PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DATA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA KANTOR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RESOR SLEMAN DIY
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh Darwan 08.12.3198
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013
MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM DATA TRAFFIC ACIIDENTS IN THE REPUBLIC OF INDONESIA AT POLICE STATION AREA RESORT SLEMAN DIY PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DATA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA KANTOR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RESOR SLEMAN DIY Darwan Emha Taufiq Luthfi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Unit members check on Laka (Accident Investigator Unit) assigned to record road traffic accident data, where the data is that they get the official report. Function Unit within the police check on Laka is to engage in the search for and gather as much evidence to be analyzed and evaluated in order to resolve the problem of accidents occur. As well as the Office of the Police of the Republic Indonesia Yogyakarta Resort Sleman particularly in the area of Traffic Unit (Satlantas) also wants the same advances in data processing road traffic accident that there are still some jobs are done menual. This is an obstacle for the members Satlantas efficient in terms of time. Based on the circum stances described above, the authors are very interested in creating a computer-based information system that can help the process of data processing, in order to provide information highway traffic accident data with rapid, precise and accurate in giving and process of data or information. accordance withthe required data. Regarding the purpose of the above authors give the title of this thesis "Preparation of Traffic Accident Data Information Systems Office of the Indonesian National Police SlemanYogyakarta Resort". With this information system is expected to help and provide better out comes for Unit Members riksa Laka, so it is no longer an obstacle for Satlantas members in the conduct of search and gather as much evidence to be analyzed and evaluated in order to solve the problem of accidents that occur. This the use of the computer can be applied as early as possible. Keywords : Information Systems, Laka riksa Unit, Traffic Accidents.
1.
Pendahuluan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Resor Sleman (Polres) khususnya di bidang Satuan Lalu lintas (Satlantas) terutama Anggota Unit Riksa Laka (Unit Pemeriksa Kecelakaan) yang bertugas mencatat data kecelakaan lalu lintas, dimana data tersebut yang mereka dapatkan yaitu dari laporan petugas. Fungsi Unit Riksa Laka dalam kepolisian adalah melakukan kegiatan dalam mencari dan mengumpulkan alat bukti sebanyak-banyaknya untuk dianalisa dan dievaluasi guna menyelesaikan masalah kecelakaan yang terjadi. Namun untuk mencapai semua ini tidaklah mudah, banyak sekali masalah yang menghambat semua itu. Salah satu masalahnya adalah sulitnya mendapatkan data kecelakaan lalulintas dengan cepat, karena pada kantor Polres Daerah Istimewa Yogyakarta masih menggunakan sebuah buku, dan Microsorf Word. Berdasarkan keadaan yang tergambar di atas,maka sangatlah penting untuk membuat sistem informasi berbasis komputer yang dapat membantu proses pengolahan data, untuk dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan. Dengan sistem informasi ini, diharapkan dapat membantu dan memberikan hasil yang lebih baik bagi Anggota Unit Riksa Laka. Dengan demikian penggunaan komputer dapat diterapkan sedini mungkin. 2. LandasanTeori 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu dengan yang lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. 2.1.2 Karakteristik Sistem Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain: 1. Batasan (baundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. 2. Lingkungan (environment): Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan(input): Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran (output): Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen(component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Penghubung (interface): Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 6. Penyimpanan (storage): merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. 2.2 Konsep Dasar SistemInformasi 2.2.1 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995). Mc Leod(1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang talah diproses, atau data 1 yang memiliki arti. 2.2.2 Komponen Sistem Informasi Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBSI) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data. 2. Perangkat Lunak (software) yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. 3. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 1
Hanif Al Fatta, Analisis & Perancang an Sistem Informasi, Hal 9
4. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang berhubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. 5. Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analisis, programmer, 2 dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem. 2.3 Teori Analisis 2.3.1 Analisis kelemahan sistem lama 1. Identifikasi Masalah Pada tahapan analisis sistem, analisis mempunyai tugas mengidentifikasi masalah sistem, melakukan studi kelayakan, dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. 2. Sasaran dan Batasan Sistem Informasi Sasaran sistem informasi adalah peningkatan kerja, peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan efisien dan peningkatan pelayan dan pelanggan. Batasan sistem adalah lingkungan yang membatasi aplikasi, misalnya peraturan-peraturan siapa yang boleh menggunakan sistem, dan siapa yang tidak boleh. 2.4 Analisis Kebutuhan Sistem 2.4.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1. Pertanyaan tentang apa yang harus di kerjakan oleh sistem. 2. Pertanyaan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem. 2.4.2 Tipe–tipe Kebutuhan Sistem Terdapat dua jenis kebutuhan sistem, yang pertama kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses – proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Yang kedua kebutuhan nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang memiliki oleh sistem, meliputi : 1. Operasional, pada bagian ini harus dijelaskan secara teknis bagaimana sistem baru akan beroperasi. 2. Kinerja, bagian ini menjelaskan seberapa bagus kinerja perangkat lunak yang dikembangkan dalam mengolah data. 3. Keamanan, kebutuhan keamanan berisi pertanyaan tentang mekanisme pengamanan aplikasi, data, maupun transaksi yang akan diimplementasikan pada sistem. 2.5 Konsep Basis Data 2.5.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah Kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berlerasi. 2.5.2 Manajemen Sistem Basis Data (DBMS) Manajemen Sistem Basis Data (DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan untuk utilitas kumpulan data dalam jumlah besar.DBMS dapat menjadi alternative pengguna secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.Penggunaan DBMS untuk suatu aplikasi tergantung pada kemampuan dan dukungan DBMS yang beroperasi secara efisien. 2.5.3 Komponen Penyusunan Basis Data Penyusunan basis data adalah: 1. Skema basis data 2. Tabel 3. Field dalam kolom 4. Record dan baris 5. Relasi 6. Tipe data 2
Hanif Al Fatta, Analisis & Perancang an Sistem Informasi, Hal 9-10
2.5.4 Definisi-definisi Dalam Database Manajemen Sistem 1. Entitas(Entity)adalah organisasi, tempat kerja atau konsep yang informasinya menarik untuk direkam. 2. Atribut(Field)disebut juga elemen, data atributatau item yang digunakan untuk menerangkan suatu entitas dan mempunyai harga tertentu. 3. Nilai atau Isi Data(Data Value) adalah data akurat atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen atau atribut. 2.5.5 Kegunaan Database 1. Redundansi dan Inkonsistensi Data. 2. Kemudahan Pengaksesan Data. 3. Isolasi Data dan Standarisasi. 4. Banyak pemakai (Multiple User). 5. Masalah Keamanan. 6. Masalah Intergrasi. 7. Masalah darikebebasan data (Independence). 2.6 Normalisasi Data Normalisai adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. 2.6.1 Bentuk Normal Pertama (1NF) Suatu relasi dalam bentuk normal pertama jika relasi tidak mengandung atribut yang bernilai ganda. 2.6.2 Bentuk Normal Kedua (2NF) Definisi bentuk normal kedua menyatakan bahwa table dengan kunci utama gabungan hanya dapat berada di 1NF, tetapi tidak 2NF. 2.6.3 Bentuk Normal Ketiga (3NF) Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada table relasional tergantung hanya pada kunci utama. Secara definisi, sebuah table berada pada bentuk normal (3NF) jika table sudah berada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada 3 kunci utamanya. 2.7 Alat Bantu Analisis 2.7.1 Diagram Arus Data (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mangalir. 2.7.2 Bagan Alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan alir (flow) di dalam atau prosedur sistem secara logika. 2.8 Perangkat Lunak yang digunakan 2.8.1Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah 2.8.1.1Kemampuan Visual Basic Kemampuan Visual Basic 6.0 antara lain: 1. Data Access digunakan untuk membuat aplikasi database dan aplikasi front-end, baik untuk databasestand alone maupun Client Server. 2. Teknologi ActiveX berguna untuk membuat fungsi yang dapat digunakan untuk aplikasi seperti Microsoft Word Prosessor, Microsoft Excel Spreadsheet, dan aplikasi Windows lainnya. 3. Internet digunakan untuk membuat aplikasi berbasis internet yang mampu mengintegrasi, baik dari apliasi ke internet maupun dari internet ke aplikasi.
3
Jogiyanto, H.M, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Penerbit Andi Offset, 2003.
4. Finishing Aplikasi digunakan untuk pengkompilasian aplikasi menjadi file.exe. Kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine, aplikasi siap didistribusikan. 2.8.1.2 Komponen Pada Visual Basic Komponen-komponen yang sering digunakan diantaranya: 1. Modul Form (File Berekstensi. FRM) merupakan kumpulan form yang berisi deskripsi secara grafis mengenai tampilan serta kontrol yang digunakan dalam sebuah proyek. Untuk aplikasi yang terdiri dari banyak form, masing-masing form tersimpan dalam sebuah file berekstensi.FRM. 2. Modul Class (File Berekstensi. CLS) fungsinya sama dengan modul form tetapi terlihat dalam bentuk tampilan.. 3. Modul Standar (File berekstensi. BAS) berisi deklarasi tipe, konstanta, variabel eksternal procedure (prosedur yang menangani kejadian) dan public procedure. 4. File Resource (File berekstensi. RES) berisi bitmap, text string, atau data lainnya yang dapat diubah tanpa perlu mengedit kembali rutin. 5. OLE Custom Control dan Insertable Objects (File berekstensi. OCX)berisi custom dan Insertable Objects yang ditambahkan pada project anda. 6. VBX Custom Controls (File berekstensi. VBX) sama dengan file berekstensi .OCX namun hanya digunakan pada Visual Basic 4.0 versi 16 bit. 2.8.1.3 Cara Kerja Visual Basic Visual Basic berbasiskan Object Oriented Programming (OOP) dan dikembangkan dengan basis visual yang berarti menggunakan sarana grafis untuk mengembangkannya.Visual Basic berorientasi pada objek-objek yang dipisah-pisah,sehingga disebut pemrograman Object Oriented Programming.Visual Basic juga bersifat modular programmingkarena kode-kode program letaknya tersebar di dalam modul-modul (objectobject) yang terpisah-pisah. 2.8.1.4 Integrated Development Environment Visual Basic 6.0 Integrated Development Environment atau disingkat IDE adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak.Tujuan dari IDE adalah menyediakan semua perangkat yang dibutuhkan dalam membangun sebuah aplikasi. 2.8.2 Microsoft SQL Server 2000 2.8.2.1 Pengertian Microsoft SQL Server 2000 Microsoft SQL Server adalah sistem manajemen database relasional atau Relational Data Base Management System (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur 4 Client / Server.
4
Arief,M.Rudyanto.2006.Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQLServer 2000.
3. Analisisdan Perancangan Sistem a. Flowchart yang diusulkan
b. DFD (Data Flow Diagram) 1. Data Flow Diagram Level 1
c. Relasi Antar Tabel
4. Implementasi dan Pembahasan a. Manual Implementasi 1. Menu Login: Tampilan menu login ini pemakai bisa memasukan user id dan pasword untuk membuka tampilan menu utama.
2. Halaman Utama: Form menu utama ini berisi menu utama, transaksi, laporan dan sistem.
3. Form Petugas: Form ini digunakan untuk menginputkan data petugas pada Polres Sleman DIY
4. Form Kejadian Perkara: Form kejadian perkara ini digunakan untuk input data Perkara saat terjadikejadian perkara.
5. Penutup a. Kesimpulan Dari hasil pembuatan aplikasi data kecelakaan secara multi user pada Polres DIY dan sebagai akhir dari laporan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi data kecelakaan ini dapat membantu dan mempermudah bagi Anggota Unit Riksa Laka (Unit Pemeriksa Kecelakaan) untuk mengumpulkan data-data dengan mudah dan lebih efektif 2. Sistem informasiini dapat membantu Anggota Unit Riksa Laka yang bertugas melakukan kegiatan dalam mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk dianalisa dan dievaluasi guna menyelesaikan masalah kecelakaan yang terjadi. 3. Dengan adanya aplikasi data kecelakaan ini, Polres DIY dapat memantau/ mengontrol setiap peristiwa yang terjadi. 4. Aplikasi data kecelakaan ini dirancang untuk mudah digunakan (user friendly) dan juga dapat dikembangkan. b. Saran Berdasarkan analisis dan kesimpulan diatas, dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi Polres DIY dalam peningkatan pemantauan lantas, saran yang ingin penulis sampaikan ialah: Sistem Informasi yang diusulkan ini kiranya dapat memperbaharui cara kerja yang ada sebelumnya sehingga tidak lagi menghitung secara manual melainkan secara komputerisasi. Program aplikasi data kecelakaan ini masih dalam taraf yang sederhana, sehingga dapat juga dikembangkan kembali sesuai dengan kebutuhan. 6. Daftar Pustaka Al Fatta,Hanif.2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.Penerbit Andi. Yogyakarta. Arief,M.Rudyanto.2006.Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Jogiyanto, H.M, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Penerbit Andi Offset, 2003. Sunyoto,Andi.2007.Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Penerbit Andi.Yogyakarta.