POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Maret 2011
PEMANFAATAN FIBERGLASS UNTUK PEMBUATAN BODY PLASTIK KENDARAAN Ahmad Haryono,ST Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama Mulia ABSTRACT Hencefort writer has initiative to make the appliance of body vehicle from this product of fiberglass. In this report writer has to study will about how to know characteristic from materials of fiberglass, how to know certain to ideal mixed, and how to know finishing process. In making appliance of body vehicle from this product of fiberglass is very skilled requiring, assiduity in doing, and also have to have the spirit high art. Considering in world automotive at highly developed era this time with the existence of modifications of body vehicle by assorted form. In making of this body vehicle also need the step by step or until process in it is workmanship, among others first phase of making model ( planning of making model if model there is no ), division model there, molding phase, phase finishing and perfect as. From all that step or process to make the body vehicle from this product of fiberglass medium. In process making of this body vehicle writer to get many write down, evaluation good product to perfect, and writer hope this referency useful to all people. Key Word : plastic,fiberglas PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pembuatan body kendaraan ini dipilih karena ada salah satu mata kuliah yaitu praktek kerja bangku dan konstruksi badan kendaraan yang berkaitan dengan pembentukan body kendaraan nantinya ilmu yang diperoleh pada saat kuliah akan digunakan pada saat pembuatan body kendaraan tersebut. Sehingga dalam pembuatan sudah mempunyai modal dasar pembuatannya. Materi yang Pemanfaatan Fiberglass…
diberikan dalam perkuliahan dalam proses pengerjaan ini adalah sama, hanya berbeda dari segi bahan yang digunakan yaitu dari media fiberglass. Dengan kemajuan zaman dan daya fikir orang, keragaman produk tidak terbatas pada produk kerajinan berbahan baku kayu atau logam saja. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan sumbangsih bagi peluang terciptanya keragaman kerajinan. Hingga tidak terbatas pada penggunaan fiberglass ini 9
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
telah merambah pula didalam dunia otomotif, bahan fiberglass kerap kali dipakai untuk pembuatan body serta asesoris pada kendaraan. Keterampilan dalam pembuatan body dan asesoris dengan bahan fiberglass ini juga dapat sebagai alternatif untuk berwirausaha sendiri. Untuk mendukung adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terampil berwawasan kemasa depan, dengan demikian ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mendukung didalam melaksanakan tuntutan zaman dimasa yang akan datang. Dengan berbagai pertimbangan penggunaan bahan non logam ini diantaranya yaitu terdiri dari beberapa campuran bahan kimia (bahan komposit) yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya : lebih ringan, lebih mudah dibentuk, dan lebih murah. Body kendaraan yang terbuat dari fiberglass dengan bahan yang terbuat dari plastik, maka banyak memilih bahan dari fiberglass disamping mudah dalam pembuatannya yaitu dengan mencampur bahan kimia tadi sesuai dengan campuran yang ideal dan dilanjutkan
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
pemilihan model produk dan pencetakan yang diinginkan, selain itu juga pembuatan body dengan menggunakan plastik akan lebih mahal karena untuk proses peleburan, pengolahan, moulding dan sebagainya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat muncul berkaitan dengan pembuatan body plastik kendaraan dari fiberglass adalah: 1. Bagaimana mengetahui karakteristik dari bahan bahan fiberglass. 2. Bagaimana menentukan campuran yang ideal pada fiberglass. 3. Proses finishing atau penyempurnaan. TUJUAN DAN MANFAAT TUJUAN a. Mengikuti kemajuan zaman seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam keterampilan pembuatan body dengan media fiberglass. b. Menjelaskan tentang cara pembentukan produk yang dibuat berdasarkan model yang dipilih dan teknik – teknik mencetak.
10
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
c. Memberikan ide – ide baru menentukan model yang diinginkan dalam pembentukan produk. d. Menjelaskan tentang cara finishing dan penyempurnaan dengan tujuan menghasilkan produk yang baik. MANFAAT Memberi tambahan referensi ilmu dan pengalaman yang banyak bagi penulis setelah mengangkat masalah fiberglass ini. KAJIAN TEORI Bahan non logam ternyata juga banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat bodi kendaraan. Salah satu bahan non logam tersebut yaitu fiberglass. Fiberglass merupakan bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia (bahan komposit) yang terdiri dari cairan resin (water glass), katalis, kalsium karbonat, met/matt, cobalt blue, dan wax (mold release) yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya : lebih ringan, lebih mudah dibentuk, dan lebih murah. Fiberglass atau serat kaca telah dikenal orang sejak lama, dan bahkan peralatan-
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
peralatan yang terbuat dari kaca mulai dibuat sejak awal abad ke 18. Mulai akhir tahun 1930-an, fiberglass dikembangkan melalui proses filament berkelanjutan (continuous filament proses) sehingga mempunyai sifat-sifat yang memenuhi syarat untuk bahan industri, seperti kekuatannya tinggi, elastis, dan tahan terhadap temperature tinggi. Membayangkan peralatan-peralatan yang terbuat dari kaca (glass), kebanyakan orang akan beranggapan bahwa peralatan tersebut pasti akan mudah pecah. Akan tetapi melalui proses penekanan, cairan atau bubuk kaca diubah menjadi bentuk serat akan membentuk bahan tersebut dari bahan yang mudah pecah (brittle materials) menjadi bahan yang mempunyai kekuatan tinggi (strong materials). Manakala kaca (glass) diubah dari bentuk cair atau bubuk menjadi bentuk serat (fiber), kekuatannya akan meningkat secara tajam. Oleh karena itu fiberglass merupakan salah satu material / bahan yang mempunyai kekuatan sangat tinggi. Pemanfaatan fiberglass untuk produk otomotif sudah sangat luas, tidak hanya untuk pembuatan bodi kendaraan akan tetapi juga untuk berbagai komponen kendaraan yang lain.
11
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Penggunaan yang paling populer memang untuk membuat komponen bodi kendaraan. Selain anti karat, juga lebih tahan benturan, mudah dibentuk, bila rusak akan lebih mudah diperbaiki, dan lebih ringan. Dengan bahan fiberglass, kendaraan dimungkinkan akan lebih hemat konsumsi bahan bakarnya. Pemanfaatan fiberglass di Indonesia masih terbatas untuk pembuatan komponen bodi kendaraan minibus dan bus saja. Belum ada kendaraan jenis sedan rakitan dalam negeri yang mencantumkan spesifikasi aslinya sebagai bodi dengan bahan fiberglass, semuanya masih menggunakan plat baja. Akan tetapi pemanfaatan fiberglass diluar negeri sudah jauh lebih luas. Fiberglass banyak dipergunakan untuk pembuatan mobil - mobil sport dengan produksi terbatas. Fiberglass juga banyak dipergunakan untuk pembuatan mobil - mobil kit yang dijual secara terurai dan dirakit sendiri oleh pembelinya. Pemanfaatan fiberglass yang paling banyak dan paling luas adalah di pabrik kendaraan yang membuat kendaraan masa depan dalam rangka penelitian. Disamping fiberglass, rancangan dan konsep
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
mobil masa depan tersebut biasanya terbuat dari alumunium atau serat karbon. Disamping mudah dibentuk mengikuti model yang rumit sekalipun, kecenderungan teknologi masa depan kelihatan akan mengarah ke penggunaan bahan komposit ini. Untuk sektor industri komponen, pemanfaatan bahan fiberglass juga sudah cukup meluas. Produsen kendaraan besar sudah memanfaatkannya untuk membuat komponen komponen tertentu. Daimler Benz misalnya memanfaatkan fiberglass untuk pembuatan body dan bagian - bagian interior. Produsen mobil Opel memanfaatkannya untuk pembuatan bagian - bagian body yang disyaratkan super kuat, sedangkan produsen mobil Porsche banyak memanfaatkannya untuk membuat bagian-bagian interior atap geser (sliding roof), bumper, dan spoiler. Khusus untuk bumper dan spoiler, dinegara kita sudah banyak bengkel kecil yang mampu membuatnya dari bahan fiberglass. Produk bebahan baku dari fiberglass saat ini berkembang dengan pesat, mulai dari kerajinan furniture, pembuatan body kendaraan mobil sampai teknologi pesawat terbang seperti pada sayap dan
12
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
bagian interiornya.Fiber glass adalah salah satu bahan senyawa ulet, kuat dan keras. Fiberglass itu sendiri terbuat dari beraneka ragam macam-macam campuran bahan kimia tersebut dicampurkan menjadi dalam satu takaran dan ukuran tertentu akan terbentuk komponen yang sejenis dengan plastik tapi lebih kuat, keras dan ulet bila dibandingkan dengan plastik. Apabila terjadi kerusakan pada komponen komponen fiberglass akan mudah menyambungkan bagian - bagian dengan bantuan bahan - bahan fiberglass beserta dengan cetakan - cetakannya seperti alumunium, tanah liat, semen, gibs, dan fiberglass seperti dapat terbentuk kembali. Dewasa ini dengan majunya perkembangan industri otomotif di Indonesia khususnya yang menangani dibidang pembuatan body kendaraan yang terbuat dari fiberglass. Serta system pengecoran dengan system open atau cat bakar sehingga dapat mempercepat perkembangan pertumbuhan bengkel - bengkel, perusahaan dan industri - industri kecil yang menangani dan mengerjakan dibidang fiberglass terutama dalam penbuatan body kendaraan dan sebagainya sehingga menjadikan perkembangan semakin pesat.Pengertian
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
fiberglass itu sendiri harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang terampil dan cekatan serta memiliki jiwa seni yang sangat tinggi karena dalam proses percetakan dibutuhkan inovasi inovasi yang tiada hentinya biar tidak ketinggalan zaman. PENCAMPURAN BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN Proses pembuatan fiberglass diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu : 1. Mencampur 6 (enam) bahan utama menjadi bahan dasaran. 2. Membuat campuran penguat. 3. Finishing atau penyempurnaan. Agar dapat dihasilkan kualitas Fiberglass yang kuat,campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal dari pada fiberglass hasil, yaitu sekitar 2 3 mm atau dilakukan 3 - 4 kali pelapisan. Sebagai gambaran misalnya akan membuat sebuah komponen bodi kendaraan. Proses membuat campurannya adalah sebagai berikut : a. Resin sejumlah 1,5 — 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata. Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu
13
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
b.
c.
d.
e.
ditambahkan katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalisnya 50 cc. Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 — 500 gram pada campuran tersebut dan ditambahkan pula pigmen atau zat pewarna. Apabila semua campuran tersebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambahkan katalis dan apabila campurannya terialu encer dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak. Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya adalah memoles permukaan cetakan dengan mirror (sebagai pelicin dan pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata. Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
pengeringan, dapat dijemur diterik matahari. f. Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap. g. Selanjutnya permukaan cetakan dioleskan PVA untuk menjaga agar permukaan cetakan tidak lengket dengan Fiberglass hasil. h. Langkah berikutnya adalah mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan / campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering. i. Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai dengan kebutuhan, dan dilapisi lagi dengan adonan dasar. Untuk menghindari adanya gelembung udara, pengolesan adonan dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan mengakibatkan fiberglass mudah keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin kuat daya tahannya. Selain itu sebagai penguat
14
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
dapat ditambahkan tulangan besi atau tripleks, terutama untuk bagian yang lebar. Tujuannya adalah agar hasilnya tidak mengalami kebengkokan. j. Apabila diperlukan, dilakukan pengerolan menyesuaikan alur - alur atau lekukan - lekukan yang ada dicetakan. k. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur diterik matahari. l. Pelepasan fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat terjadi penyusutan. m. Pada langkah finishing, dilakukan pengamplasan permukaan fiberglass, pendempulan, dan pengecatan sesuai dengan warna yang diinginkan. PEMBAHASAN Sebelum melakukan pencampuran dan pengecoran bahan, maka terlebih dahulu kita memperhitungkan bentuk model. Apabila bentuk dari model itu cukup sederhana maka tidak perlu melakukan pembagian model. Tapi apabila bentuk
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
model itu sulit maka sangat perlu untuk melakukan pembagian model. Ini dilakukan agar pada saat pelepasan lebih mudah. Untuk cara membelahnya, kita batasi dengan menggunakan isolasi, kertas karton atau plat. Dengan memperhitungkan bentuk dari model.
Gambar. 38. Membagi Model PROSES PENCAMPURAN BAHAN Apabila model sudah diberi pemisah atau sudah siap, maka langkah selanjutnya kita siapkan bahan – bahan fiberglass untuk dicampurkan. Tapi sebelum mencampurkan bahan bahannya, sebaiknya kita memberikan atau mengoleskan minyak goreng pada permukaan model. Ini dilakukan agar model menjadi licin, tidak lengket dengan hasil cetakan dan nanti dapat mempermudah saat 15
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
pelepasan. Oleskan minyak goreng 1 sampai 2 kali agar bahan tersebut sudah benar benar merata.
Gambar. 39. Mengolesi Model Dengan Minyak Goreng Setelah mengolesi model dengan minyak selesai, selanjutnya membuat campuran bahan bahan fiberglass antara lain resin, talk hencen, dan katalis. Untuk ukuran atau takaran dari resin dan katalis dengan perbandingan kira-kira 40 : 1, misal resin 20 ml maka katalis 0,5 ml. untuk talk hencen kira - kira 6 g .
Gambar. 40. Mencampurkan Bahan – Bahan Fiberglass
Maret 2011
campuran yang akan dibutuhkan untuk satu pembagian model, ini diharapkan agar campuran tidak terlalu banyak dari yang dibutuhkan karena kalau sisa banyak tidak cepat dipakai akan kering dan tidak dapat didaur ulang / digunakan lagi dan jika sudah mencampur kesemua bahan tadi termasuk katalis campuran harus habis tanpa sisa, karena fungsi katalis sendiri adalah sebagai pengering dari bahan - bahan fiberglass. Jika proses pencampuran bahan selesai, kita bisa mulai melakukan proses pengecoran. PROSES CAMPURAN Sebelum melakukan pencampuran bahan maka terlebih dahulu kita siapkan bahan - bahan yang akan dipakai serta wadah / kaleng untuk mencampurkan bahannya. Pastikan sebelum mencampur bahan - bahan fiber glass, model sudah diolesi oleh minyak goreng hingga benar - benar merata. Jangan sampai ada bagian yang belum terolesi. Karena bila ada bagian yang belum terolesi maka saat pemisahan antara model dengan hasil cetakan akan sulit terlepas. Buatlah adonan yang terdiri dari 20 ml bahan resin, 6 g talk hancen, dan 0,5 ml katalis.
Untuk pencampuran bahan harus memperhitungkan seberapa besar Pemanfaatan Fiberglass…
16
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Maret 2011
Aduk sampai semua bahan tercampur dengan merata.
Gambar. 41. Mengaduk Rata Campuran PENCETAKAN / PENGECORAN Jika telah selesai mencampurkan bahan - bahannya dan model siap untuk dicetak maka oleskan campuran - campuran bahan fiberglass tadi ke model dengan menggunakan kuas. Oleskan adonan tersebut kesemua bidang permukaan model secara merata. Oleskan 1 sampai 2 kali, agar model telah pasti terolesi semua. Kemudian memberikan met diatas permukaan yang terolesi campuran tadi, berikan met secara merata.
Pemanfaatan Fiberglass…
Gambar. 42. Mendasari Model Gambar. 43. Memberikan Met Jika met sudah benar - benar rata maka kita oleskan lagi campuran bahan fiberglass. Oleskan campuran diatas met tadi, jika ingin lebih tebal lagi maka setelah diolesi campuran tadi, kita berikan met diatasnya. Kemudian kita olesi lagi dengan campuran yang seperti tadi. Jika pengolesannya sudah merata maka keringkan lagi.
17
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Maret 2011
selanjutnya melakukan proses pelepasan. Saat awal melakukan pelepasan langkah pertama pukul - pukullah model dengan hasil cetakan tadi dengan menggunakan palu karet. Pukul dengan hati - hati agar model dan hasil cetakan tidak retak. Langkah ini ditempuh agar model dan cetakan sudah tidak menempel lagi. Jadi nanti kita tinggal melepasnya.
Gambar. 44. Pencetakan Model Gambar. 45. Pencetakan Model Apabila sudah agak kering maka potonglah met pada samping cetakan yang melebihi batas tepi. Karena sudah terlalu kering akan sangat sulit untuk dipotong, karena cairan tadi sudah mengeras.
Gambar. 46. Pemotongan Sisa Met Jika samping - samping sudah dirapikan maka langkah
Pemanfaatan Fiberglass…
Gambar. 47, 48, 49, dan 50. Hasil Jadi Negatif Cetakan
18
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Selanjutnya negatif cetakan adalah cetakan yang bentuknya belum sempurna atau hasil cetakannya nanti masih memerlukan banyak sekali finishing. Cetakan ini dibuat setelah model yang kita inginkan sudah jadi atau sudah ada. Untuk selanjutnya kita membuat positif cetakan dari negatif cetakan yang caranya sama seperti membuat negatif cetakan tadi. Positif cetakan adalah cetakan yang bentuknya sudah sempurna sehingga hasil dari cetakanya nanti hanya memerlukan sedikit finishing. Untuk membuat positif cetakan apabila negatif cetakan sudah benar - benar selesai, dari negatif cetakan tadi pertama kita olesi bahan pemisah kemudian tunggu satu atau dua menit agar bahan pemisah merata terlebih dahulu, pastikan pada saat pengolesan bahan pemisah benar - benar rata, jika sudah rata maka siapkan pencampuran bahan fiberglass untuk membuat positif cetakan. Untuk proses selanjutnya kita olesi dengan bahan - bahan fiberglass secara menyeluruh pada negatif cetakan, kemudian keringkan hingga kering. Jika sudah kering maka mulailah melepas positif cetakan dari negatif cetakannya. Jika ada bagian yang sulit untuk dilepaskan maka pukul - pukulah
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
dengan menggunakan palu karet dengan hati - hati, bila sudah terlihat terpisah maka sudah bisa dilepas. Jika sudah lepas maka keringkan lagi hingga benar benar kering. Setelah itu kita bisa memulai proses finishing. Tujuan dari proses finishing adalah untuk memperbaiki hasil cetakan dengan berbagai tahap yang dilakukan. Untuk proses dalam melakukan finishing yang dilakukan sebatas pengamplasan karena hasil finish berupa produk murni fiberglass. Proses pengamplasan dilakukan untuk memperhalus dan meratakan hasil cetakan atau benda kerja.
Gambar. 51 dan 52. Hasil Jadi Positif Cetakan dan Finishing. 19
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 1
Kesimpulan 1. Menggunakan talk hancen 6 gr dengan ukuran resin 20 ml dan katalis 0,5 ml atau 2 tetes. 2. Bila tidak menggunakan talk hancen, maka ukuran resin 20 ml dan katalis 0,5 ml atau 2 tetes. 3. Dengan menggunakan talk hancen maka proses pengeringannya menjadi lebih cepat. 4. Dengan menggunakan talk hancen maka akan lebih kuat, keras, dan ulet dibandingkan tidak menggunakan talk. 5. Tebal tipisnya bentuk mempengaruhi proses pelepasan serta kekuatannya.
Pemanfaatan Fiberglass…
Maret 2011
DAFTAR PUSTAKA Wikipedia : http://rockwork.bravehost.com/p engenalan.htm Website : www.endofiberglass.blogspot.co m Wikipedia : http://wb5.itrademarket.com/pdi mage/54/24754_sterling.jpg Website : www.motorku.multiply.com Website : www.sjboygroup.com Website : http://resinweb.com/directory. php?hk=2 Blog : http://strukturrumah.blog.spot.com DL. Sanggarang, membuat kerajinan berbahan fiberglass, Kawan Pustaka: Bandung, 1963 Sambudi, S.sn, membuat aneka produk kerajinan dari fiberglass Absolut: Yogyakarta, 2004 Setiawan acip, sohor jadi modifikator motor, PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2007
20