PENANAMAN NASIONALISME PADA SISWA MELALUI PROGRAM MADING SEKOLAH BERTEMAKAN PERJUANGAN NASIONAL INDONESIA DI SMAN 2 PROBOLINGGO NURTURING STUDENT’S NATIONALISM THROUGHT BULLETIN BOARD PROGRAM OF INDONESIAN NATIONAL STRUGGLE THEME AT SMAN 2 PROBOLINGGO
Ade Kristian Yulianto* Rosyid Al Atok** Yuniastuti** *Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM, E-mail:
[email protected] **Dosen Pembimbing Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM, Jalan Semarang 5 Malang 65145 ABSTRAK: Penanaman nasionalisme pada siswa melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, tanggapan siswa terhadap penanaman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, kendala pelaksanaan penanaman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo cukup efektif untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa antara lain (a)meningkatkan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia (b) meningkatkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri (c)meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan (d) menambah wawasan kebangsaan Indonesia(e) meningkatkan rasa saling menghargai antar sesama. Kata kunci: Nasionalisme, mading sekolah, perjuangan nasional Indonesia ABSTRACK: Nurturing student’s nationalism throught bulletin board program of Indonesian national struggle theme at SMAN 2 Probolinggo. This study aims to describe the implementation of the nurturing nationalism through bulletin board theme Indonesian national struggle in SMAN 2 Probolinggo, student response to the nurturing nationalism in students through bulletin board theme Indonesian national struggle in SMAN 2 Probolinggo, cultivation of nationalism execution constraints on students through bulletin board theme Indonesian national srtuggle in SMAN 2 Probolinggo. This study uses a qualitative descriptive approach. The results showed that the cultivation of nationalism through bulletin board theme Indonesian national struggle in SMAN 2 Probolinggo is effective to increase the students' sense of
nationalism among others, (a) increase the pride of the nation of Indonesia (b) increase the sense of love towards domestic product (c) improve spirit of unity and (d) increase knowledge of Indonesian nationhood (e) promote mutual respect among fellow. Keywords: Nationalism, Bulletin board, Indonesian national struggle Nasionalisme merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki setiap warga negara Indonesia, karena tanpa rasa nasionalisme maka sebuah bangsa akan kehilangan identitasnya. Tanpa rasa nasionalisme sebuah bangsa tidak akan pernah bisa menjadi satu kesatuan yang utuh karena mereka tidak merasa saling memiliki oleh karena itu nasionalisme begitu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana dikatakan
Dwi Purwoko (2002:52) “nasionalisme
merupakan perwujudan dari rasa cinta tanah air yang dijabarkan dalam bentuk keindahan dan kedamaian”. Dengan demikian nasionalisme membentuk rasa percaya diri dan merupakan esensi mutlak jika kita merupakan suatu bangsa yang terdiri dari bermacam-macam suku, ras,budaya dan agama, karena tanpa adanya nasionalisme kita tidak akan pernah bisa bersatu menjadi satu bagian yang utuh. Dengan rasa nasionalisme sebuah bangsa yang terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan agama dapat bersatu dengan simbol pemersatu yaitu salah satunya bahasa persatuan dasar negara dan ideologi negara. Sebagai insan yang nasionalis hendaknya warga negara menjunjung tinggi simbol-simbol pemersatu bangsanya agar bangsa itu tidak terkotak-kotak dan rapuh sehingga tercerai berai. Dengan memiliki rasa nasionalisme secara tidak langsung warga negara juga ikut serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsanya. Dengan begitu sebuah bangsa tidak akan mudah untuk terprovokasi dan akhirnya menjadi bangsa yang rapuh. Namun akhir-akhir ini bangsa Indonesia mulai kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang besar, akibat arus globalisasi yang begitu pesat sehingga bangsa Indonesia menjadi lupa akan jati diri bangsa ini yang sebernarnya. Meskipun bangsa Indonesia merdeka tetapi seakan-akan bangsa ini belum merdeka karena mereka masih dijajah dari berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, budaya dan kehidupan sosial. Para pemuda yang seharusnya menjadi tonggak masa depan negara malah tidak peduli akan rasa nasionalisme. Bahkan anak sekolahpun acuh tak acuh dengan nasionalisme. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu media yang dapat menyampaikan nilai-nilai nasionanlisme pada siswa Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi “mading” adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Salah satu fungsi mading adalah sebagai media komunikasi dengan media komunikasi ini diharapkan nilai-nilai nasionalisme dalam perjuangan nasional Indonesia dapat tersampaikan dengan baik dan dapat lebih di pahami dan di hayati dengan baik oleh siswa sehingga dengan kita menyadarkan siswa tentang arti pentingnya rasa nasionalisme sejak dini secara tidak langsung kita dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis identitas bangsa pada saat ini dan suatu hari nanti. oleh karena itu berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya penulis ingin menanamkan rasa nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjungan nasional Indonesia. Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pelaksanaan
penanaman
nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, tanggapan siswa terhadap pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, kendala pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu karena data yang telah dikumpulkan kemudian dinyatakan dalam bentuk katakata dan gambar yang kemudian disusun menjadi kalimat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena fenomena-fenomena yang berusaha diungkap tidak dapat dikuantitatifkan
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian bertempat di SMAN 2 Probolinggo. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat penting, karena peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, menganalisis, menyimpulkan dan melaporkan
hasil
penelitian.
Proses
pengumpulan
data
dilakukan
dengan
menggunakan tiga instrumen penelitian, yaitu pedoman wawancara, panduan observasi, dan panduan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini, berupa data primer dan data sekunder. Dalam mendapatkan data primer tersebut, peneliti melakukan observasi pelaksanaan program mading serta wawancara kepada para informan antara lain ibu Endang Hermawati selaku dosen pembimbing mading sekolah SMAN 2 Probolinggo, Moh. Zainul Ahmad selaku siswa kelas 11 IPA I, Ahmad Waris selaku siswa kelas II IPA I, dan Yanuar Ragil KP selaku anggota mading sekaligus siswa kelas 11 IPA II. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi mengenai pelaksanaan penanaman nasionalisme pada siswa melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, dokumentasi berupa program kerja tahunan mading SMAN 2 Proboinggo. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian. Analisis data dilakukan berdasarkan teori Miles dan Huberman (dalam Nasution , 2003:130) yang terbagi dalam empat tahapan yaitu, tahap pengumpulan data(data collection), tahap reduksi data(data reduction), tahap penyajian data(data display),dan tahap penarikan kesimpulan (conclusion drawing verification).. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengecekan keabsahan data untuk memperoleh data yang valid, yaitu: meningkatkan ketekunan yakni dengan melakukan
pengamatan
secara
lebih
cermat
dan
berkesinambungan
dan
menggunakan teknik triangulasi sumber yakni membandingkan berbagai data dari beberapa narasumber yang berbeda. HASIL Penanaman Nasionalisme Pada Siswa Melalui Program Mading Sekolah Bertemakan Perjuangan Nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo.
Nasionalisme dapat ditanamkan pada siswa melalui program mading sekolah bertemakan perjungan nasional Indonesia mengingat fungsi mading sebagai media informasi. SMAN 2 Probolinggo pernah menyelenggarakan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia biasanya bertepatan dengan hari-hari besar nasional contohnya hari HUT RI, hari sumpah pemuda, hari kebangkitan nasional, hari pahlawan. Penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo cukup efektif, karena mampu menambah wawasan kebangsaan serta mampu meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa.Cara menanamkan nasionalisme pada siswa melalui mading yaitu dengan menyampaikan informasi-informasi mengenai nilai-nilai nasionalisme melalui karya-karya yang dibuat oleh siswa. Dalam pembuatan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia pihak pengelola mading melakukan kerja sama dengan guru Pkn terkait materi-materi yang akan disampaikan melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia. Tujuan diadakannya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo yaitu untuk meningkatkan dan menggugah rasa nasionalisme pada siswa. Mekanisme pelaksanaan
penanaman
nasionalisme
melalui
mading
sekolah
bertemakan
perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo yaitu melalui beberapa tahap yaitu 1) tahap perencanaan 2) tahap pengumpulan bahan 3) tahap pengerjaan 4) tahap penerbitan. Tanggapan Siswa Terhadap Penanaman Nasionalisme Melalui Mading Sekolah Bertemakan Perjuangan Nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Siswa SMAN 2 Probolinggo pernah membaca mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Siswa mendapatkan manfaat dari mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo antara lain, menambah wawasan mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mampu meningkatkan rasa bangga terhadap Indonesia, serta meningkatnya rasa nasionalisme dalam pribadi siswa. Mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia telah sarat dengan nilai-nilai nasionalisme karena pada karya
siswa sudah banyak mengandung nilai-nilai nasionalisme yang disampaikan. Mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo dapat meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa, hal ini didasarkan pada siswa SMAN 2 Probolinggo mulai banyak yang menggunakan produk dalam negeri, selain itu siswa SMAN 2 Probolinggo semangat dalam dalam mengikuti upacara bendera. Penaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo penting untuk dilakukan karena jam mata pelajaran Pkn terlalu terbatas untuk menanamkan rasa nasionalisme dengan kuat terhadap siswa disamping itu keadaan pemuda saat ini yang mulai lupa dengan budayanya sendiri oleh karena itu perlu adanya media informasi dan komunikasi yang mudah diakses disekolah yang menyampaikan nilai-nilai nasionalisme Indonesia. Kendala pelaksanaan penanaman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Kendala-kendala yang biasanya muncul salah satunya yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia, kesulitandana juga menjadi kendala dalam pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, selain itu waktu yang di butuhkan untuk pengerjaan madingnya juga terbatas. Solusi-solusi yang biasanya dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional di SMAN 2 Probolinggo guru pembimbing mading SMAN 2 Probolinggo, yaitu Ibu Endang Hermawati mengingatkan siswanya (anggota mading) untuk mengerjakan madingnya, siswa secara swasembada atau gotong-royong menghimpun dana untuk menutupi kekurang dalam pelaksanaan mading sekolah, anggota mading pulang lebih akhir dari pada jam pulang sekolah untuk melanjutkan pengerjaan mading yang belum selesai. Solusisolusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo cukup efektif, meskipun tidak selalu berhasil.
PEMBAHASAN Penanaman Nasionalisme Pada siswa Melalui Mading Sekolah Bertemakan Perjuangan Nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Berdasarkan hasil temuan yang dipaparkan pada bab sebelumnya responden menyatakan bahwa nasionalisme dapat ditanamkan kepada siswa melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia, alasan responden mengatakan demikian karena mading memiliki fungsi sebagai media komunikasi yang yang dapat memberikan informasi mengenai nilai-nilai nasionalisme. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Nursito mengenai fungsi mading. Menurut Nursito (1999:2-8) majalah dinding yang ada di sekolah memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1) Sebagai media komunikasi 2) Sebagai media kreativitas 3) Sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis 4) Sebagai media untuk membangun kebiasaan membaca 5) Sebagai pengisi waktu 6) Sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir7) Sebagai media untuk melatih berorganisasi 8) Sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa. Berdasarkan pernyataan Nursito diatas, poin ke-8 menyebutkan fungsi mading juga sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa, hal ini merupakan salah satu bukti bahwa nasionalisme dapat ditanamkan kepada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasuonal Indonesia. Penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia cukup efektif karena melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia siswa mampu memperkaya wawasannya dan rasa nasionalisme. Berdasarkan hasil temuan yang telah dipaparkan sebelumnya, menyatakan bahwa Penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo cukup efektif, karena mampu menambah wawasan kebangsaan serta mampu meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa, dimana siswa SMAN 2 Probolinggo mulai menyukai produk lokal, serta semangat dalam mengikuti upacara bendera. Hasil temuan tersebut sesuai dengan pendapat Nursito. Menurut Nursito (1999:2-8)”Majalah dinding dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana oleh siswa untuk mengisi
waktu luangnya, di saat ada jam-jam kosong atau pada saat istirahat dan selesai mengikuti semua pelajaran. Waktu-waktu luang dapat dimanfaatkan oleh siswa dengan membaca berbagai macam tulisan yang dapat memperkaya pengetahuan dan wawasannya”. Sedangkan sikap siswa yang mulai menyukai produk lokal dan bersemangat dalam mengikuti upacara bendera sesuai dengan karakteristik nasionalisme pada pancasila sila ke-3, yaitu Persatuan Indonesia. Karakteristik nasionalisme bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri beberapa hal diantaranya adalah: 1) menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan.2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan.3) Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.4) Mengembangkan rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia 5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, persamaan abadi dan keadilan sosial.6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. (http://kompermas.blogspot.com) Cara untuk menanamkan nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia adalah melalui karya-karya yang dibuat oleh siswa dimana pada karya yang dibuat oleh siswa ini terkandung nilai-nilai nasionalisme pada isinya. Berdasarkan hasil temuan yang di dapatkan melalui wawancara dan hasil observasi yang dipaparkan sebelumnya responden menyatakan bahwa nasionalisme ditanamkan pada siswa melalui karya-karya yang dibuat oleh siswa yang terdapat pada mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Salah satu fungsi mading menurut Nursito(1999:2-8) salah satunya adalah Sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa. Berdasarkan hal ini mading menjadi fasilitas yang diberikan pihak sekolah untuk menanamkan rasa nasionalisme pada siswa melalui karya siswa yang bertemakan perjuangan nasional Indonesia. Tujuan diadakannya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo yaitu untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa. Berdasarkan hasil temuan dilapangan responden menunjukkan bahwa tujuan
diadakannya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo adalah untuk menggugah dan meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa. Menurut Nursito (1999:2-8) majalah dinding yang ada di sekolah memberikan beberapa manfaat, salah satunya yaitu Sebagai media komunikasi. Dan sebagai media penanaman nilai-nilai kebangsaan. Majalah dinding yang dipasang di sekolah merupakan media komunikasi yang termurah untuk menciptakan komunikasi antar warga sekolah. Melalui majalah dinding setiap warga sekolah dapat menuangkan gagasan dan idenya melalui berbagai macam ragam tulisan sehingga dapat dibaca oleh warga sekolah yang lain. Dengan tujuan sebagai media komunikasi diharapkan mading
sekolah
bertemakan
perjuangan
nasional
Indonesia
mampu
mengkomunikasikan pesan-pesan nasionalisme, sehingga nantinya pesan-pesan tersebut dapat dibaca oleh warga sekolah SMAN 2 Probolinggo dan secara tidak langsung apa yang disampaikan dalam mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia dapat tersampaikan dengan baik, sehinggga nantinya nilai-nilai tersebut dapat diadopsi oleh siswa dalam kehidupannya sehari serta mampu menumbuhkan semangat nasionalisme pada diri siswa. Dalam pelaksanaannya penanaman nasionalisme melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo yaitu melalui beberapa tahap, berdasarkan hasil temuan yang telah dipaparkan sebelumnya pada bab III temuan penelitian, pelaksanaan penanaman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo melalui beberapa tahapan yaitu 1) tahap perencanaan 2) tahap pengumpulan bahan 3) tahap pengerjaan 4) tahap penerbitan. Ada beberapa tahap kegiatan yang harus dilakukan sebelum majalah dinding terbit menjadi sebuah bacaan informatif. Tahaptahapnya hampir sama dengan proses pada pembuatan majalah yang dicetak, yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan bahan, tahap penyiapan bahan, tahap produksi, dan tahap publikasi. Kegiatan masing-masing tahapan bisa dirinci sebagai berikut: (1)Perencanaan ; isi,tata letak/lay out, desain grafis/tata warna, waktu terbit, personil pelaksana dan tugasnya, biaya, dan penyediaan alat/bahan (2)Pengumpulan bahan, berupa tulisan, gambar, liputan, wawancara, dari buku,dll (3)Penyiapan bahan,
berupa kegiatan membaca naskah yang masuk dari penulis, mengedit naskah, pengetikan atau penulisan ulang hasil edit, memberi ilustrasi pada naskah (4)Produksi; menata letak kertas dan tulisan, mengatur tata warna, mendisain huruf dan gambar, menulis naskah untuk diterbitkan, menempelkan tulisan dan gambar pada
bidang
media,
pemasangan
pada
media
baca/dinding.
(http://firalinda.wordpress.com). Tanggapan Siswa Terhadap Penanaman Nasionalisme Melalui Mading Sekolah Bertemakan Perjuangan Nasional Indonesia Di SMAN 2 Probolinggo. Berdasarkan hasil temuan menunjukkan bahwa, siswa SMAN 2 Probolinggo pernah membaca mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo.Dan siswa SMAN 2 Probolinggo menyatakan mendapatkan manfaat dari mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo antara lain, menambah wawasan mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mampu meningkatkan rasa bangga terhadap Indonesia, serta meningkatnya rasa nasionalisme dalam pribadi siswa. Menurut Widodo (1992:2) Mading sebagai media informasi dan komunikasi memiliki banyak sekali manfaat antara lain: (1) peningkatan minat baca; (2) pengembangan cakrawala pengetahuan, (3) sumber acuan informasi keilmuan; (4) pengisi waktu luang dan penyalur serta penampung bakat, minat, dan hobi; (5) dokumentasi dan (6) media pengajaran. Hasil temuan penelitian sesuai dengan pendapat Widodo pada poin kedua yaitu manfaat dari mading dapat mengembangkan cakrawala pengetahuan, hal ini dikarenakan pada mading bertemakan perjuangan nasional Indonesia banyak sekali memberikan wawasan mengenai pengetahuan nasional Indonesia, oleh karena itu ketika siswa sudah mengenal Indonesia dengan baik melalui informasi yang disajikan pada mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia, maka siswa akan lebih bangga dan cinta kepada Indonesia. Mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia telah sarat dengan nilai-nilai nasionalisme karena pada karya siswa sudah banyak mengandung nilainilai nasionalisme yang disampaikan, hal ini didasarkan pada hasil temuan yang
sudah dipaparkan pada bab sebelumnya yaitu pada bab III hasil temuan menyatakan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia telah sarat dengan nilainilai nasionalisme karena dari segi isi mading itu sendiri telah mencakup tema-tema tentang nasionalisme yang mana dalam materi yang diangkat ini banyak mengangkat tentang nlai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Pelaksanaan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo telah mampu meningkatkan rasa nasionalisme siswa meskipun tidak secara signifikan, hal tersebut terbukti dari pernyataan responden yang menyatakan rasa nasionalisme siswa meningkat dengan bukti siswa mulai banyak yang menggunakan produk-produk dalam negeri dan produk-produk rumahan hasil kerajinan tangan industry kecil, selain itu siswa juga bersemangat dalam mengikuti upacara bendera. Sebagaimana tercantum dalam pancasila sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Karakteristik nasionalisme bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri beberapa hal diantaranya adalah: (1) menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan (2) Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa (3) Mengembangkan rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia. Penaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo penting untuk dilakukan hal ini berdasarkan hasil temuan penelitian yang menyatakan bahwa penanaman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia penting dilakukan, Menurut Mudyahardjo (2001:191) menegaskan bahwa,“bangsa adalah jiwa, suatu asa rohani yang timbul dari keadaan historis yang tersusun secara mendalam, suatu keluarga yang mempunyai jiwa, bukan golongan yang ditentukan oleh keadaan pembentukan bumi.”Hal tersebut membuktikan bahwa eksistensi rasa nasionalisme sangatlah penting tanpa nasionalisme sebuah bangsa seperti tidak memiliki jiwa. Alasan responden menyatakan penting, karena jam mata pelajaran Pkn terlalu terbatas untuk menanamkan rasa nasionalisme dengan kuat terhadap siswa disamping itu keadaan pemuda saat ini yang mulai lupa dengan
budayanya sendiri oleh
karenanya perlu adanya media informasi dan komunikasi yang mudah diakses disekolah yang menyampaikan nilai-nilai nasionalisme Indonesia. Majalah dinding merupakan ragam pers khusus yang dipakai di lingkungan sekolah. Isi yang disajikan tidak berbeda jauh dengan isi majalah sekolah yang lain (Widayati1996:3). Berdasarkan pendapat dari Widayati tersebut, maka mading sekolah tema perjuangan nasional Indonesia merupakan fasilitas yang paling mungkin dijadikan sebagai media informasi dan komunikasi untuk menyampaikan nilai-nilai nasionalisme, selain itu mading sekolah juga memberikan banyak manfaat yang lainnya terhadap perkembangan siswa. Kendala pelaksanaan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Kendala pelaksanaan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia yang biasa muncul adalah kurangnya partisipasi siswa dalam pelaksanaan mading sekolah yang disebabkan oleh kesibukan akademik siswa, terbatasnya dana untuk pelaksanaan mading sekolah, yang terakhir keterbatasannya waktu yang dialokasikan untuk pembuatan mading sekolah. Dengan keadaan demikian jika mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo mengalami kesulitan dalam pembuatannya maka proses penyampaian nilai-nilai nasionalisme kepada siswa akan ikut terhambat. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, solusi yang dilakukan antara lain guru menegur dan mengingatkan siswa untuk mengerjakan mading, siswa secara gotong royong menutupi kekurangan dengan dana pribadi mereka, siswa pulang sekolah lebih akhir untuk mengerjakan mading yang kiranya belum sempat dikerjakan pada waktu jam ekstra. Setelah solusi dilakukan untuk mengatasi kendala kendala yang timbul dalam pelaksanaan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo, berdasarkan hasil temuan yang ditemukan dilapangan solui yang dilakukan cukup efektif untuk mengatasi kendala-kendalan dalam pelaksanaan mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo,
KESIMPILAN DAN SARAN Nasionalisme dapat ditanamkan kepada siswa melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia. Penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia cukup efektif untuk meningkatkan rasa nasionalisme siswa. Rasa Nasionalisme ditanamkan pada siswa melalui karya-karya yang dibuat oleh siswa yang terdapat pada mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo. Tujuan diadakannya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo yaitu untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa. Pelaksanaan penanaman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo melalui beberapa tahapan yaitu 1) tahap perencanaan 2) tahap pengumpulan bahan 3) tahap pengerjaan 4) tahap penerbitan. Respon siswa terhadap mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia cukup baik. Siswa banyak mendapatkan manfaat dari mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo antara lain, menambah wawasan mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mampu meningkatkan rasa bangga terhadap Indonesia, serta meningkatnya rasa nasionalisme dalam pribadi siswa. Mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia telah sarat dengan nilai-nilai nasionalisme. Penanaman nasionalisme melalui program mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo penting untuk dilakukan. Kendala-kendala pelaksanaan penananman nasionalisme pada siswa melalui mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia di SMAN 2 Probolinggo yang biasa muncul adalah kurangnya partisipasi siswa dalam berkontribusi dalam pelaksanaan mading, terbatasnya dana untuk penggarapan mading dan keterbatasan waktu yang dialokasikan dalam pembuatan mading sekolah khususnya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia. Solusi-solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan mading mading tersebut antara lain, guru pembimbing mading sekolah menegur siswa agar lebih aktif lagi dalam pelaksanaan madingnya, siswa secara swasembada menggunakan dana pribadinya untuk menutupi kekurangan yang dibutuhkan dalam penggarapan mading, dan siswa
pulang lebih akhir dari jam pulang sekolah normal untuk melanjutkan pengerjaan mading di sekolah yang masih belum selesai. Solusi-solusi yang dilakukan cukup efektif untuk mengatasi kendala-kendala pelaksanaan mading tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, Pihak sekolah harus lebih aktif dalam mendukung program mading sekolah khususnya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia, agar siswa SMAN 2 Probolinggo lebih termotifasi lagi untuk mengerjakan mading sekolah, Pengelola mading hendaknya lebih kreatif lagi dalam pembuatan madingnya, agar mading sekolah SMAN 2 Probolinggo khususnya mading dengan tema perjuangan nasional Indonesia lebih inovatif, Pemerintah Kota atau Dinas Pendidikan kota Probolinggo hendaknya lebih memperhatikan mading sekolah dengan cara menyelenggarakan lomba mading antar sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia. Agar sekolah-sekolah di kota Probolinggo lebih memperhatikan madingnya, Bagi peneliti yang lain hendaknya mading sekolah bertemakan perjuangan nasional Indonesia dikembangkan lagi menjadi mading kelas. Agar nilai-nilai nasionalisme Indonesia dapat lebih mudah lagi untuk disalurkan kepada siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Anonim 2010. Karakteristik Nasionalisme Indonesia (online). http://kompermas.blogspot.com diakses tanggal 1 Maret 2013 Firalinda 2011. Penerbitan Majalah Dinding (online). http://firalinda.wordpress.com diakses tanggal 1 Maret 2013 Mudyahardjo, R.(2001). Pengantar Pendidikan Jakarta:Raja Grafindo Persada Nursito. 1999. Membina Majalah Dinding Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Purwoko, Dwi. 2002.”Dari Bung Karno Ke Megawati”, dalam Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia. Depok: PT Rumpun Dian NugrahaGema Pesona. Widayati, Rini. 1996. Pengaruh Kualitas Majalah Dinding terhadap Kemampuan Menulis Siswa Kelas I SMUN Kepanjen Tahun Pelajaran 1995/1996. Malang:JPBSI FPBS IKIP Malang Widodo, HS. 1992. Majalah Dinding sebagai Pembina Kreatifitas Siswa. Makalah disajikan dalam Diklat Pembuatan Majalah Dinding bagi Para Guru SD di Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang. Malang: LPM IKIP Malang Yurmalia, Deleny. (2005). Peranan Guru PKn Dalam Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa. Skripsi Tidak diterbitkan Bandung Fakultas Ilmu Pendidikan. FPIPS UPI Bandung