Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Oleh Perguruan Tinggi Penanggung jawab
: Prof.Dr.Ir. Dodi Nandika
Penyunting Ketua
: Prof.Dr.Ir. C. Imam Sutrisno
Wakil Ketua
: Dr.Ir. Iwan Sudrajat, MSA
Anggota
: Prof.Dr.Ir. Jajah Koswara Dr.Ir. Suminar Setiadi Achmadi Prof.Dr.Ir. Hadikarya Purwadaria Dr.rer.Nat. Sundani Nurono Soewandhi Prof.Dr.Ir. Adang Suwandi Dr. Surya Dharma, MPA
Pelaksana Teknis
: Drs. Slamet Riyadi Atti Sugiarti, SH Ir. Aguskanda
Pelaksana Administrasi : Alamat
: Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti, Depdiknas Jalan Pintu I Senayan, Jakarta Pusat Telp. : (021)5731251 Fax.
: (021)5732468
E-mail:
[email protected]
PRAKATA Buku Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Perguruan Tinggi Edisi VI ini merupakan penyempurnaan dari Edisi V cetakan kedua tahun 2000. Sejak mulai diterbitkan dalam bentuk draft pada akhir tahun 1980-an, buku panduan ini sudah mengalami banyak perubahan, perbaikan dan penyempurnaan, antara lain karena berkembangnya program yang ditawarkan oleh Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Nama penyusun buku panduan tidak dapat dirinci satu persatu, karena merupakan kerja kelompok dari berbagai bidang maupun program selama bertahun-tahun. Meskipun pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada prinsipnya tidak banyak berbeda, namun dengan berkembangnya berbagai kegiatan diperlukan panduan yang dapat dipakai sebagai acuan para pengguna di lapangan yang sangat merasakan keperluan informasi yang lengkap dan mudah. Adanya buku panduan yang memuat seluruh produk program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat seperti ini diharapkan dapat membantu kesulitan yang dihadapi dalam memperoleh informasi yang sering tercecer dalam berbagai dokumen sehingga sulit pedoman ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, maka setiap program ini dapat diperbanyak secara terpisah apabila diperlukan. Buku ini berisi panduan pengajuan Usul (proposal), Evaluasi, Pemantauan dan pelaporan serta Penulisan Artikel Ilmiah dan Cara Pembuatan Poster disertai dengan contoh-contoh judul kegiatan. Hal ini sejalan dengan pembinaan ke arah peningkatan mutu dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi. Perlu lebih disadari bahwa penelitian bukan hanya untuk penelitian, tetapi hasilnya harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna lain melalui penyebar luasan yang terprogram antara lain melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi. Dengan demikian kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak hanya sekedar pengabdian tanpa basis saintifik yang jelas tetapi merupakan suatu wahana penerapan hasil penelitian dan pendidikan kepada khalayak sasaran yang memerlukan.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
iii
Buku pedoman ini ditujukan bagi staf pengajar yang memerlukan informasi tentang usul program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ditawarkan oleh Dirbinlitabmas, termasuk mengetahui cara evaluasi, pelaksanaan, pelaporan, penyebaran hasil, dan penerapan. Selain itu pedoman ini juga diharapkan dapat memperlancar pertanggungajawaban administrasi pihak-pihak terkait, tetapi sama sekali tidak dimaksudkan untuk membatasi kreativitas dari para pengusul kegiatan. Atas terbitnya Buku Panduan Edisi VI kami sampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat, termasuk semua anggota tim pakar yang memulai penyusunan draft buku panduan sekitar 15 tahun yang lalu sampai terbitnya edisi ke VI ini. Jakarta, 24 September 2002 Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Prof.Dr.Ir. Dodi Nandika NIP. 131127559
iv
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
PRAKATA ..............................................................................................................iii Bab I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 BAB II PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ...................................................................................................... 4 1. Pembinaan Penelitian ..................................................................................... 4 2. Pembinaan Pengabdian kepada Masyarakat .............................................. 5 3. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa ..................................................... 10 4. Upaya Pengembangan Kualitas Program.................................................. 10 5. Program Unggulan Berpotensi Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI). 13 Bab III PENGELOLAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT .................................................................................................... 16 1. Pengertian ...................................................................................................... 16 2. Tahap Pengelolaan........................................................................................ 18 3. Desentralisasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ............. 22 BAB IV PEDOMAN KEGIATAN PENGELOLAAN PENELITIAN............. 24 IV. 1. PENELITIAN DOSEN MUDA DAN KAJIAN WANITA ................ 24 (1) Umum ....................................................................................................... 24 (2) Usul Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita ............................... 25 (3) Evaluasi Usul Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita ............... 34 (4) Pemantauan Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita.................. 36 (5) Laporan Akhir Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita.............. 41 (6) Contoh Judul Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita ................ 45 IV. 2. PENELITIAN HIBAH BERSAING...................................................... 46 (1) Umum ....................................................................................................... 46 (2) Usul Penelitian Hibah Bersaing............................................................. 47 (3) Evaluasi Usul Penelitian Hibah Bersaing............................................. 54 (4) Pemantauan Penelitian Hibah Bersaing............................................... 58 (5) Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing........................................... 65 (6) Contoh Judul Penelitian Hibah Bersaing ............................................. 68 IV. 3. PENELITIAN DASAR........................................................................... 69 (1) Umum ....................................................................................................... 69 (2) Usul Penelitian Dasar ............................................................................. 70 (3) Evaluasi Usul Penelitian Dasar ............................................................. 77 (4) Pemantauan Penelitian Dasar................................................................ 79 (5) Laporan Akhir Penelitian Dasar............................................................ 83 (6) Contoh Judul Penelitian Dasar ............................................................. 88 BAB V PEDOMAN KEGIATAN PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT .................................................................................. 89 V.1. PENERAPAN IPTEKS............................................................................. 89 (1) Umum ....................................................................................................... 89 Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
v
(2) Usul Penerapan Ipteks............................................................................ 90 (3) Evaluasi Usul Penerapan Ipteks............................................................ 97 (4) Pemantauan Penerapan Ipteks ............................................................ 100 (5) Laporan Akhir Penerapan Ipteks ........................................................ 103 (6) Contoh Judul Penerapan Ipteks .......................................................... 108 V.2. PROGRAM VUCER ............................................................................... 109 (1) Umum ..................................................................................................... 109 (2) Usul Program Vucer ............................................................................. 110 (3) Evaluasi Usul Program Vucer ............................................................. 115 (4) Pemantauan Program Vucer................................................................ 117 (5) Laporan Akhir Program Vucer............................................................ 122 (6) Contoh Judul Program Vucer .............................................................. 125 V.3. PROGRAM VUCER MULTI TAHUN................................................. 126 (1) Umum ..................................................................................................... 126 (2) Usul Program Vucer Multi Tahun ...................................................... 129 (3) Evaluasi Usul Program Vucer Multi Tahun ...................................... 140 (4) Pemantauan Program Vucer Multi Tahun......................................... 147 (5) Laporan Akhir Program Vucer Multi Tahun..................................... 153 V.4. UNIT USAHA JASA DAN INDUSTRI (UJI)...................................... 158 (1) Umum ..................................................................................................... 158 (2) Usul Unit Usaha Jasa dan Industri...................................................... 160 (3) Evaluasi Usul Unit Usaha Jasa dan Industri...................................... 167 (4) Pemantauan Unit Usaha Jasa dan Industri........................................ 169 (5) Laporan Akhir Unit Usaha Jasa dan Industri.................................... 174 (6) Contoh Judul Unit Usaha Jasa dan Industri ...................................... 180 V.2. SINERGI PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT ............... 181 (1) Umum ..................................................................................................... 181 (2) Usul Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat ............................. 183 (3) Evaluasi Usul Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat ............. 187 (4) Pemantauan Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat ............... 189 (5) Laporan Akhir Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat ........... 192 (6) Contoh Judul Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat.............. 193 BAB VI PEDOMAN KEGIATAN PENGELOLAAN PROGRAM PENGEMBANGAN BUDAYA KEWIRAUSAHAAN ................................... 194 (1) Umum ......................................................................................................... 194 (2) Kegiatan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan............... 195 VI.1. KULIAH KEWIRAUSAHAAN (KWU) ............................................. 197 (1) Umum ..................................................................................................... 197 (2) Usul Kuliah Kewirausahaan ................................................................ 199 (3) Evaluasi Kuliah Kewirausahaan ......................................................... 203 (4) Pemantauan Kuliah Kewirausahaan .................................................. 205 (5) Laporan Akhir Kuliah Kewirausahaan .............................................. 207 vi
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
(6) Contoh Judul Kuliah Kewirausahaan................................................. 211 VI.2. MAGANG KEWIRAUSAHAAN (MKU) .......................................... 212 (1) Umum ..................................................................................................... 212 (2) Usul Magang Kewirausahaan ............................................................. 214 (3) Evaluasi Magang Kewirausahaan....................................................... 219 (4) Pemantauan Magang Kewirausahaan................................................ 221 (4) Pemantauan Magang Kewirausahaan................................................ 221 (5) Laporan Akhir Magang Kewirausahaan............................................ 223 (6) Contoh Judul Magang Kewirausahaan .............................................. 226 VI.3. KULIAH KERJA USAHA (KKU) ....................................................... 227 (1) Umum ..................................................................................................... 227 (2) Usul Kuliah Kerja Usaha ...................................................................... 229 (3) Evaluasi Kuliah Kerja Usaha ............................................................... 234 (4) Pemantauan Kuliah Kerja Usaha ........................................................ 236 (5) Laporan Akhir Kuliah Kerja Usaha .................................................... 238 (6) Contoh Judul Kuliah Kerja Usaha....................................................... 241 VI.4. KONSULTASI BISNIS DAN PENEMPATAN KERJA (KBPK) ...... 242 (1) Umum ..................................................................................................... 242 (2) Usul Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja ................................. 245 (3) Evaluasi Konsultas Bisnis dan Penempatan Kerja............................ 250 (4) Pemantauan Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja.................... 253 (5) Laporan Akhir Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja................ 255 (6) Contoh Judul Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja .................. 258 VI.5. INKUBATOR WIRAUSAHA BARU (INWUB) ................................ 259 (1) Umum ..................................................................................................... 259 (2) Usul Inkubator Wirausaha Baru ......................................................... 262 (3) Evaluasi Inkubator Wirausaha Baru................................................... 266 (4) Pemantauan Inkubator Wirausaha Baru............................................ 268 (5) Laporan Akhir Inkubator Wirausaha Baru........................................ 270 BAB VII PEDOMAN KEGIATAN PENGELOLAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA.......................................................................... 275 VII.1. PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA: PENELITIAN, PENERAPAN TEKNOLOGI, KEWIRAUSAHAAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ................................................ 275 (1) Umum ..................................................................................................... 275 (2) Usul PKMP, PKMT, PKMK, dan PKMM ........................................... 278 (3) Evaluasi PKMP, PKMT, PKMK, dan PKMM .................................... 282 (4) Pemantauan PKMP, PKMT, PKMK, dan PKMM ............................. 283 (5) Laporan Akhir PKMP, PKMT, PKMK, dan PKMM ......................... 284 (6) Contoh Judul PKMP, PKMT, PKMK, dan PKMM............................ 289 Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
vii
BAB VIII PEDOMAN KEGIATAN PENGELOLAAN PROGRAM UNGGULAN BERPOTENSI HKI (UBER-HKI).............................................. 290 (1) Umum ..................................................................................................... 290 (2) Usul Program Unggulan Berpotensi HKI .......................................... 292 (3) Evaluasi Program Unggulan Berpotensi HKI ................................... 298 IX.1. PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH ................................. 302 (1) Umum ..................................................................................................... 302 (2) Artikel Hasil Penelitian ........................................................................ 303 (3) Pedoman Penulisan Artikel Hasil Penelitian..................................... 311 (4) Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat.................................. 314 (5) Pedoman Penulisan Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat316 IX.2. PEDOMAN PEMBUATAN POSTER ................................................. 319 (1 ) Umum .................................................................................................... 319 (2) Pedoman Poster Hasil Penelitian ........................................................ 322 (3) Pedoman Poster Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ................. 323 (4) Rujukan.................................................................................................. 324
viii
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
Bab I PENDAHULUAN Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Indonesia pada umumnya dikelola oleh setiap Departemen Teknis di bawah koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang) masing-masing. Namun, Departemen Pendidikan Nasional yang secara langsung terkait dengan Penyiapan Sumberdaya Manusia dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, Badan Litbangnya lebih menangani penelitian yang berhubungan dengan Pendidikan Dasar, Menengah dan Luar Sekolah. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Ditbinlitabmas) lebih difungsikan dalam aspek pembinaan penelitian dan kesinambungannya dengan pengabdian kepada masyarakat. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam operasionalisasinya, bekerja secara koordinatif-integratif dengan direktorat-direktorat lain di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen-Dikti) untuk menumbuhkan sinergi yang positip baik dalam penyempurnaan ataupun pengembangan penyiapan sumberdaya manusia pada tingkat pendidikan tinggi. Kehidupan dan perkembangan akademik di perguruan tinggi tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) serta tuntutan masyarakat seirama dengan meningkatnya kualitas kehidupannya. Untuk mengantisipasi dan menyerasikannya, Ditbinlitabmas di dalam menyusun serta melaksanakan program kegiatannya senantiasa mengacu pada Undang-Undang Pendidikan Nasional, yang mengamanatkan bahwa pendidikan tinggi harus diarahkan pada penciptaan sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan akademis, profesional dan kepemimpinan, serta tanggap terhadap kebutuhan ipteks. Dengan demikian program pembinaan Ditbinlitabmas mengarah kepencapaian hasil optimal dari Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, utamanya yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan selaras serasi dengan kebutuhan pembangunan. Di samping itu, diupayakan pula berbagai kegiatan peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di lingkungan pendidikan tinggi.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
1
Berpijak pada pola kebijakan di atas, dan dengan disepakatinya pola penyediaan dana penelitian secara berkesinambungan, maka sejak tahun 1992 diterapkan program penelitian berjangka panjang di lingkungan Ditbinlitabmas. Oleh karena itu program penelitian yang dilakukan di perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat. Sedangkan program pengabdian kepada masyarakat lebih diarahkan kepada pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian maupun hasil pendidikan di perguruan tinggi bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Salah satu upaya pembinaan kegiatan (penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) adalah dengan menyediakan kesempatan dan dana untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di perguruan tinggi. Disamping itu, dikembangkan pula budaya kewirausaha-an, utamanya bagi mahasiswa dan alumni, agar hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat lebih dapat ditumbuhkembangkan. Mengingat dari tahun ke tahun ada pengembangan program, perbedaan utama dalam Edisi ke VI adalah dilengkapinya Buku Panduan dengan program yang telah “lolos uji coba”, yaitu Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan, Program Vucer Multi Tahun, Program Unit Usaha Jasa dan Industri, Program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat, Program Hak Kekayaan Intelektual, dan Program Kreativitas Mahasiswa. Dalam Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan yang telah dimulai sejak tahun 1997, ditawarkan berbagai teori sebagai dasar yang ditindaklanjuti dengan program kegiatan praktek, magang, maupun uji coba. Program ini bertujuan antara lain untuk membekali mahasiswa sebagai sumberdaya manusia berintelektual tinggi agar dapat menghidupi diri sendiri dan keluarganya serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Pada awal kegiatan, program ini juga sangat membantu dosen untuk memperoleh pengalaman kewirausahaan yang sangat mereka perlukan. Program Vucer Multi Tahun (VMT), program Unit Usaha Jasa dan Industri (UJI) dan Program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (SIBERMAS) merupakan program-program penerapan hasil penelitian dan pengabdian yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pengusaha, industri maupun masyarakat tetapi juga harus dirasakan oleh institusi perguruan tinggi. Manfaat yang
2
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
dirasakan harus pula dapat diidentifikasi dalam bentuk keuntungan materi bagi semua komponen yang terlibat. Program ini dikaitkan antara lain dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Pemerintah Daerah (Pemda), dan masyarakat, industri serta sivitas akademika. Untuk lebih memanfaatkan hasil penelitian, pendidikan maupun pengabdian kepada masyarakat selain melalui jalur publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi maupun pemaparan poster dan gelar produk, sejak tahun 1998 jalur perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) secara operasional telah dijalankan. Dalam Buku Panduan Edisi ke VI dapat diikuti tatacara pengajuan untuk mendaftarkan HKI dan pedoman pengajuan untuk menindaklanjuti hasil temuan yang belum diformulasikan dalam HKI. Jurnal ilmiah perlu dikembangkan karena dua hal: motivasi dosen untuk menulis dengan memadai di jurnal ilmiah masih rendah dan wahana komunikasi yang pantas di kalangan masyarakat ilmiah masih terbatas. Program pembinaan dimulai pada tahun 1992 dengan mengkaji keberadaan jurnal ilmiah. Hasilnya menyatakan bahwa banyak jurnal bersifat bunga rampai, pengelolaan jurnal kurang profesional, dan mutu artikel yang dimuatnya masih belum memadai. Pembinaan yang diupayakan meliputi pelatihan penulisan artikel ilmiah, lokakarya pengelolaan jurnal, program bantuan penerbitan jurnal ilmiah, penjaminan mutu melalui akreditasi jurnal, program bantuan jurnal himpunan profesi, dan meningkatkan nilai kredit (kum) bagi penulis artikel. Masa akreditasi suatu jurnal ialah 3 tahun. Pengajuan usul akreditasi oleh pengelola jurnal mengacu pada Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah edisi Desember 2001. Tata cara penulisan ilmiah dan pembuatan poster, dan pedoman penulisan artikel serta pedoman pembuatan poster baik hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat disampaikan secara khusus dalam Edisi VI ini. Dalam usaha lebih mendekatkan kegiatan tridarma dengan aktivitas mahasiswa, sejak tahun 2000 dikembangkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang merupakan pengembangan program Karya Inovatif dan Produktif yang telah dimulai sejak tahun 1980-an. Program PKM sangat cepat berkembang dan saat ini meliputi PKM Penelitian, PKM Penerapan Teknologi, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian kepada Masyarakat dan PKM Penulisan Ilmiah.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
3
BAB II PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Pembinaan Penelitian Di Indonesia, kegiatan penelitian yang dilakukan di perguruan tinggi diarahkan untuk menjalankan fungsi pengembangan institusi, menciptakan inovasi dan pengembangan Ipteks, serta penyelesaian berbagai masalah akademik maupun masyarakat yang dilaksanakan bekerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah, swasta maupun industri. Pengembangan institusi diciptakan melalui berbagai kegiatan penelitian yang hasilnya dapat digunakan untuk pengkayaan bahan pengajaran, proses belajar mahasiswa S1, S2 dan pengembangan “iklim akademis” di perguruan tinggi. Penciptaan inovasi dan pengembangan Ipteks dilaksanakan melalui kegiatan penelitian dosen, proses belajar mahasiswa S3, dan penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar. Agar inovasi dan pengembangan Ipteks dapat memberikan kontribusinya pada penyelesaian masalah pembangunan dan pengambilan keputusan, maka kegiatan penelitian di perguruan tinggi perlu terus dipacu dan mutunya ditingkatkan. Salah satu usaha yang telah dilakukan dalam meningkatkan mutu penelitian adalah dengan menciptakan model penelitian kompetitif. Model penelitian ini dilakukan melalui tahapan seleksi usulan penelitian, pemantauan pelaksanaan, review laporan akhir, seminar artikel ilmiah serta publikasi dan penyebarluasannya. Kegiatan penelitian di perguruan tinggi diklasifikasikan ke dalam dua program, yaitu (1) Program Pembinaan dan (2) Program Penelitian mandiri. (1) Program Pembinaan diarahkan untuk menghasilkan peneliti mandiri, publikasi bertaraf nasional/internasional, bahan/materi pendidikan dan bimbingan untuk program S2/S3, dan peningkatan budaya meneliti yang produktif. Program ini mencakup Penelitian Dosen Muda, Penelitian Dasar, Penelitian Program Ilmu, dan lain-lain.
4
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
(2) Program Penelitian Mandiri lebih diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan ipteks. Tergolong dalam program ini antara lain Penelitian Hibah Bersaing.
2. Pembinaan Pengabdian kepada Masyarakat Apabila kegiatan penelitian dilakukan untuk menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi atau informasi baru yang memperkaya ipteks, maka pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi diartikan sebagai pengamalan Ipteks yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat (di luar kampus yang tidak terjangkau oleh program pendidikan formal) yang membutuhkannya, dalam upaya mensukseskan pembangunan dan mengembangkan manusia pembangunan. Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan cara memanfaatkan dan menerapkan hasil penelitian maupun hasil pendidikan perguruan tinggi. Pengabdian kepada masyarakat dikembangkan dalam bentuk Pendidikan kepada Masyarakat, Pelayanan kepada Masyarakat, Pengembangan Wilayah, Kaji Tindak (Action research) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berdasarkan keenam bentuk pengabdian yang ada, dapat dikembangkan tiga model metode pengabdian kepada masyarakat, yakni: a. Model I, adalah metode yang diperuntukkan bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Pendidikan kepada Masyarakat, Pelayanan kepada Masyarakat, Pengembangan Wilayah, dan Kuliah Kerja Nyata. b. Model II, adalah metode yang diperuntukkan bagi kegiatan Kaji Tindak. c. Model III, adalah metode yang diperuntukkan bagi bentuk Pengembangan dan Penerapan Hasil-hasil Penelitian Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan menganut asas kelembagaan, asas ilmu-amaliah dan amal-ilmiah, asas kerjasama, asas kesinambungan, serta asas edukatif dan pengembangan. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada dasarnya adalah masyarakat di luar kampus yang merupakan mitra kerja perguruan tinggi untuk menerapkan ipteks dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dalam pelaksanaannya di lapangan, yang dapat menjadi khalayak sasaran dapat dipilah dalam (a) khalayak sasaran perorangan, (b) khalayak sasaran kelompok, (c) Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
5
khalayak sasaran komunitas, dan (d) khalayak sasaran lembaga. Cakupannya meliputi (a) masyarakat perkotaan atau pedesaan, (b) masyarakat industri atau agraris, dan (c) pemerintah maupun swasta. Pemilihan khalayak sasaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan perguruan tinggi yang bersangkutan. Demikian pula bidang permasalahan yang dipilih harus sesuai atau relevan dengan bidang keahlian yang dimiliki dan dikembangkan di perguruan tinggi yang bersangkutan. Terdapat dua sifat kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yakni kegiatan perintisan dan kegiatan penunjang. (1) Kegiatan perintisan merupakan kegiatan yang merintis hal-hal baru dalam mengatasi suatu permasalahan, termasuk di dalamnya merintis tumbuh kembangnya suatu sistem pelaksanaan kegiatan yang baru, baik institusi maupun teknologi. (2) Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjang berbagai kegiatan pihak lain dengan tujuan mempercepat dan meningkatkan kualitas jalannya proses pembangunan serta keberhasilan pencapaian tujuantujuannya. Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan penunjang ini ada dua jenis, yakni (a) kegiatan komplementer, apabila kegiatan pengabdiannya menunjang keberhasilan kegiatan yang dilakukan bersama-sama pihak lain, dan (b) kegiatan suplementer, apabila kegiatan pengabdian tersebut dalam prosesnya memperkuat atau meningkatkan kualitas jalannya proses yang dilakukan pihak lain, meskipun dalam pelaksanaannya masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Dalam era yang semakin kompetitif dan global, pesatnya perubahan budaya yang disertai dengan berkembangnya ipteks di masyarakat, akan mendorong perguruan tinggi untuk mengantisipasi dan menyikapinya secara tepat dan cermat. Karena itulah perlu adanya upaya perbaikan, peningkatan dan pengembangan pola proses akademis. Antisipasi pada penyusunan kurikulum yang wajar, dialogis dan dinamis, sistem rekrutmen yang rasional, demokratis dan kompetitif, membangun akademik atmosfir yang sehat dan kondusif, memantapkan daya tahan dalam kurun waktu lama baik dalam hal menarik calon mahasiswa berkualitas maupun meningkatkan kemampuan swadana dalam menunjang proses pendidikan, menjadi sesuatu yang harus disegerakan.
6
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
Perguruan tinggi harus tetap mempertajam kemampuan analisis pada penciptaan dan pengembangan ipteks dalam rangka mengisi body of knowledge sekaligus berfungsi sebagai penghasil manusia yang mampu menerapkan ipteks secara konstruktif menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kenyamanan hidup masyarakat. Berpijak pada idealisme inilah, dikembangkan Program Vucer pada tahun 1994/1995. Sejak direalisasikannya Program Vucer, paradigma baru dalam pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi mulai lebih diberdayakan. Jika sebelumnya darma tersebut didominasi oleh masyarakat perdesaan sebagai target kegiatan, maka dalam paradigma baru misi kegiatan mulai dikonsentrasikan kepada masyarakat produktif di luar kampus dan juga masyarakat perguruan tinggi itu sendiri. Kelahiran Program Vucer membawa misi Ditbinlitabmas untuk memicu kemunculan, bahkan menjadi katalisator pembentukan dan pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi dan masyarakat mitra. Oleh karena itu, orientasi paradigma baru Ditbinlitabmas adalah pengembangan budaya kewirausahaan berbasis saintifik, baik bagi masyarakat internal kampus (dosen dan mahasiswa) maupun eksternal (alumni dan masyarakat umumnya). Bertitik tolak pada paradigma tersebut, direalisasikan berbagai program pengabdian kepada masyarakat yang baru antara lain Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan (mulai 1997), Program Vucer Multi Tahun (VMT, mulai 1998), Unit Usaha Jasa dan Industri (UJI, mulai 1999), dan Program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (Sibermas, mulai 2000). Berbagai program pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan Ditbinlitabmas membawa misi khusus dan spesifik. Program Penerapan Ipteks membawa misi tutorial, yaitu misi penyuluhan, pembimbingan, pembinaan dan aktivitas lain yang sejenis dengan khalayak sasaran masyarakat pada umumnya. Misi Program Vucer adalah problem solving, yaitu membantu masyarakat produktif, dalam hal ini adalah industri kecil untuk menemukan solusi teknologi ataupun manajemen yang menjadi simpul mati dalam rangkaian aktivitas produksinya. Program Vucer Multi Tahun membawa misi pemberdayaan (empowering) usaha kecil menengah melalui aplikasi teknologi, sosial sains dan humaniora mulai dari penyediaan dan suplai bahan baku, proses produksi, limbah sampai pemasarannya. Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan membawa misi entrepreneurship culturing and nurturing, khususnya bagi masyarakat perguruan tinggi. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
7
Berdasarkan evaluasi tahunan pelaksanaan Program Vucer yang telah diselenggarakan sejak 1994/1995, diperoleh dua aktivitas utama pemicu terbentuknya dua program baru di lingkungan Ditbinlitabmas, Ditjen Dikti, yakni (1) suplai sumberdaya manusia, dan (2) pemberdayaan industri kecil-menengah. Pengelolaan kedua aktivitas tersebut diserahkan ke Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), didukung oleh segenap struktur organisasi perguruan tinggi dengan maksud agar seluruh komponen manajemen program kewirausahaan, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, dilakukan bersama, terintegrasi secara institusional dan tertib secara akademik-administratif. Untuk aktivitas yang bertujuan menyiapkan sumberdaya manusia dengan fungsi wirausahawan, sejak tahun 1997 Ditjen Dikti menugaskan Ditbinlitabmas melaksanakan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan. Pada awalnya program ini meliputi enam wahana rintisan pembentukan wirausaha baru dari perguruan tinggi, dengan sifat keikut-sertaannya harus heterogen, artinya setiap wahana hendaknya diikuti oleh mahasiswa atau alumni dari berbagai disiplin ilmu. Keenam wahana tersebut adalah Kuliah Kewirausahaan (KWU), Magang Kewirausahaan (MKU), Karya Alternatif Mahasiswa (KAM), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK), dan Inkubator Wirausaha Baru (INWUB). Sesuai dengan jiwa kewirausahaan yang ditumbuhkembangkan, bantuan dana dari Ditbinlitabmas Dikti dimaksudkan sebagai dana penumbuh dan penggerak awal kegiatan. Kegiatan lanjutan harus dapat dilaksanakan dengan pembiayaan secara mandiri atau ventura capital. Aktivitas industri kecil-menengah diwadahi dalam Program Vucer Multi Tahun yang dibentuk dengan memperhatikan beberapa kriteria dasar seperti: a. Anggota Tim Pelaksana berasal dari berbagai disiplin ilmu yang relevan b. Industri kecil-menengah (IKM) yang dijadikan mitra harus berada pada status berpotensi untuk take-off c. Menjalin kemitraan dengan paling sedikit 2 IKM yang berada pada sentra industri sejenis d. Komoditas yang dihasilkan dinilai berpotensi ekspor atau minimal mampu menembus pasar nasional (antar propinsi, antar pulau)
8
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
e. Mitra IKM wajib menyertakan dana berturut-turut pada tahun I, II, dan III sebesar 25, 35, dan 50%, terhadap jumlah total dana program yang disetujui. f. Lingkup kerja program meliputi penyediaan bahan baku, proses produksi sampai kepada pemasaran produk, g. Periode waktu pelaksanaan program dibatasi maksimum 3 tahun Mengingat dana program ini cukup besar dan ruang lingkup kerjanya mencakup seluruh aspek usaha IKM, maka proses evaluasi proposalnya dilakukan melalui 3 tahapan utama, yaitu: tahap seleksi I (pra proposal), tahap seleksi II (proposal lengkap), dan tahap III (site visit). Hanya pengusul yang mampu menempuh ketiga tahap seleksi dengan baik akan dibiayai pelaksanaan programnya oleh Ditbinlitabmas sesuai dengan komposisi biaya yang telah disepakati bersama. Unit Usaha Jasa dan Industri (UJI) adalah unit produktif yang berada di lingkungan perguruan tinggi dan aktivitasnya dibiayai bersama oleh perguruan tinggi, modal ventura, sumber lain dan dalam jangka waktu terbatas oleh Ditjen Dikti. Program unit UJI direalisasikan untuk membawa misi production upscalling atau encouraging commercial entreprises di lingkungan perguruan tinggi dalam sektor finansial. Unit UJI difungsikan sebagaimana layaknya sebuah perusahaan dengan komoditas berupa produk karya masyarakat perguruan tinggi seperti prototipe, barang, informasi, jasa atau lainnya. Program UJI bersifat multi tahun. Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat merupakan wahana kerjasama profesional antara perguruan tinggi – pemerintah daerah kabupaten/kota – masyarakat berbasis pada aktivitas penerapan sains dan teknologi serta semangat kewirausahaan. Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat merupakan wahana alternatif bagi perguruan tinggi untuk menerapkan scientific based entrepreneurship dalam membangun kemampuan produktif masyarakat dalam berfikir dan berperilaku. Misi Sibermas adalah memacu peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD) melalui pemberdayaan dan penguatan kinerja sesuai potensi masyarakat dan daerah setempat. Pembiayaan program Sibermas dibebankan pada APBD Kabupaten/Kota, perguruan tinggi dan dalam waktu terbatas oleh Ditjen Dikti. Program Sibermas bersifat multi tahun.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
9
3. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Pendidikan pada hakekatnya adalah penumbuhan kemampuan dan sikap yang selanjutnya akan mewujudkan budaya serta kebudayaannya. Atmosfer akademik suatu perguruan tinggi akan sangat berpengaruh pada proses pendidikan. Dengan demikian kemampuan dan sikap yang tumbuh dalam diri setiap mahasiswa sangat tergantung pada atmosfer akademik yang tercermin dari suasana pendidikan. Pendidikan tinggi seharusnya menghasilkan lulusan yang mempunyai sikap kecendekiawanan (scholar) yang meliputi sikap sebagai penemu, sikap sebagai pemadu berbagai Ipteks serta pengalaman, sebagai penerap Ipteks yang telah dikuasai dalam menghasilkan barang/jasa serta sebagai pembagi Ipteks dan pengalaman. Jika awal tumbuhnya Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan terdiri dari 6 wahana, maka sejak 2001 wahana yang dikembangkan menjadi lima, karena Karya Alternatif Mahasiswa yang mewadahi kreativitas mahasiswa, bersama dengan kreativitas mahasiswa yang lain dikembangkan menjadi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Lahirnya PKM merupakan konsekuensi program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti berupa terintegrasinya pengelolaan program pembinaan kemahasiswaan termasuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa diselenggarakan sebagai wahana untuk menumbuhkembangkan kreativitas, sikap ilmiah, sikap profesional, sikap peduli serta peka pada masyarakat dan lingkungan mahasiswa. Walaupun PKM terdiri dari PKM Penelitian, PKM Penerapan Teknologi, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian kepada Masyarakat dan PKM Penulisan Ilmiah, namun jiwanya haruslah kewirausahaan, sehingga posisi PKM tetap berada dalam konteks pengembangan budaya kewirausahaan
4. Upaya Pengembangan Kualitas Program Kualitas program penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat yang telah dicapai selama ini masih dipandang perlu untuk ditingkatkan. Untuk itu perlu upaya-upaya nyata dalam bentuk pengayaan wawasan, kontinuitas dan komitmen pembiayaan, maupun menciptakan komunikasi intensif antara pihak-pihak yang terkait.
10
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan diantaranya adalah: a. Peningkatan aspek keterkaitan dan kebijaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang meliputi: 1) Keterlibatan aktif dalam Rakornas Ristek. 2) Menginformasikan kegiatan KMNRT/ Dewan Riset Nasional kepada peneliti 3) Melibatkan anggota DRN, departemen teknis, maupun pihak industri dan swasta dalam berbagai kegiatan yang relevan dengan pengelolaan penelitian perguruan tinggi. 4) Keterlibatan dengan Pemerintah Daerah dalam mengembangkan Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat b. Peningkatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan: 1) Mengusahakan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari berbagai sumber seperti dari Bappenas, departemen teknis, industri, dan lain-lain. 2) Mengusahakan peningkatan imbalan bagi peneliti/pengabdi. 3) Mengusahakan penelitian berjangka panjang, seperti Penelitian Hibah Bersaing, serta meningkatkan keterlibatan dalam penelitian RUT (Riset Unggulan Terpadu), dan RUK (Riset Unggulan Kemitraan). 4) Mengusahakan pengabdian kepada masyarakat berjangka panjang, seperti Vucer Multi Tahun, Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja, Inkubator Wirausaha Baru, Unit Usaha Jasa dan Industri, dan Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat. 5) Mengusahakan dana penelitian dari masyarakat, swasta atau BUMN. c. Peningkatan keterkaitan dan kesepadanan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi melalui: 1) Kegiatan internal: a) Keterkaitan antara kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di antaranya melalui rapat kerja gabungan pimpinan Lembaga Penelitian dan pimpinan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. b) Keterkaitan dan kesepadanan antara penelitian dengan pendidikan yang melibatkan mahasiswa di dalam Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
11
program penelitian, serta sumbangan hasil penelitian sebagai bahan pengajaran. 2) Kegiatan eksternal: a) Keterkaitan dan kesepadanan dengan pemerintah daerah berupa penelitian strategis dan berdampak luas seperti penelitian mengenai KUD, LKMD, KKN, dan Pengembangan Wilayah b) Keterkaitan dan kesepadanan dengan industri atau pengguna hasil penelitian lainnya berupa seminar Iptekbang, dan pelaksanaan 12 kali forum-forum komunikasi untuk bidang-bidang strategis pada tahun 1993/1994 dan 1994/1995. Forum komunikasi ini diadakan setelah tahun sebelumnya dilakukan studi “state of the art” dari bidang-bidang strategis tersebut. c) Pengembangan Program Vucer, Program Vucer Multi Tahun, Program Unit UJI d) Pengembangan Budaya Kewirausahaan e) Pengembangan Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat f) Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa g) Kerjasama di tingkat DIKTI dengan berbagai Departemen terkait dan Kantor Menristek serta Dewan Riset Nasional. d. Peningkatan komunikasi dan publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dilaksanakan melalui: 1) Seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2) Diseminasi ringkasan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 3) Inventarisasi dan evaluasi jurnal ilmiah. 4) Penataran editor dan manajer jurnal ilmiah perguruan tinggi 5) Penerbitan Jurnal Pengembangan dan Penerapan Teknologi sejak tahun 1993. 6) Penataran metodologi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang lebih diarahkan pada penulisan artikel ilmiah hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 7) Penerbitan buku Kumpulan Teknologi Tepat Guna yang di kembangkan di perguruan tinggi. 8) Penerbitan ringkasan hasil Penelitian Dasar, Penelitian Kajian Wanita, dan Penelitian Hibah Bersaing 12
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
9) Penerbitan Direktori Program Vucer, Direktori Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan 10) Bantuan penerbitan jurnal ilmiah 11) Bantuan biaya penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional e. Peningkatan mutu dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui: 1) Pengembangan pusat-pusat unggulan penelitian yang dikaitkan dengan peningkatan kualitas Pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana 2) Pengembangan penelitian dengan tujuan tertentu, seperti Penelitian Dosen Muda, Penelitian Hibah Bersaing, Penelitian Dasar, dan penelitian lain yang terkait dengan pengembangan program studi dan jurusan. 3) Pengembangan sistem evaluasi usul penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara terbuka melalui Tim Panel dan Presentasi. 4) Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian melalui aktivitas pemantauan dan evaluasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 5) Penataran metodologi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik ditingkat pusat, di perguruan tinggi maupun yang dikoordinasikan antar perguruan tinggi/Kopertis. f. Pembinaan peningkatan minat dan gairah meneliti/mengabdi. 1) Perbaikan sistem imbalan dan kum kenaikan pangkat. 2) Penghargaan bagi peneliti/pengabdi berprestasi. 3) Bantuan informasi dan teknis tentang hak paten dan hak cipta. 4) Penetapan “state of the art” penelitian/pengabdian. 5) Penetapan kepranataan penerbitan ilmiah. 6) Penetapan strategi pelaksanaan penelitian dasar di perguruan tinggi. 7) Kebijaksanaan strategi penelitian terapan di politeknik.
5. Program Unggulan Berpotensi Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan hak yang berkenaan dengan kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia berupa temuan dibidang Teknologi, Ilmu Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
13
Pengetahuan, Seni dan Sastra. Perlindungan HKI bertujuan untuk memberikan kejelasan hukum mengenai hubungan pengelolaan kekayaan antara penemu, pemilik, perantara, dengan pemakai yang menggunakannya. Hak atas Kekayaan Intelektual mencakup: a. Hak milik perindustrian yang meliputi: - Paten biasa (20 tahun) dan paten sederhana (10 tahun) dengan ciri mengandung kebaruan (novelty) dan mengandung langkah inventif. - Informasi rahasia - Hak pemulia tanaman - Rancangan industri - Denah rangkaian - Merek, yang mencakup gambar, nama, susunan warna, maupun angka (gabungan) b. Hak Cipta, merupakan hak mengatur karya cipta dengan ketentuan yang dilindungi, yang tidak diberikan, dan yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta. Aktivitas pengelolaan Kekayaan Intelektual di perguruan tinggi mencakup: a. Identifikasi dan penajaman bidang penelitian strategis untuk penentuan kebutuhan berswasembada dan memperbesar perolehan devisa untuk membiayai keperluan pembangunan yang harus diimpor. b. Pengembangan kemitraan antar jaring pelaku ipteks melalui kontrak individual, konsorsium, interalia, non equity based research agreement, dan joint venture on research and development, dengan tujuan mendayagunakan kemajuan ipteks untuk menghasilkan barang dan jasa yang kompetitif. c. Mengembangkan sistem pendidikan di bidang ipteks strategis agar tidak timbul kesenjangan keahlian akibat kemajuan teknologi. d. Membentuk gugus tugas pengelolaan kekayaan intelektual yang minimal terdiri dari komponen manajemen, legal aspect specialist, patent drafter dan examiners e. Personal gugus tugas disarankan ditingkatkan kemampuannya, utamanya dalam hasil penetapan klaim dan identifikasi inventive step melalui program Diklat Ditjen HPCM
14
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
Guna tercapainya sasaran yang ingin diperoleh, maka tolok ukur keberhasilan kinerja gugus tugas adalah: -
kemampuannya dalam menggunakan sistem insentif pemerintah guna memberi masukan untuk identifikasi penelitian strategis. kemampuannya dalam membentuk atau berperan dalam jaringan pelaku ipteks kemampuannya dalam mengelola produksi, pemasaran dan proteksikekayaan intelektual sebagai satu kesatuan aktivitas. kemampuannya dalam memberi masukkan untuk sistem pendidikan yang dapat meningkatkan kewirausahaan dan memperkecil kesenjangan tenaga ahli dalam ipteks strategis
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengembangkan Program Penelitian Unggulan Berpotensi HKI (P2 UBER HKI) yang menyeleksi hasil penelitian yang berpotensi hak cipta/paten dengan kriteria kekhasan produk, kelengkapan dokumen usulan paten dan visi pengusul dalam komersialisasi produk untuk biaya perawatan paten. Tim P2 UBER HKI akan berperan dalam identifikasi industri sasaran, melihat potensi paten dan memperkuat visi peneliti serta memberikan rekomendasi pendanaan untuk perolehan paten/hak ciptanya.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
15
Bab III PENGELOLAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Pengertian Pengelolaan dalam Buku Pedoman VI ini, dimaksudkan sebagai kegiatan penyelenggaraan program dan administrasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang biayanya bersumber dari Ditbinlitabmas, Ditjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional, dan dicairkan melalui Ditbinlitabmas. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa program seperti Penelitian Dosen Muda, Penelitian Kajian Wanita, Penerapan Ipteks dan Program Vucer, pencairan dananya sudah mulai dilakukan di perguruan tinggi masing-masing. Uraian kegiatan penelitian yang dikelola Ditbinlitabmas disajikan secara ringkas dalam Tabel III.1, kegiatan pengabdian kepada masyarakat disajikan dalam Tabel III.2, kewirausahaan dalam Tabel III.3, sedangkan uraian program kreativitas mahasiswa dalam Tabel III.4
Tabel III.1. URAIAN KEGIATAN PROGRAM PENELITIAN URAIAN
DPP/SPP
Tingkat Pembinaan Seleksi
A PT
Pelamar Jumlah Peneliti (orang) Lama Penelitian (tahun) Batas Masuk Usul Biaya Maksimum* (juta/tahun)
< S3 3
Pemantauan Pengelola
PDM
B B PT/Ditbinlitabmas (DP3M) < S3 bebas <3 <3
1
1
3
10
PT LP
PKW
1 31 Maret 10
PHB C DP3M
DP3M
bebas <5
bebas <3
<5
1
40
20
PT/Ditbinlitabmas Ditbinlitabmas
Keterangan: A = Pemula B = Perintis C = Mandiri PDM = Penelitian Dosen Muda PHB = Penelitian Hibah Bersaing PKW = Penelitian Kajian Wanita PD = Penelitian Dasar
16
PD
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
B
* tergantung hasil evaluasi dan ketersediaan dana dari DIP
Tabel III.2. URAIAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DPP/SPP
URAIAN Tingkat Pembinaan Seleksi
A PT
IPTEKS
VUCER
UJI
C C PT/Ditbinlitabma s
C
VMT
SIBERMAS
C C Ditbinlitabmas
Pelamar < S3 bebas Jumlah Pelaksana 5 <3 <5 (orang) Lama Kegiatan (tahun) 1 3 Batas Masuk Usul 31 Maret Biaya Maksimum* 3 5 10 75 100 50 (juta/tahun) Pemantauan PT PT/Ditbinlitabmas Pengelola LPM Ditbinlitabmas Keterangan: A = Pemula B = Perintis C = Mandiri IPTEKS = Penerapan Ipteks UJI = Usaha Jasa dan Industri VUCER = Program Vucer VMT = Vucer Multi Tahun SIBERMAS= Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat * tergantung hasil evaluasi dan ketersediaan dana dari DIP
Tabel III.3. URAIAN KEGIATAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN URAIAN Tingkat Pembinaan Seleksi Pelamar Jumlah Pelaksana (orang) Lama Kegiatan (tahun) Batas Masuk Usul Biaya Maksimum* (juta/tahun) Pemantauan Pengelola
KWU A
MKU C
KKU C
PT/Ditbinlitabmas
1
1
KBPK C
INWUB C
Ditbinlitabma s bebas <5
1
Ditbinlitabma s
3 31 Maret
15
3 - 15
5 - 30
50
75
PT/Ditbinlitabmas LPM/Ditbinlitabmas
Keterangan: A = Pemula B = Perintis C = Mandiri KWU = Kuliah Kewirausahaan KKU = Kuliah Kerja Usaha MKU = Magang Kewirausahaan INWUB = Inkubator Wirausaha Baru KBPK= Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
17
* tergantung hasil evaluasi dan ketersediaan dana dari DIP
Tabel III.4. URAIAN KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA URAIAN Tingkat Pembinaan Seleksi Pelamar Jumlah Pelaksana (orang) Lama Kegiatan (tahun) Batas Masuk Usul Biaya Maksimum* (juta/tahun) Pemantauan Pengelola
PKMP A
PKMT PKMK PKMM A A A PT/Ditbinlitabmas mahasiswa <5
PKMI A
1 31 Maret 6
1,5
PT/Ditbinlitabmas LPM/Ditbinlitabmas
Keterangan: A = Pemula B = Perintis C = Mandiri PKMP = PKM Penelitian PKMK = PKM Kewirausahaan PKMT = PKM Penerapan Teknologi PKMM = PKM Pengabdian Masyarakat PKMI = Program Kreativitas Mahasiswa Penulisan Ilmiah * tergantung hasil evaluasi dan ketersediaan dana dari DIP
2. Tahap Pengelolaan Pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Ditbinlitabmas dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. a. Persiapan Staf pengajar perguruan tinggi mengajukan Usul Penelitian/Pengabdian kepada Ditbinlitabmas sesuai dengan Tata Aturan yang berlaku. Kegiatan yang sama tidak boleh didanai oleh dua sumber dana. Di samping itu, seorang staf pengajar hanya diperbolehkan menjadi ketua kegiatan sebuah usulan dan menjadi anggota pada satu kegiatan lainnya, atau menjadi anggota pada dua kegiatan. Usul penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dibuat dalam Bahasa Indonesia, kecuali bila disebutkan lain, dan dikirimkan sebanyak tiga eksemplar kepada Ditbinlitabmas, sesuai dengan Tata Aturan yang berlaku.
18
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
Usul Kegiatan yang diajukan oleh staf pengajar, perguruan tinggi negeri maupun swasta, sebaiknya telah melalui tahapan seleksi dan diketahui oleh Dekan Fakultas, serta disetujui oleh Ketua Lembaga Penelitian atau Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dengan membubuhkan tanda tangan dan cap yang bersangkutan pada usul penelitian atau pengabdian kepada masyarakat. Bagi staf pengajar perguruan tinggi swasta yang hendak mengajukan usulan kegiatan, Kopertis setempat harus diberi surat tembusan. Hasil evaluasi Usul Kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi, dikirimkan kepada Ditbinlitabmas bersama-sama usulannya untuk menjadi masukan bagi evaluasi yang dilakukan oleh Ditbinlitabmas. Usul Kegiatan yang diterima Ditbinlitabmas pertama-tama akan dievaluasi dari segi administrasi. Usul Kegiatan yang lolos dari seleksi administrasi, diteruskan kepada Tim Evaluator. Ditbinlitabmas membentuk Tim Evaluator yang terdiri atas para pakar berbagai perguruan tinggi dan Instansi/Departemen terkait, yang ditugasi untuk mengevaluasi Usul Kegiatan, dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Ditbinlitabmas). Berdasarkan rekomendasi Tim Evaluator dan pertimbangan lain, Direktur Ditbinlitabmas memutuskan judul penelitian dan judul pengabdian kepada masyarakat yang akan dibiayai oleh Ditjen Dikti. Keputusan ini ditetapkan kira-kira pada tanggal 1 Agustus. Usulan yang ditolak, akan dikembalikan pada Lembaga Penelitian (LP) atau Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) disertai alasan penolakan usulan penelitian atau pengabdian kepada masyarakat tersebut. b. Pelaksanaan Berdasarkan keputusan Direktur Ditbinlitabmas tentang judul penelitian/ pengabdian kepada masyarakat, dibuatlah Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian/Pengabdian kepada Masyarakat. Surat perjanjian ini berkekuatan hukum dan mengikat Pihak Pertama, yakni Pepinan Proyek yang bertanggung jawab atas pembiayaan proyek, dengan Pihak Kedua, yaitu Ketua Lembaga (Penelitian atau Pengabdian kepada Masyarakat) yang telah diberi wewenang Rektor perguruan tinggi yang bersangkutan. Surat Perjanjian Pelaksanaan tersebut dibuat delapan rangkap dilengkapi dengan kuitansi enam rangkap. Pencairan dana penelitian/pengabdian dilakukan dalam dua Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
19
tahap: tahap I sebesar 70% dan tahap II sebesar 30%. Dana tahap I dicairkan segera setelah Surat Perjanjian Pelaksanaan ditandatangani, dan dana tahap II atau tahap akhir diserahkan setelah Laporan Akhir Pekerjaan diterima dan disetujui Ditbinlitabmas. Kegiatan penelitian/pengabdian kepada masyarakat yang telah diputuskan untuk dibiayai, dilaksanakan oleh Tim peneliti/pengabdian yang bersangkutan di bawah pimpinan seorang Ketua. Kegiatan harus dilaksanakan sesuai dengan isi Surat Perjanjian Pelaksanaan. Perubahan yang dalam pelaksanaannya, seperti penggantian Ketua atau Anggota Tim, perubahan dalam penarikan contoh (sampling), lokasi, dan jangka waktu harus mendapat persetujuan Direktur P3M terlebih dahulu. Jika kegiatan diubah tanpa izin, atas saran Ketua Lembaga, Rektor dapat memberlakukan sanksi yang tercantum dalam Pasal 7 Surat Perjanjian Pelaksanaan. Lembaga Penelitian maupun Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat diwajibkan melakukan pemantauan pelaksanaan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat di lokasi kegiatan. Tujuan pemantauan adalah mengikuti kemajuan pelaksanaan kegiatan, mengetahui hambatan yang dihadapi dalam kegiatan, dan kalau perlu memberi saran untuk mengatasi hambatan tersebut. Ditbinlitabmas membentuk Tim Pemantau untuk memantau pelaksanaan kegiatan penelitian/pengabdian kepada masyarakat bersama Tim dari LP/LPM. Pemantauan dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dari LP atau LPM atau meninjau langsung di lokasi kegiatan. Tim Pemantau membuat Laporan Pemantauan yang diserahkan kepada Ditbinlitabmas. Untuk mendiseminasikan hasil dan meningkatkan mutu, Ketua Pelaksana Kegiatan diwajibkan menyampaikan hasil kegiatan penelitian atau pengabdiannya dalam bentuk artikel ilmiah maupun poster yang siap disajikan pada Seminar yang dikoordinasikan LP/LPM, sebelum Laporan Akhir diserahkan kepada Ditbinlitabmas. Pada waktu seminar, komentar, saran, tanggapan maupun kritik dari peserta diharapkan dapat melengkapi Laporan Akhir maupun Artikel Ilmiah/Poster yang disusun kemudian. Kumpulan makalah seminar dapat dijadikan sebagai bentuk pertanggungjawaban LP/LPM dalam pembinaan penelitian/pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. 20
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
Pada akhir pelaksanaan kegiatan, Ketua Pelaksana menyerahkan Laporan Kegiatan kepada Ditbinlitabmas tepat pada waktu yang ditentukan dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan. Laporan Kegiatan harus memenuhi syarat mutu, kelengkapan format, dan cara penulisan laporan yang telah ditentukan. Bersama dengan Laporan Pelaksanaan, Ketua Pelaksana juga menyampaikan Ringkasan Hasil Kegiatan dan Artikel Ilmiah kepada Ditbinlitabmas. Khusus untuk Program Vucer, setiap pelaksana kegiatan diwajibkan menyerahkan tujuh buah slide yang menggambarkan kondisi awal (sebelum Vucer), hasil program, dan kondisi akhir (setelah Vucer). c. Tindak Lanjut Ditbinlitabmas membentuk Tim Penelaah untuk menelaah Laporan Kegiatan dan Artikel Ilmiah. Penelaahan bertujuan mengevaluasi hasil kegiatan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tim Penelaah merekomendasikan hasil kegiatan yang layak dipublikasikan dan ditindaklanjuti dengan penerapan. Selain itu, Tim Penelaah juga merekomendasi pelaksana yang dapat tampil di Seminar Nasional Hasil Penelitian atau Seminar Nasional Hasil Penerapan Ipteks. Pelaksana yang mengirimkan artikel ilmiah sebelum penelaahan dilakukan akan memperoleh kesempatan lebih besar untuk dipilih sebagai peserta Seminar Nasional. Atas saran Tim Penelaah, Ditbinlitabmas menentukan hasil kegiatan yang diajukan dalam Seminar Nasional. Makalah yang disajikan dalam Seminar Nasional, setelah memperoleh saran, komentar, kritik, penyuntingan oleh Tim Pembahas yang juga bertindak sebagai editor, dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Nasional atau bentuk publikasi lain yang beredar dan bertaraf nasional. Semua hasil kegiatan dianjurkan agar ditulis sebagai artikel ilmiah yang selanjutnya diajukan untuk dipublikasikan dalam majalah ilmiah. Sesuai dengan kontrak, izin publikasi dalam majalah ilmiah dapat dimintakan ke Ditbinlitabmas. Selain dipresentasikan dalam Seminar Nasional, hasil kegiatan yang baik juga berpeluang untuk dipamerkan secara nasional. Ditbinlitabmas juga menyediakan penghargaan bagi yang
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
21
berhasil melaksanakan kegiatannya dengan baik. Penghargaan disampaikan pada saat Seminar Nasional.
3. Desentralisasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan tinggi telah merumuskan paradigma baru menuju tercapainya mutu pendidikan yang dilandasi oleh otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi diri, serta mencerminkan adanya suatu komitmen untuk terus menerus meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui Tridarma-nya. Posisi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di dalam paradigma baru sistem pendidikan tinggi sangat strategis, karena melalui peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan terjadi pengayaan khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta terjadi peningkatan mutu sumber daya manusia. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Sebagai ilustrasi, jumlah kegiatan penelitian dari 1988/1989 sampai dengan 1999/2000 telah meningkat dari 312 judul dengan nilai Rp.1,9 miliar menjadi 15.607 judul dengan Rp. 218,5 miliar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari 50 judul dengan nilai Rp.100 juta menjadi 3.384 judul dengan nilai Rp. 24 miliar. Di sisi lain, pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih menghadapi berbagai masalah seperti (1) potensi dan kemampuan antar perguruan tinggi yang sangat beragam, (2) keterbatasan jumlah sumber daya manusia yang menjiwai penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (3) program payung penelitian umumnya belum terumuskan, (4) diseminasi hasil penelitian melalui pengabdian kepada masyarakat belum merupakan kesatuan sistem, (5) publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum membudaya, dan (6) penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih berorientasi lokal. Sejalan dengan pelaksanaan kebijakan “Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara” sebagaimana tercermin dari PP No. 61 tahun 1999 dan “Otonomi Daerah” melalui Undang-Undang No. 22 tahun 1999, maka pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pemecahan permasalahannya perlu didesentralisasikan. Desentralisasi pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dilandasi kerangka pikir tentang kemandirian kelembagaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di dalam mengemban fungsinya. Kemandirian diartikan sebagai suatu
22
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
kemampuan untuk mengurus rumah tangga sendiri dalam rangka meningkatkan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang akan berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan. Tujuan desentralisasi ialah mereposisikan dan memberdayakan kelembagaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar efisien di dalam pengelolaan serta mampu menciptakan atmosfer akademik yang kondusif di dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sejak tahun 2001, Ditbinlitabmas mulai mendesentralisasi evaluasi usulan penelitian (Dosen Muda dan Kajian Wanita) dan pengabdian kepada masyarakat (Penerapan Ipteks dan Vucer) di tiga kota: Padang, Malang, dan Makassar. Agar desentralisasi pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik, telah diidentifikasi lima kunci keberhasilan, yang mencakup (1) manajemen dan organisasi, (2) mutu evaluator sebagai tim penyeleksi usulan, (3) kriteria penilaian yang mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, (4) zonasi berimbang, dan (5) monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara melekat.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - VI
23