p-ISSN : 2303-307X, e-ISSN 2541-5468
1
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENTS MENGGUNAKAN FLASHCARD SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN SOFTSKILL DAN HASIL BELAJAR SISWA SD Mohammad Edy Nurtamam1, Ariesta Kartika Sari2 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura ABSTRACT This research intends to describe the students’ responses toward the application of cooperative learning, especially Teams Games Tournaments (TGT) using flashcard, and to know the development of students’ soft skills in learning. Moreover, this research also intends to know the difference of learning results of students in elementary school after using TGT and conventional learning. This research conducted at Pejagan 5 Elementary School in Bangkalan. The sample of this research is elementary school students, grade five, especially in math subjects. The research method in this research is experimental research, starting with making lesson plan and worksheets for a group work, and learning evaluation. The research instrument consists of students’ questionnaire, students’ worksheet and learning evaluation. Based on the result of this research, it can be conclude that there is no significant differences between learning using cooperative learning TGT type using flashcard and using conventional learning. However, classical target in experiment group is better than control group which reaches 90%. Moreover, students’ response toward this learning is very good, the presentation shows that 95,3% students’’ soft skills increase up to 16 point in twice meeting. And in the last lesson, the students’ soft skills develop well and also there is a significant difference between TGT groups learning using flashcard with conventional group learning. Keywords: Cooperative TGT, Softskill, Flashcard ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan respon siswa SD terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) menggunakan media flashcard, mengetahui perkembangan softskill siswa SD dalam pembelajaran kooperatif TGT dengan menggunakan media flashcard serta mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa SD dalam pembelajaran kooperatif TGT menggunakan media flashcard dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pejagan 5 Kabupaten Bangkalan Madura. Sampel penelitian adalah siswa SD kelas V pada mata pelajaran matematika pada materi Trapesium dan Layang-layang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Penelitian diawali dengan menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat tersebut terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Kelompok (LKK), Kelengkapan Turnamen (KT), dan Tes Hasil Belajar (THB). Instrumen penelitian ini terdiri atas angket respon siswa, Lembar Aktivitas Siswa, dan Tes Hasil Belajar (THB). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media flashcard dengan pembelajaran konvensional. Meskipun demikian ketuntasan klasikal pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok control yang mencapai 90%. Sedangkan respon siswa terhadap pembelajaran tergolong sangat baik dengan persentase sebesar 95,3%, softskill siswa terjadi peningkatan sebesar 16 poin dari dua kali pertemuan, serta dalam pembelajaran terakhir dengan kategori terakhir softskill siswa sudah berkembang sangat baik serta terdapat perbedaan signifikan antara kelompok pembelajaran TGT dengan menggunakan flashcard dengan kelompok pembelajaran konvensional. Kata kunci: Kooperatif TGT, Softskill, Flashcard 1
Korespondensi: M ohammad Edy Nurtamam, Fakultas Ilmu Pendidikan, email:
[email protected] Korespondensi: Ariesta Kartika Sari, Fakultas Ilmu Pendidikan, email:
[email protected]
2
2
Wi dya gogik, Vol. 4. No.1 Jul i-Desember 2016
mulai PENDAHULUAN Salah satu dianggap
sulit
kebanyakan
matapelajaran
dan
siswa
yang
menakutkan adalah
bagi
matematika.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti dan
evaluasi
penelitian
terdahulu,
pembelajaran matematika di Sekolah dasar kebanyakan
dilaksanakan
menggunakan
metode
langsung
dalam
pembelajaran
(konvensional).
2012-2013,
peneliti
suatu
dengan
Pada
pernah
tahun
bergabung
observasi program MBS
untuk SD se-Madura. Observasi tersebut menghasilkan
beberapa
sekolah
masih
jarang sekolah yang menggunakan metode pembelajaran Aktif, kreatif, dan menarik. Beberapa
alasan
pembelajaran
penggunaan
metode
konvensional yang pernah
dikemukakan melalui wawancara informal peneliti dengan beberapa guru SD antara lain
:
(1)
mudah
pembelajaran
dilaksanakan
konvensional
karena
tidak
memerlukan persiapan yang terlalu rumit;
Dengan demikian,
cabang ilmu yang memberikan kontribusi penting dalam kemampuan berfikir logis, penalaran, sehari-hari.
dan Tidak
pemecahan hanya
masalah
perkembangan
kemampuan kognitif terkait hasil belajar, melainkan
perkembangan
yang
terkait
dengan softskill juga sangat perlu untuk
mungkin.
guru perlu mencoba
yang juga memperhatikan perkembanganperkembangan
tersebut.
diharapkan
bahwa
matematika
dilaksanakan
Sehingga pembelajaran dengan
aktif,
menarik, dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa yang
diungkapkan
tulisannya
yang
Sugianto
berjudul
dalam
Karakteristik
Anak Usia SD, bahwa siswa SD senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena
itu,
guru
mengembangkan memuat
disarankan
untuk
pembelajaran
unsur
permainan.
memungkinkan
siswa
yang Hal
berpindah
ini atau
bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada
siswa
untuk
terlibat
langsung
dalam pembelajaran. Salah yang
Matematika merupakan salah satu
sedini
berbagai alternatif metode pembelajaran
(2) banyaknya materi dan keterbatasan waktu yang dirasakan oleh.
dikembangan
satu
berorientasi
Softskill
siswa
kooperatif.
strategi
pembelajaran
pada
perkembangan
adalah
pembelajaran
Dalam
pembelajaran
kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok untuk mempelajari materi akademik dan keterampilan pembelajaran
antar kooperatif,
pribadi.
Pada
siswa
dituntut
untuk juga ikut bertanggung jawab atas keberhasilan
kelompoknya.
Sehingga
kemampuan terkait aspek sosial sangat
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
menonjol
dalam
aktivitas
Sehingga,
Softskill
3
kelompok.
aktivitas yang terkait dengan Softskill pada
dimaksudkan
penelitian ini akan diamati oleh pengamat
pada penelitian ini lebih diutamakan pada
(Observer). Pengamat aktivitas kelompok
kemampuan kooperatif siswa.
kooperatif
yang
Berdasarkan
pada
beberapa
dalam
penelitian
ini,
selain
berasal dari anggota peneliti, juga akan
rasionalisasi dan latar belakang tersebut di
melibatkan
atas,
mahasiswa dalam pengamatan bertujuan
peneliti menganggap
suatu
penelitian
yang
perlu adalah
terkait
dengan
untuk
mahasiswa.
memberikan
Pelibatan
pengalaman
perkembangan Softskill dan hasil belajar
membantu
siswa menggunakan strategi pembelajaran
aktivitas kelompok yang lebih akurat dan
kooperatif menggunakan pendekatan TGT
efektif.
(Teams Games Tournamens). Pendekatanpendekatan kooperatif
dalam sangat
model pembelajaran banyak,
antara
lain:
STAD, Jigsaw, TGT, NHT. Peneliti dengan
memilih
Tujuan
TGT
bahwa
dalam
dalam
penelitian
pengamatan
ini ada
adalah
untuk mendeskripsikan respon siswa SD terhadap
penerapan
kooperatif
pendekatan
pertimbangan
peneliti
dan
TGT
flashcard,
pembelajaran
menggunakan
mengetahui
media
perkembangan
Softskill siswa SD dalam pembelajaran
pembelajaran kooperatif TGT selain siswa
kooperatif
terampil dalam bekerjasama, diharapkan
flashcard serta mengetahu apakah terdapat
siswa juga terampil dalam berkompetisi
perbedaan hasil belajar siswa SD dalam
untuk kepentingan bersama. Keterampilan
pembelajaran
berkompetisi
menggunakan
inilah
yang
tidak
dimiliki
dalam pembelajaran kooperatif yang lain. Game-turnamen
dalam
satu aktivitas menyenangkan bagi siswa. Karena siswa SD akan dapat bermain
yang
belajar
dalam games
dilaksanakan
secara
turnamen
berkelompok
tersebut. Pada turnamen, salah satu media yang digunakan adalah kartu-kartu soal yang disebut dengan flashcard. Terkait dengan aktivitas siswa dalam kelompok
kooperatif,
menggunakan
kooperatif media
flashcard
media
TGT dengan
pembelajaran konvensional.
pembelajaran
kooperatif TGT ini dapat menjadi salah
sambil
TGT
perkembangan
KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS Pembelajaran kooperatif mencakup sekelompok
kecil siswa
yang
bekerja
sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah tugas,
masalah,
menyelesaikan
suatu
atau mengerjakan sesuatu untuk
mencapai tujuan bersama yang lainnya. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi
4
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam
belajarnya; (b) kelompok dibentuk dari
menyelesaikan
siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
atau
membahas
suatu
masalah atau tugas.
sedang, dan rendah; (c) bilamana mungkin,
Ibrahim (2005:6-7) dalam bukunya tentang
pembelajaran
mengemukakan dasar
dan
beberapa
ciri-ciri
dari
anggota berasal dari ras budaya, suku,
kooperatif,
jenis
unsur-unsur
penghargaan lebih berorientasi kelompok
pembelajaran
dasar
adalah
(1)
haruslah
pembelajaran siswa
kooperatif
dalam kelompoknya
beranggapan
bahwa
mereka
berbeda-beda;
(4)
ketimbang individu.
kooperatif adalah sebagai berikut. Unsurunsur
kelamin
Menurut Sadker dan Sadker (dalam Huda, 2012:66) , ada beberapa manfaat dalam
pembelajaran
kooperatif
selain
untuk meningkatkan keterampilan kognitif
“sehidup semati”; (2) siswa bertanggung
dan
jawab
memberikan manfaat besar lain-lain yaitu
atas
segala
kelompoknya,
sesuatu
seperti
di dalam
milik
mereka
(1)
afektif
siswa
siswa,
yang
melainkan
dalam
pembelajaran
sendiri; (3) siswa haruslah melihat bahwa
kooperatif
semua anggota di dalam kelompoknya
pembelajaran
memiliki tujuan yang sama; (4) siswa
berlaku bagi siswa SD dalam pelajaran
haruslah
matematika;
jawab
membagi tugas yang
sama
dan
tanggung
di antara
akan
juga
memperoleh
lebih
(2)
tinggi,
hasil
khususnya
siswa
yang
aktif
anggota
berpartisipasi dalam pembelajaran, akan
kelompoknya; (5) siswa akan dikenakan
relatif memiliki sikap harga-diri yang lebih
evaluasi
tinggi dan motivasi untuk
atau
hadiah/penghargaan
diberikan
yang
juga
akan
belajar; (3)
siswa akan lebih peduli dengan teman-
dikenakan
untuk
semua
anggota
temannya
kelompok;
(6)
siswa
berbagi
ketergantungan yang positif dalam proses
kepemimpinan dan mereka membutuhkan
belajar
keterampilan
kooperatif
untuk
belajar
bersama
dan
terbangun
mereka; akan
(4)
rasa
pembelajaran
meningkatkan
rasa
selama proses belajarnya;(7) siswa akan
penerimaan siswa terhadap teman yang
diminta
berasal dari latarbelakang dan etnik yang
mempertanggungjawabkan
individual materi yang
secara
ditangani dalam
kelompok kooperatif. Ciri-ciri
berbeda. Hal
pembelajaran
yang
ini
pembelajaran
sesuai
dengan
kooperatif
tujuan yang
menggunakan model kooperatif adalah (a)
dikemukakan oleh Arend (1997:111–112),
siswa bekerja dalam kelompok secara
antara lain (1) peningkatan hasil belajar
kooperatif
akademik;
untuk
menuntaskan
materi
(2)
penerimaan
terhadap
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
perbedaan
individu;
(3)
pengembangan
keterampilan sosial.
5
kooperatif TGT ini merupakan pengganti kuis.
Huda (2012:162–197) menjabarkan langkah-langkah
umum
penerapan
Pada mulanya, siswa belajar bersama dalam
kelompoknya,
diuji
yang terdiri atas memilih metode, teknik,
akademik ini. Dengan TGT, siswa akan
dan
menikmati bagaimana suasana turnamen,
pembelajaran
kooperatif;
individual
mereka
pembelajaran kooperatif di ruang kelas
struktur
secara
kemudian melalui
game
menata ruang kelas untuk pembelajaran
karena
mereka
kooperatif; merangking siswa; menentukan
anggota
kelompok
jumlah kelompok; membentuk kelompok-
komposisi
kelompok; merancang “Team Bulding”
Sehingga kompetisi dalam TGT terasa
untuk setiap kelompok; mempresentasikan
lebih adil dibandingkan kompetisi dalam
materi pembelajaran; membagikan lembar
pembelajaran
kerja
umumnya.
siswa;
menugaskan
siswa
mengerjakan kuis secara mandiri; menilai dan
menskor
kuis
penghargaan
siswa;
pada
mengevaluasi
memberi kelompok;
perilaku-perilaku
berkompetisi lain
kemampuan
dengan
yang
memiliki
yang
setara.
tradisional/
konvensional
Adapun beberapa tahapan inti dalam pembelajaran
kooperatif TGT
disajikan
pada Gambar 2.1.
(anggota)
Persiapan Pembelajaran
kelompok.
Presentasi kelas Belajar Kelompok
Pembelajaran Kooperatif TGT (TeamsGames-Tournaments) Teams-Games-Tournaments (TGT) merupakan
salah
pembelajaran dikembangkan
satu
Pemberian Skor Kelompok
pendekatan
kooperatif oleh
Turnamen (Game Akademik)
yang
Slavin dan rekan-
Evaluasi Pembelajaran
Gambar
Penghargaan kelompok
2.1
rekannya. Pada pembelajaran kooperatif TGT,
siswa
ditempatkan
dalam
kelompok yang terdiri dari 4 – 5
satu siswa
1) Persiapan Pembelajaran Mengacu pada Huda (2012: 162 –
dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dengan demikian, setiap kelompok memiliki
komposisi
heterogen
dan
yang
dilakukan
anggota
comparable. dalam
Tahapan Pembelajaran Kooperatif TGT
yang
Turnamen
pembelajaran
197), aktivitas pada tahapan persiapan pembelajaran mulai
dari
pembelajaran
meliputi
persiapan
menentukan hingga
guru metode
pembentukan
6
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
kelompok kooperatif berdasarkan analisis
Sebelum
awal kondisi siswa dan sekolah.
kelompok,
2) Presentasi kelas
penskoran.
Pada awalnya, materi pembelajaran diperkenalkan
melalui
presentasi
kelas
dilakukan guru
penghargaan
melakukan
Dalam
proses
pembelajaran
kooperatif, ada istilah skor individu dan skor
kelompok.
Ada
dua jenis skor
yang biasanya dilakukan melalui instruksi
individu dalam pembelajaran kooperatif,
langsung atau diskusi-ceramah oleh guru.
yaitu skor dasar dan skor kemajuan. Siswa
Dalam presentasi ini, benar-benar pembelajaran
guru
diharapkan
akan memperoleh skor kemajuan (berupa
menyajikan
materi
poin tambahan) jika ada peningkatan dari
seringkas
skor dasar ke skor yang baru. Poin
sejelas
dan
mungkin.
tambahan yang diperoleh setiap anggota
3) Belajar Kelompok
akan diakumulasikan untuk disumbangkan
Setelah guru mempresentasikan materi pelajaran, guru membagikan lembar kerja siswa anggota
untuk
setiap
kelompok
memanfaatkan kelompoknya
kelompok. harus
proses
benar-benar
diskusi lebih
dalam
6) Penghargaan kelompok Pemberian didasarkan
penghargaan pada
Penghargaan
kelompok
skor
dan
kelompok.
apresiasi
terhadap
memahami
kelompok-kelompok ini bisa bermacam-
materi yang telah dipresentasikan guru.
macam, misalnya, pujian, pengakuan di
Belajar
depan
dalam
untuk
Setiap
pada skor kelompok.
kelompok
ini
untuk
kelas,
diumumkan
di
majalah
mempersiapkan siswa menghadapi game
dinding, diberi sertifikat “seadanya” atau
akademik (yang disebut Turnamen).
hal lain yang sekiranya dapat membuat
4) Turnamen
mereka benar-benar merasa dihargai dan
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji pemahaman
(kemampuan
akademis)
terhadap materi yang dipelajari oleh setiap anggota
pada
saat
belajar
kelompok.
diapresiasi. 7) Evaluasi Pembelajaran Tahapan suatu
terakhir
pembelajaran
terpenting adalah
dalam evaluasi.
Turnamen pada pembelajaran kooperatif
Melalui tahapan evaluasi dan refleksi, kita
TGT ini merupakan pengganti pelaksanaan
bisa mengetahui hal apa saja yang perlu
kuis
diperbaiki,
pada
pembelajaran
kooperatif
perlu
diabaikan,
pendekatan/metode yang lain, seperti pada
dikembangkan
pembelajaran kooperatif STAD.
pembelajaran kooperatif.
5) Pemberian Skor Kelompok
lebih
dan
lanjut
perlu dalam
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
Softskill dalam Pembelajaran Kooperatif TGT Salah satu unsur dari pembelajaran kooperatif adalah digunakannya skill-skill interpersonal dan kelompok kecil. Pada pembelajaran
kooperatif,
terdapat
beberapa keterampilan kooperatif sebagai suatu keterampilan belajar. keterampilan kooperatif tingkatan,
ternyata
memiliki
tingkatan-
yaitu tingkatan awal,
menengah,
dan
tingkat
tingkat
mahir.
Sebagaimana yang dijelaskan di dalam Nur dkk (2000), beberapa keterampilan kooperatif antara lain (a) keterampilan kooperatif
tingkat
awal,
menghargai kontribusi,
antara
lain:
mengambil giliran
dan berbagi tugas, berada dalam tugas, mendorong
partisipasi,
menyelesaikan
tugas tepat pada waktunya, menghormati perbedaan
individu,
(b)
keterampilan
kooperatif tingkat menengah, antara lain: menunjukkan
penghargaan
mendengarkan
dengan
dan
simpati,
aktif,
bertanya,
membuat
ringkasan,
menerima
tanggung
jawab,
(c)
keterampilan
kooperatif
tingkat
mahir,
antara
mengelaborasi,
lain:
dengan cermat,
menafsirkan,
memeriksa
menanyakan kebenaran,
berkompromi, menghadapi masalah. Softskill dalam
yang
penelitian
akan
diobservasi
ini meliputi skill-skill
pada keterampilan-keterampilan kooperatif tingkat bertanya,
awal,
antara
lain: keterampilan
mengungkapkan
pendapat,
menghargai/menerima mengambil
giliran
7
perbedaan, dan
berbagi
tugas,
berada dalam kelompok, dan berada dalam tugas. Perangkat Pembelajaran dan Media Flashcard dalam TGT Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif TGT terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),
Kelompok
(LKK),
Lembar
Kerja
Kelengkapan
Turnamen (KT), dan Tes Hasil Belajar (THB). peneliti
Perangkat tersebut dibuat oleh dengan
mengadaptasi
dari
penelitian terdahulu yang telah disesuaikan dengan materi dan hasil analisis awal siswa.
Sebelum
perangkat
digunakan,
perangkat tersebut akan divalidasi oleh ahli untuk aspek isi dan tata bahasa, tanpa adanya proses ujicoba. Flashcard adalah salah satu media kelengkapan turnamen (KT) yang dibuat oleh peneliti dan akan digunakan dalam aktivitas
turnamen
kooperatif TGT.
pada Flashcard
pembelajaran merupakan
kartu-kartu yang berisi soal dan jawaban yang disajikan secara ringkas dan yang saling terpisah satu sama lain. Penggunaan flashcard dapat menghemat waktu dalam penyajian soal dalam turnamen. Flashcard yang dibuat dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu kartu soal “QC” (Question Card) dan kartu penyelesaian “SC” (Solution Card).
8
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
Hipotesis Penelitian
yang kemudian akan divalidasi oleh ahli
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan,
maka
hipotesis
untuk aspek isi dan tata bahasa.
penelitian
Populasi
penelitian
ini
adalah
adalah sebagai berikut Ho: tidak ada
semua siswa kelas V SD Negeri Pejagan 5
perbedaan
Kecamatan
belajar
yang
signifikan
siswa
SD
pembelajaran
antara
hasil
menggunakan
kooperatif
menggunakan
media
pembelajaran
konvensional.
Bangkalan
Bangkalan
Madura.
Kabupaten
Sampel
dalam
TGT
penelitian ini dipilih kelas V yang terbagi
dengan
atas satu kelompok untuk eksperimen dan
Sedangkan
satu kelompok yang lain untuk kontrol.
flashcard
Ha: ada perbedaan yang signifikan antara
Rancangan
hasil
adalah Two Groups Pretes-Posttes Design.
belajar
siswa
pembelajaran
SD
menggunakan
kooperatif
menggunakan
media
flashcard
penelitian
yang
digunakan
TGT
Dalam penelitian ini ada dua jenis
dengan
variabel pada penelitian ini, yaitu Variabel
pembelajaran konvensional
Bebas
dan
Variabel Terikat.
Variabel
bebas terdiri atas beberapa, yaitu (1) METODE PENELITIAN
Variabel Perlakuan (model pembelajaran dilaksanakan di
kooperatif
5
Kecamatan
Flashcard
yang
Bangkalan, Kabupaten Bangkalan Madura.
kelompok
eksperimen
Penelitian
pembelajaran
Lokasi penelitian SD
Negeri
Eksperimen
Pejagan
ini
merupakan
karena
penelitian
adanya
pemberian
Variabel
pada
diajarkan,
penelitian,
pengamatan
menggunakan
media
diberlakukan
pada
dan
model
konvensional
yang
diberlakukan pada kelompok kontrol); (2)
perlakuan yang dirancang untuk dikenakan objek
TGT
Kontrol
(guru,
materi
yang
(3)
Variabel
tak
waktu);
dan
terkontrol (kondisi sosial ekonomi siswa,
pengendalian variabel yang lain yang ikut
kondisi kesehatan siswa, budaya siswa,
berpengaruh
terikat.
cara belajar siswa, emosi siswa, latar
Penelitian ini diawali dengan pembuatan
belakang orang tua, dan sebagainya); serta
perangkat
Rencana
(4) Variabel kovariat (kemampuan awal
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
siswa). Sedangkan untuk variabel terikat
Kerja
dalam penelitian ini adalah hasil belajar
terhadap
gejala
yang
terhadap
pembelajaran
Kelompok
muncul,
variabel
yaitu
(LKK),
Kelengkapan
Turnamen (KT), dan Tes Hasil Belajar.
siswa
setelah
diberi
perlakuan.
Hasil
Perangkat ini akan dibuat oleh peneliti
belajar
siswa
adalah
skor
yang
diperoleh dari hasil postest.
tes
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
Instrumen
penelitian
eksperimen
terdiri atas: (1) angket respon siswa, (2) lembar
pengamatan
9
(postest). Tes yang diberikan pada saat pretest dan postest adalah tes yang sama.
keterampilan
Dalam
hal
teknik
analisis
data
kooperatif, dan (3) tes hasil belajar (THB).
terdapat dua jenis analisis data, yaitu
Angket
lembar
analisis
pada
Analisis
respon
pengamatan penelitian
siswa
yang
dan
digunakan
eksperimen
ini
menggunakan
deskriptif dan analisis statistik. deskriptif
menjawab
dilakukan
rumusan
untuk
masalah
penelitian
instrumen yang telah dikembangkan oleh
yang pertama dan yang kedua, yaitu terkait
peneliti terdahulu dengan adanya sedikit
dengan
modifikasi. Sedangkan instrumen tes hasil
keterampilan
belajar (THB) merupakan instrumen yang
Statistik
dibuat
yang
rumusan masalah penelitian yang ketiga
tahapan
tentang ada atau tidaknya perbedaan hasil
sendiri
merupakan
oleh
hasil
peneliti,
revisi
dari
validasi ahli.
respon
kooperatif
dilakukan
siswa
siswa.
untuk
dan
Analisis menjawab
belajar antara kelompok eksperimen dan
Teknik respon
deskripsi
pengumpulan
siswa
menggunakan
data
dikumpulkan
instrumen
pada
kelompok kontrol.
dengan
angket
respon
Analisis Statistik terhadap data tes hasil
belajar
mengacu
pada
pengujian
siswa. Angket ini diberikan kepada siswa
hipotesis yang telah ditetapkan. Teknik
kelompok
setelah
analisis
Data keterampilan
dengan
eksperimen
pembelajaran selesai.
kooperatif (Softskill) siswa dikumpulkan
pengujian
dengan
kelompok
menggunakan
instrumen
pengamatan
keterampilan
Pengamatan
terhadap
lembar
kooperatif. Softskill
ini
data
yang
digunakan
adalah
t-test,
yaitu
menggunakan perbedaan yang
pembelajaran menggunakan
hasil
belajar
diajar
dengan
kooperatif
TGT
Flashcard
(kelompok
dilakukan oleh pengamat (Observer) mulai
eksperimen) dan kelompok yang diajar
saat fase/tahapan
dengan
belajar kelompok di
pembelajaran
kelompok eksperimen. Data hasil belajar
(kelompok
siswa
Trapesium dan Layang-layang pada kelas
diperoleh
kepada kelompok
melalui pemberian tes
kelompok kontrol.
eksperimen Tes
hasil
kontrol)
konvensional untuk
materi
dan
V SD. Hal ini sesuai dengan Sugiyono
belajar
(2012: 277-287) bahwa “t” test bisa
diberikan sebanyak dua kali, yaitu sebelum
hipotesis
proses pembelajaran berlangsung (pretest)
antar dua variabel dengan menetapkan
dan
ditetapkan, H0 : 1 = 2 ; Ha: 1 ≠ 2 dengan
setelah
pembelajaran
berlangsung
statistik
yang
membandingkan
10
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
derajat
kebebasan
kepercayaan
(df)
adalah
dengan
95%.
taraf
Ketentuan
Perhitungan menggunakan
uji
rumus
validitas
Product
Moment.
hipotesisnya H0 tidak ada perbedaan dari
Diketahui hasil uji validitas sebanyak 26
kedua sampel. Serta Ha ada perbedaan
soal terdapat 7 soal yang tidak valid dan
signifikan dari kedua sampel
19 soal yang valid. Butir soal dinyatakan
Sedangkan
Ketentuan
penyimpulan
valid karena rhitung > rtabel.
berdasarkan analisis data yang digunakan Tabel 4.1
dalam penelitian ini adalah Apabila t hitung ≥ t tabel,
maka
H0
ditolak
artinya
hasil
penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan
antara
kelompok
eksperimen
dan kelompok kontrol. Jika –t tabel < t hitung < t tabel,
maka
H0
menunjukkan
perbedaan
signifikan dan
Perbedaan
yang
Soal Valid
tidak
antara
kelompok
kelompok terjadi
ada
hanya
kontrol. secara
kebetulan saja (by chance) sebagai akibat Sampling Error.
Soal Tidak Valid
1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,1 4,15,18,20,222,23,25,26
9,13,16,17,19,21, 24
Hasil Data Pretest dan Posttest
diterima artinya hasil
penelitian
eksperimen
Rekapitulasi Soal Ujicoba THB
Setelah kelompok
siswa
yaitu
dibagi
menjadi 2
kelompok
eksperimen
dan kelompok kontrol, siswa diberikan pretest.
Pemberian pretest
untuk
mengetahui
siswa
tentang
pengetahuan
awal
materi bangun
datar
layang-layang dan trapesium.
PEMBAHASAN Ujicoba Instrumen Tes hasil belajar disusun sebanyak
dilakukan
Rekapitulasi
nilai pretest pada kelompok eksperimen dan
kelompok
kontrol selengkapnya
disajikan pada tabel 4.2
26 soal pilihan ganda. Soal yang telah disusun diujicobakan pada kelompok non sampel yaitu siswa kelas V di SD Negeri Bancaran
1
Bangkalan.
Hasil ujicoba
instrument tes hasil belajar, diperoleh soal valid sebanyak 19 soal. Selanjutnya soal yang telah valid dipilih sebanyak 15 soal untuk digunakan sebagai soal pretes dan postes
dengan
mempertimbangkan
keterwakilan indikator dan nilai validitas soal.
Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Nilai Rata-rata Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas Persentase Tuntas Persentase Tidak Tuntas
Kelompok Eksperimen 69,67 9
Kelompok Kontrol 69,00 10
11
10
45%
50%
55%
50%
Berdasarkan tabel 4.2, rata-rata keseluruhan
pretest
siswa
kelompok
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
eksperimen
69,67,
sedangkan
kelompok
kontrol
nilai
pada rata-rata
keseluruhan siswa 69,00. Pada kelompok
Jumlah Siswa Tidak Tuntas Persentase Tuntas Persentase Tidak Tuntas
eksperimen dari 20 siswa yang dijadikan sebagai sampel penelitian, hanya 45% atau sebanyak 9 siswa yang dinyatakan tuntas. Sedangkan pada kelompok kontrol dari 20
siswa
yang
dijadikan
sampel
penelitian, 50% atau sebanyak yang
memenuhi
KKM
10 siswa
dan
dapat
pretest
pada
dinyatakan tuntas. Setelah kelompok
eksperimen
kemudian pada
dan
kelompok
eksperimen berupa
model kooperatif tipe TGT
dengan menggunakan media sedangkan
pada
diberikan
kontrol
dengan diberikan
dengan
pembelajaran
konvensional. pada
kelompok
kelompok
kontrol
eksperimen
dan
kemudian
diberikan
mengetahui
flashcard,
kelompok
perlakuan
pembelajaran Setelah
kontrol
perlakuan
pembelajaran
posttest
untuk
kemampuan kognitif siswa
setelah pembelajaran.
Rekapitulasi nilai
posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
selengkapnya
dapat
dilihat tabel 4.3 berikut.
5
90% 10%
75% 25%
Berdasarkan tabel
4.3,
nilai rata-
rata keseluruhan posttest siswa kelompok eksperimen
86,66,
kelompok
kontrol
keseluruhan siswa kelompok yang
Sedangkan nilai
pada rata-rata
80,33.
eksperimen
Pada
dari
mengikuti posttest
20
siswa
18 orang siswa
Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen 86,66 18
dinyatakan
tuntas. Sedangkan
pada
kelompok kontrol dari 20 siswa yang mengikuti
posttest terdapat 5 siswa tidak
tuntas dan 15 siswa tuntas dan artinya ketuntasan kelompok kontrol sebesar 75%. Uji Normalitas
Uji
normalitas
dilakukan
untuk
mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi
normal atau
normalitas
yang
penelitian
ini
tidak.
Uji
digunakan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov,
dengan
dalam metode kriteria
pengujian yaitu data berdistribusi normal nilai probabilitas ≥
jika memenuhi kriteria taraf signifikansi 5%. dilakukan
terhadap
Uji normalitas
hasil
pretest
dan
posttest pada kedua sampel. Hasil uji
Tabel 4.3
Nilai Rata-rata Jumlah Siswa Tuntas
2
dapat memenuhi KKM atau sekitar 80%
melakukan
diberikan
11
Kelompok Kontrol 80,33 15
normalitas
pada
eksperimen
dan
pretest kelompok
kelompok kontrol
disajikan sebagimana yang terlihat dalam output SPSS.
12
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
Hasil output SPSS untuk hasil pretes kelompok
eksperimen
adalah
sebagai
berikut:
asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi adalah homogenitas. digunakan
Tabel 4.4 Output SPSS Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen Tests of Normality KolmogorovShapiro-Wilk Smirnov a Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretes .148 20 .200* .942 20 .258 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan output SPSS pada table 4.4 dengan melihat sig. = 0.200* > 0.05 pada table Tests of Normality, sehingga dapat disimpulkan
data
kelompok
hasil
pretes
eksperimen
untuk
berdistribusi
normal. Selanjutnya untuk uji normalitas
kedua
Uji homogenitas
untuk
mengetahui
kelompok
sampel
apakah
berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. homogenitas
yang
penelitian ini terbesar terkecil.
digunakan
adalah
dalam
metode varian
dibandingkan Kriteria
Uji
dengan
pengujian
varian
homogenitas
yaitu kedua kelas dikatakan homogen jika Fhitung ≤ Ftabel dan diukur pada taraf signifikansi
5%.
Uji
homogenitas
dilakukan terhadap hasil pretest kelompok eksperimen
dan
Perhitungan
kelompok
selengkapnya
kontrol.
dapat
dilihat
dari hasil output SPSS sebagai berikut.
kelompok kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Output SPSS Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances
Tabel 4.5
Nilai Ujian Levene Statistic .654
Output SPSS Normalitas Kelompok Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-
Shapiro-Wilk
df1
df2 1 38
Sig. .424
ANOVA
Smirnov a Statistic Nilai_
.136
df
Sig.
Statistic
20 .200*
df
.951
Sig.
20
.388
Pretes *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Nilai Ujian Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
Sig. 0.200* > 0.05, sehingga untuk data hasil
pretes
kelompok
kontrol
juga
dinyatakan
4.422
6379.786
38
167.889
6384.208
39
Sig.
.026
.872
hasil output SPSS dapat
dilihat bahwa nilai Fhitung = 1,23. Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 untuk dk
didapat Ftabel = 2,17. Dari nilai Fhitung
Uji Homogenitas kedua
1
F
pembilang = 19 dan dk penyebut = 19,
berdistribusi normal.
Setelah
M ean Square
4.422
Berdasarkan
Berdasarkan output SPSS, diperoleh nilai
Df
kelompok
berdistribusi
normal,
sampel maka
dan
Ftabel
yang
diperoleh
dapat
disimpulkan bahwa Fhitung < Ftabel (0,026
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
<
2,17),
maka
data pretest kelompok
13
Hasil Respon Siswa
kontrol dan kelompok eksperimen adalah
Respon siswa merupakan apresiasi
homogen.
siswa terhadap segala perlakuan berupa
Uji Hipotesis
model
Untuk
menguji
rumusan
masalah
penelitian yang ketiga tentang perbedaan hasil
belajar
dengan
antara
kelas
kelas
kontrol
independen.
dan
pendekatan
pembelajaran.
dalam
Kriteria
proses
pengkategorian
respon siswa berdasar pada table berikut
eksperimen
digunakan
Selanjutnya
uji-t
uji
ini
menggunakan bantuan SPSS. Berdasarkan hasil output SPSS dari analisis nilai postest dapat ditarik kesimpulan berdasarkan nilai
Tabel 4.7 Kategori Penilaian Angket Respon Siswa
Konversi Nilai 0% ≤ RS < 20% 20% ≤ RS < 40% 40% ≤ RS < 60% 60% ≤ RS < 80% 80% ≤ RS ≤ 100%
Kategori Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
(Modifikasi: Riduwan, 2011: 89)
t hitung diperoleh 1,239 < t tabel dengan derajat kebebasan (dk)((n1 – 1)+(n2 –1)=40–
Berdasarkan rekapitulasi angket respon
2=38) dan taraf kepercayaan 95% adalah
siswa menunjukkan bahwa rata-rata dari
2,02.
semua pertanyaan sebesar 95,3% siswa
Sedangkan
nilai
signifikansi
(2-
tailed) adalah 0,101 > 0,05, artinya tidak
memberikan respon
ada
pembelajaran
perbedaan
signifikan
hasil belajar
siswa antara kelompok eksperimen dengan
Hal
kelompok
dengan
kontrol.
kelompok
memberikan
SDN
media hasil
flashcard yang
sama
lain, TGT
5.
peningkatan
yang
telah
terhadap
dilaksanakan.
ini terbukti dengan adanya 100% kategori
menjawab
(sangat senang
ternyata
pembelajaran
dengan
dengan
pembelajaran konvensional di
Pejagan
terdapat
kata
pembelajaran
menggunakan
kelompok
Dengan
positif
model
menggukan
baik)
siswa
menggunakan
kooperatif media
TGT
flashcard.
Siswa juga merespon sangat baik pada
Meskipun
demikian
kegiatan kooperatif dan berperan aktif
secara
rata-rata
dalam
setiap
tournament
yang
kemampuan kognitif siswa pada kelompok
dilaksanakan dalam pembelajaran dengan
pembelajaran
persentasse
menggunakan
media
mencapai 100%.
Meskipun
flashcard dibandingkan dengan kelompok
demikian, pada item pernyataan tentang
pembelajaran konvensional dengan tingkat
penguasaan materi apakah siswa dapat
pencapaian ketuntasan klasikal mencapai
menjawab
90%.
tournament memperoleh persentase paling
dengan
mudah
pada
saat
rendah yaitu sebesar 70% dengan kategori baik.
14
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
Tabel 4.8
Aktivitas Softskill Kooperatif
Interpretasi Nilai Prosentase Softskill Kooperatif
Aktivitas Softskill dalam penelitian ini mengacu pada keterampilan kooperatif dalam pembelajaran kooperatif.
Adapun
beberapa aktivitas Softskill yang dimaksud dalam penelitian ini antara lain adalah : keterampilan
bertanya,
mengungkapkan
keterampilan
pendapat,
pendapat,
mengambil
giliran
dan
berbagi tugas, dan keterampilan berada dalam tugas. Data keterampilan kooperatif siswa dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan
oleh
dituangkan
dalam
keterampilan terhadap
observer lembar
kooperatif.
yang observasi
Pengamatan
perkembangan Softskill dalam
pembelajaran
kooperatif
ini
dilakukan
hanya terbatas pada kelompok eksperimen. Pengambilan
data
pembelajaran
kooperatif
Softskill
dalam dilakukan
sebanyak dua (2) kali atau dua pertemuan. Analisis dilaksanakan
hasil
lembar
dengan
cara
observasi menghitung
rata-rata skor yang didapatkan pada tiap siswa
dari
didapat. pertemuan
kelima
Rata-rata
keterampilan akhir
merupakan
yang
pada
tiap
rata-rata
dari
seluruh siswa pada pertemuan tersebut. Interpretasi
rata-rata
Kategori
0 ≤ Rs < 25% 25% ≤ Rs < 50% 50% ≤ Rs < 75% 75% ≤ Rs ≤ 100%
Kurang Berkembang Cukup Berkembang Berkembang Baik Berkembang Sangat Baik
keterampilan
menghargai/menerima keterampilan
Prosentase Softskill (Ps)
yang
diperoleh
mengacu pada Tabel 4.8 di bawah ini.
Adapun atau
observasi
Softskill
dari
rekapitulasi terhadap 20
pengamatan perkembangan
siswa
kelompok
ekspermen dalam pembelajaran kooperatif tertuang pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10. Pada pertemuan I, rata-rata persentase perkembangan Softkill memberikan hasil sebesar 60% yang memiliki arti bahwa Softskill siswa mengalami perkembangan kategori “Berkembang Baik”. Sedangkan pada pertemuan II, rata-rata persentase perkembangan Softkill memberikan hasil sebesar 76% yang memiliki arti bahwa Softskill siswa mengalami perkembangan dengan Baik”.
kategori
“Berkembang
Sangat
M . Edy Nurtamam, Ariesta : Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournaments M enggunakan Flashcard sebagai Upaya Peningkatan Softskill dan Hasil Belajar Siswa SD
Tabel 4.9
Tabel 4.10
HASIL OBSERVASI Rekapitulasi PERKEMBANGAN SOFTSKILL PERTEMUAN 1 Observasi Perkembangan Softskill dalam Pembelajaran Kooperati f Pertemuan I Softskill
Nama Siswa
15
A
B
C
D
E
RAYHAN
0
0
1
0
0
HENDRIANI
0
0
1
1
0
LLAH S.R
0
0
1
1
0
LAH HAKIM
1
0
1
1
AN KHADAVI
0
0
1
1
L ZUHDI
0
0
1
1
JumlahNo
Persentas e (%)
Rekapitulasi Observasi Perkembangan Softskill HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN SOFTSKILL PERTEMUAN II dalam Pembelajaran Kooperati f Pertemuan II Softskill
Nama Siswa
A
B
C
D
E
Jumlah
Persentase 100
1 1. 2 2.
20 ALEEM RAYHAN
1
1
1
1
1
5
40 ARYGA HENDRIANI
1
0
1
0
1
3
60
40 AYATULLAH S.R
1
1
1
1
1
5
100
1
2 3. 4 4.
80 ABDULLAH HAKIM
1
1
1
1
1
5
100
0
2 5.
ACH. IVAN KHADAVI 40
1
0
1
1
1
4
80
1
3 6.
AKMAL ZUHDI 60
1
1
1
0
1
4
80
1
AURORA LAILA 100
1
1
0
1
1
4
80
ANDIKA RISQI HASAN 80
1
1
1
1
1
5
100
A RISQI HASAN
0
1
1
1
1
5 7. 4 8.
A KHADAFI
1
1
1
1
1
5 9.
ARJUNA KHADAFI 100
1
1
0
0
1
3
60
10.
BERLIAN WIDORINI
1
0
1
1
1
4
80
BIELKIS MALIKA
1
1
1
0
1
4
80
DIESVITA PUSPITA SARI
0
0
1
1
1
3
60
FAHRUR ROSI
1
1
1
1
1
5
100
FIRDY MAULANA
A LAILA
1
N WIDORINI
1
1
1
1
0
1
1
1
4
80
11.
MALIKA
0
0
1
0
1
2
40
A PUSPITA SARI
0
1
1
1
1
4
80
12. 13.
R ROSI
0
1
0
1
1
3
60
0
1
1
0
1
3
60
MAULANA
0
1
0
1
1
3
60
HANDIKA SAKTI R.P
1
0
1
0
1
3
60
KA SAKTI R.P
1
0
1
0
1
316.
60 HAIKAL TRIO NOVELEA
0
0
1
1
1
3
60
L TRIO NOVELEA
0
1
0
1
1
317.
60 IFFATUR ROHMAH
0
1
1
1
1
4
80
R ROHMAH
1
0
1
1
1
418.
80 IKHTIA RINI NIDIA
0
0
1
1
1
3
60
RINI NIDIA
0
0
0
1
1
219.
40 INAYA ALYA FITIHAH
0
0
1
1
1
3
60
ALYA FITIHAH
0
0
0
1
1
220.
40 MAFSEL ICHWAL P.
0
1
0
1
1
3
60
L ICHWAL P.
1
0
0
0
1
2
JUMLAH 40
7 35%
8 40%
13 65%
16 80%
16 80%
13 65%
12 60%
17 85%
14 70%
20 100%
BAIK
BAIK
SANGAT BAIK
BAIK
SANGAT BAIK
H
TASE TIAP KETERAMPILAN
ORI
CUKUP
CUKUP
14. 15.
PERSENTASE TIAP KETERAMPILAN KATEGORI
SANGAT SANGAT CUKUP BAIK BAIK
TASE DAN KESIMPULAN
PERSENTASE DAN KESIMPULAN
60%
MUAN 1
kesimpulan : BERKEMBANG BAIK
Dengan (A) bertanya, (B) mengungkapkan pendapat, pendapat,
(C) (D)
76%
PERTEMUAN II
menghargai/menerima mengambil
giliran
berbagi tugas, (E) berada dalam tugas.
dan
kesimpulan : BERKEMBANG SANGAT BAIK
Perkembangan Softskill siswa dalam pembelajaran
kooperatif
mengalami
peningkatan sebanyak 16 poin (dari 60% menjadi
76%).
Perkembangan
Secara
Softskill
ringkas,
disajikan
diagram batang di bawah ini.
pada
16
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
Bangkalan.
Meskipun demikian terdapat
peningkatan secara rata-rata kemampuan kognitif
siswa
pembelajaran
pada
kelompok
menggunakan
media
flashcard dibandingkan dengan kelompok pembelajaran konvensional dengan tingkat pencapaian ketuntasan klasikal mencapai 90%. Respon siswa pada pembelajaran kooperatif
TGT
menggunakan
media
flashcard tergolong pada kategori sangat baik dengan tingkat persentase mencapai Gambar 4.1 Perkembangan Softskill Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif
95,3%.
Perkembangan
Softskill
siswa
dalam pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan sebanyak 16 poin (dari 60%
KESIMPULAN
menjadi 76%)
Berdasarkan
hasil yang
diperoleh
dalam penelitian, maka dapat disimpulkan (1) tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar
antara
kooperatif
kelompok
TGT
pembelajaran
menggunakan
media
flashcard
dengan
pembelajaran
konvensional
di
Pejagan
SDN
5
Selanjutnya
bagi
peneliti
selanjutnya
disarankan untuk menggunakan media lain dengan lain
model
yang
pembelajaran
sesuai dengan
kooperatif
kondisi dan
kebutuhan sekolah dan karakteristik siswa dan
mengembangkan
media
flashcard
pada materi lain.
DAFTAR PUSTAKA Farida, Anna. dkk. 2012. Sekolah yang Menyenangkan-Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa. Bandung: Penerbit NUANSA. Huda, miftahul. 2012. Cooperative Learning-Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim, Muslimin dkk. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Isdisusilo. 2012. Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kata Pena. Kartika Sari, Ariesta. 2007. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Subpokok Bahasan Volume Benda Ruang di Kelas X SMA Negeri 19 Surabaya. Khafid, M. dan Gunanto. 2010. Active Mathematics for Elementary School Year 5 Semester 1. Edisi Bilingual 5A. Jakarta: Erlangga. Nur, Mohamad, dkk. 2000. Keterampilan Kooperatif. Buku Ajar Mahasiswa. Universitas Negeri Surabaya Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.