Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
PEMANFAATAN LIMBAH SEBAGAI KOMODITI DAUR ULANG YANG MEMILIKI PROSPEK BISNIS THE USE OF WASTE PRODUCT AS A RECYCLING COMMODITY WITH BUSINESS PROSPECT Endah Wartiningsih 1, Dewi Winarni Susyanti 2, Iis Mariam 3 Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta 1,2,3
[email protected] 1,
[email protected] 3
ABSTRAK
IKDU Center di Politeknik Negeri Jakarta adalah Laboratorium untuk mengelola dan mengolah sampah serta produk-produk Inovatif lainnya. Obyek bidikan IKDU Center selama ini memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar bagaimana mengolah sampah organik dan non organik di lingkungannya agar bisa bermanfaat. Pengabdian Ibm Kelompok usaha daur ulang adalah Pelatihan Manajemen pengelolaan sampah tidak hanya terkait dengan pengolahan sampah organik, akan tetapi dampak dari limbah bahan yang dapat dijadikan dan diolah menjadi bahan makanan baru. Adapun alasan dilaksanakannya pelatihan ini adalah masih banyak dari usaha yang mengelolah daur ulang hanya mempunyai pemahaman terhadap pengolahan sampah organik dan an organik saja, padahal ada berbagai macam bahan makanan yang berlimbah dapat dikembangkan dan diolah sehingga menghasilkan makanan yang bervitamin dan berprotein tinggi. Mengolah makanan dari bahan limbah disamping bisa untuk konsumsi sendiri bisa menjadi peluang usaha. IKDU ingin memberdayakan masyarakat salah satu UMKM di Cilember untuk memanfaatkan hasil mengolah bahan limbah menjadi peluang usaha, Limbah yang diolah pada pelatihan ini adalah limbah kacang kedelai diolah untuk dijadikan makanan, setelah diteliti kandungan kadar gizinya yang cukup tinggi. Kulit kacang kedele diolah menjadi “nugget” yaitu sejenis makanan yang biasanya terbuat dari daging ayam atau sapi maupun dari bahan lainnya, namun kali ini dibuat dari limbah kacang kedelai. Pelatihan ini lebih memberikan penekanan dari sisi sosial dan ekonomi kelompok usaha daur ulang di Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Bogor. Lokasi desa Cilember yang memiliki obyek wisata akan lebih prospektif lagi untuk menjadikan hasil olahan ini dijakan komoditi yang bernilai ekonomi. Sehingga peserta juga diberikan pengetahuan tentang pengelolaan usaha, pemasaran, dan administrasi keuangan agar bisa diaplikasikan. Kata Kunci : IKDU Center, Pemberdayaan, Peluang Usaha, Pengolahan Limbah.
ABSTRACT
“IKDU Center” in Politeknik Negeri Jakarta was the laboratory for managing and processing waste and other innovative products. Object shooting “IKDU Center” currently provides training to the community about how to process organic waste and non-organic in the environment in order to be useful. IBM devotion recycling business group is the training of waste management. The training is not only associated with the processing of organic waste but also can be used to be processed into new food ingredients. The reasons for the implementation of the training is still a lot for business than managing recycling have an understanding of the processing of the organic and inorganic trash, eventhough there are a wide variety of foodstuffs that abundance can be developed and processed to produce vitamin and high protein food. Food processing of waste materials in addition for food consumption could be a business opportunity. IKDU want to empower ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
100
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
communities one in Cilember SMEs to utilize the results of processing waste materials into business opportunities. The waste treated in the training was soybeans for food, having researchers the content of nutrients, which is quite high. Leather soybeans processed into nuggets which are kinds of food that is usually made of chicken or beef or other materials, but this time made from soya bean waste. This training is more emphasis on the social and economic groups in the village whose people working recycling waste materials: Cilember, Cisarua District, Bogor. Cilember village located in the tourism area that will be more prospective to empower local people’s economy from increasing product values. Hopefully, the participants can also implement the knowledge given such as business management, marketing and financial administration. Keywords : IKDU Center, Empowerment, Business opportunity, Recycling waste product PENDAHULUAN
Latar Belakang Usaha jasa pengelolaan sampah dan limbah selalu diidentikan dengan mengelola sampah organik dan an organik saja seperti mengelola sampah rumah tangga untuk sampah organic kemudian dijadikan pupuk organic, atau sampah an organik selalu dihubungkan dengan pengumpulan barang-barang yang bisa diolah kembali untuk dijadikan bahan yang bermanfaat. Memang sampai saat ini masalah sampah menjadi masalah yang utama bagi kota-kota besar di Indonesia. IKDU Center di Politeknik Negeri Jakarta adalah Laboratorium untuk mengelola dan mengolah sampah serta produk-produk Inovatif lainnya. Kepedulian IKDU Center terhadap sampah sebagai wujud keprihatinan civitas akademika Politeknik Negeri Jakarta, karena masih belum dikelolanya sampah dengan baik. Sehingga hal ini menyebabkan polusi dan merusak lingkungan. Selain memberikan pengetahuan bagaimana mengolah sampah organik menjadi bermanfaat yaitu menjadi kompos, IKDU bekerjasama dengan mahasiswa terus berinovasi dalam hal pengolahan sampah. Penelitian tentang sampah, khususnya limbah dari bahan makanan seperti sudah dilakukan penelitian oleh mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang meneliti limbah kacang kedele dapat diolah untuk dijadikan makanan, setelah diteliti kandungan kadar gizinya yang cukup tinggi. Konsumsi kedelai di Indonesia dalam setahun mencapai 2,25 juta ton (Kemendagri, 2015). Ini menandakan bahwa konsumi kedelai cukup tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan banyaknya limbah dari kacang kedelei tersebut. Hasil Pengabdian dosen bersama mahasiswa dengan memberikan pelatihan pembuatan nugget dari ayam dan lele organic bagi kelompok masyarakat, ada beberapa kelompok masyarakat yang sudah diberikan pelatihan dan hasilnya bisa dijadikan usaha kecil sehingga dapat memberikan inspirasi untuk membuka usaha bagi masyarakat. IKDU Center mencoba untuk mengajak masyarakat yang bergerak dalam usaha daur ulang untuk menguraikan kondisi ekternal mitra antara lain monografi daerah domisili mitra meliputi tipologi daerah, kondisi dan potensi wilayah, kondisi social dan kondisi ekonomi masyarakat. Kemudian kondisi mitra dari aspek produksi dan manajemen, bentuk usaha mitra. Pemberian pelatihan ini diharapkan dapat memberikan rangsangan bagi masyarakat Cilember agar bisa berinovasi mencari komoditi yang sekiranya memiliki nilai jual atau bisa dibisniskan. TARGET LUARAN
Target dan luaran yang akan diterapkan dalam program IbM ini sesuai dengan solusi yang telah disepakati oleh mitra, adapun target dan luaran tersebut adalah: 1. Tempat usaha tertata dengan baik. ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
101
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
Tempat produksi usaha mengacu pada kaidah-kaidah tempat usaha yang baik sehingga dapat dilihat tidak berantakan. 2. Manajemen Pengelolaan usaha Semua pengeluaran harus dicatatkan sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami dengan baik dalam proses produksi, sehingga dibidang manajemen usaha kedua mitra memiliki pembukuan yang teratur. 3. Keterampilan tenaga kerja perlu ditingkatkan Setiap pegawai diberikan peningkatan keterampilan kerja, khususnya peningkatan rasa serta modelnya, agar bisa dibuat secara inovatif sehingga menarik untuk membeli. Keahlian dan keterampilan dapat dinilai dari cara kerjanya pada saat proses produksi. 4. Pengemasan belum baik dan bagus, terutama dalam memberikan brand/merek. Untuk pengemasan produk harus dilakukan dengan baik, agar bisa bertahan lama dan untuk menghindari kerusakan meskipun tidak menggunakan bahan pengawet, menarik sehingga konsumen akan merasa puas apabila membelinya Sesuai dengan target luaran tersebut diatas yaitu setelah mendapatkan pelatihan ini masyarakat wirausaha diharapkan bisa menata tempat usahanya (produksinya) dengan lebih baik sehingga tidak berantakan, karena dengan penataan yang baik akan berdampak positif bagi usaha, yaitu karyawan bekerja dalam bekerja dan pelanggan atau customer lebih nyaman. Peserta juga diharapkan akan mengelola usahanya lebih profesional dan rapi dengan diberikannya pengetahuan tentang pembukuan dan pemasaran khususnya pengetahuan tentang promosi yaitu bagaimana cara pengemasan produk. Pengetahuan ini nantinya bisa menjadi bekal bagi wirausahawan agar nantinya bisa mengemas produknya lebih menarik pembeli dan diharapkan akhirnya bisa meningkatkan penjualan. Sebagai modal untuk membekali peserta agar bisa memproduksi nugget ini peserta juga diberikan peralatan yaitu, terdiri dari kompor gas, tabung gas, panci, penggorengan, dan beberapa peralatan memasak. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, dikelompok ini diharapkan bisa merealisasikan ketrampilan mengolah limbah kedelai menjadi “nugget” sebagai salah satu produk yang mereka bisniskan. Pelatihan ini juga diharapkan jadi media untuk membangkitkan ide kepada masyarakat wirausaha Cilember, agar bisa berinovasi mengolah limbah dari bahan lain menjadi komoditi yang memiliki nilai ekonomi. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan mereka. KAJIAN MITRA
Analisa Situasi Mitra pemberdayaan masyarakat kali ini adalah UMKM dan masyarakat di Desa Cilember, kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Desa Cilember merupakan salah satu lokasi desa di wilayah puncak, dimana daerah tersebut adalah merupakan salah satu tujuan wisata. Tempat wisata yang ada di daerah Cilember adalah, taman Matahari dan Curug Cilember. Seperti layaknya lokasi wisata yang lain masyarakat disekitar memanfaatkan kunjungan wisatawan dengan berdagang di sekitar lokasi wisata. Masyarakat berdagang makanan, minuman, dan kerajinan. Salah satu ciri khas kerajinan dari Cilember adalah kerajinan bunga hias terbuat dari limbah kulit kayu. Melihat potensi tersebut IKDU Center ingin memberikan alternatif tambahan bagi masyarakat Desa Cilember yang ingin berwirausaha atau menambah dagangan mereka dengan membuat makanan dari bahan limbah yang masih memiliki nilai gizi. Bagaimana mengelola usaha dengan baik juga diberikan seperti pengetahuan dalam pemasaran serta administrasi pembukuan secara sederhana juga diberikan karena itu merupakan kebutuhan yang perlu diberikan kepada masyarakat sesuai survey kebutuhan mitra yang telah dilakukan sebelumnya oleh tim.
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
102
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
Gambar 1. Kerajinan dari Limbah Kulit Kayu
Pelatihan pengolahan limbah yang ingin diberikan kepada masyarakan Desa Cilember kali ini adalah mengolah limbah kedelai. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sumber protein nabati, maka dapat digunakan untuk memanfaatkan semua bagian dari kacang kedelai, yaitu kulit ari kedelai. Kulit ari ini dapat dipisahkan dari daging biji kedelai karena dapat menghambat proses fermentasi. (hanifa: 2014). Karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi, maka dapat dijadikan alternatif untuk pengadaan gizi sebagai lauk pauk dalam bentuk nugget kulit kacang kedeleai, bahkan dapat dijadikan snack tanpa nasi. Bahan makanan ini merupakan sebuah inovasi snack yang memiliki nilai jual tinggi. Karena berbahan dasar Tepung Karla, yaitu kulit ari kedelai yang merupakan hasil samping pengolahan biji kedelai, snack ini akan menjadi snack unik dan menyehatkan. Produk nugget sampai saat ini masih sangat sedikit sekali, dengan harga bersaing dengan produk nugget yang sudah ada, sehari hanya menghasilkan 1520 bungkus, perbungkusnya 8 buah dengan harga jual Rp. 5.000,
Gambar 2. Limbah Kedelai Keterbatasan produksi sampai saat ini masih belum maksimal dalam pembuatannya, keterbatasan produk ini disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Faktor tempat usaha serta peralatan produksinya 2. Manajemen usaha tidak dikelola dengan baik, tidak ada pencatatan atau pembukuan. 3. Pengemasan Produknya juga tidak menarik. Untuk memperoleh hasil yang maksimal , maka masih perlu ditingkatkan Produksinya. Baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Permasalahan Mitra Produksi Nugget dari bahan baku limbah dapat meningkat apabila dilakukan dengan baik dan didukung oleh peralatan yang memadai, tempat kerja yang layak serta manajemen usaha ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
103
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
serta pemasaran yang baku. Keadaan ini menunjukkan bahwa mitra IbM masih belum mampu membuat produksi yang memuaskan. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Pengelolaan dan tempat kerja belum tertata dengan baik. 2. Peralatan belum lengkap 3. Keterampilan tenaga kerja perlu ditingkatkan 4. Pengemasan belum baik dan bagus, terutama dalam memberikan brand/merek. 5. Manajemen usaha seperti pencatatan setiap transaksi belum menerapkan pembukuan, belum pernah mengetahui secara pasti keuntungan atau kerugian dari setiap produksi yang dihasilkan. METODE PELAKSANAAN
Sosialisasi Pelaksaaan aktivitas pengabdian kepada masyarakat melalui Program IbM didahului dengan sosialisasi sebagai upaya pendekatan antara pelaksanan dengan pihak kelompok usaha daur ulang makanan sehat VItfood dan PSA dengan harapan akan terjalin hubungan kerja yang baik yang dilandasi oleh kepentingan yang sama yaitu untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha. Tim pengabdian berkoordinasi dengan perangkat Desa, menanyakan tentang apa yang bisa diberikan oleh Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta kepada masyarakat di Desa Cilember. Salah satu yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah pembinaan terhadap para pelaku usaha kecil. Masyarakat Desa Cilember cukup memiliki peluang untuk meningkatkan jenis usaha mengingat di Desa ini terdapat lokasi wisata yang tentu saja ada kunjungan wisata. Sehingga masukan dari dunia pendidikan sangat diperlukan untuk mengisi peluang tersebut. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan pelatihan ini namun mengingat keterbatasan peralatan hanya memberikan kesempatan kepada 10 orang, dan dibagi menjadi 2 kelompok. Pelatihan pengolahan limbah kulit kedelai (ampas tahu) diajarkan oleh tim. Adapun bahan dan alat serta cara pengolahan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Bahan dan Alat Pelatihan Pengolahan “Nugget” Limbah Kedelai BAHAN ALAT - Kompor - Loyang - Ampas tahu kedelai - Food processor/Blender - Daging ayam - kecap asin - Wadah Stainless - Talenan - Tepung sagu - Keju - Penggorengan - Sendok - Rempah - Kecap asin - Panci - Codet - Telur - Minyak wijen - Sarung tangan -Timbangan - Sayuran - Tepung terigu - Panci pengukus - Pisau - Minyak goreng - Tepung panir CARA PENGOLAHAN: 1. Cuci semua bahan 2. Bumbu : - Giling : bawang merah, bawang putih, lada - Tumis bumbu diatas dengan margarin dan minyak panas 3. Giling ayam dengan food processor/blender hingga halus 4. Giling sayuran 5. Campurkan : kulit ari kedelai, ayam yang telah halus, bumbu, sayuran, tepung sagu, telur, minyak wijen, kecap asin, gula, garam 6. Kukus adonan hingga ¾ matang 7. Potong adonan dan gulingkan ke dalam putih telur dan tepung panir 8. Goreng adonan hingga berwarna keemasan Sumber: data primer diolah
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
104
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
Dokumentasi kegiatan pelatihan pengolahan limbah:
Pemberian Peralatan Kerja. Peralatan kerja yang memadai akan mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja. Kondisi saat ini tanpa peralatan yang memadai, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan produksi. Pemakaian alat yang baik akan mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas. Peralatan yang diberikan kepada peserta sebagai modal untuk memproduksi “nugget” ini yaitu: - Kompor Gas - Tabung Gas - Panci - Loyang - Food Processor - Penggorengan, dll Di bawah ini adalah dokumentasi penyerahan peralatan kepada peserta pelatihan.
Pelatihan Manajemen Usaha serta pengelolaan usaha Pelatihan didahului dengan memberikan pengetahuan kepada peserta tentang pentingnya mengelola usaha secara profesional dan membentuk kelompok usaha yang berbadan hukum seperti membentuk koperasi karena akan memudahkan pedagang atau wirausaha kecil untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah atau untuk keperluan penambahan modal usaha. Pemberian pengetahuan selanjutnya kepada peserta adalah tentang pentingnya penataan ruang usaha, cara pengemasan dan pemberian merk. Pada saat survey tim melihat bahwa para pedagang kurang memperhatikan hal ini, sehingga dalam pelatihan ini narasumber memberikan masukan tentang pentingnya menata tempat usaha agar memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Bagaimana sebaiknya mengemas produk agar menarik serta cara memberikan merk dagang, hal yang merupakan bagian dari pemasaran ini juga diberikan kepada peserta, dengan ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
105
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
harapan setelah mereka diberikan pengetahuan tentang hal tersebut bisa diimplementasikan dalam dagangan mereka. Pengetahuan tentang cara pencatatan keuangan atau keluar masuk uang secara sederhana juga diberikan kepada peserta. Biasanya usaha kecil kurang memperhatikan masalah pencatatan keuangan usaha, padahal ini harus dilakukan secara tertib dan teratur serta benar. Sehingga akan mengetahui bagaimana perkembangan usahanya, disamping itu pencatatan keuangan sangat dibutuhkan apabila mereka mengajukan pendanaan dari pihak perbankan, karena salah satu persyaratan pengajuan kredit diantaranya adalah tentang pembukuan atau pencatatan keuangan. Pengelolaan usaha dengan baik seperti memperhatikan penataan tenpat usaha, pengemasan produk, dan pencatatan keuangan yang rapi akan memperlihatkan keprofesionalan dalam mengelola usaha dan berdampak baik lainnya yaitu memberikan kepercayaan dan kepuasan pada konsumen. Pelatihan selanjutnya adalah mengajari peserta untuk mengolah limbah kedelai menjadi “nugget”. Instruktur adalah binaan dari IKDU Center. Mengolah limbah kedelai menjadi komoditi yang bisa dikonsumsi melalui ini dihasilkan dari serangkaian percobaan yang sudah dilakukan. Setelah sebelumnya berhasil mengolah Lele menjadi “nugget” dan memberikan pengetahuannya pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cikande bersama Jurusan Administrasi Niaga pada tahun 2014, dan tahun 2016 mengolah limbah kedelai menjadi “nugget” diberikan pelatihan kepada beberapa penggerak UMKM di desa Cilember, Kec. Cisarua, Kabupaten Bogor. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya berhenti sampai pelaksanaan pelatihan, namun tim akan melakukan kunjungan secara berkala untuk mengetahui bagaimana implementasi dari pelatihan pada masyarakat wirausaha di Desa Cilember, Kec. Cisarua, Kabupaten Bogor Tabel 2. Proyeksi Keuntungan Produksi “NUGGET” Limbah Kedelai Biaya Tetap:
Rp. Rp. Rp.
3.750.000,00 78.000,00 6.250.000,00
-biaya bahan baku dan biaya operasional lainnya (untuk 1200 bungkus) -biaya tetap/bulan
Rp.
16.500.000,00
Rp.
78.000,00
Total biaya operasional
Rp.
16.578.000,00
-Investasi Alat -Biaya tetap/bulan Biaya Bahan Baku (untuk 600 bungkus)
Biaya Operasional:
Harga pokok produk/bungkus
Rp.
Harga jual produk/bungkus Keuntungan/bungkus
Rp. Rp.
Keuntungan/bulan (600bungkus x 2) Sumber: Data Primer Diolah
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
Rp.
13.815,10
20.000,00 6.184.90
7.421.880,00
106
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
Skedul acara pelatihan bisa dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3 Jadwal Pelatihan Kelompok Daur Ulang Desa Cilember WAKTU ACARA INSTRUKTUR Pembukaan 08.00-08.30
08.30-09.30 09.30-10.30
-Ketua P3M PNJ
Dr. Tossin Alamsyah
-Ketua Jurusan
Titik Purwinarti, M.Pd
-Koordinator Kegiatan
Endah Wartiningsih, SE, MM
-Pengelolaan Usaha Berbadan Hukum
14.00
-Fortuna Zain, SE, M.Si
-Administrasi Keuangan dan Pemasaran
-Wahyudi Utomo, S.Sos,M.Si
- Pelatihan pengolahan sampah An organik
-Ninggarwati
10.30-12.00 -Pembuatan “Nugget” Limbah Ampas Tahu (kedelai) 13.00-14.00
-Dr. Nining Latianingsih, SH
Tanya Jawab dan Roleplay
-Dini Hanifa Tim Narasumber
Penutupan Sumber: IbM, Kelompok Daur Ulang, 2016
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di Desa Cilember, Kecamatan Cisarua kabupaten Bogor ini adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat telah mendapatkan pengetahuan tentang manajemen pengelolaan dan tempat kerja belum tertata dengan baik. 2. Permasaahan belum lengkapnya peralatan untuk berproduksi teratasi dengan sumbangan dari tim pengabdian. 3. Masyarakat diharapkan lebih memiliki keterampilan dalam bekerja setelah mendapatkan pelatihan. 4. Pemberian pengetahuan pemasaran terutama berkaitan dengan pengemasan dan pemberian brand/merek. Serta pengetahuan manajemen usaha pencatatan pembukuan diharapkan bisa diterapkan. Saran
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat bermanfaat untuk pemberdayaan mereka baik dari aspek ketrampilan maupun pengetahuan terutama berkaitan dengan merangsang masyarakat untuk berinovasi mengembangkan komoditi yang bisa meningkatkan pendapatan mereka atau yang bisa menjadi peluang bisnis (usaha) sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Kegiatan seperti ini perlu terus dilaksanakan.
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
107
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Penerbit Alfabeta Departemen Perdagangan RI. 2008. Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia, 2009 – 2013, studi Industri Kreatif Indonesia.
Husen, Idham Muhammad, dkk. 2008. Siobi: Pembuatan Siomay Berbahan Dasar
Tepung Ubi Sebagai Alternatif Jajanan Diet. PKM-K. Bogor : IPB. Kuriawan, dkk. 2011. Pemanfaatan Kulit Kedelai untuk memproduksi sprinkle kaya zat besi untuk mengatasi masalah defisiensi zat besi di Indonesia. Bogor : IPB Nugrayasa, Oktavio. 2015. Problematika Harga Kedelai. Kemendagri dalam www.sektab.com. (diakses 30 Oktober 2015)
ISSN Cetak : 2541-6014 ISSN Online : 2541-6022 Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
108