NO. 449 l senin, 20 juli 2015 l TAHUN KE-2
NEKAT BOLOS TKD DIPOTONG Halaman
3
1
Perkotaan
Rabu, PNS DKI Wajib Masuk
Papan Iklan di Harmoni Gagal Dibongkar Halaman
6
2 Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April 1970 di Jakarta Izin Usaha: SIUPP No. 0088/SK/Menpen/SIUPP A/7 1986, 13 Maret 1986 Pos Kota Online: www.poskotanews.com Penasihat Ahli: H.Sofyan Lubis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Toto Irianto Wakil Pemimpin Umum: H. Joko Lestari Wakil Pemimpin Redaksi: Hj. Irdawati Wakil Pemimpin Redaksi Online: Binsar Aritonang Pemimpin Perusahaan: Hj. Nurmali Nurman, MBA GM Pabrik Kertas: Risyur St Bongsu Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari Telepon Pengaduan Redaksi : 021-63851729 Telepon Pengaduan Iklan: 021-6345824 Pemasaran: 021-6347602 Redaktur Pelaksana: H. Syahdu Utoro Sekretaris Redaksi : H. Endang Mihardi Redaktur Senior: H.Gunarso Ts, M. Djoko Yuwono. Redaktur: H.Sugeng Indarto, H.Raffles Lesmana, H.M.Dirham Sabirin, Dhika Kamesywara, H.Aden Kasadeni, Yuli Purwaningsih, Hari Bukhari, Untung Sumarwan, Sutiyono, Dimas Supriyanto, H. Syamsir Bastian. Staf Redaksi: H. Kamsul Hasan, H. Herman Budhi Wicaksono, Agus Suzana, Warto Nur Alam, H.Chaerul Djamal, Percoyok, Bambang Suharnomo, Abdul Haris Irawan, H. Dwiyantoro, H. Saban Jr, Suryono Hadiyanto, Agus Santosa, Triharyanto, Achmad Sungkawa, H. Edisaputra Hasibuan (non aktif), Tri Haryanti, H. Rinaldi Rais, Anton Pulung, Bambang Prihandoko, Budi Setiawan, Rachmi Kurnia Siregar, Joko Sudadi, John Bardi, Sutarta, H. Chotim Wibowo, Faisal, Iwan Sukmawan, Sherly Silaen, H. Agus Johara, M. Kurniawati, Ballian R. Siregar, Winoto, Sutiyo, Rizal Siregar, Yahya Abdul Hakim, Ilham S.Tanjung, Deni Zainudin, Suwandi, Sumiyati, Yopi Melianton Doroh, Ali Nurdin Harahap, Anggara S. Rengganis, Guruh Nara Persada, Maulina E. Nasution, Yulian Saputra, Muchamad Ifand, Embun Khairunnisa, Angga Pahlevi, Junius Simamora. Kartunis/Karikaturis: Koeswondo DS, Budi Prihono, A. Rahman, Yudhi Himawan, Adjis Gurauf, Aris Setiadi, Agung SW, Cahyono Fotografer: Timyadi, Rihadin, Fernando Toga, Yogi Ayodya. Design Grafis: Hiryanto, Kursin, As’ari, Sukatmo, Firmansyah, Eryanto, Doharman T, Abdul Kohar, Widi Pramudio, Ikbal Muqorobin, Yendhi Yusriadi. Koresponden: Nourkinan (Karawang), H. Rahmat Haryono (Banten), Taryani (Indramayu), Sudarman (Cirebon), M.Hasbi Yahya (Palembang), Suatmadji (Semarang), Dono Darsono (Bandung), Nurkomar Hadi (Surabaya), Dadan Sukmana (Purwakarta), Koesmayanti (Lampung), Kristo Samosir (Medan), Eman Sulaeman (Sukabumi). Alamat Redaksi: Jalan Gajah Mada No.98 - 100 Jakarta Barat - 11140. Telepon: 021-6341940 (Hunting), 021-6300168, 021-6349770, Facsimile: 021-6340252. Telepon Iklan: 021-6346417. Pencetak: PT Metro Pos. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Isi SMS kiriman warga di luar tanggung jawab penerbit. Pemuatan foto kegiatan warga tidak dipungut biaya.
Aspirasi Warga
Saluran PHB Persahabatan Potensi Timbulkan Banjir l Peliput: Rachmi Sebanyak tujuh meter kubik (M3) sampah diangkut dari saluran penghubung (Phb) Persahabatan di RT 06/05 Kelurahan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pengerukan ini untuk mengatasi potensi banjir yang kerap melanda kawasan tersebut. “Di saat memasuki musim kemarau, saluran Phb Persahabatan yang melintasi RT 06/05 Cipedak hari ini kami keruk untuk meminimalisir banjir lokal,” kata Sekretaris Camat Jagakarsa, Mundari didampingi Lurah Cipedak, Chairul Salam, kemarin. Pengerukan ini juga merespon aspirasi dan keluhan warga termasuk yang disampaikan melalui Aspirasi Warga Jakarta di Pos Kota. Isi pesannya: “Walikota Jakarta Selatan dan Camat Jagakarsa. Saluran penghubung Persahabatan di RT 06/05 Cipedak makin banyak sampah sehingga saat hujan lebat kawasan setempat jadi rawan banjir. Mohon agar saluran tersebut segera dikeruk.” Terima kasih. 081965824xxx. PASANG SPANDUK Mundari mengatakan, pihaknya mengerahkan 35 personil saat mengeruk saluran dengan lebar dua meter sepanjang 200 meter. Sampah saluran sekitar 7 M3 langsung diangkut ke TPST Bantar Gebang. Usai
“Kerahkan 35 Personel, Tujuh Meter Kubik Sampah Diangkut” --------- Chairul Salam, Lurah Cipedak--------dikeruk, aliran saluran kembali lancar. Untuk ke depannya, pengerukan saluran Phb Persahabatan di RT 06/05 Cipedak diagendakan menjadi kegiatan rutin supaya menekan terjadinya tumpukan sampah sehingga dapat mengurangi ancaman banjir setempat. Di sisi lain Mundari mengingatkan para warga untuk ikut menjaga kondisi saluran yang sudah dikeruk dan tidak membuang sampah ke saluran. Ia pun menugaskan lurah untuk memasang spanduk yang berisi larangan membuang sampah ke kali dan saluran. n ak
3
NEKAT BOLOS TKD DIPOTONG l Peliput: John, Guruh, Chotim
G
ubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), mengingatkan PNS agar tidak mangkir di hari pertama kerja usai libur Hari Raya Idul Fitri, Rabu (22/7). Nekat bolos, TKD dipotong sebulan. Ahok sudah memerintahkan Badan Kepegawan Daerah untuk memantau. “Libur bersama lebaran 16-21 Juli sudah cukup. Jadi mari kita melayani
masyarakat,” tandasnya, kemarin. Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat juga menegaskan pegawai negeri sipil (PNS) sebagai aparatur negara harus mampu bekerja bagi rakyat lebih baik lagi.
Pemerintahan
Rabu, PNS DKI Wajib Masuk
“Aparatur harus amanah dan bekerja untuk rakyat, dipercaya rakyat.” Alasan bekerja bagi rakyat, karena seluruh aparatur pemerintah Indonesia, termasuk di DKI Jakarta, dibayar oleh uang rakyat. Seluruh PNS DKI, termasuk gubernur dan wakil gubernur juga pelayan rakyat, jadi harus melayani rakyat Jakarta sebaik-baiknya. INSPEKSI MENDADAK Walikota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana, mengatakan PNS yangbolos pascacuti bersama Idul Fitri 1436 Hijriyah akan dikenai sanksi berat. “Bahkan bisa berupa penurunan pangkat,” tandasnya Sabtu (18/7) malam. Inspensi mendadak akan digelar untuk memastikan PNS berada di tempat kerja masing-masing. Tindakan tegas akan dikenakan bila ada PNS yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, kecuali bagi mereka yang mengambil cuti. n ak/o
4
Wisata
Lebaran, Obyek Wisata Banjir Pengunjung Monas dan Ancol Padat l Peliput: Deny, Ifand, Yopi
L
ibur Lebaran sejumlah obyek wisata di Jakarta, seperti Monas, Taman Impian Jaya Ancol, TMII, Ragunan dan lainnya menjadi arena rekreasi favorit warga yang tidak mudik. Pantauan Pos Kota, pada Lebaran H+2 atau Minggu (19/7) petang, sejumlah pengunjung terus memadati tempat rekreasi di Monas. Selain tiket masuk yang sangat terjangkau kantong, lokasi Tugu Monas yang berada di pusat kota menjadi alasan pelancong berlibur. “Sudah murah, ke Monas nggak harus macet-macetan,” tutur Jejen, 32, pengunjung. “Udara Monas juga terasa serrr...” Bapak dua anak tersebut mengajak keluarga lantaran memang Lebaran kali ini tidak mudik setelah tidak memperoleh cuti di perusahaan tempatnya bekerja.
Antusias masyarakat yang berkunjung ke Monas pun terlihat dari antrean masuk. RIBUAN WARGA SERBU ANCOL Sementara itu, ribuan pengunjung juga menyerbu obyek wisata Taman Impian Jaya Ancol terutama di kawasan beach pool. Bahkan, tak sedikit pengunjung yang kesulitan mendapatkan parkir mobil. Dian, 27, pengunjung, mengaku antrean masuk Ancol sangat panjang. “Jalan menuju ke Ancol sih lancar, tapi masuk Ancolnya macet banget. Kami ingin ke pantai. Ini anak saya malah keburu sedih dan jengkel karena terjebak macet lama,” paparnya. Di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, jumlah pengunjung hingga H+2 Lebaran telah lebih mencapai 100 ribu orang. Diprediksi jumlah tersebut akan terus mening-
kat hingga H+7 Lebaran. “Untuk tahun ini jumlah pengunjung kami pastikan meningkat” terang Humas Taman Margasatwa Ragunan, Bambang. Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, jumlah pengunjung pada libur Lebaran juga membludak terlebih di teater Keong Mas. “Pengunjung Keong Mas mencaai 3.234 orang. Kalau untuk TMII sendiri mencapai 300 ribu,” ucap Manager Teater Keong Mas, Purwanto. OBYEK WISATA PUNCAK Sementara itu, volume kendaraan roda empat dan dua di kawasan wisata Puncak, Bogor, sudah tidak terbendung mulai pagi hari hingga sore. Wakapolres Bogor, Kompol Anwar Haidar, mengatakan kepadatan lalulintas di Puncak diperkirakan hingga H+7 Lebaran. “Kami akan terus lakukan rekayasa lalu lintas,” jelasnya. n st/o
5
Tradisi
TPU Masih Dipadati Peziarah l Peliput: Rachmi
Peziarah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa padat, Minggu (19/7). Kepadatan ini diprediksi masih akan sampai pekan depan pasca pemudik datang. “Alhamdulillah, setahun sekali bisa mengunjungi makam keluarga di sini,” kata Muhibin, warga saat berziarah ke TPU Pondok Kelapa. Ia mengatakan, sebagai warga keturunan Betawi memiliki tradisi berziarah makam saat Lebaran. Hal ini sekaligus untuk menjalin silaturahmi antar keluarga dan mengingat kepada mendiang yang sudah
meninggal. Roan, petugas TPU Pondok Kelapa, menjelaskan, peziarah sudah tampak padat saat Idul Fitri sampai dengan Minggu kemarin. “Bisa jadi Minggu depan peziarah masih akan ramai,” ucapnya. Pos Kota mengamati kepadatan peziarah juga tampak di sejumlah TPU yang ada di Jakarta Timur. Seperti TPU Malaka dan juga TPU Rawamangun. Selain penjaja bunga tebaran, juga banyak warga yang menawarkan jasa kebersihan dan peminta-minta.
n utoro
6
Infrastruktur
Papan Iklan di Harmoni Gagal Dibongkar l Peliput: Rachmi
Penertiban reklame atau papan iklan di area terlarang atau white area di kawasan Harmoni, Gambir yang sedianya dilakukan pada Jumat (10/7), gagal dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Selain tidak ada anggaran yang dimiliki Sudin Tata Ruang Jakarta Pusat, untuk membongkar papan iklan raksasa tersebut, salah satu pemilik mengaku tengah mengurus izin. “Memang anggaran kami untuk pembongran reklame belum cair, sehingga ditunda,” terang Kepala Sudin Tata Ruang Kota Jakarta Pusat, Dedy Widaryawan,
kemarin. Bertepatan dengan itu juga, sambung Dedy, si pemilik mendatangi dengan membawa surat pengurusan izin. “Untuk memastikan kebenarannya, saya akan cek kembali ke PTSP DKI Jakarta dan memang masih dalam proses administrasi. Saya menunggu, bila pihak PTSP tidak mengeluarkan izin, baru dibongkar,” tegasnya. SETELAH LEBARAN Berdasarkan proses yang dijalani, kata Dedy, proses izin sendiri menunggu waktu paling lama
Tak Ada Anggaran hingga seminggu. “Kemungkinan setelah Lebaran, baru akan bergerak,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, sebuah reklame besar di perempatan Harmoni, Gambir bertengger. Padahal, di kawasan tersebut telah dinyatakan bebas reklame lantaran ditetapkan sebagai white area. n
Aden/utoro
7
Taman Monas Kering l Peliput: Rachmi
Kemarau panjang membuat sejumlah taman di Jakarta kering, termasuk taman di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (19/7). Kondisi itu, kian bertambah lantaran alat penyiram otomatis atau springkle yang ada rusak. Keringnya sejumlah taman di tempat rekreasi tersebut, membuat Monas tidak hijau kembali lataran rumput dan tanaman mati mengering. Banyak warga dan pengunjung menyayangkankan mengeringnya sejumlah taman di kawasn Monas tersebut.
“Sayang banget ya, rumput dan tanaman pada mati mengering. Padahalkan seharusnya pemerintah bisa mengatasinya, karena kalau seperti ini kawasan Monas tidak lagi menghijau,” ucap Yayat, 41, pengunjung Monas. CUKUP PARAH Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas, Rini Haryani megatakan, kawasan taman yang dilanda kekeringan pada kemarau kali ini cukup parah. Ini terjadi disebabkan rusaknya ribuan sprinkle yang ada di tiap-tiap taman tidak berfungsi.
Musm kemarau taman di kawasan Monas, Jakarta Pusat mengering.
Infrastruktur
u Alat Penyiram Otomatis Rusak
“Kami sangat kewalahan karena lebih dari seribu springkle yang rusak. Kami sudah berusaha mengatasi dengan membeli selang air dengan cara urunan. Tetapi karena kawasan terlalu luas penyiraman tidak bisa maksimal,” jelasnya. Ia juga meminta Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI Jakarta ikut membantu perbaikan springkle yang rusak. n Aden/utoro
8
Kemacetan
DKI Kaji Keterlibatan Swasta Bantu Urai Kemacetan
Keterbatasan personel menjadi salah satu kendala pihaknya mengurai kepadatan kendaraan
l Peliput: Tarta Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mencari solusi menuntaskan masalah kemacetan kotanya. Selain penyediaan angkutan umum yang memadai, kali ini pelibatan swasta untuk mengurai kepadatan lalu lintas tengah dikaji. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Propinsi (Sekdaprop) DKI Jakarta, Saefullah yang mengaku telah didatangi pihak swasta untuk membantu menangani kepadatan kendaraan di beberapa titik. “Waktu itu ada pihak swasta datang ke saya, mau bantu tempatkan petugas di titik kemacetan. Namanya Pandu Jalan. Kita mau Dinas Perhubungan dan Transportasi kasih saja kesempatan ke mereka. Karena kita tak keluar biaya apa-apa,” katanya, kemarin. Menurut Saefullah, petugas Pandu Jalan yang belakangan diketahui berasal dari masyarakat sipil profesional itu bisa ditempatkan di sejumlah titik kemacetan seperti depan Terminal Pulo Gadung, Perempatan Cempaka Mas, Perintis Kemerdekaan, Kwitang dan Balaikota. Ia mengaku telah memerintahkan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) agar memberikan kesempatan kepada petugas Pandu Jalan yang ingin membantu menyelesaikan masalah kemacetan di ibukota. “Coba dikasih kesempatan saja. Bila mereka mau menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) dari mana, itu urusan mereka,” terangnya. Jajaran Dishubtrans, kata Saefullah, agar mencoba segera mengujicoba para petugas Pandu Jalan tersebut di satu jalur protokol di Jakarta. Lewat cara demikian, nantinya bisa diketahui seberapa efektifnya tugas dan kinerja mereka di lapangan dalam mengurai kemacetan. “Ini perlu dicoba, kasih saja
kendaraan. “Secara simultan sebanyak 658 personel diturunkan untuk mengatur lalu lintas yang memang menjadi simpul kemacetan. Memang jumlah ini jauh dari memadai,” ucapnya. Iapun berencana berkoordinasi dengan Satpol PP untuk meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut membantu pihaknya. “Kami tengah mengajukan penambahan personel di lapangan dari Satpol PP,” ucapnya. Terkait adanya pihak swasta yang ingin berkontribusi atasi kepadatan kendaraan, Andriyansyah akan menindaklanjutinya. Mengingat dalam pelaksanaan dibutuhkan sebuah koordinasi yang tepat, sehingga dapat berjalan maksimal. n Aden/utoro
mereka atur lalu lintas di satu jalur, supaya kelihatan apakah mereka bisa urai kemacetan,” tuturnya. Saefullah mengatakan, petugas Pandu Jalan ini dapat menjadi alternatif apabila tidak ada petugas polisi dan personel Dishubtrans di titik kemacetan. Karena itu peran serta mereka perlu mendapatkan dukungan dari kepolisian maupun DKI. “Intinya Pandu Jalan ini mesti diberdayakan, karena mereka dapat membantu tugas polisi dan Dishubtrans di lapangan,” tandasnya. KURANG PERSONIL Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andriyansyah, tidak menampik jika keterbatasan personel menjadi salah satu kendala pihaknya mengurai kepadatan
9
Sampah Lebaran Anjlok 40 % l Peliput: Tarta Sekitar setengah penduduk DKI Jakarta saat ini sedang mudik Lebaran. Hal ini membuat timbulan sampah di Ibukota anjlok tinggal 40-an persen dibandingkan hari biasanya. Namun demikian Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji tetap blusukan ke sejumlah tempat penampungan sementara (TPS) untuk memantau agar pengangkutan sampah tepat waktu dan tidak berserakan di sekitarnya. Meski sebagian besar PNS DKI sedang cuti masal liburan Lebaran, namun Isnawa tetap bekerja. Sejak hari ‘H’ yang jatuh pada Jumat lalu, hingga Minggu, dia masih mondarmandir ke sejumlah lokasi TPS, terutama yang dikeluhkan masyarakat lantaran sampahnya menumpuk. “Saya
blusukan sambil mengerahkan petugas untuk menertibkan TPS,” ujar Adji di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (19/7). Sebelumnya Adji juga blusukan di sejumlah TPS lain seperti di kawasan Kota Tua, Grogol, Penjaringan, Cengkareng, dan lainnya. “Sebenarnya secara umum volume timbulan sampah mulai menurun drastis sejak hari H Lebaran. Namun di beberapa lokasi, volume sampahnya tetap banyak sehingga harus diantisipasi terusmenerus,” katanya. Pada hari H atau Jumat lalu, yang mana hampir semua pemudik sudah meninggalkan Jakarta, maka timbulan sampah harian tinggal 40 persen dibanding hari biasa. “Pada hari
Lingkungan
Pada kondisi normal, volume timbulan sampah berkisar 6.700 ton Jumat, 17 Juli hingga pukul 24.00, sesuai timbangan online, sampah yang mauk ke Bantar Gebang, Bekasi, sebanyak 2.098 ton dengan jumlah angkutan tercatat 335 unit truk. Sedangkan Kamis sebelumnya, volume sampah masih tinggi yakni 5.373 ton dari 873 truk,” paparnya sambil menambahkan volume sampah pada Sabtu dan Minggu kemarin jumlahnya hampir sama. Adji menambahkan pada kondisi normal, volume timbulan sampah berkisar 6.700 ton. Sedangkan yang dibuang ke Bantar Gebang sekitar 5.500 ton, karena sebelumnya sudah ada pemilahan dan pemberdayaan sampah di sejumlah wilayah. “Kami akan terus memperbanyak bank sampah, minimal tiap RW untuk mengurangi sampah yang harus dibuang ke Bantar Gebang,” katanya. DATA ULANG PHL Sementara itu, untuk menertibkan bocornya anggaran melalui modus duplikasi data pekerja harian lepas (PHL), Adji mulai mendata ulang di tiap wilayah. “Kami akan cocokkan data base PHL tiap wilayah diperkuat dengan fingers print, sehingga tak ada lagi identitas ganda PHL yang tiap bulan menerima honor sesuai UMP yakni Rp 2,7 juta,” tandasnya. Di Jakarta terdapat sekitar 5.000 PHL yang bertugas sebagai penyapu jalanan. Namun untuk lebih tepatnya, data mengenai PHL akan dicek ulang. . n Aden/utoro
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji memantau lokasi TPS di Tanjung Duren, Jakarta Barat.
10
SAYURAN SULIT DIDAPAT l Peliput: Rachmi
Memasuki H+2 Idul Fitri sejumlah pasar tradisional di Jakarta Selatan masih sepi karena sebagian pedagang mudik. Tak urung kaum ibu rumah tangga kesulitan mendapatkan sayuran segar. Bila ada, harganya lebih mahal berkisar 20% dibandingkan hari biasa. “Anak-anak ingin makan sayuran, karena sudah bosan makan yang bersantan. Tapi hari ini sayuran masih sulit didapat,” kata Eny Setiawati, warga Mampang Prapatan saat belanja di Pasar Mampang Prapatan, Minggu (19/7). Semula ia ingin masak sayur favorit keluarganya yakni kangkung ditumis atau sayur bening bayam ditambah jagung manis. Namun kedua sayuran tersebut tidak didapat, karena sebagian besar pedagang masih libur Lebaran. Ia lantas membeli sawi hijau dan labu siam untuk dimasak sayur oseng. Pantauan di Pasar Mampang Prapatan, aktivitas perdagangan tampak masih sepi. Hanya segelintir pedagang yang mulai berjualan dan sebagian besar lainnya terlihat kios-kios digembok. SETENGAH HARI Sementara itu, pedagang yang sudah aktif berjualan hanya setengah hari karena masih akan bersilaturahmi untuk Lebaran. “Hari ini saya dagang, gantian dengan anak saya. Tapi itupun hanya setengah hari karena mau Lebaran ke rumah saudara,” kata Narsih,
Ekonomi
‘Anak-anak Sudah Bosan Makan yang Bersantan’
Aktivitas perdagangan di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang masih sepi pada H+2.
pedagang sayuran. Di kiosnya hanya sedikit menjual sayuran yang merupakan sisa Lebaran di antaranya kol, sawi hijau dan labu siam. Karena ia memang belum aktif belanja ke Pasar Induk Kramat Jati. Sawi hijau per ikat ukuran 250 gram dijual Rp4.000 dan labu siam per potong Rp1.500. Untuk kelom-
pok bumbu dapur harganya masih mahal yakni cabe rawit merah Rp60.000/Kg, cabe merah keriting Rp50.000/Kg, bawang merah Rp32.000/Kg dan bawang putih Rp26.000/Kg. Sementara itu pasaran daging sapi juga baru turun Rp10.000/ Kg dari saat Lebaran menjadi Rp140.000/Kg. n Aden/utoro