Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STRATA 1 (S1)
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
i
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara Cetakan : Pertama – April 2015 Penyusun :
KH. Noor Rohman Fauzan, B.Ed. M.A. (Pengarah) Drs. Achmad Slamet, M.S.I. (Ketua) Abdul Wahab, S.Sos.I., M.S.I. (Sekretaris) Nor Soleh, S.H.I (Anggota)
Diterbitkan oleh : Lembaga Penerbitan An-Nida Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara Jl. Taman Siswa No. 09 Tahunan Jepara Telp. Fax. +6291-593132 e-Mail :
[email protected] Website : www.dakwah.unisnu.ac.id
ii
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA Dengan rahmat dan taufiq Allah SWT, pedoman penulisan skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara dapat diterbitkan untuk pertama kali sejak perubahan INISNU menjadi UNISNU. Penerbitan pedoman ini didasari pertimbangan agar penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dapat memenuhi standar penulisan karya ilmiah. Ide atau hasil penelitian yang bagus harus disesuaikan dengan kaidah yang benar. Sebagai sebuah pedoman, buku ini tentu memiliki keterbatasan, karena itu mahasiswa dalam menulis skripsi dituntut untuk berkomunikasi dengan para pembimbing. Demikian juga sebaliknya, pembimbing diharapkan memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa dengan merujuk pada pedoman yang sudah ditetapkan sehingga perbedaan-perbedaan penulisan skripsi antara mahasiswa dan pembimbing serta antara pembimbing dan penguji dapat diminimalkan. Melalui pengantar ini, saya memberikan apresiasi kepada semua tim penyusun yang telah bekerja keras dalam mengakomodasi dan memformulasikan keragaman ide yang berkembang di lingkungan sivitas akademika lembaga ini. Semoga hasil jerih payah mereka, dapat bermanfaat bagi upaya pengembangan akademik para umumnya dan kualitas skripsi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada khususnya. Buku ini diharapkan bisa digunakan sebagai dasar penulisan skripsi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sejak diterbitkannya. Kami menyadari, bahwa kerja intelektual tidak pernah sempurna. Oleh karena itu, saran dan pendapat yang konstruktif akan dengan senang hati dihargai, demi perbaikan dan penyempurnaan pedoman ini. Semoga bermanfaat. Amin. Jepara, April 2015 Dekan, KH. Noor Rohman Fz., B.Ed., M.A. NIY. 2 541011 04 035
iii
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
PENGANTAR PENYUSUN Alhamdulillah, buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara ini telah dapat diterbitkan. Buku ini menjadi acuan/pegangan bagi sivitas akademika di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara, khususnya mahasiswa program S.1. buku ini berisi prosedur dan tata cara penyusunan skripsi yang harus ditulis untuk menyelesaikan studinya. Keilmiahan karya tulis tidak hanya dinilai dari substansi isi kajiannya tapi juga aspek teknis. Karena itu, penulisan skripsi sebagai karya tulis ilmiah harus didasarkan pada ketentuan teknis bahasa dan tata tulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009. Skripsi yang ditulis dengan bahasa asing (Arab/Inggris) harap disesuaikan. Buku pedoman ini ditulis secara ringkas namun diupayakan bisa memenuhi kebutuhan praktis dalam penyusunan skripsi. Karena itu, mahasiswa tetap dituntut membaca dan memenuhi metodologi (ilmu tentang cara melaksanakan) penelitian di bidang dakwah dan komunikasi. Tanpa pemahaman mendalam dan komprehensif tentang metodologi pelaksanaan penelitian tidak bisa menghasilkan produk yang akurat sesuai kondisi yang sesungguhnya. Hal-hal praktis yang dijelaskan dalam pedoman ini hanya penunjang, bukan yang utama. Akan tetapi tanpa ilmu penunjang dalam buku pedoman ini sangat mungkin perancangan dan pelaksanaan penelitian dan penulsian laporannya yang berupa skripsi akan mengalamikendala dan kesulitan. Kehadiran buku pedoman ini menjadi sangat penting artinya bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara untuk kelancaran penyelesaian tugas dan keragaman format skripsi dimaksud. Buku ini diharapkan tidak hanya berguna bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara, namun juga bagi mereka yang menekuni dunia akademik, khususnya dalam hal penulisan karya ilmiah. Akhirnya kritik dan saran konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan buku ini. Jepara, April 2015 Tim Penyusun,
iv
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
DAFTAR ISI SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................... iii PENGANTAR PENYUSUN ......................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X BAB XI
KETENTUAN UMUM ......................................................................1 PROSEDUR DAN SYARAT PENGAJUAN USULAN PENELITIAN .........................................................................................2 BIDANG KAJIAN SKRIPSI ...............................................................4 TEKNIK PENULISAN SKRIPSI .....................................................4 TEKNIK NOTASI ILMIAH..............................................................6 BIMBINGAN SKRIPSI ..................................................................... 15 UJIAN PRA PROPOSAL (SEMINAR PROPOSAL) ............ 18 UJIAN KOMPREHENSIP .............................................................. 21 UJIAN MUNAQASAH .................................................................... 23 PENILAIAN MUNAQASYAH ..................................................... 27 P E N U T U P ..................................................................................... 28
v
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Lampiran-lampiran lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10:
vi
Sistematika laporan penelitian kuantitatif dan kualitatif ............. 30 Contoh Halaman Judul Proposal Skripsi (apabila Kualitatif).... 38 Contoh Halaman Judul Proposal Skripsi (apabila Kuantitatif) . 39 Contoh Halaman Judul Skripsi Latin .............................................. 40 Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing.................................... 41 Contoh Halaman Pengesahan ............................................................ 42 Contoh Halaman Pernyataan Keaslian ............................................. 43
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum 1. Skripsi a. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis mahasiswa dalam rangka penyelesaian studi program Sarjana Strata 1 (S.1); b. Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil penelitian lapangan, kepustakaan dan atau laboratorium baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang dilakukan secara sistematis dan metodologis; c. Bobot skripsi 6 (enam) satuan kredit semester (SKS). 2. Pra Proposal Pra Rencana usulan Penelitian yang ditulis mahasiswa dalam rangka persiapan menyusun Proposal penelitian 3. Proposal Rencana usulan penelitian yang ditulis mahasiswa dalam rangka penyelesaian skripsi, sesuai dengan kompetensi jurusan / program studi, setelah pra proposal diseminarkan Pasal 2 Ujian - ujian 1. Ujian Pra Proposal (Seminar Proposal)
1
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Ujian yang diselenggarakan untuk menilai terhadap pra proposal (seminar proposal) yang sekurang-kurangnya memuat: a. Rencana Judul; b. Latar belakang masalah; c. Rumusan masalah; d. Tujuan Penulisan; e. Landasan Teori; f. Rumusan Hipotesis / Kajian Pustaka; g. Metode Penelitian; h. Sistematika Penulisan. 2. Ujian Komprehensip Ujian komprehensip diselenggarakan dengan sistem majelis setelah mahasiswa menyelesaikan semua ujian mata kuliah dan praktikum, sebagai prasyarat untuk ujian Skripsi/Munaqasyah. 3. Ujian Skripsi/Munaqasyah a. Ujian skripsi merupakan kegiatan terakhir dari seluruh kegiatan akademik, sebelum mahasiswa diwisuda; b. Ujian skripsi dilaksanakan apabila mahasiswa telah dinyatakan lulus ujian komprehensip, dan naskah skripsinya telah siap untuk dimunaqasyahkan. c. Ujian skripsi adalah suatu ujian yang menghadirkan seorang peserta ujian untuk diuji di hadapan para penguji yang terdiri dari ketua, sekretaris, dua orang penguji utama. BAB II PROSEDUR DAN SYARAT PENGAJUAN USULAN PENELITIAN Pasal 3 Pengajuan Usulan Penelitian 1. Mahasiswa mengajukan proposal penelitian kepada Ketua Program Studi / Wakil Dekan bidang Akademik (Wakil-wakil Dekan yang ditunjuk oleh Dekan) 2. Pra proposal penelitian tersebut (poin 1) diseminarkan oleh suatu tim dan calon Pembimbing, yang diangkat oleh Rektor atas usulan Fakultas. 3. Pra proposal penelitian yang telah diseminarkan dan dianggap layak diserahkan kembali kepada mahasiswa untuk dilanjutkan menjadi proposal penelitian. 2
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
4. Penunjukan dosen pembimbing dilakukan melalui surat penunjukan oleh Dekan Pasal 4 Syarat Pengajuan Usulan Penelitian Skripsi 1. Pengajuan usulan penelitian skripsi dapat dimulai oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan 100 sks dengan indek prestasi akademik sekurang-kurangnya 2.50 2. Proposal penelitian skripsi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan dibimbing oleh seorang dosen pembimbing, jika dipandang perlu dapat ditambah pembimbing II. 3. Proposal penelitian skripsi ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia baku, dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris Pasal 5 Proposal Penelitian Proposal penelitian skripsi sekurang-kurangnya memuat: A. Judul B. Latar Belakang Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kajian Pustaka F. Rumusan Hipotesis (penelitian kuantitatif) G. Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian (penelitian kualitatif) 2. Variabel dan Indikator (penelitian kuantitatif) 3. Teknik Pengambilan Sampel (penelitian kuantitatif) 4. Teknik Pengumpulan Data 5. Teknik Analisis Data H. Sistematika I. Daftar Pustaka
3
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
BAB III BIDANG KAJIAN SKRIPSI Pasal 6 Ruang Lingkup dan Bentuk Kajian Skripsi 1. Tema skripsi diangkat dari permasalahan yang relevan dengan kompetensi jurusan/program studi mahasiswa; 2. Bentuk kajian skripsi antara lain berupa: (1) Survai, (2) Eksperimen, (3) Penelitian Teoritik/Kepustakaan, (4) Analisis Isi (content analysis), (5) Expost Facto, (6) Penelitian Historis, (7) Penelitian Tindakan ( action research) baik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun intervensi kelembagaan dalam bentuk proyek, dan (8) Penelitian lainnya yang mengacu pada epistemologi keilmuan. BAB IV TEKNIK PENULISAN SKRIPSI Pasal 7 Tata Cara Penulisan 1. Penulisan skripsi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan; dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris. 2. Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada persoalan yang dibicarakan; 3. Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), mikul dhuwur mendhem jero (mikul dhuwur mendhem jero); 4. Untuk menghindari subyektivitas, penulisan skripsi tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar; 5. Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadits sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmâni serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks al-Quran dan nama perawi untuk teks al-Hadits.
4
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Pasal 8 Bentuk dan Format Penulsian 1. Naskah skripsi diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman) dengan ukuran/font 12, Spasi ganda dan minimal 50 halaman; 2. Skripsi berbahasa Arab menggunakan font Traditional Arabic dengan huruf ukuran 18; 3. Kertas yang dipergunakan untuk penulisan skripsi adalah Kuarto (A4S) ukuran 21,5 x 29,7 cm berat 70 – 80 gram; 4. Batas margin kiri dan atas 4 cm, kanan dan bawah 3 cm, sedangkan untuk skripsi yang ditulis dengan Bahasa Arab maka margin kanan dan atas 4 cm, kiri dan bawah 3 cm; 5. Setiap satu lembar kertas kuarto hanya digunakan satu halaman saja (tidak bolak balik) diketik dengan spasi ganda, sedangkan skripsi berbahasa Arab dengan jarak 1 spasi; 6. Alinea baru dimulai pada ketukan ketujuh dari margin kiri bagi skripsi yang berhuruf latin atau dari margin kanan bagi skripsi yang berhuruf Arab; 7. Judul skripsi ditulis dengan huruf kapital (besar) di tengah, ukuran huruf dengan memperhatikan estetika penulisan. 8. Judul bab ditulis dengan huruf kapital (besar) di tengah, sub judul bab ditulis dari tepi kiri, awal kata menggunakan huruf kapital, demikian juga anak sub judul atau sub anak judul disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika penulisan; 9. Sampul skripsi menggunakan kertas buffalo atau sejenisnya dijilid tebal dan dilapisi plastik (hard cover) dengan huruf timbul warna tinta hitam; 10. Sampul skripsi berwarna sesuai dengan warna bendera Fakultas yaitu hijau muda. 11. Penomoran halaman dimulai dari Bab I sampai akhir laporan skripsi menggunakan angka arab (1, 2, 3, 5, 6 dst.) diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang diletakkan di tengah bagian bawah, sub judul ditulis dari tepi kiri, awal kata menggunakan huruf kapital kecuali kata penghubung/sambung, demikian juga anak sub judul atau sub anak judul disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika penulisan, sedangkan pada halaman judul sampai halaman daftar isi menggunakan huruf Romawi kecil (seperti i, ii, iii, iv, v, dst.) yang diletakkan di tengah bagian bawah; 12. Penomoran tabel atau gambar diberi nomor urut dengan angka arab (Tabel 1., Tabel 2., dst.); 5
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
13. Nomor kutipan atau catatan kaki pada masing-masing bab ditulis berturutturut sampai akhir bab dan dimulai kembali dengan nomor satu pada bab berikutnya; 14. Abstrak skripsi diketik 1 spasi maksimal 2 halaman, ditulis dalam Bahasa Indonesia. BAB V TEKNIK NOTASI ILMIAH Pasal 9 Kutipan Kutipan terdiri dari dua macam, yaitu : 1. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip baik dalam susunan kata maupun tanda bacanya. Kutipan langsung tidak dibenarkan lebih dari satu halaman. Kutipan langsung dipergunakan hanya untuk hal-hal yang penting saja seperti definisi atau pendapat seseorang yang khas. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris, diketik biasa dalam teks skripsi dengan diawali dan diakhiri oleh tanda petik(“) dan diberi nomor kutipan yaitu dengan pola catatan kaki ( footnote). Ini dimaksudkan jika diperlukan notasi dapat lebih leluasa dan memudahkan pembaca. Kutipan yang lebih dari empat baris, diketik dengan masuk (menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan tanda petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi. Kutipan terjemah al-Qur‟an dianggap seperti kutipan langsung, diketik 1 spasi meskipun kurang dari empat baris, tidak ditulis miring dan tidak menyebut kata Artinya; 2. Kutipan tak langsung (parafrase) adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti saduran, atau ringkasan. Dalam kutipan semacam ini, penulis tidak perlu memberi tanda petik, ditulis seperti teks biasa dengan menyebut sumber pengambilannya; 3. Sumber kutipan merujuk pada ilmuwan yang ahli dalam bidangnya; 4. Kutipan skripsi diantaranya harus mencakup minimal satu sumber/buku yang berbahasa Arab dan satu sumber/buku berbahasa Inggris yang terkait dengan pokok bahasan, tidak termasuk kamus; 5. Kutipan Tafsir dan Hadits harus bersumber pada kitab asli (sumber primer). 6. Kutipan dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan situs dan menunjukkan print-outnya.
6
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Pasal 10 Catatan Kaki (footnote) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
9.
Catatan kaki merupakan catatan pada bagian kaki halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks; Catatan kaki diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman) dengan ukuran/font 10, dan diketik satu Spasi; Catatan kaki dapat berfungsi sebagai tambahan yang berisi komentar atau penjelasan yang dianggap tidak dapat dimasukkan di dalam teks; Catatan kaki diketik satu spasi dan dimulai langsung dari margin kiri untuk tulisan latin dan margin kanan untuk tulisan Arab, dimulai pada ketukan kelima di bawah garis catatan kaki; Catatan kaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka 1 sampai habis, dan diganti dengan nomor 1 kembali pada bab baru; Cara penulisannya secara berurutan: nama pengarang (nama gelar dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal kata, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, dan nomor halaman diakhiri dengan titik; Judul buku dengan huruf miring (italic), kecuali berbahasa Arab maka ditulis dengan huruf tebal (bold) dan halaman ( )صفحتbisa disingkat dengan hlm. atau .( صdalam bahasa Arab), contoh : 1 Dr. Abdul Karim Zaidan, Usul al-Da‟wah, (Beirut: Mu‟assasah alRisalah, 1988.), ص. 15. Nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang, maka kedua nama itu ditulis. Apabila lebih dari dua orang hanya disebutkan nama pengarang yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et. al. ditulis dengan huruf miring (italic) atau dkk., atau ٌواذطو (dalam bahasa Arab). Contoh: Djaali, Pudji Mulyono dan Ramly, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000. Penulisan dalam footnote sebagai berikut : 2 Djaali, et. al., Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000), hlm. 10. Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor, yang dianggap pengarangnya atau yang dicantumkan dalam catatan kaki nama editor saja. Caranya dibelakang nama editor itu dicantumkan “(ed.)” dengan italic
7
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
10.
11.
12.
8
(ed.). Bila editornya lebih dari satu maka diberi tambahan “s” ( eds.), sedangkan untuk bahasa Arab ditulis dengan تحميك.Contohnya: 3 Mastuhu (ed.), Penelitian Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 125. 4 Harun Nasution dan Azyumadi Azra (eds.), Perkembangan Modern dalam Islam, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm. 125. Apabila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang sama maka cukup dengan “Ibid.” (dicetak miring) atau ( َفػ انط جعdicetak tebal dalam bahasa Arab) tanpa menyebutkan halamannya lagi. Ibid. singkatan dari Ibidem yang berarti pada tempat yang sama. Sedangkan bila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki ditulis: Ibid., lalu disebutkan halamannya, contoh: 5 Sutrisno (eds.), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20, 6 Ibid. (bila mengutip halaman yang sama). 7 Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda). Apabila dari sumber tersebut dikutip lagi tetapi telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain, maka pada catatan kaki ditulis: Nama pengarang, Judul buku / sumber (jika ada lebih dari satu buku), op.cit., (italic) atau ( انًطجع انؽابكdicetak tebal dalam bahasa Arab) diikuti hlm. Adapun op.cit, singkatan daru “opere citato” yang artinya dalam karangan yang telah disebut. Sedangkan apabila dari halaman yang sama dikutip lagi tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit atau َفػ ( انًكاdicetak tebal dalam bahasa Arab). Tanpa menyebutkan halaman. loc.cit. adalah singkatan dari “loco citato” yang artinya pada tempat yang telah dikutip. Contoh : 8 Dr. Hamzah B. Uno, Orientasi baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cetakan ke-4, hlm. 21. 9 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2011), edisi pertama, cetakan ke-1, hlm. 28. 10 Dr. Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 25. 11 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, loc.cit. Apabila buku itu berjilid dan yang digunakan lebih dari satu jilid, maka bila ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan nomor jilidnya. Contoh : 12 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1, (Jakarta: UI Press, 1973), Cet. 3, hlm. 25.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Ibid., Jilid 2, hlm. 40. Harun Nasution, op.cit., Jilid I, hlm. 36 15 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1985), hlm. 75. 16 Harun Nasution, Loc.cit., Jilid I. Kutipan yang berasal dari buku yang berbentuk bunga rampai (antologi) atau kumpulan tulisan dari beberapa penulis, cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis, koma, tanda petik (“), judul tulisan, tanpa petik (“), koma, dalam, nama editor, koma, judul buku, (italic), koma, kurung buka, tempat terbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, dan halaman. Contoh: 17 Abdurrahman Mas‟ud, “Pendidikan Islam Kontemporer: Problem Utama, Tantangan dan Prospek”, dalam Ismail (eds.), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 278. Kutipan yang berasal dari majalah ditulis sebagai berikut : nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“---“), koma, nama majalah ditulis italic, koma, volume, koma, nomor edisi, koma, bulan, koma, tahun terbit, koma dan nomor halaman. Contoh: 18 Novel Ali, “Kejahatan Sebagai Akibat Lumpuhnya Pendidikan Moral”, Panji Masyarakat, XXXV, 789, April, 1994, hlm. 66. Kutipan yang berasal dari surat kabar cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“---“), koma, nama surat kabar ditulis miring, koma, tempat terbit, koma, tanggal, bulan dan tahun terbit, koma, diakhiri dengan nomor halaman sesuai sumbernya. Contoh: 19 Abdurrohman Said, “Pendidikan Agama setengah Hati”, Suara Merdeka, Semarang, 4 Juli 2003, hlm. VI. Kutipan yang berasal dari karya ilimiah yang tidak / belum diterbitkan, cara penulisannya: nama pengarang, koma, judul karangan ilmiah dengan diapit tanda petik (“---“), koma, disebutkan skripsi, tesis atau disertasi, koma, kurung buka, nama kota penyimpanan, titik dua, nama tempat penyimpanan, koma, tahun penulisan, koma, kurung tutup, koma, nomor halaman, dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan “t.d.”sedangkan untuk Bahasa Arab ditulis dengan عرطو ط contoh: 20 Nasirudin, “Asketisisme Hasan Al-Bashri (Tinjauan SosioHistoris)”, Tesis Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 13 14
13.
14.
15.
16.
9
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
17.
18.
19.
(Yogyakarta: Perpustakaan Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000), hlm. 23, t.d. Kutipan yang berasal dari buku / kitab yang asli dan terjemahan, angka kutipan diletakkan di belakang terjemah; sedangkan kutipan yang berasal dari buku / kitab berbahasa asing tanpa terjemah maka angka kutipan diletakkan di belakang kutipan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan antara terjemahan dari penerjemah dan penulis sendiri. Sumber kutipan yang tidak ada tempat terbitnya maka tempat terbitnya ditulis dengan singkatan tt.p. atau ٌ( بسوٌ يكاdalam Bahasa Arab), jika tidak ada penerbitnya maka nama penerbit ditulis dengan singkatan t.p. ( )بسوٌ َا شطdan jika tidak ada tahun terbitnya maka ditulis t.t atau ٌبسو تاضيد (dalam Bahasa Arab). Sedang untuk singkatan انطبعت menggunakan . ط, dan singkatan انجعءmenggunakan huruf .ج Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya adalah sebagai berikut : nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“--“), koma, nama situs koma, nomor halaman. Contoh : 21 Ahmad Sapari, “Kurikulum Berbasis Kompentensi”, http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml, hlm. 2. Pasal 11 Daftar Kepustakaan
1. Daftar pustaka, yang merupakan keterangan mengenai bahan bacaan yang dijadikan rujukan dalam proses pembuatan skripsi, ditempatkan diakhir skripsi dengan jarak satu (1) spasi dan tidak menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak antara dua sumber pustaka satu setengah (1,5) spasi; 2. Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (nama kedua), koma, nama lengkap (tanpa gelar), koma, judul buku dicetak miring ( italic), koma, jilid atau volume, koma, tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbitan, koma, nomor cetakan; 3. Penulisan nama pengarang disusun secara alfabetik dengan mendahulukan nama keluarga dan marga (kalau ada) atau nama belakang, dan diketik pada ketukan pertama. Untuk singkatan mengikuti nama terakhir. Bila informasi tentang buku/sumber rujukan itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan berikutnya diketik mulai ketukan kelima. Perhatikan contoh-contoh berikut : Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1973, Cet. 3.
10
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
4.
5.
6.
7.
8.
Nata, Abuddin, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2011, edisi pertama, cetakan ke-1 Sapari, Ahmad, “Kurikulum Berbaris Kompetensi”, http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml. Uno, Hamzah B., Orientasi baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, cetakan ke-4 Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka nama kedua-duanya ditulis, dihubungkan dengan kata dan, seperti Nashiruddin dan Karnadi. Apabila lebih dari dua orang, ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawankawan) atau ٌ( واذطوdalam bahasa Arab), seperti Nashiruddin dkk. ( ٌ)َاصطانسيٍ واذطو. Apabila ada dua karangan atau lebih berasal dari pengarang yang sama, maka nama pengarang dicantumkan satu kali, lainnya cukup diganti dengan garis sepanjang lima ketukan dari garis margin kiri (tulisan latin) dan margin kanan (bahasa Arab) dan diikuti oleh koma, dengan ketentuan mendahulukan sumber pustaka yang lebih dahulu penerbitannya. Contoh : Nasution, Harun., Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1973, Cet. 3. ____, Teologi Islam, Jakarta: UI Press, 1986. Apabila berupa buku terjemahan maka ditulis pengarang yang asli, koma, judul buku, koma, kata terj. Atau ( تط جًتdalam bahasa Arab), nama penerjemah, koma, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit diakhiri dengan titik. Contoh : Benda, Harry J., Bulan Sabit dan Matahari Terbit : Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, Jakarta: Pustaka Jaya, 1980. Jika penulis dan tahunnya sama, sedangkan judul bukunya berbeda maka dibelakang keterangan tahun diberi kode a, b, c, dan seterusnya sesuai dengan bulan terbit. Contoh : Nasution, Harun., Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1986, Cet. 3. ____, Teologi Islam, Jakarta: UI Press, 1986b. Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya adalah sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“---“), koma, nama situs, titik. 11
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Contoh : Sapari, Ahmad “Kurikulum Berbaris http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml.
Kompetensi”,
Pasal 12 Transliterasi Transliterasi merupakan hal yang penting dalam skripsi mahasiswa UNISNU Jepara karena pada umumnya banyak istilah Arab, nama orang, judul buku, nama lembaga dan lain sebagainya, yang aslinya ditulis dengan huruf Arab harus disalin ke dalam huruf latin. Pedoman Transliterasi yang digunakan UNISNU Jepara sebagai berikut : A. KONSONAN Huruf Arab ا ب ث ث ج ح خ ز ش ض ظ غ ؾ ص ض ط ظ ع غ ف
12
Nama Alif Ba‟ Ta‟ Śa‟ Jim Ha‟ Kha‟ Dal Żal Ra‟ Za‟ Sin Syin Shad had Tha‟ Dha‟ Ain Ghin Fa‟
Huruf Latin „ B T Ś J H Kh D Ż R Z S Sy Ş D Ţ Z „ G F
Keterangan Tidak dilambangkan S, dengan titik di atas
Z, dengan titik di atas
S, dengan titik dibawah D, dengan titik dibawah T, dengan titik dibawah Koma terbalik
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Huruf Arab ق ن ل و ٌ و ِ ء ى ة
Nama Qaf Kaf Lam Mim Nun Waw Ha‟ Hamzah Ya‟ Ta‟ Marbutah
Huruf Latin Q K L M N W H „ Y at, ah
Keterangan
Dibaca “ah” ketika mauquf
B. VOKAL Vokal Tunggal Tanda Huruf Latin A I U Contoh : فعم ؼعم
Vokal Rangkap Tanda dan Huruf
هول كيف
= fa‟ala = su‟ila
Huruf Latin Ai Au
= haula = kaifa
C. MADDAH Harakat dan Huruf
Contoh : لا ل ضيي yaqulu
Huruf dan Tanda A I U
= qala = rama
لـٍم يمُوْ ل
= qila =
13
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
D. TA‟MARBŪTAH 1. Ta‟Marbutah hidup transliterasinya adalah ( t ). 2. Ta‟Marbutah mati transliterasinya adalah ( h ). 3. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya adalah Ta‟Marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka Ta‟Marbutah itu ditransliterasikan dengan ( h ). Contoh : ضوضتاأل طفا ل انًس يُت انًُوّضة طهحت
= raudah al-atfal atau raudatul atfal = al-Madinah al-Munawwarah, atau al-Madinatul Munawwarah. = talhah
E. SYADDAH (TASYDID) Syaddah / tasydid ditransliterasikan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah. Contoh : ض بُّا َُعّى
= rabbana = nu‟‟ima
َ ّع ل انب ّط
= nazzala = al-birru
F. KATA SANDANG 1. Kata sandang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan dengan huruf yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung. Contoh : ان ّؽيّسة = as-sayyidatu 2. Kata sandang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh : = انمهىal-qalamu = انبسيعal-badi‟u
14
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
G. HAMZAH 1. Bila Hamzah terletak di awal kata ia tidak dilambangkan dan ia seperti alif. Contoh : أ يط ث = umirtu أ كم = akala 2. Bila ditengah dan diakhir ditransliterasikan dengan apostrof. Contoh : ٌ تأ ذصو = ta‟khuzuna = شيءsyai‟un H. HURUF KAPITAL Huruf kapital dimulai pada awal nama diri, bukan pada kata sandangnya. Contoh : ٌانمطا = al-Qur‟an انًس يُت انًُوّضة = al-Madinatul Munawwarah BAB VI BIMBINGAN SKRIPSI Pasal 13 Jumlah Pembimbing Dalam menulis skripsi, mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen pembimbing, jika dipandang perlu dapat didampingi oleh seorang pembimbing II/Asisten. Pasal 14 Syarat-syarat Pembimbing 1.
Syarat-syarat Pembimbing I dan II adalah : a. Pembimbing I, dosen yang berpangkat paling rendah Lektor Kepala (IV/a), Lektor (III/c) yang berijazah Magister, atau Asisten Ahli (III/a) bagi yang memiliki gelar Doktor; dengan latar belakang pendidikan yang linier dengan program studi mahasiswa yg dibimbingnya b. Asisten Pembimbing (Pembimbing II), dosen yang berpangkat paling rendah (Lektor (III/c), atau Asisten Ahli (III/a) yang memiliki pendidikan tambahan sekurang-kurangnya S.2. dengan latar belakang
15
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
2.
pendidikan yang linier dengan program studi mahasiswa yg dibimbingnya Pembimbing I dan II diangkat oleh Rektor atas usul Dekan, dengan mempertimbangkan kompetensi dan keahlian yang bersangkutan. Pasal 15 Kewajiban dan Hak Pembimbing I/II
1.
2.
16
Kewajiban dan Hak Pembimbing I : a. Pembimbing I memberikan arahan atau bimbingan pertama skripsi; b. Pembimbing I berhak mengubah judul skripsi, sepanjang tidak mengubah tema; c. Bimbingan selanjutnya meliputi: 1). Mempertimbangkan, mengoreksi dan menyetujui kerangka skripsi;. 2). Menunjukkan referensi yang menjadi sumber utama dan penunjang; 3). Memberikan petunjuk tentang metode penelitian dan aplikasinya; 4). Mengoreksi hasil akhir konsep skripsi; 5). Memberi bantuan dan arahan revisi sepanjang diperlukan. d. Tanggung jawab akhir bimbingan berada pada pembimbing; e. Tanggung jawab isi skripsi berada pada mahasiswa yang bersangkutan. Kewajiban dan Hak Pembimbing II a. Pembimbing II memberi arahan mahasiswa setelah disetujui pembimbing I; b. Pembimbing II tidak berhak mengubah judul,dan atau kerangka/sistimatika skripsi dan metode penelitian, tetapi berhak mengusulkan perubahan kepada pembimbing I jika diperlukan; c. Pembimbing II lebih menfokuskan pada bahasa /isi, bukan pada kerangka umum d. Dalam melaksanakan bimbingan dan arahan Pembimbing II mengadakan hubungan dengan Pembimbing I.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Pasal 16 Waktu Bimbingan 1. 2. 3.
4.
Bimbingan dapat dimulai setelah Pembimbing menerima surat penunjukan dari Fakultas melalui Wakil Dekan bidang Akademik / Ketua Program Studi; Proses bimbingan dilakukan secara teratur dalam batas waktu maksimal satu tahun setengah (tiga semester) dengan mengingat batas studi yang bersangkutan terhitung sejak ditetapkan oleh Dekan melalui Ketua Prodi; Apabila dalam waktu yang telah ditetapkan, skripsi belum bisa diujikan, Pembimbing menyerahkan kembali kepada Dekan melalui Ketua Jurusan/Pembantu Dekan dapat mengambil langkah : a. Menggantikan dosen pembimbing. b. Menyarankan mahasiswa untuk mengusulkan judul baru. Bimbingan yang telah melampaui batas waktu sebagaimana dimaksudkan di atas, Dekan melalui Ketua Program Studi dapat memperpanjang setiap satu semester sekali, dengan mengingat batas masa studi yang bersangkutan Pasal 17 Penggantian Pembimbing
1. 2. 3. 4. 5.
Apabila karena suatu hal Pembimbing I atau Pembimbing II tidak dapat menyelesaikan tugasnya, maka mereka harus menyerahkan kembali tugas tersebut disertai alasan-alasannya kepada Dekan melalui Ketua Jurusan; Ketua Jurusan setelah bermusyawarah dengan pimpinan Fakultas dapat menetapkan Pembimbing lain sebagai penggantinya; Penggantian pembimbing tersebut tetap mempertimbangkan kompetensi keilmuan; Pembimbing pengganti hanya meneruskan proses bimbingan yang sedang berlangsung, dan tidak mengulangi lagi dari proses awal; Sekiranya Pembimbing pengganti masih menemukan sesuatu yang kurang maka dia berhak melakukan koreksi seperlunya dan tidak mengubah tema. Pasal 18 Buku Konsultasi
1.
Mahasiswa yang telah ditetapkan dosen pembimbingnya berkewajiban melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing secara teratur; 17
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
2.
Demi tertibnya administrasi bimbingan, Fakultas/Jurusan menyediakan buku konsultasi bimbingan skripsi. Pasal 19 Laporan Bimbingan
Setelah proses bimbingan penulisan selesai. Pembimbing menyerahkan nilai bimbingan skripsi kepada Dekan melalui Ketua Jurusan. Pasal 20 Nilai Bimbingan Bobot nilai bimbingan 30%. Pasal 21 Tata Hubungan Kerja Pembimbing I dan II 1. 2.
Hubungan antara Pembimbing I dengan Pembimbing II bersifat koordinatif; Proses pelaksanaan bimbingan diserahkan sepenuhnya atas kesepakatan dua dosen pembimbing terutama pada saat pembahasan proposal. BAB VII UJIAN PRA PROPOSAL (SEMINAR PROPOSAL) Pasal 22 Penyelenggaraan Ujian Pra Proposal
1. Ujian pra proposal merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka penulisan skripsi; Ujian pra proposal 2. Pra proposal dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian pra proposal ; 3. Penyelenggara Ujian pra proposal adalah fakultas. Pasal 23 Persyaratan Ujian pra proposal 1. Telah terdaftar sebagai mahasiswa semester dimana Ujian pra proposal diselenggarakan; 18
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
2. Telah menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 100 sks dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2.00; 3. Masih mempunyai hak untuk menyelesaikan studinya; 4. Naskah pra proposal telah mendapatkan persetujuan dari Wakil Dekan bidang Akademik; 5. Telah terdaftar sebagai peserta Ujian pra proposal. Pasal 24 Sistem Ujian pra proposal 1. Ujian pra proposal dilaksanakan secara terbuka; 2. Ujian pra proposal dilaksanakan dengan sistem majlis; 3. Majlis penguji Ujian pra proposal terdiri dari : team Assesor (Team Ahli) dan calon pembimbing, yang diangkat oleh Rektor atas usulan fakultas Pasal 25 Syarat-syarat Ujian pra proposal 1. 2.
Penguji Ujian pra proposal yaitu tenaga edukatif yang berpangkat Lektor Kepala (IV/a) ke atas, Asisten Ahli (III/a) yang berijazah Doktor, atau Lektor (III/c) yang berijazah Magister; Majelis Penguji Ujian pra proposal ditetapkan oleh Dekan sesuai dengan kewenangan menguji bagi masing-masing dosen penguji; Pasal 26 Materi dan Bahan Ujian Pra Proposal
1.
Materi ujian / Seminar Proposal sekurang-kuranya meliputi : a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Pembahasan Masalah d. Sistematika Penulisan e. Kesimpulan f. Daftar Kepustakaan
19
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
2.
Bahan ujian Pra Proposal (sebagai entry point) berupa topik dari skripsi yang sedang ditulis dan telah disetujui oleh pembimbing dengan melampirkan lembar persetujuan; Pasal 27 Waktu Ujian pra proposal
1.
Setiap penguji disediakan waktu sekurang-kurangnya 15 menit dan sebanyak-banyaknya 20 menit utnuk setiap orang mahasiswa. Pasal 28 Kewajniban mahasiswa pada ujian Pra proposal
1. Pada saat ujian Pra proposal mahasiswa wajib memakai dasi dan jaket almamater. 2. Tidak diperkenankan memakai batik, PSH atau kaos olah raga. Pasal 29 Calon Penguji yang Berhalangan Calon Penguji yang berhalangan menyerahkan tugas dan naskahnya kepada Fakultas/Jurusan sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan ujian. Pasal 30 Jadwal Ujian pra proposal Ujian pra proposal dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Fakultas / Jurusan. Pasal 31 Wewenang Calon Penguji 1. Penguji mengajukan pertanyaan yang mengarah kepada pengungkapan kemampuan berpikir dan pertanggungjawaban mahasiswa terhadap naskah pra proposal yang ditulisnya; 2. Calon Penguji dapat mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi maupun metodologinya; 3. Calon Penguji memberi nilai berdasarkan atas kemampuan jawaban, bobot isi, dan analisis mahasiswa dalam skripsi. 20
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
BAB VIII UJIAN KOMPREHENSIP Pasal 32 Sistem Ujian Komprehensip 1. 2.
Ujian komprehensip adalah sebagai prasyarat untuk Munaqasyah; Ujian komprehensip diselenggarakan dengan sistem majelis setelah mahasiswa menyelesaikan semua ujian mata kuliah dan praktikum. Pasal 33 Persyaratan Ujian Komprehensip
1.
Mahasiswa telah menyelesaikan semua kewajiban perkuliahan; Pasal 34 Penyelenggaraan Ujian Komprehensip
1. 2.
Ujian komprehensip merupakan pendadaran bagi calon sarjana S.1 UNISNU Jepara; Ujian komprehensip diselenggarakan oleh Jurusan atau Program Studi. Pasal 35 Struktur Penguji Komprehensip
1.
2. 3.
Majelis Penguji Komprehensip terdiri dari: seorang ketua, seorang sekretaris, dan 2 (dua) orang anggota penguji sesuai dengan kewenangan hak menguji, disiplin ilmu, dan keahlian terhadap materi ujian komprehensip; Ketua dan Sekretaris sidang masing-masing merangkap sebagai penguji Ketua dan Sekertaris sidang dapat di angkat oleh Dekan Pasal 36 Syarat Penguji Komprehensip
1.
Penguji komprehensip yaitu tenaga edukatif yang berpangkat Lektor (III/c) ke atas, dan Asisten Ahli (III/b) yang berijazah Magister dan atau Asisten Ahli (III/a) yang berijazah Doktor; 21
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Pasal 37 Materi dan Bahan Komprehensip 1. Materi ujian komprehensip meliputi : a. Ilmu-ilmu ke-Islaman; b. Kebahasaan; c. Kedakwahan dan Kekomunikasian Islam; d. Penguasaan keilmuan jurusan (kompetensi program studi); e. Interdisipliner. 2. Bahan ujian komprehensip a. Penguasaan Ilmu-ilmu ke-Islaman yang meliputi: kemampuan baca tulis huruf al-Qur‟an, kemampuan hafalan surat-surat / ayat-ayat alQur‟an, matan Hadits, dan pengetahuan agama Islam; b. Kemampuan kebahasaan, yang meliputi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris; c. Penguasaan ilmu Kedakwahan atau Komunikasi Islam; d. Penguasaan keilmuan jurusan (kompetensi program studi); e. Kemampuan berfikir interdisipliner. Pasal 38 Waktu Ujian Komprehensip 1.
Waktu ujian komprehensip sekurang-kurangnya 15 menit, dan sebanyakbanyaknya 25 menit untuk setiap orang mahasiswa. Pasal 39 Bobot Nilai Ujian Komprehensip
1. Bobot Nilai ujian komprehensip masuk dalam komponen Mata kuliah dengan bobot setara dengan 2 sks; 2. Nilai ini ditentukan dengan menggunakan rumus: (NUT+P1+P2) /2, di mana NUT adalah Nilai Ujian Tulis, P1 adalah penguji satu, dan P2 adalah penguji 2.
22
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Pasal 40 Kewajiban Mahasiswa Ketika Ujian Komprehensip 1. Peserta ujian komprehensip laki-laki harus memakai pakaian yang rapi, berdasi, dan bersepatu, sedangkan untuk perempuan wajib mengenakan pakaian muslimah lengkap dengan jilbab; 2. Dalam menjawab pertanyaan penguji, peserta ujian harus menggunakan tata bahasa yang baik dan benar; 3. Selama sidang berlangsung, peserta sidang komprehensip tidak boleh membaca buku kecuali jika diminta oleh penguji. Pasal 41 Komprehensip Ulang 1. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian komprehensip diberi kesempatan untuk mengulang tanpa melalui proses revisi bahan ujian yang diajukan; 2. Ujian ulang tidak dibatasi selama masih dalam batas masa studi; 3. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan nilai cukup (C) diperbolehkan untuk mengikuti ujian ulang.
BAB IX UJIAN MUNAQASAH Pasal 42 Penyelenggaraan Ujian Skripsi 1. Ujian skripsi merupakan kegiatan terakhir dari seluruh kegiatan akademik; 2. Karya ilmiah skripsi dipertahankan di depan Dewan Penguji sidang munaqasyah; 3. Penyelenggara ujian skripsi adalah fakultas. Pasal 43 Persyaratan Munaqasyah Skripsi 1. Telah terdaftar sebagai mahasiswa semester dimana ujian munaqasyah diselenggarakan;
23
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
2. Telah selesai dan lulus semua tugas akademik (termasuk ko-kurikuler) dan ujian komprehensip dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sekurangkurangnya 2.00; 3. Masih mempunyai hak untuk menyelesaikan studinya; 4. Naskah skripsi telah mendapatkan persetujuan pembimbing disertai nota usul pembimbing dan siap untuk dimunaqasyahkan; 5. Telah terdaftar sebagai peserta ujian munaqasyah. Pasal 44 Sistem Ujian Skripsi 1. Ujian skripsi/munaqasah dilaksanakan secara terbuka; 2. Ujian skripsi/munaqasah dilaksanakan dengan sistem majlis; 3. Majlis penguji skripsi terdiri dari : seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan 2 (dua) orang anggota penguji sesuai dengan kewenangan hak menguji, disiplin ilmu, dan keahlian terhadap materi ujian skripsi; 4. Ketua sidang adalah Pejabat UNISNU yang ditunjuk Dekan, sedangkan Sekretaris sidang adalah unsur pimpinan Fakultas (Ketua jurusan/Program studi atau Sekretaris jurusan/program studi); 5. Ketua dan sekretaris sidang masing-masing dapat merangkap sebagai penguji. Pasal 45 Syarat-syarat Penguji Skripsi 1.
Penguji skripsi yaitu tenaga edukatif yang berpangkat Lektor Kepala (IV/a) ke atas, Asisten Ahli (III/a) yang berijazah Doktor, atau Lektor (III/c) yang berijazah Magister; 2. Majelis Penguji Skripsi ditetapkan oleh Dekan sesuai dengan kewenangan menguji bagi masing-masing dosen penguji; 3. Dewan Penguji diangkat oleh Rektor atas usul Dekan. Pasal 46 Waktu Ujian Skripsi 1.
24
Setiap penguji disediakan waktu sekurang-kurangnya 20 menit dan sebanyak-banyaknya 30 menit.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Pasal 47 Kewajiban Mahasiswa pada Sidang Munaqasyah 1. 2.
Kewajiban mahasiswa dalam sidang komprehensip berlaku juga untuk ujian munaqasyah; Peserta ujian munaqasyah wajib memakai jaket almamater. Pasal 48 Penyerahan Naskah kepada Penguji
Naskah ujian skripsi yang telah terdaftar diserahkan kepada penguji selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan ujian. Pasal 49 Penguji yang Berhalangan Penguji yang berhalangan menyerahkan tugas dan naskahnya kepada Fakultas/Jurusan sekurang-kurangnya 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan ujian. Pasal 50 Jadwal Ujian Munaqasyah Munaqasyah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Fakultas / Jurusan. Pasal 51 Wewenang Penguji 1. Penguji mengajukan pertanyaan yang mengarah kepada pengungkapan kemampuan berpikir dan pertanggungjawaban mahasiswa terhadap skripsi yang ditulisnya; 2. Penguji dapat mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi maupun metodologinya; 3. Penguji memberi nilai berdasarkan atas kemampuan jawaban, bobot isi, dan analisis mahasiswa dalam skripsi.
25
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Pasal 52 Munaqasyah Ulangan 1. 2. 3. 4.
Mahasiswa yang gagal diberi kesempatan ujian ulangan sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali; Ujian skripsi ulangan dilaksanakan setelah mahasiswa yang bersangkutan telah merevisi minimal tujuh hari setelah ujian utama; Penguji pada pelaksanaan ujian ulangan sama dengan ujian utama; Mahasiswa yang telah lulus ujian munaqasah dengan nilai C diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai dengan menempuh ujian lagi selama masa studinya belum habis sebanyak-banyak sekali. Pasal 53 Revisi Skripsi
1. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian munaqasah namun diwajibkan revisi setelah ujian (baik lulus/gagal) harus berkonsultasi dengan Penguji yang bersangkutan untuk memperbaiki skripsinya; 2. Batas waktu maksimal melakukan revisi skripsi tersebut 3 (tiga) bulan terhitung sejak hari munaqasyah; 3. Jika sampai batas waktu maksimal ternyata tidak selesai maka dianggap gagal dan harus mengganti judul baru. Pasal 54 Pengesahan Skripsi 1. Skripsi dianggap sah sebagai syarat akhir studi pada program sarjana S.1 UNISNU Jepara apabila telah disetujui oleh Dewan Penguji; 2. Pengesahan skripsi diberikan jika mahasiswa telah melaksanakan kewajiban yang diberikan oleh Dewan Penguji, seperti perbaikan (revisi) jika ada; 3. Pengesahan skripsi dibatalkan jika proses perbaikan melebihi batas maksimal yaitu 3 (tiga) bulan terhitung sejak hari ujian munaqasah; 4. Skripsi yang telah disahkan didistribusikan kepada pihak yang terkait, dan ini sebagai syarat pengambilan ijasah dan transkrip nilai; 5. Apabila mahasiswa tidak mengindahkannya, maka Fakultas tidak bisa mengeluarkan ijasah dan transkrip nilai meskipun hanya berupa photo copy.
26
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
BAB X PENILAIAN MUNAQASYAH Pasal 55 Hasil Munaqasyah 1. 2.
Nilai munaqasyah diambil dari NIPURA (nilai pukul rata) penilaian masing-masing penguji; Hasil munaqasyah dinyatakan dengan nilai sebagai berikut; No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
3. 4. 5.
Nilai A AB B BC C CD D E
Bobot 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0
Angka 80 – 100 75 – 79 70 – 74 65 - 69 60 –64 55-59 50-54 0-49
Mahasiswa dinyatakan lulus ujian munaqasyah, apabila sekurang-kurangnya mendapat nilai C; Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) program S.1 diperoleh dari nilai munaqasyah dan nilai seluruh mata kuliah yang ditempuh mahasiswa; Mahasiswa yang dinyatakan gagal ujian munaqasyah, diberitahu keberatankeberatan terhadap skripsinya oleh ketua sidang yang tembusannya disampaikan kepada pembimbing. Pasal 56 Penilaian Munaqasyah
1. 2. 3.
Penilaian munaqasyah skripsi dilakukan oleh Dewan Sidang yang ditunjuk sesuai dengan peraturan yang berlaku; Penilaian masing-masing penguji diberikan terhadap keseluruhan komponen jawaban dan konsistensinya sejak awal hingga akhir ujian; Penilaian munaqasyah meliputi komponen :
27
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
a.
Materi skripsi dengan bobot 50% terdiri dari: 1). Konsistensi logis materi skripsi; 2). Kadar keaslian, bobot analisis dan bahan acuan skripsi; 3). Sistematika dan alur penulisan skripsi. b. Presentasi dan penguasaan skripsi dengan bobot 30% terdiri dari: 1). Kedalaman dan keluasan penguasaan materi; 2). Ketepatan dan kelancaran memberikan jawaban; 3). Sikap berpikir ilmiah. c. Format atau tata tulis dan bahasa tulisan dengan bobot 20%. d. Penilaian akhir skripsi menggunakan rumus; NS = NB + NP1 + NP2 Keterangan : NS = Nilai Skripsi NB = Nilai Bimbingan (20 %) NP1 = Nilai Penguji 1 (40 %) NP2 = Nilai Penguji 2 (40 %)
BAB XI PENUTUP Hal-hal yang belum termaktub dalam Pedoman Penulisan Skripsi ini akan di atur lebih lanjut melalui peraturan Dekan atau Ka Prodi di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara. Jepara, April 2015 Dekan,
H. Noor Rohman Fz., B.Ed., MA NIY. 2 541011 04 035
28
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
LAMPIRAN-LAMPIRAN
29
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
lampiran 1.
Sistematika laporan penelitian kuantitatif dan kualitatif
A. Sistematika Laporan Penelitian 1. Laporan penelitian kuantitatif maupun kualitatif terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal, bagian pokok (inti) dan bagian akhir. 2. Bagian awal berisi : Halaman Judul, Abstrak Penelitian, Persetujuan Komisi Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran. 3. Bagian inti berisi : Pendahuluan, Landasan Teori, Kerangka Berpikir, Pengajuan Hipotesis, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Kesimpulan, Saran-saran dan Penutup. 4. Bagian akhir berisi : Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran. 5. Sistematika laporan penelitian kuantitatif secara garis besar meliputi : BAB I : PENDAHULUAN berisi : A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Manfaat Penelitian BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS berisi : A. Deskripsi Teori B. Kajian Penelitian Yang Relevan C. Pengajuan Hipotesis BAB III : METODE PENELITIAN, berisi : A. Tujuan Penelitian B. Waktu dan Tempat Penelitian C. Variabel Penelitian D. Metode Penelitian E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian B. Pengujian Hipotesis
30
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
BAB V
C. Pembahasan Hasil Penelitian D. Keterbatasan Penelitian : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN 1.
Selain format sistematika laporan penelitian kuantitatif di atas, dapat pula menggunakan format yang telah berjalan di fakultas, yaitu Metodologi Penelitian masuk pada Bab I, sedangkan Bab II berisi pemaparan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan. 2. Sistematika Penelitian Kualitatif terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN berisi : A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Pembatasan dan Perumusan Masalah D. Tujuan dan Manfaat Penelitian E. Telaah Pustaka F. Metodologi Penelitan 1. Pendekatan Penelitian 2. Metode Pengumpulan Data 3. Metode Analisis Data BAB II : LANDASAN TEORI berisi : Dasar – dasar dan Teori yang berkaitan dengan tema penelitian (sifatnya hanya untuk mendukung analisis) BAB III : KAJIAN OBYEK PENELITIAN, berisi : Pemaparan Data Penelitian BAB IV
: ANALISIS HASIL PENELITIAN
BAB V
: KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup 31
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN B. Penjelasan Bagian-Bagian Skripsi 1. Latar Belakang Masalah a. Langkah pertama dalam suatu penelitian ilmiah adalah pengajuan masalah, yang pada hakikatnya tidak pernah berdiri sendiri atau terisolasi dari faktor-faktor lain. Selalu terdapat konstelasi yang merupakan “latar belakang” dari suatu masalah tertentu : apakah itu latar belakang keluarga, sosial, ekonomi, kebudayaan atau politik. Secara operasional suatu gejala baru dapat dikategorikan sebagai masalah apabila gejala tersebut “berada” dalam suatu jalinan situasi tertentu. b. Latar belakang masalah pada dasarnya adalah alasan logisrasional mengapa masalah itu perlu diteliti, apa arti pentingnya bagi perkembangan ilmu dan bagi kehidupan praktik seharihari. c. Pemaparan dilakukan secara cermat dan tajam, ringkas, sistematis dan argumentative. Kecermatan, ketajaman dan ketinggian argumentasi yang dipaparkan ini akan mempengaruhi pandangan atau pendapat orang tentang layak, penting dan perlunya dilakukan penelitian terhadap masalah itu atau tidak. d. Rumusan argumen atau alasan digali dari berbagai sumber atau perpaduan antara teori, hasil penelitian terdahulu untuk masalah yang sama, pernyataan tentative dari orang yang dipandang memiliki otoritas, hasil pengamatan di lapangan sendiri dan sebagainya. e. Situasi yang dapat dijadikan sebagai alasan di antaranya adalah: (1) ketika dijumpai kesenjangan antara kenyataan dan harapan (2) ketika dijumpai kontradiksi antara teori dengan realitas. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan antara lain sebagai berikut :
32
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
a.
Dalam konstelasi masalah yang bersifat situasional sebagaimana latar belakang masalah itulah maka peneliti dapat mengidentifikasikan obyek penelitian yang menjadi masalah. b. Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah penelitian dimana suatu obyek dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat peneliti kenal sebagai suatu masalah. c. Identifikasi masalah memberikan kepada peneliti sejumlah pertanyaan yang banyak sekali, namun harus disadari bahwa sebuah penelitian yang merengkuh terlalu banyak permasalahan dengan tidak menghasilkan suatu jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan merupakan perbuatan penelitian yang harus dihindari. d. Identifikasi masalah memberikan kepada peneliti untuk memetakan ruang lingkup masalah penelitian secara lebih terjangkau. 4.
Pembatasan Masalah a. Pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan peneliti dapat mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dan faktor mana yang tidak termasuk ke dalam ruang lingkup permasalahan penelitian. b. Sekiranya peneliti akan mengadakan studi perbandingan dilihat dari efektivitas kegiatan dakwah atau komunikasi. Efektivitas dakwah dan komunikasi ini pun selanjutnya harus peneliti batasi pula masalahnya, sebab peneliti mungkin akan meneliti efektivitas seluruh aktifitas dakwah dan komunikasi, atau membatasi pada beberapa kegiatan tertentu saja. Umpamanya, penelitian membatasi diri pada efektivitas dakwah menggunakan media tertulis [bil-qalam]. Namun pembatasan masalah inipun tidak berhenti di sini, sebab studi perbandingan mengenai efektivitas kegiatan dakwah bil-qalam pun, bisa saja dilakukan dalam berbagai kelembagaan dakwah dan komunikasi, misalnya LDNU, LTNU atau berbagai kelembagaan lainnya.
5.
Perumusan Masalah a. Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan – pertanyaan apa saja yang ingin peneliti carikan jawabannya. 33
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
b. Perumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah, atau dengan kata lain perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. c. Perumusan masalah penelitian biasanya dalam bentuk kalimat bertanya, menanyakan ada tidaknya perbedaan atau hubungan antara dua variabel atau lebih, belum mengarah atau mengacu pada teori, sebaiknya sama banyak dengan rumusan hipotesis penelitian.
34
6.
Kegunaan Penelitian a. Setelah lingkup masalah berhasil dirumuskan maka pada hakikatnya peneliti telah mengajukan “inti” dari tujuan penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hal ini maka peneliti akan mengharapkan kegunaan penelitian yang dapat dipetik dari upaya yang akan dilakukan dalam penelitian. b. Kegunaan penelitian ini dapat berbentuk kegunaan teoritis yang berupa pengetahuan baru maupun kegunaan praktis yang berupa jawaban terhadap pemecahan masalah. Umpamanya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi praktisi dakwah dan komunikasi Islam dan lain sebagainya.
7.
Deskripsi Teori a. Penelitian kuantitatif berdasarkan paradigma yang dianutnya pada dasarnya mengacu pada ”context of justification”, yakni menguji teori yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui kerangka berpikir deduktif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis penelitian. Penelitian ini antara lain; (1) survei, yang dapat berupa penelitian korelasional ataupun penelitian evaluatif, (2) eksperimen, yang dapat berupa uji perbedaan dan lain-lain. b. Karena menguji teori, maka variabel penelitian dilihat dari konsepnya dibedakan menjadi; (1) variabel fakta (factual), yaitu variabel yang dalam menjaring datanya (instrumennya) tidak memerlukan teori, (2) variabel konstruk (konseptual), yaitu variabel yang dalam menjaring datanya (instrumennya) memerlukan teori dan konsep yang dijabarkan ke dalam indicator untuk menyusun butir-butir pertanyaan/pernyataan instrumen. Sedangkan dilihat dari hubungan fungsionalnya, terdapat variabel bebas (independent), yaitu variabel
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
c.
yang mempengaruhi variabel lain disebut juga sebagai variabel predictor, dan variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain disebut juga sebagai variabel kriteria. Dua variabel atau lebih dalam penelitian tersebut hanya dapat dibandingkan atau dibedakan apabila secara teoritik memang layak dibandingkan, dan dihubungkan, apabila secara teoritik memang layak dihubungkan. Penelitian yang memuat variabel konstruk, maka untuk menjaring data dari variabel pada penelitian kuantitatif perlu secara jelas landasan teori variabel. Dari teori itulah akan dirumuskan indiktor-indikator masing-masing variabel guna menyusun butir-butir pertanyaan dalam instrumen untuk menjaring data yang dimaksud, karenanya landasan teori variabel harus kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
8.
Kajian Penelitian Yang Relevan Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai serta hubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan.
9.
Hipotesis Penelilitian a. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian. b. Hipotesis penelitian dirumuskan secara naratif berdasar kerangka berfikir peneliti dan landasan teori yang telah dipilih. Karenanya; (1) dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, (2) tanpa kata diduga, (3) sudah mengarah bagaimana bentuk perbedaan atau hubungan permasalahan, (4) banyaknya sesuai dengan rumusan masalah.
10. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan, atau pengaruh, atau perbandingan antara variabel yang diteliti. Secara hubungan, atau pengaruh, atau perbandingan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 11. Waktu dan Tempat Penelitan Kapan dan di mana penelitian itu dilakukan
35
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
12. Variabel Penelitian Mendeskripsikan variabel dan indikator variabel penelitian dengan mengacu landasan teori tentang variabel sebagaimana dijelaskan dalam Bab II. 13. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian, misalnya metode survai dengan teknik analisis korelasional atau menggunakan metode penelitian yang lain sesuai dengan topik kajian penelitian. 14. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Mendeskripsikan populasi dan sampel penelitian, serta bagaimana cara pengambilan sampel berdasarkan acuan teori yang dipakai. 15. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penelitian ini adalah menjelaskan teknik apa yang digunakan untuk menjaring data tentang variabel penelitian. Misalnya teknik tes, angket, wawancara dan ataupun informasi dokumenter. Oleh karena itu perlu dijelaskan pula proses pengumpulan data penelitian itu dilakukan melalui tahapan-tahapan misalnya meliputi; (1) persiapan, dengan cara apa persiapan pengumpulan data itu dilakukan, misalnya ketika peneliti menyusun instrumen angket, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain menentukan indicator berdasarkan landasan teori, membuat kisi-kisi, dan nomor butir pernyataan; dan (2) pelaksanaan, dalam pelaksanaan ini bagaimana teknis pengumpulan data itu dilakukan. 16. Teknis Analisis Data Menjelaskan teknis analisis penelitian itu dilakukan setelah data dikumpulkan, misalnya menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan teknis analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap harga rata-rata hitung, standar deviasi, median dan modus dari setiap variabel penelitian. Hasil perhitungan tersebut kemudian dideskripsikan dalam distribusi frekuensi skor masing-masing variabel penelitian dan divisualisasikan dalam histogram. Sedangkan analisis statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis dan kepentingan generalisasi penelitian. Misalnya jika peneliti melakukan penelitian yang melibatkan tiga variabel, maka untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis regresi dan teknik analisis korelasi sederhana, sedangkan untuk pengujian hipotesis 36
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
ketiga digunakan teknik analisis regresi ganda dan teknik analisis korelasi ganda. 17. Deskripsi Data Hasil Penelitian Berisi tentang penjelasan data variabel hasil penelitian. Misalnya data skor variabel X, kemudian deskripsi data dalam bentuk distribusi frekuensi dan visualisasi dalam bentuk histogram. Hal sama juga berlaku untuk menjelaskan data skor variabel Y. 18. Pengujian Hipotesis Dalam pengujian ini setiap hipotesis statistik diuji secara empirik, kemudian dideskripsikan hasil temuan pengujian tersebut secara lebih mendalam dan dituangkan juga kedalam bentuk tabel Anava. 19. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan ini mendeskripsikan hasil penelitian yang memberikan informasi tentang signifikansinya hasil penelitian. 20. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian apapun yang telah dilakukan secara optimal oleh peneliti, disadari adanya beberapa keterbatasan. Walaupun demikian hasil penelitian yang diperoleh tersebut tetap dapat dijadikan acuan awal bagi penelitian selanjutnya. Dalam hal ini peneliti perlu menjelaskan beberapa keterbatasan penelitian yang dimaksud. 21. Kesimpulan Dalam bab terakhir ini peneliti mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum yang merupakan dasar bagi pengkajian selanjutnya yang berupa implikasi dari penemuan penelitian. 22. Saran-saran Suatu penelitian biasanya membuahkan masalah-masalah penelitian yang baru dalam hal ini dapat disarankan untuk diteliti lebih lanjut pada penelitian berikutnya.
37
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Lampiran 2.
Contoh Halaman Judul Proposal Skripsi (apabila Kualitatif)
STUDI ANALISIS TENTANG URGENSI DAKWAH BIL-QALAM (Telaah Pemikiran Abdul Karim Zaidan) PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh ijin Penulisan Skripsi Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Oleh: NAMA MAHASISWA NIM: …………. NIRM : ................. PROGRAM STUDI : ............................................................ FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA‟ (UNISNU) JEPARA 2015
38
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Lampiran 3.
Contoh Halaman Judul Proposal Skripsi (apabila Kuantitatif)
PERANAN MEDIA DAKWAH SEBAGAI SARANA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KEGIATAN DAKWAH LDNU KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh ijin Penelitian Skripsi Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Oleh: NAMA MAHASISWA NIM: …………. NIRM : ................
PROGRAM STUDI : ............................................................. FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA‟ (UNISNU) JEPARA 2015
39
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Lampiran 4.
Contoh Halaman Judul Skripsi Latin
STUDI ANALISIS TENTANG DAKWAH BIL-QALAM MENURUT AL-QUR‟AN (Kajian terhadap Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib Karya Fakr al-Din al-Razi) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata l (S.1) Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Oleh: NAMA MAHASISWA NIM: …………. NIRM : ................
PROGRAM STUDI : ........................................................... FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA‟ (UNISNU) JEPARA 2015
40
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Lampiran 5.
Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eks. Hal : Naskah Skripsi An. Sdr. Fulan
Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara : Nama NIM/NIRM Program Studi Judul
: : : :
Fulan 1451xxxxxxx/14.xxxxxxx Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Studi Analisis Tentang Dakwah bilQalam Menurut al-Qur‟an (Kajian Terhadap Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib Karya Fakhr al-Din al-Razi).
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Jepara, 29 Januari 2015 Pembimbing, Drs. Achmad Slamet, M.S.I.
41
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
Lampiran 6.
Contoh Halaman Pengesahan
PENGESAHAN Nama NIM/NIRM Program Studi Judul
: : : :
telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dan dinyatakan lulus pada tanggal : …………………………. Selanjutnya dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.1) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara Program Studi ........................................ Tahun Akademik .................. Jepara, 15 April 2015 Ketua Sidang,
Sekretaris Sidang,
H. Noor Rohman Fz., B.Ed., M.A.
Abdul Wahab, S.Sos.I., M.S.I.
Penguji I
Penguji II
Dr. H. Mustaqim, M.Pd.
Dr. Sa‟dullah Assaidi, M.Ag. Pembimbing,
Drs. Achmad Slamet, M.S.I.
42
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara
Lampiran 7: Contoh Halaman Pernyataan
SURAT PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Jepara, 21 April 2015 Fulan NIM. 1451xxxxxxx
43