PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
Oleh: Dr.drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.
PROGRAM STRATA SATU (S-1) PRODI MANAJEMEN DAN PRODI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA 2013
i
LAMBANG/LOGO STIE WIDYA DHARMA SURABAYA
ARTI LAMBANG/LOGO: Arti Lambang/logo: (1) Berbentuk segi lima warna dasar kuning dengan 2 (dua) garis tepi warna hitam, bermakna berdasar Pancasila dan UUD 1945. (2) Trap 3 (tiga) tingkat berwarna coklat, menunjukkan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (3) Buku berwarna putih berjumlah 5 (lima) lembar dengan bunga teratai gandeng pena berwarna merah berada ditengahnya, menunjukkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta pengembangannya. (4) Dua untai padi kapas, menunjukkan bulan berdirinya Februari, yang rinciannya: 1 tangkai padi berjumlah 23 butir berwarna coklat, dan bunga kapas berwarna putih dengan kelopak berwarna coklat berjumlah 23 menunjukkan tanggal berdirinya yaitu 23 Februari, yang sekaligus diperingati sebagai tanggal Dies Natalis STIE Widya Dharma. (5) Tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA yang disingkat STIE berwarna hitang, menunjukkan nama Perguruan Tinggi ini.
ii
VISI, MISI, DAN TUJUAN Visi Menjadi Perguruan Tinggi yang menghasilkan sumberdaya manusia unggul, berkualitas, dan profesional dalam bidang ekonomi dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan tridharma Perguruan Tinggi. Misi (1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berpusat pada mahasiswa sebagai peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. (2) Menyelenggarakan penelitian yang temuannya diharapkan bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan pada umumnya dan Ilmu Pengetahuan dibidang Manajemen dan Akuntansi pada khususnya. (3) Menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu ekonomi dibidang ilmu manajemen dan akuntansi.
(1) (2) (3) (4)
Tujuan Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, mandiri, memiliki jiwa entrepreneurship, mampu berkembang secara mandiri dan profesional, dan yang berakhlakul karimah. Menghasilkan karya ilmiah baik dalam bentuk skripsi maupun jurnal ilmiah yang berkualitas dan menjadi rujukan dalam ilmu ekonomi. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu ekonomi untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan kerja, motivasi, semangat kerja, dan kinerja yang tinggi serta selalu berinovasi.
Visi Jurusan Manajemen Program studi yang unggul dan berkualitas serta menjadi rujukan dalam pengembangan bidang Ilmu Manajemen. Misi Jurusan Manajemen (1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan berkualitas dalam bidang Manajemen (2) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang Manajemen (3) Menyelenggarakan organisasi, manajemen, dan administrasi berdasarkan prinsip keberlanjutan dan akuntabilitas. Visi Jurusan Akuntansi Program studi yang unggul dan berkualitas serta menjadi rujukan dalam pengembangan bidang Akuntansi. Misi Jurusan Akuntansi (1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan berkualitas dalam bidang Akuntansi (2) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang Akuntansi (3) Menyelenggarakan organisasi, manajemen, dan administrasi berdasarkan prinsip keberlanjutan dan akuntabilitas.
iii
SK PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI SALINAN KEPUTUSAN KETUA STIE WIDYA DHARMA SURABAYA N0MOR 75/11.C2/VIII/2013 TENTANG PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI STIE WIDYA DHARMA SURABAYA KETUA STIE WIDYA DHARMA SURABAYA Menimbang
: 1. Bahwa untuk kelancaran penulisan skripsi mahasiswa STIE Widya Dharma Surabaya, maka dipandang perlu menetapkan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang berupa skripsi. 2. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dipandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIE Widya Dharma Surabaya. : 1. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pendidikan Tinggi, dan perubahan PP Nomor 66 Tahun 2010.
Mengingat
Memperhatikan : 1. Statuta YPW untuk STIE Widya Dharma Surabaya Tahun 2013. 2. Rapat Pimpinan STIE Widya Dharma Surabaya Tanggal 15 Juli 2013. MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama
: :
Kedua
:
Ketiga Keempat
: :
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jenjang Program Strata Satu (S-1) STIE Widya Dharma Surabaya adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran Keputusan ini. Dengan berlakunya Pedoman Penulisan Skripsi ini, maka Pedoman Penulisan Skripsi STIE Widya Dharma edisi sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini selanjutnya akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Surabaya Pada Tanggal : 1 Agustus 2013 Ketua, Ttd Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM. NIP. 19500326 198103 1 001
iv
KATA PENGANTAR Al-Hamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufik, karunia dan hidayah-Nya, sehingga Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya, salawat dan salam penulis do’akan kepada Allah s.w.t untuk Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia. Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini ditetapkan dengan Surat Keputusan ketua STIE Widya Dharma Surabaya No. 75/11.C2/VIII/2013 tanggal 1 Agustus 2013. Skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang ditulis berdasarkan hasil penelitian mahasiswa program sarjana Strata Satu (S-1). Agar penulisannya benar, maka dibutuhkan Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang dikeluarkan oleh STIE Widya Dharma yang mengikuti kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini menyajikan pedoman-pedoman yang sifatnya umum, untuk penulisan Skripsi. Dengan demikian mahasiswa yang menulis Skripsi harus mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi ini. Akhirnya, saya selaku Ketua STIE Widya Dharma Surabaya menyadari dan mengakui sejujurnya bahwa dalam menyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini tidak berjalan sendiri, ada banyak pihak yang telah membantu baik dari aspek materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu pada kesempatan yang berbahagia ini, saya selaku pimpinan mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada: 1. Seluruh Sivitas Akademika STIE Widya Dharma Surabaya 2. Tenaga Kependidikan STIE Widya Dharma Surabaya. 3. Seluruh simpatisan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan yang diberikan dari berbagai pihak terhadap kesuksesan penulisan Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini, mendapatkan ganjaran pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amiin. Terakhir, saya mengakui bahwa Pedoman Penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekeliruan dan kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan. Surabaya, 1 Agustus 2013
Ketua STIE, Ttd
Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM NIP. 19500326 198103 1 001
v
DAFTAR ISI Isi
Halaman
LAMBANG STIE WIDYA DHARMA SURABAYA ………………………………. VISI, MISI, DAN TUJUAN ………………………………………………..……...…. SK PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI …………………………………………….. KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...… DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..
ii iii iv v vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………. B. Skripsi ……………………………………………………………………... C. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah …………………………………………
1 1 2
BAB II SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal ………………………………………. B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab I …………………………………... C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab II .……………………….………… D. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab III ………………………………… E. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab IV ………………………………… F. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab V ………………………………….. G. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir ……………………………………….
5 8 10 12 19 19 21
BAB III SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIF A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal ……………………………………….. B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti …………………………………………. C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir ………………………………………..
26 26 31
BAB IV CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN A. Cara Merujuk ................................................................................................. B. Cara Merujuk Kutipan Langsung .................................................................. C. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung ....................................................... D. Cara Menulis Daftar Rujukan ...................................................................... E. Rujukan Dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (AdaEditornya)………. F. Rujukan Dari Artikel Dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya) ....... G. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal .............................................................. H. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Dari CD-ROM ..................................... I. Rujukan Dari Artikel Dalam Majalah Atau Koran. ....................................... J. Rujukan Dari Lembaga Yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut .......... K. Rujukan Berupa Karya Terjemahan ............................................................. L. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, Atau Desertasi ............................................ M. Rujukan Berupa Makalah Yang Disajikan Dalam Seminar, Penataran, Atau Lokakarya ..................................................................................................... N. Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual .......................................... O. Rujukan Dari Internet Berupa Artikel Dari Jurnal ....................................... P. Rujukan Dari Internet Bahan Diskusi ........................................................... Q. Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi ............................................. R. Pencetaan Dan Penjilidan ............................................................................ S. Petunjuk Praktis Teknik Penulisan ..............................................................
vi
33 33 34 35 36 36 36 37 37 38 38 38 39 39 39 40 40 40 43
BAB V PENGGUNAAN EJAAN YANG BENAR A. Pedoman Umum ............................................................................................ B. Penggunaan Bahasa ....................................................................................... C. Penulisan Tanda Baca ...................................................................................
45 46 47
BAB VI TABEL DAN GAMBAR A. Tabel ............................................................................................................. B. Gambar .........................................................................................................
49 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………………….
49
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mahasiswa Program Studi Sarjana STIE Widya Dharma Surabaya diwajibkan untuk menulis karya ilmiah yang berupa Skripsi pada akhir masa studinya. Guna menyeragamkan tata cara dan teknik penulisan, maka mahasiswa wajib mengikuti tata cara penulisan seperti yang tercantum dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh STIE Widya Dharma Surabaya. Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan akademik di perguruan tinggi. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan karya ilmiah, anggota masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian. Pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah secara tertulis. Pedoman penulisan karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya ilmiah yang berupa skripsi, artikel, makalah, dan jurnal ilmiah.
B. Skripsi Skripsi merupakan karya ilmiah dalam sutu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program Sarjana (S1) pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan (projek). Yang dimaksud skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris dilapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, peneltian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Penelitian kuantitatif, adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamanpengalamannya kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan. 1
2. Penelitian kualitatif, adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Yang dimaksud dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahanbahan pustaka itu diperlakukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah. Yang dimaksud dengan kerja pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsepkonsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistimatika yang berbeda dengan skripsi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecah kan suatu permasalahan.
C. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, penyebutan sumber data atau informan. Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikan dengan pencurian. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat, merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri. Oleh
2
karena itu, penulis skripsi wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Dalam menulis karya ilmiah, rujuk merujuk dan kutip-mengutip merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan di nayatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
3
BAB II SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
Isi sistimatika skripsi sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:
2.1 Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : 1. Halaman Sampul Depan 2. Halaman Prasyarat Gelar 3. Halaman Persetujuan Pembimbing 4. Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi 5. Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi 6. Halaman Abstrak 7. Halaman Kata Pengantar 8. Daftar isi 9. Daftar Tabel 10. Daftar Gambar 11. Daftar Lampiran 2.2 Bagian Inti Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II
KAJIAN PUSTAKA A Hasil Penelitian Terdahulu B. Kajian Teori 1. Nama variabel dependen 2. Nama variabel independen 1 3. Nama variabel independen 2 C. Pengaruh Antar Variabel D. Kerangka Konseptual E. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Identifikasi variabel C. Definisi Operasional D. Populasi dan Sampel E. Metode Pengumpulan Data
4
1. Teknik Pengumpulan Data 2. Teknik Pengembangan Instrumen (Bagi yang menggunakan angket) 3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (Yang menggunakan angket) F. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik 2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi 3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi 4. Persamaan Model Regresi BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Deskripsi Proses Pengumpulan Data 2. Deskripsi Variabel Penelitian B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Asumsi Klasik 2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi 3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi 4. Persamaan Model Regresi C. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN A. Kesimpulan B. Saran-saran
2.3 Bagian Akhir Pada bagian akhir ini termuat : Daftar Rujukan Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran-lampiran Riwayat Hidup A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal, berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam masing-masing unsur tersebut: 1. Halaman Sampul Depan Halaman sampul depan berisi: judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang Perguruan Tinggi dengan diameter 8 cm, dan diikuti dengan nama lengkap Perguruan Tinggi, Jurusan, dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah 12-16 poin. Contoh Lampiran 1. 2. Halaman Prasyarat Gelar
5
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul depan. Halaman kedua, Halaman Prasyarat Gelar, yang isinya memuat: (1) judul skripsi secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital, (2) teks Skripsi diajukan kepada (…. Nama PT) untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana …. , (3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari nama dan NIM, (4) nama lengkap Perguruan Tinggi, termasuk jurusan diketik dengan huruf kapital , (5) bulan (diketik diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama) dan tahun lulus ujian. Contoh Lampiran 2. 3. Halaman Persetujuan Pembimbing Halaman persetujuan pembimbing skripsi, berisi hal-hal yang dicantumkan dalam persetujuan pembimbing adalah: (1) teks Skrisi oleh … ini telah disetujui untuk diuji, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) Pembimbing. Contoh Lampiran 3.
4. Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi Halaman Pengesagan Setelah Lulus Ujian dan Revisi, berisi pengesahan skripsi oleh para penguji, ketua jurusan dan pimpinan perguruan tinggi. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan-tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP dari masing-masing tim penguji dan ketua jurusan. Contoh Lampiran 4. 5. Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi Halaman pernyataan orisinalitas Skripsi memuat ketegasan peneliti bahwa naskah Skripsi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya dan berbahasa Indonesia. Contoh Lampiran 5. 6. Halaman Abstrak Kata abstrak ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi, ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh disingkat), nama Perguruan Tinggi, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing lengkap dengan gelar akademiknya.
6
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistim informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul skripsi beserta abstraknya dengan mudah. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi, yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi)dan panjangnya tidak lebih dari 250 kata. Contoh Lampiran 6. 7. Halaman Kata Pengantar Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan skripsi. Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kertas A4 210 X 297 mm. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang. Contoh Lampiran 7. 8. Daftar Isi Di halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi. Contoh Lampiran 8. 9. Daftar Tabel Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh Lampiran 9.
7
10. Daftar Gambar Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh Lampiran 10. 11. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampian, serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lain nya diberi jarak dua spasi. Contoh Lampiran 11.
Bagian inti dari skripsi terdiri dari enam bab, yaitu : BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
: PENDAHULUAN : KAJIAN PUSTAKA : METODE PENELITIAN : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN : PENUTUP
B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab I
BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat: 1. 2. 3. 4.
Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
PENJELASAN Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : 1. Latar Belakang Masalah Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil
8
penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman-pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabelvariabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: (1) Apakah Terdapat Hubungan Antara Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya?. (2) Apakah Terdapat Hubungan Antara Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya?. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: (1) Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Kemampuan Kerja terhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya. (2) Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya. Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana besarnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 4. Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan manfaat penelitian, terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi:
9
4.1. Manfaat Teoritis Diuraikan tentang harapan dari peneliti tentang memperkuat/mendukung suatu teori atau menolak teori yang telah dibangun oleh peneliti. Contoh: (1) teori hubungan antara kemampuan kerja dengan kinerja pegawai. (2) teori hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung (1) teori hubungan antara kemampuan kerja dengan kinerja pegawai. (2) teori hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai. 4.2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti b. Bagi pengambil kebijakan c. Bagi instansi atau perusahaan yang dijadikan obyek penelitian d. Bagi Perguruan Tinggi-nya. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab II
BAB II: KAJIAN PUSTAKA Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab kajian pustaka paling tidak mencakup: A Hasil Penelitian Terdahulu B. Kajian Teori 1. Nama variabel dependen 2. Nama variabel independen 1 3. Nama variabel independen 2 C. Pengaruh Antar Variabel D. Kerangka Konseptual E. Hipotesis Penelitian PENJELASAN Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : A. Hasil Penelitian Terdahulu Pada bab kajian pustaka diuraikan teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat dalam skripsi serta kerangka pemikiran atau kerangka konseptual. Bab ini tidak sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi, dan paradigma secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber, tetapi merupakan hasil olahan dari berbagai hal di atas yang kemudian
10
ditarik benang merahnya. Uraian yang ada di hasil penelitian terdahulu ini diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah tentang perumusan metode dan arah penelitian serta pemecahan masalah. Kajian hasil penelitian terdahulu hendaknya ada relevansinya dengan variabelvariabel penelitian yang akan dilaksanakan. Relevansi, berarti adanya korelasi atau pengaruh yang sama antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian terdahulu dengan variabel-variabel penelitian yang akan dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif mempunyai tujuan untuk menguji dan menverifikasi teori, meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan dalam penemuan penelitian yang dilakukan.
B. Kajian Teori Kajian pustaka
memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang obyek
(variabel) yang diteliti. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan kajian teori yang mendalam. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti; buku teks, jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria yakni: (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, seorang peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitan nya dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini variabel-variabel yang dijadikan obyek.
C. Pengaruh Antar Variabel Kajian pustaka terutama ditekankan pada teori-teori yang menjadi landasan variabelvariabel penelitian. Hal ini berarti bahwa perlunya mengkaji teori-teori setiap variabelvariabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
11
D. Kerangka Konseptual Pada bagian ini berisi penjelasan tentang pandangan, atau kerangka berpikir atau kerangka konseptual penelitian yang digunakan peneliti berdasarkan teori-teori yang dikaji. Kerangka pemikiran ini bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis hubungan antara konsep dan variable yang digunakan melalui gambar.
E. Hipotesis Penelitian Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawab sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti. Selanjutnya berdasar teori yang telah dibangun dirumuskan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) baik secara simultan maupun secara parsial.
D. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab III
BAB III : METODE PENELITIAN Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak mencakup: 1. 2. 3. 4.
Rancangan Penelitian Identifikasi variabel Definisi Operasional Populasi dan Sampel 4.1. Populasi 4.2. Sampel 5. Metode Pengumpulan Data 5.1. Teknik Pengumpulan Data 5.2. Teknik Pengembangan Instrumen (Bagi yang menggunakan angket) 5.3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (Yang menggunakan angket) 6. Teknik Analisis Data 6.1. Uji Asumsi Klasik 6.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi 6.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi 6.4. Persamaan Model Regresi PENJELASAN Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
12
1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei, atau penelitian historis, korelasional, dan komparatif kausal. Disamping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Rancangan penelitian pada penelitian kuantitatif dengan data diskriptif numerik adalah survei (survey) (Creswell,2003: 153). Tergolong survei karena penelitian ini bertujuan untuk membuat generalisasi yang ditarik dari sampel tentang beberapa karakteristik, sikap atau perilaku dari populasi (Hasan, 1990). Secara umum penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antar variabel. Diuraikan juga bahwa jenis penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research) yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependen. Jenis penelitian ini tergolong jenis asosiatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk melihat hubungan atau pengaruh antara dua variabel, seberapa besar hubungan itu serta bagaimana arah hubungan tersebut positif atau negatif. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang hubungan antar variabel yang telah dirancang dalam desain penelitian. 2. Identifikasi variabel Dirinci variabel mana yang masuk variabel dependen (variabel tergantung) dan variabel-variabel mana yang masuk variabel independen (variabel bebas), dan tetapkan notasi yang digunakan. 3. Definisi operasional Definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya makna penegasan istilah tidak diberikan. Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.
13
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Disamping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain. 4. Populasi dan Sampel Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, digunakan istilah subyek penelitian. Dalam survai, sumber data lazim disebut responden, dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subyek tergantung pada cara pengambilan datanya. Penjelasan mengenai populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dapam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Jadi yang dibahas dalam bagian Populasi dan Sampel adalah: a. Identifikasi dan batasan-batasn tentang populasi atau subyek penelitian b. Prosedur dan teknik pengambilan sampel c. Besarnya sampel yang telah ditetapkan. 4.1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditentukan (Nasir, 1988). Lin (1960), populasi adalah keseluruhan kelompok orang yang memiliki kriteria tertentu sesuai dengan perhatian peneliti. Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. Dengan demikian populasi adalah kumpulan dari individu atau keseluruhan kelompok orang yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. 4.2. Sampel
14
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti karakteristiknya. Sampel penelitian sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 1998). Besarnya jumlah sampel yang diambil dari populasi dalam penelitian tidak ada ketentuan baku ataupun rumusan yang pasti. Hanya saja semakin besar penggunaan sampel dalam suatu penelitian akan semakin baik (Borg & Gall, 1983). Pada penelitian (SDM/sikap/perilaku) besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus dari Slovin (http://www.infogigi.com/Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie, 2010). Misal :
n =
N 1 Nd 2
Di mana : n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi
d
= persentase kesalahan yang ditoleransi 5%
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini hendaknya menggunakan metode proporsionate random sampling karena dengan cara acak atau random sampling secara proporsional memberikan kesempatan yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Berbeda dengan penelitian keuangan dengan data numerik, pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:115). Hendaknya pengambilan sampel ditentukan atas dasar kriteria-kriteria : (1) Perusahaan tidak mengalami kerugian, (2) Laporan keuangannya lengkap, (3) Perusahaan membagikan deviden minimal 2 (dua) tahun terakhir. 5. Metode Pengumpulan Data 5.1. Teknik Pengumpulan Data Jelaskan sumber data apakah dengan menggunakan angket (instrumen) atau tidak. Yang penelitian keuangan dari ICMD. Primer atau sekunder. Misal untuk penel SDM/Sikap/Perilaku : Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket (instrumen penelitian) yang ditujukan kepada responden untuk diisi sesuai dengan item pertanyaan atau pernyataan, sesudah itu baru dipaparkan prosedur pengembangan instrumen. Instrumen yang baik adalah harus memenuhi persyaratan tingkat validitas dan realibilitasnya. Dilihat dari jenis dan sumber data yang digunakan adalah data interval, yang dinyatakan dalam angka-angka mulai dari skala yang terkecil sampai dengan yang terbesar
15
dan mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan sumber data yang diperlukan merupakan data primer, dan data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. 5.2. Teknik Pengembangan Instrumen (bila ada) Misal untuk penel SDM/Sikap/Perilaku : Pada penelitian ini penyusunan instrumen menekankan pada pengukuran sikap yang berbentuk skala sikap. Skala sikap yang digunakan pada penelitian ini ialah skala Likert. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau pernyataan yang dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau rangking kemudian dijadikan skala interval. Jawaban setiap instrumen menggunakan skor, skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Bentuk pertanyaan atau pernyataan setiap item dan skornya adalah sebagai berikut : Pernyataan/Pernyataan
Skor
a. Sangat Setuju/Sangat Puas/Sangat Baik/Sangat Selalu
:5
b. Setuju/Puas/Baik/Selalu
:4
c. Netral/Cukup Puas/Kurang Baik/Cukup Kadang-kadang
:3
d. Tidak Setuju/Kurang Puas/Tidak Baik/Tidak Pernah
:2
e. Sangat Tdk Setuju/Sangat Tdk Puas/Sangat Baik/Sangat Tdk Pernah
:1
Penyusunan pengembangan instrumen didasarkan pada variabel, indikator, dan nomor item 5.3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (bila ada) Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan ahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabelitas. Validitas (keabsahan) instrumen menunjukkan kemampuan instrumen penelitian mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur. Sedang reliabelitas (keandalan) instrumen menunjukkan keajegan, kemantapan atau kekonsistenan suatu instrumen penelitian mengukur apa yang diukur. Dalam praktek penelitian, dari sekian metode yang ada pada umumnya para peneliti biasa menggunakan korelasi item-total (item-total correlation) dan atau korelasi item total
16
dikorelasi (corrected item-total correlation) sebagai statistik uji validitas. Sedang pengujian reliabelitas, para peneliti biasa menggunakan koeffisien alpha Cronbach. Pengujian validitas dengan software SPSS 20.0 for windows menggunakan nilai r hasil Corrected Item-Total Correlation. Nilai r tabel uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5% (P = 0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha - Cronbach. Standar yang digunakan adalah dengan membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Menurut Santoso (2001), apabila alpha hitung > r tabel dan bernilai positif, maka instrumen disebut reliabel. Santosa (2005) mengatakan bahwa suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60. 6. Teknik Analisis Data Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Dalam
statistik
inferensial
terdapat
statistik
parametrik
dan
statistin
nonparametrik. Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi). Apabila dalam analisis menggunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows. 6.1. Uji Asumsi Klasik Model regresi berganda dikatakan sebagai model yang baik, jika memenuhi asumsi normalitas data, dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskesdastisitas. Uji multikolineritas, diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Apabila terjadi kemiripan akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Cara mendeteksinya jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dikatakan terbebas dari multikolineritas.
17
Uji Autokorelasi, bertujuan untuk mengetahui apa ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (еt) pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya (еt-1). Cara mudah untuk mengetahuinya dengan uji Durbin Watson. Uji Heteroskesdastisitas, untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara mudah untuk mendeteksinya yaitu dilihat dari pola gambar Scatterplot yang menyatakan jika : (1) titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. (2) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. (3) penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 6.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi Koefisien determinasi ( R2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi berganda terletak di Model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,50 atau 50%. Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Pedoman yang digunakan untuk menerima tau menolak hipotesis: 1. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig < level of significant (5%). 2. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig > level of significant (5%). F tabel dihitung dengan cara df1 = k – 1 , df2 = n – k , k adalah jumlah variabel dependen dan independen. 6.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig < level of significant (5%). 2. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig > level of significant (5%). t-tabel dihitung dengan cara df1 = k – 1 , df2 – k , k adalah jumlah variabel. 6.4. Persamaan Model Regresi 18
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Model persamaan regresi berganda dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + .... βnXn + е Linieritas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda, karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Suatu model regresi berganda dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas data (baik secara individu maupun model), bebas dari asumsi klasik statistik multikolineritas, autokorelasi, heteroskesdastisitas.
E. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab IV
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab hasil penelitian dan pembahasan paling tidak mencakup: 1. Deskripsi Data Penelitian 1.1. Deskripsi Proses Pengumpulan Data 1.2. Deskripsi Variabel Penelitian 2.. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 2.1. Uji Asumsi Klasik 2.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi 2.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi 2.4. Persamaan Model Regresi 3. Pembahasan PENJELASAN Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : 1. Deskripsi Data Penelitian Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti destribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian. 2. Analis Data Dan Pengujian Hipotesis Materi yang disajikan dalam analisis data dan pengujian hipotesis pada bab ini adalah menghasilkan temuan-temuan yang penting dari variabel-variabel yang diteliti dan hendaknya
19
dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila diperlukan). Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi peneliti). Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik.
3. Pembahasan Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam Bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian. Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpul kan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang mendukung hasil penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan akan justru lebih menarik jika di dalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama 20
peneliti mampu memberikan penjelasan teoritis ataupun metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat.
F. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Bab V
BAB V : KESIMPULAN Pada Bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran-saran. 1. Kesimpulan 2. Saran-saran PENJELASAN Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : 1. Kesimpulan Isi kesimpulan
penelitian lebih bersifat konseptual dan seharusnya terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terkait secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap di Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara. 2. Saran-saran Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional, artinya jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Di samping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintahan ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
21
G. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir BAGIAN AKHIR Hal-hal yang perlu dimasukan ke dalam bagian ini adalah yang mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian inti. Pada bagian akhir ini termuat : Daftar Rujukan Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran-lampiran Riwayat Hidup PENJELASAN Rincian isi dari masing-masing bagian akhir diuraikan sebagai berikut : 1. Daftar Rujukan Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan akan di bahas sendiri. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks. Untuk skripsi, daftar pustakan yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks, sehingga istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar pustaka. Contoh daftar rujukan dapat dilihat pada lampiran 12. 2. Pernyataan Keaslian Tulisan Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada Lampiran 13. 3. Lampiran-Lampiran Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang 22
digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatanna, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka arab. 4. Riwayat Hidup Riwayat hidup penulis hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam daftar riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman pribadi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar atau menengah. Bagi yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/isteri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada Lampiran 14.
23
BAB III SISTIMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna dari sudut pandang subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Ciri-ciri penelitian kualitatif
tersebut mewarnai sifat dan bentuk
laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, obyek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yang tercermin dalam fokus penelitian. Gaya penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal. Gaya penulisan dapat bersifat formal, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspekaspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta contoh-contoh dari data. Laporan bergaya informal, misalnya berisi paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan kesimpulan. Isi sistimatika skripsi sebagai laporan hasil penelitian kualiitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut: 3.1. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : 1. Halaman Sampul Depan 2. Halaman Prasyarat Gelar 3. Halaman Persetujuan Pembimbing 4. Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi 5. Halaman Penetapan Penguji 6. Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi 7. Abstrak 8. Halaman Ucapan Terima Kasih 9. Daftar isi 10. Daftar Tabel 11. Daftar Gambar 12. Daftar Lampiran 24
3.2 Bagian Inti Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN Bab II Metode Penelitian Bab III Paparan Data dan Temuan Penelitian Bab IV Pembahasan Bab V Penutup 3.3. Bagian Akhir Pada bagian akhir ini termuat : Daftar Rujukan Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran-lampiran Riwayat Hidup Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari tiga alternatif format berikut. Alternatif 1, alternatif 2, dan alternatif 3 (format bebas). Alternatif 1 (Format tetap 1) BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang B. Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Kajian Pustaka E. Kegunaan Penelitian BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Kehadiran Peneliti C. Lokasi Penelitian D. Sumber Data E. Prosedur Pengumpulan Data F. Analisis Data G. Pengecekan Keabsahan Temuan H. Tahap-tahap Penelitian BAB III PAPARAN DATA BAB IV PEMBAHSAN BAB V PENUTUP Alternatif 2 ( Format Tetap 2) BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian 25
BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN PENUTUP
Alternatif 3 ( Format Tetap 3) BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.
Konteks Penelitian atau Latar Belakang Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Metode Penelitian Kajian Pustaka
BAB II (Bab ini dan seterusnya memuat hasil-hasil penelitian yang diperoleh. Judul dan isi masing-masing bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitian, termasuk pembahasannya.) Bagian inti dari skripsi hasil penelitian kualitatif diakhiri dengan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Bagian Akhir Pada bagian akhir ini memuat: Daftar Rujukan Lampiran-lampiran A. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Awal Unsur-unsur yang harus ada pada bagian awal skripsi hasil penelitian kualitati sama dengan isi bagian awal skripsi hasil penelitian kuantitatif. Susunan unsurunsur tersebut dan isi uraiannya juga sama. Contoh Lampiran 1-11. B. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Inti Untuk alternatif 1, isi bagian inti dapat dijelaskan sebagai berikut: Konteks Penelitian (Latar Belakang) Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
26
Fokus Penelitian Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap atau digali dalam penelitia ini. Apabila diguna kan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan- pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini dajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan. Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan dilapangan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan. Kajian Pustaka Kajian pustakan dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu kajian pustaka juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran kajian pustakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori. Kegunaan Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
27
Bab II Metode Penelitian Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatis, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritik yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomeno-logis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermene- utik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas. Kehadiran Peneliti Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula diguna kan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Disamping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan. Lokasi Penelitian Uraian lokasi diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program dan suasana seharihari. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja disitu, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci. Sumber Data Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan,
28
bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subyek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subyek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling). Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subyek, informan, dan waktu. Prosedur Pengumpulan Data Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas artinya sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki idelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur rekaman diuraikan secara jelas. Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data. Analisis Data Pada bagian analsisi data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis teksomonis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dajam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika. Pengecekan Keabsahan Temuan Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di 29
lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (mengguna kan beberapa sumber, metode, peneliti teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat tidaknya dikonfirmasi kan kepada sumbernya (confirmability). Tahap-tahap Penelitian Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
Bab III Paparan data dan Temuan Penelitian Bab ini memuat tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam bab II. Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan apa yang terjadi dan/atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya yang berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Disamping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistim klasifikasi, dan tipologi. Paparan data yang memuat informasi yang berasal dari pengamatan dan wawancara yang dianggap menonjol dapat dilihat pada contoh berikut.
Contoh 1 Paparan informasi dari wawancara Masyarakat di desa Pandansari Lor memiliki tradisi gotong-royong yang kuat, antara lain dilaksanakannya “mingguan” dan “gugur gunung” yang dipimpin oleh pamong desa. Hal ini diceritakan oleh Pak Marso, seorang tokoh masyarakat setempat yang juga salah satu keturunan ketujuh dari “Bedah Krawang” di desa ini sebagai berikut. “Mingguan” yang dilaksanakan tanpa upah untuk kepentingan desa
diwajibkan bagi
pemilik tanah gogol tiap minggu untuk memperbaiki tempat-tempat seperti jalan, sungai atau kuburan. Sedangkan “gurur gunung” berlaku untuk semua penduduk di desa ini. “Mingguan” dan “gugur gunung” telah dilaksanakan secara turun-temurun sejak merdeka. Dari keterangan Pak Marso ini dapat disimpulkan bahwa ikatan sosial warga desa Pandansari Lor kuat sekali dan sudah mengakar cukup lama.
30
Contoh 2 Paparan Informasi dari Pengamatan Pengaturan tempat duduk yang terpisah juga terjadi ketika dilaksanakan pengajian di rumah Pak Ikhsan. Berikut ini petikan catatan lapangan yang menggambarkan suasana tersebut. Semua jamaah sedang duduk di ruang tamu dan ruang keluarga, di atas permadani. Ibuibu yang sebagian adalah istri-istri dosen menempati ruang tengah, dekat kamar tidur. Ada sembilan orang ibu yang duduk di tempat itu. Dengan demikian terdapat norma yang ketat di daerah ini, khususnya yang menyangkut pergaulan antara pria dan wanita.
Bab IV Pembahasan Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap di lapangan (grounded theory).
Bab V Penutup Penutup memuat temuan pokok atau kesimpulan, implikasi dan tindak lanjut penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan “makna” temuan-temuan tersebut.
C. Isi Sistimatika Skripsi Bagian Akhir Daftar Rujukan Bahan Pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustakan yang disebutkan dalam skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
31
teks dalam teks. Untuk skripsi, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks, sehingga istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar pustaka. Lampiran-lampiran Berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting saja, misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, ringkasan rekaman pengumpulan data (catatan observasi, transkrip wawancara, dan rekaman dokumentasi), foto-foto lapangan dan dokumen-dokumen lain yang relevan. Untuk mempermudah pemanfaatannya setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka arab.
32
BAB IV CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
A. Cara Merujuk. Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebut kan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
B. Cara Merujuk Kutipan Langsung Kutipan Kurang dari 40 Kata Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“ …”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut. Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu. Contoh: Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman. Contoh: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123). Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘ …’). Contoh: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
33
Kutipan 40 Kata atau Lebih Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. Contoh: Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut: The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh: “Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278). Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh: “Gerak manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang pola, dan menggambar” (Asim, 1995:315). C. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut yang nama penulis disebut terpadu dalam teks. Contoh: Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik dari pada mahasiswa tahun keempat. 34
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Contoh: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13). D. Cara Menulis Daftar Rujukan Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam Daftar Rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung dari jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Rujukan dari Buku Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua(:) . Contoh: Strunk, W.Jr. & White,E.B. 1979. The Elements of Style (3rd ed). New York: Macmillan. Dekker,N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satusatunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG. Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
35
Contoh: Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta,GA: Carrer Ladder Clearinghouse. E. Rujukan Dari Buku Yang Berisi Kumpulan Artikel (AdaEditornya). Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh: Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger. Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
F. Rujukan Dari Artikel Dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya) Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul
Artikel
ditulis tanpa cetak miring. Nama Editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh: Hartley,J.T., Harker, J.O.&Walsh,D.A.1980. Contemporary Issues and New Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W.Poon (Ed.). Aging in the 1980s: Psychological Issues (hlm.230-252). Washington,D.C.:American Psychological Association. Hasan,M.Z.1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. G. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulisdengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
36
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh: Hanafi,A.1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1(1):33-47. H. Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal Dari CD-ROM Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung. Contoh:
Krashen,S., Long,M.&Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM:TESOL Quarterly Digital, 1997). I. Rujukan Dari Artikel Dalam Majalah Atau Koran. Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh: Gardner,H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76. Suryadarma,S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV(4): 46-48. Huda,M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm.6. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.. Contoh: Jawa Pos. 22 April, 2009. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm.3.
37
Rujukan dari Koran Tanpa Penulis Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.. Contoh: Jawa Pos. 22 April, 2009. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm.3. J. Rujukan Dari Lembaga Yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat
penerbitan, dan nama lembaga yang
bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan. K. Rujukan Berupa Karya Terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh: Ary, D., Jacobs, L.C.& Razavieh,A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha nasional. L. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, Atau Desertasi Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh:
38
Pangaribuan,T. 2002. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. M. Rujukan Berupa Makalah Yang Disajikan Dalam Seminar, Penataran, Atau Lokakarya Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh: Huda,N.2001. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian Universitas Negeri Malang, Malang 12 Juli. Karim,Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September. N. Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:
Hitchcock,S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online), (http://journal.esc.soton.ac.uk/ survey/survey.html, diakses 12 Juni 2006. O. Rujukan Dari Internet Berupa Artikel Dari Jurnal Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:
39
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol.3, No.1. (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses, 12 Februari 1997). Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No.4, (http://www.malang.ac.id, diakses 2o Januari 2000).
P. Rujukan Dari Internet Bahan Diskusi Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diskhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Wlson,D. 20 November 1995, Summary of Citing Internet Sites, NETTRAIN Discussion List, (Online), (
[email protected], diakses 22 November 1995). Q. Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). Contoh: Davis, A. (a.
[email protected]). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. Email kepada Alison Hunter (
[email protected]). Naga, dali S. (
[email protected]). 1 Oktober 2008. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Mohammad Usman (
[email protected]). R. PENCETAAN DAN PENJILIDAN Pencetaan Kertas yang digunakan adalah HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7cm) 80 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm tepi kiri dan 3 cm tepi atas, bawah dan kanan kertas (lihat lampiran 15). Jenis huruf (font) yang digunakan Times New Roman, dengan ukuran huruf sebagai berikut: 12 poin: judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran dan daftar rujukan. 10 poin: kutipan blok, abstrak, judul tabel, judul bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/gambar.
40
Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic: 26 poin: judul bab 18 poin: judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul gambar, dan judul indeks.
Modus huruf Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garisbawah (under-line) sebagai berikut. Huruf normal ● teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan,
lampiran.
Huruf miring (italic) ●
kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
●
istilah yang belum lazim
● bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal, tetapi boleh italic-bold) ● contoh yang disajikan pada teks utama ● judul subbab peringkat 4 pada alternatif pertama ● judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar rujukan. Huruf tebal (bold) ● judul bab ● judul subbab ● bagian penting dari suatu contoh dalam kalimat dicetak bold-italic Spasi Antar baris. Dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketikan. Jarak antara akhirjudul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi. Jarak antara 1 macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2 spasi). Antar kata. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan maksimam sama dengan ukuran satu huruf.
41
Tepi kanan boleh rata (full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap diupayakan spasi antar kata cukup rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, kata yang terletak dipinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hyphenation diaktifka:on) mengikuti kaidah bahasa indonesia yang baku. Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan kurang rapat. Salah Spasi dan
antarkata
pada
menyulitkan untuk
sehingga
tidak
tampak
teks
ini
terlalu
dibaca. Spasi rapi dan
lebar antarkata
sehingga tidak tampak rapi teks
ini terlalu
lebar
menyulitkan untuk dibaca.
Benar Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah dibaca. Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah dibaca. Tanda Pisah dan Bulit Tanda pisah (dash) dalam huruf
proporsional (seperti Times New Roman) di
nyatakan dengan satu garis panjang (–), dan tidak boleh dinyatakan dalam 2 garis pendek (- -) seperti pada huruf Courier dan Prestige. Tanda pisah hendaknya rapat (tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan mengikutinya. Tanda butir nonhierarkhis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan, dan hendaknya dinyatakan dengan tanda bulit (berbentuk bulat atau persegi: ● dan ■). Perhatikan contoh berikut: Salah Semua pendekatan penelitian--kuantitatif dan kualitatif--perlu dikaji penerapannya. Bagian tersebut tertulis pada halaman 15--20. Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi: -
jenis
-
ukuran
-
bobot
Benar Semua pendekatan penelitian—kuantitatif dan kualiatatif—perlu dikaji penerapannya. Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20. Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi: ●
jenis
42
●
ukuran
●
bobot
Paragraf dan Penomoran Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong. Lambang-lambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan komputer hendaknya ditulis dengan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat. Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil di tengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup skripsi dengan menggunakan angka arab disudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Penjilidan Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini hanya berlaku untuk skripsi. Skripsi harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid sebanyak 4 eksemplar (1 eks untuk jurusan, 1 eks untuk perpustakaan, 1 eks untuk penulis, dan 1 eks untuk pembimbing). Halaman sampul harus dicetak dengan tinta warna hitam di atas dasar kertas sampul warna kuning. S. PETUNJUK PRAKTIS TEKNIK PENULISAN Berikut ini disajikan beberapa petunjuk praktis teknik penulisan secara ringkas Hal-hal yang perlu diperhatikan ● Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum atau sesu-dahnya. ● Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan pada halaman yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau gambar dalam teks menggunakan kata Tabel … atau Gambar … (diberi nomor sebagai identitas). ● Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya. ● Tempatkanlah nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali alaman pertama setiap bab dan halaman Bagian Awal. Nomor halaman awal bab dan Bagian Awal ditulis di tengah bagian bawah halaman.
43
● Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun penulis yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan dalam teks. ● Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau disingkat asal dilakukan secara konsisten dalam satu daftar rujukan. ● Daftar rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan dalam teks, dan semua sumber yang dikutip (secara langsung ataupun tidak langsung) harus ditulis dalam Daftar Rujukan. Hal-hal Yang Tidak Boleh Dilakukan ● Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir suatu bab. ● Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman) jika memang bisa ditempatkan pada halaman yang sama. ● Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda berakhirnya suatu bab. ● Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir halaman (kaki halaman). ● Rincian tidak boleh menggunakan tanda kurung (-), tetapi menggunakan tanda bulit (● atau ■). Ukuran besar-kecilnya bulit yang digunakan disesuaikan dengan ukuran huruf yang digunakan. Bulit diletakkan di tepi kiri, terpisah satu ketukan dengan huruf yang mengikutinya. Rincian dengan menggunakan angka hanya diperbolehkan jika mengandung pengertian langkah-langkah atau prosedur. ● Tidak boleh menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan. ● Daftar rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman akhir setiap bab. Daftar Rujukan hanya boleh ditempatkan setelah bab terakhir dan sebelum lampiran-lampiran (jika ada).
44
BAB V PENGGUNAAN EJAAN YANG BENAR
A. Pedoman Umum Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (Surat Keputusan Mendiknas, Nomor 0543a/U/87, tanggal 9 September 1987). 1.Setiap kata baik kata dasar maupun kata jadian, ditulis terpisah dengan kata lainnya, kecuali kata yang tidak dapat berdiri sendiri (diberi garis bawah) Contoh: belajar, pascapanen, supranatural 2.Jarak antar kata dalam paparan hanya satu (1) ketukan dan tidak menambah jarak antar kata dalam rangka meratakan margin kanan karena margin kanan tidak harus rata lurus. 3.Setiap kata ditulis rapat, tidak ada jarak antar huruf dalam sebuah kata. Contoh yang salah: P E M B A H A S A N 4. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah penafsiran, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian antar unsurnya. Contoh: proses belajar-mengajar, buku sejarah-baru 5. Kata jadian berimbuhan gabung depan dan belakang ditulis serangkai. Contoh: dinonaktifkan, menomorduakan. 6. Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), ditulis rapat dengan huruf akhir dari kata yang mendahului. Contoh: Apa hasilnya? Perhatikan contoh berikut! Di antaranya: 7. Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), harus ada jarak (tempat kosong) satu ketukan. Contoh: Apa masalahnya, apa metodenya, dan apa temuannya? 8. Tanda petik ganda (“...”), petik tunggal („...‟), kurung ( ), diketik rapat dengan kata, frasa, kalimat yang diapit. Contoh: Ijasahnya masih “disekolahkan”., Penelitian DIP (Daftar Isian Proyek) sekarang tidak ada. 9. Tanda hubung (-), tanda pisah (), garis miring (/), diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya Contoh: Pelatihan dapat diikuti oleh mahasiswa wanita/pria. Pelatihan ini akan dilakukan berulang-ulang tiap semester.
45
10. Tanda perhitungan: =, +,-, x, :, <, >, ditulis dengan jarak satu ketukan (spasi) dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya. Contoh: 2 + 2 = 4; 2 < 5; 5 + 5–3 = 7 11. Tepi kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya. Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan. 12. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa serta tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contoh: bangsa Indonesia (bukan Bangsa Indonesia). Peringantan Hari Kartini jatuh pada hari Kamis. 13. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama khas geografi. Contoh: Danau Sentani, Afrika Selatan, Jalan Surabaya. 14. Huruf miring digunakan (1) untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, atau frasa; dan (2) untuk menuliskan istilah asing/daerah. Contoh: Islam adalah way of life bagi umat Nabi Muhamad SAW. 15.Kata hubung antarkalimat diikuti koma. Contoh: Oleh karena itu, ........... Dengan demikian, ......... 16. Koma dipakai memisahkan kalimat setara yang didahului oleh kata-kata: tetapi, melainkan, namun, padahal, sedangkan, dan yaitu. Contoh: Penelitian ini sederhana, tetapi sangat rumit pengambilan datanya. Instrumen penelitian ini ada dua, yaitu angket dan tes. 16. Koma dipakai memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, jika anak kalimat mendahului induk kalimat. Contoh: Sejak ibunya meninggal, dia tampak murung.
B. Penggunaan Bahasa Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas.Setiap paragaf berisi satu ide pokok penulis yang biasanya dikemukakan pada kalimat pertama. Oleh karena itu, sebaiknya kalimat pertama setiap paragaf tidak dimulai dengan kutipan (langsung atau tidak langsung) untuk menghindari kesan bahwa ide pokok dalam paragaf tersebut bukanlah ide pokok penulis tetapi ide pokok orang lain. Hindari penggunaan kata-kata seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami
46
atau saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya dugunakan sesedikit mungkin. C. Penulisan Tanda Baca Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan adalah: Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Tidak Baku
Baku
● Sampel dipilih secara rambang .
Sampel dipilih secara rambang.
● Data dianalisis dengan teknik korelasi ,
Data dianalisis dengan teknik korelasi,
Anova ,dan regresi berganda.
Anova, dan regresi berganda.
● … dengan teori ; kemudian …
… dengan teori; kemudian …
● … sebagai berikut :
… sebagai berikut:
● Hal itu tidak benar !
Hal itu tidak benar!
● Benarkah hal itu ?
Benarkan hal itu?
● Jumlahnya sekitar 20 %.
Jumlahnya sekitar 20%.
Tanda kutip (”…”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang diapit. Tidak Baku
Baku
● Kelima kelompok ” sepadan”.
Kelima kelompok ”sepadan”.
● Tes tersebut dianggap baku ( standardized ).
Tes yersebut dianggap baku (standardized)
Tanda hubng (-), tada pisah (-), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. Tidak Baku
Baku
● Tidak berbelit - belit.
Tidak berbelit-belit.
● Selama tahun 2012 - 2013
Selama tahun 2012-2013.
● Dia tidak / belum mengaku
Dia tidak/belum mengaku
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
47
Tidak Baku
Baku
● p=0,05
p = 0,05
● p>0,01
p > 0,01
● p<0,01
p < 0,01
● a+b=c
a + b= c
● 2:1=2
2 : 1= 2
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya. Tidak Baku
Baku
● Usman (2011 : 15) menyatakan
Usman (2011:15) menyatakan
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya. Tidak Baku
Baku
● Masalah ini perlu ditegas
Masalah ini perlu ditegas-
kan. ● Tidak dilakukan dengan membabi-buta.
kan. Tidak dilakukan dengan membabi-buta.
48
BAB VI TABEL DAN GAMBAR
A. Tabel Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, makan bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan Tabel … pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata ”Tabel” ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata ”Tabel” ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1. Contoh: Tabel 3.1: Validitas dan Reliabilitas: Kemampuan Kerja Item
Corrected Item-Total Correlation
r Tabel
Hasil
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
0,412 0,745 0,516 0,584 0,604 0,499
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliability Statistics Crombach’s Alpha: 0,846 Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel terletak pada Bab III nomor urut pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata tabel di atas atau tabel di bawah. Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan. Istilah49
istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis (horisontal) digunakan jika dipandang lebih mempermudah pembacaan tabel, tetapi garis vertikan di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan. Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak 3 spasi dari garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.
B. Gambar Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, chart, peta, sketsa, diagram, bagan, dan gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik. Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut. 1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel. 2. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual. 3. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi nilai penyajian data. 4. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri. 5. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar. 6. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah. 7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel.
Contoh: Harga jeruk turun dari Rp 6.000,- menjadi Rp. 4.500,- per kg nya. Sedang permintaannya naik dari 20 menjadi 140 kg. Secara grafik kurva permintaan dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1. 50
Gambar 3.1
Kurva Permintaan (Sumber: Usman, 2012:15)
51
Lampiran 1 : Contoh halaman sampul skripsi
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PDAM DI SURABAYA SKRIPSI
OLEH ARIF MASYHURI NIM 05.2.12345 JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA AGUSTUS 2013 52
Lampiran 2 : Contoh halaman prasyarat gelar
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PDAM DI SURABAYA
SKRIPSI Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Surabaya Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH ARIF MASYHURI NIM 05.2.12345 JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA AGUSTUS 2013 53
Lampiran 3 : Contoh halaman persetujuan pembimbing
Skripsi oleh Arif Masyhuri ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Surabaya, 1 Agustus 2013 Dosen Pembimbing
Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM. NIP. 19500326 198103 1 001
54
Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan Setelah Lulus Ujian dan Revisi
Skripsi oleh Arif Masyhuri ini telah dipertahankan di depan tim penguji skripsi pada tanggal 1 Agustus 2013
Surabaya, 1 Agustus 2013 Tim Penguji Ketua,
Anggota,
Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM. NIP. 19500326 198103 1 001
Dr.Drs.Hari Purwanto,SE.,MM. NIP. 195402241986061001
Mengetahui : STIE Widya Dharma Surabaya Ketua,
Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM NIP. 19500326 198103 1 001
55
Lampiran 5 : Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama
:
NIM
:
Judul Skripsi : ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan bukan hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau jiplakan (plagiarism) dari karya orang lain. 2. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar rujukan. 3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis Skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di STIE Widya Dharma Surabaya.
Surabaya,
, 20 ..
Yang membuat pernyataan,
Meterai Rp.6000,-
.......................................................................
56
Lampiran 6 : Contoh Halaman Abstrak ABSTRAK Masyhuri, Arif. 2012. Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai PDAM di Surabaya. Skripsi, Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Surabaya, Pembimbing: Dr.Drs.H. Mohammad Usman,SE.,MM. Kata kunci: kemampuan kerja, motivasi kerja, kinerja. Penelitian ini menganalisis pengaruh kemampuan kerja, motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Ditengarahi bahwa kemampuan kerja, motivasi kerja, dan kinerja pegawai PDAM Surabaya masih belum optimal. Permasalahan yang timbul adalah apakan kemampuan kerja pegawai, motivasi kerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai PDAM di Surabaya?. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kemampuan kerja dan motivasi kerja pegawai terhadap kinerja pegawai baik secara simultan maupun secara parsial. Rancangan penelitian adalah survey. Jenis penelitian termasuk explanatory research. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen. Sampel penelitian yang ditetapkan sebanyak 70 responden. Variabel-variabel kemampuan kerja, motivasi kerja, dan kinerja pegawai diukur dengan menggunakan skala Likert, dan data diperoleh dengan menyebarkan quesioner ke presponden Analisis data menggunakan analisis statistik model korelasi dan regresi berganda dengan bantuan Software SPSS for Windows. Untuk menguji setiap item pada setiap variabel telah dilakukan uji validitas dan realibilis instrumen. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara kemampuan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 0,80 atau 80% dan 0,20 atau 20% nya dipengaruhi oleh variabel lain. Setelah dilakukan uji F diperoleh angka F hitung > F Tabel dan Uji signifikansi bahwa p value sebesar 0,0001 < p yang ditetapkan sebesar 0,05 yang berarti signifikan. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa kemampuan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,80 atau 80%. Demikian juga bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,70 atau 70%. Setelah dilakukan uji t menunjukkan bahwa: 1. kemampuan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. T hitung 5,645 > T Tabel 2,15 dan p value 0,003 < dari 0,05 berarti signifikan. 2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,65 atau 65% Setelah dilakukan uji t menunjukkan bahwa: 1. motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. T hitung 5,215 > T Tabel 2,15 dan p value 0,001 < dari 0,05 berarti signifikan. Berarti secara parsial pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai lebih dominan dibanding dengan motivasi terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut misalnya pengaruh disiplin kerja, lingkungan kerja dan lain-lain terhadap kinerja pegawai.
57
Lampiran 7: Contoh Halaman Kata Pengantar KATA PENGANTAR
Al-Hamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufik, karunia dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya, salawat dan salam penulis do’akan kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir masa. Penulis sangat menyadari dan mengakui sejujurnya bahwa dalam menyelesaikan pendidikan Program Sarjana ini tidak berjalan sendiri, ada banyak pihak yang telah banyak membantu penulis baik dari aspek materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu pada kesempatan yang berbahagia ini, dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada: Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.selaku pembimbing sekaligus Ketua STIE Widya Dharma Surabaya dengan penuh kesabaran, kearifan dan ketulusan hati telah mengarahkan, membimbing, memberi suri tauladan tentang kehidupan dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Para Dosen Program Sarjana Jurusan Manajemen STIE Widya Dharma Surabaya, E.,MA. yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil dan selalu menjadi inspirasi dalam penulisan skripsi ini. Teman-teman Program Studi Manajemen angkatan tahun 2008 yang telah banyak membantu, memberi dorongan dan semangat sampai selesainya studi. Semoga segala bantuan yang diberikan dari berbagai pihak terhadap kesuksesan penulisan skripsi ini, mendapatkan ganjaran pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amiin. Terakhir, penulis mengakui bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekeliruan dan kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan. Surabaya,
Agustus 2013
Penulis
58
Lampiran 8: Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI
Isi
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................................ DAFTAR ISI .......................................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................................. DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ B. Tujuan Penelitian ................................................................................. C. Kegunaan Penelitian .............................................................................
vi x xii xiv xvi
1 5 8 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................... B. Kajian Teori ........................................................................................... 1. Kinerja Pegawai ................................................................................. 2. Kemampuan Kerja ............................................................................. 3. Motivasi Kerja .................................................................................... 4. Kinerja Pegawai ................................................................................... C. Pengaruh Antar Variabel ......................................................................... D. Kerangka Konseptual ............................................................................. E. Hipotesis ..................................................................................................
17 18 19 23 28 38 39 42 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian …………………………………………………… B. Identifikasi variabel …………………………………………………….. C. Definisi Operasional ………………………………………..................... D. Populasi dan Sampel ……………………………………………………. 1. Populasi ……………………………………………………………….. 2. Sampel ………………………………………………………………… E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………… 1. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………. 2. Teknik Pengembangan Instrumen (Bagi yang menggunakan angket) .. 3. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen (Yang menggunakan angket) F. Teknik Analisis Data ……………………………………………………. 1. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………….. 2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi ………………… 3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi ……………………… 4. Persamaan Model Regresi …………………………………………….
44 45 46 47 48 49 50 52 53 54 55 56 57 58 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………….. 1.1.Deskripsi Proses Pengumpulan Data …………………………….. 1.2.Deskripsi Variabel Penelitian …………………………………….
60 61 62 59
2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ………………………………. 2.1. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………. 2.2. Uji Determinasi Dengan F-Test dan Uji Signifikansi …………… 2.3. Uji Parsial Dengan T-Test dan Uji Signifikansi ………………… 2.4. Persamaan Model Regresi ………………………………………. 3. Pembahasan ………………………………………………………….. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………. B. Saran-saran …………………………………………………………….
63 64 70 72 73 74
75 77
60
Lampiran 9: Contoh Daftar Tabel DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Keadaan Pegawai di PDAM Surabaya …………………………………………… 1.2 Keadaan Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan …………………......................... 4.3 dst.
45 55
61
Lampiran 10: Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1 Gambar Struktur Organisasi PDAM Surabaya ……………...................................... 4.2 Gambar Diagram Pencar ……………………………………................................... 4.3 Dst.
57 59
62
Lampiran 11: Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Data hasil penelitian ……………………………………………………………….. 2. Hasil Analisis SPSS ……………………………………………………………….. 3. dst.
57 58
63
Lampiran 12: Contoh Daftar Rujukan
DAFTAR RUJUKAN
Douglas, Evan J., (1987), Managerial Economics, Prenctice-Hall Inc., New Jersey, Engel, J.F., David T. Miniard and Roger D.Balckwell, 1994, Customer Behavior, 6 Th Edition, The Dryden Press. Kotler,P. (1994), Manajemen Pemasaran, Alih bahasa Ancella Anitawati Hermawan, edisi delapan , Salemba Empat, Jakarta. Singarimbun, Masri. Effendi. & Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Agus, 2005, Manajemen Personalia, www.mozila
64
Lampiran 13 : Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
:
NIM
:
Angkatan
: Tahun 20 …. / 20 ….
Jurusan/Program Studi
: Manajemen/Akuntansi*) / Manajemen Akuntansi*).
Jenjang Program
: Sarjana Strata Satu (S-1)
Alamat dan Nomor HP
:
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Surabaya, ………………………………. 20 …. Yang membuat pernyataan,
Meterai Rp.6000,-
………………………………………………… Nama terang mahasiswa
65
Lampiran 14: Contoh Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
Mohammad Usman dilahirkan di desa terpencil Desa Kunir Kabupaten Lumajang Jawa Timur pada tanggal 26 Maret 1950, anak kedua dari lima bersaudara, dari pasangan alm. Bapak H. Moh.Yasir dan Ihu Hj. Mutmainnah petani kecil yang semula tinggal di desa. Jenjang pendidikan yang ditempuh : 1. SR Negeri di Kunir/Lumajang, lulus tahun 1964. 2. SMP Negeri di Tempeh/Lumajang, lulus tahun 1967. 3. SMEA Negeri di Lumajang, lulus tahun 1970. 4. IKIP Negeri Surabaya, Jurusan Ekonomi Koperasi, Program S-1 lulus tahun 1980. 5. STIE Urip Sumoharjo Surabaya, Jurusan Manajemen, Program S-1 lulus tahun 1995. 6. Universitas Wijaya Putra Surabaya, Program Studi Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Keuangan, Program S-2 lulus tahun 2001. 7. Universitas Negeri Malang, Doktor (Dr) Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program S-3 lulus tahun 2011. Kariernya sebagai tenaga pengajar dimulai tahun 1981 jabatan Asisten Ahli Madya, tahun 1985 jabatan Asisten Ahli , tahun 1988 jabatan Lektor Muda /Lektor, tahun 1998 jabatan Lektor Madya/Lektor, tahun 2002 jabatan Lektor/Lektor Kepala, tahun 2004 jabatan Lektor Kep. Madya, tahun 2007 Lektor Kepala hingga sekarang. Karier dalam jabatan struktural; tahun 1981 sebagai Direktur APPS Surabaya, tahun 1986 sebagai Pembantu Rektor II IKIP Widya Dharma Surabaya, tahun 1990 sebagai Pembantu Rektor I IKIP Widya Dharma Surabaya, tahun 1995-2005 dua masa bakti sebagai Ketua STIE Widya Dharma Surabaya, tahun 2006-2010 sebagai Puket III STIE Widya Dharma Surabaya, tahun 2011 sebagai Puket I STIE Widya Dharma Surabaya, dan tahun 2012 sampai sekarang sebagai Ketua STIE Widya Dharma Surabaya. Tahun 1981, menikah dengan seorang guru Bahasa Inggris SMKN I Surabaya yang bernama Dra.Endang Tjiptaning Rum asal Kediri, dan sampai sekarang telah dikaruniahi 3 (tiga) orang anak yaitu: Nur Hidayati Murtiningrum (lulus S2 Magister Akuntansi UNAIR), Retno Utami Handayani ( Menyelesaikan S2 Magister Informasi ITS), dan Ahmad Arif Masyhuri ( Sedang menyelesaikan S2 Magister Akuntansi UNAIR). Surabaya, 01 Agustus 2013 Yang menyatakan, Ttd. Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM. NIP. 19500326 198103 1 001
66
Lampiran 15: Contoh Ukuran Bidang Pengetikan
● Tempat No. hal.
3 cm 1 cm 4 cm
Batas bidang pengetikan
3 cm
1 cm 3 cm
●
Tempat no. hal. bab baru 67