Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No 1
Perihal Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)
1.1
Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total dan untuk masing‐masing kategori berikut: (a) imbalan kerja jangka pendek; (b) imbalan pasca‐kerja; (c) imbalan kerja jangka panjang lainnya; (d) imbalan pemutusan hubungan kerja; dan (e) pembayaran berbasis saham. Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak‐pihak yang berelasi selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak‐pihak yang berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Pengungkapan sekurang‐kurangnya meliputi: (a) jumlah transaksi; (b) jumlah saldo, termasuk komitmen dan: (i) syarat dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, dalam penyelesaian; dan (ii) rincian jaminan yang diberikan atau diterima;
1.2
1.3
LK Emiten Apa yang disajikan dan diungkapkan di LK Emiten.
Analisis Sesuai / Tidak /NA. Berikut Penjelasan.
No
1.4
1.5
Perihal (c) penyisihan piutang ragu‐ragu terkait dengan jumlah saldo; dan (d) beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu‐ragu atau penghapusan piutang dari pihak‐pihak yang berelasi. Pengungkapan yang disyaratkan pada poin 1.3 di atas, dilakukan secara terpisah untuk masing‐masing kategori berikut: (a) entitas induk: (b) entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas; (c) entitas anak; (d) entitas asosiasi; (e) ventura bersama dimana entitas merupakan venture bersama (joint venture) (f) personel manajemen kunci dari entitas atau entitas induk; dan (g) pihak berelasi lainnya. Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan di poin 1.3 atas transaksi dengan pihak‐pihak yang berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan: (a) pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor; dan (b) entitas lain yang berelasi karena sama‐sama dikendalikan oleh pemerintah, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor dan entitas lain. Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian seperti di poin 1.4, maka entitas mengungkapkan mengenai transaksi dan saldo terkait yang dirujuk poin 1.4, yaitu: (a) nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor (yaitu,
LK Emiten
Analisis
No
2 2.1
2.2
Perihal pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan); (b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak‐pihak berelasi terhadap laporan keuangan: (i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan; dan (ii) untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individu, signifikan, indikasi secara kualitatif atau kuantitatif atau luasnya transaksi tersebut. PERATURAN BAPEPAM LK VIII.G.7 Laporan keuangan dalam Peraturan ini adalah sesuai dengan pengertian laporan keuangan yang termuat dalam SAK dan terdiri dari: – laporan posisi keuangan pada akhir periode; – laporan laba rugi komprehensif selama periode; – laporan perubahan ekuitas selama periode; – laporan arus kas selama periode; – catatan atas laporan keuangan; dan – laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan saat menerapkan: • kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau • penyajian kembali pos‐pos laporan keuangan, atau • mereklasifikasi pos‐pos dalam laporan keuangan. Penyajian laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas,harus disertai dengan pernyataan bahwa catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
LK Emiten
Analisis
Apa yang disajikan dan diungkapkan di LK Emiten.
Sesuai/Tidak. Penjelasan/Non Applicable (NA)
No 2.3
2.4
2.5
2.6 2.7
2.8
Perihal Setiap halaman laporan keuangan disajikan informasi sebagai berikut: – nama Emiten atau Perusahaan Publik; – cakupan laporan keuangan (konsolidasi atau bukan); – tanggal akhir periode pelaporan; – mata uang penyajian; – satuan angka yang digunakan. Bahasa Pelaporan: – Laporan keuangan wajib dibuat dalam Bahasa Indonesia; – Jika laporan keuangan juga dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, maka laporan keuangan dimaksud wajib memuat informasi yang sama; Mata uang penyajian yang digunakan adalah mata uang rupiah. Mata uang penyajian selain rupiah dapat digunakan apabila mata uang tersebut memenuhi kriteria mata uang fungsional. Periode pelaporan mencakup periode satu tahun. Jika periode pelaporan tersebut berubah dan laporan keuangan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun, maka wajib mengungkapkan: – alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun; – fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat dibandingkan secara keseluruhan; Materialitas untuk tujuan agregasi dalam Peraturan ini adalah sebagai berikut: – 5% dari jumlah seluruh Aset untuk pos‐pos Aset. – 5% dari jumlah seluruh Liabilitas untuk pos‐pos Liabilitas. – 5% dari jumlah seluruh ekuitas untuk pos‐pos ekuitas;
LK Emiten
Analisis
No – –
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
Perihal 10% dari pendapatan untuk pos‐pos laba rugi komprehensif; 10% dari laba dari operasi yang dilanjutkan sebelum pajak untuk pengaruh suatu peristiwa atau transaksi.
Pos‐pos yang material, meskipun bukan merupakan komponen utama laporan keuangan, wajib disajikan secara terpisah, dirinci, dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Pos‐pos yang nilainya tidak material tetapi merupakan komponen utama laporan keuangan atau bersifat khusus untuk industri tertentu wajib disajikan secara terpisah, dirinci, dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Pos‐pos yang nilainya tidak material dan tidak merupakan komponen utama, dapat digabungkan dalam pos tersendiri. Jika penggabungan beberapa pos tersebut mengakibatkan jumlah keseluruhan menjadi material, maka unsur yang jumlahnya terbesar wajib disajikan secara terpisah. Jika Emiten atau Perusahaan Publik melakukan penyajian kembali (restatement) laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya, maka keterangan “disajikan kembali” dan nomor referensi yang mengacu kepada catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan penyajian kembali tersebut wajib disajikan pada laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Jika Emiten atau Perusahaan Publik menggunakan model revaluasi untuk Aset Tetap atau Aset Takberwujud, atau model Nilai Wajar untuk Properti Investasi, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menggunakan Penilai (terdaftar di
LK Emiten
Analisis
No
2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
Perihal Bapepam & LK) dalam penentuan Nilai Wajarnya. Terkait poin 2.13, aset yang mengalami perubahan Nilai Wajar secara signifikan dan fluktuatif wajib direvaluasi secara tahunan. Terkait poin 2.13, aset yang tidak mengalami perubahan Nilai Wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 tahun. Wajib mengungkapkan untuk model revaluasian: – tanggal efektif revaluasi (Tanggal Penilaian); – tanggal efektif persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) apabila Aset Tetap untuk perhitungan pajak menggunakan jumlah revaluasian; – nama Penilai dan tanggal laporan penilaian terakhir; – metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi Nilai Wajar aset; Wajib mengungkapkan untuk model nilai wajar (Prop Invest): – metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan Nilai Wajar dari Properti Investasi; – pernyataan bahwa penentuan Nilai Wajar didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain karena sifat properti tersebut dan keterbatasan data pasar yang dapat diperbandingkan; – nama Penilai, tanggal penilaian, dan tanggal laporan penilaian terakhir; Laporan Posisi Keuangan: – aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang disajikan sebagai klasifikasi yang terpisah, kecuali untuk industri tertentu dimungkinkan penyajian berdasarkan likuiditas apabila hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat
LK Emiten
Analisis
No
Perihal
diandalkan. 2.19 Komponen utama Laporan Posisi Keuangan: Aset lancar, antara lain terdiri dari: – Kas dan Setara Kas; – Piutang usaha, antara lain terdiri dari: • Pihak ketiga • Pihak Berelasi – Aset keuangan lancar lainnya; – Persediaan; – Pajak dibayar dimuka; – Biaya dibayar dimuka; – Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual Aset tidak lancar, antara lain terdiri dari: – Piutang pihak berelasi non‐usaha; – Aset keuangan tidak lancar lainnya; – Investasi pada entitas asosiasi; – Properti Investasi; – Aset Tetap; – Aset Takberwujud; – Aset pajak tangguhan. Liabilitas jangka pendek, antara lain terdiri dari: – Utang usaha; – Beban akrual; – Utang pajak; – Liabilitas imbalan kerja jangka pendek; – Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang; – Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya; – Liabilitas atas pembayaran berbasis saham jangka pendek; – Provisi jangka pendek; – Liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual.
LK Emiten
Analisis
No
Perihal
Liabilitas jangka panjang, antara lain terdiri dari: – Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang; – Utang pihak berelasi non‐usaha; – Utang sewa pembiayaan; – Utang obligasi; – Sukuk; – Obligasi konversi; – Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya; – Liabilitas atas pembayaran berbasis saham jangka panjang; – Liabilitas imbalan kerja jangka panjang; – Liabilitas pajak tangguhan; – Utang Subordinasi; – Provisi jangka panjang. Ekuitas, antara lain terdiri dari: – Modal saham; – Tambahan modal disetor; – Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali; – Saham treasuri; – Saldo laba; – Pendapatan komprehensif lainnya; – Kepentingan nonpengendali. 2.20 Komponen Utama Laporan Laba Rugi Komprehensif : – pendapatan; – beban pokok penjualan; – laba bruto; – beban usaha; – pendapatan lainnya; – beban lainnya; – biaya keuangan; – bagian laba (rugi) dari entitas asosiasi dan/atau Ventura Bersama;
LK Emiten
Analisis
No – – – – – – – –
– –
–
Perihal laba (rugi) sebelum pajak; beban (penghasilan) pajak; laba (rugi) periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan; laba (rugi) periode berjalan dari operasi yang dihentikan setelah pajak; laba (rugi) periode berjalan; pendapatan komprehensif lain; pajak penghasilan terkait; pendapatan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak yang; • tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan • akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. total laba (rugi) komprehensif periode berjalan; laba (rugi) periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: pemilik entitas induk; dan kepentingan nonpengendali; total laba (rugi) komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan non pengendali. LPS
– 2.21 Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan sebagai berikut: – Gambaran umum Emiten atau Perusahaan Publik; – Dasar penyusunan laporan keuangan dan ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan; – Informasi tambahan untuk pos‐pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian. – Pengungkapan lain yang disyaratkan SAK. 2.22 Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis dan membuat referensi
LK Emiten
Analisis
No
2.23
2.24
2.25
2.26
Perihal silang atas masing‐masing pos. Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyatakan dalam bentuk nilai atau persentase untuk menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah, tidak menggunakan kata “sebagian”. Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan dalam penjelasan masing‐masing pos mengenai Aset yang dijaminkan, nama pihak yang menerima jaminan, dan alasan dijaminkan. Wajib diungkapkan jenis dan nilai aset yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi, dan risiko yang ditutup serta pendapat manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi, apabila tidak diasuransikan wajib diungkapkan alasannya. Pengungkapan Lain yang spesifik atas pos tertentu: – Rincian berdasarkan mata uang; – Pemisahan pihak berelasi dan pihak ketiga; – Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai. – Properti Investasi dengan model biaya, diungkapkan nilai wajarnya. – Aset Tetap dengan model biaya, diungkapkan nilai wajarnya apabila berbeda secara material dari jumlah tercatat. – Nama pihak pembeli dan jumlah nilai penjualan yang melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan. – Metode yang digunakan untuk menentukan Nilai Wajar instrumen keuangan (hirarki nilai wajar); – Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan transaksi atau saldo dengan pihak berelasi, yang
LK Emiten
Analisis
No
Perihal
LK Emiten
Analisis
jumlahnya: • lebih dari Rp 1.000.000.000,00 untuk transaksi dengan orang atau anggota keluarga terdekat; dan/atau • lebih dari 0,5% dari modal disetor untuk transaksi dengan entitas berelasi. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perihal yang dianalisis hanya sebatas pada ketentuan yang dibahas dalam slide perkuliahan, tidak semua ketentuan dalam PSAK/peraturan Bapepam LK. Jika kondisi/peristiwa/transaksi tidak ada di Emiten, maka pada kolom analisis ditulis NA (Not Aplicable). Untuk hasil analisis yang perlu mendapat perhatian (misal: tidak sesuai), cuplikan bagian tersebut dalam LK dilampirkan dalam tugas. Membuat cross refference antara nomor pada tabel pembahasan dengan lampiran. Format tabel Landscape. Melampirkan statement of authorship yang ditandatangani oleh semua anggota kelompok.