PEMBUNGAAN TANAMAN UBIKAYU MUDA (Manihot esculenta Crantz.) DENGAN PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL MELALUI DAUN DALAM BERBAGAI VOLUME Flowering On Youngcassava(Manihot esculentacrantz.) Plant Treated With Variousvolume Of Paclobutrazolthroughleaves
Rahmah Catur Putri1, Erwin Yuliadi2 dan Ardian2 1
Sarjana Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jl.Prof. Soemantri Brodjonegoro, No.1, Bandar Lampung 35145 (
[email protected]) 2 Dosen Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jl.Prof. Soemantri Brodjonegoro, No.1, Bandar Lampung 35145 ABSTRAK
Aplikasi paclobutrazol merupakan suatu cara untuk mengatasi permasalahan pada tanaman ubikayu yang umur berbunga antargenotipenya tidak sama dan membutuhkan fotoperiodik hari panjang ≥ 13,5 jam terang dan suhu 240C untuk menghasilkan bunga ubikayu. Pada penelitian ini digunakan stek ubikayu varietas Thailand berukuran 25 cm yang berumur 8 – 12 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui pengaruh paclobutrazol terhadap pertumbuhan tanaman ubikayu, (2) mengetahui pengaruh paclobutrazol melalui daun terhadap pembungaan tanaman ubikayu, (3) mengetahui volume paclobutrazol yang tepat untuk menekan pertumbuhan vegetatif dan induksi pembungaan tanaman ubikayu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan, masing-masing ulangan terdiri atas dua satuan percobaan.Perlakuannya adalah larutan paclobutrazol konsentrasi 500 ppm dengan berbagai volume paclobutrazol yaitu 0 ml, 25 ml, 50 ml, 75 ml, dan 100 ml yang diberikan melalui daun saat tanaman telah berumur 30 hari sebanyak 3 kali dengan interval 1 minggu. Pemberian paclobutrazol melalui daun pada tanaman ubikayu sebanyak 25 ml terbukti secara efktif dan ekonomis dalam menekan pertumbuhan vegetatif yang ditandai dengan pengurangan tinggi tunas sebesar 48,51 cm, jumlah daun sebanyak 12 daun, jumlah buku sebanyak 13 buku, bobot basah dan kering tunas, daun, dan ubi tanaman ubikayu sebesar 30 – 57%, namun belum mampu menginduksi pembungaan tanaman ubikayu umur 3 BST. Kata kunci: Tanaman ubikayu, bunga, paclobutrazol, daun, volume
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
108
ABSTRACT Paclobutrazol applicationis a waytosolve the problems on the cassava plant flowering between genotipe not the same age and in need of a long day photo period ≥ 13.5 hours of light and temperature of 240C to produce cassava flower. This research used the Thai variety of cassava cuttings measuring 25 cm were aged 8-12 months. The purpose of this study was to: (1) determine the influence of paclobutrazolon the growth of the cassava plant, (2) determine the effect of paclobutrazol through the leaves of the flowering plant cassava, (3) determine the exact volume of paclobutrazol to suppress vegetative growth and induction of flowering plant cassava. This study used arandomized block design (RBD) with four replications, each replicate consisting of two units of the experiment. Paclobutrazol treatment is the solution with a concentration of 500 ppm paclobutrazol various volume is 0 ml, 25 ml, 50 ml, 75 ml and 100 ml are given through the leaves when the plants are 30 days old 3 times at intervals of 1 week. Giving paclobutrazol through the leaves on cassava plants 25 ml effectively proven and economically in suppressing vegetative growth characterized by a reduction of 48.51 cm shoot height, number of leaves as many as 12 leaves, the number of books as much as 13 books, wet and dry weight of shoots, leaves, cassava and sweet potato plants by 30-57%, but has not been able to induce flowering plants cassava age of 3 months after planting. Keywords: cassava plants, flowers, paclobutrazol, leaves, volume. I.
besar.
PENDAHULUAN
Ubikayu
tidak
hanya
dimanfaatkan sebagai sumber pangan, Ubikayu atau singkong (Manihot
melainkan juga bahan baku berbagai
esculenta Crantz.) merupakan salah
industri. Bahkan, teknologi mutakhir
satu komoditi tanaman pangan ketiga
mengatakan bahwa ubikayu dapat
sebagai
dijadikan
sumber
masyarakat
karbohidrat
Indonesia.
bagi
Sejalan
dengan laju 3,63% per tahun dan serapannya mencapai antara 62 – 78% dari produksi nasional (Sunyoto dan
Wargiono,
yang tinggi
2009).Permintaan
tersebut
dikarenakan
ubikayu mempunyai potensi yang
109
sumber
energi
alternatif seperti bioetanol.
dengan program diversifikasi pangan, permintaan ubikayu terus meningkat
sebagai
Selama tiga periode yaitu 1995 – 2000, 2000 – 2005, dan 2005 – 2010 baik
produksi
maupun
konsumsi
cenderung mengalami peningkatan, namun produksirelatif lebih rendah peningkatannya
dibandingkan
konsumsi. Menurut data Badan Pusat
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN VOL. 02 NO.03
Statistik (2013), bahwa pada tahun
Berdasarkan
hal
tersebut,
teknologi
sebagai
2011 produksi ubikayu Indonesia
diperlukan
sebesar 24,2 juta ton ubikayu dengan
perbaikan mutu melalui program
produktivitas mencapai 21,4 ton/ha
intensifikasi
dengan
pemuliaan tanaman.
lima
wilayah
terbesar
berupa
kegiatan
penghasil ubikayu yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jawa Timur, Jawa tengah, dan Jawa Barat. Pencapaian produksi ubikayu di Indonesia masih dikatakan rendah apabila dilihat dari potensinya yaitu sebesar 25 – 40 ton/ha.Potensi yang rendah tersebut menyebabkan defisit pada tahun 2010 sebesar 126 ribu ton (Saliem dan
bertujuan
untuk
produksi
ubikayu
di
menciptakan
varietasubikayu baru yang memiliki produktivitas tinggi dengan kadar pati tinggi
melalui
bunga.
persilangan
antar
dalam
proses
Namun,
persilangan tersebut terdapat kendala yang
menghambat
pemuliaan
Nuryanti, 2011). Angka
Pemuliaan pada tanaman ubikayu
kegiatan
tanaman
yaitu
ketidakketersediaanbunga
ubikayu
secara serempak akibat perbedaan
Indonesia masih dirasa belum mampu
umur
memenuhi permintaan konsumen baik
ubikayu.
berbunga
antargenotipe
sebagai bahan baku pangan maupun industri.
Selain
disebabkan
oleh
menyempitnya areal ubikayu akibat alih fungsi lahan, namun juga ikut didorong oleh pengembangan dan penggunaan teknologi yang terbatas di
tingkat
petani
Kondisi
ini
mengingat pertanaman ubikayu di Indonesia umumnya diusahakan oleh perkebunan
rakyat
yang
masih
menggunakan teknologi konvensional berupa penggunaan klon ubikayu non-unggul.
Secara morfologi, tanaman ubi kayu baru akan berbunga pada umur 8 – 10 bulan dan sangat tergantung genotipe dan lingkungan tumbuh (Halsey, dkk., 2008).Kondisi waktu berbunga mempersulit
yang
lama
seorang
akan pemulia
tanaman untuk mendapatkan bunga sebelum dapat disilangkan.
Oleh
sebab itu, dibutuhkan suatu zat penghambat tumbuh (ZPT) berupa paclobutrazol (Rasiyanto, 2001) yang dapat
menginduksi
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
pembungaan
110
tanaman ubikayu tanpa dipengaruhi
sehingga perlu dilakukan penelitian
umur
tanaman
tumbuhnya
dan
lingkungan
lanjutan untuk mengetahui volume
melalui
penurunan
paclobutrazol yang tepat dan efektif
hormon giberelin endogen.
dalam
menginduksi
pembungaan
tanaman ubikayu. Beberapa penelitian tercatat telah berhasil menginduksi pembungaan
II.
BAHAN DAN METODE
pada tanaman hortikultura dengan menggunakan
larutan
paclobutrazol.Syam’un, dkk. (2008) mengatakan
bahwa
pemberian
paclobutrazol pada tanaman krisan dengan
berbagai
konsentrasi
dan
frekuensi mampu memberikan hasil terbaik pada konsentrasi 50 mg L1
dan frekuensi satu kali terhadap
kecepatan berbunga, jumlah bunga, diameter bunga dan ketahanan bunga. Selain itu, aplikasi paclobutrazol dan stragulasi pada tanaman manggis juga berhasil menginduksi pembungaan sehingga
berpeluang
untuk
memproduksi buah manggis di luar musim (Rai, dkk., 2004).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium kampus
Lapang
Universitas
Terpadu Lampung
Gedung Meneng Bandar Lampung dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan September
sampaiDesember
2013. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stek ubikayu varietas Thailand berukuran 25 cm yang berumur 8 – 12 bulan, larutan paclobutrazol konsentrasi 500 ppm, pupuk urea, SP-36, dan KCl. Petak percobaan berukuran 6 m x 3 m dan tanaman ubikayu ditanam dengan jarak 0,6 m x 1 m. Perlakuan
Pada penelitian sebelumnya yaitu
diterapkan dalam Rancangan Acak
aplikasi paclobutrazol melalui daun
Kelompok
tanaman ubikayu terbukti mampu
ulangan,
merangsang
di
terdiri atas dua satuan percobaan.
ppm
Perlakuannya adalah berbagai volume
sebanyak 100 ml (Yuliadi, dkk.,
paclobutrazol yaitu 0 ml, 25 ml, 50
2012).Akan tetapi, jumlah bunga
ml, 75 ml, dan 100 ml yang diberikan
yang
melalui daun saat tanaman telah
dataran
111
pembungaan
rendah
dihasilkan
pada
dini
500
belum
optimal
(RAK)
dengan
masing-masing
empat ulangan
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN VOL. 02 NO.03
berumur 30 hari dengan konsentrasi
berpengaruh terhadap tinggi tunas 2
500 ppm sebanyak 3 kali dengan
BST dan 3 BST, jumlah daun 3 BST,
interval 1 minggu.Kesamaan ragam
bobot basah dan bobot kering tunas,
antarperlakuan
daun,
diuji
dengan
uji
dan
ubi.
Namun,
tidak
Barlett dan kemenambahan data diuji
berpengruh nyata terhadap jumlah
dengan
daun dan jumlah buku 2 BST, serta
uji
Tukey.
Bila
asumsi
terpenuhi, maka data dianalisis ragam
tingkat
kehijauan
dan dilanjutkan dengan uji Beda
ubikayu (Tabel 1).
daun
tanaman
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Stek
ubi
kayu
diletakkan
bahwa pemberian beberapa volume
dengan posisi tegak sedalam ± 15 cm
semprot paclobutrazol berpengaruh
pada lubang tanam. Setiap tanaman
nyata terhadap tinggi tunas tanaman
diberikan pupuk tunggal sebanyak
ubikayu.
tiga kali yaitu 10 g urea/tanaman, 20
pada
g
g
tinggi tunas yang diberikan volume
KCl/tanaman. Pemupukan pertama
semprot paclobutrazol 25, 50, 50, 75,
dilakukan pada 21 HST dengan dosis
dan 100 ml menjadi lebih rendah
penuh urea, SP-36, dan 1/5 dosis KCl,
dibandingkan
pemupukan kedua 6 MST 2/5 dosis
kontrol (0 ml) (Tabel 2).
SP-36/tanaman,
dan
50
Hal tersebut dapat dilihat
penghambatan
pertumbuhan
dengan
perlakuan
KCl, dan terakhir 9 MST 2/5 dosis Aplikasi paclobutrazol ternyata
KCl. juga III. HASIL DAN PEMBAHASAN
efektif
dalam
menekan
pertumbuhan vegetatif berbagai jenis tanaman, dibuktikan oleh penelitian
Pengamatan
pada
tanaman
Runtunuwu,
dkk.(2011),
yang
ubikayu dilakukaan saat tanaman
menyatakan bahwa bibit cengkeh
berumur 3 MST sampai pengamatan
yang disemprot dengan paclobutrazol
ke-13. Uji statistik dilakukan pada
lebih pendek dibandingkan dengan
pengamatan ke-8 (2 BST) dan ke-13
bibit cengkeh yang tidak disemprot
(3
penelitian
(kontrol).
pemberian
pertumbuhan tajuk tanaman juga
daun
terjadi pada bunga mawar mini
BST).Hasil
menunjukkan paclobutrazol
bahwa melalui
Selain
itu,
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
reduksi
112
dengan
konsentrasi
(Tejasarwana,
500
R.,
ppm 2004).
paclobutrazolakan
mengakibatkan
tanaman terlihat kerdil (dwarfism).
Pengurangan tinggi tunas tanaman ubikayu
dikarenakan
penghambatan
biosintesis
giberelin
dalam
di
asam tanaman,
diakibatkan oleh adanya gangguan pada aktivitas oksidase ent-kauren menjadi asam ent-kaurenoat dalam metabolisme
giberelin
tanaman
terhambat
giberelin akibat
paclobutrazol
pada ukuran dan jumlah sel dalam jaringan tanaman ubikayu.
Padahal
asam
tanaman
dalam
mempengaruhi proses pembesaran sel (peningkatan
ukuran)
dan
pembelahan sel (peningkatan jumlah sel).Poerwantodan
Inoue
(1994)
menjelaskan bahwa tanaman yang diberikan
perlakuan
paclobutrazol
memiliki ukuran sel yang kecil, sedangkan tanaman tanpa pemberian paclobutrazol (kontrol) ukuran sel jauh lebih besar.Sel tanaman yang lebih kecil mengakibatkan panjang ruas
pada
bahwa perlakuan paclobutrazol yang diaplikasikan
melalui
berpengaruh
daun
nyata
tidak
terhadap
pengurangan jumlah daun pada 2 BST, namun terjadi pengurangan
Pertumbuhan
yang
menyebabkan terjadinya perubahan
giberelin
tunas, hasil penelitian menunjukkan
jumlah daun pada 3 BST.
(Salisbury dan Ross, 1995). Asam
Berbeda halnya dengan tinggi
terjadi
masing-masing
tunas
tanaman
ubikayu
paclobutrazol
jumlah
daun
yang diberikan
dengan
volume
semprot 25 ml, 50 ml, 75 ml, dan 100 ml, hingga umur 2 BST meningkat rata-rata berkisar 2 – 4 daun setiap minggu. Kemudian melambat bahkan menurun hingga tanaman ubikayu berumur 3 BST dengan penurunan rata-rata berkisar 1 hingga 5 daun per minggu. Hal ini diduga dikarenakan terjadi
akumulasi
paclobutrazol ubikayu
bahan
dalam sehingga
pengurangan
jumlah
aktif
tanaman pengaruh daun
baru
terlihat pada saat tanamanubikayu berumur3 BST. Pemberian
paclobutrazol
menjadi lebih pendek (Gambar 2) dan
ternyata
berakhir pada penghambatan tinggi
basah dan kering semua komponen
tunas.Dengan
tanaman terutama ubi. Tanaman yang
113
kata
lain,
mampu
menekan
bobot
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN VOL. 02 NO.03
diberikan perlakuan 25, 50, 75, dan
sedikit
100 ml memiliki bobot basah dan
kontrol (Gambar 3).
kering
yang
lebih
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (2004),
bahwa
perlakuan
rendah Hasil penelitian menunjukkan
dibandingkan kontrol (Gambar 3).
Ani
dibandingkan
perlakuan
paclobutrazol pada konsentrasi 50 ppm dan 100 ppm dapat menurunkan jumlah dan bobot ubi kentang per plot
bahwa
pemberian
melalui
daun
belum
mampu
mengoptimasi pembungaan tanaman ubikayu
pada
semua
perlakuan.
Berbeda halnya dengan penelitian Susanto
dibandingkan dengan kontrol.
paclobutrazol
dan
Poerwanto
(1999),
bahwa paclobutrazol secara nyata Tinggi tunas dan jumlah daun
dapat
berkurang
aplikasi
tanaman mangga, dan manggis (Rai,
paclobutrazol menyebabkan semakin
dkk., 2004) di luar musim, serta dapat
pendeknya ruas tunas dan jarak
meningkatkan jumlah bunga, dan
(internode) antara satu daun dengan
ketahanan
daun yang lain makin rapat. Keadaan
(Syam’un,
tersebut mengakibatkan daerah atau
Ketidakmampuan
luas daun yang menerima energi
dalam
cahaya
tanaman
yang
akibat
matahari
semakin
sedikit
menginduksi
potong
dkk.,
berkaitan
paclobutrazol karena daun saling
giberelin
menaungi.
sukrosa,
krisan 2008).
paclobutrazol
mengoptimasi
dibandingkan tanaman yang tanpa
Dengan begitu, ruang
bunga
pembungaan
ubikayu
pembungaan
tersebut
dengan (GA3), karbohidrat
sangat
penurunan peningkatan (gula)
total,
tanaman untuk melakukan aktivitas
penurunan nitrogen, dan peningkatan
fotosintesis
nisbah
menjadi
terbatas
dan
mengganggu peningkatan aktivitas fotosintesis.Kondisi
secara
selama
induksi
pembungaan (Samanhudi, 2006).
ini
mengakibatkan asimilat tidak dapat didistribusikan
C/N
maksimal
menuju daun, tunas, bahkan ubi, sehingga bobot basah dan kering komponen daun, tunas, dan ubi lebih
Menurut Kusumawati, dkk. (2010), aplikasi paclobutrazol 200 ppm dapat meningkatkan karbohidrat total dan menurunkan nitrogen total batang kacang tanah, namun dalam penelitian ini diduga nisbah C/N
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
114
rendah
sehingga
berbunga.
tanaman
Selain
itu,
tidak
menurut
tinggi
tanpa
dibarengi
oleh
penyinaran yang lama pada dataran
Samanhudi (2006) dalam Setiawan
rendah
(2012), kandungan gula di dalam
mengakibatkan
tanaman
belum terinduksi untuk berbunga.
juga
berperan
dalam
(shortdays)
diduga
tanaman
ubikayu
menstimulasi suatu gen pengontrol waktu pembungaan
yang disebut
IV.
leafly dan berperan sebagai inducer
KESIMPULAN Berdasarkan
dari
hasil
(penginduksi) dari pembungaan. Hal
penelitian dan pembahasan diperoleh
ini selain mengakibatkan nisbah C/N
kesimpulan
rendah, juga diduga menghambat
paclobutrazol melalui daun pada
kinerja gen-gen pengontrol proses
tanaman ubikayu sebanyak 25 ml
pembungaan sehingga pembungaan
terbukti secara efktif dan ekonomis
tertunda.
dalam
Pembungaan tanaman ubikayu selain
dipengaruhi
oleh
faktor
internal, juga sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan
penyinaran
berupa
(fotoperiode)
lama dan
temperatur. Berdasarkan suhu udara di
lokasi
penelitian
pada
bulan
September hingga Desember adalah ˃ 240C dengan lama penyinaran ˂ 13,5
yaitu
menekan
vegetatif
yang
pemberian
pertumbuhan
ditandai
dengan
pengurangan tinggi tunas sebesar 48,51 cm, jumlah daun sebanyak 12 daun, jumlah buku sebanyak 13 buku, bobot basah dan kering tunas, daun, dan ubi tanaman ubikayu sebesar 30 – 57%,
namun
belum
mampu
menginduksi pembungaan tanaman ubikayu umur 3 BST.
jam terang. DAFTAR PUSTAKA Menurut
Alves
(2002)
menyatakan bahwa lingkungan yang mendukung
untuk
perkembangan
bunga ubikayu dan forking yaitu temperatur
±
240C
dengan
fotoperiode selama ˃ 13,5 jam. Kondisi lingkungan berupa suhu yang
115
Alves, A.`A.C. 2002. Cassava: Biology, production and utilization. Eds. R.J. Hilocks, J.M. Tresh and A.C. Bellotti. CAB international. P 67-89. Ani,
Nurma. 2004. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol dan urea pada stek kentang terhadap produksi tuberlet
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN VOL. 02 NO.03
varietas Granola. Jurnal penelitian bidang ilmu pertanian Vol. 2 (1): 29 – 35 hlm. Badan
Pusat Statistik Republik Indonesia (Statistics Indonesia). 2013. Luas Panen, Produktivitas, Produksi Tanaman Ubikayu Seluruh Provinsi. http://bps.go.id/tnmn_pgn.php ?kat=3. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2013.
Halsey, M.E., K.M. Olsen, N.J. Taylor, dan P.C. Aguirre. 2008. Reproductive biology of cassava (ManihotesculentaCrantz.) and isolation of experimental field trials. CropScience 48: 49-58. Kusumawati, A., I. Lubis, dan H. Purnamawati. 2010. Analisis pertumbuhan source sink dua varietas kacang tanah akibat pemberian konsentrasi paclobutrazol. Jerami Volume 3 (3): 159 – 166. Poerwanto, R., dan H. Inoue. 1994. Pengaruh paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan jeruk satsuma mandarin pada beberapa kondisi suhu. Buletin Agronomi 22 (1): 55 – 67. Rai, I. N., R. Poerwanto, L. K. Darusman, dan B. S. Purwoko. 2004. Pengaturan Pembungaan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Luar Musim dengan Strangulasi, serta Aplikasi Paklobutrazol dan Etepon. Bul. Agron. (32) (2) 12 – 20 (2004).
Rasiyanto, K. 2001. Pengaruh Pemberian Paclobutrazol dan Zat Pemecah Dormansi terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum Linn.) var. Binjai.[Skripsi]. Bogor: Institur Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian. Runtunuwu, S. D., R. Mamarimbing, P. Tumewu, dan T. Sondakh. 2011. Konsentrasi paclobutrazol dan pertumbuhan tinggi bibit cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merryl & Perry). Eugenia vol. 17 no. 2: 135 – 141. Saliem, P. H. dan S. Nuryanti. 2011. Analisis Kebijakan: Perspektif Ekonomi Global Kedelai dan Ubikayu Mendukung Swasembada. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian. Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Terjemahan: Plant Physiology. ITB Bandung. Hal 90 – 91. Samanhudi. 2006. Studi Pembungaan dan Isolasi gen Apetal1 pada Kakao (Theobroma cacao L.). [Tesis].Institut Pertanian Bogor.163 hlm. Setiawan, Agus. 2012. Aplikasi Paclobutrazol melalui Tanah pada Tanaman Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.).[Skripsi]. Bandar lampung: Universitas Lampung.
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
116
Syahid, S. F. 2007. Pengaruh retardan paclobutrazol terhadap pertumbuhan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) selama konservasi in vitro. Jurnal Littri 13 (3): 93 – 97. Sunyoto dan J. Wargiono. 2009. Kebijakan Pengembangan Agribisnis Ubikayu. Dalam edisi J. Wargiono.Ubikayu Inovasi Teknologi dan Kebijakan Pengembangan. Puslit Sosek Pertanian, Bogor. Susanto, S. dan R. Poerwanto. 1999. Pengaruh paclobutrazol dan hidrogen sianamida terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman mangga ‘arumanis’. Buletin Agronomi 27 (3): 22 – 29. Syam`un, E., F. Haring danRachmawati.2008.
117
Pertumbuhandanpembungaan krisanpadaberbagaikonsentra sidanfrekuensipemberianpaclo butrazol. Jurnal Agrivigor. 7(2):170-179. Tejasawana, R. 2004. Pengaruh ZPT paclobutrazol dan komposisi media tanam mawar mini terhadap pertumbuhan dan hasil bunga. Prosiding Seminar Nasional Florikultura, Bogor, 4 – 5 Agustus: 334 – 340. Yuliadi, E., Sunyoto, Kristina A., dan Ardian. 2012. Aplikasi paclobutrazol melalui daun tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) untuk merangsang pembungaan dini di dataran rendah.. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 12 No (1): 50 – 57.
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN VOL. 02 NO.03
LAMPIRAN Tabel 1. Rekapitulasi hasil analisis ragam untuk semua variabel pengamatan perlakuan pemberian paclobutrazol melalui daun dalam berbagai volume (0; 25; 50; 75; dan 100 ml) terhadap pembungaan tanaman ubikayu Variabel Pengamatan
Volume Paclobutrazol
Tinggi tunas 2 BST
*
Tinggi tunas 3 BST
*
Jumlah daun 2 BST
tn
Jumlah daun 3 BST
*
Jumlah buku 2 BST
tn
Jumlah buku 3 BST
*
Bobot basah ubi
*
Bobot basah tunas
*
Bobot basah daun
*
Bobot kering ubi
*
Bobot kering tunas
*
Bobot kering daun
*
Tingkat zat hijau daun
tn
Keterangan: * = berbeda nyata pada α = 5% tn = tidak berbeda nyata pada α = 5% Tabel 2. Pengaruh pemberian paclobutrazol melalui daun dalam berbagai volume (0; 25; 50; 75; dan 100 ml) terhadap tinggi tunas tanaman pada umur 2 dan 3 bulan setelah tanam
Perlakuan
Variabel Tinggi Tunas (cm) 2 BST
3 BST
0
ml
35,97 a
104,31 a
25
ml
14,81 b
55,81
b
50
ml
19,03 b
68,38
b
75
ml
16,38 b
61,03
b
100 ml
17,69 b
54,88
b
BNT 0,05
8,03
21,12
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
118
Keterangan: Dua nilai tengah yang diikuti huruf yang sama dinyatakan tidak berbeda menurut uji BNT pada α = 5% Gambar 1. Penampakan tanaman ubikayu umur 1 BST setelah dilakukan aplikasi paclobutrazol dengan volume 0 ml, 25 ml, 50 ml, 75 ml, dan 100 ml
119
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN VOL. 02 NO.03
50 45 40 35 30 cm 25 20 15 10 5 0
V0
V 25 V 50 V 75 V 100 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Minggu Setelah tanam
Gambar 2. Grafik jumlah daun dari aplikasi berbagai volume pemberian paclobutrazol melalui daun mulai pengamatan 3 minggu setelah tanam sampai 13 minggu setelah tanam
Bobot basah
Bobot kering
3000
500
2500 0 ml
2000 1500
1000
400
0 ml
25 ml
300
25 ml
50 ml
200
50 ml
75 ml
500
100 ml
0
75 ml 100
100 ml
0 Daun Tunas Ubi
Daun Tunas Ubi
Gambar 3. Grafik bobot basah dan bobot kering komponen daun, tunas, dan ubi dari aplikasi berbagai volume pemberian paclobutrazol melalui daun pada 3 BST
INOVASI dan PEMBANGUNAN-JURNAL KELITBANGAN Vol.02 No. 03
120