Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 7 TAHUN 3 BULAN DALAM BIDANG SINTAKSIS Chairul Bachri Siregar Rizka Maya Sari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan e-mail:
[email protected] [email protected]
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 7 tahun 3 bulan yang bernama Jefri Andana dalam bidang sintaksis. Sumber data dalam penelitian ini adalah ucapan lisan anak usia 7 tahun 3 bulan yang bernama Jefri Andana dalam bidang sintaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerolehan bahasa anak usia 7 tahun 3 bulan sudah banyak menghasilkan kata dalam setiap aktivitasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari pembicaraannya seharihari yang sudah lancar. Kalimat yang diucapkan Jefri sudah mulai mengarah ke kalimat kompleks. Jefri sudah mampu membuat kalimat deklaratif (kalimat berita) dan imperatif (kalimat perintah). Hal tersebut terlihat dari banyaknya ujaran Jefri dalam pembentukan kalimat deklaratif sebanyak 15 kalimat dan kalimat imperatif sebanyak 8 kalimat. Sedangkan dalam pembentukan kalimat interogatif, Jefri kurang mampu. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya ujaran Jefri dalam pembentukan kalimat interogatif sebanyak 1 kalimat. Dan Jefri tidak mampu membuat kalimat ekslamatif (kalimat seru). Hal tersebut dapat dilihat dalam ujaran Jefri dalam pembentukan kalimat ekslamatif sebanyak 0 kalimat. Kata Kunci: Pemerolehan Bahasa, Sintaksis
dengan tulisan, bacaan dan tanda atau
PENDAHULUAN Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa
bahwa
alat
bahasa merupakan salah satu hal paling
komunikasi secara genetis hanya ada
menakjubkan yang mampu kita lakukan.
pada
pada
Sebagai manusia yang diciptakan oleh
Manusia
Tuhan sebagai makhluk Homo Sapiens,
berinteraksi satu dengan yang lain
kita adalah satu-satunya makhluk di
melalui
planet ini yang mempunyai bahasa.
manusia
makhluk
hidup
bahasa
tidak
sebagai
simbol. Bahkan menurut Boeree (2008),
terdapat
lainnya.
komunikasi
dalam
bentuk
bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik
Berbahasa itu merupakan proses
secara verbal maupun non verbal yaitu
kompleks yang tidak terjadi begitu saja.
Jurnal Edukasi Kultura
8
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
Manusia berkomunikasi lewat bahasa
melakukan
memerlukan proses yang berkembang
memang
dalam tahap-tahap usianya. Bagaimana
berkomunikasi
manusia
bisa
menggunakan
bahasa
dewasa, biasanya orang tua. Saat anak
sebagai
cara
berkomunikasi
selalu
mulai
sesuatu sebagian
buatnya besar
anak
membangun
karena pasangan
adalah
jaringan
orang
sosial
menjadi pertanyaan yang menarik untuk
melibatkan orang di luar keluarga,
dibahas sehingga memunculkan banyak
mereka akan memodifikasi pemahaman
teori tentang pemerolehan bahasa. Lebih
diri dan bayangan diri dan menjadi lebih
rumit dan luas mengingat ada lebih dari
sadar akan standar sosial. Lingkungan
seribu bahasa yang ada di seluruh dunia.
linguistik memiliki pengaruh bermakna
Bahasa adalah bentuk aturan atau
pada proses belajar berbahasa. Ibu
sistem lambang yang digunakan anak
memegang kontrol dalam membangun
dalam berkomunikasi dan beradaptasi
dan mempertahankan dialog yang benar.
dengan lingkungannya yang dilakukan
Proses pemerolehan bahasa pada
untuk bertukar gagasan, pikiran dan
anak-anak merupakan satu hal yang
emosi.
perlu
Bahasa
bisa
diekspresikan
diteliti
lebih
mendalam.
melalui bicara mengacu pada simbol
Bagaimana manusia memeroleh bahasa
verbal. Selain itu bahasa dapat juga
merupakan satu masalah yang amat
diekspresikan melalui tulisan, tanda
mengagumkan dan sukar dibuktikan.
gestural dan musik. Bahasa juga dapat
Berbagai teori dari bidang disiplin yang
mencakup aspek komunikasi nonverbal
berbeda telah dikemukakan oleh para
seperti
pengkaji untuk menerangkan bagaimana
gestikulasi,
gestural
atau
pantomim.
proses ini berlaku dalam kalangan anak-
Perkembangan komunikasi anak
anak. Memang diakui bahwa disadari
sesungguhnya sudah dimulai sejak dini,
ataupun tidak, sistem-sistem linguistik
pertama-tama dari tangisannya bila bayi
dikuasai dengan pantas oleh individu
merasa tidak nyaman, misalnya karena
kanak-kanak walaupun umumnya tidak
lapar, popok basah. Dari sini bayi akan
dalam pengajaran formal.
belajar
bahwa
ia
akan
mendapat
Pemerolehan bahasa merupakan
perhatian ibunya atau orang lain saat ia
satu
menangis sehingga kemudian bayi akan
manusia. Ada dua proses yang terlibat
menangis bila meminta orang dewasa
dalam
Jurnal Edukasi Kultura
proses
perkembangan
pemerolehan
bahasa
bahasa
dalam
9
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
kalangan
anak,
yaitu
pemerolehan
Salah satu perkembangan bahasa
bahasa dan pembelajaran bahasa. Dua
yang
faktor utama yang sering dikaitkan
perkembangan sintaksis. Pada periode
dengan pemerolehan bahasa ialah faktor
awal anak menggunakan kalimat satu
nurture
Nature
kata, kalimat dua kata, kalimat tiga kata,
merupakan pemerolehan bahasa yang
dan seterusnya sampai tahap kalimat
sudah ada sejak lahir sedangkan nurture
lengkap
merupakan pemerolehan bahasa yang
object-location).
dan
faktor
dipengaruhi oleh
nature.
lingkungan secara
alami.
khas
dialami
anak
strukturnya
adalah
(agent-action-
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
Pemerolehan bahasa dikaitkan
penelitian ini terhadap pemerolehan
dengan penguasaan sesuatu bahasa tanpa
bahasa anak, terutama anak usia 7 tahun
disadari atau dipelajari secara langsung,
3 bulan yang bernama Ahmad Jefri
yaitu tanpa melalui pendidikan secara
Andana yaitu keluarga dari salah seorang
formal
anggota kelompok kami. Adapun fokus
untuk
mempelajarinya.
Pengkajian tentang pemerolehan bahasa
penelitian
sangat
pemerolehan
penting
terutamanya
dalam
bidang pengajaran bahasa. Pengetahuan
ini
adalah
bahasa
dari
dalam
segi bidang
sintaksis.
yang cukup tentang proses dan hakikat
Pemerolehan bahasa atau akuisisi
pemerolehan bahasa akan membantu
adalah proses yang berlangsung di dalam
menentukan keberhasilan dalam bidang
otak seorang anak ketika dia memeroleh
pengajaran bahasa.
bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Pemerolehan
pertama
Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan
ialah bahasa yang pertama kali dikuasai
dari pembelajaran bahasa (language
oleh anak yang biasa disebut bahasa ibu.
learning).
Dalam usia 6-10 tahun pada umumnya
berkaitan dengan proses-proses yang
anak-anak
terjadi
telah
bahasa
menguasai
fonologi,
morfologi,
semantik
dari
sintaksis,
sistem
pada
Pembelajaran
waktu
bahasa
seorang
anak
dan
mempelajari bahasa kedua setelah dia
pertamanya.
mempelajari bahasa pertamanya. Jadi,
Penguasaan atau perkembangan bahasa
pemerolehan bahasa berkenaan dengan
anak diperoleh secara bertahap.
bahasa
bahasa
Jurnal Edukasi Kultura
pertama,
sedangkan
10
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua.
Berbeda dengan ahli-ahli bahasa tersebut, Chomsky berpandangan bahwa
Setiap anak yang normal akan
pemerolehan
bahasa
tidak
hanya
belajar bahasa pertama (bahasa ibu)
didasarkan pada nurture, tetapi nature.
dalam
dan
Anak tidak dilahirkan sebagai piring
proses itu terjadi hingga kira-kira umur
kosong atau tabula rasa, tetapi anak telah
lima tahun (Nababan, 1992: 72). Dalam
dibekali
proses
anak
dinamakan peranti pemerolehan bahasa.
manusia yang normal paling sedikit
Setiap anak terbukti memiliki kesamaan
memeroleh satu bahasa alamiah. Dengan
dalam pemerolehan bahasa dan melewati
kata lain, setiap anak yang normal atau
proses yang sama dalam menguasai
mengalami pertumbuhan yang wajar
bahasa masing-masing. (Dardjowidjojo,
memeroleh sesuatu bahasa, yaitu bahasa
2010: 236).
tahun-tahun
pertamanya
perkembangan,
semua
pertama atau bahasa ibu dalam tahun-
dengan
sebuah
Kontroversi
alat
tersebut
yang
terus
tahun pertama kehidupannya, kecuali
berlanjut walaupun sebagian ahli ada
ada gangguan pada anak tersebut.
yang
Proses
dengan
Chomsky,
bahasa
tetapi faktor nurture juga tidak dapat
merupakan suatu hal yang kontroversial
dikesampingkan begitu saja. Nature
antara para ahli bahasa. Permasalahan
diperlukan karena bekal kodrati makhluk
yang diperdebatan antara para ahli
tidak mungkin dapat berbahasa. Nurture
adalah pemerolehan bahasa yang bersifat
juga diperlukan karena tanpa adanya
nuture dan nature (Dardjowidjojo, 2010:
input dari alam sekitar bekal yang
235). Ahli bahasa yang menganut aliran
kodrati itu tidak akan terwujud.
behaviorisme
pemerolehan
sependapat
mengatakan
bahwa
Sintaksis adalah bidang ilmu
pemerolehan bahasa bersifat nurture,
bahasa yang mempelajari aturan-aturan
yakni pemerolehan ditentukan oleh alam
tentang penyusunan kata, frasa, dan
lingkungan.
klausa antara yang satu dengan yang lain
Ahli
bahasa
lain
mengatakan manusia dilahirkan dengan
atau
suatu tabula rasa, yakni semacam piring
membentuk
kosong tanpa apa pun. Piring tersebut
mengandung suatu pengertian. Sintaksis
kemudian diisi oleh alam termasuk
mencakup pembahasan tentang frasa,
bahasanya.
klausa, dan kalimat atau dengan kata lain
Jurnal Edukasi Kultura
antara
sesamanya
suatu
konstruksi
dalam yang
11
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
bertolak dari satuan terkecil berupa kata
yang disebut masa holofrastis. Kalimat
dan
satu
yang
terbesar
berupa
kalimat
kata
bisa
ditafsirkn
dengan
(Maksan, 1994: 58). Tarigan (dalam
mempertimbangkan
Maksan, 1994: 63-64) mengemukakan
penggunaannya.
bahwa dari segi reaksi yang diharapkan
mempertimbangkan arti kata semata-
baik dari pembaca atau pendengarnya,
mata tidaklah mungkin kita menangkap
maka kalimat dibagi menjadi: (a) kalimat
makna dari kalimat satu kata tersebut.
berita, mengharapkan tanggapan dari
Peralihan dari kalimat satu kata menjadi
pembaca
atau
kalimat yang merupakan rangkaian kata
perhatian,
(b)
pendengar kalimat
berupa
tanya,
yang
(c)
kalimat
mengharapkan
perintah,
tanggapan
merupakan pemerolehan
salah
Pada waktu kalimat
terbentuk yaitu penggabugan dua kata
berupa
menjadi kalimat, rangkaian kata tersebut berada
satu
bahasa
pertama
yang
perbuatan atau tindakan. Pemerolehan
Hanya
terjadi secara bertahap.
mengharapkan tanggapan berupa ujaran, dan
konteks
pada
jalinan
intonasi.
Jika
sintaksis
kalimat dua kata memberi makna lebih
bagian
dari satu maka anak membedakannya
disamping
dengan menggunakan pola intonasi yang
pemerolehan fonologi dan semantik.
berbeda.
Pemerolehan
sintaksis meningkat pesat pada waktu
fonologi
berhubungan
Perkembangan pemerolehan
dengan pemerolehan bunyi, semantik
anak
mengenai makna, sedangkan sintaksis
mencapai puncaknya pada akhir usia 2
berhubungan dengan pemerolehan tata
tahun.
bahasa.
Pemerolehan
sintaksis
ini
menjalani usia 2 tahun dan
Sementara itu, Maksan (1994:
sebenarnya sudah dimulai sejak anak
48)
lahir,
traditional
yaitu
pada
masa
pralingual.
mengemukakan tahap
bahwa
dari
secara
pemerolehan
Susunan sintaksis paling awal terlihat
sintaksis pada anak terbagi atas 4 tahap:
pada usia kira-kira 18 bulan walaupun
1. Masa pra-lingual yang berlangsung
pada beberapa anak terlihat pada usia 1
ketika anak berusia 0 sampai 1 tahun.
tahun bahkan lebih dari 2 tahun.
Anak berada dalam tahapan pasif,
Awalnya berupa kalimat dua kata.
anak baru mendengar ucapan orang
Rangkaian dua kata, berbeda dengan
dewasa
masa “kalimat satu kata” sebelumnya
mengucapkannya lagi.
Jurnal Edukasi Kultura
tapi
belum
bisa
12
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
2. Masa kalimat satu kata (holofrasa)
pemberitaan. Dalam bentuk tulisnya,
yang berlangsung pada usia 1 sampai
kalimat berita diakhiri dengan titik.
2 tahun. Pada masa ini anak hanya
Dalam bentuk lisan, suara berakhir
mengucapkan
dengan nada turun.
maksud
yng
terkandung dalam pikiran dan hatinya
2. Kalimat interogatif/kalimat tanya
dengan mengucapkan sebuah kata karena
keterbatasan
kemampuan
secara fisik.
formal
ditandai
oleh
kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, beberapa, kapan, dan bagaimana dengan
3. Masa kalimat dengan rangkaian kata singkat
Secara
(kalimat
telegram)
yang
atau tanpa partikel-kah sebagai penegas. Kalimat
interogatif
diakhiri
dengan
berlangsung pada usia 2 sampai 3
tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan
tahun. Pada saat ini anak mampu
pada bahasa lisan dengan suara naik.
mengucapkan beberapa kata dalam
Bentuk kalimat ini biasanya digunakan
bentuk kalimat singkat.
untuk meminta jawaban “ya” atau dan
“tidak”, atau informasi mengenai sesuatu
kompleks yang berlangsung waktu
atau seseorang dari lawan bicara atau
anak berusia 3 sampai 5 tahun. Pada
pembaca.
masa ini anak sudah mulai dengan
membentuk
kalimat-kalimat yang sederhana dan
kalimat deklaratif : (1) menambahkan
berangsur-angsur
partikel penanya apa, (2) membalikkan
4. Masa
konstruksi
sederhana
menjadi
kalimat
kompleks.
Ada
empat
kalimat
cara
untuk
interogatif
dari
susunan kata, (3) menggunakan kata bukan (kah) atau tidak (kah), dan (4)
Jika
dilihat
dari
bentuk
sintaksisnya, dapat dibagi atas :
mengubah intonasi menjadi naik. 3. Kalimat imperatif/kalimat perintah
1. Kalimat deklaratif/ kalimat berita Dalam pemakaian bahasa bentuk
Perintah
atau
suruhan
permintaan jika ditinjau dari isinya,
kalimat ini umumnya digunakan oleh
dapat
pembicara atau penulis untuk membuat
perintah/suruhan,
pertanyaan sehingga isinya merupakan
permohonan,
berita bagi pendengar atau pembacanya.
pembiaran.
Kalimat berita dapat berupa bentuk apa
menggunakan
partikel
saja,
penghalus,
kata
asalkan
isinya
Jurnal Edukasi Kultura
merupakan
dan
diperinci perintah
ajakan, Kalimat
dan
menjadi halus,
larangan, ini
tugas
dan
biasanya penegas, ajakan,
13
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
harapan, permohonan, dan larangan.
7 tahun 3 bulan bernama Ahmad Jefri
Dalam bentuk lisan, intonasi ditandai
Andana.
nada rendah di akhir tuturan.
menggunakan bahasa Indonesia dalam
4. Kalimat ekslamatif/ kalimat seru
percakapan sehari-hari. Dapat dikatakan
Ayah
dan
Ibu
Jefri
Secara formal ditandai oleh kata
Jefri seorang pemerolehan bahasa Jefri
alangkah, betapa, atau bukan main pada
berupa bahasa Indonesia. Penelitian ini
kalimat berpredikat adjektival. Kalimat
akan
ini dinamakan kalimat interjeksi dan
Indonesianya.
biasa
digunakan
perasaan
kagum
untuk
bahasa
Metode penelitian pada dasarnya merupakan
yang
mendapatkan data dengan tujuan dan
diujarkan oleh anak usia 2-3 tahun
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012).
adalah
Arikunto
kalimat-kalimat
kalimat
interogatif,
heran.
pemerolehan
Pada
umumnya,
atau
menyatakan
meneliti
dan
deklaratif, kalimat
kalimat imperatif.
cara
ilmiah
(1999:
untuk
126-127)
mengemukakan
bahwa
metode
Kalimat ekslamatif/ kalimat seru jarang
penelitian
adalah
suatu
atau bahkan tidak ditemukan dalam
digunakan
dalam
kalimat-kalimat yang diujarakan oleh
mengumpulkan
anak-anak karena kalimat yang mereka
informan. Metode yang digunakan dalam
ujarkan masih sederhana dan tidak
penelitian ini adalah metode deskriptif.
kompleks seperti yang diujarkan orang
Penggunaan metode deskriptif dengan
dewasa.
tujuan untuk memberikan gambaran
cara
yang
memperoleh
data
dari
dan
beberapa
secara lengkap tentang pemerolehan kalimat bentuk interogatif, imperatif, dan
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Binjai. Tempat
tersebut
rumah
Untuk memperoleh data, peneliti
tempat tinggal Jefri. Di rumah tersebut
merekam situasi objek menggunakan
Jefri tinggal bersama saudara, ayah dan
metode
ibu kandung. Peneliti merupakan Tante
metode cakap (wawancara), dan catat.
dari
Metode simak yang dilakukan dengan
Jefri
merupakan
deklaratif pada anak usia 7 tahun 3 bulan
yang
letak
rumahnya
bersebelahan dengan peneliti.
cara
observasi
merekam
(metode
simak),
kemudian
Objek penelitian dalam penelitian
mentranskripsikan hasil simakan yang
ini adalah seorang anak laki-laki berusia
diperoleh. Sedangkan metode cakap
Jurnal Edukasi Kultura
14
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
dilakukan
dengan
peneliti
terlibat
Jefri
: Jajan gorengan.
percakapan dengan Jefri selaku objek
Kakak : Main apa ama Firman.
penelitian secara langsung. Langkah-
Jefri
langkah yang dilakukan oleh peneliti
Kakak : Siapa guru adek sekarang?
dalam menganalisis data adalah (a)
Jefri
mendeskripsikan
Kakak : Adek suka ama Buk Hawa?
data
rekaman
perbincangan antara Jefri dengan orang tuanya,
saudaranya,
: Adek main yoyo.
: Buk Hawa.
Jefri
: Suka, Buk Hawa baik.
maupun
lingkungannya, (b) memilah-milah jenis
Data 2
kalimat yang telah diucapkan Jefri
Percakapan berikut terjadi ketika
dengan mengkategorikan kalimat yang
sore hari, setelah mandi sore Jefri
berbentuk
bermain di teras rumah dan kakak (Ani,
deklaratif,
imperatif,
dan
introgatif, (c) menginterpretasikan data
kakak
yang
adiknya yang sedang bermain.
telah
didapat
permasalahan
yang
sesuai
dengan
dianalisis,
(d)
Jefri
kandung
Jefri)
menghampiri
: Tadi adek beli yoyo.
merumuskan dan menyimpulkan hasil
Kakak : Di mana adek beli yoyo itu?
analisis yang telah diperoleh.
Jefri
: Di sekolah, ama Wak Min.
Kakak : Berapa harganya? PEMBAHASAN
Jefri
Transkripsi Data
Kakak : Adek beli yang mana?
Berikut
ini
adalah
beberapa
Jefri
: Ada 3 ribu, 4 ribu, 5 ribu
: 3 ribu.
percakapan singkat yang terekam antara Jefri, Anto, Ani dan Mama yang terdirii
Data 3
atas 5 data. Pada data 1, terjadi di siang
Pada percakapan berikut terjadi
hari ketika kakak (Ani, kakak kandung
di siang hari ketika Jefri baru pulang dari
Jefri) melihat Jefri sedang menonton
sekolah.
televisi di ruang tamu.
Jefri
Data 1
Mama : Iya,, mama goreng telor dulu
Kakak : Di sekolah adek ngapain aja? Jefri
: Tadi adek jajan trus main ama Firman
Kakak : Jajan apa di sekolah?
Jurnal Edukasi Kultura
: Ma... lapar...
yah. Jefri
: Emmm.... cepat adek uda lapar.
Mama : Iya, bentar, makannya di kasih kecap kan...?
15
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
Jefri
: Iya. di sini makannya.
Jefri. Mama (Ibu kandung Jefri dan Anto)
yang
melihat
meleraikan
pertengkaran tersebut.
Data 4 Pada percakapan berikut terjadi
Abang : Itu mobil abang.
ketika Mama (Ibu Jefri) pergi keluar
Jefri
rumah dikarenakan hendak menjemput
Abang : Gak boleh, abang mau main.
Anto ( abang kandung Jefri) ke sekolah.
Jefri
Jefri
: Ma…mau ke mana?
Jefri
: Adek ikut….
: (Sambil nangis)Pinjam….Bang.
Abang : Gak boleh (lari).
Mama : Gak boleh, adek di rumah aja ya! Jefri
: Pinjam bentar.
Abang : Sini mobilnya.
Mama : Mama mau belanja. Jefri
: Adek pinjam
Jefri
: (Nangis) Ma…..Abang...
Mama : Kenapa Adek?
: Nggak …ikut...(sambil nangis).
Jefri
: Abang…(sambil nangis)
Mama : Jangan nangis, kan uda besar.
Mama : Kenapa abang?
Jefri
Jefri
: Emmmm,,, ikut ma... (masih nangis).
dikasih (sambil nangis).
Mama : Adek di rumah aja dengan
Mama : Ya uda jangan nangis, nanti kita
abang ya? Jefri
beli mobil untuk adek.
: Gak mau, ikut…(masih nangis).
Mama : ya udah tapi jangan nangis lagi ya? Jefri
: Adek pinjam mobil tapi gak
Jefri
: Sekarang ya Ma…(nangis).
Mama : Iya…jangan nangis lagi. Berdasarkan
: Iya….
hasil
penelitian
yang dipaparkan di atas, Jefri yang berumur 7 tahun 3 bulan sudah banyak menghasilkan
Data 5 Pada data (5) berikut ini, konteks tuturannya
adalah
dalam
setiap
aktivitasnya. Hal tersebut dapat dilihat
(Anto)
dari pembicaraannya sehari-hari. Dari
menghampiri Jefri karena melihatnya
ujaran yang dipaparkan di atas, kalimat
sedang
mobil-
yang diucapkan Jefri sudah lancar.
mobilan milik Anto. Anto marah, dan
Kalimat yang diucapkan Jefri sudah
pertengkaran terjadi di antara Anto dan
mulai mengarah ke kalimat kompleks.
memainkan
Jurnal Edukasi Kultura
Abang
kata
mainan
16
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
Analisis struktur sintaksis ujaran Jefri berdasarkan bentuknya adalah sebagai berikut ini. No
Bentuk Sintaksis
Ujaran 1. tadi adek jajan trus main ama Firman. 2. jajan gorengan 3. adek main yoyo 4. Buk Hawa 5. suka, Buk Hawa baik 6. tadi adek beli yoyo 7. di sekolah, ama Wak Min 8. ada 3 ribu, 4 ribu, 5 ribu 1 Kalimat deklaratif 9. 3 ribu 10. ma... lapar... 11. iya 12. adek pinjam 13. (nangis) ma…..abang... 14. abang…(sambil nangis) 15. adek pinjam mobil tapi gak dikasih (sambil nangis) 2 Kalimat Interogatif 1. ma…mau ke mana? 1. emmm.... cepat adek uda lapar 2. iya. Di sini makannya 3. adek ikut…. 4. nggak …ikut...(sambil nangis) 3 Kalimat Imperatif 5. emmmm,,, ikut ma... (masih nangis) 6. gak mau, ikut…(masih nangis) 7. pinjam bentar 8. (sambil nangis) pinjam….bang sekarang ya ma…(nangis) 4 Kalimat Ekslamatif Total Keterangan: Kalimat deklaratif
= kalimat berita
Kalimat interogatif
= kalimat tanya
Kalimat imperatif
= kalimat perintah
Kalimat Ekslamatif
= kalimat seru
Berdasarkan analisis di atas, Jefri sudah
mampu
membuat
kalimat
Jumlah
15
1
8
0 24
dari banyaknya ujaran Jefri dalam pembentukan
kalimat
deklaratif
deklaratif (kalimat berita) dan imperatif
sebanyak
(kalimat perintah). Hal tersebut terlihat
imperatif sebanyak 8 kalimat. Sedangkan
Jurnal Edukasi Kultura
15
kalimat dan
kalimat
17
Chairil Bachri Siregar & Rizca Maya Sari: Pemerolehan Bahasa… (8-18)
dalam pembentukan kalimat interogatif,
3. Jefri
kurang
mampu
membuat
Jefri kurang mampu. Hal tersebut dapat
kalimat interogatif (kalimat tanya)
terlihat dari banyaknya ujaran Jefri
yaitu sebanyak 1 kalimat.
dalam pembentukan kalimat interogatif
4. Jefri tidak mampu membuat kalimat
sebanyak 1 kalimat. Dan Jefri tidak
ekslamatif
(kalimat
mampu membuat kalimat ekslamatif
sebanyak 0 kalimat.
seru)
yaitu
(kalimat seru). Hal tersebut dapat dilihat
Adapun saran dalam penelitian
dalam ujaran Jefri dalam pembentukan
ini adalah perlu dilakukan penelitian
kalimat ekslamatif sebanyak 0 kalimat.
lanjutan terutama mengenai pemerolehan bahasa anak usia 6-10 tahun dalam bidang sintaksis.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
yang
dapat
dibuat
berdasarkan dapatan analisis terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Jefri yang berusia 7 tahun 3 bulan adalah
Darjowodjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik : Pengatar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Maksan, Marjusman. 1994. Psikolinguistik. Padang : IKIP Padang Press. Nababan dan Sri Utari Subyakto. 1992. Psikolinguistik: Suatu Pengatar. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
sebagai berikut ini. 1. Jefri
mampu
membuat
deklaratif (kalimat
berita)
kalimat yaitu
sebanyak 15 kalimat. 2. Jefri
mampu
membuat
kalimat
imperatif (kalimat perintah) yaitu sebanyak 8 kalimat.
Jurnal Edukasi Kultura
18