PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKIP) KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
P
uji syukur kita ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita
semua, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LKIP)
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 dapat kami selesaikan. Instansi
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah
Kabupaten
Bireuen
disusun sesuai Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP)
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami
untuk
menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Bireuen selama tahun 2015, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen pada tahun ke tiga periode pemerintahan Tahun 2012 - 2017 memuat informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan
kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Bireuen yaitu ”Kabupaten Bireuen Yang Bermartabat Dan Mandiri Berlandaskan UUPA” untuk pencapaian sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bireuen Tahun 2012 - 2017. Hal ini sebagai perwujudan komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa
i
output maupun outcome dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien dan akuntabel. Sejalan dengan fokus pada peningkatan akuntabilitas dan capaian kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bireuen Tahun 2015 memberikan informasi tentang capaian kinerja kegiatan dan sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dan sejalan dengan RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012 -2017. Secara umum capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat dikatakan “berhasil”, walaupun terdapat
beberapa indikator/sasaran yang
masih perlu mendapat perhatian guna meningkatkan kinerja di masa mendatang. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Bireuen tidak terlepas dari kerjasama dan kerja
keras
semua
pihak
yakni
masyarakat, swasta
dan
aparat
pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan
dukungan,
bantuan
serta
partisipasi
dalam
penyusunan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015.
Bireuen,
Maret 2016
BUPATI BIREUEN,
H. RUSLAN M. DAUD
ii
IKHTISAR
EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015 adalah LKIP tahun ke tiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017 dimana pada tahun 2015 ini RPJMD tersebut akan dievaluasi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah. Tuntutan pelayanan publik kearah yang lebih transparan, partisipatif dan akuntabel merupakan isu aktual mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten Bireuen. Tuntutan ini akibat dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang dipicu oleh meningkatnya sumber daya manusia, serta semakin mandirinya media masa yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang menembus sekat-sekat ruang dan waktu termasuk pemerintahan. Dalam rangka meningkatkan akses informasi, cakupan dan kualitas pelayanan publik, masyarakat menuntut visi, misi dan program kerja Bupati dan
Wakil
Bupati
Bireuen
yang
telah
dituangkan
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bireuen sebagaimana amanat dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang kongkrit dan aplikatif dari pemerintah sebagai acuan penilaian kinerja. Selanjutnya pada setiap awal tahun anggaran, pemerintah juga dituntut untuk menyiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (Renja) untuk SKPK yang kemudian
pada
akhir
tahun
diharuskan
mempertanggung
jawabkan
pelaksanaan rencana kerjanya. Sejalan dengan itu telah ditetapkan TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan iii
Nepotisme diikuti dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 serta Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Pemerintah Kabupaten Bireuen diwajibkan menyiapkan semua dokumen yang berkaitan akuntabilitas kinerja dan LKIP ini merupakan salah satu dokumen pertanggung jawaban Akuntabilitas kinerja mulai dari visi sampai dengan capaian target kinerja kegiatan. “KABUPATEN
BIREUEN
YANG
BERMARTABAT
DAN
MANDIRI BERLANDASKAN UUPA”, adalah visi dari Pemerintah Kabupaten Bireuen kemudian dijabarkan dalam 4 (empat) misi yang telah ditetapkan, yaitu : 1. Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, Berbudaya, Bersih, dan Berwibawa (good and clean governance). 2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. 3. Memberdayakan ekonomi berdayasaing secara berkelanjutan berbasis sumber daya lokal. 4. Mewujudkan persatuan dan keberlanjutan perdamaian berdasarkan UUPA. Penjabaran/implimentasi misi tersebut di atas di arahkan pada pencapaian tujuan lima tahunan. Sesuai dengan data pengukuran kinerja, pencapaian sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen tahun 2015 dapat diklasifikasikan bahwa, dari
19 (sembilan belas) sasaran dan 51
indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa terdapat 7 (tujuh) sasaran ratarata melebihi target dengan pencapaian melebihi 100,00% dikategorikan sangat berhasil, 5 (lima) sasaran rata-rata sesuai dengan target yaitu 100,00% dan dikategorikan sangat berhasil, 3 (tiga) sasaran rata-rata mendekati dengan target berkisar 88,88% sampai dengan 94,55%
dan
dikategorikan sangat berhasil, 1 (satu) sasaran rata-rata mendekati target iv
sebesar 83,66% yaitu sasaran ke 15 dan dikategorikan berhasil, 1 (satu) sasaran rata-rata tidak mendekati target sebesar 56,67% yaitu sasaran ke 5 (lima) dan dikategorikan cukup berhasil. Terdapat 2 (dua) sasaran yang sulit diukur yaitu sasaran ke 16 (enam belas) dan sasaran ke 18 (delapan belas), dikarenakan target yang ditetapkan besar akan tetapi tidak ada realisasinya sama sekali akan tetapi dapat diinterpretasikan dengan sangat berhasil. Pada Tahun (sembilan
belas)
Anggaran
2015,
untuk
pencapaian
kinerja
sasaran strategis dan 51 (lima puluh satu)
kinerja pada RPJM
19
indikator
Kabupaten Bireuen yang dilaksanakan pada Badan,
Dinas dan Kantor serta Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen sebesar Rp 1.741.136.818.350,01 dengan realisasi serapan anggaran sebesar Rp 1.607.648.395.634,41 atau kemampuan tingkat serapan dana mencapai 92,33% (data sebelum dilakukan audit oleh BPK). Terlepas dari kendala dan keterbatasan yang ada, LKIP Pemerintah Kabupaten
Bireuen
Tahun
2015
ini
merupakan
upaya
untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan rencana kinerjanya, dengan harapan dapat dipergunakan sebagai salah satu media informasi Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen. Bireuen, Maret 2016 SEKRETARIS DAERAH,
Ir. ZULKIFLI, Sp Pembina Utama Madya Nip. 196102151992031002
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
IKHTISAR EKSEKUTIF ..............................................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang……………………………………………… ..
1
B. Gambaran Umum………………………………….............. ..
6
C. Perekonomian…………………… ........................................
17
D. Sumber Daya Manusia dan Aparatur ...............................
23
E. Isu – Isu Strategis.………………………………………........
29
F. Permasalahan Utama (strategic issued) Organisasi. .......
31
: PERENCANAAN KINERJA……… ....................................
33
A. Rencana Strategis…...……………. .....................................
33
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)……………………………..
39
C. Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Indikator
BAB III
Kinerja dalam RPJM Kabupaten Bireuen 2012 - 2017 ....
46
: AKUNTABILITAS KINERJA .............................................
64
A. Pengukuran Kinerja ...........................................................
66
B. Capaian Indikator Kinerja…………………………………. .
69
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 ………………. ...............................
69
2. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015 ……..……… ...............................................
73
3. Perbandingan antara Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target Akhir Rencana Jangka Menengah Kabupaten Tahun 2012-2017 .......................................
vi
77
4. Evaluasi dan Analisa Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Capaian Kinerja .........................................
80
A. Realisasi Anggaran ………………… .................................. 132 BAB IV
: PENUTUP …..………….………………………………………… 141
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
1.
Tabel I.1 ...........................................................................................
15
2.
Tabel I.2 ...........................................................................................
16
3.
Tabel I.3 ...........................................................................................
18
4.
Tabel I.4 ...........................................................................................
20
5.
Tabel I.5 ...........................................................................................
21
6.
Tabel I.6 ...........................................................................................
23
7.
Tabel II.1 ..........................................................................................
41
8.
Tabel II.2 ..........................................................................................
47
9.
Tabel II.3 ..........................................................................................
49
10. Tabel II.4 ..........................................................................................
50
11. Tabel II.5 ..........................................................................................
51
12. Tabel II.6 ..........................................................................................
53
13. Tabel II.7 ..........................................................................................
58
14. Tabel II.8 ..........................................................................................
59
15. Tabel III.1.........................................................................................
67
16. Tabel III.2.........................................................................................
69
17. Tabel III.3.........................................................................................
73
18. Tabel III.4.........................................................................................
77
19. Tabel III.4.1......................................................................................
80
20. Tabel III.4.2......................................................................................
87
21. Tabel III.4.3......................................................................................
88
22. Tabel III.4.4......................................................................................
91
23. Tabel III.4.5......................................................................................
94
24. Tabel III.4.6......................................................................................
96
25. Tabel III.4.7......................................................................................
99
26. Tabel III.4.8...................................................................................... 107 27. Tabel III.4.9...................................................................................... 108 28. Tabel III.4.9.1................................................................................... 111 29. Tabel III.4.10.................................................................................... 112 viii
30. Tabel III.4.11.................................................................................... 115 31. Tabel III.4.12.................................................................................... 120 32. Tabel III.4.13.................................................................................... 122 33. Tabel III.4.14.................................................................................... 124 34. Tabel III.4.15.................................................................................... 126 35. Tabel III.4.16.................................................................................... 127 36. Tabel III.4.17.................................................................................... 128 37. Tabel III.4.18.................................................................................... 128 38. Tabel III.4.19.................................................................................... 129
ix
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik.Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bireuen disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban
atas
kinerja
Pemerintah Kabupaten Bireuen . Pada setiap akhir tahun anggaran setiap instansi sudah mulai melakukan proses penyusunan LKIP untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. pengukuran
pencapaian
target
kinerja ini dilakukan dengan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 1
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Bireuen. LKIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis instansi. Dalam lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahunan dari setiap Kabupaten/Kota disampaikan kepada Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara,
Gubernur/Kepala
Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 1.
Dasar Hukum Penyusunan LKIP LKIP
Kabupaten
Bireuen
sebagai
salah
satu
bentuk
pertanggung-jawaban kinerja tahunan yang telah disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan perjanjian kinerja
dipakai
sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Kabupaten Bireuen Tahun 2015
LKIP
disusun berdasarkan beberapa
landasan sebagai berikut : 1.
Landasan Idiil yaitu Pancasila
2.
Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945
3.
Landasan Operasional: a.
Undang-Undang Pembentukan
Nomor
48
Kabupaten
Tahun
Bireuen
1999 dan
tentang
Kabupaten
Simeulue, sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2000; b.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
2000
tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 2
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
c.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
d.
Undang-undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
15
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara; e.
Undang-undang
Nomor
Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; f.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008; g.
Undang-undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; h.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
i.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal;
j.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; k.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; l.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
m.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
n.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang
Petunjuk
Teknis
Perjanjian
Kinerja,
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 3
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2.
Maksud Dan Tujuan Adanya pola pikir yang terukur untuk dapat memberdayakan fungsi publik agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ekonomi, politik, dan budaya, diperlukan etos kerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil dan pertanggungjawaban berdasarkan nilai–nilai akuntabilitas menuju pemerintah yang bersih, berwibawa, dan akuntabel. Atas dasar ini, Pemerintah Kabupaten Bireuen pada setiap akhir periode menyusun laporan pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang dikomunikasikan kepada para stakeholders dan pada hakekatnya adalah merupakan ”Pertanggungjawaban Publik”. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) selain memiliki fungsi sebagai penyediaan informasi untuk mengambil keputusan pihak–pihak terkait, juga sebagai umpan balik dan sebagai sarana perbaikan
manajemen
kepemerintahan
serta
sebagai
media
pertangungjawaban kepada lembaga legislatif dan publik. Fungsi tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKIP Kabupaten Bireuen. Maksud penyusunan dan penyampaian Kabupaten
Bireuen
Tahun
2015
adalah
LKIP pemerintah sebagai
bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 (satu) tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKIP juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 4
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Tujuan penyusunan LKIP sebagai salah satu alat untuk mendapatkan Pemerintah
masukan
stakeholders
Kabupaten
Bireuen.
demi
perbaikan
Identifikasi
kinerja
keberhasilan,
permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKIP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik. 3.
Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini mengkomunikasikan Pencapaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen
selama
Tahun
2015.
Pengukuran
capaian
kinerja
(performance results) tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja
tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan
Analisis
organisasi.
atas
capaian
kinerja
terhadap
penetapan kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini. Sistematika penyajian LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 adalah sebagai berikut: BAB I
:
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Gambaran Umum Kabupaten Bireuen
C.
Perekonomian
D.
Sumber Daya Manusia dan Aparatur LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 5
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
BAB II
E.
Isu – Isu Strategis
F.
Permasalaha Utama
:
PERENCANAAN KINERJA
A.
Rencana Strategis
B.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
C.
Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Indikator Kinerja dalam RPJM Kabupaten Bireuen 2012-2017
BAB III
BAB IV
:
AKUNTABILITAS KINERJA
A.
Pengukuran Kinerja
B.
Capaian Indikator Kinerja Utama
C.
Realisasi Anggaran
:
PENUTUP
LAMPIRAN
B.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BIREUEN 1.
Sejarah Pemerintah Kabupaten Bireuen Kabupaten Bireuen dalam catatan sejarah dikenal sebagai daerah Jeumpa. Dahulu Jeumpa merupakan sebuah kerajaan kecil di Aceh. Menurut Ibrahim Abduh dalam Ikhtisar Radja Jeumpa, Kerajaan Jeumpa terletak di Desa Blang Seupeung, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. Kerajaan-kerjaan kecil di Aceh tempo dulu termasuk Jeumpa mengalami pasang surut. Apalagi setelah kehadiran Portugis ke Malaka pada tahun 1511 M yang disusul dengan kedatangan Belanda. Secara de fakto Belanda menguasai Aceh pada tahun 1904, yaitu ketika Belanda dapat menduduki Benteng Kuta Glee di Batee Iliek, di bagian barat Kabupaten Bireuen. Kemudian dengan Surat Keputusan Vander Guevernement General Van Nederland Indie tanggal 7 September 1934, Aceh dibagi LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 6
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
menjadi enam Afdeeling (Kabupaten) yang dipimpin oleh seorang Asisten Residen. Salah satunya adalah Afdeeling Noord Kust van Aceh (Kabupaten Aceh Utara) yang dibagi dalam tiga Onder Afdeeling
(kewedanan).Kewedanan
Countroleur
(wedana)
yaitu:
dikepalai
Onder
oleh
Afdeeling
seorang
Bireuen
(kini
Kabupaten Bireuen), Onder Afdeeling Lhokseumawe (Kini Kota Lhokseumawe) dan Onder Afdeeling Lhoksukon (Sekarang jadi Ibu Kota Aceh Utara). Selain Onder Afdeeling tersebut, terdapat juga beberapa daerah Ulee Balang (Zelf Bestuur) yang dapat memerintah sendiri
terhadap
daerah
dan
rakyatnya,
yaitu
Ulee
Balang
Keureutoe, Geureugok, Jeumpa dan Peusangan yang diketuai oleh Ampon Chik. Pada masa pendudukan Jepang istilah Afdeeling diganti dengan Bun, Onder Afdeeling diganti dengan Gun, Zelf Bestuur disebut Sun. Sedangkan mukim disebut Kun dan gampong disebut Kumi. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Aceh Utara disebut Luhak, yang dikepalai oleh Kepala Luhak sampai tahun 1949. Kemudian, setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada tanggal 27 Desember 1949, dibentuklah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan beberapa negara bagian. Salah satunya adalah Negara Bagian Sumatera Timur, Aceh dan Sumatera Utara tergabung didalamnya dalam Provinsi Sumatera Utara. Kemudian melalui Undang-Undang Darurat nomor 7 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom setingkat Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, maka dibentuklah Daerah Tingkat II Aceh Utara. Keberadaan
Aceh
dibawah
Provinsi
Sumatera
Utara
menimbulkan rasa tidak puas masyarakat Aceh. Para tokoh Aceh menuntut agar Aceh berdiri sendiri sebagai sebuah provinsi. Hal ini LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 7
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
juga
yang
kemudian
memicu
terjadinya
pergolakan
Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada tahun 1953. Pergolakan ini baru padam setelah keluarnya Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/ Missi/ 1957 tentang pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan Aceh Utara sebagai salah satu daerah Tingkat dua, Bireuen masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara. Baru pada tahun 1999 Bireuen menjadi Kabupaten tersendiri setelah lepas dari Aceh Utara selaku Kabupaten Induk, pada tanggal 12 Oktober 1999, melalui Undang Undang Nomor 48 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2000. Beragam kisah heroik terekam dalam
catatan sejarah,
dan
pada benteng pertahanan di Batee Iliek menjadikan daerah terakhir yang diserang oleh pasukan
Belanda
yang
menyisakan kisah kepahlawan pejuang
Aceh
dalam
menghadapi serangan Belanda. Beragam kisah heroik terekam dalam catatan sejarah, dan pada benteng pertahanan di Batee Iliek menjadikan daerah terakhir yang diserang oleh pasukan Belanda yang menyisakan kisah kepahlawan pejuang Aceh dalam menghadapi serangan Belanda. Kisah heroik lainnya terekam pada situs sejarah makam syahid lapan di Kecamatan Simpang Mamplam. Pelintas jalan MedanBanda Aceh, sering menyinggahi tempat ini untuk ziarah. Di kuburan itu, delapan syuhada dikuburkan. Mereka wafat pada tahun 1902 saat melawan pasukan Marsose, Belanda. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 8
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Menurut
penuturan
sejarah,
delapan
syuhada
tersebut
berhasil menewaskan pasukan Marsose yang berjumlah 24 orang namun ketika mereka mengumpulkan senjata dari tentara Belanda yang tewas itu, mereka diserang oleh pasukan Belanda lainnya yang datang dari arah Jeunieb yang menewaskan delapan pejuang aceh tersebut, kedelapan pejuang yang syahid adalah : Tgk Panglima Prang Rayeuk Djurong Bindje, Tgk Muda Lem Mamplam, Tgk Nyak Bale Ishak Blang Mane, Tgk Meureudu Tambue, Tgk Balee Tambue, Apa Sjech Lantjok Mamplam, Muhammad Sabi Blang Mane, serta Nyak Ben Matang Salem Blang Teumeuleuk. Nama mereka tertera pada situs makam yang dikenal sebagai kubu syuhada lapan yang terletak di pinggir jalan lintas Banda Aceh - Medan di kawasan Tambue Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen. Istana Tun Sri Lanang atau yang dikenal
dengan
nama
Rumoh
Krueng adalah sebuah bangunan tempat tinggal Tun Sri Lanang tahun 1613-1659. Yang terletak di Mukim Kuta Blang Kecamatan Samalanga. Istana Tun Sri Lanang terbuat dari kayu beratap rumbia yang menghadap ke arah selatan dengan denah persegi panjang yang berukuran 18 x 12,17 meter. Istana ini memilki bentuk atau ciri khas bangunan tradisional Aceh : berbentuk rumah panggung, mempunyai atap tampung lima, mempunyai dua serambi atau seramoe keue dan seramo likoet yang berfungsi seramoe keue (serambi depan) untuk tempat bertamu kaum laki-laki dan seramoe likoet atau serambi belakang untuk tamu-tamu kaum perempuan. Kemudian pada bagian tengah ada kamar tidur dalam bahasa Aceh disebut Juree. Secara umum LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 9
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
bangunan atau Istana Tun Sri lanang ini didominasi oleh warna putih dengan pemakaian warna hijau sebagai penegasan bentuk elemen bangunan.
2.
Kondisi Geografis Kabupaten
Bireuen
merupakan
salah
satu
dari
23
kabupaten/kota yang berada di bawah wilayah administrasi Provinsi Aceh. Posisi geografis Bireuen sangat strategis dibanding kabupaten lain,
karena
berada
di
bagian
Timur
Provinsi
Aceh
yang
menghubungkan bagian tengah sampai bagian barat dengan berbatasan langsung laut lepas (Selat Malaka). Kabupaten Bireuen menjadi hilir dari sungai-sungai besar yang mengalir perairan lepas serta mempunyai topografi yang sangat fluktuatif, mulai dari datar (pantai) sampai bergelombang (gunung dan perbukitan). Nilai strategis Kabupaten Bireuen adalah sebagian wilayah selatan merupakan perbukitan dan wilayah utara didominasi oleh kawasan pesisir pantai. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Dalam kebijakan penataan ruang nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN), Kota Juang yang menjadi ibukota Kabupaten Bireuen ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKWp) dan satu pusat permukiman lainnya yaitu Kecamatan Peusangan ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) serta ditetapkan jaringan jalan nasional disepanjang sisi pantai timur sebagai Trans Lintas Timur Sumatera. Selain jalan sisi Pantai Timur, di Kabupaten Bireuen juga terdapat jalur jalan lintas tengah yang menghubungkan Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah yang juga telah ditetapkan sebagai jalan nasional. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 10
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi Aceh yang letaknya sangat strategis dan dilintasi oleh jalan nasional serta diapit oleh beberapa kabupaten dan merupakan pusat perdagangan di wilayahnya. Secara geografis, Kabupaten Bireuen terletak pada posisi N 4053’20,3” - N 5016’25,8”Lintang Utara (LU) dan E 096055’30,1” - E 096019’45,9” Bujur Timur (BT) dengan luas wilayahnya 1,796.32 Km2 atau (179.632 Ha) dan berada pada ketinggian 0 sampai 2.637 meter Dari Permukaan Laut (DPL). Batasbatas administratif Kabupaten Bireuen adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatas dengan Selat Malaka;
Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Aceh Utara;
Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Pidie;
Sebelah Barat : berbatas dengan Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie. Secara geografis wilayah Kabupaten Bireuen memiliki posisi
strategis, karena terletak sebagai berikut: 1.
Kawasan Pantai Timur Pulau Sumatera yang merupakan kawasan cepat berkembang di Pulau Sumatera, dibandingkan dengan kawasan tengah dan kawasan Pantai Barat Sumatera.
2.
Berdekatan dengan pusat pertumbuhan Kota Lhokseumawe dan Medan yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Disamping itu, di Kota Medan juga terdapat Pelabuhan dan Bandar Udara Internasional.
3.
Berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan Zona Ekonomi Eksklusif dan jalur pelayaran perdagangan internasional yang padat.
4.
Dilintasi oleh Jalan Trans Sumatera, yang merupakan jalur perdagangan
yang
padat
di
Pulau
Sumatera.
Di
masa
mendatang, Jalan Trans Sumatera pada ruas antara Medan
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 11
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
sampai Bandar Lampung direncanakan untuk dikembangkan sebagai jalan internasional Trans Asia dan Trans Asean.
Kabupaten Bireuen terletak antara
040
54’
–
050
21’
Lintang Utara dan 960 20’ – 970 21’ Bujur Timur serta berada pada ketinggian 0 – 2637 meter dari permukaan laut (DPL). Topografi Kabupaten Bireuen terdiri dari 1 lembah, 53 lereng, dan 555 dataran dimana pantai dengan dataran rendah berada di sebelah utara dan daerah pegunungan berada di sebelah selatan. Kabupaten Bireuen juga dilalui oleh 17 sungai, yaitu Krueng Samalanga, Krueng Inong, Krueng Agam, Krueng Pandrah, Krueng Jeunib, Krueng Suyoh, Krueng Nalan, Krueng Peudada, Krueng Uneun, Krueng Wie, Krueng Bugeng, Krueng Simpo, Krueng Meuh, Krueng Gunci, Krueng Pineueng, Krueng Mane, Krueng Peusangan yang seluruhnya bermuara ke Selat Malaka. Peta Pemerintah Kabupaten Bireuen
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 12
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
3.
Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Bireuen adalah 1,796.32 Km2 atau (179.632 Ha), terdiri dari 17 kecamatan yang dibagi menjadi 75
Mukim dan 609 Gampong (desa). Kecamatan Peudada mempunyai wilayah terbesar yaitu 312,84 Km2, sementara kecamatan Kota Juang dengan wilayah paling kecil
yaitu 16,91 Km2. Jumlah
Gampong (desa) yang terbanyak terdapat di Kecamatan Peusangan dengan jumlah Penduduk 51.312, dan Jumlah Gampong (desa) yang kecil terdapat di Kecamatan Kota Juang dengan jumlah Penduduk 47.125 jiwa. Penggunaan lahan adalah informasi yang menggambarkan sebaran pemanfaatan lahan yang ada di Kabupaten Bireuen. Klasifikasi penggunaan lahan terdiri dari pekarangan, sawah dengan luas nya. 22.601,00 Ha atau 11,89 persen, Tegal/Kebun 49.403,00 Ha atau 25,99 persen, ladang/Huma 21.402,00 Ha atau 11,26 persen, perkebunan 20.263,00 Ha atau 10,66 persen, hutan rakyat 9.517,00 Ha atau 5,01 persen, padang rumput 7.868,00 Ha atau 4,1 persen, lain-lain 18.678,00 Ha atau 9,82 persen, Lahan Bukan Pertanian 40.389,00 Ha atau 21,24 persen.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 13
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Penggunaan Lahan 50,000.00 45,000.00 40,000.00 35,000.00 30,000.00
40,389.00
18,678.00
7,868.00
5,000.00
9,517.00
10,000.00
20,263.00
22,601.00
15,000.00
21,402.00
20,000.00
49,403.00
25,000.00 Ha
-
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bireuen
4.
Demografi a.
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Bireuen pada tahun 2015 sebanyak 423.397 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 207.664 jiwa dan perempuan perempuan sebanyak 215.733 jiwa.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 14
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Tabel I.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015 No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Samalanga SimpangMamplam Pandrah Jeunieb Peulimbang Peudada Jeumpa Kota Juang Juli Kuala Jangka Peusangan Peusangan Selatan Peusangan Siblah Krueng 15 Kuta Blang 16 Gandapura 17 Makmur Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
15.210 14.042 3.933 12.894 5.390 12.697 15.974 18.169 23.466 8.317 12.877 24.713 6.921
15.210 14.042 3.933 12.894 5.390 12.697 15.974 18.169 23.466 8.317 12.877 24.713 6.921
30.476 27.881 7.974 25.867 11.225 26.045 32.158 36.086 47.125 17.411 26.639 51.312 14.286
5.623
5.623
11.622
7.085 10.185 10.168
7.085 10.185 10.168
14.676 21.420 21.194
207.664
215.733
423.397
Sumber data Buku Bireuen Dalam Angka Tahun 2015. Kepadatan penduduk dapat dilihat dari ‘beberapa sudut pandang giografis, kepadatan penduduk agraris, penduduk pada suatu daerah setiap kilometer persegi. Selain itu, kepadatan penduduk geografis menunjukkan penyebaran penduduk dan tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah. Penyebaran penduduk Kabupaten Bireuen tidak merata. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk geografis rata-rata tertinggi terletak pada Kecamatan Peusangan dengan jumlah penduduk 51,312 jiwa, Kecamatan Kota Juang 47,125 jiwa dan Kecamatan Jeumpa 36,086 jiwa, sedangkan rata-rata terendah terletak LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 15
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
pada Kecamatan Pandrah 7,974 jiwa, Kecamatan Peulimbang 11,225 jiwa dan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng 11,622 jiwa. Tabel I.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Per Km2 tahun 2015
No
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Per Km2
1
Samalanga
156,22
30.476
195
2
SimpangMamplam
218,49
27.881
128
3 4 5 6
Pandrah Jeunieb Peulimbang Peudada
89,33 114,52 64,15 391,33
7.974 25.867 11.225 26.045
89 226 175 67
7
Jeumpa
212,08
32.158
152
8 9 10 11 12 13
Kota Juang Juli Kuala Jangka Peusangan Peusangan Selatan
69,42 31,56 23,72 81,18 122,48 106,33
36.086 47.125 17.411 26.639 51.312 14.286
520 1.493 734 328 419 134
14
Peusangan Siblah Krueng
76,62
11.622
152
15 16 17
Kuta Blang Gandapura Makmur
66,53 36,15 41,10
14.676 21.420 21.194
221 593 516
Sumber data Buku Bireuen Dalam Angka 2015
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 16
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
C.
PEREKONOMIAN 1.
Potensi Unggulan Daerah. a.
Sektor Pertanian dan Tanaman Pangan Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat akan mempengaruhi perkembangan dan pergeseran pola
hidup
dan
budaya
masyarakat, juga diikuti dengan pergeseran konsumsi kebutuhan pokok termasuk pola makan dan konsumsi bahan makanannya, di Kabupaten Bireuen aktivitas pertanian dan perkebunan berpotensi didorong sebagai sektor strategis yang mendukung pengembangan
wilayah
terutama
jika
dikaitkan
dengan
pengembangan perekonomian masyarakat Kegiatan pertanian dan perkebunan
yang dapat dikembangkan terdiri atas
kegiatan penanaman padi, kedelai, tanamam jagung, tanaman kacang tanah, kacang hijau tanaman hortikultura, Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama di Kabupaten Bireuen, sebesar 78,76 persen wilayah kabupaten bireuen digunakan sebagai lahan pertanian. Dari 149.732 Hektar sebesar 15.09 persen merupakan lahan pertanian sawah. Sementara itu sebesar 38,86 persen lahan pertanian bukan sawah digunakan sebagai lahan tegal. Lahan Sawah di kabupaten Bireuen sebesar 70,05 persen merupakan lahan sawah irigasi, dengan luas sawah irigasi terbesar berada di kecamatan Peusangan 1.752 Ha dan Kecamatan Simpang Mamplam 1.690 Ha. Semua sawah irigasi di kabupaten ini ditanami dua kali dalam setahun. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, produksi padi kabupaten bireuen mengalami penurunan sebesar 11,22 persen dengan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 17
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
produksi padi terbesar berada di kecamatan Peusangan 29.460 ton dan kecamatan Jangka 18.587 ton. Selain produktivitas
padi,
Kabupaten
tanaman
kedelai
Bireuen yang
juga
cukup
memiliki
tinggi.
Dua
Kecamatan dengan Produktivitas Penanaman Kedelai Tertinggi berada di Kecamatan Peusangan (17,41 Kw/Ha) dan Kecamatan Simpang Mamplam (16,80 Kw/Ha). Berdasarkan Total Produksi Kedelai Kabupaten Bireuen pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 15,94 persen. Tabel I.3 Luas Lahan Pertanian Dan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Bireuen Tahun 2014
1 2
Samalanga
156,22
117,85
Luas Lahan Bukan Pertanaian 38,37
Sp. Mamplam
218,49
93,42
125,07
3
Pandrah
89,33
83,26
6,07
4
Jeunieb
114,52
103,68
10,84
5
Peulimbang
64,15
52,92
11,23
6 7 8 9 10 11 12 13
Peudada Juli Jeumpa Kota Juang Kuala Jangka Peusangan Peusangan Selatan Peusangan Siblah Krueng Makmur Gandapura Kuta Blang
391,33 212,08 69,42 31,56 23,72 81,18 122,48 106,33
382,96 161,75 50,97 15,53 18,15 64,95 90,30 90,40
8,37 50,33 18,45 16,03 5,57 16,23 32,18 15,93
76,62
58,48
18,14
66,53 36,15 41,1
51,64 26,33 34,73
14,89 9,82 6,37
1.901,21
1.497,32
403,89
No
14 15 16 17
Kecamatan
Jumlah/Total
Luas Kecamatan
Luas Lahan Pertanian
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 18
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
2.
Pendapatan Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
Kabupaten
Bireuen, sebagai salah satu indikator
perekonomian
Kabupaten, dari tahun ke tahun
terus
fluktuasi,
mengalami
yang
menggambarkan
tentu geliat
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
yang
juga
meningkat dari waktu ke waktu.
Pada Tahun 2011,
laju Pertumbuhan PDRB bila menurut ADHB adalah 11,63 % dengan nilai sebesar Rp. 6,46 Triliun dan mengalami sedikit penurunan di tahun 2012 menjadi 11,51 % dengan nilai sebesar Rp. 7,2 Triliun. Untuk tahun 2013, memiliki Laju Pertumbuhan 10,82 % dengan nilai sebesar Rp. 7,99 Triliun. Sebagai Proyeksi, tahun 2014, PDRB ADHB Kabupaten Bireuen memiliki laju pertumbuhan sebesar 11,32 %. dengan nilai sebesar Rp. 8,9 Triliun. Tahun 2015, PDRB ADHB Kabupaten Bireuen memiliki laju pertumbuhan sebesar 11,22 %. dengan nilai sebesar Rp. 9,93 Triliun
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 19
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Table I.4 Gambaran progresif kenaikan PDRB (ADHB) Kabupaten Bireuen tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini. NO
LAPANGAN USAHA
1 PERTANIAN
TAHUN 2011
PROYEKSI
2012
2013
2014
2015
2.428.000.730.000
9,93
2.697.037.070.000
11,08
2.896.122.830.000
7,38
3.170.096.049.718
9,46
3.465.231.991.947
9,31
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
70.371.240.000
6,62
75.807.320.000
7,72
81.493.380.000
7,50
87.426.098.064
7,28
93.983.055.419
7,50
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
79.802.060.000
6,29
81.954.930.000
2,70
89.250.790.000
8,90
94.570.137.084
5,96
100.102.490.103
5,85
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
27.094.640.000
9,73
28.111.770.000
3,75
31.239.450.000
11,13
33.801.084.900
8,20
36.400.388.329
7,69
586.041.080.000
6,90
624.305.910.000
6,53
697.075.090.000
11,66
755.350.567.524
8,36
822.199.092.750
8,85
1.682.481.330.000
11,87
1.845.046.120.000
9,66
2.043.789.950.000
10,77
2.263.906.127.615
10,77
2.499.352.364.887
10,40
2
4
5 KONSTRUKSI 6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
7
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
825.489.450.000
12,06
933.314.120.000
13,06
1.086.966.880.000
16,46
1.237.620.489.568
13,86
1.416.580.412.360
14,46
8
KEUANGAN, REAL ESTAT & JS. PRSH.
130.873.300.000
13,40
147.742.380.000
12,89
159.917.890.000
8,24
178.324.439.139
11,51
197.726.138.117
10,88
632.300.310.000
23,93
773.095.720.000
22,27
900.194.340.000
16,44
1.088.154.918.192
20,88
1.304.262.484.945
19,86
9 JASA - JASA JUMLAH
6.462.454.140.000 11,63 7.206.415.340.000 11,51 7.986.050.600.000 10,82 8.909.249.911.804 11,32 9.935.838.418.856 11,22
Kenaikan yang optimis juga dapat dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) yang menunjukkan trend kenaikan yang positif, dari sebesar Rp 2,77 Triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 2,93 Triliun pada tahun 2012, Rp 3,07 Triliun pada tahun 2013 dan Rp 3,23 Triliun proyeksi pada tahun 2014 serta proyeksi PDRB ADHK untuk Tahun 2015 sebesar Rp. 3,42 Triliun. Kenaikan ini rata-rata mencapai angka laju pertumbuhan sebesar 5,30% pada tahun 2011, 5,59% pada tahun 2012 dan 4,66% pada tahun 2013 dan proyeksi untuk tahun 2014 sebesar 5,18% dan proyeksi laju pertumbuhan tahun 2015 sebesar 5,14 %. Gambaran tentang kenaikan yang progresif PDRB (ADHK) Kabupaten Bireuen tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 20
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Tabel I.5 Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
NO
LAPANGAN USAHA
1 PERTANIAN
TAHUN 2011
PROYEKSI
2012
2013
2014
2015
869.122.160.000
4,50
917.215.810.000
5,53
934.452.470.000
1,88
969.120.656.637
5,34
1.004.493.560.604
3,65
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
44.822.450.000
5,26
46.794.640.000
4,40
48.853.600.000
4,40
51.003.158.400
5,33
532.217.957.790
4,35
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
37.330.060.000
4,25
38.049.530.000
1,93
38.614.150.000
1,48
39.274.451.965
3,40
39.922.480.422
1,65
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
10.425.580.000
8,71
10.759.730.000
3,21
11.381.110.000
5,78
11.892.121.839
6,47
12.421.321.261
4,45
202.083.130.000
5,43
210.914.160.000
4,37
221.312.230.000
4,93
231.603.248.695
5,77
242.233.837.810
4,59
2
4
5 KONSTRUKSI 6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
896.537.530.000
4,50
940.879.280.000
4,95
987.665.870.000
4,97
1.036.654.097.152
6,29
1.087.450.147.912
4,90
7
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
295.564.480.000
7,06
314.916.140.000
6,55
338.579.100.000
7,51
362.381.210.730
6,70
387.711.657.360
6,99
8
KEUANGAN, REAL ESTAT & JS. PRSH.
43.221.470.000
7,26
45.132.500.000
4,42
45.832.660.000
1,55
47.203.056.534
6,18
48.609.707.619
2,98
375.993.290.000
7,49
405.653.400.000
7,89
440.243.760.000
8,53
476.387.772.696
7,97
543.224.977.205
8,17
5,18 3.419.289.485.984
5,14
9 JASA - JASA JUMLAH
2.775.100.150.000
5,30 2.930.315.190.000
5,59 3.066.934.950.000
4,66 3.225.519.774.648
Berdasarkan kontribusinya terhadap PDRB (ADHK), struktur perekonomian Kabupaten Bireuen secara umum kontribusi paling besar diberikan oleh sektor jasa - jasa
yang mencapai 8,01%
sepanjang tahun 2011‐ 2014, diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 6,96%, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 5,73%, sektor perdagangan,hotel dan restoran sekitar 5,12%, sektor kontruksi sebesar 5,02%; sektor pertambangan sebesar 4,75%, sektor keuangan dan real estate sebesar 4,48%, sektor pertanian sebesar 4,18% dan sektor industri pengolahan sebesar 2,55%. Sektor utama dalam beberapa tahun ke depan masih akan menjadi tiang penyangga perekonomian Kabupaten Bireuen, yang apabila dilihat dalam konteks pengelompokkan lapangan usahanya, maka struktur perekonomian Kabupaten Bireuen didominasi oleh LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 21
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
sektor tersier (Perdagangan, Hotel dan Restoran; Transportasi dan Komunikasi; Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta Jasa‐ jasa lainnya) yang mencapai 7,30%, disusul sektor primer yang mencapai 5,34% (Pertanian, Pertambangan); dan sisanya adalah sektor sekunder yang hanya sebesar 5,20% (Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih serta Kontruksi). Dalam kurun empat tahun terakhir sektor tersier semakin dominan, dimana secara ratarata lebih dari separuh perekonomian Bireuen dibentuk oleh sektor tersier, hal ini disebabkan karena faktor semakin menggeliatnya perdagangan dengan semakin kondusifnya stabilitas keamanan. Sedangkan jika ditinjau dari segi sektoral, maka kontribusi yang paling dominan dihasilkan dari sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian. Sepanjang kurun waktu 2011-2014 perekonomian Kabupaten Bireuen mengalami pertumbuhan yang cukup stabil.
3.
Distabulasi Persentase PDRB Kenaikan yang optimis juga dapat dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) yang menunjukkan trend kenaikan yang positif, dari sebesar Rp 6,46 Triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 7,21 Triliun pada tahun 2012, Rp 7,99 Triliun pada tahun 2013 dan Rp 8,91 Triliun pada tahun 2014. Kenaikan ini rata-rata mencapai angka 11,63% pada tahun 2011, 11,51% pada tahun 2012 dan 10,82% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebesar 11,32%. Gambaran tentang kenaikan yang progresif
PDRB (ADHB)
Kabupaten Bireuen tahun 2011-2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 22
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Tabel I.6 Distabulasi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
NO
LAPANGAN USAHA
1 PERTANIAN
TAHUN 2011
%
2012
PROYEKSI %
2013
%
2014
%
2015
%
2.428.000.730.000
37,57
2.697.037.070.000
37,43
2.896.122.830.000
36,26
3.170.096.049.718
35,58
3.465.231.991.947
34,88
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
70.371.240.000
1,09
75.807.320.000
1,05
81.493.380.000
1,02
87.426.098.064
0,98
93.983.055.419
0,95
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
79.802.060.000
1,23
81.954.930.000
1,14
89.250.790.000
1,12
94.570.137.084
1,06
100.102.490.103
1,01
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
27.094.640.000
0,42
28.111.770.000
0,39
31.239.450.000
0,39
33.801.084.900
0,38
36.400.388.329
0,37
586.041.080.000
9,07
624.305.910.000
8,66
697.075.090.000
8,73
755.350.567.524
8,48
822.199.092.750
8,28
1.682.481.330.000
26,03
1.845.046.120.000
25,60
2.043.789.950.000
25,59
2.263.906.127.615
25,41
2.499.352.364.887
25,15
2
4
5 KONSTRUKSI 6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
7
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
825.489.450.000
12,77
933.314.120.000
12,95
1.086.966.880.000
13,61
1.237.620.489.568
13,89
1.416.580.412.360
14,26
8
KEUANGAN, REAL ESTAT & JS. PRSH.
130.873.300.000
2,03
147.742.380.000
2,05
159.917.890.000
2,00
178.324.439.139
2,00
197.726.138.117
1,99
632.300.310.000
9,78
773.095.720.000
10,73
900.194.340.000
11,27
1.088.154.918.192
12,21
1.304.262.484.945
13,13
9 JASA - JASA JUMLAH
D.
6.462.454.140.000 100,00 7.206.415.340.000 100,00 7.986.050.600.000 100,00 8.909.249.911.804 100,00 9.935.838.418.856 100,00
SUMBER DAYA MANUSIA DAN APARATUR Keadaan Aparat Pemerintah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2015 sejumlah 10.050 orang yang terdiri dari : Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut: a.
Golongan I : 87 orang, Golongan II : 2.820 orang, Golongan III : 4.144 orang, Golongan IV : 2.999 orang;
b.
Jabatan Struktural yang terdiri dari Eselon II :32 orang, Eselon III : 168 orang, Eselon IV : 500 orang, Eselon V : 39 orang; Jabatan Fungsional terdiri dari : Jabatan Tenaga Guru : 5.227 orang, Tenaga Kesehatan : 2.030 orang dan Tenaga Teknis/Administrasi lainnya : 2.793 orang;
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 23
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
c.
Tingkat Pendidikan terdiri dari SD : 18 orang, SMP : 92 Orang, SMA/D1 2.489 orang, D2 : 167 orang, D3 : 1.238 orang, D4 : 69 orang, S1 : 5.820 orang, S2 : 156 orang, S3 : 1 orang. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Aparat
Pemerintah Kabupaten Bireuen telah melakukan berbagai program melalui memberikan penghargaan, pendidikan pelatihan teknis umum dan fungsional, serta pemberian hukuman dan pembinaan.
1.
Kelembagaan Perangkat Daerah Sebagai
pelaksanaan
reformasi
Pemerintah
Kabupaten
Bireuen
peningkatan
pelayanan
publik,
birokrasi serta
Pemerintah
di
upaya
lingkungan mendukung
Kabupaten
telah
menetapkan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja (SOTK) Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam bentuk Qanun Kabupaten yang terdiri dari: a.
Qanun Kabupaten Bireuen
Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Dalam Kabupaten Bireuen; b.
Qanun Kabupaten Bireuen Susunan
Organisasi
dan
Nomor 5 Tahun 2010 tentang Tata
Kerja
Kecamatan
Dalam
Kabupaten Bireuen; c.
Qanun Kabupaten Bireuen
Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sekretariat Kabupaten Bireuen; d.
Qanun Kabupaten Bireuen
Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen; e.
Qanun Kabupaten Bireuen Susunan
Organisasi
dan
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata
Kerja
Dinas-Dinas
pada
Kabupaten Bireuen; LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 24
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
f.
Qanun Kabupaten Bireuen
Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bireuen g.
Qanun Kabupaten Bireuen
Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Keistimewaan Kabupaten Bireuen; h.
Qanun Kabupaten Bireuen Susunan
Organisasi
Pengurus
Korps
dan
Pegawai
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata
Kerja
Republik
Sekretariat
Indonesia
Dewan
Kabupaten
Bireuen. i.
Qanun Kabupaten Bireuen
Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Bireuen; Susunan
Struktur
Organisasi
dan Tata
Kerja Instansi
pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen adalah sebagai berikut : 1.
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas Pokok Sekretaris Daerah adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah. Sementara
itu,
untuk
melaksanakan
tugas
pokok
tersebut, fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup: (1) pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah, (2) penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan, LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 25
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
kemasyarakatan
serta
organisasi
dan
tata
laksana,
(3)
pengkoordinasian kegiatan perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, (4) pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintahan daerah, dan (5) pengembangan dan pelaksanaan pola kerja sama antar daerah dan/ atau dengan pihak ketiga, (6) pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.
Dinas Daerah Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
3.
Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang yang membantu dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala Kantor berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
4.
Pemerintah Kecamatan Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin oleh seorang camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kabupaten Bireuen terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan, 75 (tujuh lima) Kemukiman dan 609 Gampong/desa. Untuk
lebih
jelas
tentang
Struktur
Organisasi
Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat dijabarkan sebagai berikut : LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 26
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
a). Bupati dan Wakil Bupati Bireuen. b). Staf Ahli Bupati Bireuen: 1).
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan Peningkatan SDM.
2).
Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kerjasama Antar Lembaga.
c).
3).
Staf Ahli Bidang Administrasi Keuangan.
4).
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
5).
Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum.
Sekretariat Daerah: 1).
2).
Asisten Pemerintahan : a.
Bagian Pemerintahan Umum.
b.
Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong.
c.
Bagian Hukum.
Asisten Ekonomi Pembangunan : a.
Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam.
b.
Bagian Administrasi Pembangunan.
c.
Bagian Kesejahteran Rakyat dan Keistimewaan Aceh.
3).
Asisten Administrasi Umum: a.
Bagian Umum.
b.
Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
c.
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler.
d). Sekretariat DPRK 1).
Bagian Umum.
2).
Bagian Risalah dan Hukum.
3).
Bagian Keuangan.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 27
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
e).
Dinas Daerah 1).
Dinas Syariat Islam
2).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
3).
Dinas Kesehatan
4).
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
5).
Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika
6).
Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
7).
Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi
8).
Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi
dan
Usaha Kecil Menengah (UKM) 9).
Dinas Pertanian, Peternakan,
10). Dinas Kelautan dan Perikanan 11). Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah 12). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 13). Dinas Kehutanan dan Perkebunan 14). Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata 15). Dinas Pegelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan g). Lembaga Teknis Daerah 1).
Inspektorat Kabupaten
2).
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3).
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
4).
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera
5).
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
6).
Badan Pembinaan Pendidikan Dayah
7).
Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah
8).
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
9).
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 28
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
10). Kantor Perpustakaan dan Arsip 11). Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen 12). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) h). Sekretariat Lembaga Bireuen 1). Sekretariat MPU
i).
2).
Sekretariat MAA
3).
Sekretariat MPD
4).
Sekretariat BMK
Keistimewaan
Kabupaten
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Pemerintah Kabupaten Bireuen dan seluruh perangkat di bawahnya berusaha melaksanakan tugas dan kegiatan pemerintahan daerah maupun tugas-tugas perbantuan dan tugas dekonsentrasi selaku penyelenggara semua urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawab Pemerintahan Kabupaten.
E.
ISU – ISU STRATEGIS Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan
bagi
permasalahan
kemajuan
pembangunan
Kabupaten di
Bireuen.
Kabupaten
Berdasarkan
Bireuen
serta
mempertimbangkan isu-isu dan dinamika secara nasional dan regional, Isu-isu strategis yang harus diatasi secara sungguh-sungguh oleh pemerintah Kabupaten Bireuen dalam periode 2012-2017 sebagai berikut : 1.
Belum optimalnya implementasi nilai-nilai islam dalam kehidupan masyarakat. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 29
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
2.
Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa
3.
Masih rendahnya sumber daya manusia yang tercermin dari kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang belum optimal.
4.
Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka kemiskinan
5.
Belum memadainya kesediaanya ketersediaan infratruktur dalam mendorong percepatan perekonomiaan daerah.
6.
Pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal yang belum optimal
7.
Kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana
8.
Kerentanan keberlanjutan perdamaian
1.
Inovasi Daerah. Beberapa hal yang mendasari implementasi inovasi daerah Kabupaten Bireuen
adalah terjadinya pergeseran perekonomian
global dari ekonomi yang berbasis industri menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy); adanya daya saing daerah yang ditentukan oleh kemampuan memanfaatkan potensi daerah melalui inovasi; karakteristik pasar yang dinamis, kompetisi global, dan cenderung membentuk jejaring; posisi tenaga kerja dengan upah tinggi, ketrampilan luas dengan berbagai disiplin, pembelajaran tanpa kenal waktu, dan pengelolaan SDM kolaboratif; serta rendahnya entrepreneurship masyarakat. Fakta-fakta tersebut harus
menjadi
perhatian
Pemerintah
Kabupaten
Bireuen.
Mengabaikan hal-hal tersebut bisa mengakibatkan tertinggalnya Kabupaten Bireuen dalam kompetisi dengan daerah-daerah lainnya. Dalam senantiasa
pelaksanaannya, memotivasi
dan
Pemerintah
Kabupaten
mendorong
aparat
Bireuen
pemerintah,
masyarakat, swasta, dan seluruh stakeholders untuk bersama-sama LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 30
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
mengembangkan kreativitas dan inovasi serta lebih memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Inovasi sebagai cara untuk menerapkan Iptek yang telah ada disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan diupayakan selalu menjadi mindset semua elemen kabupaten, sedangkan Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuh kembangkan inovasi yang dilakukan antar instansi pemerintah,
pemerintah
pendidikan,
lembaga
daerah,
penunjang
lembaga inovasi,
Litbang, dunia
lembaga
usaha,
dan
masyarakat di daerah. Dalam
melaksanakan
pengembangan
inovasi
daerah,
Pemerintah Kabupaten Bireuen senantiasa menjalin kerjasama dengan daerah lain, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, swasta, perguruan tinggi, lembaga riset, dan masyarakat, dengan senantiasa mengacu pada kondisi kultural/budaya Bireuen
agar
terjadi kolaborasi/sinergitas sehingga menjadi sebuah sistem inovasi daerah yang saling terkait dan berkelanjutan. Kerjasama yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bireuen
dalam rangka sistem
inovasi daerah. F.
PERMASALAHAN UTAMA (Strategic Issued) ORGANISASI Dengan
mempertimbangkan
berbagai
potensi,
kondisi,
permasalahan dan berbagai tantangan strategis yang dihadapi Kabupaten Bireuen, serta merujuk kepada Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017, maka perlu diketahui Isu Strategis dan permasalahan yang berkembang di tahun 2015 yang sedang dihadapi organisasi, yaitu; 1.
Belum maksimalnya pelaksanaan syari’at islam;
2.
Tata kelola pemerintahan yang belum maksimal; LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 31
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
3.
Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal;
4.
Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);
5.
Disparitas kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan;
6.
Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran;
7.
Masih kurang memadainya infrastruktur.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 32
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A.
RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Daerah merupakan langkah awal pencapaian tujuan jangka menengah lima tahunan yang pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, yang diwujudkan dalam suatu dokumen perencanaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu Pemerintahan Daerah Kabupaten Bireuen, melalui Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun 2014 telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bireuen 2012-2017 sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan,
program,
dan
kegiatan,
serta
sebagai
pedoman
dan
pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintahan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada 2012-2017.
1.
Visi dan Misi Pembangunan Daerah Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Bireuen ditetapkan visi daerah yaitu : “Kabupaten Bireuen yang Bermartabat dan Mandiri Berlandaskan UUPA” LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 33
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Visi tersebut mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu; bermartabat, mandiri dan berlandaskan UUPA. Masing-masing unsur tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut : 1.
Bermartabat
dimaksudkan, masyarakat Kabupaten Bireuen
yang beradab, beretika dalam segala segi kehidupan, memiliki harga diri, saling hormat-menghormati, kepedulian sosial yang tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat, cinta damai, bersatu, taat hukum, dan menolak segala bentuk kemungkaran, bermartabat juga mengandung unsur maju, integritas, dan sejahtera, yang masing-masing bermakna sebagai berikut. a.
Maju dimaksudkan, masyarakat Kabupaten Bireuen yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas dan terampil, memiliki wawasan luas kreatif dan produktif, serta mampu memberikan kontribusi positif dalam mendorong percepatan pembangunan, berikutnya, mencermikan pula menurunnya angka kemiskinan dan angka pengangguran serta terwujudnya pertumbuhan ekonomi daerah berkualitas.
b.
Integritas dimaksudkan, masyarakat Kabupaten Bireuen yang menjadi masyarakat yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas dan terampil memiliki wawasan luas, kreatif dan tekun dan rajin, produktif
mampu
memberikan
kontribusi
dalam
pembangunan, makmur dalam kehidupan dan tingginya pertumbuhan ekonomi daerah. c.
Sejahtera dimaksudkan, masyarakat Kabupaten yang sehat
baik
jasmani
maupun
rohani,
hidup
layak,
mencapai kemakmuran maupun memenuhi kebutuhan dasar dengan sebaik-baiknya, bebas dari kemiskinan dan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 34
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
kesengsaraan, bebas dari ketakutan, ancaman dan tindak kekerasan, tertib dan aman, baik dalam keluarga maupun dilingkungan masyarakat. 2.
Mandiri yang dimaksud adalah
masyarakat
Kabupaten
Bireuen mampu mengembangkan potensi diri guna memenuhi kebutuhan hidup. Mandiri diartikan pula bahwa Kabupaten Bireuen harus sejajar dan sederajat dengan daerah lainnya yang telah maju dengan mengandalkan kemampuan potensi sumber daya dan kekuatan sendiri. 3.
Berlandaskan UUPA dimaksudkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bireuen sebagaimana yang telah dituangkan dalam Undangundang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh sehingga
terwujudnya
masyarakat
bermartabat, mandiri, dan sejahtera
Bireuen
yang
dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2.
Misi Pembangunan Daerah Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Dengan
demikian
diharapkan
seluruh
anggota
organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk merealisasikan dan mewujudkan Visi Pembangunan
Daerah
Kabupaten Bireuen
Kabupaten
Bireuen,
menetapkan 4 (empat)
Kepala
Daerah
misi pembangunan
Kabupaten Bireuen untuk Tahun 2012–2017, sebagai berikut: LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 35
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1.
Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, Berbudaya, Bersih, dan
Berwibawa (good and clean governance).
2.
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
3.
Memberdayakan
ekonomi
berdaya
saing
secara
berkelanjutan berbasis sumber daya lokal 4.
Mewujudkan
persatuan dan
keberlanjutan
perdamaian
berdasarkan UUPA 3.
Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi serta yang menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan,program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran yang dimaksud di sini adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu, yang merupakan penjabaran dari tujuan. Penetapan
sasaran
didasari
atas
isu-isu
strategis,
analisis
lingkungan internal dan eksternal, untuk menentukan faktor kunci keberhasilan, sejalan dengan proses perencanaan strategis. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi dana dan sumber daya ke dalam kegiatan atau operasional untuk pencapaian kinerja yang diinginkan. Dalam penetapan sasaran juga dirancang dan diidentifikasikan indikator pencapaiannya, yaitu suatu ukuran tingkat keberhasilan perwujudan pencapaiannya pada priode tahun tertentu. Setiap indikator pencapaian sasaran disertai dengan targetnya masing-masing. Penetapan indikator sasaran Pemerintah Kabupaten Bireuen, baik yang bersifat makro maupun mikro, diharapkan dapat memberikan fokus pada penentuan strategi dan prioritas dalam menetapkan kebijakan–kebijakan dan program– LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 36
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
program
pilihan yang
harus
dilaksanakan
untuk
mencapai
tujuan,visi dan misi Kabupaten Kabupaten Bireuen. Adapun sasaran strategis yang merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur pada tahun 2015 sebagai ukuran kinerja utama Pemerintah Kabupaten Bireuen dan sejalan dengan RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012–2017, dengan uraian sebagai berikut: a.
Misi 1 Tujuan misi pertama adalah Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang islami, berbudaya, bersih, dan berwibawa dengan sasarannya yaitu :
Meningkatnya implementasi tata kelola pemerintahan yang Islami, bersih, dan berwibawa yang didukung terobosan
kinerja
secara
terpadu,
akuntabel,
dan
integritas
Meningkatnya menunjang
kapasitas
pembangunan
keuangan daerah
daerah dan
dalam
mendukung
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang didukung manajemen pelayanan yang profesional, SDM aparatur berintegritas, dan penerapan standar pelayanan minimal
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan yang inovatif dan partisipasif,
Meningkatnya implementasi nilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
b.
Misi 2 Tujuan misi kedua adalah
meningkatkan kualitas
sumber daya manusia secara berkelanjutan, misi ini didukung dengan sasarannya yaitu : LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 37
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Meningkatnya
akses
dan
pemerataan
pelayanan
pendidikan yang terpadu dan berkualitas,
Peningkatan
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan yang berkualitas, c.
Misi 3 Tujuan misi ketiga adalah Menumbuh kembangkan dan menguatkan ekonomi masyarakat yang berdaya saing secara berkelanjutan berbasis sumber daya lokal, dengan sasarannya yaitu :
Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 9,45 persen dari jumlah penduduk pada akhir tahun 2017.
Terlaksananya revitalitasi
pertanian yang
didukung
pengembangan komuditas unggulan sesuai potensi dan karakteritik wilayah,
Berkembangnya
ekonomi
masyarakat
pesisir
dan
meningkatnya kesejahteraan nelayan,
Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu
d.
Misi 4 Tujuan misi keempat adalah menguatkan persatuan dan keberlanjutan
perdamaian
berdasarkan
UUPA,
dengan
sasarannya adalah:
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian; LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 38
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian;
Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan;
Meningkatnya
eksistensi
kelembagaan
adat
dalam
mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam pembangunan daerah. B.
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator
Kinerja
Utama
(IKU)
Kabupaten
Bireuen
telah
ditetapkan dalam RPJM Kabupaten Bireuen dengan Qanun Nomor 2 Tahun 2014. Tujuan dari pada Indikator Kinerja Utama adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sebagaimana
telah
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah, dan Merujuk Kepada Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/365/D.I.PANRB/01/2016 Tanggal
20
Januari 2015 perihal Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015. Sementara
untuk
Indikator
Kinerja
disempurnakan
dan
dirumuskan
menggambarkan
hasil
(outcome)
Utama
kembali
dengan
(IKU)
sehingga
mengintegrasikan
telah lebih dan
mengsingkronkan indikator-indikator yang terdapat pada: (1). Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang terlampir pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 39
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
(2). Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Kementerian teknis yang menangani tentang urusan wajib yaitu: a.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
b.
Peraturan Menteri Sosial nomor 80/Huk/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial.
c.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup.
d.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri.
e.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/ Permen/M/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat
f.
Peraturan
Menteri
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak Nomor 01 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. g.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor 55 / Hk-010/ B5/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
h.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2008 tentang
tentang
Standar
Pelayanan
minimal
Bidang
Pendidikan Dasar. i.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenaga-Kerjaan Umum dan Tata Ruang. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 40
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
j.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per/Men/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan.
k.
Peraturan Menteri Komonikasi dan Informatika Nomor. 22/Perim.Kominfo/12/2010
tentang
Standar
Pelayanan
Minimal Bidang Komunikasi dan Informatika. l.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/ Permentan / OT. 140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang ketahanan Pangan
m.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata PM.106/HK/501/MKP/2010
tentang
Standar
Nomor
Pelayanan
Minimal Bidang Kesenian. n.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Perhubungan.
o.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal. Tabel II.1 Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Utama
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
1
2
3
1
Meningkatnya Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Islami, Bersih, Dan Berwibawa Yang Didukung Terobosan Kinerja Secara Terpadu, Akuntabel Dan Integritas.
1
2 3 4 5
Meningkatnya kualitas pengelolaan kegiatan internal SKPK/unit kerja yang terkait dengan administrasi, SDM, dan sarana dan prasarana Opini WTP atas laporan keuangan Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu Persentase Rancangan Qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 41
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
2
Meningkatnya Kapasitas Keuangan Daerah Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dan Mendukung Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Didukung Manajemen Pelayanan yang Profesional, SDM Aparatur Berintegritas, dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan yang Inovatif, Integratif dan Partisipasif
Meningkatnya Implementasi NilaiNilai Dinul Islam Dalam Tatanan Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
3
6
Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti
1
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur APBK terus meningkat Komposisi belanja langsung yang terus meningkat dalam struktur APBK
2 3
Penyampaian Laporan pertanggungjawaban APBK tepat waktu
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat
2
Pengurusan perizinan yang cepat, tepat, dan transparan
3
Pelayanan administrasi kependudukan yang baik
1
Pelaksanaan Musyawarah Perencanan Pembangunan (Musrenbang) di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan yang Partisipatif dan Tepat Waktu
2
Konsistensi Program Pembangunan RPKP Mengacu RPJM
3
Pengesahan Qanun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bireuen pada tahun 2013
4
Tersedianya data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu
5
Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017
1
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam
2
Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 42
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
6
7
2
Terwujudnya Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua) Meningkatnya Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan yang Terpadu dan Berkualitas
3
1
Adanya Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua)
1
Angka Melek Huruf (persen)
2
Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
3
Angka Partisipasi Kasar (APK) a. SD/Sederajat (%) b. SMP/Sederajat (%) c. SMA/Sederajat (%)
4
Angka Partisipasi Murni (APM) a. SD/Sederajat (%) b. SMP/Sederajat (%) c. SMA/Sederajat (%)
8
9
Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pendidikan, Formal maupun Informal
1
Rasio Guru Murid a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/MA
2
Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang SMA/Sederajat
3
Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah
Meningkatnya Akses Masyarakat 1 terhadap Pelayanan Kesehatan yang 2 berkualitas
Meningkatnya Angka Harapan Hidup Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
3
Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
4
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih(%)
5
Rasio Dokter per 100.000 penduduk a. b. c. d.
6
Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Paramedis
Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 43
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
10 11
2
3
Menurunnya Tingkat Kemiskinan 1 Menjadi 9,45 % dari jumlah Penduduk pada akhir tahun 2017 Terlaksananya revitalisasi pertanian 1 yang didukung pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah 2
Persentase penduduk miskin Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas tanaman pangan Produktivitas Padi (Ton/Ha) a. b. c. d. e. f. g.
3
Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB
4
Meningkatnya Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a. b. c. d. e.
12
13
Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan meningkatnya kesejahteraan nelayan
Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
Padi Kedelai Jagung Kacang Hijau Kacang Tanah Ubi Jalar Ubi Kayu
1
Sapi Kerbau Kambing Ayam Itik
Meningkatnya produksi a. Perikanan tangkap b. Perikanan budidaya
2
Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB
3
Terlaksananya program minapolitan dalam mendukung peningkatan pendapatan nelayan secara berkesinambungan
1
Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah
2
Meningkatnya unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 44
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
14
2
3
Meningkatnya kualitas infrastruktur 1 yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat 2
Meningkatnya kualitas dan jaringan infrastruktur jalan dan jembatan Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan)
3
Meningkatnya kualitas dan jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan
4
Meningkatnya Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan
5
Meningkatnya Rumah Tangga yang terlayani listrik
6
Meningkatnya rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu
1
Meningkatnya kualitas lingkungan
2
Berkurangnya daerah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana
16
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian
1
Berkurangnya kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
17
Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan
1
Terlaksananya Rakorpimda
1
Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin
Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam pembangunan daerah
1
Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
15
18 19
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 45
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
C.
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA DALAM RPJM KABUPATEN BIREUEN 2012-2017 1.
Strategi dan Arah Kebijakan Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Bireuen mencapai tujuan dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan programprogram indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan
salah
satu
rujukan
penting
dalam
perencanaan
pembangunan daerah (strategy focussed-management). Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran
akan
dicapai
yang
selanjutnya
diperjelas
dengan
serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 46
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Strategi
dan
arah
kebijakan
yang
dilaksanakan
oleh
Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam kurun waktu 5 tahun (Tahun 2012 – 2017) disajikan pada tabel 2.1 berikut :
VISI : KABUPATEN BIREUEN YANG BERMARTABAT DAN MANDIRI BERLANDASKAN UUPA Tabel II.2 MISI 1 MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG ISLAMI, BERBUDAYA, BERSIH DAN BERWIBAWA
No
TUJUAN
No
SASARAN
STRATEGI
No
1
2
3
5
6
7
1
Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang Islami, Berbudaya, Bersih dan Berwibawa.
1
Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang Islami, bersih dan berwibawa yang didukung terobosan kinerja secara terpadu, akuntabel dan integritas
1
1
2
Meningkatnya kapasitas keuangan daerah dalam menunjang pembangunan daerah dan mendukung penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang didukung manajemen pelayanan yang profesional, SDM aparatur berintegritas, dan penerapan standar pelayanan minimal
2
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan yang inovatif dan partisipasif
4
Peningkatan kapasitas transparansi, dan akuntabilitas kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan implementasi pembangunan yang didukung dengan pengembangan dan penerapan egovernment. Penguatan nilai-nilai islami dan prinsipprinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang baik guna terciptanya tata kelola pemerintahan yang islami dan berwibawa Peningkatan kapasitas, transparansi dan akuntabilitas kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang didukung dengan pengembangan penerapan egovernment Peningkatan kompetensi sumberdaya aparatur dalam menunjang pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembngunan
‘
3
4
4
No
3
ARAH KEBIJAKAN 8
Mengimplementasikan nilai-nilai Islami dalam penyelenggaraan pemerintahan
2
Meningkatkan pemahaman dan ketaatan masyarakat serta aparatur pemerintah terhadap pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam,
3
Meningkatkan peran ulama terhadap penetapan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam mendukung percepatan penerapan nilai-nilai Dinul Islam
4
Membangun transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang didukung penerapan egovernment,
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 47
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
5
4
Meningkatnya implementasi nilainilai Dinul Islam dalam tatanan pemerintahan dan kehidupan masyarakat
5
6
7
8
5
Penguatan kapasitasa DPRK dalam melaksanakan fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan kinerja pemerintah daerah
5
6
Penguatan kualitas perencanaan pembangunan yang inovatif, integratife dan partisipasif yang didukung sistem informasi teknologi dan data informasi statistik yang akurat dan tepat waktu Peningkatan kualitas manajemen pelayanan yang efektif dan professional sesuai standar pelayanan minimal serta penguatan SDM aparatur yang berintegritas Peningkatan pengawasan internal secara terpadu dan mendorong penerapan pengendalian internal yang efektif Peningkatan optimalisasi sumbersumber penerimaan daerah, termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam upaya terciptanya kemandirian daerah Peningkatan pemahaman dan ketaatan masyarakat serta aparatur pemerintah terhadap pelaksanaan nilainilai dinul islam Peningkatan peran ulama terhadap penetapan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam mendukung percepatan penerapan nilai-nilai dinul islam
6
Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur secara bertahap dan berkesinambungan dalam menunjang pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan secara partisipatif yang didukung keakuratan data dan informasi
7
8
9
10
11
7
Meningkatkan optimalisasi sumbersumber penerimaan daerah, termasuk Pendapatan Asli Daerah guna terciptanya kemandirian daerah
8
Menguatkan kapasitas DPRK dalam melaksanakan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan kinerja pemerintah daerah
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 48
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Tabel II.3 MISI 2 MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
No
TUJUAN
No
SASARAN
No
STRATEGI
No
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang terpadu dan berkualitas
1
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dalam mendukung pengembangan zona pendidikan Kota Santri di wilayah barat (Samalanga dan sekitarnya) dan Kota pelajar di wilayah Timur (Matangglumpang Dua dan sekitarnya Peningkatan akses pelayanan pendidikan berkualitas dan terjangkau, baik formal maupun informa Penguatan kapasitas dan kemandirian kelembagaan dayah dalam rangka optimalisasi peran dayah dalam pembangunan daerah Peningkatan pemerataan tenaga pendidik berkualitas di semua jenjang pendidikan dan wilayah Peningkatan kompetensi tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan
1
Menetapkan zona pendidikan Kota Santri di wilayah barat (Samalanga dan sekitarnya) dan Kota pelajar di wilayah Timur (Matangglumpang Dua dan sekitarnya) melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
2
Memperluas akses pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau, baik formal maupun informal Meningkatkan pemerataan tenaga pendidik berkualitas di semua jenjang pendidikan dan wilayah
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang modern dan berkualitas di semua strata pelayanan Peningkatan kompetensi sumberdaya kesehatan secara bertahap dan berkesinambungan dalam mendukung pelayanan kesehatan berkualitas
1
1
Meningkanya Kualitas Sumber Daya Manusia Secara Berkelanjutan
2
3
4
5
2
Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
1
2
3
4
Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan
5
Menguatkan kapasitas dan kemandirian lembaga dayah dalam rangka meningkatkan peran dayah dalam pembangunan daerah Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang modern dan berkualitas
2
Meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 49
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
6
7
8
3
Perluasan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas yang didukung pemerataan sumberdaya kesehatan serta peningkatan mutu jaminan kesehatan masyarakat secara bertahap Peningkatan kualitas manajemen kesehatan berbasis sistem informasi dan teknologi kesehatan Peningkatan kesadaran masyarakat berpirilaku yang sehat dan mendukung pola hidup bersih
3
Memperluas dan menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
4
Membangun kesadaran masyarakat dalam berperilaku yang bersih dan sehat
4
5
Tabel II. 4 MISI 3 MEMBERDAYAKAN EKONOMI BERDAYA SAING SECARA BERKELANJUTAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL No 1
1
TUJUAN 2
Menumbuhkembangkan dan menguatkan ekonomi masyarakat yang berdaya saing secara berkelanjutan berbasis sumber daya lokal
No
SASARAN
No
3
4
5
1
Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 9,45 persen dari jumlah penduduk pada akhir tahun 2017
1
2
Terlaksananya revitalisasi pertanian yang didukung pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah
2
STRATEGI 6
Percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi yang memadai dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama irigasi, jalan produksi, dan jalan usaha tani Pengembangan sektor ekonomi unggulan berbasis potensi dan karakteristik wilayah, terutama sektor pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan, dan UMKM dalam rangka perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bireuen
No
ARAH KEBIJAKAN
7
8
1
Membangun infrastruktur ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama irigasi, jalan produksi, dan jalan usaha tani
2
Mengembangkan sektor ekonomi unggulan, terutama sektor pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan, dan UMKM dalam rangka perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bireuen
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 50
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
6
7
8
3
Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan meningkatnya kesejahteraan nelayan Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
3
Percepatan pengembangan industri pengolahan berbasis sumber daya lokal dan ramah lingkungan
3
4
Pengembangan pariwisata yang memperhatikan nilai-nilai Islami dan budaya lokal
4
Membangun iklim usaha dan investasi yang kondusif dalam rangka percepatan pembangunan daerah Mengembangkan industri pengolahan secara terpadu berbasis sumber daya lokal dan ramah lingkungan
5
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat
5
Peningkatan iklim usaha dan investasi yang kondusif
5
6
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu
6
Peningkatan promosi potensi komoditi andalan dan unggulan Kabupaten Bireuen secara berkesinambungan Penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, meliputi, peningkatan sarana dan prasarana, penguatan kelembagaan nelayan, normalisasi kuala, dan pengembangan budidaya perikanan darat dan laut.
6
4
7
7
Mengembangkan dan membenahi daya tarik wisata yang memperhatikan nilai-nilai Islami dan budaya lokal Meningkatkan promosi potensi komoditi andalan dan unggulan Kabupaten Bireuen Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang didukung pengembangan program minapolitan, meliputi sarana dan prasarana, penguatan kelembagaan nelayan, normalisasi kuala, dan pengembangan budidaya perikanan darat dan laut.
Tabel II.5 MISI 4 MEMBERDAYAKAN MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KEBERLANJUTAN PERDAMAIAN BERDASARKAN UUPA
No 1
1
TUJUAN 2
Menguatkan persatuan dan keberlanjutan perdamaian berdasarkan UUPA
No 3
1
SASARAN 4
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian
No 5
1
STRATEGI 6
Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian
No 7
1
ARAH KEBIJAKAN 8
Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 51
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
2
Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian
2
3
Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan
3
4
Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam pembangunan daerah.
4
6
7
8
Peningkatan kerjasama yang sinergis lintas sektor dalam menjaga keamanan dan keutuhan perdamaian berdasarkan UUPA Penguatan interaksi sosial kemasyarakatan sesuai budaya dan adat istiadat
2
Menjalin kerjasama yang sinergis lintas sektor dalam menjaga keamanan dan keutuhan perdamaian berdasarkan UUPA
3
Penguatan peran kelembagaan adat dalam mendukung perdamaian dan berperan signifikan dalam pembangunan daerah
4
Memupuk dan memperkuat interaksi sosial kemasyarakatan sesuai budaya dan adat istiadat Menguatkan peran kelembagaan adat dalam mendorong keberlanjutan perdamaian dan mendukung percepatan pembangunan daerah.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 52
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
2.
Rencana Kinerja. Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015 yang dijabarkan dari RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012–2017 merupakan dokumen kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima amanat tentang tingkat kinerja dari suatu indikator yang telah ditentukan, dan harus dicapai dalam Tahun Anggaran 2015. Tahun 2015 merupakan tahun ke tiga dalam pelaksanaan RPJM
Kabupaten
Bireuen
2012-2017.
Mencermati
arah
dan
kebijakan pada RPJM Kabupaten Bireuen 2012-2017 maka pada tahun 2015, prioritas pembangunan ini kemudian diturunkan dalam penentuan target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka menengah. Ini bisa dimaknai bahwa target pencapaian tahunan merupakan
bagian
dari
target
yang
lebih
strategis,
seperti
pencapaian target jangka menengah (5 tahunan). Tabel di bawah berisi indikator dan target kinerja untuk setiap sasaran pada tahun 2015, setiap sasaran telah dirumuskan dalam indikator dan target kinerja yang spesifik dan terukur. Tabel II.6 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 No
Sasaran Stategis
1
2
1
Meningkatnya Implimentasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Islami, Bersih, Dan Berwibawa Yang Didukung Terobosan Kinerja Secara Terpadu, Akuntabel Dan Integritas.
Indikator Kinerja 3
1 2 3 4 5
Satuan
Target
4
5
Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai EKPPD
Nilai
CC
Nilai
Tinggi
Opini BPK atas laporan keuangan Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu
Opini
WTP
Waktu
November 2015
%
80
Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 53
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan) Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti (obrik)
Orang
7
Obrik
80
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK
%
99,61
%
39,96
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat
%
85
2
Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan
Hari
5
%
83
Qanun
1
%
100
6 6 2
3
4
5
6
Meningkatnya Kapasitas Keuangan Daerah Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dan Mendukung Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Didukung Manajemen Pelayanan yang Profesional, SDM Aparatur Berintegritas, dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1
3
Persentase penduduk memiliki KTP
Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan yang Inovatif, Integratif dan Partisipasif
1
Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan
2
persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu
3
Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017
Qanun
2
Meningkatnya Implementasi Nilai-Nilai Dinul Islam Dalam Tatanan Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
1
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam
kasus
100
2
Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam
kali
2
Terwujudnya Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua)
1
Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua)
-
Perturan Bupati
2
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 54
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
7
2
Meningkatnya Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan yang Terpadu dan Berkualitas
3
1
Angka Melek Huruf (persen)
2
Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
3
Angka Partisipasi Kasar (APK) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Angka Partisipasi Murni (APM) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Rasio Guru Murid a) SD/MI b) SMP/MTs c) SMA/MA Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/DIV pada jenjang SMA/Sederajat
4
8
Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pendidikan, Formal maupun Informal
1
2
9
Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
Menurunnya Tingkat Kemiskinan Menjadi 9,45 % dari jumlah Penduduk pada akhir tahun 2017
5
%
98,92
Tahun
9,36
% % %
100 96 90
% % %
98 86 85
Rasio Rasio Rasio %
1 : 27 1 : 24 1 : 25 99,90
%
60
3
Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah
1
Angka Harapan Hidup
Tahun
72,51
2
Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
Orang
75
3
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
Bayi
5
4
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
%
90
5
Rasio Dokter per 100.000 penduduk a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi Persentase penduduk miskin
Rasio Rasio Rasio Rasio %
5,82 23 5,5 308 70
%
19,06
6 10
4
1
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 55
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
11
Terlaksananya revitalisasi pertanian yang didukung pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah
3
1
2 3
12
13
14
Produktivitas Padi (Ton/Ha) a) Padi b) Kedelai c) Jagung d) Kacang Hijau e) Kacang Tanah f) Ubi Jalar g) Ubi Kayu Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Ayam e) Itik Produksi a) Perikanan tangkap b) Perikanan budidaya Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB (%)
4
5
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha %
7,00 1,80 3,00 1,90 1,80 2,25 2,40 3,75
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
70.937 2.466 36.358 366.465
Ton Ton %
18.485 14.110 4,5
Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan meningkatnya kesejahteraan nelayan
1
Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
1
Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah
%
33,66
2
Unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah (Koperasi yang aktif)
unit
184
1
Kualitas dan jaringan infrastruktur a. Jalan Kabupaten b. Jembatan Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan)
Meter % Rasio
56.275 85 1 : 0,251
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat
2
2
3
Luas jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan
%
45,04
4
Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan
%
49,0
5
Rumah Tangga yang terlayani listrik
%
97,20
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 56
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
15
2
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu
3
4
5
8
rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa
Unit
365
1
kualitas lingkungan a. Penanganan banjir b. Wilayah tanggap darurat Persentase wilayah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana
% % %
60 65 40
2
16
17 18 19
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan
1
Kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
%
65
1
Rakorpimda
%
100
1
Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin
%
30
Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam pembangunan daerah
1
Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
%
65
1. 2. cana Kinerja. 3.
Program untuk Pencapaian Sasaran Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJM Kabupaten Bireuen, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2015 sebagai berikut :
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 57
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Tabel II.7 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015 No
Sasaran Stategis
Didukung Jumlah Program
1
2
3
1
Meningkatnya Implimentasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Islami, Bersih, Dan Berwibawa Yang Didukung Terobosan Kinerja Secara Terpadu, Akuntabel Dan Integritas. Meningkatnya Kapasitas Keuangan Daerah Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dan Mendukung Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Didukung Manajemen Pelayanan yang Profesional, SDM Aparatur Berintegritas, dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan yang Inovatif, Integratif dan Partisipasif Meningkatnya Implementasi Nilai-Nilai Dinul Islam Dalam Tatanan Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat Terwujudnya Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua) Meningkatnya Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan yang Terpadu dan Berkualitas Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pendidikan, Formal maupun Informal Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang berkualitas Menurunnya Tingkat Kemiskinan Menjadi 9,45 % dari jumlah Penduduk pada akhir tahun 2017 Terlaksananya revitalisasi pertanian yang didukung pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan meningkatnya kesejahteraan nelayan Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan
16
2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4 3
11 7 1 6 9 13 1 14 10 8 17 8 3 2 2
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 58
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
19
4.
3
Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat mendukung perdamaian dan berperan strategis pembangunan daerah
dalam dalam
1
Perjanjian Kinerja 2015 Dokumen
Perjanjian
kinerja
merupakan
dokumen
pernyataan/kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2015 dilakukan dengan mengacu kepada RPJM Kabupaten Bireuen , RKPK 2015, IKU dan APBD. Pemerintah Kabupaten Bireuen telah menetapkan Perjanjian Kinerja sebagai berikut : Tabel II.8 Perjanjian Kinerja Kabupaten Bireuen Tahun 2015 No
Sasaran Stategis
1
2
1
Meningkatnya Implimentasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Islami, Bersih, Dan Berwibawa Yang Didukung Terobosan Kinerja Secara Terpadu, Akuntabel Dan Integritas.
Indikator Kinerja 3
1 2 3 4 5 6 6
Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai EKPPD Opini BPK atas laporan keuangan Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan) Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti
Satuan
Target
4
5
Nilai
CC
Nilai
Tinggi
Opini
WTP
Waktu
Novembe r 2015
%
80
Orang
7
Obrik
80
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 59
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
2
Meningkatnya Kapasitas Keuangan Daerah Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dan Mendukung Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Didukung Manajemen Pelayanan yang Profesional, SDM Aparatur Berintegritas, dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1
Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan yang Inovatif, Integratif dan Partisipasif
3
4
5
6
7
3
4
5
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK
%
99,61
%
39,96
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat
%
85
2
Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan
Hari
5
3
Persentase penduduk memiliki KTP
%
83
1
Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan
Qanun
1
2
Persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu
%
100
3
Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017
Qanun
2
Meningkatnya Implementasi Nilai-Nilai Dinul Islam Dalam Tatanan Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
1
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam
kasus
100
2
Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam
kali
2
Terwujudnya Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua) Meningkatnya Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan yang Terpadu dan Berkualitas
1
Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua)
-
Perturan Bupati
1
Angka Melek Huruf (persen)
%
98,92
2
Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
Tahun
9,36
3
Angka Partisipasi Kasar (APK) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat
% % %
100 96 90
2
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 60
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
8
Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pendidikan, Formal maupun Informal
1
2
9
Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
11
Menurunnya Tingkat Kemiskinan Menjadi 9,45 % dari jumlah Penduduk pada akhir tahun 2017 Terlaksananya revitalisasi pertanian yang didukung pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah
4
5
% % %
98 86 85
Rasio Rasio Rasio %
1 : 27 1 : 24 1 : 25 99,90
%
60
3
Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah
1
Angka Harapan Hidup
Tahun
72,51
2
Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
Orang
75
3
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
Bayi
5
4
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
%
90
5
Rasio Dokter per 100.000 penduduk a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi Persentase penduduk miskin
Rasio Rasio Rasio Rasio %
5,82 23 5,5 308 70
%
19,06
Produktivitas Padi (Ton/Ha) a) Padi b) Kedelai c) Jagung d) Kacang Hijau e) Kacang Tanah f) Ubi Jalar g) Ubi Kayu Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha %
7,00 1,80 3,00 1,90 1,80 2,25 2,40 3,75
6 10
Angka Partisipasi Murni (APM) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Rasio Guru Murid a) SD/MI b) SMP/MTs c) SMA/MA Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/DIV pada jenjang SMA/Sederajat
1
1
2
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 61
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
3
12
13
14
5
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
70.937 2.466 36.358 366.465 366.465
Ton Ton %
18.485 14.110 4,5
Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan meningkatnya kesejahteraan nelayan
1
Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
1
Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah
%
33,66
2
Unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah (Koperasi yang aktif)
unit
184
1
Kualitas dan jaringan infrastruktur a) Jalan Kabupaten b) Jembatan Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan)
Meter % Rasio
56.275 85 1 : 0,251
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat
2
2
15
Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Ayam e) Itik Produksi a) Perikanan tangkap b) Perikanan budidaya Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB (%)
4
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu
3
Luas jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan
%
45,04
4
Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan
%
49,0
5
Rumah Tangga yang terlayani listrik
%
97,20
8
rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa
Unit
365
1
kualitas lingkungan a) Penanganan banjir b) Wilayah tanggap darurat Persentase wilayah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana
% % %
60 65 40
2
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 62
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
16
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan
1
Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam pembangunan daerah
17 18 19
3
4
5
Kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
%
65
1
Rakorpimda
%
100
1
Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin
%
30
1
Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
%
65
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 63
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
D
alam rangka mempertanggungjawabkan kinerja pelaksanaan pembangunan
dan
penyelenggaraan
pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Bireuen tidak luput dari kewajiban
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai suatu wujud pertanggungjawaban yang komprehensif atas pelaksanaan seluruh tugas dan kegiatan yang dilaksanakan baik kepada negara maupun masyarakat di wilayah Kabupaten Bireuen. Pada Bab ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen disusun sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masingmasing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam Dokumen RPJM Kabupaten Bireuen. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip good governance dimana salah satu pilarnya, adalah akuntabilitas yaitu yang akan menunjukkan sejauh mana instansi pemerintah telah memenuhi tugas yang dimandatkan dalam penyedian layanan publik baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan
menjadi
bagian
penting
dalam
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 64
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
memastikan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen sebagai bagian dari pemenuhan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Bireuen. 1.
Komitmen Pimpinan Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran mewujudkan
Visi
dan
Misi
Pemerintah
Kabupaten
dalam
Bireuen,
ditentukan oleh kerja sama antara aparatur pemerintah dan masyarakat. Sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pemerintah Kabupaten Bireuen mengemban tanggung jawab yang telah diamanahkan untuk memajukan dan memakmurkan segenap masyarakat Kabupaten Bireuen, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan dan dituangkan dalam RPJM Kabupaten Bireuen tahun 2012 - 2017. 2.
Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi. a.
Penerapan absensi elektronik sidik jari (finger Print) di semua Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK).
b.
Penyelenggaraan beberapa inovasi pelayanan publik sebagai wujud strategi peningkatan kualitas pelanyanan publik.
c.
Pelaksanaan PATEN di 17 (tujuh belas) Kecamatan.
d.
Pelaksanaan survey
Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam rangka mengevaluasi penyelenggaraan
pelayanan
sekaligus
mendapat
bahan
masukan dalam upaya perbaikan pelayanan publik. e.
Sistem Informasi Manajemen sebagai upaya untuk memberi jaminan konsisten perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, sampai evaluasi.
3.
Pengintegrasian Sistem Informasi Kinerja
aparatur
pemerintah
bisa
optimal
jika
dalam
pelaksaannya di dukung oleh teknologi. Teknologi memungkinkan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 65
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
pelayanan lebih cepat, mudah dan hasil yang lebih valid sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sistem Akuntabilitas yang dimulai dari perencanaan, penganggaran pelaksanaan hingga pelaporan sudah didukung oleh informasi manajemen pembangunan daerah Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran baik bersumber dari APBN, APBK atau sumbersumber anggaran lainnya yang lazim disebut dengan TEPRA. 4.
Tindak Lanjut. a.
Reviu Evaluasi LKIP yang dilaksanakan oleh Inspektorat untuk seluruh
Satuan
Kerja
Perangkat
Kabupaten
dimanfaatkan untuk menilai kinerja bagi SKPK
sudah terhadap
pencapaian rencana dan pelaksanaan pembangunan. b.
Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dapat segera memperbaiki
tingkat
kemajuan
pelaksaan
pembangunan
berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan sehingga proses monitoring dan evaluasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. A.
PENGUKURAN KINERJA. Penyelenggaraan SAKIP Pemerintah Kabupaten Bireuen yang meliputi Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja yang berpedoman pada Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 66
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Bireuen yang sudah tercantum dalam lampiran Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun
2014
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Kabupaten Bireuen Tahun 2012- 2017. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator
kinerja
sasaran.
Predikat
nilai
capaian
kinerjanya
dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut: Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 2. 3. 4.
> 85 76 < x ≤ 85 55 < x ≤ 75 < 55
Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Tidak Berhasil
Kerangka Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuen mengacu pada Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman
Penyusunan
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut menggunakan rumus sebagai berikut: 1.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus : LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 67
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Capaian Indikator Kinerja =
2.
Realisasi
x 100%
Rencana
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja =
Rencana-(Realisasi-Rencana) Rencana
x 100%
Atau
Capaian Indikator Kinerja =
(2xRencana) - Realisasi
x 100%
Rencana
berdasarkan hasil evaluasi kinerja, maka dilakukan analisis pencapaian kinerja yang dapat memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapaianya kinerja yang diharapkan. Berikut beberapa pengertian indikator : 1.
Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome)
2.
Indikator Sasaran Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan sasaran. kualitatif
mengenai Indikator dan
keberhasilan sasaran
satuannya
atau
dilengkapi untuk
kegagalan dengan
pencapaian
dengan
mempermudah
target
pengukuran
pencapaian sasaran. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 68
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
3.
Realisasi Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bireuen sudah tercantum dalam lampiran Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017, Indikator yang menjadi Indikator Kinerja Utama Daerah harus menjadi bagian dari indikator kinerja utama dari masing-masing Organisasi.
B.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA Secara umum Pemerintah Kabupaten Bireuen telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kabupaten
Bireuen Tahun 2012-2017. Capaian Indikator Kinerja Kabupaten Bireuen Tahun 2015 sebagai berikut : 1.
Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015. Tabel III.2 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
1 1
2 Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai EKPPD
3 Nilai
4 B
5 -
Nilai Capaian % 6 -
Nilai
Tinggi
-
-
Opini BPK atas laporan keuangan Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu
Opini
WTP
-
-
Waktu
Desember 2015
Desember 2015
100
2 3 4
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 69
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
16 17
18
19 20
2 Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan) Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti (obrik) Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan Persentase penduduk memiliki KTP Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017 Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua) Angka Melek Huruf (persen) Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
3 %
4 80
5 75
6 93,75
Orang
7
6
85,71
Obrik
80
79
98,75
%
9,61
10,82
112,59
%
39,96
39,60
99,08
%
85
85,14
100,17
Hari
5
5
100
%
83
130,18
156,84
Qanun
1
1
100
%
100
100
100
Qanun
2
2
100
kasus
150
20
13,33
kali
2
2
100
Peraturan Bupati
1
1
100
%
98,92
99
100,89
Tahun
9,36
9,4
100,42
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 70
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
21
Angka Partisipasi Kasar (APK) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Angka Partisipasi Murni (APM) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Rasio Guru Murid a) SD/MI b) SMP/MTs c) SMA/MA Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang SMA/Sederajat Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah Angka Harapan Hidup Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih Rasio Dokter per 100.000 penduduk a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi Persentase penduduk miskin Produktivitas Padi (Ton/Ha) a) Padi b) Kedelai c) Jagung d) Kacang Hijau e) Kacang Tanah f) Ubi Jalar g) Ubi Kayu Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB
22
23
24 25 26 27 28 29 30
31 32 33
34
3
4
5
6
% % %
100,00 96,00 90,00
100,00 100,00 54,65
100,00 104,16 64,29
% % %
98,00 86,00 85,00
98,34 89,23 54,66
100,34 103,75 64,30
Rasio Rasio Rasio %
1 : 27 1 : 24 1 : 25 99,90
1 : 15 1 : 12 1 : 13 96,04
55,56 50,00 52,00 96,14
%
60,00
-
-
Tahun Orang
72,51 75
72,5 11
99,98 14,66
Bayi
5
16
320
%
90,00
89,64
99,60
Orang Orang Orang Orang %
5,82 23 5,5 308 70,00
28 25 4 409 -
481,09 108,69 7,27 132,79 -
%
19,06
16,94
88,88
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha %
7,00 1,80 3,00 1,90 1,80 2,25 2,40 3,75
6,26 1,60 3,80 1,50 1,50 15,67 19,20 -
89,42 88,89 126,67 78,95 83,33 696,44 800,00 -
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 71
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN 1 35
36 37 38
39
40
41 42
43 44 45 46 47 48
2 Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Ayam e) Itik Produksi a) Perikanan tangkap b) Perikanan budidaya Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah Unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah (Koperasi yang aktif) Kualitas dan jaringan infrastruktur a. Jalan Kabupaten b. Jembatan Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan) Luas jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan Rumah Tangga yang terlayani listrik rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa kualitas lingkungan a. Penanganan banjir b. Wilayah tanggap darurat Persentase wilayah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana Kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
3
4
5
6
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
70.937 2.466 36.358 366.465 366.465
71.472 2.276 30.613 761.955 376.471
100,75 92,29 84,19 207,92 102,73
Ton Ton %
18.485 14.110 4,5
15.712,25 12.974 8,10(*)
85 91,94 180
%
33,66
33,66
100
unit
184
184
100
Meter % Rasio
56.275 85 1 : 0,251
70.759,36 85 1 : 0,251
125,73 100 100
%
45,04
54,41
120
%
49,0
64,95
132,55
%
97,20
98,66
101,50
Unit
365
176
48,21
% % %
60 65 40
45 40 50
64 62 125
%
65
-
-
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 72
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN 1 49 50 51
2 Rakorpimda Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
2.
Perbandingan
antara
3 % %
4 100 30
5 100 -
6 100 -
%
65
65
100
Kinerja
serta
Realisasi
Indikator
Capaian Kinerja Tahun 2014 Dengan Tahun 2015 Tabel III.3 Membandingkan antara Realisasi Indikator Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015 Target No
Sasaran Stategis
1
2
1
Meningkatnya Implimentasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Islami, Bersih, Dan Berwibawa Yang Didukung Terobosan Kinerja Secara Terpadu, Akuntabel Dan Integritas.
Indikator Kinerja
1 2 3 4
5
6
6
Realisasi
Satuan
Nilai Capaian %
2014
2015
2014
2015
2014
2015
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai EKPPD
Nilai
CC
B
C
-
62,61
-
Opini BPK atas laporan keuangan Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan) Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti (obrik)
Nilai
Tinggi
Tinggi
Tinggi
-
100
-
Opini
WTP
WTP
WTP
-
100
-
Waktu
Des 2014
Des 2015
Des 2014
Des 2015
100
98
%
64,5
80
88,5
75
137
93,75
Orang
40
7
32
6
80
85,71
Obrik
70
80
60
79
85,71
98,75
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 73
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
2
Meningkatnya Kapasitas Keuangan Daerah Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dan Mendukung Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Didukung Manajemen Pelayanan yang Profesional, SDM Aparatur Berintegritas, dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1
Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan yang Inovatif, Integratif dan Partisipasif
3
4
5
6
4
5
6
7
8
9
10
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK
3
%
-
9,61
-
10,82
-
112,59
%
-
39,96
-
39,60
-
99,08
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat
%
83
85
84,35
85,14
102
100,17
2
Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan
Hari
5
5
5
5
100
100
3
Persentase penduduk memiliki KTP
%
100
83
92,4
92
156,84
1
Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan
Qanun
1
1
1
1
100
100
2
persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu
%
100
100
100
100
100
100
3
Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017
Qanun
1
2
1
2
100
100
Meningkatnya Implementasi NilaiNilai Dinul Islam Dalam Tatanan Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
1
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam
kasus
200
150
50
20
25
13,33
2
Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam
kali
1
2
1
2
100
100
Terwujudnya Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpang dua)
1
Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpang dua)
Peratu ran Bupati
-
1
-
1
-
100
2
130,18
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 74
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
7
Meningkatnya Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan yang Terpadu dan Berkualitas
3
1
Angka Melek Huruf (persen)
2
Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
3
Angka Partisipasi Kasar (APK) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Angka Partisipasi Murni (APM) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Rasio Guru Murid a) SD/MI b) SMP/MTs c) SMA/MA
4
8
9
Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pendidikan, Formal maupun Informal
Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
1
Menurunnya Tingkat Kemiskinan Menjadi 9,45 % dari jumlah Penduduk pada akhir tahun 2017
5
6
7
8
9
10
98,79
98,92
98,48
99
99,50
100,89
Tahun
9,33
9,36
9,33
9,4
100
100,42
% % %
100 94 85
100 96 90
106 87 54,44
100 100 54,65
106 92,55 94
% % %
97 82 80
98 86 85
83 82 44,42
98,34 89,23 54,66
86 100 56
100,34 103,75 64,30
Rasio Rasio Rasio
1 : 22 1 : 18 1 : 20
1 : 27 1 : 24 1 : 25
1 : 16 1 : 13 1 : 8,3
1 : 15 1 : 12 1 : 13
73 72 42
55,56 50 52
100 104,16 64,29
2
Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang SMA/Sederajat
%
99,70
99,90
92,22
96,04
92,49
96,14
3
Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah
%
-
60
-
-
-
-
1
Angka Harapan Hidup
Tahun
72,7
72,51
72,7
72,5
100
99,98
2
Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
Orang
10
75
12
11
120
14,66
3
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
Bayi
5
5
55,55
16
33,33
320
4
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
%
96
90
-
89,64
-
99,6
5
Rasio Dokter per 100.000 penduduk a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis
Orang Orang Orang Orang
5,72 36 4 307
5,82 23 5,5 308
5,56 43 4 651
28 25 4 409
97 119 100 212
%
-
70
-
-
-
481,0 9 108,6 9 7,27 132,7 9 -
%
17,14
19,06
-
16,94
-
88,88
6 10
4
%
1
Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi Persentase penduduk miskin
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 75
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
11
Terlaksananya revitalisasi pertanian yang didukung pengembangan komoditas unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah
3
1
2
3
12
13
14
Produktivitas Padi (Ton/Ha) a) Padi b) Kedelai c) Jagung d) Kacang Hijau e) Kacang Tanah f) Ubi Jalar g) Ubi Kayu Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Ayam e) Itik
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha %
5
6
7
8
6,10 1,50 2,90 1,85 1,70 17,50 20,20 0,25
7,00 1,80 3,00 1,90 1,80 2,25 2,40 3,75
6,26 1,54 3,74 1,36 1,48 17,71 18,22 0,24
6,26 1,60 3,80 1,50 1,50 15,67 19,20 -
70.598 71.472 101,14 2.714 2.276 112,24 39.926 30.613 113,60 783.500 761.955 120,36 190.028 376.471 90,80
100,75 92,29 84,19 207,92 102,73
66.798 70.937 2.418 2.466 35.145 36.358
Ton
18.485 18.485
18.574
Ton %
14.190 14.110 3,50 4,50
14.571 12.974 3,50 8,10(*)
366.465
209.275
366.465
1
Berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa serta meningkatnya kapasitas UMKM berbasis sumber daya lokal
1
Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah
%
32,5
33,66
3,20
2
Unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah (Koperasi yang aktif)
unit
30
184
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat
1
Kualitas dan jaringan infrastruktur a) Jalan Kabupaten b) Jembatan Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan)
Meter %
54.22 5 70
56.27 5 85
2
Rasio
10
89,42 88,89 126,67 78,95 83,33 696,44 800 -
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
650.921
9
102,60 103,00 129,00 73,55 87,06 102,00 91,00 96
Berkembangnya ekonomi masyarakat pesisir dan meningkatnya kesejahteraan nelayan
2
Produksi a) Perikanan tangkap b) Perikanan budidaya Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB (%)
4
15.712,25
101
85
103 100
91,94 180
33,66
9,84
100
30
184
100
100
48.56 9 70
70.759,36
99,12 0 100
125,7 3 100
100
100
85
1 : 25,22 1 : 0,251 1 : 25,221 : 0,251
3
Luas jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan
%
41,21
45,04
47,95
54,41
126,41
120
4
Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan
%
48,00
49,0
37,00
64,95
78,72
132,55
5
Rumah Tangga yang terlayani listrik
%
44,47
97,20
53,40
98,66
131,20 101,50
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 76
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
15
16
17
18 19
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Unit
357
365
413
176
137,66
48,21
% %
70 20
60 65
45 20
45 40
64,28 100
64 62
%
20
40
20
50
100
125
Kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
%
-
65
-
-
-
-
1
Rakorpimda
%
100
100
100
100
100
100
1
Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
%
20
30
20
0
100
0
%
-
65
-
65
-
100
8
rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa
Terciptanya kelestarian lingkungan dan pengelolaan kebencanaan yang terpadu
1
kualitas lingkungan a) Penanganan banjir b) Wilayah tanggap darurat Persentase wilayah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan perdamaian Terbangunnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga keamanan dan perdamaian Terwujudnya supremasi hukum yang berkeadilan Meningkatnya eksistensi kelembagaan adat dalam mendukung perdamaian dan berperan strategis dalam pembangunan daerah
1
3.
2
1
Perbandingan antara Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target Akhir Rencana Jangka Menengah Kabupaten Tahun 2012-2017 Tabel III.4 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH 2015
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
Target
Realisasi
Nilai capaian %
3
4
5
6
8
9
Nilai
B
-
-
-
-
2
Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai EKPPD
Nilai
Tinggi
-
-
-
-
3
Opini BPK atas laporan keuangan
Opini
WTP
-
-
WTP
-
4
Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu
Waktu
Des 2015
Des 2015
100
Des
100
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
2
1
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 77
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
6
8
9
5
Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan) Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti (obrik) Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan Persentase penduduk memiliki KTP Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017 Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua Angka Melek Huruf (persen)
%
80,00
75,00
93,75
100,00
75,00
Orang
7
6
85,71
37
16,22
Obrik
80
79
98,75
90
87,78
%
9,61
10,82
112,59
10,83
99,91
%
39,96
39,60
99,08
26,00
125,31
%
85
85,14
100,17
95,00
89,62
Hari
5
5
100
3
166,67
%
83
130,18
156,84
100
130,18
Qanun
1
1
100
1
100
%
100
100
100
100
100
Qanun
2
2
100
7
28,57
kasus
150
20
13,33
50
40
kali
2
2
100
5
40
Peraturan Bupati
1
1
100
1
100
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18
19 20 21
22
23
24 25 26 27 28
Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Angka Partisipasi Kasar (APK) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Angka Partisipasi Murni (APM) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Rasio Guru Murid a) SD/MI b) SMP/MTs c) SMA/MA Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang SMA/Sederajat Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah Angka Harapan Hidup Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
%
98,92
99
100,89
100
99
Tahun
9,36
9,40
100,42
9,42
99,79
% % %
100 96 90
100 100 54,65
100 104,16 64,29
100 100 100
100 100 54,65
% % %
98 86 85
98,34 89,23 54,66
100,34 103,75 64,30
100 96 95
98,34 92,95 57,54
Rasio Rasio Rasio %
1 : 27 1 : 24 1 : 25 99,90
1 : 15 1 : 12 1 : 13 96,04
55,56 50 52 96,14
1 : 30 1 : 30 1 : 30 100
50 40 43,33 96,04
%
60
-
-
100
-
Tahun Orang
72,51 75
72,50 11
99,98 14,66
72,59 25
99,88 44
Bayi
5
16
320
3
533,33
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 78
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
6
8
9
29
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%) Rasio Dokter per 100.000 penduduk a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi Persentase penduduk miskin Produktivitas Padi (Ton/Ha) a) Padi b) Kedelai c) Jagung d) Kacang Hijau e) Kacang Tanah f) Ubi Jalar g) Ubi Kayu Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Ayam e) Itik Produksi a) Perikanan tangkap b) Perikanan budidaya Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah Unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah (Koperasi yang aktif) Kualitas dan jaringan infrastruktur a) Jalan Kabupaten b) Jembatan Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan) Luas jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan Rumah Tangga yang terlayani listrik rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa kualitas lingkungan a) Penanganan banjir b) Wilayah tanggap darurat Persentase wilayah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana Kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
%
90
89,64
99,6
98
91,47
Orang Orang Orang Orang %
5,82 23 5,5 308 70
28 25 4 409 -
481,09 108,69 7,27 132,79 -
6,02 35 8,0 319 100
465,12 71,43 50 128,22 -
%
19,06
16,94
88,88
9,45
179,26
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha %
7,00 1,80 3,00 1,90 1,80 2,25 2,40 3,75
6,26 1,60 3,80 1,50 1,50 15,67 19,20 9,90
89,42 88,89 126,67 78,95 83,33 696,44 800 264,00
8,00 2,00 3,20 2,00 2,00 2,75 3,00 5,00
78,25 80 118,75 75 75 570,18 640 198,00
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
70.937 2.466 36.358 366.465 366.465
71.472 2.276 30.613 761.955 376.471
100,75 92,29 84,19 207,92 102,73
73.803 2.567 37.827 690.761 381.260
96,84 88,66 80,93 110,31 98,74
Ton Ton %
18.485 14.110 4,5
15.712,25 12.974 8,10(*)
85 91,94 180
19.140 19.572 5,50
82,09 66,29 147,27
%
33,66
33,66
100
34,00
99
unit
184
184
100
10.200
1,80
Meter % Rasio
56.275 85 1 : 0,251
70.759,36 85 1 : 0,251
125,73 100 100
263.048 88 1 : 0,248
26,89 96,59 101,21
%
45,04
54,41
120
53,70
101,32
%
49,0
64,95
132,55
51,00
127,35
%
97,20
98,66
101,50
98,00
100,67
Unit
365
176
48,21
1.966
8,95
% % %
60 65 40
45 40 50
64 62 125
100 100 100
45 40 50
%
65
-
-
100
-
30
31 32 33
34 35
36 37 38
39
40
41 42 43 44 45 46 47 48
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 79
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
49 50 51
2
Rakorpimda Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
4.
3
4
5
6
8
9
% %
100 30
100 -
100 -
100 100
100 -
%
65
65
100
100
65
EVALUASI DAN ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN CAPAIAN KINERJA SASARAN 1 MENINGKATNYA IMPLEMENTASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG ISLAMI, BERSIH, DAN BERWIBAWA YANG DIDUKUNG TEROBOSAN KINERJA SECARA TERPADU, AKUNTABEL DAN INTEGRITAS
Aparat pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah daerah merupakan motor penggerak dalam roda pemerintahan daerah.
Dalam
rangka
meningkatkan
kapasitasnya
terdapat
beberapa indikator, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut : Tabel III.3.4.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
Target
Realisasi
Nilai capaian %
3
4
5
6
7
8
Nilai
B
-
-
-
-
2
Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Nilai EKPPD
Nilai
Tinggi
-
-
-
-
3
Opini BPK atas laporan keuangan
Opini
WTP
-
-
WTP
-
4
Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu Persentase Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan qanun yang disahkan
Waktu
Des 2015
Des 2015
100,00
Des
100,00
%
80,00
75,00
93,75
100,00
75,00
1 1
5
2
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 80
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
3
4
5
6
7
8
6
Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan)
Orang
7
6
85,71
37
16,22
7
Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti (obrik)
Obrik
80
79
98,75
90
87,78
Rata – rata Capaian Kinerja
94,55
69,75
Sasaran 1 (satu) terdiri dari 7 (tujuh) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 94,55% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 69,75%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 1 (satu) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam
relasi
akuntabilitas
antara
pemerintah
menunjukkan
dengan
bahwa
publik.
pemerintah
Konsep memiliki
kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara. Dalam RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017, perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen akan pentingnya akuntabilitas
terlihat
dalam
rumusan
misi
1,
yaitu
“Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, berbudaya bersih dan berwibawa (good and clean governance)”. Tata kelola pemerintahan yang baik lazim di gambarkan dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan juga pengakuan akan kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusanurusan
publik, namun
juga masyarakat dan pihak non
pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 81
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang bagi berbagai pihak. Capaian
indikator
kinerja
yang
sudah
dicapai
menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2014 adalah nilai CC terealisasi C, telah tercapai 62,62 persen atau kategori cukup berhasil. Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Bireuen Tahun 2014 sebesar 46,96 dengan kategori C. Kedepan akan dilaksanakan upaya perbaikan yaitu : a.
Bertekad dan berkomitmen akan memperbaiki Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bireuen.
b.
Berupaya untuk belajar dan memperdalam pengetahuan tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
c.
Melakukan pembenahan dalam tahapan penyusunan LKIP agar lebih sistematis dan terintegrasi.
d.
Meningkatkan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), dan instasi atau institusi terkait Menyelenggarakan SAKIP sesuai dengan Perpres Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai upaya peningkatan tata kelola pemerintahan, partisipasi masyarakat juga didorong melalui ruang keterlibatan publik dalam sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 82
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
2.
Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD). Dalam RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2017, perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen akan pentingnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik terlihat dalam rumusan misi 1, yaitu “Mewujudkan Pemerintahan yang Islami, berbudaya bersih dan berwibawa (good and clean governance)”. Target tahun 2014 dengan nilai Tinggi, terealisasi 100% dengan skor 2,4611 atau nilai Tinggi sedangkan pada tahun 2015 di target dengan nilai Tinggi, tapi nilai realisasi belum selesai di evaluasi oleh BPKP. Untuk meningkatkan hasil EKPPD dilaksanakan hal-hal sebagai berikut : a.
Koordinasi dengan SKPK lebih ditingkatkan
b.
Melakukan
pendampingan
kepada
SKPK
dalam
penyusunan LPPD c.
Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait (BPKP, Inspektorat Aceh, Inspektorat Kabupaten Bireuen dan (Kementerian Dalam Negeri)
3.
Opini BPK atas laporan keuangan. Penilaian atas laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh pihak eksternal yang dalam hal ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penilaian oleh lembaga eksternal ini menjadi komponen penting untuk menilai sejauh manakah penilaian yang obyektif bisa dilakukan terhadap akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah terutama dari segi keuangan. Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan pada UU No. 15
tahun 2004 tentang
Badan Pemeriksa
Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 83
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
tahunnya ini mencakup
pemeriksaan
terhadap
Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, atas
Laporan
Keuangan.
Opini
yang
Neraca,
dan catatan
dihasilkan
atas
pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang terbaik
adalah Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP). Pada tahun 2014 realisasi atas target kinerja diperoleh opini
dengan
hasil
yang
sangat baik, yaitu tingkat capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP),
ini
merupakan tahun pertama dan
diharapkan
diraih
dapat
pada
tahun
berikutnya. Untuk tahun 2015 Laporan Keuangan disajikan dengan basis akrual yaitu dengan komponen Laporan Keuangan yang terdiri dari : a.
Laporan Realisasi Anggaran(LRA)
b.
Laporan
Perubahan
Saldo
Anggaran
Lebih
(Laporan
Perubahan SAL)
4.
c.
Neraca
d.
Laporan Operasional (LO)
e.
Laporan Arus Kas (LAK)
f.
Laporan perubahan Ekuitas (LPE)
g.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Pengesahan APBK Bireuen tepat waktu Sasaran
strategis “meningkatnya
implementasi
tata
kelola pemerintahan yang islami, bersih, dan berwibawa yang LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 84
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
didukung terobosan kinerja secara terpadu, akuntabel dan integritas,” menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, tingkat capaian kinerjanya sangat berhasil. Indikator kinerja pengesahan APBK Bireuen capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dari target bulan Desember 2015 dan realisasinya pada Desember 2015 atau tingkat capaiannya 100% dari target kinerja yang telah ditetapkan, dengan pencapaian ini pula telah mencapai 100% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017.
5.
Persentase
Rancangan qanun diusulkan Eksekutif dengan
qanun yang disahkan. Indikator kinerja persentase rancangan qanun diusulkan eksekutif dengan qanun yang disahkan capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari target 80 persen dan realisasinya 75 persen atau tingkat capaiannya 93,75 persen dari target kinerja, dengan pencapaian ini pula telah mencapai 75 persen dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM, sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan 64,5 persen, dengan realisasi 88,5 persen atau dengan capaian 137 persen.
6.
Terlaksananya
Diklat
bagi
Pejabat
Struktural
(SDM
Pengawasan). Indikator kinerja Terlaksananya Diklat bagi Pejabat Struktural (SDM Pengawasan) capaiannya tidak sesuai dengan target
yang
realisasinya
telah ditetapkan 6
orang
atau
dari tingkat
target
7
orang
capaiannya
dan
85,71%,
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 85
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017 sebesar 16,22% yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target
pada
akhir RPJM,
sedangkan
pada
tahun
2014
ditargetkan 40 orang, dengan realisasi 32 orang atau dengan capaian 80%.
7.
Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti. Indikator kinerja Hasil audit dan pengawasan yang ditindaklanjuti capaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan dari target 80 obrik dan realisasinya 79 obrik atau tingkat capaiannya 98,75% dari target kinerja, dengan pencapaian ini pula baru mencapai 87,78 persen dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM, sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan 70 obrik, dengan realisasi 60 obrik atau dengan tingkat capaian 85,71 persen.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 86
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 2 MENINGKATNYA KAPASITAS KEUANGAN DAERAH DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN DAERAH DAN MENDUKUNG PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Tabel III.3.4.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1 2
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2
3
4
5
6
8
9
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK
%
9,61
10,82
112,59
10,83
99,91
%
39,96
39,60
99,08
26,00
152,31
Rata – rata Capaian Kinerja
105,84
126,11
Sasaran 2 (dua) terdiri 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 105,84% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 126,11%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 2 (dua) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Indikator kinerja Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dari target 9,61% dan realisasinya 10,82% atau tingkat capaiannya 112,59% dari target kinerja, dengan pencapaian ini pula baru mencapai 99,91% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 87
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN 2. Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK.
Indikator kinerja Komposisi belanja langsung dalam struktur APBK capaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dari target 39,96% dan realisasinya 39,60% atau tingkat capaiannya 99,08% dari target kinerja, dengan pencapaian ini pula telah mencapai 152,31% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM.
SASARAN 3 MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK YANG DIDUKUNG MANAJEMEN PELAYANAN YANG PROFESIONAL, SDM APARATUR BERINTEGRITAS, DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) Tabel III.3.4.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2
3
4
5
6
8
9
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat
%
85,00
85,14
100,17
95,00
89,62
2
Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan
Hari
5
5
100,00
3
166,67
3
Persentase penduduk memiliki KTP
%
83,00
130,18
156,84
100,00
130,18
Rata – rata Capaian Kinerja
119,00
128,82
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 88
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Sasaran 3 (tiga) terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 119,00% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 128,28%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 3 (tiga) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan pemerintah yang terus meningkat. Sasaran
meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, capaian kinerjanya
Sangat
Berhasil.
indikator
Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM) capaiannya melebihi target yang telah ditetapkan. Dari target nilai 85,00% , realisasi IKM tahun 2015 mencapai angka 85,14% atau tingkat capaiannya 100,17 persen dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai 89,62 persen dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM. Nilai IKM (Indek Kepuasan Masyarakat) Kabupaten Bireuen pada tahun 2015 adalah 85 persen, pada tahun 2014 target IKM 83 persen dengan realisasi menjadi 84,35 persen atau dengan capaian 102 persen. Nilai IKM tersebut didapat dari rangkuman nilai IKM SKPK Pemberi Layanan Kabupaten
Bireuen,
maksud
dilaksanakan
se
pengukuran
indikator kinerja adalah untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan Publik (UPP). Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 89
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
2.
Rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan Sasaran
meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, capaian kinerjanya dianggap sangat berhasil. Indikator rata-rata proses perizinan yang cepat, tepat, dan transparan capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) menetapkan target penyelesaian administrasi perizinan rata-rata selama 5 hari, hal tersebut berhasil direalisasikan seperti target yang telah ditetapkan, sehinggal tingkat keberhasilannya mencapai 100% (seratus persen).
3.
Persentase penduduk memiliki KTP. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, berkaitan dengan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP_el) dapat direalisasikan melebihi target yang telah ditetapkan atau capaianya sebesar 132,25%, diakibatkan banyak KTP_el yang dicetak di Jakarta (Adminduk Kemendagri) yang perekamannya dilakukan pada tahun
2011
tidak
selesai,
sehingga
terus
di
cetak
di
Kabupaten/Kota hal ini dikarenakan tidak berlakunya lagi KTP Nasional (Non Elektronik) sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 470/968/SJ. Capaian tersebut sudah melebihi dari target RPJM tahun 2015 yang telah ditetapkan yaitu sebesar 130,18%, sedangkan pada tahun 2014 dari 100% target penyelesaian KTP hanya dapat direalisasikan sebesar 92,40%. Dokumen kependudukan pada tahun 2015 lainnya seperti akte
kelahiran
realisasinya
hanya
sebesar
70,30%,
akte
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 90
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
kematian sebesar 95,66% dan akte perkawinan/perceraiaan realisasi sebesar 83,00%. Berdasarkan
data
statistik,
jumlah
penduduk
di
Kabupaten Bireuen hingga tahun 2014 adalah 423.397 jiwa yang terdiri dari 207.664 jiwa laki-laki dan 215.733 jiwa perempuan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bireuen tahun 2014 mencapai 223 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah
tangga
4
orang.
Kepadatan
Penduduk
pada
17
kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bireuen cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Kota Juang dengan kepadatan sebesar 1.533 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Peudada sebesar 67 jiwa/Km2.
SASARAN 4 MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG INOVATIF, INTEGRATIF DAN PARTISIPASIF Tabel III.3.4.4 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 Pengukuran Kinerja 2015 No
1
Indikator Kinerja
2
Satuan Target
Realisasi
Nilai capaian %
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
1
Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan
Qanun
1
1
100,00
1
100,00
2
Persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu
%
100
100
100,00
100
100,00
3
Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017
Qanun
2
2
100,00
7
28,57
Rata – rata Capaian Kinerja
100,00
76,19
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 91
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Sasaran 4 (empat) terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100,00% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 76,19%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 4 (empat) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Jumlah dokumen perencanaan RPJM yang telah ditetapkan. Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) secara langsung di Kabupaten Bireuen telah dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2012 dalam suasana demokratis, jujur, adil, dan damai. Hasil Pemilukada tersebut menetapkan pasangan H. Ruslan HM. Daud dan Ir. H. Mukhtar Abda, M.Si, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen terpilih periode 2012-2017. Undang-undang
Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
(SPPN), mengamanatkan bahwa daerah diharuskan menyusun perencanaan pembangunan
daerah
yang
merupakan
bagian
integral
pembangunan nasional. Demikian pula dengan Undang-Undang Nomor
11
Tahun
mengamanatkan
2006
pula
Aceh/kabupaten/kota
tentang
bahwa
disusun
Pemerintah
perencanaan secara
Aceh
pembangunan
komprehensif
sebagai
bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam perundangan tersebut dituangkan dalam rencana pembangunan jangka LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 92
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
menengah (RPJM). Pasal 5 ayat (2) UU SPPN, mengamanatkan bahwa Visi dan Misi serta Program Kerja Kepala Daerah dan Wakil
Kepala
Daerah
terpilih
harus
dijabarkan
secara
komprehensif ke dalam RPJM, dan RPJM Kabupaten Bireuen telah disusun dan di Qanunkan dengan Qanun nomor 2 Tahun 2014 yang ditetapkan pada tanggal 11 Maret 2014. RPJM tersebut telah selesai di Revisi pada akhir tahun 2015. 2.
Persentase data Statistik dan Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu. Indikator indikator
Persentase data Statistik dan
Informasi Pembangunan yang Akurat dan Tepat Waktu capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari target nilai 100%, realisasi 100% atau tingkat capaiannya 100% dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai 100% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun 2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM.
3.
Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017. Indikator kinerja Pengesahan Qanun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Bireuen pada tahun 2014 dan Kawasan Perkotaan Kecamatan sampai dengan tahun 2017 capaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari target 2 qanun, realisasi 2 qanun atau tingkat capaiannya 100% dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai 28,57% dibandingkan target capaian pada akhir RPJM tahun LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 93
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
2017, yang bisa di artikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir RPJM.
SASARAN 5 MENINGKATNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DINUL ISLAM DALAM TATANAN PEMERINTAHAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Tabel III.3.4.5 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1 2
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2
3
4
5
6
8
9
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam
kasus
150
20
13,33
50
40,00
kali
2
2
100,00
5
40,00
Rata – rata Capaian Kinerja
56,67
40,00
Sasaran 5 (lima) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 56,67% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 40,00%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 5 (lima) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam. Berkurangnya kasus-kasus pelanggaran Syariat Islam pada tahun 2015 karena masyarakat semakin memahami dan menerapkan syariat islam. Seperti tertera pada tabel di atas LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 94
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
yang mengidikasikan semakin berkurangnya kasus pelanggaran syariat islam di Kabupaten Bireuen.
2.
Terlaksananya muzakharah ulama yang berkontribusi positif terhadap penerapan Dinul Islam. Indikator
kinerja
muzakharah
ulama
adalah
terlaksananya pertemuan seluruh ulama di Kabupaten Bireuen untuk bermusyawarah mengenai perkembangan penerapan Dinul Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan syariat islam dapat dilaksanakan sebanyak dua kali seperti yang sudah ditargetkan sehingga pada tahun 2015 kegiatan tersebut dikatakan sangat berhasil dengan capaian 100%, berdasarkan target capaian pada akhir
RPJM
tahun
2017
pertemuan
seperti
ini
dapat
dilaksanakan sebanyak 5 kali, sehingga tingkat pencapaian berdasarkan RPJM terukur sebesar 40%. Sebagaimana
Kabupaten
lainnya di Provinsi Aceh, jumlah
penduduk
Kabupaten
di
Bireuen
mayoritas beragama islam. Tahun 2014 dari 423.937 jiwa penduduk 422.400 jiwa (99,6%) diantaranya adalah beragama islam di Kabupaten Bireuen. Sisanya adalah penganut agama kristen protestan 327 jiwa (sebesar
0,08 %, agama kristen katolik 19 jiwa (0,003 %),
agama hindu 37 jiwa
(0,009 %) dan agama budha 554 jiwa (
0,013 %) dari total penduduk di Kabupaten Bireuen.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 95
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 6 TERWUJUDNYA ZONA PENDIDIKAN KOTA SANTRI DI WILAYAH BARAT (SAMALANGA) DAN KOTA PELAJAR DI WILAYAH TIMUR (MATANG GEULEUMPANG DUA)
Tabel III.3.4.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1
2 Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matangglumpangdua)
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
Peraturan Bupati
1
1
100
1
100
Rata – rata Capaian Kinerja
100
100
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 96
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Peraturan Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat (Samalanga) dan Kota Pelajar di Wilayah Timur (Matang geuleumpang dua) telah ditetapkan dalam Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 7 tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2032. Dengan ditetapkannya qanun tersebut Penetapan Zona Pendidikan Kota Santri di Wilayah Barat dan Kota Pelajar di Wilayah Timur dianggap sangat berhasil dengan pencapaian 100% dan sudah sesuai dengan target akhir RPJM tahun 2017. Kabupaten Bireuen memiliki sejumlah Dayah/Pasantren yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen.
Tahun 2014 jumlah dayah/pasantren di Kabupaten
Bireuen adalah 139 unit yang menampung
22.305 santri.
Perkembangan dayah/pesantren dan santrinya di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Perkembangan Dayah/Pesantren Tahun 2010 - 2014 100%
123
110
130
142
139
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 97
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Perkembangan Jumlah Santri Tahun 2010 - 2014 100% 19.923 90% 80%
24.547
22.305
Tahun 2013
Tahun 2014
19.829
8.451
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 98
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 7 MENINGKATNYA AKSES DAN PEMERATAAN PELAYANAN PENDIDIKAN YANG TERPADU DAN BERKUALITAS
Tabel III.3.4.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 Pengukuran Kinerja 2015 No
Satuan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1
2
1
Angka Melek Huruf (persen)
2
Angka Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Angka Partisipasi Kasar (APK) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat Angka Partisipasi Murni (APM) a) SD/Sederajat b) SMP/Sederajat c) SMA/Sederajat
3
4
Target akhir RPJMK (2017)
3
4
5
6
8
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 % 9
%
98,92
99,00
100,89
100,00
99
Tahun
9,36
9,40
100,42
9,42
99,79
% % %
100,00 96,00 90,00
100,00 100,00 54,65
100,00 104,16 64,29
100,00 100,00 100,00
100,00 100,00 54,65
% % %
98,00 86,00 85,00
98,34 89,23 54,66
100,34 103,75 64,30
100,00 96,00 95,00
98,34 92,95 57,54
Rata – rata Capaian Kinerja
92,27
87,78
Sasaran 7 (tujuh) terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 92,27% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 87,78%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 7 (tujuh) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Angka Melek Huruf. Target penuntasan buta aksara merupakan bagian dari fokus
pembangunan
untuk
peningkatan
human
capital,
mengingat peran sentral pendidikan baik sebagai bagian dari pemenuhan hak warga negara, maupun karena daya ungkit LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 99
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
pendidikan terhadap tujuan pembangunan yang lain seperti pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial. Tahun 2015, realisasi angka melek huruf telah menunjukkan hasil positif, sebagaimana tabel di atas. Realisasi kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa angka melek huruf telah melebihi target yang ditetapkan, dengan pencapaian 100,89% dari target 98,92%. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat berhasil, sedangkan dilihat dari target kinerja akhir RPJM tahun 2017 telah mencapai melapaui target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Tren angka melek huruf mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
2.
Angka Rata-rata Lama Sekolah. Angka rata–rata lama sekolah dari kurun waktu 2014 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan dari 9,36 tahun menjadi 9,40 tahun di tahun 2015. Peningkatan rata- rata lama sekolah di Kabupaten Bireuen ini dapat dimaknai bahwa penduduk Bireuen semakin sadar akan pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 dimana rata-rata lama sekolah target sebesar 9,33 tahun realisasi sebesar 9,33 tahun atau capaiannya sebesar 100%, sedangkan dilihat dari target kinerja akhir RPJM tahun 2017 telah mencapai melapaui target yang telah ditetapkan sebesar 9,40 tahun. Tren angka ratarata lama sekolah mengalami kenaikan.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 100
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
3.
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) a.
SD/Sederajat Hingga tahun 2014 Kabupaten Bireuen memiliki sebanyak 234 Sekolah Dasar (SD), diantaranya Sekolah Dasar Negeri sebanyak 228 unit dan selebihnya 6 Sekolah Dasar Swasta. Seluruh kecamatan memiliki Sekolah Dasar Negeri dan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Peusangan sebanyak 28 unit (11,97%) dari keseluruhan Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Bireuen. Sementara Sekolah Dasar Swasta hanya terdapat di 5 (lima) kecamatan saja yaitu di Kecamatan Jeunieb, Kecamatan Juli, Kecamatan Jeumpa, Kecamatan Kota Juang, dan Kecamatan Kutablang. Pada periode 2010 - 2014, adanya peningkatan jumlah Sekolah Dasar sebanyak 7 unit yaitu 227 unit pada tahun 2010 menjadi 234 unit pada tahun 2014. Namun pada tahun 2010 hingga 2011 relatif tidak bertambah yaitu hanya 227 unit. Perkembangn Jumlah Sekolah Dasar Tahun 2010 - 2014
250
200
150
227
227
231
232
234
100
50
0 Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 101
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Dalam menjalankan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar saat ini didukung oleh 1.926 orang guru yang terdiri dari 1.182 guru berstatus negeri (PNS) dan sisanya 44 orang guru berstatus guru swasta. Jika dibandingkan data tahun 2011 terjadi penurunan jumlah guru Sekolah Dasar (SD) sebesar 50,31% yaitu 3.876 orang menjadi 1.926 orang, sebaliknya ketersediaan Sekolah Dasar pada tahun 2011 sebesar 227 unit meningkat menjadi 234 unit. Seyogyanya peningkatan Sekolah Dasar (SD) diikuti dengan peningkatan jumlah guru, dan bukan sebaliknya.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
Kabupaten
Bireuen memerlukan penambahan guru Sekolah Dasar (SD) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Jumlah Guru Sekolah Dasar Tahun 2010 - 2014
4000 3500 3000 2500 2000
3,876
3,876
1500
2,154
1000
2,123
1,926
500 0 Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 102
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Peningkatan jumlah ketersediaan Sekolah Dasar (SD) juga tidak diikuti oleh peningkatan jumlah murid Sekolah Dasar (SD). Data Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa Jumlah murid SD pada tahun 2010 sebanyak 35.493 siswa.
Sedangkan jumlah murid
pada tahun 2014 menjadi 33.131 siswa, artinya terjadi penurunan jumlah murid Sekolah Dasar sebesar 6,65% selama 4 tahun terakhir. Secara umum, Kabupaten Bireuen memiliki 234 Sekolah Dasar (SD), 33.131 siswa, 1.659 kelas, dan 1.926 guru pada tahun 2014. b.
SMP/Sederajat. Pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tersedia 74 unit sekolah, yang terdiri dari 63 unit SLTP Negeri dan 11 unit SLTP Swasta. Keberadaan SLTP mengalami peningkatan, pada tahun 2010 sebanyak 62 unit meningkat menjadi 74 unit pada tahun 2014, yaitu terjadi peningkatan SLTP Negeri sebanyak 7 unit dan SLTP Swasta 5 unit. Untuk itu, telah menghasilkan lulusan sebanyak 4.683 orang pada SLTP Negeri dan 541 orang pada SLTP Swasta.
Perkembangan Jumlah SMP Tahun 2010 - 2014 80 60 40
62
62
73
73
74
20 0 Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 103
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Keberadaan sekolah ini didukung oleh guru sebanyak 2.414 orang yang merupakan guru tetap sebanyak 1.258 orang dan guru tidak tetap sebanyak 1.156 orang. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen menunjukkan terjadi peningkatan jumlah guru sebanyak 19,5 % dari tahun 2010 sebanyak 2.020 orang menjadi 2.414 orang pada tahun 2014. Peningkatan ini terjadi pada jumlah guru berstatus tidak tetap sebanyak 432 orang sedangkan guru berstatus tetap mengalami penurunan sebanyak 38 orang.
Perkembangan Jumlah Guru SMP Tahun 2010 - 2014
100% 90% 80% 70% 60% 50%
2,020
2,020
2,208
2,101
2,414
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
40% 30% 20% 10% 0% Tahun 2010
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 104
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa selama 4 tahun terakhir terjadi penambahan jumlah unit SLTP setiap tahunnya, terutama SLTP Negeri.
Kondisi ini juga diikuti oleh
penambahan gedung sekolah, namun terjadi penurunan jumlah ruang kelas khususnya pada SLTP Negeri. Kondisi ini perlu segera mendapat perhatian dari instansi terkait agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Pada tahun 2010, jumlah siswa sebanyak 17.664 orang meningkat menjadi 18.433 orang pada tahun 2014. Peningkatan
ini
berkisar
Peningkatan
tertinggi
Diperkirakan
peningkatan
antara
terjadi
19% pada
jumlah
siswa
hingga
21%.
tahun
2013.
akan
terus
berlanjut seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran program wajib belajar sembilan (9) tahun yang digalakkan oleh pemerintah.
c.
SMA/Sederajat. Pada tahun 2014, Kabupaten Bireuen memiliki Sekolah menengah Atas (SMA) sebanyak 29 unit yang terdiri dari SMA Negeri sebanyak 24 unit dan SMA swasta sebanyak 5 unit yang tersebar di sejumlah kecamatan kecuali Kecamatan Jeumpa yang hanya memiliki SMA swasta dan Kecamatan Kuala belum memiliki SMA. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen, jumlah siswa SMA sebanyak 11.315 orang yang terdiri dari 9.851 murid SMA negeri dan 1.464 murid SMA Swasta. Dibanding tahun 2010, terjadi penurunan jumlah siswa SMA Negeri sebanyak 20.74%, sebaliknya jumlah siswa SMA Swasta terjadi peningkatan sebesar 87,45%. Hingga saat ini sekolah tersebut telah meluluskan siswa sebanyak 4.010 siswa yang terdiri dari lulusan SMA
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 105
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Negeri sebanyak 3.632 orang dan lulusan SMA Swasta sebanyak 378 orang. Proses belajar di SMA di dukung oleh 1.351 guru yang terdiri dari guru berstatus tetap sebanyak 832 orang dan guru tidak tetap sebanyak 519 orang. Terjadi peningkatan jumlah guru tetap sebanyak 50 orang (6,39%) dan guru tidak tetap sebanyak 212 orang (69,05%) selama periode 20112014, grafik berikut :
Perkembangan Jumlah Guru SMA Tahun 2010 - 2014
1400 1200
1,351
1,351
1,089
600
1,089
800
1,326
1000
400 200 0 Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Adapun jumlah gedung SMA yang tersedia di Kabupaten Bireuen adalah 24 unit gedung sekolah dan 351 kelas di SMA negeri, serta 5 unit gedung sekolah dan 52 kelas di SMA Swasta. Program pengembangan infrastruktur pendidikan di Kabupaten terlihat dengan adanya penambahan kelas yang cukup signifikan selama tiga (3) terakhir, yaitu pembangunan kelas meningkat baik SMA Negeri (306 kelas pada tahun 2010 meningkat menjadi 351 kelas pada tahun 2013) maupun SMA Swasta (20 kelas pada tahun 2010 meningkat menjadi 52 kelas pada tahun 2014). LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 106
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 8 MENINGKATNYA MUTU DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN, FORMAL MAUPUN INFORMAL Tabel III.3.4.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 Pengukuran Kinerja 2015 No
1 1
2 3
Indikator Kinerja
Satuan
2 Rasio Guru Murid a) SD/MI b) SMP/MTs c) SMA/MA Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV pada jenjang SMA/Sederajat Terlaksananya Kegiatan yang Mendukung Revitalisasi Kelembagaan Dayah
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
Target
Realisasi
Nilai capaian %
3
4
5
6
8
9
Rasio Rasio Rasio %
1 : 27 1 : 24 1 : 25 99,90
1 : 15 1 : 12 1 : 13 96,04
180,00 200,00 192,31 96,14
1 : 30 1 : 30 1 : 30 100
200,00 250,00 230,77 96,04
%
60
-
-
100
-
Rata – rata Capaian Kinerja
167,11
194,20
Mutu dan manajemen pendidikan baik formal maupun informal sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas SDM (dinas, lembaga sekolah, guru, murid, dll) yang tersedia, di samping
itu
pengaruh lingkungan juga ikut menentukan hasil yang diharapkan. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun nilai rata-rata capaian pada tahun 2015 sebesar 167,11%, dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 194,20%.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 107
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 9 MENINGKATNYA AKSES MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS
Tabel III.3.4.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 Pengukuran Kinerja 2015 No
Satuan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1 2 3 4 5
6
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2
3
4
5
6
8
9
Angka Harapan Hidup Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%) Rasio Dokter per 100.000 penduduk a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis Manajemen Kesehatan Berbasis Sistim informasi
Tahun Orang
72,51 75
72,50 11
99,98 14,66
72,59 25
99,88 44
Bayi
5
16
31,25
3
533,33
%
90
89,64
99,6
98
91,47
Orang Orang Orang Orang
5,82 23 5,5 308
28 25 4 409
481,09 108,69 7,27 132,79
6,02 35 8,0 319
465,12 71,43 50 128,22
%
70
-
-
100
-
Rata – rata Capaian Kinerja
Dalam
rangka
138,51
meningkatkan
kesehatan
247,24
masyarakat,
Kabupaten Bireuen memiliki sarana pelayanan kesehatan berupa 18 puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan, yang dilengkapi 170 tempat tidur. Untuk mempercepat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Kabupaten Bireuen memiliki 47 puskesmas pembantu (pustu). Setiap kecamatan memiliki 1 puskesmas kecuali Kecamatan Juli yang memiliki 2 puskesmas. Jika dibandingkan dengan data tahun 2010, maka terjadi penambahan 6 pustu sehingga ratio pustu/puskesmas adalah 46/18. Penambahan pustu juga diikuti dengan penambahan jumlah tempat tidur yaitu dari 117 tempat tidur pada tahun 2010 meningkat menjadi 170 tempat tidur atau terjadi peningkatan sebesar 45,3% pada tahun 2014. Sasaran 9 (sembilan) LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 108
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 138,51% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 247,24%. Selengkapnya nilai capaian indikator kinerja pada sasaran 9 (sembilan) sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1.
Angka Harapan Hidup. Angka
harapan
hidup
menunjukkan
keberhasilan
dimana pada tahun 2015, capaian kinerjanya sangat berhasil. capaiannya melebihi target yang telah ditetapkan dari target 72,51 pertahun, realisasi 72,50 pertahun dengan nilai capaian 99,98%. Capaian akhir RPJM tahun 2017 sebesar 99,88%. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan umur harapan hidup penduduk dari suatu daerah, meningkatnya perawatan kesehatan melalui puskesmas. Salah satu factor peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat adalah ketersedian tenaga kesehatan. Cakupan tenaga kesehatan dengan masyarakat yang dilayani secara kuantitas maupun kualitas menjadi factor penting dalam pembangunan SDM khusunya bidang kesehatan, hal ini juga perlu diikuti dengan kelengkapan sarana pelayanan kesehatan, mekanisme sistem rujukan yang efektif dan efisien sesuai kewenangan medis.
2.
Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Target tahun 2015 sebesar 75 per 100.000 KH terealisir sebesar 11 per 100.000 KH, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 14,66% dengan kategori sangat berhasil. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 109
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Capaian RPJM tahun 2015 menyumbangkan angka 44,00% atas target RPJM tahun 2015, jumlah kematian ibu sebanyak 11 per 100.000 KH ibu, berarti terjadi penurunan kematian sebanyak 64 per 100.000 ibu pada tahun 2015.
3.
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup. Target tahun 2015 sebesar 5 bayi setiap 1.000 KH, pada kenyataannya setiap 1000 kelahiran bayi terdapat 16 bayi maka nilai capaian indikator sasaran sebesar 31,25%.
4.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih. Target tahun 2015 sebesar 90% terealisir sebesar 89,64%, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 99,60% dengan kategori
sangat
berhasil.
Capaian
RPJM
tahun
2015
menyumbangkan angka 91,47% atas target RPJM tahun 2015 Di
tingkat
desa,
pelayanan
kesehatan
masyarakat
didukung oleh ketersediaan 94 poskesdes (pos kesehatan desa), 170 polindes, 631 posyandu (pos pelayanan terpadu), dan 2.413 orang kader kesehatan. Secara keseluruhan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen terlihat bahwa baik poskesdes, polindes, posyandu, mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah
Kabupaten
Bireuen
karena
pelayanan
kesehatan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. 5.
Rasio Dokter per 100.000 penduduk. a) Dokter Spesialis b) Dokter Umum c) Dokter Gigi d) Paramedis LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 110
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Ketersediaan jumlah tenaga medis, paramedis, dan non para medis disajikan pada Tabel berikut. Pelayanan kesehatan didukung oleh 68 tenaga medis, 162 paramedis, 20 tenaga non paramedis. Jika dibandingkan dengan data tahun 2010, terjadi peningkatan tenaga medis dari 47 menjadi 68 pada tahun 2014 atau terjadi peningkatan sebesar
44,68 %, untuk tenaga
paramedis 875 menjadi 1.427 atau terjadi peningkatan sebesar 68,23 %, yang tersebar di 17 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bireuen. Tabel 5.34 Jumlah Tenaga Medis, Paramedis dan Non Paramedis pada Puskesmas Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Bireuen Tahun 2014 No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Puskesmas/Kecamatan /Sub District 2 Samalanga Simpang Mamplam Pandrah Jeunieb Peulimbang Peudada Juli Jeumpa Kota Juang Kuala Jangka Peusangan Peusangan Selatan Peusangan Siblah Krueng Makmur Gandapura Kuta Blang Jumlah Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010
Medis 3 4 2 2 3 4 5 7 5 5 2 3 5 4
Jumlah Tenaga Non Strategi Paramedis Paramedis Lainnya 4 5 6 90 88 1 38 71 39 74 105 1 90 1 98 2 88 2 102 2 146 2 64 4 -
Jumlah 7 94 91 40 74 43 79 113 96 105 92 107 153 72
3
69
2
-
74
3 5 6 68 41 46 46 47
51 116 98 1.427 1.199 1.185 905 875
1 1 1 20 150 103 77 136
74 74
55 122 105 1.515 1.390 1.334 1.102 1.132
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 111
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 10 MENURUNNYA TINGKAT KEMISKINAN MENJADI 9,45 % DARI JUMLAH PENDUDUK PADA AKHIR TAHUN 2017
Tabel III.3.4.10 Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 Pengukuran Kinerja 2015 No
Satuan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1
2 Persentase penduduk miskin
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
%
19,06
16,94
88,88
9,45
179,26
Rata – rata Capaian Kinerja
1.
Target akhir RPJMK (2017)
88,88
179,26
Persentase Penduduk Miskin (P0) Angka kemiskinan antar waktu dari tahun ke tahun terus
mengalami
penurunan.
Pada
tahun
2010
tingkat
kemiskinan mencapai (19,51 persen), tahun 2011 mencapai angka (19,06 persen). Begitu juga dengan tahun 2012 dan 2013 yang masing-masing turun menjadi (18,21 persen) dan (17,65 persen). Untuk tahun 2014 tingkat kemiskinan semakin menunjukkan perkembangan kearah yang lebih baik dimana terjadi penurunan hingga mencapai (16,94 persen).
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 112
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Grafik Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kabupaten Bireuen Tahun 2010 - 2014 19.51
19.06 18.21 17.65
16.94 2010
2011
2013
2012
2014
Tingkat kedalam kemiskinan yang digambarkan oleh angka Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas kemiskinan, di mana semakin tinggi
nilai
indeks
ini
maka
semakin
besar
rata-rata
kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, atau dengan kata lain semakin tinggi nilai indeks kedalaman
kemiskinan
menunjukkan
kehidupan
ekonomi
penduduk miskin semakin terpuruk. Berdasarkan
perkembangannya
Indeks
Kedalaman
Kemiskinan (P1) Kabupaten Bireuen dari tahun 2010 sampai dengan 2014 terus mengalami penurunan, dan lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang di dapat mencapai (4,11 persen). Tahun berikutnya turun menjadi (3,46 persen). Pada tahun 2012 Indeks Kedalaman Kemiskinan kembali mengalami penurunan menjadi (2,87 persen) dan terus mengalami penurunan untuk dua tahun LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 113
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
berikutnya masing-masing menjadi (2,78 persen) dan (2,73 persen). Angka Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran
mengenai
penyebaran
pengeluaran
diantara
penduduk miskin itu sendiri, dan dapat juga digunakan untuk mengetahui intensitas kemiskinan. Semakin tinggi angka indeks ini maka sebaran pengeluaran diantara penduduk miskin itu
semakin
timpang
perkembangannya,
Indeks
dan
sebaliknya.
Keparahan
Berdasarkan
Kemiskinan
(P2)
Kabupaten Bireuen lebih baik dalam empat tahun terakhir, pada tahun 2010 mencapai (1,31 persen), tahun 2011 mencapai angka ((1,00 persen), untuk tahun 2012 menjadi (0,69 persen), tahun 2013 mencapai angka (0,67 persen). Kemudian tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi (0,70 persen), yang mana ini menjadi satu perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk lebih fokus dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 114
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 11 TERLAKSANANYA REVITALISASI PERTANIAN YANG DIDUKUNG PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SESUAI POTENSI DAN KARAKTERISTIK WILAYAH
Tabel III.3.4.11 Evaluasi Pencapaian Sasaran 11 Pengukuran Kinerja
%
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2015 No
1 1
2 3
Indikator Kinerja
Satuan
2 Produktivitas Padi (Ton/Ha) a) Padi b) Kedelai c) Jagung d) Kacang Hijau e) Kacang Tanah f) Ubi Jalar g) Ubi Kayu Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB Populasi ternak yang mendukung ketahanan Pangan Daerah a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Ayam e) Itik
Target
Realisasi
Nilai capaian
3
4
5
6
8
9
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha %
7,00 1,80 3,00 1,90 1,80 2,25 2,40 3,75
6,26 1,60 3,80 1,50 1,50 15,67 19,20 9,90
89,42 88,89 126,67 78,95 83,33 696,44 800,00 264,00
8,00 2,00 3,20 2,00 2,00 2,75 3,00 5,00
78,25 80,00 118,75 75,00 75,00 570,18 640,00 198,00
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
70.937 2.466 36.358 366.465 366.465
71.472 2.276 30.613 761.955 376.471
100,75 92,29 84,19 207,92 102,73
73.803 2.567 37.827 690.761 381.260
96,84 88,66 80,93 110,31 98,74
Rata – rata Capaian Kinerja
Subsektor
tanaman
216,59
pangan
merupakan
177,74
salah
satu
subsektor andalan Kabupaten Bireuen, karena kontribusi subsektor ini sangat besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bireuen. Hingga tahun 2014, terdapat beberapa komoditi tanaman pangan yang saat ini sedang digalakkan pengembangannya di Kabupaten ini seperti kedelai dengan luas tanam 12.447 ha, jagung dengan luas tanam 1.778 ha, kacang hijau dengan luas tanam 122 ha , kacang tanah dengan luas tanam 92 ha dan ubi kayu/singkong dengan luas tanam 171 ha. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 115
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Selain itu, Kabupaten Bireuen juga mengembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura baik tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran, namun padi sawah merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu tidak mengherankan jika seluruh kecamatan di kabupaten ini memiliki lahan sawah dan 70,05% merupakan lahan sawah irigasi. 2,500
1,452
1,350
1,084 Peusangan Sb…
1,266
898 Peusangan…
2,065 1,595 1,068
Pengembangan
pertanian
di
Kuta Blang
Peusangan
Jangka
Kuala
Kota Juang
Jeumpa
Juli
Peudada
Peulimbang
Jeunieb
Pandrah
Sp. Mamplam
Samalanga
-
Gandapura
500
Makmur
552
1,000
1,375
673
2,164 806
1,476
1,166
1,500
1,621
2,000
1,990
Luas Lahan Sawah
Kabupaten
Bireuen
diarahkan menuju pertanian modern, tangguh dan efisien, sehingga pola pengembangannya disiapkan dengan konsep agribisnis.
Untuk
mewujudkan
tujuan
tersebut
maka
pemerintah mendorong untuk terciptanya pertanian yang intensif dan semi intensif yang tidak lagi menggunakan peralatan tradisional tetapi semua kegiatan di sektor pertanian menggunakan peralatan dengan teknologi modern. Kabupaten
juga
mengembangkan
beberapa
jenis
komoditas perkebunan. diantaranya adalah karet, kelapa sawit, pinang, kakao, kelapa dalam dan jeruk besar. Berdasarkan data LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 116
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Dinas
Pertanian
dan
Peternakan
Kabupaten
Bireuen
menunjukkan bahwa hingga tahun 2014 luas tanaman karet 3.303 ha, tanaman kelapa sawit 3.109 ha, tanaman pinang 6.632,10 ha, tanaman kakao 6.868 ha dan kelapa dalam 15.008 ha. Sedangkan jeruk besar kebanyakan ditanam oleh penduduk di sekitar pekarangan. Subsektor peternakan di Kabupaten Bireuen merupakan sektor unggulan ke 2 setelah subsektor tanaman pangan. Subsektor ini juga merupakan salah satu subsektor yang memberikan
kontribusi
yang
cukup
perekonomian Kabupaten Bireuen.
besar
terhadap
Berbagai jenis ternak
diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Bireuen mulai dari ternak besar seperti sapi dan kerbau, ternak kecil seperti kambing dan domba serta jenis ternak unggas seperti ayam dan bebek. Adapun yang harus menjadi perhatian pemerintah khususnya dinas pertanian dan peternakan di Kabupaten Bireuen adalah jumlah populasi ternak sapi telah terjadi penurunan selama 3 tahun terakhir. Dalam hal ini menjadi tanggungjawab dinas terkait untuk mencari penyebab dan
23
sekaligus solusinya. 10,000
Sapi
9,000
Kerbau
1,780 3,627
453 23 2,575
3,424
88 3,110
8
18 2,881
2,872
2,341
89 2,222
127
6,218
746 3,140
1,787
2,421
21
1,688 167
1,000
2,225
2,000
1,842 98
4,000
124
5,000 3,000
9,387
6,000
4,662
7,000
161
198
8,000
-
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 117
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Untuk ternak domba selama 3 tahun terakhir telah terjadi peningkatan jumlah populasi, namun berbeda halnya dengan ternak kambing yang jumlah populasinya masih berfluktuasi selama 3 tahun terakhir. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi karena subsector peternakan di Kabupaten Bireuen adalah merupakan subsector unggulan. Beberapa
jenis
ternak
unggas
dikembangkan
di
Kabupaten Bireuen yaitu, ayam buras, ayam ras petelur, ayam pedaging dan itik. Untuk ternak unggas ayam buras, ayam ras petelur, ayam pedaging sejak tahun 2010 jumlah populasinya terus mengalami peningkatan, hanya ternak itik yang terjadi penurunan jumlah populasinya.
Grafik Perkembangan Kambing Domba Tahun 2010 - 2014 Domba
2,997 1,830
3,057 3,492
1,9321,279
1,246 1,232
1,191 157
3,580 746
1,546797
3,328 2,368
7,677 1,069 446
2,236200
2,572 470
1,476 207
1,920850
1,427 250
2,105320
1,092 250
6,073
Kambing
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 118
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Fasilitas lain yang dimiliki Kabupaten Bireuen adalah adanya padang gembala beserta rumput alami, dan ditemukan di 15 kecamatan, hanya 2 kecamatan yang tidak memiliki padang gembala yaitu Kecamatan Kuala dan Kecamatan Jangka. Meskipun kondisinya dalam keadaan baik, namun luas areal dan produksinya selama 3 tahun terakhir stagnan dan cenderung menurun. Sementara itu, Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen jenis penyakit
yang sering menyerang ternak di Kabupaten Bireuen
adalah jenis Pink Eye, Scabies,Orf, P.int, P.ext. Jenis penyakit ini ditemukan sama disetiap kecamatan yang adalah dalam Kabupaten Bireuen. Kabupaten Bireuen memiliki 2 rumah potong ternak masing-masing di Kecamatan Peusangan dan Kecamatan Kota Juang. Jumlah pemotongan ternak di Kecamatan Kota Juang lebih tinggi (1.268 ekor) dibanding Kecamatan Peusangan (1.012 ekor) pada tahun 2014. Pemotongan ternak didominasi oleh ternak jantan. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan ternak betina lebih ditujukan untuk pembibitan. Untuk kelancaran usaha peternakan, Kabupaten Bireuen menempatkan petugas peternakan 1 orang per kecamatan. Kabupaten Bireuen juga menempatkan petugas IB yang jumlahnya bervariasi di setiap kecamatan dan sampai saat ini Kabupaten Bireuen tidak memiliki petugas PPL, tetapi memiliki 7 Poskeswan, 6 orang petugas medis dan 20 orang petugas paramedis. Selain itu, dalam rangka menyediakan berbagai jenis obat-obatan
untuk
peternakan
Kabupaten
Bireuen
juga
memiliki sejumlah Depot Obat hewan yang tersebar di beberapa
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 119
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
kecamatan dan jumlah depot terbanyak terdapat di Kecamatan Kota Juang yaitu sebanyak 13 unit.
SASARAN 12 BERKEMBANGNYA EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN NELAYAN Tabel III.3.4.12 Evaluasi Pencapaian Sasaran 12 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1
2
2 Produksi a) Perikanan tangkap b) Perikanan budidaya Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB (%)
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
Ton Ton %
18.485 14.110 4,5
15.712,25 12.974 8,10(*)
85,00 91,94 180,00
19.140 19.572 5,50
82,09 66,29 147,27
Rata – rata Capaian Kinerja
118,98
98,55
Sasaran 12 (dua belas) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 182,98% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 98,55%. Subsektor perikanan juga merupakan subsektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bireuen setelah subsektor tanaman pangan dan subsektor peternakan.
Subsektor
perikanan menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat yang bertempat tinggal di pinggir pantai, namun sebagian sebagai mata pencaharian utama dan sebagian lainnya sebagai mata pencaharian sampingan. Selain
perikanan
laut,
masyarakat
Kabupaten
Bireuen
khususnya yang bertempat tinggal di daerah pesisir juga bermata LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 120
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
pencaharian sebagai petani tambak, baik tambak udang maupun tambah bandeng. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 luas tambak di Kabupaten Bireuen cenderung tidak mengalami peningkatan. Sementara itu, sebanyak 4.665 petani atau 95,97% dari total petani tambak usaha ini merupakan mata pencaharian tetap masyarakat hanya 4,03% yang merupakan usaha sampingan.
Luas Kolam
Jumlah Petani
23
25
6.3
5.5
32 45 34.6
56
89
25
35
12
75.1
70%
56
19
26
45
35 7.45
17
48
80%
7.5
90%
23
100%
60% 50%
43.26 7.4
25.2
5.4
12.5
16.9
8.4
4.62
10%
8.2
20%
24.3
30%
53.45
40%
0%
Usaha budidaya kolam air tenang merupakan salah satu teknologi
yang
dipilih
petani
di
Kabupaten
Bireuen
dalam
menjalankan usaha budidaya tambak. Pada tahun 2013 seluas 46,08 hektar digunakan untuk kegiatan ini dengan jumlah produksi sebanyak 143 ton dan melibatkan 611 orang petani dengan rata-rata produktivitas usaha budidaya kolam air tenang adalah 3,10 ton/ha. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 121
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 13 BERKEMBANGNYA AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA SERTA MENINGKATNYA KAPASITAS UMKM BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
Tabel III.3.4.13 Evaluasi Pencapaian Sasaran 13 Pengukuran Kinerja 2015 No
Satuan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1
2
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2
3
4
5
6
8
9
Kontribusi sektor perdagangan dan jasa yang terus meningkat signifikan dalam struktur ekonomi daerah Unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong percepatan ekonomi daerah (Koperasi yang aktif)
%
33,66
33,66
100,00
34,00
99,00
unit
184
184
100,00
10.200
1,80
Rata – rata Capaian Kinerja
100,00
50,40
Sasaran 13 (tiga belas) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100,00% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 50,40%. Selama 5 (lima) tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang di atas 22 persen dari total PDRB Bireuen. Pada tahun 2014, kontribusi kategori
ini
sebesar
22,04
persen,
dimana
sebagian
besar
disumbangkan oleh perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor, sedangkan andil perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya hanya sebesar 5,29 persen dari nilai tambah lapangan usaha ini.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 122
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di tahun 2011 sebesar 4,66 persen, dan tahun-tahun berikutnya laju pertumbuhannya terus meningkat hingga menjadi 4,9 persen di tahun 2014. Dari Analisis Capaian Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Perencanaan Strategis Organisasi per Sasaran sesuai Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut : Salah satu tujuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bireuen yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM yang selaras dengan
indikator
Kinerja
Utama
adalah
Meningkatkan
Profesionalisme dan pelaku industry, perdagangan dan koperasi yang mengacu pada perkembangan dunia usaha. Bahwa realisasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 selalu bertambah dari target yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana strategis. Hal ini disebabkan karena target yang tercantum dalam dokumen rencana strategis masih berupa estimasi, sedangkan realisasi pencapaian kinerja sesuai dengan anggaran yang diperoleh setiap tahunnya.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 123
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 14 MENINGKATNYA KUALITAS INFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT Tabel III.3.4.14 Evaluasi Pencapaian Sasaran 14 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1
2
1
Kualitas dan jaringan infrastruktur a) Jalan Kabupaten b) Jembatan Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan) Luas jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produktivitas komoditas pangan Rumah Tangga yang terlayani air minum ledeng/isi ulang/kemasan Rumah Tangga yang terlayani listrik Rumah layak huni bagi masyarakat miskin/kaum dhuafa
2 3 4 5 6
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
Meter %
56.275 85
70.759,36 85
125,73 100,00
263.048 88
26,89 96,59
Rasio
1 : 0,251
1 : 0,251
100,00
1 : 0,248
101,21
%
45,04
54,41
120,00
53,70
101,32
%
49,0
64,95
132,55
51,00
127,35
%
97,20
98,66
101,50
98,00
100,67
Unit
365
176
48,21
1.966
8,95
Rata – rata Capaian Kinerja
103,99
80,43
Sasaran 14 (empat belas) terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 103,99% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 80,43%. Infrastruktur jalan di Kabupaten Bireuen dengan status jalan Negara seluruhnya adalah aspal dengan kondisi baik, rusak sedang dan rusak berat, demikian juga dengan jalan provinsi. Sedangkan jalan Kabupaten hingga tahun 2014 selain permukaan aspal, banyak juga yang permukaannya kerikil dan bahkan tanah. Indikator kinerja Kualitas pelayanan transportasi darat (rasio panjang jalan per kendaraan) pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 1:0,251 yang terealisasi 1:0,251 nilai capaiannya 100%, dibandingkan LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 124
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
dengan target akhir RPJM tahun 2017 sebesar 1:0,248. Kabupaten ini memiliki 58 daerah irigasi yang hingga tahun 2014 baik saluran primer, skunder maupun tersier sebagian besar kondisinya tergolong baik. Indikator
kinerja
Rumah
layak
huni
bagi
masyarakat
miskin/kaum dhuafa realisasi 176 unit dari target 365 unit nilai capaian 48,21% jika dibandingkan dengan target akhir RPJM tahun 2017 sebesar 1.966 unit pada tahun 2015 capaiannya sebesar 8,95%. Diharapkan tahun ke depannya rumah layak huni dapat diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan lingkungan pemukiman kumuh tidak ada lagi. Pembangunan sarana dan prasarana pemukiman
rumah kumuh
layak
huni
menjadi
dan
prioritas
pengentasan
lingkungan
pemerintah
Kabupaten
Bireuen yang dilakukan secara bertahap sehingga pada akhir RPJM tahun 2017 tidak ada lagi pemukiman kumuh dan terciptanya rumah layak huni untuk masyarakat yang tidak mampu.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 125
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 15 TERCIPTANYA KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PENGELOLAAN KEBENCANAAN YANG TERPADU
Tabel III.3.4.15 Evaluasi Pencapaian Sasaran 15 Pengukuran Kinerja 2015 No
1 1
2
Realisasi
Nilai capaian %
3
4
5
6
8
9
% %
60 65
45 40
64,00 62,00
100 100
45,00 40,00
%
40
50
125,00
100
50,00
Satuan
2
Persentase wilayah yang rawan bencana dan cakupan penanganan bencana
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
Target
Indikator Kinerja
kualitas lingkungan a) Penanganan banjir b) Wilayah tanggap darurat
Target akhir RPJMK (2017)
Rata – rata Capaian Kinerja
83,66
45,00
Sasaran 15 (lima belas) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 83,66% dan rata-rata capaian kinerja terhadap RPJM tahun 2017 sebesar 45,00%. Salah satu tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bireuen yang tertuang dalam Rencana Strategis yang selaras dengan indikator Kinerja Utama adalah memperkuat sistem peringatan dini dan kesiagaan terhadap bencana, berkurangnya cakupan daerah yang rawan bencana dan cakupan luas pelayanan kebencanaan serta persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Dari 3 (tiga) indikator kinerja utama penanggulangan bencana di Kabupaten Bireuen akan terus dicapai secara bertahap melalui 17 LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 126
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
indikator kinerja, sehingga akan tercapai 4 sasaran Renstra dan RPJM Kabupaten Bireuen 2012 – 2017, realisasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 selalu bervariasi (bertambah atau berkurang) dari target yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana strategis. Hal ini disebabkan karena target yang tercantum dalam dokumen rencana strategis masih berupa estimasi, sedangkan realisasi pencapaian kinerja sesuai dengan anggaran yang diperoleh setiap tahun, serta dukungan lainnya dari berbagai pihak.
SASARAN 16 MENINGKATNYA KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA KEAMANAN DAN PERDAMAIAN
Tabel III.3.4.16 Evaluasi Pencapaian Sasaran 16 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1
2 Kasus-kasus yang mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
%
65
-
-
100
-
Rata – rata Capaian Kinerja
-
-
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Bireuen tidak terdapat satu kasuspun yang dapat mengganggu keamanan dan keberlanjutan perdamaian, hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat di Wilayah Kabupaten Bireuen
semakin tinggi tingkat kesadarannya akan
pentingnya keamanan di lingkungannya masing-masing. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 127
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
SASARAN 17 TERBANGUNNYA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DALAM MENJAGA KEAMANAN DAN PERDAMAIAN Tabel III.3.4.17 Evaluasi Pencapaian Sasaran 17 Pengukuran Kinerja 2015 No
Satuan
Indikator Kinerja
Target
Target akhir RPJMK (2017)
Nilai capaian
Realisasi
% 1 1
2 Rakorpimda
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
%
100
100
100,00
100
100,00
Rata – rata Capaian Kinerja
100,00
100,00
Tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keamanan dan perdamaian tidak terlepas dari hubungan yang harmonis para pimpinan daerah di Kabupaten Bireuen sehingga terindikasi masyarakat merasa terayomi dan terlindungi.
SASARAN 18 TERWUJUDNYA SUPREMASI HUKUM YANG BERKEADILAN
Tabel III.3.4.18 Evaluasi Pencapaian Sasaran 18 Pengukuran Kinerja 2015 No
1 1
Indikator Kinerja
2 Persentase Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin
Satuan Target
Realisasi
Nilai capaian %
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
3
4
5
6
8
9
%
30
-
-
100
-
Rata – rata Capaian Kinerja
-
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 128
-
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Sasaran
strategis
terwujudnya
supremasi
hukum
yang
berkeadilan pada tahun 2014 diperoleh tingkat capaian kinerja sebesar 100% atau dengan tidak ada pendampingan hukum bagi masyarakat di Kabupaten Bireuen.
SASARAN 19 MENINGKATNYA EKSISTENSI KELEMBAGAAN ADAT DALAM MENDUKUNG PERDAMAIAN DAN BERPERAN STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Tabel III.3.4.19 Evaluasi Pencapaian Sasaran 19 Pengukuran Kinerja 2015 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Nilai capaian %
1 1
Target akhir RPJMK (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 %
2
3
4
5
6
8
9
Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian
%
65
65
100,00
100
65,00
Rata – rata Capaian Kinerja
100,00
65,00
Sasaran strategis Persentase kegiatan kelembagaan adat mendukung pembangunan daerah dan perdamaian target yang diberikan sebesar 65 persen dengan realisasi sebesar 65 persen atau tingkat capaiannya sebesar 100 persen. Sasaran Strategis ini, didukung oleh sejumlah indikator yang tingkat capaiannya mampu mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 100% untuk semua indikator. 1.
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Target yang ditetapkan dalam DPA Sekretariat MAA Kabupaten Bireuen Tahun 2015 adalah 100% sementara LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 129
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
realisasi dari anggaran yang tersedia Rp. 527.092.095 sementara realisasi anggaran hanya mampu dipenuhi sebesar 98,058% atau sebesar Rp.516.854.155. 2.
Perbandingan antara realisasi kinerja dibanding dengan realisasi kinerja tahun anggaran 2014
sebesar Rp
575.626.158
sebesar
dan
yang
dapat
terealisasi
Rp
569.906.604 atau 99.06 Sedangkan tahun 2015 anggaran yang tersedia sejumlah Rp. 527.092.095
sementara
realisasi anggaran hanya mampu dipenuhi sebesar 98,058% atau
sebesar
Rp.516.854.155.
Sehingga
perbandingan
antara tahun 2014 dengan 2015 adalah terjadi peningkatan dana dalam DPA MAA Kabupaten Bireuen sebesar Rp. 48.534.063. 3.
Analisis Capaian Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Perencanaan Strategis dengan Visi dan Misi
Majelis Adat Aceh Kabupaten
Bireuen adalah yang selaras dengan indikator Kinerja adalah memperkuat eksistensi dan performance sebagai lembaga yang berkualitas dalam melaksanakan tugas pengembangan
adat daerah yaitu Terpeliharanya Adat
Istiadat, Reusam dan Peradilan Adat Gampong Yang berlandaskan Dinul Islam. Bahwa realisasi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 bertambah dari target yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana strategis. Hal ini disebabkan karena target yang tercantum dalam dokumen rencana
strategis masih
berupa
estimasi,
sedangkan
realisasi pencapaian kinerja sesuai dengan anggaran yang diperoleh setiap tahun. 4.
Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Dengan Standar Nasional, Untuk Indikator yang dimiliki Lembaga Majelis Adat Aceh Kabupaten Bireuen belum ada Standar LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 130
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Nasional yang mengaturnya karena hal tersebut lebih merupakan budaya dan adat suatu daerah dan akan berbeda antara satu daerah dengan daerah lannya di Indonesia. 5.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan /penurunan kinerja serta solusi yang telah di lakukan. a)
Indikator Kinerja Jumlah Pelantikan pengurus Majelis Adat Tingkat Kecamatan target
yang diberikan
adalah 1 kali dan realisasi yang telah berhasil di capai pada tahun 2015 sebesar 100% yaitu sebanyak 1 kali. Pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 kegiatan ini tidak
dianggarkan.dengan
capaian
100%
yaitu
sebanyak 1 kali pelantikan, maka dapat dikatakan berhasil. b)
Indikator Kinerja Jumlah pengadaan baju Majelis Adat Kecamatan target yang diberikan 425 buah dan realisasi yang telah berhasil dicapai pada tahun 2015 sebesar 100% yaitu sebanyak 425 buah. Pada tahun sebelumnya kegiatan ini tidak dianggarkan.
c)
Jumlah Sosialisasi Adat trouen u blang(turun sawah dan makanan pangan tradisional aceh target yang diberikan 1 kali dan realisasi yang telah berhasil dicapai pada tahun 2015 sebesar 100%. Pada tahun sebelumnya kegiatan ini tidak dianggarkan.
d)
Presentase Bimbingan teknis Adat Perkawinan dan Kader Seumapa
Target yang diberikan 100% dan realisasi yang telah dicapai pada tahun 2015 sebesar 100%. Pada tahun sebelumnya kegiatan ini tidak dianggarkan. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 131
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
B.
REALISASI ANGGARAN a.
Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Dalam rangka pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, timbul hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah. Acuan pengelolaan keuangan daerah selain kedua UndangUndang tersebut, antara lain Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sumber
utama
Pendapatan
Asli
Daerah
Pemerintah
Kabupaten Bireuen mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang ditindaklanjuti dengan menerbitkan
Qanun-Qanun Kabupaten
Bireuen tentang Retribusi Daerah dan Pajak Daerah. Pengelolaan keuangan daerah dilakukan untuk mencapai LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 132
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
efektivitas pengelolaan penerimaan pendapatan yang dijabarkan melalui target APBK dan realisasinya maupun dari efisiensi dan efektivitas pengeluaran daerah, melalui belanja tidak langsung dan belanja
langsung
sesuai
dengan
peraturan.
Secara
umum
pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan pendapatan dan belanja daerah selama tahun anggaran 2014 dan 2015 telah menunjukkan efisiensi dan efektivitas yang mampu meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan perekonomian daerah. b.
Pendapatan Daerah Kebijakan umum dalam pengelolaan pendapatan daerah meliputi : 1.
Optimalisasi pajak dan retribusi daerah serta penerimaan lainlain
2.
Optimalisasi pemanfaatan pengelolaan aset daerah
3.
Peningkatan koordinasi dan konsolidasi ke Pemerintah Pusat untuk meningkatkan dana perimbangan
4.
Pemberdayaan dan peningkatan kontribusi BUMD dengan penambahan penyertaan modal. Upaya peningkatan pendapatan daerah dilaksanakan melalui
optimalisasi pendayagunaan potensi riil sumber-sumber pendapatan dan peningkatan kualitas pelayanan publik secara akuntabel; mengoptimalkan pendayagunaan aset-aset daerah agar dapat lebih memberi kontribusi pada PAD; membuat terobosan dan upaya peningkatan PAD; peningkatan pelayanan perpajakan, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain. Pendapatan
Daerah
Kabupaten
Bireuen
terdiri
dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan pada tahun 2014 sebesar Rp.
1.303.388.832.453,27
dan
direalisasikan
hanya
sebesar
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 133
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Rp. 1.321.398.849.877,81 dengan tingkat capaian sebesar 101,38% (sudah diaudit BPK) dibandingkan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp. 1.674.114.350.446,00 dan direalisasikan hanya sebesar
Rp. 1.667.580.620.698,74
dengan tingkat capaian sebesar 99,61% (angka sementara/belum diaudit BPK) sebagai berikut : Tabel. III.2.1 Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2014 dan 2015 No.
Uraian
1
2
1
PENDAPATAN
1.1
Pendapatan Asli Daerah
1.1. 1 1.1. 2 1.1. 3 1.1. 4
Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
1.1. 5
Pendapatan Zakat
1.2
Dana Perimbangan
1.2. 1
Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2014
2015
2014
2015
3
4
5
1.674.114.350.446,0 1.303.388.832.453,27 0
Capaian (%) 2014 2015
6
7
8
1.321.398.849.877,8 1
1.667.580.620.698,74
101,3 8
99,61
107,7 8
99,61
119,7 8 169,7 0
103,9 6 116,9 2
159.777.029.529,27
167.255.638.456,00
172.208.598.864,38
173.872.089.034,16
10.004.215.457,00
15.142.984.256,00
11.983.793.632,00
17.705.117.563,00
7.326.968.000,00
6.423.370.000,00
12.434.406.630,00
14.862.066.190,00
3.700.000.000,00
4.869.061.663,00
3.728.447.185,80
4.869.061.663,00
100,7 6
100
136.745.846.072,27
140.820.222.537,00
142.170.547.416,58
136.435.843.618,16
103,9 6
96,89
1.891.404.000,00
94,57
99,23
2.000.000.000,00 860.840.282.189,00
991.054.761.876,00
866.656.552.095,00
984.896.515.695,00
100,0 0
99,38
28.976.981.189,00
32.360.330.926,00
34.792.301.095,00
26.200.824.745,00
100,6 7
80,97
Dana Alokasi Umum
770.780.301.000,00
780.023.926.000,00
770.780.301.000,00
780.023.926.000,00
Dana Alokasi Khusus
61.083.000.000,00
178.670.504.950,00
61.083.950.000,00
178.671.764.950,00
1.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
282.771.520.735,00
515.803.950.114,00
282.533.698.918,43
508.812.015.969,58
100,0 0
98,64
1.3. 1
Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga
860.520.000,00
761.369.000,00
664.903.441,00
92.936.000,00
82,28
12,12
1.3. 3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan PemerintahDaerah Lainnya
17.662.963.705,00
37.162.963.705,00
17.620.758.446,43
30.839.462.560,58
100,0 5
82,98
1.3. 4
Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus
131.502.795.000,00
351.220.439.000,00
131.502.795.000,00
351.220.439.000,00
100,0 0
100
1.3. 5
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
132.745.242.030,0 0
126.659.178.409,0 0
132.745.242.031,00
126.659.178.409,00
100,0 0
100
1.303.388.832.453,2 7
1.674.114.350.446,0 0
1.043.303.275.817,5 0
1.667.580.620.698,74
101,3 8
99,61
1.2. 2 1.2. 3
TOTAL PENDAPATAN
100,0 6 100,0 0
100 100
Tahun 2014 (sudah di audit BPK) Tahun 2015 (angka sementara/belum di audit BPK)
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 134
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
c.
Pembiayaan Daerah Kebijakan
Pembiayaan
Daerah
terdiri
dari
Kebijakan
Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan dilakukan dalam rangka menutup defisit akibat selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah. Penerimaan Pembiayaan terdiri dari SiLPA tahun lalu dan penerimaan pinjaman Daerah. Adapun Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan Modal Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok Utang. Selanjutnya realisasi pembiayaan daerah tahun Anggaran 2014 (sudah diaudit BPK) dan tahun Anggaran 2015 (angka sementara/belum diaudit BPK) sebagai berikut: Tabel. III.2.4 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2014 dan 2015
No.
1
Anggaran (Rp)
Uraian
2
Realisasi (Rp)
2014
2015
2014*
3
4
5
Capaian (%) 2015** 6
2014
201 5
7
8
3
PEMBIAYAAN
3.1
Penerimaan Pembiayaan
35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 100,00 100,00
3.1.1
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 35.711.656.511,01 71.222.467.904,01 100,00 100,00
3.1.2
Penerimaan Pinjaman Daerah
-
Pengeluaran Pembiayaan
-
4.200.000.000,00
3.2.1
Penyertaan Modal (Investasi) Pemda
-
3.2.2
Pembayaran Pokok Utang
-
3.2
PEMBIAYAAN NETTO
-
-
-
-
-
-
4.199.993.803,00
-
100,00
1.200.000.000,00
-
1.200.000.000,00
-
100,00
3.000.000.000,00
-
2.999.993.803,00
-
100,00
35.711.656.511,01 67.022.467.904,01 35.711.656.511,01 67.022.474.101,01 100,00 100,00
Sumber DPKKD Kabupaten Bireuen Bidang Anggaran * Audited **Unaudited
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 135
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Pembiayaan Daerah tahun Anggaran 2014 terealisasi sebesar Rp. 35.711.656.511,01 dari anggaran sebesar Rp. 35.711.656.511,01 dengan tingkat capaian 100% Sedangkan untuk Pembiayaan Daerah tahun Anggaran 2015 terealisasi sebesar Rp. 67.022.467.904,01,01 dari anggaran sebesar Rp.35.711.656.511,01 dengan tingkat capaian 100,00%. d.
Belanja Daerah Dalam pengelolaan Belanja Daerah dilakukan pada tahun 2014 dan tahun 2015 melalui : 1.
Kebijakan belanja daerah disusun berdasarkan prinsip-prinsip penganggaran dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja, dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPK,
prioritas
pembangunan
sesuai
potensi
dan
permasalahannya serta perkiraan situasi dan kondisi pada tahun mendatang. 2.
Kebijakan belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
3.
Kebijakan belanja daerah diarahkan untuk membiayai program dan
kegiatan
yang
menjadi
prioritas
pembangunan
di
Kabupaten Bireuen tahun 2014 dan tahun 2015 diharapkan manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik
dan
keberpihakan
pemerintah
daerah
kepada
kepentingan publik yang meliputi antara lain sektor pertanian, ekonomi kerakyatan, peningkatan kualitas SDM, pelayanan sosial dasar masyarakat, pembangunan infrastruktur dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka peningkatan akuntabilitas.
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 136
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung
ditargetkan
pada
dan
tahun
2014
sebesar
direalisasikan
Rp.
1.339.100.488.964,28
hanya
sebesar
Rp.
1.280.884.332.641,02 dengan tingkat capaian sebesar
95,65%
(sudah diaudit BPK) dibandingkan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp. 1.741.136.818.350,01 dan direalisasikan hanya sebesar Rp. 1.607.648395.634,41 dengan tingkat capaian sebesar 92,33% (belum diaudit BPK) sebagai berikut: Tabel. III.2.2 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2014 dan 2015
No.
Anggaran (Rp)
Uraian
1
2
2
BELANJA DAERAH
Realisasi (Rp)
2014
2015
2014
2015
3
4
5
6
1.339.100.488.964,28 1.741.136.818.350,01 1.280.884.332.641,02 1.607.648395.634,41
Capaian (%) 201 201 4 5 7
8
95,65
92,00
BELANJA TIDAK LANGSUNG
725.251.905.078,00 1.045.299.967.640,00
706.094.601.216,00
971.051.833.992,41
97,35
92,90
2.1.1
Belanja Pegawai
698.672.577.830,00
681.392.882.739,00
733.948.025.605,41
97,52
93,41
2.1.2
Belanja Bunga
-
-
0
0
2.1.4
Belanja Hibah
2.1
2.1.5
2.1.7
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan KepadaProv/Kab/Kot a/Pemerintah Desa dan Partai Politik
2.1.6
Belanja Tidak Terduga
2.2
BELANJA LANGSUNG
-
785.721.913.649,01 -
11.603.500.000,00
10.608.900.000,00
10.726.500.000,00
10.598.900.000,00
92,44
99,91
8.563.923.163,00
5.146.500.000,00
7.779.000.000,00
4.692.500.000,00
90,83
91,18
1.107.223.135,00
240.666.018.385,00
898.679.527,00
220.814.051.387,00
81,16
91,75
5.304.680.950,00
1.000.000.000,00
5.297.538.950,00
998.357.000.00
99,86
99,84
613.848.583.886,28
695.836.850.890,00
574.789.721.425,02
636.596.561.642,00
93,63
91,49
2.2.1
Belanja Pegawai
119.531.712.037,00
103.311.633.703,00
116.302.841.155,00
98.659.841.489,00
97,29
95,50
2.2.2
Belanja Barang & Jasa
222.453.714.919,00
249.942.314.093,00
199.319.271.960,02
237.110.195.961,00
89,60
94,87
2.2.3
Belanja Modal
271.863.156.930,28
342.582.903.094,00
259.167.608.310,00
300.826.524.192,00
95,33
87,81
1.339.100.488.964,28 1.741.136.818.350,01 1.280.884.322.641,02 1.607.648395.634,41
95,65
92,00
TOTAL BELANJA
Sumber DPKKD Kabupaten Bireuen Bidang Anggaran Tahun 2014 (sudah di audit BPK) Tahun 2015 (angka sementara/belum di audit BPK)
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 137
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Realisasi
belanja
daerah
berdasarkan
SKPK
untuk
mewujudkan berbagai sasaran strategis di atas adalah sebagai berikut : Tabel. 3.8 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bireuen Berdasarkan SKPK Tahun Anggaran 2014 dan 2015
NO.
NAMA SKPK
1
2
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
2014
2015
2014
2015
2014
2015
4
4
6
7
8
9
761.303.483,00
97,18
98,94
1.
KDH dan WKDH
2.
DPRK
8.218.087.328,00
9.190.167.764,00
8.107.366.123,00
9.132.192.283,00
98,51
99,37
3.
Sekretariat Daerah
73.830.469.453,00
44.865.799.661,00
67.604.488.299,00
42.987.677.115,00
94,63
95,81
4.
Sekretariat DPRK
15.132.595.169,00
15.487.493.635,00
13.218.364.130,00
14.703.035.854,00
90,82
94,93
5.
Dinas Syariat Islam
7.505.716.066,00
9.647.625.587,00
7.298.969.261,00
9.378.235.161,00
97,48
97,21
6.
Dinas Pendidikan dan 506.939.692.838,00 Kebudayaan
571.930.619.334,00
491.620.781.004,00 524.820.884.277,00
96,24
91,76
7.
Dinas Kesehatan
122.789.569.216,00
127.512.852.981,00
109.539.679.902,00 120.801.937.596,00
90,31
94,74
8.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
7.307.564.813,00
12.385.626.941,00
6.953.214.557,00
12.361.404.934,00
98,38
99,80
9.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
3.888.632.353,00
3.17.061.807,00
3.609.412.857,00
3,117.497.097,00
95,72
98,25
10.548.907.782,00
9.532.803.135,00
10.381.694.678,00
9.345.062.727,00
97,53
98,03
140.523.550.483,28
169.613.295.989,00
140.064.702.430,00 169.205.525.594,00
77,87
99,76
36.504.613.770,00
67.478.667.086,00
35.422.039.438,00
34.019.785.962,00
93,96
50,42
9.688.749.669,00
31.526.835.680,00
9.036.769.804,00
28.058.185.355,00
96,24
89,00
10.
11. 12.
13.
Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
576.574.888,00
769.481.032,00
559.726.833,00
14.
Dinas Pertanian dan Peternakan
17.518.642.143,00
41.487.796.557,00
16.378.885.369,00
40.497.837.049,00
89,74
97,61
15.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
13.358.174.544,00
11.997.049.964,00
12.560.813.607,00
11.888.456.610,00
97,31
99,09
16.
Dinas Kelautan dan Perikanan
16.420.264.797,00
16.749.835.414,00
15.246.774.299,00
16.334.106.057,00
97,88
97,52
54.529.809.404,00
36.921.571.056,01
25.957.105.804,00
35.880.102.157,41
95,37
97,18
237.103.808.387,00
-
91,34
17. 18.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah PPKD
19.
Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata
20.
Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan
-
259.578.053.811,00
-
8.924.118.900,00
4.616.817.738,00
8.539.204.286,00
4.520.905.601,00
66,36
97,92
11.918.969.962,00
12.191.706.138.00
11.434.132.234,00
11.790.803.416,00
97,60
96,71
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 138
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1 21. 22. 23.
24.
25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
2 Inspektorat Kabupaten Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Pem binaan Pendidikan Dayah Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Perpustakaan dan Arsip Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen Badan Penaggulangan Bencana Daerah
4
4
6
7
8
9
4.497.083.566,00
4.480.380.592,00
4.213.377.208,00
4.084.419.271,00
96,06
91,16
8.829.233.601,00
8.462.322.070,00
8.269.591.472,00
8.246.566.782,00
96,26
99,45
11.754.151.851,00
10.837.019.932,00
10.451.678.0154,00
8.682.898.290,00
99,14
80,12
12.678.855.951,00
14.972.987.072,00
11.216.271.413,00
13.547.618.984,00
97,53
90,48
16.916.702.296,00
17.245.022.610,00
14.128.074.090,00
17.108.171.680,00
98,61
99,21
11.892.635.312,00
7.731.322.742,00
5.564.232.592,00
7.606.423.401,00
97,55
98,38
8.418.964.883,00
3.070.211.115,00
8.100.257.900,00
92,70
96,21
1.885.304.144,00
1.345.427.731,00
1.059.588.025,00
1.298.159.206,00
92,27
96,49
1.539.437.162,00
1.681.921.074,00
1.512.143.617,00
1.633.939.028,00
97,83
97,15
2.384.155.149,00
2.275.273.979,00
2.238.079.936,00
95,16
93,87
104.369.518.308,95 133.612.845.993,00
98.90
94,65
6.332.902.143,00
2.328.620.493,00 107.356.952.062,00
141.163.119.382,00
3.755.082.335,00
6.063.758.476,00
3.624.863.133,00
5.999.367.574,00
95,93
98,94
33.
Sekretariat BMK
2.482.414.000,00
3.396.383.900,00
2.464.711.197,07
3.374.970.840,00
97,45
99,37
34.
Sekretariat MPU
2.127.102.229,00
2.170.707.161,00
2.116.744.849,00
2.158.812.988,00
99,54
99,45
35.
Sekretariat MPD
781.418.910,00
765.132.134,00
735.986.870,00
727.257.661,00
96,25
95,05
36.
Sekretariat MAA
575.626.158,00
527.092.095,00
569.906.604,00
516.854.155,00
98,02
98,06
37.
Sekretariat DP Korpri
605.959.945,00
567.897.430,00
537.205.528,00
555.686.185,00
99,17
97,85
38.
Kecamatan Samalanga
5.898.701.908,00
3.954.183.150,00
5.627.934.249,00
3.910.481.872,00
97,54
98,89
39.
Kecamatan Simpang Mamplam
5.471.861.098,00
3.782.378.306,00
5.319.500.123,00
3.745.123.300,00
96,11
99,02
40.
Kecamatan Pandrah
3.131.837.714,00
2.294.600.016,00
2.954.725.142,00
2.272.636.406,00
94,29
99,04
41.
Kecamatan Jeunib
5.476.575.321,00
3.640.514.317,00
5.252.758.019,00
3.596.261.124,00
97,38
98,78
42.
Kecamatan Peulimbang
3.450.329.248,00
2.529.747.375,00
3.267.369.324,00
2.478.680.018,00
96,27
97,98
43.
Kecamatan Peudada
5.674.156.914,00
3.483.180.068,00
5.401.971.640,00
3.447.802.128,00
95,09
98,98
44.
Kecamatan Jeumpa
4.769.223.140,00
2.772.800.252,00
4.311.008.234,00
2.761.973.210,00
89,75
99,61
45.
Kecamatan Kota Juang
3.544.785.907,00
2.726.228.522,00
3.369.048.544,00
2.636.946.612,00
98,84
96,73
46.
Kecamatan Kuala
3.069.800.327,00
2.358.330.689,00
2.954.070.972,00
2.254.031.008
93,94
95,58
47.
Kecamatan Juli
4.018.184.607,00
2.301.484.179,00
3.762.632.436,00
2.236.828.863,00
95,59
97,19
48.
Kecamatan Peusangan
7.550.445.163,00
5.083.467.095,00
7.360.890.136,00
5.088.512.986,00
97,29
100,10
49.
Kecamatan Jangka
5.182.741.730,00
3.348.787.136,00
5.029.302.769,00
3.315.922.528,00
99,52
99,02
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 139
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1
2
4
4
6
7
8
9
50.
Kecamatan Peusangan Siblah Krueng
3.696.683.080,00
2.926.569.512,00
3.622.996.410,00
2.840.669.741,00
98,22
97,06
51.
Kecamatan Peusangan Selatan
2.785.116.736,00
2.018.596.806,00
2.690.026.585,00
1.976.799.641,00
94,99
99,93
52.
Kecamatan Kuta Blang
5.133.460.504,00
3.332.789.417,00
4.822.214.518,00
3.309.311.105,00
96,68
99,30
53.
Kecamatan Makmur
3.379.380.360,00
2.452.537.094,00
3.212.361.364,00
2.358.478.942,00
96,22
96,16
54.
Kecamatan Gandapura
4.403.019.471,00
3.259.848.313,00
4.330.960.752,00
3.216.859.561,00
98,07
98,68
JUMLAH
1.339.100.488.964,28
1.741.136.818.350,00
1.280.884.322.641,02 1.607.648.395.634,00
93,99
92,33
Sumber DPKKD Kabupaten Bireuen Bidang Anggaran Tahun 2014 (sudah di audit BPK) Tahun 2015 (angka sementara/belum di audit BPK)
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 140
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
BAB IV
PENUTUP
L
aporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemerintah
Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik
(Good Governance) Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah (AKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2015 ini dapat menggambarkan kinerja dan Evaluasi
terhadap
kinerja
yang
telah
dicapai
baik
berupa kinerja
kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Pada tahun 2015 Pemerintah
Kabupaten Bireuen menetapkan
sebanyak 19 (Sembilan belas) sasaran dengan 51 (lima puluh satu) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran seluruh
sasaran
telah
dapat
direalisasikan dengan sangat berhasil dengan rata-rata capaian kinerja sasaran di atas 90%, sesuai target. Secara rinci rata-rata pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Sasaran 1 terdiri dari 7 indikator dengan nilai
94,55%, mendekati
target dengan interpretasi sangat berhasil. 2.
Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 105,84%, melebihi target dengan interpretasi sangat berhasil.
3.
Sasaran 3 terdiri dari 3 indikator dengan nilai
119,00%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil. 4.
Sasaran 4 terdiri dari 3 indikator dengan nilai
100,00%, mencapai
target dengan interpretasi sangat berhasil. LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 141
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
5.
Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 56,67%, tidak mencapai target dengan interpretasi cukup berhasil.
6.
Sasaran 6 terdiri dari 1 indikator dengan nilai
100,00%, mencapai
target dengan interpretasi sangat berhasil. 7.
Sasaran 7 terdiri dari 4 indikator dengan nilai
92,27%, mendekati
target dengan interpretasi sangat berhasil. 8.
Sasaran 8 terdiri dari 3 indikator dengan nilai
167,11%, melebihi
target dengan interpretasi sangat sangat berhasil. 9.
Sasaran 9 terdiri dari 6 indikator dengan nilai
138,51%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil. 10. Sasaran 10 terdiri dari 1 indikator dengan nilai
88,88%, mendekati
target dengan interpretasi sangat berhasil. 11. Sasaran 11 terdiri dari 3 indikator dengan nilai
216,59%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil. 12. Sasaran 12 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 118,98%, melebihi target dengan interpretasi sangat berhasil. 13. Sasaran 13 terdiri dari 2 indikator dengan nilai
100,00%, sesuai
target dengan interpretasi sangat berhasil. 14. Sasaran 14 terdiri dari 6 indikator dengan nilai
103,99%, melebihi
target dengan interpretasi sangat berhasil. 15. Sasaran 15 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 83,66%, mendekati target dengan interpretasi berhasil. 16. Sasaran 17 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100,00%, sesuai target dengan interpretasi sangat berhasil. 17. Sasaran 19 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100,00%, sesuai target dengan interpretasi sangat berhasil. Dari 19 (sembilan belas) sasaran telah ditetapkan berdasarkan 51 (lima puluh satu) indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa :
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 142
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1)
7 (tujuh) sasaran rata-rata melebihi target dengan pencapaian melebihi 100,00% dikategorikan sangat berhasil.
2)
5 (lima) sasaran rata-rata sesuai dengan target yaitu 100,00% dan dikategorikan sangat berhasil.
3)
2 (dua) sasaran rata-rata mendekati dengan target yaitu 88,88% sampai dengan 94,55% dan dikategorikan sangat berhasil.
4)
1 (satu) sasaran rata-rata tidak mendekati target sebesar 83,66% yaitu sasaran ke 15 (lima belas) dan dikategorikan berhasil.
5)
1 (satu) sasaran rata-rata tidak mendekati target sebesar 56,67% yaitu sasaran ke 5 (lima) dan dikategorikan cukup berhasil.
6)
Terdapat 2 (dua) sasaran yang sulit diukur yaitu sasaran ke 16 (enam belas) dan sasaran ke 18 (delapan belas), dikarenakan target yang ditetapkan besar akan tetapi tidak ada realisasinya sama sekali akan tetapi dapat di interpretasikan amat sangat berhasil. Pada Tahun Anggaran 2015, untuk pencapaian kinerja 19 (sembilan
belas)
sasaran strategis dan 51 (lima puluh satu)
indikator kinerja pada
RPJM Kabupaten Bireuen yang dilaksanakan pada Badan, Dinas dan Kantor serta Kecamatan Pemerintah
Kabupaten Bireuen dianggarkan melalui
Anggaran
Belanja
Rp
Pendapatan
1.741.136.818.350,01
dan
sedangkan
Kabupaten realisasi
Bireuen anggaran
sebesar sebesar
Rp 1.607.648.395.634,41 atau dengan serapan dana APBD mencapai 92,33% (data sebelum dilakukan audit oleh BPK). Akhirnya secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator kinerja tahun ketiga yang tercantum dalam RPJM Kabupaten Bireuen Tahun 2012 - 2017, dan khususnya untuk tahun 2015 yang juga dituangkan dalam Perjanjian Kinerja
Kabupaten
Bireuen
Tahun 2015 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Terhadap indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan, kami sadari semata-mata karena kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 143
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
manusia, namun demikian segala
kekurangan dan ketidaksempurnaan
tersebut harus menjadi motivasi untuk memperbaiki lebih baik pada tahuntahun mendatang. Dengan Kabupaten
tersusunnya
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Bireuen ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja
Pemerintah Kabupaten Bireuen kepada pihak-pihak terkait baik sebagai pemangku kepentingan ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kabupaten Bireuen.
Bireuen,
Maret 2016
BUPATI BIREUEN,
H. RUSLAN M. DAUD
LKIP Kabupaten Bireuen Tahun 2015 144