JKG|I2000:7 (EdisiKhusut l8U18E Di terbit kan d i.Ia karto
Jurrrl K.dokferrD Gili Univ..sitrs l!do.di. iSSN085.t-361X
PENATALAKSANAAN MESIODENSPADA ANAK DENGAN KELAINAN JANTUNG KONGENITAL DEFEK SEPTUM VENTRIKEL (LaporanKasus)
SuzantyArianyl, RetnoHayatiz,MargarethaSuharsini2,Corputty JohanE.M.' BagianIKGA FKO Ul Peserta Pendidikan DokterGigi Spesialis ' StafPengajar BagianIKGA FKG UI '- Stat'Pcngajar BagianBedahMulut FKG UI
Mesiode6 SuzantyAriany, R€tnoHayati, MargarethaSubarsini,Corputt] Johsr EM. Penatalaksanaan Pada Anak Dergan Kelainan JanlungKongcrilal Defbk Septun Ventikrei. Jumal KedokteranGigi 200017 (EdisiKhusns)rI80-188. Universitas lndonesia
Abstract tee$ wbich is conrmonlylbund and locatedin midlinepremaxilla.Th Mesiodensis supernumerary supemumerary i€eth may causecli cal disorde$.suchas delayederuptionand malposilionof permar6 teeth.thereforeearly diagnosisand intervenrionis very imponant.VenticularSeplalDefect(VSD) is . cong€nital heandisease whi€hSequentlyoccwedin childr€n.Dentaltreatme in childrenwith hern dis€rs.5 DenlistshouE shouldbe donecaretullysincethereis higberrisk of delclopingon bacterialendocarditis. by Americknow the contraindication of dentalfeatmentthal needsprophylacticantibioricsas suggested Hean association.A 6 years8 monrhsboy who suff€redfron VSD camcto PedialricDental Clinic at Faculqf of Dentisfy University of Indonesia-In the examinalionrve found impactedmesiodenswith invened positia whichhasconicalshapeal regio51. The possible€tiologyof m€siodens in this patientis xlinlied domin)viih incornpleiepeneiration.After ironsuhation$ith Pediaaic Cardiologistand Oral Sugeorr rb odootectomy wasconducied wiih prophylactic cephadroxyl. Therewasno signsofbacterialendocarditis afiE
AbstrNk
padaregiogaristengah palatum Mesiodens adalahgigi lebihyangterletakdi premaksila jumlah gigi yang paling sering dijrunpai. Adanya gigi lebih dapmerupakankelainan yangterlambatdan malposii menyebabkan berbagaigangguan klinis sepertierupsigigi permanen
TemullmiahKPPIKGXII
Petatalaksa"atu Meside$ pada ANt dersan Kel.inu Jtutuas fotgesitd Delek tephn ye i*el
gigi permanen sehingga diagnosis dan penanggulangandini sangat penting. Defek Septum Ventrikel (DSV) Eerupatan kelainanjantrurg kongenitalyang sering dijumpai pada pasienanak. PerawaBngigi pada pasiendengankelainanjantung harushati-hati terutamaterhadapkomplikasi endokarditisbakteri. Sebagaidoker gigi harusmengetahuiperawatangigi yang merupakal kontra indikasi dan yang memerlukan profilaksis antibiotika sesuai dengan inittr?dr Aheri.'@t Heart ,4Jjocratron.Seorang an-aklaki-laki usia 6 tahun E bulan dengankelainanjantung DSV datangke Klinik Gigi Anak FKG UL Padapemeriksaandijumpai mesiodensyang impaksi, denganposisi lerbalik dan berbentukkonuspadaregio 5 I . Kemungkinanetiologi mesiodenspadakasusini odalah terpaut komosom x dominan yang berpenetrasitidak sempuma.Setelahkonsultasi denganahli kardiologi anak dan ahti bedah mulut, dilakukan odonteklomi mesiodensdengan profilaksis drtibiotika sefadroksil. Pemeriksaan2 minggu. I bulan setelah odontektomi pads pasieo aidat dijumpai tanda-tandaendokarditisbakteri-
Pondshuluan Gigi lebih merupakankelainan jumlah gigi yairu junlah gigi yang ada lebih banyak dari normal. Gigi lebih yang paling sering dijumpai a&lah mesiodensyang terletak di daemhpr€maksilapada garis tengahpalatum dengan freL:uensi sekitar 90 9870 dan seluruhgigi lebih.r' J'aMesiodensini dapat erupsi dan dapat pula tidak erupsi atau impaksi. Adanya mesiodens dapat menimbulkanberbagaigangguanklinis pada pasien anak, seperti erupsi gigi permanen yang terlambat,dan malposisigigi permanen. Diagnosis dini dan penangadanyang tepat sangat penting tultuk mencegah terjadinya berbagaigangguanklinis tersebut. Kelainanjantung kongenital merupakan telainanjanrungyangpalingseringdijumpai pada anak, salah satunya adalah kelainan Defek Septum Ventrikel. Kelainan ini mengenaianakdenganinsiden20-l0qo dari s€luruh kelainan jantung longenital.' Perawatangigi pada anak dengan kelainan jantung harus dihkukan secara hati-hati tenrtama dalam hal pencegahan terhadap infeksi endokarditis. Oleh karena itu kerjasama dengan at i kadiologi sangat diperlukan untuk mengetahui apakah prosedur dental yang akan dilakulan merupakan lontra indiLasi.dan premedikasi apa yang tepat untuk tindakan Fofilaksls (erbadapinfelsi endokaditis.
Pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai odontektomi mesiodens dengnn profilaksis antibiotika pada anak laki-laki b€rusia 6 tahun 8 bulan dengan kelainan jantung kongenital berupa Defek Septum Ventrikel yang dilakukan secaramultidisiplin antara Bagian Kedoktemn Gigi Anak FKC UI, Bagian lkrdiologi Anak FK UI s€rta BagianBedahMulut FKG UI.
Tinjauan Pustaka Mesiodens Gigi lebih atauhiperdontiaadalahistilah yang digunakan untuk menjelaskaDjumlah gigi yang lebih banyakdari normal. Keadaan ini dapatteriadipadagigi sulungmaupungigi permanen. tetapilebih sering terjadi pada gigi permanen.'' Frekuensi padagigi sr ung 0.1-0.8%sedangpada gigi permanen1.0gigiBmbahansecamumum 1.5%.'Insiden adalah 3%, pada omng Hispanic d.n l.inlandia sebesar0.+ 2.2olo." Prevalensi pada orang Kaukasia I-3% sedangkanpada orangMongoloid lebih dari 37o." Mesiodens lebih sering dijumpai pada laki.laki dibandingkan wanitadeoganrasio2:l.rr'cro Gigi lebih ini sebagianbesaratau sekitar 90-9t7o dijumpai di regio naksila psda
l8l
su-un^ 4t^t'v Rpt
Huvti
Uurqutethd Slhonni
t dt'rttt Johan FM
premal\rla di garis lengah. Palatumyang dikenal rebagaimesiodens.''" Sebagian besar mesiodens terletak pada seb€lah palatalgigi insisif sentralrahangatas.lebih sering dijurnpai di s€belah kiri daripada beradadi atasataudi sebelahkanan,dan78o% antara akar gigi insisif s€ntral rahang " atas.'t "' Sekitar 757o kasusmesiodens tidak erupsidan lerbalik (invertedl.trt" Ada 2 tipe bentuk gigi lebih yaitu suplementaldan rudimenter. Bentr* dan yang normal disebul gigi rrluran suplemental. sedangkan Sigi rudimenter bentukn)a dapat konus, tuberkuler atau sepertimolar.r B€ntuk yang paling sering diiumpaiadalahb€ntukkonus danukurannya kecil, dapat tunggal alau multipel.r'' r0 Umumnyadijumpaisecaratidaksengajapada pemeriksaanradiologis rutin atau karena adanyatanda{andaklinis sepertierupsiyang ' terlambatataumalposisigigi permanen. Ada heberapaleori mengenaielinlogi gigi lebih. antaralain alalisme.dilolorni benih gigi dan dental lamina Yang hiperaktif.{r' tltiologi gigi lebih yang pasti tidakdiketahui,tetapiteoriyangpalingdapat diterimaadalah karenadentallaminayang hiperaktif.rrcigi lebih juga dapatditurunkan secaraautosomaldominan at6u terpaut kromosomx(xlinkedl.l1 berbagai Mesiodcnsdanatmenyebahkan telainanklinir lerutamapadapcriodegigi sulungdan periodegigi becampur.'Masalah klinis yang dapat leriadi adalaherupsi gigi permanenyang terlambal, kisla dcntigerus, resorpsiakar gigi letap pengganti. erupsi I(e ronggahidung.malposisigiSi mesiodens permanen.dilaserasiakar gigi permanen. rerlambatnla penurnhuhan aLar gigi permanen.hipoplasiamahkota gigi insisif -'" senlralrahangatas. dan diastemasental '' Untuk rnenccgahterjadinyr herhagai kelainan klinis akibat mesiodens.maka diagnosis sena inlervensi dini sangal penting.Intervensidini terhadapmesiod€ns diagnosisradiologisyang harusberdasarkan tingkahlaku adekuat.persiapanpengelolaan yang tepall anak dan teknik pembedahan Diagnosis dini sangat penling untuk
lE2
menentukan rencana perawatsn dtn prognosisyangbaik.' mendapatkan Penatalaksanaant€rhadap mesiodens adalah pencabutan jika gigi erupsi dan pembedahanjika gigi tidal enrpsi.rr yangtidakerupsi mesiodens Penatalaksanaan DadaanakmenurutPrimosch(1981)adalah: pembedahan segem.pembedahatt mesiodens perman€n gigi insisif 6 bulal mahlota mssiodensdan mlJi serelahpembedahan gigi secaraonhodonlikjika gigi tidak erupsi spontan.Nazif dkk. (1983) menganjurkan pembedahan mesiodens secara dini jikr erupsi gigi permanenterhambat,posisiny. (invefledr. rudim€nter atau terbalik pathosis.'' keadaan menyebabkan Menrlrut Camerondan Widmer (199t) penatalaksanaangigi lebih yang berbenh|t lonus adalahekstraksikarenabiasanyagigi rersebr dapal erupsi. sedanglanbila gigi berbentuktub€rkular atau posisinyaterbalil diambil dengrn mtuk dianjurkan dilalukan sedini mungkin pemhedahan 5ang agartidak menghambaterupsigigi permanctPembedahanharusdilakukan secarahati-htri gigi agar lidak menggangguperkembangan posili permanen. Unrul, mengetahui horisontal dan anlero poslerior dai radiologir mesiodensdila(ukanpemeriksaan oklusal.Padaanakyang berusiakurangd8i 10tahun,jikainsisifsentraltidakerupsi dperlu dilalofposisinya tegak, pembedahan gigi lebih dan gigi permaDcr dibiarkan erupsi spontan. Pada anak yaq berusia lebih dari l0 tahuq iika gigi insilif sentral malposisi, dilakDkan pemHtt(surgical expos re\ dengan atau taF pemasangan ,/acrt"l alaucrait dan mungki .liDerlulantraksisecamortodontik.' veskipun demilian inlervensi dii hal-halyangmenrgik-, dapat menimbulkan antara lain kerusakangigi pengganti bvitalitas maupunkelainanbentuk, anaktrlterhadap perawatan gigi, gigi penggra kehilangan kekuatan erupsi, kehi p€rges€rad lengkung anterior, dan Pendapat terqah (nidline shift\. oleh Hogstlom dikernukakan berbeda And€rsson(1987) . yang melaporkan
l'.,untltI\dhdu.
\lr!dlenr
Ndt
lnakd.nga" Kelunot lott'!
pembedahangigi lebih pada regio prcmaksila liddk Incn\cbabk r kornplikasitaJi gigi
Defek S€ptum V€ntrikel (DSV) Defek Septum Vcntrikel merupakan kclainan jantung non srarot ,vang dapal dijumpai pada anak dengan insjden 20 l0% dari seluruhkelainaniantung kongenital dengan keiadian 0.8 liap 1000 kelahiral' DSV terjadi karena penulupar sepiun )ang tidak sellrpun1a pada saat pcrnbentukanjantung )aitu pada minggu ke empat sampai [ringgu ke delapan iitra uterin.r''o Kelainan ini jarang dijunpai pada usia deuasa karena lebih dari 50 % DSV 1 . u r gk e . i l m e r r u r r \u( r d r d . p . n r r n t u J J r r . . d rneniclangremaj.r.h(\alcrr'r t'r.ld $inil:r ' '" sedikil lebih bcsardari padalali-laki.' DSV pertamakali ditenrukanoleh ltoger pada tahun 1879. oleh karena itu DSV lang kecil discbut juga Maladie de Roger. Prognosis DSV ditenlr*an oleh besar keciln-,-adcfck. Det'ek )ang kccil biasanla ranpa keluhan dan tidak rrrenlcbabkan t"nggr,nnrurrb.rl'\{c1h"rt :Ur.rl I)clel . < r i r ; r n . n r c h r b l . r rbr c r l ' a g . r.rrq he.r LoDlplikasi sepeni slenosis infirndibulcr. prolaps katup aort:r. irNulisicnsi aorta. lipcrtensi pulnonrl atau berbagai gejala gagai jantung.' llcrdasarkanjaringan lang tclkena f)SV olpdl diheJilkdrrr'cnj.di D\V nerirnern branus.DSV rruskuler. dan DS\r sub anerial. DSV pcrimcmbrrnLrs adalab defik lang terjadi padajaringan nembranus )xng scring meLebarsampaijaringan nuskuler sekilarn\t. DSV perimembraius ini disebut juga -Hig, DSV muskuler Septal ,ctrl. fohicular jarang lerjadi dan dis€bLn juga aou t/enhictiar Septdl Defect. DSV sub alrq ial sebenarn)a ter' asuk lipe muskuier dan lerdiri dari defek sub pulmonal (tepat di barrah Latup pnlmonal) dandoubll, connneted sub Lrterit (tepat di b \\.ahjadngan fibrosa antara karup aoda & katup plrlmonal).
Ku'genirdl |)!ltk
SeP,ltn |'htrikl
:ekrrrr .lU o t".u\ DSV leruldnrd\Jng lipe duskuler biasanta menutup secam spontan pada 2 tahm pertrma. Makin kecil ukuraD dciek semakin besar kemungkinan menutup 6u"0 secara\punran\artu sebesdr kecilnya defek. DSV bcsar Berdasarkan DSV kecil.dcngan dapat dibedakanmenjadi diameter defek kunng dari 0.5 cln. DSV moalemtdengandiameter defek 0.5 1.0 cmr. DSv besar dengandiametcr defek lebih dan 1.0 cmr. Pada DSV kecil biasantatanpa kelLrhan.kecuali suara murmur pada *aktu pemeriksaan klinis. Semakin kecil defek. semakin keras terdengar murmur. DSv scdang keluhrnn\d sarrpalb(f\dfiasi laitu anak mudah sesaknapas. aktivilas terbatas. mudab terserang batuk pilek. dan tumbuhke bang anak lebih lambal daripada aDak besar biasanya norlnal. Pada DSV menirnbulkan bcrbagai keluhan scjak anak rnasih kecil. Gejala gagal jantung dapat tirnbul .e\aklu-$al'tu daI d:rprt Ji.enai srirnosrs l:rrcnaprrru oan l\filn Nchlrl.
Profilaksis terhadap perawatan gigi
€ndokarditis
drn
Pada peraNatan gigi pasien dengan janlung rermrs k l)5\. d, krfl ugl k
tEl
SEdnt) Aflakr. Rettn
4!a,
Marglretha \rhorsntt Ca4,tti .lohdtl [v
profilaksis dengan antibiotika yarlg tinlbrrl I I -16 han kemudian.' Untuk mencegah endokarditis dan
I Il4
bcrat badan secara oral I jam sebelum tirdakan. Jika pendei|a alergi terhadap penisilin dan tidak dapal minum obat secara oral diberikan kiindamisin secaraintra vena 30 menit sebclun lindakm dengandosispada orang deuasa 600 mg dan pada anak 20 mg/kg berat badanatau sefazolin secaraintIa muskuler/itura \ena l0 me 1 sebelum rindakan dengan dosis pada orang dewasa I gran dan padaanak 25 rngikg beratbadan.rr Sebagaidokler gigi amat penting untuk mengelahui adanta kelainan medik pasien agar dapat melakrkan pera\\'atan dengan tepat.Oleh karenailu diperlukanpemeriksaan pasien )ang tcliri sebelum melakukan perawalan gigi lang melipuli pencatatan ri\va] at rrredik lengkap. pcncatatankelainan klinik ditemukan. per'eriksaan I rng labontorium .iika diperlukatl dar nclakukan ruiukan pasien. Dokter gigi barus dapat membcdakan apakah pasien mempunyai risiko tinggi rerhadapkcjadian penyakit atau kematian selana perauaran gigi yang bcrhubungandengankeadran nediknya. Jika dokter gigi ncngetahui pasien dengan kclainan nedik urala pe|awatan gigi harus direncanakan dengan risiko seminimal l mungkin.
Knsus Seorang anaf,Iaki'lakiusia 6 tahun8 bularldalargkc klinik iK(;A lrK(i tll dengm kcluhan gigi depdr alas kanan rusak dan Dinla dicabut. Berdasarkan aDanmesrs diketahLri bahwa anak nrcnderita kelainu janrung ba$aan berupa Defck Septum r:rns \ entrikc dilctdhu' sccrralidrl .engaja padapemeriksaantisik rutin saatanak berusn 2 ninggu. dengan diameler dcfcl 0.7 cm?. Seiak bali sanpri dengan kurang lebih trerusia 5 tahun anak scing kelelahan dar scring menderita infelsi saluran napas atas. Anak ini salrpai sckarangmasih melakukan kontrol sccara rutin kepada ahli kardiologi anak.Dari hasil perneriksaanterakhir sekitar I bulan )ang lalu diketahui bahwa diameter
I'.ndtatakvnaan
lt.not1d1\ pd.lu Anukdenean Kelutud
defek lelah mengecil yeitu merljadi 0.2 cm' Berat badar anak 20 kg dan tinggi badan 1 1 3c m . D;t anamnesisPada riwaYal Prenalal tidak ada kelainan. anak lahir secaranonnal dan cukup bulan. Anak tcrlihat berani dan loof
LIhng
K.,suttdl
t)ef?k \etut
t'4 tiket
impaksi. posisinya tcrbatik dan bcrbentuk konus pada regio 5l Rencana perawatan pada anak ini adalahodontekloni mesiodens dan pcncabutanradiks gigi 51. Karena anak ncnderita kelainan jantung bawaan DSV maka sebelunnya dilakukan konsultasr denganBagian Kardiologi Anak lrK III unluk mengelahuiapakahada konra indikasi untuk tindakantersebutdan premedikasiyang harus profilaksis terhadap diberikan untlrk baklcri. endokarditis Satuminggu kenudian diterimaja\laban dari abli Kardiologi a|aL FK Ul lang rrentatak r bahwa tindakan pcmbedahan dcngan aneslesi loi'.al dapat dilakukan dan arak lelsebul telah dibckali dcngan prenedjkasi antibiotika Ccfht (scihdroksil) bempa sirup dengan dosis 500 mg. yang harus diminum I jam sebclun tinda!'an' 6 iam serelah tindakan. kemudian dilanjulkan selamaI hari berturut-turut2 kali sehari. r anakdiknrnrrll,r l. Brgi 'r Sclenl,rrnr Iledah Mlrlut I KG LJ unluk lindakan AnJk .lan "rJng Irr:'Jiicld'lan pcrnh
St.untr ,4,ioa!. RetnoHayati. Maryarctha Suharsini.( otp tr Joha, EM
ada sedikit kemerahan.Anak dalam keadaan sehatdantidakadatanda-tandaendokarditis bakt€ri. f)ua minggu kemudian dilakukan kontrol ulang, terlihat bekas luka sudah menutup dengan baik dan tidak ada kemerahan, tanda-landa endoLardilisbakleri tidak dijumpai. Padatanggal 2 Agustus2000 anak datang kembali ke klinil IKGA FKG UI, anakterlihat sehatdan dilakukanRontger foto dental untuk mengetahuiperkembangan erupsi gigi 11. Terlihat gigi 1l telah menembus tulang dan diperkirakan dapat erupsisecaraspontan,
Diskusi Mesiodens merupakangigi lebih yang sering dijumpai pada anal,. dapar erupsi maupuntidak erupsi.r'1rroPada kasus lru pada mesiodens dijumpaisecaru tidaksengaja pemeriksaan Bdiologisrutin.Mesiodens pada kasusini tidak erupsi, posisinyaterbalik dan berbentuk konus. Terletak lurus di sebelah palatal gigi 11. Salah satu etjologi mesiodensadalah faktor genetik baik autosomaldominan atau terpaut komosom x G-linke .zr Etloloal mesiodenspada kasus ini mungkin faktor genetik,karenaibu, ayah, adik ayah dan 1 adik laki-laki mempunyaigigi iebih..Faktor genetik pada kasus ini kemungkinanadalah terpaut komosom x dominan yang berpenetrasitidak sempuma,karena pada saudaraperempuananak ini tidak ditemukan gigi lebih.
Silsilah keluargayang menderitagigi lebih
166
n , ruri-rut, Q '
l-
: perempuan tidak diketahuilaki-laki i'atau perempuan
oT oT
: rcr(ena : tidak terkena
Kemungkinanlain etiologimesiodens pada kasusini adalahadanyagangguanpada masa prcnatal yaitu sekitar minggu ketiga sampaike delapanyang tidak disadari oleh ibu anak ini, sep€rti sftess, kelelahan. glz yang buruk dan lain-lain. Gangguan pada masaini dapatmenyebabkan k€lainanjumlah gigi yaitu sesuai dengan tahap inisiasi dan prolifera"ilang dapat muncul sebagaigigi lebih.'Gangguan pada saat id j4a menyebabkanganggufi p penutupanseptum padaventrikel sehinggatedadi Defek Septum Ventikel. Gravanis serta Behrman dkk. menyatakanbahwapenutupanseptumterjad; pada minggu ke empat sampai ke delapan inra uterin.rar6 Untuk mencegah berbagai gangguan gangguan erupsi gigi klinis seperti permanen. malposisigigi permanen,kisra dentigerus, atau erupsi mesiodenske rongga hidung makapadakasusini diputuskanuntuk dilakul(an intervensi dini berupa odontektomi. Hal ini sesuai anjuran Nadf dkk. untuk melakukanpembedahan segera pada mesiodensdengan posisi terbaliklr. Padakasusini gigi 11 posisinyategak,oleh karena itu dibiarkan erupsi spontan s€sriat anjuranCameronddnWidner yairu jika gigi lebihtidakerupsidijumpaipadaanal benrsia kurang dari 10 tahun dilakuan pembedaharl gigi lebih dan gigi permanenp€nRqantinya dibiarkanerupsisecaraspontan.' Anak menderitakelainan DSV sedang (diameter0,5 I cm) yang dapatmengecil secaraspontantanpa tindakan pembedahan. Meskipun defek kecil, dsiko terjadinF
I'atu utdktudad, rtusit .n\ pdrta )nuklanst
dcfek telah mengecil yaitu Dleniadi 0.2 cmIlcrat badar anak 20 kg dan tinggi badan 1 1 l lc m . !).id anamncsis pada ti\alat prenalal lidak ada Lelainan. anak lahir secaranonrlal dan cukup bulan. Anak terlihat berani dan .ehclumn\apemahle dokLergrgr kootrcfdtif. LLntuk penambalan dan pencabutan grgr \uhrng.Padapemcriktaanintraoral dijumF i k(hcr.ih rnLrlulburut. Prda rcgrn anterior aras terlihat gigi 51 radiks. gigi 61 sldah tanggaldan gigi 2 ) sudaherupsi parsial.Pada rcgio anrerior a|as ini tidal terlihal adanla peDrbengkakanbaik di regio labial rnaupurl prlala1. Pada pemeriksaan radiologis dcntal rerlrhalgiBi 5l radiks.Icsorh.rrkirrnnrpiri benihgipr dengunI I .enrxal. pembenrukan gigi rnasih I I tclah mencapai % apikal akar. belun rnenembus lulang. Pada regio rD tcriihat adanya mesiodensyang tidak erupsl Ilntuk berbertul konus dan lcrbalik. atau gigi lebih ini tunggnL apakah nrengetahui panoranrrk Rontgen rnuhipel dilakukan tbto dan untuli mengelahui posisi gigi di labial atau palatal dilakukaD foto Rontgcn oklusal lcm)ata gigi lebih id han)a satu dan diperkirakanletaknyadi sebelahpalatal benih g i g i1 1 . tjnllrk mcngelahui apakah ada riwNat gigi lcbih pada kcluarganyanaka dilakukan anArmcsjs dan pemeriksaan pada kedua orang tua scrta saudara kandung anak tersebut.Temyata ibu anak ini jrga pernah mempunyai gigi lebih beberapa buah dan sudah dilakukan pembedahan pada waktLr kecii. A,"-ah anak nempun)ai mesiodens Adik \ang erupsi pada regio I l. 2l perenplran a)ah iuga nempunyai gigi lehih ,-rng lelah dilakukan penbcdahan pada waktu kecil. Kedga adik kandung anak sctelah dilakukan pcneriksaan klinis dan Rontgen panoramik lemyata pada I adik Iaki-laki dijumpai adanya gigi lebih yang tcrbalik pada regio 51.52 yang terb.iik. sedangkanpada kcdua adik yaog lain ddak dijunpai adan;-alebih. Diagnosapadakasusini adalah5l radiks yang dicrlai dengan mesiodens Mggal
Keldutlh.tdntms ronsenitul Delik SePh@ t'cno-ikel
impaksi. posisinva lcrbalik dxn berbentuk konus pada regio 51. Rencana perawatan pada anak ini adalahodonlektomi mesiodens dan pencabutanradiks gigi 51. Karena anak nrenderita kelainan iantung baraan DSV a .lilalutan lon.ulla.i mala sehelun1n) denganBagianKardiologi Anak FK tjl Lu'Ituk mengctahuiapakahada kontra indikasi untuk tindakantersebutdan premedikasiIang harus profilaksis terhadap diberikan unruk endokarditisbaktqi. Satuminggu kemudian dilerimaja\\aban drri af i Kardiologi anak |K I'l )ang men-r.atakanbah\" tindJ.an pernbcdahan dengan aneslcsi lokal dapal dilakukan dan anaL tersebut telah dibekali dengan prcnredikasi antibiolika Cei( (sel'adroksil) berupa sirup dengan dosis 50li mg, yang harus di inum I jam sebelum lilrdakan, 6 jam selelah tindakan. kelrudian dilaniutkan selama3 hari bertuut-turut 2 kali sehari Selanjutnla anak dil,rnsullen ke Bagiur Bedah Nlulut IKG Lrl untuk lindakrn pernbedahan. Anak dan oran:! tua diielaskan mengenai tindakan Iang akan dilakukan. schingga perilaku anak selana nembedahan dapatdipel.siapkan. Pada tanggal 27 Juni 2000 dilaLukan Prolllrl'.i' rne.ruu(n\. c.l,'rtcllonri antibiotil^ diberikan I .ialn sebclun tindakan I'enbedahan ini dilaLukan di rrLang bedalr minor Bagian ll€dah N{ulut FKC UI. dengan rnenggunakananestesilokal. findakan bedatr diDlrlai dengan insisi di sebclab Iabial kemudian dilaniulkan dengxn pembrikaan /a2. lalu dilakukan ekslraksi gigi 5l dan Semula pengambil:rn mesrcdens di scbel,h mesiodcns diperkirakan lelak grgr posrsr labi.l. tetapi pada kenyataann) tcrsebut di sebel.thpalalal giSi 11. Setelah nesiodens dikeluarkan.luka diiahii dengan2 jahitan. Pasien diberikan medikasi analgesik Ponstan 250 mg dan obat kunur Betadinc. Pasier diingatkan unNk minum anlibiotika setelah tang telah diberikan 6 ian pemhcJahcnJIIJniJllnr' .clamr 'i hrri kcmudran berturul-tLru1. Satu ninggu pembLrlear dan kontrol dilakukan ialilan. lerlihal bekas luka mcnutup dcngan bdk dan
185
Su.Ntv Anonr.
RetnoHarati
MatAaretha Sfiarsini
(lrPrttt
premaxillaryregion:J Dent Chil.l 1992;Jut' 10. Gregg TA & Kinirons MJ. The efibct of lhe position and orientalion of unerupted supemumeraryt€eih on premaxillary of p€rmanent displacement erupdon and I 99I ;1:3-7 Deht J Paediat Inten \ncisots: l t . Kaler CL. Prevalenceof mesiodensin a pediatdcHispanicpopulation:Casereport;J DentChildI988: M^t'APt,t3l-8 t2. Ranali DN. Buzzato JF. Braun Tw, Murphv manag€menl SM. Long-terminterdisciplinary eruption: delayed and of multiplemesiodens Sep-Oct: 1988; .l Dent ChiLi of case: repon 376,80 1 3 .Hogstrom A, Anderssonl- Complication relaled to surgical removal of anEnor supemumeraryteeth in chil&efl: J Dent Child 1997;Sep-Oct:341-3 14. Gravanis I'IB. Cardiowsculor Dkorders- St Lods:Mosby,1995:391-4 l5 \el"on WI . BehrmanRl . Vaughan.VC '' ed \Aun Teflhool q Pediatars ll 1987:981-2 wB Saunders, Philadelphia: trsd,lia^ R Nehon Kliegnan 16. BehrmanRE. 01 Pediatrics.Philadelphia:WB Saunders, 1990t457-9, 464,486 17. ZambitoRF, Black HA. TeschLB. l/a'Pl.7/ DcnttstryP ,ttcP arJ ldr^arlun Sl I ouiq 164-9 Mosby,1996: 18. YounessiOJ. waikef DM, Ellis P. Dtqer DF.. Fatal Staphvlococarr drlerr inf€ctive
1E6
Johon LM
Febi44-7 endocarditis: ordl Stg (hal Med Ord PatholOrul RadiolEndod1998:,85:168'12 1 9 .PollardMA. CurzonMEJ. De al h€ahhd u!/dr'! levels in r salivary S/r?p1.,coccrs with hean d€fects:J group of children : 81-5 I 992i 2 PediatrDeht 20. Vogel M. Knirsch w, Lange P Sevdr complications caused by inattention lo endocarditis prevention during d€d proceduresin adultswith heartabnornralities DtschMed Woche6chr2000:125l\2\ | 3t* 7 (ioumal on line): di dapat dari htF:r/ \\,\\\v.nreoscape.conr/servel java/medlineapp?Anenbers€arch/gefdoc&hav€local,holdin5 cgi?od=3&searchjd=l only=0 (abstmk) le=0&local_Joumals _fi ML, Longman LlButterwonh Manin MV, 2t. Infective endocarditisand dentalFactitio6: a reviewof 5l casesinvolvingligit?lion: Dent .l 1997; 182 (12): 265-8 Cotunal dapat di line); hnpt/w*'w.medscape.cotn/sen'e,'
iavahnedlineapp?/mernbersearch/getdo..cgi? lo€al holdingsftlF ord2&s€archid=1&have (abstrak) only=o 0&localjomals KA. Wilson w et Tauben AS. 22. Dajani Bacterial Prevention of Recommendationsby The American JADA 1991.128:I 142-51 Associariol: 23. Kaye D. I{ective Enttocaditis 2d ed. York: RavenPress.1992:465'78