Lampiran POB MK Studi Pustaka (Revisi 11 November 2011)
Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka
Oleh Ekawati S. Wahyuni
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia – IPB 2011
ii
PRAKATA Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka ini merupakan pelengkap dari Prosedur Operasional Baku (POB) mata kuliah (MK) Studi Pustaka (KPM 403) yang telah diumumkan kepada semua mahasiswa peserta mata kuliah tersebut dan dosen pembimbing. Pedoman ini juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa menulis, makalah kolokium, laporan KKP, skripsi 1 dan laporan-laporan praktikum setiap mata kuliah pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Mayor SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Sebagai referensi teknis, pedoman ini hanya memuat berbagai ketentuan penulisan karya ilmiah secara ringkas saja. Jika ingin memahami lebih lengkap atas petunjuk teknis ini dapat membaca kembali modul MK Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM200) dan buku-buku lain yang dirujuk dalam pedoman ini. Terimakasih kami sampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Sains Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Ketua dan seluruh anggota Pengelola Program Mayor SKPM yang telah mempercayakan penulisan ini kepada kami selaku Koordinator MK Studi Pustaka. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Koordinator Kolokium dan Koordinator Skripsi sebagai tempat rujukan dalam mengelola seluruh mata kuliah akhir mahasiswa Mayor SKPM. Tidak lupa dan yang utama, terimakasih kami ucapkan, kepada seluruh anggota tim pengelola MK Studi Pustaka dan staf kependidikan Mayor SKPM yang telah membantu pelaksanaan seluruh proses penyelenggaraan MK Studi Pustaka. Tanpa kerjasama tidak mungkin dapat memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Semoga pedoman ini bermanfaat dan memudahkan mahasiswa dan dosen menyelesaikan laporan Studi Pustaka dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Amin. Bogor, 11 November 2011 Koordinator MK Studi Pustaka Dr Ekawati S Wahyuni NIP. 19600827 1986 03 2 002
1
Petunjuk penulisan skripsi yang lebih lengkap dapat dilihat pada “IPB .[forthcoming 2011]. Pedoman Penulisan Karya Akhir IPB. Edisi ke 3. Bogor [ID]:IPB Press. 170 hal.
iii
DAFTAR ISI PENDAHULUAN Pengertian Pustaka Ilmiah (hal. 1) Jenis Pustaka Ilmiah Yang Dapat Diringkas Dalam Studi Pustaka (hal. 1) Pengertian Pengutipan, Plagiarism, Daftar Pustaka dan Catatan Kaki (hal. 2) CARA PENGUTIPAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA PENGUTIPAN Contoh-contoh Bentuk Kutipan Kutipan Langsung (hal. 7) Kutipan Tidak Langsung (hal. 7) Penyusunan Daftar Pustaka Tata Cara Penulisan Unsur-unsur Daftar Pustaka (hal. 10) Contoh-contoh Bentuk Kutipan dan Daftar Pustaka (hal. 15) Contoh Daftar Pustaka (hal. 21) PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI Tabel (hal. 23) Gambar (hal. 24) ASPEK KEBAHASAAN Lambang bilangan dengan angka (hal. 31) Lambang bilangan dalam huruf (hal. 32) DAFTAR PUSTAKA (hal. 34) LAMPIRAN 1. Kode Negara menurut ISO 3166 – 2 alpha (hal. 36) 2. Sistematika Laporan Studi Pustaka (hal. 37) RIWAYAT HIDUP (hal. 54)
PENDAHULUAN Pengertian Pustaka Ilmiah Pustaka ilmiah adalah semua tulisan yang ditulis berdasarkan hasil kegiatan ilmiah berupa penelitian ilmiah dengan menggunakan berbagai metode penelitian yang sahih dan didukung data yang reliabel dan valid serta dipublikasikan dalam berbagai bentuk terbitan dan atau dibicarakan dalam pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah adalah salah satu cara para ilmuwan untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada umum dan atau sebagai laporan kepada pemberi dana. Umumnya pustaka ilmiah dipublikasikan dalam bentuk artikel dalam jurnal ilmiah, buku atau dalam bentuk laporan akademik, seperti skripsi/tesis/disertasi. Bentuk lain dari pustaka ilmiah adalah berupa laporan-laporan hasil penelitian yang belum diterbitkan, makalah-makalah ilmiah yang disajikan dalam bermacam pertemuan ilmiah, atau kompilasi maskalah yang disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah dalam bentuk prosiding, serta berbagai makalah berseri untuk melaporkan suatu proses penelitian ilmiah, misalnya Working Paper, Research Notes, dan sebagainya. Selain dipublikasikan dalam dalam bentuk cetak, pustaka ilmiah yang telah disebutkan di atas juga diterbitkan dalam bentuk elektronik melalui internet atau disimpan dalam bentuk berbagai media, seperti mikrofilm atau audiovisual. Di samping pustaka ilmiah yang telah disebutkan di atas, untuk keperluan penulisan laporan hasil penelitian untuk skripsi seringkali memerlukan sumber rujukan dalam bentuk lain, misalnya peta, entri dalam ensiklopedi, artikel dalam koran atau majalah, berbagai produk hukum dan perundangan, arsip-arsip dokumen tertentu, informasi atau data dalam bentuk video dan audio, press release dari kantor pemerintah atau perusahaan guna menjelaskan informasi terbaru tentang suatu masalah, serta komunikasi pribadi dengan otoritas yang gayut. Adapun tulisan dari internet yang tidak diperkenankan untuk dikutip adalah postingan dalam blog 1 , atau entri dalam wikipedia dan sejenisnya. Jenis Pustaka Ilmiah Yang Dapat Diringkas Dalam Studi Pustaka Seperti yang telah dijelaskan dalam POB MK Studi Pustaka di depan, kegiatan utama mata kuliah ini adalah membaca, meringkas dan mengkritisi sumber pustaka dalam satu topik tertentu. Jenis pustaka ilmiah yang dapat diringkas adalah: (1) buku-buku yang ditulis berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah, (2) artikel jurnal ilmiah, (3) tesis, dan (4) makalah ilmiah yang telah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang telah dibukukan dalam prosiding. Buku-buku teks tidak dapat diringkas karena berisi penjelasan tentang teori dan konsep suatu ilmu tertentu yang dijadikan landasan utama cara berpikir seorang penulis yang menekuninya. Jenis pustaka dari sumber internet yang dapat 1
Pemilik blog pribadi sering mencantumkan tautan dengan berbagai tulisan mereka yang telah diterbitkan di tempat lain. Jika tulisan dalam tautan itu berupa buku, artikel ilmiah atau tesis, maka tulisan itu dapat dikutip atau diringkas jika sesuai.
2 diringkas hanya yang berupa buku elektronik, artikel jurnal elektronik, dan tesis elektronik. Sumber informasi dari buku teks dan berbagai sumber seperti disebut di atas dapat dijadikan referensi dan dikutip dalam Bab Analisis dan Sintesis” Studi Pustaka. (Tabel 1). Tabel 1 Jenis Pustaka untuk Diringkas dan Dikutip dalam Studi Pustaka Diringkas
Dikutip1
Buku Monograph (cetak dan elektronik)
√
√
Bab Buku Kompilasi Hasil Penelitian (cetak dan elektronik)
√
√
Artikel Jurnal Ilmiah (cetak dan elektronik)
√
√
Skripsi/Thesis/Disertasi (cetak dan elektronik)
√
√
Makalah yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diterbitkan dalam prosiding
√
√
Jenis Pustaka dan Referensi Lain
Buku Teks
√
Buku laporan dengan nama penulis atau organisasi
√
Buku Perundangan dan Hukum
√
Artikel di koran (cetak atau elektronik)
√
Entri dalam ensiklopedi dan kamus
√
Data sekunder (cetak dan elektronik)
√
Postingan dalam laman situs internet dengan nama penulis
√
Hak Paten
√
Standar (ISO, klasifikasi industri, metrologi dan sebagainya)
√
Peta
√ 2
Komunikasi pribadi
√
Catatan: 1. Sumber pustaka dan referensi lain yang dapat dikutip dalam Bab Analisis dan Sintesis Studi Pustaka juga berlaku untuk penulisan skripsi. 2. Komunikasi pribadi yang dikutip tidak dimasukkan dalam daftar pustaka tetapi harus diberi penjelasan atas sumbernya dengan jelas di catatan kaki.
Pengertian Pengutipan, Plagiarism, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki /Akhir Pengutipan Pengutipan atau pengacuan 2 adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dihindarkan dalam proses penulisan karya ilmiah. Menurut Keraf (1971:179), pengutipan adalah kegiatan “meminjam” kalimat, pendapat, atau gagasan dari penulis lain yang dimuat dalam bukubuku maupun majalah ke dalam tulisan yang sedang ditulis. Pengutipan dilakukan karena seorang penulis bermaksud untuk memperkuat argumentasi tulisannya dengan 2
Istilah “pengutipan” juga dapat diganti dengan istilah “pengacuan”.
3 menambahkan berbagai hasil penelitian atau pendapat orang lain yang relevan dalam tulisannya. Kutipan dapat bermakna: (a) mengakui hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan, (b) meminjam pendapat atau hasil penelitian orang lain untuk mendukung penelitian yang sedang dilaporkan, atau (c) untuk tujuan memperbaiki penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Syarat utama yang harus dipenuhi dalam meminjam tulisan orang lain adalah harus menyebutkan sumber asli pustaka dari mana kutipan-kutipan tersebut diambil dengan metode tertentu, dan membuat kutipan dengan benar. Seorang ilmuwan harus menjunjung tinggi dua prinsip moral atau etika yang utama dalam dunia ilmiah yaitu kebenaran dan kejujuran (Suriasumantri 2001:244). Termasuk dalam di dalamnya adalah etika menulis. Mengutip dengan benar sumber rujukan yang digunakan untuk menyokong tulisan ilmiah yang sedang dibuat merupakan pemberlakukan prinsip moral tersebut. Dengan mengutip sesuai aturan dan menyebut sumber kutipan dengan benar berarti seorang penulis karya ilmiah telah melaksanakan dua prinsip moral utama dalam menulis yaitu “prinsip penghormatan” dan “prinsip pengakuan” (Wiradi 1996:11). Kedua prinsip tersebut tidak terpisahkan, artinya kalau seorang penulis meminjam gagasan atau ide penulis lain maka dia harus menghormatinya dengan cara mengakuinya. Tata cara pengutipan dan penyusunan daftar pustaka dibuat sebagai kesepakatan bersama dalam pelaksanakan prinsip penghormatan dan pengakuan dalam menulis ilmiah. Kesalahan atau kekurangtepatan dalam cara membuat kutipan dapat dianggap sebagai plagiarism atau penjiplakan. Plagiarisme Plagiarisme adalah bentuk pelanggaran etika yang berat dalam kegiatan ilmiah. Pelaku plagiarism selain akan dikucilkan dari dunia ilmiah, juga kemungkinan akan dipenjara atau didenda karena melanggar Undang Undang Hak Cipta 3 . Dari sudut etimologi, asal istilah plagiarism adalah dari bahasa latin plagiarius yang artinya penculik atau mencuri naskah (World Book Dictionary 1992 dikutip dari Wiradi 1996:37). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah sebuah kata benda yang berarti “penjiplakan yang melanggar hak cipta” (KBBI 2007:881). Selanjutnya, dari sumber yang sama dan halaman yang sama, terdapat entri plagiat sebagai kata benda yang diartikan sebagai “... pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, msl menerbitkan karya tulis orang lain atas namanya sendiri; jiplakan...”. Entri selanjutnya menjelaskan bahwa orang yang melakukan plagiat disebut sebagai plagiator atau penjiplak. Plagiarisme berasal dari kata bahasa Inggris plagiarism sedangkan kata plagiat berasal dari kata bahasa Belanda plagiaat 4 . Menurut Ronald B. Standler (2000, paragraf 5) 5 plagiarisme dapat berbentuk kejadian yang sederhana, seperti misalnya, pemakaian satu dua kalimat tanpa tanda petik dan tanpa menyebutkan sumber kutipan sampai plagiat yang sangat berat berupa penggantian nama 3
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Secara umum orang mengenal istilah plagiat baik sebagai barangnya, perbuatannya atau orangnya (Wiradi 1996:37). Simak kalimat ini “Buku berjudul ‘Xx Yy Zz’ yang ditulis Si Anu itu plagiat. Si Anu plagiat tulisan Si Fulan berjudul ‘Aa Bb Cc’. Sayang sekali Si Anu yang pandai ternyata seorang plagiat.” 5 Ronald B. Standler. 2000. Plagiarism in colleges in USA. [internet]. [diunduh 16 September 2010]. Diunduh dari http://www.rbs2.com/plag.htm. 4
4 penulis asli dengan nama penjiplak untuk tujuan mendapat kredit. Wiradi (1996:39-45) 6 yang mengutip Ismet Fanany (1992) menyatakan bahwa terdapat empat macam plagiat, yaitu: plagiat kata per kata (verbatim plagiarism), patchwork plagiarism atau “memindahmindahkan kata-kata aslinya ke sana ke mari”, plagiat “kata-kunci” dan atau “frase-kunci”, dan plagiat alur pemikiran/ide. Daftar Pustaka (Bibliography) Daftar pustaka adalah “... sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan karangan atau sebagian karangan yang sedang digarap...” (Keraf 1971:213). Daftar pustaka diletakkan di bagian belakang tulisan atau karangan. Tulisan ilmiah mewajibkan adanya suatu daftar pustaka, karena semua kutipan yang dimuat di dalamnya harus dapat ditelusuri lagi sumber aslinya. Dengan menelusuri sumber pustaka asli, para pembaca tulisan tertentu akan dapat mengecek ulang ketepatan dan kebenaran kutipan atau untuk mempelajari sendiri sumber pustaka tersebut. Sebuah karya ilmiah tanpa menyertakan sebuah daftar pustaka yang lengkap dan benar, meskipun menyertakan sumber kutipan, akan dicurigai sebagai karya jiplakan. Sebuah daftar pustaka harus ditulis dengan konsisten mengikuti suatu cara (style) tertentu. Daftar pustaka berbeda dengan daftar rujukan atau daftar referensi (references), di mana jika daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang bertalian dengan tulisan, maka daftar rujukan hanya memuat pustaka yang dikutip atau dirujuk di dalam karya ilmiah. Daftar pustaka dapat berisi berbagai pustaka yang menjadi inspirasi atau sumber ide karya ilmiah tetapi tidak ada pernyataan yang dikutip. Catatan Kaki (footnotes) dan Catatan Akhir (end notes). Menurut Keraf (1971:190), catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari bagianbagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis diakhir tulisan atau bab, disebut sebagai catatan akhir. Keterangan yang termuat dalam catatan kaki dapat berupa sumber pustaka yang dikutip atau penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu. Jika dalam satu naskah terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang diberi penjelasan di catatan kaki diberi nomor-nomor secara berurutan. Nomor-nomor di catatan kaki harus Catatan akhir juga berada dalam halaman yang sama dengan aspek yang dijelaskan 7 . diberi nomor berurutan sesuai aspek yang diberi keterangan tambahan.
6
Harap membaca buku aslinya: Gunawan Wiradi. 1996. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Bandung [ID]: Akatiga. Hal.39-45. 7 Untuk lebih jelasnya perhatikan catatan kaki yang digunakan dalam buku ini.
PENGUTIPAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA Pengutipan Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengutipan dan penyusunan daftar pustaka dalam tulisan ilmiah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Lebih dari itu, pengutipan dan penyusunan daftar pustaka harus dilakukan dengan benar. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengutip menurut Gorys Keraf (1971:180) adalah: (a) Jika mengutip langsung tidak boleh melakukan perubahan apapun, baik itu kesalahan pengetikan atau tata bahasa; (b) Tidak boleh menghilangkan bagian yang dikutip sehingga bermakna lain; (c) Semua kutipan langsung harus diletakkan dalam tanpa petik (“...”) dan pada pernyataan sumber asli tulisan harus disertakan nomor halaman yang dikutip; dan (d) Jika mengutip tidak langsung harus dilakukan parafrase terhadap kalimat atau frase yang dikutip dan diintegrasikan dalam naskah dan diberi sumber pustaka. Sistem pengutipan ada dua (CSE 2006), yaitu sistem pengutipan berurutan (citationsequence system) dan sistem nama-tahun (name-year system) sebagai berikut: Sistem pengutipan berurutan, menggunakan nomor urut yang disesuaikan antara kutipan dalam naskah dan daftar rujukan. Jika dalam naskah merujuk pertama kali Kinseng, maka sumber rujukan lengkap yang ditulis oleh Kinseng diletakkan sebagai nomor 1 dalam daftar rujukan. Sistem nama-tahun, menggunakan nama belakang penulis atau para penulis dan tahun penerbitan dari pustaka yang dikutip dan diletakkan dalam kurung. Sistem pengutipan yang digunakan dalam penulisan laporan Studi Pustaka menggunakan sistem nama-tahun atau yang juga umum dikenal sebagai “sistem Harvard”. Di antara nama pengarang dan tahun terbit diberi spasi, dan jika akan menyatakan nomor halaman di mana sumber kutipan tersebut dapat ditemukan diberi tanda titik dua (:) setelah tahun. Misalnya: (Keraf 1971) atau (Keraf 1971:179). Gaya pengutipan dan format penulisan ilmiah juga bermacam-macam, sesuai dengan kelompok bidang ilmunya 1 namun dengan tujuan sama yaitu untuk memudahkan pembaca mudah menelusur kembali sumber asli pustaka-pustaka yang dikutip. Gaya penulisan sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan laporan Studi Pustaka secara garis besar mengikuti gaya CSE (Council of Scientific Editors ) Edisi ke-7 disesuaikan dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia EYD.
1
Berbagai gaya dan format penulisan karya ilmiah yang dikenal di lingkungan penerbitan ilmiah internasional adalah: American Mathematical Society (AMS), American Psychological Association (APA), Council of Biological Editors (CBE) dan pada edisi yang ke-7 direvisi menjadi Council of Scientific Editors (CSE) , Modern Language Association of America (MLA), The Chicago Manual of Style, dan gaya Turabian.
6
Jenis kutipan (in text citation) ada dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (Keraf 1971:183-191; ). Cara penulisan kutipan langsung dan tidak langsung harus mengikuti aturan yang jelas seperti berikut: Kutipan langsung, dapat berupa kutipan langsung singkat atau panjang. Sebagai aturan umum, kutipan langsung singkat harus dimasukkan dalam teks dalam tanda petik (“...”), sedangkan kutipan langsung panjang, yaitu yang melebihi 30 kata atau empat baris, harus dibuat terpisah dari teks. Kutipan langsung panjang ditulis dalam tanda kutip, dan menjorok lima spasi dari sisi kanan dan sisi kiri margin. Kutipan langsung panjang yang ditulis terpisah dari teks naskah juga disebut sebagai kutipan blok. Selain harus memuat sumber pustaka yang dikutip dan tahun penerbitan, maka untuk kutipan langsung harus mencantumkan nomor halaman di mana kutipan tersebut diambil. Kutipan tidak langsung di dalam naskah, adalah memasukkan pendapat-pendapat dan atau gagasan-gagasan dari penulis lain ke dalam naskah sendiri yang sedang ditulis. Kutipan tidak langsung harus dilakukan dengan cara parafrase, yaitu penulisan kembali suatu gagasan dengan struktur kalimat dan kata-kata yang berbeda. Jika kalimat atau frasa yang dipakai sama persis, maka itu berarti mengutip langsung dan harus mengikuti aturan pengutipan langsung. Dalam sistem nama-tahun, maka informasi mengenai nama-nama penulis dan tahun terbit sangatlah penting diperhatikan, sebagai berikut: o Nama-(nama) penulis adalah nama belakang penulis yang sama persis dengan yang tertulis dalam daftar pustaka. Nama yang ditulis hanya nama belakang atau keluarga tanpa singkatan nama depan, kecuali ada dua atau lebih penulis yang memiliki nama belakang sama, maka singkatan nama depan harus disertakan. o Tahun terbit adalah tahun diterbitkannya suatu pustaka yang dikutip. Biasanya tahun terbit tertera di sampul buku atau jurnal, atau di balik halaman judul buku yang memuat identitas penerbitan. Jika tidak disebutkan secara jelas tahun terbit, maka tahun dinyatakannya “Copyright © xxxx” atau “Hak Cipta © xxxx” itu dianggap tahun terbit. Jika tahun terbit tidak ada atau tidak pasti, maka sumber kutipan ditulis dengan menambahkan informasi tidak ada tahun terbit dalam kurung siku setelah nama penulis; atau jika tahun terbit dapat diperkirakan ditambahkan huruf “c” di depan tahun terbit. 2 Misalnya: (Ronggowarsito [tidak ada tahun]) atau jika ada perkiraan tahun terbit ditulis (Ronggowarsito c1870). Dalam penulisan sumber kutipan dengan sistem nama-tahun harus mengakomodasi berbagai variasi pustaka yang berkaitan dengan penulis, tahun terbit dan jenis pustaka, yaitu: (a) jumlah penulis dari satu tulisan, (b) jumlah tulisan yang dikutip dari penulis yang sama yang diterbitkan dalam tahun yang berbeda, (c) jumlah tulisan dari penulis yang sama yang diterbitkan pada tahun yang sama, (d) kemungkinan dua orang penulis mempunyai nama akhir yang sama, (e) tulisan yang dibuat atas nama lembaga, (f) tulisan tanpa nama penulis, (g) jenis pustaka apakah berupa buku, jurnal, atau sumber lainnya, dan (8) bentuk 2
Huruf “c” di depan tahun terbit adalah kependekan dari kata “circa” yang berarti “kira-kira”.
7
pustaka apakah berupa cetakan atau laman internet. Setiap sumber pustaka yang dikutip kemudian disusun dalam sebuah daftar pustaka dengan format tertentu. Contoh-contoh Bentuk Kutipan Kutipan Langsung 1. Kutipan langsung pendek. ... Rilus Kinseng menjelaskan konsep jarak dominasi sebagai “... jarak spasial dimana dominasi nelayan ‘kelas atas’ terhadap nelayan ‘kelas bawah’ masih terjadi …” (Kinseng 2007:98), sehingga mengakibatkan … 2. Kutipan langsung panjang. … mengenai motif migrasi suku-suku bangsa di Indonesia penulis setuju dengan pendapat Mochtar Naim sebagai berikut: ”... Kehadiran sejumlah besar orang-orang Bugis dan Banjar di daerah-daerah pantai Pesisir Timur Sumatera dan di Malaysia kelihatannya lebih bermotifkan ekonomi daripada dorongan sosial yang terbit dari sistem sosial mereka masing-masing di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Pengamatan yang dilakukan terhadap tradisi merantau di antara mereka tidak berhasil menemukan adanya jalinan yang kuat dalam sistem sosial mereka. Begitu juga halnya dengan orang Menado dan Ambon. ...” (Naim 1984:287). Kutipan langsung harus ditulis sama persis dengan teks asli meskipun jika mengandung kesalahan. Jika penulis menemukan kesalahan dalam sumber aslinya maka penulis memberikan tanda [sic!], artinya penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu. Sebagai contoh diambil dari Keraf (1994:181): “... Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!] sentral/terdistribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh....” Kata makan dalam kutipan seharusnya makna, tanda [sic!] dicantumkan oleh penulis, karena penulis tidak boleh langsung memperbaikinya. Penulis harus menjelaskan apa kesalahan dalam kutipan langsung tersebut dalam catatan kaki. Kutipan tidak langsung. 1. Sumber kutipan ditulis oleh satu penulis. o Nama penulis dan tahun publikasi diletakkan di belakang kalimat atau terintegrasi dalam kalimat, misalnya: • •
... bagi orang Minangkabau makna rantau sangat penting ... (Naim 1984). Naim (1984) menyatakan bahwa makna rantau bagi orang Minangkabau ...
8
o Jika diperlukan untuk menyatakan nomor halaman dari sumber kutipan, maka nomor halaman itu dicantumkan di belakang tahun penerbitan dengan tanda titik dua. Contoh : (Naim 1984: 283) atau Naim (1984:283). 2. Sumber kutipan ditulis oleh beberapa penulis o Jika sumber kutipan ditulis oleh dua orang, maka di antara nama kedua penulis diberi kata ‘dan’. Jika nama belakang kedua penulis sama, maka disertai dengan nama singkatan nama depan, sebagai berikut: • •
(Wahyuni dan Kolopaking 2010) atau ... Wahyuni dan Kolopaking (2010) (Ehrlich PR dan Ehrlich AE 1990) atau Ehrlich PR dan Ehrlich AE (1990)
o Jika sumber tulisan ditulis oleh lebih dari dua, hanya nama penulis pertama yang ditulis dan ditambahkan kata “et al.” 3 atau “dkk” (kependekan dari ‘dan kawan-kawan’). Pilih salah satu cara penulisan ‘et al.’ atau ‘dkk’, jangan bergantian dalam seluruh naskah. Sebuah tulisan oleh lima orang penulis yaitu: Mies Grijns, Inez Smyth, Anita van Velzen, Siti Sugiah Machfud dan Pujiwati Sajogyo yang diterbitkan pada tahun 1994, jika dikutip dalam naskah, maka sumber kutipan ditulis sebagai berikut: (Grijns et al. 1994)... atau ... Grijns et al. (1994)... o Jika nomor halaman penerbitan diperlukan untuk dikutip maka berlaku cara penulisan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh: Grijns et al. (1994:193) 3. Sumber kutipan suatu pernyataan berasal dari beberapa tulisan.
Jika mengacu ke beberapa sumber pustaka yang ditulis oleh beberapa penulis dengan penulis pertama sama, maka harus memperhatikan berbagai variasi nama para penulis dan tahun terbit. Misalkan ada empat pustaka yang ditulis oleh “Dharmawan et al.” dengan komposisi penulis dan tahun terbit bervariasi seperti berikut: Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008a........ Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008b........ Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2009 ..... Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2010 ..... Cara penulisan sumber kutipan dari sumber-sumber pustaka di atas dalam satu naskah yang sama adalah: (Dharmawan et al. 2008a), (Dharmawan et al. 2008b), (Dharmawan et al. 2009) dan (Dharmawan et al. 2010). Jika kutipan dilakukan atas suatu pernyataan yang telah dimuat di beberapa pustaka di atas, cara pengutipan adalah: (Dharmawan et al. 2008a, 2008b, 2010).
3
Kata “et al.” adalah kependekan dari bahasa Latin “et alii” yang berarti “dan kawan-kawan”. Kata “al.” Harus diberi tanda baca titik [.] karena merupakan kependekan dari kata “alii”. Sesuai aturan penulisan bahasa Indonesia dengan EYD “et al.” ditulis dengan huruf miring “et al.”.
9
o Sumber kutipan berasal dari beberapa pustaka yang ditulis oleh penulis berbeda, maka tanda titik koma [;] digunakan untuk memisahkan satu sumber kutipan dengan kutipan yang lain. Sebagai contoh: • Migrasi internasional ... (Hugo 1995; Kolopaking 2000; Wulan et al. 2010). • Kolopaking (2000) dan Wulan et al. (2010) membuktikan peranan TKI ... • Pola-pola migrasi … (Hugo 1975:627; Mantra 1982:172). o Sumber kutipan berasal dari beberapa pustaka yang ditulis oleh penulis yang sama dengan tahun yang berbeda, maka digunakan tanda koma [,] untuk memisahkan tahun terbit yang disusun secara kronologis dari tulisan terlama. Contohnya: (Sajogyo 1974, 1978). o Sumber kutipan berasal dari penulis yang sama dengan tahun terbit yang sama, maka setiap tulisan dibedakan dengan memberikan huruf kecil di belakang tahun terbit sesuai dengan urutan abjad. Contoh: (Naim 1972a, 1972b). Kombinasi dari berbagai unsur sumber pustaka akan terjadi dalam penulisan suatu karya ilmiah, para penulis hanya mengikuti rambu-rambu yang telah dijelaskan di atas. Misalnya penulis harus menyatakan bahwa suatu masalah telah diteliti dan dilaporkan dalam berbagai pustaka oleh banyak penulis, baik perorangan, atau berkelompok, dan dilakukan dalam waktu yang sama atau berbeda, maka bentuk kutipan dibuat mengikuti aturan masingmasing pustaka. Contohnya: “... kritik terhadap ukuran kemiskinan dan jumlah orang orang miskin di Indonesia telah dilakukan oleh banyak peneliti (Sajogyo 1974, 1978a, 1978b; Singarimbun dan Penny 1976; Mubyarto et al. 1986; LIPI 1990; World Bank 2010)...” 4. Sumber kutipan berupa buku terjemahan Kutipan berasal dari buku terjemahan ditulis nama penulis buku aslinya dan tahun terbit buku terjemahan. Misalnya buku berjudul “Teori Sosiologi Klasik dan Modern 1” yang ditulis oleh Doyle Paul Johnson dan diterjemahkan oleh Robert MZ Lawang yang diterbitkan tahun 1986, jika dikutip, maka sumber kutipan ditulis sebagai : (Johnson 1986) atau ... Johnson (1986) 5. Sumber kutipan ditulis oleh organisasi atau instansi. Sumber kutipan merupakan tulisan yang ditulis atas nama institusi atau organisasi, maka ditulis nama organisasi atau institusi tersebut dan tahun terbit. Jika nama organisasi terlalu panjang, maka hanya ditulis singkatannya yang umum dikenal. Nama lengkap organisasi tersebut ditulis dalam daftar pustaka. Contohnya: (World Bank 2010); (BPS 2005); (IPB 2010) 6. Sumber kutipan tanpa nama penulis. Apabila harus mengutip dari tulisan nama penulis (biasanya artikel dalam koran atau majalah), maka sumber kutipan ditulis satu atau lebih kata pertama dari judul artikel yang dikutip sehingga menunjukkan sumber pustaka yang tepat, diikuti tahun terbit. Tidak boleh mengganti nama penulis dengan “Anonimus” dalam kasus tidak ada nama penulis dari
10
sebuah dokumen atau pustaka yang diacu. Misalnya sebuah artikel berjudul “Melepas Aceh dari ketergantungan” yang ditulis di harian Kompas tanggal 5 Januari 2008 pada halaman 33, maka sumber kutipan ditulis sebagai: (Melepas ... 2008). 7. Sumber kutipan berasal dari komunikasi pribadi. Sebenarnya sumber kutipan itu sulit dipercaya, tetapi jika tidak dapat dihindari maka sumber-sumber sejenis ini tidak didaftar dalam daftar pustaka, tetapi diberi keterangan di dalam catatan kaki. Rujukan yang berasal dari komunikasi pribadi dapat dilakukan dengan sumber-sumber yang mempunyai otoritas yang jelas atas data atau informasi yang sedang dipermasalahkan, Jenis-jenis komunikasi pribadi ini antara lain berupa wawancara langsung atau tidak langsung, atau korespondensi melalui surat atau surat elektronik. Contoh: Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Bababak, anjloknya harga gabah pada musim panen kali ini adalah tingginya curah hujan… 1) 1)
Hasil wawancara dengan Kepala Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada tanggal 10 November 2000.
8. Sumber kutipan bukan sumber asli. Mengutip bukan dari sumber asli diperkenankan dengan sangat terbatas, jika memang sumber asli tidak dapat diperoleh sampai batas waktu penerbitan. Kutipan bukan sumber asli hanya boleh dilakukan dari sumber kedua saja. Sumber kedua yang dijadikan rujukan adalah tulisan yang sudah dipublikasi secara meluas dan ditulis oleh orang yang sama keahliannya dengan sumber asli. Contohnya: (Durkheim 1897 dikutip Sukanto 1990). Penyusunan Daftar Pustaka Penyusunan Daftar Pustaka atau daftar referensi/rujukan harus dilakukan dengan cara tertentu yang telah distandarisasi sesuai dengan jenis pustaka yang diacu atau telah dibaca. Daftar pustaka yang disusun tanpa mengikuti cara yang telah ditentukan merupakan suatu pelanggaran dalam etika penulisan Karya Ilmiah dan tulisan tersebut dianggap tidak memenuhi syarat sebagai Karya Ilmiah. Tata Cara Penulisan Unsur-unsur Daftar Pustaka. 1. Nama penulis o Nama penulis sumber pustaka ditulis mulai dari nama belakang, kemudian diikuti dengan singkatan (initial) nama-nama depan, tanpa menyertakan gelar apapun. Untuk nama orang Indonesia, suku nama terakhir tidak selalu berarti nama keluarga karena beberapa kelompok etnis tidak biasa menambahkan nama keluarga pada nama individu. Tetapi untuk konsistensi, untuk penulis Indonesia yang namanya
11
lebih dari satu kata, maka suku nama terakhir diletakkan di depan, kecuali si penulis memberi tahu cara penulisan namanya. Contohnya seorang ahli kebudayaan Sunda, Prof. Ayat Rohaedi, selalu menuliskan namanya dalam tulisan-tulisannya sebagai “Ayatrohaedi”, sehingga kalau tulisannya dikutip orang, maka namanya tetap dibaca sebagai “Ayat Rohaedi” dan bukan ditulis sebagai “Rohaedi A”. o Beberapa contoh nama penulis dan cara penulisan dalam daftar pustaka: Nama Penulis Prof Dr Ir Sumardjo, MS Dr Ir Arya Hadi Dharmawan, MSc Ir Rr Melani Abdulkadir-Sunito, MA Prof Dr Ir Hj Aida Vitayala Sjafri Hubeis Sultan Hamengkubuwono X Joseph A. DeVito Edward de Bono Melly G. Tan Kwik Kian Gie Anita Van Velzen Franz Magnis-Suseno
Daftar Pustaka Sumardjo Dharmawan AH Abdulkadir-Sunito M Hubeis AVS Hamengkubuwono Ke-10 DeVito JA de Bono E Tan MG Kwik KG van Velzen A Magnis-Suseno F
o Susunan nama dalam daftar pustaka diurutkan menurut abjad huruf pertama nama belakang penulis, atau nama penulis pertama untuk pustaka yang ditulis oleh beberapa orang. Jika ada beberapa nama penulis diawali dengan abjad yang sama, maka pengurutannya disesuaikan dengan huruf-huruf nama berikutnya. Jika ada beberapa pustaka dari seorang penulis maka diurutkan menurut tahun terbit terlama dan dimulai dengan pustaka yang ditulis sendiri. Contoh: Dharmawan AH. 2008....... Dharmawan AH. 2010....... Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008a........ Dharmawan AH, Kinseng R, Mardiana R. 2008b........ Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2009 ..... Dharmawan AH, Mardyaningsih DI, Mardiana R. 2010 ..... Sadono D. 2009.... Sarwoprasodjo S. 2007..... Satria A. 2004..... Sihaloho M. 2008..... Sitorus MTF. 2000.... Sumardjo. 1998..... o Jumlah penulis sumber pustaka lebih dari satu, maka ketentuan penulisan daftar pustakanya adalah sebagai berikut:
12
•
2 – 10 orang penulis ditulis semuanya sesuai dengan urutan nama belakang penulis dan masing-masing singkatan nama-nama depan;
•
> 10 orang penulis ditulis sampai nama penulis ke 10 ditambah “et al.”.
o Jika penulis adalah nama lembaga, ditulis nama lembaga tersebut dengan lengkap, diawali dengan singkatan nama lembaga tersebut dalam kurung siku, contohnya: [LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia…. o Jika tulisan tanpa nama penulis atau nama lembaga maka kata pertama judul tulisan ditulis pada awal baris daftar pustaka. Jika ada beberapa tulisan tanpa nama penulis diurutkan dari tahun yang terlama. 2. Tahun Terbit o Tahun terbit menunjukkan kapan sumber pustaka diterbitkan. Untuk sistem namatahun, tahun terbit diletakkan setelah nama penulis, dengan ketentuan sebagai berikut: • • •
• •
Buku atau laporan : tahun terbit, misalnya Nasdian FT. 2010..., artinya buku tulisan FT Nasdian terbit tahun 2010 Jurnal berkala: tahun terbit, misalnya Kinseng R. 2007...., artinya artikel jurnal tulisan R Kinseng terbit tahun 2007 (ditambah penjelasan volume (edisi):halaman). Jika berkala tersebut tidak memakai nomor atau edisi tetapi menggunakan Bulan/Musim, tahun terbit menjadi: tahun dan Bulan/Musim terbit, misalnya Wigna W, Khomsan A. 2010 Agu. ..., artinya artikel jurnal tulisan W Wigna dan A Khomsan edisi bulan Agustus 2010. Nama bulan ditulis tiga huruf pertama, tetapi kalau nama musim ditulis lengkap, misalnya: Spring, Summer, Winter atau Autumn. Jurnal tahun ganda: tahun – tahun terbit, misalnya Hadiyanto. 2009-2010. ..., artinya artikel jurnal tulisan Hadiyanto edisi 2009-2010. Surat Kabar – harian: tahun tanggal dan bulan terbit, misalnya Satria A. 2010 27 Agu. .., artinya artikel dalam surat kabar tulisan A Satria edisi 27 Agustus 2010.
o Buku terjemahan ditulis tahun terbit buku terjemahannya dalam bahasa yang sesuai. Sebuah buku sering diterjemahakan dalam berbagai bahasa dalam waktu yang berbeda. o Buku cetak ulang, ditulis tahun terbit pertama. Jika cetak ulang merupakan edisi baru, tahun terbit adalah tahun edisi terbaru dan ditambah nomor edisi. Lihat juga penjelasan mengenai Volume/Serial/Edisi. o Tidak ada tahun terbit, khususnya untuk dokumen-dokumen lama, pada kolom tahun terbit ditulis “tidak ada tahun” dalam kurung siku, misalnya: Ronggowarsito. [tidak ada tahun].
13
o Tahun terbit diperkirakan, maka diberi tambahan huruf “c”, misalnya: Ronggowarsito. c1800. o Buku dalam proses cetak atau akan terbit, maka tahun diganti dengan kata-kata [in print] yang artinya sedang dicetak, atau ditulis [akan terbit tahun] atau [forthcoming tahun] untuk pustaka yang sudah pasti akan diterbitkan. 3. Judul Pustaka o Judul pustaka yang dikutip harus ditulis lengkap, kata per kata, sesuai sumber aslinya dengan ketentuan: (a) judul pustaka ditulis sama persis dengan aslinya, termasuk tanda baca di dalamnya, jangan mengganti kata dan tanda baca yang menjadi bagian dari judul pustaka; (b) hanya huruf pertama judul pustaka yang ditulis dengan huruf kapital, kecuali menyangkut nama-nama, dan singkatan (akronim); (c) judul pustaka utama dengan subjudul dipisahkan dengan titik dua (“:”); (d) penjelasan pustaka yang bukan subjudul dipisahkan dengan tanda titik (“.”); (e) judul pustaka bukan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring (italic), menggunakan huruf roman; judul pustaka yang ditulis dengan huruf bukan roman harus disalin dalam huruf roman dan ditambah penjelasan dalam kurung siku, pustaka aslinya ditulis dalam huruf apa. Misalnya judul pustaka dalam bahasa Jepang :”... Umi to dokuyaku [Buku asli ditulis dengan huruf Jepang]...” Contoh: Lynch OJ, Harwell E. 2002. Sumberdaya milik siapa? Siapa penguasa barang publik? (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh ELSAM). Bogor [ID]: Studio Kendil. 213 hal. [Judul asli Whose natural resources? Whose common goods?: Towards a new paradigm of environmental justice and the national interest in Indonesia]. o Tulisan sebagai bab dalam buku/prosiding atau artikel dalam jurnal berkala harus dilengkapi dengan judul buku/prosiding atau nama jurnal serta nama editornya (jika ada). Nama jurnal ditulis dalam huruf miring (italic) dan digunakan singkatan nama jurnal untuk nama jurnal yang panjang.4 . Singkatan nama jurnal dilakukan terhadap kata-kata tertentu sesuai ISO 4 tahun 1997 5 . o Artikel dari jurnal harus diberi keterangan “volume (nomor/isue/edisi, Bulan/Musim/keterangan penerbitan khusus): nomor halaman/lokasi”. Volume atau isu dapat berupa nomor, nama bulan, atau nama musim. Contoh: •
4
Sodality 01(01):87-104, artikel di halaman 87-104 jurnal Sodality volume 01, nomor 01
Nama jurnal yang panjang umumnya ditulis singkatannya, misalnya “Bulletin of Indonesian Economic Studies” ditulis dengan BIES, Jurnal Penyuluhan ditulis Jur Penyul, Mimbar Sosek ditulis Mim Sos, tetapi jika nama jurnal hanya satu kata tetap ditulis lengkap, misalnya Sodality atau Prisma. 5 ISO 4 1997 adalah standar internasional untuk system penyeragaman singkatan judul jurnal. Untuk berkala dalam bahasa Indonesia dapat menyesuaikan, istilah umum seperti ”Jurnal” disingkat ”J”.
14
•
Pop and Dev Rev 15 (Supp):3-44, artikel di halaman 3-44 suplemen jurnal Population and Development Review, volume 15.
•
J Perempuan (29):131-149, artikel di halaman 131-149 Jurnal Perempuan Edisi 29 (tidak ada volume).
4. Keterangan Tambahan o Keterangan tambahan sebuah buku seperti Nama Serial, Volume atau Edisi, jenis laporan dan nomor halaman harus ditambahkan kalau ada. Informasi mengenai Edisi diberikan untuk edisi ke dua dan seterusnya. Ada juga buku yang tidak diberi nomor berurut untuk edisi perbaikannya, tetapi diberi tambahan tulisan “Edisi Revisi”, maka tulisan “Edisi Revisi” harus ditambahkan. o Keterangan tambahan juga harus diberikan pada tulisan berupa tesis, sesuai dengan tingkat kesarjanaanny, serta nama dan kota tempat perguruan tinggi yang memberikan gelar kesarjaan tersebut. Di Indonesia tesis untuk S-1 disebut [skripsi], S-2 disebut [tesis], dan S-3 disebut [disertasi]. o Tulisan yang diperoleh dari internet harus ditambahkan alamat URL-nya atau diberikan keterangan mengenai DOInya. Alamat URL (Uniform Resource Locator) 6 adalah alamat global dari suatu dokumen dan sumber lain dalam World Wide Web (www), sehingga dengan mencantumkan URL pembaca akan dapat menelusuri sumber asli pustaka yang dimaksud. Contoh alamat URL dapat dilihat dalam catatan kaki di halaman ini. o DOI (Digital Identifier Object) atau DOI/doi adalah suatu rangkaian huruf dan angka (alphanumeric) yang unik yang diberikan oleh sebuah agen pendaftaran untuk mengidentifikasi suatu obyek (content object) dalam lingkungan digital dan menyediakan tautannya pada lokasinya di internet 7 . Jika tulisan atau sumber referensi yang lainyang diperoleh dari internet telah mempunyai nomor DOI maka tidak perlu mencantumkan alamat URL-nya lagi, tetapi cukup mencantumkan nomor DOI-nya. o Untuk diperhatikan bahwa sumber pustaka elektronik yang dapat dikutip adalah karya ilmiah yang setara dengan buku, artikel jurnal atau majalah cetak, misalnya e-book atau e-journal. Tidak diperkenankan mengutip dari Wikipedia (atau sumber sejenis) atau postingan dalam blog, kecuali laman dari website lembaga-lembaga resmi pemerintah atau organisasi. Informasi dari blog pribadi yang dapat dikutip adalah tautan (link) kepada sumber pustaka yang telah diterbitkan. Contoh: Dari blog Ivanovich Agusta : http://ivanagusta.wordpress.com/ dapat ditemukan berbagai artikel yang telah dipublikasikan oleh Ivanovic Agusta, misalnya: 6
T. Berness-Lee, L. Masinter & M.McCahill. Desember 1994. Uniform Resource Locator (URL). http://www.ietf.org/rfc/rfc1738.txt. Diunduh tanggal 8 Agutus 2010, pukul 17.49 WIB. 7 The DOI System. http://www.doi.org/ . Diunduh tanggal 20 September 2010, pukul 07.11 WIB.
15
“2009, Journal of Asia Pacific Studies 1 (1): Empowering Kinship to Counter Control on Familiy Discourse in Indonesia manuscript pdf link article “, maka artikel ini yang dapat diringkas dan/atau dikutip sesuai ketentuan yang berlaku (Tabel 1). 5. Kota dan Nama Penerbit Ketentuan penulisan kota dan nama penerbit adalah sebagai berikut: o Kota penerbit lebih dari satu, maka tuliskan kota pertama saja dan disertai kode negara dalam kurung siku. Misalnya: Bogor [ID]: IPB Press. Kode negara untuk memastikan kota tersebut adalah kota tempat penerbitan tersebut, yaitu kota Bogor di Indonesia. Kode negara yang digunakan sesuai dengan ISO 3166 – 2 alpha (Lampiran 1). o Nama Penerbit hanya ditulis namanya saja tanpa ada tambahan kata Publishers, Co., P.T./N.V./C.V., Tbk., dan sebagainya tetapi dapat ditambahan kata Press atau Books. Contoh: Sage Publications – Thousand Oaks London New Delhi, cukup ditulis “Thousand Oaks [US]: Sage”, Bogor [ID]: IPB Press. Contoh-contoh bentuk kutipan dan daftar pustaka 1. Buku/Monograph/Laporan Tunggal Rumus pustaka cetak: Nama-nama penulis. Tahun. Judul. Serial. Volume. Edisi. Kota penerbit [Kode Negara]:penerbit. Jumlah halaman Rumus pustaka dari internet: Nama-nama penulis. Tahun. Judul. Serial. Volume. Edisi. [Internet]. [tanggal diakses]. Dapat diunduh dari: alamat URL atau nomor doi. Satria A. 2009. Pesisir dan laut untuk rakyat. Bogor [ID]:IPB Press. 178 hal. Bentuk kutipan: (Satria 2009) atau ... Satria (2009) Hubeis AVS, editor. 2009. Dasar-dasar komunikasi. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Pr. 378 hal. Bentuk kutipan: (Hubeis 2009) atau Hubeis (2009) ... Ehrlich PR, Ehrlich A E .1990. Population explosion. New York [US]: Simon and Schuster. 320 hal. Bentuk kutipan: (Ehrlich PR dan Ehrlich AE 1990) atau Ehrlich PR dan Ehrlich AE (1990) ...
16
Morgan DL. 1988. Focus group as qualitative research. Qualitative Research Methods Series 16. Newbury Park [US]:Sage. 85 hal. Bentuk kutipan: (Morgan 1988) atau Morgan (1988) ... Sudjana. 1996. Metoda statistika. Edisi Ke-6. Bandung [ID] : Tarsito. 508 hal. Bentuk kutipan: Sudjana 1996:299) atau Sudjana (1996:299) Rusli, S. 1996. Pengantar ilmu kependudukan. Edisi Revisi. Jakarta [ID]: LP3ES. Bentuk kutipan: (Rusli 1996) atau Rusli (1996) Johnson DP. 1986. Teori sosiologi klasik dan modern. Jilid 1. (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh Lawang RMZ). Jakarta [ID] : Gramedia. 311 hal. [Judul asli: Sociological theory classical founders and contemporary perspectives.] Bentuk kutipan: (Johnson 1986) atau Johnson (1986) [UNDP] United Nations for Development Programme. 2003. Human development report 2003. New York [US] : Oxford University Press. ..... hal. Bentuk kutipan: (UNDP 2003) atau UNDP (2003) [BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Jumlah dan persentase penduduk buta huruf per kecamatan. Jakarta [ID]: BPS dan Ditjen PLS Depdiknas. Bentuk kutipan: (BPS 2004) atau … BPS (2004) Jackson T. 2009. Prosperity without growth: Economics for a finite planet. [Internet]. [dikutip 20 September 2010]. Earthscan. Dapat diunduh dari: http://www.ebooks.com/ebooks/book_display.asp?IID=461413 Bentuk kutipan: (Jackson 2009) atau ... Jackson (2009)
2. Skripsi/Thesis/Disertasi Rumus untuk pustaka cetak: Nama penulis. Tahun. Judul.[ skripsi/thesis/disertasi]. Nama kota penerbit [Kode negara]: nama perguruan tinggi. Jumlah halaman. Rumus untuk pustaka dari internet. Nama penulis. Tahun. Judul.[ skripsi/thesis/disertasi]. [Internet]. [dikutip tanggal]. [Nama perguruan tinggi]. Dapat diundur dari: alamat URL atau nomor DOI. Maihasni. 2010. Eksistensi tradisi bajapuik dalam perkawinan masyarakat Pariaman, Sumatera Barat. [disertasi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 186 hal. Bentuk kutipan: (Maihasni 2010) atau Maihasni (2010) Islami PYN. 2010. Marginalisasi perempuan dalam sistem kerja pemetik teh di perkebunan. Studi kasus pemetik teh di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). [skripsi]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 121 hal. Bentuk kutipan: (Islami 2010) atau Islami (2010) Nizwah ZK. 2011. Strategi nafkah masyarakat adat kasepuhan Sinar Resmi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. [skripsi]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 99 hal.
17
Bentuk kutipan: (Nizwah 2011) atau Nizwah (2011) Indriyati RWI. 2010. Performa komunikasi resiko dalam upaya penanganan dan pengendalian avian influenza. [tesis]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 125 hal. Bentuk kutipan: (Indriyati 2010) atau Indriyati (2010) Yasid M. 2010. Perilaku menabung ibu rumahtangga keluarga miskin peserta program ikhtiar lembaga keuangan mikro syariah berbasis kelompok di Bogor Jawa Barat. [disertasi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 185 hal. Bentuk kutipan: (Yasid 2010) atau Yasid (2010) Adiwibowo S. 2005. Dongi-dongi – culmination of a multi-dimensional ecological crisis. A political ecological perspective. [disertasi]. [Internet]. [dikutip 2 Maret 2011]. Kassel [DE]:University of Kassel. 224 hal. Dapat diunduh dari: http://deposit.ddb.de/cgibin/dokserv?idn=980982006&dok_var=d1&dok_ext=pdf&filename=980982006.pdf Bentuk kutipan: (Adiwibowo 2005) atau Adiwibowo (2005)
3. Prosiding Pertemuan Ilmiah Rumus untuk pustaka cetak: Nama-nama editor. Tahun. Judul. Prosiding: 8 nama pertemuan ilmiah, tanggal pertemuan ilmiah, kota tempat pertemuan ilmiah. Kota penerbit [Kode Negara]: penerbit. Jumlah halaman Rumus untuk pustaka dari internet: Nama-nama editor. Tahun. Judul. Prosiding: nama pertemuan ilmiah, tanggal pertemuan ilmiah, kota tempat pertemuan ilmiah. [Internet]. [tanggal diunduh]. Penerbit (jika ada). Dapat diunduh dari: alamat URL atau nomor DOI. Cross C, Gelderblom D, Roux N, Mafukidze J, editor. 2006. Views on migration in SubSaharan Africa: Proceedings of an African Migration Alliance Workshop [tidak ada tanggal pertemuan]. Cape Town [ZA]: HSRC Press. 304 hal. Bentuk kutipan: (Cross et al. 2006) atau … Cross et al. (2006) Amanah S, Mulyono P, Winarni P, Yumi, Purnaningsih N, Sadono D, Yunita, Herawati T, Erwiantono, Rayuddin et al., editor. 2011. Penelitian penyuluhan, komunikasi inovasi, dan pemberdayaan: Turut mewujudkan perilaku manusia bermartabat sebagai modal utama kehidupan berkwalitas. Prosiding Simposium Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI), Bogor 24-25 November 2009. Bogor [ID]: PS Ilmu Penyuluhan Pembangunan SPs IPB. 432 hal. Bentuk kutipan: (Amanah et al. 2011) atau Amanah et al. (2011)
4. Tulisan terpisah atau bab dalam buku/prosiding 8
Dalam rumus penulisan elemen daftar pustaka, kata atau frasa yang dicetak, seperti “Dalam”, “Prosiding:”, “editor, “[Internet]”, atau “Dapat diunduh dari:” artinya kata-kata tersebut harus dituliskan seperti itu dalam daftar pustaka sesuai kebutuhan. Sementara itu jika terdapat kata-kata dalam kurung siku, seperti [Kode negara], maka kata “Kode negara” harus diganti dengan kode negara yang sesuai, misalnya [ID]; [skripsi/tesis/disertasi] diganti [skripsi atau tesis atau disertasi] sesuai kebutuhan.
18
Rumus untuk pustaka cetak: Nama-nama penulis. Tahun. Judul Tulisan. Nama-nama editor, editor. Judul Buku. Serial. Volume. Edisi. Judul serial/edisi/volume. Kota [Kode Negara]:Penerbit. Nomor halaman. Rumus untuk pustaka dari internet: Nama-nama penulis. Tahun. Judul Tulisan. Dalam: nama-nama editor, editor. Judul Buku. Serial. Volume. Edisi. [Judul serial/edisi/volume]. [Internet]. [tanggal diunduh]. Halaman. Penerbit (jika ada). Dapat diunduh dari: alamat URL atau nomor DOI. Sarwoprasodjo S. 2009. Bab 13 Komunikasi antar budaya. Dalam: Hubeis AVS, editor. Dasar-dasar komunikasi. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Press. Hal. 347-368. Bentuk kutipan: (Sarwoprasodjo 2011) atau Sarwoprasodjo (2011) ... Delgado C, Rosegrant M, Steinfeld H, Ehui S, Courbois C. 2001. Livestock to 2020: The Next Food Revolution. Dalam: Pinstrup-Andersen P, Pandya-Lorch R, editor. The Unfinished Agenda. Washington, DC [US]:International Food Policy Research Institute. Hal. 89-94. Bentuk kutipan: (Delgado et al. 2001) atau Delgado et al. (2001) Wahyuni ES. 2007. The impact of migration on family structure and functioning in Java. Dalam: Loveless AS, Holman TB , editor. The family in the new millenium: World voices supporting the “Natural” clan. Volume 3. Strengthening the family. London [GB] : Praeger. Hal. 220-243. Bentuk kutipan: (Wahyuni 2007) atau Wahyuni (2007) Moga, F. 2005. Membangun kesepakatan dalam pengelolaan kawasan konservasi. Dalam: Sihite J, Gustiar C, Lense O, Suratri R, Kosamah S, editor. Prosiding Seminar Nasional Membangun Kabupaten Teluk Bintuni Berbasis Sumberdaya Alam.[Internet]. [diunduh 20 September 2010]. Jakarta [ID]:Lembaga Penelitian Universitas Trisakti – TNC – Universitas Negeri Papua. Hal. 38-51. Dapat diunduh dari: http://www.coraltrianglecenter.org/downloads/Buku_prosiding_screen.pdf Bentuk kutipan: (Moga 1988) atau Moga (1988) Abdulkadir-Sunito M, Sitorus M. 2007. From ecological to political buffer zone. Ethnic politics and forest encroachment in Upland Central Sulawesi. Dalam: Tscharntke T, Leuschner C, Zeller M, Guhardja E, Bidin A, editor. Stability of tropical rainforest margins. Linking ecological, economic and social constraints of land use and conservation. [Internet]. [diunduh 2 Maret 2011]. Hal. 165-178. Springer. Dapat diunduh dari: DOI: 10.1007/978-3-540-30290-2_9 Bentuk kutipan: (Abdulkadir-Sunito dan Sitorus 2007) atau … Abdulkadir-Sunito dan Sitorus (2007)
5. Artikel Jurnal Berkala Rumus untuk pustaka cetak: Nama-nama penulis. Tahun (dan bulan/musim). Judul (Judul, jika bukan dalam bahasa Indonesia). Nama Jurnal. Volume (Edisi – nomor/issue – Supp/Spec): nomor halaman.
19
Rumus untuk pustaka internet: Nama Penulis. Tahun (dan bulan) Terbit. Judul Tulisan (Judul Tulisan, jika bukan dalam bahasa Indonesia). Nama Jurnal. [Internet]. [dikutip tanggal]. Volume (Edisi - nomor/issue – Supp/Spec): Nomor halaman. Dapat diunduh dari: alamat URL atau nomor DOI. Kinseng RA. 2007. Konflik-konflik sumberdaya alam di kalangan nelayan di Indonesia. Sodality. 01(01): 87-104. Bentuk kutipan: (Kinseng 2007) atau Kinseng (2007) Tjahjorini S, Sumardjo, Slamet M, Susanto D, Gani DS. 2009 Maret. Perilaku anak jalanan dan strategi pengentasannya di Bandung. J Penyul. 5(1): 1-8. Bentuk kutipan: (Tjahjorini et al. 2009) atau Tjahjorini et al. (2009) Satria A, Matsuda Y. 2004. Decentralization of fisheries management in Indonesia. Dalam: Marine Policy [Internet]. [dikutip 5 September 2010]; 28(5):437-450. 9 doi:10.1016/j.marpol.2003.11.001 Bentuk kutipan: (Satria dan Matsuda 2004) atau Satria dan Matsuda (2004)
6. Artikel Dalam Surat Kabar/Majalah Dalam penulisan sumber rujukan berupa artikel dalam surat kabar, harus memperhatkan lokasi artikel tersebut secara tepat. Sebuah surat kabar dalam setiap terbitannya dibagi dalam beberapa Bagian/Seksi (Section dalam bahasa Inggris) dan setiap Bagian terbagi lagi dalam beberapa rubrik atau laman (page dalam bahasa Inggris) . Setiap Bagian diberi identitas tersendiri, baik berupa huruf dan nomor atau nama khusus. Lokasi artikel sumber rujukan yang harus ditulis terdiri dari informasi mengenai Baguab diikuti dengan nomor halaman, dipisahkan dengan titik dua, dan dilengkapi dengan nomor kolom dalam kurung dan diakhir dengan titik. Penulisan kolom cukup disingkat dengan “kol.” . Nomor halaman yang ditulis hanya halaman awal artikel saja. Penulisan umum lokasi artikel adalah “Bagian:hal(kol.x-x).”. Jika identitas Seksi berupa huruf dan atau nomor saja, maka itu harus disertai tulisan “Bagian”, misalnya “Bagian A:33(kol. 2-6).”, tetapi jika ada nama khusus, ditulis nama tersebut, misalnya “Fokus:33(kol.2-6).” Artikel Dengan Nama Penulis atau Lembaga Rumus untuk pustaka cetak: Nama Penulis. Tahun Tanggal dan Bulan Terbit. Judul Artikel. Nama Surat Kabar. Bagian: hal (kol. x-x). Rumus untuk pustaka dari internet: Nama Penulis. Tahun Tanggal dan Bulan. Judul. [Internet]. [dikutip tanggal]. Nama Harian. Dapat diunduh dari: alamat URL.
9
Cara menemukan dokumen dengan menggunakan DOI adalah sebagai berikut: 1. Ketik situs DOI dalam halaman pencari (browser) : http://dx.doi.org 2. Ketik semua kode DOI (copy dan pindahkan) pada kotak yang disediakan dan klik Go.
20
Firman T. 2000 6 Jan. Agenda pokok untuk mobilitas penduduk. Kompas. Utama:4 (kol. 35). Bentuk kutipan: (Firman 2000) atau Firman (2000)... Agusta I. 2009 9 Sep. Setelah garis kemiskinan Sajogyo. [Internet]. [diunduh 2 Maret 2011]. Kompas. Utama: [tidak ada nomor halaman dan kolom]. Dapat diunduh dari: http://cetak.kompas.com/read/2009/09/09/05204199/setelah.garis.kemiskinan.sajogyo Bentuk kutipan: (Agusta 2009) atau Agusta (2009) ...
Artikel Tanpa Nama Penulis atau Lembaga Rumus dalam bentuk pustaka cetak: Judul Artikel/Tulisan. Tanggal terbit. Nama Harian. Seksi:hal (kol. x – x). Rumus dalam bentuk pustaka internet: Judul Artikel/Tulisan. Tanggal terbit. Nama Harian. Dapat diunduh dari: alamat URL. Stabilisasi harga. Mengapa gabah turun?. 2007 21 Nov. Kompas. Bisnis & keuangan :21(kol.1-4). Bentuk kutipan: (Stabilisasi ... 2007) Melepas Aceh dari ketergantungan. 2008 5 Jan. Kompas. Fokus:33(ko. 1-7). Bentuk kutipan: (Melepas ... 2008). Menguatkan degup jantung ekonomi. 2011 4 Mar. [Internet]. [diunduh 6 Maret 2011]. Kompas. Dapat diunduh dari: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/04/02490645/menguatkan..degup.jantung.ekonomi.
Bentuk kutipan: (Menguatkan ... 2011)
7. Rujukan dalam bentuk media lain Bahan rujukan tidak saja dalam bentuk pustaka konvensional seperti yang telah dijelaskan di atas, tetapi juga dalam berbagai bentuk media, misalnya film, audiovisual, peta dan sebagainya. Bentuk publikasi yang bukan berupa tulisan yang dirujuk harus diberi keterangan tambahan dalam kurung siku, misalnya [Audio book], [CD-ROM]. [DVD], [CD], [Microfilm], [Microfiche], [Peta], [Paten], [Database], [Pamplet], [Brosur], [Poster], Power Point Slides [ppt.] atau laman internet [Internet], setelah judul. Rumus: Nama penulis/sutradara/produser/pencipta. Tahun. Judul. [bentuk media]. Kota penerbit [Kode Negara]: Produser/Penerbit. Deskripsi fisik. Panjang dalam menit (untuk film/audio book). Jika sumber rujukan tersebut diunduh dari internet maka rumusnya sebagai berikut: Nama penulis/sutradara/produser/pencipta [Kode negara]. Tahun. Judul. [bentuk media]. [Internet]. [diunduh tanggal]. Dapat diunduh dari: alamat URL. Guggenheim D. 2006. An Inconvenient Truth. [VCD]. Lawrence Bender Production [US].
21
berwarna, suara, dua disk, panjang 100 menit. Bentuk kutipan: (Guggenheim 2006) atau … Guggenheim (2006) [BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Banjir. 2010. Peta Indeks Risiko Bencana Banjir DKI Jakarta. [Peta]. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Format/Ukuran: PDF/140KB. Dapat diunduh dari: http://geospasial.bnpb.go.id/2010/06/17/peta-indeks-risiko-bencanabanjir-provinsi-dki-jakarta/ Bentuk kutipan: (BNPB 2010) atau ... BNPB (2010)
8. Dokumen hukum, peraturan dan perundangan Sumber rujukan yang sering digunakan dalam tulisan akademis adalah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hukum, peraturan-peraturan dan perundang-undangan. Cara menuliskan rujukan ini dalam daftar pustaka adalah dengan menuliskan seluruh judul peraturan atau perundangan tersebut, sedangkan bentuk pengutipan adalah seperti mengutip tulisan tanpa nama penulis. Judul dapat disingkat sesuai kebiasaan: Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Instruksi Presiden (Inpres), atau Peraturan Menteri (Permen). [UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah. Bentuk kutipan: (UU No. 22 Tahun 1999) atau UU No, 22 Tahun 1999 .... [Inpres] Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Bentuk kutipan: (Inpres No. 9 Tahun 2000) atau Inpres No. 9 Tahun 2000 ....
Contoh Daftar Pustaka Abdulkadir-Sunito M, Sitorus M. 2007. From ecological to political buffer zone. Ethnic politics and forest encroachment in Upland Central Sulawesi. Dalam: Tscharntke T, Leuschner C, Zeller M, Guhardja E, Bidin A, editor. Stability of tropical rainforest margins. Linking ecological, economic and social constraints of land use and conservation. [Internet]. [diunduh 2 Maret 2011]. Hal. 165-178. Springer. DOI: 10.1007/978-3-540-30290-2_9 Adiwibowo S. 2005. Dongi-dongi – culmination of a multi-dimensional ecological crisis. A political ecological perspective. [disertasi]. [Internet]. [dikutip 2 Maret 2011]. Kassel [DE]:University of Kassel. 224 hal. Dapat diunduh dari: http://deposit.ddb.de/cgibin/dokserv?idn=980982006&dok_var=d1&dok_ext=pdf&filename=980982006.pdf Agusta I. 2009 9 Sep. Setelah garis kemiskinan Sajogyo. [Internet]. [diunduh 2 Maret 2011]. Kompas. Utama: [tidak ada nomor halaman dan kolom]. Dapat diunduh dari: http://cetak.kompas.com/read/2009/09/09/05204199/setelah.garis.kemiskinan.sajogyo [BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Banjir. 2010. Peta Indeks Risiko Bencana Banjir DKI Jakarta. [Peta]. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Format/Ukuran: PDF/140KB.
22
Dapat diunduh dari: http://geospasial.bnpb.go.id/2010/06/17/peta-indeks-risiko-bencanabanjir-provinsi-dki-jakarta/ Ehrlich PR, Ehrlich AE. 1990. Population explosion. New York [US]:Simon and Schuster. 320 hal. Firman, T. 2000 6 Januari. Agenda pokok untuk mobilitas penduduk. Kompas. Utama: 4 (kol. 3-5). Guggenheim D. 2006. An Inconvenient Truth. [VCD]. Lawrence Bender Production [US]. berwarna, suara, dua disk, panjang 100 menit. [Inpres] Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Jackson T. 2009. Prosperity without growth: Economics for a finite planet. [Internet]. [dikutip 20 September 2010]. Earthscan. Dapat diunduh dari: http://www.ebooks.com/ebooks/book_display.asp?IID=461413 Johnson DP. 1986. Teori sosiologi klasik dan modern. Jilid 1. (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh Lawang RMZ). Jakarta [ID]:Gramedia. [Judul asli: Sociological theory classical founders and contemporary perspectives.] 311 hal. Kinseng RA. 2007 April. Konflik-konflik sumberdaya alam di kalangan nelayan di Indonesia. Sodality. 01(01): 87-104. Melepas Aceh dari ketergantungan. 2008 5 Jan. Kompas. Fokus:33(kol. 1-7). Morgan DL. 1988, Focus group as qualitative research. Qualitative Research Methods Series 16. Newbury Park [US]: Sage . 85 hal. Naim M. 1973a. Merantau: Minangkabau voluntary migration. [disertasi]. Singapura [SG]: University of Singapore. .... hal. Naim M. 1973b. Penghulu di Minangkabau. A statistical summary. Working Paper Series No. 14. Singapura [SG]:University of Singapore. Sarwoprasodjo S. 2009. Bab 13 Komunikasi antar budaya. Hubeis AVS, editor. Dasar-dasar komunikasi. Bogor [ID]: Sains KPM IPB Press. Hal. 347-368. Satria A, Matsuda Y. 2004 September. Decentralization of fisheries management in Indonesia. Mar Pol [Internet]. [dikutip 5 September 2010]. 28(5). Hal. 437-450. DOI:10.1016/j.marpol.2003.11.001
PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI Tabel Tabel adalah salah satu cara penyajian data dan informasi dalam sebuah karya ilmiah. Tujuan membuat tabel adalah untuk mempermudah pembaca memahami sesuatu gambaran ataupun hubungan antar variabel dalam bentuk angka. Secara teknis, sebuah tabel terdiri dari: judul tabel, kepala tabel (column heads), dan badan tabel, dengan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Judul tabel harus diberi nomor urut. Urutan tersebut harus sesuai dengan urutan analisis gagasan yang dituangkan dalam teks. 2. Kolom dan baris juga harus diberi judul. 3. Setiap kategori dalam baris dan kolom juga diberi judul. 4. Judul-judul tersebut harus menunjuk kepada isi sel, dan dilengkapi dengan lokasi (jika data diperoleh dari lokasi tertentu) dan tahun (menunjukkan kapan keadaan itu berlaku) 5. Judul-judul tersebut harus singkat tetapi jelas, tidak ambigu atau multi-tafsir. Apabila karena ruangan sempit, judul yang singkat itu dianggap kurang jelas, maka perlu diberi tanda untuk diberi keterangan yang ditempatkan langsung di bawah tabel. 6. Apabila data dalam tabel itu diambil dari sumber lain, atau memang hasil pengumpulannya sendiri tetapi pernah ditampilkan dalam karya lain dari si penulis, maka di bawah tabel harus dituliskan sumber laporan primer yang pernah memuat data tersebut. Jika data dalam tabel merupakan hasil olahan primer tidak perlu ada keterangan sumber. 7. Tabel yang masuk dalam naskah utama sebaiknya panjangnya tidak lebih dari satu halaman. Tabel-tabel yang besar sebaiknya ditaruh di lampiran. 8. Letak variabel dependen dan independen variabel dalam tabel silang ada ketentuannya. Variabel independen diletakkan dalam kolom dan variabel dependen pada baris. Persentase dilakukan dalam kolom sehingga mencapai jumlah 100 persen pada setiap kolom. 9. Agar tabel-tabel dalam sebuah karya ilmiah nampak teratur dan konsisten satu dengan yang lain perlu memperhatikan pengaturan jarak, antara tabel dengan teks, judul dengan isi tabel dan keterangan (Gambar 1). Ketentuan pengaturan teknis sebuah tabel adalah sebagai berikut: o o o o o o o o o
Jarak antara teks dengan garis atas tabel dua spasi. Judul tabel ditulis dengan jarak satu spasi. Jarak antara judul dengan tabel satu spasi. Jarak baris dalam badan tabel satu spasi. Jarak antara badan tabel dengan keterangan tabel satu spasi. Jarak antara keterangan sesudah tabel satu spasi Jarak antara keterangan tabel dengan teks berikutnya dua spasi Isi tabel tanpa garis vertikal maupun horizontal. Garis horizontal di awal tabel, akhir tabel, dan heading kolom.
24 o Jenis dan besarnya huruf yang digunakan dalam judul dan sel-sel tabel harus sama dengan teks, kecuali dalam keadaan tertentu besar huruf dalam sel tabel dapat lebih kecil dari teks.
2 spasi
Tabel 1.1 Rumahtangga Menurut Tingkat Pendapatan dan Pekerjaan Kepala Rumatangga, Desa Waru, Kec. Dadap, Kab. Bogor, 2010
1 spasi 1 spasi
Jenis Pekerjaan Kepala Rumahtangga Tingkat Pendapatan per Bulan
Petani n
%
Pedagang n
%
Buruh n
%
Lain-lain1 n
%
Jumlah n
1 spasi
%
1. > Rp. 5 juta
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
2. > Rp 2,5 juta – Rp 5 juta
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
3. Rp 1 juta – Rp 2,5 juta
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
4. < Rp 1 juta
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
½ spasi
1 – 1,5 spasi.
½ spasi
Jumlah
100
100
100
100
100
Sumber: Anu (xxxx) Keterangan: 1. Jenis pekerjaan lain-lain adalah pegawai negeri, guru madrasah, polisi, tukang ojek, sopir dan perawat.
1,5 spasi ½ sp 1 spasi
2 spasi
Gambar 1 Contoh Struktur Sebuah Tabel Gambar Gambar merupakan pilihan lain untuk menyajikan data dan informasi hasil penelitian dalam sebuah karya ilmiah. Gambar dapat berupa peta, denah, grafik, foto dan diagram. Adapun beberapa aturan dan contoh-contoh gambar disampaikan di bawah ini. Peta Peta, selain digunakan untuk menunjukkan suatu lokasi, misalnya lokasi penelitian, dapat juga dipergunakan untuk menyajikan data. Data atau informasi yang diperinci menurut
25 lokasi geografis, selain dipresentasikan dalam bentuk tabel juga akan lebih efektif jika divisualisasikan lewat peta, misalnya peta bencana, arus migrasi, kepadatan penduduk antar wilayah, atau ciri-ciri khas suatu wilayah. Istilah peta digunakan jika gambar tersebut memenuhi syarat teknis pembuatan sebuah peta, antara lain mempunyai skala yang benar dan arah mata angin yang tepat. Jika sebuah gambar lokasi tidak memenuhi syarat teknis sebuah peta, maka gambar itu tidak dapat disebut sebagai peta. Misalnya gambar tentang lokasi penelitian yang dibuat oleh peneliti sendiri, tanpa skala yang tepat, meskipun arah mata angin benar, tidak dapat disebut peta tetapi diganti dengan istilah sketsa.
Sumber: http://kawasan.bappenas.go.id/images/stories/Sitrep/manokwari_04012009.jpg [diunduh 6 Maret 2011].
Gambar 2 Peta Gempa di Manokwari, Papua Barat Denah Selain peta, untuk menyajikan suatu lokasi juga dikenal dengan denah. Denah ini bersifat lebih rinci dan terfokus pada suatu lokasi. Umumnya denah dipakai untuk menjelaskan letak suatu bangunan atau benda dan pembagian suatu ruangan tertentu.
26
Dapur
Kamar Tidur Ruang Tamu Kamar 1
Kamar 2
Kamar 3
Kamar 4
Gambar 3 Denah Bedeng Buruh Pabrik Tekstil di Bandung (hipotetis) Grafik Selain disajikan dalam tabel, data yang berupa angka juga dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik. Grafik digambarkan berdasarkan tabel yang sudah dibuat terlebih dahulu, dimana tabel-tabel tersebut kemudian dapat dicantumkan dalam teks atau dilampirkan. Dengan grafik hubungan-hubungan antar variabel lebih mudah dilihat. Berbagai bentuk grafik dengan mudah dapat dibuat dan disajikan semenarik mungkin dengan menggunakan program-program komputer tertentu (misalnya Excel). Akan tetapi kiranya perlu diperhatikan bahwa tidak semua bentuk grafik cocok untuk setiap jenis data. Untuk memperjelas visualisai dari karakter data yang akan disajikan maka sering digunakan piktograf. Misalnya, untuk menggambarkan data penduduk laki-laki diberi gambar lakilaki dan perempuan diberi gambar perempuan. Secara umum dikenal ada tiga bentuk dasar grafik, yaitu grafik berbentuk lingkarang (pie chart), diagram balok (histogram), dan diagram garis atau kurva. Berikut ini diberikan contoh-contoh penggunaan setiap jenis grafik tersebut dengan menggunakan data pada tabel yang telah disajikan di atas. 1. Grafik Lingkaran (pie chart) Grafik ini menggunakan lingkaran sebagai alat geometris untuk menunjukkan jumlah keseluruhan sampel (Surakhmad 1977:374). Lingkaran tersebut kemudian dibagi-bagi sesuai kategori sehingga perbandingan ukuran tiap kategori dapat dilihat dengan jelas. Grafik lingkaran cocok untuk menggambarkan sebaran satu variabel atau satu dimensi dari tabel silang. Perbandingan beberapa kelompok dalam variabel yang sama dapat dilakukan dengan membuat beberapa diagram bundar yang memiliki kategorisasai identik satu sama lain. Lihat contoh pada Gambar 3. 2. Grafik Balok (histogram) Tabel silang yang kompleks akan lebih mudah dibaca jika divisualisasikan dengan grafik, dalam hal ini yang cocok untuk tujuan tersebut adalah grafik balok. Lihat contoh pada Gambar 4.
27 3. Grafik Garis atau Kurva Kurva atau grafik garis akan sangat bermakna untuk menggambarkan data kontinu atau menggambarkan data serial. Lihat contoh pada Gambar 5.
Gambar 3 Distribusi Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Kawin dan Jenis Kelamin, Jawa Barat 1990 (Sumber: BPS 1992)
Sumber: BPS. 1992
Gambar 4 Distribusi Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Kawin dan Jenis Kelamin, Jawa Barat, 1990 (dalam Persen)
28
Sumber: BPS. 1999. Tabel 5.1.8. halaman 164
Gambar 5 Produksi Padi Ladang di Setiap Provinsi di Jawa, 1994-1998 Diagram (Bagan) Lainnya Informasi atau data bersifat kualitatif dan merupakan perincian atau hubungan dapat digambarkan dalam beragam bagan dan skema. Bentuk bagan yang umum dipakai misalnya, bagan organisasi (organigram), bagan alir (flow chart), bagan kekerabatan (family chart) atau bagan pohon, diagram Venn dan skema. Organigram biasa dipakai untuk menjelaskan struktur organisasi suatu lembaga, institusi, perusahaan dan beragam bentuk organisasi (Gambar 6). Bagan alir menggambarkan suatu proses produksi atau logika (Gambar 7) dan bagan pohon umumnya dipergunakan untuk mempermudah penjelasan hubungan keluarga secara generasional (Gambar 8), sedangkan diagram Venn untuk menjelaskan keterkaitan antar kelompok dalam suatu kegiatan (Gambar 9). MENTERI
Direktorat Jendral
Direktorat
Seksi
Direktorat Jendral
Direktorat
Seksi
Seksi
Direktorat
Seksi
Seksi
Direktorat
Seksi
Sumber : Sutarto (1989:61)
Gambar 6 Organigram Sebuah Departemen di Indonesia
Seksi
Seksi
29
MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI CALON TKI (1)
MENDAFTAR KE DEPNAKER
MENDAFTAR KE PJTKI
(2)
(3)
PEMERIKSAAN KESEHATAN (4)
MENANDATANGANI KONTRAK KERJA (JIKA LULUS TES) (7)
UJIAN/TES KETRAMPILAN
LATIHAN KETRAMPILAN
(6)
(5)
MENDAPAT PASPOR DAN TERDAFTAR DI ASTEK (8)
BEKERJA DI LUAR NEGERI
KEMBALI KE INDONESIA
(9)
(10)
Sumber: Hugo. 1995:278
Gambar 7 Bagan Proses Pemberangkatan TKI ke Luar Negeri (Hugo 1995:278)
Generasi I Keluarga Inti A Generasi II
Keluarga Inti B EGO
Generasi III
Keterangan: Keluarga Luas= (Keluarga Inti A) + (Keluarga Inti B) + Keluarga Inti C
Gambar 8 Bagan Hubungan Keluarga (hipotetis)
30
PEMDA TK I PEMDA TK II PERUSAHAAN MASYARAKAT
SAMPAH PERGURUAN TINGGI LSM LSM ASING
Gambar 9 Diagram Venn Kerjasama Berbagai Pihak Untuk Menanggulangi Masalah Sampah di Kota Bogor (Hipotetis)
ASPEK KEBAHASAAN Penjelasan aspek kebahasaan di sini utamanya untuk menjelaskan cara penulisan bilangan dan ukuran berdasarkan aturan penulisan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Untuk aturan EYD yang lain, misalnya tanda bahasa dan penggunaan silahkan mengacu pada buku-buku tentang EYD 1 . Lambang bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Angka sebaiknya digunakan dalam tulisan yang bersifat matematis, teknis, ilmu pasti atau statistik, dimana simbol angka dapat memberikan informasi lebih cepat dan jelas daripada kata-kata. Sebaliknya lambang bilangan dapat disampaikan dengan kata-kata dalam tulisan yang bersifat diskriptif dan menjelaskan dimana angka-angka hanya digunakan secara umum untuk melengkapi. Lambang bilangan dengan angka Jika lambang bilangan dianggap tepat, maka angka digunakan untuk menuliskan angka di atas nilai sepuluh. Angka-angka harus digunakan untuk menjelaskan suatu nilai dengan tepat, baik di bawah atau di atas nilai sepuluh, jika angka itu diikuti oleh simbol atau unit pengukuran. jumlah uang waktu berat panjang luas isi (volume) kemiringan suhu persentase umur tanggal
Rp5.000,10.30 22.30 50 menit pukul 10 pagi jam 10 malam jam 10.30 WIB 250 ton 500 kg 100 gr 100 m 200 km 50 cm 50 ha 20 m2 400 are 100 mm 50 l 30 cc sudut 45 derajat atau 450 320 C 9 persen atau 9 % 17 tahun 17 Agustus 2000
Tanda desimal dan ribuan. Sistem Satuan internasional menyatakan bahwa tanda desimal dapat dinyatakan dengan titik atau koma, tetapi menurut EYD tanda desimal dalam Bahasa Indonesia dinyatakan dengan tanda koma, dan tanda kelipatan ribuan ditandai dengan titik. Bilangan desimal tidak dimulai dengan tanda desimal tetapi dimulai dengan angka, meskipun dalam daftar atau tabel dapat dilakukan pengecualian. Contoh: 1
Misalkan dalam dokumen: Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Dapat diunduh dari: http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBN- BID.PENGEMBANGAN.pdf . 73 hal.
32 Rp3,50 bukan Rp3.50 Rp1.000,00 bukan Rp1,000.00 0,50 bukan ,50 Jumlah penduduk desa itu adalah 24.300 orang. Panjang halaman rumahku adalah 17,5 m. Penulisan lambang bilangan setengah dengan angka adalah 0,50 bukan ,50. Jarak spasi dalam penulisan angka. Berdasarkan Satuan Internasional (SI), bilangan yang berupa angka yang dituliskan dalam tabel atau daftar dibagi menjadi kelompok-kelompok tiga digit yang dipisahkan oleh spasi tanpa menggunakan tanda desimal atau ribuan. 5 000 50 000 500 000 5 000 000
bukan 5.000 bukan 50.000 bukan 500.000 bukan 5.000.000
atau 5,000 atau 50,000 atau 500,000 atau 5,000,000
Daftar angka seperti itu misalnya dipakai dalam buku-buku statistik terbitan Badan Pusat Statistik (BPS). Jarak spasi atau koma tidak diberikan untuk memisahkan angka ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh: Ia lahir pada tahun 1960 di Jakarta. Lihat halaman 2457 dan seterusnya. Nomor rekening gironya 5676778. Nomor pokok mahasiswanya 990976. Lambang bilangan dalam huruf Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: 1. Bilangan utuh: 11 sebelas 23 dua puluh tiga 183 seratus delapan puluh tiga 2. Bilangan pecahan: 1/2 1/4 2/3 1% 2,4
setengah seperempat dua per tiga satu persen dua empat persepuluh
3. Bilangan tingkat: bab II atau abad XXI atau
bab ke-2 abad ke-21
atau atau
bab kedua abad kedua puluh satu
4. Bilangan dengan akhiran-an: tahun 80-an atau uang 5000-an atau
tahun delapan puluhan uang lima ribuan
33 tiga uang 1000-an
atau
tiga uang seribuan
5. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam rincian dan pemaparan. Contoh: Padi memerlukan pemupukan tiga kali. Komposisi pupuk yang terbaik untuk satu hektar tanaman padi adalah terdiri dari 100 kg Urea, 25 kg Kcl dan 10 kg Na. 6. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, tidak terdapat lagi pada awal kalimat. Contoh: Tiga puluh orang tewas dalam kecelakaan itu. bukan 30 orang tewas dalam kecelakaan itu. Jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan itu 33 orang. bukan Tiga puluh tiga orang korban tewas dalam kecelakaan itu. Dua puluh mobil dan 100 sepeda motor lewat di jalan ini setiap hari. Setiap hari jalan ini dilewati 100 mobil dan 200 sepeda motor. 7. Lambang bilangan yang menunjukkan angka bulat yang besar dapat dieja supaya lebih mudah dibaca. Contoh: Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang. 8. Kecuali dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks. Contoh: Kantor kami memiliki lima belas mobil. bukan Kantor kami memiliki 15 (lima belas) mobil. Bersama ini kami kirimkan uang sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).
DAFTAR PUSTAKA Anggraini AD. 2009. Pembentukan identitas komunitas melalui musik dalam perpektif cultural studies. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 40 hal. Berness-Lee T, Masinter L, McCahill M. 1994. Uniform Resource Locator (URL). [Internet]. [diunduh tanggal 8 Agutus 2010]. Dapat diunduh dari: http://www.ietf.org/rfc/rfc1738.txt [CSE] Council of Science Editors. 2006. Scientific style and format. The CSE manual for authors, editors, and publishers. Edisi ke-7. Reston VA [US]:The Rockefeller University Press. 658 hal. Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2008. Pedoman penyajian Karya Ilmiah. Edisi Ke2. Bogor [ID]:IPB Press. 170 hal. Hugo GJ. 1995. Labour export from Indonesia. ASEAN Econ Bull. 12(2):275-299. [KBBI] Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Edisi Ke-3. Jakarta [ID]: Balai Pustaka. 1387 hal. Keraf G. 1971. Komposisi. Sebuah pengantar kemahiran bahasa. Ende [ID]: Nusa Indah. 347 hal. Monica. 2011. Dampak ekologis perubahan iklim dan strategi adaptasi pada masyarakat pesisir. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 36 hal. Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2000. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. [Internet]. [diunduh 20 Februari 2011]. Dapat diunduh dari: http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBNBID.PENGEMBANGAN.pdf . 73 hal. Paramagita A. 2008. Telaah kehidupan sosial ekonomi dan pemberdayaan pemulung terhadap prospek kegiatan pemulung di masa depan. [studi pustaka]. Bogor [ID]: Departemen SKPM, FEMA, IPB. 38 hal. Soetarto. 1989. Dasar-dasar organisasi. Yogyakarta [ID]:Gadjah Mada University Press. 384 hal. Standler RB. 2000. Plagiarism in colleges in USA. [Internet]. [diunduh 16 September 2010]. Dapat diunduh dari: http://www.rbs2.com/plag.htm. Surachmad W. 1986. Metode penyajian grafis. Koentjaraningrat, editor. Metode-metode penelitian masyarakat. Jakarta [ID]: Gramedia. Hal. 347-386.
35 Suriasumantri Y. 2005. Filsafat ilmu. Sebuah pengantar populer. Jakarta [ID]: Pustaka Sinar Harapan. 384 hal. The DOI System. [Internet]. [diunduh tanggal 20 September 2010]. Dapat diunduh dari: http://www.doi.org/ . Wahyuni ES. 2004. Pedoman teknis menulis skripsi. Bogor [ID]: Departemen Ilmu-ilmu Sosial, Faperta, IPB. 37 hal. Wiradi G. 1996. Etika penulisan karya ilmiah. Bandung [ID]:Akatiga. 58 hal.
Lampiran 1: Kode Negara Berdasarkan ISO 3166 (2-alpha) AD Andorra AE United Arab Emirates AF Afghanistan AG Antigua and Barbuda AI Anguilla AL Albania AM Armenia AN Netherland Antilles AO Angola AQ Antarctica AR Argentina AS American Samoa AT Austria AU Australia AW Aruba AZ Azerbaidjan BA Bosnia-Herzegovina BB Barbados BD Banglades BE Belgium BF Burkina Faso BG Bulgaria BH Bahrain BI Burundi BJ Benin BM Bermuda BN Brunei Darussalam BO Bolivia BR Brazil BS Bahamas BT Buthan BV Bouvet Island BW Botswana BY Belarus BZ Belize CA Canada CC Cocos (Keeling) Isl. CF Central African Rep. CG Congo CH Switzerland CI Ivory Coast CK Cook Islands CL Chile CM Cameroon CN China CO Colombia CR Costa Rica CS Czechoslovakia CU Cuba CV Cape Verde CX Christmas Island CY Cyprus CZ Czech Republic DE Germany DJ Djibouti DK Denmark DM Dominica DO Dominican Republic DZ Algeria EC Ecuador EE Estonia EG Egypt
EH Western Sahara ES Spain ET Ethiopia FI Finland FJ Fiji FK Falkland Isl.(Malvinas) FM Micronesia FO Faroe Islands FR France FX France (European Ter.) GA Gabon GB Great Britain (UK) GD Grenada GE Georgia GH Ghana GI Gibraltar GL Greenland GP Guadeloupe (Fr.) GQ Equatorial Guinea GF Guyana (Fr.) GM Gambia GN Guinea GR Greece GT Guatemala GU Guam (US) GW Guinea Bissau GY Guyana HK Hong Kong HM Heard & McDonald Isl. HN Honduras HR Croatia HT Haiti HU Hungary D Indonesia IE Ireland IL Israel IN India IO British Indian O. Terr. IQ Iraq IR Iran IS Iceland IT Italy JM Jamaica JO Jordan JP Japan KE Kenya KG Kirgistan KH Cambodia KI Kiribati KM Comoros KN St.Kitts Nevis Anguilla KP Korea (North) KR Korea (South) KW Kuwait KY Cayman Islands KZ Kazachstan LA Laos LB Lebanon
LC Saint Lucia LI Liechtenstein LK Sri Lanka LR Liberia LS Lesotho LT Lithuania LU Luxembourg LV Latvia LY Libya MA Morocco MC Monaco MD Moldavia MG Madagascar MH Marshall Islands ML Mali MM Myanmar MN Mongolia MO Macau MP Northern Mariana Isl. MQ Martinique (Fr.) MR Mauritania MS Montserrat MT Malta MU Mauritius MV Maldives MW Malawi MX Mexico MY Malaysia MZ Mozambique NA Namibia NC New Caledonia (Fr.) NE Niger NF Norfolk Island NG Nigeria NI Nicaragua NL Netherlands NO Norway NP Nepal NR Nauru NT Neutral Zone NU Niue NZ New Zealand OM Oman PA Panama PE Peru PF Polynesia (Fr.) PG Papua New PH Philippines PK Pakistan PL Poland PM St. Pierre & Miquelon PN Pitcairn PT Portugal PR Puerto Rico (US) PW Palau PY Paraguay QA Qatar RE Reunion (Fr.) RO Romania RU Russian Federation RW Rwanda SA Saudi Arabia
SB Solomon Islands SC Seychelles SD Sudan SE Sweden SG Singapore SH St. Helena SI Slovenia SJ Svalbard & Jan Mayen Is SK Slovak Republic SO Somalia SL Sierra Leone SM San Marino SN Senegal SR Suriname ST St. Tome and Principe SU Soviet Union SV El Salvador SY Syria SZ Swaziland TC Turks & Caicos Islands TD Chad TF French Southern Terr. TG Togo TH Thailand TJ Tadjikistan TK Tokelau TM Turkmenistan TN Tunisia TO Tonga TP East Timor TR Turkey TT Trinidad & Tobago TV Tuvalu TW Taiwan TZ Tanzania UA Ukraine UG Uganda UK United Kingdom UM US Minor outlying Isl. US United States UY Uruguay UZ Uzbekistan VA Vatican City State VC St.Vincent & Grenadines VE Venezuela VG Virgin Islands (British) VI Virgin Islands (US) VN Vietnam VU Vanuatu WF Wallis & Futuna Islands WS Samoa YE Yemen YU Yugoslavia ZA South Africa ZM Zambia ZR Zaire ZW Zimbabwe
Sumber: [ISO] International Organization for Standardization. English country names and code elements. [Internet]. [diakses 19 Februari 2011]. Dapat diunduh dari: http://www.iso.org/iso/english_country_names_and_code_elements
37
Lampiran 2: Sistematika Laporan Studi Pustaka (KPM 403) Ketentuan teknis laporan Studi Pustaka adalah sebagai berikut: 1. Panjang naskah bagian ini antara 25 – 40 halaman, diketik satu spasi, di atas kertas HVS ukuran A4, dengan jenis huruf Times New Roman (TNR), ukuran huruf 12pt. Untuk kebutuhan tententu, misalnya catatan kaki atau isi tabel ukuran huruf dapat diperkecil sampai ukuran 10. 2. Batas halaman, sisi kiri 3,5 cm dan sisi yang lain 2,5 cm; header dan footer 2 cm. 3. Nomor halaman diletakkan di bagian kanan atas. Halaman pertama setiap bab, nomor halaman tidak dimunculkan. Nomor halaman pada Bagian Awal ditulis dengan huruf Romawi kecil dimulai dengan nomor i pada halaman sampul (tidak dicetak). Selanjutnya pada Bagian Isi dan Bagian Akhir, nomor halaman ditulis dengan huruf Arab. Dimulai dengan angka 1 pada bab Pendahuluan. 4. Bagian Awal laporan dicetak satu muka, sedangkan Bagian Isi dan Bagian Akhir dicetak bolak-balik. Untuk halaman yang dicetak bolak-balik, bab baru harus dicetak di halaman muka, dan nomor halaman tidak ditampilkan. 5. Rincian isi laporan Studi Pustaka adalah sebagai berikut: Bagian Awal (8 – 12 halaman) Halaman Sampul Halaman Pernyataan (1 hal.) Abstrak dalam bahasa Indonesia dan Inggris (1 hal.) Halaman Judul (1 hal.) Halaman Pengesahan (1 hal.) Prakata – kata pengantar dan ucapan terimakasih (1 hal.) Daftar Isi (tergantung jumlah pustaka yang diringkas) Daftar Tabel – Daftar Gambar – Daftar Lampiran (dibuat sesuai kebutuhan, dapat digabung dalam satu halaman) Glosari atau Daftar Istilah (jika diperlukan) Bagian Isi (25 – 40 halaman) Pendahuluan (2 – 3 hal.) Ringkasan Pustaka (min. 10 hal. – tergantung jumlah pustaka) Pembahasan (6 – 10 hal.) Simpulan dan Perumusan Masalah Penelitian Skripsi (2 – 3 hal.) Pertanyaan-pertanyaan Penelitian Skripsi (1 – 2 hal.) Daftar Pustaka (tergantung jumlah pustaka) C. Bagian Akhir (1- 10 halaman) Lampiran Riwayat Hidup (1 hal.)
i (tidak dicetak) ii iii iv v vi vii – ... lanjutan *) lanjutan 1 – ... lanjutan lanjutan lanjutan lanjutan lanjutan lanjutan lanjutan
*) lanjutan halaman sebelumnya
6. Contoh sistematika laporan Studi Pustaka akan disajikan pada halaman-halaman berikut ini. Contoh-contoh berbagai unsur laporan Studi Pustaka ini tidak ada kaitan dalam hal substansi antara satu dengan yang lain.
38
Lampiran 2a. Contoh Halaman Sampul Studi Pustaka Laporan Studi Pustaka (KPM 403) (TNR 12pt, cetak tebal)
PEMBENTUKAN IDENTITAS KOMUNITAS MELALUI MUSIK DALAM PERSPEKTIF CULTURAL STUDIES (TNR 14pt, huruf kapital, cetak tebal, maksimum tiga baris)
Oleh ADISTY DWI ANGGRAINI I34050000
Dosen Dr Ir Sarwititi S. Agung, MS
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
39
Lampiran 2b. Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Tulisan Studi Pustaka
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul ”Pembentukan identitas komunitas melalui musik dalam perspektif cultural studies.” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor, -- ------------- ----
Adisty Dwi Anggraini NIM. I34050000
40
Lampiran 2c. Contoh Halaman Abstrak ABSTRAK MONICA Dampak ekologis perubahan iklim dan strategi adaptasi pada masyarakat pesisir. Di bawah bimbingan EKAWATI SRI WAHYUNI Perubahan iklim merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh keadaan alam dan kegiatan manusia. Kegiatan manusia menghasilkan karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global. Kenaikan suhu udara global kemungkinan akan menambah jumlah dan intensitas terjadinya peristiwa-peristiwa ekstrim, seperti gelombang panas, kemarau panjang, banjir dan badai. Masyarakat pesisir atau nelayan yang penghidupannya tergantung kepada sumberdaya alam akan sangat terpengaruh dengan cuaca ekstrim ini. Hasil penelitian menunjukkan dampak perubahan iklim yang nyata dihadapi oleh masyarakat pesisir adalah naiknya permukaan air laut, perubahan pola angin yang berpengaruh pada berubahnya pola migrasi ikan, serta rusaknya terumbu karang. Untuk mengurangi dampak sosial ekonomi masyarakat pesisir telah melakukan berbagai strategi adaptasi seperti melakukan diversifikasi pekerjaan, membuat tembok penahan gelombang dan merupah pola melaut. Kata kunci: perubahan iklim, peristiwa ekstrim, masyarakat pesisir, strategi adaptasi
ABSTRACT MONICA Ecological impact of climate change and coastal community adaptation strategies. Supervised by EKAWATI SRI WAHYUNI Climate change is a phenomenon induced by natural and human activities. Human activities produce carbon dioxide that has contributed to the global warming. As the global temperatures continue to rise, the number and intensity of extreme events, such as hot waves, drought, floods or hurricanes, might increase. The coastal community, or fisherfolks for more specific, whose livelihood depends on the natural resources will be directly affected by these extreme events. Scientific assessments indicated that coastal communities are facing the impact of climate change, such as the rising of sea level, the changing of fish migratory patterns, and the deteriorating of coral reef. Efforts to reduce the social-economic impact of climate change had been undertaken by the coastal communities in many ways, such as created job diversification, constructed sea wall to reduce the effect of strong waves, and changed the fishing time. Key words: climate change, extreme events, coastal community, adaptation strategy
41
Lampiran 2d Contoh Halaman Judul Studi Pustaka
PEMBENTUKAN IDENTITAS KOMUNITAS MELALUI MUSIK DALAM PERSPEKTIF CULTURAL STUDIES
Oleh ADISTY DWI ANGGRAINI I34050000
Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
42
Lampiran 2e. Contoh Halaman Pengesahan Studi Pustaka
LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa
:
Adisty Dwi Anggraini
Nomor Pokok
:
I34050000
Judul
:
Pembentukan Identitas Komunitas Melalui Musik dalam Perspektif Cultural Studies.
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui Dosen Pembimbing
Dr Ir Sarwititi S. Agung, MS NIP: xxxxxxxx xxxxxx x xxx Mengetahui Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Dr Ir Soeryo Adiwibowo, MS NIP: xxxxxxxx xxxxxx x xxx
Tanggal pengesahan :_________________________
43
Lampiran 2f. Contoh Prakata untuk Studi Pustaka
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Dampak Ekologis Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi Poada Masyarakat Pesisir” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Ekawati S. Wahyuni, MS sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada Ibu Annawati Wirawan dan Bapak Sunarto, orang tua tercinta, serta Andyana Putri dan Mahda Nur Laili, kakak dan adik tersayang, yang selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Tidak lupa terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman, terutama Faris Priyanto, yang telah memberi semangat dan menemani penulis dalam proses penulisan laporan ini. Semoga laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Januari 2011 Monica NIM. I34070065
44
Lampiran 2g. Contoh Daftar Isi Studi Pustaka
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
Halaman vii viii ix
PENDAHULUAN Latar Belakang............................................................................................... Tujuan ............................................................................................................ Metode Penulisan............................................................................................ RINGKASAN PUSTAKA 1. Jurnal Sampah, Industri dan Pemulung Tulang di Cali, Kolombia (Charles Birbeck,1976)............................................................................ 2. Jurnal ’Ekonomi Gelandangan : Armada Murah Buat Pabrik’ (Jacob Rebong, Anthony E & Masminar Mangiang, 1979) .................. . 3. Jurnal ‘Orang Gelandangan di Jakarta : Politik Pada Golongan Termiskin (Parsudi Suparlan, 1981) ...................................... 4. Jurnal ’Gelandangan Kota Yogyakarta’ (Patrick Guinnes, 1985) ............ 5. dan seterusnya ..... (sesuai dengan jumlah pustaka yang diringkas) ANALISIS DAN SINTESIS Alasan Menjadi Pemulung.............................................................................. Kehidupan Ekonomi Pemulung ...................................................................... Kehidupan Sosial Pemulung........................................................................... 1. Hubungan Pemulung dengan Pemerintah .................................................. 2. Hubungan Pemulung dengan Masyarakat .................................................. 3. Hubungan Antar Pemulung ........................................................................ 4. Hubungan Pemulung dengan Lapak ........................................................... Prospek Pemulung .......................................................................................... Pemberdayaan Pemulung................................................................................
1 3 3
5 6 7 9
22 23 25 26 26 27 28 29 30
SIMPULAN .................................................................................................... 33 Kerangka Analisis........................................................................................... 33 Pertanyaan Penelitian...................................................................................... 36 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37 LAMPIRAN ................................................................................................. 38 Riwayat Hidup
45
Lampiran 2h. Contoh Daftar Tabel Studi Pustaka
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990–2000 ……………….
12
Tabel 2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ........................................
30
Dan seterusnya...
46
Lampiran 2i. Contoh Daftar Gambar Studi Pustaka
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Gambar 1 Kerangka Analisis .................................................................... Gambar 2 ....... Gambar 3 ....... dan seterusnya
36
47
Lampiran 2j. Contoh Daftar Lampiran Studi Pustaka
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 – 2000 ………..........
38
Gambar 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 – 2000 ……..........
39
Dan seterusnya .....
48
Lampiran 2k. Contoh Daftar Gabungan Tabel/Gambar dan Lampiran Studi Pustaka Daftar Tabel/Gambar/Lampiran dapat digabung dalam satu halaman, jika jumlahnya sedikit, hanya satu atau dua. Jika dalam laporan tidak ada tabel, gambar atau lampiran, maka tidak perlu ada daftar tabel/gambar/lampiran, atau tidak harus ada semuanya.
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990–2000 ……………….
12
Tabel 2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ........................................
30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Analisis ....................................................................
36
Gambar 2 .......
DAFTAR LAMPIRAN Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 – 2000 ………..........
38
Gambar 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 – 2000 ……..........
39
49
Lampiran 2l. Contoh Bagian Isi Studi Pustaka
PENDAHULUAN (Bab:TNR font 14, huruf kapital, tebal, di tengah) Latar Belakang (Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
Tujuan Tulisan (Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
Metode Penulisan (Subbab:TNR font 12, frasa judul, tebal, di tengah)
50
RINGKASAN PUSTAKA 1.
Judul1) Tahun Jenis Pustaka2) Bentuk Pustaka3) Nama Penulis Nama Editor 4) Judul Buku5) Kota dan nama penerbit Nama Jurnal Volume(Edisi):hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh
: : : : : : : : : : : :
Catatan: Identitas pustaka yang diringkas harus dituliskan sesuai jenis pustakanya. 1) Judul adalah judul tulisan yang diringkas. 2) Jenis pustaka yang diringkas, tuliskan yang sesuai, apakah Buku, Bab dalam buku, Artikel jurnal, laporan akademik (skripsi/tesis/disertasi), laporan penelitian. 3) Bentuk pustaka, tuliskan yang sesuai Cetak atau elektronik. 4) Nama Editor ditulis untuk buku yang bagian bukunya diringkas. 5) Judul buku adalah buku yang sebagain bab-nya diringkas.
51
ANALISIS DAN SINTESIS Alasan Menjadi Pemulung
Kehidupan Ekonomi Pemulung
Kehidupan Sosial Pemulung 1. Hubungan Pemulung dengan Pemerintah (Rincian subbab: angka arab atau abjad, TNR 12, cetak tebal, di pinggir)
2. Hubungan Pemulung dengan Masyarakat a. Anu-anu 1 b. Anu-anu 2... (dan seterusnya) (Rincian subsubbab:huruf kecil, TNR 12, cetak biasa, di pinggir) o Anu-anu 2 ... pertama o Anu-anu 2 ... kedua (dan seterusnya) Tidak dianjurkan membuat rincian sampai subsubsubbab. Jika terpaksa diperlukan maka penomoran dilakukan konsisten dengan contoh yang ada. Setelah tanda khusus, maka tidak boleh ada penomoran lagi, baik dengan angka atau huruf, tetapi harus diberi tanda khusus yang berbeda. 3. Hubungan Antar Pemulung
4. Hubungan Pemulung dengan Lapak
Prospek Pemulung
Pemberdayaan Pemulung
52
SIMPULAN Hasil Analisis dan Sintesis
Usulan Kerangka Analisis Baru
Pertanyaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Tabel 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 – 2000
Gambar 1 Peminat Musik Pop di Indonesia 1990 – 2000
RIWAYAT HIDUP
53
Lampiran 2m. Contoh Ringkasan/Ikhtisan Pustaka 1.
Judul1)
:
Tahun Jenis Pustaka2) Bentuk Pustaka3) Nama Penulis Nama Editor 4) Judul Buku5) Kota dan nama penerbit Nama Jurnal Volume(Edisi):hal Alamat URL/doi
: : : : : : :
Tanggal diunduh
:
: : :
Profil Pekerja Wanita Pada Pabrik Tempat Lilin di Tabanan 2008 artikel jurnal elektronik Ni Luh Nyoman Kebayantini http://ejournal.unud.ac.id/index.php?movdule= detailpenelitian&idf=&idj=&idv=&idi=1&idr=624 1 Februari 2009, pukul 1:18 WIB
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di wilayah Bali meningkat pada tahun 1990an, utamanya di luar sektor pertanian dalam sektor industri pengolahan dan kerajinan. Salah satu industri yang cukup berkembang saat ini adalah industri kerajinan besi. Di Kabupaten Tabanan Bali industri besi berupa tempat lilin telah berkembang sejak tahun 1990-an. Terdapat sekitar 51 perusahaan tempat lilin yang menyerap kurang lebih 4000 tenaga kerja. Untuk kepentingan studi ini dua perusahaan lilin dipilih sebagai lokasi penelitian, yaitu CV Iron Works Mutiara International yang menyerap 125 orang tenaga kerja wanita dan 145 orang tenaga kerja pria, dan CV Gajah Merta yang menyerap 130 orang tenaga kerja pria dan, 95 orang tenaga kerja wanita. Tenaga kerja di kedua perusahaan ini rata-rata berusia antara 15-40 tahun, dengan tingkat pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Usia dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh langsung terhadap jenis pekerjaan maupun upah (gaji) yang diterima para pekerja. Demikian juga tidak ada perbedaan jenis pekerjaan dan upah yang terlalu mencolok antara laki-laki dan wanita pada tingkatan yang sama. Penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan ini sangat besar artinya bagi pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga, terutama bagi wanita yang sudah berkeluarga. Pembagian kerja antara suami istri para buruh pabrik tempat lilin berlaku dengan luwes, pekerjaan rumah tangga biasanya dibagi sesuai dengan kesempatan dan waktu yang tersedia dari kedua belah pihak dibantu anak-anak yang sudah besar. Walaupun demikian, tampak bahwa pekerjaan memasak masih merupakan tanggung jawab wanita, sedangkan pekerjaan domesrik lainnya, seperti mengasuh anak, mencuci, piring dan baju sudah dapat dan mau dikerjakan oleh laki-laki bersama anak-anak. Bagi warga masyarakat dari lapisan bawah, setiap anggota keluarga dapat dimanfaatkan sebagai tenaga kerja, untuk kegiatan nafkah dan rumah tangga. Pekerjaan dengan tingkat upah rendah dianggap cukup untuk menambah pendapatan rumahtangga. Para buruh perempuan itu umumnya bekerja untuk menambah penghasilan suami. Pendapatan wanita di pabrik lilin dalam sebulan adalah Rp.251.000,- yang digunakan untuk keperluan makan sehari-hari serta untuk kegiatan sosial dan keagamaan ataupun menengok orang meninggal di desa. Penghasilan suami lebih banyak digunakan untuk memenuhi keperluan sekolah anak-anak, dan juga untuk memperbaiki rumah, dan ditabung untuk persediaan di masa depan.
54
Lampiran 2n. Contoh Riwayat Hidup untuk Studi Pustaka
Riwayat Hidup Riantini dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13 Maret 1987, dari pasangan Suhandi Raidin, MSi dan Hanifah. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten, Jakarta Selatan, 2002-2005. Pada tahun 2005, penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan pada tahun 2006 Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain aktif dalam perkuliahan penulis juga aktif sebagai staf Departemen Minat Bakat dan Profesi MISETA (Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) masa kepengurusan 2006 – 2007, Ketua LENSA Klub Fotografi Faperta masa kepengurusan 2006 – 2007 dan Manajer Divisi Fotografi dan Cinematografi HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) masa kepengurusan 2007 – 2008. Pengalaman kerja penulis adalah sebagai fotografer di majalah BogorQu dan asisten praktikum Mata Kuliah Komunikasi Bisnis tahun ajaran 2008 – 2009.