IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520
Pemilihan Maskapai Sebagai Tempat On The Job Training (OJT) Bagi Siswa Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan (LPP) Penerbangan Dengan Metode Promethee Airline Selection As A Place On The Job Training (OJT) Student Education And Training Institutions (LPP) Flight Method Promethee Safrizal Universitas Potensi Utama ; Jl. KL. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3-A Tanjung Mulia, Medan Telp. (061) 6640525/fax : (061) 6636830 Program StudiManajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer e-mail:
[email protected] Abstrak Setiap akhir dari pendidikan dan pelatihan OJT (on the job training) selalu diberikan kepada siswa yang terdaftar pada LPP Penerbangan tersebut, dimana tempat OJT (on the job training) adalah maskapai penerbangan. Sebuah maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama. Oleh karena itu maka perlu diadakan proses pemilihan maskapai sebagai tempat OJT bagi siswa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Penerbangan sesuai dengan minat siswa tersebut dengan penerapan metode promethee. Sehingga didapatkan hasil keputusan maskapai yang diminati oleh siswa LPP Penerbangan tersebut, yang mana hasil maskapai yang menjadi pilihan siswa tersebut bisa memberikan masukkan bagi pihak lembaga untuk menyesuaikan atau melakukan tinjauan program LPP Penerbangan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh maskapai tersebut. Sehingga setelah siswa LPP Penerbangan selesai melakukan pendidikan dan pelatihan tersebut bias langsung diterima sesuai dengan tempat OJT yang diminatinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa maskapai Garuda Air memiliki prioritas pertama dengan nilai 0,75, Air Asia menjadi prioritas kedua dengan nilai 0,33, Sriwijaya Air memiliki perioritas ketiga dengan nilai 0,08, Lion Air memiliki prioritas keempat dengan nilai -0,16 dan City Link memiliki perioritas kelima dengan nilai -1,00 dari hasil penyebaran kuesioner. Kata kunci—DSS, maskapai, on the job training (OJT), promethee Abstract Each end of the education and training OJT (on the job training) is always given to students enrolled in the Flight LPP, of which the OJT (on the job training) is airline. An airline is an organization that provides flight services for passengers or goods. They rent or own aircraft to provide these services and may form a partnership or alliances with other airlines for mutual benefit. Therefore it is necessary as a carrier selection process for students OJT Education and Training Institute (LPP) Flights accordance with the interests of the students with the application of methods PROMETHEE. So we get the results of the airline's decision that demand by students LPP The flight, which results into the student's choice of airlines that can provide input for the institutions to adjust or perform LPP Flight program review in accordance with the criteria desired by the airline. Flight LPP so after the student completes an education and training received in accordance with the direct bias OJT places of interest. Based on the results of this study concluded that the airline Garuda Air has first priority with a value of 0.75, Air Asia came second
with a value of 0.33, Sriwijaya Air has three priorities with a value of 0.08, Lion Air has a fourth priority to the value -0, 16 and City Link has five priorities with a value of -1.00 on the results of questionnaires. Key word - DSS, Airline, On The Job Training (OJT), Promethee. 1. PENDAHULUAN LPP Penerbangan adalah sebuah instansi atau lembaga yang bergerak dibidang pendidikan dan pelatihan singkat siap kerja dalam bidang penerbangan. Dengan tujuan mencetak tenaga yang profesional dan mempunyai kapabilitas dalam bidangnya yang mendidik dan mempersiapkan para SDM yang handal dan berkualitas dalam memberikan pelayanan khususnya dalam bidang penerbangan. On the Job Training merupakan salah satu program dari LPP Penerbangan dimana On the Job Training (OJT) adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain On the Job Training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor. Sebuah maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang [6]. Setiap akhir dari pendidikan dan pelatihan OJT (onthe job training) selalu diberikan kepada siswa yang terdaftar pada LPP Penerbangan tersebut, dimana tempat OJT (onthe job training) adalah maskapai penerbangan. Sebuah maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama[1]. Keputusan dipandang sebagai proses karena terdiri dari suatu seri aktivitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan yang bijaksana. Dengan kata lain keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu Intelligence, Design dan Choice[2]. SPK membutuhkan sejumlah kriteria atau parameter khusus untuk membandingkan alternatifalternatif tersebut. Kriteria-kriteria tersebut merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh si pembuat keputusan. Kriteria dapat berupa meminimalis atau memaksimalkan Sumber daya atau resource. Semakin dekat suatu alternatif dengan kriteria yang ditetapkan oleh si pembuat keputusan, maka semakin dekat pula si pembuat keputusan dengan tujuanya [5]. Metode Promethee termasuk ke dalam kelompok pemecahan masalah Multi Criteria Decision Making (MCDM) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria (multikriteria). Promethee yang merupakan singkatan dari Preference Ranking Organization Methods for Enrichment Evaluations adalah metode outrankingyang menawarkan cara yang fleksibel dan sederhana kepada user (pembuat keputusan) untuk menganalisis masalahmasalah multikriteria [3]. Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu diadakan proses pemilihan maskapai sebagai tempat OJT bagi siswa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Penerbangan sesuai dengan minat siswa tersebut dengan penerapan metode promethee. Sehingga didapatkan hasil keputusan maskapai yang diminati oleh siswa LPP Penerbangan tersebut, yang mana hasil maskapai yang menjadi pilihan siswa tersebut bisa memberikan masukkan bagi pihak lembaga untuk menyesuaikan atau melakukan tinjauan program LPP Penerbangan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh maskapai tersebut. Sehingga setelah siswa LPP Penerbangan selesai melakukan pendidikan dan pelatihan tersebut bias langsung diterima sesuai dengan tempat OJT yang diminatinya. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peringkat dari limamaskapai yang diminati oleh siswa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Penerbangan sebagai tempat OJTberdasarkan kriteria-kriteria hasil wawancara dan penyebaran kuesioner kepada siswa LPP Penerbangan didalam pemilihan maskapaisebagai tempat OJT yakni Gaji, Jenjang Karir dan Fasilitas. 2.2. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil kasus pada Garuda Air, Lion Air, Sriwijaya Air, City Link Air dan Air Asia. Selanjutnya dilakukan tahap analisis dan pengumpulan data serta pengolahan data dengan menggunakan metode promethee. 2.3. Data 1. Metode Pengambilan Data Data-data penelitian diambil dari beberapa sumber yaitu (1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung. Data ini diperolehdengan metode penyebaran kuisioner langsung kepada siswa LPP Penerbangan. (2) Data sekunder diperoleh dari data eksternal yaitu berdasarkan literatur-literatur dan referensi lain yang berada diluar perusahaan tersebut seperti informasi yang bersumber dari buku, artikel, makalah, dan lain sebagainya yang membahas obyek bahasan yang sama. 2. Data yang Diperlukan Kriteria dalam pemilihan maskapai sebagai temapat OJT yang digunakan adalah Gaji yaitu berupa konpensasi yang didapat pada saat bekerja pada maskapi tersebut, Jenjang Karir yaitu peningkatan statusatau jabatan ke level berikutnya dan Fasilitas yaitu berupa tunjangan. 2.4. Kerangka Penelitian Adapun kerangka penelitian adalah sebagai berikut : 1. Kajian pustaka Kajian pustaka dilakukan agar peneliti menguasai terlebih dahulu teorimaupun konsep dasar yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti daribeberapa referensi antara lain laporanlaporan ilmiah dan tulisan-tulisan ilmiahyang dapat nendukung terbentuknya landaan teori ataupun dengan browing kesitus-situs internet yang memuat artiel-artikel dan jurnal tentang Prometheesehingga dapat digunakan sebagai landasan teori yang kuat dalam analisapenelitian. 2. Perumusan Masalah Perumusan masalah mencakup permasalahan yang akan diteliti. Permasalahanyang diteliti harus jelas terkait dengan latar belakang dan pokok permasalahanyang dinilai perlu untuk diselesaikan. Dalam penelitian ini adapun perumusan masalah yaitu untuk mengetahui peringkat maskapi mana yang menjadi tempat pilihan bagi siswa LPP Penerbangan sehingga bisa memberikat masukan kepada pihak pimpinan didalam menyusun kurikulum dan strategi didalam pendidikan dan pelatihan yang akan kepada siswa agar setelah lulus bisa ditempatkan / diterima sesuai dengan maskapi yang menjadi minat bagi siswa tersebut. 3. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan urutan prioritas Maskapai sebagai tempat yang akan dipilih siswa LPP Penerbangan sebagai OJT (On The Job Training). 4. Perancangan Penelitian Perancangan penelitian adalah menentukan metode penyelesaian yaitu menggunakan penerapan metode promethee dimana bertujuan untuk penentuan posisi maskapai yang menjadi pilihan atau minat siswa LPP Penerbangan. 5. Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada siswa LPP Penerbangan yang akan diteliti. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan mengenai kriteriakriteria dari pemilihan maskapai yakni Gaji, Jenjang Karir dan Fasilitas. 6. Pengolahan Data Data-data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan tahap-tahap perhitungan dengan penerapan metode promethee sebagai berikut [4] : a. Penentuan deviasi berdasarkan perbandingan berpasangan. d j (a,b) g(a) g(b)
j 1,2,..., k
(1)
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
dimana d j (a,b) menunjukkan perbedaan antara evaluasi dari a dan b pada setiap kriteria, dan k menunjukkan kriteria berhingga. b. Penerapan fungsi preferensi P j (a, b) F ( d ( a , b )) j j
j 1,2,..., k
(2)
dimana Pj (a,b) Sebagai fungsi dj (a,b) menunjukkan preferensi alternatif a yang berkaitan dengan alternatif b pada setiap kriteria Tabel 1. Tipe dari Fungsi Preferensi Kriteria
c. Perhitungan indeks preferensi global (a, b) in 1 P ( a , b ) w , j j
a , b A
(3)
dimana (a, b) dengan a lebih besar dari b (antara nol hingga satu) didefinisikan sebagai jumlah bobot p(a,b) pada setiap kriteria, dan adalah bobot yang berhubungan dengan kriteria ke-j. d. Perhitungan aliran perangkingan dan peringkat parsial φ (a)
1 x A ( a, x ) (4) n 1 1 φ (a) x A ( x, a ) (5) n 1 dimana masing-masing φ ( a ) dan φ ( a ) menunjukkan leaving flow dan entering flow pada
setiap alternatif. e. Perhitungan aliran perangkingan bersih dan peringkat lengkap (a) φ (a) φ (a)
(6)
dimana (a) adalah net flow, digunakan untuk menghasilkan keputusan akhir penentuan urutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan urutan lengkap. 7. Penentuan posisi maskapai berdasarkan kriteria pemilihan maskapai Pada tahap ini ditentukan posisi atau urutan maskapai yang menjadi pilihan atau minat siswa LPP Penerbangan. 8. Pembahasan
Hasil dari pengolahan data ini selanjutnya diinterpretasikan sehingga memberipemahaman yang mendalam tentang pemecahan permasalahan. 13. Kesimpulan dan saran Setelah mendapatkan posisi maskapai berdasarkan kriteria dalam pemilihan maskapai, maka posisi tersebut dapat dijadikan suatu acuan siswa untukmemilih atau menentukan maskapai yang tepat untuk dipilih dan sebagaimasukan bagi pihak LPP Penerbangan yang bersangkutan agar membangun danmemelihara reputasi LPP Penerbangan berdasarkan dari minat atau pilihan maskapai yang diminati oleh siswa. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Kriteria Data kriteria yang digunakan didalam pemilihan maskapai oleh siswa LPP Penerbangan adalah gaji, jenjang karir dan fasilitas. Data Alternatif Maskapai yang diminati dari kuisioner yang disebarkan kepada responden meliputi Garuda Air (A), Lion Air (B), Sriwijaya Air (C), City Link Air (D) dan Air Asia (E). 3.2 Data Hasil kuesioner Siswa tentang Pemilihan Maskapai Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh siswa melalui sebaran kuesioner yang dilakukan oleh pihak manajemen kepada seluruh siswa pada LPP Penerbangan studi kasus QLTC ditunjukkan pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Kuesioner Pemilihan Maskapai Maskapai Kriteria A B C D E Gaji 0.50 0.03 0.26 0.07 0.13 Jenjang Karir 0.49 0.03 0.06 0.25 0.15 Fasilitas 0.20 0.03 0.46 0.10 0.20 3.3 Deviasi Berpasangan Penentuan deviasi berdasarkan perbandingan berpasangan dengan menggunakan persamaan (1) yang ditunjukkan pada tabel 2 sampai dengan tabel 6.
Kriteria Gaji Jenjang Karir Fasilitas
Kriteria Gaji Jenjang Karir Fasilitas
Kriteria Gaji Jenjang Karir Fasilitas
Tabel 2. Nilai deviasi perbandingan berpasangan 1 (a,b) (a,c) (a,d) f(a) f(b) d f(a) f(c) d f(a) f(d) 0.50 0.03 0.47 0.50 0.26 0.24 0.50 0.07 0.49 0.03 0.46 0.49 0.06 0.43 0.49 0.25 0.20 0.03 0.17 0.20 0.46 -0.26 0.20 0.10
d 0.43 0.24 0.1
f(a) 0.50 0.49 0.20
(a,e) f(e) 0.13 0.15 0.20
d 0.37 0.34 0
Tabel 3. Nilai deviasi perbandingan berpasangan 2 (b,a) (b,c) (b,d) f(b) f(a) d f(b) f(c) d f(b) f(d) d 0.03 0.50 -0.47 0.03 0.26 -0.23 0.03 0.07 -0.04 0.03 0.49 -0.46 0.03 0.06 -0.03 0.03 0.25 -0.22 0.03 0.20 -0.17 0.03 0.46 -0.43 0.03 0.10 -0.07
(b,e) f(b) f(e) d 0.03 0.13 -0.1 0.03 0.15 -0.12 0.03 0.20 -0.17
Tabel 4. Nilai deviasi perbandingan berpasangan 3 (c,a) (c,b) (c,d) f(c) f(a) d f(c) f(b) d f(c) f(d) d 0.26 0.50 -0.24 0.26 0.03 0.23 0.26 0.07 0.19 0.06 0.49 -0.43 0.06 0.03 0.03 0.06 0.25 -0.19 0.46 0.20 0.26 0.46 0.03 0.43 0.46 0.10 0.36
(c,e) f(c) f(e) d 0.26 0.13 0.13 0.06 0.15 -0.09 0.46 0.20 0.26
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Kriteria Gaji Jenjang Karir Fasilitas
Kriteria Gaji Jenjang Karir Fasilitas
f(d) 0.07 0.25 0.10
Tabel 5. Nilai deviasi perbandingan berpasangan 4 (d,a) (d,b) (d,c) f(a) d f(d) f(b) d f(d) f(c) d 0.50 -0.43 0.07 0.03 0.04 0.07 0.26 -0.19 0.49 -0.24 0.25 0.03 0.22 0.25 0.06 0.19 0.20 -0.1 0.10 0.03 0.07 0.10 0.46 -0.36
Tabel 6. Nilai deviasi perbandingan berpasangan 5 (e,a) (e,b) (e,c) f(e) f(a) d f(e) f(b) d f(e) f(c) d 0.13 0.50 -0.37 0.13 0.03 0.1 0.13 0.26 -0.13 0.15 0.49 -0.34 0.15 0.03 0.12 0.15 0.06 0.09 0.20 0.20 0 0.20 0.03 0.17 0.20 0.46 -0.26
(d,e) f(d) f(e) d 0.07 0.13 -0.06 0.25 0.15 0.1 0.10 0.20 -0.1
f(e) 0.13 0.15 0.20
(e,d) f(d) 0.07 0.25 0.10
d 0.06 -0.1 0.1
3.4 Fungsi Preferensi dan Indeks Preferensi Global Penerapan fungsi preferensi yang digunakan adalah fungsi referensi kriteria umum dengan menggunakan persamaan (2) dan untuk mencari indeks preferensi global dengan menggunakan rumus persamaan (3) ditunjukkan pada tabel 7. Tabel 7. Nilai Preferensi dan Indek preferensi global
3.5 Tabel Indeks Preferensi Global, Leaving Flow, entering Flow dan Net Flow Dari perhitungan indeks preferensi untuk seluruh alternatif berpasangan tersebut diperoleh data hasil indeks preferensi dan dari data analisis indeks preferensi, maka selanjutnya dilakukan perhitungan untuk nilai leaving flow, entering flow, dan net flow dengan menggunakan persamaan (4), (5) dan (6)seperti pada tabel 8 dan tabel 9.
Maskapai a b c d e Entering Flow
Tabel 8. Data indeks preferensi, Leaving Flow dan Entering Flow a B C d e Leaving Flow 0 1.00 0.67 1.00 0.67 0.83 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0.67 0.33 1.00 0.67 0.67 0 0.00 1.00 0.33 0.33 0.42 0 0.00 1.00 0.33 0.67 0.50 0.08 1.00 0.33 0.58 0.42
Maskapai Garuda Air (A) City Link Air (B) Air Asia (C)
Tabel 9. Hasil Net Flow dan Rangking Maskapai Leaving Flow Entering Flow Net Flow 0.83 0.08 0.75 0.00 1.00 -1.00 0.67 0.33 0.33
Ranking 1 5 2
Maskapai Lion Air (D) Sriwijaya Air (E)
Leaving Flow 0.42 0.50
Entering Flow 0.58 0.42
Net Flow -0.17 0.08
Ranking 4 3
Gambar 2. Tampilan Promethee Flow Table
Gambar 2. Tampilan Promethee Network Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 9 dan gambar 1 maka didapat kesimpulan bahwa Garuda Air memiliki perioritas pertama dengan nilai 0.75, hal ini membuktikan bahwa hasil penyebaran kuesioner kepada siswa dalam memilih maskapai yang paling banyak diminati oleh siswa LPP Penerbangan khususnya pada lembaga QLTC adalah maskapai Garuda Air, perioritas kedua adalah maskapai Air Asia, perioritas ketiga adalah Sriwijaya Air, perioritas keempat adalah Lion Air dan perioritas terakhir adalah City Link Air yang ditunjukkan dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 3. Grafik Hasil Rangking Pemilihan Maskapai Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Gambar 4. Grafik Hasil Rangking Pemilihan Maskapai berdasarkan kriteria 3.6 Hasil Pengujian Hasil Pengujian didapat dari hasil perhitungan data sampel dalam memilih dosen berprestasi berdasarkan rekam jejak dosen dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Bobot Final dan Ranking Alternatif Maskapai Manual Sistem Ranking Garuda Air (A) 0.75 0.7500 1 City Link Air (B) -1.00 -1.0000 5 Air Asia (C) 0.33 0.3333 2 Lion Air (D) -0.17 -0.1667 4 Sriwijaya Air (E) 0.08 0.0833 3 Dari hasil perbandingan, didapatkan hasil akurasi manual dan dengan software terendah 90% dan akurasi tertinggi 100%. Dari hasil pengujian baik dengan manual ataupun software dapat dihasilkan ranking yang layak untuk mendapatkan pemilihan maskapai yang paling diminati oleh siswa LPP Penerbangankhususnya LPP Penerbangan QLTC. 4. KESIMPULAN Dengan menggunakan sebuah sistem maka akan lebih mudah menentukan keputusan manajemen dalam pemilihanmaskapai yang paling diminati oleh siswa LPP Penerbangan sehingga dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan khususnya dalam bidang penerbangan. Penerapan metode promethee sangat membantu didalam mengolah data maskapai sesuai dengan kriteria yang menjadi pilihan oleh siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa maskapai Garuda Air memiliki prioritas pertama dengan nilai 0,75, Air Asia menjadi prioritas kedua dengan nilai 0,33, Sriwijaya Air memiliki perioritas ketiga dengan nilai 0,08, Lion Air memiliki prioritas keempat dengan nilai -0,16 dan City Link memiliki perioritas kelima dengan nilai -1,00 dari hasil penyebaran kuesioner.
5. SARAN Penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam pemilihan maskapai yang paling diminatisebagai tempat on the job training (OJT) pada Intansi atau LPP penerbangan lainnya dan juga perlu adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait, supaya sistem dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang dapat membantu membuat keputusan oleh pihak manajemen.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak sivitas akademika Universitas Potensi Utama yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Rigas Doganis., 2002, Flying Off Course: The Economics of International Airlines, 3rd edition. [2] Ilham Bashiruddin, (2007). Pemilihan Supplier Cat dengan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk mengoptimalkan biaya pembelian dan stock (Studi kasus di PT Mediapro Creasindo). Islam Indonesia. [3] Brans, J.Piere dan Mareschal, B., (1999). How to decide with PROMETHEE (online). Available at http//Ssmg.ulb.ac.be. (diakses pada10 September 2015). [4] Ramsden, P., 2003, Learning to Teach in Higher Education, 2th.Ed, London & New York : Routledge [5] Wijanarto, Portabilitas Aplikasi Perangkingan Seleksi Penerimaan Siswa Baru Dengan Metode Promethee, https://wijanarto.files.wordpress.com/2013/11/wijanarto-portabilitasaplikasi-promethee.pdf. diakses pada tanggal 25 Januari 2016. [6] Rigas Doganis, Routledge, New York, 2002. The Airline Business in the 21st Century. Rigas Doganis, Routledge, New York, 2001.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)