PANDUAN PENELITIAN PNBP
PENYUSUN:
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
BADAN PENERBIT UNM
i
Tim Editor
Prof. Dr. H. Jufri., M.Pd. Prof. Dr. Usman Mulbar., M.Pd. Prof. Dr. Mantasiah R., M.Hum. Dr. Ir. Hj. Hasanah Nur, M.T Dr. Lu'mu, M.Pd
ii
Dari Penerbit Buku "Panduan Penelitian PNBP" ini adalah buku seri revisi dari karya Arifuddin Hamra, Deri Bangkona, dan Patta Bundu. Seri revisi ini disusun kembali oleh Jufri, Usman Mulbar, dan Mantasiah dengan menyesuaikannya dengan buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi X tahun 2016. Semoga dengan kehadiran panduan penelitian penelitian ini dapat digunakan sebagai reverensi utama menyangkut format, standar operasional, dan aspek teknis dalam pelaksanaan penelitian di UNM.
Makassar, 21 November 2016
Badan Penerbit UNM Makassar
iii
Sambutan Rektor Universitas Negeri Makassar Bismillahi Rahmanir Rahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira penerbitan buku "Panduan Penelitian" edisi II tahun 2016 yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (UNM). Saya juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran Lembaga Penelitian UNM yang telah sukses menyusun buku panduan edisi revisi ini yang berisi pedoman penelitian yang ditujukan kepada staf pengajar (dosen peneliti) UNM. Buku Panduan Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi berkaitan dengan jenis program penelitian yang ditawarkan instansi terkait, tata cara usul masingmasing program penelitian, evaluasi usul penelitian, pemantauan pelaksanaan penelitian, dan laporan hasil penelitian. Lembaga Penelitian (Lemlit) UNM adalah unsur pelaksana di lingkungan universitas yang mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitan yang dilaksanakan oleh pusat penelitian dan fakultas-fakultas yang ada di lingkungan UNM. Lemlit UNM membawahi enam Pusat Penelitian (Puslit), yaitu: (1) Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PPLKH), (2) Pusat Penelitian dan Pemberdayaan Perempuan (P3P), (3) Pusat Penelitian Makanan Tradisional, Gizi, dan Kesehatan (PPMTGK), (4) Pusat Penelitian Pengembangan Ilmu Penelitian (P3IP), (5) Pusat Penelitian Budaya dan Seni Etnik Sulawesi (PPBSE), dan Pusat Penelitian Pemuda dan Olahraga. Saya yakin, buku panduan ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi dosen dalam lingkungan UNM tetapi juga bagi semua pihak termasuk masyarakat yang memerlukan informasi tentang pelaksanaan penelitian. Akhirnya, saya berharap bahwa tujuan utama penerbitan Pedoman Penelitian oleh Lembaga Penelitian UNM ini dapat tercapai yaitu memberikan informasi kegiatan penelitian kepada masyarakat kampus dan masyarakat umum yang memerlukannya. Makassar 21 November 2016
Prof. Dr. Husain Syam, M.TP
iv
Sambutan Ketua Lembaga Penelitian Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan bimbingan dan petunjuk-Nya, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (Lemlit UNM) dapat menyelesaikan penulisan dan penerbitan buku panduan penelitian PNBP edisi revisi yang disusun oleh tim yang terdiri dari Prof. Dr. Jufri, M.Pd, Prof. Usman Mulbar, M.Pd., dan Prof. Dr. Mantasiah R, M.Hum. Di samping itu, telah dilakukan penyuntingan naskah oleh Prof. Dr. Mantasiah R, M.Hum. Salam dan salawat kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia. Muhammad SAW adalah sosok pribadi yang dapat menjadi panutan untuk bekerja keras demi kemaslahatan umat manusia di muka bumi. Selanjutnya terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada Ketua Badan Penerbit UNM atas kesediaannya menerbitkan buku panduan ini. Terima kasih dan penghargaan yang sama disampaikan kepada semua yang telah berpartisipasi dalam workshop penyusunan buku panduan penelitian ini. Kepada Rektor dan segenap pemimpin UNM, kami menyampaikan penghargaan yang mendalam atas dukungannya sehingga buku panduan ini dapat terbit dan digunakan di lingkungan UNM. Kepada para peneliti di lingkungan UNM, kami harapkan agar buku panduan ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam penyusunan proposal, pelaksanaan, penulisan laporan hasil penelitian, dan penulisan artikel hasil penelitian. Walaupun demikian, kehadiran buku panduan ini tidak boleh menghambat dan membelenggu kreativitas dosen dan peneliti dalam mengembangkan wawasan dan teknik penulisan karya ilmiah hasil penelitian. Kami menyadari bahwa program penelitian UNM bisa berubah setiap saat. Namun, panduan ini tetap penting untuk diacu sesuai keadaan yang berlaku. Misalnya, penelitian dosen muda sudah tidak lagi mendapat sponsor dari DP2M mulai tahun 2009, namun jenis penelitian tersebut tetap bisa dilanjutkan dengan sponsor atau dana PNBP UNM. Demikian pula, jenis penelitian lainnya bisa ada yang dihentikan dan mungkin ada jenis penelitian yang baru lagi. Dengan demikian, kritik dan saran perbaikan masih sangat diperlukan untuk perbaikan dan penyempurnaan buku panduan ini sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk meningkatkan mutu penelitian di UNM. Akhirnya, semoga buku panduan ini ada manfaatnya, Aamiin. Makassar, 21 November 2016
Prof. Dr. H. Jufri, M.Pd.
v
Prakata Alhamdulillah, penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik dan hidayah-Nya, penyusunan panduan penelitian PNBP ini dapat terselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Materi yang terhimpun dalam panduan ini adalah hasil studi eksplorasi yang intensif dari berbagai sumber yang relevan dengan pelaksanaan penelitian. Sedangkan aspek yang menyangkut format, sistematika, dan perwajahan diadaptasi dari Pedoman DPRM, sehingga format peneltian dan sistematika mengikuti perubahan atau revisi DRPM. Hal penting yang tersaji dalam Panduan Penelitian ini adalah: (1) Standar operasional penelitian, (2) Jenis penelitian dari berbagai sponsor yang dikelola Lemlit UNM, (3) Pedoman umum penulisan, yang meliputi; aturan umum penulisan, tata cara pengacuan, dan penulisan identitas kepustakaan, dan (4) Pedoman teknis penulisan yang meliputi; penulisan proposal, penyusunan laporan penelitian, dan artikel hasil penelitian. Untuk memudahkan peneliti dalam mempersiapkan pelaksanaan penelitian, beberapa format baku DRPM juga dilampirkan. Panduan penelitian ini merupaka "Gaya Selingkung", tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk dijadikan acuan oleh pihak lain di luar Lembaga Penelitian UNM. Penyusun menyadari bahwa tersusunnya buku ini tidak terlepas dari bantuan dan partisispasi berbagai pihak. Penyusun patut menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Ketua Lembaga Penelitian UNM Prof. Dr. Jufri, M.Pd yang telah memberi kepercayaan kepada penyusun untuk menyusun buku panduan ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penyusun sampaikan kepada Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP atas dukungannya untuk menerbitkan panduan ini. Kepada pimpinan fakultas dalam lingkungan UNM, dan semua pihak yang telah memberikan masukan, saran-saran pada lokakarya/sosialisasi panduan penelitian penelitian ini, penyusun menyampaikan terima kasih. Semoga buah-buah pikiran yang telah disumbangkan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin. Makassar, 21 November 2016
Penyusun
vi
DAFTAR ISI Halaman DARI PENERBIT ........................................................................................................ SAMBUTAN REKTOR UNM .................................................................................... SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN UNM ......................................... PRAKATA................................................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Panduan B. Standar Nasional Penelitian C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Panduan BAB II STRUKTUR ORGANISASI, VISI, DAN MISI A. Struktur Organisasi .................................................................................... B. Visi dan Misi .............................................................................................. BAB III TUGAS DAN FUNGSI A. B. C. D. E.
Universitas ................................................................................................. Lembaga Penelitian .................................................................................... Fakultas dalam Lingkungan UNM............................................................. Program Pascasarjana ................................................................................ Tim Penilai/Reviewer Lembaga Penelitian ............................................... 1. Reviewer tingkat Universitas 2. Reviewer tingkat fakultas
BAB IV PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN A. Penelitian DRPM ...................................................................................... B. Penelitian Kerjasama ................................................................................. C. Penelitian PNBP......................................................................................... 1. Gambaran Umum Penelitian PNBP 2. Persyaratan Penelitian 3. Prosedur Pengajuan dan Pelaksanaan Penelitian PNBP 4. Luaran Penelitian 5. Sistematika Usulan Penelitian 6. Sistematika Laporan Penelitian 7. Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian
vii
BAB V PEDOMAN PENULISAN PNBP A. Aturan Umum penulisan ............................................................................ B. Tata Cara Pengacuan.................................................................................. C. Penulisan Identitas Daftar Pustaka............................................................. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. LAMPIRAN .................................................................................................................
viii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi ialah melalui peningkatan mutu dan jumlah penelitian sekaligus publikasi hasil penelitian. Oleh karena itu, lembaga penelitian (Lemlit) Universitas Negeri Makassar (UNM) sebagai pelaksana, pengelola, pembina, koordinator, pemantau, serta penilai kegiatan penelitian senantiasa memperbaiki mutu pelayanan berkaitan dengan tugas dan fungsi yang dipercayakan universitas. Untuk memenuhi tujuan ini, UNM harus mempunyai kekuatan kelembagaan yang sempurna dalam membangun masyarakat peneliti dengan jaringan penelitian yang terjalin baik dengan lembaga/instansi terkait baik dalam maupun luar negeri. Lemlit UNM telah mengadakan berbagai program kegiatan bekerjasama dengan Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) dalam upaya memberi penguatan kelembagaan dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana, pengelola, penilai, dan pemantau terhadap pelaksanaan penelitian di wilayah kerjanya. Program kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. Program penguatan dan pengembangan system jaringan komunikasi/ sosialisasi penelitian yang meliputi: a. Workshop pengelolaan sistem informasi; b. Seminar dan worshop sistem pengelolaan jaringan informasi dari Lemlit ke Fakultas, stakeholders, atau ke instansi terkait, mitra kerjasama baik dalam maupun luar negeri; c. Pelatihan pelaksanaan system jaringan informasi Lemlit UNM kepada staf, anggota peer group dan Kepala/sekertaris Puslit; dan d. Workshop penerbitan Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI dan Phinisi 2. Program penguatan kinerja staf yang meliputi; a. Pelatihan program simlitabmas b. Pelatihan akses internet; dan c. Pelatihan pengelolaan dan organisasi pertemuan 3. Program penguatan kinerja peneliti melalui Penlok metodologi penelitian. 4. Koordinasi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi. 5. Pengelolaan Evaluasi Proposal.
2
Sebagai tindak lanjut dari salah satu program penguatan Lemlit UNM tahun 2006, ialah koordinasi kegiatan penelitian Lemlit UNM ke Fakultas yang ada di lingkungan UNM yang diadakan pada tanggal 10 sampai dengan 17 November 2006. Hasil dari kegiatan ini ialah perumusan kebijakan pelaksanaan penelitian Lemlit UNM dengan memberikan kepercayaan kepada Puslit, Fakultas, dan PPs untuk melaksanakan kegiatan penelitian seperti menyeleksi, menilai proposal penelitian di unit kerja masing-masing. Akan tetapi, apabila dana tersebut berada dalam kewenangan instansi yang bersangkutan, maka puslit, membantu mempersiapkan proposal tersebut. Rumusan kebijakan ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan, pengelolaan, dan pemantauan (monitoring) berbagai kegiatan penelitain di Lemlit UNM. Dalam memorandumnya, Lemlit dalam menyambut Lustrum IX Universitas Negeri Makassar pada 01 Agustus 2006 telah mencanangkan sebuah motto yang berbunyi: Quality First yang berarti, Lemlit senantiasa mengutamakan pekerjaan yang bermutu dalam pengelolaan dan pembinaan penelitian. Motto Lemlit UNM sejalan dengan motto UNM yakni Tetap Jaya dalam Tantangan, karena kemenangan dalam persaingan tidak mungkin terjadi tanpa dukungan oleh mutu pekerjaan yang maksimal. Salah satu misi UNM ialah “mengembangkan UNM menjadi Teaching and Research University yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa”. Dalam kaitan ini Lemlit UNM akan lebih mengutamakan pemenuhan Research University atau Universitas Riset (UR). “Universitas Riset pada dasarnya adalah universitas yang memposisikan pendidikan dan penelitian sebagai kegiatan utamanya” (Nandik, et al., 2006). Weingarten (2001) menyatakan bahwa “the obligations of research university are to teach – to pass knowledge to our students…and to discover – to produce new knowledge through our teaching and research program”. Jadi, UR diharuskan mengajar, yaitu memberi pengetahuan kepada mahasiswa dan menemukan, yaitu menghasilkan pengetahuan baru melalui pembelajaran dan program penelitian. Kegiatan penelitian di Universitas dilaksanakan oleh dosen atas dorongan rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap fenomena yang baru. Kreativitas dan rasa ingin tahu inilah yang senantiasa dipupuk dalam diri setiap dosen di UNM. Peningkatan daya saing universitas terhadap universitas lainnya sangat bergantung pada mutu sumber daya dosen yang ada, yang dapat menumbuhkan kreativitas dan keingintahuan itu. Tiro (2007) mengemukakan tiga pilihan atau sekenario yang dapat dipertimbangkan UNM menuju Universitas Riset.
3
UR sebagai paradigma yang berarti penelitian sebagai pandangan hidup (a way of life), sebagai tuntunan bertindak (a way of acting) bagi seluruh kegiatan dan penyelenggaraan kehidupan di UNM. Ini berarti, UNM harus melakukan perubahan manajemen dalam upaya menata dan meningkatkan mutu kelembagaan di tingkat Universitas, Fakultas, dan Program Pascasarjana. 1. UR sebagai konsep yang berarti bahwa kegiatan penelitian semakin ditingkatkan jumlah dan mutunya, sehingga UNM lebih diperhitungkan di tingkat nasional dan internasional. Dalam hal ini, UNM harus melakukan penelitian yang dibutuhkan masyarakat secara nasional dan internasional. Untuk melakukan ini, UNM perlu membangun komonitas peneliti dan jaringan penelitian yang andal dan kokoh. 2. UR sebagai strategi yang berarti penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan UNM di masa yang akan datang. Dalam hal ini, kegiatan penelitian kebijakan akan mendapat perhatian dan prioritas. Selanjutnya UNM dalam menuju UR, Tiro (2007) merekomendasikan skenario kedua, yaitu UR sebagai konsep. Dalam pilihan ini ada tiga tipe penelitian yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut: 1. Penelitian untuk ilmu (research for science) yang dilakukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains (Iptek). Dalam hal ini, panelitian akan mengembangkan ilmu, menemukan metode dan rekayasa baru yang bermanfaat bagi manusia dan penduduk bumi. 2. Penelitian tentang ilmu (research of science) yang dilakukan untuk mempertahankan dan memelihara ilmu yang sudah ada. Kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji teori yang sudah ada sehingga memungkinkan untuk mengukuhkan, memodifikasi, atau menolak teori tersebut. 3. Penelitian dalam ilmu (research in science) yang dilakukan untuk mengoreksi kebenaran ilmiah yang telah mapan. Penelitian semacam ini dapat menemukan hakikat dari suatu objek ilmu melalui hubungan sadar antara peneliti dan objek pengetahuan yang diteliti. Pemilihan orientasi UR sebagai konsep berarti UNM harus membangun komunitas peneliti dan jaringan penelitian yang andal dan kokoh. UNM sudah memiliki modal awal yang perlu dipelihara dan dikembangkan yaitu kepercayaan yang diberikan kepada Lemlit UNM sebagai pengelola dan Pembina PDM dan SKW se-Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua. UNM dalam melaksanakan
4
tugas dan fungsinya sebagai pengelola dan pembina penelitian perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Mengelola penelitian dengan prinsip kompetisi terbuka yang transparan, akuntabel, dan adil. 2. Menggalakkan penelitian yang bermutu tinggi dilihat dari mutu ilmiahnya dan nilai praktis aplikasinya dalam menyelesaikan masalah kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, bahkan untuk kepentingan dunia internasional. 3. Membangun kerjasama penelitian dengan berbagi pihak, baik perguruan tinggi dan badan penelitian pemerintah daerah (tingkat II, tingkat I, dan Pusat), maupun badan internasional. 4. Meningkatkan motivasi dan keterampilan meneliti secara simultan bagi para dosen dan mahasiswa UNM. 5. Mengembangkan kemampuan profesional tenaga teknis dan staf pendukung kegiatan penelitian di UNM. B. STANDAR NASIONAL PENELITIAN Standar nasional penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terdapat beberapa ruang lingkup yang diatur dalam standar nasional penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. standar hasil penelitian; 2. standar isi penelitian; 3. standar proses penelitian; 4. standar penilaian penelitian; 5. standar peneliti; 6. standar sarana dan prasarana penelitian; 7. standar pengelolaan penelitian; dan 8. standar pendanaan dan pembiayaan penelitia
5
Ruang lingkup pertama yang akan dijelaskan dalam hal ini adalah mengenai standar hasil penelitian. Berdasarkan pasal 44, dirumuskan beberapa standar hasil penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian. 2. Hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. 3. Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik. 4. Hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi. 5. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat. Ruang lingkup selanjutnya yakni mengenai standar isi penelitian yang dirumuskan pada pasal 45. Terdapat 6 aspek yang ditekankan dalam ruang lingkup ini, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi penelitian. 2. Kedalaman dan keluasan materi penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan. 3. Materi pada penelitian dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru. 4. Materi pada penelitian terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri. 5. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional. 6. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan harus memuat prinsip-
6
prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang. Selanjutnya pada pasal 46, dijelaskan mengenai standard proses penelitian yang memuat 5 aspek, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. 2. Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik. 3. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan. 4. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi. 5. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4). Ruang lingkup selanjutnya yakni mengenai standar penilaian penelitian yang dirumuskan ke dalam 5 aspek, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil penelitian. 2. Penilaian proses dan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi unsur: a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu penelitiannya; b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh subjektivitas; c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. 3. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memenuhi prinsip penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian. 4. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan
7
instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil penelitian. 5. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi diatur berdasarkan ketentuan peraturan di perguruan tinggi. Salah satu ruang lingkup yang ditekankan dalam standard nasional penelitian yakni mengenai standar peneliti yang dirumuskan dalam pasal 48, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian. 2. Peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian. 3. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan: a. kualifikasi akademik; dan b. hasil penelitian. 4. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menentukan kewenangan melaksanakan penelitian 5. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian ditetapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Pada ruang lingkup selanjutnya dijelaskan mengenai standard sarana dan prasarana penelitian yang dirumuskan dalam pasal 49, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian. 2. Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk: a. memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi; b. proses pembelajaran; dan c. kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 3. Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)
8
harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan. Ruang lingkup yang terakhir yakni mengenai standar pendanaan dan pembiayaan penelitian yang dituangkan dalam pasal 52 diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. 2. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana penelitian internal. 3. Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi, pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. 4. Pendanaan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk membiayai: a. perencanaan penelitian; b. pelaksanaan penelitian; c. pengendalian penelitian; d. pemantauan dan evaluasi penelitian; e. pelaporan hasil penelitian; dan f. diseminasi hasil penelitian. 5. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pemimpin perguruan tinggi. Pada pasal 53, dijelaskan informasi tambahan terkait apa yang dijelaskan sebelumnya pada pasal 52. 1. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian. 2. Dana pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk membiayai: a. manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian: b. peningkatan kapasitas peneliti; dan c. insentif publikasi ilmiah atau insentif kekayaan intelektual (KI).
9
C. TUJUAN Lemlit UNM sebagai unsur pelaksana penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian dalam buku panduan penelitian penelitian ini bertjuan untuk mengungkapkan visi dan misi; (1) Lemlit, (2) Puslit, (3) Fakultas, dan (4) Program Pascasarjana. Selanjutnya, mekanisme kegiatan penelitian di tingkat Lemlit, Puslit, Fakultas, dan PPs akan dijelaskan secara rinci. Demikian juga, prosedur teknis pelaksanaan setiap jenis penelitian yang dilaksanakan di Lemlit UNM. Penelitian yang secara rutin dilaksanakan di Lemlit adalah: penelitian dengan dana PNBP, penelitian Desentralisasi, dan penelitian Kompetitif. Disamping itu, penelitian lain yang bersifat koordinasi, seperti penelitian dari Balitbang Diknas, Balitbangda Provinsi, dan Bappeda Kota/Kabupaten. Tata cara pelaksanaan penelitian Desentralisasi dan kompetitif mengacu pada panduan penelitian yang diterbitkan oleh DRPM, sedangkan tata cara pelaksanaan penelitian sponsor disesuaikan dengan panduan yang diterbitkan oleh instansi bersangkutan (sponsor). Selain itu, dalam panduan penelitian ini juga disajikan pedoman khusus penulisan, tatacara pengacuan, identitas daftar pustaka, dan contoh penulisan artikel hasil penelitian. D. MANFAAT Penerbitan buku Panduan Penelitian PNBP oleh Lembaga Penelitian UNM diharapkan dapat bermanfaat bagi dosen atau peneliti sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan penelitian di UNM. Selain itu, panduan penelitian ini merupakan sumber informasi kegiatan penelitian yang sangat penting tidak hanya bagi staf pelaksana kegiatan penelitian Lemlit dalam lingkup UNM tetapi juga bagi mitra kerjasama kegiatan penelitian Lemlit UNM.
10
BAB II STRUKTUR ORGANISASI, VISI, DAN MISI Pada bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi lemlit UNM, misi, dan visi sebagai berikut. A. Struktur Organisasi Lembaga Penelitian UNM Berikut ini ditampilkan struktur organisasi Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Gambar 1. Struktur Organisasi Lembaga Penelitian UNM B. Visi dan Misi Berikut ini disajikan visi dan misi UNM, lembaga penelitian, pusat penelitian, fakultas, dan program pascasarjana.
11
1. Universitas Negeri Makassar Visi Universitas Negeri Makassar sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan. Misi a. Menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kependidikan dan non kependidikan yang memiliki: 1) ketakwaan, moral, nilai-nilai etika, integritas intelektual, toleransi perbedaan,serta aspirasi memperjuangkan kebenaran dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 2) kemauan dan kemampuan untuk berlatih kepemimpinan dan keintelektualan pribadi dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya; 3) pikiran kreatif dan kritis, termasuk pemecahan masalah secara intelektual melalui kegiatan membaca, meneliti, menulis, dan berbicara. b. Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk; 1) mempersiapkan diri menyelesaikan program sarjana, pascasarjana, dan professional yang berkualitas dan tepat waktu; 2) memelihara lingkungan hidup dan pembelajaran menurut tantangan guna menumbuhkembangkan kemampuan menyelesaikan masalah; 3) mengembangkan kemampuan social kemasyarakatan dan kemandiriannya untuk menjadi sumber kebanggaan univer sitas, alumni, masyarakat, dan bangsa. c. Memberikan layanan kepada masyarakat luas untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, bangsa, dan Negara yang menekankan: 1) penerapan IPTEKS guna menumbuhkembangkan potensi daerah dalam menunjang kemandirian dan pelaksanaan otonomi daerah. 2) penanaman keyakinan bahwa UNM merupakan sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3) pengembangan dan peningkatan sumber-sumber dukungan pemerintah dan masyarakat melalui pengakuan umum atas program dan sumber dayanya. 4) pemberian dorongan dan pengakuan yang semestinya kepada anggota masyarakat yang ikut berperan dalam pencapaian tujuan UNM.
12
d. Mengembangkan lembaga (universitas) menjadi teaching and research university yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa melalui: 1) pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 2) sistem informasi dan manajemen bagi pelayanan sivitas akademika pada khususnya, dan pelayanan kepada masyarakat luas pada umumnya; dan 3) kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga dan instansi di dalam dan luar negeri, khususnya dalam perwujudan tri darma perguruan tinggi. 2. Lembaga Penelitian (Lemlit) Visi Lembaga Penelitian UNM unggul dan terkemuka dalam penelitian dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan.
Misi Mengembangkan UNM menjadi research university yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa melalui; a. Peningkatan mutu dan jumlah kegiatan penelitian yang hasilnya dapat diperhitungkan di tingkat nasional dan internasional; b. Pembangunan komunitas peneliti dan jaringan kegiatan penilitian yang andal dan kokoh; dan c. Penyebarluasan hasil penelitian secara nasional dan internasional.
3. Pusat Penelitian (Puslit) a. Puslit Kependudukan dan Lingkungan Hidup Visi Puslit Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang mengembangkan konsep Sustainable Development untuk mencapai pusat penelitian unggulan. Misi 1) Melakukan penelitian dan pengembangan bidang kependudukan dan lingkungan hidup untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) 2) Membangun jaringan regional, nasional, dan internasional dalam rangka pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).
13
3) Mengadakan worshop dan pelatihan kependudukan dan lingkungan hidup. 4) Membantu stakeholder lingkungan, untuk menyusun manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan (MSDAL). b. Puslit Penelitian Pemberdayaan Perempuan Visi Puslit Pemberdayaan Perempuan unggul dan terkemuka dalam bidang penelitian pendidikan dan gender baik di tingkat nasional maupun internasional serta memiliki kepedulian social yang tinggi terhadap masyarakat. Misi 1) Meningkatkan peran sumber daya perempuan melalui kegiatan pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat dengan azas pendekatan antardisiplin ilmu seta sector yang terkait. 2) Mengintegrasikan pengalaman dan masalah perempuan dan pria ke dalam rancangan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijaksanaan dan program ke dalam bidang politik, ekonomi, dan masyarakat. c. Puslit Makanan Tradisional, Gizi, dan Kesehatan Visi Puslit Makanan tradisional, gizi, dan kesehatan unggul dan terkemuka dalam penelitian dan pengkajian gizi, kesehatan, dan makanan tradisional Sulawesi Selatan. Misi Melestarikan dan mengembangkan makanan tradisional sejajar dengan makanan impor yang cepat saji, siap santap, kaya gizi, serta higienis dengan kemasan yang menarik, sehingga dapat menjadi wisata Sulawesi Selatan. d. Puslit Pengembangan Ilmu Pendidikan Visi Puslit pengembangan ilmu pendidikan unggul dan terkemuka dalam penelitian dan pengembangan ilmu pendidikan. Misi Melaksanakan pengkajian dan pengembangan bidang kependidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu, relevansi, efisiensi, dan pemerataan pendidikan.
14
e. Puslit Budaya dan Seni Etnik Sulawesi Visi Puslit budaya dan parawisata Sulawesi Selatan unggul dan terkemuka dalam penelitian dan pengembangan budaya dan seni etnik Sulawesi Selatan. Misi 1) Melaksanakan pengkajian budaya dan parawisata Sulawesi. 2) Meningkatkan pemahaman, wawasan, dan penghargaan terhadap seni budaya parawisata Sulawesi melalui berbagai kegiatan nasional maupun internasional. f. Puslit Pemuda dan dan Olah Raga Visi Unggul dan terkemuka dalam penelitian pemuda dan olahraga yang berwawasan kewirausahaan Misi : Melaksanakan penelitian yang bermutu dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemuda dan olahraga 4. Fakultas dan Program Pascasarjana a. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Visi Mengembangkan matematika dan ilmu pengetahuan alam, teknologi, dan seni yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif yang dapat bersaing pada tingkat reginal, nasional, dan internasional. Misi 1) Mengembangkan IPTEKS yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat manusia. 2) Menyiapkan lulusan/ilmuwan di bidang kependidikan (guru) dan nonkependidikan matematika dan sains yang memiliki kemampuan akademik yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat regional, nasional, dan internasional. 3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
15
b. Fakultas Teknik (FT) Visi Bertekad menjadi pusat pendidikan, pengkajian dan pengembangan teknologi, dan pendidikan teknologi berwawasan kewirausahaan. Misi 1) Menghasilkan SDM professional yang bertakwa dan bermoral, memiliki integritas intelektual, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan IPTEKS. 2) Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi pengembangan sumber daya manusia professional dan kemajuan IPTEKS. c. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Visi Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan IPTEKS bidang keolahragaan yang berwawasan kewirausahaan berbasis ekonomi kerakyatan bernafaskan keagamaan yang terkemuka di Indonesia. Misi 1) Menghasilkan SDM professional kependidikan dan non kependidikan di bidang keolahragaan, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab atas kepentingan bangsa dan Negara. 2) Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu, memelihara lingkungan kampus dan menumbuhkembangkan kemampuan social kemasyarakatan dan kemandirian. 3) Memberikan layanan kepada masyarakat luas dalam bidang keolahragaan. 4) Mengembangkan lembaga FIK UNM menjadi teaching and research center dalam bidang kemahasiswaan. d. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Visi Mengembangkan ilmu pengetahuan dan ilmu keguruan melalui Tri Dharma PT dengan pendidikan – pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta menjadi salah satu fakultas yang terkemuka di Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi.
16
Misi 1) Mengembangkan ilmu pendidikan dan ilmu keguruan. 2) Menyiapkan tenaga pendidikan dan keguruan yang professional yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan prasekolah, sekolah dasar, sekolah luar biasa, sekolah lanjuatan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, dan tenaga pengajar atau dosen di lembaga pendidikan. 3) Menghasilkan tenaga kependidikan di bidang bimbingan dan konseling, kurikulum, dan teknologi pendidikan, menajeman pendidikan, dan pendidikan luar sekolah. 4) Menghasilkan tenaga ahli di bidang psikologi. 5) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan, pemerintah daerah, lembaga pelatihan, lembaga swadaya masyarakat, dan memberikan pelayanan kepada lembaga lain yang memerlukan, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional. e. Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Visi Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan bahasa dan sastra yang berwawasan pendidikan dan kewirausahaan. Misi 1) Menghasilkan SDM Profesional dengan bertaqwa, bermoral, memiliki integritas intelektual dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bahasa dan sastra. 2) Menghasilkan ilmuan di bidang pendidikan dan non kependidikan bahasa dan sastra yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat nasional dan internasional. f. Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Visi Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi di bidang ilmu social yang berwawasan kewirusahaan, bermoral dan professional untuk mengukur pembangunan nasional. Misi 1) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang selaras dengan falsafah jurusan/bidang studi yang diemban dan memberi kehidupan akademik yang demokratis; 2) Mengembangkan dan mengoptimalkan temuan IPTEKS dan humaniora dengan mengoptimalkan pendayagunaan instiusi dan sumber daya manusia yang ada;
17
3) Menghasilkan sarjana yang professional, berwatak manusia Indonesia seutuhnya, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 4) Memusatkan perhatian pada persoalan pengembangan sumber daya social budaya, dan hokum yang berbasis pendidikan kewirausahaan sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP), serta berupaya mendukung UNM sebagai “Education and Research University” g. Fakultas Psikologi (FPsi) Visi Fakultas Psikologi sebagai pusat pendidikan, kajian, dan penerapan psikologi yang berorientasi pada pengembangan kekhususan kawasan dan pengembangan sumber daya manusia. Misi 1) Menghasilkan sarjana psikologi yang berkompeten, professional, berwawasan ilmiah, berjiwa kewirausahaan dan religious; 2) Melakukan penelitian dan publikasi ilmiah psikologi; 3) Mengembangkan pusat-pusat kajian psikologi di bidang lintas budaya, kerekayasaan, indigeneous, dan religious; 4) Memberikan layanan dalam mengembangkan sumber daya manusia; 5) Menerapkan konsep, prinsip, dan temuan psikologi yang bermanfaat dalam pengembangan teori dan praktik kependidikan. h. Fakultas Seni dan Desain (FSD) Visi Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan seni dan desain yang berwawasan pendidikan dan kewirausahaan. Misi 1) Menghasilkan SDM professional dengan bertaqwa, bermoral, memiliki integritas intelektual dan bertanggung jawab terhadap kemajuan seni dan desain. 2) Menghasilkan ilmuan di bidang pendidikan dan non kependidikan seni dan desain dengan keunggulan kompetitif pada tingkat nasional dan internasional. i. Fakultas Ekonomi (FE) Visi Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi di bidang ekonomi yang berwawasan kewirausahaan, bermoral dan professional untuk mendukung pembangunan nasional.
18
Misi 1) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang selaras dengan falsafah jurusan/bidang studi yang diemban dan memberi kehidupan akademik yang demokratis; 2) Mengembangkan dan melestarikan temuan IPTEKS dan humaniora dengan mengoptimalkan pendayagunaan institusi dan sumber daya manusia yang ada; 3) Menghasilkan sarjana yang professional, berwatak manusia Indonesia seutuhnya, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan 4) Memusatkan perhatian pada persoalan pengembangan sumber daya ekonomi yang berbasis pendidikan kewirausahaan sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP), serta berupaya mendukung UNM sebagai “Education and Research University”
j. Program Pascasarjana (PPs) Visi PPs UNM adalah menjadi program pascasarjana yang terkemuka dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan tingkat magister dan doctor; 2) Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; dan 3) Meningkatkan efisiensi dan relevansi program.
19
BAB III TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian ini, akan diuraikan tentang tugas dan fungsi universitas, lembaga penelitian, pusat penelitian dalam lingkungan lemlit, dan fakultas dalam lingkungan UNM, dan program pascasarjana. Di samping itu, juga disajikan tugas dan fungsi reviewer sebagai berikut. A. Universitas Pemerintah tengah mengadakan berbagai upaya untuk membangun manusia Indonesia dan sector pendidikan yang dituangkan dalam berbagai undang-undang. Undang-undang system pendidikan nasional (UU-SISDIKNAS) No. 2 Tahun 1989, Bab VII pasal 33 tentang Sumber Daya Pendidikan menyatakan bahwa pengadaan dan pemberdayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemetintah, masyarakat, dan/atau keluarga peserta didik. UU-SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Bab XIV Pasal 51 menyatakan bahwa pengelolaan perguruan tinggi (satuan pendidikan tinggi termasuk Universitas) dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu, dan dievaluasi yang transparan. Ini menunjukkan bahwa Universitas itu diharapkan untuk selalu berbenah diri meningkatkan kualitasnya. Universitas seharusnya mampu bersaing dengan Universitas lainnya sehingga memiliki akuntabilitas yang handal. Brojonegoro (2004) telah merumuskan paradigma baru yaitu lima pilar untuk membenahi manajemen universitas dalam upaya meningkatkan daya saing pendidikan tinggi (universitas) di Indonesia, yaitu: (1) mendorong penyelenggaraan pendidikan tinggi (universitas) untuk meningkatkan kualitas pendidikan; (2) memberikan otonomi penyelenggaraan universitas; (3) meminta kepada penyelenggara universitas untuk memperhatikan aspek akuntabilitas; (4) melaksanakan akreditasi kepada semua penyelenggara pendidikan tinggi (universitas); (5) melakukan evaluasi rutin agar penyelenggara pendidikan berjalan seperti yang diharapkan. Universitas dibangun dan dikembangkan dalam atmosfer kebebasan berpikir, berpendapat, dan berekspresi. Oleh karena itu ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni harus memperoleh tempat dan kedudukan yang layak di sebuah Universitas. Universitas adalah penerima, pengembang, dan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Konsekuensi dari semua itu, Universitas harus mendukung
20
kegiatan penelitian sebagai salah satu diantara tiga dharma pendidikan tinggi, bahkan segi sarana dan dan, mau pun kebijakan. Peran penelitian dan peran universitas dalam menyelenggarakan penelitian sangat besar. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang berharap agar hasil penelitian dan kinerja Universitas dapat meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Nandika (2004) menyatakan bahwa ada tiga butir harapan masyarakat terhadap peran Universitas, yaitu: (1) menghasilkan lulusan yang bermutu dan mampu beradaptasi terhadap kebutuhan kerja; (2) menghasilkan pengetahuan baru untuk meningkatkan daya saing bangsa; (3) mengakses dan mengadaptasi pengetahuan untuk mendukung daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat. B. Lembaga Penelitian Penelitian adalah jantung kehidupan ilmu dan di sekitar terhimpun status, motivasi/ambisi, cita-cita/harapan, karier, dan nilai profesionalisme. Bila seorang ilmuan berhenti melakukan penelitian, hidupnya seperti kulit kerang yang kosong, yang daya hidupnya sudah kering. Perlu juga disadari bahwa penelitian membutuhkan kesabaran, ketekunan, keuletan, kedewasaan, bahkan kadang-kadang dibutuhkan sikap kepercayaan diri yang kukuh berarti keteguhan bersikap dan berpendapat (Tiro, 2007). Pelaksanaan penelitian didasarkan pada berbagai landasan kebijakan, yaitu (1) Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5 mengamanatkan bahwa pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia; (2) Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dalam pasal 20 ayat 2 Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian serta pasal 24 ayat 2 perguruan tinggi memiliki otonomi untu mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan penelitian ilmiah; (3) Undangundang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal 51 ayat 1 huruf d bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak memperoleh kesempatan untuk melakukan penelitian. Lembaga Penelitian (Lemlit) UNM adalah unsur pelaksanaan penelitian di lingkungan Universitas yang diberi tugas untuk mengkoordinasi, memantau, membina, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana serta ikut mengusahakan dan mengembangkan
21
sumber daya yang diperlukan (Statuta UNM, 2002: 22). Berdasarkan hal tersebut, tugas dan fungsi Lemlit diuraikan sebagai berikut: 1. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian seperti: seminar proposal dan hasil penelitian, pelatihan penulisan proposal yang dilaksanakan oleh Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana secara professional untuk menghindari publikasi penelitian (penelitian berbasis koordinasi). 2. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana secara terbuka untuk menghindari penelitian fiktif (penelitian berbasis kontrol). 3. Membina para peneliti dalam menyusun proposal, menulis laporan akhir hasil penelitin, menulis artikel hasil penelitian melalui pelatihan. 4. Menyebarluaskan hasil penelitian melalui seminar atau jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. 5. Menilai hasil kegiatan penelitian, seperti proposal penelitian, laporan hasil penelitian, dan artikel hasil penelitian yang akan dipublikasikan. 6. Mengangkat reviewer untuk setiap program penelitian dengan tugas membantu Lemlit mengkoordinasi, memantau, membina, dan menilai kegiatan penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana. 7. Memfasilitasi penyebarluasan hasil penelitian yang dilaksanakan Fakultas, Puslit, dan Pascasarjana. 8. Membantu Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana mencairkan sponsor penelitian. 9. Membantu meningkatkan kualitas peneliti dengan mengadakan pelatihan penulisan proposal berbagai program penelitian. 10. Menyediakan ruang baca atau perpustakaan lembaga penelitian. 11. Mengkoordinasi semua program penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana termasuk penelitian Desentralisasi dan hibah Kompetisi yang dibiayai Dikti, dan semacamnya. 12. Mendistribusikan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian ke perpustakaan pusat, Fakultas, dan Pascasarjana. 13. Senantiansa berupaya meningkatkan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait baik dalam maupun luar negeri. 14. Memberi penghargaan kepada peneliti terbaik secara berkala. 15. Meningkatkan motivasi, kretivitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap fenomena baru agar melaksanakan penelitian. 16. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian bagi dosen dan mahasiswa.
22
17. Mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan penelitian di Puslit, Fakultas,dan Pascasarjana. C. Pusat Penelitian dalam Lingkungan Lembaga Penelitian Pusat penelitian merupakan unsur pelaksana penelitian yang melaksanakan kegiatan penelitian secara sendiri atau bersama-sama dengan lembaga atau badan tertentu, baik dalam maupun luar negeri (Statuta UNM, 2002 pasal 55 ayat 1). Selanjutnya, ayat 5 menyatakan bahwa “Pusat penelitian dibentuk sesuai dengan keperluan dan kemampuan terutama sumber daya manusia serta misi UNM untuk menjawab tantangan dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni, tidak bersifat sektoral dan merupakan kegiatan yang terintegrasi.” Selanjutnya, penjabaran tugas dan fungsi puslit sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan konsentrasi bidang ilmu pusat penelitian, baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan instansi terkait dalam dan luar negeri. 2. Mengangkat Peer Group Puslit yang jumlahnya sesuai kebutuhan dan berkoordinasi dengan Lemlit. 3. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, seperti: seminar proposal, hasil penelitian, dan pelatihan penulisan proposal dalam lingkungan pusat penelitian masing-masing. 4. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti puslit. 5. Menyeleksi proposal penelitian yang akan diusulkan atau dikompetisikan di Lemlit atau di lembaga lain yang terkait. 6. Menilai laporan hasil penelitian dan artikel hasil penelitian yang akan dipublikasikan melalui seminar. 7. Mengadakan perluasan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait. 8. Membuat jadwal penelitian puslit yang berpedoman pada jadwal kegiatan penelitian di Lemlit. 9. Meningkatkan motivasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap fenomena baru agar melaksanakan penelitian. 10. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian di Puslit. D. Kasubag dan Kabag Lembaga Penelitian UNM 1. Kabag Tata Usaha a. Menyusun rencana dan program kerja bagian b. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja lambaga penelitian
23
c. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan, keuangan kepegawaian dan penelitian d. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data ketatusahaan, keuangan, kepegawaian dan penelitian e. Mengordinir dan mengawasi pelaksanaan penyusunan program penelitian f. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan ketatausahaan (surat-surat keluar) g. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan kerumahtanggaan di lingkungan Lemlit h. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Lemlit i. Mengordinir dan memeriksa persiapan bahan pelaksanaan rapat evaluasi kinerja bersama pimpinan dan staf j. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan pengelolaan barang dan perlengkapan k. Mengordinir dan mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penelitian, usul penelitian kompetitif nasional, desentralisasi dan PNBP pelaksanaan tahun 2016 l. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan adminitrasi kepegawaian m. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan administrasi penelitian, kontrak, izin penelitian dan surat keterangan n. Mengordinir dan memantau pelaksanaan evaluasi dan publikasi hasil pelaksanaan kegiatan penelitian (luaran) o. Mengordinir dan memantau pelaksanaan penyimpanan dokumen dan surat di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian p. Mengordinir dan memantau urusan pengelolaan manajemen penelitian q. Mengordinir dan memantau kebersihan, keindahan dan keamanan di lingkungan lemlit r. Mempersiapkan bahan workshop evaluasi kinerja Lemlit Tahunan s. Menyusun Laporan Bagian t. Melaksanakan raker Lembaga Penelitian u. Menyusun laporaan hasil Raker Lembaga Penelitian v. Mempersiapkan bahan penyusunan Laporan Lembaga Penelitian tahun 2015 dan rencana kerja tahun 2016 sebagai bahan raker Lemlit UNM. 2. Kasubag Program a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja tahunan b. Menyusun rencana dan program kerja tahunan subbag program
24
c. Mengumpulkan dokumen terkait peraturan perundang-undangan pelaksanaan penelitian d. Menganalisis peraturan perundang-undangan pelaksanaan penelitian e. Melakukan penggandaan dokumen perundang-undangan pelaksanaan penelitian f. Melayani dosen dalam memberikan informasi terkait peraturan perundangundangan pelaksanaan penelitian g. Melayani penerimaan proposal penelitian dari calon peneliti untuk penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP h. Memeriksa hasil pekerjaan pengarsipann proposal penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP i. Memeriksa hasil ketikan dan memberikan paraf pada setiap lembar surat izin penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP j. Memeriksa pekerjaan pengarsipan surat izin penelitian dan blanko bukti tanda terima yang dikerjakan oleh staff k. Memeriksa kelengkapan berkas laporan kemajuan, logbook penelitian desentralisasi , kompetitif nasional yang dikerjakan oleh staf l. Memeriksa hasil pengarsipan lamporan kemajuan, logbook, dan blanko bukti tanda terima yang dikerjakan oleh staf m. Memberikan paraf setiap lembar halaman pengesahan laporan akhir penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP n. Memeriksa hasil pengarsipan laporan akhir penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP o. Memberikan paraf pada setiap lembar surat keterangan telah melakukan penelitian p. Memeriksa hasil pengarsipan surat keterangan telah melakukan penelitian q. Membuat konsep surat dinas yang terkait kegiatan subbag program r. Membuat buku panduan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan penelitian s. Memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada staf dalam pelaksanaan tugas di sub bagian program t. Memeriksa hasil kerja administrasi pada staff di sub bagian program u. Memberikan penilaian kinerja kepada staf di sub bagian program v. Melakukan kegiatan mengakses internet terkait sub bagian program w. Melakukan daftar kebutuhan ATK kepada pimpinan x. Melaksanakan tugas kepanitiaan dalam pelaksanaan kegiatan seminar y. Mengikuti kegiatan rapat dengan staf setiap minggu
25
z. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan subbagian program kepada kabag TU Lemlit aa. Menghadiri undangan dinas dan upacara peringatan hari besar yang dilaksanakan institusi UNM bb. Melakukan kegiatan lain yang dibebankan dari atasan 3. Kasubag Data dan Informasi a. Menyusun program kerja subbagian data dan informasi b. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja bagian tata usaha c. Mempersiapkan bahan penerbitan dan penyebarluasan hasil penelitian melalui Jurnal Pendidikan Insani, Jurnal Scientific Pinisi, dan profil lembaga penelitian d. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana pertemuan ilmiah kegiatan penelitian e. Mempersiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian
f. g. h. i.
Melakukan urusan pengelolaan kamar data Melakukan urusan dokumentasi hasil penelitian Melakukan urusan layanan informasi hasil penelitian Melakukan pengarsipan dokumen dan surat di bidang data dan informasi penelitian j. Mempersiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bagian tata usaha k. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan subbagian data dan informasi kepada kepala bagian tata usaha Lemlit 4. Kasubag Umum a. Menyusun rencana dan program kerja Subbagian b. Menghimpun, menelaah dan menyebarluaskan peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan Lembaga Penelitian c. Melakukan pengurusan surat-menyurat, pengetikan dan penggandaan, ekspedisi dan kearsipan Lembaga Penelitian d. Mengordinir pemeliharaan kebersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan ruang kantor di lingkungan Lembaga Penelitian e. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan f. Melaksanakan persiapan sarana perlengkapan rapat/semlok/workshop/seminar/monev/ pemaparan/desk evaluasi dan kelayakan on going g. Menyiapkan bahan pemrosesan kerjasama di bidang penelitian h. Memproses pembuatan kontrak penelitian i. Melakukan pengurusan perlengkapan yang meliputi perencanaan, penyimpanan, distribusi, dan intentarisasi barang perlengkapan.
26
j. Melakukan pengurusan kepegawaian Lembaga Penelitian k. Menyimpan dan memelihara dokumen dan surat yang berhubungan dengan ketatausahaan Lembaga Penelitian l. Menyusun RKAKL Lembaga Penelitian m. Melakukan urusan pencairan dana penelitian Desentralisasi dan Kompetitif Nasional n. Melakukan urusan pencairan dana penelitian PNBP o. Melaksanakan urusan Rekapitulasi Daftar Inventaris Barang di Lembaga Penelitian dan melakukan update secara periodik berkelanjutan p. Mempersiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan bagian tata usaha q. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan subbagian umum kepada Kabag Tat Usaha Lemlit setiap bulan E. Fakultas dalam Lingkungan UNM Fakultas dalam lingkungan UNM juga mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam bidang penelitian. Di samping kegiatan pendidikan dan pengajaran, pasal 48 ayat (2) pada Statuta UNM 2002 menyatakan bahwa “Fakultas merupakan wadah masyarakat ilmiah, pusat pemikir, dan pengembangan ilmu, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan akademik dan/atau professional dalam salah satu seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.” Selanjutnya penjabaran tugas dan fungsi fakultas adalah: 1. Melaksanakan kegiatan berbagai sumber penelitian, baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan instansi terkait dalam dan luar negeri. 2. Mengangkat Peer Group fakultas yang jumlahnya sesuai kebutuhan dan berkoordinasi dengan Lemlit. 3. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, seperti: seminar proposal, pelatihan penulisan proposal, dan hasil penelitian. 4. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti fakultas/jurusan. 5. Menyeleksi proposal penelitian yang akan diusulkan atau dikompetisikan di Lemlit atau di lembaga lain yang terkait. 6. Menilai laporan hasil penelitian dan artikel hasil penelitian yang akan dipublikasikan melalui seminar. 7. Mengadakan perluasan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait. 8. Membentuk peneliti bidang studi.
27
9. Membuat jadwal penelitian fakultas yang berpedoman pada jadwal kegiatan penelitian di Lemlit. 10. Mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian dengan Lemlit. 11. Meningkatkan motivasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap fenomena baru agar melaksanakan penelitian. 12. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian bagi dosen dan mahasiswa di fakultas. 13. Mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan penelitian. F. Program Pascasarjana Program pascasarjana UNM juga mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam bidang penelitian. Di samping itu, kegiatan pengajaran dalam pasal 52 ayat (2) pada Statusa UNM 2002 menyatakan bahwa “Program pascasarjana berfungsi dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, pembinaan sivitas akademika dan pelaksanaan urusan tata usuha.” Selanjutnya, penjabaran tugas dan fungsi Pascasarjana, adalah: 1. Melaksanakan kegiatan berbagai sumber penelitian, baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan instansi terkait dalam dan luar negeri. 2. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, seperti: seminar proposal, pelatihan penulisan proposal, dan hasil penelitian. 3. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti pascasarjana. 4. Menyeleksi proposal penelitian yang akan diusulkan atau dikompetisikan di Lemlit atau di lembaga lain yang terkait. 5. Menilai laporan hasil penelitian dan artikel hasil penelitian yang akan dipublikasikan melalui seminar. 6. Mengadakan perluasan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait. 7. Membuat jadwal penelitian pascasarjana yang berpedoman pada jadwal kegiatan penelitian di Lemlit. 8. Meningkatkan motivasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap fenomena baru agar melaksanakan penelitian, seperti Hibah Penelitian Tim Pascasarjana dari DP2M. 9. Mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian dengan Lemlit. 10. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian bagi dosen dan mahasiswa pascasarjana.
28
11. Mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan penelitian. G. Reviewer Lembaga Penelitian UNM Reviewer lemlit adalah dosen/peneliti universitas yang memiliki pengalaman penelitian yang baik dalam bidang ilmu tertentu dan mampu menilai proposal, membimbing peneliti melaksanakan atau mengelola suatu kegiatan penelitian. Reviewer lemlit yang terdiri atas berbagai program atau jenis penelitian berasal dari berbagai perguruan tinggi di wilayah kerja lemlit UNM yang diangkat oleh Ketua Lembaga penelitian UNM. Dalam pelaksanaan penyeleksian dari berbagai jenis penelitian, lemlit menggunakan reviewer yang berimbang baik dalam lingkungan lemlit maupun antarlembaga/ institusi. Pada dasarnya, reviewer lemlit dibagi menjadi dua yakni reviewer tingkat fakultas dan reviewer tingkat universitas. Hal- hal yang berhubungan dengan fakultas maka akan menjadi tanggung jawab dari reviewer fakultas, sebaliknya reviewer universitas bekerja dalam tataran universitas. Secara umum, fungsi dari reviewer adalah sebagai berikut: 1. Reviewer Tingkat Fakultas Berikut adalah penjabaran dari tugas reviewer tingkat fakultas : a. Membantu penulisan proposal penelitian di tingkat fakultas b. Melakukan review terhadap proposal-proposal penelitian di tingkat fakultas c. Membantu Lemlit merancang kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana. 2. Reviewer Tingkat Universitas Berikut adalah penjabaran dari tugas reviewer tingkat universitas: a. Membantu penulisan proposal penelitian di Lemlit dan Puslit b. Menjadi narasumber pada kegiatan peningkatan kualitas peneliti dan kuantitas penelitian. c. Melakukan review terhadap proposal-proposal penelitian secara umum d. Membantu Lemlit menjalin kerja sama penelitian dengan instansi terkait baik dalam maupun luar negeri. e. Membantu Lemlit merancang kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana.
29
BAB IV PROSEDUR PELAKSANAN PENELITIAN B. Penelitian DRPM Segala informasi terkait skema penelitian DRPM berdasar pada panduan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikeluarkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktor Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. C. Penelitian Kerjasama Seperti halnya dengan penelitian DRPM, Segala informasi terkait skema penelitian kerjasama berdasar pada panduan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikeluarkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktor Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Selain itu, panduan penelitian kerjasama juga berdasar pada panduan penulisan yang diberikan oleh lembaga yang diajak bekerjasama. D. Penelitian PNBP 1. Gambaran Umum Penelitian PNBP Penelitian dengan dana PNBP diperuntukkan kepada semua dosen dalam lingkungan Universitas Negeri Makassar. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah terciptanya budaya meneliti dan kepekaan meneliti dari setiap dosen pada semua tingkatan. Mengingat dana yang agak terbatas maka lingkup penelitian harus disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia. Peneltian PNBP dilakukan pada semua fakultas dan pusat penelitian yang ada di lembaga penelitian UNM. Cakupan penelitian meliputi semua bidang ilmu yang sedang dikembangkan di UNM. 2. Persyaratan Penelitian Ada beberapa persyaratan yang diperlukan bagi setiap dosen/peneliti yang tertarik untuk berkompetisi dalam penelitian PNBP sebagai berikut: a. Semua dosen UNM yang memiliki NIDN/NIK di semua tingkatan dan minimum berpendidikan S-2. b. Usulan dana penelitian disesuaikan dengan alokasi dana penelitian yang tersedian pada setiap fakultas dan pusat penelitian Lembaga Penelitian UNM (besaran dana dapat bervariasi antarfakultas dan antarpusat penelitian pada setiap tahunnya);
30
c. Ketua tim adalah dosen/peneliti yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan penelitian; d. Tim pengusul harus menunjukkan atau melampirkan track record yang baik; e. Tim pengusul harus memiliki road map kegiatan yang jelas, berikut target waktu, strategi pencapaian target, output dan outcome pada setiap kegiatan; f. Keterlibatan mahasiswa sangat dianjurkan; g. Ketua tim tidak boleh merangkap menjadi ketua tim kegiatan lain yang didanai oleh PNBP fakultas. h. Tim pengusul minimum berpendidikan S-2 dengan ketua peneliti mempunyai jabatan fungsional minimum lektor; i. Jumlah tim peneliti maksimum tiga orang (satu orang ketua dan dua orang anggota, diutamakan multidisiplin) dengan tugas dan peran setiap peneliti diuraikan secara jelas dan disetujui oleh yang bersangkuan, disertai bukti tanda tangan pada setiap biodata yang dilampirkan; j. Setiap pengusul hanya boleh mengusulkan satu usulan sebagai ketua maupun dan dua usulan sebagai anggota yang bersumber dari DIPA UNM. k. Jangka waktu penelitian maksimal 9 bulan dengan dana minimal Rp.10.000.000 –(sepuluh juta rupiah) 3. Prosedur Pengajuan dan Pelaksanaan Penelitian PNBP Pada hakikatnya, standar mutu suatu penelitian minimal dibagi atas enam tahapan, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pemantauan dan evaluasi, (4) tahap penyebaran hasil penelitian, (5) tahap pembuatan HaKI/paten, dan (6) pemanfaatan hasil penelitian. Pada bagian ini dirumuskan tahap-tahap dalam penelitian PNBP dengan tetap berdasar pada keenam tahap yang telah disebutkan sebelumnya. Tahap penelitian yang dimaksud disajikan dalam skema berikut:
31
Persiapan Proposal Penelitian
Proses Penilaian Proposal Penelitian
Proses Penandatanganan
Penyebaran Hasil Penelitian
Monitoring dan Evaluasi
Proses Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan HaKI/Paten Skema 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Proposal Penelitian Proses penyusunan proposal mempertimbangkan beberapa aspek agar proposal yang dikembangkan peneliti hasilnya berkualitas tinggi, seperti tata cara penulisan karya ilmiah. Hal ini penting untuk memenuhi kriteria berdasarkan panduan yang dijadikan syarat bagi sponsor dana. Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam menulis proposal penelitian, yaitu: (1) konsistensi, (2) ketajaman masalah yang dikembangkan, (3) tujuannya mengacu pada salah satu aspek; yaitu, (a) pengembangan iptek, (b) menunjang pembangunan, dan (c) pengembangan institusi, (4) kajian teori yang dikembangkan peneliti harus diperhatikan tingkat relevansinya, kemutakhirannya, dan keprimeran sumber data, (5) metode penelitian harus dipertimbangkan ketepatan rancangan, ketepatan instrument, dan ketajaman analisi, (6) ketepatan waktu penelitian, (7) kelayakan personalia peneliti, (8) rincian anggaran yang jelas, sarana dan prasarana penunjang, dan (9) peneliti menggunakan bahasa yang baik dan benar dan konsistensi menggunakan format. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai upaya yang dapat dilakukan antara lain: 1) Pelatihan penulisan karya ilmiah, 2) Pelatihan pengembangan instrument penelitian, 3) Pelatihan analisis data, 4) Seminar proposal penelitian, 5) Sosialisasi panduan pengendali mutu penelitian, dan 6) Penyeleksian proposal berdasarkan kaidah ilmiah.
32
b. Proses Penilaian Proposal Penelitian Setelah proposal penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan proses penilaian proposal untuk menentukan proposal yang memenuhi untuk mendapatkan bantuan hibah penelitian. Terdapat beberapa aspek yang menjadi bahan penilaian proposal penelitian yang diajukan seperti yang telah dijelaskan pada bagianbagian sebelumnya. Seleksi proposal penelitian PNBP dilakukan dalam dua tahapan, yaitu Evaluasi Dokumen proposal di tingkat Fakultas dan pembahasan proposal untuk proposal yang dinyatakan lolos dalam Evaluasi Dokumen oleh Lembaga Penelitian UNM. Komponen penilaian Evaluasi Dokumen proposal menggunakan borang sebagaimana yang dilampirkan, sedangkan komponen penilaian pembahasan proposal menggunakan borang sebagaimana pada lampiran. c. Penandatanganan Kontrak Perjanjian Tahap ini merupakan suatu kegiatan untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian dalam bentuk kontrak penelitian. Aspek yang menjadi perhatian peneliti adalah memahami makna pada setiap pasal secara menyeluruh dan mendalam agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, peneliti harus menyadari bahwa pihak pertama memberikan suatu tugas penelitian kepada peneliti sebagai pihak kedua yang dilandasi berbagai kegiatan yang berkaitan hal tersebut, yaitu; (1) diskusi tentang kontrak perjajian penelitian, dan (2) pemantauan awal pelaksanaan penelitian. d. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah melakukan kesepakatan dalam bentuk kontrak perjanjian, kegiatan selanjutnya yakni pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan seharusnya sesuai dengan apa yang dituliskan dalam proposal penelitian dan tetap memperhatikan standar proses penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, contohnya kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik dan kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
e. Monitoring dan Evaluasi Pada dasarnya kegiatan monitoring dan evaluasi penelitian dilakukan dengan harapan peneliti dapat menunjukkan hasil kemajuan penelitiannya. Di samping itu, hal yang ingin dipantau atau dievaluasi adalah berapa persen penelitian yang sudah dilaksanakan, dan apakah ada masalah yang dihadapi peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini, dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, dan apakah pelaksanaan penelitian tersebut sesuai rencana penelitiannya, serta
33
bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam penelitian tersebut. Pertanyaan seperti inilah yang menjadi acuan pemantau untuk melakukan pemantauan dan evaluasi suatu penelitian. Kegiatan pemantauan dilakukan oleh Lembaga Penelitian UNM dengan penjabaran kegiatan sebagai berikut: 1) Pemantauan kemajuan hasil penelitian (bulan kedua) sejak ditandatangani kontrak penelitian. 2) Pemantauan kemajuan bulan ke empat. 3) Evaluasi kemajuan hasil penelitian bulan ke enam. 4) Penyusunan draf hasil penelitian 5) Seminar hasil penelitian sebagai bagian dari publikasi. Hasil monitoring dan evaluasi internal atas laporan kemajuan ini dilaporkan oleh perguruan tinggi masing-masing melalui Simlitabnas. Pada akhir pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan kegiatan hasil penelitian dalam bentuk kompilasi luaran penelitian. Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan dengan melakukan hal-hal berikut: 1) Mencatat semua kegiatan pelaksanaan program pada Buku Catatan Harian Penelitian (memuat kegiatan secara umum, bukan logbook) terhitung sejak penandatanganan perjanjian penelitian. 2) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi untuk penilai internal dengan melampirkan laporan kemajuan yang telah disahkan oleh lembaga penelitian mengikuti format pada Lampiran H, sedangkan penilaian monev menggunakan borang pada Lampiran 6.6; 3) Menyetor Laporan Akhir Tahun yang telah disahkan oleh lembaga penelitian dalam dengan mengikuti format pada Lampiran 4) Menyetor luaran penelitian sesuai dengan borang pada Lampiran K pada akhir pelaksanaan penelitian melalui termasuk bukti luaran penelitian yang dihasilkan (publikasi ilmiah, HKI, makalah yang diseminarkan, teknologi tepat guna, rekayasa sosial, buku ajar, dan lain-lain); 5) Mengikuti seminar hasil penelitian setelah penelitian selesai sesuai perencanaan, penilaian presentasi seminar dan poster mengikuti boring pada. f. Penyebaran Hasil Penelitian Setelah peneliti membuat laporan penelitian diharapkan hasilnya dapat diusulkan untuk mendapatkan hak cipta atau paten. Suatu karya ilmiah dikategorikan bermutu tinggi, apabila karya tersebut diakui dan dilindungi oleh undang-undang dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat
34
serta dapat meningkatkan kesejahteraan peneliti. Di samping itu, suatu kebanggaan keluarga dan institusi, apabila hal iitu dapat terwujud. Berkaitan indikator tersebut, berbagai upaya dapat dilakukan antara lain: 1) Pelatihan hasil penelitian yang berpotensi Paten/HaKI. 2) Validasi isi/invensi naskah hasil penelitian. 3) Finalisasi produk yang berpotensi HaKI/paten. 4) Penyelesaian paten/HaKI dengan instansi terkait. g. Pembuatan HaKI/Paten Hasil penelitian yang dimanfaatkan oleh masyarakat, menunjukkan bahwa universitas tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan suatu penelitian yang bermutu. Untuk itu, diperlukan suatu usaha ke arah itu agar penelitian yang dikaji dapat bermanfaat untuk kepentingan umat manusia. Beberapa kegiatan yang dapat diupayakan untuk memanfaatkan hasil penelitian sebagai berikut: 1) Pengidentifikasian hasil penelitian berdasarkan rumpun ilmu. 2) Pengklasifikasian hasil penelitian untuk industry/masyarakat. 3) Pelatihan penerapan hasil penelitian. 4) Penerapan teknologi tepat guna/rekayasa sosial. 4. Luaran Penelitian Terdapat beberapa luaran yang diharapkan dari penelitian PNBP ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Produk iptek-sosbud (berupa metode, teknologi tepat guna, blueprint, purwarupa, system, kebijakan, model, rekayasa sosial); dan b. Publikasi pada jurnal nasional dan atau bereputasi internasional. c. Luaran tambahan yang diharapkan dari penelitian ini adalah HKI dan atau bahan ajar dan atau artikel ilmiah yang diseminarkan dalam seminar nasional/internasional. 5. Sistematika Usulan Penelitian Usulan Penelitian PNBP maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halam sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut. HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN IDENTITAS DAN URAIAN UMUM DAFTAR ISI RINGKASAN
35
Kemukakan masalah dan tujuan yang ingin dicapai serta target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rancana kegiatan yang diusulkan. BAB I. PENDAHULUAN Uraian latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi (keutamaan) penelitian. Jelaskan juga temuan/inovasi apa yang ditargetkan serta penerapannya dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan ipteksosbud. Buatlah rencana capaian tahunan seperti pada tabel 1 sesuai luaran yang ditergetkan dan lamanya penelitian yang akan dilakukan. Tabel 1 Rencana Target Capaian Tahunan No. 1 2 3 4
5
6 7 8 9 1)
Jenis Luaran Internasional Nasional Terakreditasi Pemakalah dalam temu Internasional ilmiah3) Nasional Invited Speaker dalam Internasional temu ilmiah4) Nasional Visiting Lecturer5) Internasional Paten Paten sederhana Hak cipta Merek Dagang Rahasia dagang Hak Kekayaan Desain produk industry Internasional (HAKI)6) Indikasi geografis Perlindungan Varietas Tanaman Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu Teknologi Tepat Guna7) Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial8) Buku ajar (ISBN)9) Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)10) Publikasi ilmiah2)
TS = Tahun sekarang (tahun pertamaa penelitian) Isi dengan tidak ada, draf, submitted, reviewed, accepted, atau published 3) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan 2)
Indikator Capaian
36
4)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted 7) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan 8) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan 9) Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit 10) Isi dengan skala 1-9 dengan mengacu pada Bab 2 Tabel 2.7 5) 6)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan pustaka abuan primer yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah. Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai, termasuk peta jalan penelitian. BAB III. METODE PENELITIAN Metode dilengkapi dengan bagan alur penelitian (berupa fishbone diagram) yang menggambarkan apa yang akan dikerjakan untuk jangka waktu yang diusulkan. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari mana, bagaimana luaran tahunannya, lokasi penelitian, dan indicator capaian yang terukur. BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN a. Anggaran Biaya
Justifikasi anggaran biaya disusun secara rinci dan dilampirkan sesuai dengan format pada lampiran. Sedangkan ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format Tabel 2 dengan komponen sebagai berikut. Tabel 2 Format Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun No
1
2
Jenis Pengeluaran Hononarium untuk pelaksana, petugas labolatorium, pengumpulan data, pengolahan data, penganalisis data, honor operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan dibayarkan sesuai ketentuan) Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan, publikasi, pulsa, internet, bahan labolatorium, langganan jurnal
Biaya yang Diusulkan (Rp)
37
3
4
(maksimum 60%) Perjalanan untuk biaya survey/sampling data, seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum, transport (maksimum 40%) Sewa untuk peralatan/mesin/ruang labolatorium, kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang penelitian lainnya (maksimum 40%) Jumlah
b. Jadwal Penelitian Jadwal Penelitian disusun dalam bentuk diagram batang (bar chart) untuk rencana penelitian yang diajukan dan disesuaikan dengan format pada Lampiran REFERENSI Referensi disusun berdasarkan sistem nama dan tahun (bukan sistem nomor), dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Referensi. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian yang menjelaskan sarana penunjang penelitian, yaitu prasarana utama yang diperlukan dalam penelitian ini dan ketersediannya diperguruan tinggi pengusul. Apabila tidak tersedia, maka peneliti harus menjelaskan bagaimana cara mengatasinya. Lampiran 3. Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas Lampiran 4. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra (apabila ada). Lampiran 5. Biodata ketua dan anggota tim pengusul di Tandatangani Lampiran 6. Surat pernyataan ketua pengusul.
38
Usulan penelitian disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran maksimum 5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_FAK_PNBP.pdf, kemudian diunggah ke simlit-unm dan dokumen cetak diarsipkan di lembaga penelitian UNM 6. Sistematika Laporan Penelitian Komponen-komponen laporan penelitian sebagian besar merupakan pengulangan komponen-komponen proposal, hanya ditambah-kan komponen hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Rencana dalam proposal dilaksanakan dan diuraikan dalam laporan, sementara pertanyaan dalam proposal dijawab dalam laporan penelitian. Segi bahasa penulisan laporan penelitian sangat bergantung pada jenis laporan penelitian yang dibuat. Jenis laporan penelitian biasanya dikaitkan dengan kelompok pembaca suatu laporan penelitian. Secara umum ada dua jenis kelompok pembaca laporan penelitian yaitu kelompok masyarakat akademis dan kelompok masya-rakat umum. Hasil dari laporan penelitian yang ditujukan kepada masyarakat akademis (dunia ilmiah) dengan sendirinya bahasa teknis yang digunakan akan berbedah dengan sebuah laporan penelitian yang ditujukan kepada masyarakat atau lembaga yang semata-mata mem-butuhkan hasil laporan penelitian untuk menentukan kebijakan baru. Laporan penelitian dengan nama skripsi, tesis, dan disertasi termasuk laporan penelitian yang dipersembahkan untuk masyarakat akademis. Jenis laporan ini dituntut memenuhi aturan yang sudah ditentukan oleh setiap lembaga, dengan menitik beratkan pada aspek metodologis dan teknis dari penelitian. Laporan penelitian yang dimaksudkan untuk konsumsi masyarakat umum, menitik beratkan pada penilaian dari simpulan yang merupakan nilai praktis bagi masyarakat atau lembaga yang relevan. Yang diperlukan dalam laporan semacam ini adalah ulasan dan sajian secara popular, mudah dimengerti dan sekomunikatif mungkin, sedangkan segi-segi teknis lebih-lebih rumus-rumus atau formula statistik yang “ rumit dan canggih “ malah menjadi kurang komunikatif. Segi-segi teknis laporan penelitian biasanya berkenaan dengan tata tulis yang perlu diperhatikan seperti, penulisan halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, tata cara dalam mengutip, penulisan daftar pustaka, penyajian tabel, penyajian gambar/ilustrasi, dan format laporan akhir hasil penelitian. Segi teknis tersebut belum semuanya tercakup dalam pedoman yang ditentukan oleh sponsor penelitian.
39
Seperti telah dikemukakan bahwa format dan sistematika laporan penelitian mengikuti format yang ditetapkan oleh lembaga penelitian maupun oleh sponsor. Adapun sistematika penyusunan laporan seperti berikut HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - instrumen - personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya (CV di Tandatangan Asli) - Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian (Kontrak Penelitan) - Surat Izin Penelitian - Surat Keterangan telah melakukan penelitian - HKI, publikasi dan produk penelitian lainnya (sesuai yang dijanjikan) dijilid terpisah Berikut ini disajikan penjelasan singkat mengenai laporan hasil penelitian berdasarkan sistematika tersebut. HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN DAN SUMMARY
40
Judul penelitian ditulis dengan huruf capital. Nama ditulis lengkap tanpa gelar untuk semua peneliti. Tahun penulisan laporan dan jumlah halaman laporan (tidak termsuk lampiran). Ringkasan hasil penelitian dibuat dalam dua bahasa, yaitu ringkasan dalam bahasa Indonesia, dan Summary dalam bahasa Inggris. Ringkasan hasil penelitian diketik dengan spasi 1.5 dalam jumlah 1-2 halaman, yang disajikan dalam bentuk verbal tanpa bagian/subbagian dan tanpa tabel atau gambar. Ringkasan memuat permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian (peubah/variable, desain, jumlah dan teknik sampling, lokasi penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data, dan analisis data), hasil dan simpulan serta saran jika ada. PRAKATA Prakata memuat penggambaran rasa syukur dan ucapan terima kasih peneliti kepada sponsor dan pihak-pihak lain yang memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan penelitian. Selain itu, melalui prakata peneliti juga dapat menyampaikan pesan dan harapan, baik kepada ilmuwan maupun kepada khalayak pembaca, dalam kaitan dengan penelitian yang telah dihasilkan. DAFTAR ISI Dalam daftar isi tercantum semua bagian yang ada dalam laporan penelitian, mulai dari halaman identitas dan pengesahan sampai dengan lampiran-lampiran, disertai dengan nomor halaman setiap bagian. DAFTAR TABEL (jika ada) Dalam daftar ini tercantum semua tabel yang tersaji dalam laporan penelitian disertai nomor dan judul tabel beserta nomor halaman tabel. DAFTAR GAMBAR (jika ada) Sama dengan daftar tabel, daftar ini memuat semua jenis gambar disertai nomor, judul dan nomor halaman gambar. BAB I. PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan permulaan bagian utama dari suatu laporan penelitian. Sebagai judul bab, PENDAHULUAN ditulis dengan huruf kapital.
41
Bab pendahuluan memuat dua subbab, yaitu: latar belakang masalah dan perumusan masalah. Latar belakang masalah memuat uraian-uraian teoretik maupun factual yang merupakan rasional tentang suatu topik penelitian atau masalah yang cukup penting untuk diteliti. Dengan membaca latar belakang masalah, seorang pembaca akan yakin bahwa masalah yang diteliti memang perlu, karena akan memberikan sumbangan, baik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan , maupun terhadap pembangunan, dan penelitian tersebut masih orisinal dan merupakan hal baru yang belum pernah diteliti (bukan duplikasi). Berasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan masalah penelitian secara rinci pada bagian perumusan masalah. Agar masalah penelitian lebih jelas dan rinci, masalah penelitian biasanya dirumuskan dalam bentuk petanyaan, tetapi dapat juga dirumuskan dalam bentuk pernyataan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan bab II dari laporan hasil penelitian yang memuat uraian atau pembahasan teoreikyang akan menjadi landasan dalam penyusunan kerangka pikir untuk merumuskan hipotesis penelitian. Pada bagian ini peneliti membahas teori-teori dan hasil-hasil temuan sebelumnya yang relevan dengan masalah yang akan dijawab dalam penelitian. Pembahasan dapat berupa pemba-hasan kenseptual mengenai peubah serta keterkaitan teoretik antara peubah penelitian. Tinjauan pustaka hendaknya mengacu pada terbitan terbaru dan lebih baik lagi sumber dari jurnal ilmiah. Karena uraian teoritik, pada bagian ini merupakan landasan bagi penyusunan kerangka pikir untuk mengajukan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis penelitian biasanya dicantumkan pada bagian akhir tinjauan pustaka. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan. BAB. III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dan manfaat penelitian merupakan bab III dari laporan hasil penelitian. Bab ini memuat dua subbab, yaitu tujuan penelitian dan manfaat hasil penelitian. Pernyataan dalam tujuan dan manfaat hasil penelitian sama dengan pernyataan tujuan dan manfaat penelitian dalam proposal penelitian.
42
BAB IV. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bab IV dari laporan hasil penelitian. Pada bab ini peneliti menguraikan secara jelas dan rinci metode dan proses penelitian yang telah dilaksanakan sehingga pembaca yakin bahwa hasil yang ditemukan benarbenar shahih, akurat. Dan mempunyai presisi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bab ini memuat beberapa subbab, yaitu: (1) jenis penelitian, (2) jenis dan jumlah peubah, (3) definisi operasional peubah (variable), (4) model/rancangan penelitian, (5) populasi dan sampel, (6) teknik pengumpulan data, dan (7) teknik analisis data. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dan pembahasan merupakan bab V dari laporan hasil penelitian. Pada bab ini disajikan hasil atau temuan penelitian, baik temuan deskriptif maupun hasil pengujian hipotesis. Penafsiran hasil penelitian harus disesuaikan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang diungkapkan dalam penelitian. B. Pembahasan Pembahasan terhadap temuan penelitian, termasuk argumentasi mengenai relevansi, manfaat, dan keterbatasan hasil penelitian. Dalam pembahasan hasil, peneliti juga perlu mengacu pada temuan peneliti lain sebelumnya, yang biasanya sudah diringkas dalam tinjauan pustaka. Pembahasan mengacu pada masalah, hipotesis, dan tujuan penelitian, serta membandingkan harapan dengan hasil utama. Hasil penelitian dan pembahasan adakalanya digabungkan, ini bergantung pada keadaan dan kedalaman penggabungan. Kalau penyajian hasil secara terpisah, format akan lebih apik dan pembaca dapat menarik simpulan lebih dahulu, kemudian membandingkan dengan simpulan dari peneliti. Untuk data yang banyak akan lebih bebas membahasnya pada bagian terpisah. Penggabungan hasil dan pembahasan lebih baik dilakukan bila data yang diperoleh sederhana. BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dan saran merupakan bab VI dari laporan hasil penelitian. Bab ini memuat dua subbab, yaitu simpulan dan saran. Simpulan merupakan inferensi
43
hasil pengujian hipotesis dan dapat pula merupakan intisari dari suatu uraian deskriptif yang disajikan secara singkat dan jelas. Saran atau rekomendasi yang dikemukakan oleh peneliti sebagai implikasi dari simpulan penelitiannya. Saran dapat ditujukan kepada masyarakat ilmiah (ilmuwan), kepada para professional, kepada para penentu kebijakan, dan dapat pula kepada masyarakat pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Bagian ini berisi daftar buku, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan sumber lain yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitianatau dalam penyusunan laporan penelitian. Setip sumber acuan ditulis dalam daftar pustaka, dengan cara penulisan berdasarkan pedoman pada cara penulisan identitas acuanyang terdapat dalam panduan ini. Semua acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya sumber yang dikutip dalam teks, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. LAMPIRAN
-
Hal-hal yang ditempatkan pada lampiran meliputi: Surat perjanjian pelaksanaan penelitian. Surat izin penelitian. Surat keterangan penelitian. Instrument penelitian. Data hasil penelitian (jika perlu). Tabel-tabel pendukung dan proses perhitungan statistic. Grafik (jika ada). Peta atau foto lokasi (jika ada). Curriculum vitae(riwayat hidup/biodata).
7. Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian Laporan hasil penelitian dpat disajikan dalam bentuk artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah. Satu kegiatan penelitian dapat ditulis menjadi lebih dari satu artikel. Hasil penelitian yang akan disajikan dalam bentuk artikel, organisasinya harus mengikuti format majalah ilmiah yang akan memuatnya. Setiap majalah ilmiah mengeluarkan petunjuk redaksi (gaya selingkung) yang harus diikuti dengan ketat kalau tulisan seseorang ingin dimuat.
44
Pedoman penulisan artikel hasil penelitian untuk dipublikasikan, mengikuti format dalam pedoman pelaksanaan penelitian DRPM, seperti berikut ini: a. Judul dan Nama Pelaksana Judul artikel diberi catatan kaki yang menunjukkan sumber dana penelitian. Nama penulis diberi catatan kaki yang menunjukkan perguruan tinggi tempat penulis bekerja. Semua nama penulis ditulis tanpa gelar. b. Urutan materi Urutan materi artikel sebagai berikut 1) Judul artikel dan terjemahannya dalam bahasa inggris. 2) Nama penulis/Baris kepemilikan/baris kredit. 3) Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan inggris). 4) Pendahuluan, mencakup perumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan, dan manfaat. 5) Metode Penelitian. 6) Hasil dan Pembahasan. 7) Simpulan dan rekomendasi tindak lanjut. 8) Ucapan terima kasih kepada sumber dana dan dianggap berperan. 9) Daftar Pustaka. 10) Lampiran. Berikut akan diuraikan secara singkat setiap bagian dari materi artikel: Judul Artikel Penelitian Judul harus menarik perhatian pembaca yang meihatnya secara sepintas. Judul hendaknya positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelasmenggambarkan kegiatan penelitian. Sebaiknya judul tidak lebih dari 15 kata, atau gunakan subjudul bila judul terlalu panjangg. Judul yang kurang jelas, terlalu umum, kurang informative, tidak memikat akan menyebabkan tulisan diremehkan orang lain. Hindari kata-kata klise seperti penelitian pendahuluan, studi penelaahan, pengaruh, serta pemakaian kata kerja pada awal judul. Oleh karena itu, dalam menyusun judul harus dipilih kata-kata dan istilah yang padat makna, kata-kata yang khas, dan sejauh mungkin mampu mencirikan kese-luruhan isi naskah. Judul hendaknya tidak mengandung singkatan atau akronim, kecuali jika diyakini bahwa bentuk tersebut pasti dikenal oleh khalayak pembaca. Sebagian besar jurnal ilmiah mengharuskan adanya judul pelari yang umumnya dicantumkan di sisi halaman kanan. Untuk itu penulis diminta menyediaakan singkatan judul yang terdiri atas tiga atau lima katayang tidak melebihi 50 ketukan.
45
Nama Penulis/Baris Kepemilikan Baris kepemilikan atau baris kredit terdiri atas dua unsur, yaitu nama pengarang dan nama dan alamat lembaga. Cantumkan hanya nama orang yang langsung terlibat dalam perencanaan , pelaksanaan, analisis, dan penulisan laporan penelitian yang berhak mendapat kredit kepengarangan tulisan tersebut. Semua nama harus ditulis lengkap, tidak dengan menuliskan dkk., et al, atau cs. Tidak perlu mencan-tumkan pangkat, kedudukan, dan gelar akademik peneliti. Abstrak Abstrak adalah intisari karangan secara lengkap, singkat, komprehensif, dan jelas menerangkan isi tulisan. Abstrak pada umumnya disajikan dalam satu paragraph dengan ketikan spasi tunggal, dan tidak lebih dari 200 kata. Abstrak memuat masalah pokok, alasan dilakukannya penelitian, sasaran utama yang ingin dicapai, pendekatan/metode yang digunakan. Ungkapkan hasil dan simpulan penting yang diperoleh. Sebaiknya tidak mengulangi kata-kata dalam judul. Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu pula pengacuan pada pustaka. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris Kata Kunci Kata kunci (key words) diletakkan sesudah abstrak dan terdiri atas sekitar delapan (8) kata, dan tidak melebihi satu baris. Pendahuluan Uraikan pernytaan masalah yang dapat mengantarkan pem-baca secara langsung kepada inti pokok tulisan. Latar belakang, tujuan, dan prospek penelitian disajikan sewajarnya. Uraian penda-huluan hendaknya mengau pada terbitan terakhir sebagai kristalisasi penelaahan. Telaah pustaka penting sebagai bahan pembanding titik tolak pendekatan yang dipakai dalam penelitian yang dilaporkan. Cantumkan hipotesis jika ada, tetapi tidak perlu memaksakan diri dengan mengadaada kalau corak penelitiannya tidak memerlukan hipotesis. Metode Penelitian Bagian ini memuat uraian metode penelitian secara rinci-peubah, model atau rancangan penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan dan analisis data, serta cara penafsirannya. Untuk penelitian kualitatif jelaskan pendekatan yang dirumuskan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta proses penafsiran hasil penelitian. Untuk penelitian eksperimen yang mrnggunakan bahan dan alat, perlu mencantumkan bahan dan alat yang sangat khusus saja. Alat yang sudah sangat umum dipakai dan sudah tersedia tidak perlu dicantumkan.
46
Hasil Penelitian Sajikan hasil penelitian sewajarnya secara konsisten. Tafsirkan hasil yang diperoleh dengan memperhatikan dan menyesuaikannya dengan masalah atau hipotesis yang diungkapkan dalam pendahuluan. Hasil dan pembahasan sebaiknya disajikan secara terpisah. Dengan menyajikan hasil secara terpisah dengan pembahasan, format lebih rapi dan pembaca dapat menarik simpulan lebih dahulu kemudian dibandingkan dengan simpulan dari peneliti. Pembahasan Pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenai relevansi, manfaat, dan kemungkinan keterbatasan penelitian serta hasilnya. Bagian ini merupakan tempat peneliti bebas berekspresi. Temuan peneliti lain sebelumnya yang diringkas dalam pendahuluan atau tinjauan pustaka tidak perlu diuraikan lagi tetapi perlu diacu seperlunya. Bila perlu diuraikan implikasi temuan baru dari penelitian yang sedang dilaporkan, dan kemukakan segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Pembahasan perlu mengacu pada masalah, hipotesis, dan tujuan penelitian. Sesuaikan atau bandingkan harapan dalam penda-huluan dengan hasil utama. Simpulan Penarikan simpulan memerlukan kecermatan luar biasa, sebab pemunculannya tiga kali (dengan ungkapan yang berbeda-beda) yaitu dalam pembahasan, abstrak, dan simpulan. Simpulan pokok keseluruhan penelitian hendaknya disusun secara hati-hati dalam dua atau tiga paragraf. Sebaiknya ihindari penggunaan butir-butir dalam penarikan simpulan. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak sponsor dan pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian. Daftar Pustaka Daftar pustaka disusun berdasarkan pedoman cara penulisan kepustakaan yang tercantum dalam pedoman ini. Gambar dan Foto Gambar dicetak hitam putih, dicantumkan apabila benar-benar penting. Pengetikan Pengetikan artikel hasil penelitian mengikuti pedoman DP2M, yaitu dilakukan dengan jarak 1,5 spasi, font 12 pada kertas HVS A4. Jumlah maksimum artikel beserta lampirannya 15 halaman (beberapa jurnal ilmiah menetapkan jumlah halaman artikel antara 3-5 halaman).
47
Administrasi Untuk memudahkan administrasi, artikel supaya dilampiri sistematika kulit muka (lembar pengesahan) Laporan Pelaksanaan Penelitian
48
BAB V PEDOMAN UMUM PENULISAN Pada bagian ini dijelaskan aturan umum penulisan, tata cara pengacuan, dan penulisan identitas kepustakaan, sebagai berikut: A. Aturan Umum Penulisan Aturan umum penulisan yang berkaitan dengan ejaan, penggunaan huruf kapital, pemotongan kata, penggunaan tanda baca, harus mengikuti "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan", atau "Kamus Besaar Bahasa Indonesia". Aturan khusus penulisan yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Pengetikan Pengetikan laporan hasil penelitian menggunakan kertas HVS A4 dengan spasi ganda atau 2 spasi (kecuali kalau ada ketentuan lain dari sponsor). 2. Posisi Ketikan a. Tepi (margin) kiri dan atas pengetikan berjarak 4 cm, dan pinggir kanan dan bawah berjarak 3 cm (kecuali kalau ada ketentuan lain dari sponsor). b. Setiap pengetikan bab yang diikuti judul bab di bawahnya, selalu dimulai pada halaman baru. c. Subbab pada bagian bawah halaman harus mempunyai sekurang-kurangnya dua baris kalimat di bawahnya sebelum pindah ke halaman berikutnya. d. Akhir kalimat dari suatu bab atau subbab yang terdapat pada bagian atas halaman baru harus mempunyai sekurag-kurangnya dua baris penuh sebelum ke subbab berikutnya. e. Akhir kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian atau halaman baru, sekurang-kurangnya dua baris sebelum pindah ke paragraf berikutnya. f. Awal kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian bawah halaman, sekurang-kurangnya dua baris sebelum pindah ke halaman berikutnya. g. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman. 3. Alinea Baru dan Nomor Halaman a. Alinea baru dimulai pada ketukan ke enam. b. Nomor halaman menggunakan angka Arab dan diletakkan pada bagian kanan atas berjarak 3 cm dari pinggir atas dan pinggir kanan.
49
c. Khusus untuk halaman yang memuat judul bab, nomor halaman diletakkan pada bagian bawah-tengah menggunakan angka Arab. d. Khusus untuk halaman sebelum bagian utama laporan, nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya), dan diletakkan pada bagian bawah-tengah. 4. Penulisan atau Penomoran Bab dan Subbab a. Bab diketik dengan huruf kapial dan nomor baba dengan angka Romawi pada halaman baru diletakkan di tengah secara simetris antara pinggir kiri dengan kanan bidang pengetikan. b. Judul bab diketik dengan huruf kapital dengan jarak tiga spasi di bawah nomor bab. c. Jarak antara judul bab dengan baris pertama alinea pertama adalah 4 spasi. d. Jarak antara baris terakhir suatu subbab dengan subbab berikutnya adalah tiga spasi. e. Jarak antara judul subbab dan baris pertama dari alinea pertama adalah tiga spasi. f. Judul subbab yang lebih dari dua baris diketik dengan jarak satu spasi. g. Judul subbab diberi kode huruf kapital dan diketik pada tepi kiri bidang pengetikan. h. Anak subbab diberi kode angka Arab diketik pada tepi kiri bidang pengetikan i. Cucu subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik pada tepi kiri. j. Cicit subbab diberi kode angka Arab dengan kurung tutup dan diketik pada tepi kiri. k. Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik pada ketukan ke-6. l. Bila terdapat pembagian butir subbab, diberi kode seperti (1) butir diberi kode angka Arab dalalm kurung (1), (2), (3), dan seterusnya, bila dimasukkan dalam teks, (2)butir-butir yang ditulis berurutan diberi kode angka Arab dan diketik pada ketukan ke-6. Contoh penulisan/penomoran bab dan subbab BAB V JUDUL BAB DENGAN HURUF KAPITAL DAN DITEBALKAN A. Subbab Ditebalkan dengan Kode Huruf Kapital
50
Subbab diketik pada bagian tepi (margin) kiri dengan jarak 4 spasi di bawah garis sebelumnya. Semua kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan. Subbab tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah subbab dimulai dengan alinea baru dengan jarak 3 spasi di bawah subbab. 1. Anak Subbab Ditebalkan dengan Koda Angka Arab Anak subbab diketik pada tepi (margin) kiri ruang pangetikan dengan jarak 3 spasi dari kalimat di atasnya. Semua huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata hubung dan kata depan. Anak subbab tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak subbab dimulai pada alinea baru dengan jarak 3 spasi di bawah anak subbab. a. Cucu subbab tidak ditebalkan dan diberi kode huruf kecil. Cucu subbab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah cucu subbab mulai alinea baru, dengan jarak 2 spasi di bawah cucu subbab. 1) Cicit subbab tidak ditebalkan diberi kode Angka Arab dengan kurung tutup Cicit subbab diketik pada tepi kiri dengan jarak 2 spasi di bawah kalimat di atasnya. Kalimat pertama dari cicit subbab dimulai dengan alinea baru 2 spasi di bawah judul cicit subbab. a) Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup. Piut subbab diketik pada ketukan ke-6 dari tepi kiri 2 spasi dari kalimat di atasnya dan diakhiri dengan titik. Piut subbab langsung diikuti dengan kalimat berikutnya. Bila pada teks tdapat pembagian butir-butir yang dimasukkan dalam teks, maka digunakan kode Angka Arab dalam tanda kurung, seperti (1), (2), (3), (4), dan seterusnya. Bila butirbutir tersebut disusun secara berurutan, maka diberi kode angka Arab seperti 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, dan pengetikan dimulai pada ketukan ke-6. 5. Penyajian Tabel Tabel digunakan untuk menyajikan data/informasi dari hasil penelitian, yang merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas dan lebih teratur bila dibandingkan dengan penjelasan dalam teks. Oleh karena itu, tabel harus dipersiapkan dengan baik dan cermat tetapi harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis pada ketukan keenam, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris
51
kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul tabel dengan jarak satu spasi, berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab di mana tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1. Contoh: Tabel 5.1 Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin. Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul "Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin" terdapat pada bab V nomor urut yang pertama. Tabel 2.3 Tingkat Motivasi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tahun 2002 Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul "Tingkat Motivasi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tahun 2002" terletak pada bab II nomor urut ketiga. Tabel terdiri atas kolom dan lajur. Kolom tidak diberi garis vertikal. Bagian atas dan bawah tabel, serta judul kolom diberi garis horizontal dengan jarak 1.5 spasi. Lebat tabel tidak boleh melewati lebar daerah pengetikan. Untuk tabel yang memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar kertas. Tabel yang dapat dimuat pada satu halalman diketik secara utuh pada satu halaman. Menguraikan isi tabel dengan cara hanya mengulangi angka-angka dalam tabel hendaknya dihindari. Nomor tabel sebaiknya disebutkan dalam penulisan, dengan jalan menyebutkan noomor urut identitasnya, misalnya berdasarkan Tabel 5.1 Penyebutan berdasarkan "tabel di atas", seperti pada "tabel di bawah ini" atau seperti "tabel berikut" karena seringkali, setelah naskah diedit, posisi tabel pada halaman yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan. Contoh :
52
Tabel 5.1 Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin Satus Gizi Normal Sedang Kurang Buruk
Kota Lk 87 (62.59%) 27 (19.42%) (20.63%) 18 (12.95%) 7
Desa
Kota + Desa Pr Lk Pr Lk Pr 82 667 749 754 831 (65.08%) (71.49) (73.22%) (70.34%) (72.32%) 24 207 213 234 237 (19.05%) (22.19%) (20.82%) (21.83%) 15 47 (11.90%) (5.04%) 5 12
52 65 67 (5.08%) (6.06%) (5.83%) 9 19 14
Sumber: Kantor Dinas Kesehatan Dati II Selayar, 1992 6. Penyajian Gambar / Ilustrasi Untuk keperluan ilmiah banyak sekali macam ilustrasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keefektifan komunikasi. Foto, lukisan, peta, gambar garis, grafik, atau histogram, dan bagan, adalah macam ilustrasi yang sering digunakan. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Panyajian gambar hendaknya dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan dan tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi. Berlainan dengan tabel yang judulnya ditempatkan diatasnya, gambar dan macam ilustrasi lainnya pemeri (caption) gambar diletakkan di bawahnya. Cara penulisan gambar sama dengan penulisan judul tabel. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata " gambar di atas " atau " gambar di bawah ". Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel. 7. Bahasa dan Tanda Baca Penggunaan/penulisan bahasa dan tanda baca, mengikuti Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
53
a. Penggunaan Bahasa Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, formal, tepat, dan lugas. Gaya bahasa yang formal dan lugas membutuhkan kemampuan menggunakan kosakata dan istilah yang tepat, kemahiran menyusun kalimat sempurna, tidak berbelit-belit, serta struktur alinea yang runtut. Kelugasan dan keformalan gaya bahasa juga diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif serta menghindari penggunaan kata ganti orang seperti, kami, kita, dan saya. b. Ciri Bahasa Indonesia Baku 1) Pemakaian prefiks me- dan ber- -bila ada- secara ekplisit dan konsisten. Contoh: Penyakit menyerang kampung itu (baku) Penyakit serang kampung itu (nonbaku) 2) Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya) secara ekplisit dan konsisten. Contoh: Ia pergi ke kantor (baku) Ia ke kantor (nonbaku) 3) Pemakaian konjungsi; bahwa, dan, karena, dan –bila ada, secara ekplisit dan konsisten. Contoh: Disadari bahwa data belum terkumpul semua (baku). Disadari, data belum terkumpul semua (nonbaku). Engkau tidak menyadarinya karena ia penipu (baku). Engkau tidak mempercayainya, ia penipu (nonbaku). 4) Pemakaian pola frasa verbal aspek + agen + verba –bila ada- secara konsisten. Contoh: Sudah engkau baca buku itu ? (baku). Engkau sudah baca buku itu? (nonbaku). Pernapasan daun sudah saya amati (baku). Pernapasan daun saya sudah amati (nonbaku). 5) Pemakaian konstruksi sintaksis. Contoh: Baku harganya Membersihkan Mereka
Non Baku Dia punya harga Bikin bersih Dia orang
54
6) Pemakaian partikel –kah dan –pun secara konsisten. Contoh: Bagaimanakah kasus itu? (baku). Bagaimana kasus itu? (nonbaku). Mereka pun pergi (baku). Mereka pergi (nonbaku). 7) Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai bahasa indonesia nonbaku. Contoh: Baku Non Baku Silakan Silahkan serasi Serasih pada zaman Jepang Pada jaman jepang mengatakan Bilang Tetapi Tapi tampak Nampak memberi kasih 8) Pemakaian Ejaan yang Disempurnakan, kosakata, dan istilah resmi sehingga diperoleh kalimat yang bersih dari unsur dialek daerah dan bahasa asing yang belum dianggap unsur bahasa indonesia. 9) Pemakaian kata penghubung Kata penghubung yang harus didahului tanda koma ..., tetapi ..., sedangkan ..., melainkan ..., seperti ..., kecuali ..., misalnya ..., antara lain Kata penghubung yang tidak boleh didahului tanda koma ... jika ... agar ... walaupun ... supaya ... sebab
55
... karena ... ketika ... sesungguhnya ... sungguhpun ... sebelum ... sesudah Penghubung antarkalimat harus selalu diikuti tanda koma Jadi, ... Pertama, ... Ketiga, ... Selanjutnya, ... Kemudian, ... Akan tetapi, ... Walaupun demikian, ... Dalam pada itu, ... Sebagai simpulan, ... Meskipun demikian, ... Oleh karena itu, ... Sehubungan dengan itu, ... Lagi pula, ... Meskipun begitu, ... Selain itu, ... Sebaliknya, ... Misalnya, ... Sebenarnya, ... c. Penggunaan Tanda Baca Tanda baca yang paling umum digunakan adalah titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!). Di samping tanda baca utama sebagai sarana kebahasaan juga menyediakan seperangkat tanda-tanda lain seperti tanda hubung (-), tanda kurung ( (...) ), tanda petik ("..."), tanda petik tunggal ('...'), tanda elipsis (...), tanda garis miring (/), tanda ampersan (&), tanda sama dengan (=), tanda kali (x), dan tanda bagi (:). Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan berbagai tanda baca. 1) Tanda Titik (.) Tanda titik selalu digunakan
56
a) Pada akhir kalimat pernyataan. b) Pada beberapa singkatan tertentu (A.H. Nasution., hlm., M.Sc.). c) Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, tabel, ikhtisar atau daftar (Tabel 3.1, Gambar 4.2, dan seterusnya). d) Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang menunjukkan jumlah (7.000.000, 25.451). e) Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik). Tanda titik tidak digunakan untuk a) Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah (tahun 2001, halaman 3465, nomor rekening bank 5467823). b) Menyatakan bilangan persepuluhan (untuk itu digunakan koma sehingga setengah ditulis 0,5 dan bukan 0.5). c) Menghubungkan jam dengan menit (jam sepuluh pagi ditulis 10:00 dan bukan 10.00). d) Singkatan nama unsur (C, H, O), senyawa (RNA, DDT). e) Singkatan nama negara (USA, UK) badan (UNESCO). f) Satuan ukuran (kg, cm, gr). g) Akhir judul, anak judul atau sirahan. h) Tanda titik tidak digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. 2) Tanda Koma (,) Tanda koma digunakan untuk a) Memisahkan butir-butir dalam suatu deret (tembaga, emas, dan perak). b) Memisahkan sintaksis dalam kalimat. c) Memisahkan antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. d) Menyatakan pecahan persepuluhan atau di antara rupiah dan sen (seperdua ditulis 0,50, seperempat ditulis 0,25, 12,5 m, Rp 12,50). e) Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. f) Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan (Saya ingin datang, tetapi hari hujan). g) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya ( Kalau hari hujan, saya tidak akan datang).
57
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengikuti induk kalimatnya ( Saya tidak akan datang kalau hari hujan ). 3) Tanda Titik Koma (;) Titik koma merupakan tanda koordinasi dan digunakan untuk memisahkan unsurunsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah mengandung tanda baca lain. 4) Tanda Titik Dua (:) Tanda titik dua digunakan untuk : a) Menandakan nisbah perbandingan; b) Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap; c) Memisahkan judul dan anak judul; d) Memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada sistem pengarang-tahun dalam teks (Rahmat, 2000: 130); e) Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah: 183); f) Menghubungkan angka jam dan menit (pukul 13:45); dan g) Memisahkan kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian: Ketua : Burhanuddin Sekretaris : Hamsinah h) Titik dua (:) digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa kata atau frasa Contoh : Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain, adalah sebagai berikut : - Warga negara indonesia; - Berusia antara 18 dan 40 tahun; - Tidak pernah dihukum; - Berkelakuan baik; dan - Berbadan sehat. Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat atau karena kalimat pengantarnya belum lengkap. Contoh: Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah: - Warga negara indonesia; - Berusia antara 18 dan 40 tahun; - Tidak pernah dihukum; - Berkelakuan baik; dan
58
5)
6)
7)
8)
9)
- Berbadan sehat. Tanda titik dua diganti dengan tanda titik pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu rincian berupa kalimat lengkap pula. Contoh: Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil antara lain adalah: - Pelamar adalah warga negara indonesia. - Pelamar harus berumur antara 18 dan 40 tahun. - Pelamar tidak pernah dihukum. - Yang bersangkutan harus berkelakuan baik. - Yang bersangkutan harus berbadan sehat. Tanda Tanya (?) Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat pertanyaan langsung dan diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Contoh: Siapakah penulis buku itu? Tanda Petik ("...") Tanda petik digunakan untuk a) Mengapit kutipan langsung yang berasal dari pembicaraan langsung, naskah, atau bahan tertulis lain; dan b) Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus ("coba dan ralat"). Tanda Petik Tunggal ('...') Tanda petik tunggal digunakan untuk a) Mengapit petikan yang tersusun di antara petikan lain; dan b) Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan, kata atau ungkapan asing (feedback 'balikan', survive 'sintas', instead of 'alih-alih'). Tanda Elipsis (...) Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilngkan pada suatu kutipan. Penulisan unsur titik pada tanda elipsis dalam bahasa indonesia tidak dipisahkan oleh spasi, jadi berbeda dengan kebiasaan beberapa negara barat tertentu. Tanda elipsis dengan titik empat digunakan pada akhir kutipan bila ada kata-kata yang dihilangkan dalam kutipan. Tanda Garis Miring (/) Tanda garis miring digunakan untuk a) Mengganti tanda bagi atau menunjukkan bilangan pecahan (1/2 = 0,5). b) Mengganti kata dan, atau diantara dua perkataan yang tidak dimaksudkan sebagai pilihan sinonim yang diselangkan (permusyawaratan/perwakilan). c) Memisahkan bagian-bagian penanggalan yang ditulis dengan angka, terutama dalam penulisan label (2/8/1995; perlu dicatat bahwa dalam karya ilmiah
59
berbahasa indonesia bentuk penulisan 2 Agustus 1995 lebih lazim digunakan orang). 10) Tanda Ampersan (&) Tanda ampersan berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk lebih singkat diinginkan. Tanda ampersan dianjurkan digunakan dalam pengacuan pada kepustakaan. Contoh: Abdullah, D. & Rahman, M. d. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan Huruf latin yang sekarang lazim digunakan di seluruh dunia mengenal dua macam angka, yaitu angka Arab dan angka Romawi. Angka digunakan untuk menyatakan lambang atau nomor. Angka Arab lebih banyak digunakan orang dalam karya tulis sebab sistemnya lebih efektif. Akan tetapi angka Romawi juga sering digunakan bersama angka Arab, terutama untuk keperluan khusus. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X. L (50), C (100), D (500), M (1000) V (5.000), M (1.000.000). Secara umum, dalam laras bahasa teks angka Arab digunakan untuk. 1) Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran (10 g, 2 m, 13 jam, 30 ha, 100 cc); 2) Menyatakan satuan waktu (1 jam 25 menit, tahun 1998, pukul 10:45); 3) Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, persentase, penunjukan urutan yang diawali ke-. Contoh: Rp 5.000,$ 150 Pukul 07:45 75% 17 Agustus 1945 Abad ke-21 Halaman 34 Peringkat ke-2 4) Menyatakan kuantitas/jumlah yang berkaitan dengan manipulasi matematika. Contoh: 125 orang 12 dikalikan dengan 15 25.000 dibagi 50
60
5)
6)
1)
2)
3)
4)
5)
15% dari 130 Menyatakan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Contoh: Jalan Ratulangi No. 125 Hotel Sahid kamar 315 Menyatakan bagian karangan dan ayat kitab suci. Contoh: Bab X, pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: Bilangan utuh Dua belas 12 Dua puluh 20 Seratus lima puluh 150 Bilangan pecahan Setengah ½ Tiga perempat ¾ Sepersepuluh 1/10 Dua tiga perlima 2³/5 Penulisan bilangan yang mendapat akhiran –an sebagai berikut: Tahun '50-an atau tahun lima puluhan Uang 5000-an atau uang lima ribuan Lima uang 1000-an atau lima uang seribuan Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Contoh: Amir menonton pertunjukan itu sampai dua kali. Aminah membeli lima puluh ekor ayam. Di antara 50 anggota yang hadir, 25 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 10 orang memberikan suara blangko. Kendaraan umum yang beroperasi di wilayah itu terdiri atas 60 bus, 150 taksi, 75 becak, 50 ojek. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinya-takan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Contoh:
61
Lima puluh orang menghadiri pertemuan itu. Ibu Sundari mengundang 300 orang tamu. Bukan: 50 orang menghadiri pertemuan itu. tiga ratus orang tamu diundang Ibu Sundari. 6) Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Proyek itu mendapat biaya 700 juta rupiah. Penduduk indonesia berjumlah lebih dari 200 juta orang. 7) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulis-annya harus tepat. Contoh: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 1.200,75 (seribu dua ratus dan tujuh puluh lima perseratus rupiah) atau (seribu dua ratus rupiah dan tujuh puluh lima sen). B. Tata Cara Pengacuan Salah satu tolak ukur kualitas suatu penelitian adalah bila temuan yang diperoleh atau simpulan yang ditarik bermakna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi pengembangan institusi/lembaga. Salah satu cara dalam penulisan karya ilmiah, adalah selalu melakukan pembandingan dengan meng-acu pada hasil penelitian orang lain sebelumnya. Pengacuan biasanya dilakukan dengan mengutip temuan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung yaitu dengan meramu temuan atau karya orang lain, kemudian dibandingkan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Pengutipan dilakukan dengan menunjuk langsung kepada nama pengarang dan karyanyayang dimaksud. Dalam tradisi komu-nikasi ilmiah nama yang dipakai hampir selalu hanya nama keluarga, nama marga, atau nama akhir seseorang tanpa menyebutkan gelar dan jabatannya, tahun publikasi dan halaman (untuk kutipan langsung). Sistem pengacuan yang dipakai oleh para pengarang/penulis sangat beragam seperti; sistem nomor, sistem catatan kaki, dan sistem berkurung. Sistem pengacuan yang dianjurkan dalam panduan ini adalah pengacuan berkurung (sistem parentetis) dengan hanya menulis nama, tahun publikasi dan halaman, ditulis sebelum atau sesudah teks yang dikutip. Apabila karya ditulis oleh satu atau dua orang maka penulisan nama pengarang harus selalu dituliskan setiap kali diacu/dikutip dalam teks. Bila mengacu pada sebuah karya yang ditulis oleh tiga orang, penulisan semua nama pengarang dalam
62
teks hanya dilakukan pada pengutipan pertama saja. Pada pengutipan seterusnya nama pengarang pertama saja yang ditulis diikuti singkatan dkk. ('dan kawankawannya'), atau dapat juga digunakan singkatan universal "et al.". (berasal dari bahasa latin et alii atau et aliae yang berarti dan orang-orang lain). Contoh: Williams et al. (1991). Tidak ada titik sesudah "et". Karya yang ditulis oleh lebih dari tiga orang, penulisan nama pengarang dalam teks, hanya nama pertama yang dicantumkan diikiuti kata et al, untuk setiap kali pengutipan. Untuk karya yang ditulis oleh lebih dari satu orang, sebaiknya digunakan tanda ampersan (&) untuk menghubungkan nama pengarang yang terakhir dengan nama pengarang yang menda-huluinya. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya kejanggalan kalau rujukan yang diacu dalam teks adalah tulisan dari berbagai bahasa misalnya; dan (Indonesia), and (Inggris), en (Belanda), und (Jerman), dan sebagainya. Jika ada beberapa buku yang dijadikan acuan ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Acuan dari dokumen resmi pemerintahan yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang menggantikan nama penulis adalah nama dokumen, disusul tahun penerbitan. Mengacu pada tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka yang menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar. Sumber yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau organisasi, tanpa nama penulis, maka nama lembaga atau organisasi menggantikan nama pengarang. Sumber yang merupakan kutipan dari pengarang/penulis lain, cara mengutipnya dalam teks disusun sebagai berikut; nama penulis sumber asli, tahun dalam kurung, kalau tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun" diikuti kata "dalam" kemudian nama penulis yang mengutip, diikuti tahun dalam kurung. Contoh: Studi yang relevan dengan kepemimpinan wanita adalah penelitian McClelland (tanpa tahun) dalam Noerhadi (1991), yang mengkaji achievement motivation atau motivasi keberhasilan dalam kepemimpinan, yang membedakan dua macam motivasi yaitu motivasi untuk mendekati sukses dan motivasi untuk menghindari kegagalan. Kutipan langsung yang terdiri atas 1 – 3 baris disisipkan dalam alinea yang sama dengan memakai tanda petik. Contoh: "penduduk kota yang hidup berkecukupan,dua kali lebih banyakkena penyakit kencing manis dibanding dengan penduduk desa" (Nasedul, 1997: 36). Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih dilakukan dengan sistem "blok" dengan jarak satu spasi dan dimulai pada
63
ketukan keenam, kutipan tidak dibatasi tanda petik. Contoh kutipan langsung disajikan sebagai berikut: Gizi salah bisa timbul bukan karena kurangnya jumlah makanan yang dikonsumsi, melainkan karena susunannya yang tidak seimbang, mungkin pula karena proses mempersiapkannya yang kurang tepat. Berbagai penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung, dan kanker sebenarnya dapat dijauhkan bila memperhatikan konsumsi dan cara mempersiapkan makanan (Tarwotjo, 1998). C. Penulisan Identitas Daftar Pustaka Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah sudah dibakukan tersajinya daftar acuan yang dipakai dalam menyusun naskah karangan. Daftar acuan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar acuan, sedangkan semua sumber yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Pada umumnya, unsur yang ditulis dalam daftar acuan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit, halaman (volume dan nomor halaman untuk jurnal). Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergan-tung jenis sumber pustakanya. 1. Acuan dari Buku a. Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu orang Penulisan acuan disusun sebagai berikut: Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Edisi atau jilid/cetakan dalam kurung (jika ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit diisahkan dengan titik dua (:). Contoh: Arief, M. I. 2008. Ekonomi Moneter dan Perbankan. Makassar: Badan Penerbit UNM. Aswi & Sukarna, 2006. Analisis Deret Waktu. Makassar: Andira Publisher. Faizal, S., 1992. Format-Format Penelitian Sosial:Dasar-Dasar dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press. Frankle, R. T. & Owen, A. Y. 1978. Nutrition in the Community:The Art of Delivering Services. Saint Louis: The C. V. Mosby Company.
64
Rifai, M. A., 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Umar, A. & Kaco, N. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Badan Penerbit UNM. Tiro, M. A. 2000. Analisis Regresi dengan Data Kategori. Makassar: Makassar State University Press. b. Beberapa buku dengan penulis di depan yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama Nama penulis ditulis di depan, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya, yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh: Ba'dulu, A. M. 2008a. English Syntax. Makassar: Badan Penerbit UNM. Ba'dulu, A. M. 2008b.The Formation of English Words Through Derivation:The Analysis of Generative Morphology of Aronnof's Model. Makassar: Badan Penerbit UNM. Cornet, L. & Weeks. K. 1985a. Career Ladder Plans: Trend and Emerging Issues. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. Cornet, L. & Weeks. K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson From the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. c. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) Penulisan acuan sama dengan penulisan acuan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh: Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.), 1980. Bilingual Education: Teaching English As A Second Language. New York: Praeger. Aminuddin (Ed.), 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
65
d. Buku dari kumpulan artikel atau bunga rampai (ada editornya) Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa dicetak miring. Diikuti kata "Dalam" kemudian nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, dengan menyingkat nama depan dan nama tengah (kalau ada), diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya dicetak miring, disusul tempat penerbitan dan nama penerbit. Kalau editornya juga sebagai penulis salah satu atikel yang diacu, maka penulisan namanya juga dua kali. Contoh: Bridsal, N. & McGreevey, W. P. 1983. Women, Proverty, and Development. In M. Buvinic, M. A. Lycette. & W. P. McGreevey (Eds.), Women and Proverty in the Third World. Baltimore: The Johns Hopkins University Press. Karyadi, M. A. 1996. Pengembangan Tempe di Lima Benua. Dalam Sapuan & Soetrisno (Eds.). Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan Tempe Indonesia. 2.
Acuan dari Artikel dalam Jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir ditulis berturutturut tahun ke beberapa atau volume (kalau ada), nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh: Ahmad, S. 1994. Peranan Ibu dalam Mempersiapkan Generasi Pembangunan Abad XXI. Bungawellu: Jurnal Kajian Wanita,1(1), 1 – 22. Caliendo, M. A. & Sanjur, D. 1987. The Dietary Status of Preschool Children: An Ecological Approach. Journal of Nutrition Education, 10(2), 69 – 72. Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1(1), 33-47.
66
3.
Acuan dari Internet a.
Artikel dalam jurnal
Nama penulis ditulis seperti acuan dari jurnal cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber acuan disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Griffith, A. I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1 (http://olam.ed.asu.edu/epaa/ , Diakses 12 Februari 1997). Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id , Diakses 20 Januari 2000). b. Karya Individual Nama penulis ditulis seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber acuan disertai dengan keterangankapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95:
The
Calm/before/theStorm(Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, Diakses 12 Juni 1996). c.
Bahan Diskusi Nama penulis ditulis seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi dicetak miring, dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber acuan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), (
[email protected], Diakses 22 November 1995).
67
d.
E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) ditulis paling depan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). Contoh: Davis, A. (
[email protected]). 10 Juni 1996. Learning to Use Web AuthoringTools. E-mail kepada Alison Hunter (
[email protected]). Naga, Dali. S. (
[email protected]). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (
[email protected]). 4.
Acuan Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM Penulisannya pada daftar acuan sama dengan acuan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-Romnya dalam kurung. Contoh: Krashen, S., Long, M. & Scaecella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CDROM Quarterly-Digital, 1997).
5.
Acuan dari Karya Terjemahan. Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli (kalau tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun"), judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Contoh: Berg, A. & Muscat, R. 1975. Faktor Gizi. Terjemahan oleh Sediaoetama, A. D. 1987. Jakarta: Bhratara Karya. Boserup, E. 1970. Peranan Wanita dalam Perkembangan Ekonomi. Terjemahan oleh Joebhaar, M. & Sunarto. 1984. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
6.
Acuan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi atau disertasi dicetak biasa diikuti dengan pernyataan Skripsi, Tesis
68
atau Disertasi dicetak miring, kemudian pernyataan tidak diterbitkan. Nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh: Bangkona, D. 1989. Women in Development: Their Roles in Agricultural Production and Family Nutrition in South Sulawesi Indonesia. Unpublished Dissertation. Pullman, Washington: Washington State University. Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi. Tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang. Tiro, M. A. 1991. Edgeworth Expansion and Bootstrap Approximation for MEstimators of Linear Regression Parameters with Increasing Dimensions. Unpublished Dissertation. Ames, lowa: lowa State University. 7.
Acuan dari Buletin Nama penulis diikuti tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama Buletin dicetak miring, dan nomor terbitan, tahun keberapa, dan halaman artikel. Contoh: Suyono, H. 1994. Membangun Keluarga Sejahtera Ikut Mengentaskan Kemiskinan. Buletin KB Nasional, No. 2. Tahun I, 3 – 4.
8.
Acuan dari Laporan Nama laporan ditulis paling awal, diikuti tahun, judul, artikel, kota penerbitan, nama lembaga yang menerbitkan (mengeluarkan laporan). Contoh: Population Report. 1995. More Evidence in the Cancer Debate. Baltimore, MD: The Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, Population Information Programs, Center for Communication Programs.
9.
Acuan dari Prosiding/Risalah Penulisan identitas acuan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun, judul artikel. Diikuti kata "Dalam" kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada), nama prosiding/risalah dicetak miring, nomor halaman artikel dalam
69
kurung, kota tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga penyelenggara kegiatan (atau kota penerbitan dan nama penerbit). Contoh: Achir, Y. A. & Wirosuhardjo, K. 1995. Pengembangan Sikap Menyukai Makanan Tradisional Melalui Pendidikan. Dalam F. G. Winarno., N. L. Puspitasari. & F. Kusnandar, (Eds.) Prosiding Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional (259-264). Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Pangan RI. Nampiah & Rifai, M. A. 1988. Species of Alternaria in Agricultural Centers in Java. Dalam M. A. Rifai., M. Machmud., A. H. Sastraatmadja., S. S. Tijtrosono., R. C. Umaly & O.S. Damanpura. (Eds.). Proceedings of the Symposium on Crop Pathogens and Nematodes (213-215). Bogor: BIOTROP. Samsudin. 1994. Gizi Lebih pada Anak dan Masalahnya. Dalam M. A. Rifai., A. Nontji., Erwindo., F. Jalal., D. Fardias & T. S. Fallah (Eds.). Risalah Widyakarya Pangan dan Gizi V (396-408). Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 10. Acuan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, dan Lokakarya Nama penyusun ditulis paling awal, diikuti tahun penyajian, judul makalah, diikuti pernyataan makalah disajikan dalam (nama pertemuan dicetak miring), lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan. Contoh: Hasan, M. Z. 1996, Perkembangan Penelitian dalam Bidang Pendidikan. Makalah disajikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia III, IKIP Ujung Pandang, Ujung Pandang, 4 – 7 Maret. Suhardjo. 1992. Pengorganisasian Pengajaran Berdasar Teori Elaborasi. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pendidikan dan Kongres II Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia. IKIP Malang, Malang, 17 – 19 November.
70
11. Acuan dari Surat Kabar a. Artikel/Karangan dengan Nama Penulis Nama penulis diikuti tanggal, bulan, dan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis dengan cetak biasa. Nama surat kabar dicetak miring, diakhiri dengan halaman artikel. Contoh: Burhamzah, I. 9 Maret, 1996. Modernisasi Pertanian. Fajar, 6. Winarno, B. 30 April, 2002. Reposisi Birokrasi di Era Globalisasi dan Liberalisasi Ekonomi. Kompas, 4. b. Artikel Tanpa Nama Penulis Nama surat kabar ditulis paling awal, diikuti tanggal, bulan, dan tahun, kemudian judul karangan ditulis miring dengan huruf besar-kecil dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh: Fajar, 3 Maret, 1996. Ibu Perokok dan Peminum Pengaruhi Kecerdasan Anak, 9. Kompas. 28 Mei, 2002. Terapi bagi Sinusitis, 2. c. Tulisan Bersambung ke Halaman Lain Cara penulisan identitas acuan sama dengan artikel pada satu halaman, hanya saja pada bagian akhir dicantumkan halaman di mana artikel mulai dimuat, tanda koma, kemudian nomor halaman sambungannya. Contoh: Asy'Arie. 28 Mei, 2002. Memecah Kebekuan Pendidikan dalam Gundukan Es Politik Kekuasaan. Kompas, 4, 5. Nursyahbani, 19 Maret, 1996. Kaum Wanita Masih Dilemahkan. Fajar, 1, 2. 12. Acuan dari Kumpulan Abstrak Nama penulis ditulis paling awal. Disusul tahun penerbitan, judul artikel, kemudian kata Dalam (bila ada editor) nama editor (Ed.), nama kumpulan Abstrak dicetak miring, Kota penerbitan: Lembaga yang menerbitkan. Contoh:
71
Ater, E.C. & Khan, S. 1988. Gender Role Analysis in Rural Housland in Punjab Province, Pakistan. InH. C. Brittin (Ed.). Research Abstracts of the IFHE XVI World Congress. July 24 – 29th 1988. Minneapolis Minnesota: University of Minnesota. Soembodo, B. 1989. Keadaan Sosial Ekonomi Migran di kota Surabaya. Dalam Puruhito (Ed.). Kumpulan Abstrak Penelitian Universitas Airlangga Tahun 1984 – 1987. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. 13. Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah Tanpa Nama Penulis a. Dokumen yang Diterbitkan oleh suatu Penerbit Tanpa Lembaga Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit. Contoh: Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tantang Guru dan Dosen & Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Wacana Intelektual. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 1989. Jakarta: PT Kresiasi Jaya Utama. b. Dokumen yang Ditulis Atas Nama Lembaga dengan atau Tanpa Penerbit Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas pener-bitan karangan tersebut, atau nama penerbit (kalau ada). Contoh: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
72
Depertemen Pendidikan Nasional RI. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1991 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Balai Pustaka. 14. Acuan dari hasil wawancara yang direkam, berdasarkan data wawancara Contoh: Amir, B. Personal Communication. Makassar: 12 Januari 2008 15. Acuan dari Manuskrip/Lontara Contoh: Korjong OZ. The Manuscript of Man. Netherlands. KITLV. Lontara bilang, Pappaseng IV. Lontara Kumpulan. Prof. Dr. Darmawan Mas'ud. Makassar.
73
DAFTAR PUSTAKA American Psychological Association. 1985. Publication Manual of the American Psychological Association (Third Ed.). Washington D.C: American Psychological Association. Brodjonegoro, S.S 2004. Higher Education Reform in Indonesia. (www.tifhe.net) Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti. 2000. Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Edisi V Cetakan Kedua). Jakarta: DP3M Ditjen Dikti Depdiknas. Faizal, S. 1992. Format-format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1993. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian (Edisi Ketiga). Malang: IKIP Malang. Moore, G.W. 1983. Developing and Evaluating Educational Research. Boston: Little, Brown and Company. Nandika, D. 2004. IPTEK, Perguruan Tinggi dan Daya Saing Bangsa, P3M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta (Mimeograph). Nandika, D., Soekartawi, R.R., Noor, R.R., Wiryawan, K.G., & Muladno. 2006. Universitas, Riset dan Daya Saing Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1992. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbut RI. . 1992. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbut RI. . 1992. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbut RI.
74
Rifai, M.A. 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press bekerja sama dengan DP3M Ditjen Dikti. Siktus. G. 2001. Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah disajikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi staf Pengajar dan Peneliti dalam Lingkup Perguruan Tinggi untuk Kawasan Timur Indonesia. Diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas. Makassar: UNM, 23-27 Juli 2001. Tiro, M.A. 2007. Universitas Negeri Makassar Menuju Universitas Penelitian. Makalah pada Workshop Perumusan Kebijakan Lemlit UNM. Weingarten, H. 2001. Building a Research University that Puts Students First. Pidato. Disampaikan pada ‘The Chancellor’s Club Dinner’ di Calgary, Kanada pada 6 November 2001 (http://www.fp.ucalgary.ca/unicomn/prezchancellor.htm) Zakaria, B. 2001. Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah untuk Penelitian. Makalah disajikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Staf Pengajar dan Peneliti dalam Lingkungan Perguruan Tinggi Depdiknas. Makassar: Universitas Negeri Makassar, 23-27 Juli 2001.
75
Lampiran 1. Format Halaman Sampul Usulan Penelitian PNBP (Warna Sampul Coklat Tua)
USULAN PENELITIAN PNBP ……………… *
JUDUL PENELITIAN.....
TIM PENGUSUL (Nama ketua dan anggota tim, lengkap dengan gelar dan NIDN)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Bulan dan Tahun Keterangan: * Tulis Penelitian PNBP Fakultas..../ PPs/ Pusat
76
77
Lampiran 2. Format Halaman Pengesahan Usulan Proposal Penelitian PNBP
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
: ………………………………………………………………
……………………………………………………………… Ketua Peneliti: a. Nama Lengkap : ……………………………………………………………… b. NIP/NIDN : ……………………………………………………………… c. Jabatan Fungsional : ……………………………………………………………… d. Program Studi : ……………………………………………………………… e. Nomor HP : ……………………………………………………………… f. Alamat surel (e-mail) : ……………………………………………………………… Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : ……………………………………………………………… b. NIP/NIDN : ……………………………………………………………… c. Perguruan Tinggi : ……………………………………………………………… Anggota Peneliti (2) a. Nama Lengkap : ……………………………………………………………… b. NIP/NIDN : ……………………………………………………………… c. Perguruan Tinggi : ……………………………………………………………… Lama Penelitian : ........... Biaya Penelitian yang diusulkan : Rp. …………….
Kota, tanggal-bulan-tahun Mengetahui, Dekan/Direktur PPs
Ketua Peneliti,
Tanda tangan
Tanda tangan
(Nama Lengkap) NIP
(Nama Lengkap) NIP
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar Tanda tangan (Nama Lengkap) NIP.
78
Lampiran 3. Format Halaman Sampul Laporan Akhir Penelitian PNBP (Warna Sampul Coklat Tua)
LAPORAN AKHIR PENELITIAN PNBP ……………… *
JUDUL PENELITIAN...................
Ketua/Anggota Tim (Nama lengkap dan NIDN)
Dibiayai oleh: DIPA Universitas Negeri Makassar Nomor ..................., tanggal.............. Sesuai Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor : .........................., tanggal .........................
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Bulan dan Tahun
Keterangan: * Tulis Penelitian PNBP Fakultas..../ PPs/ Pusat
79
Lampiran 4. Format Halaman Pengesahan Laporan Akhir Penelitian PNBP
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
: ……………………………………………………………… ………………………………………………………………
Ketua Peneliti: a. Nama Lengkap : ……………………………………………………………… b. NIP/NIDN : ……………………………………………………………… c. Jabatan Fungsional : ……………………………………………………………… d. Program Studi : ……………………………………………………………… e. Nomor HP : ……………………………………………………………… f. Alamat surel (e-mail) : ……………………………………………………………… Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : ……………………………………………………………… b. NIP/NIDN : ……………………………………………………………… c. Perguruan Tinggi : ……………………………………………………………… Anggota Peneliti (2) a. Nama Lengkap : ……………………………………………………………… b. NIP/NIDN : ……………………………………………………………… c. Perguruan Tinggi : ……………………………………………………………… Lama Penelitian : ........... Biaya Penelitian yang diusulkan : Rp. ……………. Biaya Penelitian yang disetujui : Rp. …………….
Kota, tanggal-bulan-tahun Mengetahui, Dekan/Direktur PPs
Ketua Peneliti,
Tanda tangan
Tanda tangan
(Nama Lengkap) NIP
(Nama Lengkap) NIP
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar Tanda tangan (Nama Lengkap) NIP.
80
Lampiran 5. Format Jadwal Penelitian
Bulan ke-I
Bulan ke-II
Bulan ke-III
Minggu ke
Minggu ke
Minggu ke
Bulan ke-n No
Jenis Kegiatan I
1
Kegiatan 1
2
Kegiatan 2
3
......
4
......
5
Kegiatan ke-n
II
III IV
I
II
III IV
I
II
III IV
81
Lampiran 6. Format Catatan Harian/Logbook 1.Nama Kegiatan Tanggal Catatan
Hasil
2.Nama Kegiatan Tanggal Catatan
Hasil
3.dan seterusnya Tanggal Catatan
Hasil
*Logbook harus dilengkapi dengan rincian penggunaan anggaran penelitian
82
Lampiran 7 . Contoh Format Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Peralatan Penunjang No
Uraian
Jumlah
Satuan
Harga Satuan (Rp)
1 2 3 Jumlah 2. Bahan Habis pakai 1. 2. 3. 4. Jumlah 3. Transportasi 1. 2. 3. JUMLAH 4. Lain-Lain (Publikasi, Konsumsi, dll) 1. 2. 3. JUMLAH 5. Rekapitulasi Anggaran Penelitian No 1 2 3
Jenis
Total (Rp)
Total (Rp)
83
4 Total (Rp) Terhitung:
84
Lampiran 8. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas No 1 2 3
Nama/NIM
Prog.Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
Uraian Tugas
85
Lampiran 9. Format Biodata Tim Peneliti/Pelaksana
A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
S-3
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. 1 2 3
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp)
86
4 5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp)
Judul Penelitian
1 2 3 E. Publikasi Artikel Ilmiah di Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/ Nomor/Tahun
1 2 3 4. F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. 2 3 4. G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
1 2 H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
87
1 2 I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1 2 J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1 2 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian PNBP. Kota, Tanggal Pengusul, Tanda tangan (Nama Pengusul)
88
Lampiran 10. Format Penulisan Artikel Penelitian TATA CARA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
1. Pedoman Umum a. Naskah merupakan ringkasan dari hasil penelitian yan telah dilakukan b. Naskah dikumpul dalam bentuk hardcopy dan softcopy dengan format PDF c. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman font 11. Panjang naskah sekitar 8-15 halaman dengan menggunakan spasi 1. d. Setting halaman adalah 2 kolom dengan equal with colomn dan jarak antar kolom 5 mm, sedangkan judul, identitas penulis, dan abstract ditulis dalam 1 kolom. e. Ukuran kertas adalah A4 dengan margin 3,3,3,3 cm. 2. Sistematika Penulisan a. Bagian awal : Judul, identitas penulis, dan asbtract (dalam bahasa Inggris) b. Bagian utama : Pendahuluan, kajian teori, hipotesis (jika ada), metode penelitian, hasil dan pembahasa, kesimpulan, dan saran (jika ada) c. Bagian akhir : Ucapan terima kasih (jika ada), keterangan simbil (jika ada), dan daftar pustaka. 3. Judul dan Nama Penulis a. Judul dituliskan dengan menggunakan huruf besar/capital, bold, Times New Roman font 12, spasi tunggal, dengan jumlah kata tidak boleh lebih dari 15. b. Nama penulis (tanpa gelar) ditulis di bawah judul, tidak boleh dsingkat. c. Nama Perguruan tinggi dituliskan di bawah nama penulis d. Nama email ketua peneliti dituliskan di bawah nama perguruan tinggi e. Nama penulis, nama peguruan tinggi dan alamat email ketua ditulis dengan jenis huruf Times New Roman font 11 dan dicetak tebal (bold) 4. Abstract a. Abstract dituliskan dengan menggunakan bahasa Inggris dan berisi tentang tujuan penelitian, metode, dan hasil penelitian yang diperoleh. b. Jumlah kata dalam abstract maksimum 250, dan diketik spasi 1
89
c. Abstract ditulis dengan jenis huruf Times New Roman font 11 dan tanpa identasi pada awal kalimat. d. Abstract dilengkapi dengan 3 – 5 keywords yang dicetak tebal (bold) 5. Aturan Umum Penulisan Naskah a. Setiap sub judul ditulis dengan format (Capitalize Each Word) dan dicetak tebal. b. Alinea baru ditulis menjorok dengan indent-first line 0,75 cm, antar alinea tidak diberi spasi c. Kata asing ditulis dengan huruf miring (italic) d. Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan bulat yang kurang dari sepuluh harus dieja. e. Tabel dan gambar harus diberikan keteranga yang jelas, dan diberi nomor urut. 6. Penulisan Referensi Penulisan referensi mengacu pada format penulisan laporan penelitian secara umum yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
90
Lmpiran 11. Format Penilaian Proposal dan Laporan Hasil Penelitian LEMBAR PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
91
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PENELITIAN