Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT SQL UNTUK DBMS ACCESS Eka Permana *1, Imas Rohayati#2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Subang Jl. Marsinu No. 5 - Subang, Tlp. 0206-417853 Fax. 0206-411873 E-mail:
[email protected]*1,
[email protected]#2
ABSTRAKSI Pada saat ini, perkembangan dalam bidang teknologi informasi telah mengarah kepada penggunaan teknologi nirkabel atau dikenal dengan istilah wireless. Pada awalnya dimulai dengan teknologi pager, kemudian dilanjutkan telepon selular dengan gsm dan sms berkembang hingga teknologi gprs dengan protokol WAP. Selain memberikan kemudahan di bidang komunikasi, teknologi juga membawa kita dalam berbagai kemudahan lainnya seperti media-media pembelajaran online dan aplikasi perangkat lunak lainnya yang dapat memudahkan kita bagi para pelajar dan mahasiswa untuk belajar. Seperti pembuatan perangkat lunak pembangkit SQL untuk DBMS Acces ini, merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat memudahkan penguna dalam mempelajari syntax atau query SQL dari database yang telah tersedia pada PC dengan mudah. Dalam pembuatan perangkat lunak pembangkit SQL untuk DBMS Acces ini, seperti yang ditekankan pada judul, aplikasi ini hanya bisa membaca database dari Microsoft Access Database saja, sedangkan untuk aplikasinya penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Kata Kunci : Perangkat lunak, pembangkit SQL, DBMS Access, Media Pembelajaran 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kemajuan Teknologi pada saat ini semakin banyak dan semakin tidak terkendali. Salah satunya database sudah menjadi suatu kebutuhan utama untuk menunjang informasi pada suatu aplikasi. Selain berguna untuk menyimpan informasi, database dapat pula digunakan untuk mengolah data sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam database dikenal adanya table yang digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk records serta fields. Dalam pengolahan database, bila ingin melakukan pengolahan data yang melibatkan lebih dari satu table dibutuhkan suatu proses denormalisasi data yang dapat diperoleh melalui relasi antara table yang satu dengan table yang lainnya. Untuk dapat menggabungkan dua table dibutuhkan adanya relasi antara table yang terlibat, seperti yang digambarkan pada Entity Relationship Diagram (ERD). Namun jika tidak memiliki relasi antara table dan kita tetap ingin menggabungkan dua table tersebut, maka harus membentuk suatu fungsi relasi yang dapat menjembatani kedua table itu. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang menggunakan aplikasi komputer untuk membantu proses kebutuhan bisnis maupun pekerjaannya. Dalam hal ini, apabila orang tersebut masih awam terhadap komputer, maka akan mengalami kesusahan terhadap pengoperasian aplikasi tersebut. Oleh karena itulah, dibutuhkan user interface yang memudahkan bagi orang awam agar dapat menjalankan aplikasi yang mendukung kebutuhan bisnis maupun pekerjaannya dengan baik (user friendly). Bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi Management Informatika dan Komputer (STMIK) Subang, yang masih belajar memahami pembuatan database seperti SGL (Structured Query Language) yang merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional, yang sering kita sebut dengan syntax, masih sulit untuk kita hafal dan pahami untuk mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman.
1
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat memudahkan kita untuk mengetahui kode syntax atau query SQL yang kita butuhkan dengan mudah. 1.2. Identifikasi Masalah Sesuai dengan uraian dalam latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Diperlukan solusi untuk para pengguna yang masih kesulitan dalam menghafal kode-kode SQL. 2. Diperlukan media pembelajaran untuk mempermudah pembelajaran SQL. 1.3. Tujuan Tujuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah merancang dan membuat perangkat lunak pembangkit SQL untuk DBMS Access. 1.4. Manfaat Manfaat yang ingin dicapai adalah memberikan kemudahan kepada pengguna untuk lebih mudah mengetahui dan mempelajari kode SQL atau query SQL atau yang sering kita sebut dengan syntax, dari database yang sudah ada. 1.5. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam pembuatan sistem penentu keputusan ini adalah metode prancangan perangkat lunak Waterfall. Pengembangan metode Waterfall sendiri melalui beberapa tahapan yaitu - Penelitian Lapangan (Field Research), Penelitian dilakukan secara langsung turun kelapangan tempat penelitian. - Penelitian Kepustakaan (Library Research), Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang bersifat teori seperti mengumpulkan buku-buku atau bahan lainnya. - Observasi, Observasi yang dilakukan penulis adalah mengamati secara langsung data yang diperoleh. - Analisis Perangkat Lunak, Kegiatan analisis perangkat lunak meliputi analisis spesifikasi perangkat lunak yang akan digunakan sebagai alat bantu penelitian. - Perancangan Perangkat Lunak, Perancangan perangkat lunak meliputi perancangan keras dan perancangann antarmuka dari hasil analisis. - Implementasi Perangkat Lunak, Implementasi dari hasil analisis dan perancangan perangkat lunak. - Pengujian Perangkat Lunak, Pengujian terhadap perangkat lunak yang telah diimplementasikan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Software Pengertian Software komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Software atau perangkat lunak komputer berdasarkan distribusinya dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu software berbayar, software gratis atau free (Freeware, free software, shareware, adware). Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah definisi lebih detail mengenai beberapa jenis software tersebut. a. Software berbayar merupakan perangkat lunak yang didistribusikan untuk tujuan komersil, setiap pengguna yang ingin menggunakan atau mendapatkan software tersebut dengan cara membeli atau membayar pada pihak yang mendistribusikannya. Pengguna yang menggunakan software berbayar umumnya tidak diijinkan untuk menyebarluaskan software tersebut secara bebas tanpa ijin ada penerbitnya.
2
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
b. Freeware atau perangkat lunak gratis adalah perangkat lunak komputer berhak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu, berbeda dari shareware yang mewajibkan penggunanya membayar (misalnya setelah jangka waktu percobaan tertentu atau untuk memperoleh fungsi tambahan). Para pengembang perangkat gratis seringkali membuat perangkat gratis freeware “untuk disumbangkan kepada komunitas”, namun juga tetap ingin mempertahankan hak mereka sebagai pengembang dan memiliki kontrol terhadap pengembangan selanjutnya. Freeware juga didefinisikan sebagai program apapun yang didistribusikan gratis, tanpa biaya tambahan. Sebuah contoh utama adalah suite browser dan mail client dan Mozilla News, juga didistribusikan di bawah GPL (Free Software). c. Free Software, Komputer lebih mengarah kepada bebas penggunaan tetapi tidak harus gratis. Pada kenyataannya, namanya adalah karena bebas untuk mencoba perangkat lunak sumber terbuka (Open Source) dan di sanalah letak inti dari kebebasan, program-program di bawah GPL, sekali diperoleh dapat digunakan, disalin, dimodifikasi dan didistribusikan secara bebas. Jadi free software tidak mengarah kepada gratis pembelian tetapi penggunaan dan distribusi. Begitu keluar dari lisensi kita dapat menemukan berbagai cara untuk mendistribusikan perangkat lunak, termasuk freeware, shareware atau Adware. Klasifikasi ini mempengaruhi cara di mana program dipasarkan, dan independen dari lisensi perangkat lunak mana mereka berasal. d. Shareware adalah software gratis, dapat di download dan digunakan oleh pengguna. Akan tetapi penggunaan software tersebut ada batas waktunya, jika pengguna merasa softwarenya bagus, maka diharuskan membeli. Shareware sering dibatasi lamanya waktu pakai (misalnya trial 30 hari), atau jumlah software tersebut dijalan (misalnya 30 kali), atau feature-feature tertentu yang tidak bisa diakses. Sesudah masa uji cobanya berakhir, software bisa saja terkunci atau bisa saja tetap berfungsi sebagaimana mestinya dan tetap terbatasi. e. Open Source adalah Software dapat di download dan source code-nya dapat dibuka ke publik. Sehingga bagi yang pintar dengan code-code nya bisa memodifikasi dan mendistribusikan ataupun mempublikasikan source code hasil modifikasi dengan syarat-syarat tertentu, misalnya dengan tetap mempertahankan nama softwarenya. 2.2. Database (Basis Data) Untuk dapat mempelajari SQL, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu database dan konsep database, karena pada dasarnya SQL merupakan sarana untuk menampilkan data yang ada dalam database. Berikut adalah beberapa pengertian dari database yang dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu : a. Database adalah kumpulan data yang terintegrasi satu sama lain. Setiap pemakai (user) yang diberi wewenang (otorisasi) dapat melakukan akses terhadap data tersebut. Database biasanya terorganisasi dalam beberapa komponen yang terdiri dari satu atau lebih tabel. Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris dan kolom. Data dapat di tampilkan, dimodifikasi dan dihapus dari tabel oleh user yang diberi otorisasi dengan menggunakan SQL. (Nufransa Wira Sakti, S.Kom, Menggunakan SQL*Plus, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1999, hal 1). b. Database adalah kumpulan data-data (file) non-redudant yang saling terkait satu ssama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya/struktur data dan relasi-relasi) di dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise). c. Database adalah himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. d. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangna yang tidak perlu (redundancy) untuk memenuhi barbagai kebutuhan. e. Basis data adlah kumpulan file / table / arsif yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpan elektronik (Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis, cetakan kedua, CV, Informatika, Bandung, 2005, hal 190).
3
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Database dapat dijalan secara manual atau menggunakan mesin, dalam hal ini komputer. Contoh yang manual adalah katalog di perpusatakaan.Database yang dikelola oleh komputer dapat dibuat baik oleh program aplikasi yang khususnya dibuat maupun dengan Database Menegement System. Database Menegement System (DBMS) adalah kumpulan program-program perangkat lunak (Software) yang memperbolehkan user untuk membuat dan memelihara database. DBMS berupa sebuah software yang dapat menyediakan fasilitas untuk melakukan proses defining, constructing dan manipulating. Yang termasuk proses defining adalah mengspesifikasikan tipe, struktur dan constraint data untuk disimpan dalam database. Proses constructing adalah proses menyimpan data kedalam berbagai macam media penyimpanan yang pengendaliannya diatur oleh DBMS. Sedangkan Manipulating adalah fungsi untuk menampilkan data tertentu (Retrieve), mengubah data dan membuat report (laporan) dari data yang ada. Relational Database Management System (RDBMS) adalah sebuah sistem yang secara otomatis menyangkutkan semua DBMS yang saling berhubungan. RDBMS biasanya menggunakan 4 th generation language (4 GL) dan sangat fleksibel sehingga data dapat dimodofikasi dengan mudah, demikian pula dengan struktur databasenya. Berdasarkan hal tersebut, SQL-lah yang memungkinkan untuk membuat suatu RDBMS. Bahasa basis data merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam berinteraksi, yang telah ditetapkan oleh pembuat DBMS Dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Data Definition Language (DDL) a. Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll. b. Hasil dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya. Contoh : Create, Modify report, Modify structure 2. Data Manipulation Language (DML) a. Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data, yang berupa insert, update, delete. Dll. b. Ada 2 jenis, yaitu prosedural (ditentukan data yang diinginkan dan cara mendapatkannya) dan non-prosedural (tanpa menyebutkan cara mendapatkannya) Contoh : dbase 3+, foxbase, SQL, QBE. 3. Analisa 2.1 Analisa Model Diagram yang digunakan dalam teknik pengembangan sistem adalah dengan diagram context. Context Diagram data adalah suatu teknik pengembangan sistem yang menggambarkan aliran data secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir dan dimana data tersebut akan disimpan. Berikut ini adalah Diagram konteks yang digambarkan pada aplikasi pembuatan perangkat lunak pembangkit SQL untuk DBMS MS Acces :
Gambar 1 Diagram Context
4
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi atau simbolsimbol untuk menggambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Berikut ini adalah gambar DFD Level 1, yang menggambarkan proses yang dimulai dari tahap pemilihan database sampai dengan perintah sintax SQL yang dihasilkan :
Gambar 2 Data Flow Diagram (DFD)
5
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
2.2 Perancangan Sistem dan Pembuatan Alat Berdasarkan tahap selanjutnya dalam penelitian dan pembuatan alat ini adalah perencanaan alat. Perancangan instrumen penyusunan diagram blok sistem dan pembuatan skema rangkaian. Serta pemilihan komponen-komponen perangkat keras berdasarkan komponen yang berada dipasaran. Perancangan dan pembuatan alat dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap pembuatan perangakat keras dan tahap pembuatan perangkat lunak. 2.3 Perancangan Arsitektur Sistem Pada bagian ini penulis akan menggambarkan rancangan arsitektur yang diperlukan oleh aplikasi pembuatan perangkat lunak pembangkit SQL untuk DBMS MS Access, serta penjelasan alur kerja yang bisa diakses pada aplikasi ini, diantaranya sebagai berikut:
Gambar 3 Perancangan Arsitektur
6
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
4. Implementasi Dan Pengujian 4.1 Implementasi Aplikasi SQL Generator
Gambar 4 Tampilan Aplikasi SQL Generator
Gambar 5 Pertama Select Database
7
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Ketika mengklik button Select Database, maka akan muncul tampilan explorer dan terdapat beberapa database access yang sudah ada di komputer anda. Lalu pilih salah satu database yang akan digunakan
Gambar 6 Tampilan Explorer yang menampilkan Database Access yang telah ada di komputer
Gambar 7 Tampilan menu kedua, frame select a table
8
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Setelah mengklik select database, maka pada menu kedua select a table akan ada beberapa tabel yang telah ada pada database yang dipilih pada frame, lalu klik tabel mana yang akan anda gunakan. Lalu pada menu ketiga, pengguna dapat memilih query apa saja yang dikehendaki, seperti meng-edit, drop, insert, select, dll. Kita coba salah satu fungsi insert into seperti pada tampilan dibawah ini, klik query type insert into.
Gambar 8 Tampilan menu ketiga, frame select a query type Pada menu keempat pengguna dapat memilih field apa saja yang akan digunakan, lalu klik fieldnya, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini, lalu isi sesuai data yang diinginkan.
9
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Gambar 9 Tampilan menu keempat, select a field Pada menu kelima ini, pengguna harus memilih data type yang sesuai dengan isi value yang akan diisi pada menu berikutnya.
Gambar 10 Tampilan menu kelima, data type
10
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Lalu pada menu keenam ini, pengguna dapat mengisi value apa yang sesuai dengan data yang dikehendaki.
Gambar 11 Menu keenam, value Setelah melewati serangkaian menu diatas maka untuk melihat hasil tampilan sintax SQLnya harus mengklik button Generate, lalu akan muncul sintax SQL yang dihasilkan pada halaman text sintaxe SQL dibawahnya.
11
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
Gambar 12 Button Generate & tampilan sintax yang dihasilkan Fungsi dari button copy to clipboard itu sendiri adalah pengguna bisa mengcopy sintax SQL yang diinginkan dengan cara memblok terlebih dahulu sintax SQLnya lalu klik button copy a clipboard.
Gambar 14 Button Copy to clipboard 5. Simpulan Hasil dari penelitian adalaha sebagai berikut: 1. Dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak ini memerlukan analisis yang dapat memberikan hasil sintax SQL yang benar.
12
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK Subang, Oktober 2012
ISSN: 2252-4517
2. Perlu pemahaman database dan sintax SQL yang banyak dan luas untuk memberikan hasil sintax SQL yang benar dan tepat. 3. Perlu penguasaan materi visual basic yang tinggi dan luas agar dapat menghasilkan tampilan yang sesuai dengan yang diinginkan 4. Aplikasi harus mudah dibuat dalam alur langkah yang logis untuk dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menjalankan program aplikasi perangkat lunak SQL Generator ini. 5. Aplikasi perangkat lunak SQL Generator ini dibuat untuk dapat memberikan kemudahan kepada para pengguna khususnya bagi yang masih belajar database, agar mudah mengetahui sintax SQL yang dihasilkan. Daftar Pustaka Fatansya, Basis Data Bandung: Penerbit Informatika, 2004 Imam Suja, ”Pemrograman SQL dan Database Server MySQL” , Penerbit : Andi Offset, Yogyakarta,Februari 2004 Kadir Abdul, “Belajar Database Menggunakan MySQL”, Bandung : Penerbit Informatika, 2008. Kadir Abdul, ”Tuntunan Praktis Belajara Database Menggunakan MySQL”, Bandung : Penerbit Informatika, 2008 Moloeng. Metodologi penelitian. Penerbit : Remaja Pusda karya Bandung 1998. Muhammad Imansyah, PHP & MySQL untuk orang awam, Penerbit : Maxsikom, Jakarta, 2003 Nufransa Wira Sakti.S.Kom, Menggunakan SQL * Plus. Penerbit : PT. Elex Media Komputindo, Jakarta 2005, Hal 1. Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis, cetakan kedua, CV, Informatika, Bandung 2005, hal 190. Rahmat Priyanto, Belajar Sendiri Menguasai MySQL 5, Penerbit : PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 Tami D. Mahyuzir. Analisa dan perancangan system pengolahan data. Penertit : Informatika, Bandung 1989.
13