1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kebanyakan program yang ada saat ini merupakan sistem terdistribusi, yaitu suatu sistem yang mendistribusikan informasi yang diprosesnya di antara beberapa komputer. Sistem terdistribusi memiliki komponen-komponen dengan bahasa pemrograman dan platform yang berbeda dan mungkin dijalankan pada prosesor yang berbeda pula. Oleh karena itu sistem terdistribusi memerlukan suatu software yang dapat menyatukan komponen-komponen tersebut dan memastikan bahwa komunikasi dan pertukaran data antara komponenkomponen tersebut dapat dilakukan. Software tersebut dinamakan middleware, terletak di antara komponen-komponen yang berbeda pada sistem terdistribusi tersebut. 1
Contoh
middleware
yang
digunakan
adalah
antara
lain
teleprocessing(TP) monitor dan Enterprise Java Bean(EJB). Sistem terdistribusi memiliki berbagai arsitektur yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu arsitektur sistem terdistribusi yang paling umum digunakan adalah arsitektur clientserver. Arsitektur client-server dapat berupa arsitektur two-tier seperti yang terlihat pada gambar 1.1 atau arsitektur three-tier seperti yang terlihat pada gambar 1.2.
Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2
1 2
Ian Sommerville. Software Engineering 6th Edition. Addison Wesley.2001. Hlm. 242-243. Ibid. Hlm.246.
1
Kekurangan arsitektur two-tier adalah bahwa logika program yang memanipulasi data dimasukkan ke dalam aplikasi client sehingga jika perlu dilakukan perubahan pada program, maka akan terjadi kekacauan. Dengan menerapkan arsitektur three tier atau lebih (n-tier), masalah ini dapat diatasi. Pada arsitektur three tier/ n-tier, aplikasi client hanya mempresentasikan user interface ke end user dan berperan total sebagai presentation layer, yaitu bagian yang menampilkan data untuk user dan mengambil data dari user. Sedangkan business logic tier (bagian yang berisi logika program yang membuat aplikasi dapat dijalankan serta mengontrol keseluruhan proses pada suatu program) dijalankan pada server dan menghubungkan presentation layer dengan database (data access layer), yaitu bagian yang bertanggung jawab dalam membaca dan menyimpan data. 3
Gambar 1.2 Arsitektur Three-Tier 4
Suatu program client server yang kompleks, misalnya program bagi suatu perusahaan yang memiliki banyak user interface, yaitu web interface bagi pelanggannya dan aplikasi GUI untuk komputer yang dijalankan di kantor cabang,
lebih baik dibuat dengan menggunakan arsitektur n-tier
daripada two-tier karena program berarsitekur n-tier mampu mengatasi permasalahan yang terjadi pada komunikasi antar remote system, koordinasi data dari media penyimpanan yang berbeda, dan masalah lainnya yang timbul pada saat pengembangan aplikasi tersebut perlu dilakukan.
3 4
Kevin Mukhar. Beginning J2EE 1.4.Wrox Press. 2003. Hlm.15. Ian Sommerville. op. cit., Hlm. 248.
2
User interface logic, business rules, file/ database access
User Interface Logic
User Interface Logic
Business logic
Business Logic
Data Access
single-tier
two-tier
Data Access
three-tier
Gambar 1.3 Perbandingan Arsitektur Program
Pada saat ini, menguasai cara pembuatan program yang berarsitektur three-tier atau n-tier sangat diperlukan. Oleh karena itu, program yang akan dibuat ini mencoba menerapkan arsitektur three-tier pada kasus katalogisasi perpustakaan dengan menggunakan Enterprise Java Bean (EJB) sebagai middleware yang berisikan logika program.
1.2.Rumusan Masalah Program yang akan dibuat dalam tugas akhir ini adalah sebuah program katalogisasi perpustakaan yang mengimplementasikan arsitektur three-tier dengan EJB sebagai komponen middleware-nya. Dengan mengimplementasikan EJB maka program yang dibuat dapat dipakai oleh beberapa client yang memiliki bahasa pemrograman dan platform berbeda serta database yang berbeda pula. Program akan dibuat dengan dua client yaitu GUI (Graphical User Interface) dengan Java Swing yang berbasis desktop dan JSP (Java Server Pages) yang berbasis web sehingga memiliki dua pilihan tampilan yang berbeda. Program juga menggunakan dua database server yaitu PostgreSQL dan MySQL yang masing-masing berisi data yang berbeda sehingga memiliki dua pilihan database untuk diakses. Dengan demikian program yang dibuat mendukung multi client dan multi database. Program berarsitektur EJB akan
3
kompatibel dengan semua Java API dan berbagai platform server serta dapat digabungkan dengan komponen lainnya yang menggunakan tools dari vendor yang berbeda. 5 Bagian logika program dan fungsi-fungsi koneksi dimasukkan ke dalam file-file Java yang menjadi komponen EJB dan terletak di server sehingga tidak perlu dilakukan perombakan total pada client apabila ada perubahan pada logika program.
1.3.Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini, batasan masalah yang ada adalah sebagai berikut : 1. Program katalogisasi tersebut dibatasi hanya untuk bagian skripsi, tesis, disertasi, dan penelitian. 2. Program ditargetkan untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pemakai dari kalangan Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. 3. Tidak ada fasilitas auto increment
untuk nomor inventaris (nomor
inventaris sebagai primary key dimasukkan secara manual).
1.4. Spesifikasi Kebutuhan Sistem 1.4.1 Spesifikasi Hardware 1. Komputer Server Komputer server menggunakan dua database server (MySQL dan PostgreSQL) dan menggunakan application server J2EE(Java 2 Platform Enterprise Edition) yang mencakup EJB server dan web server di dalamnya, sehingga ada beberapa syarat perangkat keras yang harus dipenuhi agar program dapat berjalan dengan baik dan stabil. Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras untuk komputer server yang disarankan:
5
-
Satu unit CPU IBM PC atau yang kompatibel.
-
Processor(s): Pentium III 598 MHz ke atas,128 KB cache.
Bill Shannon. Java 2 Platform, Enterprise Edition. Addison Wesley. 2000. Hlm.367-368.
4
Kemampuan
prosesor
Pentium
III
sudah
dapat
mencukupi
kemampuan pemrosesan data meskipun program berjalan dengan lambat. Sebuah server yang tangguh membutuhkan kecepatan prosesor yang lebih tinggi. Terlebih apabila server tersebut merupakan sharing server yang digunakan bersama oleh lebih dari satu web hosting. Untuk itu, spesifikasi prosesor komputer yang lebih baik dari Pentium III sangat disarankan -
Memory 256 MB. Memory sangat dibutuhkan dalam aplikasi server dan database server. Kapasitas memory yang semakin besar akan menyebabkan kecepatan akses yang lebih tinggi. Memory yang dibutuhkan minimal 256 MB untuk menunjang sistem ini.
-
Hardisk 20GB
-
Monitor SVGA dengan resolusi layar 800x600.
2. Komputer Client Perangkat keras yang dibutuhkan oleh komputer client cukup sederhana. Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras untuk komputer client yang disarankan : -
Satu unit IBM PC atau yang kompatibel.
-
Processor(s): Pentium II 350 MHz. Kecepatan prosesor tidak menjadi faktor dominan di dalam pengaksesan sistem yang hanya menggunakan program web browser (untuk JSP) dan Java Virtual Machine(JVM) untuk program berbasis desktop (GUI). Untuk itu disarankan prosesor yang digunakan minimal Pentium II 350 MHZ.
-
Memory : 64 MB
-
VGA Card : 8 MB
1.4.2 Spesifikasi Software 1. Komputer Server
5
Software yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : -
Sistem Operasi : Microsoft® Windows® 98 SE atau lebih tinggi
-
Server : J2EE 1.4 SDK Dengan meng-install application server J2EE, EJB server dan web server telah termasuk di dalamnya.
-
Database server : MySQL 3.23.48 dan PostgreSQL MySQL dan PostgreSQL digunakan karena database server ini tidak memerlukan biaya dan umumnya digunakan pada server web hosting.
-
Browser : Situs dapat berjalan dengan baik melalui browser-browser di atas Microsoft Internet Explorer 5.5, Netscape 6.0 atau lebih.
2. Komputer Client Software yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : -
Sistem operasi : Microsoft® Windows® 98 atau lebih tinggi
-
Browser : Microsoft Internet Explorer 5.5 atau versi di atasnya. Program yang berbasis web dapat diakses dengan IE web browser versi 5.5 ke atas.
-
JDK 1.4 Program GUI hanya dapat berjalan apabila program java telah terinstall di dalam komputer.
1.5.Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir yang diharapkan adalah : 1. Untuk memenuhi syarat kelulusan program studi pada Jurusan Teknik Informatika Strata 1(S1). 2. Menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam bentuk Tugas Akhir. 3. Mengimpelementasikan teknologi Enterprise Java Bean untuk membuat aplikasi berarsitektur n-tier.
6
1.6.Metodologi Penulisan Untuk menyusun tugas akhir ini digunakan 2 macam metode yaitu : 1. Metode Perancangan Software Metode yang menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam software yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir. 2. Metode Penelitian dan Pustaka Penelitian pustaka dilakukan dengan cara mencari buku referensi yang berhubungan dengan sistem terdistribusi, Java, aplikasi client server, Enterprise Java Bean, JSP, GUI, MySQL, PostgreSQL serta observasi kebutuhan program untuk kasus perpustakaan tersebut
1.7.Sistematika Penulisan Sistematika laporan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, spesifikasi sistem, tujuan tugas akhir, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. Bab dua menjelaskan teori yang mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini. Teori yang dimaksud adalah teori tentang sistem terdistribusi, Java, aplikasi client server, Enterprise Java Bean, Java Swing , JSP, dan penggunaan database MySQL dan PostgreSQL serta penggunaannya dalam aplikasi berarsitektur n-tier dengan multi client dan multi database. Bab tiga berisikan algoritma atau flowchart untuk menggambarkan alur kerja sistem yang dibuat, rancangan interface, dan kebutuhan sistem. Bab empat akan memberikan informasi tentang implementasi dari perancangan yang telah dibuat, meliputi cara kerja program, hasil capture dari program atau sistem yang dibuat dan penjelasannya serta analisis sistem. Selanjutnya bab terakhir berisi keseluruhan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran untuk pengembangan sistem.
7
