1
PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BINTAN, Menimbang :
a. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung program kerja dan kelancaran usaha Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bintan diperlukan perubahan beberapa pengaturan tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bintan
dengan
menyesuaikan
dengan
peraturan
perundang-
undangan; b. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
huruf
a
Peraturan Daerah tentang Perubahan Kedua
perlu
ditetapkan
Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bintan (Lembaran daerah Kabupaten Bintan tahun 2005 Nomor 5 Seri D Nomor 1). Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Swatantra Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3896 ); 2.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Perusahaan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962
Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2382 );
2 3.Undang-undang..... 3.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3472)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 4.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4357); 5.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 6.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Pencabutan Pemerintah nomor 71 Tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3842 ); 7.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4574 );
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perubahan Nama Kabupaten Kepulauan Riau Menjadi Kabupaten Bintan di
3 Propinsi Kepulauan Riau ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4605 ); 10.Peraturan Pemerintah..... 10.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi
dan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah; 12.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/26/PBI/2006 Tentang
Bank Perkreditan Rakyat; 13.
Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 5
Tahun 2005 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bintan (Lembaran daerah Kabupaten Bintan tahun 2005 Nomor 5 Seri D Nomor 1) ; 14.
Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 6 Tahun 2007
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bintan (Lembaran daerah Kabupaten Bintan tahun 2007 Nomor 6 ). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BINTAN dan BUPATI BINTAN MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) BINTAN. Pasal I
4 Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bintan (Lembaran daerah Kabupaten Kepulauan Riau tahun 2005 Nomor 5 Seri D Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007, diubah sebagai berikut : 1.Ketentuan.... Ketentuan Pasal 23 ayat (4) diubah , dan ditambah kan 2
1.
ayat yakni ayat (5) dan ayat (6) sehingga
keseluruhan ketentuan
Pasal
berbunyi sebagai berikut :
Pasal 23 (1) Direktur Utama mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas Direksi serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas unit kerja dibawahnya. (2) Direktur mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengendalian atas unit kerja dibawahnya. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) masing-masing Direksi mempunyai kewenangan yang diatur dalam Peraturan Direksi. (4) Apabila semua anggota Direksi terpaksa tidak berada ditempat/ berhalangan lebih dari 6 (enam ) hari kerja, direksi menunjuk minimal 1 (satu) orang Pejabat struktural sebagai Pelaksana Tugas direksi. (5) Penunjukan Pejabat Struktural sebagaiman dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dalam Keputusan Direksi dan diketahui oleh Dewan Pengawas. (6) Keputusan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan paling lama 15 hari. 2.
Ketentuan Pasal 38 ditambah 1 ayat
yakni ayat (5)
sehingga keseluruhan ketentuan Pasal 38 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 38 (1)
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh Dewan Pengawas mengandung pengertian pengawas dan pengendalian terhadap cara penyelenggaraan tugas Direksi.
5 Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
(2)
pengawasan ke dalam tanpa mengurangi kewenangan pengawasan dari instansi pangawasan di luar PD. BPR BINTAN. Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
(3)
dalam bentuk petunjuk dan pengarahan kepada Direksi dalam pelaksaan tugas. Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
(4)
dilaksanakan secara : a.
periodik sesuai jadwal yang telah ditetapkan;
b.
insidentil atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu menurut pertimbangan Dewan Pengawas dalam menjalankan tugasnya.
(5) Dewan Pengawas..... (5) Dewan Pengawas, setiap waktu pada jam kerja berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh PD.BPR Bintan dan Berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi 3.
Ketentuan Pasal 52 diubah, sehingga ketentuan Pasal 52 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 52 (1)
Dewan Pengawas diberikan honorarium sebesar : a. Ketua Dewan Pengawas paling banyak 40% (Empat Puluh Perseratus) dari penghasilan Direktur utama, dan b. Anggota Dewan Pengawas paling banyak 80% (delapan Perseratus) dari Honorarium Ketua Dewan Pengawas.
(2)
Ketua Dewan Pengawas dan Anggota Dewan Pengawas memperoleh jasa produksi sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Dewan Pengawas mendapat uang jasa pengabdian
(3)
dari laba sebelum dipotong pajak, setelah diaudit dari tahun sebelum akhir masa jabatannya paling banyak 40% (empat Puluh Perseratus) dari yang diterima oleh anggota Direksi dengan perbandingan penerimaan honorarium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
ayat (1).
6 Ketentuan
4.
Pasal
56
ayat
(1)
diubah,
sehingga
keseluruhan ketentuan Pasal 56 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 56 (1) Laba Bersih PD.BPR.Bintan setelah dikurangi pajak yang telah disahkan oleh Bupati pembagiannya ditetapkan sebagai berikut : a. Bagian laba untuk Daerah 50% b. Cadangan Umum
15%
c. Cadangan Tujuan
15%
d. Dana Kesejahteraan
10%
e. Jasa Produksi
10%
(2) Bagian laba untuk Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a
dianggarkan dalam ayat penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Berikutnya dengan segera disetorkan ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Cadangan..... (4) Cadangan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dipergunakan untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi pada PD. BPR BINTAN ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat pertimbangan Dewan Pengawas dan persetujuan Bupati. (5) Cadangan Tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c penggunaanya untuk peningkatan kinerja PD. BPR BINTAN ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat pertimbangan Dewan Pengawas dan persetujuan Bupati. (6) Dana Kesejahteraan dimaksud pada ayat (1) huruf d antara lain untuk dana pensiun Direksi dan pegawai serta untuk perumahan pegawai, sosial dan sejenisnya. (7) Penggunaan jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e penggunaannya untuk pemberian jasa bagi pengurus dan pegawai, ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat pertimbangan Dewan Pengawas dan persetujuan Bupati.
Pasal II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bintan. Ditetapkan di Kijang
7 pada tanggal 30 September 2010 BUPATI BINTAN
ANSAR AHMAD, SE, MM Diundangkan di Kijang pada tanggal 30 September 2010 SEKRETARISDAERAH KABUPATEN BINTAN
M. AMIN MUCHTAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2010 NOMOR 7.