PEMANTAUAN DAN EVALUASI KONSERVASI SUMBER DAYA MINERAL DI DAERAH KABUPATEN KARIMUN, PROVINSI RIAU Oleh : Edie Kurnia Djunaedi, Utoyo dan Sutrisno SUBDIT KONSERVASI ABSTRACT Conservation monitoring and evaluation of mineral resources/reserves was aimed to monitor and evaluate mining recovery, reserve, stripping ratio, other mineral content as well as in increasing of mineral added value and post mining resources. This effort was intended to realize a well, correct, wise, effective and efficient management of mineral resources/reserves to achieve optimum and sustainable advantage for the sake of a large society needs and as a prevention against mineral resources/ reserves dissipation. Monitoring and evaluation area of mineral resources/reserves conservation, administratively, is within Meral and Tebing Districts, Riau Islands Sub-Province, in which a granite mining concession that belongs to PT. Karimun Granite (PT.KG) is situated. The active mine of PT.KG is located at quarry A in which the mining activity was planed to reach a maximum depth of 90 m below sea level. At the time when monitoring activity being done, the mining activity was reaching the depth of 88 m below sea level in which the condition of mining area base was free of water penetration. Although such a fact is real, we suggest the company to have a look through the geologic structures seriously during the implementation of granite mining. Mining recovery is almost 100%, stripping ratio calculation was not done, and the occurrence of other mineral resources was not available. The granite reserve is unlimited because PT. KG’s concession area is situated on granite intrusive area. The reserve calculation was estimated through granite block areas. A feasible mine of quarry was about 60.000.000 tons within the area of 165 ha. The remains of reserve from that of the active mine at quarry A was about 10.000.000 tons as dated up to August 2004. Effort to make mineral resources/reserves optimal was conducted by applying mining techniques by means of enlarging the slope angle and reducing the slope of the bench. The product of PT.KG can be used as “rip-rap” or core material in breakwaters, internal layers for foreshore protection works to prevent the foreshore from abrasion, and also as concrete filler, road base, and coast pilling. SARI Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral dimaksudkan untuk melaksanakan pemantauan dan Evaluasi recovery penambangan, cadangan, stripping ratio, bahan galian lain, peningkatan nilai tambah bahan galian dan sumber daya pasca tambang. Tujuannya mengusahakan terwujudnya pengelolaan bahan galian secara baik, benar, bijaksana, efektif dan efisien agar diperoleh manfaat yang optimal, berkelanjutan bagi kepentingan rakyat secara luas mencegah terjadinya pemborosan bahan galian. Daerah kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral termasuk kedalam Kecamatan Meral dan Tebing, Kabupaten Kepulauan Riau. Di daerah ini terletak Konsesi penambangan batu granit PT. Karimun Granit (PT.KG) Tambang aktif PT.KG terletak di kuari A direncanakan penambangan maksimal mencapai kedalaman 90 meter di bawah permukaan laut. Pada saat pemantauan penambangan telah mencapai kedalaman 88 meter di bawah permukaan laut, keadaan lantai tambang tidak terdapat rembesan air, walaupun demikian strukrur geologi harus menjadi perhatian. Recovery penambangan hampir 100%, tidak dilakukan perhitungan striping ratio dan tidak ditemukan bahan galian lain. Cadangan granit ‘tidak terbatas” karena wilayah PT. Karimun Granit seluruhnya terletak pada daerah intrusi batuan granit. Perhitungan cadangan dibagi blok-blok daerah, cadangan layak tambang pada kuari A adalah 60.000.000 ton untuk daerah seluas 165 ha. Sisa cadangan tambang aktif pada kuari A hingga bulan Agustus 2004 sebesar 10.000.000 ton. Upaya optimalisasi bahan galian dilakukan dengan cara memperbesar sudut lereng penambangan. Batu granit selain digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi, juga digunakan untuk bahan pengisi cor beton, masa dasar pembuatan jalan dan pengurukan pantai. Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-1
1.
PENDAHULUAN
Sumber daya mineral mempunyai sifat tak terbaharui, jumlah dialam sangat terbatas. Sedangkan nilai ekonomis tergantung kemajuan teknologi penambangan dan permintaan pasar, juga pengelolaannya mudah menimbulkan kerusakan lingkungan dan keterdapatannya tak bisa dipindahkan. Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan bahan galian tersebut perlu dilakukan penerapan konservasi, meliputi perumusan kebijakan, pemantauan sumber daya dan cadangan, penambangan dan pengolahan serta pengawasan. Untuk mendukung upaya tersebut di atas, telah dilakukan Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral. Secara administrasi daerah kegiatan termasuk ke dalam Kelurahan Pasir Panjang, Desa Pangke, Kecamatan Meral dan Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Di daerah ini terletak konsesi penambangan batu granit dengan nama PT. Karimun Granit. Secara geografis daerah Kabupaten Karimun terletak pada 113°30’00’’-114°00’00’’Bujur Timur dan 0°35’00’’-01° 10’00’’Lintang Utara (Gambar.1). Suhu udara di daerah ini rata-rata antara 23,1º33.2ºC dan kelembaban udara rata-rata antara 60%-98%. Vegetasi daerah Kabupaten Karimun sebagian berupa hutan sekunder, sebagian dijadikan perkebunan karet, kelapa, cengkeh dan palawija. Pertanian terdiri dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis ternak peliharaan yang adanya umumnya adalah ternak unggas, ayam ras pedaging, petelur, ayam kampung dan itik. Produksi perikanan dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor, umumnya nelayan menggunakan perahu bermotor dan tidak bermotor. 2.
GEOLOGI
Morfologi pulau Karimun pada umumnya bergelombang, terdiri dari pebukitan dan pegunungan yang merupakan sisa-sisa erosi. Kemiringan lereng daerah ini lebih dari 45% dan ditumbuhi oleh hutan primer. Pulau Karimun dan pulau-pulau disekitarnya sebagian besar ditempati oleh batuan granit. Batu ini menerobos batuan gabro, meta hornblende, amphibol dan sekis Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
hornblende. Batuan tersebut diperkirakan berumur dari Karbon sampai dengan Trias. Hasil dari pneumatolisa berupa greisen, turmalin berwarna hitam. Granit yang terdapat di Pulau Karimun adalah granit biotit muscovite. Dekat permukaan banyak terdapat noda-noda coklat tua karena oksidasi besi dan dibagian tertentu ditempati endapan permukaan tua dan muda. Terdapat urat-urat kuarsa yang mengisi ruang sesar dan kekar dengan ketebalan ± 1 cm sampai dengan ± 1 dm. Struktur yang terdapat di tambang ini berupa struktur sesar dan kekar. Struktur kekar cukup rapat, arah kekar yang dominan adalah N 90º E dengan kemiringan yang hampir tegak dan hampir mendatar. Sesar yang diisi urat kuarsa mempunyai jurus dan kemiringan yang sama (Gambar 2) Pelapukan batu granit membentuk lengkungan-lengkungan dan terakumulasi hasil pelapukan yang mencapai beberapa meter ( 3-10 meter) dan dibawahnya terletak batu granit yang segar. Akibat erosi yang terjadi maka terdapat tonjolan-tonjolan batu granit di permukaan. Potensi bahan galian di PT. Karimun Granit mempunyai cadangan batu granit sebesar 40.000.000 ton (Bambang,PPTM,1998). 3.
BAHAN GALIAN
Bahan Galian pada Wilayah Kerja Penambangan P.Karimun dan sekitarnya muncul dari permukaan laut sebelum zaman Tersier. Sejak zaman itu terjadi proses pelapukan dan erosi yang menyebabkan terbentuknya lembahlembah dengan dataran alluvial. Morfologi berupa gunung gunung granit, dataran bergelombang dan sedikit dataran alluvial. PT. Karimun Granit, mempunyai cadangan granit biotit muskovit yang “tidak terbatas”, seluruh wilayah menempati daerah intrusi batuan granit. Perhitungan cadangan dibagi menjadi blok-blok bagian wilayah. Cadangan tertambang yang dikembangkan, dengan perhitungan “Mean Area” saat ini adalah ± 60.000.000 juta ton pada wilayah kuari seluas 165 ha 3.1 Bahan Galian yang ada di dalam dan luar Wilayah Kerja Penambangan. Bahan galian hasil pemercontoan di dalam dan di luar wilayah penambangan di daerah Karimun pada umumnya adalah batuan granit (Tabel.1). Di daerah Teluk Longkap, Kelurahan 49-2
Pongkar, Kecamatan Tebing terdapat danau bekas galian timah (Foto.1). Danau bekas galian timah (kolong) dipergunakan untuk media angkut tongkang-tongkang membawa hasil penambangan granit. Hasil analisis batuan granit (Tabel.2), granit dapat dipergunakan untuk agregat, penyanggah ombak ditepi pantai, abrasi, bahan cor beton dan masa dasar pembuatan jalan. PT. Karimun Granit melakukan eksploitasi semenjak 1972, terletak lebih kurang 30 mil sebelah barat daya negeri Singapura. Daerah Kontrak Karya ini terletak di tiga lokasi, yaitu lokasi A terletak di Kelurahan Pasir Panjang, Karimun Besar, lokasi B di bagian utara pulau Karimun Besar dan lokasi C di Pulau Karimun Kecil. Semula, luas total Kontrak Karya ini 6000 ha. Kemudian setelah pada tahun 1975 ada kegiatan penambangan timah oleh PT Timah, konsesi ini menciut menjadi 4000 ha. Selanjutnya pada tahun 2002 dilakukan penciutan (relinguish) lagi sehingga menjadi 2761 ha. Kegiatan penambangan terletak di lereng sebelah barat Gunung Betina, lebih kurang 500 meter dari Pantai Pasir Panjang. (Gambar 3) Kontrak Karya ini telah diperpanjang izin eksploitasi hingga 30 September 2013, yang semula telah selesai pada tanggal 30 September 2003. Pemegang saham terbesar adalah Group Perusahaan Hong Liong Asia dari Singapura . Unit pengolahan (crushing plant), sarana perbengkelan, perkantoran dan wisma (guest house) terletak di dataran rendah. Pengapalan produksi dilakukan melalui dua pelabuhan (jetty), yaitu pelabuhan B dan pelabuhan C yang saling berhadapan di Pantai Pasir Panjang. Sistem penambangan yang diterapkan PT. Karimun Granit adalah tambang terbuka. Kegiatan penambangan dimulai dengan perencanaan, pembukaan kuari (mine development), pembongkaran, peledakan (Foto.1), pemuatan dan pengangkutan. Kegiatan penambangan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan peralatan, antara lain : Front end loaders, Dump trucks, Excavators, Bolldozer, Drills, Rockbreakers dan Graders (Gambar.4), ditunjang oleh 500 karyawan yang bekerja secara bergiliran selama 24 jam. 4.
PEMBAHASAN BAHAN GALIAN
KONSERVASI
PT. Karimun Granit mempunyai wilayah yang terdiri lokasi A, B dan C. Dari tiga lokasi tambang tersebut, yang aktifhanya pada lokasi A, sementara lokasi B dan C belum ada kegiatan Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
penambangan. Hasil perhitungan menggunakan metoderumus Mean Area pada daerah seluas 165 ha di kuari A saat ini menghasilkan jumlah cadangan layak tambang 60.000.000 ton (Foto.3) Penambangan aktifaktif kuari A, diproduksi sejak tahun 1972 produksi rata-rata saat ini > 400.000/bulan. Hasil produksi berupa bongkah berukuran 1–10 ton dan hasil crusher berukuran 0 – 5 mm ukuran pasir sampai dengan 30 – 150 mm. Produksi terdiri dari 100.000 ton batu granit digunakan untuk mencegah abrasi tepi pantai, sebagai pengisi bahan cor beton, masa dasar pembuatan jalan dan pengurukan pantai. PT. Karimun Granit pernah melakukan pemolesan batu granit untuk keperluan industri bangunan, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga tidak dilanjutkan. Hasil pelapukan batu granit disimpan pada suatu tempat, jika harga pasar membaik dijual atau digunakan untuk reklamasi. Sisa cadangan tambang aktif pada kuari A hingga bulan Agustus 2004 sebesar 10.000.000 ton, pada posisi kedalaman – 88 meter dibawah permukaan laut . Penambangan pada kuari A direncanakan sampai dengan kedalaman – 90 meter dibawah permukaan laut. Penambangan pada kuari A diperkirakan akan selesai sampai dengan kurang lebih 1,5 tahun yang akan datang. Kegiatan penambangan menggunakan kontraktor Petrosea dari Australia, sedangkan untuk produksi loading dilakukan oleh Jeni Prima Putra Indonesia dan ASL dari Singapura. Perhitungan Stripping ratio tidak dilakukan, karena di daerah ini hanya ditempati batu granit. Recovery penambangan dicapai hampir 100% dengan penempatan plant A dekat dengan mulut tambang. Recovery pengolahan juga dicapai hampir 100% karena hasil dari crusher dengan media belt conveyor, langsung ke jetty.A, menghasilkan berbagai ukuran batuan granit sesuai dengan kebutuhan pasar. Hasil produksi batu granit yang dijual ke dalam negeri yaitu ke Bontang, Palembang, Lhokseumawe, Sumatra Utara, Balikpapan, Batam, Bali, Dumai, Padang, Semarang. Bangladesh, Myanmar, Malaysia dan Singapura adalah konsumen luar negeri yang paling besar (Tabel 3) Peningkatan jumlah cadangan pada kuari A telah dilakukan dengan cara memperbesar sudut penambangan setelah penambangan mencapai level –90. Upaya penambangan ini dapat dilakukan, untuk optimalisasi bahan galian. Pada saat tim pemantauan berada di kuari A, penambangan di kedalaman – 88 meter dibawah permukaan laut, tidak terlihat perembesan air laut di batuan granit yang impermeable, hanya 49-3
faktor struktur geologi yang harus menjadi perhatian. Kegiatan penambangan, penghancuran (crusher) dan pengangkutan dilakukan dengan baik. Paska penambangan kuari A direncanakan digunakan untuk Geowisata, Reservoar atau Pelabuhan dalam. Rencana penambangan akan dilanjutkan ke bagian selatan kuari A. Pada wilayah Kontrak Karya ini tidak ditemukan bahan galian lain Terjadi juga pencurian batu granit dari stock hasil crusher di tepi pantai, diangkut dengan perahu menuju tongkang yang siap menampung. kegiatan ini jelas-jelas terlihat dari kantor PT Karimun Granit. 5.
KESIMPULAN
1.
Litologi wilayah PT. Karimun Granit ditempati batu granit, akibat kegiatan intrusi sebelum Tersier, sehingga cadangan batu granit “tidak terbatas”. Kegiatan penambangan tidak dihitungkan stripping ratio Kontrak Karya PT.Karimun Granit telah diperpanjang hingga 30 September 2013. Telah terjadi beberapa kali pergantian pemegang saham dan pemegang saham sekarang adalah Perusahaan Hong Liong Singapura. Upaya optimalisasi bahan galian dilakukan dengan cara memperbesar susut lereng penambangan. Penambangan maksimal direncanakan mencapai kedalaman 90 meter dibawah permukaan laut. Pada saat pemantauan penambangan telah mencapai kedalaman 88 meter di bawah permukaan laut, keadaan lantai tambang tidak terdapat rembesan air. Kegiatan penambangan, pengangkutan dan peremukan (crushing) telah dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah penambangan.
2.
3. 4.
5.
Sudirman, 1998; Kajian Kegiatan Penambangan Batu Granit PT. Karimun Granit di Pasir Panjang Karimun. PPTM,1998 Supriatna Suhala, dkk, 1995; Teknologi Pertambangan di Indonesia, PPTM,1995 Yusuf,H,dkk, 1993; Perekaman Aplikasi Teknologi Penambangan Batu Granit di Pulau Karimun, Riau, PPTM,1993.
DAFTAR PUSTAKA Bambang,Y,dkk,1998; Analisis Transformasi Struktural Pasca Pertambangan PT. Karimun Granit di Pasir Panjang Kabupaten Kepulauan Riau, Provinsi Riau, PPTM,1998
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-4
Gambar.1 Peta Lokasi daerah Karimun
Gambar.2 Peta geologi daerah Karimun dan sekitarnya
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-5
Tabel 1 Hasil pemercontoan granit dan pasir tim Konservasi DIM NO
NO. CONTO
SINGKAPAN
KOORDINAT LONGITUDE LATITUDE
KETERANGAN
103.356944 103.385556 103.374444
1.043417 1.062694 1.064722
103.343333
1.118333
PT. Mutiara Tenggara PT. Wira Penta Kencana Teluk Lekup Kel. Pongkar, kolong bekas PN. Timah PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang PT. Karimun Granite, Desa Pasir Panjang
1 2 3
KG.1 KG.2 KG.3
4
KG.4
Granit Granit Pasir bekas PT. Timah Granit
5
KG.5
Granit
103.347500
1.122222
6
KG.6
Granit
103.347222
1.119722
7
KG.7
Granit
103.347222
1.121111
8
KG.8
Granit
103.349444
1.122222
9
KG.9
Granit
103.350833
1.132500
10
KG.10
Granit
103.350833
1.128611
11
KG.11
Granit
103.352778
1.127222
12
KG.12
Granit
103.350000
1.125278
13
KG.13
Granit
103.350278
1.125278
Foto 1. Kolong bekas penambangan timah di daerah Teluk Longkap
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-6
Tabel.2 Hasil analisis kimia pemercontoan tim Konservasi DIM
Gambar.3 P.Karimun,Aktivitas Kuari A dan Pemecontoan
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-7
Foto.3 AktivitasAktivitas peledakan batuan granit
Gambar.4 Diagram alir kegiatan penambangan granit
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-8
Foto 3 Lokasi A penambangan di kuari A
Tabel 3 Rekapitulasi produksi tahun 1972-2004 TAHUN 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
PRODUKSI (ton) 229,180 315,015 326,620 535,347 704,308 722,228 495,336 678,201 925,674 1,552,652 1,726,733 1,873,693 1,577,061 1,269,027 1,468,222 1,317,938 1,122,076 1,798,901 2,227,794 2,967,410 3,017,196 2,684,525 3,020,719 3,057,333 4,827,058 6,136,318 4,656,128 4,106,929 5,941,393 4,046,822 5,025,513
PENGAPALAN (ton) 159,996 287,649 301,452 512,127 731,568 626,489 627,908 608,473 1,013,882 1,547,447 1,789,061 1,853,743 1,571,505 1,269,971 1,577,700 1,242,026 1,1165,882 1,516,708 2,143,046 2,846,002 2,746,750 3,037,400 3,109,348 3,123,183 4,827,224 6,085,527 4,822,986 3,236,612 5,985,942 4,273,451 3,588,760 49-9
TAHUN 2003 JAN-AUG 2004
PRODUKSI (ton) 3,979,662 2,199,562
PENGAPALAN (ton) 4,864,605 2,272,810
JUMLAH 76,632,574 75,367,233 Sumber: PT.Karimun Granit (Oktober,2004)
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
49-10