PAPER KARYA TULIS ILMIAH INFILL DEVELOPMENT MELALUI KONSEP ARSITEKTUR HYBRID DAN ARSITEKTUR HIGH-TECH PADA BANGUNAN BERSEJARAH
disusun oleh : ARGA DEWA LUTHFI LATASI 11512065
dosen pembimbing : JARWA PRASETYA SIH HANDOKO, ST., M.Sc.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2014
1
ABSTRAK INFILL DEVELOPMENT MELALUI KONSEP ARSITEKTUR HYBRID DAN ARSITEKTUR HIGH-TECH PADA BANGUNAN BERSEJARAH Oleh ARGA DEWA LUTHFI LATASI 11512065 Tren gaya hidup yang majemuk dan lebih menuju ke hedonisme membuat nilainilai kebudayaan lokal yang kita miliki mulai tergeser dan terlupakan. Salah satunya adalah sejarah, semakin sedikit orang yang masih menghargai sejarah, mengingatnya bahkan melestarikannya. Sejarah sangat penting bagi kehidupan manusia yaitu sebagai pengingat, acuan dan dorongan untuk menjadi lebih baik. Saat ini banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda yang tidak terawat dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hal tersebut merupakan tantangan untuk dikaji sebagai salah satu upaya pengembangan kota. Desain arsitektur perlu memperhatikan karakter budaya lokal, agar karya-karya arsitektur tidak asing berada di suatu tempat dan agar suatu tempat memiliki karakternya yang unik. Salah satu cara untuk mendesain karya-karya berkarakter lokal adalah dengan menemukan konsep desain yang tepat. Kajian tentang pengaruh penerapan infill development sebagai acuan untuk menyisipkan bangunan baru pada bangunan bersejarah. Penggunaan konsep desain Hybrid, dengan gagasan mencampur atau menggabungkan dua hal yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang baru tanpa menghilangkan identitas masingmasing unsur. Selain itu penggnaan teknologi tingkat tinggi (high-tech) yang tentunya sangat kontras dengan bangunan bersejarah menjadi pendukung untuk mewujudkan konsep hybrid pada bangunan bersejarah. Melalui konsep arsitektur hybrid dan arsitektur high-tech pada bangunan bersejarah dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk melestarikan karya-karya arsitektur jaman dahulu, meningkatkan karakteristik daerah itu sendiri dan dapat diterapkan pada lingkungan/ daerah lain dengan karakteristik serupa yang mempunyai tujuan sama. Kata kunci: infill development, arsitektur hybrid, arsitektur high-tech, bangunan bersejarah ABSTRACT
2
INFILL DEVELOPMENT EFFECT THROUGH HYBRID ARCHITECTURE AND HIGH-TECH ARCHITECTURE CONCEPT IN HISTORIC BUILDING by ARGA DEWA LUTHFI LATASI 11512065 Diverse lifestyle trends and more toward hedonism make local cultural values that we have started shifting and forgotten. One is history, the fewer people who still appreciate the history, remember even preserve it. History is very important to human life that is as a reminder, a reference and encouragement to become better. Today many Dutch colonial heritage buildings which are not maintained and is not working properly, so it is a challenge to be assessed as one of the city development efforts. The architectural design should pay attention to the character of the local culture, so that the works of architecture is no stranger to be somewhere and that somewhere has a unique character. One way to design the works of local character is to find the right design concept. Studies on the effect of the application of infill development as a reference to insert a new building on the historic building. Use of Hybrid design concept, with the idea of mixing or combining two different things to create something new without losing the identity of each element. Additionally penggnaan high level technology (high-tech) which of course is in stark contrast with the historic building into a supporter to realize the concept of a hybrid on historic buildings. Through the concept of hybrid architecture and high-tech architecture of the historic building can be used as a way to preserve the works of ancient architecture, improving the characteristics of the region itself and can be applied to environmental / other areas with similar characteristics who have the same goal. Keywords: infill development, hybrid architecture, high-tech architecture, historic buildings
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................... ..........2 ABSTRACT.............................................................................................................3 DAFTAR ISI............................................................................................................4 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.......................................................................................5 1.2 Permasalahan ........................................................................................6 1.3 Tujuan....................................................................................................6 1.4 Keluaran.................................................................................................6 1.5 Metode Penelitian..................................................................................7 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Heritage.................................................................................................8 2.2. Infill Development...............................................................................8 2.3 Arsitektur Post Modern........................................................................8 2.4 Arsitektur Hybrid.................................................................................9 2.4 Arsitektur High-Tech...........................................................................10 Bab III Pembahasan 3.1 Pengaruh konsep Hybrid dan High-Tech di Luar Negeri....................11 Bab IV Kesimpulan dan Rekomendasi..................................................................13 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
4
BAB I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tren gaya hidup yang majemuk dan lebih menuju ke hedonisme membuat nilai-nilai kebudayaan lokal yang kita miliki mulai tergeser dan terlupakan. Salah satunya adalah sejarah, semakin sedikit orang yang masih menghargai sejarah, mengingatnya bahkan melestarikannya. Sejarah sangat penting bagi kehidupan manusia yaitu sebagai pengingat, acuan dan dorongan untuk menjadi lebih baik. Indonesia pernah mengalami peristiwa yang sangat berpengaruh, yaitu penjajahan Belanda selama 350 tahun. Dalam ranah arsitektur, sejarah di indonesia menghasilkan banyak peninggalan baik berupa langgam arsitektur dan bangunan arsitektur salah satunya yaitu bangunan-bangunan peninggalan kolonial belanda. Saat ini banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda yang tidak terawat dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hal tersebut merupakan tantangan untuk dikaji sebagai salah satu upaya pengembangan kota. Pengelolaan kawasan merupakan hal yang penting karena menyangkut dengan wilayah tersebut kedepannya. sehingga diperlukan sebuah kajian bagaimana tindakan yang tepat untuk mengelola kawasan cagar budaya tersebut dan otomatis ikut meningkatkan karakteristik wilayah tersebut. Desain arsitektur perlu memperhatikan karakter budaya lokal, agar karyakarya arsitektur tidak asing berada di suatu tempat dan agar suatu tempat memiliki karakternya yang unik. Salah satu cara untuk mendesain karya-karya berkarakter lokal adalah dengan menemukan konsep desain yang tepat . Dengan menerapkan infill development sebagai acuan untuk menyisipkan bangunan baru pada kawasan bersejarah. Penggunaan konsep desain Hybrid, dengan gagasan mencampur atau menggabungkan dua hal yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang baru tanpa menghilangkan identitas masing-masing
5
unsur. Selain itu penggunaan teknologi tingkat tinggi (high-tech) sebagai pendukung untuk mewujudkan konsep arsitektur hybrid yang tentunya sangat kontras dengan bangunan cagar budaya. Diharapkan dengan adanya perancangan dengan menggunakan metode infill development yang menggunakan konsep arsitektur hybrid dan konsep arsitektur high-tech pada kawasan cagar budaya ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk melestarikan karya-karya arsitektur jaman dahulu, meningkatkan karakteristik daerah itu sendiri dan dapat diterapkan pada lingkungan/ daerah lain dengan karakteristik serupa yang mempunyai tujuan sama. 1.2 PERMASALAHAN Bagaimana pengaruh konsep hybrid dan arsitektur high-tech terhadap bangunan bersejarah di luar negeri sehingga dapat diterapkan pada bangunan bersejarah di Indonesia sebagai cara untuk melestarikan bangunan bersejarah karya arsitektur jaman dahulu, meningkatkan karakteristik daerah itu sendiri dan dapat diterapkan pada lingkungan/ daerah lain dengan karakteristik serupa yang mempunyai tujuan sama.
1.3 TUJUAN 1. Mengetahui pengaruh dari konsep hybrid pada bangunan bersejarah. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan teknologi tingkat tinggi (high-tech) dalam arsitektur dan pengaruh terhadap bangunan bersejarah.
1.4 KELUARAN Dari penelitian ini maka diharapkan dapat menyajikan informasi bagaimana pengaruh penerapan konsep hybrid dan arsitektur high-tech pada bangunan bersejarah.
6
1.5 METODE PENELITIAN 1.51. Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian, jenis penelitian dapat dilihat dari tujuan, sifat, bentuk dan sudut penerapannya. Sedangkan dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian yang mengacu pada metode intervensi dari data yang diperoleh dengan teori-teori yang relevan dengan hasil penelitian tersebut. 1.5.2. JENIS DATA DAN PENDEKATAN Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan kualitas atau mutu dari suatu yang ada. Penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan pada penelitian ini. Landasan teori digunakan sebagai dasar agar penelitian tetap fokus. 1.5.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 3.3.1 Studi Pustaka Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kepustakaan. Studi literatur, studi yang dilakukan dengan mengambil bahan dari kepustakaan/buku-buku literature dan sumber sumber dari internet yang berhubungan dengan penelitian. Studi kepustakaan dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang diteliti. Selanjutnya tiap-tiap teori dari teoretisi dikaji esensinya, khususnya berkaitan dengan konsep dan metoda desain ekspresi formal arsitekturnya. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda rasionalistik dengan teknik content analysis.
7
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Heritage Heritage memiliki banyak pengertian, Menurut UNESCO heritage yaitu sebagai warisan (budaya) masa lalu, apa yang saat ini dijalani manusia, dan apa yang diteruskan kepada generasi mendatang, umumnya karena dikonotasikan mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau dilestarikan keberadaannya. Dalam Kamus Oxford, heritage ditulis sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-tahun dan diangap sebagai bagian penting dari karakter mereka.
2.3. Pengertian metode Infill development Istilah infill development berasal dari bahasa Inggris yang artinya pengembangan pengisian. Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti tentang infill development yang bisa dipakai untuk setiap kondisi kota. Berdasarkan beberapa literature yang ada disebutkan bahwa infll development pada intinya adalah pembangunan suatu area dengan cara penyisipan satu atau lebih bangunan dengan fungsi fungsi penunjang tertentu pada dalam karakter lingkungan yang kuat dan teratur. suatu kawasan/lingkungan terbangun dengan mempertimbangkan kontekstualitasnya dengan bangunan dan lingkungan eksisting, dengan maksud memperkuat/memperbaiki citra lingkungan dan kawasan yang bersangkutan Disamping itu bangunan baru bisa berdiri berdampingan secara harmonis dengan bangunan lama tanpa harus merobohkannya
2.4. Arsitektur Post Modern Arsitektur Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi . Arsitektur post modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi.
8
Pertanda pertama berakhirnya arsitektur modern adalah dengan berakhirnya keempat empu arsitektur modern. Selain itu juga karena adanya protes keras dari masyarakat awam Eropa, mereka beranggapan bahwa suatu pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sembarang orang juga dapat melakukannya. Arsitek ditantang untuk membangun tanpa merusak sehingga muncullah arsitektur purna modern yang mendamaikan antara yang baru dan lama. 2.5. Konsep Arsitektur Hybrid
Konsep arsitektur Hybrid merupakan salah satu cabang dari ciri ciri Arsitektur Post-Modern yaitu stylic. Metode perancangan hybrid dinyatakan oleh Jencks, 1978 dengan hybrid language, yaitu “mix old pattern and new technics or tradition and choice”, sedangkan Kurokawa, 1991 menyatakannya sebagai hybridization dan Venturi,1966 menyebut sebagai hybrid saja. Berdasarkan uraian ciri-ciri umum dari arsitektur postmodern, terdapat hybrid Expression, sebagai salah satu style bangunannya. Charles Jencks (1977) dalam bukunya The Language of Post-Modern Architecture. mengemukakan konsep desain hybrid, sebagai salah satu karakater arsitektur posmodern yaitu Stylitic (ragam). Menurut Charles Jencks Konsep Hybrid expression adalah perpaduan dua unsur atau lebih yang berlawanan tanpa menghilangkan identitas masing-masing unsur seperti penggabungan unsur modern dengan: Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan contextual Kisho Kurokawa mendefinisikan hybrid berarti menggabungkan atau mencampur berbagai unsur terbaik dari budaya yang berbeda, baik antara budaya masa kini dengan masa lalu (diakronik), atau antar budaya masa kini (sinkronik). Dengan demikian hybrid menurut kurokawa berarti menerima penggunaan referensi majemuk (plural references) yang lintas budaya dan sejarah. Kekayaan makna diciptakan dengan melakukan manipulasi kode-kode referensi yang telah mapan dan memadukan atau menggabungkan kode-kode referensi yang telah dimanipulasi tersebut dalam desain.
9
2.5. KONSEP HIGH-TECH ARSITEKTUR Secara umum high-tech adalah sistem penggunaan terknologi tinggi,akan tetapi pada kenyataannya high-tech memiliki pengertian yang tidak terbatas dan tidak hanya dengan memandang high-tech sebagai bentuk penggunaan teknologi tinggi mengingat perkembangan teknologi selalu mengalami siklus penyempurnaan hingga ke fase yang lebih tinggi (canggih)sehingga pandangan umum ini tidak pernah memunculkan kesimpulan yang pasti dan tepat. Arsitektur High Tech juga dikenal sebagai Modernisme Akhir atau Ekspresionisme Struktural, adalah sebuah gaya arsitektur yang muncul pada 1970an, Arsitektur High Tech menggabungkan elemen-elemen dari industri bertekologi tinggi dan system teknologi ke dalam desain bangunan. Arsitektur High Techmuncul sebagai modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide sebelumnya yang dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan lebih dalam mencapai teknologi. Arsitektur High Tech ini berfungsisebagai jembatan antara modernisme dan post-modernisme, namun masih ada daerah abu-abu kemana berakhir kategori satu dan yang lain dimulai. Pada 1980-an, Arsitektur High Tech menjadi lebihsulit untuk membedakan dari arsitektur post-modern. Banyak tema dan ide-ide yang diserap kedalam bahasa pasca-modern dalam aliran arsitektur.
10
Bab III PEMBAHASAN Analisis pengaruh konsep Arsitektur Hybrid dan arsitektur High Tech pada bangunan bersejarah. 3.1 Pengaruh Konsep Hybrid Pada Bangunan Bersejarah di Luar Negeri 3.1.1 Royal Ontario Museum, Toronto (Daniel Liebskind)
Gambar.01. Museum Royal ontario Sumber : archikey.com Fasad : pada fasad terlihat sangat menarik karena perpaduan antara gaya bangunan modern menyatu dengan gaya bangunan lama tetapi tidak melebur sehingga terlihat kontras. Dengan melihat eksterior museum membuat orang ingin mengunjunginya, dan otomatis akan mengeksplor keseluruhan bangunan . Fungsi Ruang : Ruang perpotongan antara dua kristal diperuntukkan untuk galeri baru yang dinamai "Spirit House", yang merupakan tempat refleksi buat pengunjung setelah melihat ruang pamer sebelumnya sebelum melanjutkan ke
11
ruang pamer berikutnya. Kristal ke empat yang dikenal sebagai " Stairs of Wonders" diperuntukkan untuk sirkulasi vertikal dan kristal ke lima untuk restoran. Fungsi ruang tambahan pada museum ini merupakan fasilitas-fasilitas yang mengakomodasi pengunjung dalam menikmati museum, sehingga pada banguann baru ini tidak terdapat benda- benda yang dipamerkan, dan pengunjung harus menikati benda yang dipamerkan hanya pada bangunan lama, secara tidak langsung kita akan menghargai bangunan lama sebagai sejarah yang sangat penting. Pengaruh pada lingkungan : - memberikan peluang untuk gaya arsitektur arsitektur baru yang lebih dramatis dan menciptaan pusat perhatian umum, sehingga memberikan pengaruh yang besar pada jumlah kunjungan museum dibandingkan sebelum dibangun the crystal. - Pemusatan desain pada lahan menciptakan hubungan antara sejarah dan masa kini, antara tradisi dan inovasi. Yang dapat dijadikan contoh atau acuan dalam melestarikan terhadap bangunan bersejarah - Pemanfaatan high-tech architecture sangat terlihat pada bangunan ini, bentuk bangunan yang unik dan tidak biasa mengharuskan membuat kontruksi dan fasad yang menerapkan arsitektur high-tech - Bangunan-bangunan bersejarah, dilengkapi dengan arsitektur ke depan dan berani, membentuk sebuah ensemble yang melahirkan kembali makna perkotaan Museum, memecahkan masalah fungsional yang kompleks, dan secara dramatis meningkatkan pameran, fasilitas, program dan fasilitas. - The Crystal, struktur organik saling bentuk prismatik, menegaskan keutamaan ruang partisipatif dan koreografi publik. Citra, fungsi dan struktur mengubah sudut penting dari Toronto ke sebuah mercusuar cahaya, sebuah karya yang sesungguhnya dari orang, peristiwa dan benda-benda, mengubah museum seluruh kompleks menjadi tujuan kelas dunia.
12
Bab V KESIMPULAN Karakter suatu tempat berkaitan dengan identitasnya dimana terdapat tiga komponen yang meliputi aspek fisik, aspek fungsi dan aspek makna tempat. Dari kajian dan analisis teori yang terkait terhadap studi preseden berdasarkan kajian teori kajian teori mengenai pengaruh penerapan infill development melalui konsep arsitektur hybrid dan arsitektur high-tech pada bangunan bersejarah, yaitu:
- memberikan pengaruh pada lingkungan sekitarnya berupa ekonomi yang semakin meningkat dan kebudayaan asli yang tetap lestari - menjadikan bangunan bersejarah sebagai pusat perhatian umum, sehingga memberikan pengaruh pada kesadaran manusia akan pentingnya bangunan bersejarah . - pembangun di dalam satu lahan menciptakan hubungan antara sejarah dan masa kini, antara tradisi dan inovasi. Yang dapat dijadikan contoh atau acuan dalam melestarikan terhadap bangunan bersejarah - Pemanfaatan high-tech architecture sangat pada bentuk bangunan yang unik dan tidak biasa
mengharuskan membuat kontruksi dan fasad yang
menerapkan arsitektur high-tech. - Pada bangunan komersial seperti museum memberikan pengaruh pada jumlah pengunjung yang datang karena dengan adanya bangunan baru yang ikonik dan menarik perhatian.
13
REKOMENDASI Pada bangunan bersejarah di Indonesia, khususnya di Yogyakarta masih kurang dihargai sehingga saat ini banyak yang terbengkalai dan tidak digunakan sebagaimana mestinya. Banyak bangunan yang berfungsi sebgai museum yang ada di Kota Yogyakarta ini masih kurang peminat sehingga sepi pengunjung, oleh karena itu diperlukan beberapa rekomendasi : -
Identifikasi kawasan bersejarah yang berpotensi sehingga dapat dilestarikan dan dapat difungsikan sebagaimana mestinya
-
Penerapan konsep arsitektur hybrid pada bangunan dengan fungsi komersial atau edukasi yang dirasa kurang atraktif.
-
Perlu memberikan bangunan baru atau fungsi baru yang atraktif dan ikonik sehingga menarik minat pengunjung pada museum.
-
Penerapan teknologi tingkat sebagai sistem-sistem yang mendukung dalam bangunan. Seperti keamanan , kontruksi dan fasad bangunan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Jencks, Charles ,The Battle of High-Tech: Great Buildings with Great Faults ,New Directions in Current Architecture–A.D.58.1 1/12 (1988): 18–39.
Jencks, Charles, The Language of Post-Modern Architecture, 1991 Kurokawa, Kisho, Intercultural Architecture, A Philosofy of Symbiosis , Academy Group Ltd. and Khiso Kurokawa, London : 1991 Ardiani, Milla, Insertion Menambah Tanpa Merobohkan ,
http://de-arch.blogspot.com/2008/10/konsep-pemikiran-arsitektur-modern.html
http://teras-ku.blogspot.com/2008/08/royal-ontario-museum-canada.html http://www.dezeen.com/2014/10/09/thomas-heatherwick-bombay-sapphire-gindistillery-hufton-crow/ http://www.archpaper.com/news/articles.asp?id=7356#.VMmCM-FWoYM http://www.archdaily.com/158606/837-washington-street-approved-morris-adjmiarchitects/
15