PEDOMAN PENDIDIKAN BERASRAMA BAGI PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN PASCA PROGRAM SM-3T
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2014
TIM PENYUSUN 1. Prof. Dr. Supriadi Rustad (Direktur Diktendik - Ditjen Dikti) 2. Prof. Dr. A. Suhaenah Suparno, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) 3. Dr. Totok Bintoro, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) 4. Dr. Paidi, M.Si. (Universitas Negeri Yogyakarta) 5. Dr. Asep Herry Hernawan (Universitas Pendidikan Indonesia) 6. Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta (Universitas Pendidikan Ganesha) 7. Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed. (Universitas Negeri Semarang) 8. Dr. Hartono (Universitas Negeri Semarang) 9. Dr. Heri Yanto (Universitas Negeri Semarang) 10. Prof. Dr. Muhammad Khafid (Universitas Negeri Semarang) 11. Prof. Dr. Soesanto (Universitas Negeri Semarang) 12. Prof. Dr. Ganefri (Universitas Negeri Padang) 13. Prof. Selamat Triono, Ph.D (Universitas Negeri Medan) 14. Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela (Universitas Negeri Surabaya) 15. Dr. Ernawulan (Universitas Pendidikan Indonesia) 16. Drs. Agus Susilohadi, M.Si. (Dit. Diktendik, Ditjen Dikti) 17. Drs. H. Ramlan Harahap, M.Si. (Dit. Diktendik, Ditjen Dikti) 18. Sugiyatno, SE (Dit. Diktendik, Ditjen Dikti)
KONTRIBUTOR 1. 2. 3. 4.
Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo (Universitas Negri Semarang) Rohandi, Ph.D. (Universitas Sanata Dharma Yogykarta) Drs. Puji Purnomo, M.Si. (Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) Duta SM-3T Angkatan 1
KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengembangkan Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI) dengan fokus utama yaitu untuk percepatan pembangunan pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Salah satu Program MBMI tersebut yaitu Program Sarjana Mendidik di daerah 3T (SM-3T) yang dirancang untuk membantu penyelesaian masalah kekurangan guru, dan sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, memiliki sikap peduli sesama, dan memiliki jiwa besar mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. Setelah menyelesaikan masa penugasan 1 (satu) tahun di daerah 3T tersebut, peserta memperoleh kesempatan untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan selama 1 (satu) tahun, yang selanjutnya disebut dengan PPG SM-3T. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPG SM-3T diantaranya dengan menerapkan konsep pendidikan berasrama. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dimana pemerintah dituntut untuk dapat mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan dinas berasrama di Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK). Pendidikan berasrama harus merupakan bagian integral dalam sistem penyelenggaraan Program PPG SM-3T untuk menghasilkan calon guru profesional yang kompeten, unggul, dan berkarakter. Dengan urgensi seperti itu, perlu dikembangkan suatu pedoman yang bertujuan untuk memberikan acuan atau rambu-rambu dalam pelaksanaaan pendidikan berasrama bagi semua stakeholders dalam penyiapan guru profesional melalui Program PPG SM-3T.
Dengan diterbitkannya pedoman ini, diharapkan semua LPTK penyelenggara program PPG SM-3T dapat melaksanakan pendidikan berasrama secara lebih berkualitas dan dijadikan bagian dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat LPTK sebagai lembaga penyedia calon tenaga pendidik dan kependidikan profesional. Diucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Tim Pengembang PPG SM-3T yang telah berhasil mengembangkan pedoman ini, semoga segala upayanya dicatat sebagai amal kebaikan.
Jakarta, Februari 2014 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Supriadi Rustad
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN A. Rasional B. Tujuan Pedoman C. Sasaran Pedoman D. Ruang Lingkup Pedoman
1 1 3 4 4
BAB II
PENDIDIKAN BERASRAMA DALAM PENYIAPAN GURU PROFESIONAL A. Pengertian Pendidikan Berasrama B. Dasar Hukum Pendidikan Berasrama C. Tujuan Pendidikan Berasrama D. Prinsip Pendidikan Berasrama
7 7 7 8 8
BAB III
KURIKULUM PENDIDIKAN BERASRAMA A. Visi dan Misi Pendidikan Berasrama B. Struktur Kurikulum Pendidikan Berasrama C. Program dan Strategi Kegiatan Pendidikan Berasrama D. Penilaian Kehidupan Berasrama E. Proses Pendampingan dan Refleksi
13 13 13 15 18 21
BAB IV
PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERASRAMA A. Peran LPTK B. Struktur Organisasi C. Uraian Tugas
23 23 24 26
D. Sarana dan Prasarana E. Pembiayaan
30 34
BAB V
PERATURAN HUNIAN ASRAMA A. Hak dan Kewajiban B. Tata Tertib C. Larangan bagi Penghuni D. Kategori Pelanggaran E. Sanksi
35 35 36 37 39 40
BAB VI
PENJAMINAN MUTU DAN MONITORING A. Sistem Penjaminan Mutu B. Standar Mutu Pendidikan Berasrama C. Sistem Monitoring dan Evaluasi
43 43 44 45
BAB VII
PENUTUP
49
LAMPIRAN 1 Rambu-rambu Penilaian Kegiatan dan Kehidupan Asrama (KHA) Peserta PPG SM-3T
51