PELAKSANAAN KEEFEKTIFITASAN PEMBERIAN SANKSI POINT DALAM PENEGAKKAN DISIPLIN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING Dianti Veniza Hetri1 Erianjoni2 Yenni Melia3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT Discipline is one of the components that determine the educational achievement at school. With the discipline in students are expected to arise conducive atmosphere for teaching and learning in schools. As one of the institutions of formal education, SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping has issued a policy relating to rules and regulations. Schools impose sanctions for any violation point made by students in an effort to enforce discipline. The purpose of this study was to describe the cause of the implementation of sanctions effectiveness points in the enforcement of discipline in SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping and to explain the impact of the implementation of sanctions effectiveness points in the enforcement of discipline in SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. The study was conducted in February and September. This type of research is a qualitative approach using a case study type. This research sites in SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. This study is only an attempt to make a description, a picture of a situation as it should. Selection of informants using purposive sampling technique. Type of data is the primary data and secondary data were collected through observations, interviews and documentation. Data analysis technique used is an interactive model of analysis. Results of this study indicate that (1) point penalty imposed may restrict students in behaving towards positive. This is due to the strict sanctions and fair in its implementation. (2) good socialization process also makes this point penalty to be more effective. (3) the cooperation of all components of the school such as the principal, vice-principal, subject teachers and counseling teachers make effective sanctions this point. (4) the impact of the adoption of this point of sanctions is to make students more responsible and the teacher can help teachers to control the students' behavior.
Key word: sanctions effectiveness points
1
Mahasiawa Program studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
2
Pembimbing I dan dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
timbul suasana yang kondusif selama proses
PENDAHULUAN Nilai dan norma diciptakan agar
belajar mengajar di sekolah. Suatu keadaan
dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat,
yang menunjukkan suasana tertib dan teratur
tetapi nilai dan norma sekaligus menjadi alat
yang dihasilkan oleh orang-orang yang
pengontrol
anggota
berada di bawah naungan organisasi, karena
masyarakatnya. Melalui control social ini,
peraturan-peraturan yang berlaku dihormati
nilai dan norma digunakan untuk mendidik,
dan ditaati, keadaan yang demikianlah
mengajak,
memaksa
disebut dengan kedisiplinan (Komaruddin,
anggotanya mematuhi aturan permainan
1974: 113). Disiplin sebagai salah satu cara
yang mengatur hubungan antar pribadi,
meningkatkan semanagat etos kerja manusia
kelompok dan antar keduanya. Sekolah
Indonesia. Dalam mewujudkan disiplin yang
merupakan
dan
mantap harus dimulai dari pengendalian
pemahaman nilai dan norma bagi anak usia
sejak dini.bagi anak usia sekolah, selain di
sekolah (Oscar, 2007: 1).
lingkungan kelauarga, penanaman disiplin
tingkah
atau
laku
bahkan
wadah
pengembangan
juga dilakukan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan Usaha
formal merupakan tempat berlangsungnya
yang
menegakkan
unsur yang ada di sekolah seperti kepala
memberikan teguran yang bersifat ringan,
sekolah,
tetapi apabila usaha tersebut belum berhasil
kepala
sekolah,
guru,
maka
sistem
ditingkatkan kepada pemberian sanksi yang
yang
mempunyai tujuan
sehingga
dan
meningkatkan kedisiplinan perlu adanya
keterampilan yang memadai, berbudi pekerti
tindakan atau sanksi yang tegas dilaksakan
luhur serta beriman dan bertaqwa terhadap
oleh seorang pimpinan.
Tuhan
yang
Maha
Esa.
Kedisiplinan
Sebagai
salah
hukuman.
dapat
lebih
pengetahuan
dengan
dilakukan
kelembagaan yaitu mendidik para siswa memiliki
berat
yang
diantaranya
karyawan dan siswa berinteraksi dalam satu sosial
upaya
siswa
untuk
interaksi kegiatan belajar mengajar. Setiap
wakil
disiplin
dilakukan
satu
Untuk
lembaga
merupakan salah satu komponen yang ikut
pendidikan formal, SMA Negeri 1 Lubuk
menentukan
tujuan
Sikaping, telah mengeluarkan kebijakan
pendidikan di sekolah. Dengan adanya
yang berhubungan dengan peraturan dan tata
disiplin dalam diri siswa diharapkan akan
tertib. Sekolah menerapkan sanksi point atas
proses
pencapaian
setiap pelanggaran yang dilakukan oleh
adanya sanksi yang jelas diterapkan sekolah
siswanya dalam upaya menegakkan disiplin.
membuat mereka takut untuk melanggar
Beberapa jenis pelanggaran yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping diantaranya : terlambat datang ke sekolah,
cabut
pada
jam
pelajaran,
kedapatan merokok di lingkungan sekolah, berkelahi baik itu di lingkungan sekolah maupun
di
luar
seragam
dan
sekolah,
atribut
pelanggaran
sekolah
lainnya,
pelanggaran ini berkisar pada pelanggaran disiplin sekolah. Pada tahun 2009 ada beberapa siswa yang dikeluarkan karena point pelanggarannya sudah mencapai 100. Namun sanksi point yang telah diterapkan di
peraturan disiplin sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan penyebab pelaksanaan pemberian
keefektifitasan sanksi
point
dalam
penegakkan disiplin di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. 2. Untuk menjelaskan dampak dari pelaksanaan pemberian
keefektifitasan sanksi
point
dalam
penegakkan disiplin di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping.
SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping sejak tahun
Studi relevan adalah skripsi Ricianti
2004, tingkat pelanggaran semakin lama
Oscar dengan judul “Pelaksanaan Sanksi
semakin berkurang.
Bobot di SMAN 1 Kota Solok”
Berdasarkan wawancara awal yang
Berdasarkan
permasalahan
yang
dilakukan dengan guru bimbingan konseling
dikaji dalam skripsi ini ada keterkaitan
SMAN
diperoleh
permasalahan yang penulis lakukan yakni
informasi bahwa penerapan sanksi point
sama-sama meneliti tentang sanksi, namun
yang ada di SMAN 1 Lubuk Sikaping
bedanya penelitian yang penulis lakukan
berjalan cukup efektif karena adanya sanksi
lebih melihat kepada keefektifitasan dan
yang tegas serta mengikat para siswa yang
dampak dari pelaksanaan sanksi tersebut.
1
Lubuk
Sikaping,
melakukan pelanggaran. Sehingga siswa merasa takut untuk melakukan pelanggaran karena adanya sanksi yang jelas dan tegas yang akan mengikat mereka. Hal ini senada dengan yang disampaikan siswa bahwa
KAJIAN TEORITIS Teori
yang
digunakan
mengkaji
masalah
keefektifitasan
pemberian
untuk
pelaksanaan sanksi
point
dalam penegakan disiplin sekolah di SMA
Negeri
1
Lubuksikaping
peneliti
menggunakan teori kontrol sosial (social
ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya.
control). Joseph S. Roucek mengartikan kontrol
sosial
sebagai
proses
baik
Jenis data yang digunakan yaitu data primer
dan
data
sekunder.
Teknik
direncanakan maupun tidak direncanakan,
pengumpulan data penelitian ini adalah
yang bersifat mendidik, mengajak, bahkan
observasi, wawancara dan dokumentasi
memaksa warga-warga masyarakat agar
yang mencari data secara kompleks. Model
mematuhi
analisis
kaidah-kaidah
dan
nilai-nilai
sosial yang berlaku. Sementara, Bruce J. Cohen
mengemukakan
sebagai
cara
mendorong
yang
seseorang
kontrol
sosial
digunakan
untuk
agar
berperilaku
data
penelitian
ini
adalah
menggunakan model interaktif analisis. HASIL PENELITIAN A. Penyebab Pelaksanaan Keefektifitasan
selaras dengan kehendak kelompok atau
Pemberian
masyarakat luas tertentu. Kontrol sosial atau
Penegakkan Disiplin Di SMA Negeri 1
pengendalian
Lubuk Sikaping
sosial
bertujuan
untuk
mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan atau
suatu
sistem
dalam
masyarakat
pengendalian
sosial
bertujuan untuk mencapai keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan/kesebandingan (Elly dan Usman, 2011: 252).
1. Konsisten
Point
dalam
Dalam
pelaksanaan
pemberian sanksi point Dari hasil penelitian terlihat bahwa pihak sekolah selalu berusaha tegas dan berlaku
adil
dalam
siswa-siswanya
menindaklanjuti
yang
melakukan
pelanggaran tata tertib. Tidak melihat
BAHAN DAN METODE
latar belakang siswa tersebut, apabila
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 3 bulan yaitu mulai dari bilan Juli sampai
Sanksi
bulan
September
tahun
2013.
melakukan
pelanggaran
akan
tetap
dilakukan proses dan mendapatkan sanksi berupa skor.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lubuk
Sikaping.
Penelitian
ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus yang difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan
2. Proses sosialisasi yang baik Dari
hasil
penelitian
ditemukan
bahwa dari awal pihak sekolah sudah memperkenalkan mengenai sanksi point
tidak hanya kepada siswa tetapi juga
kepada guru-guru. Sesuai temuan yang
kepada orang tua atau wali siswa.
peneliti
3. Adanya kerja sama yang baik antar seluruh komponen sekolah Dari
penelitian
yang
dilakukan
terlihat bahwa pengawasan pelaksanaan sanksi point ini tidak hanya dilakukan oleh guru bimbingan konseling saja. Melainkan melibatkan seluruh komponen sekolah.
Komponen
sekolah
ini
dapatkan
para
guru
sangat
terbantu sekali dengan adanya sanksi point ini. Para guru lebih gampang mengontrol setiap tingkah laku kurang baik yang dilakukan siswa. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Penyebab keefektifitasan pelaksanaan
diantaranya kepala sekolah, wakil kepala
pemberian
skolah, guru, pegawai tata usaha dan
penegakan disiplin di SMA Negeri 1
prgawai kebersihan juga dilibatkan.
Lubuk Sikaping adalah:
B. Dampak
Dari
Keefektifitasan
Pelaksanaan Pemberian Sanksi Point Dalam Penegakkan Disiplin Di SMA
sanksi
a. Sanksi point
point
dalam
yang diterapkan
dijalankan dengan tegas dan adil. b. Adanya proses sosialisasi yang
Negeri 1 Lubuk Sikaping
baik, tidak hanya dipahami oleh
1. Bagi siswa
siswa tetapi juga dipahami oleh
Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihar adanya rasa tanggung jawab yang dimilik masing-masing siswa. Karena mau
tidak
mau
apabila
melakukan
orang tua atau wali siswa. c. Adanya kerja sama yang baik antar seluruh komponen sekolah. 2. Dampak
dari
keefektifitasan
pelanggaran secara tidak langsung siswa
pelaksanaan pemberian sanksi point
akan mempertanggung jawabkan setiap
dalam penegakan disiplin di SMA
kesalahan yang mereka lakukan tersebut.
Negeri 1 Lubuk Sikaping
Cara yang yang terlihat dari tanggung
a. Bagi siswa
jawab
siswa
itu
adalah
mengakui
Adanya
sanksi
point
dapat
kesalahan yang telah mereka lakukan.
membatasi tingkah laku siswa
2. Bagi guru
serta mengajarkan siswa lebih
Selain memberikan dampak kepada siswa-siswa, sanksi point juga berdampak
bertanggung jawab.
Ihromi,T.O.2000. Antropologi dan Hukum.
b. Bagi guru Dengan adnya penerapan sanksi point ini lebih memudahkan guru dalam
melakukan
terhadap
tingkah
kontrol
laku
siswa-
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Mahdi, Jamal. 2001. Menjadi Pemimpin Profesional.Jakarta: Balai Pustaka. Moleong, Lexy.2008. Metode Penelitian
siswanya.
Kualitatif. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kulaitatif. Jakarta: Kencana. Research Design
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP Press. Komaruddin. 1974. Manajemen. Jakarta: Debdikbud.
Rosada
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Soekanto,Soejono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
Iskandar.
PT
Karya.
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta
Creswell, John. 2010.
Bandung:
Linda. 2002. Penegakan Disiplin Sisa Di SMU Negeri 12 Padang. Padang : Skripsi Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial UNP Oscar, Ricianti. 2007.Pelaksanaan Sanksi Bobot Di SMAN 1 Kota Solok.Padang: Skripsi Jurusan Sosiologi UNP.