PEMBELAJARAN SENI BUDAYA BERBASIS VIDEO TUTORIAL: STUDI KASUS DALAM MATERI AJAR GAMBAR ILUSTRASI 1
Made Karisma Dwi Yosa, 2 Jajang Suryana, 3 I Wayan Sudiarta 1,2,3
Jurusan Pendidikan Seni Rupa, FBS Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan media video tutorial. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan studi kasus Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X IBB SMA LAB UNDIKSHA Singaraja tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 27 siswa. Data dianalisis menggunakan Analisis Deskriptif Kualitatif dan Analisis Deskriptif Kuantitatif. Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan video tutorial pada siswa kelas X IBB SMA LAB Undiksha Singaraja dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari 25 siswa yang mengikuti pembelajaran 80% atau 20 siswa mengalami kenaikan, sementara yang tetap berjumlah 2 orang atau 8% persen dari keseluruhan, dan yang mengalami penurunan berjumlah 3 orang atau 12 Pada Karya siswa yang pertama 7 siswa mendapatkan nilai diatas KKM seni budaya. Dan pada karya siswa yang kedua jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM mengalami kenaikan yaitu berjumlah 20 siswa.. Secara keseluruhan dari segi nilai Karya siswa X IBB mengalami cukup peningkatan, akan tetapi kecenderungan untuk mencontoh masih terlihat, tidak ada kreatifitas dalam berkarya.
Kata kunci: video tutorial,peningkatan, ekspresif
Abstract
This research aimed to know there is getting improvement of learning outcomer before and after uring video tutorial. This research war derigned as deskriptif-kualitatif-kuantitatif research which approch by case study to conduct thir research, twenty seven students of tenth grade IBB SMA LAB UNDIKSHA Singaraja in the academic year 2014/2015 as the sample. The data were analized using deskriptif kualitatif analisis and deskriptif kuantitatif analisis. The learning method by using video tutorial is increase student outcomer of tenth grade IBB SMA Lab UNDIKSHA Singaraja. Therefore from twenty five students who have followed the learning prosess, 80% or 20 students have incroased their score mean while 2 person or 8% over all didn't change their score and 3 students or 12% have dropped their score. During the first student's project, 7 children got the score above the standart of art and culture. And During the second student's project, 20 student scored above the KKM. Over all, from the score point of view, student of "X IBB" is increasing but still there is a behavior of plagiarism to duplicate the answer. They don't have the creativity to make the product yet.
PENDAHULUAN Pada dasarnya pendidikan seni budaya diarahkan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa, serta daya cipta, sehingga terbentuk kesadaran terhadap nilai-nilai seni budaya. Kemampuan ini dapat tumbuh kembang, bila dilakukan serangkaian kegiatan pengamatan, penilaian, analisis dan penghargaan terhadap karya seni, baik di dalam kelas maupun di luar. Adalah memahami arti seni, mengembangkan kepekaan terhadap seni, mengembangkan estetika, mengembangkan kemampuan berapresiasi, berkarya kreatif Belajar Ilmu seni budaya(seni rupa) tanpa ada media pembelajaran sangat sulit dipahami siswa. Pemaparan materi dengan metode ceramah dan media gambar belum begitu dapat dipahami oleh siswa. Hal ini terlihat ketika pengamatan dilakukan mulai dari rendahnya antusias siswa mengikuti pelajaran seni budaya, rendahnya kesadaran siswa untuk mengumpulkan tugas, siswa yang tidak serius ketika guru menjelaskan materi belajar,nilai siswa yang kurang memuaskan serta hasil karya siswa
yang sekedar menggambar saja hanya untuk mendapatkan nilai semata. Ini juga mempengaruhi rendahnya minat siswa SMA LAB UNDIKSHA mengikuti extra kurikuler menggambar. Dari segi karya siswa sebelumnya terlihat bahwa siswa belum mampu menggambar dengan benar. Dimana kelemahan siswa terlihat saat akan memulai menggambar, siswa belum mampu menentukan bagian mana yang akan digambar terlebih dahulu. Inilah yang akan mempengahuri karya hasil akhir siswa. Komposisi, anatomi,bentuk karya belum sesuai dengan yang semestinya. Sehingga perlu adanya media atau model pembelajaran yang dapat menggambarkan secara visual cara pembuatan gambar ilustrasi ( gerak tubuh manusia) Media pembelajaran berupa video tutorial diharapkan dapat membantu memperjelas, meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa dengan menyimak langkah-langkah dalam menggambar pada materi gambar ilustrasi. Diharapkan pula dengan model
pembelajaran video tutorial dapat membuat siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran seni budaya( seni rupa). Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian yang berjudul Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Video Tutorial Di Kelas X SMA Lab Undiksha Singaraja : Studi Kasus Dalam Materi Ajar Gambar Ilustrasi Tahun Pelajaran 2014/2015 Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menggambar. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan video tutorial dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar ilustrasi di kelas X IBB SMA LAB Undiksha Singaraja METODE Jenis penelitian ini bersifat deskriptifkualitatif-kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar menggambar dalam materi ajar menggambar Ilustrasi di kelas X IBB SMA LAB Undiksha Singaraja Mengambil lokasi penelitian di SMA LAB Undiksha Singaraja, selain mendapat kemudahan dalam pengumpulan data, menghemat biaya, ketersediaan waktu yang cukup, dan berkaitan dengan masalah pembelajaran. Hasil pengamatan dan wawancara peneliti, sarana dan prasana di setiap kelas SMA LAB Undiksha Singaraja sudah sangat mendukung. Ruang belajar yang nyaman dan di setiap kelas sudah disediakan LCD dan proyektor guna mendukung hasil belajar siswa. Guru yang mengajar seni rupa juga merupaka Guru yang berkompeten dibidangnya Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pembelajaran 2014/2015, tepatnya pada bulan Januari sampai dengan Maret 2015. Penelitian dilaksanankan dalam jam kelas berlansung. Sasaran penelitian adalah siswa kelas X IBB , dengan jumlah siswa 27 orang. Dipilih tersebut, karena kelas ini direkomendasikan oleh guru seni budaya.Dan yang menjadi objek penelitian adalah hasil belajar menggambar ilustrasi
pada siswa kelas X IBB SMA LAB Undiksha Singaraja Data mengenai hasil belajar diperoleh melalui observasi,wawancara dan pendokumentasian. Observasi dilakukan mengenai proses pembelajaran yang dilaksanankan, apakah pembelajaran sudah dilakukan sesuai dengan rencana atau sekenario pembelajaran yang dibuat. Observasi dimulai sepanjang bulan bulan Januari 2015. Pada tahap wawwancara peneliti melakukan wawancara kepada siswa mengenai proses pembelajaran sebelum dan sesudah perlakuan. Apakah siswa merasakan kenyamanan dalam pembelajaran atau tidak.. Wawancara juga dilakukan kepada Guru pengajar bidang seni budaya untuk mengetahui prestasi atau nilai-nilai siswa dalam bidang seni budaya serta mengetahui prilaku siswa ketika proses belajar berlangsung.Teknik pendokumentasian dengan pengambilan data melalui media kamera baik foto maupun video mengenai aktifitas belajar siswa di kelas dan hasil pembelajaran yang diikuti siswa pendokumentasian dengan foto juga digunakan untuk melihat perkembangan dan membandingkan hasil belajar siswa sesudah dan sebelum perlakuan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif Dalam penerapan analisis kualitatif ini akan dilakukan pemeriksaan terhadap kualitas hasil gambar berupa unsur-unsur gambar. Kemudian menjabarkan angka-angka dalam jabaran naratif. Selanjutnya menggunakan Analisis Deskriptif Kuantitatif adalah tehnik analisis data untuk mencari dan menemukan nilai dari sebuah penelitian, baik sebelum dan sesudah perlakuan
Tabel 3.1 Rentangan Skor Nila SKOR
KATEGORI
55 – 64
Kurang
65 – 74
Cukup
75 – 84
Baik
85 – 100
Sangat Baik
Dan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dan keberhasilan penelitian digunakan
Nilai KKM Pelajaran Seni Budaya di SMA LAB UNDIKSHA Singaraja, yaitu nilai 78. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Berikut ini adalah beberapa foto tayangantayangan video tutorial yang di sajikan kepada siswa dan dijadikan materi dalam pembelajaran menggambar ilustrasi di kelas X IBB SMA LAB UNDIKSHA Singaraja
Gambar 4.1 Cara Dasar Menggambar Manusia (Sumber : Youtube, 2015)
Gambar 4.2 Menggambar Manusia Dengan Berbagai Gaya (Sumber : Youtube, 2015) Pada pertemuan pertama guru meminta siswa untuk menggambar ilustrasi Sangkuriang memanah Tumang. Dipilihnya cerita Sangkuriang karena merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup dikenal mayarakat diberbagai daerah, sehingga mudah dimengerti oleh sisswa. Disini siswa menggunakan imajinasinya masing-masing dalam berkarya. Pertemuan kedua Guru menayangkan video tutorial berbagai cara dalam menggambar anatomi manusia maupun binatang, yang diikuti dengan latihan menggambar. Pada pertemuan ketiga guru menampilkan video tutorial mengenai pembuatan gambar ilustrasi ketika Sangkuriang memanah Tumang.
Tabel 4.1 Hasil nilai karya siswa No . 2
Nama
Karya tanpa video tutorial
nilai
Karya dengan video tutorial
Nilai
Kadek Andrean Pramma Putra
68
80
3
Ni Luh Putu Ardi Swandaya ni
68
80
No . 8
Nama
Karya tanpa video tutorial
nilai
Karya dengan video tutorial
Nilai
Kadek Dhea Paramitha Amara Putri
73
85
9
Putu Ega Meliani
70
82
15
Kadek Lakshmi Puspita Dewi
70
90
18
Muhamma d Rizky Setiadi
82
80
22
Komang Redana
65
83
24
Made Sudiarta
70
75
No . 26
Nama
Karya tanpa video tutorial
Wahyuni Romadani
nilai
Karya dengan video tutorial
68
Nilai 78
Gambar 5.1-2 Contoh hasil karya siswa (Dokumentasi : Made Karisma Dwi Yosa Tanggal 29 Agustus 2015)
Pembahasan Kualitatif
Dari sekian Siswa karya Kadek Lakshmi yang paling banyak terjadi peningkatan, bahkan karya Kadek yang kedua bisa dibilang paling baik dari segi bentuk, proposi dan garis diantara siswa yang lain. Walau garisnya sederhana tetapi berhasil mengambarkan dengan baik. Pada Karya pertama kadek belum mampu mengilustrasikan Sangkuriang sedang memanah Tumang dengan baik, terutama dari segi bentuk Sangkuriang sedang memanah dan bentuk anjing(Tumang) itu sendiri. Garis yang dimiliki Kadek dari pertama tidak memiliki keraguan dalam gorensannya.
Karya 1
Karya 2
Pembahasan Kuantitatif
Tabel 4.2 pembahasan Kuantitatif No.
Nama
Nilai 1
Kategori
Nilai 2
Kategori
1
Gusti Putu Adi Sanjaya Kadek Andrean Pramma Putra Ni Luh Putu Ardi Swandayani
70
cukup
87
68
cukup
80
Sangat Baik Baik
68
cukup
80
Baik
2 3
Keterang an nilai Naik Naik Naik
No.
Nama
Nilai 1
Kategori
Nilai 2
Kategori
4
I Gusti Ayu Agung Arystya Dewi Luh Ayu Trisna Suriadnyani Ketut Bayu Catur Paramahita Kadek Chandra Dwi Maheni Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Putu Ega Meliani Kadek Indri Setiawati Putu Ivan Juni Antara Joanne Elvaretta Sunyoto I Putu Juki Wisanto Julian Firmansyah
67
cukup
75
Baik
Keterang an nilai Naik
67
cukup
74
cukup
Naik
84
baik
85
Naik
72
cukup
82
Sangat Baik Baik
73
cukup
85
Naik
70 70
cukup cukup
82 78
Sangat Baik Baik Baik
73
cukup
84
Baik
Naik
80
baik
87
Naik
70
cukup
90
69 83
cukup baik
75 85
82
Baik
80
85
82
Baik
Turun
79
Sangat baik baik
78
Baik
Turun
74
Cukup
74
Cukup
Tetap
22
Kadek Lakshmi Puspita Dewi Linda Suryani Wijaya Gede Manu Suta Surata Muhammad Rizky Setiadi Gede Nanda Cakra Kusuma I Komang Puji Darmawan Ni Wayan Putri Padma Ningrum Komang Redana
Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik
65
cukup
83
Baik
Naik
23
Kadek Setianingsih
73
cukup
80
Baik
Naik
24
Made Sudiarta
70
cukup
75
Baik
Naik
25
Putu Wahyu Perawati
85
85
Wahyuni Romadani 68 Ni Wayan Widya 72 Arsini Jumlah siswa yang 7 mendapat nilai diatas KKM Seni Budaya
Sangat Baik Baik Baik
Tetap
26 27
Sangat Baik cukup cukup
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pada hasil yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah 27 siswa hanya 25 siswa yang mengumpulkan tugas, 2 siswa tidak mengikuti pelajaran karena absen. Dari 25 siswa yang mengikuti
78 78
Naik
Naik Naik
Naik Naik Naik Turun
Naik Naik
20
pembelajaran 80% atau 20 siswa mengalami kenaikan, sementara yang tetap berjumlah 2 orang atau 8% persen dari keseluruhan, dan yang mengalami penurunan berjumlah 3 orang atau 12%.
Terkait dengan hal itu dari sekian siswa yang mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan, yaitu 7 siswa masuk dalam kategori sangat baik dimana pada karya yang pertama hanya 2 siswa yang masuk kategori sangat baik, 16 siswa masuk dalam kategori baik pada karya pertama hanya 5 siswa, 2 siswa masuk dalam kategori cukup yang semula berjumlah 18 siswa dan tidak ada yang masuk dalam kategori kurang. Pada Karya siswa yang pertama 7 siswa mendapatkan nilai diatas KKM seni budaya. Dan pada karya siswa yang kedua jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM mengalami kenaikan yaitu berjumlah 20 siswa. Pembahasan Pada karya siswa yang pertama terlihat bahwa karya siswa belum memenuhi kriteria, dari segi bentuk tubuh, anatomi tubuh, komposisi suatu objek. Tapi dalam karya pertama terlihat ekspresif. Ini dilihat dari posisi objek sangkuring yang tidak hanya berdiri saja yang dibuat siswa melainkan siswa menggambar dengan posisi sangkuriang duduk, meloncat dan posisi lainnya,begitu juga dengan objek tumang. Pada karya yang kedua terlihat dari segi bentuk, anatomi dan komposisi gambar sesuai dengan kriteria. Bentuk tubuh dan anatomi yang sesuai dengan bentuk tubuh manusia pada umumnya, dimana struktur tubuh sesuai dengan struktur tubuh manusia pada umunya. Secara keseluruhan dari segi nilai Karya siswa X IBB mengalami cukup peningkatan, akan tetapi kecenderungan untuk mencontoh masih terlihat, tidak ada kreatifitas dalam berkarya. Nilai ekspresif siswa menjadi hilang.
gambar. Secara nilai pun 80% siswa memperoleh nilai diatas 78 atau diatas nilai KKM pelajaran seni budaya dan 20% siswa mendapat nilai dibawah nilai KKM. Yang sebelumnya hanya28 % siswa yang mendapat nilai di atas KKM. Dan hasil karya siswa secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang sangat baik, baik dari unsur garis, bentuk, pola dan komposisi. Namun hasil karya siswa kurang berkreatiftas dalam bekarya, dilihat dari karya siswa yg cederung sama dengan contoh tutorial, kurang ekpresif. Ini terjadi karena kerterbatasan waktu penelitian. Saran Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan media video tutorial pada mata pelajaran seni budaya dapat menjadi referensi bagi para guru untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, kegiatan dimaksud bisa menjadikan suasana pembelajaran dikelas tenang serta banyak interaksi yang terjadi antara guru dengan murid. Dan bagi siswa model pembelajaran ini bisa dijadikan latihan untuk dapat meningkatkan hasil belajar. Saran bagi peneliti lain Penelitian tentang Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Video Tutorial Di Kelas X SMA Lab Undiksha Singaraja : Studi Kasus Dalam Materi Ajar Gambar Ilustrasi perlu dilakukan pengembangan yang lebih mendalam. Seperti diketahui media pembelajaran untuk mengajarkan seni budaya atau seni rupa sangat banyak. Begitupun dengan proses pembelajarannya yang sangat bervariasi untuk kemajuan siswa dalam berkarya. Karena keterbatasan waktu dan ruang lingkup masalah penelitian ini hanya memfokuskan pada proses pembelajaran dan hasil DAFTAR RUJUKAN
PENUTUP SIMPULAN Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan video tutorial pada siswa kelas X IBB SMA LAB Undiksha Singaraja dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil gambar yang dibuat oleh siswa mengalami kemajuan positif dimulai dari segi bentuk gambar, komposisi gambar serta anatomi objek
Indra(2016)Pendidikan Nasional, 1993 : 1994’ Anas Biranul. 2000. Refleksi Seni Rupa Indonesia, Dulu, Kini dan Esok. Pramudito Aria. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan
Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Di Smk Muhammadiyah 1 Playen Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. RM. Yoyok, Siswandi. 2008. Pendidikan Seni Budaya.