perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SKRIPSI
Oleh :
ALIP NASRUL HIDAYAT K 7408034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Oleh : ALIP NASRUL HIDAYAT K 7408034
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJU
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK ALIP NASRUL HIDAYAT. K 7408034. PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012. Tujuan yang hendak diinginkan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret, (2) untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot, (3) untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, dengan menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Sumber datanya adalah informasi, lokasi dan dokumentasi atau arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode, sedangkan analisis menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan free hotspot area dalam mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS adalah: (1) Hotspot sebagai akses ke sumber belajar, (2) Hotspot untuk perkembangan pengetahuan, (3) Hotspot untuk menjadikan belajar lebih kreatif. Hambatan yang ada yaitu : (1) bandwidth belum dapat mengimbangi dari jumlah pengguna, (2) lokasi tempat titik sinyal hotspot masih ada yang belum terorganisir dengan baik, (3) blankspot masih saja terjadi diberbagai tempat. Upaya yang dilakukan adalah : (1) penambahan bandwidth sehingga dapat lebih tinggi dari pada pengguna, (2) Penyatuan SSID yang dahulu banyak menjadi satu SSID saja, (3) Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system) yang digunakan untuk mengetahui dan meminimalisir adanya blankspot. Kata kunci: free hotspot area, pembelajaran, mahasiswa pendidikan ekonomi.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Alip Nasrul Hidayat. K7408034. THE USE OF FREE HOTSPOT AREA FOR THE LEARNING OF THE STUDENTS OF ECONOMICS EDUCATION, THE FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION, SEBELAS MARET UNIVERSITY. Skripsi: Surakarta. The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012. The objectives of this research are to investigate: (1) the use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University; (2) the constraints encountered by the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University to the use of the free hotspot area; and (3) the efforts to be done to deal with the constraints to the use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret university. This research used the embedded single qualitative research method. The data sources of the research were information, location, and documentation or archives. The samples of the research were taken by using the purposive sampling technique and snowball sampling technique. The data of the research were gathered through in-depth interview, observation, and documentation. They were validated by using data source and data gathering method triangulations and were then analyzed by using the interactive technique of analysis. The results of the research are as follows: 1) The use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University includes the following: (a) It functions as one of the accesses to the learning resources; (b) It is used for their knowledge expansion; and (c) it makes the students possible to study more creatively. 2) The constraints encountered by the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University to the use of the free hotspot area are as follows: (a) the capacity of the bandwidth of the free hotspot area is not balanced with the number of its users; (b) some locations of the access point of the free hotspot area have not been organized well; and (c) blank spots often occur in several area. 3) The efforts to be done to deal with the constraints to the use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education include the following: (a) the increase of the bandwidth so as to accommodate and even to exceed the number of its users; (b) the on-going unification of the available Set Service Identifiers (SSID) to a single SSID only; and (c) the setting up of wireless distribution system (WDS) in order to know and minimize the occurrence of blank spots.
Keywords: free hot spot areas, learning, and the students of Economics Education commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ berikanlah sesuatu yang terbaik untuk orang lain dan bergunalah untuk orang lain, janganlah selalu menjadi beban untuk orang lain, karena hidup Cuma sekali” (Penulis)
“ Selalu lihatlah ke atas, karena tidak ada harapan jika melihat di bawah “ (Penulis)
“…sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Alam Nasyrah: 5 dan 6)
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada : Bapak, Ibu dan Adik tercinta atas dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan memotivasi sampai saat ini. Irfan DA, Andis PH, Bagoes IK, Dedi W, Ani, Aish, Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh teman-teman PAP atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Almamater UNS
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh peneliti untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hambatan dan kesulitan yang peneliti hadapi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 3. Drs. Ign Wagimin, M.Si., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana. 4. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran. 5. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik. 6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis. 7. Dr. Heri Sawiji, M.Pd, selaku pembimbing akademis penulis yang telah memberikan semangat untuk menyusun skripsi. 8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh kuliah. 9. Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 10. Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan memotivasi sampai saat ini. commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Irfan, Andis, Bagoes, Dedi, Ani, Aish, Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh teman-teman PAP atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta,
Juli 2012
Peneliti
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
v
HALAMAN REVISI ......................................................................................... vi HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vii HALAMAN ABSTRACT ................................................................................. viii HALAMAN MOTTO ........................................................................................ ix HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................
x
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Perumusan Masalah ......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................
5
LANDASAN TEORI ........................................................................
6
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang relevan ...........................
6
1. Hakekat Belajar ........................................................................
6
a. Pengertian belajar ………………………………………….
6
b. Ciri-ciri belajar .....................................................................
7
c. Unsur-unsur belajar ..............................................................
8
d. Tujuan belajar .......................................................................
9
e. Sumber belajar ...................................................................... 9 commit to user 2. Pembelajaran ............................................................................. 10 xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pengertian pembelajaran ..................................................... 10 b. Ciri-ciri pembelajaran........................................................... 10 c. Tujuan pembelajaran .......................................................... 11 d. Media pembelajaran ............................................................. 11 3. Internet ..................................................................................... 12 a. Pengertian internet ................................................................ 12 b. Macam-macam tipe internet ................................................. 12 c. Penggunaan internet ............................................................. 16 4. Free Hotpot ...........................................................................
17
a. Pengertian hotspot .............................................................
17
b. Akses hotspot ....................................................................
18
c. Ancaman hotspot ...............................................................
19
d. Teknologi jaringan Wi-Fi ..................................................
20
e. Mode jaringan WLAN.......................................................
20
f. Komponen-komponen pada WLAN .................................
21
g. Keamanan jaringan WiFi...................................................
22
h. Hambatan Akses melalui Hotspot .....................................
23
i. Keunggulan dan kelemahan jaringan WiFi .......................
24
5. E-Learning ............................................................................... 24 a. Pengertian E-Learning ......................................................... 24 b. Bahan belajar E-Learning .................................................... 26 c. Jenis-jenis E-Learning .......................................................... 27 6. Email ...................................................................................... 29 B. Hasil penelitian yang relevan ......................................................... 30 C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34 A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34 B. Bentuk Strategi Penelitian ............................................................ 34 C. Sumber data .................................................................................. 36 D. Teknik sampling ............................................................................ 37 to user E. Teknik Pengumpulancommit Data ............................................................ 38 xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Faliditas data ................................................................................. 39 G. Teknik analisis data ...................................................................... 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45 A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 45 B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................... 58 1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 58 2. Hambatan-hambatan
yang
ditemui
oleh
mahasiswa
pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 63 3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 65 C. Pembahasan .................................................................................. 68 1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 69 2. Hambatan-hambatan
yang
ditemui
oleh
mahasiswa
pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 73 3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 75 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 78 A. Simpulan ....................................................................................... 78 B. Implikasi ....................................................................................... 78 C. Saran ............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Keranga Berfikir .............................................................................. 33 Gambar 2. Model Analisis Interaktif ................................................................ 42 Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian ............................................................... 44
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan Ekonomi ..... 46
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian ............................................................................ 84 Lampiran 2. Struktur Organisasi Program Studi P.Ekonomi .............................. 85 Lampiran 3. Ruang Kerja Dosen ......................................................................... 86 Lampiran 4. Data Prasarana ................................................................................ 87 Lampiran 5. Data Prasarana yang Menunjang .................................................... 89 Lampiran 6. Gambar ........................................................................................... 90 Lampiran 7. Pedoman Wawancara Ketua Prodi P. Ekonomi FKIP UNS ........... 92 Lampiran 8. Field Note ....................................................................................... 93 Lampiran 9. Pedoman Wawancara ICT .............................................................. 91 Lampiran 10. Field Note ..................................................................................... 92 Lampiran 11. Pedoman Wawancara mahasiswa P.Ekonomi .............................. 98 Lampiran 12. Field Note ..................................................................................... 99 Lampiran 13. Struktur Organisasi ICT FKIP UNS ............................................ 111 Lampiran 14. Perijinan ....................................................................................... 111
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pemanfaatan teknologi internet mulai berkembang pesat dari tahun 1997-an dan sampai dengan saat ini. Akan tetapi dulu pemanfaatan teknologi
masih
didominasi
oleh
lembaga
tertentu
seperti
perbankan,
perdaganagan, media massa, atau kalangan industri. Bila dilihat dari potensinya, dalam waktu yang akan datang mungkin saja lembaga pendidikan akan mendominasi. Seiring dengan perkembangan saat ini, pemanfaatan internet untuk pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang dan sekarang internet dalam hal pendidikan juga digunakan sebagai media pengajaran e-Learning (Electronic Learning) dan didefinisikan sebagai sebuah penerepan teknologi informasi dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan akan informasi membuat orang harus meng-update informasi setiap saat, maka teknologi sekarang menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instant untuk merealisasikan hal tersebut. Free hotspot atau Wi-Fi (Wireles Fidelity) adalah suatu teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel atau sering di sebut nirkabel, yaitu menggunakan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromaknetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakaiannya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Gelombang elektromaknetik yang dipakai yaitu gelombang radio dan infra merah melakukan komunikasi data dengan menyalurkan data dari satu titik ke titik lain dengan frekuensi tertentu. Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang biasa kita lihat yaitu banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana wireless yang digunakan dalam hal akses internet.Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet saja akan tetapi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel diperusahaan, dikantor dan tempat-tempat tertentu. Kerena itu banyak orang commit to user mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi tersebut 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 memberikan kebebasan kepada para pemakainya untuk mengakses internet dan mentransfer data dari tempat mana saja yang bertanda free hotspot. Jadi free hotspot atau Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Akses internet kini kian berkembang pesat dan membuat banyak orang manggunakannya sebagai alat atau media untuk mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkannya dan juga berhubungan satu dengan yang lainnya. Eksistensi dari free hotspot atau Wi-Fi ini tentu memiliki kelemahan dan kelebihan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan akan tersaji ketika menggunakan fasilitas tersebut dan disisi yang lain, fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses hal-hal yang diluar jalur pendidikan. Misalnya, pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar-gambar, cerita-cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak fokus pada kuliah yang sedang dijalaninya. Merebaknya
fasilitas
hotspot
diberbagai
tempat
menimbulkan
permasalahan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini diiringi dengan perubahan sikap pada nilai-nilai pendidikan yang seharusnya ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup manusia, dalam hal ini adalah mahasiswa yang banyak dipengaruhi oleh fasilitas internet yang ada. Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang menggunakan akses internet. Mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet, ibaratnya sedetik saja mereka tidak bisa lepas dari internet. Bagi mahasiswa internet merupakan media yang dapat digunakan untuk mengakses tugas yang diberikan oleh para dosen, bahkan mungkin juga mengembangkan diri dengan membentuk jaringan. Bahkan kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan. Di dalam dunia kampus, perkembangan teknologi free hostpot telah merajalela. Hal ini bisa dilihat pada access point (AP) yang dipasang pada setiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya bermodal laptop ataupun handphone commit to user kita dapat menikmati teknologi yang telah memiliki fasilitas wereless maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 internet kapanpun dan dimanapun. Seperti yang kita tahu sekarang laptop bukan merupakan barang yang mewah bagi sebagian mahasiswa. Laptop seperti kata “wajib” bagi mereka dan hal itu karena laptop digunakan sebagai kebutuhan primer untuk menjalani aktifitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di kampus. Penyediaan layanan ini dimaksudkan terutama untuk memudahkan aktivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk mengakses seluruh spektrum sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan oleh Universitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini menunjang mahasiswa, dosen dan staff yang bekerja disetiap bidang di kampus Universitas Sebelas Maret dalam kegiatannya. Mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber dari internet sebagai bahan atau referensi tugas dan diskusi, juga dapat mengembangkan pengetahuan akan dunia pendidikan, serta dapat mencurahkan pandangan-pandangan mereka tentang segala sesuatu melalui fasilitas blogspot, yang pada akhirnya berkembang dan menjadi objek diskusi di internet bahkan juga untuk E-Learning (Electronic Learning). Selain itu, infrastruktur Wi-Fi juga digunakan untuk mendukung sistem informasi manajemen (SIM) Universitas. Seluruh aktivitas akademik dan staff Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan didalam kampus secara gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminial PC maupun jaringan tanpa kabel (wereless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya didalam kampus. Penyediaan fasilitas Wi-Fi atau jaringan tanpa kabel ini ditujukan bagi mereka yang memiliki laptop, PDA, handphone(ada fasilitas wereless), Ipad, dll. Layanan akses jaringan Universitas Sebelas Maret berpusat di PusKom (Pusat Komputer) dan Gedung-gedung yang ada di FKIP dipasok internetnya dari PusKom tersebut. Berdasarkan yang peneliti lihat sekilas, bahwa mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret kebanyakan telah menggunakan fasilitas Wi-Fi yang ada untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, mengembangkan jaringan, juga untuk membuat tulisan, dan untuk E-Learning walaupun di FKIP to useruntuk pembelajaran e-Learning, sendiri nampaknya belum dapatcommit digunakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 dikarenakan keterbatasan sarana dan infrastruktur yang ada belum begitu mencukupi. Selain itu, free hotspot juga digunakan untuk mengakses hal-hal diluar pendidikan. Sebagai contoh yaitu dipenggunaan fasilitas internet tidak serta merta memberikan dampak positif, disamping penggunaannya yang mudah dan praktis, internet juga membawa dampak yang negatif bila penggunanya menyimpang. Apabila internet saat ini telah banyak digunakan oleh mahasiswa, sehingga apabila penggunaannya bersifat negatif maka akan terjadi penyimpangan pada sikap maupun perilaku mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sehingga mengangkat judul skripsi yaitu: ”Pemanfaatan Free Hotspot Area Dalam Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret”
B. Rumusan Masalah Dalam suatu penelitian, yang sangat segnifikan untuk dapat memulai penelitian adalah adanya masalah yang akan diteliti. Menurut Arikunto, agar dapat dilakukan penelitian dengan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan masalah dengan jelas, sehingga akan jelas darimana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa (Arikunto, 1996:19). Berdasarkan uraian tersebut dan berdasar latar belakang yang sudah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana pemanfaatan free hotspot
dalam meningkatkan pembelajaran
mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret? 2.
Hambatan-hambatan apakah yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot?
3.
Upaya apakah yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 C. Tujuan Penelitian Iskandar (2008:167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot . 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatanhambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?
D. Manfaat Penelitian Setelah dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan membawa manfaat yaitu: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang teknogi khususnya yang berkenaan dengan pemanfaatan free Hotspot dalam pelayanan pendidikan sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti berupa fakta-fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya, kritis, dan analisis penelitian sehingga peneliti memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian tersebut dan khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang yang diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Hakekat Belajar a. Pengertian Belajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or streng thening of behavior through experiencing). Sesuai dengan pengertian diatas meka belajar merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Menurut Sardiman A.M (2001:20), “Belajar adalah upaya perubahan tingkat atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya”. Sementara itu menurut Ngalim Purwanto (2002:84): Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, sehingga perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang. Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikemukan hal-hal penting tentang belajar adalah perubahan yang terjadi karena adanya suatu pengetahuan, pengalaman, proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, suatu proses perubahan tingkah laku seseorang, dilakukan berualang-ulang dan suatu proses mendengar, meniru dan lain sebagainya. commit to user 6
proses yang
membaca, mengamati,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 b. Ciri-ciri Belajar Pada hakekatnya belajar adalah menunjukkan ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, dan sebagainya), (Hilgard dan Gordon dalam oemar, 2005:48). Dengan pengertian tersebut, maka belajar sesungguhnya memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu, yaitu: 1) Belajar berbeda dengan kematangan Pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku. Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya pengaruh dari latihan, maka dikatakan bahwa perkembangan itu adalah barkat kematangan (maturation) dan bukan karena belajar. Bila prosedur latihan (training) tidak secara cepat dapat mengubah tingkah laku, maka prosedur tersebut bukan penyebab yang penting dan perubahan-perubahan tak dapat diklasifikasikan sebagai belajar. Memang banyak perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kematangan, tetapi juga tidak sedikit perubahan tingkah laku yang disebabkan interaksi antara kematangan dan belajar. 2) Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental Perubahan tingkah laku juga dapat terjadi, disebabkan oleh terjadinya perubahan fisik dan mental karena melakukan suatu perbuatan berulangkali yang mengakibatkan badan menjadi letih/lelah. Sakit atau kurang gizi juga dapat menyebabkan tingkah laku berubah, atau karena mengalami kecelakaan tetapi hal ini tak dapat dinyatakan sebagai hasil perbuatan belajar. Gejala-gejala seperti kelelahan mental, konsentrasi menjadi kurang, melemahnya ingatan, terjadinya kejenuhan, semua dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya berhenti belajar, menjadi bingung, rasa kegagalan, dan sebagainya. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat digolongkan sebagai belajar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 Jadi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh perubahan fisik dan mental bukan atau berbeda dengan belajar dalam arti sebenarnya. 3) Ciri belajar yang hasilnya relative menetap Hasil belajar dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar berlangsung dalam bentuk latihan (practice) dan pengalaman (experience). Tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa perilaku (performance) yang nyata dan dapat diamati. c. Unsur-Unsur Belajar Ada empat unsur yang ada dalam belajar,yaitu: 1) Motivasi Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar dan bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar. 2) Media Belajar Media belajar merupakan suatu unsur yang penting. Dengan media belajar, seseorang dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, penentuan media belajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini adalah hasil–hasil yang diharapkan, misalnya berupa pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman lainnya. 3) Alat bantu belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu seseorang
melakukan perbuatan belajar, sehingga
kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan berbagai alat, maka dalam belajar akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hematcommit waktu to danuser tenaga hasil belajar lebih bermakna.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 4) Suasana belajar Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat yang tinggi untuk belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai tidak tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif. Karena itu, dalam belajar tiap individu mempunyai cirri khas sendirisendiri dan nantinya dapat menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan menggairahkan bagi diri mereka sendiri. d. Tujuan Belajar Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh pembelajar. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapainya oleh pembelajar setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran (instructional goals) dan tujuan belajar (learning objectives) berbeda, namun berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya. e.
Sumber belajar Menurut Rusman (2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu
komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Berbeda dengan pendapat diatas, menurut Yusufhadi Miarso (2005) mengutarakan bahwa konsep dasar sumber belajar yaitu, “…sumber belajar dalam pembelajaran termasuk orang (penulis buku, prosedur media, dan lain-lain), pesan (yang tertulis dalam buku-buku atau tersaji lewat media), media (buku, program
control,
radio,
dan
lain-lain),
cara-cara
tertentu
dalam
mengolah/menyajikan pesan, serta lingkungan dimana proses pendidikan itu commit to user berlangsung”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah suatu proses mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung dimana semua yang terkait didalamnya seperti orang, buku, pesan, lingkungan, dan lain-lain dapat disebut sebagai sumber belajar. 2. Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsureunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengarui mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru/dosen, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, slide, audio, dll. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga kompter. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar dan ujian serta lainnya. Pembelajaran tidak terbatas dalam ruang saja. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di internet, dll. b. Ciri-ciri pembelajaran Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu: 1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus. 2) Kesalingketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada system pembelajaran. 3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan yang alami (natural). Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar pembelajar dapat belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar pembelajar belajar secara efektif dan commit to user efisien. Dengan proses mendesain sistem pembelajaran si perancang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 membuat rancangan untuk memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut. c. Tujuan Pembelajaran Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Didalamnya terkandung tujuan yang menjadi target
pembelajaran
dan
menyediakan
pilar
untuk
menyediakan
pengalaman-pengalaman belajar. Untuk merumuskan tujuan pembelajaran kita harus mengambil suatu rumusan tujuan dan tingkah laku pembelajar yang spesifik dan mengacu ke tujuan tersebut. Suatu tujuan pembelajaran seharusnya memenuhi criteria sebagai berikut: 1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar. 2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku pembelajar dalam bentuk dapat diukur dan diamati. 3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki. d. Media Pembelajaran Menurut Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996, Gagne, et al.,1988) yang secara implicit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk mencapai isi materi pengajaran dalam pengertian ini buku/modul, tape recorder, video recorder, kamera video, televisi, radio, film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran. Sedangkan menurut Association-NEA (dalam Sadiman, dkk, 2001), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya. Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi meteri dari sumber-sumber yang ada guna mengefektifkan proses pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 3. Internet a. Pengertian internet Internet sendiri Menurut Williams (dalam munir 2008:195) ada beberapa pengertian internet. Internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computer in network that are tied together so that many user can share their vast resource”. Sedangkan Menurut Brace (dalam Prawiradilaga dan Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang lebih popular dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia”. Pemaparan para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu internet merupakan suatu alat komunikasi global yang terhubung dengan jutaan bahkan sekarang milyaran komputer dan jaringan-jaringan komputer seluruh dunia. Dari gabungan komputer dan jaringan-jaringan komputer tersebut maka seseorang dapat memindah ataupun menaruh data yang dimilikinya ke dalamnya (internet) dan seseorang lain di wilayah lain dapat mengetahui data tersebut bahkan dapat memiliki data tersebut sesuai ijin dari yang mempunyai data tadi. b. Macam-macam tipe koneksi ke internet Ada berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang mengunakan kabel (wire) maupun yang tanpa kabel (wireless). Hal itu didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat menghubungkan komputer kita dengan internet melalui berbagai cara, adapun tipe-tipe koneksi sebagai berikut: 1) Tipe koneksi ke internet dengan kabel a) Dial-Up (Kecepatan Akses Internet-Dial Up melalui Jalur PSTN) Jaringan telepon yang sudah merambah dengan luas. Jika sudah dan kita memiliki komputer maka kita dapat terkoneksi dengan internet.
Cara
menghubungkan
komputer
kita
ke
internet
menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering disebut dengan commitjalur to user dial up. Dial-up melalui PSTN (Public Switched Telephone
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 Network) yaitu cara kita. terhubung ke ISP (Internet Service Provider) melalui jaringan telephone reguler (PSTN) contohnya adalah “Telkomnet Instan” dari ISP Telkom. Dial-up Connection ini pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan untuk mengakses Internet dari rumah. Komputer yang digunakan untuk dial-up pada umunya adalah sebuah komputer tunggal (bukan jaringan komputer). Kecepatan akses internet menggunakan dial up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 kilo byte persecond (kbps). b) ADSL (Kecepatan Akses Internet-ADSL) ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional (yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL adalah memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem). Untuk line rate 384 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati 337 kbps, Untuk line rate 384 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 40 Kb/s, Untuk line rate 512 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati 450 kbps. Untuk line rate 512 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 52 Kb/s. c) LAN (Kecepatan Akses Internet-LAN) Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan menghubungkan komputer Anda ke jaringan komputer yang terhubung ke internet. Cara ini banyak digunakan di perusahan, kampus-kampus, dan warnet-warnet. Sebuah komputer yang commit to layanan) user dijadikan server (komputer di hubungkan ke internet.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 Komputer lain di jaringan tersebut kemudian dihubungkan ke server tersebut. Biasanya komputer yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider (ISP) melalui kabel
telepon
atau
melalui
antena.
Sedangkan
untuk
menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP). Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. d) TV Kabel (Kecepatan Akses Internet) Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan maksimum 27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem kabel, komputer harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card). Di dalam jaringan rumah, kabel dari “TV kabel” menggunakan kabel koaksial dan dipasang sebuah “pemisah saluran” (splitter) kabel. Setelah kabel dari jaringan (cable network) melewati splitter, kabel tersalur dalam dua saluran, satu ke TV dan satu lagi ke modem kabel. Dari modem kabel baru menuju kartu ethernet dan kemudian ke komputer. 2) Tipe koneks ke internet dengan Tanpa kabel (wireless) a) GPRS (Kecepatan Akses Internet-GPRS) GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service yaitu
komunikasi
data
dan
suara
yang
dilakukan
dengan
menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk to user mengkomunikasikancommit data dan suara pada saat alat komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 bergerak (mobile). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringaan GPRS saat ini terpisah dari GSM. Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld komputer b) 3G (Kecepatan Akses Internet-3G) Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi. c) Wifi (Kecepatan Akses Internet-WiFi) Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena
itu
banyak
orang
mengasosiasikan
Wi-Fi
dengan
“Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada commit to user pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan cafe-cafe yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh. c. Penggunaan internet Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan bahkan keagamaan. Kita dapat mengetahui berita-berita teraktual hanya dengan mengeklik situs-situs berita di web. Demikian pula dengan kurs mata uang atau perkembangan dilantai bursa, internet dapat lebih cepat dari pada media massa. Didalam dunia akademis merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di perpustakaan untuk sekedar mencari bahan kuliah, cukup dengan memanfaatkan search engine, materimateri yang relevan dapat segera ditemukan. Jika dilihat dari pengertiannya, Free Hotspot adalah suatu kebebasan kepada pemakainya
untuk
mengakses
internet
ataupun
mentransfer data dari tempat mana saja. Eksistensi free hotspot tentulah memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan tersaji ketka menggunakan fasilitas tersebut, disisi yang lain fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses hal –hal diluar jalur pendidikan. Misalnya pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar–gambar, cerita– cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis mahasiswa sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada kuliah yang dijalaninya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 4. Free Hotspot a. Pengertian Free Hotspot Konsep hotspot pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret Stewart sewaktu konferensi networld dan interop, di san fransisco. Dengan pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki dilokasi-lokasi hotspot, akan tetapi tentunya perangkat komputer/laptop/HP/PDA tersebut harus memiliki teknologi wifi. Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum, perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. (Mazdodot, Hotspot-wifi, 2010). Free dapat diartikan bebas atau gratis dan hotspot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu access point wireless LAN standart 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam access point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, laptop, PDA atau lainnya. (Deris Stiawan, wireless fundamental, installation & implementations, 2008). Pada pemaparan diatas dapat diketahui bahwa free hotspot adalah suatu tempat atau area dimana didalamnya terdapat sebuah sinyal yang dipancarkan dari sebuah access point, sedangkan untuk masuk kedalamnya kita harus mempunyai perangkat-perangkatnya seperti laptop, notebook, dll. Kerena dalam perangkat-perangkat tersebut sudah dilengkapi sebuah alat yang dapat menerima dan masuk kedalam access point tersebut atau bisa disebut dengan wifi. Hotspot juga dapat digunakan sebagai pengembang daya atau kemampuan berfikir kritis, Nolan dan Martin (1994) menyatakan bahwa “pembelajaran dalam suasana baru seperti menggunakan internet disekolah telah membawa banyak perubahan kepada pelajar” dan menurut Hardjito (2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri bagi pelajar guna pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 1) Hotspot sebagai akses ke sumber informasi Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Bukubuku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain. Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan pengembangan bagi diri mereka sendiri. 2) Hotspot sebagai akses ke pakar Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritisnya. 3) Hotspot sebagai media kerjasama Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal, dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat membantu proses berfikir kritis mereka. Dari teori diatas dapat diketahui bahwa berfikir kritis adalah suatu proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sahat atau komunikasi. b. Akses Hotspot Ada beberapa akses hotspot yang biasa digunakan, yaitu: 1)
Hotspot
gratis
sebagai
tambahan
pelanggan
umum
biasanya
dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di ruang konferensi (conference room), kedai kopi (coffe shop), atau di kafe. Kadang hotspot jenis ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 merupakan instalasi semi permanen, di acara pameren komputer atau konferensi / seminar komputer. 2) Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi (coffe shop). Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil kebijakan untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna hotspot untuk menalangi biaya leased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke internet. 3) Hotspot berbayar ke operator wi-fi hotspot, misalnya Boingo, iPASS. Operator wi-fi hotspot ini merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara internasional. Jenis hotspot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara. Tentunya sebuah hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja. Jadi bisa saja, hotspot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator wi-fi hotspot dioperasikan pada sebuah hotspot. c. Ancaman Hostspot Hotspot Saat ini semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum, tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu hotspot sebenarnya membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Hotspot adalah jaringan tebuka yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna hotspot lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada komputer. Hacker menggunakan hotspot untuk mengintai atau memata-matai sinyal wireless atau menjebak agar terperangkap dalam hotspot evil twin. Hotspot evil twin ini merupakan gangguan di mana hacker menyusup dalam sinyal wireless untuk berpikir bahwa ada pengguna yang berada di area hotspot. Ketika pengguna mulai berselancar melalui evil twin, maka hacker akan memata-matai
aktivitas
internet
pengguna
hotspot.
Kondisi
ini
memungkinkan sekali bagi pada hacker untuk mengakses kartu kredit pengguna hotspot, jika melakukan transaksi secara online. commit to user d. Teknologi Jaringan Wi-Fi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 Wi-Fi atau wireless Fidelity adalah satu standar wireless networking tanpa kabel, hanya dengan komponen sesuai dan dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers (IEEE), yang secara umum dapat dibedakan sebagai berikut: 1) Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m. 2) Standar IEEE 802.11b yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan 100 m. 3) Standar IEEE 802.11g yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m. Teknologi Wi-Fi yang akan di imlementasikan adalah standar IEEE 802.11g karena standar tersebut lebih cepat untuk proses transfer data dengan jangkauan jaringan yang lebih jauh serta dukungan vendor (perusahaan pembuat hardwere). Perangkat tersebut bekerja difrekuensi 2,4 Ghz atau disebut sebagai pita frekuensi ISM (industrial, scientific, and medical) yang juga digunakan oleh peralatan lain, seperti microwave open, cordless phone, dan bluetooth. e.
Mode jaringan WLAN Pada umumnya, hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE
802.11b atau IEEE 802.11g. teknologi
WLAN ini mampu memberikan
kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps (802.11b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11g) dalam jangkauan hingga 100 meter. Didalam Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu infastruktur da Ad-Hoc. Konfigurasi infastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC commit to user melalui sebuah acces point pada WLAN atau LAN. Sedangkan komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan lain dengan jaringan berkabel. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa mode WLAN ada dua yaitu Ad-Hoc dan Infrastruktur dan dapat digambarkan seperti dibawah ini: 1) Mode Ad-Hoc Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, kerena pada Ad-Hoc tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunukasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. 2) Mode Infrastruktur Pada mode infrastruktur, access point berfungsi untuk melayani komunikasi
utama
pada
jaringan
wereless.
Access
point
menstransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak
access point dapat
memperluas jangkauan dari hotspot. f.
Komponen-komponen pada WLAN Didalam Hotspot terdapat empat komponen utama, yaitu: 1)
Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP. Access point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan memelui kabel, atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
2)
Wireless LAN Interface. Merupakan peralatan yang dipasang di mobile/desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara missal to user adalah dalam bentukcommit PCMCIA (personal computer memory card
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 international association) card, PCI card maupun melalui port USB (universal serial bus). 3) Mobile/desktop PC, merupakan akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (peripheral component interconnect) card atau USB (universal serial bus). 4)
Antenna external (optional), digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contohnya: antena kaleng, antena yagi, wajanbolik,dll.
g.
Keamanan jaringan Wi-Fi Pancaran
sinyal
yang
ditransmisikan
pada
jaringan
Wi-Fi
menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh komputer lain sesame user wifi. Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk kedalam jaringan, maka ditambahkan system pengaman, misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy). Jadi user tertentu yang telah memiliki otoritas saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan wifi. Keamanan jaringan Wi-Fi secara umum terdiri dari nonsecure dan share key (secure). Adapun pengertian dari nonsecure dan secure (share key) adalah: 1) Non Secure/Open adalah komputer yang memiliki wifi dapat menangkap transmisi pancaran dari sebuah wifi dan langsung dapat masuk kedalam jaringan tersebut. 2) Share Key adalah untuk dapat masuk kedalam jaringan wifi diperlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP. Selain pengaman yang menggunakan WEP masih ada yang dapat menguatkan kemampuan pengamanan yaitu dengan tambahan WPA (WiFi Protected Access). h. Hambatan akses melalui hotspot commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 Di dalam penggunaan hotspot pastilah ada hambatan yang ditemui, berikut ini beberapa hambatan dari akses ke internet melalui hotspot, yaitu: 1) Bandwidth Menurut Norton dan Kearrns (1999, p29), “bandwidth ialah lebar dari komunikasi diantara saluran yang diukur dalam Hz” dan menurut Tanenbaum (2003,p88), “bandwidth jarak dari frekuensi yang ditransmisikan tanpa menyebabkan sinyal menjadi lemah”. Pengertian bandwidth menurut pakar diatas dapat disimpulkan bahwa bandwidth adalah jarak yang diukur dalam Hz dan dari frekuensi yang ditransmisikan. 2) Blankspot Blankspot merupakan daerah yang tidak mendapat sinyal atau tidak ter-cover oleh BTS (Base Transceiver Station). Pada dasarnya penyebab titik kosong adalah tidak sampainya sinyal dari BTS ke suatu daerah. Sebabnya beberapa hal, di antaranya yang umum adalah ketinggian dan/atau kedalaman bangunan di suatu daerah, ketebalan beton dan kerapatan bangunan, serta jarak antar-BTS dan struktur geografis. Sedangkan hal khusus adalah jarak dan luas pancar dari BTS serta sudut kemiringan antena pada BTS. Masalah ketinggian dan kedalaman, ketebalan serta kerapatan bangunan biasanya diatasi dengan pemasangan repeater alias penguat sinyal. Untuk dalam ruangan biasa disebut indoor repeater yang dikenal dengan julukan picocell. Sedang untuk luar ruang lazim disebut outdoor repeater atau pengganda kanal pembicaraan di wilayah tertentu, alat ini kondang dengan sebutan microcell.
i.
commit to user Wi-Fi Keunggulan dan kelemahan jaringan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Dalam suatu jaringan Wi-Fi pastilah selalu mempunyai suatu keunggulan dan juga kekurangan, keunggulan dan kekurangan jaringan Wi-Fi antara lain adalah: 2) Keunggulan jaringan Wi-Fi a) Biaya pemeliharaan murah b) Infrastruktur berdimensi kecil c) Pembangunan cepat d) Mudah dan murah untuk direlokasikan e) Mendukung portabilitas 3) Kelemahan jaringan Wi-Fi a) Biaya peralatan mahal b) Delay yang sangat besar c) Kesulitan karena masalah propagasi radio d) Mudah untuk terinterferensi e) Kapasitas jaringan kecil karena keterbatasan spectrum (pita frekuensi yang tidak dapat diperlebar) f)
Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin
5. E-Learning (Electronic Learning) a. Pengertian E-Learning (Electronic Learning) Pengertian E-Learning adalah Suatu cara baru dalam belajar mengajar yang menggunakan media elektonik khususnya internet sebagai system pembelajarannya. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan E-Learning sekarang ini mulai digalakkan, dikarenakan sekarang ini internet dan medianya seperti laptop bukanlah barang yang istimewa lagi baik orang dewasa maupun anak sekolah. Kebanyakan sekarang ini banyak sekali anak sekolah yang membawa laptop kesekolahan dan hal inilah yang menjadikan guru harus juga dituntut untuk menguasai internet dan laptop agar dapat menerapkan pembelajaran E-Learning tersebut. Sebetulnya istilah E-learning tergolong hal baru dan hal aktual dalam to userIstilah E-learning muncul seiring khasanah perkembangan Ilmu commit pengetahuan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 dengan perkembangan kemajuan dunia elektronika dan pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, terutama teknologi internet dan teknologi yang berbasiskan komputer sebagai alat pengolah data dan informasi. Istilah Elearning juga muncul seiring dengan munculnya istilah e-e yang lain, seperti: E-Goverment
(strategi pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan
publik berbasis teknologi digital), dan lain-lain. E-Learning sendiri atau Elektronik Learning sudah ada sejak tahun 1970. Perlu diketahui, Situs belajar dan mengajar dengan menggunakan web dan internet sebenarnya bukanlah barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran baru. Konsepsi dan jargon yang bernama WBT (Web Based Training), ELearning, web based teaching and learning, web based distance education, dan sebagainya telah bertebaran sejak era 20 tahunan yang lalu di seluruh pelosok dunia maya. Berikut beberapa pengertian e-learning menurut para pakar : 2) Menurut Turban, E-Learning adalah proses belajar menggunakan web, bisa dilakukan didalam kelas biasa maupun kelas virtual. 3) Vaugan Waller, E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian meteri secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar. 4) Matt Comerchero, membahas lebih luas lagi bahwa E-Learning adalah salah satu bentuk pendidikan yang menggabungkan motivasi, komunikasi, efisiensi dan teknologi. 5) Mett Comerchero membagi E-Learning berdasarkan 4 hal: a) Jalan komunikasi b) Schedule c) Sturuktur kelas E-Learning d) Teknologi, seperti media CD interaktif dan web aplikasi 6) Menurut Dong (2009), menyatakan bahwa E-Learning adalah kegiatan belajar asynchronous (model belajar terpisah antara guru/instruktur dan dilakukan tidak dalam bentuk bersamaan sehingga siswa dapat mengatur commit to user sendiri kecepatan belajarnya) melalui perangkat elektronik komputer yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 tersambung internet dimana peserta belajar berusaha memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari pendapat-pendapat para ahli diatas maka E-Learning dapat dijelaskan
bahwa
E-Learning
merupakan
penyampaian
informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online dan menyajikan seperangkat alat, teknologi yang dapat memperkaya nilai belajar sehingga dapat menjawab tantangan era global. E-Learning juga tidak berarti menggantikan model konvensional belajar didalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengembangan teknologi pendidikan, serta E-Learning memungkinkan proses pembelajaran yang flaksibel tanpa terbatas oleh waktu, tempat dan jarak. b. Bahan Belajar berbasis E-Learning Munir (2004:56) mengemukakan bahwa konsep bahan belajar berbasis e-learning dikembangkan berdasarkan teori kognitif dan teori pembelajaran yang dinyatakan dalam teori-teori: (1) adaftive learning theory, (2) preferred modality theory, (3) cognitive flexibility theory. 1.
Adaftive learning theory Adaftive learning theory, mengisyaratkan bahwa para siswa memasuki
proses pembelajaran pada tahap pencapaian dan pengalaman yang berbeda. Untuk itu guru/dosen perlu menggunakan berbagai bahan dan strategi pembelajaran untuk memenuhi pencapaian dan pengalaman yang berbeda tersebut. Ini juga bermakna perangkat lunak atau bahan belajar e-learning yang dibuat perlu menggunakan berbagai strategi dan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan siswa. 2.
Preferred modality theory Preferred modality theory, mengisyaratkan behwa para siswa memiliki
kecenderungan modalitas belajar yang berbeda. Sebagian siswa memiliki modalitas melalui aktivitas mendengar, melihat, mendengar dan melihat. Karena
itu
perangkat
lunak
atau
bahan
belajar
e-learning
perlu
memperhatikan mobilitas belajar siswa dengan upaya menampilkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 kombinasi teks, grafik, suara dan animasi dengan lebih menarik serta relevan dengan tujuan pembelajaran. 3.
Cognitive flexibility theory Cognitive flexibility theory, Mengisyaratkan bahwa suatu bidang dapat
dipelajari dengan lebih mendalam dan lebih efektif bila mana siswa menggunakan proses belajar dengan cara nonlinear. Hal ini bermakna bahwa suatu bidang yang dipelajari mencakup berbagai aspek dan domain yang saling berkaitan. Oleh kerena itu bahan pembelajaran yang berupa perangkat lunak e-learning yang dipersiapkan hendaknya tidak menyerupai metafora buku yang cenderung linear atau berurutan dari segi pendekatan dan penyampaiannya. c. Jenis-jenis E-Learning 1) Learner-led e-learning Ketegori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning, yaitu e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pembelajar belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led elearning dan tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajar bagi para pembelajar mendiri (independent learning). Learner-led elearning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama didedikasikan untuk belajar mandiri, bedanya dalam computer-based training pembelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan internet atau web, tetapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau DVD. Sedangkan learner-led e-learning semua materi (seperti multimedia presentation, html, dan media interaktif lainnya) dikemas dan ditujukan melalui via jaringan internet/web. 2) Instructor-led e-learning Instructor-led e-learning merupakan jenis kebalikan dari learner-led e-learning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk menyampaikan pembelajaran seperti kelas konvensional, dengan kata lain kelas pindah ke web. Konsekuensinya memerlukan teknologi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 pembelajaran sinkronous (real time) seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board, dll. 3) Facilitated e-learning Facilitated e-learning merupakan kombinasi dari learner-led dan instructor-led e-learning. Jadi bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi, konferensi, chatting, dll). 4) Embedded e-learning Embedded e-learning memberikan upaya agar terjadi semacam just-in time training. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai ketrampilan, pengetahuan atau lainnya, sesegera mungkin saat itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanamkan diwebsite. 5) Telementoring dan e-coaching Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, computer), chatting, instant messaging, atau telepon digunakan untuk memandu dan membimbing peserta belajar dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan, atau sikap yang harus dikuasainya. 6) Blended Learning Sebuah
pembelajaran
penyampaian,
model
yang
menggabungkan
pengajaran,
dan
gaya
berbagai
cara
pembelajaran,
memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapatkan pengajaran dan sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial. Pembelajaran ini di dukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan. 6. Email (Electronic Mail) Sebuah layanan untuk pengiriman surat elektronik. Untuk mengirim email kita harus mempunyai email (mailbox). Untuk membuat mailbox melalui website tertentu yang menyediakan layanan tersebut. Yahoo.com, plasa.com, telkom.net, doramail.com, dll. Email merupakan salah satu fasilitas atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan email merupakan alat komunikasi yang murah dan cepat. Dengan email, kita dapat mengirimkan pesan dalam bentuk surat ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat cepat dan dengan biaya yang murah. Email yang dikirimkan akan sampai di alamat yang dituju sesaat setelah email tersebut dikirimkan. Biaya yang dikeluarkan pun hanyalah biaya untuk mengakses internet pada saat kita mengirimkan email tersebut. Konsep email sama dengan pengiriman surat melalui pos. Masing-masing orang mempunyai kotak pos sendiri dengan alamat tersendiri. Kita tinggal mengirimkan surat ke kontak pos tertentu dengan alamat tertentu pula. Kemudian si penerima akan membuka kotak posnya dan menemukan surat yang kita kirim. Demikian juga dengan email, masing-masing orang mempunyai alamat email sendirisendiri. Jika kita ingin mengirimkan email, kita tinggal mengirimkan ke alamat email orang tersebut. Email kita akan ditemukan ketika orang tersebut masuk ke kotak emailnya. Keuntungan lain dari mengirimkan email adalah kemampuan email untuk dikirimkan kepada banyak penerima sekaligus. Sesuai dengan namanya, email dikirim secara elektronik. Hal ini menyebabkan email yang dikirimkan dapat dikopi dengan mudah, kemudian hasil kopian tersebut dikirimkan ke banyak orang sekaligus. Hal ini akan lebih sulit dilakukan dan membutuhkan biaya yang relatif lebih besar jika menggunakan surat biasa. Pada pengiriman surat biasa, kita sering mengenal istilah lampiran. Lampiran adalah dokumen-dokumen yang biasa disertakan untuk melengkapi to user sebuah surat. Misalnya saja, commit pada saat mengirimkan surat lamaran, pelamar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 akan melampirkan dokumen-dokumen penting lainnya, seperti fotokopi ijazah, fotokopi KTP, sertifikat-sertifikat, dan sebagainya. Sebagaimana sarana mengirimsurat, email juga mempunyai fasilitas untuk menyertakan lampiran-lampiran. Hanya saja, lampiran-lampiran yang disertakan dalam email haruslah berbentuk file-file komputer. File yang dilampirkan dalam sebuah email dikenal dengan istilah file attachment. File-file attachment dari sebuah email dapat berupa file apa, saja, termasuk file dokumen (.doc), Excel (.xls), program (.exe), gambar (.JPG), dan sebagainya. Serta email dapat juga mengirimkan file audio maupun film/video. Selain itu saat ini email menjadi sangat penting sebab dalam aktivitas internet kita sering disuguhkan untuk melengkapi data diri termasuk email jika sewaktu-waktu kita dihubungi. Selain Email fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan didalam internet antara lain, Web, Newsgroup, HTTP (Hyper Taxt Transfer Protokol), Mailing List, Telnet,dll.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu: a.
Sudirman Siahaan (2005) dengan judul Kearah Pemanfaatan Teknologi Internet Untuk Pembelajaran internet, Dalam melaksanakan kegiatan perintisan pemanfaatan internet disekolah, para guru dapat saja memulainya dengan yang paling sederhana, yaitu mengoptimalkan pemanfaatan email, baik dalam pemberian tugas
oleh guru maupun
dengan pemberian tugas yang mengkondisikan siswa untuk melakukan browsing dan mendiskusikan topik-topik tertentu melalui mailing list (milis), newgroup, atau yang disebut papan bulletin. Terbuka juga peluang bagi pihak sekolah untuk mengidentifikasi berbagai perangkat lunak (softwere) yang tidak terikat dengan lisensi atau bersifat “open source”. Kemudian, pihak sekolah melakukan penilaian untuk dicoba diterapkan dengan kegiatan pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 b. Syaad Patmanthara (2007), dengan judul Pembelajaran melalui internet di perguruan tinggi. Desain pembelajaran melalui internet memiliki komponen: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis kemampuan dasar, (3) tujuan umum pembelajaran, (4) tujuan khusus pembelajaran, (5) pengembangan
materi
pembelajaran,
dan
(7)
pembelajaran,
(6)
pengembangan
evaluasi.
Ketujuh
komponen
strategi tersebut
dipertimbangkan, diterapkan, dan dilaksanakan secara prosedural dan sistematis. c.
Prigim ol Augustine and Arulsamy, S, dengan judul Attitude of College Student Towards Internet Chatting on Educational Development. Internet is a new Technology that has influenced the world and has provided many benefits to its users, especially to the college student. It provided many benefits for student, such as research access, socialization, entertainment, etc. most of these facilities can acquire through Internet Chatting. College students are mainly considered as heavy users of internet and Internet Chatting. Irrespective of gender or their branch of study, they involve in Internet Chatting and it will enhance their level of learning. With Internet Chatting, they can investigate a lot of things that we never thought we could. It acts as media of communication on discussion between students and teachers. When the chatting goes excessive, it will lead t5he individual onto Internet Addiction. If the students attitude towards Internet Chatting and their usage are observed, the Internet addiction can be prevented by giving proper guidance and counseling to them.
C. Kerangka Pemikiran Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menggabungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang dinamakan internet backbone. Masing-masing dibedakan antara satu commit user yang disebut alamat IP 32 bit. dengan yang lainnya menggunakan uniquetoname
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum, perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. Dalam hotspot tersebut bila digabungkan dengan alat Wi-Fi maka akan dapat masuk kedalam jaringan. Setelah didalam jaringan maka kita dapat mencari sesuatu yang kita butuhkan dan itulah dimana kita sudah berada didalam suatu internet atau network. Perguruan tinggi merupakan salah satu pengguna hotspot (internet) terbanyak diantara tempat lainnya. Oleh sebab itu interaksi yang terjadi antara individu dan dunia internet semakin besar dikarenakan adanya hotspot yang selalu siap dipakai, berbeda dengan tempat-tempat lainnya seperti mol, café, tempat makan, dan lain-lain. Jika didalam tempat-tempat tersebut untuk berinteraksi dengan internet mereka akan terhambat oleh waktu dan biaya yang dikeluarkan. Upaya Universitas Sebelas Maret dalam pengadaan Free hotspot adalah untuk membantu dan memudahkan para mahasiswa dalam hal informasi dan pengetahuan yang ada di dunia maya. Hal inilah yang seharusnya para mahasiswa lebih unggul dalam hal internet dan pengetahuan dari pada yang lain, akan tetapi banyak diantara mahasiswa yang melenceng dari jalur yang menggunakan fasilitas yang telah diberikan oleh kampus bukan untuk hal yang meningkatkan pengetahuan mereka akan tetapi malah untuk hal-hal yang sebenarnya merugikan mereka. Sebenarnya kita dapat memperoleh informasi dibidang pendidikan dengan mengunjungi situs-situs perguruan tinggi maupun artikel-artikel yang berkaitan dengan pendidikan. Di antaranya adalah situs-situs berikut: www.harverd.edu, www.binadarma.ac.id, www.unsri.co.id, www. ugm.ac.id, www. mahasiswa.com, dan masih banyak lagi. Proses pembelajaran yang ada di FKIP sendiri juga dapat dibantu oleh situssitus tersebut, akan tetapi masih banyak mahasiswa FKIP khususnya pendidikan ekonomi yang belum mengetahuinya. Sebenarnya jika para mahasiswa FKIP dan to user khususnya mahasiswa pendidikancommit ekonomi dapat memanfaatkan dari situs-situs
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 tersebut maka dalam pembelajaran di kelas tidak akan terhambat oleh sedikitnya materi yang mereka punya, akan tetapi mereka akan lebih banyak memiliki meteri-meteri untuk perkuliahan mereka dan dapat menambah pengetahuan mereka. Standar yang harus diberikan untuk proses pemanfaatan free hostspot itu sendiri juga harus dilihat dan ditingkatkan, diantaranya seperti peningkatan kecepatan bandwidth, jarak jangkauan tembak hotspot diperluas, dan lain-lainnya. Jika standar tersebut sudah dilakukan maka akan dapat tercipta suatu pembelajaran yang baik. Untuk menumbuhkan pemahaman kerangka pemikiran penelitian tersebut, maka digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut ini: free hotspot
pemanfaatan
Didalam internet
Situs-situs pendidikan
Kondisi Fasilitas
Situs-situs non pendidikan
Pembelajaran mahasiswa
Gambar 1. Kerangka Berfikir commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah di FKIP Universitas Sebelas Maret yang beralamat di jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta. Peneliti mengambil di FKIP Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan sebagai berikut: a. FKIP Universitas Sebelas Maret menyediakan free hotspot area bagi mahasiswa. b. FKIP Universitas Sebelas Maret sedang mulai menggunakan program elearning dalam pembelajaran perkuliahan. c. Universitas Sebelas Maret sedang menggalakan pembelajaran dengan media internet guna mendapatkan peringkat teratas dalam webometrik.
2. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah enam bulan dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli 2012 dan itu semua dimulai dari proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya waktu penelitian dipaparkan dalam tabel terlampir pada halaman 84.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1.
Bentuk Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan dengan metode ilmiah. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti dapat diungkapkan secara mendalam dengan mencari kebenaran secara ilmiah dan memadang kebenaran secara ilmiah dan memandang obyek secara keseluruhan. commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 Menurut Lexy J. Moleong (2007:6) mengatakan bahwa : Penelitian kualitatif adalah peneltiian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alami dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Berdasarkan asumsi bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan pada sifat naturalisme yaitu realita yang muncul menjadi bahan kajian dalam penelitan ini sehingga obyek penelitian dan permasalah yang diteliti akan diungkapkan secara mendalam. Peneliti ini sendiri membutuhkan bantuan orang lain sebagai sumber pengumpul data dari penelitian. Peneliti mencari dan mengumpulkan informasi yang berupa data-data tentang apa saja yang menyangkut tentang hotspot yang ada di FKIP Universitas Sebelas Maret, yaitu kondisi fasilitas, pemanfaatan, hambatan, dan upaya penanggulangannya yang berupa gambaran dan penjelasan mengenai pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP Universitas Sebelas Maret. 2.
Strategi Penelitian Menurut HB. Sutopo (2002:110), “Strategi Penelitian kualitatif ada tiga
macam yaitu eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif”. Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal yang baru, deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata-kata (bukan dengan angka), sedangkan eksplanatif adalah penelitian yang mengarah pada studi analisis sebab akibat. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, strategi penelitian yang memungkinkan dapat menjawab penelitian secara tuntas adalah melalui strategi penelitian deskriptif, karena penelitian ini berusaha memaparkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta pada masa sekarang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi penelitian deskriptif tunggal terpancang dan mempelajari permasalahan sebagai studi kasus. Hal ini berarti bahwa penelitian ini diusahakan untuk memfokuskan pada suatu pemecahan masalah sebagai studi kasus yaitu bagaimana pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP Universitas Sebelas Maret. Alasan dari pemilihan strategi penilaian ini didasarkan pada halcommit to user hal sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 a. Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya fokus pada satu permasalahan saja yaitu pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP Universitas Sebelas Maret. b. Penelitian ini tunggal terpancang artinya peneliti terjun ke lapangan sudah memiliki dan menentukan variable yang menjadi fokus utama dalam penelitian. C. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:157), “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Ketepatan dalam menentukan jenis sumber data sangat penting karena akan dapat menentukan ketepatan data yang diperoleh. Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah: 1.
Informan Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:132), “Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang untuk penelitian.” Jadi informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian dan dapat memberikan informasi yang tepat kepada peneliti. Orang yang menjadi informan peneliti adalah ketua lab. komputer di gedung A dan juga para mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP yang memakai Free Hotspot di lingkungan FKIP.
2. Tempat dan peristiwa Tempat dan peristiwa menjadi sumber data karena dalam pengamatan harus sesuai dengan konteksnya dan situasi sosial yang melibatkan tempat, pelaku, dan peristiwa. Peneliti mengambil tempat di FKIP Universitas Sebelas Maret, sedangkan peristiwa yang dimaksud mengenai pemanfaatan Free Hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. 3.
Dokumen dan Arsip Menurut HB. Sutopo (2002: 54), “Dokumen dan arsip merupakan bahan commit suatu to userperistiwa atau aktivitas tertentu”. tertulis yang bergelayutan dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 Sedangkan menurut Lexy J. Moleong (2007:159) mengungkapkan “Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dan arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi”. Sumber data ini kebanyakan berupa rekaman, gambar,
dokumen,
arsip,
dan
lain-lain
yang berhubungan
dengan
permasalahan. Hal itu diperlukan guna menunjang penelitian tentang pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
D. Teknik Sampling Lexy J. Moleong (2007:224) mengatakan bahwa “sampling ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction)”. Sampling digunakan untuk menggali informasi yang menjadi dasar dari rencangan dan teori. Teknik sampling digunakan untuk menyeleksi agar pemilihan sampel sesuai dengan tujuan permasalahan yang diteliti. Menurut Lexy J. Moleong (2007:224), “Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan (purposive sampling)”. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Purposive sampling merupakan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahan yang diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap, sehingga apabila penelitian yang dilakukan dipandang telah cukup maka penelitian dihentikan. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling). Dengan kerangka teknik purposive sampling ini, peneliti hanya memilih informan yang dianggap menguasai permasalahannya, peneliti hanya mengamati kondisi lokasi penelitian yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Informan dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan dan informan tersebut dapat menunjuk informan lain yang dipandang lebih mengetahui informasi. Teknik penentuan informan seperti ini disebut teknik bola commit to user salju atau snowball sampling.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 Teknik snowball sampling ini digunakan karena dipandang mampu menangkap kedalaman data yang digali dari informan kunci. Data yang dikumpulkan didasarkan atas kebutuhan dan keperluan penelitian dengan memilih informan yang dianggap mengetahui dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalah yang diteliti secara mendalam. Dengan demikian peneliti terhindar dari pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Jadi, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling.
E. Teknik Pengumpulan Data Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang (eksplisit) kemungkinan-kemungkinan pemecahan, persoalan atau keterangan-keterangan sementara yang disusun harus diuji melalui pengumpulan data yang sudah relevan. Ada beberapa macam teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini teknik penggumpulan data yang digunakan adalah: 1. Observasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006:156) berpendapat bahwa “Observasi atau pengamatan yaitu meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap”. Dalam teknik penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi di FKIP Universitas Sebelas Maret. Peneliti mengamati, memahami dan mencatat segala sesuatu, yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi. 2. Wawancara Menurut Lexy J. Moleong (2007:186), “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer)
yang mengajukan
pertanyaan
dan
yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Dalam teknik ini wawancara mendalam (indepth interviewing). Wawancara to user jenis ini bersifat lentur dancommit terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada informan yang sama. Pada penelitian wawancara dilakukan kepada ketua lab. komputer digedung A dan mahasiswa pendidikan Ekonomi yang menggunakan Free Hotspot di wilayah FKIP. Pada teknik ini peneliti menggunakan panduan wawancara (interview guide) sebagai alat pendukung, sehingga diharapkan wawancara dapat berjalan dengan baik. 3. Analisis dokumen Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) menyatakan bahwa “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menganalisis dokumen, arsip serta gambar-gambar yang ada tempat penelitian yaitu ICT dan di FKIP Universitas Sebelas Maret, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
F. Validitas Data Validitas data merupakan kebenaran data dari hasil penelitian. Jadi, data yang sudah terkumpul dalam kegiatan penelitian maka harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Dalam penelitian ini teknik validitas yang digunakan adalah teknik trianggulasi. Lexy J. Moleong (2007:330) menyatakan bahwa
“Trianggulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
datanya
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau sebagaimana bahan pembanding terhadap data itu”. Trianggulasi menurut Denzin (1978) dalam Lexy J. Moleong (2007:330) membedakan empat macam triangulasi yaitu : 1. Trianggulasi dengan sumber yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dan dengan secara pribadi, membandingkan commit Cara to user hasil wawancara dengan dokumen. ini mengarahkan beragam sumber
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 data yang berbeda. Dari hasil pembandingan tersebut akan mendapat kesamaan
pandangan,
pikiran
dan
pendapat
kemudian
akan
lebih
memantapkan kebenaran yang digali dari berbagai sumber yang berbeda. 2. Trianggulasi dengan metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. 3. Trianggulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan derajat kepercayaan data. Trianggulasi peneliti adalah hasil pengamatan baik data atau pun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari berbagai peneliti yang lain. 4. Trianggulasi
dengan
teori
yaitu
dalam
membahas
permasalahan
menggunakan lebih dari satu teori. Dalam penelitian ini, teknik pemeriksaan data yang digunakan trianggulasi dengan sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber digunakan untuk membandingkan data sejenis yang berkaitan dengan pengumpulan data dari sumber yang berbeda. Trianggulasi sumber digunakan dengan teknik wawancara dengan narasumber yang berbeda. Kemudian kesamaan data dari narasumber dibandingkan satu dengan yang lain dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Sedangkan trianggulasi metode dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sejenis tetapi teknik pengumpulan data yang digunakan berbeda. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data sampai diperoleh suatu kesimpulan, sehingga analisis data tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif (interactive model of analysis). Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman (2006:119) menyatakan bahwa, “Analisis bergerak diantara tiga komponen
analisis
dengan
proses
pengumpulan
data
selama
kegiatan
pengumpulan data berlangsung”. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pengumpulan Data Proses analisis data dimulai dengan pengumpulan data yang telah diuraikan diatas, yang terdiri dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Seluruh data yang sudah terkumpul dari berbagai sumber tersebut dibaca, dipelajari dan ditelah. Analisis data dapat dilakukan sejak pengumpulan data awal sampai pengumpulan data akhir. Pengumpulan data akan dilakukan selama data yang diperlukan belum mencukupi, jika telah memadai dalam pengambilan kesimpulan maka pengumpulan data dapat dan akan diberhentikan.
2.
Reduksi Data Reduksi data menurut H.B. Sutopo (2006:114), diartikan sebagai teknik pengumpulan data tergantung pada jenis data yang akan digali dan jenis data ini sudah terarah dan di tentukan oleh beragam pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah penelitian.
3.
Penyajian Data Penyajian data menurut H.B. Sutopo (2006:114), “sebagai narasi mengenai berbagai
hal
yang
terjadi
atau
ditemukan
dilapangan,
sehingga
memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis atau pun tindakan lain berdasarkan atas pemahamannya tersebut”. 4.
Menarik kesimpulan Penarikan kesimpulan bukanlah langkah final dari suatu kegiatan analisis, karena kesimpulan-kesimpulan tersebut masih bersifat sementara. Untuk itu kesimpulan tersebut perlu diverifikasi agar diperoleh informasi yang benarcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 benar akurat, cocok dan kokoh sehingga dapat dipertanggung jawabkan keasliannya. Untuk lebih jelasnya lagi seperti yang telah dikemukakan oleh H.B. Sutopo (2006:120), dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Pengumpulan data (2)
(1)
Penyajian data
Reduksi Data
(3) Penarikan Kesimpulan/verifikasi
Gambar 1. Model Analisis Interaktif (Sumber : Iskandar,2008: 222) H. Prosedur Penelitian Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian ini, maka diperlukan prosedur penelitian yang sistematis dan berurutan sehingga hasil yang dicapai akan sesuai dengan yang diinginkan. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Tahap penyusunan proposal dan perijinan Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Mulai dari pengajuan mini proposal, memilih lokasi penelitian, pembuatan proposal, dan mengurus perijinan penelitian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
2.
Tahap pengumpulan data Pada tahap ini peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang akan menjadi pendukung penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut digunakan agar data yang dikumpulkan benar-benar valid.
3.
Tahap analisis data awal Hal ini dilakukan agar data yang diperlukan dapat terpisah dari data yang tidak digunakan. Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
4.
Tahap analisis data akhir Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah keseluruhan data yang diperoleh dalam pengumpulan data dan merupakan data yang sangat mendukung tujuan penelitian. Data yang ini sudah dianalisis awal dan dapat dikatakan data sudah valid.
5.
Tahap pemeriksaan kesimpulan Setelah analisis data dilakukan tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan yang berdasarkan tujuan penelitian. Dengan dukungan data yang valid, maka penelitian dapat dipertanggung jawabkan.
6.
Tahap penulisan laporan dan penggandaan laporan Tahap ini semua kegiatan yang berhubungan dengan peneliti hasilnya telah tercapai, ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan bentuk laporan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan kemudian laporan tersebut diperbanyak sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam gambar dibawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Penarikan Kesimpulan
Proposal
Pengumpulan Data dan Analisis Awal
Analisis Akhir
Persiapan Pelaksanaan
Penulisan Laporan Penggandaan Laporan
Gambar 2. Skema prosedur penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Program Studi Pendidikan Ekonomi, ICT Center FKIP UNS, Jl. Ir Sutami 36A Kentingan Surakarta.
1. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Melalui SK Presiden RI No. 5/ 1976 tertanggal 8 Maret 1976 diresmikan berdirinya Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang beralamat di Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta, dimana dulu IKIP Negeri Surakarta merupakan salah satu unsur pembentuknya. Pada tahun 1984 Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan digabung menjadi satu fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salah satu jurusan yang terdapat di dalam FKIP UNS adalah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS). Di bawah jurusan P.IPS terdapat program studi, salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Ekonomi yang mengelola tiga Bidang Keahlian Khusus (BKK), yaitu Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Akuntansi, dan Pendidikan Tata Niaga. Program studi merupakan unsur pelaksana akademik pada jurusan di bidang studi tertentu yang berada di bawah ketua jurusan. Program studi dipimpin oleh ketua program yang dipilih diantara para pengajar dan bertanggung jawab langsung kepada ketua jurusan. Program studi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, program studi memiliki fungsi :
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 a. Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tertentu bagi programnya b. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi programnya c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat d. Melakukan aktivitas akademika Tiga bidang keahlian khusus yang berada di bawah naungan Program Studi Pendidikan Ekonomi ini telah mengalami beberapa perubahan nama dan status kelembagaan beberapa kali. Secara singkat perubahan tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan Ekonomi Sebelum Thn 1979
Thn 1979-1984
Thn 1984-1995
Thn 1995-2012
Prodi
Prodi P.
Jurusan Ekonomi
Prodi Bisnis
Pendidikan
Ekonomi
Umum
Tata Niaga
Tata Niaga
BKK PTN
Perusahaan
Tata Buku
Akuntansi
BKK PAK
Administrasi
Tata Perkantoran
Adm. Perkantoran
BKK PAP
(Sumber: Arsip Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS tahun 2012)
Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa sebelum tahun 1979 Program Studi Pendidikan Ekonomi terdiri dari tiga jurusan yaitu Jurusan Ekonomi Umum, Jurusan Ekonomi Perusahaan, dan Jurusan Ekonomi Administrasi. Sejak tahun 1979 sampai dengan 1984 berubah menjadi Program Studi Bisnis Tata Niaga (BTN), Program Studi Bisnis Tata Buku (BTB), dan Program Studi Bisnis Tata Perkantoran (BTP). Berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 39/DIKTI/V/Kep/1984, ketiga program studi yang dimaksud dirubah namanya menjadi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan commit to user Administrasi Perkantoran dan Program Studi Tata Niaga. Tiga program studi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 tersebut di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS). Kemudian dengan SK Mendikbud No. 0217/1995, ketiga program studi tersebut dirubah menjadi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang memiliki tiga bidang keahlian khusus (BKK) atau konsentrasi bidang studi yaitu BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran, BKK Pendidikan Akuntansi, dan BKK Pendidikan Tata Niaga.
2. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas, Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS memiliki visi dan misi sebagai berikut : a.
Visi Menjadi Program Studi
penghasil tenaga pendidik yang memiliki
kompetensi unggul di bidang Pendidikan Ekonomi di Asia Tenggara yang berkarakter kuat dan cerdas tahun 2015. b. Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan lulusan di bidang pendidikan ekonomi (Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran) yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkepribadian. 2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang pendidikan ekonomi. 3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat. 4) Memperluas jaringan kerja sama baik dalam negeri maupun luar negeri dalam bidang tri dharma perguruan tinggi. 5) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang to user pengembangan bidangcommit pendidikan ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 3. Tujuan dan Sasaran Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Sesuai dengan visi dan misinya, Prodi Pendidikan Ekonomi mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut : a. Tujuan 1) Menghasilkan lulusan sarjana pendidikan ekonomi dalam Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, yang
memiliki
profesionalitas dan
kompetensi tinggi. 2) Menghasilkan peneliti dan pengembang dalam bidang ekonomi dan kependidikan yang semakin meningkat dalam kualitas maupun kuantitas. 3) Meningkatkan pengabdian pada masyarakat secara kualitas maupun kuantitas. 4) Menghasilkan hubungan kerja sama dengan stakeholder dalam mencapai visi misi. 5) Menghasilkan produk-produk inovatif dan kreatif dalam bidang pendidikan ekonomi. b. Sasaran 1) Mempersiapkan lulusan yang profesional di Bidang Pendidikan Ekonomi dalam Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi Perkantoran. 2) Mempersiapkan tenaga Peneliti dan Pengabdi Pada Masyarakat serta Pengembang Ilmu di
bidang
Pendidikan
Ekonomi (Pendidikan
Akuntansi, Tata Niaga dan Administrasi Perkantoran). 3) Melakukan sertifikasi keahlian di bidang Pendidikan Ekonomi yang meliputi
(Pendidikan Akuntansi,
Tata
Niaga dan Administrasi
Perkantoran). 4) Bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan dunia usaha/ industri guna mendukung pembentukan soft skill dan hard skill melalui commit to user magang Industri.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
4.
Struktur Organisasi a. Unsur Pimpinan Fakultas Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi UNS yang berada dibawah rektor. Fakultas
mempunyai
tugas
mengkoordinasi
atau
melaksanakan
pendidikan akademik atau professional dalam suatu cabang pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan merupakan salah satu dari Sembilan fakultas yang ada yang mempunyai fungsi: 1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan. 2) Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 3) Melakukan pengabdian masyarakat. 4) Melaksanakan pembinaan sivitas akademika. 5) Melaksanakan urusan dan tata usaha fakultas. Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang bertanggungjawab langsung
kepada
rektor.
Dekan
mempunyai
tugas
memimpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan administrasi fakultas. Melaksanakan tugas sehari-hari, dekan dibantu oleh tiga orang pembantu dekan, yang bertanggungjawab langsung kepada dekan. Pembantu dekan sebagai pelaksana tugas sehari-hari dekan terdiri atas: 1) Pembantu Dekan Bidang Akademik. Pembantu Dekan Bidang Akademik disebut juga Pembantu Dekan I, yang mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin pelakasanaan
pendidikan,
penelitian,
dan
pengabdian
kepada
masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan I mempunyai fungsi: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 a) Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan b) Pembinaan tenaga pengajar dan tenaga peneliti c) Persiapan program pendidikan baru bagi berbagai tingkat maupun bidang d) Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa e) Perencanan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan unsur pelaksanaan di lingkungan UNS f) Pengolahan data yang menyangkut pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang masing-masing g) Kerjasama dengan semua unsur pelaksanaan di lingkungan UNS dalam setiap usaha dibidang pengabdian kepada masyarakat serta usaha penunjangnya 2) Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan disebut juga Pembantu Dekan II, mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidangadministrasi umum dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan II mempunyai fungsi: a) Pengolahan keuangan b) Pengolahan kepegawaian c) Pengolahan perlengkapan d) Pengolahan
kerumahtanggaan,
pemeliharaan
ketertiban
dan
ketatausahaan e) Penyelengaraan hubungan masyarakat f) Pengolahan data yang menyangkut bidang administrasi umum 3) Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan disebut Pembantu Dekan III mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin pelaksaanaan
kegiatan di bidang commit to user
pembinaan
serta
layanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 kesejahteraan mahasiswa. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan III mempunyai fungsi: a) Pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf pengajar dalam pengembangan sikap dan orientasi serta kegiatan mahasiswa antara lain dalam seni budaya dan olahraga sebagai bagian pembinaan sivitas akademika yang merupakan sebagaian dari tugas pendidikan tinggi pada umumnya. b) Pelaksanaan usaha kesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa. c) Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa yang diprogramkan oleh Pembantu Dekan I. d) Kerjasama dengan semua unsur pelaksana dilingkungan UNS dalam setiap usaha dibidang kemahasiswaan. e) Penciptaan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan kesatuan dan persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. b. Unsur Pelaksana Akademik 1) Jurusan Jurusan adalah unsur pelaksana akademika pada fakultas dibidang studi tertentu dan berada dibawah dekan. Jurusan dipimpin oleh seorang ketua jurusan yang dipilih dari antara tenaga pengajar dan bertanggungjawab langsung kepada dekan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari ketua jurusan dibantu oleh sekertaris jurusan. Jurusan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pendidikan
akademik, dan professional, terknologi, ilmu pengetahuan, kesenian tertentu. Untuk melaksanakan tugas tersebut, jurusan mempunyai fungsi: a) Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu, teknologi, atau seni tertentu bagi program pendidikan yang ada. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 b) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni tertentu. c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat. d) Melakukan pembinaan sivitas akademika tingkat jurusan. 2) Program Studi Program studi adalah unsur pelaksana akademik pada jurusan di bidang studi tertentu yang berada di bawah ketua jurusan. Prosgram studi dipimpin oleh semua ketua yang dipilih diantara tenaga pengajar dan bertanggungjawab langsung kepada ketua jurusan. Dalam
melaksanakan
tugas
sehari-hari
ketua
program
studi
mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikannya. Untuk melaksanakan program tersebut, program studi mempunyai fungsi: a) Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. b) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tertentu. c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat. d) Melakukan pembinaan sivitas akademika tingkat program studi. 3) Dosen Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung pada dekan. Dosen terdiri dari dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen tamu. Jenis dan jenjang kepangkatan pengajar diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dosen mempunyai tugas untuk
mengajar,
membimbing dan
melatih
mahasiswa
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
commit to user
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 5.
Fasilitas Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Usahanya untuk memperlancar kegiatan perkuliahan, Program Studi Pendidikan Ekonomi memberikan fasilitas kepada mahasiswa berupa laboratorium dan perpustakaan. a. Laboratorium Laboratorium pendidikan
pada
merupakan
jurusan
perangkat
tingkat
penunjang
akademik
maupun
pelaksanaan profesional.
Laboratorium di FKIP UNS tidak mengacu pada jurusan tetapi pada program studi. Sehingga setiap program studi mempunyai laboratorium yang dipimpin oleh ketua laboratorium yang bertanggung jawab kepada ketua program studi. Program Studi Pendidikan Ekonomi memiliki laboratorium terpadu berupa laboratorium komputer. Masing-masing BKK juga memiliki laboratorium praktik, yaitu : 1) BKK PAP : Laboratorium Mini Office 2) BKK PAK : Laboratorium Bank Mini 3) BKK PTN : Laboratorium Penjualan (Mini Market TANIA) Selain itu, Prodi Pendidikan Ekonomi juga akan berencana membuat Laboratorium Kewirausahaan Terpadu yang dikerjakan oleh ketiga BKK secara terpadu. Sehingga lulusan dari Prodi Pendidikan Ekonomi yang menjadi guru SMK dapat menjadi pembimbing dalam praktik kewirausahaan di sekolah. b. Perpustakaan Perpustakaan mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan. Keberadaan perpustakaan merupakan suatu usaha dalam memperlancar proses kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi. Perpustakaan juga memiliki fungsi pelayanan bahan pustaka dan kegiatan lain dalam hal pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian baik kepada masyarakat, mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan FKIP pada khususnya dan Universitas Sebelas Maret pada commit to user umumnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 Selain perpustakaan fakultas, masing-masing BKK di Program Studi Pendidikan Ekonomi telah memiliki tempat baca yang mempunyai buku-buku sesuai dengan bidangnya. Hal ini juga mempermudah mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Administrasi maupun Pendidikan Tata Niaga dalam kegiatan perkuliahan.
1. ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret ICT Center FKIP UNS merupakan Unit pelayanan FKIP UNS dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mempunyai fungsi utama dalam pengelolaan sistem informasi dan jaringan komputer di FKIP UNS. Sebagai unit yang bertugas memberikan layanan informasi terhadap seluruh aktivitas akademika ICT Center FKIP UNS secara organisasi bertanggung jawab langsung terhadap Dekan melalui Pembantu Dekan I Bidang Akademik. a.
Tugas pokok dan fungsi ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret. 1) Tugas Pokok ICT Center ICT Cenetr mempunyai tugas dalam pengelolaan sistem informasi dan jaringan komputer di FKIP UNS, penyediaan informasi untuk masyarakat internal kampus dan eksternal kampus termasuk berbagai pelatihan teknologi informasi. 2) Fungsi ICT Center Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, ICT Center Menjalankan fungsi pelayanan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi FKIP UNS dan pemberdayaan SDM yang meliputi antara lain: a)
Memberi pelayanan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan antara lain menyangkut informasi akademik, informasi, kepegawaian, informasi sarana prasarana, dan informasi keuangan dan semua informasi yang termasuk dalam e-education dan eadministrative.
b)
Menyediakan., memelihara dan mengembangkan sarana dan commit data to user prasarana komunikasi baik internal (intranet) maupun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 eksternal (internet) sehingga informasi online dapat dinikmati oleh masyarakat kampus. c)
Mengadakan Pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan SDM dibidang teknologi informasi
d)
Melaksanakan pemeliharaan perangkat keras, perangkat lunak, basis data serta informasi agar data dan informasi fakultas selalu up-to-date dan tersedia setiap saat.
e)
Mendukung seluruh kegiatan dan proses yang membutuhkan dukungan ICT dalam Fakultas.
f)
Mendukung aktivitas non-rutin seperti Program Sertifikasi Guru (PSG),
Program
Pembelajaran
Jarak
Jauh
(PJJ/PPKHB),
workshop-workshop bidang ICT dalam pembelajaran dan lain sebagainya. g)
Melaksanakan
percepatan
pengembangan
LPTK
melalui
teknologi infomasi dan komunikasi baik internal dan eksternal. Untuk menjamin terlaksananya fungsi ICT Center FKIP UNS, maka disusun struktur organisasi yang terlampir. b. Job Description ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret 1)
Ketua ICT Center FKIP UNS Rumusan Tugas dari ketua ICT Center yaitu Menyusun Rencana, membagi tugas, memberi arahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ICT Center FKIP UNS serta memberi layanan kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran tugas. Selain rumusan tugas dari ketua ICT ada juga uraian tugas, antara lain: a) Menyusun rencana dan program kerja ICT Center FKIP UNS sebagai pedoman pelaksanaan tugas b) Membagi tugas, memberi arahan dan menilai prestasi kerja bawahan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 c) Mengkoordinasikan
pelaksanaan
komputerisasi
data
berdasarkan masukan dari unit yang membidangi sistem informasi d) Memberi layanan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan unit yang membidangi e) Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan komputer f)
Menyusun usulan penambahan perangkat keras sesuai dengan kebutuhan
g) Menyusun laporan ICT Center FKIP UNS sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2)
Tim Pakar Bertugas untuk memberikan pertimbangan, pelatihan, dan berbagai pengembangan sesuai dengan kepakarannya.
3)
Tim Kerjasama Tim Kerjasama bertugas untuk berusaha meningkatkan kerjasama baik internal kampus maupun ekternal kampus.
4)
Sekertaris Sekertaris bertugas untuk membantu Ketua ICT Center dalam menyusun rencana, membagi tugas, memberi arahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ICT Center serta memberi layanan kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran tugas.
5)
Listrik/Hardwere Tugas dari Listrik/Hardwere adalah: a) Menyusun rencana pengembangan hardware sesuai kebutuhan lembaga. b) Memberikan rekomendasi spesifikasi dan harga hardware yang to user diajukan kepadacommit pimpinan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 c) Melakukan perawatan hardware dan sistem operasi komputer dan multimedia di lingkungan universitas 6)
Programming Tugas dari Programming adalah: a) Menganalisa Sistem
Informasi Managemen (SIM)
yang
dibutuhkan. b) Memberikan usulan Pengembangan SIM. c) Mendesain dan membangun SIM yang diperlukan. d) Memelihara SIM yang berjalan. e) Memberi pelatihan aplikasi SIM sesuai kebutuhan unit lain . f) Mengatur account dan password untuk keperluan admin dan user web. 7)
Networking Tugas dari Networking adalah: a) Menangani instalasi dan perbaikan server–server. b) Melakukan pengecekan server-server. c) Menangani instalasi dan perbaikan hotspot. d) Melaksanan
perbaikan
perangkat
jaringan
berdasarkan
keluhan. e) Melakukan instalasi perangkat keras jaringan. f) Mengatur keamanan server dan firewall. g) Membantu merencanakan pengembangan jaringan. h) Melakukan pengecekan rutin infrastruktur jaringan. 8)
Administrasi/Finance Tugas dari Administrasi/Finance adalah: a) Melayani pencatatan keluhan gangguan dari user b) Mendokumentasikan kegiatan teknisi c) Mendokumentasikan kegiatan ICT Center FKIP UNS d) Mendokumentasikan keluhan gangguan dari user e) Melakukan pencatatan administrasi keuangan intern ICT commit to user Center FKIP UNS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 9)
Design/multimedia/web Tugas dari design/multimedia/web adalah: a) Membuat design multimedia yang dibutuhkan internal Fakultas maupun permintaan pihak luar b) Melakukan inovasi dalam pengembangan multimedia c) Mengembangkan dibutuhkan
aplikasi
oleh
dalam
aktivitas
hal
akademika
multimedia
yang
terutama
dalam
pembelajaran. d) Instalasi, konfigurasi, dan merawat hosting dan domain agar berjalan dengan baik e) Bertanggung
jawab
untuk
merencanakan,
merancang,
mengelola dan memelihara situs agar tetap berjalan dengan baik
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Di dalam sub bab ini peneliti memperoleh temuan penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Temuan tersebut mencakup pelayanan di bidang hotspot yang dikelola pihak ICT dalam rangka kenyamanan dari penggunaan hotspot di FKIP bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan pada bab sebelumnya, temuan penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Kegiatan pembelajaran di FKIP berlangsung dari pagi hingga sore hari. Tidak semua jam terdapat perkuliahan atau pembelajaran dikelas, akan tetapi waktu yang digunakan hanyalah 1-2 jam perkuliahan kemudian jeda beberapa jam barulah ada perkuliahan lagi dan itu berbeda dari pendidikan dibawahnya useritulah membuat mahasiswa tidak seperti SMA, SMP, dan SD.commit Waktutojeda
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 mempunyai kegiatan, akan tetapi ada juga mahasiswa yang saat jeda tersebut menggunakannya untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan juga ada yang sekedar membuka internet untuk mengisi waktu yang ada. Para mahasiswa yang mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan yang sekedar membuka internet tersebut biasanya menggunakan free hotspot yang ada di FKIP. Mahasiswa kebanyakan menggunakan hotspot yang ada untuk mencari jawaban-jawaban dari tugas yang diberikan oleh dosen dan juga belajar di internet dengan bantuan free hospot yang telah disediakan oleh pihak FKIP. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 5 pada wawancara tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “… hotspot yang ada sangat membantu jika ada tugas-tugas kuliah” dan hal tersebut senada juga dinyatakan oleh informan 6 pada tanggal 21 juni 2012 yang mengatakan bahwa “hotspot yang ada dapat membantu kami (mahasiswa) dalam pembelajaran dan mempermudah mengerjakan tugas yang ada”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan, free hotspot yang ada sangat membantu para mahasiswa dalam hal pembelajaran ataupun dalam mencari tugas-tugas yang diberikan dosen. Free hotspot yang ada telah disediakan untuk mahasiswa di FKIP haruslah digunakan sebaikbaiknya dan dimanfaatkan dengan bijak. Semakin berkembangnya dunia belajar saat ini, maka mahasiswa juga di tuntut untuk dapat mengikutinya. Dalam dunia belajar saat ini banyak sekali sumber-sumber belajar yang didukung oleh kecanggihan internet, oleh sebab itulah dari pihak FKIP sendiri sudah menyiapkan free hotspot yang akan membantu para mahasiswa belajar melalui internet. Adanya free hotspot di FKIP telah di fungsikan untuk membantu para mahasiswa agar dapat belajar di luar jam pelajaran ataupun membantu pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 5 pada wawancara tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “dampak dengan adanya hotspot ini sangatlah dapat membantu dalam hal peningkatan belajar dan juga commit to user pembelajaran dikelas”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 Hal serupa juga di paparkan oleh informan 6 pada tanggal 21 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “hotspot yang ada sangat membantu dan baik sekali untuk kami (mahasiswa) dalam hal belajar apapun didalam internet, selain itu jika ada tugas-tugas atau mencari materi menjadi lebih mudah karena dibantu oleh internet”. Berdasarkan wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya hotspot yang ada di FKIP sangatlah membantu menunjang pembelajaran khususnya para mahasiswa. Mereka dapat menggunakan hotspot yang ada untuk mencari materi atau belajar apapun lewat internet melalui hotspot yang telah disediakan. Adanya hotspot di FKIP, dimanfaatkan oleh para mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi untuk, sumber belajar, sebagai pengaruh perkembangan pengetahuan, dan untuk menjadikan mahasiswa lebih kreatif dalam belajar. a.
Hotspot untuk akses ke sumber belajar Hotspot digunakan untuk akses ke sumber belajar, selain digunakan
untuk mencari materi pelajaran dapat juga digunakan sebagai sarana sumber belajar bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa harusnya tidak hanya memiliki buku saja sebagai sumber belajar, akan tetapi pemikiran mahasiswa haruslah lebih dari yang lain. Adanya hotspot di FKIP haruslah dijadikan sebagai sumber belajar pula karena dengan menggunakan free hotspot yang telah disediakan maka mahasiswa dapat mengakses internet dan belajar apa saja yang ada di dalamnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni 2012 yang mengatakan bahwa ”Saya lebih tertarik dengan internet sebagai sumber belajar, karena didalam internet semua sumber informasi lengkap tersedia, dengan banyak sumber informasi tersebut kita dapat belajar banyak hal”.Sementara pernyataan informan 5 pada tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Kalau belajar dengan menggunakan buku terus lamalama pusing, karena harus mencari bukunya dulu, kalau memakai internet kan commitada”. to user tinggal apa yang di inginkan segera
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa para mahasiswa lebih senang menggunakan hotspot untuk akses ke sumber belajar dibandingkan dengan buku-buku, karena lebih praktis mencari lewat internet dari pada mencarinya di buku. Akses ke sumber belajar yang ada di dalam internet banyak sekali, mereka dapat membuka e-book, di dalam e-book memuat materi-materi buku berbentuk digital, mereka tinggal mendownload saja. b.
Hotspot untuk perkembangan pengetahuan Free hotspot yang ada di FKIP dapat juga digunakan untuk
perkembangan pengetahuan. Pada saat mahasiswa menggunakan hotspot yang ada di FKIP dan masuk kedalam internet, mereka akan membaca apa saja yang ada di dalam internet tersebut. Dari membaca itulah pengetahuan mereka akan bertambah seiring seringnya berinteraksi dengan internet dan membaca isinya. Internet tidak hanya menyajikan ilmu-ilmu umum saja, akan tetapi ilmu-ilmu yang ada kaitannya dengan perkuliahan juga banyak tersaji di dalam internet. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…sangat mempengaruhi, karena banyak sekali informasi-informasi di internet yang tidak di pelajari di bangku perkuliahan” dan hal tersebut senada dengan informan 5 pada tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…banyak informasi yang dapat kita ketahui dari internet”. Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa di dalam internet mengandung banyak informasi-informasi dan hal-hal yang dapat kita pelajari sendiri dan bahkan tidak diajarkan di dalam bangku perkuliahan. Jika mereka ingin mempelajari komputer dan perangkatperangkatnya, mereka dapat membuka web ilmu komputer, dimana di dalamnya sangat lengkap tersedia apa yang mereka butuhkan untuk belajar tentang komputer. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 c.
Hotspot untuk menjadikan lebih kreatif dalam belajar Melalui hotspot yang ada di FKIP, para mahasiswa dapat menggunakan
akses internet dengan bebas. Dari akses ke internet itulah para mahasiswa dapat berita-berita ataupun hal-hal yang mungkin belum mereka tahu. Membaca berita-berita ataupun hal-hal itulah mereka jadi tahu dan mulai mempelajari sedikit demi sedikit. Belajar mempraktekkan dari hasil temuan mereka di internet lama-lama mereka mulai membuat idea atau rancangan baru dan menjadikan mereka jadi lebih kreatif. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…dengan adanya internet kita dapat belajar dan menemukan banyak hal yang menjadikan kita lebih kreatif dalam belajar” dan juga di perkuat dengan pernyataan informan 7 pada tanggal 21 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…di internet memberikan banyak sekali inspirasi terutama dalam belajar, sehingga kita menjadi lebih kreatif dalam belajar”. Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa didalam sebuah internet terdapat banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui, jika kita belajar pada hal-hal tersebut akan membuat kita menjadi lebih tahu dan menjadikan pola pikir kita lebih luas dan juga daya kreatifitas kita akan suatu hal juga akan berkembang pula. Di dalam internet mereka dapat membuka situs youtobe, yang mana di dalamnya terdapat banyak sekali hasil-hasil dari orang-orang di seluruh dunia. Contohnya mereka ingin merakit sebuah PC, mereka tinggal mencari dan mendownload serta melihat hasil download tersebut. Melihat apa yang mereka download tadi maka rasa ingin mencobanya pasti muncul, dan mulai merakit sedikit demi sedikit sampai akhirnya mereka dapat merakit sebuah PC. Jika sebagai mahasiswa maka daya kreatifitas belajarnya akan menjadi lebih baik dan selalu meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot. Mahasiswa FKIP, khususnya mahasiswa pendidikan Ekonomi pada kesehariannya selalu berinteraksi dengan internet. Mulai dari mengerjakan tugas, mancari materi, membuka web-web non pendidikan, dan lain sebagainya. Untuk menunjang hal tersebut, pihak kampus telah memberikan kemudahan dalam akses internet yaitu dengan di pasangnya hotspot di lingkup FKIP. Adanya hotspot di lingkup FKIP akan membantu para mahasiswa untuk dapat selalu berinteraksi dengan internet. Pada saat penggunaan hotspot tersebut tidaklah selancar apa yang di inginkan, akan tetapi kadang ada hambatan-hambatan pada saat penggunaan hotspot tersebut. Hambatan yang di temui oleh mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret terhadap hotspot yang ada antara lain: a. Bandwidth Pada sebuah hotspot dapat di ketahui koneksinya cepat ataupun lambat tergantung dari bandwidth yang di keluarkan oleh pusatnya. Hotspot di FKIP pun begitu juga, kecepatan dari hotspot di FKIP dapat cepat jika dari ICT (Information and Communications Technologies) di berikan bandwidth tinggi. Berbeda jika pada saat pemakaian hotspot mengalami lemot, lelet dan sebagainya itu belum tentu dari pihak ICT (Information and Communications Technologies) memberikan bandwidth rendah, tapi bisa dari faktor pengguna yang banyak, jadi antara pengguna yang banyak dengan bandwidth yang di keluarkan oleh pihak ICT standar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Hambatan-hambatan yang ada antara lain yaitu pertumbuhan bandwith dengan pertumbuhan user tidak seimbang…”, selain itu senada dengan informan 2, informan 7 pada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 tanggal 21 Juni 2012 mengatakan bahwa “…terkadang hotspotnya masih sering lelet, mungkin karena terlalu banyak pengguna”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hotspot di FKIP masih mempunyai kelemahan di bidang bandwidth dimana dari apa yang di keluarkan oleh pihak ICT tetap saja masih belum bisa mengimbangi para pengguna, baik mahasiswa, dosen, dan pegawai FKIP. b. Lokasi Hotspot yang ada di FKIP sangatlah banyak jumlahnya dan tersebar di tiap gedung-gedung. Bagi mahasiswa sangatlah mudah jika ingin menggunakan hotspot yang ada, kerena sudah tersedia tiap gedunggedung, akan tetapi tetap ada juga tempat-tempat khusus dimana sinyal dari hotspot tidak dapat masuk atau tertutup sesuatu seperti gedung, pohon, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai pernyataan dari informan 5 pada tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…tempat-tempat tertentu kadang-kadang belum ada hotspotnya”, selain itu ditambahkan oleh informan 8 pada tanggal 21 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…soalnya masih ada tempat yang tidak bisa untuk hotspotan”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penyebaran dan juga ruang lingkup dari pada hotspot di FKIP sudahlah
dimaksimalkan
dari
pihak
ICT
(Information
and
Communications Technologies), akan tetapi masih ada tempat-tempat yang belum dapat digunakan sebagai tempat hospot dan membuat khususnya mahasiswa menjadi kesulitan dalam menggunakan fasilitas yang ada. c. Blankspot Faktor lain yaitu adanya blankspot, yang sangat mengganggu para pengguna khususnya mahasiswa jika untuk menggunakan hotspot. Blankspot bisa terjadi kapan saja tanpa mahasiswa ketahui, biasanya ditandai dengan adanya hotspot yang hidup akan tetapi setelah kita commit to userdapat masuk kedalam internet. menggunakan hotspot tersebut tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 Blankspot dapat menipu pengguna dan adanya blankspot juga dapat terjadi secara bersamaan pada tempat yang berbeda. Hal tersebut sesuai pernyataan dari informan 2 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Jarak jangkau hotspot sudah dapat menjangkau keseluruh FKIP, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi blankspot…”, selain itu ditambanhkan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Sudah menjangkau seluruh wilayah di FKIP cuma ada beberapa titik blankspot di ruangan yang minim komunitas mahasiswa atau dosen”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengadaan sinyal hotspot sudah dapat menjangkau ke seluruh FKIP, akan tetapi adanya titik blankspot dapat terjadi dimana saja dengan waktu yang tidak dapat di perhitungkan.
3. Upaya
yang
dilakukan
untuk
mengatasi
hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada, dari pihak ICT (Information and Communications Technologies) sudah selalu mengantisipasi dari berbagai hal yang menghambat kelancaran hotspot di FKIP Universitas Sebelas Maret. Hambatanhambatan tersebut sudah mulai di upayakan untuk di tindak lanjuti oleh pihak ICT (Information and Communications Technologies) dengan bantuan fakultas guna pemanfaatan free hotspot yang ada di FKIP. Upaya
yang dilakukan
oleh
pihak
ICT
(Information
and
Communications Technologies) guna menanggulangi koneksi ke internet yang lemot, lelet, loading masih lama, dan sebagainya yaitu dengan cara: a. Bandwidth Untuk dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada dengan cepat dan mudah dalam masuk kedalam internet, peranan commitutama to userdalam penentuan tersebut. Besar bandwidth menjadi faktor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 kecilnya bandwidth berpengaruh bagi lancar tidaknya internet yang digunakan. upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan seperti lemot, putus-putus, dan lain sebagainya tersebut yaitu dengan upgrade alatalat hospot yang ada dan penambahan bandwidth sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “hotspot di FKIP ini sudah ada dari tahun 2008, jadi sudah saatnya dilakukan peremajaan” dan juga ditambahkan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “masing-maing user baik mahasiswa atau dosen mempunyai kesetaraan dalam hal pembagian bandwidth yaitu 256 kb/s. Tergantung penggunaan masing-masing user”. Berdasarkan
hasil
wawancara
tersebut
dapat
diambil
kesimpulan bahwa dalam penyaluran bandwidth akan dapat dibedakan sesuai dengan kebutuhan, serta dalam pengelolaan hotspot juga akan di perbaharu guna peningkatan dari hotspot tersebut. b. Lokasi Hotspot di FKIP sudah dibuat dan dirancang guna memberikan fasilitas yang memadai bagi komponen-komponen di dalamnya dan khususnya untuk pembelajaran para mahasiswa. Ternyata tidak semua lokasi dapat di gunakan untuk akses hotspot ke internet, adapun kesalahan tersebut bermula dari terdapatnya lokasi di FKIP yang mana lokasi tersebut sangat sulit dilewati sinyal dari hotspot tersebut. Dengan menggabungkan banyak SSID akan dapat memperluas jarak jangkau. Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “menjadikan satu SSID tersebut, akan tetapi dapat di akses oleh semua”, selain itu ditambahkan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “menjadikan satu SSID tersebut, akan tetapi dapat di akses oleh commit to user semua”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 Berdasarkan
hasil
wawancara
tersebut
dapat
diambil
kesimpulan bahwa dalam mengatasi hambatan yang ada, dari pihak pengelola telah menggunakan cara penggabungan dari banyak SSID menjadi satu atau dipusatkan ke sebuah SSID saja. c. Blankspot Selain adanya faktor lokasi-lokasi yang dapat digunakan untuk pengguanan hotspot ditambah adanya blankspot dimana user tidak dapat masuk dan menggunakan akses hotspot yang ada untuk internet. Hal ini juga sangat di khawatirkan oleh pihak ICT (Information and Communications Technologies) sendiri, karena adanya blankspot ini tidak dapat di perkirakan waktunya. Pihak ICT pun segera melakukan pengecekan dan updating agar adanya blankspot dapat di minimalisir sekecil mungkin, serta akan di buat WDS (wireless distribution system). Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Jarak jangkau hotspot sudah dapat menjangkau keseluruh FKIP, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi blankspot, jadi pihak ICT (Information and Communications Technologies) selalu berusaha meminimalisir blankspot tersebut”, selain itu ditambahakan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Rencana akan dibuat sistem WDS (wireless distribution system) untuk meminimalisir semua blankspot yang ada di FKIP”. Berdasarkan
hasil
wawancara
tersebut
dapat
diambil
kesimpulan bahwa dari pihak ICT (Information and Communications Technologies) selalu melakukan pengecekan dan update guna memperkecil adanya blankspot di kawasan FKIP. Selain itu pihak ICT (Information and Communications Technologies) juga merencanakan akan dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system) yang mana akan dapat meminimalkan semua blankspot yang ada di FKIP. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
C. Pembahasan Pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tersebut tidak terlepas dari pada media penunjang pendidikan. Media penunjang membuat sumber daya manusia menjadi tidak kalah dengan sumber daya manusia negara lain. Pengadaan media pendukung bagi pembelajaran sangatlah penting keberadaannya, karena dengan adanya media pendukung yang tepat maka akan didapat suatu hasil yang maksimal. Fasilitas free hotspot yang ada di FKIP merupakan sebuah media pendukung juga, karena dengan adanya free hotspot di FKIP proses pembelajaran menjadi lebih maksimal. Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan dosen saat dikelas saja, akan tetapi diluar kelas pun dapat memanfaatkan fasilitas free hotspot yang ada guna menunjang proses pembelajaran juga. Adanya free hotspot di FKIP dengan pembelajaran di dalam kelas seperti mahasiswa disuruh untuk membuka blog dari dosen, kemudian disuruh mempelajari materi dalam blog tersebut ataupun mengerjakan soal yang telah tersedia didalamnya. Free hotspot di FKIP tersebut tidak hanya dapat digunakan sebagai media belajar di kelas saja, akan tetapi saat usai kuliah pun jika mahasiswa ingin mencari berita-berita atau mencari tugas yang diberikan dosen, maka free hotspot yang ada dapat digunakan. Mahasiswa FKIP telah di berikan NIM dan juga PIN, yang mana dapat digunakan untuk login atau masuk kedalam hotspot di FKIP. Pemberian NIM dan PIN tersebut dapat digunakan untuk masuk ke hospot yang ada di FKIP dan dapat menggunakan internet kapan saja dan gratis bagi mahasiswa FKIP. Free hotspot di FKIP tersebut tentunya dapat membantu sekali khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi dalam proses pembelajaran, akan tetapi jika para mahasiswa dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada tersebut dengan seenaknya dan menggunakan untuk hal negatif maka pemanfaatan dari fasilitas free hotspot di FKIP akan sangat sia-sia. Berbeda jika dalam menggunakan commit to dan usertidak menggunakannya untuk hal fasilitas free hotspot tersebut dengan bijak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 negatif, maka pemanfaatan fasilitas free hotspot tersebut dapat tepat sasaran dan juga dapat meningkatkan proses pembelajaran khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret . FKIP UNS sendiri dalam pengelolaan free hotspotnya menggunakan tipe koneksi ke internet dengan LAN (Lokal Area Network) yaitu jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil saja. Saat ini kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mana kecepatan transfer data 10, 100, 1000 Mbit/s, selain teknologi EEthernet, saat ini teknologi 802.11 (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. 1.
Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Adanya free hotspot di FKIP sangat berperan penting bagi peningkatan proses pembelajaran. Hal tersebut diutarakan pada saat wawancara, mahasiswa di FKIP tersebut memanfaatkan untuk proses pembelajaran. Proses pembelajaran kebanyakan dilakukan di dalam perkuliahaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya mahasiswa yang belajar di luar jam kuliah. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dan belajar jika di tunjang dengan media pendukung maka dalam belajar akan menyenangkan dan tidak membosankan. Dalam hal ini medianya berupa laptop dan hotspot, dari situ kita dapat masuk kedalam internet dan belajar dari apa yang ada di dalam internet tersebut. Menurut Sardiman A.M (2001:20), mengatakan bahwa “Belajar adalah upaya perubahan tingkat atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya”. Menurut Hardjito (2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri bagi pelajar guna pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu: 1) Hotspot sebagai akses ke sumber informasi Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah commit to user akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Bukubuku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain. Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan pengembangan bagi diri mereka sendiri. 2) Hotspot sebagai akses ke pakar Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritisnya. 3) Hotspot sebagai media kerjasama Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal, dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat membantu proses berfikir kritis mereka. Teori diatas jika diterapkan di dalam FKIP maka akan didapatkan lima macam penggunaan dari free hotspot, yaitu: a. Hotspot untuk sumber belajar Sumber belajar banyak sekali bentuknya, salah satunya hotspot. Untuk dapat mengakses internet secara gratis, maka para mahasiswa di FKIP memerlukan free hotspot yang telah disediakan oleh fakultas, dari situ para mahasiswa dapat masuk dan menggunakan internet sebebasnya. Internet didalamnya mempunyai banyak sekali data-data dan informasiinformasi, baik dalam hal pendidikan maupun non pendidikan dan semua menjadi satu di dalamnya, dengan menggunakan search engine dari google ataupun lainnya kita dapat mencari apapun. Sumber belajar dapat di gunakan dosen untuk memberikan materi commit to user didalam kelas, akan tetapi bagi para mahasiswa, sumber belajar dapat di
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 gunakan untuk belajar di luar jam kuliah dan juga sebagai tambahan dari materi yang di berikan oleh dosen saat perkuliahan. Menurut Rusman (2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Peranan hotspot untuk akses ke sumber belajar yaitu yang mana saat di dalam perkuliahan para mahasiswa kurang dalam materi dan ilmu maka sesuai perkuliahan dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada untuk menambah materi dan juga pelengkap dari buku-buku yang ada. b.
Hotspot untuk perkembangan pengetahuan Perkembangan pengetahuan sekarang ini sangatlah berkembang pesat dan maju. Pengetahuan sangat banyak bentuknya, mulai dari pengetahuan umum, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain sebagainya. Dari pengetahuan yang banyak tersebut kita dapat mengetahui berbagai hal yang mungkin belum pernah kita tahu. Pengetahuan yang kita tahu kebanyakan berasal dari buku, akan tetapi dengan perkembangan zaman dan teknologi maka pengetahuan yang awalnya kebanyakan dari buku-buku, sekarang mulai tergeser dengan adanya internet. Internet tidak hanya memiliki data-data tertentu saja, akan tetapi dalam internet seluruh pengetahuan dari mulai pengetahuan umum, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain sebagainya juga terdapat didalamnya. Penggunaan free hotspot yang ada di FKIP tersebut juga dapat berguna untuk perkembangan pengetahuan para mahasiswa, khususnya mahasiswa
pendidikan
ekonomi.
Waktu
luang
yang
ada
dapat
dimanfaatkan mahasiswa untuk membuka internet dan membaca apa saja yang ada dan hal tersebut akan membuat perkembangan pengetahuan dari para mahasiswa akan meningkat. Jika dalam menggunakan fasilitas free hotspot tersebut sering, maka pengetahuannya akan terus dan terus commit to user berkembang dan bertambah.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
c.
Hotspot untuk menjadikan lebih kreatif dalam belajar Kreatif merupakan bagian dari kemampuan seseorang, dan kreatif tersebut dapat dimiliki setiap orang. Dari sebuah kreatif tersebut seseorang dapat menciptakan sesuatu hal yang mana belum digunakan orang lain, ataupun dapat mengubah penemuan lebih baik dan sempurna. Para mahasiswa yang menggunakan free hotspot yang ada dan para mahasiswa tersebut saat mencari informasi-informasi tentang suatu hal, terkadang mereka menemukan suatu barang-barang tertentu ataupun informasi tertentu yang mana mahasiswa belum tahu, setelah membacanya jadi tahu. Dari hal tersebut pastilah akan terpikir dan juga terinspirasi dari bacaan tersebut dan mulai membuat sesuatu yang baru. Berdasarkan wawancara, yang menyatakan bahwa didalam internet terdapat banyak sekali inspirasi terutama dalam masalah belajar dan pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat membacanya dan menjadikan mahasiswa kreatif dalam belajarnya.
d.
Hotspot sebagai akses ke pakar Hotspot sebagai akses ke pakar dengan maksud, dari hotspot tersebut kita dapat masuk ke internet dan dapat berinteraksi dengan orang lain dan juga pakar-pakar tertentu. Di dalam internet kita dapat melakukan apapun dan juga dapat berbicara dengan orang di manapun di seluruh dunia. Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritisnya.
e.
Hotspot sebagai media kerjasama Hotspot sebagai media kerjasama, dengan maksud kita dapat menggunakan internet untuk melakukan kerjasama dengan orang lain. Sebagai mahasiswa kita dapat berkerjasama dengan Universitas lainnya commit to userpengetahuan lainnya. guna peningkatan pembelajaran ataupun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal, dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat membantu proses berfikir kritis mereka. 2.
Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot. Free hotspot merupakan salah satu fasilitas yang di barikan oleh fakultas untuk penunjang proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika penggunaan dari free hotspot tersebut sesuai dengan sasaran. Sasaran tersebut dapat berupa free hotspot di gunakan sebaikbaiknya dalam hal mencari tugas-tugas, kemudian free hotspot yang ada di gunakan untuk belajar baik di jam perkuliahan maupun diluar jam perkuliahan. Belajar tidak harus dari buku saja, dengan adanya free hotspot dapat lebih melengkapi yang mana di dalam buku belum ada, kemudian kita cari di dalam internet melalui free hotspot yang telah disediakan fakultas. Internet merupakan suatu tempat yang menyimpan banyak sekali data-data dan juga informasi dari seluruh dunia. Menurut Brace (dalam Prawiradilaga dan Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang lebih popular dengan sebutan
internet
adalah
sebuah
sistem
komunikasi
global
yang
menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia”. Penggunaan free hotspot di FKIP pastilah mempunyai permasalahan dan juga hambatan-hambatan. Untuk masalah hambatan, terdapat dua hambatan yang dialami dari pihak ICT (Information and Communications Technologies) selaku pengelola free hotspot di FKIP dan juga hambatan yang di temui oleh para user yang mana adalah mahasiswa. Hambatan dimulai dari pihak ICT (Information and Communications commit tomenyebutkan user Technologies) dalam wawancaranya bahwa dari pihak ICT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 (Information and Communications Technologies) sendiri sampai binggung, karena pertumbuhan dari bandwidth yang mana kecepatan yang di keluarkan dari ICT (Information and Communications Technologies) untuk dapat masuk dan mengakses kedalam internet dengan user yang mana disini pengguna yaitu mahasiswa, tidak dapat seimbang, lebih banyak pengguan dari pada bandwidth atau kecepatan yang di gunakan untuk mengakses tersebut. Hambatan berikutnya datang dari mahasiswa selaku pengguna terbanyak dari free hotspot yang ada di FKIP. Hambatan yang dihadapi mahasiswa dalam penggunaan hotspot yaitu: a. Bandwidth Bandwidth merupakan kecepatan yang berguna untuk mempercepat koneksi ke internet. Besar kecilnya bandwidth yang di berikan pusat, dimana disini sebagai pusat hotspot di FKIP adalah ICT (Information and Communications Technologies) nantinya akan menjadi cepat tidaknya koneksi ke dalam internet. Hal tersebut telah diutarakan dalam wawancara, yang mana pada setiap bagian telah mendapat 800 kb/s. Bandwidth 800 kb/s tersebut jika digunakan untuk 2 sampai 3 pengguna sudahlah cukup lancar, bahkan untuk membuka youtobe tanpa buffering. Hal tersebut jika penggunanya 2 sampai 3, akan tetapi ditambahakan oleh informan lain bahwa 800 kb/s tersebut masih di bagi lagi ke bagian bawah dan sampai dengan akhir di dapat bandwidth sekitar 256 kb/s. Bandwidth sebesar 256 kb/s tersebut sangatlah kurang jika dibandingkan dengan pengguna yang cukup banyak, apalagi mahasiswa tiap tahun bertambah dan juga pemilik laptop juga akan bertambah. Jika dalam penyaluran bandwidth cuma sebesar itu secara terus menerus, proses pembelajaran juga sangat terhambat. b. Lokasi Penempatan titik-titik hotspot di seluruh FKIP sudah sekitar 60 titik dan tersebar di 6 bagian, yaitu kampus Kentingan, kampus Ngoresan, user Pabelan dan kampus Kebumen. kampus Manahan, kampuscommit Kleco, to kampus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 Jika dibagi kedalam tiap-tiap bagian, maka akan didapat 10 titik hotspot di tiap bagian. Terdapatnya 10 titik hotspot di FKIP kampus kentingan merupakan nilai lebih tersendiri dibandingkan fakultas lain yang hanya memiliki titik hotspot sedikit. Untuk masalah penempatan, di tiap gedung sudah di berikan hotspot tersendiri dan juga jarak antar gedung tidak terlalu jauh, akan tetapi berdasarkan wawancara, masalah berikutnya adalah tidak semua tempat di FKIP kampus kentingan bisa digunakan untuk masuk kedalam hotspot yang ada. Berdasarkan wawancara dengan mahasiswa, masalah lain yaitu adanya lokasi-lokasi yang belum dapat digunakan untuk menggunakan free hotspot. Hal tersebut akan menjadi hambatan lain dari penggunaan ataupun
pemanfaatan
free
hotspot
yang
ada
guna
peningkatan
pembelajaran di FKIP c. Blankspot Berdasarkan wawancara dengan pihak pengelola hotspot, masalah lain yaitu adanya blankspot di berbagai tempat. Blankspot merupakan titiktitik tertentu yang mana pengguna tidak dapat mengakses kedalam hotspot. Hal tersebut akan menjadi hambatan lain dari penggunaan ataupun pemanfaatan free hotspot yang ada guna peningkatan pembelajaran di FKIP dan selain itu adanya blankspot tidak dapat di duga datangnya.
3.
Upaya
yang
dilakukan
untuk
mengatasi
hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Pada dasarnya hambatan-hambatan yang ada tersebut dapat dicarikan upaya dan juga solusi untuk menanggulanginya. Upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut dimulai dari pihak pusat, yang mana selaku pengelola hotspot di FKIP yaitu ICT (Information and Communications Technologies). Pihak ICT (Information and Communications Technologies) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 sendiri akan terus mengawasi dan segera menindaklanjuti dari masalahmasalah dan juga hambatan yang terjadi dalam hotspot di FKIP tersebut. Hambatan yang pertama yaitu tentang pertumbuhan bandwidth dengan pertumbuhan user atau pengguna yang tidak stabil. Pihak ICT (Information and Communications Technologies) mengetahui hal tersebut dan segera meminta tambahan bandwidth untuk FKIP kepada PUSKOM atas nama fakultas, hal tersebut dilakukan guna meningkatkan bandwidth yang ada agar lebih tinggi lagi dan dapat stabil serta seimbang dengan pengguna atau user. Upaya berikutnya yang dilakukan pihak ICT (Information and Communications Technologies) dalam hal mengatasi hambatan-hambatan yang ada yaitu: a. Bandwidth Hambatan berikutnya yang tidak kalah penting yaitu masalah bandwidth, yang mana telah disebutkan di atas bahwa untuk hasil terakhir dari tiap-tiap bagian hanya mendapatkan 256 kb/s, dan masalah tersebut belum dibagi lagi oleh para pengguna yang tidak lain adalah mahasiswa. Bandwidth yang hanya 256 kb/s, jika dibandingkan dengan jumlah pengguna yang mana tiap saat akan terus bertambah, membuat perbandingan antara pengguna dan juga bandwidth tidak seimbang. Pihak ICT (Information and Communications Technologies) melakukan upaya dengan cara merekomendasikan tambahan bandwidth kepada fakultas, dan nantinya dari fakultas akan meminta tambahan ke PUSKOM. Hal tersebut akan selalu dilakukan oleh pihak ICT (Information and
Communications
Technologies)
agar
selalu
dapat
menjaga
keseimbangan antara pengguna dan juga bandwidth, selain itu pihak ICT sendiri juga akan mambagi bandwidth yang ada sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Jika sudah stabil maka dalam memanfaatkan dan menggunakan free hotspot yang ada akan dapat lebih efektif dan efisien, serta proses pembelajaran akan lebih meningkat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 b. Lokasi Hambatan yang dihadapi oleh pihak ICT (Information and Communications Technologies) selanjutnya adalah masalah lokasi yang mana tidak dapat digunakan untuk masuk kedalam hotspot yang ada dan juga adanya blankspot. Upaya dari masalah tersebut yaitu berupa panyatuan dari SSID (Service Set Identifier), yang mana untuk saat ini masih banyak SSID (Service Set Identifier) yang ada di FKIP dan dari pihak ICT (Information and Communications Technologies) akan menyatukannya kedalam satu SSID (Service Set Identifier) dan juga dapat diakses oleh semuanya, serta jarak jangkau serta lokasinya kan terjamah semua. c. Blankspot Untuk menanggulangi adanya blankspot, dari pihak ICT sendiri akan menggunakan sistem WDS (wireless distribution system), yang mana sistem tersebut dapat meminimalisir blankspot yang ada diseluruh FKIP, jadi penggunaan dan pemanfaatan dari hotspot dapat berjalan dengan baik.
Rencana kedepan dari pihak ICT (Information and Communications Technologies) yaitu seluruh hotspot di FKIP akan menggunakan fiber optic guna lebih memperlancar sinyal hotspot yang ada. Hotspot dengan sinyal yang cepat dan lancar akan terwujud, serta proses pembelajaran ikut meningkat pula. Pengguna akan lebih banyak lagi serta pembelajaran yang dinantikan yaitu elearning akan dapat terwujud dan terlaksana. Jika hal tersebut sudah terealisasikan maka peningkatan prestasi akan semakin banyak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, dapat ditarik kesimpulan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. a. Hotspot untuk akses ke sumber belajar b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan c. Hotspot untuk menjadikan belajar lebih kreatif 2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot. a. Bandwidth b. Lokasi c. Blankspot 3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. a. Penambahan bandwidth b. Penyatuan dari SSID, upgrade, pengecekan c. Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system) d. Pergantian kabel dengan fiber optik (akan direalisasikan awal 2013)
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi penelitian yang dapat di temukan dengan pemanfaatan free hotspot area dalam proses pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Implikasi yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 1. Dengan adanya pemanfaatan free hotspot dapat menunjung proses pembelajaran mahasiswa, khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi. 2. Dengan adanya free hotspot dapat dimanfaatkan oleh Program Studi Pendidikan Ekonomi, dosen, staff, dan lain-lain guna untuk memperoleh informasi, kegiatan-kegiatan yang berkenaan pada FKIP. 3. Dengan adanya hotspot pembelajaran e-learning akan dapat terwujud, jika dalam pengelolaan hotspot selalu meningkat dan lebih baik lagi.
C. Saran Berdasarkan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Pimpinan Fakultas a. Diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana seperti tempat khusus yang digunakan untuk menggunakan hotspot, layanan kecepatan koneksi di perbesar lagi dan lain sebagainya, guna peningkatan pembelajaran di FKIP Universitas Sebelas Maret. b. Diharapkan adanya sosialisasi kepada para pengajar tentang pemanfaatan free hotspot yang ada di FKIP guna menunjang pembelajaran di kelas. 2. Bagi Pihak ICT a. Diharapkan pihak ICT dapat lebih meningkatkan kinerja dari hotspot yang ada di FKIP dan juga menambah bandwidth yang ada menjadi lebih tinggi lagi guna peningkatan pembelajaran yang di inginkan oleh mahasiswa, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan keseimbangan dari penggunaan hotspot yang ada dengan jumlah user yang terus meningkat, yaitu jumlah mahasiswa setiap tahun bertambah banyak. b. Diharapkan pihak ICT segera merealisasikan rencana-rencana yang bersangkutan dangan peningkatan kinerja hotspot yang ada di seluruh FKIP, seperti digantinya sistem kabel menjadi fiber optik, penggabungan dari SSID yang ada agar dalam penggunaannya dapat selalu lancar dan dapat menunjang pembelajaran yang ada. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 3. Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa agar dapat menjaga NIM dan Password yang di berikan guna menunjang keamanan dari fasilitas hotspot yang telah diberikan oleh fakultas. b. Diharapkan memanfaatkan fasilitas free hotspot yang ada untuk kepentingan positif dan tidak untuk hal negatif, seperti membuka situs-situs yang berhubungan dengan dunia pendidikan. 4. Bagi Peneliti lain Penelitian yang telah dilakukan ini dapat dijadikan bahan acuhan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya, khususnya tentang pemanfaatan free hotspot.
commit to user