PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBAGANGAN ILMU
10 Modul ke:
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Manajemen
A. Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu B. Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu C. Nilai Persatuan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu D. Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu E. Nilai Keadilan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Udjiani Hatiningrum, SH.,M Si
Istilah ilmu pengetahuan terdiri dari dua gabungan kata berbeda makna yaitu : 1. Ilmu dan 2. Pengetahuan.
Segala sesuatu yang kita ketahui merupakan : definisi . Sedangkan adalah : semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu.
Untuk berpengetahuan : 1. 2. 3. 4. 5.
seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan.
Sedangkan untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih serius :
1. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan. 2. Menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir. 3. Kemudian mengadakan penelitian lapangan, 4. membuat pembahasan secara kritis dan 5. Akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri.
Maka seseorang yang ingin berilmu perlu: 1. Memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. 2. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode ilmiah.
Jawabnya : pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan metode ilmiah.
Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Perkataan Ketuhanan berasal dari kata Tuhan. Tuhan ialah Pencipta segala yang ada dan semua makhluk di dunia ini. Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, dalam sifatNya maupun dalam perbuatan-Nya. Pengertian zat Tuhan disini hanya Tuhan sendiri yang Maha Mengetahui, dan tidak mungkin dapat digambarkan menurut akal pikiran manusia, karena zat Tuhan adalah sesempurna-sempurnanya yang perbuatan-Nya tidak mungkin dapat disamakan dan ditandingi dengan perbuatan manusia yang serba terbatas.
1.
2. 3. 4. 5.
6.
Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa : Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa Menjamin penduduk untuk memeluk agama masingmasing dan beribadah menurut agamanya. Tidak memaksa warga negara untuk beragama. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.
Dalam perkembangan IPTEK dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah : ditemukannya teknologi transfer inti sel atau yang dikenal dengan teknologi kloning (Bidang Biomedis) yang dalam perkembangannya pun masih menuai kotroversi. Persoalannya adalah terkait dengan adanya “intervensi penciptaan” yang semestinya dilakukan oleh Tuhan YME.
Kloning adalah langkah penggandaan (pembuatan tiruan yang sama persis) dari suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode DNA makhluk tersebut.
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Pemanfaatan teknologi kloning telah memungkinkan dalam mengkloning mamalia yang lebih kompleks, yaitu manusia.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak.
Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.
Dalam perkembangan IPTEK dari sila yang adil dan beradab:
Kemanusiaan
Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK haruslah bersifat beradab. IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu pengembangan IPTEK harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan manusia. IPTEK bukan untuk kesombongan, kecongkakan dan keserakahan manusia namun harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia.
Dalam perkembangan IPTEK dari sila ketuhanan yang maha esa adalah : ditemukannya teknologi transfer inti sel atau yang dikenal dengan teknologi kloning yang dalam perkembangannya pun masih menuai kotroversi. Persoalannya adalah terkait dengan adanya “intervensi penciptaan” yang semestinya dilakukan oleh Tuhan YME.
Dalam perkembangan IPTEK dari sila Persatuan Indonesia : Pengembangan IPTEK diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
Dalam perkembangan IPTEK dari sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Artinya mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis. Artinya setiap orang haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK. Selain itu dalam pengembangan IPTEK setiap orang juga harus menghormati dan menghargai kebebasan oranglain dan harus memiliki sikap terbuka. Artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori-teori lainnya.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.
Dalam perkembangan IPTEK dari sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Pengembangan Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yang menyangkut keseimbangan dirinya dengan Tuhan, dengan sesama manusia/ bangsa Indonesia, dan dengan alam lingkungannya.
Bagaimana pun dunia yang semakin mengglobal dan pesatnya perkembangan media digital apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka yang akan terjadi adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu pula sebaliknya. “sebenarnya perkembangan globalisasi yang salah satunya ditandai adanya perkembangan media digital itu tidaklah berbahaya, akan tetapi seharusnya kita tahu bagimana memposisikannya dengan tepat.” Bagaimana pendapat Anda dalam hal ini ?
Kini ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju pesat, mendasar, dan spektakuler. Iptek tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia.
Bersamaan dengan itu IPTEK telah menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan, dan merombak budaya manusia secara intensif, yang berakibat terjadinya perbenturan tata nilai dalam aspek kehidupan.
Sila I Pancasila Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak.
Sila II Pancasila Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral demi peningkatan harkat dan martabat manusia.
Sila III Pancasila : Pengembangan IPTEK hendaknya : dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia di dunia.
Sila IV Pancasila, mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya : 1. Setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK, 2. juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan 3. juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.
Sila V Pancasila
Pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu: keseimbangan keadilan dalam hubungannnya dengan dirinya sendiri maupun dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkungannya.
Bagaimana Anda melihat begitu pesatnya perkembangan Ilmu Ekonomi saat ini di Indonesia (kaitkan dengan nilai Pancasila) ?
DAFTAR PUSTAKA 1. Syahrial Syarbaini , Modul Pendidikan Pancasila, Jakarta, 2012. 2. http://adeapri89.wordpress.com/2011/04/01/pan casila-sebagai-paradigma/ 3. http://mettasetiani.blogspot.com/2013/03/pancas ila-sebagai-paradigma_5047.html 4. http://www.mysusis.com/2013/08/pengertianilmu-pengetahuan-dan-teknologi.html 5. http://roistakin.blogspot.com/2013/04/aktualisasi -pancasila-dalam.html
Terima Kasih Udjiani Hatiningrum, SH.,M Si