PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN A. Yani Ranius Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el:
[email protected] Abstract: IT-based learning called e-learning is the process of transforming conventional education into digital form. Use of e-learning as a medium of learning is based on the characteristics of elearning consists of non-linearity, self-managing, Feedback, interactivity, multimedia-style Leaners, Just in Time, Dynamic Updating, Accesibility and Colaborative Learning Easy. Using a descriptive design with questionnaires as research instruments. The number of sample of 100 respondents with a student population of the semester study program Information Systems 5 (five). It was concluded that the use of e-learning as a medium of learning at the University of Bina Darma in condition Quite Satisfied with the percentage of 60%. Eight characteristics: Non-linearity, self-managing, Just in Time, and Easy Self Accesibility already satisfied the conditions. While the characteristics of the feedback, interactivity, multimedia-style Leaners, Dynamic Updating, and Colaborative Learning has not satisfied the conditions. Keywords: Information Technology, E-Learning Abstrak: Pembelajaran berbasis TI yang disebut e-learning yaitu proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital. Pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran berdasarkan karakteristik e-learning terdiri dari Non-linearity, Self-managing, Feedbackinteractivity, Multimedia-Leaners style, Just in Time, Dynamic Updating, Easy Accesibility dan Colaborative Learning. Menggunakan desain deskriftif dengan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan populasi mahasiswa program studi Sistem Informasi semester 5 (lima). Disimpulkan bahwa pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran di Universitas Bina Darma berada pada kondisi Cukup Puas dengan persentase 60%. Delapan karakteristiknya : Non-linearity, Self-managing, Just in Time, dan Easy Accesibility yang sudah Cukup Puas kondisinya. Sedangkan karakteristik Feedback-interactivity, Multimedia-Leaners style, Dynamic Updating, dan Colaborative Learning belum Puas kondisinya. Kata kunci: Teknologi Informasi, E-Learning
1.
ketimpangan
PENDAHULUAN
antara
pengetahuan Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat membawa dampak yang begitu
yang
perkembangan
didukung
ilmu
perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada.
besar bagi pola hubungan antar individu, antar
Pada studinya tentang tujuan pemanfaatan
komunitas, bahkan antar negara atau bangsa.
TI dibeberapa perguruan tinggi terkemuka di
Perkembangan
Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) dalam Fathul
Teknologi
Informasi
dan
(2007)
(www.geocities.com),
Komunikasi ini telah mengubah pemikiran baru
Wahid
di masyarakat, peran ilmu pengetahuan sangatlah
menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI
menonjol yang menuntut sumber daya manusia
yaitu 1) memperluas competitive positioning; 2)
yang memiliki kemampuan dan keterampilan
meningkatan brand image; 3) meningkatkan
yang tinggi dalam mengikuti perkembangan
kualitas
teknologi dan informasi. Sehingga tidak terjadi
meningkatkan
pembelajaran
dan
kepuasan
pengajaran; mahasiswa;
Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran……(A. Yani Ranius)
4) 5)
53
meningkatkan pendapatan; 6) memperluas basis
berkualitas dan berstandar internasional. Ada
mahasiswa; 7) meningkatkan kualitas pelayanan;
banyak aturan dan kebijakan yang ditegakan,
8)
salah satunya proses pembelajaran secara online
mengurangi
biaya
operasi;
9)
mengembangkan produk dan layanan baru.
dengan
Seiring dengan perkembangan teknologi
menggunakan
fasilitas
e-learning
sebagai media pembelajaran alternatif. Sejauh ini
informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan
penggunaan
suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar
pembelajaran
(pendidikan) berbasis TI menjadi tak terelakkan
dikatakan Puas dan diterima dengan Puas juga
lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan
oleh para dosen dan mahasiswa. Dari pihak
sebutan e-learning ini membawa pengaruh
manajemen
terjadinya
pendidikan
memotivasi khususnya para dosen, maka disetiap
konvensional ke dalam bentuk digital, Puas
akhir semester aktivitas para dosen dalam
secara isi (content) dan sistemnya. Saat ini
menggunakan e-learning dinilai dan diberikan
konsep e-learning sudah banyak diterima oleh
apresiasi bagi dosen yang tergolong aktif dan
masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya
dengan Puas menggunakan e-learning dalam
implementasi e-learning di lembaga pendidikan
proses pembelajaran
proses
transformasi
(sekolah, training dan universitas) maupun
e-learning
sebagai
dilingkungan
UBD
Mengacu
UBD
sendiri
pada
dalam
situasi
dapat
rangka
dan
kondisi
sebagai
media
industry (Cisco, IBM, Oracle, dan sebagainya)
penggunaan
(http://warto.wordpress.com).
pembelajaran di lingkungan UBD, maka peneliti
saat
e-learning
media
Berbagai pengertian tentang e-learning
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
ini
pada
tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen UBD
teknologi
dalam menggunakan e-learning sebagai media
sebagian
pembeajaran
yang
besar
meggacu
menggunakan
internet. Seperti pengertian dari
Rosenberg
pembelajaran alternatif.
menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan
teknologi
internet
untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
2.
METODOLOGI PENELITIAN
meningkatkan solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Istilah “e” atau
Desain penelitian yang akan digunakan
singkatan dari elektronik dalam e-learning
dalam penelitian ini adalah desain deskriptif
digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi
yang bersifat eksploratif dengan tujuan untuk
yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha
menggambarkan keadaan atau status fenomena.
pengajaran lewat teknologi internet.
Penelitian ini akan
memaparkan bagaimana
Universitas Bina Darma (UBD) sebagai
tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap
salah satu institusi yang menyelenggarakan
e-learning sebagai media pembelajaran alternatif
kegiatan pendidikan dalam proses mencapai visi
di Universitas Bina Darma serta menganalisa
dan misinya menjadi perguruan tinggi yang
faktor-faktor
menghasilkan
kepuasan terhadap e-learning tersebut.
54
sumber
daya
manusia
yang
yang
mempengaruhi
tingkat
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.1, April 2013: 53 - 62
Kemudian
2.1
kuisioner
penelitian
Populasi dan Sampel
akan
di
sebagai uji
instrumen
validitas
dan
reliabilitasnya. Populasi
adalah
keseluruhan
Jika
subjek
menggunakan
tabel,
maka
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
penggambaran tabel dibuat menggunakan huruf
mahasiswa dan dosen dari Fakultas Ilmu
times new roman dengan font 10, dapat dilihat
Komputer
pada tabel 1.
dan
Fakultas
Non
Komputer
Universitas Bina Darma. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode non
2.3
Instrumen Penelitian
probability dengan purposive random sampling. Purposive Random Sampling digunakan dengan
Instrumen
yang
digunakan
untuk
cara menetapkan sampel penelitian dimana
mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa
peneliti menentukan responden berdasarkan
kuisioner dengan menggunakan skala Linkert,
anggapan bahwa informasi dapat memberikan
dimana variabel yang akan diukur dijabarkan
data pasti, lengkap, dan akurat. Teknik Random
menjadi indikator variabel yang dapat diukur.
sampling digunakan dengan cara menetapkan
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
sampel
memiliki
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
peluang sama dan tidak terikat oleh apa pun
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
untuk dimasukkan ke dalam sampel penelitian.
Jawaban
yang
Sampel
semua
dinilai
anggotanya
cukup
valid
setiap
item
instrumen
yang
untuk
menggunakan skala Linkert mempunyai gradasi
dianalisis secara statistic sedikitnya diperlukan
dari sangat positif sampai sangat negatif. Pada
30 sampai 100 responden, maka dalam penelitian
instrumen penelitian ini semua item pertanyaan
ini sampel yang digunakan sebanyak 100 orang
yang terdiri dari lima alternatif jawaban sebagai
yang terdiri dari 50 mahasiswa dan 50 orang
berikut: 1) nilai 1 untuk tingkat yang sangat
dosen yang berasal dari Fakultas Ilmu Komputer
tidak puas; 2) nilai 2 untuk tingkat yang tidak
dan Fakultas Non Komputer.
puas; 3) nilai 3 untuk tingkat yang cukup puas; 4) nilai 4 untuk tingkat yang puas; 5)nilai 5
2.2
Definisi Operasional
untuk tingkat yang sangat puas.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini
2.4
meliputi
data
tentang
tingkat
Sumber (Jenis) Data
kepuasan
mahasiswa dan dosen terhadap e-learning dan
Data yang digunakan dalam penelitian ini
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan e-
berupa data primer dan data sekunder. Data
learning di Universitas Bina Darma. Selanjutnya
primer diperoleh dengan cara pengamatan
semua data di klasifikasikan ke dalam indikator-
lansung di lapangan yang berpedoman pada
indikator yang akan di konstruksikan dalam
instrumen penelitian yang sudah ditetapkan.
instrumen
Sedangkan data skunder diperoleh peneliti
penelitian
berupa
kuisioner.
Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran……(A. Yani Ranius)
55
melalui studi literatur dari berbagai sumber
dilakukan dengan cara menyebarkan daftar
pusaka seperti jurnal (online/offline), buku,
pertanyaan kepada responden yang menjadi
laporan serta publikasi yang relevan dengan
objek penelitian dalam rangka untuk menjawab
penelitian ini.
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
Sedangkan yang menjadi sumber data
bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa dan
dalam penelitian ini adalah para responden yang
dosen dan faktor apa saja yang mempengaruhi
masuk sebagai sampel dari populasi yang telah
kepuasan terhadap e-learning sebagai media
ditetapkan. Tabel 1 berikut ini merupakan
pembelajaran di Universitas Bina Darma.
dimensi dari variabel pemanfaatan e-learning
Sebagai instrumen yang digunakan dalam
sebagai media pembelajaran dan semua dimensi
mengumpulkan data penelitian, pada kuisioner
mempunyai skala interval.
diberikan petunjuk pengisian supaya berjalan
Tabel 1. Operasional Variabel Penelitian Dimensi Non-linearity
Selfmanaging
FeedbackInteractivity
MultimediaLearners style
Just in time
Dynamic Updating Easy Accessibility Collaborative learning
Indikator 1. Kebebasan mengakses objek belajar mengajar seperti upload materi dan download materi dan tugas-tugas. 2. Terdapatnya fasilitas yang menunjang proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning (wireless, kios-K). 1. Kemampuan dosen mengelola proses pembelajaran dengan mengikuti struktur yang terdapat pada e-learning. 2. Kemampuan dosen dalam memutahirkan materi belajar sehingga lebih dapat dimengerti oleh mahasiswa. 1. Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif. 2. Terdapat feedback dalam proses pembelajaran. 1. Fasilitas multimedia dalam proses pembelajaran dengan e-learning. 2. Fasilitas multimedia mempermudah mahasiswa dalam memahami materri pembelajaran secara jelas dan nyata. 1. Sebagai media pembelajaran e-learning dapat digunakan kapan saja. 2. Materi pembelajaran yang terdapat di e-learning dapat menyelesaikan permasalahan dan meningkatan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. 1. Pembaharuan materi secara online 2. Pembaharuan materi mengikuti perubahan teknologi baru 1. Kemudahan mengakses e-learning. 2. Kemudahan mengakses fasilitas e-learning 1. Tool pembelajaran yang terdapat pada elearning memungkinkan terjadinya komunikasi secara langsung Puas pada waktu yang bersamaan maupun berbeda. 2. Melalui e-learning user dapat berkomunikasi Puas dengan dosen maupun sesama mahasiswa.
dengan Puas dan sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya terhadap butir pertanyaan yang terdapat pada kuisioner akan di uji validitas dan reliabilitas. Uji Validitas ditujukan untuk menguji sejauh mana alat ukur dalam hal ini dapat mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sampai sejauh mana data yang dikumpulkan tidak
menyimpang
dari
gambaran
tentang
variabel yang diteliti. Dalam survey uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor. Teknik korelasi yang digunakan adalah
Pearson
Product
Moment,
dimana
instrumen dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasinya (r) > r tabel. Sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada
2.5
Teknik Pengumpulan Data
dasarnya
menunjukan
tingkat
ketepatan,
keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat Pengumpulan data dalam penelitian ini
tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu
menggunakan kuisioner, yaitu pengumpulan data
56
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.1, April 2013: 53 - 62
dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.
Proses analisis yang dijelaskan di atas dalam pengolahan data-datanya menggunakan
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukurannya
bantuan software komputer (SPSS dan Mic. Excel).
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pendapat
Mengacu pada perumusan masalah yang
bahwa instrumen dikatakan reliabel adalah
telah di tetapkan bahwa terdapat dua rumusan
instrumen yang jika digunakan beberapa kali
masalah yaitu: 1) Bagaimana tingkat kepuasan
dalam waktu yang berbeda untuk mengukur
mahasiswa dan
dosen terhadap
obyek yang sama akan menghasilkan data yang
sebagai
pembelajaran
sama.
Universitas Bina Darma. Untuk menjawab Dalam
penelitian
ini
uji
media
e-learning
alternatif
di
reliabilitas
rumusan masalah ini akan dilakukan pengolahan
digunakan Tehnik Alpha Cronbach, dimana
data dan dilanjutkan proses analisa terhadap
suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
hasil pengolahan data tersebut dengan merujuk
memiliki koefisien keandalan (alpha) > 0,6
pada kondisi yang ada di Universitas Bina
(Arikunto, 1992).
Darma dalam pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran alternatif. Apakah sudah
2.6
sangat memuaskan mahasiswa dan dosen atau
Teknik Analisis Data
belum pelaksanaannya sebagai pemakai. 2) Terhadap data-data penelitian yang telah terkumpul,
maka
data-data
tersebut
akan
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan terhadap
e-learning sebagai
diklasifikasikan menjadi dua kelompok data
media pembelajaran alternatif di Universitas
yaitu
kuantitatif.
Bina Darma.Untuk menjawab rumusan masalah
Terhadap data yang bersifat kulaitatif yaitu yang
yang ini akan ditampilkan dalam bentuk
digambarkan dengan kata-kata atau kalimat
persentase faktor mana yang paling dominan
dipisah-pisahkan
yang mendukung kondisi yang terjadi.
data
kualitatif
dan
data
menurut
kategori
untuk
memperoleh kesimpulan. Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif, yang berwujud angka-angka hasil perhitungan
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Karakteristik Respoden
atau pengukuran akan diproses dengan cara antara lain: 1) Dijumlahkan, dibandingkan dengan
jumlah
yang
diharapkan
dan
dipersentasekan. Teknik ini merupakan teknik deskriptif
kualitatif
Dijumlahkan, disajikan
dengan
persentase.
diklasifikasikan
dalam
bentuk
Karakteristik responden dalam penelitian
2)
ini antara lain jenis kelamin, fakultas, status,
kemudian
waktu penggunaan internet dalam sehari, dan
tabel
serta
tempat menggunakan internet.
divisualisasikan dalam bentuk grafik.
Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran……(A. Yani Ranius)
57
Berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa dari 50 responden mahasiswa yang ada
di rumah sebanyak 38% dan sisanya dilakukan di warnet sebanyak 6%.
terdiri dari 27 laki-laki dan 23 perempuan. Sedangkan dari 50 orang responden dosen terdiri dari 32 dosen perempuan dan 18 dosen laki-laki.
3.2
Analisis
Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Berdasarkan fakultas dapat dilihat bahwa dari 50 responden mahasiswa yang ada terdiri dari 23 dari Fakultas Ilmu Komputer dan 27 dari
3.2.1 Validitas Alat Ukur Seperti
telah
dijelaskan
sebelumnya
fakultas non komputer . Sedangkan dari 50 orang
bahwa validitas menunjukan sejauh mana alat
responden dosen terdiri dari 20 dosen Fakultas
ukur dapat mengukur apa yang diukur. Kuisioner
Ilmu Komputer dan 30 dosen dari fakultas non
yang peneliti gunakan diuji tingkat validitasnya
komputer.
dengan mengacu pada nilai r-tabel, di mana
dalam hal waktu penggunaan internet
nilai korelasi yang akan digunakan untuk
dalan sehari dapat dilihat waktu penggunaan
mengukur validitas (r bt ) harus positif atau
internet dalam sehari responden mahasiswa 12%
lebih besar. Dalam penelitian ini N = 100, maka
kurang dari 1 jam. Untuk penggunaan internet 1
r-Tabel dengan taraf signifikan 95% adalah
sampai dengan 2 jam sehari frekuensinya sebesar
0.195. Berikut ini adalah tabel korelasi dan hasil
16%.
analisis validitas alat ukur dari setiap dimensi
Selanjutnya
46%
untuk penggunaan
internet 2 sampai dengan 3 jam sehari dan 26%
Koralasi antara setiap item pertanyaan
untuk penggunaan lebih dari 3 jam sehari dari
terhadap skornya memiliki korelasi yang tinggi,
total responden yang ada.
karena di atas nilai r-Tabel, dengan demikian
Sedangkan untuk responden dosen dapat
semua item pertanyaan untuk dimensi Non-
dilihat waktu penggunaan internet dalam sehari
linearity,
responden mahasiswa 8% kurang dari 1 jam.
interactivity, Multimedia-Leaners style, Just in
Untuk penggunaan internet 1 sampai dengan 2
Time, Dynamic Updating, Easy Accesibility dan
jam
Colaborative Learning dapat dinyatakan valid.
sehari
frekuensinya
sebesar
14%.
Self-managing,
Feedback-
Selanjutnya 48% untuk penggunaan internet 2 sampai dengan 3 jam sehari dan 30% untuk penggunaan lebih dari 3 jam sehari dari total responden yang ada.
3.2.2 Reliabilitas Alat Ukur Dalam
penelitian
ini
uji
reliabilitas
digunakan Tehnik Alpha Cronbach, dimana
Kemudian untuk responden mahasiswa
suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
dapat diliketahui bahwa frekuensi penggunaan
memiliki koefisien keandalan (alpha) > 0,6 (Ari
internet 26% dilakukan responden mahasiswa di
kunto, 1992).
warung internet, 34% dilakukan di rumah dan 40% dikampus. Sedangkan responden dosen dari hasil pengolahan data dapat dlhat bahwa penggunaan internet 56% dilakukan di kampus,
58
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.1, April 2013: 53 - 62
3.3
Deskripsi
Variabel
Penggunaan
Kepuasan
E-learning
Setiap
sebesar 27.88% Cukup Puas, di dukung dengan persentase kondisi Puas sebesar 32.50% dan kondisi sangat Puas dengan 10.88%.
Dimensi
Namun dalam proses pemanfaatan eUntuk menganalisis variabel penelitian
learning
sebagai
media
pembelajaran
di
diambil dari skor rata-rata jumlah skor dari
Universitas Bina Darma harus terus ditingkatkan
dimensi yang ada kemudian membuat interval
dengan memaksimalkan semua dimensi dari
untuk masing-masing nilai pada setiap dimensi.
karakteristik e-learning yang ada.
Jarak interval (r) ditentukan dengan rumus
Tingkat Kepuaasan Dosen Terhadap Penggunaan E-learning
sebagai berikut : nMax - nMin
sebagai
Media
Pembelajaran
Alternatif di Universitas Bina Darma.
......(1)
r=
Demikan halnya dengan mahasiswa nR
tingkat kepuasan dosen terhadap penggunaan
5 - 1 r=
e-learning
= 0.8 5
alternatif
sebagai di
media
Universitas
pembelajaran Bina
Darma
berdasarkan hasl pengolahan data berada
jadi jarak interval yang digunakan adalah 0.8
pada kondisi Puas dengan total persentase 3.4
sebesar 75.38% dengan indikator berupa
Pembahasan Hasil Penelitian
tingkat persentase sebesar 29.25% Cukup Pembahasan berdasarkan
yang
hasil
akan
disajikan
Puas, di dukung dengan persentase kondisi
penelitian
terhadap
Puas sebesar 31.75% dan kondisi sangat
penggunaan e-learning Bina Darma secara nyata
Puas dengan 14.38%.
dikaji dari 8 (delapan) karakteristik e-learning yaitu Non-linearity, Self-managing, Feedbackinteractivity, Multimedia-Leaners style, Just in Time, Dynamic Updating, Easy Accesibility dan Colaborative Learning.
yang telah dilakukan terhadap data yang diperoleh secara langsung dari responden maka tingkat
kepuasan
mahasiswa terhadap penggunaan
e-learning
sebagai
dijelaskan
media
bahwa
Karakteristik E-learning
Berikut ini akan diuraikan berdasarkan masing-masing dimensi dari variabel dalam
Berdasarkan pada hasil pengolahan data
dapat
3.4.1 E-learning Bina Darma Berdasarkan
pembelajaran
alternatif
di
Universitas Bina Darma berada pada kondisi Puas dengan total persentase sebesar 71.25% dengan indikator berupa tingkat persentase
penelitian ini. 1) Non-Linerity E-learning Bina Darma Non-Linearity
merupakan
karakteristik
berupa kebebasan pemakai (user) dalam mengakses objek pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan terhadap data yang telah diperoleh
dapat
dilihat
bahwa
Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran……(A. Yani Ranius)
tingkat
59
kepuasan mahasiswa terhadap dimensi non-
hal ini menggambarkan bahwa para dosen
linearity e-learning Bina Darma merasa Puas
sudah dapat mengikuti sturktur yang terdapat
dengan persentase sebesar 92%, yang berarti
pada e-learning Bina Darma.
kebebasan dalam mengakses fasilitas-fasilitas
E-learning
Bina
pembelajaran seperti download materi kuliah
Darma
dan tugas-tugas dari para dosen dapat
Feedback-Interactivity
merupakan
digunakan oleh para mahasiswa dengan baik.
karakteristik
bagaimana
Sedangkan dari responden dosen untuk
pembelajaran
dimensi non-linearity e-learning Bina Darma
interaktif dan disediakan feedback pada
juga merasa Puas dengan tingkat persentase
proses
sebesar
ini
penelitian dan pengolahan data yang telah
mennggambarkan bahwa para dosen merasa
dilakukan terhadap data yang telah diperoleh
puas dengan fasilitas-fasilitas yang terdapat
dapat dilihat bahwa Feedback-Interactivity
pada e-learning Bina Darma yang dapat
e-learning Bina Darma dalam kondisi Puas
digunakan
pembelajaran
dengan persentase sebesar 52%, dari sisi
alternatif seperti upload materi mengajar,
mahasiswa yang berarti proses pembelajaran
memberikan asiggment kepada mahasiswa
melalui e-learning Bina Darma dilakukan
dan fasilitas lainnya.
secara interaktif dan terdapat feedback dari
80%.
Dengan
sebagai
media
kondisi
2) Self-Managing E-learning Bina Darma Self-Managing
merupakan
berupa dapat
dilakukan
pembelajaran.
dengan
Berdasarkan
hasil
para dosen. Demikian juga dari sisi dosen
karakteritik
dari hasil pengolahan data menunjukan
berupa kemampuan dosen dalam mengelola
kepuasan pada tingkat Cukup Puas dengan
sendiri
persentase 66%.
proses
mengikuti
pembelajaran
struktur
yang
dengan
telah
dibuat.
4) Multimedia-Learners style E-learning Bina
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan
Darma
data terhadap data yang telah diperoleh dapat
Multimedia-Learners
dilihat bahwa self-managing
e-learning
karakteristik berupa ketersediaan fasilitas
Bina Darma berada pada kondisi Cukup
multimedia dalam e-learning yang dapat
Puas dengan presentase sebesar 60% yang
digunakan
berarti
terutama
menurut
mahasiswa
bahwa
dalam dari
style
proses phak
pembelajaran
dosen,
mengatur proses pembelajaran melalui e-
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan
learning dilakukan dengan baik mengikuti
data yang telah dilakukan terhadap data yang
struktur yang terdapat pada e-learning. Dari
telah
sisi
multimedia-Learners style e-learning Bina
dosen
sebagai hasil
tenaga
pengajar
pengolahan
dapat
animasi
seperti
menggunakan
diperoleh
video,
merupakan
kemampuan dosen dalam mengelola dan
berdasarkan
60
3) Feedback-Interactivity
dilihat
dll.
bahwa
data
Darma dar sisi mahasiswa merasa Tidak
menunjukan tingkat kepuasan sebesar 70%
Puas dengan persentase sebesar 72%, yang
dengan kondisi Cukup Puas, yang dalam
berarti tidak terdapat fasilitas multimedia Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.1, April 2013: 53 - 62
dalam e-learning. Sedangkan dari sisi dosen
Accessbility merupakan karakteristik berupa
terdapat kondisi yang sama yaitu pada
kemudahan dalam mengakses e-learning.
tingkat Tidak Puas dengan persentase
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan
sebesar 56%.
data yang telah dilakukan terhadap data yang
5) Just in Time E-learning Bina Darma
telah diperoleh dapat dilihat bahwa easy
Just in Time merupakan karakteristik berupa
accessbility
menyediakan kapan saja jika diperlukan
menurut mahasiswa maupun dosen sudah
pemakai, untuk menyelesaikan permasalahan
Puas dengan persentase sebesar 80% dari
atau hanya ingin meningkatkan pengetahuan
responden mahasiswa dan 76% dari sisi
dan
dosen.
ketrampilan.
Berdasarkan
hasil
e-learning Bina Darma baik
Yang
berarti
akses
terhadap
penelitian dan pengolahan data yang telah
e-learning Bina Darma dapat dilakukan
dilakukan terhadap data yang telah diperoleh
dengan mudah oleh para mahasiswa dan
dapat dilihat bahwa para mahasiswa merasa
dosen.
Puas terhadap Just in time e-learning Bina Darma
dengan persentase sebesar 102%,
8) Colaborative
Learning E-learning Bina
Darma
yang berarti kebebasan dalam mengakses e-
Colaborative
learning Bina Darma, kapan saja dan dapat
karakteristik berupa bagaimana interaksi e-
membantu
belajar
learning maksudnya bisa berkomunikasi
mahasiswa. Demikan juga halnya dengan
secara langsung pada waktu yang bersamaan
para dosen yang juga merasa Puas dengan
(synchronous) atau berkomunikasi pada
persentase sebesar 90%.
waktu
dalam
kegiatan
6) Dynamic updating E-learning Bina Darma
yang
Learning
berbeda
merupakan
(asynchronous).
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan
Dynamic updating merupakan karakteristik
data yang telah dilakukan terhadap data yang
berupa bagaimana pembaharuan isi materi
telah
secara online pada perubahan yang terbaru.
colaborative learning
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan
Darma
data yang telah dilakukan terhadap data yang
memuaskan baik mahasiswa maupun dosen
telah diperoleh dapat dilihat bahwa dynamic
dengan persentase sebesar 90% menurut
updating
e-learning Bina Darma sudah
mahasiswa dan dosen, yang berarti melalui
cukup bak sehingga menurut mahasiswa
e-learning Bina Darma dapat dilakukan
sudah
komunikasi.
cukup
puas
dengan
persentase
diperoleh
sudah
dapat
berada
dilihat
bahwa
e-learning Bina pada
tingkat
sebesar 84%%, yang berarti pembaharuan isi
Dari penjelasan di atas dapat diketahui
materi kuliah di e-learning dilakukan oleh
bahwa dari delapan dimensi atau faktor dari e-
para dosen karena berdasarkan data yang
learning Universitas Bina Darma baru empat
diolah para dosen juga merasa cukup puas
faktor yang sudah puas kondisinya yaitu Non-
dengan persentase sebesar 84%.
Linerity, Just in Time, dan Easy Accesbility dan
7) Easy Accessbility E-learning Bina Darma
Colaborative Learning. Kondisi ini menunjukan
Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran……(A. Yani Ranius)
61
bahwa tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen
dimensi yang lain masih berada di kondisi
terhadap penggunaan e-learning sebagai media
cukup dan tidak Puas.
pembelajaran alternatif di Universitas Bina Darma untuk faktor kebebasan pemakai (user) dalam mengakses objek pembelajaran, dan waktu
terhadap
pengaksesan
e-learning,
DAFTAR RUJUKAN
kemudahan dalam mengakses e-learning serta pembelajaran secara kolaboratif melalui elearning berada pada tingkat Puas. Sedangkan untuk
faktor
Self-Managing,
Feedback-
Interactivity, Multimedia-Learners style,
dan
Colaborative Learning belum Puas kondisinya.
4.
Adi, Warto, Nugraha. 2009. E-learning VS ILearning Penyempitan Makna E-Learning dan penggunaan istilah “Internet-Learning”. Online. (http://warto.wordpress.com/ilmuti.com, diakses tanggal 28 Juni 2010).
SIMPULAN
Berdasarkan
analisis
dan
hasil
pembahasan yang telah dilakukan dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Tingkat
kepuasan
penggunaan
Adi, Warto, Nugraha. 2009. E-learning VS ILearning. Online. (h http://ilmukomputer.org/wp-content/ uploads/2007/11/warto-e-learning.doc, diakses tanggal 22 Juni 2010).
mahasiswa
e-learning
terhadap
sebagai
media
pembelajaran alternatif berada pada kondisi
Arikunto. 1992. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Online. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsitugas-makalah/manajemen-keuangan/ujivaliditas-dan-uji-reliabilitas, diakses 10 Juni 2010). Fathul, Wahid. 2007, Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi: Peluang dan Tantangan. Online. (www.geocities.com, diakses tanggal 18 Juni 2010)
Puas, dengan total persentase sebesar 71.25%. 2) Tingkat kepuasan dosen terhadap penggunaan e-learning
sebagai
media
pembelajaran
alternatif berada pada kondisi Puas, dengan total persentase sebesar 75.38 %. 3) Dari delapan karakteristik sebuah e-learning yaitu
Non-linearity,
Feedback-interactivity,
Self-managing, Multimedia-Leaners
style, Just in Time, Dynamic Updating, Easy Accesibility
dan
Colaborative
Learning,
hanya di dimensi Non-linearity, Just in Time, dan Easy Accessibility
serta Colaborative
Learning berada di kondisi Puas, sedangkan
62
Jurnal Imiah MATRIK Vol.15 No.1, April 2013: 53 - 62