620.000000 5 26120000.000000 INFINITY 20058100.000000 6 14002040.000000 INFINITY 8193700.000000 7 59830.000000 INFINITY 12051.920000 8 266230.000000 26855.240000 23264.030000 9 1148670.000000 114222.600000 INFINITY 10 1386.000000 456.975300 506.566000 11 60.000000 25.710760 60.000000 12 34.000000 38.183770 34.000000 13 8261.000000 1906.862000 INFINITY 14 88.000000 110.000000 INFINITY 15 120.000000 35.350620 INFINITY 16 20.000000 177.856100 20.000000
ROW
Tahap 2. Mengoptimalkan lanjutan I (untuk pencapaian sasaran kelompok 2) :
: min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 + DB10 + DA11 ? st ? 27888X1 + 89038X2 + 2984X3 + 50337X4 + 96503X5 <= 60000000 ? 15201X2 + 522X3 + 13855X4 + 19613X5 <= 12564000 ? 24333X1 <= 2085600 ? 13365X2 + 359X3 + 9885X4 <= 26120000 ? 15026X2 + 521X3 <= 14002040 ? 307.55X5 <= 59830 ? 28.44X1 + 36.38X2 + 24.79X3 + 6.81X4 + 42.03X5 + 167.38X6 >= 266230 ? 154.47X1 + 123.24X2 + 119.29X3 + 38.81X4+127.94X5+447.50X6 >= 1148670 ? 7X4 >= 1386 ? DB10 + 10X2 >= 761 ? DA11 + 4X1 + 3X2 + 3X3 + 2X4 + 4X5 + 5X6 <= 34984 ? X1 >= 60 ? X2 >= 34 ? X3 >= 8261 ? X4 >= 88 ? X5 >=120 ? X6 <=20 ? end : go
109
LP OPTIMUM FOUND AT STEP
10
OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 39.1623600 VARIABLE VALUE REDUCED COST DA1 .000000 1.000000 DA2 .000000 1.000000 DA3 .000000 1.000000 DA4 .000000 1.000000 DA5 .000000 1.000000 DA6 .000000 1.000000 DB7 .000000 1.000000 DB8 .000000 1.000000 DB9 .000000 1.000000 DB10 39.162360 .000000 DA11 .000000 1.000000 X1 60.000000 .000000 X2 72.183760 .000000 X3 10171.760000 .000000 X4 198.000000 .000000 X5 120.000000 .000000 X6 20.000000 .000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) .000000 .000118 3) 1060225.000000 .000000 4) 625620.000000 .000000 5) 19546370.000000 .000000 6) 7617919.000000 .000000 7) 22924.000000 .000000 8) .000000 -.014218 9) 114870.700000 .000000 10) .000000 -.835576 11) .000000 -1.000000 12) 3036.165000 .000000 13) .000000 -2.889790 14) 38.183770 .000000 15) 1910.761000 .000000 16) 110.000000 .000000 17) .000000 -10.801440 18) .000000 2.379870 NO. ITERATIONS=
10
110
DO RANGE(SENSITIVITY) ANALYSIS? ? yes RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE DA1 1.000000 INFINITY 1.000000 DA2 1.000000 INFINITY 1.000000 DA3 1.000000 INFINITY 1.000000 DA4 1.000000 INFINITY 1.000000 DA5 1.000000 INFINITY 1.000000 DA6 1.000000 INFINITY 1.000000 DB7 1.000000 INFINITY 1.000000 DB8 1.000000 INFINITY 1.000000 DB9 1.000000 INFINITY 1.000000 DB10 1.000000 INFINITY 1.000000 DA11 1.000000 INFINITY 1.000000 X1 .000000 INFINITY 2.889790 X2 .000000 9.999999 INFINITY X3 .000000 3.996103 .335138 X4 .000000 INFINITY 5.849033 X5 .000000 INFINITY 10.801440 X6 .000000 2.379870 INFINITY RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 60000000.000000 331544.200000 3232596.000000 3 12564000.000000 INFINITY 1060225.000000 4 2085600.000000 INFINITY 625620.000000 5 26120000.000000 INFINITY 19546370.000000 6 14002040.000000 INFINITY 7617919.000000 7 59830.000000 INFINITY 22924.000000 8 266230.000000 24682.100000 2754.351000 9 1148670.000000 114870.700000 INFINITY 10 1386.000000 456.975300 46.868690 11 761.000000 INFINITY 39.162360 12 34984.000000 INFINITY 3036.165000 13 60.000000 25.710760 13.551970 14 34.000000 38.183770 INFINITY 15 8261.000000 1910.761000 INFINITY 16 88.000000 110.000000 INFINITY 17 120.000000 35.350620 3.625661 18 20.000000 16.455670 20.000000
111
Tahap 3. Mengoptimalkan lanjutan II (untuk pencapaian sasaran kelompok 3) : : min DA1+DA2+DA3+DA4 + DA5 + DA6 + DB7 + DB8 + DB9 + DB10 + DA11 + DA12 + DA13 + + DA14 + DA15 ? st ? 27888X1 + 89038X2 + 2984X3 + 50337X4 + 96503X5 <= 60000000 ? 15201X2 + 522X3 + 13855X4 + 19613X5 <= 12564000 ? 24333X1 <= 2085600 ? 13365X2 + 359X3 + 9885X4 <= 26120000 ? 15026X2 + 521X3 <= 14002040 ? 307.55X5 <= 59830 ? 28.44X1 + 36.38X2 + 24.79X3 + 6.81X4 + 42.03X5 + 167.38X6 >= 266230 ? 154.47X1 + 123.24X2 + 119.29X3 + 38.81X4+127.94X5+447.50X6 >= 1148670 ? 7X4 >= 1386 ? 10X2 >= 721.83764 ? 4X1 + 3X2 + 3X3 + 2X4 + 4X5 + 5X6 <= 34984 ? DA12 + 14X1 + 10X2 + 11X3 + 7X4 + 10X5 + 8X6 <= 115569 ? DA13 + 107.75X1 + 213.25X2 + 92.50X3 + 46.96X4+143.756X5+273.33X6<=1714200 ? DA14 + 0.62X1 + 0.46X2 + 0.41X3 + 0.41X5 <= 5590.25 ? DA15 + 0.53X1 + 0.59X2 + 0.44X3 + 0.05X4 + 0.5X5 + 1.03X6 <= 6399.55 ? X1 >= 60 ? X2 >= 34 ? X3 >= 8261 ? X4 >= 88 ? X5 >=120 ? X6 <=20 ? end : go OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) .000000000 VARIABLE DA1 DA2 DA3 DA4 DA5 DA6 DB7 DB8 DB9 DB10 DA11 DA12 DA13
VALUE .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000
REDUCED COST .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .808113 .000000
112
X1 60.000000 X2 72.183760 X3 10125.100000 X4 125.476100 X5 159.272000 X6 20.000000 DA14 .000000 DA15 .000000
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) .000000 .000076 3) 1319158.000000 .000000 4) 625620.000000 .000000 5) 20280020.000000 .000000 6) 7642229.000000 .000000 7) 10845.890000 .000000 8) .000000 -.367783 9) 111514.400000 .000000 10) -507.667000 -1.000000 11) .000000 -.150734 12) 3164.106000 .000000 13) .000000 .808113 14) 721514.700000 .000000 15) 1303.253000 .000000 16) 1763.607000 .000000 17) .000000 -2.985619 18) 38.183770 .000000 19) 1864.101000 .000000 20) 37.476140 .000000 21) 39.272030 .000000 22) .000000 55.094610 NO. ITERATIONS=
8
113
Lampiran 9. Gambar Armada Saat ini di Kabupaten Kupang
Gambar 1 Kapal Purse Seine (Lampara) di Pulau Sabu
Gambar 2 Jukung di Pulau Sabu
114
Gambar 3 Armada Penangkapan Ikan di Kecamatan Sulamu
Gambar 4 Armada Penangkapan Ikan di Kecamatan Kupang Barat (desa Tablolong)
115
Gambar 5 Kapal Pole and Line
Gambar 6 Armada Bubu
116
Gambar 5 Galangan kapal tradisional kecamatan Sulamu
Gambar 6 Pelabuhan Perikanan Tenau