PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS KORBAN TSUNAMI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
MIRODIYATUN RESI NURIDAYATI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
ABSTRACT MIRODIATUN RESI NURIDIYATI, Community Empowerment and Development through Micro Finance Organization for the Tsunami’s Victims in Gampong Keude Simpang Jalan, Seunuddon Sub-District, North Aceh District. Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo MS. as Lead Adviser; and Drs. Holil Soelaiman, MSw. as Co-Adviser. The objectives of this study are, first, to analyze the achievements and weaknesses of the micro finance program in Gampong Keude Simpang Jalan Seunuddon. Second, to analyze the impact of the Seunuddon Micro Finance (SMF) to the livelihood of the Tsunami’s victims. Third, to analyze the sustainability of the program for the Tsunami’s victims. The last, fourth, to formulate the future strategy and community empowerment and development agenda for the Tsunami’s victims. Data are collected through in-depth interview, direct observation, focus group discussion as well as collection of SMF’s documents. Data are analyzed through qualitative method. The results show that, first, although almost all of the SMF’s fund have already been distributed to the target group in relatively short period, however, the capacity and integrity of SMF management in handling a huge amount of money are in questions. Low quality of human resources, weak honesty, and lack of capability to run a cooperative institution such as SMF are factors that significantly contribute to this situation. As a result, distrust to SMF management and contravention between debt recipients and non-recipients arise. Second, no significant improvement to the livelihood of the community member occur due failed to notice the right target for debt recipient, low trust among community member to the role of SMF, the amount of debt are too small for running an appropriate small scale business, and the debt goes more to consumption rather than to a productive one. Third, the sustainability of the program are weak only 35 percent of the loan are paying back in the last three years. Only a few of the community member viewed that the fund from SMF are revolving fund and not perceived as grants as they used to have. Fourth, to strengthen community empowerment and development for Tsunami’s victim, SMF management need to restructure, have high integrity, competency and developed trust building.
ABSTRAK Mirodiatun Resi Nuridayati, Pemberdayaan dan Pengembangan Komunitas Korban Tsunami Melalui LKM / Koperasi di Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Ketua Komisi Pembimbing: Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS. Dan Anggota Komisi Pembimbing: Drs. Holil Soelaiman, MSw . Tujuan pokok kajian ini adalah merumuskan apakah strategi pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro oleh LKM Seunuddon Finance mampu memberdayakan korban tsunami dan bagaimana tingkat keberdayaan korban tsunami serta proses keberlanjutan program. Untuk merumuskan strategi tersebut, maka secara khusus kajian bertujuan: Menganalisis keberhasilan dan kelemahan pelaksanaan program-program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro yang telah dilaksanakan di Gampong Keude Simpang Jalan Seunuddon. Menganalisis dampak dan tingkat keberdayaan korban tsunami setelah mendapat bantuan dari LKM Seunuddon Finance dan menganalisis prospek keberlanjutan program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro korban tsunami. Sedangkan lokasi kajian di Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, obsevasi dan fokus group diskusi (FGD). Analisis data yang digunakan dengan metode kualitatif. Dari penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya manusia, tingkat kejujuran, kesadaran dan pemahaman tentang program pengelola LKM masih rendah. Pemahaman berkoperasi baik bagi pengurus koperasi/LKM sendiri maupun komunitas korban tsunami masih minim. Artinya kapasitas pengelola dan lembaga LKM/koperasi itu sendiri masih dipertanyakan dalam mengelola dana besar. Selain itu kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga BRR Aceh-Nias bahwa adanya indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme. Program tersebut mestinya mengutamakan nilai-nilai kejujuran, kearifan lokal. Komunitas korban dan LKM/Koperasi dapat mengembangkan prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif sesuai potensi yang dimilikinya. Keterlibatan komunitas merupakan strategi potensial dalam rangka meningkatkan ekonomi mikro, peran sosial, dan transformasi budaya serta kemandirian. Keberhasilan proses pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro komunitas korban tsunami menjadi tanggungjawab bersama, BRR Aceh-Nias, Pemerintah, NGO dan semua pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan keberdayaan ekonomi mikro komunitas korban tsunami.
RINGKASAN MIRODIATUN RESI NURIDAYATI, Pemberdayaan dan Pengembangan Komunitas Korban Tsunami Melalui Lembaga Keuangan Mikro. Dibimbing oleh SOERYO ADIWIBOWO dan HOLIL SOELAIMAN. Pasca tsunami 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) membawa efek perekonomian masyarakat kembali pada titik nol. Proyeksi penurunan perekonomian mencapai 5 persen, lebih dari 100.000 pengusaha kecil kehilangan usahanyanya dan sektor produktif mengalami kerusakan mencapai AS$1,2 milyar. Lebih dari 4.717 perahu nelayan hilang, 20.000 hektar tambak rusak dan 60.000 hektar sawah pertanian tidak berfungsi, lebih dari 2000 gedung sekolah rusak dan 114 Puskesmas tidak berfungsi. Pengangguran dan kemiskinan baru bertambah di NAD mencapai 2 juta jiwa atau 53 persen. Lebih dari 70 persen masyarakat NAD pasca tsunami populasi pekerja adalah wiraswasta yang terlibat dalam kegiatan informal, yang bergantung terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Merehabilitasi dan merekonstruksi kembali puing-puing kehidupan ekonomi, sosial budaya masyarakat NAD yang begitu masif untuk kehidupan yang layak dan normal bukanlah pekerjaan biasa.Memerlukan penanganan yang tepat, sejak mencari metode, perencanaan, sosialisasi hingga implementasi. Memulai kehidupan dari puing-puing kehancuran adalah permulaan yang sangat berat baik bagi mereka yang disebut sebagai korban (viktims) maupun mereka yang selamat (survivors). Mereka memerlukan pemulihan selain jiwa yang trauma, pengakuan diri serta keberdayaan ekonomi. Hal ini mengundang simpati dan bantuan dari berbagai stakeholders dalam maupun luar Negeri. Bidang pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro menjadi prioritas utama pasca tiga tahun tsunami dengan tujuan utama untuk normalisasi roda perekonomian, kemandirian dan keberdayaan masyarakat korban. Selain itu penguatan pranata sosial seperti Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Koperasi sebagai sumbu utama pembangunan ekonomi mikro pada tingkat lokal yang berbasis kerakyatan dan kekeluargaan. Kondisi tersebut mengundang Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias melalui Deputi Ekonomi, Satuan Kerja dan Manager Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sejak tahun 2005 mengucurkan Program Pemberdayaan Koperasi dan LKM dengan dana ratusan milyar rupiah. Sampai tahun 2007 telah mencapai 137 LKM yang biberdayakan oleh BRR Aceh-Nias dengan dana mencapai 1 milyar per LKM. Hasil kajian ini menunjukan bahwa tidak ada perubahan yang nyata atau signifikan pada ekonomi mikro komunitas korban tsunami. Penyebabnya dapat dilihat dalam dua segi yaitu segi kelembagaan LKM/koperasi dan segi komunitas itu sendiri. Dari segi kelembagaan LKM/koperasi tidak memiliki sumber daya manusia yang profesional untuk mengelola dana bergulir secara berkelanjutan termasuk atau belum memenuhi persyaratan minimal untuk mengelola LKM. Waktu yang dimiliki pengurus LKM untuk memverifikasi komunitas calon penerima modal usaha terbatas menyebabkan modal usaha yang dikucurkan banyak yang tidak tepat sasaran yang menyebabkan image komunitas terhadap LKM kurang baik. Program LKM tidak dilakukan sosialisasi secara maksimal baik oleh BRR Aceh-Nias maupun LKM/koperasi itu sendiri, maka keterlibatan komunitas sebagai penerima manfaat tidak ada. Lembaga LKM/koperasi masih dipandang pesimis oleh komunitas, citra koperasi/LKM yang buruk mengurangi kepercayaan komunitas. Secara ekternal dan internal lembaga koperasi/LKM
masih terjadi konflik. Konflik ekternal, terjadi dalam komunitas yang mendapat bantuan dengan yang tidak mendapat bantuan modal dengan pengurus LKM. Dari segi komunitas, modal bantuan yang di dapat dari LKM dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif sehari-hari, hal ini karena tidak ada sumber pendapatan lain pasca tsunami, juga anggapan jumlah modal usaha yang disalurkan terlalu kecil untuk modal usaha. Dalam hal ini termasuk modal kejujuran pihak yang terlibat masih dipandang rendah. Ditambah lagi, lembaga LKM dan Koperasi, pengurus, anggota dan sarana fisiknya turut menjadi korban tsunami mengalami kondisi rusak parah sehingga tidak memungkinkan bagi LKM dan Koperasi untuk memberikan layanan kepada komunitas secara optimal. Dilain pihak komunitas terbiasa dimanjakan dengan program-program hibah dari berbagai stakeholders. Program tersebut mestinya mengutamakan nilai-nilai kejujuran, kearifan lokal. Komunitas korban dan LKM beserta Koperasi dapat mengembangkan prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif sesuai potensi yang dimilikinya. Keterlibatan komunitas merupakan strategi potensial dalam rangka meningkatkan ekonomi mikro, peran sosial, dan transformasi budaya serta kemandirian. Untuk itu kajian ini, memfokuskan pada strategi pemberdayaan dan pengembangan komunitas, tingkat keberdayaan komunitas dan prospek keberlanjutan program. Tujuannya adalah menganalisis keberhasilan dan kelemahan pelaksanaan program-program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro yang telah dilaksanakan di Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon. Menganalisis dampak dan tingkat keberdayaan korban tsunami setelah mendapat bantuan dari LKM Seunuddon Finance. Menganalisis prospek keberlanjutan program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro korban tsunami dan merumuskan strategi dan agenda pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro korban tsunami. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, obsevasi dan fokus group diskusi (FGD) dan analisis data yang digunakan dengan metode kualitatif. Keberhasilan proses pemberdayaan dan pengembangan ekonomi mikro komunitas korban tsunami menjadi tanggungjawab bersama, baik BRR Aceh-Nias, Pemerintah, Non Goverment Organitation dan semua pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan keberdayaan ekonomi mikro masyarakat korban tsunami.
GLOSARI AMF AMFC AD/ART APBD AU BLM BKM BRR BPS BI BRI BPG BQ FGD IOO KSM KPA KTP KUD KUBE LKM LPUM LSM MH NAD NGO PL PEMDA PKK PER PD QH SD SDM SDA SK SLTP SMU UMKM UUD UU UKM
: Aceh Micro Finance : Aceh Mikro Finance Center : Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah : Aceh Utara : Bantuan Langsung Mandiri : Badan Keswadayaan Masyarakat : Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi : Badan Pusat Statistik : Bank Indonedia : Bank Rakyat Indonesia : Badan Perwakilan Gampong : Baitul Qirad : Focus Group Discussion : Investor Outreach Office) : Kelompok Swadaya Masyarakat : Komite Peralihan Aceh : Kartu Tanda Penduduk : Koperasi Unit Desa : Kumpulan Usaha Bersama : Lembaga Keuangan Mikro : Lembaga Pendamping Usaha Mikro : Lembaga Swadaya Masyarakat : Mudharabah : Nanggroe Aceh Darussalam : Non Government Organisation : Praktek Lapangan : Pemerintah Daerah : Program Kesejahteraan Keluarga : Pemberdayaan Ekonomi Rakyat : Perusahaan Daerah : Qaldul Hasan : Sekolah Dasar : Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Alam : Surat Keputusan : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama : Sekolah Menengah Umum : Usaha Mikro Kecil Menengah : Undang-Undang Dasar : Undang-Undang : Usaha Kecil Menengah
PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS KORBAN TSUNAMI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
MIRODIYATUN RESI NURIDAYATI
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Judul Tugas Akhir
: PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS
KORBAN TSUNAMI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Nama Mahasiswa
: Mirodiyatun Resi Nuridayati
NRP
: I 354060205
Program Studi
: Magister Profesional Pengembangan Masyarakat
Disetujui, Komisi Pembimbing :
Drs. Holil Soelaiman, MSw Anggota
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS Ketua
Diketahui :
Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat,
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Djuara P.Lubis, MS
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal Ujian: 11 Februari 2008
Tanggal Lulus:
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir Pemberdayaan dan Pengembangan Komunitas Korban Tsunami Melalui Lembaga Keuangan Mikro (Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara) adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir kajian ini.
Bogor, Februari 2008
MIRODIYATUN RESI NURIDAYATI NRP. I 354.060.205
Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
PRAKATA Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena hanya atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir kajian pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dengan judul Pemberdayaan dan Pengembangan Komunitas Korban Tsunami Melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) studi kasus di Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara Nanggroe Aceh Darussalam sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan karena dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S, selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). 2. Bapak Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB). 3. Bapak Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.S, selaku Sekretaris Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat. 4. Bapak Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, M.S, selaku ketua komisi pembimbing 5. Bapak Drs. Holil Soelaiman, MSw, selaku anggota komisi pembimbing. 6. Ibu Dra. Neni Kusumawardhani, MS, selaku Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. 7. Bapak Ir. Said Rusli, MA, selaku penguji dari luar Komisi Pembimbing. 8. Informan dan kawan-kawan penggiat LKM/koperasi di Nanggroe Aceh Darussalam khususnya Kabupaten Aceh Utara yang telah memberikan waktunya dan data-data yang diperlukan dalam kajian. 9. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) dan STKS Bandung. 10. Orang tua, suami, anak-anakku dan seluruh keluarga atas doa serta kasih sayangnya. 11. Kawan-kawan satu angkatan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan bagi penyelesaian tugas akhir ini. Terima kasih untuk semua. Semoga kajian ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2008
Mirodiyatun Resi Nuridayati
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 14 Juli 1977. Penulis menyelesaikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Bayangkari Ajibarang Banyumas. Menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) Negeri I Karangtengah Kecamatan Cilongok pada tahun 1989 di Banyumas. Sekolah Lanjutan Pertama (SMP) Negeri 2 Cilongok lulus tahun 1992. Sekolah Lanjutan Atas (SMA) Negeri Ajibarang Banyumas lulus tahun 1995. Melanjutkan Kuliah di STPMD Yogyakarta jurusan Ilmu Sosiatri lulus tahun 1999. Pada tahun 2002-2004 mengajar Ilmu Sosiologi di SMU Negeri I Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebagai Guru Honor Daerah (Honda). Tahun 2005 diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) ditugaskan pada Dinas PMBS (Pemberdayaan Masyarakat dan Bina Sosial) Kabupaten Aceh Utara NAD. Pada tahun 2006 diberi kesempatan mengikuti tugas belajar Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) Program Magister Pengembangan Masyarakat Konsentrasi Pekerja Sosial. Pada tahun 2000 menikah dengan Kamaruddin Hasan, dan dari pernikahan ini dikaruniai empat orang putra-putri yaitu Regita Keumala Sabty, Regina Keumala Sabty, Tamlika Priambanu dan Zakiya Keumala.
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL ...................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
iii iv v
I. PENDAHULUAN .................................................................................
1 1 6 7 8
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 1.3. Tujuan Kajian .......................................................................................... 1.4. Kegunaan Kajian .....................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ....................... 2.1. LKM/Koperasi dalam Pemberdayaan Komunitas ................................. 2.1.1. Pengertian LKM/Koperasi ........................................................... 2.1.2. Hubungan LKM dengan AMF Center ........................... .............. 2.1.3. Permasalahan Mengenai LKM .................................................... 2.2. Partisipasi dalam Pemberdayaan Komunitas ....................................... 2.2.1. Pengertian Partisipasi dalam Komunitas .................................... 2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Komunitas .................... 2.3. Pemberdayaan Komunitas Korban Tsunami ........................................ 2.4. Pengembangan Komunitas Korban Tsunami ....................................... 2.5. Hubungan Partisipasi dan Pemberdayaan ............................................ 2.6. Kelembagaan ........................................................................................ 2.6.1. Kelembagaan Masyarakat .......................................................... 2.6.2. Penguatan Kelembagaan ............................................................ 2.6.3. Hubungan Kelembagaan dengan Modal Sosial .......................... 2.7. Batasan Komunitas ............................................................................... 2.8. Peran Pendamping dalam Pengembangan Masyarakat ....................... 2.9. Kerangka Pemikiran ..............................................................................
9 9 9 19 21 22 22 24 26 35 37 38 38 40 41 44. 46 47
III. METODOLOGI KAJIAN ................................................................................ 3.1. Metode Kajian ....................................................................................... 3.2. Strategi Kajian ....................................................................................... 3.2.1. Jenis Data .................................................................................. 3.2.2. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 3.2.3. Metode Pengelohan dan Analisis Data ..................................... 3.3. Tempat dan Waktu Kajian .................................................................... 3.3.1. Lokasi Kajian .............................................................................. 3.3.2. Waktu Kajian .............................................................................. 3.3.3. Metode Penyusunan Program ...................................................
49 49 50 50 52 54 55 55 55 56
IV. PETA SOSIAL KOMUNITAS ............................................................
57 57 59 62 62 62 64 64
4.1. Kondisi Geografis .............................................................................. 4.2. Sumber Daya Lokal ........................................................................... 4.3. Struktur Komunitas ............................................................................ 4.3.1. Pelapisan Sosial ...................................................................... 4.3.2. Kepemimpinan dan Sumber Daya ......................................... 4.3.3. Jejaring Sosial dalam Komunitas ........................................... 4.4. Organisasi dan Kelembagaan ............................................................
4.4.1. Lembaga Kemasyarakatan ...................................................... 4.4.2. Fungsi Kontrol Sosial Lembaga ................................................ 4.4.3. Proses Sosialisasi dalam Komunitas ........................................ 4.5. Masalah Sosial dan Penggunaan Lahan ............................................. 4.6. Situasi Kependudukan ......................................................................... 4.7. Ihktisar Peta Sosial ..............................................................................
64 65 65 65 67 70
V. EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN
73 73 77 77 78 82 83 84 86 87 88 89 92 92 92 100 105 107 107 109 112 124
5.1. Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan dan Pengembangan ............... 5.2. LKM Seunuddon Finance ...................................................................... 5.2.1. Riwayat LKM Seunuddon Finance ............................................. 5.2.2. Penyelenggara, Sumber Dana dan Modal Bantuan ................... 5.2.3. Pendekatan dalam Program LKM .............................................. 5.2.4. Pengembangan Ekonomi Lokal ................................................. 5.2.5. Modal Sosial dan Gerakan Sosial .............................................. 5.3. Konflik dalam Program LKM ................................................................. 5.3.1. Pemetaan dan Penyebab Konflik ............................................... 5.3.2. Kebutuhan dan Kepentingan dalam Konflik ............................... 5.3.3. Perundingan dan Sasaran yang Ingin Dicapai ........................... 5.4. Evaluasi dan Prospek Keberlanjutan Program ..................................... 5.4.1. Evaluasi Program LKM .............................................................. a. Pandangan Terhadap Kinerja Umum BRR Aceh-Nias b. Evaluasi Program LKM Seunuddon Finance ......................... 5.4.2. Prospek Keberlanjutan Program LKM ....................................... 5.5. Dampak LKM Terhadap Keberdayaan Komunitas ................................ 5.5.1. Perubahan Jenis Pekerjaan ....................................................... 5.5.2. Perubahan Ekonomi Komunitas ................................................. 5.5.3. Tingkat Keberdayaan Komunitas ............................................... 5.6. Ihktisar Evaluasi Program .....................................................................
VI. RANCANGAN PROGRAM ............................................................... 6.1. Latarbelakang Rancangan Program ................................................... 6.2. Tujuan dan Sasaran ............................................................................ 6.3. Program Aksi ....................................................................................... 6.3.1. Program Penguatan Komunitas ............................................... 6.3.1. Program Penguatan Lembaga Lokal ....................................... 6.4. Ihktisar Rancangan Program ..............................................................
134 134 135 136 136 137 138
VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................................... 7.1. Kesimpulan ......................................................................................... 7.2. Rekomendasi ......................................................................................
139 139 142
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
146
LAMPIRAN ..........................................................................................................
151
ii
DAFTAR TABEL Halaman 1. Rencana pengumpulan data .......................................................................
50
2. Data masalah sosial gampong ....................................................................
66
3. Penggunaan lahan ......................................................................................
67
4. Penggunaan lahan ......................................................................................
68
5. Rancangan tindakan langsung dalam penyelesaian konflik .......................
90
6. Jenis Pekerjaan Pemetik Manfaat LKM
108
....................................................
iii
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Kerangka Pemikiran .....................................................................................
48
2. Jejaring Sosial Komunitas ...........................................................................
64
3. Pihak yang terkait dalam Konflik LKM .........................................................
87
4. Masalah inti penyebab dan efek konflik LKM ..............................................
88
5. Kebutuhan, posisi pihak yang berkonflik .....................................................
89
iv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Peta Lokasi Kajian.......................................................................................
151
2. Pedoman Wawancara untuk Pengurus LKM .............................................
152
3. Pedoman Wawancara untuk Pengurus Koperasi ......................................
153
4. Pedoman Wawancara untuk BRR Aceh-Nias Wil. II Lhokseumawe ..........
154
5. Pedoman Wawancara untuk Komunitas Korban Tsunami .........................
155
6. Pedoman Wawancara untuk Penggiat Perkoperasian ...............................
156
7. Pedoman Diskusi Kelompok Terfokus (Gampong Keude Simpang Jalan).
157
8. Pedoman Diskusi Kelompok Terfokus (Dekopinda Aceh Utara) ...............
158
9. Dokumentasi Kegiatan Kajian ....................................................................
159
10. Kondisi Fasilitas Sosial dan Ekonomi Gampong Keude Simpang Jalan ...
166
11. Daftar Nama Lembaga LKM Lhokseumawe dan Aceh Utara ...................
168
v