1
PENDAHULUAN Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menempatkan telepon selular menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Keberadaan telepon selular telah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat Indonesia, karena hampir setiap orang di perkotaan memiliki telepon selular sebagai sarana komunikasi. Telepon selular dapat digunakan sebagai pengganti telepon tetap. Bisnis selular menjadi tren yang menjanjikan keuntungan besar bagi para pelaku bisnis telekomunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kemunculan beberapa operator selular yang menawarkan berbagai produk yang cukup menarik dengan fitur yang ditawarkan. Perang iklan antar produk operator menawarkan tarif termurah ramai di media cetak maupun elektronik. Faktor-faktor kebutuhan, fitur-fitur yang ditawarkan oleh produk operator dan tarif yang murah menjadi pertimbangan pemilihan operator oleh masyarakat saat ini. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketepatan pengguna produk operator GSM atau CDMA dalam memilih produk operator yang sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini juga bertujuan memprediksi pola konsumen dalam memilih produk operator di masa yang akan datang terkait dengan kesesuaian fitur dan tarif yang diberikan oleh produk operator Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada: 1 Pembahasan difokuskan pada operator GSM dan CDMA. 2 Data diperoleh dari survei pengguna layanan produk operator, majalah Selular dan home page masing-masing operator. 3 Waktu voice calling dibagi menjadi delapan selang waktu : a off peak 1 (06.00-07.00), b off peak 2 (07.00-08.00), c off peak 3 (08.00-9.00), d peak (09.00-15.00), e off peak 4 (15.00-22.00), f off peak 5 (22.00-23.00), g off peak 6 (23.00-00.00), dan h off peak 7 (00.00-06.00).
4 Data voice calling antar operator dan sesama operator untuk SLJJ (SLJJ1, SLJJ2, dan SLJJ3) adalah sama. 5 Setiap responden hanya dikenali menggunakan 1 jenis produk operator dengan lama pemakaian minimal 3 bulan. 6 Tidak memasukkan fitur khusus. 7 Data tarif yang digunakan yaitu tarif reguler produk operator yang diambil dari majalah Selular bulan Februari 2008. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi/penilaian tentang produk operator yang digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini juga menghasilkan prediksi tren pola pemilihan produk operator yang ada di masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA Coverage Area Coverage area merupakan daerah yang dapat dijangkau oleh sinyal dan layanan suatu operator. Di Indonesia, GSM memiliki coverage area yang lebih luas dari pada CDMA. CDMA Teknologi spread spectrum awalnya digunakan untuk kepentingan komunikasi militer. Pada tahun 1993 teknologi ini digunakan untuk komunikasi selular secara komersial yang dikenal dengan Code Division Multiple Access (CDMA) (Rgheff 2007). Setiap channel memiliki bandwidth 1.25 MHz dan memungkinkan berkomunikasi pada bandwidth yang sama. GPRS General Packet Radio Service (GPRS) merupakan bagian dari teknologi GSM berupa layanan pengiriman dan penerimaan data melalui koneksi packet-switch (Bodic 2005). GPRS memberikan layanan internet seperti browsing, download, dan chatting. GSM GSM merupakan jaringan telekomunikasi selular terluas di Indonesia. Global System for Mobile Communications (GSM) dikembangkan oleh Special Mobile Group dari European Telecommunication Standards Institute (ETSI) (Heine 1998). GSM menggunakan teknologi Time Division Multiple Access.
2
SMS Short Message Service (SMS) merupakan layanan pengiriman pesan singkat berupa teks melalui subscriber. SMS dikembangkan sebagai bagian dari GSM Phase 1 ETSI technical specification, memungkinkan mobile station dan device jaringan lain yang terkoneksi untuk bertukar pesan teks singkat. SMS juga dapat digunakan pada teknologi jaringan CDMA dan GPRS. SMS menjadi fitur yang paling sukses dari teknologi GSM (Bodic 2005). MMS Multimedia Messaging Service (MMS) diperkenalkan secara komersial pada Maret 2002. Implementasi dari MMS memungkinkan pertukaran pesan multimedia antar ponsel dan internet. Dalam perkembangannya MMS kurang mendapatkan respon dari pengguna (Bodic 2005). UMTS Universal Mobile Telecommunication Access (UMTS) merupakan sistem generasi ke tiga (3G) yang dikembangkan di Eropa. Teknologi ini dirancang sehingga dapat menyediakan bandwidht sebesar 2 Mbits/s. Frekuensi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 21102200 MHz. VFI5 (Voting Feature Intervals 5) Voting Feature Intervals 5 (VFI5) merupakan algoritme klasifikasi yang dikembangkan oleh Demiröz dan Güvenir (Demiröz 1997). Semua instance pelatihan diproses bersamaan. Algoritme VFI5 terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pelatihan dan klasifikasi. 1 Pelatihan Pada tahap pelatihan, awalnya dicari nilai end point suatu feature f pada kelas data c. End point yaitu nilai minimum dan nilai maksimum setiap kelas c pada feature f. Selanjutnya end points tersebut diurutkan menjadi interval untuk feature f. Terdapat dua jenis interval, yaitu point interval dan range interval. Point interval dibentuk dari setiap nilai yang berbeda dari end points. Range interval dibentuk dari dua nilai end points yang berdekatan tetapi tidak termasuk end points tersebut (Demiröz 1997). Tahap selanjutnya ialah menghitung jumlah instance pelatihan setiap kelas c dengan feature f yang nilainya jatuh pada interval i, direpresentasikan sebagai
interval_class_count [f,i,c]. Untuk setiap instance pelatihan, dicari interval i di mana nilai feature f dari instance pelatihan e (ef) tersebut jatuh. Jika interval i merupakan point interval dan nilai ef sama dengan nilai pada batas bawah atau batas atas maka jumlah kelas instance tersebut (ef) pada interval i ditambah 1. Jika interval i merupakan range interval dan nilai ef jatuh pada interval tersebut, maka jumlah kelas instance ef pada interval i ditambah 1. Hasil dari proses tersebut merupakan jumlah vote kelas c pada interval i. Jumlah vote kelas c untuk feature f pada interval i dibagi dengan jumlah instance pada kelas c (class_count[c]) untuk menghilangkan perbedaan distribusi setiap kelas. Hasil normalisasi direpresentasikan dalam interval_class_vote [f,i,c]. Nilai-nilai pada interval_class_vote [f,i,c] dinormalisasi sehingga jumlah vote dari beberapa kelas pada setiap feature sama dengan 1. Berikut ini adalah pseudocode tahap pelatihan dari algoritme VFI5. train (TrainingSet); begin for each feature f if f is linear for each class c EndPoints[f] = EndPoints[f]U find_end_points(TrainingSet,f, c); sort (EndPoints[f]); for each end point p in EndPoints[f] form a point interval from end point p form a range interval between p and the next endpoint ≠ p else /*if f is nominal*/ form a point interval for each value of f for each interval i on feature f for each class c interval_class_count[f,i,c]=0; count_instances(f,TrainingSet); for each interval i on feature f for each class c _ _ , ,
_ _ , ,
_
normalize interval_class_vote[f,i,c]; /* such that
∑
c
interval_class_vote[f,i,c] = 1 */ end
2 Klasifikasi Pada tahap awal klasifikasi dilakukan proses inisialisasi awal nilai vote masingmasing kelas dengan nilai 0. Untuk setiap feature f dicari nilai interval i di mana ef
3
jatuh, ef adalah nilai feature f dari instance tes e. Jika ef tidak diketahui, maka feature tersebut tidak disertakan dalam voting (memberi nilai vote 0 untuk masing-masing kelas). Feature yang nilainya tidak diketahui diabaikan. Jika ef diketahui maka interval tersebut ditemukan. Feature tersebut akan memberi nilai vote untuk masing-masing kelas dengan prosedur (Güvenir 1998): _ , _ _ , , . Setiap feature f mengumpulkan nilai vote kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total vote. Kelas c yang memiliki nilai vote tertinggi diprediksi sebagai kelas dari instance tes e. Pseudocode untuk tahap klasifikasi dapat dilihat di bawah ini. classify (e) begin for each class c vote[c] = 0 for each feature f for each class c feature_vote[f,c] = 0; /*vote of feature f for class c*/ if ef value is known i = find_interval(f,ef) feature_vote[f,c] = interval_class_vote [f,i,c] for each class c vote[c] = vote[c] + feature_vote[f,c]*weight[f]; return class c with highes vote[c]; end
sibuk). Pengguna normal.
dikenakan
• Out of Area Call/SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh): pemanggilan dari area asal yang didefinisikan oleh operator. Pengguna dapat melakukan atau menerima panggilan di luar batas dari area asal dengan dikenakan biaya panggilan jarak jauh (South Dakota Public Utilities dalam Wirawan 2007 ).
Variabel Eksternal dan Fitur Khusus Variabel eksternal adalah variabel yang mempengaruhi pengguna produk operator di luar kebutuhan komunikasi. Variabel eksternal dapat berupa iklan, keluarga dan teman. Fitur khusus merupakan fitur yang ditawarkan operator di luar tarif normal yang diberlakukan. Fitur khusus meliputi SMS gratis untuk pemakaian tertentu, komunikasi suara dengan tarif murah pada selang waktu tertentu atau bonus untuk pengisisan pulsa (Wirawan 2007).
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.
Stratified Random Sampling Stratified Random Sampling merupakan metode penarikan sampel dengan cara memecah populasi menjadi beberapa bagian yang dinamakan strata. Strata bersifat nonoverlapping. Sampel dipilih secara acak dari masing-masing stratum (Scheaffer et all 1990). Voice Calling Sistem telekomunikasi mobile bertujuan untuk menyajikan komunikasi yang mobile antar individu yang dipisahkan oleh jarak. Voice calling merupakan telekomunikasi dengan suara. • Off Peak: waktu yang ditetapkan oleh operator ketika frekuensi pemakaian layanan percakapan rendah. Pengguna dikenakan tarif bicara lebih murah dari tarif normal. Off peak biasanya diletakkan pada pagi hari atau akhir pekan. • Peak: waktu yang ditetapkan oleh operator ketika frekuensi pemakaian layanan percakapan tinggi (waktu
tarif
Gambar 1 Metode penelitian.
4
Tahap Pengambilan Data Sebelum dilakukan tahap pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan desain kuesioner. Dalam penelitian ini, dilakukan perbaikan desain kuesioner dari penelitian sebelumnya. Perbaikan desain kuesioner meliputi : 1 Pembuatan interval waktu peak dan off peak. 2 Penambahan fitur khusus dan variabel eksternal. Pengambilan data pada fitur-fitur yang memiliki pengaruh signifikan dalam pemilihan produk operator. Data diambil dari pengguna dan data dari operator. Data dari pengguna Data dari pengguna diperoleh dari penyebaran kuesioner. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Informasi yang dikumpulkan melalui kuesioner yaitu : 1 Tarif voice calling • Tarif voice calling pra bayar dan pasca bayar ke PSTN dalam satuan rupiah per menit. • Zona lokal, SLJJ1, SLJJ2, SLJJ3 dalam satuan kilometer. • Peak time dibagi menjadi off peak dan peak time. • Tujuan panggilan dari ponsel ke PSTN (telepon rumah), ponsel ke ponsel (sesama operator dan lain operator). 2 Tarif SMS • Tarif SMS sesama kartu, sesama operator, lain operator dalam satuan rupiah per sms. • Tarif SMS Internasional dalam satuan rupiah per sms. 3 Tarif MMS dalam satuan rupiah per 50 kilobyte dan rupiah per 100 kilobyte. 4 Tarif GPRS berdasarkan jumlah data yang diakses/download dalam satuan rupiah per kilobyte. 5 Tarif 3G • Kebutuhan akan teknologi 3G. • Video Calling. • Tarif video calling dalam satuan rupiah per menit. • Zona SLJJ dalam satuan kilometer. • Peak time dibagi menjadi off peak dan peak. • Tujuan ke sesama operator dan lain operator. • Tarif mobile tv dalam satuan rupiah per menit.
6
Bonus sms yang ditawarkan produk operator setelah pemakaian tertentu. 7 Pengaruh lingkungan/variabel eksternal • Keluarga • Teman • Iklan 8 Tarif Nada Sambung Pribadi (NSP) dalam satuan rupiah per bulan. 9 Coverage Area (jangkauan sinyal). 10 Tarif isi ulang pulsa • Tarif isi ulang pulsa untuk produk operator pra bayar dalam satuan rupiah. • Nilai isi ulang pulsa dalam satuan rupiah (5.000, 10.000, 20.000, 25.000, 50.000, 100.000). 11 Informasi dari pengguna • Tanggal pengisian • Umur • Pekerjaan • Produk operator yang dipakai sekarang • Lama pemakaian produk operator saat ini • Tipe ponsel • Tipe jaringan ponsel Data dari operator Data dari operator diperoleh dari majalah Selular edisi bulan Februari 2008 dan home page masing-masing operator. Produk operator yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 Produk operator GSM Jaringan Produk Pra Operator Bayar Karu AS Kartu Halo SimPATI Jempol Bebas GSM Xplor Three (3) Matrix Mentari IM3 Smart
Pasca Bayar
5
Tabel 2 Produk operator CDMA Jaringan Produk Pra Operator Bayar Fren Flexy Trendy CDMA Flexy Classy Esia Starone
Pasca Bayar
Reduksi Fitur Reduksi fitur dilakukan untuk menyesuaikan antara kebutuhan pengguna dengan layanan yang ditawarkan produk operator. Fitur yang dihilangkan yaitu 3G, harga isi ulang pulsa, dan layanan MMS. Fitur 3G dihilangkan karena sesuai hasil survei sebanyak 59.79% dari 97 responden mahasiswa dan 47.72% dari 88 responden non mahasiswa belum membutuhkan teknologi 3G. Penghilangan fitur harga isi ulang pulsa dilakukan untuk menyetarakan layanan pasca bayar dan pra bayar. Tahap Pelatihan VFI5 Pelatihan VFI5 dilakukan pada sisi operator dan sisi pengguna. Sisi pengguna terdiri atas kategori pengguna mahasiswa (IPB) dan pengguna non mahasiswa (masyarakat umum). Produk operator menjadi kelas dalam VFI5. Fitur menjadi feature dalam VFI5. 1 Pelatihan pada sisi pengguna kalompok mahasiswa digunakan 78 data dari responden. Sedangkan pada kelompok non mahasiswa digunakan 69 data dari responden. Data responden mahasiswa dan non mahasiswa masing-masing dibagi menjadi 2/3 data training dan 1/3 data testing. 2 Pelatihan pada sisi operator digunakan data training dari 18 produk operator dan data testing dari 147 pengguna produk operator. Tahap Klasifikasi Pada tahap ini, dilakukan klasifikasi data testing berdasarkan pola yang telah diperoleh pada tahap pelatihan. Kelas yang digunakan untuk memprediksi tren pemilihan produk operator yang akan datang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Kelas target No Produk Operator 1 Simpati 2 Kartu As 3 Bebas 4 Jempol 5 IM3 Smart 6 Mentari 7 Xplor Proses pengenalan produk operator dibagi menjadi 2 bagian, yaitu analisis sisi operator dan analisis sisi pengguna. Proses pengenalan produk operator dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Proses pengenalan produk operator. Lingkup Pengembangan Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Perangkat lunak yang digunakan yaitu : 1 XAMPP 1.4.16, 2 MySQL, 3 Editor Notepad++, Macromedia Dreamweaver 8, 4 Macromedia Flash 8, dan 5 Mozilla Firefox 2.0.0.8. Perangkat keras yang digunakan yaitu Notebook dengan spesifikasi sebagai berikut: 1 Prosesor Intel Centrino Duo 2.0 GHz, 2 RAM 1,5 GB, dan 3 Harddisk 120 GB.