PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH (M.Ts) JIHADUL KHAIR SEGARAMAKMUR-TARUMAJAYA BEKASI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh: HUSNUL CHOTIMAH NIM. 106052001947
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya tulis saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika terbukti dikemudia hari bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 April 2010
Husnul Chotimah
PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH (M.Ts) JIHADUL KHAIR SEGARAMAKMUR-TARUMAJAYA BEKASI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Disusun Oleh:
HUSNUL CHOTIMAH NIM. 106052001947
Dibawah bimbingan:
Drs. H. Mahmud Jalal, MA. NIP 19520422 198103 1 002
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H. / 2010 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Pembinaan Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur- Tarumajaya Bekasi yang ditulis oleh Husnul Chotimah Nim: 106052001947, telah di ujikan dalam sidang munakosah (ujian skripsi) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari kamis 20 Mei 2010 M Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sajarna Strata satu (S-1) pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Jakarta,20 Mei 2010 M
Sidang Munakosah,
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Dra. Nasichah, MA
Drs. H. Mahmud Jalal,MA NIP. 19520422 198103 1 002
NIP. 19671126 199603 2 001
Anggota, Penguji I
Penguji II
Drs. M. Luthfi, M.Ag
Dra. Nasichah, MA
NIP. 196710060 199403 1 006
NIP. 19671126 199603 2 001
Pembimbing,
Drs. H. Mahmud Djalal, MA. NIP 19520422 148103 1 002
ABSTRAK
Husnul Chotimah Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi Pada masa majunya zaman seperti sekarang ini banyak terjadi kerusakankerusakan terhadap lingkungan masayarakat diantara kerusakan-kerusakan tersebut yang paling menonjol adalah kerusakan akhlak para remaja maka untuk itulah perlu diadakannya pembinaan-pembinaan yang baik untuk memupuk nilainilai akhlak yang mulia dikalangan para remaja. Pembinaan akhlak adalah sebagai segala usaha atau tindakan yang menunjukan kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, mengarahkan dan mengembangkan kemampuan dan kondisi atas keadaan akhlak siswa (seseorang) terhadap penghayatan agama Islam untuk mencapai tujuan agar menjadi sasaran pembinaan seahari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial dalam masyarakat. Penelitian tentang hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi dan teknik apa saja dalam pembinaan serta pendukung dan hambatan dalam pembinaan akhlak siswa di M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarunajaya. Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam pemelitian ini adalah kepala sekolah, guru agama, guru BP (Pembina) dan siswa-siswi Madarasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya. Bekasi. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pembinaan akahlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M. Ts) Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya. Bekasi. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan observasi terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak Pembinaan akhlak yang dilakukan di M.Ts jihadul Khair ini adalah setiap hari dari jam 07.30 – 11.30 WIB dengan Pembina Ibu Agustina S. PdI yang di Bantu oleh Ustadz Aminulloh, S. PdI dengan jumlah peserta 79 orang Metode yang digunakan adalah ceramah, praktek shalat dhuha, diskusi, dan bimbingan mengaji Al-Qur’an materi yang digunakan oleh para Pembina adalah materi tajwid, fiqih, tauhid, akhlak serta materi dzikir dan istigosah. Sedangkan faktor pendukung dalam pembinaan akhlak ini adalah merasa senang dan tertarik untuk mengikuti pembinaan akhlak, hal itu terlihat dari antusias mereka mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh para Pembina kegiatan yang telah dilakukan oleh para Pembina antara lain: Pembinaan akhlak (pengajian / tadarus Al-Qur’an setiap pada pagi hari) Dzikir dan istigosah, perayaan hari besar Islam serta ritual lainya yang bisa menimbulkan rasa kesosialisasian diri pada siswa.
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan hasil karya tulisan ini, sehingga terlaksananya sesuai dengan harapan. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita selaku Ummatnya mampu dalam mengenal, mencari,dan menegakan syariat islam. Pada dasarnya dalam proses penulisan skirsi ini, penulis mengalami berbagai halangan dan rintangan, akan tetapi karena adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Bapak Dr. H. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi beserta pembantu Dekan, bagian Akademik,administrasi, dan Keuangan. 2. Bapak Drs. M. Lutfi, MA selaku Ketua Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam yang telah membantu proses pelaksanaan skripsi ini. 3. Ibu Nasichah, MA selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam yang juga memberikan banyak motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi dan semangat juang untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya di Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan yang telah mentransfer ilmu dan pengetahuan kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan selama perkuliahan dapat bermanfaat.
6. Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul khair SegaramakmurTarumajaya, Bekasi. Guru BK, Para staff dan dewan guru yang telah mempelancar proses penulisan skripsi ini. Ibu Agustina yang bersedia meluangkan waktu dan banyak membantu dalam penulisan skipsi ini, serta adik-adik siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segara makmur-Tarumajaya. Bekasi.
7. Ayahanda KH. Achmad Sultoni dan Ibunda tercinta HJ. Atiyah yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis yang sangat menantikan momen seperti ini. I love you Dad And Mam, You are my hero and inspiration in my life. 8. Keluarga Besar ayahanda dan ibunda, yang telah memberikan penulis inspirasi dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih sekali lagi penulis ucapkan kepada, Adik-adik tercinta Nur Hafizhoh dan Durrotun Nafisah yang selalu memberikan senyuman manis dan celoteh nakalnya, kakak-kakak Hadiyatullah S.pdI & Istri , Hamidah el Fathoni S.Pdi & Suami, Hijrah Saputra S.hum.i & Istri. Dan semua keponakan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
9. Kepada Sahabat-sahabat ku tercinta “Tim Care Community” Ocien, Fita, Dee.. yang telah memberikan Support kepadaku, Juga kepada temantemanku kelas BPI Semester VII yakni Zahra, Sukma, Anis, Iik, Maul Ifah, Tyo, Khafiz, Qusyairi, Dani, Iwong, Terutama Noey yang Selalu Memberikan Semangat juang dalam pelaksanaan skripsi ini, dan seluruh teman-teman kelas yang yang telah memberikan pengalaman pada penulis dalm proses pendewasaan diri.you are my best friends. 10. Keluarga Besar Mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Adik-adik BEMJ BPI serta Kakak–kakak Senior BPI. Thanks for all and I always remember you are.
11. Dan semua pihak yang telah ikut membantu hingga tersusunya karya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. Penulis berserah diri, semoga semua bentuk perhatian, bantuan dan partisipasi yang sudah diberikan mendapat pahala yang setimpal dariNya. Dan harapan penulis semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Islam.
Jakarta, Mei 2010 Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………….
i
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………..
iii
ABSTRAK ……………………………………………………………….
iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………..
v
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. vii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1 B. Identifikasi Masalah……………………………………
3
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………
3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………..
4
E. Metodologi Penelitian …………………………………
5
F. Tinjauan Pustaka ………………………………………
9
G. Sistematika penulisan …………………………………. 10 BAB II
LANDASAN TEORI A. Pembinaan Akhlak 1. Pengertian Pembinaan……………………………… 12 2. Pengertian Akhlak …………………………………. 13 3. Unsur-unsur Pembinaan……………………………. 14 B. Metode Pembinaan Akhlak 1. Metode Komunikasi Langsung ……………………. 15 2. Metode Komunikasi tidak Langsung ……………… 18 3. Metode Interaksi (praktek) ………………………… 19 C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembetukan akhlak …………………………………………………
20
D. Tujuan dan Fungsi pembinaan Akhlak 1. Tujuan Pembinaan Akhlak ……………………
20
2. Fungsi Pembinaan Akhlak ……………………
21
BAB III
GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH (M.Ts) JIHADUL
KHAIR
SEGARAMAKMUR-TARUMAJAYA.
BEKASI A. Letak geografis ………………………………………..
24
B. Sejarah berdirinya …………………………………….. 24 C. Visi dan Misi ………………………………………….. 25 D. Keunggulan Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair …… 26 E. Struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair ………………………………………………….. 26 F. Guru-guru dan Siswa …………………………………
28
G. Sarana dan Prasarana …………………………………
29
H. Ekstra kulikuler Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi ………………… BAB IV
31
ANALISIS DATA A. Deskripsi Informan 1. Informan 1 (Pembimbing)…………………………
32
2. Informan 2 (Pembimbing)…………………………
33
3. Informan 3 (Pembina) ……………………………. 33 4. Informan 4 (Pembina) ……………………………
33
5. Informan 5 (Pembina) ……………………………… 34 6. Informan 6 (terbina) ………………………………
34
B. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa…………………….
35
C. Tekhnik Pembinaan Akhlak …………………………
39
1. Teknik layanan pembinaan Pembinaan ………….
39
2. Teknik pendekatan pembinaan Akhlak …………… 40 3. Program pembinaan akhlak ……………………….. 41 D. Hasil Analisis Data ……………………………………. 41 E. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan akhlak siswa
Madarasah
Tsanawiyah
(M.Ts)
Jihadul
Khair
Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi 1. Faktor Pendukung ………………………………… 43
2. Faktor Penghambat ………………………………... 44 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………. 46 B. Saran …………………………………………………... 47
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 48 LAMPIRAN
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Lampiran 1
DATA NAMA SISWA YANG MENGIKUTI PEMBINAAN Data siswa kelas VII yang mengikuti pembinaan adalah sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NAMA Anisah Lutfiah Abdul Khalik Ade Indra. S M. Fauzi Eka Pratiwi Nasudin Hari Yanto Faisal Ibrahim Firman
Data kelas VIII yang mengikuti pembinaan adalah sebagai berukut: NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NAMA Ahmad Firdaus Ahmad Tarmizi Abdul Rohman Aisyah Siti Masitoh Siti Nurjanah Siti Hafsah Siti Fatimah Neng Siti Munawaroh Safitri Hendiyanti Sanjaya Maharani Hartina Desirda Haerani Ardilah Laras Anggraini Mila yuliana sari Maesaroh Niyah Suhartini Sella anggraini
NO 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
NAMA Camellia Yannah Dwi Andriani Tri wahyuningsih Nur aida fitri Nuralih Rahmat hidayat Imron Aditya Khoirul Anam Ugan Sugandi Puji kamtori Bambang irawan Sartono Rosdiana Surya Haryanto Sundari Hariyanto
Data siswa kelas IX yang mengikuti pembinaan adalah sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NAMA Eka Mardika Pidiyana Pungki Sari Mustika Dewi Akbar Jayadi Yusuf Saefullah M. Saeful Muhajir Mino Rofiqoh Laila Sari Sri wahyuni Astuti Hanifah Hayati Indah Sani Kiki Rizki Amelia Sarnimah Sumiyati Niky Sukmawati Rizki Novita Sari Ichsan Maulana Agung
NO 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
NAMA Debi Ali Imron Indra Dwi Juliyanto M. Maki’i M. Muklisin M. Asyikin Arif Rhamadhan Eko Cahyo Andri Yanto M. Riyadi Ade Firmansyah.S. Ade Firmansyah .M. Dede Suyatno Tafik Hidayatullah Sarifuddin Sahril Maulana Dimas Tri Wibowo Devi Tadarus
Lampiran 2 Hasil wawancara konselor kepada siswa 1 Nama
: Abdul Khalik
Kelas
: VII (Tujuh)
NO
BENTUK PERTANYAAN
1 2 3
Apakah kamu pernah bolos sekolah? Apakah kamu tahu akibat dari bolos sekolah? Apakah kamu perna mendapatkan sangsi keras dari sekolah ketika kamu bolos sekolah? Pernakah orang tuamu menegor kamu ketika kamu pulang lebih awal dari biasanya? Apakah kamu prna jujur kepada orang tuamu ketika kamu bolos dari sekolah? Apakah ada penyesalan dihati kamu ketika kamu bolos sekolah? Adakah rasa malu dihati kamu ketika kamu ketahuan membolos dari sekolah? Pernahkah kamu di ejek teman-temanmu ketika kamu ketahuan membolos sekolah? Apakah kamu mau berjanji kalau kamu tidak akan mengulangi kegiatan kamu membolos dari sekolah?
4 6 7 8 9 10
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Nama
: Ahmad Firdaus
Kelas
: VIII (Delapan)
NO
BENTUK PERTANYAAN
1 2 3
Apakah kamu perna bolos sekolah? Apakah kamu tahu akibat dari bolos sekolah? Apakah kamu pernah mendapatkan sangsi keras dari sekolah ketika kamu bolos sekolah? Pernakah orang tuamu menegur kamu ketika kamu pulang lebih awal dari biasanya? Apakah kamu pernah jujur kepada orang tuamu ketika kamu bolos dari sekolah? Apakah ada penyesalan dihati kamu ketika kamu bolos sekolah? Adakah rasa malu dihati kamu ketika kamu ketahuan membolos dari sekolah? Pernahkah kamu di ejek teman-temanmu ketika kamu ketahuan membolos sekolah? Apakah kamu mau berjanji kalau kamu tidak akan mengulangi kegiatan kamu membolosa dari sekolah?
4 6 7 8 9 10
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Nama
: Eko Cahyono
Kelas
: IX (Sembilan) ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
NO
BENTUK PERTANYAAN
1 2 3
Apakah kamu pernah bolos sekolah? Apakah kamu tahu akibat dari bolos sekolah? Apakah kamu pernah mendapatkan sangsi keras dari sekolah ketika kamu bolos sekolah? Pernakah orang tuamu menegur kamu ketika kamu pulang lebih awal dari biasanya? Apakah kamu prna jujur kepada orang tuamu ketika kamu bolos dari sekolah? Apakah ada penyesalan dihati kamu ketika kamu bolos sekolah? Adakah rasa malu dihati kamu ketika kamu ketahuan membolos dari sekolah? Pernahkah kamu di ejek teman-temanmu ketika kamu ketahuan membolos sekolah? Apakah kamu mau berjanji kalau kamu tidak akan mengulangi kegiatan kamu membolosa dari sekolah?
4 6 7 8 9 10
Bekasi, 04 Januari 2010 Peneliti
Husnul Chotimah
Guru BP/Konselor
Agustina. S. PdI
Hasil wawancara konselor kepada siswa 2
Nama
: Eka Pratiwi
Kelas
: VII (Tujuh)
NO
1 2
Nama
: Siti Masotoh
Kelas
: VIII (Delapan)
NO
3
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Apakah kamu pernah tidak mengerjakan PR? Apakah orang tuamu suka memarahimu apabila kamu tidak mengerjakan PR? Apakah kamu pernah mendapatkan sangsi yang amat berat dari guru kamu ketika kamu tidak mengerjakan PR sehingga kamu tidak bisa melupakan kejadian itu?
3
1 2
BENTUK PERTANYAAN
BENTUK PERTANYAAN
Apakah kamu pernah tidak mengerjakan PR? Apakah orang tuamu suka memarahimu apabila kamu tidak mengerjakan PR? Apakah kamu pernah mendapatkan sangsi yang amat berat dari guru kamu ketika kamu tidak mengerjakan PR sehingga kamu tidak bisa melupakan kejadian itu?
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Nama
: Mohajir Mino
Kelas
: IX (Sembilan)
NO
1 2 3
BENTUK PERTANYAAN
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Apakah kamu pernah tidak mengerjakan PR? Apakah orang tuamu suka memarahimu apabila kamu tidak mengerjakan PR? Apakah kamu pernah mendapatkan sangsi yang amat berat dari guru kamu ketika kamu tidak mengerjakan PR sehingga kamu tidak bisa melupakan kejadian itu?
Bekasi, 05 Januari 2010 Peneliti
Husnul Chotimah
Guru BP/Konselor
Agustina. S. PdI
Hasil wawancara konselor kepada siswa 3
Nama
: Firman
Kelas
: VII (Tujuh)
NO 1 2 3 4 5 6 7
BENTUK PERTANYAAN Apakah hubungan kamu dengan orang tuamu berjalan dengan harmonis? Apakah orang tuamu selalu mengatur dalam kehidupan sehari-harimu? Apakah kamu suka membantah dengan kasar ketika orang tuamu berbicara? Apakah orang tuamu tidak memperhatikan kamu dalam mencari pergaulan? Apakah kamu sering bergadang bersama teman-temanmu hingga larut malam? Ketika kamu bergadang bersama temantemanmu apakah diwarnai dengan alcohol? Apakah anggota keluargamu suka melakukan ibadah?
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Nama
: Ugan Sugandi
Kelas
: VIII (Delapan)
NO 1 2 3 4 5 6 7
BENTUK PERTANYAAN Apakah hubungan kamu dengan orang tuamu berjalan dengan harmonis? Apakah orang tuamu selalu mengatur dalam kehidupan sehari-harimu? Apakah kamu suka membantah dengan kasar ketika orang tuamu berbicara? Apakah orang tuamu tidak memperhatikan kamu dalam mencari pergaulan? Apakah kamu sering bergadang bersama teman-temanmu hingga larut malam? Ketika kamu bergadang bersama temantemanmu apakah diwarnai dengan alcohol? Apakah anggota keluargamu suka melakukan ibadah?
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Nama
: Dimas Tri Wibowo
Kelas
: IX (Sembilan)
NO 1 2 3 4 5 6 7
BENTUK PERTANYAAN
ALTERNATIF JAWABAN RAGUYA TIDAK RAGU
Apakah hubungan kamu dengan orang tuamu berjalan dengan harmonis? Apakah orang tuamu selalu mengatur dalam kehidupan sehari-harimu? Apakah kamu suka membantah dengan kasar ketika orang tuamu berbicara? Apakah orang tuamu tidak memperhatikan kamu dalam mencari pergaulan? Apakah kamu sering bergadang bersama teman-temanmu hingga larut malam? Ketika kamu bergadang bersama temantemanmu apakah diwarnai dengan alcohol? Apakah anggota keluargamu suka melakukan ibadah?
Bekasi, 06 Januari 2010 Peneliti
Husnul Chotimah
Guru BP/Konselor
Agustina. S. PdI
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Nama
: H. Zaenal Abidin
Jabatan
: Kepala Sekolah
Temapat Wawancara
: Kantor Kepala Sekolah
Waktu Wawancara
: Senin, 21 Desember 2009, Pukul. 08.30-10.30
1. Pertanyaan : Kapan MTs Jihadul Khair, Tarumajaya Kab Bekasi ini dibangun? Jawaban
: Kalau dibangunnya Mts Jihadul Khait, Tarumajaya Kab. Bekasi ini pada tahun 1989 oleh Al-Ustadz H. Nain Anjat. Sebagai rasa tanggung jawab kepada agama dan Negara berdasarkan Pancasila pada mulanya kami hanya membangun sebuah yayasan pendidikan dasar (MI) sekitar tahun 1986 yang difungsikan untuk mendidik anak-anak diwilayah lingkungan sekitar. Namun setelah mereka lulus dari pendididkan dasar (MI) mereka tidak bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi, misalnya tingkat SLTP (MTs), kemudian barulah muncul beberapa permintaan (tuntutan) dari masyarakat sekitar kepada yayasan kami agara membentuk suatau pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu tingngkat SLTP (MTs), karena melihat dari segi kebutuhan masyarakat sekitar dalam memberikan pendidikan kepada putraputrinya maka pada tahun 1989 Al-Ustadz Nain Anjat bersama seluruh pengurus yayasan membuat suatu program pendidikan yang lebih tinggi dari pada sebelumnya yang di beri nama Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair (MTs. Jihadul Khair) sampai sekarang
2. Pertanyaan
: Apakah bapak menjadi kepala sekolah di MTs. Jihadul Khair, Tarumajaya, Kab. Kasi ini sejak tahun 1989?
Jawaban
: Oh…. Tidak saya pada waktu itu hanya seorang guru biasa yang menjadi kepala sekolah pada waktu itu yaitu Al-Ustadz H. Nain Anjat itu sendiri, beliau menjadi kepala sekolah di MTs. Jihadul Khair ini dari tahun 1989-1994, kemudian beliau mengundurkan diri dari kepala sekolah yang kemudian digantikan oleh Al- Habib Novel Bin Jindan Al-Habsi pada tahun 1995-1997, setelah beliau mengundurkan diri dari MTs. Jihadul Khair barulah saya ditunjuk sebagai kepala sekoalah di MTs. Jihadul Khair dari tahun 1998 sampai sekarang
3. Pertanyaan
: Apa visi dan misi dari MTs. Jihadul Khair Tarumajaya, Kab. Bekasi ini?
Jawaban
: Adapun visi dari MTs. Jihadul Khair, Tarumajaya. Kab. Bekasi ini adalah Menciptakan Manusia yang Berwawasan Islami, Unggul dalam Prestasi Berdasarkan IMTAQ dan IMTEK. Adapun misinya adalah: 1. Menegakan disiplin dalam segala aspek 2. Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif 3. Membina kreatifitas siswa/siswi agar menjadi teladan 4. Memotivasi warga madrasah dalam berprestasi sesuai dengan pekembangan IPTEK 5. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara kontinyu sehingga tercipta lingkungan bernuansa Islami bagi seluruh warga Madrasah
4. Pertanyaan : Adakah Program-program khusus untuk mewujudkan visi dan misi dari MTs. Jihadul Khair ini? Jawaban
: Tentu saja ada, saya dan seluruh dewan guru serta orang-orang yang terlibat dalam pengurusan yayasan ini memiliki pogramprogram yang bisa menunjang keberhasilan visi dan misi MTs. Jihadul Khair, Tarumajaya. Kab. Bekasi ini
5. Pertanyaan : Siapa yang menjadi sasaran dari program yang telah dibuat itu? Jawaban
: Sasaran dari program yang kami buat ini adalah seluruh lapisan masyarakat pada umumnya terutama masyarakat yang ada disekitar MTs. Jihadul Khair dan khususnya kepada siswa MTs. Jihadul Khair, Tarumajaya. Kab. Bekasi
6. Pertanyaan : Fasilitas apa saja yang dimiliki oleh MTs. Jihadul Khair, Tarumajaya Kab. Bekasi ini? Jawaban
: alhamdulillah…..! “saat ini kami memiliki beberapa fasilitas yang dapat mendukung program kami ini. Diantaranya : 1. kami mempunyai 9 lokal, 6 diantaranya digunakan untuk ruang belajar.1 untuk kantor,satu ruang besar untuk perpustakaan dan laboratorium dan satu lagi untuk ruang BP (konsultasi Siswa) dan Tata Usaha. 2. kami memiliki 8000 judul buku yang bisa digunakan untuk referensi siswa dalam belajar yang kami tempatkan di perpustakan sekolah. 3. kami memiliki 25 unit komputer untuk sarana pendidikan siswa yang sementara ini kami tempatkan diruang kantor, yang bisa digunakan untuk sarana pendidikan siswa-siswi Mts Jihadul Khair. 4. Untuk menyalurkan inspirasi dan kreativitas serta bakat mereka, kami memiliki beberapa alat kesenian di antaranya : a. Alat Marawis b. Alat Qosidah c. Alat Marcing Band 5. kami juga memiliki Ekstra kulikuler diantaranya : a. Pramuka b. Muhadoroh c. Nasyid d. Paskibra e. PMR
7. pertanyaan : Prestasi apa sajakah yang telah di raih oleh Mts Jihadul Khair Ini? Jawaban
: Alhamdulilah…….! “saat ini Mts kami memiliki beberapa prestasi yang cukup lumayan. Adapun prestasi yang telah kami raih diantaranya : a. Juara satu pidato Bahasa Arab tingkat kabupaten pada tahun 2001 yang diadakan di kabupaten bekasi. b. Juara satu lomba pidato Bahasa Inggris tingkat kabupaten tahun 2004 yang diadakan di kabupaten bekasi. c. Juara satu lomba SAIN tingkat kabupaten tahun 2004 yang diadakan di cikarang barat kab. Bekasi. d. Juara tiga Nasional pada tahun 2006 pada acara lomba gerakan Pramuka yang diadakan di sumedang jawa barat. e. Juara satu lomba Atletik tingkat kecamatan yang diadakan di kecamatan tarumajaya pada tahun 2007. f. Juara satu lomba Catur tingkat kecamatan pada tahun 2007 yang diadakan di kecamatan tarumajaya.
8.Pertanyaan
: Apakah yang mejadi target dari program yang bapak susun bersama rekan-rekan?
Jawaban
: Target utama kami adalah menciptakan manusia yang aktif,kreatif dan inovatif, yang memiliki nilai-nilai budi pekerti yang luhur.
9. Pertanyaan : Kendala apa saja yang dihadapi oleh Mts. Jihadul Khair? Jawaban
: kendalanya cukup banyak diantaranya: lingkungan yang kurang mendukung untuk kemajuan akhlak siswa, banyaknya sekolahsekolah negeri yang berada diwilayah sini yang menimbulkan masyarakat tidak lagi mementingkan pendidikan agama untuk putra-putrinya, masyarakat dilingkungan sekitar sini masih memiliki pola pikir yang kolot.
10. pertanyaan : Dari sekian banyak program yang bapak terapkan program apa saja yang menjadi idola (tertarik) siswa Mts.jihadul khair? Jawaban
: dari keseluruhan program yang kami terpkan yang menjadi idola para siswa disini ialah program kesenian, karena program ini
banyak mengangkat kreatifitas mereka dalam menyalurkan insfirasi mereka. Bekasi, 21 Desember 2009 Peneliti
Husnul Chotimah
Kepala Sekolah
H.Zaenal Abidin. S.Ag
Hasil wawancara dengan guru BP/Pembina
Nama
: Agustina. S. PdI
Jabatan
: Guru BP
Tempat Wawancara
: Ruang BP
Waktu Wawancara
: Senin, 28 Desember 2009, Pukul. 08.30-10.30
1. Pertanyaan
: Sudah berapa lamakah anda menjadi guru BP di MTs. Jihadul Khair ini?
Jawaban
: Alhmdulillah….!” Saya jadi guru BP di MTs. Jihadul Khair Ini Belum cukup lama baru sekitar + 4 tahunan, pada mulanya MTs. Jihadul Khair ini belum ada yang namanya guru BP sebab sepengetahuan hemat saya pada waktu-waktu yang lalu guruguru di MTs. Jihadul Khair ini tidak cukup banyak seperti sekarang hanya ada beberapa guru yang mengabdi disini itupun setiap guru memegang beberapa bidang Study, namun seiring perkembangan zaman MTs. Jihadul Khair mulai menunjukan angka kemajuan sekitar + tahun 2004 dan pada saant itu barulah banyak guru-guru yang melamar pekerjaan mengajar di MTs. Jihadul Khair ini. Pada tahun 2004-2005 MTs. Jihadul Khair belum membtuhkan guru BP sebab belum diketemukannya kasus-kasus terhadap siswa-siswi MTs. Jihadul Khair ini dan siswapun belum begitu banyak. Kemudian pada tahun 2006 barulah MTs. Jihadul Khair membutuhkan bantuan dari guru BP sebab pada wakatu 2006 jumlah siswa MTs. Jihadul Khair sudah cukup banyak + jumlah siswa kelas VII mencapai 3 kelas dan kelas VII mencapai 2 kelas serta kelas IX yang jumlahnya 1 kelas, selain itu juga mulai muncul banyak kasus pada siswa
MTs. Jihadul Khair ini diantaranya tawuran antar pelajar, anak yang BM dan bolos dari sekolah, untuk itulah kepala sekolah mengangkat salah satu guru untuk menjadi guru BP pada MTs. Jihadul Khair ini dan Alhamdulillah kepala sekolah serta dewan guru mempercayai saya menjadi guru BP di MTs, Jihadul Khair ini. 2. Pertanyaan
: Kasus apa saja yang anda ketemukan selama menjadi guru BP di MTs. Jihadul Khair ini?
Jawaban
: Kasus yang saya ketemukan selama saya menjadi guru BP di MTs. Jihadul Khair ini cukup banyak diantaranya: siswa yang bolos, siswa yang malas mengerjakan PR, siswa yang terlibat kasus narkoba danlain sebagainya
3. Pertanyaan
: Adakah orang yang membantu anda dalam menangani kasus di MTs. JihaduL Khair ini?
Jawaban
: Tentu saja ada, namanya bapak Aminulloh. S.PdI. Beliau adalah seorang guru IPS Sejarah merangkap bidang kesiswaan, beliau juga salah satu guru senior bagi saya walaupun usianya jauh lebih muda dari saya tetapi beliu banyak memberikan masukan kepada saya dalam memberikan bimbingan kepada siswa MTs. Jihadul Khair ini. Bayak prestasi yang diraih siswa-siswai disini itu atas pembinaan dan campur tangan beliau diantaranya pada lomba gerakan ke Pramukaan pada tingkat Nasional tahun 2006 lalu MTs ini mampu meraih juara 3 itupun atas pembinaan beliau
4. Pertanyaan
: Selain bapak Aminulloh. S.PdI, adakah peranan guru lain yang membantu anda?
Jawaban
: Ada salah satu guru agama namanya bapak Mulyadi S.Ag beliau adalah seorang guru Akidah Akhlak beliau juga banyak memberikan ide-ide masukan yang baik kepada saya
5. Pertanyaan
: Dalam menangani kasus-kasus yang anda ketemukan di MTs.Jihadul khair ini upaya apa yang anda tempu?
Jawaban
: Dalam menangani kasus yang saya temukan di MTs. Jihadul Khair ini saya memekai cara melaui pendekatan laksana seorang ibu dengan anaknya guna mengetahui sumber permasalahannya setelah saya ketemukan permasalahannya barulah saya cari jalan keluarnya bersama beberapa guru yang bisa dimintai idenya dan kepala sekolah, setelah mendapatkan jalan keluar barulah saya menerapakannya kepada siswa-siswi MTs. Jihadul Khair ini, misalanya saja pada kasus siswa yang sering membolos, pada kasus ini saya meminta persetujuan dan pendapat dari kepala sekolah agar memanggil arang tua siswa untuk dimintai kerjasamanya dalam memperhatikan anaknya dirumah sepulang dari sekolah, kemudian siswa itu saya panggil dengan di saksikan orang tuanya dan saya berikan peringatan agar jangan sampai di ulangi lagi perbuatan tersebut. Selain itupara dewan guru juga sayamenta kerjasamanaya agar lebih ketat lagi memperhatikan siswa di sekolah pada saat proses belajar mengajar berlangsung
6. Pertanyaan
: bagai mena cara anda dalam menangani siswa yang terkena kasus narkoba?
Jawaban
: untuk menangani kasus semacam ini saya harus berhati-hati jangan sampai tecium kemasyarakat luas, pada awalnya saya melakukan yang sama yaitu dengan memanggil orang tuanya dengan
persetujuan
dari
kepala
sekolah
dan
meminta
orangtuanya mau bekerja sama dalam menjaga anaknya dan memperhatikan pergaulan anaknya dirumah,kemudian saya berikan nasehat dan saya peringati agar jangan sampai terlibat kembali dengan di dampingi orang tuanya, selain itu saya meminta pendapat para dewan guru untuk memberikan idenya untuk mengatasi kasus tersebut, Alhamdulillah para dewan guru merespon kasus tersebut dan banyak yang memberikan ide pada saya, diantara ide-ide tersebut hanya ada satu penerapan ide yang membuat saya tertarik untuk menerapkannya kepada siswa-siswi
MTs. Jihadul Khair yaitu ide dari bapak Aminulloh. S. PdI dan bapak Mulyadi. S. Ag adapun ide-idenya seperti : Tadarus AlQur’an yang dilakukan setiap jam pertama, Shalat duha berjamaah yang di lakukan pada jam istirahat, Mengadakan yasinan dan istigosah yang diadakan pada hari kamis ba’da shalat asar, mengadakan bimbingan belajar pada waktu jam pulang sekolah selama 1 jam dan yang tidak kalah pentingnya yaitu mengadakan seminar akan bahaya narkoba yang diadakan setiap 1 tahun sekali, dan hasilnya Alhamdulillah semua itu bisa dilaksanakan dengan baik 7. Pertanyaan
: Bagaimanakah pandangan guru-guru ketika mengetahui bahwa salah satu siswa di MTs. Jihadul Khair ini ada yang terkena narkoba?
Jawaban
: Pada awalanya guru-guru marah dan ingin melaporkan kepada polisi tapai saya cegah sebab siswa tersebut bukan pengedar, dan saya jelaskan kepada dewan guru kalau kita lapor kepada polisi maka masyarakat akan tahu dan citra sekolah akan jelek di masyarakat lagi pula masalah itu bisa kita tangani kalu kita bisa bekerja sama dengan baik, dan akhirnya para dewan guru memahami dan mengurungkan niatnya untuk melaporkannya kepada polisi, dan akhirnya mereka mau saya ajak bekerja sama dalam memberikan perhatian penuh kepada siswa pada saat belajar mengajar berlangsung
8. Pertanyaan
: Faktor–faktor apa saja yang mendukung anda dalam menerapkan pembinaan ahlak pada siswa MTs. Jihadul Khair ini?
Jawaban
: Faktor-faktor yang mendukung saya dalam memberikan pembinaan akhlak pada siswa di MTs ini diantaranya: a. Adanya dukungan dari para dewan guru dan kepala sekolah MTs. Jihadul Khair ini dalam memberikan pembinaan akhlak siswa
b. Adanya
kerjasama
wali
murid
tehadap
guru
dalam
memberikan pembinaan akhlak kepada siswa c. Ada bantuan dari bidang kesiswaan yang menimbulkan minat dan bakat pada siswa yang bisa mempermudah jalannya pembinaan yang akan saya lakukan d. Mendapat dukungandari masyarakat sekitar sehingga saya bisa secara leluasa dalam memberikan pembinaan akhlak kepada siswa 9. Pertanyaan Jawaban
: Adakah faktor–faktor penghambatnya bu? : Dalam setiap perbuatan yang baik tentu saja ada faktor penghambatnya namun bagi saya itu tidak menjadi soal sebab saya sudah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah
10. Pertanyaan : Harapan apa yang ibu inginkan setelah melakukan pembinaan akhlak ini? Jawaban
: Harapan saya setelah melakukan pembinaan akhlak ini adalah adar siswa-siswi
MTs. Jihadul Khair menjadi siswa yang
teladan, yang aktif, kreatif dan inovatif serta memiliki nilai-nilai budi pekerti yang luhur
Bekasi, 28 Desember 2009 Peneliti
Husnul Chotimah
Guru BP/Konselor
Agustina. S. PdI
Lampiran 3
Hasil Dokumentasi Penelitian Di MTs. Jihadul Khair Tarumajaya. Kab. Bekasi
Gambar 1; kegiatan guru BP pada saat intervieu terhadap siswa- siswi MTs. Jihadul Khair. Tarumajaya. Kab. Bekasi
Gambar 2; Kegiatan siswa dalam mengikuti bimbingan belajar 1
Gambit 3; Kegiatan siswa pada mengikuti bimbingan belajar 2
Gambar 4; Kegiatan siswa pada acara tadarus Al-Qur’an pada pagi hari
Gambar 5; Para siswa yang sedang melaksanakan shalat duha pada jam istirahat
Gambar 6; Bapak Aminulloh. S.PdI saat mengisi acara yasinan dan istigosah
SURAT KETERANGAN 019 / MTs. S JK / III / 2010
Yang bertandatangan dibawah ini menerangkan bahwa:
HUSNUL CHOTIMAH NIM. 106052001947
Mahasiswa tingkat terakhir, telah melakukan penelitian di sekolah kami dari tanggal 21 Desember 2009 sampai 8 Maret 2010 dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (Skripsi) di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi. Demikianlah surat keterangan ini kami buat, untuk dipergunakam sebagaimana mestinya.
Bekasi, 08 Maret 2010 Kepala Sekolah
H. Zaenal Abidin, S. Ag
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang Masalah Agama memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebab agama merupakan motivasi hidup dalam kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting. Oleh karena itu agama perlu dipahami dan diamalkan oleh manusia agar dapat menjadi dasar kepribadian (akhlak) sehingga ia menjadi manusia yang utuh. Agama juga mengatur hubungan manusia dengan khaliknya, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya yang dapat menjamin keselarasan, keseimbangan dan keserasian dalam hidup manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai kemajuan lahiriyah maupun batiniyah. Oleh karena itu pembinaan akhlak merupakan bagian pendidikan terpenting untuk melestarikan aspek-aspek sikap. Nilai keagamaan harus dioperasionalkan secara konstruktif dalam masyarakat, keluarga dan diri sendiri. Maka, pembinaan akhlak harus mempunyai tujuan
yang
berintikan tiga asfek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal yang merupakan sendi yang tidak terpisahkan. Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1
1. Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin terhadap agama dalam berbagai kehidupan siswa yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta taat kepada perintah-Nya. 2. Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya merupakan motivasi intrinsic terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki siswa. Berkat pemahaman tentang pentingnya agama dan ilmu pengetahuan, maka anak akan menyadari keharusan menjadi seorang hamba Allah SWT yang beriman dan berilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam mencari keridhoan Allah dan menambahkan ketaqwaan. 3. Menumbuhkan dan membina keterampilan beragama dalam semua lapangan hidup dan dapat memahami serta menghayati anjuran agama islam secara mendalam dan bersifat menyeluruh. Sehingga dapat digunakan sebagai way of life, baik dalam hubungan dirinya dengan Allah melalui ibadah shalat umpamanya., sedangkan dalam hubungannya sesama manusia yang tercemin dalam Akhlaq perbuatan serta dalam hubungan dirinya dengan alam sekitar melalui cara pemeliharaan dan pengolaan serta memanfaatkan hasil usahanya. 4 Secara integrative, tiga tujuan di atas sulit direalisasikan, namun setidaknya mempunyai pengaruh dalam diri sekolah setelah mendapatkan pendidikan agama di sekolah (madrasah) baik dari segi iman, ilmu dan amalan (tingkah laku) yang ketiganya sangat dominan dibutuhkan ketika menjalin hubungan vertical dan horizontal. Dalam menjalin hubungan horizontal yang bersifat sosiologis, dan banyak membutuhkan aspek etika di dalam kehidupan manusia yang bersifat majemuk, sehingga dibutuhkan adanya “akhlak” untuk menjalin hubungan yang harmonis, akhlak inilah yang menjadi barometer (tolak ukur ) kemajuan ummat. Hal ini menjadi indikator bagi penulis untuk mengadakan penelitian bagaimana pelaksanaan pembinaan akhlak yang baik pada
4
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992 ), Cet.Ke-2, h. 89.
2
siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya. Bekasi. Dalam konteks inilah penulis tertarik untuk membahas Skripsi yakni : “Pembinaan Akhlaq siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Taruma jaya. Bekasi “. B. Indentifikasi Masalah Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini penulis mengendentifikasikan masalah pada: Bagaimana metode yang dilakukan pembina dalam memberikan pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakamur-Tarumajaya. Bekasi? dan bagaimana pembina mengambil solusi (pemecahan) apabila mendapatkan kasus yang berat yang dihadapi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi? C . Pembatasan Dan Perumusan masalah 1. Pembatasan masalah Adapun masalah-masalah yang penulis temukan pada penelitian ini yang mencakup pada unsur-unsur pembinaan diantaranya: Pembina, siswa, masalah yang timbul (masalah yang dihadapi siswa ), metode yang digunakan pembina, materi yang digunakan pembina dan media yang digunakan pembina. Melihat banyaknya masalah yang penulis ungkapkan maka penulis membuat pembatasan masalah pada: Pembina, siswa, materi yang digunakan pembina, dan metode yang digunakan pembina.
3
2. Perumusan masalah Dari pemabatasan masalah di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana bentuk pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi b. Teknik apa saja yang digunakan dalam pembinaan akhlak terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair TarumaJaya Segaramakmur-Tarumajaya Bekasi c. Apa
yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam
pembinaan akhlak siswa Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segara Makmur-Tarumajaya Bekasi
D . Tujuan dan Manfaat Penelitian 1 .Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bentuk pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi b. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam pembinaan akhlak terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Tarumajaya Segaramakmur-Tarumajaya Bekasi c. Untuk mengetahui yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan akhlak siswa Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segara Makmur-Tarumajaya Bekasi.
4
2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis : hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan awal dalam
melaksanakan
kebijakan
pembinaan
akhlak,
serta
menambah literature dalam khasanah keilmuan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam. b. Secara Praktis : penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga pemerintah dalam program mengantisipasi terjadi permasalahan dalam siswa sehingga tercipta bangsa yang rukun damai dan sejahtera E. Metodologi Penelitian 1 . Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Mardalis : “Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku didalamnya terdapat upaya mendeskripsian, mencatat analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang diteliti. Variabel ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.” 5 Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang dikutip Lexy J. Maleong yaitu “sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 5
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002)
5
orang-orang dan perilaku yang diamati.” 3 Dalam hal ini penulis melakukan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Data yang diperoleh akan dianalisa serta disajikan dalam suatu pandangan yang utuh. 2. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan (12 minggu) dimulai dari tanggal 21 Desember 2009 sampai tanggal 8 Maret 2010 b. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair. Desa Segaramakmur. Kecamatan Tarumajaya. Kabupaten. Bekasi. Dengan jumlah guru 20 orang dan jumlah siswa keseluruhan 185 orang 3. Subyek Dan Objek Penelitian a. Subyek penelitian. Adapun subyek penelitian adalah narasumber professional (ahli) yang terlibat dalam pelaksaaan pembinaan akhlak di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi. Adapun nara sumber yang menjadi subyek penulis antara lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Pembina (1 orang), guru agama (3 orang) b. Obyek Penelitian Obyeknya ialah pelaksanaan pembinaan akhlak siswa Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi 3
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2000), Cet. Ke-11, h. 3.
6
4. Sumber Data Sumber data ialah unsur utama yang dijadikan sasaran dalam penelitian untuk memperoleh data-data konkrit, dan dapat memberikan informasi untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. 4 Untuk menetapkan
sumber data , penulis mengklasifikasikannya
berdasarkan jenis data yang dibutuhkan (dikumpulkan). Untuk data sekunder penulis menghimpunnya dari nara sumber profesional (ahli) yang disajikan sebagai subyek penelitian, kemudian data primer didapatkan
dari beberapa siswa yang mengetahui dan
mendapatkan pelayanan pembinaan di sekolah . selain itu, penulis yang berhubungan dengan pembuatan skipsi yang penulis susun. 5 .Tekhnik Pengumpulan Data Sesuai dengan permasalahan penelitian dan data-data yang dibutuhkan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung dan tidak langsung kepada pembina dan siswa yang sudah ditentukan. Kemudian secara operasional penulis didukung dengan beberapa intrumen penelitian berikut ini : a. Observasi Adapun hal yang diobservasikan dalam penelitian ini adalah pada pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi dengan lama penelitian selama 3 bulan terhitung sejak tanggal 21 Desember 2009 sampai tanggal 8 Maret 2010 4
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikolog, (Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana dan Pendidikan Psikologi (LPSP3), 1998), Cet, Ket-1. h.29.
7
b. Wawancara wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksudnya adalah orang yang diwawancarai itu mengemukakan isi hatinya, pandangan-pandangannya, pendapatnya, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat lebih mengenalnya. 6 Penulis disini bertugas mewawancarai pembina (guru BP) kemudian klien (siswa), guru agama dan kepala sekolah .yang isinya adalah mengenal data diri atau riwayat hidup. Kemudian pandangan guru atau kepala sekolah tentang pembinaan akhlak siswa. Dan klien menyikapi masalah yang di hadapi. c. Dokumentasi Penulis menggunakan buku panduan dari sekolah Mts. Jihadul Khair, kemudian menngunakan brosur-brosur yang ada dan foto-foto selama kegiatan pembinaan akhlak berlangsung. 6. Teknik Analisis Data Yang dimaksud dengan teknik analisis
7
data adalah suatu proses
mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar kemudian dianalisa agar mendapatkan hasil berdasarkan data yang ada. Hal ini disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. 8
6
Fred N.Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 2000), h. 770 7 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta : Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h. 11. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-12, h. 194.
8
Dalam pembahasan setelah penulis mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan, maka dalam analisisnya teknik yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Data dan informasi yang didapatkan melalui observasi, yakni penulis mengumpulkan data secara akurat, dengan mencatat fonomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek hubungan tersebut. b. Data dan informasi yang didapatkan melalui wawancara, yakni adanya
percakapan
diwawancarai
antara
(subjeknya),
pewawancara dengan
dengan
maksud
agar
yang yang
diwawancarai tersebut dapat mengemukakan isi hatinya, pendapatnya, pandangannya, dan lain sebagainya. c. Dan data yang didapatkan melalui dokumentasi, yakni penulis mencari data mengenai hal-hal yang serupa catatan transkrip, buku dan sebagainya. 7. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan skripsi penulis berpedoman pada “pedoman Penulisan Karya Ilmiyah (Skripsi, Tesis dan Desertasi) yang diterbitkan oleh CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2007, Cet. Ke-1 F. Tinjauan Pustaka Penulis mendapatkan tema yang sama dengan yang ditulis oleh Agusyani Tajudin yaitu pelaksanaan pendidikan akhlak Ibtidaiyah Negeri Cipayung Jakarta Timur. Sedangkan dalam skripsi ini yaitu pelaksanaan 9
pembinaan akhlak siwa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi, namun yang membedakannya adalah pada skripsi lain dan skripsi ini adalah konteks penelitiannya yang mengutamakan praktek atau penerapan pada kehidupan sehari-hari dengan melakukan pembiasaan diri yang disebut dengan pembinaan sedangkan pada skripsi lain mengutamakan pendidikan yang bersifat teori. G. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi sangat diperlukan sistematika penulisan yang baik, benar, dan tepat melalui aturan atau tata cara penulisan. Untuk dijadikan sebagai bahan acuan, maka penulis membuat sistematika penulisan ke dalam bahasan. Adapun sistematika penulisannya, sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN terdiri dari : latar belakang
masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI terdiri atas : Pembinaan Akhlak (Pengertian Pembinaan, Pengertian Akhlak, Unsur-unsur Pembinaan) Metode Pembinaan Akhlak (Metode Komunikasi Langsung, Metode Komunikasi tidak Langsung, Metode Interaksi / Praktek) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak, Tujuan dan Fungsi Pembinaan Akhlak BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH (M.Ts) JIHADUL KHAIR SEGARAMAKMUR-TARUMAJAYA. BEKASI 10
terdiri atas: Letak Geografis, Sejarah berdiri Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul
Khair
Segaramakmur-Tarumajaya,
Bekasi.Visi
dan
Misi,
Keunggulan, Struktur Organisasi, Keadaan Guru-guru, Rata-rata kelulusan guru, Keadaan siswa-siswi, Sarana dan Prasarana BAB IV ANALISIS DATA terdiri atas : Identifikasi Informan, pembentukan akhlak siswa, Teknik Pembinaan Akhlak, Analisis Data, Faktor-faktor pendukung dan penghambat BAB V PENUTUP terdiri atas Kesimpulan dan Saran, kemudian secara keseluruhan uraian dan pembahasan skripsi yang diawali dengan kata pengantar dan daftar isi, serta diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.
11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembinaan Akhlak 1. Pengertian Pembinaan Pembinaan
asal
katanya
“bina”
yang
artinya
“membangun,mendirikan”. Dalam bahasa arab berasal dari kata “banaa, yabnaa, banaaun” yang berarti membangun, memperbaiki. 1 kata “pembinaan” yaitu kata “bina” yang mendapat akhiran “an” yang berarti proses, cara, perbuatan membina, pembaharuan, penyempurnaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “pembinaan” memiliki arti usaha, tindakan dan kegiatan yang di lakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 2 Dalam kamus umum bahasa Indonesia kata “pembinaan” mengandung arti penyempurnaan, pembaharuan usaha, tindakan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang baik. 3 pembinaan dari segi terminoligis yaitu suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, mengarahkan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan social masyarakat. 4
1
Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penafsiran Al-Qur’an, 1973), h. 73. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 152. 3 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 23. 4 Proyek Penerangan Bimbingan Dakwah Agama, Bimbingan Rohani Islam Pada Darmawanita,(Jakarta: Departemen Agama, 1984), h. 8
12
Adapun pembinaan menurut Zakiah Daradjat yaitu: “ pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang,utuh, selaras. Pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan dan mengembangkan kearah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.” 5 Menurut H. M. Arifin dalam bukunya ilmu pendidikan menyatakan: “Dalam proses pembinaan akhlak diperlukan soal perhitungan dimana proses pembinaan lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai karena segala sesuatunya telah direncanakan denagn matang. Itulah sebabnya pembinaan pada remaja usia sekolah memerlukan metode strategis khusus menyangkit bagaimana melaksanakannya dengan melihat situasi dan kondisi pada remaja dan juga bagaiman agar proses tersebut tidak mendapatlan hambatan dan gangguan. 6 2. Pengertian Akhlak Akhlak sering disejajarkan dengan moral dan etika. Seperti di ketahui bahwa kata “moral dapat di artikan dengan adat kebiasaan,adat istiadat, dan tata cara penduduk.” 7 Secara etimologi kata “akhlak” adalah bentuk jamak dari kata “khuluk” yang mengandung pengertian pada tabiat dan sikap yang di tunjukan melalui perbuatan keseharian. Senada dengan hal ini, Hamza Ya’kub menegaskan: Kata akhlak “berasal dari bahasa Arab yang memiki budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Ia juga disenyalir bahwa kata tersebut mengandung segi persanaan dengan kata khulqun yang
5
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama,(Jakarta: Bulan Bintang 1979) M. Arifin, Ilmu Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, !991), h. 58 7 Ramayulis, Pendidikan Islam Dalam Keluarga, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), Cet. Ke 4, h. 11 6
13
berati kejadian erat hubungannya dengankhalik yang berate pencipta dan kata makhluk yang berate diciptakan. 8 Sedangkan secara terminologi, Y. S. Marjo menjelaskan bahwa, “akhlak ialah sikap yang yang digerakan oleh jiwa yangmenimbulkan tindakan dan perbuatan dari manusia baik terhadap Tuhan maupun terhadap manusia ataupun terhadap dirinya sendiri.” 9 Jadi pembinaan akhlak adalah proses pembinaan moral yang baik terhadap seseorang atau siswa yang dilakukan oleh seorang pembina atau guru maupun konselor dengan berbagai macam metode yang digunakan. 3. Unsur-unsur Pembinaan Dalam upaya mencapai tujuan dari pembinaan yang telah ditetapkan, diperlukan adanya unsur-unsur pendukung. Adapun unsurunsur tersebut adalah: a. Materi pada dasarnya materi pembinaan akhlak itu tergantung pada tujuan pembinaan akhlak yang hendak dicapai. Namun secara keseluruhan dapatlah dikatakan bahwa materi pembinaan akhlak dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok yaitu: masalah keimanan (aqidah), masalah keIslaman (syari’ah), dan masalah budi pekerti. Keseluruhan materi pembinaan pembinaan akhlak pada dasarnya bersumber pada al-qur’an dan hadits serta Ijtihad para ulama. 10 b. Pembina/Pembimbing Pembina adalah seseorang yang membina sekelompok orang dalam sebuah pembinaan dan memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1) Kemampuan professional 8
Hamza Ya’kub, Etika Islam, (Jakarta: Publitika, 1997), Cet. Ke-1, h. 10
9
Ys. Marjo, Kamus Populer, (Surabaya: Beringin Jaya, 1997), Cet. Ke-1, h. 24 Zakia Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pendidikan Mental (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 38 10
14
2) Memiliki sifat atau kepribadian yang baik 3) Memiliki kemampuan bermasyarakat 4) Bertaqwa kepada Allah SWT c. Peserta Terbina (sasaran pembinaan akhlak) faktor ini adalah salah satu unsure yang penting dalam pembinaan akhlak, karena tujuan dari pembinaan akhlak adalah untuk keselamatan individu dalam sebuah pembinaan. d. Metode Pengertian metode secara harfiah adalah “ jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tindakan,” karena kata “metode” berasal dari kata “meta” yang berarti melalui dan “todas” berarti jalan. Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. B. Metode Pembinaan Akhlak Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah-satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW, yang utama adalah menyempurnakan akhlak yang mulia. Dalam salah satu haditsnya beliau mengatakan
(اﻧﻤﺎ ﺑﻌﺜﺖ ﻻﺗﻤﻢ ﻣﻜﺎرم اﻻﺧﻼق )رواﻩ اﺣﻤﺪ و اﻟﺤﺎآﻢ و ﻋﺎﻧﺸﺔ Artinya: “ Hanya saja aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (HR. Ahmad dan Hakim dan Baihaqi)”. 11 Dalam hadits yang lain dikatakan Rasulullah mengatakan
(آﺎن رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﺌﻪ وﺳﻠﻢ ﺧﻠﻖ اﻟﻘﺮان )رواﻩ ﻣﺴﻠﺌﻢ وﻋﺎﻧﺸﻪ
11
Asmaran, Pengantar Study Akhlak (Jakarta: Rajawali Press, 1992). h. 58
15
Artinya: Budi pekerti Rasulullah adalah Al-Quran (H.R. Muslim dan Aisyah) 12 Dalam hadits yang lain juga di jelaskan bahwa Rasulullah perna bersabda:
(آﺮم اﻟﻤﻮﻣﻦ دﺋﻨﻪ وﻣﺮاﺗﻪ ﻋﻘﻠﻪ وﺣﺴﺒﻪ ﺧﻠﻘﻪ )رواﻩ اﻟﺤﺎآﻢ Artinya: “ seorang menjadi mulia karena agamanya, mempunyai kepribadian karena akalnya dan menjadi hormat karena akhlaknya (H.R. Hakim) 13 Ada juga dalam riwayat yang lain Rasulullah bersabda:
(اآﻤﻞ اﻟﻤﺆﻣﻨﺌﻦ اﺋﻤﺎﻧﺎ اﺣﺴﻨﻬﻢ ﺧﻠﻘﺎ وﺧﺌﺎر آﻢ ﻟﻨﺴﺎﻧﻬﻢ )رواﻩ اﻟﺘﺆﻣﺬى Artinya: “ Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap istrinya” (H.R. AT-Tirmidzi ) 14 Dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4 Allah SWT Berfirman
( : واﻧﻚ ﻟﻌﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﻋﻈﺌﻢ )اﻟﻘﻠﻢ Artinya:”dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi luhur (Q.s. Al-Qalam:4) 15 Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
ان اﷲ ﺋﺎﻣﺮ ﺑﺎﻟﻌﺪل و اﻻﺣﺴﺎﻧﻮاﺋﺘﺎء ذاﻟﻘﺮﺑﻰ وﺋﻨﻬﻰ ﻋﻦ اﻟﻔﺤﺸﺎء و اﻟﻤﻨﻜﺮ و ( : اﻟﺒﻐﻰ ﺋﻌﻈﻜﻢ ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﺬآﺮون )اﻟﻨﺤﻞ Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kamu kerabat. Allah melarang berbuat keji,
11 1, h.30
12
M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak (Jakarta: Bulan Binting, 1978). Cet. Ke-1, h.
13
Al-Ghozali, Akhlak Seorang Muslim, (Semarang: Wicaksana, 1985). Cet.Ke-
14
Abu Bakar Muhammad, Hadits Tarbiyah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995). Cet.
Ke-1, h.41 15
Departemen Agama RI, OP.cit., h. 960
16
Dalam penerapannya, Pembinaan akhlak memiliki beberapa metode. Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Adapun metode-metode yang bisa digunakan dalam melakukan pembinaan akhlak ini antara lain: 1. Metode Komunikasi Langsung Adalah metode dimana pembina melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang dibinanya. Metode ini dapat dirinci lagi menjadi : a. Metode Individual Yaitu Pembina dalam hal ini komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibinanya. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan tekhnik: 1) Percakapan Pribadi yakni Pembina melakukan dialog langsung tatap muka dengan siswa 2) Kunjungan Rumah (home visit) Yakni Pembina mengadakan dialog dengan klien(siswa) tetapi dilaksanakan di rumah siswa sekaligus untuk mengamati rumah siswa dan lingkunganya. 3) Observasi Yakni pembina melakukan percakapan individual sekaligus mengamati tingkah laku klien (siswa) dan lingkungannya. 16
Departemen Agama RI OP.cit., h. 13
17
b. Metode kelompok Yaitu pembina melakukan komunikasi langsung dengan klien (siswa) dalam kelompok. Hal ini dapat di jadikan dengan menggunakan beberapa tekhnik: 1) Diskusi kelompok Yakni
pembina
melaksanakan
pembinaan
dengan
cara
mengadakan diskusi bersama kelompok lainnya yang mempunyai masalah yang sama. 2) Ceramah Yaitu suatu tekhnik pembinaan kelompok dengan menggunakan pengarahan yang dilakukan oleh serang Pembina atau seoramg mubaligh
(da’i)
melalui
bicaranya
(pidatonya)
dengan
dicampurkan karakteristik dada bicaranya yang menimbulkan pengaruh bagi peserta terbina (siswa) 3) Sosiodrama Yakni pembinaan kelompok yang dilakukan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah secara sosiologis. 4) Psikodrama Yakni pembinaan kelompok yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah psikologis. 5) Group Teaching
18
Pemberian
pembinaan
kelompok
dengan
memberi
materi
pembinaan kelompok tertentu (ceramah) kepada kelompok yang telah disiapkan.
2. Metode Komunikasi tidak Langsung Adalah yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dilakukan secara individual atau kelompok bahkan massal. a. Metode individu 1) melalui surat menyurat 2) Melalui telephon dan sebagainya. b. Metode kelompok atau massal. 1) Melalui surat kabar atau majalah 2) melalui brosur 3) Melalui radio (media audio) 4) Melalui televisi . 3. Metode Interaksi (Praktek) a) integrated yaitu dengan menggunakan beberapa sarana peribadatan dan lainnya secara stimulan untuk di arahkan pada pembinaan akhlak pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu 17 Berkenaan dengan ini Imam Al-Gozali mengatakan” bahwa kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat menerima segala usaha pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia membiasakan berbuat jahat maka akan seterusnya berbuat jahat. Untuk itu Imam AlGozali menganjurkan agar akhlak diajarkan,yaitu dengan cara melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia. Jika seseorang menghendaki agar ia menjadi pemurah, maka ia harus dibiasakan dirinya melakukan pekerjaan yang bersifat 17
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 164.
19
18
b) Metode Melalui keteladanan. karena akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, instruksi dan larangan sebab tabi’at jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup dengan hanya seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. c) Senantiasa menganggap diri ini sebagai yang banyak kekurangan.dari pada kelebihan. Dalam hal ini Ibnu Sina mengatakan “Jika seorang menghendaki dirinya berakhlak mulia, hendaknya ia lebih dahulu mengetahui kekurangan dan cacat yang ada dalam dirinya, dan membatasi sejauh mungkin untuk tidak berbuat kesalahan, sehingga kecacatannya itu tidak terwujud dalam kenyataan.” 19 d) Dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pembinaan akhlak antara lain: 1. Faktor internal yaitu sifat yang dibawa dari sejak lahir yaitu potensi, fisik, intektual, dan hati (rohaniah) 2. Faktor external yaitu faktor dari luar seperti lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan
18 19
Ibid , h. 164. Ibid , h. 166
20
D. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Akhlak 1. Tujuan Pembinaan Akhlak Jika diamati lebih jauh tentang pengertian akhlak dan pembinaan akhlak diatas maka tujuan pembinaan akhlak sebenarnya ialah mengembangkan potensi akhlak itu sendiri melalui pembinaan disekolah, keluarga dan masyarakat. Potensi yang dikembangakan adalah potensi yang baik. Adapun tujuan pembinaan akhlak secara spesifik telah dirumuskan oleh para ahli Psikologi Islam, diantaranya sebagai berikut: a. menurut Mohammad Atiyah Al-Abrasyi mengatakan “ Tujuan pembinaan akhlak membentuk manusia bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam perkataan dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, berperangai, bersifat bijaksana,sopan, ikhlas, jujur dan suci” 20 b. Mohammad Ali Hasan mengatakan bahwa “Tujuan pembinaan akhlak adalah agar setiap orang berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat istiadat yang baik yang sesuai dengan prilaku Rasulullah serta ajaran Islam” 21 Dari dua pendapat di atas dapat penilis simpulkan bahwa tujuan pembinaan akhlak adalah agar manusia mempunyai budi pekerti yang luhur dan mulia, taat kepada Allah, penciptanya dan berbuat baik kepada sesama
20
Mohamad Atiyah Al-Abrsy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemah H. Bustami dan A.Ghani, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), Cet. Ke-4, h.104 21 Mohamad Ali Hasan, Op. Cit, h.11
21
manusia dan makhluk lainnya sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya 2. Fungsi Pembinaan Akhlak Pembinaan akhlak mempunyai dua fungsi yaitu : a. Berfungsi kuratif ; ialah membantu memecahakn masalah yang dihadapi siswa dalam proses perkembangannya atau membantu dalam mengatasi masalahnya. b. Berfungsi preventif ; fungsi ini pembina dapat memberikan beberapa terapi sesuai dengan masalah dan keadaan siswa itu sendiri. pembina dapat memberikan beberapa terapi terhadap siswa dengan menggunakan lima poin antara lain : 1. Mempasilitasi perubahan tingkah laku siswa Maksudnya adalah bagaimana kita sebagai pembina dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengubah tingkah laku. 2. Menciptakan dan memelihara hubungan Maksudnya pembinaan akan berjalan apabila pembina dan siswa sudah ada hubungan yang baik, dalam hal itu bukan hanya antara pembina dengan siswa melainkan bagaimana siswa dapat berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. 3. Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah Maksudnya
bagaimana
kita
membantu
siswa
yang
bermasalah tersebut agar dapat belajar mengatasi situasi-situasi 22
baru yang dihadapinya dengan keterampilan untuk dapat memecahkan masalah tersebut. 4. Meningkatkan kemampuan membuat keputusan Maksudnya banyak masalah yang dihadapi siswa berupa suatu pilihan yang sangat sulit untuk memilih diantara dua pilihan, sedang dalam memlih dibutuhkan suatu keputusan. Oleh karena itulah pembina membantu siswa memperoleh informasi dan memperjelas masalah-masalah yang dihadapi siswa. Yaitu dengan membantu siswa memperoleh dan memahami, bukan hanya kemampuan, minat, kesempatan, tetapi juga emosi dan sikap yang mempengaruhi siswa di dalam membuat keputusannya. 5. Memfasilitasi perkembangan potensi siswa Maksudnya setiap individu merupakan makhluk yang mempunyai kemampuan atau potensi untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri. Dengan mengembangkan potensi siswa merupakan tujuan pembina yang sering dilakukan di dalam sekolah yaitu dalam memberikan pembinaan terhadap siswa berupaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa dengan memberikan kesempatan kepadanya untuk belajar menggunakan kemampuan dan minatnya secara optimal. 22 Berdasarkan kerangka teori yang telah penulis umgkapkan di atas bisa di cermati bahwa betapa pentingnya peran seorang pembina dalam menumbuh-kembangkan nilai-nilai akhlak pada siswa-siswi. Karena penanaman nilai-nilai akhlak yang mulia itu tidak dapat mungkin berhasil hanya dengan melalui pendidikan pormal saja akan tetapi butuh pembiasaan diri dalam melakukan hal-hal yang baik itu (akhlak) 22
Abubakar Barja, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling, Jakarta: Studia Press, 2004). Cet. Ke-1, h.12
23
BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH (M.Ts) JIHADUL KHAIR SEGARA MAKMURTARUMAJAYA. BEKASI
A. Letak Geografis Keberadan Madrasah tsanawiyah Jihadul Khair Segara makmur Tarumajaya- Bekasi sebagai lembaga yang mengola pendidikan formal, dakwah dan sosial keagamaan yang didirikan pada tahun 1989 yang dipimpin pertama kali oleh Al-ustadz H. Nain Anjat, adalah sebagai rasa tanggung jawab terhadap agama dan Negara berdasarkan pancasila. Ia lahir untuk menjalankan perintah Allah SWT, “ sekaligus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sedang membangun dan untuk menjawab tantangan zaman”. Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair Segaramakmur Tarumajaya–Bekasi adalah salah satu bangunan yang ada diwilayah kabupaten Bekasi, yaitu tepatnya terletak di jalan marunda makmur desa Segaramakmur Tarumajaya–Bekasi ini terletak di antara penduduk dari bermacam-macam suku, hampir sebagian besar beragama islam. Lebih tepatnya Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi ini berada di jalan marunda makmur Desa Segara Makmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Kode Pos 17211, status Sekolah terakreditasi B, no.telephon 88996503 adapun disekeliling sekolah banyak terdapat rumah-rumah penduduk asli Betawi. 1 B. Sejarah berdirinya Sebelum berdirinya Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khoir Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi dijalan ini masih berbentuk tanah kosong dan di penuhi oleh rumput, ketua yayasan menjual sebagian tanah wakaf untuk mendirikan yayasan yang pertama di wilayah Segaramakmur Tarumajaya-Bekasi, yayasan itu adalah Yayasan Al-Jihadul Khair, yang berpusat di Jalan Marunda Makmur Desa Segaramakmur Selatan, Luas Bangunan 360 M2, pada awalanya yayasan Al-Jihadul khair membangun sarana pendidikan tingkat dasar yang di sebut Madrasan Ibtidaiyah (MI) pada tahun 1986 yang difungsikan untuk mindidik putra-putri setempat dalam kegitan menulis dan membaca dengan jumlah bangunan 7 lokal yang di gunakan untuk menampung putra-putri setempat dalam pelaksanaan belajar mengajar namun seiringnya waktu berjalan dan semakin banyak tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan maka bapak yayasan membangun sarana pendidikan tingkat lanjutan 1
hasil wawancara dengan kepala sekolah
24
pertama yang di sebut Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) dengan jumlah bangunan 9 lokal dan jumlah ruang belajar 6 lokal. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair sebagai tempat untuk mendidik anak dan bergerak dibidang pendidikan dalam proses perjuangan telah mengambil peran dalam pembangunan Agama, Bangsa dan Negara berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. untuk menampung Putra-putri setempat, sejak tahun 1989-1990 telah dibuka tingkatan Madrasah Tsanawiyah. Yang diterima menjadi siswa Madrasah Tsanawiyah pada umumnya adalah mereka yang bersal dari daerah setempat yang putus sekolah dengan memiliki ijasah Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah dan memiliki kemampuan tulis baca Arabiyah dan pengajian agama. Sebagai Kepala Sekolah yang pertama ialah Al-Ustadz H. Nain Anjat (bertugas tahun 1989 sampai 1994) dengan dibantu beberapa pengajar agama dan Umum diantaranya Ustadz Tahyadi AR, Ibu Lisdawati S.Pdi, Ustadz. Habib Maulana, Ustadz. H. Zaenal Abidin, S. Ag kemudian pada tahun 1995-1997 yang menjadi kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya. Bekasi ini adalah Lil-Ustadz Al-Habib Novel Bin Jindan AlHabsi. Kemudian pada tahun 1998 sampai sekarang yang menjadi kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya. Bekasi ini adalah Al-Ustadz. H. zaenal Abidin, S. Ag. 2 Kegiatan belajar mengajar diadakan pada pagi hari dari jam 07.30 12.00 WIB. Dengan kurikulum 60 % Agama dan 40 % Umum, angkatan pertama terdiri dari 1 kelas berjumlah 29 orang. Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair mulai mengajarkan ujian akhir, Madrasah Tsanawiyah pada tahun 1991-1992 yang diikuti oleh siswa sebanyak 29 orang. Mengingat banyaknya calon siswa demi menjaga mutu pendidikan diMadrasah Tsanawiyah (M.Ts), maka sejak tahun 1992 samapi sekarang seluruh calon siswa Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair diseleksi agar mendapat siswa yang berkompenten. Mata Pelajaran meliputi pengetahuan umum dan Agama. Sejak dibukanya Madrasah Tsanawiyah sampai tahun 1998 sudah banyak silih berganti para guru yang mengabdikan dirinya di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair. Ini menunjukan seimbang (stabil), artinya dari tahun ke tahun bertambah dan berkurangnya siswa tidak menunjukan angka menyolok (lebih). 3
C. Visi dan Misi Dalam sebuah lembaga pendidikan pada umumnya memiliki Visi dan Misi yang menjadi tolak ukur kesuksesan suatu 2 3
Ibid hasil wawancara dengan guru BP
25
lembaga pendidikan yang harus dicapai. Begitu juga Madrasah Tsanawiyah Jihadul Kahair yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di wilayah kabupaten Bekasi, adapun Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair adalah sebagai berikut: 1. Visi Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair mempunyai misi “ Menciptakan Manusia yang Berwawasan Islami, Unggul dalam Prestasi Berdasarkan IMTAQ dan IMTEK 2. Misi Adapun misi yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair adalah sebagai Berikut: a. Menegakan disiplin dalam segala aspek b. Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif c. Membina kreativitas siswa / siswi agar menjadi teladan d. Memotivasi warga Madrasah dalam berprestasi sesuai dengan perkembangab IPTEK e. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara kontinyu sehingga tercipta lingkungan bernuansa budaya Islami bagi seluruh warga madrasah 4 D. Keunggulan Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair Adapun keunggulan Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair adalah: 1. Juara tiga nasional pada tahun 2006 pada acara lomba gerakan Pramuka yang diadakan di Sumedang Jawa Barat 2. Juara satu pidato bahasa Arab tingkat Kabupaten pada tahun 2001 yang diadakan dikabupaten Bekasi 3. Juara satu lomba pidato bahasa Inggris tingkat kabupaten pada tahun 2004 yang diadakan dikabupaten Bekasi 4. Juara satu lomba atletik tingkat kecamatan yang diadakan di kecamatan Tarumajaya pada tahun 2007 5. Juara catur tingkat kecamatan padatahun 2007 yang diadakan dikecamatan Tarumajaya 6. Juara satu lomba SAIN tingkat kabupaten padatahun 2004 yang diadakan di Cikarang Barat Kab. Bekasi 5 E. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair Struktur organisasi terdapat dua kata Struktur dan organisasi, W. J. S. Poerwadaminta mengatakan bahwa “struktur ialah cara bagaimana
4
Brosur madrasah tsanawiyah Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya, Bekasi. Thn. 2010 5 wawancara dengan pembina
26
sesuatu, susunan, bangunan”. Ngalim purwanto dalam bukunya Administrasi pendidikan mengemukakan bahwa yang di maksud dengan organisasi adalah ‘”pemberian stuktur/susunan, terutama dalam penempatan personil yang dihubungkan dengan garis kekuasaan dan tanggung jawab di dalam keseluruhan organisasi”. Sementara itu Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya tata pembagian kerja, menjelaskan bahwa organisasi adalah stuktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang yang masing-masing memegang dan menjalankan jabatan (Job) posisi (position) atau Fungsi (fungcion) atau penyelesaian uatu tujuan bersama yang tertentu (artinya tujuan organisasi itu ditentukan oleh pemilik daripada organisasi). Dari pendapat-pendapat di atas, di sini penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa stuktur organisasi adalah suatu susunan yang selalu berhubungn dari seluruh orang-orang tertentu dengan keahlian masingmasing.
27
STRUKTUR ORGANISASI MTS. JIHADUL KHAIR Kepala Madrasah H. Zaenal Abidin. S. Ag
Wakil Kepala Madrasah Tahyadi. H.R. S. PdI
Bidang Kurikulum Mahbub. J. Asty
Urusan Tata Usaha Lisdawati. S. Pd
Bidang Kesiswaan Aminulloh. S. PdI
Bidang Sarana Prasarana Rohidi
Bidang BP/BK Agustina. S. PdI
Bidang Humas Agus Yani. T. S. PdI
Wali Kelas Guru-Guru
Siswa/Siswi
F.
Guru- dan Siswa Keadaan Guru 1. Guru Negeri (Bantuan Depag)
Lk – Org. Pr. 1 Org. Jml.
1 Org
2. Guru Negeri (Bantuan Dinas)
Lk – Org. Pr. 1 Org. Jml.
1 Org
3. Guru Honor (Tidak Tetap)
Lk 2 Org. Pr. 2 Org. Jml.
4 Org
4. Guru Yayasan
Lk 7 Org. Pr. 6 Org. Jml. 13 Org
5. Guru Tidak Tetap Yayasan
Lk – Org. Pr. 1 Org. Jml.
1 Org
___________________________________+ Jumlah Keseluruhan :
Lk 9 Org. Pr. 11 Org. Jml. 20 Org
28
Keadaan Pegawai Tata Usaha 1. Pegawai Negeri
Lk – Org. Pr. – Org. jml. – Org
2. Pegawai Setempat
Lk – Org. Pr. 1 Org. Jml. 1 Org ____________________________________+
Jumlah Keseluruhan :
Lk – Org. Pr. 1 Org. Jml. 1 Org
Rata- rata Guru-gurunya Lulusan dari : 1. S. 1 STAI Attaqwa, Bekasi 2. S. 1 UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 3. S. 1 UNISMA (Universitas 45), Bekasi 4. S. 1 STAI Al-Ghozi, Bekasi 5. S. 1 STAI Bani Saleh, Bekasi
Keadaan Siswa-Siswi Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi Kelas VII Terdiri atas
Lk. 25 Org. Pr. 30 Org. Jml. 55 Org
Kelas VIII Terdiri atas
Lk. 35 Org. Pr. 30 Org. Jml. 65 Org
Kelas IX Terdiri atas
Lk. 35 Org. Pr. 30 Org. Jml. 65 Org ____________________________________+
Jumlah Keseluruhan :
Lk. 95 Org. Pr. 90 Org. Jml. 185 Org
G. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang telah tersedia adalah: 29
1. Sarana Sarana yang ada pada Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi berupa: Tabel 1 Daftar sarana yang dimiliki M.Ts Jihadul Khair NO
NAMA SARANA
NO
NAMA SARANA
1
Lapangan Olah Raga
7
Kantor Kepala Sekolah
2
Mushollah
8
Ruang Komputer
3
LISTRIK
9
Ruang Tata Usaha
4
Air Ledeng
10
Laboratorium IPA
5
Kamar Mandi /MCK
11
6 Ruang Belajar
6
Perpustakaan
12
Ruang Konsultasi/BP
2. Prasarana Adapun
prasarana
atau
alat
penunjang
Madrasah
Tsanawiyah Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya Bekasi terdiri dari Tabel 2 Daftar prasana yang dimiliki M.Ts Jihadul Khair
NOMOR
URAIAN
1
Buku Wajib dan Buku Pelengkap
2
Alat Olad Raga
3
Alat Musik / Kesenian
30
H. Ekstra Kurikuler Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi Adapun ekstra kulikuler yang ada di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi adalah sebagai berikut: •
Pramuka
•
Marcing Band
•
Paduan Suara
•
Nasyid
•
Drama / Teater
•
Marawis
•
Qasidah
31
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Informan Berdasarlan data yang penulis peroleh dari penelitian ini dan demi lancarnya penulisan skripsi ini penulis melibatkan beberapa informaninforman yang bisa diajak kerja samanya diantaranya: 1. Informan 1 (Pembimbing) H. Zaenal Abidin S. Ag kelahiran Karawang tahun 1964, putra ke4 dari 7 bersaudara merupakan salah satu pendiri yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang bertempat di Jl. Marunda Makmur, desa Segaramakmur, kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Mulai menjadi kepala sekolah dari tahun 1998 sampai sekarang, pendidikan terakhir beliau adalah S.1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam At-taqwa pada tahun 1997 Sebelum beliau menjadi kepala sekolah di Madrasah Tsanwiyah (M.Ts) Jihadul Khair segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi dulunya beliau hanyalah seorang guru biasa, bidang pengajarannya adalah Matematika tepatnya dulunya beliau adalah guru Matematikia di Madrasah Tersebut, namun kaerna kegigihannya dan kecekatan seta keaktifannya selama mengajar di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair ini dan rasa kepedulian beliau terhadap masa depan anak-anak sekitar madrasah tersebut akhirnya beliau diangkat menjadi kepala sekolah di Madrasah Tsanwiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi oleh bapak pimpinan yayasan pada tahun 1998 Karena beliau memiliki latar belakang pendidikan yang cukup memadai sehingga beliau mampu memimpin Madarasah Tsanawiyah Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi ini dengan baik. Sebelum beliau menjadi kepala sekolah dulunya beliau adalah salah satu guru di yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi ini, namun karena keuletannya dalam mengajar siswa-siswinya beliau di minta untuk menjadi kepala sekolah oleh pimpinan yayasan AlJihadul Khair segaraMakmur-Tarumajaya, Bekasi Pada tahun 1998 dan semenjak kepemimpinan beliau yayasan AlJihadul Khair Semakin lama Semakain maju sampai sekarang.1
1
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
32
2. Informan 2 (Pembimbing) Al-Ustadz Tahyadi. H.R, S. PdI kelahiran Subang 1969 putra ke-1 dari 9 bersaudara, beliau juga merupakan salah satu pendiri yayasan AlJihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi, yang bertempat di Jl. Marunda Makmur, desa Segaramakmur, kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Mulai menjadi wakil kepala sekolah dari tahun 1998 sampai sekarang, pendidikan terakhir beliau adalah S.1 pada sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ghauzi pada tahun 2009, dulunya pendidikn beliau adalah D III dari Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ghauzi Bekasi Sebelum beliau menjadi wakil kepala sekolah di Madrasah Tsanwiyah (M.Ts) Jihadul Khair segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi dulunya beliau hanyalah seorang guru biasa, bidang pengajarannya adalah Fiqih tepatnya dulunya beliau adalah guru fiqih di Madrasah tersebut, namun kaerna kegigihannya dan kecekatan seta keaktifannya selama mengajar di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Kair ini dan rasa kepedulian beliau yang sama dengan kepala sekolah akhirnya beliau dianggap layak menjadi wakil kepala sekolah di Madrasah Tsanwiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi oleh bapak pimpinan yayasan pada tahun 1998 2 3. Informan 3 (Pembina) Ibu Agustina, S.PdI kelahiran Subang 1966 putri ke-6 dari 9 bersaudara, pendidikan terakhir beliau adalah S. 1 dari Sekolah Tinggi Nurul Qolbi Tangerang pada tahun 2005 sebelum beliau menjadi guru BP di yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi. dulunya beliau adalah salah satu guru di salah satu yayasan yang ada di Jakarta Yaitu Yayasan Al-Husnah Yang Berada diTanjung Priok Jakarta Utara, Beliau bergabung dengan yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi Pada tahun 2002 sebagai guru matematika namun pada tahun 2004 banyak terjadi kasus yang timbul di yayasan Al-Jihadul Khair terutama pada kalangan para siswanya yang kemudian yayasan Al-Jihadul Khair Membutuhkan Seorang Guru BP, maka ditunjuklah beliau sebagai guru BP di yayasan Al-Jihadul Khair segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi. Sampai sekarang 3 4. Informan 4 (Pembina) Mulyadi. S. Ag kelahiran Karawang 1969 puta ke-2 dari 6 bersaudara, Pendidikan terakhir belaiau adalah S. 1 dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1995 pada fakultas Ushuludin, beliau juga merupakan salah satu pendiri yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi, yang bertempat di Jl. Marunda Makmur, desa Segaramakmur, kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. 2 3
Hasil wawancara dengan Wakil kepala sekolah Hasil wawancara dengan guru BP
33
Karena beliau memiliki latar belakang pendidikan yang cukup memadai, dan pada awlanya beliau juga adala lulusan sebuah pondok pesantren maka beliau diminta oleh pimpinan yayasan untuk mengajar aqidah akhalak di yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi pada tahun 1998 sampai sekarang. Dalam mengajarkan materi aqidah akhlak bapak Mulyadi S.Ag memakai bermacam-macam cara agar materi yang beliau ajarkan dapat dicerna dam di amalkan dalm kehidupan sehari-hari dan hasilnya pun sangat luar biasa, sehing mempermudah konselor dalam memberikan pembinaan akhlak terhadap siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair segaramakamur-Tarumajaya, Bekasi 4 5. Informan 5 (Pembina) Musyadad Al-barkowi. S. PdI kelahiran Cirebon 1964 putra ke-2 dari 6 bersaudara, pendidikan beliau adalah S.1 Pada Sekolah Tinggi AlGhauzi pada tahun 2007 beliau juga merupakan salah satu pendiri yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang bertempat di Jl. Marunda Makmur, desa Segaramakmur, kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Selain itu beliau juga aktif di dalam lingkungan masyarakat sebagai pemuka agama Karena beliau memiliki latar belakang pendidikan yang cukup memadai, dan pada awalnya beliau juga adalah lulusan sebuah pondok pesantren maka beliau diminta oleh pimpinan yayasan untuk mengajar Fiqih di yayasan Al-Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi pada tahun 1998 untuk menggantikan posisi ustadz Tahyadi. H.R yang sudah menjadi wakil lepala sekolah,sebelumnya beliau mengajar bidang study SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) namun padatahun 1998 beliau di minta untuk memegang bidabg study fiqih oleh pimpinan yayasan Dalam mengajarkan materi fiqih bapak Musyadad Al-Barkowi, S. PdI bukan hanya memakai teori saja tetapi juga memakai peraktekpraktek agar materi yang beliau ajarkan dapat dicerna dan di amalkan dalm kehidupan sehari-hari dan hasilnya pun sangat luar biasa, sehingga mempermudah konselor dalam memberikan pembinaan akhlak terhadap siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair segaramakamurTarumajaya, Bekasi 5 6. Informan 6 (Terbina) Siswa–siswi yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul khair rata-rata berusia 13-15 tahunan yang sudah memiliki ijazah sekolah dasar dan memiliki kemampuan baca tulis al-qur’an dengan baik, kebanyakan orang tua mereka adalah seorang pekerja keras di antara: Buruh, Petani, Nelayan, Supir, Kuli Panggul, Pedagang, Kuli Bangunan dan lain sebagainya. Namun dari apa yang mereka alami ini 4 5
Hasil Wawancara Dengan Guru Aqidah Akhlak Hasil Wawancara dengan Guru Fiqih
34
tidak mengurangi semangat mereka dalam belajar di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi. Adapun jumlah siswa madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi ini adalah 185 orang dengan jumlah laki-laki 95 orang dan jumlah perempuan 90 orang dari jumlah siswa yang ada yang menjadi semple dari penelitian ini adalah 79 orang diantaranya laki-laki 43 orang dan perempuan 36 orang. 6 B. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa Program pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiytah (M.Ts) Jihadul khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi dilakukan setiap hari senin sampai sabtu pukul 07 : 30 WIB sampai 12 : 00 WIB yang dipandu oleh seorang guru
program pembinaan akhlak ini
merupakan bentuk layanan pembinaan yang diberikan pada sekelompok individu (siswa) yang jumlahnya + 79 orang. Program ini melibatkan guru BP yang dibantu oleh pembina OSIS (bidang kesiswaan) dan siswa itu sendiri Pada program tersebut terjadi hubungan pembinaan dalam suasana yang hangat, terbuka, permissif dan penuh keakraban. Yang didalamnya terdapat proses pengungkapan dan pemahaman masalah siswa, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, hingga upaya pencegahan permasalahan. Untuk melaksanakan program ini para siswa pada awalnya memerlukan beberapa persiapan tertentu. Dengan demikian masalah yang mereka bawa masing-masing untuk dikonsultasikan kemungkinan berbeda-beda atau bahkan ada diantara mereka “tidak bermasalah”. Masalah-masalah yang dibawa oleh masing-masing siswa itu nantinya
6
Ibid
35
akan dikemukakan dalam program pembinaan dimana permasalahan tersebut diseimbangkan dengan tema yang memang sudah di program oleh nara sumber (guru BP). Namun kadang kala beberapa siswa yang enggan menyampaikan masalahnya kepada guru BP dan itu bukan menjadi suatu masalah bagi guru BP dalam memberikan pembinaan Akhlak kepada siswa Mengenai masalah yang dibahas dalam program pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts). Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya, Bekasi ini guru BP menetapkan bentuk pembinaan kepada permasalahan akhlak siswa yang nantinya menimbulkan suatu perbuatan yang lebih baik di pandang oleh masyarakat. 7 Teknisnya dalam pelaksanaan program ini Ibu Agustina selaku guru BP (Pembina) memanggil siswa yang bermasalah kemudian menanyakan kepada siswa tersebut kenapa melakukan suatu perbuatan yang tidak boleh di lakukan oleh seorang siswa. Pertanyaan yang di ajukan oleh Ibu Agustina selaku guru BP (pembina) ialah sekitar tentang kehidupan dan kegiatan yang di lakukan oleh siswa tersebut dirumah kemudian siswa tersebut menjawab tentang perihal yang ia lakukan atau ia kerjakan di rumah dan di luar rumah sehingga Ibu Agustina menemukan suatu sumber dari masalah yang di hadapi siswa tersebut kemudian Ibu Agustina memberikan solusi kepada siswa tersebut atau memberikan saran kepada siswa tersebut, juga memberikan peringatan
7
Ibid
36
kepada siswa tersebut agar jangan sampai melakukan hal yang demikian lagi yang nantinya akan merugkan dirinya sendiri. Selain itu ada juga siswa yang mendatangi Ibu Agustina secara langsung tanpa dipanggil terlebih dahulu siswa itu mengadukan tentang keadaan dirumahnya atau keluarganya yang kurang harmonis dan meminta bantuan untuk di carikan jalan keluarnya. Kemudian Ibu Agustina selaku guru BP (pembina) menanggapi perihal yang dihadapi siswa tersebut di dalam keluarganya dan memberikan pendapat kepada siswa tersebut mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghadapi persoalan yang tengah dihadapi siswa tersebut di dalam keluarganya. Kemudian selain melakukan kegiatan pendekatan secara individu Ibu Agustina juga memberikan suatu bentuk pembinaan yang bisa nenumbuhkan rasa keimanan yang kuat tehadap siswa dan bisa mempuk nilai-nilai akhlak terhadap sang khalik. Bentuk pembinaan akhlak tersebut antara lain: Tadarus al-qur’an yang dilakukan setiap pagi atau pada jam pertama pelajaran, melaksanakan salat Dhuha berjamaah yang dilakukan pada jam istirahat, mengadakan yasinan dan istighasah yang dilakukan setiap hari kamis sore. (ba’da shalat ashar) 8 Selama berlangsungnya program pembinaan akhlak ini para siswa diawasi dengan ketat oleh guru BP (pembina) dan pembina OSIS (bidang kesiswaan). Setelah proses pembinaan akhlak maka tampaklah suatu perbedaan dari tingkah laku siswa yang tadinya kurang begitu baik
8
Ibid
37
menjadi agak lebih baik. Dan akhirnya penulis menyimpulkan bahwa betapa pentingnya pembinaan akhlak dalam memberikan suatu pembinaan budi pekerti (akhlak) atau tingkahlaku siswa pada saat sekarang ini. Demikianlah proses kegiatan pembinaan akhlak siswa yang dilakukan oleh seorang guru BP (pembina) yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang hakekatnya tidak jauh berbeda dengan proses pembinaan lainnya. 1. Pelaksanaan Pembinaan akhlak Pelaksana pembinaan akhlak di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi, adalah mereka yang memiliki tugas untuk memberikan pembinaan terhadap siswa yaitu: orang Tua (wali murid) dan guru di sekolah atau individu dewasa yang memiliki daya nalar yang kuat dan mampu memberikan bimbingan atau pembinaan. Pelaksanaan pembinaan akhlak ini terdiri dari satu guru BP (Pembina) yaitu: Ibu Agustina. S. PdI. Beliau adalah seorang guru BP di sekolah tersebut dan sekaligus guru bidang studi matematika. Sehingga siswa dapat berkonsultasi dengan baik dan nyaman sesuai dengan harapan siswa. 9
9
Ibid
38
2. Tema Permasalahan yang Diangkat Dalam Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Dalam oprasionalnya Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi
ini memiliki kegiatan belajar
mengajar dari hari senin sampai sabtu pada pukul 07.30 sampai dengan 12.00 WIB. Dalam kegiatan belajar dan mengajar yang di lakukan oleh para dewan guru tidak selamanya berjalan dengan mulus sebagai mana yang diinginkan oleh setiap siswa dan guru. Pasti ada saja kendala yang di hadapi oleh siswa dan guru, adapun masalah-masalah yang timbul di Madrasah
Tsanawiyah
(M.Ts)
Jihadul
Khair
Segaramakmur-
Tarumajaya, Bekasi yaitu: siswa yang bolos, siswa yang tidak mengerjakan PR, siswa yang terlibat kasus narkoba, siswa yang tidak mendengarkan guru, siswa yang tidak mau mematuhi peraturan di sekolah dan lain sebagainya. C. Teknik Pembinaan Akhlak Teknik merupakan langkah yang harus dilalui atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh seseorang atau suatu badan tertentu. Ada beberapa teknik yang dipakai dalam pembinaan akhlak siswa ini, dimana sasarannya adalah siswa (remaja) antara 13-15 tahun yang memiliki masalah baik di rumah maupun di sekolah ataupun masalah terhadap temannya. Tujuan pokok kegiatan pembinaan Akhlak Siswa ini adalah pemberian bantuan pada siswa agar mampu memecahkan kesulitan yang dialaminya dengan langkah – langkah yang bijaksana dan baik untuk dirinya dan juga orang lain. 39
Untuk mengungkap dan menggali potensi pada siswa agar menjadi pendorong
kemampuan
pribadinya,
diperlukan
teknik-teknik
berdasarkan sistem pendekatan yang diperlukan. Adapun teknik yang digunakan dalam pembinaan akhlak pada siswa Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi adalah: 1. Teknik Layanan Pembinaan Teknik layanan pembinaan akhlak yang terbentuk dalam sebuah metode sebagai proses komunikasi sehingga bentuk pembinaan akhlak yang di praktekan secara langsung. Pada metode komunikasi langsung ini dapat terjadi secara individu maupun kelompok bahkan secara masal. Dan metode pembinaan akhlak pada siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi merupakan metode individu. Sebagai kategori metode individu ini adalah melalui interaksi langsung antara pembina (guru BP) dengan Siswa. Untuk lebih jelasnya metode pembinaan akhlak yang dipakai pada siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi boleh dilihat pada tabel sebagai berikut
40
Metode Pelaksanaan BP di MTs. Jihadul Khair
Pembinaan akhlak secara Langsung
Metode BK secara Langsung
Metode pembinaan akhlak
2. Teknik Pendekatan Pembinaan Akhlak Teknik pendekatan pembinaan akhlak sebagai sarana dakwah melalui penafsiran ayat suci Al-Qur’an, pengalaman hidup yang dialami beserta berbagai penerapan disiplin ilmu. Dalam bantuan kepada siswa, nara sumber (guru BP) mengambil intisari, cantoh suri tauladan dan hikmah dari Al-Qur’an yang semata-mata menjadikannya landasan (pondasi/dasar bijak) pembinaan akhlak Allah berfirman dalam ayat-ayat-Nya yang telah diwahyukan bahwa sejarah dan perjalanan dakwah nabi dapat dijadikan sebagai panutan dalam meniti kehidupan bagi umat sesudahnya. Pengalaman hidup yang dialami merupakan salah satu pendekatan dalam bentuk pemecahan masalah siswa Beserta beberapa disiplin ilmu yang diterapkan oleh nara sumber
41
dimaksudkan agar tidak mengurangi aspek kejiwaan dan kemanusiaan dalam proses pembinaan itu sendiri. 3. Program Pembinaan Akhlak Program pembinaan akhlak merupakan metode direktif dalam pelaksanaan pembinaan akhlak.Dimana dalam pelaksaannya narasumber memberikan solusi dalam pemecahan masalah yang bersifat mengarahkan yaitu keterampilan narasumber (guru BP) yang mengatakan kepada siswa agar lebih mengerti permasalahan yang dihadapi dirinya (informasi tentang dirinya sendiri), menyakinkan klien untuk berbuat sesuatu (katarsis), tanpa memaksa, tidak bersifat otoliter dan menuduh pada saat klien mengungkapkan masalahnya. Dengan demikian, itulah metode pelaksanaan pembinaan akhlak ada dalam teknik pemecahan masalah yang digunakan pembina dan para guru Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya. Bekasi, dapat dikatakan sesuai dengan metode yang bisa dipakai dalam pelaksanaan pembinaan akhlak secara umum. Meskipun dalam setiap penggunaan sebuah metode tergantung pada sarana, tujuan, sasaran, dan kemampuan masing-masing pelaksana. 1
A. ANALISIS DATA Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Madrasah Tsanawiyah Jihadul Khair Segaramakmur–Tarumajaya, Bekasi ini penulis menemukan bahwa ibu Agustina selaku guru BP sebelum melakukan pembinaan terhadap siswa-siswinya beliau melakukan observasi terlebih dahulu dengan melakukan beberapa pertanyaan kepada siswa dari hasil pernyataan yang diajukan oleh guru BP di atas ternyata para siswa yang suka melakukan bolos sekolah adalah 13 % (10 orang), yang suka tidak mengerjakan PR adalah 25% (20 orang), dan yang perna terlibat narkoba adalah 2,5% (2 orang) melihat tingginya angka-angka tersebut maka ibu Agustina selaku guru BP (pembina) ingin mengajak kepada orang tua / wali murid untuk ikut serta dalam mengawasi anak-anaknya dirumah dan 1
www. Konseling.com.id, Hadynur, Menjadi Konselor Ternyata Tidak Mudah. 05 Dec 2009
42
menanyakan kepada anaknya apabila pulang lebih awal dari pada jam sekolah yang telah di tentukan oleh pihak sekolah. Untuk itu ibu Agustina meminta izin dari kepala sekolah (H. Zaenal Abidin. S. Ag) untuk memanggil orang tua siswa yang bermasalah untuk diminta kerja samanya dalam memperhatikan anak-anaknya dirumah. Selain itu ibu Agustina selaku guru BP memberikan suatu peringatan kepada siswa yang bermasalah (yang sering melakukan bolos, tidak mengerjakan PR dan yang pernah terlibat kasus narkoba) agar tidak mengulangi perbuatannya itu kembali, kemudian ibu Agustina selaku guru BP membuat suatu program pengawasan ketat kepada seluruh siswa dengan memeriksa daftar kehadiran siswa ketika masuk, istirahat dan pulang, mengadakan bimbingan belajar selepas pulang sekolah dan mengadakan kegiatan keagamaan seperti: tadarus al-qur’an pada jam pertama pelajaran, shalat duha bejamaah pada jam istirahat, yasinan dan istigosah pada hari kamis ba’dah ashar Dengan melaksanakan program ini besar harapan ibu Agustina selaku guru BP (pembina) bisa mengurangi angka kebolosan, angka tidak mengerjakan PR dan siswa tidak lagi terlibat dengan narkoba. Dan dari program yang dilakukan ibu Agustina selaku guru BP memupuk hasil yang cukup memuaskan baru dijalankan program tersebut selama satu bulan saja angka kebolosan siswa sudah mulai menurun hingga 70 % yang tidak mengerjakan PR bekurang menjadi 33% dan yang terlibat narkoba bekurang mejadi 0%. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan selama tiga bulan angka kebolosan siswa menurun hingga 99 % siswa yang tidak mengerjakan PR berkurang hingga 4% dan yang terlibat 43
narkoba 0% mingkin itu disebabkan karena pengawasan yang dilakukan sekolah terutama guru BP cukup ketat sehingga siswa merasa mendapat perhatian penuh dari sekolah. Suatu hasil yang sangat memuaskan bagi sekolah sebab banyak sekolah yang melakukan bentuk-bentuk pembinaan yang gagal atau tidak berhasil dalam menjalankan programnya namun karena keuletan dan semangat yang dimiliki oleh ibu Agustina han rekanrekan seprofesinya yang membantunya dalam memberikan pembinaan akhlak ini maka dapat memetik hasil yang sangat memuaskan dan dari situ penulis dapat mengambil suatu pelajaran bahwa dalam memberikan suatu proses pembinaan akhlak harus dimulai dari diri pembinanya itu sendiri terlebih dahulu kalau itu sudah dilakukan maka barulah bisa memberikan pembinaan yang baik kepada orang lain. E. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam setiap pelakasanaan dan apa yang dilakukan seseorang tentunya mengalami jalur berliku-liku, baik itu hal yang mendukung dan menunjang proses keberhasilan maupun berbagai hambatan yang membuat tujuan dari awal tersendat bahkan dapat menyimpang dari tujuan yang semula di tetapkan. Begitu pula yang dialami oleh para guru M.Ts. Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi terutama dalam proses pelaksanaan pembinaan akhlak siswa itu mengalami beberapa tahap dimana dalam tahapan-tahapan tersebut ada beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan program pembinaan akhlak ini, tetapi juga ada faktor yang menghambat proses pelaksanaannya. 44
1. Faktor Pendukung Bimbingan di sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar terdiri dari pelayanan-pelayanan yang dikoordinasikan dan yang dilakukan oleh dewan sekolah termasuk kepala sekolah, guru-guru dan pegawai sekolah yang lain, dalam kerja samanya dengan lembaga-lembaga dalam bimbingan, disamping faktor pelaksanaan (orang-orang yang bertugas melaksanakan pembinaan itu) juga faktor alat dan perlengkapan, metode dan bentuk pelayanan. Siswa yang menerima bimbingan (pembinaan) itu dan lembaga-lembaga masyarakat yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pembinaan itu sendiri. Mengingat hal-hal tersebut dapat disimpulkan berhasil atau tidaknya suatu program pembinaan akhlak di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segara makmur-Tarumajaya, Bekasi, sebagian besar tergantung pada a. Bagaimana pengertian dan penerimaan kepala sekolah tentang fungsi dan tujuan pembinaan akhlak siswa M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi. b. Latihan pengalaman minat dan pengetahuan tentang pembinaan akhlak yang dimiliki oleh pembina atau guru BP. c. Bagaimana
pandangan
guru-guru
dan
masyarakat-
masyarakat terhadap kebutuhan-kebutuhan pembinaan akhlak pada siswa M.Ts Jihadul Khair SegaramakmurTarumajaya, Bekasi.
45
d. Kerja sama antar guru dan orang tua siswa serta masyarakat dalam memberikan pembinaan akhlak pada siswa M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi. 2 . Faktor-faktor Penghambat Faktor-faktor penghambat dalam memberikan pembinaan akhlak siswa M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi antara lain : a. Kurangnya partisipasi guru dalam memberikan pembinaan akhlak siswa M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi . b. Kebiasaan-kebiaasan yang tradisional yang dilakukan oleh para guru sukar sekali dibuang atau dihilangkan. c. Tidak ada ke ikut sertaan para guru dalam usaha-usaha memberikan penanaman akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segara makmur-Tarumajaya, Bekasi
46
BAB V PENUTUP
A . KESIMPULAN Setelah melakukan hasil penelitian maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pembinaan dalam memberikan pembinaan akhlak kepada siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahwa pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi berjalan denagn apa yang semestinya dilakukan oleh seorang guru BP (pembina). 2. Pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang dilakukan oleh Pembina (guru BP) ini sangat menunjang keberhasilan siswa, hal itu terlihat dari tingkah laku siswa, kerajinan siswa dalam melaksanakan tugas dan kepatuhan siswa terhadap perintah guru mendapat pujian besar dari masyarakat sekitar. 3. Dengan mengadakan pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang dilakukan oleh guru BP (pembina) ini akan mampu membawa siswa untuk berfikir lebih maju, lebih bijaksana dalam
47
mengambil keputusan, lebih harmonis dalam hubungannya dengan keluarga dan masyarakat.
B. SARAN 1. Pengelolahan personil guru agama haruslah lebih ditingkatkan lagi agar siswa lebih bersemangat, lebih termotivasi untuk mengikuti pembinaanakhlak yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi. 2. Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Jihadul Khair menetapkan proses pembinaan akhlak siswa harus memiliki standar lebih baik agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik pula.
48
DAFTAR PUSTAKA
Abrsy, Mohamad Atiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam Terjemah H.Bustami dan A.Ghani, (Jakarta: Bulan Bintang,1984). Cet.Ke-4 Ahmadi, Abu dan Rohani Ahmad, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1991), Cet. Ke-1 Arikunto, suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,2002), Cet, Ke-1 Arifin, Mujahid, Ilmu Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), h. 58 Bakar, Barja,Abu, Psikologi Konseling, (Jakarta: Studia Press,2004), Cet, Ke-2 Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,1992).Cat.Ke-2 Pendidikan Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1991) Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1975) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonbsia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) Fazri, Ernzul dan Aprilia Ratu Senja, Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Revisi (Penerbit: Difa Publisher) Harton, Paul. B, dkk, Sosiologi, (Jakarta: Erlangga, 1964) Kelinger, Fred. H, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 2000) Maleong, Lexy. J, Metode Penelitian Kualitatif, (Banding: PT. Remaja Rosda Karya, 2000). Cet. Ke-2 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara 2002) Marjo. YS, Kamus Populer, (Surabaya: Beringin Jaya, 1997). Cet. Ke-1 Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) Poerwandari, E. Kristi, Pendekatan Kualitif dalam Pendekatan Psikolog, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana dan Pendidikan Psikologi (LPSP3), 1998). Cet. Ke-1 49
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus UmumBahasa Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang,1979) Prayitno, (ed) dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT. Prineka Cipta, 1999). Cet. Ke-1 Ramayulis, Pendidikan Islam dalam Keluarga, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001).Cet. Ke-4 Salim, Peter, dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Konten porer, (Jakarta: Modrn Engglis, 1991) Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003). Cet. Ke-9 Singa Rimbuan, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LPES, 1983). Cet. Ke-1 Surya, Moh, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1975) Yakub, Hamzah, Etika Islam, (Jakarta: Publika, !997). Cet. Ke-1 Yunus, Mahmud, Kamus Arab – Indonesia, (Jakarta : Yayasa Penafsiran Al-Qur’an, 1973)
50
51