Pendahuluan Pengantar Metode Simpleks
Fitriani Agustina, Math, UPI
1
METODE SIMPLEKS (PRIMAL) • Masalah Program Linear • Masalah Program Linear dalam Bentuk Matriks • Ketentuan dalam Bentuk Standar Masalah PL • Bentuk Standar Masalah Program Linear • Bentuk Standar Pembatas Linear • Bentuk Standar Peubah Keputusan • Bentuk Standar PL dalam Bentuk Matriks • Solusi Basis dan Solusi Basis Fisibel • Memperbaiki Nilai Fungsi Tujuan z • Mengakhiri Perhitungan Simpleks Fitriani Agustina, Math, UPI
2
Masalah Program Linear • Maksimasi (Minimasi) : z c1 x1 c2 x2 cn xn dengan pembatas linear
a11 x1 a12 x2 a1n xn a21 x1 a22 x2 a2 n xn
, ,
, b1
, b2
am1 x1 am 2 x2 amn xn , , bm dan pembatas tanda
x j 0, Fitriani Agustina, Math, UPI
j 1, 2, , n 3
Masalah PL dalam bentuk matriks t • Maksimasi (Minimasi) : z c0 x0
dengan pembatas linear dan pembatas tanda
A0 x0 b
x0 0
dimana: a11 a A0 21 am1
a12 a22 am 2
Fitriani Agustina, Math, UPI
a1n x1 c1 x c a2 n 2 2 x c0 0 amn xn c n
b1 b b 2 bm 4
Ketentuan dalam Bentuk Standar Masalah PL • Seluruh pembatas linear harus berbentuk persamaan dengan ruas kanan yang nonnegatif. • Seluruh peubah keputusan harus merupakan peubah nonnegatif. • Fungsi tujuan merupakan maksimasi /minimasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperoleh bentuk standar masalah PL sesuai ketentuan di atas berkaitan dengan pembatas linear dan peubah keputusan. Fitriani Agustina, Math, UPI
5
Bentuk Standar Pembatas Linear • Apabila pembatas linearnya bertanda ”≤”, maka pada ruas kiri pembatas linear perlu ditambahkan slack variable. • Pembatas linear bertanda ”≤” berhubungan dengan penggunaan dan ketersediaan sumber daya, sehingga slack variable mewakili jumlah sumber daya yang tidak dipergunakan. • Misalkan pembatas linear ke-p bertanda ”≤”, maka diperoleh bentuk standar:
a p1 x1 a p 2 x2 a pn xn xn p b p dimana xn p merupakan slack variable
Fitriani Agustina, Math, UPI
6
•
Apabila pembatas linearnya bertanda ”≥”, maka pada ruas kiri pembatas linear perlu dikurangkan surplus variable.
•
Pembatas linear bertanda ” ≥” berhubungan dengan persyaratan spesifikasi minimum, sehingga surplus variable mewakili jumlah kelebihan sesuatu dibandingkan dengan spesifikasi minimumnya.
•
Misalkan pembatas linear ke-q bertanda ” ≥”, maka diperoleh bentuk standar:
aq1 x1 aq 2 x2 aqn xn xn q bq dimana
xn q merupakan surplus variable
Fitriani Agustina, Math, UPI
7
• Ruas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan nonnegatif dengan cara mengalikan kedua ruas dengan 1. • Arah pertidaksamaan berubah apabila kedua ruas dikalikan dengan 1.
• Pembatas linear dengan pertidaksamaan yang ruas kirinya berada dalam tanda mutlak dapat diubah menjadi dua pertidaksamaan.
Fitriani Agustina, Math, UPI
8
Bentuk Standar Peubah Keputusan • Suatu peubah keputusan x j yang tidak terbatas dalam tanda dapat dinyatakan sebagai dua peubah keputusan nonnegatif dengan menggunakan substitusi: 1 2
xj xj xj
dimana x1j 0 dan x 2j 0 . Selanjutnya substitusi ini harus dilakukan pada seluruh pembatas linear dan fungsi tujuannya. • Oleh karena itu bentuk standar masalah PL dinyatakan dalam bentuk matriks adalah: Fitriani Agustina, Math, UPI
9
Bentuk Standar Masalah PL dalam Bentuk Matriks • Misalkan terdapat m pembatas linear dimana sebanyak g pembatas linear dengan tanda "≤", dan sebanyak h pembatas linear dengan tanda "≥", maka dapat dinyatakan bahwa terdapat (m – g – h ) pembatas linear dengan tanda "=". • Maksimasi (Minimasi) : z c0t x0 cst xs dengan pembatas linear dan pembatas tanda
Ax b Fitriani Agustina, Math, UPI
x0 10
Solusi Basis dan Solusi Basis Fisibel • Bentuk standar pembatas linear adalah
Ax b
(1)
Persamaan (1) dapat dinyatakan dalam bentuk berikut ini:
x1 1 x2 2 xN N b
(2)
dimana a1 , a2 , , aN adalah vektor-vektor yang merupakan vektor kolom pada matriks A dengan orde m N dimana N n g h . • Pada pembahasan ini persamaan (1) konsisten. Fitriani Agustina, Math, UPI
diasumsikan
bahwa 11
• Persamaan (1) diasumsikan bahwa m N dan Rank A m serta tiap peubah x j secara tetap diasosiasikan berkoresponden dengan vektor kolom j . • Apabila dipilih m vektor kolom yang membentuk matriks A adalah bebas linear, dan N m peubah lain yang berkoresponden dengan vektor-vektor yang tersisa pada matriks A tersebut mempunyai nilai nol, sehingga himpunan m persamaan simultan itu mempunyai penyelesaian tunggal yang dinamakan penyelesaian dasar (solusi basis). Fitriani Agustina, Math, UPI
12
• m peubah dari solusi basis yang berasosiasi dengan m vektor kolom yang bebas linear dinamakan peubah dasar (basic variable/BV), • (N – m) peubah sisanya dinamakan peubah nondasar (nonbasic variable/NBV) pada umumnya ditetapkan bernilai nol. • Apabila terdapat satu/lebih BV yang bernilai nol maka masalah program linear tersebut dinamakan degenerasi dan BV yang bernilai nol dinamakan peubah degenerasi. • Jika seluruh peubah pada suatu solusi basis bernilai nonnegatif, maka solusi itu dinamakan solusi basis fisibel (BFS). Fitriani Agustina, Math, 13 UPI
KLIK
Memperbaiki nilai fungsi tujuan z • Misalkan diberikan z tertentu sebagai solusi basis awal, maka pada iterasi berikutnya akan dicoba untuk memperoleh solusi basis fisibel yang baru dengan nilai fungsi tujuan yang berubah. • Apabila maksimasi z f x1 , x2 , , xn maka nilai z akan ditingkatkan dengan cara memperoleh solusi basis fisibel yang baru sampai mencapai nilai maksimum (optimal),dan berlaku sebaliknya untuk kasus minimasi. Fitriani Agustina, Math, UPI
14
• Misalkan untuk bentuk standar masalah PL diketahui solusi basis fisibel awalnya dan B merupakan matriks dengan orde (m x m) dimana kolom-kolom dari matriks B merupakan vektor basis, sehingga B dinamakan matriks basis yaitu suatu sub matriks dari matriks A yang non singular a11 a12 a1n a1n 1 a1n 2 a1N a21 a22 a2 n a2n 1 a2n 2 a2 N A am1 am 2 amn am n 1 am n 2 amN Fitriani Agustina, Math, UPI
15
a11 a12 a1n 1 a a22 a2 n 0 21 A am1 am 2 amn 0
0 0 1 0 0 1
a1n 1 a1n 2 a1N 1 a2n 1 a2n 2 a2 N 0 B amn 1 am n 2 amN 0
Fitriani Agustina, Math, UPI
0 0 1 0 0 1
16
• Ambil sembarang vektor basis xB dan vektor harga dari peubah basis
cB , kemudian dari A x b
diidentifikasi sejumlah NBV dan BV dari persamaan awal yang merupakan solusi basis fisibel:
B xB b
m
atau
x i 1
Bi
di b
xB1 d1 xBr d r xBr 1 d r 1 xBm d m b t dan fungsi tujuannya adalah z cB xB dimana
1 0 B 0
Fitriani Agustina, Math, UPI
0 0 1 0 0 1
b1 b b 2 bm
x B1 x xB B 2 xBm
17
• Perlu diingat bahwa B merupakan matriks berorde (m x m) dan Rank A m Rank B , hal ini berarti bahwa tiap kolom dari matriks A , yaitu j merupakan kombinasi linear dari kolom d i pada matriks B. Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: j a1 j d1 amj d m m
j d i aij i 1
dimana: a j a1 j Fitriani Agustina, Math, UPI
j B aj
atau
amj
T
18
• Solusi basis fisibel yang baru diperoleh dengan cara sederhana yaitu dengan hanya mengganti satu kolom matriks B. • Matriks basis baru yang non singular dinotasikan dengan B yang dibentuk melalui perubahan kolom d r dari matriks B dan penempatan kembali kolom k ( k 0 ) dari matriks A. Dalam hal ini k dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari d1 , , d m :
k a1k d1 ark d r amk d m Fitriani Agustina, Math, UPI
(3)
19
• apabila solusi persamaan (3) untuk d r disubstitusi m ke persamaan xBi d i b akan diperoleh solusi basis baru yaitu: i 1
aik xBr xBi xBr d i k b ark ark i 1; ir m
• Solusi basisnya harus fisibel, yaitu: aik untuk x Bi xBi xBr 0 ark
dimana: xBr x Br 0 ark Fitriani Agustina, Math, UPI
i 1, , m
xBi xBr min ; ark i 1, , m aik
dan i r
aik 0 0 20
• Nilai fungsi tujuan dapat ditentukan oleh z z , dan untuk permasalahan memaksimumkan z, diperoleh m
m
z cBi xBi dan
z c Bi x Bi
i 1
i 1
tetapi karena c Bi cBi , i r dan c Br ck maka xBr diperoleh: z c z z c z z ark
k
k
k
k
m
dimana zk cBi aik cBt ai dan zk adalah solusi i 1
basis fisibel untuk suatu k yang diberikan karena cB dan ak diketahui. Fitriani Agustina, Math, UPI
21
Mengakhiri perhitungan simpleks Secara garis besar pada tiap iterasi metode simpleks, terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Vektor k (berkorespondensi dengan peubah xk ) adalah calon peubah untuk menjadi peubah masuk (entering variable/EV) pada matriks basis apabila k memenuhi syarat:
z k c k min z j c j ; z j c j 0
(a.1)
j 1, , N
Fitriani Agustina, Math, UPI
22
• Penyataan z z jika dan hanya jika zk ck 0 dan 0 menunjukkan bahwa dapat dipilih
k vektor
dari matriks A untuk masuk dalam matriks basis. • Apabila terdapat lebih dari satu k yang menunjukkan bahwa zk ck 0 maka nilai k yang dipilih adalah nilai k yang menunjukkan zk ck 0
yang paling minimum.
Fitriani Agustina, Math, UPI
23
2. Vektor d r (berkorespondensi dengan peubah xBr ) akan menjadi peubah keluar (leaving variable/LV) meninggalkan matriks basis apabila r memenuhi syarat: xBr (a.2) xBi min ; aik 0 0 ark i 1, , m aik 3. Fungsi tujuan dapat diperbaiki (ditingkatkan apabila memaksimumkan) jika dan hanya jika z k c k 0 dan 0 dimana θ diperoleh pada aspek ke-2.
Fitriani Agustina, Math, UPI
24
4. Apabila tidak ada k yang menunjukkan zk ck 0 Dengan kata lain terdapat nilai zk ck 0 untuk tiap kolom vektor j pada matriks A. Hal ini berarti bahwa nilai fungsi tujuan telah mencapai maksimum. Untuk masalah program linear dengan maksimasi z = ct x dengan pembatas linear Ax = b dan pembatas tanda x ≥ 0. Misalkan solusi basis fisibel ada dan paling sedikit untuk satu nilai k, zk – ck < 0 dan aik ≥ 0
untuk semua (i = 1, ..., m), maka masalah program linear tersebut mempunyai nilai tak tebatas untuk Fitriani Agustina, Math, fungsi tujuannya.
UPI
25
Untuk masalah program linear dengan maksimasi z c t x dengan pembatas linear A x b dan pembatas tanda x 0 . Apabila pada solusi basis fisibel yang diperoleh terdapat z j c j 0 untuk tiap kolom j dari matriks A yang tidak terdapat pada matriks B maka solusi basis fisibelnya adalah optimal.
Fitriani Agustina, Math, UPI
26