Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
ISSN: 2338-0950
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN I W. Sudarsana1, Noviana2, S. Musdalifah3 dan A. A. Kasim4 Combinatorial and Applied Mathematics Research Group, Tadulako University Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia
ABSTRACT An edge-magic total (EMT) labeling on a graph G(V,E) with the vertex set V and the edge set E, where |V| = p and |E| = q, is a bijective function λ: V ∪ E → {1, 2, 3, ..., p + q} with the property that for each edge (xy) of G, λ(x) + λ(xy) + λ(y) = k, for a fixed positive integer k. The labeling λ is called a super edge magic total (SEMT) if it has the property that for each vertex obtain the smallest label, 𝜆(V) = {1, 2, ..., p}. A graph G(V,E) is called EMT (SEMT) if there exists an EMT (SEMT) labeling on G. Study on SEMT labeling for the union of stars and paths initiated by Figueroa-Centeno et al. [2] with graph form S𝑛 + 1 ∪ P𝑛 . Furthermore, an investigation will be conducted on SEMT labeling of double stars and path, that are 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 𝑛 − 1 ; 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 𝑛 −3 ; P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1, 𝑛 − 1 and P𝑛 ∪2S𝑛 +3, 𝑛 −3 . We 2
2
2
2
2
2
2
2
obtain that the graphs presented above are SEMT with the magic constants k 15𝑛 15𝑛+5 15𝑛 15𝑛+7 = 2 + 1, 2 , 2 + 2, and 2 , respectively. Keywords and Phrases: Double Stars, EMT, Path, SEMT.
ABSTRAK Pelabelan total-sisi ajaib (TSA) pada graf G(V,E) dengan himpunan titik V(G), notasi singkat V, dan himpunan sisi E(G), notasi singkat E, dengan |V| = p dan |E| = q adalah pemetaan bijektif 𝜆: V ∪ E →{1, 2, 3, …, p + q} yang mempunyai sifat bahwa untuk setiap sisi (xy) di G berlaku, λ(x) + λ(xy) + λ(y) = k, untuk suatu bilangan bulat positif k. Pelabelan λ dikatakan total sisi ajaib super (TSAS) jika mempunyai sifat bahwa setiap titik memperoleh label terkecil, λ(V) = {1,2,....,p}. Sebuah graf G(V,E) dikatakan TSA (TSAS) jika terdapat pelabelan TSA (TSAS) pada graf tersebut. Studi tentang pelabelan TSAS untuk gabungan graf bintang dan lintasan di awali oleh FigueroaCenteno et al. [2] dengan bentuk graf S𝑛 + 1 ∪ P𝑛 . Selanjutnya, akan dilakukan investigasi pelabelan TSAS pada gabungan graf bintang ganda dan lintasan, yaitu 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 𝑛 − 1 , 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 𝑛 −3 , P𝑛 ∪2S𝑛 + 1, 𝑛 − 1 , dan 2
1
2
2
2
2
2
2
coresponding author :
[email protected],
[email protected], 3
[email protected],
[email protected]
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
P𝑛 ∪2S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
ISSN: 2338-0950
. Hasil yang diperoleh adalah semua graf tersebut di atas
merupakan TSAS dengan masing-masing memiliki konstanta ajaib k = 15𝑛 15𝑛+5 15𝑛 15𝑛+7 + 1, 2 , 2 + 2, dan 2 . 2 Kata Kunci : Bintang Ganda, Lintasan, TSA, TSAS. dan pelabelan total titik ajaib super. Sedangkan
I. PENDAHULUAN Pelabelan
graf
pertama
untuk
pelabelan
yang
kali
berhubungan dengan magic value pertama
diperkenalkan oleh Sedláček [5] dan
kali diperkenalkan oleh Kotzig dan Rosa
Stewart [6]. Pelabelan graf merupakan
[4]. Sejak saat itu hingga kini penelitian
suatu topik dalam teori graf yang saat ini
mengenai pelabelan sisi ajaib (edge magic
mendapat
banyak
labeling) masih hangat untuk diteliti.
memiliki
aplikasi
perhatian dalam
karena
kriptografi.
Penelitian
mengenai
pelabelan
Pelabelan merupakan fungsi atau pemetaan
ajaib pada graf terus berkembang, yang
dari unsur-unsur pada suatu graf yang
kemudian Enomoto et al. [1] mengkaji dan
berupa titik, sisi, atau titik dan sisi ke
memperkenalkan istilah pelabelan total sisi
bilangan bulat positif. Pada prinsipnya,
ajaib super (TSAS). Pada paper Enomoto
pelabelan graf merupakan pemberian nilai
et al. [1] tersebut dipaparkan dugaan
(label) pada titik, sisi, atau titik dan sisi.
bahwa semua graf pohon adalah TSAS.
Pelabelan yang sering digunakan yaitu
Dugaan ini belum terjawab kebenarannya
pelabelan
dan
hingga sekarang dan merupakan motivasi
palabelan total (titik dan sisi). Selanjutnya
terbesar bagi ilmuwan di bidang teori graf
suatu
sebagai
untuk menjawab dugaan tersebut. Dugaan
pelabelan ajaib jika ada fungsi bijektif dari
ini berusaha dijawab oleh Sudarsana et al.
unsur-unsur pada graf yang berupa titik,
[8], namun masih berupa hasil yang
sisi, atau titik dan sisi sehingga dapat
parsial. Pada penelitian ini, akan dikaji
menghasilkan suatu konstanta k yang
pelabelan TSAS pada gabungan graf
disebut dengan nilai ajaib (magic value).
bintang ganda dan lintasan. Walaupun
Pelabelan ajaib yang ada diantaranya
penelitian ini tidak berkaitan langsung
pelabelan total sisi-ajaib, pelabelan total
dengan dugaan tersebut tetapi memiliki
sisi-ajaib super, pelabelan total titik-ajaib,
nilai originalitas karena belum ada yang
titik,
pelabelan
pelabelan
dikatakan
sisi,
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 2
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
ISSN: 2338-0950
mengerjakannya. Ini di dasari atas hasil
G(V,E) dengan konstanta ajaib k dan
survey dalam Gallian [3], bahwa gabungan
pelabelan λ′ di definisikan seperti berikut: λ′(𝑣𝑖 ) = p + 1 -
graf bintang ganda dan lintasan masih menjadi masalah terbuka.
λ(𝑣𝑖 ), ∀𝑣𝑖 ∈ V, dan λ′(x) = 2p + q +
II. HASIL TERDAHULU Sebelum disajikan hasil penelitian ini, terlebih dahulu diberikan teoremateorema penting yang telah ditemukan
1 - λ(x), ∀x ∈ E, maka λ′ adalah pelabelan TSAS dengan konstanta ajaib k′ = 4p + q + 3 – k. Pelabelan λ′ pada Teorema 2.2.
sebelumnya yang akan digunakan untuk membuktikan hasil baru dalam penelitian ini. Teorema-teorema tersebut adalah:
diatas dikatakan pelabelan dual super dari λ pada G dengan k′ = 4p + q + 3 – k (Sudarsana et al. [7]).
Teorema 2.1. Misalkan 𝜆 adalah pelabelan TSA pada graf G(V,E) dengan banyak titik
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah p dan banyak sisi adalah q.
Berikut adalah hasil-hasil baru
Pelabelan dual λ′ dari λ didefinisikan
yang diperoleh dalam penelitian ini. Hasil-
sebagai berikut:
hasil baru tersebut tersaji dalam sub-sub
λ′(𝑣𝑖 ) = M − λ(𝑣𝑖 ), ∀𝑣𝑖 ∈ V, dan λ′(x) = M − λ(x), ∀x ∈ E
bahasan berikut. 3.1. Graf 2𝐏𝒏 ∪ 𝐒𝒏+ 𝟏, 𝟐
dimana M = 𝑝 + 𝑞 + 1. Jika λ adalah pelabelan TSA dengan konstanta ajaib k, maka pelabelan λ′ adalah juga TSA dengan konstanta ajaib k′ = 3𝑀 − 𝑘. Pelabelan λ′ pada teorema diatas
Pada pelabelan S𝑛 + 1, 2
𝑛 −1 2
dan S𝑛 + 1,
dengan k′ = 3M – k (Wallis et al. [9]).
berikut.
2
𝑛 −1 2
bagian
ini,
TSAS
pada
akan graf
dibahas 2P𝑛 ∪
untuk n ≥ 4 genap. Notasi titik
sisi
dikatakan pelabelan dual dari λ pada G
𝒏 −𝟏 𝟐
pada
disajikan
graf pada
2P𝑛 ∪
Gambar
Teorema 2.2. Misalkan G(V,E) adalah graf yang memuat p titik dan q sisi adalah TSAS. Jika 𝜆 adalah pelabelan TSAS dari
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 3
1
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013 v1,1
v2,1 e1,1
v1,2
v3,1
v2,2 e1,2
v6,1
e4,1
v3,2
v7,1 e6,1
e5,1 v5,2
v4,2 e3,2
e2,2
v5,1
v4,1 e3,1
e2,1
v6,2
e4,2
v8,1
v7,2 e6,2
e5,2
v8,2
v n 4 ,3
...e
4 ,3
3.1.1.
Graf
S𝑛 + 1,
vn,2 n-1,2
2
𝑛 2
− 1 adalah
vn,3
15𝑛 2
2P𝑛
TSAS
+ 1, untuk n
…
≥ 4 genap.
en-1,3
2
1,3
e6,3 e4,3 e5,3
Bukti:
v n 1,3
...
…
en
2
Pandang notasi titik dan sisi pada
v6,3
v3,3
v5,3
v4,3
Gambar 1: Penotasian titik dan sisi pada graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 𝑛 − 1 2
Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat
graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 2
𝑛 −1 2
dalam persamaan
(1). Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara berikut:
dinotasikan himpunan titik dan sisi graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 2
𝑛 2
2
sebagai berikut :
−1
V(2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1,
𝑛 2
= {𝑣𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3,
−1 )
1≤ i ≤ n} E(2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 2
𝑛 2
−1 )
= {𝑒𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤
i ≤ n - 1}, dimana 𝑒𝑖,1 = 𝑣𝑖,1 𝑣𝑖+1,1 , 1≤ i ≤ n - 1 𝑒𝑖,2 = 𝑣𝑖,2 𝑣𝑖+1,2 , 1≤ i ≤ n – 1 𝑛
𝑣𝑖,3 𝑣𝑛 + 2,3 , 1≤ i ≤ 2 + 1 2
𝑒𝑖,3 = 𝑣𝑛 + 1,3 𝑣𝑖+1,3 , 2
𝑛 2
+2 ≤ i ≤ n– 1
…………….................... (1) Pelabelan TSAS untuk graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 2
𝑛 2
∪
2
e2,3
2
Teorema
.
2
e n 2 ,3
v1,3
e3,3
v11,2 e10,2
vn,1 n-1,1
dengan k =
..
en
2
v2,3
v10,2 e9,2
...e
2
en 3 ,3
2
v9,2
v11,1 e10,1
v n 5 ,3
2
2
e1,3
v10,1 e9,1
e8,2
e7,2
v n 3 ,3
vn 2 ,3
v9,1 e8,1
e7,1
ISSN: 2338-0950
− 1 dengan
n ≥ 4 genap disajikan
dalam teorema berikut.
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 4
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
ISSN: 2338-0950
v2,1 e1,1
v1,2
S𝑛 + 1, 2
𝑛 −1 2
demikian,
graf
∪
2P𝑛 15n
adalah TSAS dengan k =
2
e3,1
e2,1 v2,2
e1,2
v5,1
v4,1
v3,2
e4,1
e3,2
e2,2
v7,1
v6,2
v7,2
e5,1 v5,2
v4,2
v6,1
e4,2
vn 3
2
2
S𝑛 + 1,
𝑛 −1 2
𝑘′ =
21𝑛 2
2
− 7, untuk n ≥ 4
Akibat
3.1.2. S𝑛 + 1, 2
Graf 𝑛 −1 2
adalah
dengan 𝑘 ′ =
15𝑛 2
2P𝑛 ∪ TSAS
− 1, untuk n ≥
e3,3
v2,3
3.2. Graf 2𝑷𝒏 ∪ 𝑺𝒏+𝟑, 𝟐
e6,3
bagian
ini,
2
𝑛 −3 2
untuk n ≥ 5 ganjil. Penotasian titik dan sisi pada graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
3,3
vn,3
vn 3 2
,3
v7,3
Gambar 2: Penotasian titik dan sisi pada graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 𝑛 −3 2
Berdasarkan gambar di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3,
𝑛 −3 2
sebagai berikut :
𝑛 −3 2
) = {𝑣𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤ i
≤ n}
dibahas
pelabelan TSAS pada graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3,
2
v5,3
v4,3
2
akan
vn,2
n-1,2
v6,3
v3,3
V(2P𝑛 ∪ S𝑛 +3,
𝒏−𝟑 𝟐
...e
e4,3 e5,3
2
4 genap.
Pada
e7,3
2
genap.
e11,2
n-1,1
v12,2
en-1,3
e n 3 ,3 e2,3
adalah TSA dengan
e10,2
vn,1
1,3
…
Teorema 2.2., diperoleh akibat berikut : 2P𝑛 ∪
2,3
e9,2
e11,1 v11,2
...e
e1,3 v1,3
Graf
2
e10,1 v10,2
v12,1
…
vn 3 1,3 en 3
2
e9,1
v11,1
vn 3 4 , 3
3 ,3
en3
en 3
Menggunakan Teorema 2.1. dan
2
2
2 ,3
v10,1
v9,2 e8,2
e7,2
vn 3
+
2
3.1.1.
v8,2
e6,2
e5,2
v9,1 e8,1
e7,1
1, untuk n ≥ 4 genap.
Akibat
v8,1
…
Dengan
v3,1
…
v1,1
E(2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
) = {𝑒𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤ i
≤ n - 1}, dimana
disajikan dalam
Gambar 2 berikut :
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 5
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
ISSN: 2338-0950
…………………………….(2) Pelabelan TSAS untuk graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
dengan n ≥ 5 ganjil disajikan
dalam teorema berikut. Graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3,
Teorema 3.2.1.
2
𝑛 −3 2
adalah TSAS dengan k = 15𝑛 +5 2
, untuk n ≥ 5 ganjil.
Bukti: Dengan
Pandang notasi titik dan sisi pada graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
dalam persamaan (2).
Berikan label pada titik dan sisinya dengan
S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
demikian,
2P𝑛 ∪
graf
adalah TSAS dengan k =
15𝑛+5 2
,
untuk n ≥ 5 ganjil. Menggunakan Teorema 2.1. dan
cara :
Teorema 2.2., diperoleh akibat berikut : Akibat 3.2.1. Graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3 , 2
21𝑛−17
TSA dengan 𝑘 ′ =
2
𝑛 −3 2
adalah
, untuk n ≥ 5
ganjil. Akibat 3.2.2. Graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 +3 , 2
15𝑛− 5
TSAS dengan 𝑘 ′ =
2
𝑛 −3 2
adalah
, untuk n ≥ 5
ganjil. 3.3. Graf 𝐏𝒏 ∪ 𝟐𝐒𝒏+ 𝟏, 𝟐
Pada Dengan label tersebut diperoleh :
𝒏 −𝟏 𝟐
bagian
ini,
pelabelan
TSAS
pada
2S𝑛 + 1,
untuk n ≥ 4 genap. Gambar 2
2
𝑛 −1 2
akan graf
dibahas P𝑛 ∪
memperlihatkan penotasian titik dan sisi pada graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1, 2
𝑛 −1 2
.
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 6
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013 vn
en 2
2 ,1
2
en 2
e1,1
e6,1
e3,1
3 ,1
vn vn 2
2
2
en
2
4,2
2 3,2
1, 2
e6,2 e5,2
e4,2
5,2
… …
vn,2
en-1,2
vn 2
e3,2
vn 2
… …
en
e2,2 v2,2
1 ,1
2,2
2
v1,2
2
3 ,2
en
e1,2
vn,1
en-1,1
4 ,2
en
2 ,2
…
v5,1
v4,1
2
2
…
v6,1
v3,1
vn
4 ,1
vn
e5,1
e4,1
5 ,1
2 ,1
1 ,1
2
e2,1
en
… …
en
v1,1
v2,1
2
3 ,1
2
vn
vn
4 ,1
2
vn
ISSN: 2338-0950
𝑒𝑖,3 = 𝑣𝑖,3 𝑣𝑖+1,3 , 1≤ i ≤ n - 1………… (3) 1,2
v6,2
v3,2
Pelabelan
v5,2
v4,2
2S𝑛 + 1, 2
v1,3
v2,3 e1,3
v3,3 e2,3
v5,3
v4,3 e3,3
e4,3
v6,3
v7,3 e6,3
e5,3
v8,3 e7,3
v9,3 e8,3
v10,3 e9,3
v11,3 e10,3
...e
vn,3
𝑛 2
TSAS −1
untuk
graf
dengan n ≥ 4 genap disajikan
dalam teorema berikut.
n-1,3
Teorema 3.3.1. Graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1, 2
Gambar 3: Penotasian titik dan sisi pada graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1, 𝑛 − 1 2
15𝑛 2
Berdasarkan gambar di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi dari 2
𝑛 2
−1
sebagai berikut :
2
𝑛 2
−1 )
−1
+ 2, untuk n ≥ 4 genap.
Bukti: Pandang notasi titik dan sisi pada graf 2P𝑛 ∪ S𝑛 + 1, 2
V (P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1,
𝑛 2
adalah TSAS dengan k =
2
graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1,
P𝑛 ∪
𝑛 −1 2
dalam persamaan
(3). Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara:
= {𝑣𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤ i ≤ n} E (P𝑛 ∪ 2S𝑛 + 1,
−1 )
3𝑖 − 2, j = 1, 1≤ i ≤ n
= {𝑒𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤ i ≤ n - 1}, dimana
3𝑖 − 1, j = 2, 1≤ i ≤ n
2
𝑛 2
λ (𝑣𝑖,𝑗 ) = 3𝑖− 1 2
+ 2, j = 3, 1≤ i ≤ n – 1; i ganjil
3𝑛+ 3𝑖 2
, j = 3, 1≤ i ≤ n; i genap
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 7
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013 6n – 3i, j = 1, 1≤ i ≤ n – 1 λ (𝑒𝑖,𝑗 ) =
ISSN: 2338-0950
Akibat
3.3.2. 2S𝑛 + 1,
6n – 3𝑖 − 2, j = 2, 1≤ i ≤ n – 1
+ 1;
2
2
2
− 2, untuk n ≥
2
𝒏−𝟑 𝟐
𝟐
𝑛
λ (𝑣𝑖,1 ) + λ (𝑒𝑖,1 ) + λ (𝑣𝑛 + 2,1 ), 1≤ i ≤ 𝑛
TSAS
4 genap. 3.4. Graf 𝐏𝒏 ∪ 𝟐𝐒𝒏+𝟑,
2
15𝑛
dengan 𝑘 ′ =
Dengan label tersebut di atas diperoleh :
λ (𝑣𝑛 + 1,1 ) + λ (𝑒𝑖,1 ) + λ (𝑣𝑖+1,1 ),
∪
− 1 adalah
𝑛 2
2
6n – 3i − 1, j = 3, 1≤ i ≤ n – 1
P𝑛
Graf
+ 2≤i≤n−1
Pada
bagian
ini,
akan
dibahas
pelabelan TSAS pada graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3,
𝑛 −3 2
2
λ (𝑣𝑛 + 1,2 ) + λ (𝑒𝑖,2 ) + λ (𝑣𝑖+1,2 ), 2
𝑛 2
+ 1;
2
+ 2≤i≤n−1
untuk
≥
n
5
𝑛 −3 2
2
2
2
3 1 ,1 2
e1,1
+2
en 3 2
…
15𝑛
3( + 1) − 2 + 6n – 3i + 3(i + 1 ) – 2 =
2
vn
𝑛
v1,1
en
e2,1
𝑛
15𝑛
2
2
3𝑖 − 1 + 6n – 3i - 2 + 3( + 2 ) – 1 =
k=
+2
e3,1
v2,1
15𝑛
2
2
3( + 1 ) − 1 + 6n – 3i - 2 + 3(i + 1) – 1 =
2
+ 2 + 6n – 3i – 1 +
3𝑛+ 3(𝑖+1) 2
=
15𝑛 2
+2
2S𝑛 + 1, 2
15𝑛 2
𝑛 −1 2
en 3 2 1, 2
en
v1,2
en
Teorema 2.2. diperoleh akibat berikut: 3.3.1. 2S𝑛 + 1, 2
P𝑛
Graf 𝑛 2
− 1 adalah
dengan 𝑘 ′ =
21𝑛 2
∪
v2,3 e1,3
v3,3 e2,3
vn 3 2
,2
v7,2
v6,2
v5,3
v4,3 e3,3
vn,2
v5,2
v4,2
v1,3
3,2
4,2
e5,2
v3,2
dengan menggunakan Teorema 2.1. dan
2
2,2
e6,2 e4,2
2
en3
3 ,2 2
e7,2 e3,2
v2,2
vn 3
3 3,2 2
en-1,2
e2,2
adalah TSAS dengan k =
,1
3 1, 2 2
…
∪
+ 2, untuk n ≥ 4 genap. Selanjutnya,
Akibat
3 2 ,2 2
+2
P𝑛
3
v7,1
vn
2
graf
2
v6,1
vn 3
demikian,
vn
3 ,1 2
v5,1
v4,1
e1,2
Dengan
vn,1
e5,1
vn
3𝑖− 1
3,1
en-1,1
e6,1 e4,1
2
2,1
4 ,1
1,1
e7,1
v3,1
𝑛
e n 3
en 3
…
2
+2
2
…
2
15𝑛
vn 3
3 3 ,1 2
3 2 ,1 2
…
𝑛
4
. vn
vn
3𝑖 − 2 + 6n – 3i + 3( + 2 ) – 2 =
Gambar
menampilkan penotasian titik dan sisi dari graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3,
λ (𝑣𝑖,𝑗 ) + λ (𝑒𝑖,𝑗 ) + λ (𝑣𝑖+1,𝑗 ), j = 3, 1≤ i ≤ n – 1
ganjil.
…
𝑛
2
…
λ (𝑣𝑖,2 ) + λ (𝑒𝑖,2 ) + λ (𝑣𝑛 + 2,2 ), 1≤ i ≤
…
k=
e4,3
v6,3 e5,3
v7,3 e6,3
v8,3 e7,3
v9,3 e8,3
v10,3 e9,3
v11,3 e10,3
e11,3
v12,3
...e
Gambar 4: Penotasian titik dan sisi pada graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 𝑛 −3 2
2
TSA
− 8, untuk n
≥ 4 genap. Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 8
vn,3
n-1,3
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
Berdasarkan gambar di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 2
cara : 3𝑖 − 2, j = 1, 1≤ i ≤ n
𝑛 −3 2
) = {𝑣𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤ i ≤ n}
E(P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3,
𝑛 −3 2
) = {𝑒𝑖,𝑗 | 1≤ j ≤ 3, 1≤ i ≤ n - 1},
2
Berikan label pada titik dan sisinya dengan
sebagai berikut :
𝑛 −3 2
V(P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 2
ISSN: 2338-0950
3𝑖 − 1, j = 2, 1≤ i ≤ n λ (𝑣𝑖,𝑗 ) = 3𝑖− 1
dimana :
2
𝑣𝑖,1 𝑣𝑛 +3 +1,1 , 1 ≤ i ≤ 2
𝑛+3 2
+ 2, j = 3, 1≤ i ≤ n; i ganjil
3𝑛+ 3𝑖+ 1 2
+ 1, j = 3, 1≤ i ≤ n-1; i genap
𝑒𝑖,1 = 𝑛+3 2
𝑣𝑛 +3,1 𝑣𝑖+1,1 , 2
+1≤i≤n– 1
𝑣𝑖,2 𝑣𝑛 +3+1,2 , 1 ≤ i ≤ 2
6n – 3i, j = 1, 1≤ i ≤ n – 1 λ (𝑒𝑖,𝑗 ) =
𝑛 +3
6n – 3𝑖 − 2, j = 2, 1≤ i ≤ n – 1
2
6n – 3i − 1, j = 3, 1≤ i ≤ n – 1
𝑒𝑖,2 = 𝑣𝑛 +3,2 𝑣𝑖+1,2 ,
𝑛+3
2
2
Dengan label tersebut diperoleh :
+1≤i≤n– 1
λ (𝑣𝑖,1 ) + λ (𝑒𝑖,1 ) + λ (𝑣𝑛 +3+ 1,1 ), 1≤ i ≤
𝑒𝑖,3 = 𝑣𝑖,3 𝑣𝑖+1,3 , 1≤ i ≤ n - 1……… (4)
λ (𝑣𝑛 +3,1 ) + λ (𝑒𝑖,1 ) + λ (𝑣𝑖+1,1 ),
𝑛+3 2
2
Pelabelan TSAS untuk graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3,
𝑛 −3 2
2
k=
λ (𝑣𝑛 +3,2 ) + λ (𝑒𝑖,2 ) + λ (𝑣𝑖+1,2 ),
𝑛+3 2
dalam teorema berikut.
𝑛 +3 2
Graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 2
3(
𝑛 −3 2
adalah TSAS dengan k = , untuk n ≥ 5 ganjil.
Bukti:
k=
𝑛+3 2
+1≤i≤n−1
+1)–2=
15𝑛+7
) − 2 + 6n – 3i + 3(𝑖 + 1) – 2 =
15𝑛+7
𝑛 +3 2
3𝑖 − 1 + 6n – 3i - 2 + 3( 3(
𝑛+3 2
3𝑖− 1 2
𝑛+3 2
2
+1)–1=
) − 1 + 6𝑛 – 3𝑖 - 2 + 3(𝑖 + 1) – 1 =
+ 2 + 6n – 3i – 1 +
2
3𝑛+ 3 𝑖+1 +1 2
15𝑛+7 2
15𝑛 +7
+1=
2 15𝑛+7
Pandang notasi titik dan sisi pada graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
;
λ (𝑣𝑖,𝑗 ) + λ (𝑒𝑖,𝑗 ) + λ (𝑣𝑖+1,𝑗 ), j = 3, 1≤ i ≤ n – 1
3𝑖 − 2 + 6n – 3i + 3(
2
;
+1≤i≤n−1
λ (𝑣𝑖,2 ) + λ (𝑒𝑖,2 ) + λ (𝑣𝑛 +3+ 1,2 ), 1≤ i ≤
2
15𝑛+7
2
2
dengan n ≥ 5 ganjil disajikan
Teorema 3.4.1.
𝑛+3
2
dalam persamaan (4).
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 9
2
Online Jurnal of Natural Science, Vol. 2 (1): 1-10 Maret 2013
Dengan 2S𝑛 +3, 2
𝑛 −3 2
demikian,
graf
adalah TSAS dengan k =
P𝑛 ∪ 15𝑛+7 2
,
ISSN: 2338-0950
Kotzig, A., and Rosa, A., 1970, Magic Valuations of Finite Graphs, Canad. Math. Bull, Vol. 13 : 451-461. [Sedláček, J., 1963, In : Theory of Graphs and Its Applications, Proc. Symp. Smolenice, Problem 27 : 163-169.
untuk n ≥ 5 ganjil. Menggunakan Teorema 1 dan 2,
Stewart, B. M., 1966, Magic Graph , Canad. J. Math, Vol. 18 : 1031-1059.
diperoleh akibat berikut : Akibat 3.4.1. Graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 2
′
TSA dengan 𝑘 =
21𝑛−19 2
𝑛 −3 2
adalah
, untuk n ≥ 5
ganjil. Akibat 3.4.2. Graf P𝑛 ∪ 2S𝑛 +3, 2
TSAS dengan 𝑘 ′ =
15𝑛− 7 2
𝑛 −3 2
adalah
, untuk n ≥ 5
ganjil. DAFTAR PUSTAKA Enomoto, H., Lladó, A. S., Nakamigawa, T., and Ringel, G., 1998, Super Edge-Magic Graphs, SUT J. Math., Vol. 34, No. 2 : 105-109, (http://web.thu.edu.tw/wang/www/S EM_98.pdf), diakses 14 Desember 2011.
Sudarsana, I W., Assiyatun, H., Baskoro, E. T., and Ismaimuza, D., 2005, Creating New Super Edge-Magic Total Labelings from Old Ones, J. Combin. Math. Combin. Comput, Vol. 55 : 83-90. Sudarsana, I W., Baskoro, E. T., Ismaimuza, D., and Uttunggadewa, S., 2009, An Expansion Technique on Super Edge-Magic Total Graphs, ARS Combinatoria, Vol. 91 : 231241. Wallis, W. D., Baskoro, E. T., Miller, M., and Slamin, 2000, Edge-Magic Total Labelings, Australasian J. Combin., Vol. 22 : 177-190.
Figueroa-Centeno, R. M., Ichishima, R., and Muntaner-Batle, F. A., 2005, On Edge-Magic Labelings of Certain Disjoint Unions of Graphs, Australasian J. Combin., Vol. 32 : 225–242. Gallian, J. A., 2012, A Dynamic Survey of Graph Labelling, Electronic Journal of Combinatorics, Vol. 18, (http://www.emis.ams.org/journals/E JC/Survey/ds6. pdf), diakses 14 November 2012.
Pelabelan Total Sisi Ajaib Super (TSAS) Pada Gabungan Graf Bintang Ganda dan Lintasan (Sudarsana et al.) 10