Pelanggaran Kode Etik Dalam Dunia Informatika
Universitas Mercubuana Yogyakarta Oleh: Gerson Dullosa Utama 14111053
Daftar Isi Daftar Isi ............................................................................................................................. 2 BAB I .................................................................................................................................. 3 1.1
Informasi Berita Pelanggaran Kode Etik di Dunia Informatika .......................... 3
1.2
Kutipan Peraturan Perundang-undangan Perjudian di Indonesia ........................ 4
BAB II................................................................................................................................. 5 2.1
Komentar dan Tanggapan ................................................................................... 5
2.1.1
Komentar..................................................................................................... 5
2.1.2
Tanggapan ................................................................................................... 5
BAB III ............................................................................................................................... 6 3.1
Penutup ............................................................................................................... 6
3.2
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 6
BAB I 1.1
Informasi Berita Pelanggaran Kode Etik di Dunia Informatika
Berita ini saya kutip dari media massa NEWS Republika.co.id, berikut kutipan beritanya:
Polisi Ungkap Kasus Judi Bola Online REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Republik Indonesia mengungkap kasus judi pertandingan olahraga terutama sepak bola melalui sambungan internet atau "online". Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto, di Jakarta, Selasa, menjelaskan telah ditangkap dua tersangka, yang bernama Herman alias Ahok dan Ket Bun alias Abun di Kompleks Ruko Tanah Mas Blok A Nomor 1, Sei Panas, Batam pada Sabtu (2/11)lalu, "Jadi, skemanya mendompleng (relay) siaran langsung sepak bola yang disiarkan di televisi tanpa sepengetahuan stasiun televisi," katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri. Dia menjelaskan sistem judinya menggunakan rekening, jadi pemain yang akan berjudi "online" tersebut harus memiliki rekening di salah satu bank, kemudian yang bersangkutan harus deposit ke rekening pengelola judi online tersebut. . Dengan begitu, lanjut dia, pemain akan mendapatkan akun (username) dan kata kuncinya (password). "Ketika menang, dia mendapat pembayaran dari rekening lain dari rekening B. Rek A untuk menampung uang hasil kejahatan berjudi," katanya. Ia mengatakan "server" judi "online" tersebut berpusat di Filipina menggunakan website www.sbobet.com yang hanya bisa memfasilitasi transaksi rekening dengan mata uang peso, dolar AS dan lainnya, namun bisa melayani transaksi rupiah melalui www.indobet.com dan www.raja303.com. Dia menjelaskan motif pelaku menempatkan "server" di Filipina karena di sana legal, sementara di Indonesia ilegal. . Untuk membiayai "server" tersebut, lanjut Arief tersangka membayar sambungan internet hingga Rp 52 juta per bulan, namun ditemukan satu transaksi dengan nilai Rp 100 miliar. Dia menambahkan dalam penggerebekan, penyidik menyita 15 komputer dengan "hardisk" di masing-masing komputer sebesar 500 Gigabyte, jadi
totalnya sebesar 7,5 Terrabyte, "Ada komunikasi via skype, dengan IT Support, ada perintah kepada Abun dan Ahok untuk menampilkan judi sesuai jadwal pertandingan yang dipertaruhkan. Jadi, pemain ini dalam berjudi sistemnya berjalan sambil melihat pertandingan, bisa jadi dia mengubah taruhan atau membatalkan, tapi deposit sudah dipotong," katanya. Namun, penyidik belum menelusuri omzet serta kerugian yang diakibatkan kejahatan siber sejak 2008 itu. Arief mengatakan tersangka yang telah ditahan di Batam tersebut terancam dijerat Pasal 303 KUHP, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang. (Rachman, 2013)
1.2
Kutipan Peraturan Perundang-undangan Perjudian di Indonesia
Di Indonesia terdapat beberapa peraturan yang mengatur mengenai perjudian, berikut isi kutipan dari Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) dan untuk perjudian online diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) : Pasal 303 bis ayat (1) KUHP, berbunyi: “(1) Diancam dengan kurungan paling lama empat tahun atau denda paling banyak sepuluh juta rupiah: ke-1 barangsiapa menggunakan kesempatan untuk main judi, yang diadakan dengan melanggar ketentuan – ketentuan tersebut pasal 303; ke-2 barangsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan di jalan umum atau di pinggirnya maupun di tempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum, kecuali jika untuk mengadakan itu, ada izin dari penguasa yang berwenang.” Sementara dalam UU ITE, pengaturan mengenai perjudian dalam dunia siber diatur dalam Pasal 27, yang berbunyi: “Setiap orang sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.” Ancaman pidana dari pasal di atas yakni disebutkan dalam Pasal 45 UU ITE yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan / atau denda paling banyak Rp 1 miliar. (Fikri, 2014)
BAB II 2.1
Komentar dan Tanggapan
2.1.1
Komentar
Saya, memberi komentar atas berita kasus di atas, tentang pengungkapan kasus perjudian bola secara online yang melibatkan pelanggaran tentang kode etik dunia informatika, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”), bahwa kasus pelanggaran kode etik dalam dunia informatika harus segera di tumpas, karena meresahkan keamanan serta kenyamanan sesama pengguna alat informasi yang lain. Pelanggaran ini merusak moral dan kepribadian bangsa Indonesia, yang seharusnya keberadaan kemajuan teknologi informasi dapat di gunakan untuk memajukan bangsa ini, tetapi digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi judi online yang merugikan, mencemarkan, memperburuk, dan bahkan menghancurkan nama baik citra Indonesia demi keinginannya sendiri untuk menjadi seorang yang kaya raya.
2.1.2
Tanggapan
Beberapa keuntungan dari adanya kemajuan teknologi informasi harus disertai dengan adanya pengajaran, pembimbingan, pemotifasian, dan peraturan yang mendukung pergerakan teknologi informasi. Adanya pengawas yaitu Cyber Police sangat diperlukan untuk mengatur, mengawasi, serta membatasi pergerakan kejahatan melalui sarana teknologi informasi.
BAB III 3.1
Penutup
Beberapa alasan utama pendorong adanya kejahatan di dunia teknologi informasi didukung oleh adanya niat, kesempatan, dan kemampuan seseorang untuk menjalankan aksinya. Maka dari itu, perlu adanya pemberian wawasan pengetahuan akan fungsi yang sebenarnya dari adanya kemajuan teknologi informasi, serta pembekalan diri akan iman dan taqwa yang dapat mengendalikan diri seseorang untuk melakukan hal yang baik. Terima kasih.
3.2
Daftar Pustaka
Fikri, M. (2014, juni 22). PELANGGARAN ETIKA IT - PERJUDIAN ONLINE. Retrieved from mufiks.blogspot.com: http://mufiks.blogspot.co.id/2014/06/pelanggaranetika-it-perjudian-online.html Rachman, T. (2013, November Selasa, 12). Polisi Ungkap Kasus Judi Bola Online. Retrieved Mei 10, 2016, from NEWS Republika.co.id: http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/11/12/mw5da2-polisiungkap-kasus-judi-bola-online