NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN DISTRO LINUX LINARTA (LINUX SURAKARTA) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERTARIKAN MASYARAKAT SURAKARTA PADA SISTEM OPERASI LINUX
LARU SAJI ASMARA D 400 100 057
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
PEMBUATAN DISTRO LINUX LINARTA (LINUX SURAKARTA) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERTARIKAN MASYARAKAT SURAKARTA PADA SISTEM OPERASI LINUX
LARU SAJI ASMARA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA E-mail:
[email protected] ABSTRAKSI Linux merupakan program open source yang sekarang ini sudah bukan menjadi sistem operasi alternative. Namun sudah menjadi sistem operasi yang mesti digunakan karena sifatnya yang gratis dan didukung oleh banyak pihak. Pembuatan distro linux ini bertujuan untuk menambah pengetahuan khususnya dalam pembuatan distro linux serta membuat distro linux yang menarik bagi masyarakat surakarta dan dapat meningkatkan pengenalan sistem operasi linux pada masyarakat surakarta. Pembuatan distro linux ini dilakukan dengan tahapan tahapan seperti pemilihan distro linux, pengumpulan peralatan pendukung, pengumpulan konten kota surakarta, proses remastering , pembuatan file .iso, pengujian file .iso yang baru pada pc / laptop, analisa file .iso , dan pembagian CD linarta dan kuisioner pada responden . Selain itu dilakukan juga editing terhadap tampilan background standard, tampilan usplash, tampilan booting, dan backround pada progress bar atau loading screen. Tahapan tersebut harus terpenuhi sebagai syarat terbentuknya distro baru sesuai keinginan kita. Setelah semua proses terselesaikan, maka terbentuklah file linarta live.iso yang siap dicopy ke cd. File tersebut memiliki ukuran 710 Mb yang bernama linarta yang merupakan hasil dari remastering dari linux blank on.Didalamnya berisi menu tambahan seputar kota surakarta dan dapat di gunakan untuk sarana pengenalan linux. Kata Kunci: sistem operasi, Linux, open source 1. PENDAHULUAN Komputer yang kita gunakan menggunakan suatu sistem operasi. Sistem operasi adalah salah satu komponen terpenting. Dengan sistem operasi kita dapat berinteraksi dengan komputer. Bila suatu komputer tidak memiliki sistem operasi maka komputer itu sama saja dengan mati dan tidak dapat digunakan. Dengan sistem operasi, komputer dapat
bekerja dan menyelesaikan berbagai tugas. Di dalam suatu sistem operasi, banyak aplikasi yang memudahkan pengguna. Banyak pengembang sistem operasi yang terus mengembangkan produknya. Salah satu sistem operasi yang digunakan sekarang ini adalah Linux. Linux umumnya digunakan karena bersifat open source. Selain itu Linux adalah sistem operasi yang lebih stabil dan memiliki
keamanan data yang lebih baik dari sistem operasi yang lain. Linux merupakan program open source yang sekarang ini sudah bukan menjadi sistem operasi alternative. Namun sudah menjadi sistem operasi yang mesti digunakan karena sifatnya yang gratis dan didukung oleh banyak pihak. Namun apakah sistem ini dapat dipakai begitu saja? Untuk kalangan masyarakat umum, terutama di surakarta, linux sebenarnya sudah mulai dikenal melalui berbagai media seperti website yang berisi repository berbagai aplikasi linux, blog yang berisi tentang cara atau tutorial penginstallan linux, forum sebagai tempat diskusi tentang masalah yang ada pada sistem linux, seminar dan roadshow ke beberapa instansi sebagai sarana pengenalan secara langsung. Namun cara cara diatas dirasa masih kurang menarik apabila tidak ada pengembangan dari distro itu sendiri yang di khususkan untuk masyarakat Surakarta. Sedangkan untuk kalangan pemerintahan, penggunaan sistem operasi linux menjadi hambatan, karena kurangnya SDM yang mengerti tentang linux. Pembelajaran tentang linux menjadi momok bagi pegawai negeri yang sudah terbiasa dengan Windows™. Apalagi jika pegawai yang bersangkutan sudah mulai berumur dan keinginan untuk mempelajari sistem baru sudah tidak berminat, karena mereka sudah terbiasa mahir dengan Windows™. Inilah yang menjadi tantangan setiap pemerintahan ketika mereka dihadapkan dengan penggunaan windows bajakan atau mengganti dengan sistem linux. 1.1 Linux Linux adalah sistem operasi yang bersifat open source dan bebas (free) dibawah lisensi GNU (GNU is not Unix) GPL (General Public License) (Y.BMulyana, 2002:1). Arti kata open source adalah pada sumber kode linux yang menjadi inti diikutsertakan dalam program sehingga dapat dilihat oleh siapa saja tanpa harus menandatangani suatu
perjanjian khusus. Arti kata bebas atau free mengacu pada kebebasan bukan berarti bebas biaya. Linux bebas untuk diduplikasikan, dimodifikasi, dan disebarluaskan baik untuk tujuan takkomersial ataupun tujuan komersial. 1.2 Sejarah Linux Linux lahir pada tahun 1991. Pada waktu itu, Linus Torvald, seorang mahasiswa dari Suoen Tasavalta, Republik Finlandia memulai sebuah proyek pembuatan sistem operasi yang stabil dan bisa dijalankan pada mesin Intel x86. Pada awalnya, Linus Torvald menggunakan salah satu sistem operasi berbasis Unix yaitu Minix. Namun akhirnya dia merasa sistem operasi ini memiliki banyak kekurangan, dia merasa dapat membuat sistem operasi yang lebih baik dari Minix. Pada bulan Oktober 1991, Linus Torvald mempublikasikan sistem operasi yang diberi nama Linux (Linus’ Unix).Dia mengajak pengembang software di seluruh dunia untuk bersama-sama mengembangkan sistem operasi Linux. Era open source mulai menunjukan kejayaannya. 1.3 Kernel Kernel adalah inti atau bisa dikatakan sebagai mesin utama sebuah system operasi (Y.B Mulyana, 2002:2) . Berbeda dengan sistem operasi lain yang umumnya menyembunyikan kernelnya, Linux mengedepankan kernelnya. Jika bicara mengenai Linux, berarti kita bicara mengenai kernel Linux. Sampai saat ini, copyright kernel tetap diipegang pembuat Linux pertama yaitu Linus Torvald. 1.4 Distro Di dunia Linux dikenal istilah distribution atau di Indonesia disebut distribusi, atau oleh pecinta Linux indonesia disebut Distro. “Distro adalah
Kernel Linux ditambah dengan kumpulan paket-paket softwere dari GNU dan yang lain, yang digabung menjadi satu, dengan tujuan untuk mempermudah proses distribusi software tersebut”. (Ahmad Sofyan, 2006:5). 1.5 Xwindows Xwindow merupakan fasiltas Graphical User Interface (GUI) yang pada awalnya banyak dijalankan di Unix. Kemudian Xwindow digunakan di Linux. Bagi user awam yang sudah menggunakan Microsoft Windows, Xwindow inilah yang menjadi daya tarik Linux. Pada Xwindow terdapat banyak desktop manager atau disebut juga desktop environment. Dua diantaranya yang paling populer dan banyak digunakan adalah: a.G N U Network Object Model Environment (GNOME), dan b. K Desktop Environment (KDE). 1.6 Beberapa Hal Umum di Linux Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Linux: 1. Linux menganut penamaan file yang sensitif terhadap huruf besar dan huruf kecil. 2. Panjang nama file bisa sampai 256 karakter. 3. Linux menganggap semua peralatan sebagai file. 4. Terdapat 2 jenis user, yaitu root dan user biasa. 5. User root dapat melakukan apa saja termasuk mengatur dan mengendali kan user biasa. 6. Pada modus text terdapat dua jenis tanda prompt, yaitu: a. Tanda # menandakan user yang aktif adalah user root atau superuser. b. Tanda $ menandakan user yang aktif adalah user biasa.
1.7 Remastering Distro Linux UBUNTU adalah salah satu distro dari sekian banyak distro Linux yang tersebar di Indonesia. Distro Linux UBUNTU telah memiliki banyak turunan, misalnya BLANKON (UBUNTU dengan bahasa indonesia), EDUBUNTU (UBUNTU untuk didalam kelas), KUBUNTU (UBUNTU dengan desktop KDE), dan lain-lain. Pembuatan turunan UBUNTU ini disebut remastering atau membuat master CD baru berbasis UBUNTU. “Jadi, remastering adalah melakukan pembuatan ulang distro untuk menghasilkan file ISO yang siap di-burn ke CD-R atau CD-RW”. ( Rusmanto Maryanto, 2005:147). Tujuan remastering antara lain untuk menambah atau mengurangi beberapa file atau program dalam suatu distro Linux. 1.8 Kebutuhan Hardware Agar proses remastering berjalan cepat, komputer harus memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut : 1. Pentium III atau setara. 2. RAM minimal 128 MB, direkomendasikan 256 MB. 3. Harddisk dengan partisi kosong minimal 5 GB, dengan perincian 4 GB untuk data dan 1 GB untuk swap (virtual memory). 4. Swap dapat lebih kecil dari 1 GB, bila ukuran RAM cukup besar sehingga jumlah RAM dan swap tetap 1 GB. Misal RAM 128, maka ukuran swap paling tidak 900 MB. 5. Drive CD-ROM/DVD untuk menjalankan Linux, serta CD-RW untuk membakar file ISO. 6. Komponen komputer lain yang sesuai dengan kebutuhan, misal kartu jaringan untuk men-download paketpaket dari internet.
1.9 Perencanaan Pembuatan Distro
1.12 Paket
Ada dua jenis distro berdasarkan sifat redistribusinya. Pertama biasanya distro dipakai untuk diri sendiri. Distro ini dibuat dengan basis LFS (Linux From Scratch), dan semua aplikasi dikompilasi dari pristine code (kode program murni). Kedua adalah membuat distro dari turunan distro besar yang sudah mapan. Biasanya yang menjadi rujukan adalah RedHat(misal Mandrake dan Turbolinux), Debian(misal Knoppix, Libranet, dan Ubuntu), dan Slackware(misal Vectorlinux).
Paket di Linux adalah kumpulan file, yang biasanya terdiri atas file-file yang dibutuhkan untuk kelengkapan sebuah aplikasi(Ahmad Sofyan, 2006:20). Biasanya, paket pada Linux dikenal dua bentuk, yaitu paket source code dan paket biner.
1.10 APT (Advanced Packaging Tools) Perintah-perintah apt-get adalah sebuah baris perintah handal-alat yang digunakan untuk bekerja dengan Ubuntu's Advanced Packaging Tool (APT) untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut sebagai instalasi paket perangkat lunak yang baru, mengupgrade paket perangkat lunak yang ada, meng-update daftar paket indeks, dan bahkan meningkatkan seluruh sistem Ubuntu. 1.11 Bekerja Dengan APT APT menggunakan sebuah file yang berisi daftar 'sumber' dari paket yang dapat diperoleh. File ini adalah / etc / apt / sources.list. Entri dalam file ini mengikuti format ini deb http://host/ubuntu distribution section1 section2 section3 debsrc http://host/ubuntu distribution section1 section2 section3 Kata pertama pada setiap baris, deb atau deb-src, menunjukkan jenis arsip: apakah berisi paket binary (deb), yaitu pre-compiled paket-paket yang biasanya kita gunakan, atau paket source (deb-src).
2. METODE PENELITIAN Secara keseluruhan penelitian ini diawali dari pemilihan distro linux, pengumpulan peralatan pendukung, pengumpulan konten kota surakarta, melakukan proses remastering , pembuatan file .iso, pengujian file .iso, serta pengkopian file linarta.iso. Perancangan distro baru ini didukung oleh beberapa perangkat lunak adalah: 1. Sistem Operasi menggunakan linux Blank on. 2. Paket squashfs-tools 3. Paket genisoimage, yang mendukung mkisofs 4. Iso Blankon 5.0 5. QEMU/KVM, VirtualBox atau VMware untuk testing (optional). 6. Softwarereconstructor,remastersys. Pengujian dilakukan menggunakan laptop maupun PC. Alur penelitian di tujukkan pada Gambar 1.
khas yang menunjukkan bahwa sistem operasi ini di dedikasikan untuk kota Solo.
Gambar 2. Linux Surakarta 3.2 Analisa
Gambar 1. Flowchart Penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengujian Setelah proses remastering selesai, dihasilkan distro baru yang bernama Linarta (Linux Surakarta) dan setelah dilakukan pengujian distro ini berjalan dengan baik. Linarta ini memiliki beberapa kelebihan dan perbedaan dengan distro sebelumnya yaitu blank on 5 diantaranya adalah tampilan booting screen yang di buat sesuai dengan tema (Linux Surakarta). Kemudian tampilan background defaultnya yang sudah di kostumisasi sesuai dengan ciri khas kota Solo yaitu bertema batik. Konten menu Surakarta merupakan ciri
Sebagai bagian dari penelitian, dilakukanlah survey untuk mengetahui seberapa besar aktivitas berkomputer pada masyarakat surakarta terutama yang menggunakan sistem operasi linux. Untuk mendapatkan data dari survey, maka dibuatlah sebuah kuesioner mengenai tanggapan masyarakat surakarta terhadap sistem operasi baru yang telah dibuat dari hasil penelitian tersebut. Kuesioner di mulai dengan tahap mengetahui data responden mulai dari pekerjaannya, rentang usianya , hingga berapa lama responden menggunakan komputer. Survey dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan penelitian pada 10 orang responden . Berikut adalah beberapa hasil analisa dari penelitian yang sudah dilakukan. Tabel 1. Tanggapan responden setelah mencoba live cd Tanggapan Responden Sangat Menarik 2 Menarik 6 Cukup Menarik 1 Kurang Menarik 1 Tidak menarik -
Menanggapi tentang perlunya dibuat distro baru, responden diajak untuk mencoba distro tersebut yang bernama linarta ( linux surakarta ) melalui live cd. Dari Tabel 1 terlihat bahwa para responden cukup tertarik denganresponden linux surakarta. Tanggapan setelah mencoba live cd Tidak Menarik Kurang Menarik Cukup Menarik Menarik Sangat Menarik 0
1
2
3
4
5
6
Gambar 3. Grafik tentang tanggapan responden. Tabel 2. Tanggapan mengenai konten profil solo. Tanggapan Responden Sangat Menarik 6 Menarik 4 Cukup Menarik Kurang Menarik Tidak Menarik Linarta ( linux surakarta ), sesuai dengan namanya linarta mengusung konten profil surakarta sebagai ciri khas pada menu utamanya yang ditambahkan melalui proses remastering. Pada Tabel 2, rata-rata responden sangat tertarik dengan penambahan konten kota surakarta pada menu utamanya. Hal ini terbukti dengan banyaknya score pada pilihan sangat Tanggapan mengenai tampilan linarta menarik yaitu 6 . Tidak Menarik Kurang Menarik Cukup menarik Menarik Sangat Menarik
0
1
2
3
4
Gambar 4. Tanggapan responden terhadap konten kota solo
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa responden sangat tertarik dengan konten kota solo pada distro linarta. Tabel 3. Tanggapan mengenai tampilan distro Tanggapan Responden Sangat Menarik 2 Menarik 1 Cukup Menarik 4 Responden Kurang Menarik 3 Tidak Menarik Dari segi tampilan (booting screen, loading screen, splash screen), linarta juga cukup menarik. Hal ini terlihat pada Tabel 3 yang rata-rata responden memilih pilihan cukup menarik dengan score 4 responden. Sedangkan pilihan sangat menarik, menarik dan kurang menarik masing-masing dengan 2, 1, dan 3 responden. Tanggapan Responden Terhadap Konten Kota Solo Tidak Menarik Kurang Menarik Cukup menarik Responden
Menarik Sangat Menarik 0
1
2
3
4
5
6
Gambar 5. Tanggapan responden mengenai tampilan distro 4. KESIMPULAN Berdasarkan analisa pembuatan distro linux linarta (linux surakarta ) sebagai upaya peningkatan ketertarikan masyarakat surakarta pada sistem operasi linux, menunjukkan bahwa distro baru ini Respondenmampu menarik minat 10 responden untuk melihat dan mencoba live cd linarta. Hal ini merupakan suatu yang positif untuk pengembangan linarta selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Mulyana Y.B. 2002. Linux Semudah Window. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Rusmanto, Maryanto, 2005. Menggunakan dan Mengembangkan Linux Knoppix. Jakarta: Dian Rakyat Ahmad, Sofyan, 2006. Membuat Distro Linux Sendiri. Jakarta: Dian Rakyat Sofana, Iwan, 2010. Mudah Belajar Linux. Bandung. Informatika Asef Yusriyadi, Muhammad, 2010.Remaster Mandriva Powerpack 2010 Untuk Distro Linux Desktop. Skripsi. Universitas Gunadarma Sulaeman, Taufik, 2010.Distro Linux Sebagai Variant GNU/Linux Berbasis Ubuntu 10.04.Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia https://help.ubuntu.com/community/LiveC DCustomization , diakses 28 Maret 2010 http://surabaya.linux.or.id/archives/2008/03 /02/hacking-livecd ubuntu.html , diakses 29 Maret 2012 http://www.surakarta.go.id/konten/gladaglangen-bogan-galabo, diakses 14 April 2012 http://www.pasarsolo.com/belanjasolo.html, diakses 19 April 2012 http://www.pasarsolo.com/belanjasolo.html, diakses 20 April 2012