Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 201 - 206
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN KABUPATEN Adderian Noor (1) dan Ferry Sobatnu (1) (1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin
Ringkasan Kabupaten Barito Timur merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Barito Selatan yang hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tahap pembangunan tersebut terdiri dari beberapa aspek, salah satunya adalah pembangunan jaringan jalan Kabupaten Barito Timur. Guna mendukung kemajuan kegiatan pembangunan jaringan jalan di Kabupaten Barito Timur terutama dalam pengolahan dan manajemen data jaringan jalan maka perlu memanfaatkan teknologi informasi berupa Sistem Informasi Geografis (SIG). Hal tersebut yang mendorong penulis untuk membuat suatu rancangan aplikasi Sistem Informasi Jaringan Jalan dengan menggunakan salah satu software SIG yaitu Mapinfo Professional 9,0 SCP. Dengan memanfaatkan program MapInfo Proffesional 9.0 SCP, maka data spasial dan data atribut jaringan jalan yang sebelumnya tidak terintegrasi dapat digabungkan serta dapat ditampilkan secara bersama-sama. Program ini dapat memudahkan dalam updating data baik berupa data atribut maupun data spasial sehingga dapat bermanfaat bagi instansi yang memonitori pekerjaan jaringan jalan terutama Dinas Pekerjaan Umum di Kabupaten Barito Timur. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis (SIG), Mapinfo, data spasial dan data atribut 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Kabupaten Barito Timur yang beribukotakan di Tamiang Layang terletak antara 1°2’ Lintang Utara dan 2°5’ Lintang Selatan, 114° dan 115° Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Barito Ti2 mur yang tercatat adalah seluas 3834 km meliputi seluruh kecamatan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Barito Timur merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 50 s/d 100 meter dari permukaan air laut. Kabupaten Barito Timur merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Barito Selatan yang hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tahap pembangunan tersebut terdiri dari beberapa aspek, salah satunya adalah pembangunan jaringan jalan Kabupaten Barito Timur. Jaringan jalan merupakan rangkaian ruas-ruas jalan yang dihubungkan dengan simpul-simpul. Secara umum, sistem jaringan jalan pada suatu wilayah akan menjadi sarana pendukung kemajuan kegiatan pembangunan pada wilayah itu. Guna mendukung kemajuan kegiatan pembangunan jaringan jalan di Kabupaten Barito Timur terutama dalam pengolahan dan manajemen data jaringan jalan maka perlu memanfaatkan teknologi informasi berupa Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG ini merupakan salah satu elemen yang paling penting karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan
mendukung berbagai macam aplikasi serta sangat membantu dalam manajemen dan penyediaan data spasial dan data atributnya. Contohnya dalam bidang perencanaan pembangunan, tata ruang dan lain-lain. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur sebaiknya mempertimbangkan penggunaan SIG dalam proses pengolahan dan manajemen data jaringan jalan. Hal tersebut disebabkan belum adanya pemanfaatan teknologi informasi khususnya SIG di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur. Untuk mewujudkan hal tersebut serta agar tidak tertinggal dari kabupaten lain dalam hal pemanfaatan kemajuan teknologi maka perlu pemanfaatan suatu rancangan aplikasi Sistem Informasi Jaringan Jalan dengan menggunakan salah satu software SIG. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian dan diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi yang memonitori pekerjaan jaringan jalan terutama Dinas Pekerjaan Umum. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang terangkat adalah bagaimana menyiapkan (membuat) dan menyajikan data jaringan jalan dalam format digital sehingga tersusun (terintegrasi) menjadi sistem manajemen basis data jaringan jalan. Tujuan dan Manfaat Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah :
201
Pembuatan Sistem Informasi Jaringan Jalan Kabupaten ………… (Adderian Noor dan Ferry Sobatnu)
1. Menyajikan data jaringan jalan dalam format digital berupa data spasial seperti peta jaringan jalan maupun data atribut seperti nama jalan, foto jalan, kondisi jalan, deskripsi jalan dan properti jalan sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi semua instansi yang membutuhkan terutama instansi Dinas Pekerjaan Umum. 2. Mengembangkan basis data jaringan jalan kabupaten Barito Timur yang didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito timur. Manfaat yang didapat dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menjadi sistem informasi yang dapat digunakan oleh semua pihak yang terkait dalam mengambil kebijakan pengelolaan jaringan jalan kabupaten secara cepat dan sistematis. 2. Menjadi sebuah sistem yang berisi data spasial jaringan jalan dan terintegrasi dengan data atributnya yang dapat di update setiap saat secara berkesinambungan sehingga membantu dalam manajemen monitoring data jaringan jalan dimasa mendatang.
ringan transportasi yang dibuat, diantaranya : Pola Radial, dapat dilihat pada kawasan kotakota lama seperti Boston atau beberapa Negara Eropa, Pola Ring Radial, Pola Grid, Pola Spine, Pola Hexagonal, Pola Delta
Ruang Lingkup Penelitaian 1. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah jaringan jalan Kabupaten Barito timur, Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Software utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mapinfo Propessional 9.0 SCP, dengan sofrware pendukung berupa Autodesk Map 2004, Microsoft Office Excel 2007, dan Microsoft Office Word 2007. 3. Sifat data yang menjadi sumber data adalah data digital (softcopy) berupa peta jaringan jalan dan data atributnya. 4. Sumber peta tahun 2006 dari Dinas Pekerjaan Umum Barito Timur dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Barito Timur. 5. Serta data atribut yang merupakan data sekunder diperoleh dari beberapa instansi disusun dalam tabulasi.
Sistem Basis Data 1. Sistem Ada dua pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan system yaitu yang mendekatkan pada Prosedur dan yang mendekatkan pada Komponen. Pendekatan sistem yang mendekatkan pada prosedur mendefinisikan system sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada komponen mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2. TINJAUAN PUSTAKA Jaringan Jalan Pada prinsipnya membangun jaringan jalan tentunya cenderung untuk mengambil rute terpendek yang menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainnya. Kenyataannya tidaklah selalu mudah untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainnya bila terdapat hambatan-hambatan fisik di atas permukaan bumi ini seperti pegunungan, bangunan-bangunan sejarah, laut dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah tersebut maka ada beberapa pola ja-
202
Peranan Jaringan Jalan Peranan jaringan jalan yang didasarkan pada cakupan wilayah pelayanan adalah sebagai berikut: 1. Jaringan Primer Jalan Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat Nasional dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud kota. Peranan pelayan terdiri dari jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal. 2. Jaringan Sekunder Jalan Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pelayanan masyarakat di dalam kota. Peranan pelayanannya terdiri dari jalan kolektor dan jalan local, jalan arteri primer dan kolektor primer tidak terputus. (Dirjen. Bina Marga, “Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan”, Jakarta. Januari, 1990)
2. Data Merupakan bahasa, mathematical, dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, konsep dan objek-objek penting lainnya. 3. Informasi Merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 4. Konsep Dasar Sistem Informasi Robert A Leich dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi seperti berikut. Sis-
Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 201 - 206
tem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan srategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan. Eddy Prahasta mendefinisikan bahwa sistem informasi ini adalah entity (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. 5. Tujuan dan Aktivitas Sistem Informasi Tujuannya adalah untuk menyediakan dan mensistemkan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Sedangkan kegiatannya adalah mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk terjadinya komunikasi yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh aktivitas di dalam organisasi (Prahasta. E, 2001). Basis Data 1. Pengertian Basis Data Basis data (database) merupakan sekumpulan data dan informasi yang saling berhubungan yang diorganisasikan dan disimpan sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redudansi) agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Dengan basis data, perubahan editing dan updating data dapat dilakukan tanpa mempengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam sistem yang bersangkutan. Dalam system basis data, data diimplementasikan dalam bentuk tabel-tabel dimensi yang terdiri dari baris dan kolom. Baris dikenal dengan istialah record dan kolom dikenal dengan istilah field/value. 2. Keuntungan Basis Data Apabila dibandingkan dengan sistem pemrosesan file yang konvensional, maka penggunaan basis data akan memperoleh keuntungankeuntungan sebagai berikut : a. Kemudahan, kecepatan dann efisiensi pemanggilan data. b. Penjagaan integritas data. c. Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak. d. Meningkatkan faktor keamanan data. Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam arti luas SIG merupakan suatu system yang berbasiskan computer yang digunakan untuk memanipulasi data secara geografis dan selanjutnya dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam pengambilan suatu kepu-
tusan. SIG juga digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa objek atau fenomena lain dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang sangat penting untuk proses analisa. SIG merupakan penggabungan data spasial dan data atribut yang ditampilkan secara bersama-sama, sehingga memberi kemudahan dalam proses analisa. Pengertian SIG selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relative baru dugunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Berikut merupakan sebagian kecil dari pengertian-pengertian SIG yang telah beredar diberbagai pustaka : 1. SIG adalah suatu system berbasis computer yang memberikan empat kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu pemasukan, pengolahan atau manajemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis data (Aronoff,1989). 2. SIG adalah system yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah dipermukaan bumi (Chrisman, 1997). 3. SIG adalah system computer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi dipermukaan bumi (Rice, 2000). Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah seperangkat alat berbasis komputer yang memungkinkan untuk mengolah data spasial dan non spasial menjadi informasi yang berkaitan tentang muka bumi serta digunakan untuk pengumpulan, penyimpanan, manipulasi, menganalisa dan menampilkan data yang selanjutnya dipakai sebagai bahan untuk mengambil keputusan/kebijaksanaan. Subsistem SIG Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, seperti : 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentranformasikan format-format data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
203
Pembuatan Sistem Informasi Jaringan Jalan Kabupaten ………… (Adderian Noor dan Ferry Sobatnu)
2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy, seperti : table, grafik, peta, dan lainnya. 3. Data Management Subsistem ini mengkoordinasikan data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di update dan di edit. 4. Data Manipulasi dan Analisis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasikan informasi yang diharapkan. Komponen Sistem Informasi Geografis Komponen Sistem Informasi Geografis meliputi ; 1. Perangkat keras Komponen perangkat keras berguna untuk menyimpan, memproses dan menampilkan data peta digital. Perangkat keras terdiri dari : CPU, Input device, Output device. 2. Perangakat lunak Perangkat lunak yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu : a. Paket inti/perangkat lunak dasar seperti windows. b. Paket aplikasi yang berintegrasi dengan paket inti untuk menjalankan pemetaan khusus dan aplikasi analisis geografis. 3. Data dan informasi geografis a. Data spasial Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titiktitik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor.
204
•
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. • Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000). b. Data non spasial atau atribut Data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial. Bentuk-bentuk data atribut dapat dikelompokkan 4. Tenaga ahli Komponen tenaga ahli terdiri dari orangorang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang tepat pada bidangnya. AutoCAD/Autodesk Map AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk, keluarga produk AutoCAD secara keseluruhan adalah Software CAD yang paling banyak digunakan di dunia, AutoCAD sering digunakan oleh Insinyur Sipil, land Developers, Arsitek, Insinyur Mesin, Desain Interior, dan lain-lain. Format data asli AutoCAD, DWG dan yang lebih tidak populer, format data yang bisa dipertukarkan (Interchange File Format) DXF, secara de facto menjadi format data standar CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan Autodesk untuk mempublikasikan CAD AutoCAD saat ini hanya berjalan di sistem Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan tahun 1990an tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti VirtualPC dan Wine. Autodesk juga mengembangkan program Vertikal dari AutoCAD untuk beberapa disiplin khusus. Contohnya AutoCAD Architechture (sebelumnya disebut Architectural Dekstop), memungkinkan Arsitek menggambar 3 dimensi dari tembok, pintu, jendela dengan data yang lebih cerdas berhubungan langsung dengan obyek tersebut, dari pada obyek sederhana seperti gambar garis dan lingkaran saja. Data bisa diprogram untuk menampilkan produk arsitektural secara spesifik yang dijual di pasaran lengkap dengan harga dan merek obyek tersebut. Contoh lainnya adalah AutoCAD Mechanical untuk Insinyur teknik mesin, AutoCAD Electrical untuk teknik elektro, AutoCAD Civil 3D untuk Insinyur teknik sipil, dan AutoCAD MAP 3D (peta).
Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 201 - 206
AutoCAD memberikan potongan harga yang besar bagi pengguna AutoCAD untuk pendidikan baik lisensi 14 bulan maupun lisensi perpetual tersedia. AutoCAD versi pelajar ini memiliki fungsi yang sama dengan AutoCAD komersil lengkap, perbedaannya adalah pada pelajar setiap data DWG yang dihasilkan atau dirubah terdapat data bendera internal. Kalau gambar ini dicetak maka pada gambar tersebut akan terdapat cetakan atau banner di keempat sisi gambar yang menjelaskan bahwa gambar ini diproduksi dari AutoCAD versi pelajar. Gambar yang dihasilkan dari AutoCAD versi pelajar dilarang digunakan untuk keperluan komersial. MapInfo Profesional MapInfo professional dikembangkan oleh MapInfo Corp sejak tahun1986. Program awal MapInfo Corp ditujukan untuk komputer deskop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik, seperti : mudah digunakan, harga yang relative murah, tampilan yang inteeraktif dan menarik. MapInfo dirogram dengan bahasa basic dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan software produksi Microsoft maupun software lainnya seperti Autocad, Arcview, dan interaksi yang menarik disajikan oleh MapInfo ketika melakukan link dengan software database. Keunggulan MapInfo Professional Keunggulan program MapInfo Professional dibanding program sejenisnya, antara lain : a. Program MapInfo dapat menggabungkan jenis data, yaitu data grafis dan database. b. Program MapInfo dapat menampung data dari program lain seperti excel, acces, database dan lain-lain. c. Program MapInfo dapat menampilkan data hanya dengan menngklik bagian tertentu dari sebuah peta atau objek. Dengan menggunakan MapInfo data dapat ditampilkan dengan bentuk titik, diagram pie dan batang, distric dan lainnya. Dapat juga dilakukan operasi geografis seperti menggabungkan, membagi suatu objek, melakukan queri pada data dan mengakses data dari MapInfo.
• • •
Printer Scanner Alat tulis
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Timur yang didampingi oleh kepala Seksi Bina Marga. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data spasial (data keruangan) dan data atribut (data nonspasial) yang berfungsi sebagai pendukung dari data spasial. Klasifikasi Data Dalam penelitian ini data yang digunakan dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu : a. Data Spasial Berupa Peta Jaringan Jalan Kabupaten Barito Timur Skala 1 : 25.000 b. Data Atribut (Non-Spasial) 1. Data Jaringan Jalan Kabupaten 2. Data Photo 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa Sistem Informasi Leger Jaringan Jalan Kabupaten yang dapat menampilkan data-data seperti data spasial dan data atribut secara bersama-sama dalam perangkat lunak MapInfo Proffesional 9.0 SCP. Tampilan hasilnya dalam jendela MapInfo seperti dalam gambar 1 dan 2 berikut.
3. METODE PENELITIAN Peralatan dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan selama penelitian dan mendukung pelaksanaan penelitian ini terdiri dari: • Laptop/PC yang sudah terinstal softwaresoftware yang berkaitan dengan penelitian yaitu Autodesk Map 2004, MS Office Excel 2007, MS Office Word 2007 dan MapInfo Professional 9.0 SCP.
Gambar 1. Tampilan data spasial beserta legendanya 5. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
205
Pembuatan Sistem Informasi Jaringan Jalan Kabupaten ………… (Adderian Noor dan Ferry Sobatnu)
1. MapInfo Proffesional 9.0 SCP merupakan suatu program Sistem Informasi Geografis yang dapat digunakan sebagai program utama dalam pembuatan Sistem Informasi Jaringan Jalan Kabupaten. 2. Dengan memanfaatkan program MapInfo Proffesional 9.0 SCP, maka data spasial dan data atribut jaringan jalan yang sebelumnya tidak terintegrasi dapat digabungkan serta dapat ditampilkan secara bersama-sama. 3. Dengan memanfaatkan program MapInfo Proffesional 9.0 SCP, maka pencarian/ pemanggilan data yang diperlukan menjadi lebih cepat, praktis, efiasien dan tidak memerlukan banyak waktu. 4. Dengan memanfaatkan program MapInfo Proffesional 9.0 SCP, maka dapat memudahkan dalam updating data baik berupa data atribut maupun data spasial.
Gambar 2. Tampilan peta dan data atribut salah satu objek beserta legendanya Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, yaitu 1. Perlu ketelitian dalam mengumpulkan data jaringan jalan baik itu berupa data spasial maupun data atribut. 2. Diharapkan agar kedepannya bagi instansi yang memonitori pekerjaan jaringan jalan terutama Dinas Pekerjaan Umum Barito Timur dapat memanfaatkan SIG ini untuk memanajemen data jaringan jalan. 3. Sistem Informasi Jaringan Jalan Kabupaten ini dapat dipertimbangkan penggunaannya sebagai dasar untuk pembuatan Sistem Informasi Leger Jaringan Jalan Kabupaten.
206
6. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonem, (2007), Cetak III, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Negeri Malang, Malang 2. Badan Pusat Statistik. (2009). Barito Timur dalam Angka tahun 2009. Badan Pusat Statistik, Barito Timur. 3. Budiyanto, Eko. (2004). Sistem Informasi Geografis Menggunakan Mapinfo. ANDI, Yogyakarta. 4. Budiyanto. E, Edisi I, (2005), Pemetaan kontur dan Pemodelan Spasial 3 Dimensi Menggunakan Surfer, Andi Offset, Yogyakarta a. Brinker, R.C & Wolf, P.R Edisi VII, Jilit 1, (1986), Dasar-Dasar Pengukuran Tanah (Surveying), Erlangga, Jakarta. 5. Danoedoro. P, (2012), Edisi I, Pengantar Penginderaan Jauh Digital, Andi, Yogyakarta 6. Indra Sinaga, (1992), Pengukuran dan Pemetaan Pekerjaan Konstruksi, Sinar Harapan. 7. John Claney, Second Edition, (1991), Site Surveying and Levelling, Arnold 8. Kraak MJ dan Ormeling F. (2007). Kartografi Visualisasi Data Geospasial, Edisi II. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 9. MADCOMS. (2005). Aplikasi Pemetaan dan Database dengan MapInfo Professional 7.5. ANDI, Yogyakarta. 10. Permana B, (2001), Seri Penuntun Praktis Microsoft Excel 2002, Edisi I, Cetakan Pertama, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 11. Prahasta. E, (2001), Edisi I, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung 12. Prahasta. E, (2004), Edisi II, Sistem Informasi Geografi, (tutorial Arc View), Informatika, Bandung 13. Sosrodarsono, S, Cetak V, (2005), Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan, Pradnya Paramita, Jakarta. 14. Triatmodjo. B, (1999), Cetakan 1, Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta th 15. William Irvine, 4 Edition, (1995), Surveying For Construction, The McGraw-Hill
₪ INT © 2013 ₪