1
SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENYERAHAN TALI KASIH ATLET, PELATIH DAN ASISTEN PELATIH KALIMANTAN BARAT BERPRESTASI DAN PEMBUBARAN KONTINGEN PON XVII KALIMANTAN BARAT Hari/Tanggal : Minggu / 20 Juli 2008 Waktu : Pukul 11.00 WIB Tempat : Aula Asrama Haji Jl. Jend. Sutoyo, Pontianak Selamat siang dan salam damai sejahtera untuk kita semua. Salam Olahraga! Yang saya hormati: -
Sdr. Ketua Komite Olahraga selaku Ketua Kontingen PON XVII; Para Pengurus KOPROV Kalbar; Sdr. Ketua Satgas PON XVII; Para Atlet, Pelatih, Manager dan Official PON XVII Kalbar; Para Undangan dan Hadirin yang berbahagia.
Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan kesehatan dan keselamatan, sehingga kita dapat berkumpul kembali di hari yang berbahagia ini. Hadirin yang saya hormati. Penyelenggaraan pesta olahraga akbar, melalui Pekan Olahraga Nasional XVII di Samarinda - Kalimantan Timur, baru saja berlalu. Beragam perasaan dan kenangan terpatri kuat, bagi seluruh kontingen. Nuansa ketatnya kompetisi untuk menjadi yang terbaik, tentu tidak akan hilang begitu saja. Ada yang berbahagia, dengan prestasi tertinggi yang telah dicapai, dan ada yang kecewa karena kegagalan yang dialami. Itulah kenyataan yang tidak bisa ditawar lagi, dari setiap perhelatan olahraga. Menang dan kalah adalah hal biasa, dan itu akan terjadi disetiap event keolahragaan di manapun.
2 Pekan Olahraga Nasional, sebagai barometer tertinggi hasil pembinaan olahraga di tanah air. Kiranya sudah cukup jelas, menggambarkan peta kekuatan dan dominasi keolahragaan nasional. Melalui PON pula, kita dapat mengukur sejauhmana, hasil pembinaan olahraga di daerah kita selama ini. Kita berkeyakinan, bahwa seluruh pembina dan pengurus, memiliki komitmen yang tinggi, untuk kemajuan olahraga Kalimantan Barat. Hal ini tentu mampu pula diterjemahkan secara baik, hingga hirarki pembinaan paling dasar, yakni atlet sebagai ujung tombak, menuju muara akhir pembinaan yakni prestasi. Inilah pentingnya suatu alur pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan, yang memiliki makna, tiada rantai yang terputus, hingga seluruh keinginan dapat diwujudkan. Bapak-Ibu Hadirin yang berbahagia. Sebagaimana kita saksikan, begitu jayanya suatu provinsi, dalam meraup medali demi medali yang diperebutkan. Seakan tidak memberi kesempatan kepada provinsi lain, mereka melesat dengan superioritas olahraga melalui cabang olahraga yang benar-benar menjadi andalannya. Suatu kejutan yang tak terduga, telah diperlihatkan oleh provinsi tetangga kita, yang mampu merubah kekuatan peta olahraga tanah air, yang selama ini seakan terkonsentrasi di salah satu kawasan elit olahraga. Provinsi Jawa Timur, merupakan suatu contoh nyata, yang mampu-membuktikan bagaimana mereka melakukan proses pembinaan atlet yang baik, sehingga mampu mewujudkan dan bahkan melampaui 100 medali emas sebagaimana yang telah mereka canangkan pada empat tahun lalu. Inilah suatu proses pembinaan atlet yang patut kita contoh, dan menjadi bahan masukan serta evaluasi, terhadap proses pembinaan olahraga yang diterapkan selama ini, di Provinsi Kalimantan Barat. Hadirin yang saya hormati. Kita tidak menutup mata pula, bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari berbagai cara dan upaya yang ditempuh masing-masing daerah. Di samping upaya pembinaan berjenjang dan berkelanjutan yang murni, dari tahapan atlet usia dini suatu daerah, saat ini dimaklumi pula adanya transfer dan perekrutan atlet lintas daerah.
3 Lambat laun, hal semacam ini dapat merapuhkan, serta memutus mata rantai proses pembinaan berjenjang, yang merupakan fondasi dasar suatu bangunan keolahragaan. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, hal semacam ini dapat mengikis kebanggaan atlet, akan daerah dimana pertama kali mereka dibina. Ini merupakan fenomena tersendiri, bahwa kebanggaan tersebut akhirnya harus dipertaruhkan dengan jaminan masa depan. Untuk menyikapi hal tersebut, harapan saya kepada Komite Olahraga, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar tidak melakukan pembinaan melalui “jual beli atlet”. Namun bentuklah mental dan tanamkan rasa mencintai daerah, khususnya kepada olahragawan Kalimantan Barat. Ini merupakan tugas dari institusi keolahragaan yang bermitra dengan induk olahraga, serta Komite Olahraga di tiap-tiap daerah. Bapak-Ibu yang berbahagia. Menyimak hasil yang telah dicapai, oleh Kontingen PON XVII Kalbar pada PON di Samarinda, Kalimantan Timur, saya tetap berbangga hati dengan jerih payah Saudara-saudara, serta seluruh manajer dan official yang telah mengharumkan nama Kalimantan Barat melalui perolehan medali pada cabang-cabang olahraga tertentu, seperti Anggar, Tarung Derajat dan Angkat Berat. Kiranya kita dapat mengkaji kembali, kelemahan-kelemahan pada proses pembinaan atlet-atlet kita, sehingga kita dapat menata dan menyusun suatu konsep pembinaan yang jauh lebih baik lagi untuk menghadapi PON XVIII di Provinsi Riau pada tahun 2012 yang akan datang. Optimisme meraih prestasi, memang kita perlukan. Namun kita harus menyadari, bahwa daerah lainpun juga berlatih tak kalah seriusnya. Semuanya memiliki teknik dan kesiapan yang sama. Tinggal satu faktor penentu di lapangan, yakni kesiapan mental atlet, dan strategi dalam menghadapi tekanan psikologis, dan nama besar lawan. Penanganan sisi psikologis dan motivasi semangat bertanding atlet hendaknya menjadi bagian dari program pembinaan kedepannya. Untuk itu, saya tekankan kepada instrumen keolahragaan daerah agar pembinaan olahraga mendapat penanganan dan perhatian yang lebih serius lagi.
4 Hal ini tidak boleh kita abaikan, karena olahraga merupakan suatu gerakan nasional, yang menyangkut pembentukan karakter bangsa, karena di dalamnya terdapat potensi Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul. Lakukan pengkajian kembali, terhadap cabang-cabang olahraga unggulan daerah, untuk dibina secara lebih intensif dan profesional. Kepada para pembina, pengurus serta pelatih beserta asisten pelatih, saya harapkan untuk benar-benar mendedikasikan, kapasitas dan kecintaan pada olahraga, untuk kebesaran nama Kalimantan Barat. Dan kepada seluruh atlet, asisten pelatih dan para pelatih, yang berprestasi pada PON yang lalu, saya, atas nama pribadi dan sekaligus selaku Gubernur Kalimantan Barat, mengucapkan selamat, dan terima kasih yang setulus-tulusnya, serta penghargaan yang setinggitingginya, atas prestasi yang telah Saudara dedikasikan untuk Kalimantan Barat, ini kontribusi nyata dunia olahraga bagi Kalimantan Barat. Keikhlasan, kecintaan dan loyalitas Saudara pada daerah ini, merupakan suatu hal yang paling dan sangat berharga, melebihi medali emas yang Saudara raih. Oleh karenanya, sudah sepantasnya saudara menerima penghargaan, sebagai ungkapan terima kasih dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Jangan dipandang dari besarannya, namun itu merupakan suatu upaya memotivasi, sekaligus bentuk perhatian pemerintah, terhadap kesejahteraan atlet yang berprestasi, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Saudara-saudara sekaIian yang saya banggakan. Demikianlah sambutan yang dapat saya sampaikan, pada kesempatan yang berbahagia ini. Akhirnya, dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kontingen PON XVII Kalimantan Barat 2008, saya nyatakan resmi dibubarkan untuk selanjutnya dikembalikan kepada induk organisasi masing-masing. Selamat berkumpul kembali di tengah kehangatan keluarga, dan bertemu dengan handal taulan. Segeralah berlatih karena kompetisi olahraga akan semakin kompetitif.
5 Tanamkan rasa memiliki, tumbuhkan nilai-nilai persatuan, kobarkan semangat perjuangan, karena melalui persatuan dan kesatuan maka perjuangan untuk mengharumkan Kalimantan Barat, akan lebih mudah untuk kita wujudkan bersama. Terima kasih atas segala perhatian. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua.