PUTUSAN Nomor : 54/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dalam perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT , umur 37 tahun, agama Islam, Pendidikan D2 PGSD, pekerjaan Guru Honorer, bertempat tinggal di PELALAWAN, selanjutnya disebut sebagai "Penggugat", Melawan TERGUGAT, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMK, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di PELALAWAN, yang selanjutnya disebut sebagai "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat- surat perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 2 Maret 2011 terdaftar
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pangkalan
Kerinci
Nomor
:
54/Pdt.G/2011/PA.Pkc. tanggal 2 Maret 2011 telah mengemukakan hal-hal yang pokokpokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 14 Juli 1998, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kualu Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 516/58/VII/1998, tertanggal 16 Juli 1998, yang dikeluarkan oleh KUA Kualu Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara; 2. Bahwa sesaat setelah akad nikah, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak yang isinya sebagaimana tercantum di dalam Buku Kutipan Akta Nikah; 3. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal rumah orang tua Penggugat di Kecamatan Kualu Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara, selama 4 hari, kemudian pindah dan bertempat kediaman bersama di rumah orang tua Tergugat di Desa Beringin Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan selama 5 tahun dan terakhir bertempat kediaman di rumah sendiri di Beringin Tujuh, Desa Beringin Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan;
4. Bahwa selama ikatan pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak bernama : a. ANAK PERTAMA, umur 12 tahun; b. ANAK KEDUA, umur 7 tahun 8 bulan; Anak-anak tersebut saat ini ikut bersama Tergugat; 5. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak tanggal Tahun 2010 antara Penggugat dengan Tergugat sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Penggugat dengan Tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; 6. Bahwa perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat pada intinya disebabkan oleh : a. Tergugat bersipat egois, tidak mau mendengarkan kata-kata Penggugat, dan Tergugat lebih mendengarkan kata-kata orang tuanya dari pada kewajibannya sebagai suami; b. Terguagt suka cemburu tanpa alasan yang jelas ; c. Tergugat selalu mengeluarkan kata-kata minta cerai kepada Penggugat; 7. Bahwa Penggugat sudah berusaha untuk saling menasehati, agar kerukunan rumah tangga tetap terjaga, namun Tergugat tidak ada perubahan yang membuat rumah tangga semakin hari semakin tidak menentu yang diwarnai dengan perselisihan dan pertengkaran; 8. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi pada tanggal 14 Nopember 2010, saat mana Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami-istri, Penggugat masih tinggal di rumah kediaman bersama dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya; 9. Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; 10. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa yang akan datang. Dengan demikian, gugatan cerai Penggugat telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; -2-
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap sendiri dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat dengan melalui mediasi, akan tetapi dalam mediasi tersebut gagal
sesuai
Laporan
54/Pdt.G/2011/PA.Pkc.
hasil
Mediasi
tanggal
23
Maret
2011
Nomor
:
yang dibuat oleh IMDAD, S.H.I Hakim Pengadilan Agama
Pangkalan Kerinci sebagai Mediator yang isi pokoknya menerangkan, bahwa mediasi dalam perkera tersebut gagal karena kedua pihak tidak mencapai kesepakatan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim di persidangan juga telah berusaha menasehati Penggugat untuk hidup rukun kembali dengan Tergugat sebagai suami istri akan tetapi tidak berhasil, kemudian pemeriksaan perkara ini dimulai dengan membacakan surat gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak dapat didengar jawabannya, karena Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain datang menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun menururt Berita Acara Surat Panggilan (Relaas) Nomor: 54/Pdt.G/2010/PA.Pkc. tanggal 6 April 2011, yang dibacakan di sidang Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, akan tetapi tidak datang menghadap dan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
gugatannya,
Penggugat
mengajukan bukti surat berupa 1 (satu) lembar photocopy buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 516/58/VII/1998 tertanggal 16 Juli 1998 yang telah bermeterai cukup dan telah dinazeglen oleh Pejabat kantor Pos dan Giro serta telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, setelah diperiksa oleh Majelis Hakim, ternyata benar dan sesuai dengan aslinya yang dikeluarkan oleh PPN/KUA Kecamatan Kuala Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara, selanjutnya diberi tanda P.1; Menimbang, bahwa selain itu, Penggugat di persidangan telah pula mengajukan saksi sebagai berikut: Nama : SAKSI, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan toko, bertempat tinggal di
PEKANBARU, di dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah
sebagai berikut:
-3-
-
Bahwa saksi adalah adik kandung Penggugat menerangkan Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah sekitar tahun 1998, dan telah dikaruniai dua orang anak;
-
Bahwa hal itu diketahui saksi, karena saksi ikut hadir dalam pernikahan antara Penggugat dan Tergugat tersebut;
-
Bahwa saksi mengetahui setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Labuhan Batu selama 2 bulan, kemudian ada awal tahun 1999 bersama-sama pindah ke Pangkalan Kuras;
-
Bahwa setahu saksi selama ini rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan haronis, namun sejak bulan Nopember 2010 keduanya sudah hidup berpisah;
-
Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab Penggugat dan Tergugat hidup berpisah, namun Penggugat pernah mengatakan kepada saksi bahwa Tergugat gampang sekali cemburu dan jarang berada di rumah, sehingga antara keduanya sering terjadi pertengkaran;
-
Bahwa saksi tidak pernah melihat atau mendengar sendiri pertengkaran tersebut. Saksi hanya tahu sejak Nopember 2010 tersebut Penggugat dan Tergugat sudah hidup berpisah hingga sekarang;
-
Bahwa saksi sudah berusaha menasehati Penggugat agar berdamai dan hidup rukun lagi denan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi
tersebut
Penggugat
telah
membenarkannya dan tidak membantahnya sedikitpun; Menimbang, bahwa di dalam persidangan Penggugat hanya mengajukan seorang saksi dan seorang saksi hanya baru sebagai bukti permulaan dan tidak dapat dijadikan sebagai saksi sesuai maksud azas unus testis nulus testis, maka untuk menguatkan dalildalil gugatannya, Pengguat dipersidangan telah mengucapkan sumpah pelengkap (supletoir) sebagaimana putusan sela yang termuat dalam berita acara persidangan Nomor 54/Pdt.G/2011/PA.Pkc. tanggal 11 April 2011 bertepatan dengan tanggal 7 Rabiul Akhir 1432 H; Menimbang,bahwa untuk menguatkan kesempurnaan saksi tersebut Penggugat mengucapkan sumpah supletoir sesuai maksud dari pasal 182 Rbg; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, ditunjuk semua hal-hal yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; -4-
Menimbang, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat melalui mediasi, akan tetapi dalam mediasi tersebut gagal sesuai Laporan Hasil Mediasi tanggal 23 Maret 2011 Nomor : 54/Pdt.G/2011/PA.Pkc. yang dibuat oleh IMDAD, S.H.I Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci sebagai Mediator yang isi pokoknya menerangkan, bahwa mediasi dalam perkara tersebut gagal karena kedua pihak tidak mencapai kesepakatan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim
juga telah berusaha menasehati Penggugat
supaya damai dan hidup rukun lagi dengan Tergugat sebagai suami istri akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 14 Juli 1998 yang dicatatkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuala Hulu, Kabupaten
Labuhan
Batu,
Sumatera
Utara,
(Kutipan
Akta
Nikah
Nomor
:
516/58/VII/1998, tertanggal 16 Juli 1998 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuala Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara); Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya tersebut, Penggugat telah mengajukan bukti P.1, yang merupakan bukti akta otentik perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang dilakukan berdasarkan syari'ah (Hukum Islam), dengan demikian berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam Majelis berpendapat bahwa Penggugat memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan perceraian. Oleh karena itu, selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan pokok gugatan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 65 Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak; Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa suami istri itu tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami istri; Menimbang, bahwa pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, antara lain pada huruf (f) menyatakan bahwa perceraian dapat terjadi karena alasan antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa Penggugat untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya selain telah mengajukan bukti P.1 juga menghadirkan satu orang saksi yang di sidang telah memberikan keterangan di bawah sumpah; Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat menyatakan tidak sanggup lagi untuk menghadirkan saksi, sehingga beban pembuktian belum terpenuhi karena satu saksi -5-
bukanlah saksi, maka Majelis Hakim secara ex officio memerintahkan Penggugat untuk mengangkat sumpah supletoir dengan Putusan Sela Nomor : 54/Pdt.G/2011/PA.Pkc. tanggal 11 April 2011 dan Penggugat telah mengucapkan sumpah yang isinya menerangkan bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam surat gugatannya dan pula yang disampaikan dalam pesidangan adalah benar tidak lain dari yang sebenarnya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan keterangan saksi serta sumpah supletoir Penggugat Majelis Hakim telah menemukan fakta sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dengan Tergugat sebagai suami isteri yang menikah pada tanggal 14 Juli 1998 dan telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang ikut Tergugat;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat selalu mencemburukan Penggugat tanpa alasan yang jelas, sehingga menyebabkan antara Penggugat dan Tergugat hidup berpisah; --
-
Bahwa akibat dari perselisihan itu, sejak Nopember 2010 Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan tinggal bersama dengan oang tuanya hingga sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling menjalankan kewajiban sebagai suami istri; Menimbang, bahwa atas dasar keterangan saksi dan dikuatkan dengan sumpah supeltoir
Penggugat tersebut Majelis berkesimpulan telah ternyata terbukti bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, Majelis berpendapat, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut telah menjadi tetap; Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah yang demikian, kehidupan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah sebagai tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam firman Allah SWT. surat Ar-Rum ayat 21, jelas tidak akan terwujud, dan bahkan apabila perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut tetap dipertahankan, baik Penggugat sebagai istri dan ataupun Tergugat sebagai suami jelas tidak akan dapat melaksanakan kewajibannya masing-masing dalam hidup berumah tangga sehingga akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar lagi; Menimbang, bahwa menolak terjadinya mafsadat dalam rumah tangga harus lebih didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan, hal ini dengan sesuai qaidah fiqhiyah yang berbunyi;
;دراء اﻟﻤـﻔــﺎﺳـــﺪ ﻣـﻘـــﺪم ﻋﻠﻰ ﺟـﻠـــﺐ اﻟﻤـﺼـــﺎﻟﺢ
Artinya:
Menolak mafsadat kemaslahatan;
lebih
didahulukan -6-
dari
pada
mendatangkan
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih pendapat ahli fiqih dalam Kitab Mughni al-Muhtaj juz III, hal. 252 sebagai berikut:
; اذا اﺸﺘﺪ ﻋﺪم رﻏﺒﺔ اﻟﺰوﺟﺔ ﻟﺰوﺟﮭﺎ ﻃﻠﻖ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﻘﺎ ﺿﻰ طﻠﻘﺔ Artinya: “Jika istri sudah sangat benci terhadap suaminya maka Hakim dapat menjatuhkan talak suami terhadap istrinya.”; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Penggugat yang mohon perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian tersebut telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) dan Penjelasannya huruf (f) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) dan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 150 R.Bg karena Tergugat pernah hadir di depan sidang dan kemudian tidak pernah hadir lagi, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan gugatan Penggugat tidak melawan hak dan telah beralasan, maka gugatan Penggugat dikabulkan dengan contradiktoir di luar hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan segala peraturan perundangan-undangan serta ketentuan dalil-dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 541.000,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 11 April 2011 M, bertepatan dengan tanggal 7 Jumadil Awal 1432 H., oleh Kami Drs. ASY’ARI, M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, HAMBALI, S.H., M.H. dan IMDAD, S.H.I. masingmasing sebagai Hakim Anggota yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama. Putusan mana diucapkan oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut -7-
dibantu oleh FAKHRIADI, S.H. sebagai Panitera Sidang serta dihadiri pula oleh Penggugat di luar hadirnya Tergugat ;
Hakim Ketua ttd
Drs. ASY’ARI, M.H. Hakim Anggota
Hakim Anggota
ttd
ttd
HAMBALI, S.H., M.H.
IMDAD, S.H.I. Panitera Sidang ttd
FAKHRIADI, S.H.
Perincian Biaya : 1. Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Panggilan sidang 4. Redaksi 5. Meterai J u m l a h
Rp 30.000,Rp 50.000,Rp 450.000,Rp 5.000,Rp 6.000,Rp 541.000,-
Pangkalan Kerinci, 11 April 2011 Salinan ini sesuai dengan “ ASLINYA “ dalam keadaan telah berkekuatan hukum tetap Mengetahui : Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci
HANIFAH ANOM, S.H
-8-
