PEMAHAMAN PENGGUNAAN TANDA BACA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI KELAS A 2012 FE UNIMED – MINI RISET *HALIMATUSSAKDIAH DAN **BANIA PUTRI *Dosen MKU Bahasa Indonesia Unimed **Mahasiswa Jurusan Akuntansi Kelas A 2012 FE Unimed Email:
[email protected]/
[email protected] ABSTRACT The objective of this research is to perceive the extent of students’ understanding about the usage of punctuation mark based on Ejaan Yang Disempurnakan(EYD). The research was held at Economy Faculty of UNIMED particularly at Accounting A class of 2012 with 34 students as the population and 20 students as random-choosing sample. The technique of data gathering was by asking the sample to answer an understanding test which containing 10 questions about puctuation mark concept which was covered by sentences. The method of the research is qualitative descriptive. The research result described only 25% of the sample which completely understand of the punctuation mark based on Ejaan Yang Disempurnakan(EYD), whereas 10% of the sample which understand, 20% of the sample which quite understand, and the highest percentage 45%- is taken by the sample which lack of understanding of punctuation mark. We can conclude that the students are lack of understanding about the usage of punctuation mark based on Ejaan Yang Disempurnakan(EYD). It is possibly caused by interruption at teaching-learning activity or lack of practice to sharpen the understanding after teaching-learning activity. It is expected that the interruption which possibly arise could be reduced andfor the students to keep learning and improve the understanding about punctuation mark because it would assist the readers to comprehend the meaning that writers try to deliver. Keywords: Punctuation mark, EYD, Accounting A class. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ekonomi UNIMED khususnya Akuntansi kelas A 2012 dengan populasi sebanyak 34 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 20 orang dimana sampel diambil secara acak. Teknik pengumpulan data adalah meminta sampel untuk mengerjakan tes pemahaman dan memilih jawaban yang paling benar dari sepuluh soal yang berisi tentang kaidah penggunaan tanda baca yang dibalut dalam sebuah kalimat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Hasil analisis data menunjukkan bahwa hanya sebanyak 25% yang sangat paham mengenai penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) , sedangkan 10% paham, 20% cukup paham dan persentase kurang paham mengambil porsi terbesar yaitu sebanyak 45%. Hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih kurang paham mengenai penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Hal ini mungkin disebabkan adanya gangguan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau kurangnya latihan pengasahan pemahaman pasca Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Diharapkan gangguan yang mungkin muncul dapat diperkecil dan bagi mahasiswa diharapkan untuk terus belajar dan memperbaiki kemampuan mengenai pemahaman tanda baca karena penggunaan tanda baca yang sesuai akan mempermudah pembaca untuk mengerti maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Kata kunci: Tanda baca, EYD, Akuntansi kelas.
129
PENDAHULUAN Tanda baca (Pungtuasi) merupakan unsur yang sangat penting dalam penggunaan bahasa tulis, terlebih dalam tulisan resmi seperti pada penulisan karya ilmiah. Penggunaan tanda baca akan memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi maksud dari suatu tulisan. Dalam hal ini, penggunaan tanda baca sangat memegang peranan penting dalam suatu kalimat. Jika penggunaan tanda baca diabaikan oleh pemakai bahasa, khususnya kalimat, pembaca akan susah dalam memahami apa sebenarnya maksud dari kalimat itu. Adanya tanda baca, dapat membantu pembaca memahami suatu tulisan dengan tepat. Sebaliknya, tidak adanya tanda baca, akan menyulitkan pembaca memahami suatu tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian dari suatu kalimat. Suatu ujaran akan dikatakan sebagai suatu kalimat jika diakhiri dengan tanda baca. Artinya, tanda baca berfungsi sebagai penentu arti atau maksud dari suatu ujaran yang ingin diungkapkan oleh seorang pemakai bahasa dalam suatu kalimat yang ditulisnya. Adanya penggunaan tanda baca dalam menyusun karangan adalah dengan maksud untuk membantu pengarang atau penulis dalam memperjelas dan mempertegas isi karangan yang disampaikan kepada pembaca.
Sehubungan dengan tanda baca ada yang menyatakan bahwa karangan selalu berupa bahasa tertulis, dimana dalam beberapa hal tidak sama dengan bahasa lisan. Banyak alat – alat bahasa seperti : lagu, jeda, intonasi, apabila dilukiskan dalam bahasa tulisan maka akan menemui kesulitan dalam membaca, dan untuk menutupi kesulitan – kesulitan itu maka dibuatkanlah tanda baca (Barus, 2014) Namun, banyak penulis yang tidak mengindahkan kaidah penggunaan tanda baca yang memainkan peran penting dalam penyampaian tujuan penulis dalam membuat sebuah karya. Mahasiswa yang diharapkan mampu menghasilkan karya ilmiah yang bermutu tidak begitu menguasai kaidah penggunaan tanda baca. Solusi dari permasalahan ini adalah meningkatkan kepedulian dan terus memperbaiki serta memperdalam penguasaan kaidah penggunaan tanda baca sehingga mahasiswa dan para penulis dari berbagai tingkatan dapat menghasilkan karya yang mampu menyampaikan maksud penulis dan mudah dipahami oleh para pembaca. METODE PENELITIAN Dalam artikel ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Metode
130
ini merupakan salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ekonomi UNIMED khususnya Akuntansi kelas A 2012 yang dilaksanakan pada Selasa, 11 November 2014 pada pukul 09.10 – 10.30 di kelas 178.1.20 dengan populasi sebanyak 34 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 20 orang dimana sampel diambil secara acak (random sampling). Dalam penentuan sampel dengan cara ini memungkinkan anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Teknik pengumpulan data adalah memberikan tes pemahaman dan meminta sampel untuk memilih jawaban yang paling benar dari sepuluh soal yang berisi tentang kaidah penggunaan tanda baca yang dibalut dalam sebuah kalimat PEMBAHASAN Penggunaan tanda baca dapat dibagi menjadi 14 kaidah, yaitu: 1) Tanda titik 2) Tanda Koma 3) Tanda Titik Koma (;) 4) Tanda Titik Dua (:) 5) Tanda Hubung (-) 6) Tanda Pisah (–, —) 7) Tanda Elipsis (...) 8) Tanda Tanya (?) 9) Tanda Seru (!) 10) Tanda Kurung ((...)) 11) Tanda Kurung Siku ([...]) 12) Tanda Petik ("...")
13) Tanda Petik Tunggal ('...') 14) Tanda Garis Miring (/) Untuk memahami lebih lanjut mengenai kaidah penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional menerbitkan buku pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan yang dapat diakses dilaman http://badan bahasa. kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ sites/ default/files/ pedoman_umum-ejaan_ yang_disempurnakan.pdf Hasil penelitian Penulis membagikan tes pemahaman kepada 20 orang mahasiswa jurusan Akuntansi Kelas A 2012 yang berisi 10 kalimat untuk dipilih jawaban paling benar yang mencerminkan penggunaan tanda baca berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tes pemahaman yang dibagikan sebagai berikut: (jawaban yang benar dilingkari merah) 1. D.K.I Jakarta adalah destinasi terbaik menurut warga di daerah itu 1. DKI Jakarta adalah destinasi terbaik menurut warga di daerah itu 2. R.M kusumo turut serta menjadi pembicara dalam rapat tersebut 2. RM kusumo turut serta menjadi pembicara dalam rapat tersebut
131
3. 7.768 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa akuntansi berkumpul di arena itu 3. 7768 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa akuntansi berkumpul di arena itu 4. Bab 7 yang membahas mengenai kecurangan dalam perusahaan dimulai dari halaman 1.378 4. Bab 7 yang membahas mengenai kecurangan dalam perusahaan dimulai dari halaman 1378 5. Dosen menerangkan tentang Auditing: Penyajian dan Pelaporan dan mahasiswa merangkum materi tersebut 5. Dosen menerangkan tentang Auditing: Penyajian dan Pelaporan, dan mahasiswa merangkum materi tersebut 6. Lagipula, mereka telah berusaha yang terbaik bagi proyek yang diserahan kepada mereka 6. Lagipula mereka telah berusaha yang terbaik bagi proyek yang diserahan kepada mereka 7. Presiden terpilih, Joko Widodo, berbincang bersama Mark Zuckerberg 7. Presiden terpilih, Joko Widodo berbincang bersama Mark Zuckerberg 8. Tiga puluh dua pertiga (30 2/3) bagian adalah milik dari perusahaan aliansi tersebut
8. Tiga puluh dua-pertiga (30 2/3) bagian adalah milik dari perusahaan aliansi tersebut 9. Leticia menemani Tuti memperpanjang SIMnya 9. Leticia menemani Tuti memperpanjang SIM-nya 10. Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri 10. Kemerdekaan bangsa itu, saya yakin akan tercapai, diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri Soal 1 memuat kaidah penggunaan tanda titik dimana tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. Soal 2 memuat kaidah penggunaan tanda titik dimana Tanda titik dipakai pada singkatan nama orang Soal 3 Memuat kaidah penggunaan tanda titik dimana Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya Soal 4 Memuat kaidah penggunaan tanda titik dimana tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
132
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
Soal 5 Memuat kaidah penggunaan tanda koma dimana tanda koma dipakai di antara unsur-unsur unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Tes pemahaman ini dijaw dijawab oleh sampel sebanyak 20 mahasiswa mahasiswa. Kemampuan sampel menjawab setiap soal dari 10 ssoal mencerminkan pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang ada dapat tergambar rgambar di tabel 1 berikut ini.
Soal 6 Memuat kaidah penggunaan tanda koma dimana tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi. Soal 7 Memuat kaidah penggunaan tanda koma dimana tanda komadipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Soal 8 Memuat kaidah penggunaan tanda hubung dimana tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan hu bagian-bagian bagian ungkapan. Soal 9 Memuat kaidah penggunaan tanda hubung dimana tanda hubung dipakai pada singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata Soal 10 Memuat kaidah penggunaan tanda hubung dimana tanda hubung menegaskan adanya posisi atau
jumlah mahasiswa
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
5
5
4
4
3 3
3 2 1
2
2
1 0 0
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nomor soal
Gambar 1. Kemampuan menjawab tes pemahaman
sampel
Gambar 1. dapat dilihat bahwa soal 1 hanya mampu di jawab oleh 1 mahasiswa. Soal 2 dan soal 3 tidak dapat dijawab oleh seluruh mahasiswa. Soal 4 dijawab oleh 2 mahasiswa. Soal 5 dan soal 6 mampu dijawab oleh 3 mahasiswa. Soal 7 mampu dijawab oleh 4 mahasiswa. Soal 8 mampu dijawab oleh 2 mahasiswa. hasiswa. Soal 9 mampu dijawab oleh 5 mahasiswa, dan soal 10, sama seperti soal 2 dan 3, tidak dapat dijawab oleh seluruh mahasiswa. Urutan kemampuan mahasiswa memahami penggunaan tanda baca dari yang tertinggi hingga terendah yaitu sebagai berikut. 133
9 – 7 –5;6– 4;8– 1– 2;3;10 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa topik yang paling dikuasai adalah tanda hubung yang dipakai pada singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata. kata Sedangkan topik yang paling tidak dikuasai oleh mahasiswa adalah mengenai tanda da titik yang dipakai pada singkatan nama orang, dan memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya serta tanda hubung yang dipakai untuk penegasan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas. Kemudian, setelah diketahui topik yang paling tidak dikuasai dan paling dikuasai oleh mahasiswa, maka diberi skor untuk setiap
mahasiswa yang menjadi sampel sampel. Teknik pemberian skor dengan rumus: Skor =
x 100
Skor yang didapa didapat kemudian dikelompokkan menjadi 4 kategori tingkat pemahaman yaitu: SangatPaham (skor skor 90 - 100) Paham (skor 80-89 89) Cukup Paham (skor skor 70-79) Kurang Paham (skor skor<70) Persentase pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan tanda baca dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
Persentase Pemahaman Mahasiswa mengenai Penggunaan Tanda Baca
skor < 70 (Kurang Paham) 25% 45% 10%
skor 70-79 79 (Cukup Paham)
skor 80-89 89 (Paham) 20%
skor 90-100 100 (Sangat Paham)
Gambar 2. Persentase Pemahaman Mahasiswa mengenai PenggunaanTanda Baca Gambar 2. dapat dilihat bahwa kategori kurang paham (skor <70) mengambil persentase terbesar dari 4 kategori pemahaman tentang penggunaan tanda baca yaitu sebesar 45% yang berarti sebanyak 9
mahasiswa dari 20 sampel yang berada pada kategori kurang paham. Kemudian, persentase untuk kategori cukup paham (skor 70-79) adalah sebesar 20% yang berarti sebanya sebanyak 4 mahasiswa dari 20 sampel yang berada pada kategori cukup paham. 134
Persentase untuk kategori paham (skor 80-89) adalah sebesar 10% yang berarti hanyak sebanyak 2 mahasiswa dari 20 sampel yang berada pada kategori paham. Persentase untuk kategori sangat paham (skor 90-100) adalah sebesar 25% yang berarti ada 5 mahasiswa dari 20 sampel yang berada pada kategori sangat paham. Urutan kategori tingkat pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan tanda baca dari persentase yang tertinggi hingga terendah adalah: Kurang Paham– Sangat Paham– Cukup Paham– Paham Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang kurang paham menempati urutan teratas sebesar 45%. Ini berarti mahasiswa masih belum memahami penggunaan tanda baca sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa mengenai hal ini merupakan hal yang tidak wajar, mengingat mahasiswa telah mempelajari materi ini di kelas Bahasa Indonesia sebelum menjawab tes pemahaman yang dibagikan. Hal ini mungkin disebabkan adanya gangguan pada saat penyampaian materi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) baik dari sisi mahasiswa ataupun dosen pengampu, atau tidak adanya latihan pengasahan yang kontinu oleh mahasiswa paska Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Akuntansi kelas A 2012 masih kurang paham mengenai penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Dari 20 sampel, terdapat 9 mahasiswa yang berada pada kategori kurang paham yang berarti rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa terhadap penggunaan tanda baca. Topik yang paling tidak dikuasai oleh mahasiswa adalah mengenai tanda titik yang dipakai pada singkatan nama orang, dan memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya serta tanda hubung yang dipakai untuk penegasan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas. Penyebab rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) mungkin adanya gangguan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau kurangnya latihan pengasahan pasca Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Saran Sebaiknya dikaji lebih dalam mengenai gangguan yang mungkin muncul pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehingga gangguan yang ada dapat diperkecil. Kemudian, mahasiswa diharapkan berlatih pengasahan pemahaman
135
penggunaan tanda baca sesuai Ejaan yang disempurnkan (EYD) secara kontinu dengan menghasilkan sebuah karya ilmiah sehingga dapat diketahui dimana kekurangan dari mahasiswa tersebut. RUJUKAN Barus, Sanggup, 2013. Pendidikan Bahasa Indonesia : Unimed Press Kemendikbud. 2013. Pedoman Penulisan Tanda Baca. http://id.wikipedia.org/wiki/Wi kipedia:Pedoman_penulisan_ta nda_baca. Diakses pada tanggal 12/11/2014 pukul 13:47. Kemendikbud. 2013. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. http://badan bahasa. kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ sites/ default/files/ pedoman_umum-ejaan_ yang_disempurnakan.pdf. Diakses pada tanggal 12/11/2014 pukul 13:47 Pamungkas, Sri, dkk. 2012. Bahasa Indonesia Dalam Berbagai Perspektif. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
136