PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan penetapan sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang diajukan oleh: PEMOHON, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA/Sederajat, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas-berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon serta memeriksa semua alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang,
bahwa
Pemohon
dengan
surat
permohonannya
tertanggal 04 Februari 2014 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc., tanggal 05 Februari 2014 mengemukakan dali-dalil permohonan sebagai berikut: 1. Bahwa PEWARIS dan PEMOHON telah melangsungkan pernikahan pada 05 Pebruari 2007 di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat sesuai dengan buku Kutipan Akta Nikah No : 080/05/II/2007 tanggal 05 Pebruari 2007; 2. Bahwa dari pernikahan tersebut PEWARIS dan PEMOHON telah dikaruniai 2 (dua) orang anak bernama ANAK PERTAMA, perempuan, umur 5 tahun dan ANAK KEDUA, laki-laki, umur 3 tahun yang kesemuanya dalam pengasuhan Pemohon. 3. Bahwa PEWARIS telah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 07 Januari 2014 sesuai dengan Surat Keterangan Meninggal Dunia No. 140/3/KP.B-2014 tanggal 09 Januari 2014 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Kampung Baru.
Hal. 1 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
4. Bahwa almarhum PEWARIS selain meninggalkan isteri (Pemohon) dan dua orang anak, juga meninggalkan Ayah dan Ibu Kandung sebagai berikut : 1. Nama
: AYAH KANDUNG
Umur
: 70 tahun
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Pekerjaan
: Pedagang
Tempat tinggal
: Kecamatan Kupitan Kab. Sijunjung Propinsi Sumatera Barat
2. Nama
: IBU KANDUNG
Umur
: 74 tahun
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Mengurus Rumah Tangga
Tempat tinggal
: Kecamatan Kupitan Kab. Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat
5. Bahwa selama dalam ikatan pernikahan almarhum PEWARIS telah meninggalkan harta berupa tabungan berjumlah sekitar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) di rekening Bank BNI Cab.
Pekanbaru
dengan
nomor
rekening
0100466488
an.
PEWARIS. 6. Bahwa karena suami Pemohon telah meninggal dunia, maka Pemohon mengajukan Penetapan ahli waris ke Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk keperluan pengurusan di Bank BNI karena harta peninggalan tersebut belum pernah diajukan penetapan ahli warisnya ke Pengadilan Agama lain. 7. Bahwa oleh karena anak-anak Pemohon tersebut di atas masih di bawah umur, maka Pemohon mohon kepada Pengadilan Agama Pangkalan
Kerinci
berkenan
menetapkan
Pemohon
untuk
melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama ahli waris yang masih di bawah umur tersebut. 8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya perkara ini. Atas uraian di atas Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci c.q Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar mengeluarkan
penetapan
ahli
waris
dan
mengabulkan
permohonan
Pemohon sebagai berikut :
Hal. 2 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
PRIMAIR: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan ahli waris dari almarhum PEWARIS adalah seorang isteri, dua orang anak, seorang ayah kandung dan seorang ibu kandung masing-masing sebagai berikut: 1. PEMOHON, umur 29 tahun, (Pemohon/isteri almarhum) 2. ANAK PERTAMA, umur 5 tahun, (anak I almarhum) 3. ANAK KEDUA, umur 3 tahun, (anak II almarhum) 4. AYAH KANDUNG, umur 70 tahun, (ayah kandung almarhum) 5. IBU KANDUNG, umur 74 tahun, (ibu kandung almarhum) 3. Memberi izin kepada Pemohon untuk melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama anak-anak Pemohon yang bernama ANAK PERTAMA, umur 5 tahun dan ANAK KEDUA, umur 3 tahun. 4. Menetapkan harta peninggalan berupa tabungan di rekening Bank BNI Kantor Cabang
Pekanbaru dengan nomor rekening 0100466488 an.
PEWARIS, adalah milik ahli waris. 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini. SUBSIDAIR: Jika pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan Pemohon telah datang menghadap sendiri di persidangan; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memeriksa identitas pihak yang berperkara, selanjutnya pemeriksaan perkara ini dimulai dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan penambahan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa bapak dan ibu kandung pewaris dalam kondisi sakit dan sudah lanjut usia sehingga tidak memungkinkan untuk hadir dalam persidangan ini;
-
Bahwa pewaris tidak mempunyai ahli waris lain, selain ahli waris yang sudah disebutkan dalam surat permohonan Pemohon tersebut; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
permohonannya,
Pemohon telah mengajukan alat bukti tertulis sebagai berikut : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dengan NIK. 1405025809840002 atas nama PEMOHON, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
Hal. 3 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
dan Catatan Sipil Kabupaten Pelalawan tanggal 28 Oktober 2012. (bukti P.1); 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dengan NIK. 1405020103830004 atas nama PEWARIS, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pelalawan tanggal 28 Oktober 2012. (bukti P.2); 3. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, Nomor 080/05/II/2007 tanggal 05 Februari 2007. (P.3) 4. Fotokopi Surat Keterangan meninggal dunia Nomor 140/03/KP.B-2014 tanggal 09 Januari 2014 atas nama PEWARIS, yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kampung Baru, Kecamatan Supitan, kabupaten Sijunjung (bukti P.4) 5. Fotokopi
Kartu
Keluarga
Nomor
1405020608100003
atas
nama
PEWARIS sebagai kepala keluarga yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pelalawan tanggal 09 Februari 2012. (bukti P.5) 6. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama ANAK PERTAMA lahir tanggal 11 Februari 2008, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pelalawan Nomor 1405-LT16022012-0041 tanggal 16 Februari 2012. (bukti P.6) 7. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama ANAK KEDUA lahir tanggal 31 Oktober 2010, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pelalawan Nomor 1405-LT-16022012-0040 tanggal 16 Februari 2012. (bukti P.7) 8. Fotokopi Surat Keterangan Ahli Waris dan ranji/Silsilah dari PEWARIS, yang dikeluarkan oleh Lurah Pangkalan Kerinci Kota Nomor 02/PKLK/2014 tanggal 29 Januari 2014 yang diketahui oleh Camat Pangkalan Kerinci Nomor 17/PK/2014 tanggal 29 Januari 2014. (bukti P.8) 9. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dengan NIK 1303103112440001 atas nama
AYAH
KANDUNG,
yang
dikeluarkan
oleh
Kepala
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sijunjung tanggal 30 September 2012. (bukti P.9) 10. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dengan NIK 1303104210400001 atas nama
IBU
KANDUNG,
yang
dikeluarkan
oleh
Kepala
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sijunjung tanggal 30 September 2012. (bukti P.10)
Hal. 4 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
Menimbang, bahwa alat bukti surat berupa fotokopi tersebut di atas oleh Majelis hakim telah dicocokkan dengan aslinya dan ternyata cocok, telah di nazegelen oleh Kantor Pos Pangkalan Kerinci dan telah pula dilegalisir oleh panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, selanjutnya oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti P.1 sampai dengan bukti P.10; Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis sebagaimana tersebut di atas, Pemohon telah pula mengajukan 2 (dua) orang saksi, yang masingmasing telah didengar keterangannya secara terpisah di persidangan yakni : 1. SAKSI PERTAMA, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Humas PT. RAPP, bertempat tinggal di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan; Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sesuai agama dan kepercayannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa saksi adalah abang ipar Pemohon;
Bahwa Pemohon bermaksud mengajukan penetapan ahli waris atas meninggalnya saudara PEWARIS;
Bahwa PEWARIS dan Pemohon adalah pasangan suami isteri yang menikah sekitar tahun 2007;
Bahwa dari pernikahan tersebut keduanya telah dikaruniai dua orang anak masing-masing bernama ANAK PERTAMA dan ANAK KEDUA;
Bahwa suami Pemohon yang bernama PEWARIS meninggal dunia pada tanggal 07 Januari 2014 di Kabupaten Sijunjung, karena sakit;
Bahwa
almarhum
semasa
hidupnya
beragama
Islam
dan
dimakamkan dengan tata cara agama Islam;
Bahwa almarhum PEWARIS meninggalkan seorang isteri, dua orang anak, ayah kandung bernama AYAH KANDUNG dan ibu kandung bernama IBU KANDUNG;
Bahwa selain ahli waris yang tersebut di atas, almarhum PEWARIS tidak mempunyai ahli waris lain;
Bahwa Pemohon ingin mengajukan penetapan ahli waris untuk mengambil uang simpanan almarhum PEWARIS di BNI kantor Cabang pekanbaru berjumlah sekitar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah);
Bahwa
ayah
dan
ibu
kandung
almarhum
PEWARIS sudah
mengetahui maksud Pemohon dan menyetujuinya, namun yang
Hal. 5 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
bersangkutan tidak bisa datang menghadap ke pengadilan karena faktor usia dan kesehatan; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Pemohon menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya; 2. SAKSI KEDUA, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan; Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sesuai agama dan kepercayannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon sejak tahun 2013;
Bahwa Pemohon menikah dengan seorang laki-laki bernama PEWARIS dan telah dikaruniai dua orang anak masing-masing bernama ANAK PERTAMA dan ANAK KEDUA;
Bahwa Pemohon bermaksud mengajukan permohonan ahli waris ke pengadilan, karena suami Pemohon yang bernama PEWARIS tersebut meninggal dunia pada tanggal 07 Januari 2014 di Kabupaten Sijunjung, yakni di rumah orang tua almarhum, karena sakit;
Bahwa
almarhum
semasa
hidupnya
beragama
Islam
dan
dimakamkan dengan tata cara agama Islam;
Bahwa selain Pemohon dan dua orang anaknya tersebut, almarhum PEWARIS juga meninggalkan ayah kandung bernama AYAH KANDUNG dan ibu kandung bernama IBU KANDUNG;
Bahwa almarhum PEWARIS tidak mempunyai isteri lain selain Pemohon;
Bahwa Pemohon ingin mengajukan penetapan ahli waris untuk mengambnil uang simpanan almarhum PEWARIS di BNI kantor Cabang
pekanbaru,
namun
saksi
tidak
mengetahui
berapa
jumlahnya;
Bahwa
ayah
dan
ibu
kandung
almarhum
PEWARIS sudah
mengetahui maksud Pemohon dan menyetujuinya, namun yang bersangkutan tidak bisa datang menghadap ke pengadilan karena faktor usia dan kesehatan; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi kedua tersebut di atas, Pemohon menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya;
Hal. 6 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
Menimbang, bahwa dalam kesimpulan Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya agar pengadilan menetapkan ahli waris almarhum adalah sebagaimana tersebut di atas dan selanjutnya Pemohon tidak menyampaikan sesuatu apapun lagi, melainkan mohon penetapan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Sidang perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penetapan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa permasalahan pokok dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan penetapan ahli waris. Berdasarkan bukti P.1 dan P.2 serta dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi di persidangan telah terbukti bahwa Pemohon berdomisili di Kelurahan pangkalan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan yang merupakan wilayah Hukum Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pangadilan Agama Pangkalan Kerinci secara absolut dan relatif mempunyai kewenangan untuk memeriksa dan mengadili perkara aquo sebagaimana diatur oleh pasal 49 huruf (b) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis Hakim terlebih dulu memeriksa ada tidaknya hubungan hukum antara Pemohon dengan perkara aquo atau setidaknya dengan seorang bernama PEWARIS, berdasarkan bukti P.3 yang diajukan oleh Pemohon didukung dengan bukti P.5 dan keterangan saksi-saksinya di persidangan ternyata benar antara Pemohon dengan pewaris telah terikat dalam sebuah perkawinan yang sah sebagaimana ketentuan Pasal 2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 4, 5 dan 6 Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian, berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon adalah pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in yudicio), sehingga Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan perkara aquo;
Hal. 7 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
Menimbang, bahwa subyek hukum (pihak-pihak) yang terdapat dalam perkara waris sekaligus juga menjadi obyek dalam perkara tersebut. Sehingga ahli waris dalam perkara permohonan ahli waris mempunyai dua kedudukan sekaligus, yakni subyek hukum di satu sisi dan obyek hukum di sisi lain. Maka dalam perkara aquo tidak dapat diterapkan asas kurang pihak (plurium litis consortium) secara absolut karena Majelis Hakim yang berwenang menentukan siapa saja yang menjadi ahli waris dari pewaris, baik yang telah didudukkan sebagai pihak maupun yang tidak didudukkan sebagai pihak. Oleh karena itu Majelis hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon telah memenuhi syarat formil meskipun hanya diajukan oleh salah satu ahli waris sebagai pihak yang berperkara; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon didasarkan pada dalil-dalil bahwa PEWARIS telah meninggal dunia pada tanggal 07 Februari 2014 di Desa Kampung Baru, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung karena sakit. Almarhum meninggalkan seorang isteri (Pemohon), dua orang anak masingmasing bernama ANAK PERTAMA, umur 5 tahun dan ANAK KEDUA, umur 3 tahun, ayah dan ibu yang masih hidup yang bernama AYAH KANDUNG dan IBU KANDUNG. Almarhum meninggalkan harta berupa tabungan berjumlah sekitar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) di rekening Bank BNI Kantor Cabang Pekanbaru; Menimbang,
bahwa
untuk
membuktikan
dalil
permohonannya,
Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa bukti P.1 sampai dengan bukti P.10 dan telah pula menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang oleh Mejelis Hakim dikutip dalam pertimbangan tentang duduk perkara yang selengkapnya dianggap termuat dan turut dipertimbangkan di sini; Menimbang, bahwa alat bukti surat P.1 sampai dengan P.10 yang diajukan oleh Pemohon tersebut di atas, oleh Majelis Hakim dianggap telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian sebagaimana ketentuan Pasal 1888 KUH Perdata, sehingga patut dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah dalam perkara ini; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan oleh Pemohon tidak termasuk saksi yang dilarang untuk memberikan kesaksian. Keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut saling bersesuaian antara yang satu dengan yang lain (mutual conformity) dan mendukung dalil permohonan Pemohon, sehingga telah memenuhi syarat formil dan materiil sebagai saksi, sebagaimana ketentuan Pasal 308 R.Bg jo. Pasal 1907 KUH Perdata. Oleh karena itu Majelis Hakim menilai bahwa kesaksian tersebut dapat diterima
Hal. 8 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah, sekaligus menguatkan dalil permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, semua alat bukti surat dan keterangan saksi-saksi di persidangan, Majelis Hakim telah menemukan fakta sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dengan PEWARIS
adalah suami isteri yang telah
menikah pada tanggal 05 Februari 2007 di KUA Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat dan telah dikaruniai dua orang anak, masing-masing bernama ANAK PERTAMA, umur 5 tahun dan ANAK KEDUA, umur 3 tahun; 2. Bahwa PEWARIS telah meninggal dunia pada tanggal 07 Januari 2014 di Desa Kampung Baru, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat, karena sakit; 3. Bahwa almarhum PEWARIS semasa hidupnya beragam Islam dan saat meninggal dunia dimakamkan dengan tata cara agama Islam; 4. Bahwa selain meninggalkan seorang isteri dan dua orang anak, almarhum PEWARIS juga meninggalkan ayah kandung bernama AYAH KANDUNG, umur 70 tahun, agama Islam dan seorang ibu kandung bernama IBU KANDUNG, umur 74 tahun, agama Islam. Kedua orang tua almarhum tersebut saat ini dalam kondisi yang kurang sehat karena faktor usia dan bertempat tinggal di Dusun Kampung Baru, Kecamatan Kupitan kabupaten Sijunjung ; 5. Bahwa almarhum tidak mempunyai ahli waris lain, selain sebagaimana tersebut di atas; 4. Bahwa almarhum meninggalkan harta peninggalan berupa tabungan di rekening
BNI
Kantor
Cabang
Pekanbaru
berjumlah
sekitar
Rp.
120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah); Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis hakim akan mempertimbangkan satu persatu petitum permohonan Pemohon sebagai berikut : 1. Permohonan penetapan ahli waris atas nama Pemohon, dua orang anak Pemohon, ayah dan ibu kandung pewaris. Menimbang, bahwa sebelum menetapkan siapa saja yang dikelompokkan sebagai ahli waris sebagaimana petitum angka 2 permohonan Pemohon, Majelis Hakim terlebih dahulu mengemukakan prinsip-prinsip hukum Islam tentang ahli waris sebagaimana ketentuan Pasal 174 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam sebagai berikut :
Hal. 9 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
(1). Kelompok ahli waris terdiri dari : a. Menurut hubungan darah -
Golongan laki-laki yang terdiri dari ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman dan kakek.
-
Golongan perempuan yang terdiri dari ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan nenek.
b. Menurut hubungan perkawinan terdiri dari duda dan janda. (2). Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapatkan warisan hanya anak, ayah, ibu, janda dan duda. Menimbang, bahwa apabila permohonan Pemohon petitum angka 2 dihubungkan dengan prinsip-prinsip hukum Islam di atas serta faktafakta yang terungkap di persidangan, bahwa benar pewaris telah meninggal dunia (bukti P.4) ,antara ahli waris dengan pewaris tidak ada halangan syar’i untuk dapat mewarisi, yaitu semuanya beragama Islam dan bukan sebagai penyebab kematian pewaris, maka Majelis hakim berpendapat telah cukup bukti adanya hubungan kewarisan antara pewaris dengan ahli waris secara nasabiyah (hubungan darah atau kekerabatan) yakni ayah dan ibu kandung pewaris bernama AYAH KANDUNG dan IBU KANDUNG (bukti P.9 dan P.10) serta dua orang anak pewaris yakni ANAK PERTAMA dan ANAK KEDUA (bukti P.6 dan P.7) maupun hubungan kewarisan secara sababiyah (perkawinan) yakni janda atau PEMOHON (Pemohon). (vide bukti P.8); Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon in casu penetapan ahli waris telah cukup alasan dan berdasarkan hukum serta tidak melawan hak sesuai ketentuan Pasal 171 huruf (b) dan (c), Pasal 172 dan Pasal 174 ayat (1) huruf (a) Kompilasi Hukum Islam oleh karenanya patut dikabulkan; 2. Permohonan izin untuk melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama dua orang anak Pemohon yang masih di bawah umur. Menimbang,
bahwa
pada
dasarnya
setiap
subyek
hukum
mempunyai kewenangan hukum, meskipun demikian tidak semua subyek hukum mempunyai kecakapan berbuat. Kecakapan berbuat adalah kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum dengan akibat hukum yang sempurna. Berkaitan dengan kecakapan berbuat, hukum tidak mengaturnya secara tegas. Undang-undang hanya mengatur tentang siapa saja yang tidak cakap dalam Pasal 1330 KUH Perdata.
Hal. 10 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
Menimbang, bahwa apabila dicermati ketentuan dalam pasal 1330 KUH Perdata tersebut memang mengatur tentang perjanjian, tetapi ketentuan ini dapat dianalogikan pula untuk semua perbuatan hukum. Terutama perbuatan hukum yang bersifat perdata. Dari ketentuan ini dapat diketahui bahwa yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang yang belum dewasa, orang yang ditaruh di bawah pengampuan dan para isteri (ketidakcakapan isteri sudah dicabut dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan). Menimbang, bahwa jika dihubungkan dengan ketentuan Pasal 1330 KUH Perdata di atas, maka berdasarkan bukti P.6 dan P.7 telah terbukti bahwa kedua orang anak Pemohon dan almarhum tersebut masih berada di bawah umur sehingga tidak cakap untuk melakukan perbuatan
hukum.
Oleh
karena
itu
Majelis
hakim
berpendapat
permohonan Pemohon agar pengadilan mengizinkan yang bersangkutan untuk bertindak untuk dan atas nama kedua orang anak Pemohon tersebut dipandang beralasan, sehingga patut dikabulkan sepanjang hanya untuk kepentingan pengurusan dan pengambilan tabungan almarhum di rekening BNI Kantor Cabang Pekanbaru, semata-mata untuk melindungi kepentingan anak-anak pemohon di masa mendatang; 3. Permohonan
penetapan
harta
peninggalan
almarhum
berupa
tabungan di rekening BNI Kantor Cabang Pekanbaru Menimbang, bahwa sesuai penjelasan Pasal 49 huruf (b) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 yang dimaksud dengan waris adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masingmasing ahli waris dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siap yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris; Menimbang, bahwa salah satu unsur penting dalam hukum kewarisan, selain adanya pewaris dan ahli waris adalah adanya harta peninggalan (tirkah). Berdasarkan fakta tersebut di atas, pewaris mempunyai harta peninggalan berupa tabungan di rekening BNI Kantor Cabang Pekanbaru berjumlah sekitar Rp. 120.000.000,- (seratus dua
Hal. 11 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
puluh juta rupiah) yang tidak dapat diambil oleh siapapun tanpa adanya penetapan pengadilan tentang siapa saja yang menjadi ahli waris. Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim telah menetapkan siapa saja yang menjadi ahli waris dari pewaris sebagaimana telah tersebut di atas, maka sesuai penjelasan pasal 49 huruf (b) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim sependapat dan dapat mengabulkan permohonan pemohon tersebut yang selengkapnya sebagaimana tersebut dalam amar penetapan ini; Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah perkara permohonan (voluntair), maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Memperhatikan segala Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku, dan dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan ahli waris dari almarhum PEWARIS adalah seorang isteri, dua orang anak, seorang ayah kandung dan seorang ibu kandung masing-masing sebagai berikut: 1. PEMOHON, umur 29 tahun, (isteri almarhum) 2. ANAK PERTAMA, umur 5 tahun, (anak I almarhum) 3. ANAK KEDUA, umur 3 tahun, (anak II almarhum) 4. AYAH KANDUNG, umur 70 tahun, (ayah kandung almarhum) 5. IBU KANDUNG, umur 74 tahun, (ibu kandung almarhum) 3. Memberi izin kepada Pemohon untuk melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama anak-anak Pemohon yang bernama ANAK PERTAMA, umur 5 tahun dan ANAK KEDUA, umur 3 tahun. 4. Menetapkan harta peninggalan berupa tabungan di rekening Bank BNI Kantor Cabang
Pekanbaru dengan nomor rekening 0100466488 an.
PEWARIS, adalah milik ahli waris. 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 161.000,- (seratus enam puluh satu ribu rupiah) Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 03 Maret 2014 M, bertepatan dengan tanggal 02 Jumadil Awal 1435 H, oleh
Hal. 12 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc
kami AFRIZAL, S.Ag, sebagai Ketua Majelis serta YANG ARIANI, S.Ag dan IMDAD, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota. Penetapan mana diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh para Hakim Anggota yang turut bersidang tersebut serta M. KAMARUZZAMAN, SH sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Pemohon. Ketua Majelis
TTD AFRIZAL, S.Ag
Hakim Anggota
Hakim Anggota
TTD
TTD
YANG ARIANI, S.Ag
IMDAD, S.HI
Panitera Pengganti
TTD M. KAMARUZZAMAN, SH Perincian Biaya : 1. Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Panggilan sidang 4. Redaksi 5. Meterai J u m l a h
Rp 30.000,Rp 50.000,Rp 75.000,Rp 5000,Rp 6000,Rp 161.000,(seratus enam puluh satu ribu rupiah)
Hal. 13 dari 13 hal. Penetapan Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc