PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Ketua Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Rabu/ 24 September 2008 Tempat Wawancara : Dinas PMKdan PKM Deli Serdang Pukul
: 14.00 WIB
Identitas Informan Nama
: Ir. Taksin Limbong
Usia
: 48 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : Sarjana Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi dari ketua Tim Pokja dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: yang paling utama adalah membuat laporan perkembangan pelaksanaan Program Dana Pinjaman Bergulir ini dan rekapitulasi laporan perkembangan pembayaran jasa dan pengembalian pokok dana pinjaman bergulir untuk dilaporkan kepada Kepala Dinas PMK dan PKM Deli Serdang. Juga mengadakan dan memimpin rapat anggota Tim Pokja untuk membahas permasalahan yang terjadi seputar program mulai dari membuat jadwal untuk tahap penyaluran, mengadakan diklat, pembagian tugas monitoring ke lapangan, dan evaluasi perkembangan program serta membahas masalah yang timbuk untuk dicari jalan keluarnya, sehingga masalah yang terjadi tidak semakin panjang dan besar. Selain itu tugas ketua juga sama dengan anggota lainnya, ikut dalam monitoring ke lapangan, mengecek rekening koran yang tidak ada nama koperasinya, melakukan pembinaan ke lapangan, dan sebagainya. KEBIJAKAN 2.
Apa yang menjadi latar belakang dari lahirnya kebijakan Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: karena dilihat usaha kecil masyarakat yang kurang berkembang. Kebanyakan karena masalah kekurangan modal. Walau skill ada tapi kalau modal tidak ada, kan sulit juga untuk mengembangkan usaha mereka. Dan karena kita lihat mereka juga sulit untuk meminjam dari lembaga keuangan seperti bank, maka dibuatlah program dana bergulir ini dengan tujuan untuk memperkuat aspek permodalan usaha kecil di Deli Serdang. Program ini tidak menyalurkan langsung ke UKM-nya karena lebih mudah bila kita bekerja sama dengan KSP/ USP-kop yang menaungi
Universitas Sumatera Utara
UKM-UKM. Jadi alurnya adalah Dinas PMK dan PKM menyalurkan dana ke KSP/ USP-kop setelah diseleksi terlebih dahulu, kemudian biarlah KSP/ USP-kop itu yang menyalurkan dananya ke UKM-UKM yang menjadi anggotanya, karena mereka lebih tahu keadaan dan kondisi dari UKM tersebut. Jadi Dinas PMK dan PKM hanya berurusan dengan KSP/ USP-Kop baik dalam hal penyaluran maupun pengembalian pinjaman. 3.
Apa peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: ada Perda Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Dana Pinjaman Bergulir Perkuatan Modal KSP/ USP-kop yang Bersumber dari APBD Kabupaten Deli Serdang yang ditetapkan pada bulan September 2006. Sebelum Perda ini ada, kita berpedoman pada Surat Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 609 Tahun 2003. Program dana pinjaman bergulir ini kan sudah ada dari tahun 2004 dengan dana yang bersumber dari APBD tahun 2003. Saat itulah sampai penyaluran tahun 2006 kita pakai SK Bupati. Setelah dilaksanakan program ini tahun 2004, kemudian dilihat hasilnya baik dan bermanfaat baik bagi Pemkab Deli Serdang melalui PAD dan koperasi yang menjadi peserta program, maka kemudian disusun Perdanya hingga keluarlah tahun 2006. 4.
Bagaimana proses terbentuknya peraturan tersebut?
Jawab: Perda nomor 3 disusun oleh Tim Pokja yang kemudian perumusannya diberikan kepada Bagian Hukum di Pemkab Deli Serdang di kantor Bupati untuk kemudian istilahnya di eksaminasi, yaitu di edit kata-kata yang kurang atau tidak sesuai dan menimbulkan ambigu atau opini yang tidak benar. Baru kemudian diberikan kepada dewan atau DPRD untuk disetujui. Setelah disetujui oleh anggota dewan, rumusan peraturan itu disyahkan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah Deli Serdang dan diundangkan menjadi Peraturan Daerah. 5.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: juklak dan juknis tidak ada. Tim Pokja melaksanakan penyelenggaraan program dana pinjaman bergulir ini hanya berpedoman pada Perda nomor 3 tadi. 6.
Selama ini, adakah peraturan atau kebijakan lain yang menghambat terlaksananya Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: sejauh pengetahuan saya tidak ada. Program ini kan berpedoman pada Peraturan Daerah, dimana Peraturan Daerah itu juga disusun berpedoman kepada Undangundang nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Jadi saya kira tidak ada peraturan lain yang sampai menghambat penyelenggaraan program ini.
Universitas Sumatera Utara
7.
Berdasarkan pengamatan Bapak, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: pedomannya saja yang berubah, kalau dulu memakai SK Bupati maka sekarang ada Perda. Tapi isi keduanya juga tidak berbeda jauh. Yang berbeda adalah maksimal dana yang disalurkan untuk tiap koperasi penerima dana. Pada SK Bupati maksimal dana Rp.30.000.000,-/koperasi yang disesuaikan juga dengan kondisi usaha koperasi yang bersangkutan. Sedangkan sekarang pada Perda nomor 3 ini maksimal dana yang disalurkan Rp. 75.000.000,-/ koperasinya. Alasannya mungkin mengingat karena dana 30 juta tersebut tidak mencukupi untuk disalurkan kepada 25 anggotanya atau lebih. Karena kriteria koperasi yang diterima harus memiliki minimal 25 anggota aktif. Dan mengingat program ini berhasil dilaksanakan dalam artian tepat penyaluran dan lancar dalam pengembalian, maka kemudian dana yang disalurkan diperbesar. Dan juga karena ada anggaran yang tersedia dari APBD. Perubahan juga terjadi pada pembagian pemanfaatan jasa yang sebesar 1% perbulannya itu. Coba bandingkan SK Bupati dengan Perda. PENYALURAN 8.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Jawab: ada. Jadwal dibuat untuk tahap penyaluran. Hari pelaksanaannya diusahakan selalu sesuai dengan jadwal. Karena terkadang ada beberapa keterlambatan misalnya pada tahap pengumpulan berkas persyaratan administrasi. Kebanyakan keterlambatan itu disebabkan oleh KSP/ USP-kop yang ingin ikut penyeleksian menjadi penerima dana. Jadi walaupun waktu pengumpulan telah habis, tapi kalau masih ada KSP/ USP-kop yang datang untuk mengumpulkan berkasnya, ya tidak masalah, tetap kami terima asalkan tidak sampai jauh melanggar jadwal secara keseluruhan. 9.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi?
Jawab: modulnya Perda Nomor 3 itu. Semua materi yang harus disampaikan kepada KSP/ USP-kop mengenai program dana pinjaman bergulir ini ada dalam Perda tersebut. Petugas cukup membaca dan memahami isi dari Perda Nomor 3 Tahun 2006 tentang pengelolaan dana pinjaman bergulir. 10. Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program? Jawab: sesuai dengan Perda yang diseleksi adalah apakah KSP/ USP-kop tersebut memenuhi kriteria KSP/ USP-kop pelaksana program. Seleksi dilakukan dengan dua cara. Pertama setiap KSP/ USP-kop yang telah ikut sosialisasi, mengirimkan
Universitas Sumatera Utara
persyaratan administrasi kepada petugas di Dinas PMK dan PKM. Kemudian petugas atau Tim Pokja membuat janji dengan wakil dari KSP/ USP-Kop untuk datang ke koperasi mereka untuk mengadakan seleksi dengan melakukan penilaian terhadap beberapa aspek yaitu kelembagaan, organisasi, usaha, dan lainnya, dimana petugas memberikan skor pada Kertas Kerja Penilaian yang telah disediakan. Koperasi-koperasi yang menduduki skor tertinggi berarti lulus seleksi dan akan diikutsertakan menjadi peserta program dana pinjaman bergulir dimana jumlah koperasi yang diterima akan disesuaikan dengan dana yang tersedia di APBD ditambah dengan dana pinjaman bergulir yang telah selesai pengembaliannya yaitu selama dua tahun. 11. Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja? Jawab: ya, harus itu. Kesepakatan bersama itu dibuat setelah diumumkan Koperasikoperasi yang lulus dalam seleksi penerimaan dana pinjaman bergulir, yang ditandatangani oleh tim Pokja dengan koperasi yang bersangkutan dan diketahui oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi dan PKM Kabupaten Deli Serdang. 12. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: jadi begini, pencairan dana dilakukan setelah kami Tim Pokja menyampaikan nama-nama KSP/ USP-kop yang lulus seleksi kepada Bupati Deli Serdang melalui Sekretaris Daerah, daftar itu dilampiri dengan MoU dan nomor rekening masingmasing KSP/ USP-Kop. Baru kemudian tugas Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang yang akan melaksanakan pentransferan ke masing-masing rekening KSP/ USP-Kop tersebut dan selanjutnya dana tersebut sudah bisa dicairkan oleh KSP/ USP-Kop peserta program. Proses transfer itu sehari selesai dilakukan setelah daftar tadi diterima Bupati. Selain itu, sudah ada jadwal mengenai tahap penyaluran mulai dari sosialisasi sampai pencairan dana. Jadi tanpa pemberitahuan pun Tim Pokja mengetahui kapan transfer dilakukan oleh Bag Keuangan, dan memang tidak ada pemberitahuan oleh Bag Keuangan itu. 13. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: kira-kira satu bulan. Jadwal dibuat untuk satu bulan. PEMBINAAN 14. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: pembinaannya meliputi pembukuan, administrasi, pembuatan laporan keuangan, penggunaan dana pinjaman yang tepat guna, dan sebagainya. Tim Pokja melakukan kunjungan langsung ke koperasi penerima dana. Di sana Tim Pokja melakukan bimbingan dan pengajaran tentang apa saja mengenai pengelolaan dana bergulir ini, juga melakukan tanya jawab dengan koperasi tersebut mengenai masalah yang mereka hadapi dan membantu mencari solusinya. Selain kunjungan ke lapangan, Tim Pokja juga mengadakan pembinaan khusus seperti diklat atau pendidikan dan pelatihan. Biasanya dilaksanakan di awal setelah dana diberikan kepada koperasi yang lulus seleksi. Sehingga dengan diklat ini diharapkan dapat membantu mereka untuk melaksanakan dan mengelola dana yang didapat secara tepat guna. 15. Bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: prosedur pelaksanaan diklat, ehm, diklat ditetapkan pada rapat anggota Tim Pokja, kemudian Tim Pokja menyusun proposal pelaksanaan diklat yang juga berisi perincian dana untuk diberikan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi dan PKM Deli Serdang untuk disetujui. Setelah disetujui, barulah dana operasional dapat dicairkan dari rekening Bendahara Penerima. Undangan kemudian dibuat dan disampaikan kepada masing-masing peserta yaitu KSP/ USP-kop yang lulus seleksi menjadi peserta program, agar mereka mengirimkan wakilnya untuk ikut dalam diklat ini. 16. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Tim Pokja untuk menyampaikan materi? Jawab: jadi yang menyampaikan materi tidak selalu anggota dari Tim Pokja, jadi bergantung kepada materi yang ditetapkan dalam rapat sebelumnya. Modul materinya disiapkan oleh masing-masing pemateri. Kalau Tim Pokja punya pedoman tapi bukan modul, namanya Buku Panduan Pelatihan. MONITORING 17. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: monitoring yang dilakukan dalam bentuk kunjungan ke lapangan. Yang dimonitor bermacam-macam. Pertama kita lihat mengenai penggunaan dana yang mereka peroleh, yaitu kepada siapa saja dana tersebut mereka pinjamkan atau salurkan. Kita lebih mengutamakan memberikan pinjaman kepada anggota-anggota koperasi yang mempunyai usaha-usaha yang produktif, agar mereka dapat meningkatkan usaha mereka tanpa terjerat utang kepada rentenir. Selain monitoring penggunaan dana, kita juga melakukan monitoring terhadap pengembalian dana. Koperasikoperasi yang menjadi peserta program kan mengembalikan dana pinjaman kepada bank yang telah ditunjuk oleh Pemkab Deli Serdang. Tim Pokja untuk bisa
Universitas Sumatera Utara
memonitor pengembalian dana, maka harus melihat ke bank tersebut dengan mengambil cetakan rekening koran pengembalian dana oleh masing-masing koperasi. Kita juga harus pergi ke koperasi yang bersangkutan untuk mencocokkan rekening koran dengan bukti yang mereka punya. Sehingga bila sudah klop, maka tidak ada masalah. Itu berarti pengembalian dana berjalan dengan lancar. 18. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: kami tidak membuat jadwal monitoring. Tapi memang dilakukan minimal sekali dalam satu bulan. Yaitu saat monitoring pengembalian dana. Kalau ini memang rutin dilakukan. Tapi juga tidak menutup kemungkinan dilakukan beberapa kali monitoring dalam satu bulan bila diperlukan. Pelaksanaan monitoring sendiri dilakukan setelah ada rapat Tim Pokja. 19. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: ya, sejauh ini berhasil. Terutama monitoring yang dilakukan untuk mengawasi pengembalian dana. Koperasi-koperasi peserta program selalu membayarkan dana pinjaman tepat waktu yaitu dibayarkan tiap bulannya. Terkadang ada juga koperasi yang tidak membayar dan membayar bulan depannya dua bulan sekaligus. Untuk hal yang seperti ini kita lihat ke koperasi tersebut dan menanyakan penyebab mereka tidak membayar untuk bulan yang bersangkutan. Bila alasan bisa diterima, maka kami tidak akan memperpanjang masalah. Dan sejauh ini, selama Program Dana Pinjaman Bergulir ini diselenggarakan dari tahun 2004, alhamdulillah tidak ada koperasi yang tidak membayarkan pinjaman baik pokok maupun jasanya selama kurun waktu dua tahun. EVALUASI 20. Sejauh ini, apakah hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: ya, kita lihat anggota koperasi yang menerima dana pinjaman bergulir ini tidak lagi atau mengurangi pinjaman ke rentenir, sehingga salah satu tujuan program ini telah tercapai yaitu mengurangi ketergantungan anggota koperasi dan masyarakat pada jeratan rentenir. Selain itu kita lihat di lapangan, anggota koperasi tersebut berhasil mengembangkan usahanya. 21. Pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: ya, KSP/ USP-Kop peserta program berhasil mengembangkan usahanya terutama suaha simpan pinjam. Dengan adanya perkuatan modal yang berasal dari APBD yang disalurkan melalui Program ini, KSP/; USP-Kop tersebut dapat menyediakan
Universitas Sumatera Utara
dana yang diperlukan untuk mengembangkan usaha anggota-anggotanya. Bila usaha anggotanya berkembang maka koperasi pun turut berkembang pula. 22. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Tim Pokja khususnya Bapak sebagai ketua, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: masalah dan kendala ada namun tidak terlalu meresahkan. Hanya saja yang kami rasakan adalah bahwa dana yang disalurkan itu masih dirasa relative kecil untuk tiap koperasi yaitu maksimal Rp. 75.000.000,-. Dana segitu untuk koperasi dengan jumlah anggota aktif minimal 25 orang, tidak mencukupi lah untuk semuanya, apalagi bila kesemua anggotanya bergerak di usaha sector riil. Kemudian, dalam hal pengembalian dana, koperasi kan mengembalikan dana setiap bulan dengan membayarkannya ke bank. Namun, saat bulan yang bersangkutan ternyata anggota koperasi sangat butuh dana, sehingga akhirnya dana yang tadinya dimaksudkan untuk dibayarkan ke bank, kemudian di gunakan oleh anggota koperasi tersebut. Sehingga terkadang koperasi-koperasi ini membayarkan di bulan depannya. Jadi pengembalian dana tidak rutin dilakukan. Tapi pada prinsipnya, saat batas waktu pengembalian, mereka selalu membayarkan pinjaman sampai batas bulan berjalan. Jadi tidak sampai menunggak hingga beberapa bulan. Selain itu, masalah timbul bila tidak ada nama koperasi dalam rekening koran. Koperasi ini kan membayar pinjaman langsung ke bank. Dan kami Tim Pokja mengevaluasi kelancaran pengembalian dana dengan melihat rekening koran yang diambil dari bank. Nah, kadang-kadang nama koperasi tidak ada tertulis di rekening koran tersebut. Kalau ketua koperasi yang menyetor, dia tahu nama koperasi harus dituliskan. Namun kadang ketua menitipkan uangnya untuk disetorkan oleh bendahara misalnya, dan bendahara koperasi tersebut lupa menulis nama koperasi mereka dan hanya menulis namanya sebagai penyetor. Untuk ini, kami harus mengadakan pengecekan lagi ke koperasi-koperasi yang tidak tercantum dalam rekening koran. 23. Bagaimana upaya Bapak mengatasi masalah tersebut? Jawab: masalah dana yang relative kecil, kami tetap berusaha agar kedepannya dana dapat diperbesar. Dengan pengalaman-pengalaman yang terdahulu dalam mengelola dana pinjaman bergulir ini, kalau selama ini perguliran dana berjalan dengan lancar bahkan dapat digulirkan kembali tahun depannya, maka tidak menutup kemungkinan adanya pertambahan dana dari APBD untuk program tahun selanjutnya. Kalau masalah ketiadaan nama koperasi pada rekening koran, selain kami melakukan pengecekan lagi ke lapangan, kami juga selalu mengingatkan kepada pengurus koperasi di tempat untuk selalu tidak pernah lupa menuliskan nama koperasinya. Karena kami membuat rekapitulasi perkembangan dana pinjaman bergulir hanya mencantumkan nama koperasinya. Sehingga bila tidak tertulis nama koperasi, itu berarti menambah pekerjaan kami. Tapi, yang namanya sudah tanggung jawab dan tugas, maka memang sudah resiko dan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Sekretaris Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Jumat/ 10 Oktober 2008 Tempat Wawancara : Dinas PMKdan PKM Deli Serdang Pukul
: 09.30 WIB
Identitas Informan Nama
: Agustin
Usia
: 40 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMA Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Bapak sebagai sekretaris Tim Pokja dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: tugas saya sama seperti lainnya, ya ikut dalam monitoring dan evaluasi ke lapangan, melaksanakan seluruh kegiatan dalam rangka menyelenggarakan program dana pinjaman bergulir, mulai dari tahap penyaluran hingga evaluasi dan akhirnya perguliran kembali. Namun sebagai sekretaris saya juga punya tugas mengurus surat-surat masuk dan keluar yang berkenaan dengan program ini, mengetik berita acara saat Tim Pokja rapat, mengetik surat-surat atau proposal pelaksanaan kegiatan. Pokoknya pekerjaan yang memang menjadi tugas sekretaris, saya yang mengerjakan. KEBIJAKAN 2. Apa yang menjadi latar belakang dari lahirnya kebijakan Dana Pinjaman Bergulir ini? Jawab: kebijakan ini lahir karena sudah menjadi tugas dari Dinas PMK dan PKM untuk melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kami mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan lebih dari itu melaksanakan pelayanan umum di bidang koperasi dan usaha kecil menengah. Tugas dan fungsi ini sudah tercantum dalam Peraturan Bupati Deli Serdang. Juga karena adanya kesulitan bagi usaha kecil untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank, sedangkan untuk meminjam dari rentenir, mereka tidak sanggup dengan bunga yang tinggi. Maka kemudian sudah menjadi tugas Dinas PMK dan PKM untuk membantu mengatasi kesulitan akses permodalan yang dialami usaha kecil masyarakat. Jadi dibuatlah program dana pinjaman bergulir ini dengan sumber dana dari APBD.
Universitas Sumatera Utara
3.
Apa peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006. itu landasannya sekaligus jadi pedoman untuk menyelenggarakan program dana pinjaman bergulir ini. 4. Bagaimana proses terbentuknya peraturan tersebut? Jawab: sebelum peraturan ini ada SK Bupati tentang penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir. Kemudian setelah dilaksanakan program ini dapat berjalan dengan baik, kemudian kita rumuskan peraturan perundang-undangan untuk melandasinya. Rumusan itu kita berikan kemudian ke Bagian Hukum Pemkab Deli Serdang, lalu diberikan ke dewan untuk disetujui, setelah itu disyahkan oleh Bupati dan kemudian diundangkan, sehingga jadilah Perda yang sekarang. 5.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: tidak ada. Pedoman kita Perda Nomor 3 itu. Perda itu sudah jelas, jadi kita tidak perlu membuat Juklak atau Juknis lagi. 6.
Selama ini, adakah peraturan atau kebijakan lain yang menghambat terlaksananya Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: saya rasa tidak ada. 7.
Berdasarkan pengamatan Bapak, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: perubahan hanya pada besarnya dana yang disalurkan untuk tiap koperasi. Jadi kalau dulu 30 juta yang bersumber dari APBD 2003 dan 2005. Itupun karena pada SK Bupati maksimal dana disalurkan 30 juta perkoperasi. Nah, kalau sekarang yang berpedoman pada Perda Nomor 3, dana yang disalurkan maksimal 75 juta perkoperasi. PENYALURAN 8.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Jawab: ada jadwal yang dibuat untuk tahap penyaluran, dari sosialisasi, pengumpulan berkas proposal , proses seleksi, pengumuman, pembuatan MoU hingga pencairan dana. Pelaksanaannya diusahakan selalu tepat waktu. Namun keterlambatan juga kadang tidak bisa dihindari. Kadang koperasi-koperasi itu tidak tepat waktu
Universitas Sumatera Utara
memberikan proposalnya. Jadi jadwal mundur untuk proses seleksi. Tapi bukan masalah besar. Keseluruhan kegiatan penyaluran berjalan dengan baik. 9.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi?
Jawab: materi sosialisasi yang kita sampaikan tidak ada modulnya. Kita menyampaikan apa yang ada dalam Perda Nomor 3. Semua hal mengenai program dana pinjaman bergulir. Terutama mengenai prosedur pengembaliannya. Karena dana yang diberikan bukan dana hibah dari pemerintah, tapi merupakan pinjaman, jadi harus dikembalikan. Itu yang kita tekankan. 10. Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program? Jawab: proses seleksi kita ada dua. Pertama seleksi proposal dulu, kalau berkasnya lengkap kemudian kita seleksi ke lapangan. Petugas atau Tim Pokja ke koperasi tersebut dan mengadakan penilaian sesuai dengan Kertas Kerja Penilaian yang disediakan. Kalau skornya tinggi bisa lulus seleksi, tapi disesuikan juga dengan jumlah koperasi yang diterima karena dana yang tersedia juga terbatas. 11. Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja? Jawab: harus. Naskah Kesepakatan Bersama itu merupakan salah satu tahap dalam proses penyaluran. Gunanya untuk mengikat koperasi yang lulus seleksi sehingga koperasi tersebut benar-benar melaksanakan kewajibannya dengan baik. Jadi jangan sampai setelah koperasi menerima dana, ia menyelewengkan dana tersebut untuk kepentingan pribadi pengurus atau lainnya. 12. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: tidak. Masalah transfer sudah jadi tanggung jawab dari Bagian Keuangan Pemkab. Setelah kita dapatkan koperasi-koperasi yang menerima dana, daftarnya kita berikan kepada Bag Keuangan. Setelah itu Bag Keuangan yang mengurus pencairan dana ke masing-masing rekening koperasi. 13. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: satu bulan kalau sesuai jadwal.
Universitas Sumatera Utara
PEMBINAAN 14. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: kita langsung pergi ke koperasi-koperasi tersebut dan melakukan pembinaan langsung di sana. Kita datang, lihat apa yang mereka butuhkan, masalah apa yang mereka hadapi, kita bantu penyelesaiannya. 15. Bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: oh ya, diklat ada juga. Terutama di awal setelah dana dicairkan kita adakan diklat. Prosedurnya sederhana, kita rapat, diputuskan diadakan diklat, meminta persetujuan dari Kepala Dinas PMK dan PKM, kita undang koperasi-koperasi untuk mengirim wakilnya mengikuti diklat selama satu atau dua hari. 16. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Tim Pokja untuk menyampaikan materi? Jawab: namanya Buku Panduan Pelatihan. Tapi bukan berisi materi. Materi diklat dibuat oleh masing-masing pemateri. Pemateri tidak harus anggota tim Pokja. Ada dari pejabat di lingkungan Dinas PMK dan PKM atau dari Dekopinda Deli Serdang. MONITORING 17. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: monitoring kita lakukan di lapangan dalam bentuk penggunaan dana dan pengembalian dana. Kita lihat dana mereka gunakan untuk apa saja, sesuaikah dengan rencana penggunaan dana yang mereka buat dalam proposal, kepada siapa saja mereka salurkan dana tersebut. Kalau soal pengembalian dana kita cek di bank, apakah koperasi-koperasi tersebut menjalankan kewajiban mereka menyetor pinjaman pokok dan jasa tiap bulannya ke bank. 18. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: monitoring tidak dijadwalkan. Kita lakukan minimal satu bulan sekali. Kadang kita sedang rapat, kita rasa perlu dilakukan monitoring, maka Ketua Tim Pokja membagi kita untuk monitoring ke koperasi-koperasi. Jadi monitoring kadang bisa lebih dari satu kali dalam satu bulan. Kalau rutin mungkin iya, ya itu tadi rutin dilakukan minimal satu kali dalam satu bulan. 19. Sejauh ini, apakah monitoring yang dilakukan membawa hasil? Misalnya, tidak ada keterlambatan dalam pengembalian pinjaman oleh KSP/USP-Kop?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: iya, terutama dalam penggunaan dana. Dana benar-benar disalurkan kepada anggotanya yang memiliki usaha produktif yang membutuhkan modal, juga dipakai untuk membeli inventaris kantor, dimana perbandingan penggunaan dan untuk modal kerja dengan inventaris sesuai dengan Perda Nomor 3 yaitu 95:5. kalau sesuai berarti penggunaan sudah tepat. Kalau soal pengembalian dana, sebagian besar koperasi tepat waktu menyetorkan tiap bulannya. 20. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: ya sama seperti yang sebelumnya ya. Penggunaan dana sudah tepat dan pengembalian dana pun berjalan dengan lancar. EVALUASI 21. Sejauh ini, apakah hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: sejauh ini berhasil. Terutama melepas anggota koperasi dari jeratan rentenir. 22. Pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: menurut saya bermanfaat. Karena dengan berkembangnya usaha dan meningkatnya produktivitas usaha dari anggota koperasi, pada akhirnya tentu koperasi akan turut berkembang pula. Lagi pula ada pembagian pemanfaatan jasa 25% yang diberikan kepada koperasi yang akan dapat dicairkan oleh koperasi yang bersangkutan bila telah selesai melunasi pinjamannya selama kurun waktu dua tahun. Dana tersebut tentu dapat membantu perkembangan koperasi menjadi lebih baik lagi. 23. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Tim Pokja khususnya Bapak sebagai sekretaris, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: tidak ada masalah sebagai sekretaris. Saya rasa saya cukup mampu menjalankan fungsi saya sebagai sekretaris, tidak ada masalah. Kalau secara keseluruhan, masalah ya ada saja. Misalnya pada tahap pengumpulan proposal koperasi yang sering terlambat didikumpulkan. Jadi tidak bisa menepati jadwal yang telah dibuat. Juga masalah monitoring yang kadang-kadang kalau kita ke koperasinya, tidak ada pengurus di tempat padahal sudah membuat janji, atau susah juga membuat janji karena koperasi yang belum punya nomor telepon untuk dihubungi. Masalah yang sering terjadi mengenai rekening koran, tidak ada nama koperasinya, jadi sulit menentukan rekening koran punya siapa apalagi kalau banyak rekening koran yang tidak ada nama koperasinya, harus dicek satu-satu ke koperasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
24. Bagaimana upaya Bapak mengatasi masalah tersebut? Jawab: cara mengatasi masalah ya tergantung apa masalahnya. Kalau masalah rekening koran, kita mengadakan rapat, kemudian Ketua Tim Pokja menugaskan dan membagi kami untuk mengecek koperasi-koperasi yang tidak ada namanya dalam rekening koran. Kami juga tidak lupa selalu mengingatkan pengurus koperasi di tempat untuk tidak lupa menyertakan nama koperasinya kalau menyetor ke bank. Kalau masalah keterlambatan pengumpulan proposal, saat sosialisasi dilaksanakan kita selalu menekankan kepada koperasi-koperasi yang datang untuk mengumpulkan proposalnya pada waktu yang telah ditentukan dan juga lengkap syarat-syaratnya. Kalau masih terlambat juga ya apa boleh buat, karena sosialisasi juga cuma dilaksanakan satu kali di awal.
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Anggota Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Rabu/ 10 September 2008 Tempat Wawancara : Kantor Forda Deli Serdang Pukul
: 11.00 WIB
Identitas Informan Nama
: Folala Gea
Usia
: 36 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Bagaimana prosesnya Ibu dapat menjadi anggota dari Tim Pokja Pengelola Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: saya ditunjuk oleh Kepala Dinas PMK dan PKM sebagai wakil dari UKM untuk menjadi salah satu anggota dari Tim Pokja yang akan dibentuk. Yang kemudian nama saya dicantumkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas PMK dan PKM tentang penunjukan panitia pelaksana program dana pinjaman bergulir. Surat keputusan ini dikeluarkan tiap tahunnya oleh Dinas PMK dan PKM namun namanama tim pokjanya sendiri selalu sama tiap tahunnya, tidak pernah berganti. 2.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Ibu sebagai anggota Tim Pokja dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: tugas saya sebagai anggota dari tim pokja ya melaksanakan dan menyelenggarakan program dana pinjaman bergulir ini. Mulai dari penyaluran yang dimulai dari sosialisasi kemudian saya juga bertugas dalam melakukan penilaian lapangan terhadap KSP/ USP-Kop yang menjadi calon peserta program. Selain itu tidak hanya saya, tetapi semua anggota tim pokja juga bertugas dalam melakukan monitoring dan evaluasi juga pembinaan langsung ke lapangan. Sebagai anggota, saya tidak memiliki tugas khusus seperti halnya dengan Bendahara Pengeluaran atau Bendahara Penerimaan. KEBIJAKAN
Universitas Sumatera Utara
3.
Apakah Ibu mengetahui peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: ya, Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang pengelolaan dana pinjaman bergulir yang bersumber dari APBD Kabupaten Deli Serdang. Perda itu menjadi pedoman kami dalam melaksanakan program ini sekarang. Kalau dulu sebelum Perda ini keluar, kami menggunakan Surat Keputusan Bupati Deli Serdang yang kalau saya tidak salah Nomor 609 Tahun 2003. 4.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: setahu saya selama ini kami tidak ada menyusun atau menggunakan Juklak maupun Juknis. Karena saya rasa semua yang diperlukan untuk diketahui mengenai program dana pinjaman bergulir ini telah tercantum dalam Perda Nomor 3 tersebut. Jadi Perda itulah yang menjadi Juklak dan Juknis kami. 5.
Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: perubahan dalam perencanaan saya rasa tidak ada. Dari dulu hingga sekarang mulai tahun 2004 pertama kali program ini dijalankan hingga tahun 2008, tidak ada yang berubah, paling besaran dana yang disalurkan dan jumlah koperasi yang menerima karena disesuaikan dengan dana yang ada. PENYALURAN 6.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Jawab: jadwal ada disusun di awal sebelum program mulai dijalankan atau sebelum tahap penyaluran lah. Hari pelaksanaaan seluruh kegiatan juga sesuai dengan jadwal tersebut. Memang kadang terjadi kemunduran jadwal namun tidak sampai merubah jadwal keseluruhan kegiatan. Kemunduran itu kadang terjadi karena masalah penerimaan berkas persyaratan administrasi koperasi calon peserta program yang terlambat diberikan oleh koperasi tersebut kepada petugas pengumpul di Dinas PMK dan PKM. Atau masalah keterlambatan pengumuman daftar peserta program yang disebabkan karena lamanya penyeleksian dilakukan. Ya, masalahnya macammacam, namun tidak mengganggu jadwal secara keseluruhan. Dan kami pun selalu berusaha menepati jadwal yang telah ditentukan. 7.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: tidak ada modul itu. Pedoman kami cuma Perda itu. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, Perda Nomor 3 tersebut telah memuat seluruh hal mengenai program dana pinjaman bergulir, mulai dari hak dan kewajiban tiap peserta program, kriteria KSP/ USP-kop yang berhak mengikuti penyeleksian peserta program, pembagian pinjaman jasa untuk PAD, KSP/ USP-kop dan dana operasional Tim pokja, dan lain-lain. Jadi saya kira modul tidak perlu lagi. 8.
Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program?
Jawab: dengan 2 cara. Yang pertama penyeleksian berkas persyaratan administrasi yang diserahkan oleh KSP/ USP-kop. Kemudian setelah itu, kami tim pokja melakukan penyeleksian denganc ara melakukan penilaian terhadap KSP/ USP-kop tersebut langsung ke tempatnya. Yang dinilai macam-macam, ada namanya kertas kerja penilaian untuk KSP/ USP-Kop calon pengguna dana yang memuat penilaian terhadap kelembagaan, keragaan atau modal, kepemilikan sarana dan rencana penggunaaan dana bergulir. Masing-masing ada skornya. Nanti diurutkan koperasi dari nilai tertinggi hingga terendah kemudian diambil sejumlah koperasi urutan teratas sesuai dengan dana yang ada. 9.
Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja?
Jawab: MoU itu sebuah kewajiban bagi KSP/ USP-kop pengguna dana dengan tujuan untuk mengikat mereka sehingga mereka benar-benar menjalankan penggunaan dana tersebut dengan baik dan sesuai dengan rencana semula serta melakukan kewajiban mereka membayar pinjaman jasa dan pokok. Jadi ya setiap KSP/ USPkop harus membuat kesepatan atau MoU itu. 10. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: wah, kalau yang ini saya kurang tahu. Tapi di awal kan ada jadwal dan pencairan dana juga termasuk dalam jadwal, jadi saya rasa kami tidak perlu diberitahu. Toh, nantinya kami juga akan melakukan monitoring ke KSP/ USP-kop peserta program. 11. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: kalau sesuai dengan jadwal tidak lebih dari satu bulan. PEMBINAAN 12. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: umumnya pembinaan yang dilakukan langsung ke lapangan membantu KSP/ USPkop pengguna dana mengatasi masalah yang mereka hadapi seputar dana pinjaman tersebut, misalnya masalah pengembalian dana yang tersendat-sendat, masalah pembukuan yang tidak rapi, dan lainnya. Pembinaan disini bersifat kondisional berdasar pada apa yang KSP/ USP-kop itu butuhkan. Tapi selain ke lapangan kami juga sesekali mengadakan diklat. Biasanya di awal program, beberapa saat setelah dana diterima oleh KSP/ USP-Kop yang menjadi peserta program dana pinjaman bergulir. 13. Menurut sepengetahuan Ibu, bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: nggak ribet kok. Kami memberikan undangan kepada KSP/ USP-kop untuk mengirimkan satu anggotanya mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Dinas PMK dan PKM. Tapi memang sebelum itu kami Tim Pokja mengadakan rapat dahulu kapan diklat sebaiknya dilaksanakan dan meminta persetujuan dari Kepala Dinas PMK dan PKM. Untuk biaya penyelenggaraan diklat kami mencairkan dana dari rekening Dinas PMK dan PKM. Mungkin yang ribet itu ya waktu rapat merencanakan diklat ini, mulaid ari waktu, tempat, rincian biaya, pemateri dan materinya, dan susunan acara. Itu saja saya rasa. 14. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Ibu untuk menyampaikan materi? Jawab: saya belum pernah jadi pemateri. Yang saya tahu masing-masing pemateri menyiapkan sendiri bahan materi mereka. Kalau Tim Pokja punya buku panduan pelaksanaan diklat yang isinya dasar penyelenggaraan pelatihan, tujuannya, sasarannya, waktu dan tempat, agenda dan susunan acara, dan lain-lain. MONITORING 15. Apakah Ibu pernah ditugaskan untuk melakukan monitoring terhadap KSP/ USP-Kop peserta program? Jawab: ya sering. Karena saya kan sebagai anggota dari Tim Pokja yang memang tugasnya melakukan monitoring terhadap KSP/ USP-Kop peserta program. 16. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: monitoringnya langsung pergi ke KSP/ USP-Kop yang bersangkutan. Bentuk monitoringnya umumnya melihat penggunaan dana untuk apa saja. Diutamakan dana digunakan untuk meminjamkan kepada anggota-anggota koperasi yang aktiv bergerak di bidang usaha produktif. Jadi kita monitor benar tidaknya penggunaan dana. Jangan sampai dana digunakan malah untuk kepentingan konsumtif baik
Universitas Sumatera Utara
pengurus maupun anggotanya. Bisa berabe. Malah nggak kembali nanti pinjaman pokoknya apalagi jasanya. 17. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: minimal sebulan sekali kita Tim Pokja melakukan monitoring, turun langsung ke lapangan. Mengenai tanggalnya tidak dijadwalkan hari-hari apa saja, karena kita juga selain menjadi anggota Tim Pokja punya pekerjaan lain, saya misalnya anggota UKM juga, jadi kita rapat dulu baru kemudian dibagikan tugas untuk memonitor KSP/ USP-Kop oleh ketua Tim Pokja. 18. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: setelah dilakukan monitoring, memang ada kemajuan dalam program dana bergulir ini. Misalnya masalah pengembalian pinjaman yang sebahagian besar KSP/ USPkop tersebut membayar tepat waktu setiap bulannya. Karena dengan monitoring ini, KSP/ USP-Kop peserta program jadi merasa diawasi dan selain itu juga diperhatikan, sehingga mereka tidak bertindak menyelewengkan dana yang diterima.
EVALUASI 19. Sejauh ini, apakah menurut Ibu hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: ya, menurut saya hasilnya sudah lumayan. Anggota dari KSP/ USP-kop yang menjadi peserta program ini tidak lagi meminjam uang dari rentenir sehingga mereka tidak lagi terjebak dari jeratan utang dengan bunga yang tinggi dari rentenir. Walaupun memang dana yang diberikan kepada KSP/ USP-kop sangat terbatas jumlahnya dan kemungkinan tidak mencukupi untuk dipinjamkan kepada seluruh anggotanya, namun saya rasa dana pinjaman ini sudah cukup membantu mereka untuk meningkatkan produktivitas usaha mereka, asal nggak dipakai untuk konsumtif saja. 20. Pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: sangat bermanfaat. Sebenarnya kan permasalahan utama dari koperasi-koperasi ini adalah masalah permodalan. Sulitnya meminjam ke bank karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi, juga tingginya bunga yang dibebankan bila meminjam ke rentenir, sehingga dengan program ini membantu perkuatan modal dari koperasi-koperasi tersebut. Jadi sudah tentu dengan program dana pinjaman bergulir ini dan dengan pengelolaan yang baik dan tepat oleh tiap koperasi akan membantu mereka mengembangkan usaha mereka khususnya usaha simpan pinjam.
Universitas Sumatera Utara
21. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Tim Pokja khususnya Ibu sebagai anggota, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: masalah selalu ada, tapi saya rasa bisa ditangani dengan baik. Kebanyakan masalah rekening koran, tidak ada nama koperasinya, yang ada hanya nama penyetor, jadi kita sulit untuk menentukan koperasi mana yang membayar pinjaman ke bank, makanya perlu pengecekan lagi ke koperasinya langsung yaitu koperasikoperasi yang belum membayar. Ini mudah bila hanya satu atau dua koperasi yang tidak ada rekening korannya, sulitnya bila ada lebih dari tiga koperasi karena kita harus pergi dan mengecek semuanya. Ohya, terkadang ada juga dua atau tiga koperasi yang menunggak membayar pinjaman, kita tidak boleh membiarkannya terus, maka kita langsung mengecek ke koperasi tersebut sebab penunggakan itu. Makanya perlu monitoring itu tadi. 22. Bagaimana upaya Bapak/ Ibu mengatasi masalah tersebut? Jawab: masalah-masalah itu bisa diatasi dengan monitoring secara rutin, kesiapan petugas atau tim pokja untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kalau masalah rekening koran, kami selalu mengatakan kepada koperasi-koperasi tersebut untuk selalu tidak lupa mencantumkan nama koperasinya selain nama penyetor agar dibelakang tidak terjadi masalah. Akan menjadi masalah bilamana petugas tidak mau mengecek kembali, koperasi tersebut akan dianggap belum membayar. Karena itu saya kira perlu kerja sama yang baik antara petugas yaitu kami Tim Pokja dengan koperasi-koperasi peserta program.
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Anggota Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Rabu/ 17 September 2008 Tempat Wawancara : Dinas PMKdan PKM Deli Serdang Pukul
: 11.45 WIB
Identitas Informan Nama
: Karyaman Purba, BE
Usia
: 50 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : Sarjana Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Bagaimana prosesnya Bapak dapat menjadi anggota dari Tim Pokja Pengelola Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: itu ya berdasarkan SK Pengangkatan dari Kepala Dinas lah, yaitu Surat Keputusan Kepala Dinas PMK dan PKM Deli Serdang. Tim Pokja itu kan terdiri dari beberapa unsur, dari Dinas PMK dan PKM, dari Organisasi masyarakat termasuk UKM dan saya ditunjuk sebagai wakil dari Dewan Koperasi atau Dekopin Deli Serdang. 2.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Bapak sebagai anggota Tim Pokja dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: Tim Pokja itukan hanya bertugas menyalurkan dan mengawasi penggunaan dana oleh koperasi yang menjadi peserta program juga mengawasi pengembalian dana dan menyalurkannya lagi. Sedangkan yang melaksanakan pengelolaan dana menjadi kewajiban dari koperasi yang bersangkutan. Jadi sebagai anggota dari Tim Pokja, saya bertugas melaksanakan monitoring mengenai penggunaan dana di lapangan dan pengembalian pinjaman, dan evaluasi mengenai sejauh mana program ini berhasil dengan melihat kondisi anggota koperasi dan koperasinya setelah menerima dana serta melihat kelancaran pengembalian dana. Dengan monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat mencegah masalah yang akan timbul dan mengatasinya di awal sebelum bertambah luas sehingga akhirnya program dapat berhasil dengan baik dan mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
KEBIJAKAN 3.
Apakah Bapak mengetahui peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: ya, ada Perda Nomor 3 Tahun 2006 sebagai pedoman kita untuk menyelenggarakan program dana pinjaman bergulir ini. Sebagaimana diketahui, masyarakat kecil dan usaha-usaha yang masih kecil sulit untuk melakukan pinjaman kepada Bank. Banyak dari mereka yang tidak bisa memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Bank. Karena itu kita buat program ini agar usaha masyarakat dapat berkembang dan mendapat modal yang diperlukan melalui pinjaman kepada koperasi tempatnya menjadi anggota, karena dana yang disalurkan melalui program dana bergulir ini tidak langsung kepada masyarakat akan tetapi kepada koperasi, sehingga diharapkan bukan hanya usaha masyarakat yang mengalami perkembangan tapi juga koperasi-koperasi di Deli Serdang. Nah, dibuatlah Perda nomor 3 itu sebagai pedoman kita. 4.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: Juklak dan Juknisnya ya Perda nomor 3 itu. Semua mengenai program dana pinjaman bergulir ini sudah termaktub dalam Perda itu. 5.
Berdasarkan pengamatan Bapak, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: sepertinya tidak ada perubahan, ya kecuali besar dana disalurkan kepada tiap koperasi. Kalau dulu dana maksimal 30 juta perkoperasi sesuai dengan SK Bupati yang menjadi pedoman saat itu. Kalau sekarang mulai APBD tahun 2006 dana maksimal yang disalurkan 75 juta perkoperasi sesuai dengan Perda yang menggantikan SK Bupati. Tapi secara pribadi, menurut saya harusnya Perda yang jadi pedoman penyelenggaraan program dana pinjaman bergulir, ya sebaiknya diubah sedikit mengenai maksimal dana yang disalurkan. Saya pribadi merasa uang 75 juta itu masih belum mencukupi utnuk satu koperasi apalagi koperasi dengan jumlah anggota 25 orang. Juga masalah suku bunga yang 12% perbulan. Menurut saya ya kok masih terasa tinggi. Logikanya paling tidak 9 % lah. Namanya juga kita kan membantu masyarakat, jadi ya jangan malah memberatkan. Tapi ini ya masih opini saya sendiri, karena untuk melakukan perubahan terhadap isi Perda, prosesnya lama dan keputusan kan tetap ada pada dewan. PENYALURAN 6.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: jelas, ada jadwalnya. Dibuat Tim Pokja. Pelaksanaannya umumnya sesuai dengan jadwal. Ada kemoloran juga kadang-kadang, tapi bukan dari kita, disebabkan koperasi-koperasi itu sendiri. Misalnya pada pengumpulan proposal pengajuan menjadi peserta program, koperasi tersebut terlambat dan melewati batas pengumpulan. Tidak bisa ditolak juga, karena alasan moril. Ya sudah diterima saja. Nanti juga ada proses seleksi selanjutnya. 7.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi?
Jawab: kalau masalah sosialisasi, modulnya tidak ada. Pedoman kita dalam menyampaikan materi sosialisasi hanya Perda Nomor 3 Tahun 2006. Sosialisasi ini diadakan satu kali di awal untuk memperkenalkan kepada koperasi-koperasi yang datang mengenai program dana pinjaman bergulir dan menjelaskan bagaimana penyelenggaraannya. Karena banyak yang berasumsi bahwa dana yang disalurkan adalah dana hibah, bantuan dari pemerintah. Jadi perlu disosialisasikan bahwa dana ini adalah pinjaman sehingga ada proses pengembaliannya. 8.
Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program?
Jawab: iya, namanya juga memberikan dana, pasti banyak yang mau. Tapi karena dana juga terbatas, maka diadakan penyeleksian administrasi dan survey lapangan. Kalau administrasi berdasarkan berkas yang dikumpulkan, lengkap atau tidak, dan memenuhi criteria koperasi yang menerima dana atau tidak. Kalau survey lapangan, kita lihat benar tidak ada koperasinya disana, ada kegiatan simpan pinjam tidak, ada nasabahnya atau tidak, jadi kita survey lapangan itu untuk menilai koperasi tersebut ke dalam lembar penilaian. 9.
Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja?
Jawab: iya, pake MoU. Tanpa MoU, koperasi tidak syah dan tidak bisa mendapatkan dana walau sudah lulus seleksi. MoU ini kan salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyaluran, baru setelah MoU dibuat antara Dinas dengan Koperasi, kemudian dana baru bisa dicairkan. Dinas diwakili oleh Ketua Tim Pokja, setelah ditandatangi oleh ketua tim pokja dan ketua koperasi, baru oleh Kepala Dinas. 10. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: tidak ada. Transfer dana oleh Bag Keuangan juga sudah termasuk dalam jadwal, jadi kita Tim Pokja juga sudah tahu kapan transfer dilaksanakan. Ya menurut saya tidak diberitahu juga tidak apa.
Universitas Sumatera Utara
11. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: itu satu bulan. Ya menurut saya sudah cepat lah itu, kan banyak yang dilakukan dalam satu bulan itu. Tapi kalau memang bisa dipercepat lagi, itu lebih baik. Cuma kalau sekarang ini, koperasi-koperasi itu juga tidak mempermasalahkan waktu pencairan dana yang satu bulan setelah sosialisasi. Ya daripada mereka meminjam dari bank, kan banyak syaratnya, pakai agunan lagi, terus kalaupun proposalnya diterima juga lama dana bisa dicairkan. Jadi sampai saat ini, saya rasa waktu satu bulan sudah lumayan cepat. PEMBINAAN 12. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: pembinaan dalam hal administrasi, mengenai kelengkapan administrasi dari sebuah organisasi koperasi. Pembinaannya langsung ke lapangan, kita pergi ke lokasi dimana koperasi itu berada. Kita dikasih Surat Tugas dari Kepala Dinas, kalau yang menunjuk siapa-siapa yang melakukan kunjungan ke lapangan, itu wewenang dari Ketua Tim Pokja dalam rapat anggota. Kalau diklat ada, kadangkadang kita buat tergantung dana yang tersedia juga kebutuhan dari koperasikoperasi itu. 13. Menurut sepengetahuan Bapak, bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: diklat, ya kita kasih undangan saja ke tiap koperasi peserta program. Lalu mereka mengirimkan satu wakilnya untuk mengikuti diklat. Itu saja. 14. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Bapak untuk menyampaikan materi? Jawab: ada. Modulnya dibuat sesuai dengan materi yang mau disampaikan. Kalau ada modulkan jadi lebih mudah bagi saya sebagai pemateri untuk menyampaikan, dan peserta juga diberikan modul sehingga lebih mudah dalam menyimak dan memahami materi yang disampaikan. Dan memang modulnya dibuat oleh masingmasing pemateri. MONITORING 15. Apakah Bapak pernah ditugaskan untuk melakukan monitoring terhadap KSP/ USPKop peserta program? Jawab: pernah, sering malah. Saya kan anggota jadi memang tugas saya untuk melakukan monitoring.
Universitas Sumatera Utara
16. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: monitoring ke lapangan. Mengenai ketepatan penggunaan dana, benar tidak dana disalurkan ke anggota, ke siapa-siapa saja, dana digunakan untuk apa, benar tidak untuk usaha atau malah untuk konsumsi pribadi, jadi harus dimonitor. Juga monitor mengenai perkembangan dana, ada manfaatnya tidak bagi koperasi khususnya anggota yang langsung menggunakan dana tersebut. Kadang-kadang kita datang tanpa pemberitahuan dulu, jadi kita ingin lihat, benar tidak mereka ada kegiatan, jangan-jangan waktu petugas datang saja baru mereka ada di Koperasi, baru ada kegiatan. 17. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: tergantung rapat. Tapi yang namanya kita petugas kan punya tanggung jawab, jadi kadang-kadang kita langsung pergi koperasi. Kita kan sudah dibagi wilayah masing-masing, koperasi mana yang jadi tanggung jawab kita. Tapi memang tidak selalu koperasi itu. Kita dipindah-pindah juga. Kalau rutin tidak. Kita monitoring minimal satu kali sebulan. Kadang lebih, tergantung kebutuhan juga dan dana yang ada. Dana monitoring kan termasuk dana operasional dari pemanfaatan jasa. 18. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: dampak ada. Koperasi jadi lebih teratur untuk membayar pinjaman tiap bulannya. Karena ada juga beberapa koperasi yang membayar tidak tiap bulan, tapi tiap dua bulan terakhir. Kalau membayar langsung dua bulan kan rasanya berat. Jadi daripada lama kelamaan koperasi itu sulit membayar dua bulan langsung dan jadi menunggak, kita monitoring terus pembayaran mereka. Kalau ada masalah, kita datang ke koperasi yang bersangkutan. EVALUASI 19. Sejauh ini, apakah menurut Bapak hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: jelas, penyaluran dana berjalan dengan baik dan pengembalian pun berjalan dengan lancar. Koperasi pun kita lihat dari laporan keuangannya telah meningkat. Lebih dari itu, masyarakat khususnya anggota koperasi penerima dana, telah dapat melepaskan diri mereka dari rentenir. 20. Pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: menurut saya sudah bermanfaat. Kita lihat dari keberhasilan usaha anggotaanggota koperasi yang menggunakan dana ini. Kalau usaha mereka meningkat,
Universitas Sumatera Utara
kegiatan simpan juga kan jadi meningkat, maka otomatis koperasi jadi ikut berkembang. 21. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Tim Pokja khususnya Bapak sebagai anggota, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: masalah pasti ada. Kadang ada saja koperasi yang mau jadi peserta program, tapi karena tidak layak dan tidak lulus seleksi, ya tidak masuk. Tapi tetap saja memaksa. Jadi kita ya memang harus tegas dengan hal-hal seperti itu. Kadang jumlah koperasi yang lulus seleksi banyak melebihi dana yang tersedia. Jadi kita harus memprioritaskan koperasi-koperasi mana yang mendapat sesuai dengan skor nilai yang tertinggi. Ada juga koperasi yang awalnya bagus, lulus seleksi, kemudian setelah dapat dananya, tidak ada perkembangan. Dananya tidak tahu dibuat untuk apa. 22. Bagaimana upaya Bapak mengatasi masalah tersebut? Jawab: yang penting itu ada monitoring. Kalau kita selalu monitor kegiatan dari koperasi itu, mudah-mudahan tidak ada penyelewengan. Koperasi akan merasa diawasi sehingga tidak berani berbuat macam-macam. Dan mereka jadi lebih baik dalam mengelola koperasinya terutama mengelola dana pinjaman bergulir tersebut.
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Bendahara Pengeluaran Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Jumat/ 5 September 2008 Tempat Wawancara : Dinas PMKdan PKM Deli Serdang Pukul
: 11.25 WIB
Identitas Informan Nama
: Hermayati
Usia
: 47 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMEA Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Ibu sebagai Bendahara Pengeluaran dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: sebagai Bendahara Pengeluaran, yang menjadi tugas saya adalah membukukan semua macam pengeluaran menyangkut program dana pinjaman bergulir ke dalam buku kas. Dalam menyelenggarakan program dana pinjaman bergulir ini ada biaya operasional dimana dana untuk itu diambil dari rekening dana operasional yang berasal dari 25 % pinjaman jasa yang dibayarkan oleh KSP/ USP-Kop peserta program. KEBIJAKAN 2.
Apa yang menjadi latar belakang dari lahirnya kebijakan Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: melihat sulitnya bagi koperasi khususnya koperasi simpan pinjam terutama koperasi yang masih kecil dan baru untuk meminjam dana dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Koperasi simpan pinjam kan anggotanya orang-orang yang berkecimpung dalam usaha-usaha rumah tangga, dimana usaha-usaha tersebut memerlukan modal yang mungkin tidak bisa dicukupi sendiri sehingga membutuhkan dana dari luar. Maka daripada mereka terjebak utang kepada rentenir, dibuatlah kebijakan dana pinjaman bergulir ini. 3.
Apa peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: karena program ini dijalankan mulai tahun 2004, maka landasannya saat itu adalah adanya Surat Keputusan Bupati Deli Serdang. Namun sekarang telah dirumuskan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang pengelolaan program dana bergulir ini sehingga sekarang landasan program adalah Perda tersebut. 4.
Bagaimana proses terbentuknya peraturan tersebut?
Jawab: perumusannya dilakukan oleh Bagian Hukum di kantor Bupati yang kemudian disetujui oleh DPRD Kabupaten Deli Serdang, baru setelahnya disyahkan oleh Bupati Deli Serdang. 5.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: setahu saya tidak ada yang namanya juklak atau juknis karena semua sudah tertulis dalam Perda No.3 tahun 2006 tersebut yaitu tentang program dana pinjaman bergulir ini yang meliputi definisi, pelaksana program, persyaratan peserta program, penyeleksian, tugas dan tanggung jawab pelaksana, hingga jumlah besarnya dana dan prosedur pengembalian dana. Jadi menurut saya, juklak tadi tidak diperlukan. 6.
Selama ini, adakah peraturan atau kebijakan lain yang menghambat terlaksananya Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: mengenai peraturan lain yang kira-kira menghambat program ini, sepanjang pengetahuan saya tidak ada. 7.
Berdasarkan pengamatan Ibu, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: perencanaan, saya rasa tidak ada kecuali besaran dana yang diterima tiap koperasi dan jumlah koperasi yang berhak menjadi peserta program tiap tahunnya dimana disesuaikan dengan besarnya dana yang tersedia di Bagian Keuangan Kabupaten Deli Serdang. PENYALURAN 8.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Jawab: kalau mengenai jadwal, ada. Jadwal disusun untuk 1 bulan ke depan yang isinya mulai dari pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan di awal sekali, kemudian pengumpulan berkas administrasi dari koperasi-koperasi untuk kemudian diseleksi, baru pengumuman dan pembuatan MoU dan terakhir pencairan dana bagi koperasi
Universitas Sumatera Utara
yang lulus seleksi sebagai peserta program. Pelaksanaan semua kegiatan ini selalu mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, dan kalaupun ada kemunduran tidak mengganggu keseluruhan kegiatan. 9.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi?
Jawab: saya kira kami tidak punya modul, tidak ada modul yang disusun sebagai pedoman untuk menyampaikan materi sosialisasi. Hal ini karena kami punya Perda Nomor 3 tahun 2006 tentang program dana bergulir ini. Jadi, semua tentang program ini sudah ada dalam perda tersebut. Perda itulah yang menjadi pedoman kami. 10. Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program? Jawab: yang pertama yang diseleksi adalah kelengkapan persyaratan administrasi yang dibawa oleh koperasi. Kemudian setelah itu penilaian lapangan. Jadi ada semacam lembar kerja penilaian yang akan diisi oleh petugas dari Tim Pokja dengan melihat fakta di lapangan, bagaimana koperasi tersebut sebenarnya. Nantinya skor tiap koperasi akan diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah, baru setelah itu diambil sejumlah koperasi dari urutan atas berdasarkan dana yang tersedia. 11. Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja? Jawab: jelas. Karena pembuatan MoU itu adalah salah satu persyaratan dan merupakan satu dari rangkaian prosedur dalam kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir ini. 12. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: tidak. Kalau semua sesuai dengan jadwal, maka kami tidak perlu lagi diberi tahu. 13. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: sebulan lah kurang lebih. PEMBINAAN 14. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: pembinaan bisa berupa diklat. Biasanya dilakukan triwulan pertama setelah dana disalurkan ke KSP/ USP-Kop. Selain itu, kebanyakan kami langsung turun ke lapangan untuk memberikan pembinaan misalnya mengenai penyusunan laporan keuangan yang baik, atau menyusun pembukuan yang rapi, atau lainnya sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi. 15. Bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: pertama kami tim pokja rapat dulu untuk menentukan kapan pelaksanaan diklat dan materinya. Baru diberikan undangan kepada KSP/ USP-Kop agar mengirimkan satu anggotanya untuk mengikuti diklat ini. 16. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Tim Pokja untuk menyampaikan materi? Jawab: kalau modul disusun oleh masing-masing pemateri sesuai dengan materi apa yang akan mereka sampaikan. Sedangkan tim pokja memiliki pedoman pelaksanaan diklat yang berisi jadwal pelaksanaan diklat dan lainnya.
MONITORING 17. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: kami sebagai tim pokja melakukan monitoring langsung ke KSP/ USP-Kop peserta program. Yang kami monitor bermacam-macam, misalnya penggunaan dana untuk apa saja, bagaimana hasilnya, kemudian kegiatan dari koperasi tersebut aktif atau tidak, melihat pembukuannya dan urusan administrasi lainnya. Juga monitoring mengenai kelancaran pengembalian dana mulai dari pinjaman jasa hingga pinjaman pokoknya. Apakah tersendat-sendat, menunggak atau lancar-lancar saja. 18. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: kalau jadwal tidak ada. Pelaksanaan monitoring dilakukan setelah ada rapat anggota tim pokja. Jadi disini kami dibagi berapa koperasi yang harus dimonitor. Tapi paling tidak minimal sebulan sekali lah, monitoring kami adakan. Jadi bisa disebut rutin juga sebulan sekali itu. 19. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: saya sendiri melihat kegiatan monitoring ini memberi manfaat terhadap kelancaran pengembalian pinjaman oleh KSP/ USP-Kop. Karena koperasi-koperasi tersebut merasa diawasi sehingga mereka juga tidak bertindak macam-macam. Selain itu karena pengunaan dana juga kami awasi, jangan sampai dana digunakan untuk kepentingan pribadi pengurus koperasi atau untuk konsumsi dan bukannya usaha
Universitas Sumatera Utara
produktif. Sehingga koperasi-koperasi itu juga menggunakan dana sesuai dengan perencanaan penggunaan dana yang mereka berikan dalam berkas persyaratan administrasi di awal. EVALUASI 20. Sejauh ini, apakah hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: kalau dilihat dari perputaran dana yaitu kelancaran penyaluran dan pengembalian, maka saya rasa program ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Selain itu, ketergantungan anggota koperasi kepada rentenir juga telah berkurang karena mereka tidak perlu lagi meminjam uang dari rentenir. Mereka cukup meminjam dari koperasi dimana mereka menjadi anggotanya. 21. Pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: ya, tentu saja. Dengan adanya program ini, KSP/ USP-Kop dapat meningkatkan pelayanannya dalam hal simpan pinjam kepada anggota-anggotanya asalkan kegiatan simpan pinjam yang mereka lakukan berjalan dengan lancar. 22. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Ibu, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: masalah terkadang ada, misalnya waktu mengadakan monitoring langsung ke lapangan, tidak ada pengurus koperasi yang berada di tempat sehingga sia-sia kita datang ke sana padahal telah dibuat janji sebelumnya dengan pengurus koperasi yang akan kita datangi. Atau masalah kesulitan dana untuk pelaksanaan kegiatan dari tim pokja selama melakukan pembinaan atau monitoring ke lapangan. Memang biaya operasional ada 25% dari pinjaman jasa koperasi yang disimpan di rekening di Bank. Tapi, untuk mencairkannya sulit, karena harus membuat proposal dulu mengenai penggunaan dana dan berapa jumlah yang dibutuhkan. Sehingga terutama dalam pelaksanaan diklat tidak dapat dilakukan sesering mungkin. 23. Bagaimana upaya Ibu mengatasi masalah tersebut? Jawab: kalau masalah ketiadaan pengurus koperasi di tempat sewaktu kita mengadakan monitoring, maka mau tidak mau kita harus membuat janji lagi. Kita juga membuat catatan mengenai keseriusan koperasi tersebut, sehingga nantinya catatan ini bisa kita jadikan penilaian bagi koperasi tersebut untuk Program Dana Pinjaman Bergulir tahun depannya. Kalau masalah sulitnya pencairan dana operasional, saya tidak tahu. Karena ini sudah ketentuan dari Bagian Keuangan di Kantor Bupati.
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Bendahara Penerimaan Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Jumat/ 5 September 2008 Tempat Wawancara : Dinas PMKdan PKM Deli Serdang Pukul
: 10.15 WIB
Identitas Informan Nama
: Sabaratun Nazrah
Usia
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir : SLTA Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Ibu sebagai Bendahara Penerimaan Tim Pokja dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: Sebagai Bendahara Penerimaan, saya bertugas menyetor Pendapatan Asli Daerah ke rekening Bendahara Pemkab. Selain itu saya juga bertugas mengambil rekening koran dari Bank SUMUT. Rekening koran ini adalah bukti pembayaran koperasikoperasi yang menjadi peserta Program Dana Pinjaman Bergulir. Selama ini kan, koperasi-koperasi tersebut menyetor pinjamannya tiap bulan langsung ke Bank SUMUT, sedangkan Dinas PMKdan PKM bertanggung jawab dalam membuat laporan juga pendataan, jadi untuk mengetahui siapa-siapa yang telah membayar kami [Dinas PMK dan PKM-red] harus mengambil rekening Koran dari Bank SUMUT. KEBIJAKAN 2.
Apakah Bapak/ Ibu mengetahui apa yang menjadi latar belakang dari lahirnya kebijakan Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: yah, yang saya tahu karena pengusaha kecil atau disebut UKM, sangat susah untuk meminjam di bank karena perlu agunan dan persyaratan yang harus diurus. Selain itu, mereka juga banyak terjebak dengan adanya rentenir yang meminjamkan uang dengan bunga pengembalian yang tinggi tiap bulannya dan denda keterlambatan tiap harinya. Sehingga saya kira, perlulah dibuat sebuah kebijakan untuk membantu UKM-UKM tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.
Apa peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 yaitu tentang Pengelolaan Dana Pinjaman Bergulir Perkuatan Modal Koperasi KSP/USP-Kop yang bersumber dari APBD Kabupaten Deli Serdang. 4.
Bagaimana proses terbentuknya peraturan tersebut?
Jawab: Dulu sebelum Perda ini, kita menggunakan Surat Keputusan Bupati. Kemudian setelah Perda ini disyahkan oleh DPRD Deli Serdang, kita pun menjadikan Perda ini sebagai landasan dalam pelaksanaan Program Dana Pinjaman Bergulir. Kalau proses terbentuknya saya kurang tahu, sepertinya dirumuskan di Bagian Hukum di Kantor Bupati. 5.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: Tidak ada. Karena semua sudah ada di Perda Nomor 3 tersebut dan saya kira sudah lengkap sebagai pedoman pelaksanaan program sehingga tidak dibuat Juklak atau Juknis. 6.
Selama ini, adakah peraturan atau kebijakan lain yang menghambat terlaksananya Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: Sejauh yang saya tahu, tidak ada. 7.
Berdasarkan pengamatan Bapak/ Ibu, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: Tidak ada perubahan yang signifikan. Mungkin hanya pada jumlah besarnya dana yang disalurkan karena selalu bertambah tiap tahunnya. Saya kira hanya itu. Kalau soal kebijakannya atau peraturannya tidak ada yang berubah karena di Perda tertulis maksimal dana yang diperoleh tiap koperasi sebesar Rp. 75.000.000,- maka walaupun dana yang diberikan tiap tahunnya berubah tidak menyalahi Perda karena masih dibawah atau sama dengan Rp.75.000.000,-/ koperasi. PENYALURAN 8.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Jawab: Ada. Semua sudah dijadwalkan kapan dilaksanakan sosialisasi, kemudian periode penerimaan proposal juga telah dijadwalkan. Kalau soal penilaian karena yang dinilai selain kelengkapan syarat administrasi juga penilaian lapangan yaitu
Universitas Sumatera Utara
mengukur aktif tidaknya KSP/ USP-Kop calon peserta, maka jadwal yang dibuat agak kendur karena menyangkut kesesuaian waktu antara penilai dengan Koperasi yang dinilai, sehingga jadwal pengumuman dan pencairan dana adalah setelah selesai penilaian. Sehingga walau sudah dibuat jadwalnya dalam perencanaan, terkadang pelaksanaannya lewat dari jadwal yang seharusnya. 9.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi?
Jawab: Tidak ada modul. Yang menjadi landasan adalah Perda Nomor 3 Tahun 2005. Dalam sosialisasi, yang disampaikan adalah berbagai hal dan aspek mengenai Program Dana Pinjaman Bergulir ini kepada calon peserta dan semua mengenai program tersebut telah termaktub dalam Perda tersebut. 10. Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program? Jawab: Seperti telah saya katakan sebelumnya, bahwa penyeleksian dilakukan yaitu dengan menilai kelengkapan administrasi yang dibawa oleh calon peserta ke Dinas PMK dan PKM baru kemudian membuat janji dengan calon peserta untuk penilaian lapangan yaitu menilai kesehatan dan keaktivan dari calon peserta sesuai dengan kondisi riilnya di lapangan. 11. Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja? Jawab: Ya, tentu saja. 12. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: kan tadi sudah ada jadwal yang dibuat. Setelah kami memberikan daftar kSP/ USPkop yang menjadi peserta program kepada Bagian Keuangan di Kantor Bupati, maka urusan pencairan dana diserahkan kepada mereka. 13. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: Kira-kira satu bulan kalau sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. PEMBINAAN 14. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: Umumnya pembinaan dilakukan langsung ke lapangan ke koperasi yang menjadi peserta program. Pembinaan yang dilakukan oleh tim pokja disesuiakan dengan apa yang menjadi permasalahan dari koperasi yang ebrsangkutan. Jadi materinya tidak ditetapkan sebelumnya. Berbeda dengan pembinaan dalam bentuk diklat atau pendidikan dan pelatihan. Pembinaan ini meliputi materi pembukuan, administrasi, pembuatan laporan keuangan, atau kewirausahaan. 15. Bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: Kalau diklat itu dilaksanakan, maka sebelumnya diberikan undangan kepada KSP/USP-kop peserta program untuk datang menghadiri diklat yang diselenggarakan oleh Dinas PMK dan PKM. Diklat ini diselenggarakan berdasarkan keputusan bersama dalam rapat anggota Tim Pokja. Jadi tidak ada jadwal tersendiri kapan diklat harus dilaksanakan. 16. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Tim Pokja untuk menyampaikan materi? Jawab: Ada. Misalnya materi kewirausahaan maka dibuat modul tentang kewirausahaan. MONITORING 17. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: Monitoring yang dilakukan bentuknya langsung datang ke koperasi-koperasi yang menjadi peserta program. Selain itu setiap bulannya, kami mengambil rekening koran dari Bank SUMUT sehingga diketahui koperasi-koperasi yang telah membayar pinjaman dan yang belum atau terlambat. Bagi koperasi yang belum atau menunggak membayar pinjaman maka tim pokja akan mengutus salah seorang anggotanya untuk langsung datang koperasi tersebut menanyakan sebabnya dan hal-hal lainnya. 18. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: Monitoring tidak dijadwalkan. Monitoring dilaksanakan bila ada keputusan dalam rapat anggota tim pokja dimana rapat tersebut juga tidak dijadwalkan jadi bersifat kondisional saja. 19. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: ada. Pengembalian pinjaman oleh koperasi-koperasi itu jadi lebih rutin. Paling tidak koperasi yang tadinya menunggak, sekarang bisa diminimalisir jumlahnya. Masalah-masalah yang dihadapi oleh koperasi berkenaan dengan dana pinjaman bergulir ini juga dapat diatasi, karena kita kunjungan ke lapangan selain untuk
Universitas Sumatera Utara
monitoring juga untuk melihat apa yang yang menjadi kesulitan dari koperasi itu. Jadi kita ikut membantu mereka mengatasi kendala yang timbul. EVALUASI 20. Sejauh ini, apakah hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: Menurut saya program ini telah mencapai hasil yang diinginkan. Program ini juga telah memberi banyak manfaat kepada UKM-UKM anggota dari KSP/ USP-kop yang menjadi peserta program. Banyak dari mereka yang tidak lagi meminjam kepada rentenir sehingga terbebas dari lilitan hutang kepada rentenir. Selain itu, dengan adanya pembinaan atau diklat, memberi pengetahuan baru kepada koperasi-koperasi tersebut sehingga lebih baik dalam pengelolaan usahanya. 21. Pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: Ya menurut saya sangat bermanfaat. Bila UKM-UKM yang menjadi anggota KSP/USP-Kop meminjam dana untuk usaha dari koperasi tempatnya bernaung, maka secara tidak langsung koperasi tersebut akan berkembang sesuai dengan perkembangan dari anggota-anggotanya. 22. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Tim Pokja khususnya Ibu sebagai Bendahara Penerimaan, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: Menurut saya program ini sudah berjalan dengan baik dan lancar. Kalaupun ada masalah bisa diatasi dengan baik. Umumnya masalah yang sering muncul adalah tidak adanya nama koperasi penyetor dalam rekening koran di bank sehingga tim pokja harus menelusuri kembali kira-kira siapa pemilik rekening koran tersebut. 23. Bagaimana upaya Bapak/ Ibu mengatasi masalah tersebut? Jawab: Kalau masalah tidak tercantumnya nama penyetor pada rekening koran maka kami akan datang langsung ke lapangan yaitu ke koperasi-koperasi yang namanya tidak tercantum dalam daftar rekening koran. Hingga ditemukan siapa pemilik rekening koran tersebut dari nama pribadi penyetornya yang disesuaikan dengan nama koperasi yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara untuk Pelaksana Keuangan Tim Pokja Hari/ Tgl Wawancara : Selasa/ 9 September 2008 Tempat Wawancara : Dinas PMKdan PKM Deli Serdang Pukul
: 10.15 WIB
Identitas Informan Nama
: Sahattua Silitonga, SE
Usia
: 45 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : Sarjana Daftar Pertanyaan TUGAS DAN FUNGSI 1.
Apa yang menjadi tugas dan fungsi Bapak sebagai Pelaksana Keuangan Tim Pokja dalam Program Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: memang untuk penyaluran dana pinjaman bergulir ini, ada tiga jabatan bendahara. Saya sendiri sebagai Bendahara Pelaksana punya tugas mengelola keuangan untuk operasional penyelenggaraan program dana pinjaman bergulir ini. Yang termasuk biaya operasional itu misalnya untuk transport petugas yang melakukan kunjungan ke lapangan untuk pembinaan atau monitoring, untuk mengadakan diklat, dan lainnya. Tapi saya tidak hanya bertugas sebagai bendahara saja, saya juga ikut melakukan monitoring dan pembinaan di lapangan juga. Karena koperasi yang menjadi peserta sekarang ini kan banyak karena program sudah berjalan beberapa kali, jadi kita semua di Tim Pokja ini bertugas monitoring dan evaluasi. KEBIJAKAN 2.
Apakah Bapak mengetahui yang menjadi latar belakang dari lahirnya kebijakan Dana Pinjaman Bergulir ini?
Jawab: karena sudah jadi tugas dan fungsi dari Dinas Penanaman Modal, Koperasi dan PKM untuk menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan koperasi dan usaha kecil menengah. Program Dana Pinjaman Bergulir ini kan diperuntukkan untuk koperasi yang melakukan usaha simpan pinjam jadi adanya program ini sekaligus membantu koperasi juga usaha kecil yang ada di masyarakat. Kenapa dibuat program ini, karena usaha kecil masyarakat sulit dalam hal akses permodalan terutama ke bank. Pinjam ke koperasi juga koperasi tidak punya modal yang cukup untuk meminjami semuanya. Maka kebanyakan mereka pinjam dari
Universitas Sumatera Utara
rentenir, tapi kalau rentenir kan bunga sangat tinggi, jadi benyak dari mereka yang hanya bisa membayar bunganya saja tiap bulan sedangkan pinjamannya tidak terbayar, padahal ada denda juga kalau terlambat membayar. Jadi latar belakangnya karena permodalan tadi.
3.
Apa peraturan yang menjadi landasan penyelenggaraan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: Peraturan daerah Nomor 3 tahun 2006. peraturan tersebut mengatur segala hal untuk penyelenggaraan program dana pinjaman bergulir, mulaid ari penyaluran sosialisasi, criteria koperasi yang menjadi peserta program, proses seleksi, pembentukan Tim Pokja, pembinaan, monitoring, evaluasi, bahkan sanksi, dan lainlain. 4.
Bagaimana proses terbentuknya peraturan tersebut?
Jawab: di Bagian Hukum Pemkab Deli Serdang. Kita yang nyusun tapi Bag Hukum itu tadi yang memperbaiki kata-kata yang tidak sesuai. Bila telah diedit, rumusan diberikan ke Dewan untuk disetujui, kalau Dewan setuju dengan rumusan peraturan yang kita buat, maka Bupati Deli Serdang kemudian mensyahkannya dan mengundangkannya menjadi Peraturan Daerah. 5.
Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan seperti Juklak atau Juknis? Apakah ada?
Jawab: tidak ada. Pedoman kita ke Perda tadi. 6.
Selama ini, adakah peraturan atau kebijakan lain yang menghambat terlaksananya Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: sepengetahuan saya tidak ada. 7.
Berdasarkan pengamatan Bapak, adakah perubahan yang dilakukan dari tahun 2004 hingga sekarang dalam perencanaan Program Dana Pinjaman Bergulir?
Jawab: perencanaan tidak berubah. Proses penyalurannya tetap, monitoring juga kita langsung ke lapangan. Kalau ada yang berubah paling dana yang disalurkan. Dulu untuk APBD 2003 dan 2005 dana yang disalurkan maksimal 30 juta. Jumlah koperasi yang mendapat juga tidak banyak karena dana yang tersedia dari anggaran APBD juga tidak banyak. Kalau untuk APBD 2006 dan 2007 yang sekarang lagi berjalan, maksimal dana 75 juta yang disalurkan untuk tiap koperasi. Dan koperasi yang mendapat pun sudah lumayan banyak lebih dari 20 koperasi. Ini karena dana yang tersedia selain dari APBD juga ditambah dengan dana yang telah selesai pengembaliannya selama dua tahun.
Universitas Sumatera Utara
PENYALURAN 8.
Adakah jadwal prosedur pemberian dana pinjaman bergulir? Mulai dari pelaksanaan sosialisasi, penerimaan proposal KSP/USP-Kop, penilaian, pengumuman hingga pencairan dana? Dan apakah hari pelaksanaannya selalu sesuai dengan jadwal?
Jawab: ada jadwal untuk tahap penyaluran. Disusun oleh kami Tim Pokja di awal sebelum dana digulirkan. Diusahakan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Tapi selang waktu berjalan kadang ada keterlambatan yang lebih disebabkan oleh koperasi itu sendiri. Pengumpulan proposal pengajuan menjadi calon peserta program yang terlambat dari jadwal. Tapi walau begitu jadwal pengumuman tidak berubah. Jadi kita usahakan kalau ada keterlambatan dalam pengumpulan proposal, kita padatkan waktu di proses seleksi. Jadi pengumuman tetap sesuai dengan jadwal. 9. Dalam pelaksanaan sosialisasi, bagaimana modul yang disusun untuk menjadi pedoman bagi petugas dalam menyampaikan materi sosialisasi? Jawab: modul disusun oleh petugas yang menyampaikan materi. Petugas ini tidak selalu dari anggota Tim Pokja, bisa dari Pejabat di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Koperasi, dan PKM atau dari pengusaha dan Dewan Koperasi, bergantung dari materi yang ditetapkan. 10. Bagaimana Tim Pokja menyeleksi KSP/USP-Kop untuk menjadi peserta program? Jawab: seleksi administrasi dulu. Proposal pengajuan yang dikumpulkan setelah sosialisasi, diseleksi mana yang lengkap persyaratannya dan memenuhi criteria penerima dana. Kemudian kita seleksi lagi di lapangan, benar tidak koperasi itu ada, ada bangunannya, ada kegiatannya, ada anggotanya, ada laporan keuangannya. Kita nilai sesuai dengan yang diminta dalam lembar Penilaian yang tersedia. 11. Apakah setiap KSP/USP-Kop penerima dana membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Tim Pokja? Jawab: iya, wajib itu. MoU dibuat antara koperasi dengan Dinas yang diwakilkan oleh Tim pokja dan diketahui oleh Kepala Dinas PMK dan PKM. 12. Apakah Tim Pokja diberitahu ketika dana telah ditransfer ke KSP/USP-Kop oleh Bagian Keuangan Pemkab Deli Serdang? Jawab: tidak. Itukan kewenangan dari Bag Keuangan. Kita hanya melakukan sosialisasi, kita seleksi, kita dapat daftar nama koperasi yang mendapat dana, kita buat MoU, kita beri daftar beserta MoU itu ke Bag Keuangan, baru dana ditransfer. Lagi proses transfer juga termasuk dalam jadwal, jadi kita sudah tahu kapan transfer dilakukan oleh Bag Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
13. Berapa waktu yang diperlukan dalam proses penyaluran mulai dari awal sosialisasi hingga akhirnya pencairan dana? Jawab: kalau sesuai jadwal kira-kira satu bulan. PEMBINAAN 14. Apa saja bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pokja kepada KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: pembinaan dalam hal pembukuan, kebanyakan cara membuat laporan keuangan yang benar dan administrasi yang rapi dan lengkap. Tapi karena pembinaannya berbentuk kunjungan ke lapangan, maka diharapkan petugas yang datang memiliki kemampuan yang memadai untuk mengatasi masalah di koperasi yang bersangkutan. Karena kan kita tidak tahu pembinaan macam apa yang diperlukan koperasi tersebut sebelum kita datang ke lokasi dan melihat serta bertanya. Kalau kita tidak dapat memberikan bantuan maka diusahakan kita akan buat diklat khusus mengenai apa yang mereka butuhkan. Misalnya mengenai pembukuan atau kewirausahaan. 15. Bagaimana prosedur pelaksanaan diklat? Jawab: kita tetapkan dalam rapat dulu. Bila anggota setuju kita buat proposal pelaksanaan diklat terus kita minta persetujuan dari Kepala Dinas. Bila dana penyelenggaraan telah keluar, kita buat undangan dan kita kirimkan ke tiap koperasi. 16. Adakah modul diklat yang disusun sebagai pedoman bagi Tim Pokja untuk menyampaikan materi? Jawab: modul diklat ada yang berisi materi yang akan disampaikan. Yang menyusun masing-masing pemateri. Jadi bukan tugas Tim Pokja.
MONITORING 17. Apa saja bentuk monitoring yang dilakukan oleh Tim Pokja untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran dana? Jawab: monitoringnya dalam bentuk kunjungan ke lapangan. Kita awasi penggunaan dana untuk apa dan kepada siapa saja. Kita lihat perkembangan koperasi sudah sampai mana dengan melihat laporan keuangannya dan pembukuannya. Pengecekan rekening koran juga termasuk dalam monitoring. Kita cek mana-mana koperasi yang belum membayar pinjaman. Kita tanya kenapa, kalau ada masalah kita bantu sebisanya. Kalau alasannya tidak bisa diterima, kita bisa kasih peringatan ke
Universitas Sumatera Utara
koperasi itu. Kan ada sanksi yang bisa kita kenakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Perda Nomor 3 dan MoU. 18. Adakah jadwal pelaksanaan monitoring? Apakah dilakukan dengan rutin? Jawab: monitoring dilaksanakan sesuai yang ditetapkan dalam rapat anggota Tim Pokja. Tidak rutin, sifatnya incidental. Bila perlu maka dilaksanakan. Tapi kita punya batas minimal monitoring yaitu sekali sebulan. Jadi bila diperlukan monitoring bisa dilakukan lebih dari sekali. 19. Adakah dampak yang timbul setelah dilaksanakannya monitoring secara rutin? Jawab: ada. Koperasi yang tadinya bagus di awal dan semakin menurun di belakang, dengan monitoring jadi bisa kembali ke posisi awal saat penerimaan dana. Artinya jadi semakin baik baik dalam berkegiatan maupun dalam pengembalian dana. EVALUASI 20. Sejauh ini, apakah hasil yang diinginkan dalam program dana pinjaman bergulir ini telah tercapai? Jawab: jelas. Koperasi-koperasi jadi lebih berkembang karena punya kesibukan berkegiatan simpan pinjam. Anggotanya juga tidak terjerat rentenir lagi. Karena dalam program ini, yang kita utamakan adalah terlepasnya usaha kecil masyarakat dari rentenir. 21. Menurut Bapak, pada akhirnya apakah program dana pinjaman bergulir ini bermanfaat bagi perkembangan KSP/USP-Kop peserta program? Jawab: iya, seperti sebelumnya sudah saya katakan. Dengan adanya perkuatan dana bagi koperasi, koperasi dapat melakukan usaha simpan pinjam, anggotanya pun dapat pinjaman modal dan mengusahakan peningkatan produksi usahanya dan akhirnya dapat mengembalikan pinjamannya dan juga menyimpan di koperasinya. Sehingga koperasipun akan turut berkembang pula. Dengan program dana pinjaman bergulir, manfaat dari dana yang digulirkan adalah kepada koperasi dan anggotanya. 22. Secara keseluruhan, adakah masalah yang timbul yang dihadapi oleh Tim Pokja khususnya Bapak sebagai Pelaksana Keuangan, selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana pinjaman bergulir? Jawab: saya sebagai Bendahara Pelaksana tidak ada masalah yang besar. Masalah timbul saat penyaluran tadi. Kami harus mengusahakan jadwal tetap ditepati hingga akhir walau ada keterlambatan dalam pengumpulan proposal dan seleksi. Juga saat
Universitas Sumatera Utara
pengembalian dana oleh koperasi ke bank. Rekening koran yang menjadi bukti bahwa koperasi tersebut telah membayarkan pinjamannya, terkadang ada yang tidak tercantum nama koperasinya. Sehingga ini menambah kerjaan kami untuk melakukan pengecekan ulang ke koperasi-koperasi yang tidak ada namanya dalam rekening koran. Walau sudah menjadi tugas kami, tetap saja ada rasa jengkel karena kesalahan itu berulang-ulang dilakukan oleh koperasi-koperasi itu. Tetap saja tiap bulannya ada penyetor yang lupa menuliskan nama koperasinya. 23. Bagaimana upaya Bapak mengatasi masalah tersebut? Jawab: upaya untuk mengatasinya, kita tetap mengingatkan berulang kali ke semua koperasi terutama koperasi-koperasi yang kedapatan melakukan kesalahan itu. Yang penting menurut saya untuk mengatasi masalah apapun yang timbul adalah memupuk kesadaran pada diri saya sebagai petugas bahwa ini adalah tugas dan tanggung jawab saya untuk melaksanakan program dana pinjaman bergulir ini, juga kesadaran koperasi-koperasi itu sebagai pelaksana pengelola langsung dana, sehingga dengan kerja sama yang baik dari dua pihak, masalah tentu dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Universitas Sumatera Utara