SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS
Disusun Oleh: Ignatius Christianto S – 0951010043
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “ JAWA TIMUR
BANGUNAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS
Arsitektur modern tropis merupakan pengembangan arsitektur tradisional dengan penambahan dan penyesuaian kehidupan masyarakat modern. Arsitektur modern tropis memiliki nilai estetika khas bangunan tropis yang modern (ramah lingkungan tropis, sesuai kekinian), model bangunan memiliki keabadian baik dari segi desain dan seni, serta benar dari segi fungsi, kebutuhan, iklim, dan lingkungan sekitar. Kemampuan bangunan mengakomodasi keadaan iklim tropis menambah kenyamanan penghuni rumah dan hemat energi. Rumah modern tropis hadir sebagai rumah yang nyaman dihuni, tampilan desain menarik, dan tanggap terhadap iklim tropis. Hidup di daerah tropis mensyaratkan rumah ramah lingkungan tropis yang panas dan lembab, serta musim hujan dan musim panas bergantian sepanjang tahun. Rumah dirancang dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan secara optimal sumber daya alami cahaya dan udara ke dalam rumah. Setiap ruangan dalam rumah diterangi cahaya alami sepanjang hari yang masuk melalui bukaan pintu jendela lebar dan lubang angin (ventilasi) di sekeliling bangunan, serta skylight di beberapa pojok atap plafon. Ruang terasa terang dan segar sepanjang hari (pagi-sore). Sirkulasi silang udara segar yang masuk mengalir lancar dan atap plafon yang cukup tinggi (2,5-3 meter) menciptakan ruang terasa segar, tidak sumpek atau lembab, dan meminimalkan pemakaian kipas angin atau AC. Rumah bukan sekadar tempat berteduh dari terik matahari atau siraman hujan, tetapi rumah adalah tempat proses sosialisasi bagi seorang manusia bersama keluarga. Teritisan lebar memberikan keteduhan teras, bangunan, dan menyelesaikan masalah tempias air hujan. Di bawah teritisan tempat jatuhnya air hujan dibuat taman kering dengan permukaan koral linier memanjang yang memudahkan resapan air, sekaligus meniadakan talang air yang sering kali tersumbat atau bocor. Saat hujan, dinding dan lantai tidak becek dan licin, dinding bersih dari percikan air lumpur. Keterbukaan dan hubungan antar ruang yang cair membuat sirkulasi ruang terasa mengalir dari depan ke belakang hingga atas. Ruang bersama disediakan sebagai tempat bercampurnya berbagai kegiatan multifungsi, seperti ruang tamu dan ruang keluarga, ruang keluarga, ruang makan dan dapur, ruang keluarga dan ruang belajar bersama.
Kelebihan rumah modern tropis yang akomodatif terhadap iklim tropis membuat rumah terasa lebih hidup dan hangat. Perpaduan kearifan arsitektur (tradisional) tropis, pemenuhan kebutuhan kehidupan modern, serta material modern (beton, baja, kaca, fiberglass) dan material alami (kayu, batu kali, batu bata, terakota). Mengolah material lokal (batu kali, batu bata, teraso, koral, kayu, kelapa, bambu, eceng gondok, pelepah pisang) dengan kreatif dan tepat guna membuat bangunan berumur panjang, hemat pemeliharaan, dan memberi nilai tambah eksotis tropis bangunan secara keseluruhan. Jalinan kemajuan teknologi industri (presisi, dingin) dan budaya pengrajin (alamiah, hangat) membuat kesan rumah semakin hangat dan memberikan karakter bangunan yang kuat. Pembuatan void dan distribusi void yang tepat dan merata secara klimatik tropis berfungsi menjaga kelancaran sirkulasi udara dan cahaya alami ke dalam rumah. Bagian atas void dilengkapi pergola yang berguna menyaring intensitas sinar matahari dan katalitas cahaya yang berubah-ubah, serta tempias air hujan pada keempat sisi dinding bangunan. Kepekaan arsitektur modern tropis mendorong bangunan terbuka terhadap ruang luar sebagai satu kesatuan secara berimbang. Ruang dalam, teras, dan taman sebagai kesatuan perluasan ruang. Artinya, kegiatan yang berlangsung di dalam ruang dapat ditarik ke teras terus selanjutnya ke taman, seperti fungsi ruang makan saat berlangsung pesta keluarga. Kehadiran taman menambah nilai bangunan. Nilai ekologis sangat kental. Taman modern tropis menekankan pada pemakaian sedikit jenis tanaman (rumput atau tanaman pengalas lain, 1-3 pohon, bambu pembatas), memberi efek hijau yang kuat, hamparan koral dan 2-3 sumur resapan air (memperbesar daya resap air tanah), serta mudah pemeliharaannya. Penyelesaian dinding dan lantai plester semen, beton ekspos, pintu dan jendela ekspos kayu polos dengan atau tanpa kusen, hemat biaya konstruksi, tetapi mampu menampilkan keindahan bangunan. Dinding rumah dirambati tanaman untuk meredam kebisingan, menyerap gas polutan, menahan radiasi matahari, dan menyejukkan suhu ruang dalam. Keterbatasan lahan dan konsekuensi atas lahan terbangun mendorong pembangunan atap-atap rumput menggantikan atap rumah konvensional. Kehadiran pohon berfungsi menyaring sinar matahari yang masuk berlebihan (meredam panas dalam bangunan, mengawetkan cat dinding), menciptakan keteduhan, dan menghasilkan efek bayangan pada dinding dan lantai. Beberapa arsitek dunia percaya bahwa bangunan yang responsif terhadap iklim adalah bangunan yang berhasil. Hal ini terdapat di rumah tinggal Riadi Rizal Basjrah yang benar-benar dinikmati oleh anggota keluarganya.
Julukan arsitektur beriklim bio telah populer pada tahun 50'an dan mengingatkan kita pada proyek-proyek dari Frank Lloyd Wright. Biasanya arsitektur yang menganut prinsip demikian ditandai pemakaian banyak materi kayu, terasteras atau balkon yang memberikan bayangan pada bangunan. Di samping itu bangunan ini banyak memiliki unsur penyejuk melalui pengudaraan alami. Riadi Rizal Basjrah seorang insinyur pertanian alumni IPB, termasuk orang yang kreatif dan memiliki minat yang besar terhadap dunia arsitektur. Kecintaannya terhadap keindahan bangunan serta aspek-aspek fungsional yang mengikutinya, diimplementasikannya pada bangunan rumahnya. Hal ini dipelajarinya secara otodidak. Pada akhirnya, ia mencapai apa yang selama ini diidam-idamkannya yaitu mampu mengembangkan ide dan mewujudkan desainnya secara konseptual. Hasilnya adalah sebuah hunian yang secara khusus mendapat perhatian maksimal dalam proses pembangunannya.
Program ruang-ruang, fungsi setiap ruang dan pemakaian bahan bangunan yang tepat mampu beradaptasi terhadap iklim tropis. Karya ini merupakan representasi karya arsitektur yang berarsitektur dan beriklim bio di negara tropis seperti Indonesia ini.
Konsep bangunan rumah ini bisa digolongkan cukup baik secara ekologis dan harmonis terhadap lingkungannya sehingga mampu mengurangi biaya konsumsi energi yang sekaligus memberi keuntungan pada pemiliknya. Sejumlah uji coba dilakukan oleh Riadi Rizal Basjrah dan tim perancang dengan mengkaji potensi bangunan, iklim dan lingkungan tempat bangunan ini berada, serta pengolahan bahan dari alam untuk ditingkatkan kegunaannya. Hal tersebut terlihat pada teknik inovatif pembentuk setiap unsur pendukung bangunan seperti daun pintu yang dilapisi oleh kayu kelapa anyaman dekoratif.
Ukuran daun pintu lebih besar dari ukuran standar yang dimaksudkan untuk keleluasaan bagi penghuni bangunan. Hal lain yang menarik dari rumah ini adalah komposisi letak ruang yang tampil manis dan harmoni sesuai dengan karakter pemiliknya. Oleh Riadi, sedapat mungkin semua ruangan digunakan secara efektif, mulai dari ruangan duduk tamu, ruangan keluarga, kamar-kamar tidur, ruangan musik, ruangan bermain anak, teras, ruangan makan, dapur bersih, dapur kotor, halaman rumah, ruang bawah tangga bahkan garasi.
Dengan demikian kita melihat ukuran ruangan tamu cukup mungil dan efisien dengan diisi hanya dengan satu sofa dan satu meja kopi. Ruangan tamu ini memiliki "wewenang" ruang karena berada pada level yang lebih rendah dari ruangan lain di dalam rumah. Pemisahan ruang ini dengan ruang lainnya menggunakan undakan 5 anak tangga yang menuju ruangan duduk keluarga.
Ruangan duduk merupakan yang paling lapang karena keinginan Riadi untuk memberikan tempat yang cukup untuk menampung seluruh keluarga besar bila berkumpul. Sisi kiri ruangan memiliki bukaan berupa pintu-pintu dan jendela yang mengarah ke halaman belakang. Bukaan tersebut saling menyilang dengan bukaan yang dikondiskan pada ruangan musik di depan ruangan duduk keluarga. Pada awalnya, ruangan musik ini merupakan teras yang menghubungkan balkon di depan rumah dan halaman belakang. Dengan alasan tertentu teras ini diubah menjadi ruangan musik semiterbuka yang sangat nyaman. Satu bagian bidang dindingnya dilapisi kaca cermin, sehingga refleksinya tampak ke seluruh ruangan utama di dalam rumah yang memberi efek lebih lega pada ruangan. Antara ruangan musik dan ruangan duduk keluarga dipisahkan oleh dinding pembatas solid ditengah ruang. Dinding ini sekaligus dipakai sebagai latar belakang televisi. Kedua sisi yang tidak dibatasi dinding, dipasang partisi berupa pintu sorong yang dilapisi bilah-bilah kayu yang dikombinasikan dengan kaca cermin. Maka, ketika pintu sorong ini ditarik keluar, terciptalah dinding partisi yang cantik dan bergaya. Ruangan makan yang terletak di samping ruangan duduk keluarga juga tidak luput dari perhatian tim perancang. Ruangan ini menyatu dengan ruangan keluarga dan terhubung pula dengan ruangan duduk tamu dengan undakan. Ketika ada acara berkumpul bersama, pemilik rumah dapat menyediakan ruangan yang memadai. Disamping itu ruangan-ruangan lain di dalam rumah tampil harmonis satu sama lain serta fungsional. Memang Riadi ingin agar setiap penghuni dapat memakai ruang-ruang yang sudah diciptakan tersebut. Setiap jalur antarruang dibuat sirkulasi sehingga hampir semua ruang terhubung langsung sesuai dengan irama aktivitas penghuni sehari-hari. Inilah yang disebut rumah beriklim bio, yang dibangun Riadi sebuah rumah tinggal yang sehat, nyaman, aman dan indah untuk keluarganya.
ANLISA GAMBAR BANGUANAN Keterangan:
Gb.1
Desain bangunan yang cukup kental unsur tropisnya. Pengaturan rumah tanpa pagar, mampu memperlihatkan ciri-ciri ketimuran seperti bentuk atap, gubahan dinding, bukaan dan level bangunan yang ditinggikan, semuanya merupakan sistem beradaptasi terhadap iklim.
Gb.2 Tangga menuju pintu masuk utama. Teras pintu masuk hanya berbentuk persegi dinaungi kanopi.
Gb.3 Ruangan makan yang terlihat dari halaman belakang. Teknik penempatan cahaya buatan dan furnitur pelengkapnya terlihat serasi.
Gb.4 Bekas teras yang dijadikan ruangan musik. Sistem ventilasi silang ini sangat menguntungkan untuk memberikan keleluasaan udara bergerak keluar masuk.
Gb.5 Detail bukaan ke arah halaman belakang.
Gb.6 Ruangan duduk di lantai atas yang dilengkapi kursi lengan dan meja sisi bergaya etnik dan antik.
Gb.7 Hubungan ruangan makan dengan ruangan lain seperti ruangan duduk tamu yang berada lebih rendah.
Gb.8
Dinding-dinding pembatas panel kayu tampil berupa pintu geser/sorong atau balok-balok vertikal pada tangga.
Gb.9 Bagian dari konstruksi tangga, kombinasi bahan kayu dan besi tempa.
Gb.10 Bidang dinding di ruangan duduk difungsikan untuk lemari penyimpan yang dilapis anyaman kayu kelapa.
Gb.11 Undakan ruangan
Gb.12
dari
ruangan duduk duduk
tamu
menuju keluarga.
Ruangan duduk keluarga yang menampakkan dinding pembatas. Kedua sisinya dibuat pintu geser berupa panel bilah-bilah kayu vertikal yang membuka ke arah ruangan musik. Gb.13 Bukaan ke halaman belakang bangunan dari sisi ruangan makan.
Gb.14 Ruangan tamu yang mungil dibatasi oleh dinding yang berbatasan dengan ruangan makan dan jalur servis