PUTUSAN Nomor: 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara: PENGGUGAT, Umur 43 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di PELALAWAN, Riau, selanjutnya disebut Penggugat; Melawan TERGUGAT, Umur 44 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Pelalawan, RIAU, sekarang tidak diketahui keberadaannya di dalam maupun di luar negeri, selanjutnya disebut Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat di Persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 4 Mei 2012 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci nomor: 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan dalil dan alasan sebagai berikut: 1.
Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat pada tanggal 31 Desember 1996 telah tercipta hubungan suami isteri yang terdaftar di KUA Kecamatan Bukit Raya, Kabupaten/Kotamadya Pekanbaru, Riau, sesuai dengan surat nikah no: 972/53/197;
2.
Bahwa selama perkawinan telah dikaruniai 3 (tiga) orang putra yang masingmasing bernama 1. ANAK PERTAMA, lahir 28 Oktober 1998, 2. ANAK KEDUA, lahir 04 Desember 2000, 3. ANAK KETIGA, lahir 13 Desember 2004;
3.
Bahwa ikatan pernikahan yang kami lakukan tanpa ada kesepakatan harta bersama;
4.
Bahwa di akhir tahun 2008 Tergugat telah berbuat yang tidak patut sebagai seorang suami yaitu mengadakan hubungan/nikah sirri dengan seorang wanita yang bernama Endang Harwiningsih janda beranak satu di Solo;
5.
Bahwa hubungan yang diperbuat oleh Tergugat tanpa persetujuan dari Penggugat;
6.
Bahwa sejak adanya perbuatan selingkuh dari Tergugat, keadaan rumah tangga kami sudah tidak akur, tidak nyaman dan selalu terjadi pertengkaran dimana Tergugat memukul Penggugat;
Halaman 1dari 8 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc
7.
Bahwa Penggugat telah meminta kepada Tergugat pilih Penggugat dan anakanaknya atau pilih Endang Harwiningsih, Tergugat diam dan Penggugat tidak rela diperlakukan demikian rupa.
8.
Bahwa sifat Tergugat yang sering berbuat bohong, yang menyatakan Tergugat tidak ada lagi berhubungan dengan Endang Harwiningsih, tetapi sering kedapatan mengadakan kontak dengan Endang Harwiningsih tersebut;
9.
Bahwa pada tanggal 28 Januari 2011 Tergugat meninggalkan rumah dengan alasan interview di Jakarta tetapi kenyataannya Tergugat dengan sadar, penuh rencana mengunjungi Endang Harwiningsih yang sebelumnya dinyatakan sudah diceraikan dengan surat cerai tanggal 21 Juli 2010 dan diterima oleh Endang Harwiningsih yang disetujui dengan menandatangani surat cerai tersebut pada tanggal 31 Juli 2010;
10. Bahwa pada tanggal 6 maret 2011jam 22 wib, Tergugat juga sudah melakukan sumpah di hadapan ulama dan Al-qur’an di Masjid Raya Raudhatusolihin Jl. Bukit Barisan, Pekanbaru yang sumpah tersebut berbunyi sebagai berikut: Demi Allah saya TERGUGAT bersumpah bahwa saya sudah menceraikan isteri saya di Solo nama Endang Harwiningsih dan berjanji tidak akan berhubungan lagi dengannya dan saya akan membina keluarga saya dengan isteri saya Penggugat dan jika saya melanggar sumpah ini saya bersedia menerima segala hukuman dari Nya; 11. Pada tanggal 9 Juli 2011, Penggugat melihat dan mendapatkan ternyata Tergugat sudah hidup bersama Endang Harwiningsih di Jl. Pembangunan no. 25/Ia di Pekanbaru; 12. Pada tanggal 9 Juli 2011 Tergugat juga sudah mengucapkan cerai terhadap Penggugat di depan selingkuhannya Endang Harwiningsih, dengan mengucap saya memilih untuk menceraikan kamu Penggugat; 13. Yang mana pada tanggal 12 Juli 2011 bersama Penggugat dan Tergugat pergi ke Kantor Agama Jl. Rawa Indah Pekanbaru, sebelum memasuki kantor agama tersebut Penggugat masih memberikan kesempatan untuk Tergugat untuk rujuk dan meninggalkan selingkuhannya demi anak-anak, tapi ternyata dengan tegas Tergugat menyatakan tidak bisa meninggalkan selingkuhannya; 14. Dikarenakan banyaknya hutang Tergugat di luar yang semuanya datang dan menagih ke Penggugat membuat Penggugat merasa sangat terganggu hidupnya; 15. Setelah semua kejadian tersebut di atas, Tergugat masih juga berusaha membohongi Penggugat dengan semua sumpah, janji muluk, dan berusaha meminjam uang dari Penggugat;
Halaman 2 dari 7 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc
16. Bahwa sejak perbuatan Tergugat terus-terusan berbohong dan berselingkuh ini Penggugat dan Tergugat sejak Juli 2011 sudah pisah tempat tinggal, dimana Tergugat di Jakarta (sekarang tidak diketahui alamatnya di dalam dan di luar negeri) dan Penggugat di Pangkalan Kerinci; 17. Bahwa oleh karena Tergugat telah melanggar ta’lik talak yang diikrarkannya sewaktu acara akad nikah, maka patutlah Pengadilan Agama mengabulkan gugatan Penggugat ini untuk seluruhnya; 18. Bahwa semua keluarga sudah turun langsung untuk mendamaikan Tergugat dan Penggugat, tapi tidak berhasil, sehingga terpaksa penyelesaiannya melalui Pengadilan Agama ini; 19. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat selama dalam perkawinan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yang belum dewasa 1. ANAK PERTAMA, 14 tahun, 2. ANAK KEDUA, 12 tahun, dan 3. ANAK KETIGA, 8 tahun, untuk itu mohon ditetapkan Penggugat sebagai pengasuh ketiga anak tersebut; 20. Bahwa untuk mengasuh ketiga anak yang masih belum dewasa dibutuhkan biaya, mohon diwajibkan kepada Tergugat untuk memberikan biaya hidup sebesar Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah) per bulannya; 21. Bahwa berdasarkan uraian dan keterangan tersebut di atas seluruhnya, sekali lagi Penggugat memohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci berkenan kiranya untuk memanggil para pihak yang ada hubungannya dengan perkara ini untuk hadir di persidangan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang ditetapkan untuk itu, memeriksa dan mengadili perkara seraya memberikan putusan: a. Menerima permohonan/gugatan cerai untuk seluruhnya; b. Menghukum Tergugat (TERGUGAT) untuk menjatuhkan talak atas penggugat; c. Menyatakan dan menetapkan putus hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat; d. Menyatakan dan menetapkan hak asuh terhadap anak-anak 1. ANAK PERTAMA, 2. ANAK KEDUA, 3. ANAK KETIGA, sepenuhnya berada di tangan Penggugat; e. Menghukum Tergugat wajib memberikan Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah) per bulan untuk biaya hidup anak-anak sampai mereka berumur 18 (delapan belas) tahun; f. Menghukum Tergugat untuk membayar segala ongkos-ongkos yang timbul akibat perkara ini; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat hadir sedangkan Tergugat tidak hadir meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut
Halaman 3 dari 7 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc
untuk hadir di persidangan dan ketidakhadirannya tersebut bukan disebabkan oleh suatu halangan yang sah menurut hukum; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka proses perdamaian melalui mediasi sebagaimana dimaksud Peraturan Mahkamah Agung nomor 1 tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah berupaya memberikan nasehat kepada Penggugat agar tetap mempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum dan dibacakan gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa atas gugatannya tersebut Penggugat menyatakan ada perbaikan dan perubahan pada surat gugatannya dan mohon diberikan waktu untuk memperbaikinya secara tertulis; Menimbang, bahwa dalam persidangan-persidangan berikutnya Penggugat tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sebagaimana tersebut dalam berita acara persidangan tanggal 02 Oktober2012 dan berdasarkan relaas tanggal 19 Oktober 2012, serta tidak ternyata ketidakhadirannya tersebut disebabkan oleh suatu halangan yang sah menurut hukum; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi selama persidangan dan tercatat dalam berita acara persidangan, ditunjuk sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa proses mediasi sebagaimana dimaksud PERMA No. 01 tahun 2008, tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat untuk merukunkan Penggugat dan Tergugat agar tetap dapat mempertahankan rumah tangganya, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat 1 dan 4 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat menyatakan akan memperbaiki surat gugatannya;
Halaman 4 dari 7 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc
Menimbang, bahwa dalam persidangan-persidangan berikutnya Penggugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci telah memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk hadir di persidangan dengan memerintahkan Jurusita Pengganti untuk memanggil Penggugat sebanyak dua kali, namun Penggugat tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya, sementara tidak terbukti ketidakhadirannya disebabkan oleh alasan yang dibenarkan menurut hukum; Menimbang, bahwa Ketidakhadiran Penggugat dalam dua kali persidangan setelah dipanggil secara resmi dan patut menunjukkan Penggugat tidak sungguhsungguh dalam mengajukan gugatannya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 148 Rbg, gugatan Penggugat tersebut dinyatakan gugur sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala ketentuan Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI 1.
Menyatakan perkara Nomor: 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc, gugur;
2.
Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 466.000,- (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Selasa tanggal 6 November 2012 M
bertepatan dengan tanggal 21 Zulhijjah 1433 H, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, Drs. AGUSTI sebagai Hakim Ketua Majelis, MASHURI, S.Ag., M.H., dan RAHMI MAILIZA ANNUR, S.H.I masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota. Pada hari itu juga putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan Hakim-hakim Anggota yang sama, dibantu LUKMAN, S.Ag sebagai Panitera Pengganti diluar hadirnya Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Halaman 5 dari 7 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc
HAKIM KETUA ttd Drs. AGUSTI
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
ttd
ttd
MASHURI, S.Ag., M.H.
RAHMI MAILIZA ANNUR, S.H.I
PANITERA PENGGANTI ttd LUKMAN, S.Ag
Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya Pendaftaran
: Rp. 30.000,00
2. Biaya Proses
: Rp. 50.000,00
2. Biaya Panggilan
: Rp. 375.000,00
3. Redaksi
: Rp.
5.000,00
4. Materai
: Rp.
6.000,00
Jumlah
Rp. 466.000,00 (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah)
Halaman 6 dari 7 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc