Pancarkan pesona keanggunan Anda sebagai wanita Indonesia dalam balutan kebaya koleksi IFA
Editor’s Letter
Kartini Masa Kini
Inside This Issues 2 4
Pembaca yang Dahsyat... April identik dengan Hari Kartini. Di hari itu, biasanya banyak wanita tampil ala Kartini: mengenakan kebaya lengkap dengan konde berukuran besar. Busana yang sudah hidup berabad lamanya ini telah menjadi simbol feminisme, busana khas wanita Indonesia. Celah ini tampaknya digarap serius oleh para pelaku mode. Di tangan kreatif para desainer masa kini, kebaya mampu disulap menjadi busana dengan cita rasa modern tapi tetap tidak kehilangan garis tradisi dan sejarahnya. Tapi, merayakan Hari Kartini seyogyanya tidak sebatas pada selebrasi pakaian semata. Momen ini harusnya kita jadikan sebagai pengingat bersama, bahwa dulu ada seorang pejuang perempuan yang dengan gigih memperjuangkan hakhak perempuan, berusaha membebaskannya dari belenggu ketidakadilan pada masa itu. Maka apa yang bisa kita teladani dari sosok Kartini adalah keberanian dan kegigihannya. Menjadi Kartini masa kini tentu tidak cukup dengan hanya memakai kebaya saja, tapi kita harus menyerap nilai-nilai emansipasi wanita yang diusungnya kala itu untuk kemudian dikontekstualisasikan pada masa kini. Berkaitan dengan momen Kartini, Ifashion+ edisi kali ini menyajikan ulasan mendalam tentang kebaya, mulai dari sejarahnya, ragam gayanya, hingga cara perawatannya. Semua itu bisa Anda baca di rubrik Fashion Reference. Kami lengkapi juga dengan komentar dan pandangan dua artis tanah air: Zivanna Letisha (Puteri Indonesia 2008) dan Deasy Julius. Bagaimana keduanya memaknai Hari Kartini? Anda bisa mengintipnya di rubrik I-Face. Adapun sosok yang tampil di rubrik Success Story kali ini adalah Ineke Agustina dari Kotamobagu. Sosok perempuan yang telah berhasil merengkuh dua kesuksesan sekaligus: sukses menjalankan bisnis IFA dan sukses menata keluarga. Sebuah prestasi yang mungkin tak banyak dimiliki orang lain. Sebab umumnya dua sisi tersebut tak selalu bisa berjalan secara beriringan. Biasanya ada salah satu yang terkalahkan. Tapi Agustina mampu menjaga keduanya dalam keseimbangan yang harmonis. Semoga, ragam menu yang tersaji di edisi kali ini bisa menjadi pengkaya wawasan Anda serta pemacu rasa nasionalisme kita, khsusnya bagi kaum wanita. Pun pula menjadi inspirasi dan penyemangat dalam menjalankan bisnis IFA. Dan akhirnya, selamat membaca.
QA-Business Solution I-Mail Success Story, Ineke Agustina – Kotamobagu, Sulut (ISA) success story
success story
Ineke Agustina – Kotamobagu, Sulut (ISA):
Sukses di IFA, Sukses di Keluarga Muhammad Kodim
Agustina berhasil merengkuh dua kesuksesan sekaligus: sukses berbisnis di IFA dan sukses menata keluarga. Sebagai pebisnis, ia mampu membuat IFA berjaya di tanah Kotamobagu. Dan sebagai ibu rumahtangga, dirinya tampil sebagai sosok istri terbaik bagi suaminya serta ibu bagi ketiga anaknya. ”Bagi saya, hidup adalah suatu anugerah yang tak boleh disia-siakan. Hidup baru berarti bila kita mampu memberi nilai kepada hidup itu dengan cara melakukan segala sesuatu secara maksimal. Maka hiduplah dengan maksimal, jangan pernah menyerah, dan teruslah berjuang, niscaya kesuksesan akan berpihak pada kita.” Begitulah falsafah bisnis perempuan yang akrab disapa Agustina ini. Bait kalimat tersebut sekaligus menjadi katakata motivasi yang senantiasa ia gunakan untuk mengobarkan semangat para member-membernya dalam menjalankan bisnis IFA. Prinsip itulah yang membuat perempuan kelahiran Manado, 30 April 1974 ini tak lagi mengenal kata menyerah atau putus asa. Berbagai persoalan yang acap kali menghampiri selalu ia hadapi, tak pernah dihindari apalagi ditinggal lari. ”Kesulitan pasti ada, tapi saya tidak pernah menyerah. Karena
prinsip saya setiap masalah pasti ada jalan keluar.” Meski semangat berbisnisnya tengah membuncah, namun jangan dikira Agustina lupa akan tanggungjawabnya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Bahkan boleh dikata Agustina adalah sosok ibu rumahtangga sejati, yang selalu meletakkan urusan keluarga di atas lainnya. Maka jangan heran jika hari-hari Agustina lebih banyak digunakan mengurus ketiga anaknya yang masih kecil-kecil daripada berada di depot. ”Tapi itu semua tidak menjadi halangan bagi saya untuk sukes di IFA. Caranya? Operasional depot saya serahkan kepada ketiga karyawan saya. Sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang penting saya kerjakan pada malam hari, saat anak-anak sudah tidur.” Demikianlah strategi yang dipakai Agustina untuk tetap menjaga keseimbangan antara tangungjawab keluarga dan bisnis IFA-nya. Maret 2011 5
7 8 9 12 13 17 18
Menengok Masa Lalu Kehidupan Agustina Agustina tumbuh di dalam keluarga yang amat sederhana. Bahkan sejak kecil ia tak lagi bisa merasakan hangatnya kasih sayang seorang ayah seperti halnya yang dirasakan oleh teman-teman sepantaran lainnya. Tapi beruntung dia masih mempunyai seorang ibu yang dengan sabar dan lembut terus membimbingnya hingga tumbuh dewasa. “Kami lima bersaudara dibesarkan dan disekolahkan oleh mama seorang diri dengan menjual kue-kue, karena sejak saya kelas 6 SD papa saya sudah meninggal. Jadi sejak kecil saya sudah terbiasa untuk mandiri dan bekerja keras,” ceritanya mengenang. Di tengah kehidupan yang serba pas-pasan itu, Agustina memiliki satu keyakinan bahwa kelak nanti dirinya akan bisa sukses dan berhasil. Keyakinan itulah yang melecut semangatnya untuk terus bekerja tanpa kenal lelah. Apapun yang bisa dikerjakan maka akan ia kerjakan, tak ada cerita malu atau gengsi. “Sejak kuliah saya terbiasa menjual barang-barang, mulai dari jepitan rambut buatan sendiri sampai bisnis MLM. Setelah menikah, saya dan suami memulai usaha kecil-kecilan tapi serabutan. Saya jualan baju, jualan kue, sementara suami berkecimpung di bidangnya yaitu audio mobil. Tetapi hasil yang kami dapat masih sangat minim,” tutur istri Roy Rori ini mengisahkan. Meski keadaan masih tak memungkinkan, tapi semangat ingin membalas budi sang ibu terus membuncah di dalam dirinya. “Saya ingin memberi uang bulanan kepada beliau, tetapi kebutuhan kami sendiri pas-pasan,” ungkapnya menyesal. Kaget dengan Bonus IFA Awal mula Agustina mengenal IFA dari seorang rekan bisnis yang akhirnya menjadi uplinenya, Stenny, pada
April 2004 di Manado. Waktu itu, Stenny memperlihatkan katalog IFA kepadanya. Begitu melihatnya, Agustina langsung tertarik tapi dirinya tak langsung memutuskan untuk bergabung. Katalog itu kemudian ia bawa pulang ke Kotamobagu, lalu diperlihatkannya ke member-membernya. Waktu itu Agustina sebetulnya sudah bergabung dengan MLM lain yang juga bergerak di ranah fashion. Bahkan membernya kala itu sudah mencapai 350an orang. “Saya ingat waktu itu member-member saya sangat antusias dengan model-model sepatu IFA sehingga mereka mendorong saya untuk segera masuk jadi agen IFA,” cerita pemilik nama lengkap Ineke Agustina Mandagi ini. Setelah ditimang-timang, sebulan kemudian ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan IFA, tepatnya Mei 2004. Mulanya Agustina masih berjalan dalam keraguan. Tapi ketika menerima bonus pertamanya dari IFA, ia terkaget-kaget. “Saya kaget karena lumayan besar, padahal waktu itu member saya baru 10 orang. Kemudian saya bandingkan dengan MLM satunya yang membernya sudah ratusan orang, kok hasilnya hampir sama,” ungkapnya. Dari situ, tanpa ragu lagi Agustina akhirnya melepas MLM tersebut dan berniat fokus di IFA. Seiring dengan perkembangan omzetnya yang terus meningkat, muncul keinginan untuk membuka depot sendiri. Inilah tantangan paling berat baginya. “Sejak tahun 2005 sampai dengan Maret 2007 saya berjuang keras untuk menjadi depot,” tandas ibu Rebecca Ariella Rori (10th), Regina Gayla Rori (7th), dan Yohanes Yedija Rori (20bln) ini.
5
Berjaya Bersama IFA Boleh saja peringkat bisnisnya masih di level IFA Silver Agent (ISA), tapi jangan sekali-kali meremehkan capaian omzetnya. Sejak berhasil membuka depot empat tahun silam, pergerakan omzetnya terus menanjak. Kini omzetnya sudah bertengger di kisaran angka 250-285jt rupiah per bulan. Jaringannya pun beranak-pinak hingga ribuan orang yang yang tersebar di Kotamobagu dan sekitarnya, Bolmong Utara, Bolmong Timur, Bolmong Selatan, hingga Halmahera Timur. Selain itu, beberapa komisi dan bonus yang disediakan IFA sudah berhasil ia raih dan nikmati: Komisi Cicilan Sepeda Motor (KCSM) tahun 2009, Komisi Perjalanan Ibadah (KPI) di tahun yang sama, juga bonus puluhan juta rupiah tiap bulannya. Tak hanya manfaat materiil yang ia tuai. Selama berbisnis dengan IFA, ia merasakan kepuasan tersendiri karena merasa hidupnya lebih maksimal dan bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya, member dan orang-orang di sekitarnya. Meski tak rutin, tapi Agustina selalu menyempatkan mengunjungi panti asuhan dan sekolah luar biasa (SLB) yang berada di daerahnya. Bahkan rumahnya sendiri dibuat untuk menampung para remaja yang tak mampu, kemudian diajari keterampilan tertentu, dan ada juga yang ia sekolahkan.
6 Maret 2011
Leader Achievement, Lusyen - Toraja (ISA) Leader Achievement, Rd. Nini Kusmayani – Serang (ISA) IFA Programs on Television dĞƐƟŵŽŶLJ/dEy/ GalerIFAĐƟǀŝƚLJ /ͲŽŵŵŝƐƐŝŽŶ ^ƚLJůŝŶŐ Celeb Comment Celeb Comment
Celeb Comment Zivanna Letisha (Putri Indonesia 2008):
Produk IFA di Mata Mereka
Produk IFA Mengakomodir Kebutuhan Para Wanita
20
Aku senang banget bisa dapat kesempatan bekerjasama dengan IFA untuk pemotretan hari ini. Apalagi aku lihat semua kru yang terlibat kan asli Indonesia dan enggak ada campur tangan pihak asing. Selain itu, aku juga lihat produk-produk IFA bagus-bagus, sangat mengakomodir kebutuhan para wanita khususnya. Aku juga lihat produk-produk IFA sangat bisa menyesuaikan diri dengan selera pasar, dan segmentasi usianya jelas. Aku paling suka dress motif garis-garis vertikal hitam-putih. Aku suka dress ini karena emang menggambarkan selera wanita muda aja. Kalau sepatunya aku suka koleksi high heelsnya. Saran untuk IFA, aku rasa mungkin lebih banyakin promosinya aja dan pengenalan produknya ke kalangan khalayak ramai, harus lebih gencar lagi supaya semakin banyak yang kenal IFA. Informasi mengenai lokasi depotnya juga harus gencar supaya orang-orang yang berminat ini enggak kebingungan harus cari depotnya dimana aja.
Olesya Turkovskaya (Siberia, Rusia):
“Killer Soes IFA Bikin Kakiku Kian Seksi” Saya baru kali ini bekerjasama dengan IFA untuk pemotretan katalog. Tapi dari awal saya lihat pakaian, sepatu, dan aksesoris yang dimiliki IFA sangat cantik. Dan dari sekian banyak produk IFA, saya paling suka dengan killer shoes warna biru dengan bahan suede ini. Saya benar-benar suka banget sama sepatu ini dan saya harap saya bisa segera memilikinya karena sepatu ini bukan hanya nyaman digunakan, tapi juga membuat kaki saya semakin terlihat seksi. Untuk IFA, semoga semakin berkembang dan maju serta memperkaya produk-produknya.
Deasy Natalia Julius:
Aksesoris IFA Unik & Lucu
Sebelumnya kan aku pernah ikut pemotretan di IFA, dan aku lumayan surprised waktu tahu kalau produk-produk IFA ini asli Indonesia. Aku rasa kualitas produk-produk IFA sudah sangat bagus, baik dari segi variasi desain, potongan, keunikan detail, dan dari ragam warnanya. Enggak kalah lah sama produk luar. Aku suka banget sama aksesorisnya karena unik-unik dan lucu-lucu. Bisa disesuaikan juga, mau pakai baju apa dan datang kemana. Sarannya untuk IFA, mungkin dari segi promosi dan penciptaan brand awareness dan brand imaging aja. Tujuannya ya supaya makin banyak lagi orang yang tahu tentang IFA dan mau mengenal produkproduk IFA secara lebih mendalam. Dengan begitu, nantinya pasti akan mudah menjaring member-member baru dan memperluas pasar.
Ana Paula Becker (Brazil):
“Banyak Koleksi Cantik dari IFA” Aku suka banget sama produk-produk IFA, terutama sepatunya. Sebetulnya sih aku memang pencinta sepatu, dan IFA banyak menyediakan sepatu hak tinggi yang bagus dan terlihat seksi yang nyaman dikenakan. Aku melihat banyak koleksi cantik untuk wanita muda dan remaja yang feminin dan ingin selalu tampil manis. Tapi aku pikir IFA bisa menyediakan lebih banyak koleksi untuk perempuan Indonesia yang berusia 20-an yang ingin tampil maksimal dengan memadupadankan sepatu hak tinggi yang keren, skinny jeans, dan atasan yang nge-rock sehingga mereka bisa terlihat santai tapi tetap seksi ala rock star.
Veronika Hladikova (Czech Republic):
Sepatu IFA Pas dengan Bentuk Kakiku
Renata Wandzicka (Polandia):
“Rok Pensil IFA Bikin Tubuhku Terlihat Lebih Ramping”
Aku senang bisa bekerjasama dengan IFA. Aku rasa koleksi fesyen kalian sangat lengkap dan bagus-bagus. Aku suka sekali dengan sepatu dan aksesoris IFA karena mengikuti tren. Sepatunya pas dengan bentuk kakiku sehingga nyaman dikenakan. Aku rasa banyak juga pakaian IFA yang bagus, sayangnya mungkin karena konsep outdoor hari ini, aku agak kepanasan dan pakaian yang aku gunakan seperti membuat keringatku terus keluar, hahaha... Tapi selebihnya, IFA sudah cukup bagus. Teruslah kreatif mengembangkan produk dan perbanyak variasinya agar pecinta fesyen bisa mendapatkan koleksi yang benar-benar lengkap untuk isi lemari mereka. Ditta
Aku suka sama produk-produk IFA. Dan dari sedemikian banyak produk IFA yang dipasarkan, aku paling suka sama rok pensilnya. Aku suka sama rok itu karena bisa membuat tubuhku terlihat jauh lebih ramping. Selain itu, bahan dan potongannya juga pas dan nyaman di tubuh. Saran untuk IFA agar tambah maju adalah kembangkan terus segi marketingnya dan cari strategi marketing yang mutakhir. Sukses terus untuk IFA! 20 April 2011
Maret 2011 21
&ĂƐŚŝŽŶZĞĨĞƌĞŶĐĞ͗
Kebaya Fashion Reference
22
Kebaya di Tangan Para Desainer Muda
Kebaya
Pesona Keanggunan Wanita Indonesia Indonesia menyimpan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Salah satunya adalah kebaya, kain tradisional khas perempuan yang kini menjadi busana nasional.
P
uluhan tahun silam, model kebaya hanyalah terlihat sangat “biasa”, bahkan terkesan kuno. Namun sejalan dengan perkembangan zaman, kebaya bermetamorfosis ke dalam beragam gaya. Di tangan para desainer muda, kebaya kini tampil dengan gaya kontemporer, serta cara pemakaiannya pun tak seribet seperti dulu, bisa dipakai di acara formal ataupun informal.
Sejarah Kebaya
Kebaya, seperti juga sejarah, mengalir mengikuti waktu, beradaptasi dengan zaman yang semakin maju dan memiliki cerita panjang yang bisa ditelusuri hingga abad ke-15 Masehi. Dari sisi sejarah, kebaya merupakan busana atasan yang pertama kali dikenakan wanita Indonesia, terutama perempuan Jawa, yang digunakan bersama kain. Namun pada akhir abad ke19, kebaya juga populer sebagai busana para perempuan Belanda yang membutuhkan pakaian yang cocok dengan iklim tropis Indonesia. Selain itu, kebaya juga pernah populer di kalangan perempuan peranakan Tionghoa sehingga muncul sebutan kebaya encim. Perjalanan panjang kebaya pun ikut memengaruhi bentuk kebaya yang digunakan perempuan Indonesia. Dokumentasi lama dari abad ke-19 milik keluarga keraton (Surakarta, Yogyakarta, Cirebon) di tanah Jawa masih merekam kebaya panjang ini dengan beberapa ornamen kenegaraan yang terpasang di beberapa sisinya. Gelang dan jam dikenakan di luar lengan
Kebaya kembali bangkit dari keterpurukannya. Bersama dengan maraknya batik, kebaya pun terangkat kepopulerannya. Pada awal 1990-an, Ghea Panggabean menghadirkan kebaya “gaya baru” menggunakan material sutra organdi dengan sulaman khas keraton. Ghea pun berhasil meyakinkan bahwa kebaya bisa dipakai sebagai busana kontemporer dengan padu padan tidak terbatas hanya dengan kain panjang atau sarung. Kebaya ala Ghea ini pun menjadi populer sebagai busana kaum elite dan pada akhirnya banyak dikembangkan desainer lokal lain. “Kebaya itu unik karena sangat mudah beradaptasi terhadap setiap jenis bawahan, bisa dikenakan untuk setiap acara, dan seksi,” kata Ghea seperti yang dikutip Koran SI. Tak hanya di tangan Ghea kebaya modern berevolusi. Kita kini mengenal kebaya Anne Avantie, Marga Alam, Zaenal Songket, ataupun Amy Atmanto, para desainer generasi baru yang serius menggarap kebaya dengan sentuhan kontemporer tanpa harus kehilangan nilai sejarahnya. Sebutlah Amy Atmanto yang setiap tahun selalu menghadirkan kreasi baru kebaya, baik secara pola, siluet, cutting, maupun material. Di tangan Amy, kebaya bukan hanya berbahan sutra, katun, ataupun beludru, melainkan merambah ke jalur sifon, shantung, lace, ataupun jenis tekstil lainnya, yang kemudian ditingkahi teknik bordir, renda, pilin, lipit, layer hingga quilt untuk mewarnai kemegahan kebaya. Tidak ketinggalan juga aplikasi ornamen penuh kilau macam payet, kristal, atau batu-batu mulia sehingga kebaya bukan lagi sebuah busana, melainkan sebuah karya seni.
kebaya, sementara bros serangkai tersemat di bagian depan membentuk suatu penutup. Jenis ini akhirnya merambah permainan bahan. Katun kasar dan tenun tradisional tentu saja menjadi cikal bakalnya. Namun, beludru, sutra, dan katun halus kemudian menggantikan bahan-bahan keras sesuai dengan masuknya koloni Eropa ke Indonesia dan membuka jalur perdagangan tekstil antarnegara Kurun abad ke-19 dan masa pergerakan pada awal abad ke-20 adalah masa gemilang bagi kebaya. Pada masa itu kebaya juga digunakan kaum pendatang Eropa dan Tionghoa dengan ragam penyesuaiannya. Misalnya, kebaya bangsawan dan keluarga keraton terbuat dari sutra, beludru, dan brokat dengan hiasan sulam emas. Sementara golongan awam mengenakan bahan katun dan tenun kasar. Kaum keturunan Eropa biasanya mengenakan kebaya berbahan katun halus dengan aksen lace di pinggirnya. Adapun kaum Tionghoa menggunakan kebaya dengan potongan yang lebih pendek dan sederhana dengan hiasan yang berwarna, lazim disebut kebaya encim. Seiring berjalannya waktu, kebaya berubah dan sempat tergerus zaman. Apalagi pada masa pendudukan Jepang, ketika kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah. Pendudukan Jepang di Indonesia memutus jalur perdagangan tekstil dan perlengkapan penunjangnya, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan. Sejak masa itu, jejak kebaya sedikit terhapus. Demikian yang dinukil ifashion+ dari Koran SI.
22 April 2011
24 25 26 27 28
Langkah Merawat Kebaya
Merawat kebaya tidaklah mudah. Banyaknya variasi aplikasi seperti payet dan bahan kain yang rapuh membuat Anda harus berhati-hati dalam menanganinya. Apalagi jika kebaya tersebuat terbuat dari bahan khusus, maka penanganannya pun harus khusus pula. Berikut sembilan langkah merawat kebaya dari metrogaya.com yang bisa Anda coba: Kebaya tidak perlu dicuci tiap kali selesai dipakai. Asal tidak kotor dan berbau, cukup diangin-anginkan saja. Setelah 3-5 kali dipakai, lakukan dry clean, khususnya pada kebaya berbahan rentan seperti lace, silk, chiffon dan tulle. Hindari mencuci kebaya dengan mesin cuci, karena putaran mesin akan merusak kain dan aplikasi payetnya. Selain beresiko merusak aplikasi payet, tindakan tersebut juga merusak serat kain yang halus. Untuk pencucian manual, gunakan deterjen yang tidak mengandung pemutih. Lebih baik menggunakan shampoo sebab shampoo dapat melembutkan kebaya. Selesai dicuci, jangan diperas untuk mengeringkan. Cukup di remas-remas sebentar. Hindari menjemur kebaya dari bahan lace atau tulle, terutama yang sarat dengan aplikasi payet dengan cara menggantung. Karena akan merubah konstruksi dan garis kebaya. Hindari menyetrika kebaya, karena akan merubah tekstur bahan menjadi lemas. Bila kusut, cukup digantungkan saja. Lipat dan simpan kebaya dalam sebuah tempat atau kotak khusus. Sekali-kali keluarkan koleksi kebaya dan angin-anginkan agar kebaya tetap terawat. Dan jangan lupa letakkan kapur barus di tempat Anda menyimpan kebaya. Akhirnya, selamat mencoba. Tunjukkan pesona keanggunan Anda sebagai wanita Indonesia dalam balutan busana yang terlahir dari rahim budaya bangsa kita ini. M. Kodim/berbagai sumber.
April 2011 23
I-Face:ĞĂƐLJEĂƚĂůŝĂ:ƵůŝƵƐ I-Face:ŝǀĂŶŶĂ>ĞƟƐŚĂ Interview: Veronika Hladikova Fashion Guide Parent Guide
Redaksi PENERBIT PT. IFARIA GEMILANG Pemimpin Umum Tanu Sutomo . Redaktur Senior Jarot Wijarnako, HT Saputra, Hartono Hutomo . Pemimpin Redaksi Ahmad Nurcholish . Redaktur Pelaksana M. Kodim . Sidang RedaksiŚŵĂĚEƵƌĐŚŽůŝƐŚ͕WƌŽďŽzĂƉ͕,d^ĂƉƵƚƌĂ͕,ĂƌƚŽŶŽ,ƵƚŽŵŽ͕^ĂƌŽŶƚŽZ͘t͕dŝŶĞŐƵƐƟŶĞ͕ŐƵŶŐEƵŐƌŽŚŽ͕^ĂůĞŚtŝƌĂƐǁĂƟŬĂ͕ĂŶĂͲ ŶŝĂŚƌƵůͲ,ĂƐƐĂŶ. Fashion^ŝƌŵĂƐŝŵĂŚ͕ŽƟŶ͕:ĂLJ͕zƵĚŝWĂƌŬĞƌ͕^ŝƐƐLJŬĂǁĂƟ. Beauty Ida . Desain dan Tata LetakDĞŝůLJĂŶĂ>. Fotografer DƵŌŝ^͕ZĂŚĂĚŝĂŶƚŽ . Reporter ŝƩĂ . Kontributor Pujianto S . Sekretaris Redaksi tŝŶĚĂŝĂŶŝ. Pemimpin Usaha Tanu Suliana . Iklan-Promosi ZŝĚŚŽ͕ŝĂŶZŽƐůŝƚĂ͕ĞƌĚLJ. Keuangan Indah . Sirkulasi Irma Tonjong . Umum Ajat . Alamat Redaksi :ů͘sŝĐƚŽƌ^ŶŽ͘ϴϴ^ĞƌƉŽŶŐdĂŶŐĞƌĂŶŐ͕ĂŶƚĞŶϭϱϯϭϲdůƉ͗͘ϬϮϭͲϳϱϲϮϯϮϰ&Ădž͗͘ϬϮϭͲϳϱϲϮϭϳϮ^D^ ϬϴϭϯϭϭϬϲϴϴϵϴ .
[email protected] .
[email protected] . Bank Account ĂŶ͘Wd/&Z/'ĞŵŝůĂŶŐWĂŵƵůĂŶŐdĂŶŐĞƌĂŶŐEŽ͘ϰϳϯͲϯϬϭϬϴϴͲϵĂŶŬ /DEŝĂŐĂĂďŝƉƵƚĂƚEŽ͘ϱϯϯͲϯϬͲϬϬϰϰϬͲϭDĂŶĚŝƌŝWĂŵƵůĂŶŐdĂŶŐĞƌĂŶŐEŽ͘ϭϮϴͲϬϬϬϭϬϲϵϴϲ
2 April 2011
QA Business Solution
Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Tanu Sutomo Direktur IFA
Yth. Pak Tomo, saya bergabung di IFA sejak Desember 2010. Yang ingin saya tanyakan, mana yang lebih menguntungkan, merekrut atau menjual produk? Terimakasih. Mohon jawabannya agar saya tambah semangat. Halimah Tussahdiyah, 22 tahun, Sumbawa Besar, NTT (+6819 1700 9xxx).
Mbak Halimah Tussahdiyah yang dahsyaaat, selamat yah Mbak, di usia yang relatif sangat muda Anda telah membuat keputusan yang tepat bergabung bersama IFA, perusahaan M L M Fashion Indonesia tertua, terbesar, terlengkap, dengan penyajian koleksi yang paling agresif dan up-to-date (berganti setiap bulan), sistem yang paling transparan dan paling menguntungkan (ada 24 keuntungan). Sebagai anggota IFA, Anda mempunyai 3 kewajiban pokok yaitu: (1) Menjual, (2) Merekrut, dan (3) Membina Jaringan. Menjual ditempatkan di urutan pertama bukan tanpa alasan. IFA adalah MLM yang mengedepankan manfaat dan kepatutan, maka produk-produknya harus mempunyai manfaat yang tinggi, dibutuhkan, dan menguntungkan bagi konsumen sebagai pemakai maupun Anda sebagai penjualnya. Bermanfaat kepada konsumen karena IFA menyediakan barang berkualitas, model terbaru, harga terjangkau, distribusi lebih cepat, bermanfaat kepada anggota karena keuntungan dari penjualan dibagikan
Anda dapat menyampaikan pertanyaan seputar bisnis entrepreneurship ke pengasuh rubrik melalui pos, email
[email protected], atau sms 081311068898
merata kepada Anda sebagai penjual dan kepada para upline-upline Anda tanpa batas kedalaman. Dengan demikian menjual penting karena menguntungkan sedikitnya 6 pihak: (1) Konsumen, (2) Anda sendiri sebagai Penjual, (3) Upline, (4) Supplier, (5) Negara, dan (6) Managemen IFA. Oleh karena itu banyakbanyaklah menjual karena pahalanya besar. Merekrut diletakan di nomor 2, karena dengan merekrut sesungguhnya Anda mengembangkan jaringan. Di dalam bisnis MLM, mengembangkan jaringan itu wajib hukumnya, sebab Anda sebagai upline akan mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi penjualan yang dilakukan oleh para downline Anda tanpa dibatasi kedalamannya. Coba banyangkan bila para downline dalam jaringan Anda, (anak, cucu, cicit, dst.) aktif dan jumlahnya ratusan atau ribuan maka bonus-bonus yang disediakan IFA seperti KCSM, KPI, KPW1,2,3,4, KCM1,2,3,4,5, KPR1,2,3, KBT, dll. akan menjadi milik Anda. Maka banyak-banyaklah merekrut, makin banyak yang direkrut makin cepat Anda berhasil. Kemudian jangan lupa lakukan kewajiban yang ketiga, yaitu membina jaringan agar mereka aktif menjual dan merekrut seperti yang Mbak lakukan. Aktiflah menjual, merekrut dan membina jaringan; lakukanlah dengan penuh semangat, gigih, ulet, pantang menyerah; terus belajarlah agar makin mahir dan terlatih sehingga lebih efektif; mulailah lebih awal; bertahanlah lebih lama; temui lebih banyak orang dan jangkaulah daerah yang lebih luas. Sebab keberhasilan milik semua orang yang sungguh dalam berupaya. Saya doakan Anda sukses dan semua impian tercapai.
Aktiflah menjual, merekrut dan membina jaringan
Bersama IFA Mimpi Jadi Nyata. Salam Dahsyat! Tanu Sutomo
April 2011 3
I-mail
Siap Berbagi Ilmu Saya baca rubrik QA Business di Ifashion+ Vol. 16/Februari 2011, yang membahas tentang bagaimana memasarkan dan merekrut. Yang bersangkutan mengatakan bahwa dirinya bukan orang yang pandai bicara (bukan tipe sanguine), cenderung pendiam, tidak suka bicara (ada kemungkinan yang bersangkutan tipe melankolis, yang lebih suka detil atau koleris yang nggak pandai basa-basi, langsung to the point). Saran saya, beli buku tentang “personality, 4 karakter”. Karena tidak semua calon pembeli suka pada orang yang banyak bicara waktu jualan (yang beli koleris, gak suka basa-basi, yang jual sanguinis yang suka ngoceh. Gak nyambung). Bisa juga calon pembeli melankolis yang butuh data dan fakta bahwa dia membeli IFA Cookware tidak rugi, tapi dia butuh bukti. Eh, yang jual cuma bawa katalog, ribut nawarin banyak barang tanpa bawa contoh untuk bukti, percayalah (akan) batal beli! Saya suka mempelajari perilaku orang-orang karena dulu saya HRD merangkap trainer sebuah perusahaan farmasi, yang sering training marketing, bagaimana menghadapi dokter yang macam-macam karakter. Mungkin hal tersebut juga perlu dibagikan kepada member-member IFA yang lain. Bila IFA butuh bantuan saya untuk berbagi ilmu tentang empat karakter tersebut, saya bersedia bantu. (Pembaca Ifashion+, +62878 4184 1xxx) Terima kasih atas perhatian dan kesediaannya untuk berbagi. Semoga perkenalan ini bisa memberikan manfaat bersama ke depannya. Salam Dahsyat. Red.
Bagaimana Kalau Profile di Majalah IFA Tambah Produk Baru? Saya adalah member IFA dari Kalbar. Kalau boleh usul, bagaimana kalau IFA tambah lagi produk baru, yaitu sepatu bola dan helm motor? Zainal – Sekadau, Kalimantan Barat (+6281256277xxx). Pak Zainal, terima kasih atas sumbangsih ide dan kepeduliannya terhadap IFA. Usulan Anda kami teruskan ke bagian produksi, khususnya garmen. Semoga usulan Anda dapat direalisasikan. Salam Dahsyat, sukses selalu. Red.
Selamat pagi Ifashion, terimakasih atas di muatnya profil kami di Majalah, efeknya sangat bagus, terbukti dari rekrut dan kenaikan omset bulan ini. Sekalai lagi terima kasih. Salamuddin - Padang Sidimpuan. Sama-sama, Pak. Terus semangat, naikan omzet, dan raih kesuksesan lebihbersama IFA. Red.
Apa Syaratnya? Maaf, saya mau tanya tentang IFA, apakah saya bisa bergabung dan apa syaratnya? Ibu Nunung R. – Tagog (+6281323869xxx). Untuk bergabung dengan IFA, Anda cukup dengan melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya, serta membayar Rp. 50.000 untuk pengganti biaya Starterkit yang berisi Buku Penuntun, Katalog terbaru, kartu member, dsb. Anda dapat mendaftar dan mengisi formulir pendaftaran melalui member, leader dan depot IFA yang terdekat dengan Anda. Selamat Bergabung, sukses selalu. Red. INFO: Bagi seluruh depot/member IFA, bila mengadakan kegiatan & ingin dimuat di majalah Ifashion+, bisa langsung kirim tulisan berita kegiatan beserta foto-fotonya ke
[email protected] atau kontak ke nomor 081230501777 4 April 2011
success story
Ineke Agustina – Kotamobagu, Sulut (ISA):
Sukses di IFA, Sukses di Keluarga Muhammad Kodim
ŐƵƐƟŶĂďĞƌŚĂƐŝůŵĞƌĞŶŐŬƵŚĚƵĂŬĞƐƵŬƐĞƐĂŶƐĞŬĂůŝŐƵƐ͗ƐƵŬƐĞƐďĞƌďŝƐŶŝƐĚŝ/&ĚĂŶƐƵŬƐĞƐŵĞŶĂƚĂ ŬĞůƵĂƌŐĂ͘^ĞďĂŐĂŝƉĞďŝƐŶŝƐ͕ŝĂŵĂŵƉƵŵĞŵďƵĂƚ/&ďĞƌũĂLJĂĚŝƚĂŶĂŚ<ŽƚĂŵŽďĂŐƵ͘ĂŶƐĞďĂŐĂŝŝďƵ ƌƵŵĂŚƚĂŶŐŐĂ͕ĚŝƌŝŶLJĂƚĂŵƉŝůƐĞďĂŐĂŝƐŽƐŽŬŝƐƚƌŝƚĞƌďĂŝŬďĂŐŝƐƵĂŵŝŶLJĂƐĞƌƚĂŝďƵďĂŐŝŬĞƟŐĂĂŶĂŬŶLJĂ͘ ”Bagi saya, hidup adalah suatu anugerah yang tak boleh disia-siakan. Hidup baru berarti bila kita mampu memberi nilai kepada hidup itu dengan cara melakukan segala sesuatu secara maksimal. Maka hiduplah dengan maksimal, jangan pernah menyerah, dan teruslah berjuang, niscaya kesuksesan akan berpihak pada kita.” Begitulah falsafah bisnis perempuan yang akrab disapa Agustina ini. Bait kalimat tersebut sekaligus menjadi katakata motivasi yang senantiasa ia gunakan untuk mengobarkan semangat para member-membernya dalam menjalankan bisnis IFA. Prinsip itulah yang membuat perempuan kelahiran Manado, 30 April 1974 ini tak lagi mengenal kata menyerah atau putus asa. Berbagai persoalan yang acap kali menghampiri selalu ia hadapi, tak pernah dihindari apalagi ditinggal lari. ”Kesulitan pasti ada, tapi saya tidak pernah menyerah. Karena
prinsip saya setiap masalah pasti ada jalan keluar.” Meski semangat berbisnisnya tengah membuncah, namun jangan dikira Agustina lupa akan tanggungjawabnya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Bahkan boleh dikata Agustina adalah sosok ibu rumahtangga sejati, yang selalu meletakkan urusan keluarga di atas lainnya. Maka jangan heran jika hari-hari Agustina lebih banyak digunakan mengurus ketiga anaknya yang masih kecil-kecil daripada berada di depot. ”Tapi itu semua tidak menjadi halangan bagi saya untuk sukes di IFA. Caranya? Operasional depot saya serahkan kepada ketiga karyawan saya. Sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang penting saya kerjakan pada malam hari, saat anak-anak sudah tidur.” Demikianlah strategi yang dipakai Agustina untuk tetap menjaga keseimbangan antara tangungjawab keluarga dan bisnis IFA-nya. April 2011 5
success story
Menengok Masa Lalu Kehidupan Agustina Agustina tumbuh di dalam keluarga yang amat sederhana. Bahkan sejak kecil ia tak lagi bisa merasakan hangatnya kasih sayang seorang ayah seperti halnya yang dirasakan oleh teman-teman sepantaran lainnya. Tapi beruntung dia masih mempunyai seorang ibu yang dengan sabar dan lembut terus membimbingnya hingga tumbuh dewasa. “Kami lima bersaudara dibesarkan dan disekolahkan oleh mama seorang diri dengan menjual kue-kue, karena sejak saya kelas 6 SD papa saya sudah meninggal. Jadi sejak kecil saya sudah terbiasa untuk mandiri dan bekerja keras,” ceritanya mengenang. Di tengah kehidupan yang serba pas-pasan itu, Agustina memiliki satu keyakinan bahwa kelak nanti dirinya akan bisa sukses dan berhasil. Keyakinan itulah yang melecut semangatnya untuk terus bekerja tanpa kenal lelah. Apapun yang bisa dikerjakan maka akan ia kerjakan, tak ada cerita malu atau gengsi. “Sejak kuliah saya terbiasa menjual barang-barang, mulai dari jepitan rambut buatan sendiri sampai bisnis MLM. Setelah menikah, saya dan suami memulai usaha kecil-kecilan tapi serabutan. Saya jualan baju, jualan kue, sementara suami berkecimpung di bidangnya yaitu audio mobil. Tetapi hasil yang kami dapat masih sangat minim,” tutur istri Roy Rori ini mengisahkan. Meski keadaan masih tak memungkinkan, tapi semangat ingin membalas budi sang ibu terus membuncah di dalam dirinya. “Saya ingin memberi uang bulanan kepada beliau, tetapi kebutuhan kami sendiri pas-pasan,” ungkapnya menyesal. Kaget dengan Bonus IFA Awal mula Agustina mengenal IFA dari seorang rekan bisnis yang akhirnya menjadi uplinenya, Stenny, pada 6 April 2011
April 2004 di Manado. Waktu itu, Stenny memperlihatkan katalog IFA kepadanya. Begitu melihatnya, Agustina langsung tertarik tapi dirinya tak langsung memutuskan untuk bergabung. Katalog itu kemudian ia bawa pulang ke Kotamobagu, lalu diperlihatkannya ke member-membernya. Waktu itu Agustina sebetulnya sudah bergabung dengan MLM lain yang juga bergerak di ranah fashion. Bahkan membernya kala itu sudah mencapai 350an orang. “Saya ingat waktu itu member-member saya sangat antusias dengan model-model sepatu IFA sehingga mereka mendorong saya untuk segera masuk jadi agen IFA,” cerita pemilik nama lengkap Ineke Agustina Mandagi ini. Setelah ditimang-timang, sebulan kemudian ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan IFA, tepatnya Mei 2004. Mulanya Agustina masih berjalan dalam keraguan. Tapi ketika menerima bonus pertamanya dari IFA, ia terkaget-kaget. “Saya kaget karena lumayan besar, padahal waktu itu member saya baru 10 orang. Kemudian saya bandingkan dengan MLM satunya yang membernya sudah ratusan orang, kok hasilnya hampir sama,” ungkapnya. Dari situ, tanpa ragu lagi Agustina akhirnya melepas MLM tersebut dan berniat fokus di IFA. Seiring dengan perkembangan omzetnya yang terus meningkat, muncul keinginan untuk membuka depot sendiri. Inilah tantangan paling berat baginya. “Sejak tahun 2005 sampai dengan Maret 2007 saya berjuang keras untuk menjadi depot,” tandas ibu Rebecca Ariella Rori (10th), Regina Gayla Rori (7th), dan Yohanes Yedija Rori (20bln) ini. Berjaya Bersama IFA Boleh saja peringkat bisnisnya masih di level IFA Silver Agent (ISA), tapi jangan sekali-kali meremehkan capaian omzetnya. Sejak berhasil membuka depot empat tahun silam, pergerakan omzetnya terus menanjak. Kini omzetnya sudah bertengger di kisaran angka 250-285jt rupiah per bulan. Jaringannya pun beranak-pinak hingga ribuan orang yang yang tersebar di Kotamobagu dan sekitarnya, Bolmong Utara, Bolmong Timur, Bolmong Selatan, hingga Halmahera Timur. Selain itu, beberapa komisi dan bonus yang disediakan IFA sudah berhasil ia raih dan nikmati: Komisi Cicilan Sepeda Motor (KCSM) tahun 2009, Komisi Perjalanan Ibadah (KPI) di tahun yang sama, juga bonus puluhan juta rupiah tiap bulannya. Tak hanya manfaat materiil yang ia tuai. Selama berbisnis dengan IFA, ia merasakan kepuasan tersendiri karena merasa hidupnya lebih maksimal dan bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya, member dan orang-orang di sekitarnya. Meski tak rutin, tapi Agustina selalu menyempatkan mengunjungi panti asuhan dan sekolah luar biasa (SLB) yang berada di daerahnya. Bahkan rumahnya sendiri dibuat untuk menampung para remaja yang tak mampu, kemudian diajari keterampilan tertentu, dan ada juga yang ia sekolahkan.
leader achievement Lusyen – Toraja (ISA)
Mengejar IFA di Toraja Muhammad Kodim
Kisah perjuangan Lusyen untuk bisa bergabung dengan IFA terasa tak biasa. Berbagai cara yang ia tempuh selalu berujung pada jalan buntu. Baru setelah dua tahun lamanya, usahanya itu menemukan jawaban. Ia berhasil menjadi member IFA di penghujung 2009. Sebuah ƉĞŶĂŶƟĂŶƉĂŶũĂŶŐLJĂŶŐĂŬŚŝƌŶLJĂďĞƌďƵĂŚŬĞƐƵŬƐĞƐĂŶ͘ Omzetnya kini sudah mencapai 200 juta rupiah.
C
erita ini dimulai 3 tahunan silam, tepatnya 2007. Lusyen mengenal IFA pertama kali dari seorang temannya yang berada di belakang rumahnya. Ketika bertamu ke rumah temannya itu, Lusyen melihat katalog IFA tergeletak di sana. Lalu, dibukalah katalog itu lembar demi lembar. Seketika itu juga dirinya tertarik, terutama terhadap produk baju dan tas IFA. Lusyen yang penasaran itu kemudian mengejar dengan berbagai pertanyaan. Si temannya menjelaskan bahwa produk-produk IFA ini ada diskonnya dari 20 hingga 30 persen. Ketertarikan Lusyen kian tak tertahan. Tanpa basa-basi lagi, Lusyen langsung menyatakan minatnya untuk bergabung dengan IFA. Tapi si temannya bilang, ”tunggu ya.” Satu minggu kemudian, pemilik nama Lusyen Lempang ini kembali datang ke rumah temannya itu dan menanyakan apakah dirinya sudah bisa mulai bergabung dengan IFA. Namun temannya bilang bahwa dirinya harus menanyakan dulu ke temannya yang memberikan katalog tersebut. Untuk kedua kalinya kesabaran Lusyen diuji. Setahun berlalu sudah. Tapi Lusyen belum juga bisa mendaftar jadi member IFA. “Saya mikir terus bagaimana ya caranya saya bergabung,” tuturnya menceritakan gejolak pikirannya kala itu. Tak disengaja, dirinya melihat teman satu kantornya memakai sepatu IFA. Ia pun langsung menanyakan, ”Dari mana kamu dapat sepatu ini? Siapa temanmu yang kasih?” Teman satu kantornya itu bilang bahwa dirinya sudah tidak tahu lagi dimana keberadaan temannya yang membawakan sepatu tersebut. Mendengar jawaban demikian, perempuan kelahiran Bua 26 Agustus 1964 ini hanya bisa mengernyitkan dahi. Kemudian, Lusyen mendatangi kembali temannya yang berada di belakang rumahnya itu. Tapi lagi-lagi ia memberikan jawaban yang sama: tunggu dulu ya. Keesokan harinya, Lusyen mencoba menanyakan lagi, tapi hasilnya tetap nihil. Tak terasa, dua tahun berlalu tanpa ada kepastian. ”Terus saya berpikir, biasanya di buku bisnis ada nomornya.” Lalu ia segera menemui temannya itu dan menanyakan apakah ada nomor yang bisa dihubungi. Setelah dilacak, ternyata ada. Lusyen langsung memencet handphone-nya. Ternyata pemilik nomor tersebut tak lain adalah Diana (Depot Raymond) dari Palopo. Dari sinilah, kisah pengejaran Lusyen tersudahi. “Setelah saya kirim uang pendaftaran 50rb, besoknya katalog IFA tiba di Toraja.” Esok harinya, Lusyen membawa katalog tersebut ke kantornya dan berpromosi di sana. Tak tanggung-tanggung, sepuluh temannya langsung memesan produk IFA: ada yang 1 juta, 900 ribu, dan paling rendah 600 ribu. Jika ditotal sejumlah 5 juta lebih. Sebuah awalan yang
meyakinkan.
Laju Kesuksesan IFA Toraja
Setelah susah payah mengejar selama 2 tahun, istri Markus Paelongan ini berjanji tak akan pernah melepas IFA. Dirinya juga berkomitmen untuk fokus di IFA dan tak akan mendua. ”Saya tidak akan lepaskan IFA. Karena seolah-olah saya sudah dapatkan orang yang saya cari selama ini, selama 2 tahun. Yang jelas saya tidak akan masuk lagi di MLM lain. Karena selama ini sudah puluhan MLM saya masuki tapi tidak ada hasilnya yang maksimal.” Setelah resmi bergabung dengan IFA di bulan Desember 2009, lima bulan kemudian dia mengiuti IBTN sekaligus training depot. “Nah waktu itu saya dikasih target 50jt.” Bagi Lusyen, target segitu tak sulit. Dan benar adanya, di bulan Mei 2010 itu juga, dirinya berhasil membuka depot. Usai membuka depot, pergerakan bisnisnya begitu cepat bak anak panah melesat. Bayangkan saja, hanya dalam waktu 7 bulan, tepatnya Desember 2010 lalu, omzet depotnya sudah mencapai 200 juta rupiah. Berbagai bonus/komisi pun sudah ia nikmati: KCSM pada September 2010, KPI pada Oktober 2010, dan berbagai bonus dalam bentuk barang serta keuntungan lain seperti fee depot sejumlah puluhan juta rupiah tiap bulannya. Kini, ia sedang mengincar Komisi Cicilan Mobil (KCM). Sementara member yang ada di seluruh jaringannya berjumlah sekitar 1.500an orang. Hampir semuanya berada di Toraja. “Jadi kami memang fokus di daerah kami. Untuk apa kita ambil jauh-jauh dulu kalau lahan kita masih kosong. Itu pun di Toraja masih banyak yang belum tergarap, utamanya di pelosok-pelosok,” tandas ibu Debby Andriani ini. April 2011 7
leader achievement lan IFA. Singkat cerita, dari situlah Ninin kemudian mendaftar kembali menjadi anggota IFA. ”Ternyata IFA sudah banyak perubahan, baik dari tampilan maupun produk-produknya. Dan saya merasa optimis untuk memasarkan IFA,” kesan istri Ujang Yudiana ini. Benar adanya keoptimisan itu. Setelah serius menjalankan IFA, ia baru bisa merasakan enaknya berbisnis di jalur MLM fashion tertua di negeri ini. Tak hanya limpahan materi yang ia dapatkan, tapi juga perteman. Dan yang lebih mengasikkan lagi adalah bisnis IFA ini ternyata tak mengganggu urusan keluarganya. ”Saya bisa menjalankan IFA tanpa harus meninggalkan keluarga. Disamping itu banyak teman dan silaturrahmi terus terjalin,” kata Ninin mengungkapkan suka cita selama menjalani IFA.
ZĚ͘EŝŶŝ<ƵƐŵĂLJĂŶŝʹ^ĞƌĂŶŐ;/^Ϳ
Alasan Utama Fokus di IFA 1. IFA mudah dijalankan. 2. Berbisnis di IFA tanpa ada penekanan alias nyaman. 3. Bonus transparan. 4. Keluarga juga tidak terbengkalai.
Keluar Dari Jerat Pengangguran Muhammad Kodim
Ninin kala itu pusing tujuh keliling gara-gara menjadi pengangguran berat akibat terkena kebijakan ĞĮƐŝĞŶƐŝĚŝƉĞƌƵƐĂŚĂĂŶƚĞŵƉĂƚŝĂďĞŬĞƌũĂ͘^ĂĂƚŝƚƵlah dirinya memutuskan untuk bergabung dengan /&͘<ŝŶŝŵĂŶƚĂŶƉĞŶŐĂŶŐŐƵƌĂŶŝƚƵďĞƌŽŵnjĞƚŬĂŶƌĂƚƵƐĂŶũƵƚĂƌƵƉŝĂŚƟĂƉďƵůĂŶ͘
S
ebetulnya, perempuan yang akrab dipanggil Ninin ini sudah bergabung dengan IFA sembilan tahun silam, tepatnya 2002. Saat itu produk IFA masih sedikit, belum sevariatif saat ini. Bagi Ninin, IFA kala itu hanya dibuat sebagai pekerjaan sambilan semata. Karenanya ia tak pernah menjualnya ke kalangan umum, hanya dijajakan ke teman-teman kartornya saja. Karena masih setengah hati, bisnis IFA-nya pun tak berumur panjang. Ninin akhirnya memutuskan tak lagi aktif menjual produk-produk IFA, alias berhenti. Alasannya, karena tempat belanjanya agak jauh sehingga habis di ongkos transportasi saja. ”Jadi IFA-nya enggak lanjut,” tutur perempuan kelahiran Pandeglang, 27 Mei 1976 ini. Waktu terus berjalan. Hingga awal Februari 2004, Ninin terkena dampak efisiensi di perusahaan tempat ia bekerja. Ninin diPHK. Ia pun akhirnya menjadi pengangguran berat. ”Jadi saya merasa jenuh, hari-hari saya tanpa ada kegiatan,” ungkap Ninin yang risau dengan kondisinya kala itu. Lalu, ia teringat IFA dan mencoba untuk mencari informasi kembali. Suatu hari, dia membeli tabloid Nova, dan di situ ada ik-
8 April 2011
Resep Sukses Ala Ninin 1. Berfikir positif. 2. Tetap jaga etika. 3. Pahami sistem IFA. 4. Lakukan home sharing. Bonus yang Sudah Diperoleh 1. Komisi Cicilan Sepeda Motor (KCSM), Juli 2008. 2.Dan tahun ini akan mendapatkan KCSM kedua. 3. Rabat bulanan. 4. Fee depot.
”Saya sangat senang dan merasa ini adalah suatu keajaiban karena bonus di IFA benar-benar nyata dan semua orang bisa meraihnya, tentu dengan usaha dan doa,” kesannya senang bercampur haru. Fakta Kesuksesan Ninin 1. Karir bisnisnya kini berada di level ISA (IFA Silver Agent). 2. Omzet rata-rata per bulan berkisar antara 80-116 juta rupiah. 3. Member yang ada di jaringannya kini berjumlah + 1000 orang yang tersebar di Serang, Pandeglang, Labuan, Menes, Malingping, Merak, Cilegon, Balaraja. 4. Berhasil membuka depot pada Agustus 2008 yang kemudian diberi nama DEPOT M. TAUFIK, beralamat di Alam Perumnas Ciracas Jl. Ratu Rangga B.249 RT.02/XI Serang, Banten. 5. Memiliki 3 Sub Depot, yaitu: Sub Depot Resma di Menes, Sub Depot Bedah Malingping dan Sub Depot Helda Panimbang. Kata Pamungkas “Untuk para member-memberku, segera jalankan IFA, buang rasa malas agar kita bisa meraih semua impian, terus bekerja dan semangat. Untuk IFA Pusat, terima kasih banyak atas semua support yang diberikan, khususnya untuk Bpk. Saronto, Bpk.Hartono dan Bpk. H.T.Saputra. Semoga IFA terus bersinar.”
IFActivity
IFA Programs on Television
) n i t a L a k i r e m A (Liga
Februari 2011 ini, IFA kembali mensupport program andalan INDOASIAR, yaitu program BOLA COPA SANTANDER LIBERTADORES AMERIKA LATIN. Dalam hal ini IFA mensupport jas untuk presenter, komentator dan bintang tamu. Nama artikel jas yang dimaksud adalah Arnon Brokk, dengan warna hitam dan abu-abu. Acara tersebut tayang setiap Kamis pukul 07.00 s/d 09.00 WIB. Kerjasama ini direncanakan berlangsung selama 6 bulan ke depan. Adapun keuntungan yang didapat IFA dalam kerjasama ini adalah berupa template (Busana by IFA yang disertai logo baru) di awal acara dan penayangan logo perusahaan di akhir acara, credit title.
IFA & Sinetron Unggulan MD Entertaintment IFA dan MD Entertainment memperpanjang kontrak kerjasama untuk beberapa sinetron unggulannya, diantaranya: Cinta Fitri season 7 (yang pindah tayang ke Indosiar), Nada Cinta, Antara Cinta Dusta, Mutiara & Berliana, Dimana Anakku, Janji Dua Hati. Sinetron-sinetron MD tersebut kini tayang setiap hari dari jam 17.00 s/d 22.00 wib hanya di Indosiar. Support dari IFA berupa baju dan aksesoris. Benafit yang didapat IFA berupa penayangan logo baru IFA di credit title acara.
April 2011 9
IFActivity
IFA Dalam Program Berita ANTV Ini adalah kali pertama kerjasama yang dilakukan antara IFA dan ANTV untuk beberapa program berita stasiun televisi tersebut, antara lain: TOPIK PAGI ( 04.30), TOPIK SIANG (11.30), TOPIK PETANG (17.25), TOPIK PETANG UPDATE SABTU-MINGGU (17.20) DAN TOPIK MALAM (00.00 WIB). dalam kerjasama ini IFA mensupport blazer dan jas pria untuk 17 presenter ANTV, serta sepatu untuk dikenakan presenter masing-masing program tersebut. Kontrak kerjasama ini berlangsung selama 3 bulan ke depan. Benefit yang didapat IFA berupa penayangan template (Busana by IFA Dahsyat) dan penayangan logo perusahaan di credit title pada akhir acara.
IFA & Program Berita MNCtv Kerjasama antara IFA dan MNCtv kembali diperpanjang untuk program berita, yaitu: Lintas Pagi, Sidik, Lintas Siang, Lintas Petang, Lintas Malam, Lintas Peristiwa, Diantara Kita, Premier Highlights, Premier Priview, Mancing 2011, Lintas Petang Weekend Sabtu Minggu. Dalam kesebelas program berita ini IFA mensupport busana untuk para pembawa acaranya. Keuntungan yang di dapat IFA berupa penayangan template (Busana by IFA Dahsyat) dan penayangan logo perusahaan di credit title pada akhir acara. 10 April 2011
testimony
Berkat Acne Series IFA Puspita, Wajah Saya Kembali Normal Saya pernah mengalami masalah kulit wajah pada tahun 2009 akibat memakai salah satu produk kosmetik berupa lipstick cair. Selama 3 hari menggunakan produk tersebut bibir saya terasa gatal dan bengkak, serta sensitif terhadap sinar matahari sehingga timbul jerawat. Akhirnya saya ke dokter kulit untuk memeriksakannya. Kulit wajah saya bisa normal selama memakai produk cream dari dokter, yang dipakai malam dan pagi hari. Tapi setelah cream yang dikasih dokter itu habis, kulit wajah saya kembali gatal dan kemerah-merahan. Akhirnya saya memakai Acne Sun IFA Puspita. Wajah terasa dingin dan tidak panas ketika terkena sinar matahari. Lalu saya memakai Acne Face Toner IFA Pustpita, terasa begitu ringan dan lembut. Beberapa hari memakai Face Toner dan Sun Protection IFA Puspita, kulit wajah saya tidak apa-apa, tidak sensitif terhadap sinar matahari. Akhirnya saya mencoba menggunakan satu paket Acne Series IFA Puspita mulai dari sabun wajah, toner, acne sun, spot treatment gel. Tak lama kemudian, hanya satu bulan saja, kulit wajah saya kembali normal dan jerawat pun hilang. Akhirya saya menemukan solusi kosmetik yang begitu ringan. Sejak itu, saya mulai berhenti dari ketergantungan memeriksakan wajah ke dokter, yang tadinya dokter menyarankan agar saya tidak menggunakan produk kosmetik apapun karena kulit wajah saya yang terlalu sensitif. Terima kasih IFA Puspita karena telah mengembalikan kulit wajahku menjadi normal kembali. Atien – Praya, NTB.
April 2011 11
testimony Oleh-oleh dari IBTN XI
Nyala Semangat Mereka Usai IBTN Shoim Asyhar
ZƵƉĂͲƌƵƉĂŵĂŶĨĂĂƚLJĂŶŐďŝƐĂŵĞƌĞŬĂƉĞƟŬĚĂƌŝ/dEy/ LJĂŶŐĚŝŚĞůĂƚƉĂĚĂϭϲͲϭϵĞƐĞŵďĞƌϮϬϭϬůĂůƵĚŝsŝůůĂdKͲ DKͲD/D/ŝƉĂŶĂƐ͕ŝĂŶũƵƌ͕:ĂǁĂĂƌĂƚ͘DƵůĂŝĚĂƌŝŝůŵƵ͕ ƉĞŶŐĂůĂŵĂŶ͕ ƚĞŵĂŶ͕ ŚŝŶŐŐĂ ĚĂƉĂƚŬĂŶ ŬĞďĞƌĂŶŝĂŶ͘ dĂƉŝ ĂĚĂƐĂƚƵŚĂůLJĂŶŐƐĂŵĂ͗ƵƐĂŝŵĞŶŐŝŬƵƟƚƌĂŝŶŝŶŐ͕ƐĞŵĂŶͲ ŐĂƚ ŵĞƌĞŬĂ ŬŝĂŶ ŵĞŶLJĂůĂ ƵŶƚƵŬ ŵĞŶŐŐĂƉĂŝ ƐƵŬƐĞƐ ďĞƌͲ ƐĂŵĂ/&͘ Mulyanti Marpaung – Rantau Prapat (Depot Mimi Kristy) Senang Punya Banyak Teman Dari sini saya mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Walaupun datang dari jauh dan dengan biaya yang tak sedikit tentunya, tapi saya cukup senang karena dapat banyak kawan dari berbagai daerah dan bisa berbagi pengalaman sehingga wawasan saya bertambah. Bisa curhat dengan mereka pokoknya seru! Mudah-mudahan saya bisa sukses di IFA dan dapat KCM dengan segera. Buat teman-teman IBTN, jangan bosen untuk selalu support saya yaaa... Siti Nur Qolbi, S. Ag – Serang (Depot Taufik M) Saya Jadi Punya Keberanian Saya semakin termotivasi setelah mengetahui 10 karakter pemenang yang diajarkan pada saya di dalam training ini, serta cerita tentang orangorang yang telah sukses. Dan yang paling tidak terlupakan adalah tentang ‘rasa malu’ yang selama ini ada di dalam diri saya. Di pelatihan ini, saya baru tahu bahwa ‘rasa malu’ adalah salah satu penghambat bagi kemajuan saya. Hanya di IBTN ini saya punya keberanian untuk berdiri di atas panggung, sebelumnya tidak pernah berani sama sekali. Saya jadi punya keberanian luar biasa, dan saya ingin keberanian itu tidak hanya ada pada saat training saja tapi dimana pun dan kapan pun akan tetap ada untuk membawa saya menuju kesuksesan nantinnya. Zeal Sickas Agustiara – Cirebon (Depot Prila Mentari) Dapat Ilmu yang Dahsyat Semoga sepulang dari IBTN saya bisa lebih semangat lagi di IFA. Kebetulan ibu saya yang terlebih dahulu mengikuti IBTD selalu memberikan dukungan pada saya. Saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk belajar ilmu-ilmu yang dahsyat dari trainer IFA dan bertemu dengan member-member luar biasa dari seluruh Indonesia. 12 April 2011
Burhanudin, SH – Tarakan (Depot M. Ichal) Pengalaman yang Tak Terlupakan Kesan yang paling menarik buat aku selama mengikuti training ini adalah keharmonisan bersama keluarga baru, yang berat sekali rasanya untuk berpisah sama teman-teman. Ini pengalaman yang enggak mungkin bisa aku lupakan. Harapan aku di IFA, aku ingin buktikan bahwa aku bisa seperti mereka yang telah sukses lebih dulu. Aku semakin sadar bahwa modal utama aku dalam mencari jaringan adalah semangat. Yang masih ada di benak saya adalah ingin supaya jaringan aku bisa menelurkan depot-depot baru di daerahnya masing-masing Melfa Maryani Tobing – Kutai Timur (Depot Borneo) Pelajaran yang Luar Biasa Saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan ikut training ini. Dari sini saya mendapatkan ibu angkat dan adik angkat yang selalu mensupport saya. Saya juga mendapatkan pelajaran yang luar biasa dalam membentuk kepribadian saya. Semoga IFA semakin besar dan bonus yang saya dapatkan semakin besar tentunya sehingga saya bisa membantu adik-adik saya dan membahagiakan keluarga saya. Noviana Kurniawati – Lampung (Depot IFA Metro) Ingin Segera Dapatkan KCSM dan KPI Banyak ilmu yang saya pelajari: memahami arti kebersamaan, mengajarkan saya untuk tidak egois, mendapat keluarga baru yang sangat dahsyat dan yang pasti akan selalu kurindu, serta memotivasi aku untuk lebih semangat, lebih percaya diri untuk meraih impian aku. Harapan aku adalah ingin segera dapat motor dan KPI dari IFA. Amin. Lena Marlina – Timika (Depot Austika) Kian Semangat Memperluas Jaringan Setelah mengikuti IBTN ini, saya jadi tambah semangat untuk memperluas jaringan. Dan dari training ini saya mendapat ilmu yang sangat bermanfaat untuk masa depan, wawasan tambah luas, teman beratambah banyak apalagi mereka dari berbagai daerah. Saya ingin berhasil di IFA, terutama ingin mewujudkan impian saya untuk bisa pergi naik haji dari IFA.
Gallery IFActivity Kegiatan Outbond IFA Batam, 29 Oktober 2010 di Pantai Tanjung Pin ggir Batam
Meeting Wilayah IFA Batam di Hotel Ozon, 30 0ktober 2010
Temu Leader Depot Gracia Tombatu, 28 Januari 2011
Temu Leader Depot Restu Anisa 30 Januari 2011
Meeting Wilayah Sulawesi Selatan Bag.Barat November 2010
Temu Leader Depot Bitung, 29 Januari 2011
Temu Leader Depot Risna Totabuan 3 Februari 2011
Temu Leader Depot Agustina Mandagi, Kotamobagu, 1 Februari 2011
Temu Leader Depot Gorontalo 2 Februari 2011
7HPX/HDGHU'HSRW6LO¿D6LDPDQ 23 Januari 2011
April 2011 13
Homesharing
& Temu
Leader Meeting Leader Depot Iqmi Konawe 26 Desember 2010
Meeting Leader Depot Long Ikis Kaltim 19 Desember 2010
Meeting Leader Suliz Sanipah Kaltim, 23 Desember 2010
Meeting Leader Depot Muh. Andan 30 November 2010
Meeting Leader Depot Leni Andriani, Wonomulyo, Sulbar 19 Desember 2010
Meeting Leader Depot Manggar Kaltim, 21 Desember 10
Meeting Lader Depot Toraja, 25 November 2010
Meeting Leader Depot Yustifah 01 Desember 2010
Meeting Leader Depot Mandar 18 Desember 2010 di Polewali
Meeting Leader Depot Suliz Kaltim 20 Desember 10
Meeting Leader Depot Mira Z 24 November 2010
Meeting Leader Depot Busmawati Maros, 21 Desember 2010
Meeting Leader Depot Siti Salma di Kendari 24 Desember 2010
April 2011 15
Temu Leader Sub Depot Siaou 27 Januari 2011
Homesharing Bu Atik, Kelapa, Bangka, 26 Januari 2011
Temu Leader Depot Siaou (Depot Restu Anisa), 27 Januari 2011
Temu Leader Ifa Bua Atik, Tanjung Pandan, Bangka 26 januari 2011
Temu member Depot Fory Limboto 4 Februari 2011
Temu Leader Hj Diny Herlina, sungai Liat, Bangka 25 januari 2011
Homesharing
& Temu
Leader
Temu Leader Hj Sri Anton, Belitung 28 Januari 2011
Temu Member Depot Busmawati Maros-Sulsel, November 2010
Meeting Leader Depot Kilo Kaltim 24 Desember 2010
14 April 2011
Temu leader Sarolangun, Jambi 31 Januari 2011
Meeting Leader Depot Kartini Tanah Grogot Kaltim, 2 Desember 2010
Temu Leader Susi Ambita, Muaro Bungo 30 Januari 2011
Meeting Leader Depot Kilo 26 Desember 2010
Homesharing
& Temu
Leader Meeting Leader Depot Iqmi Konawe 26 Desember 2010
Meeting Leader Depot Long Ikis Kaltim 19 Desember 2010
Meeting Leader Suliz Sanipah Kaltim, 23 Desember 2010
Meeting Leader Depot Muh. Andan 30 November 2010
Meeting Leader Depot Leni Andriani, Wonomulyo, Sulbar 19 Desember 2010
Meeting Leader Depot Manggar Kaltim, 21 Desember 10
Meeting Lader Depot Toraja, 25 November 2010
Meeting Leader Depot Yustifah 01 Desember 2010
Meeting Leader Depot Mandar 18 Desember 2010 di Polewali
Meeting Leader Depot Suliz Kaltim 20 Desember 10
Meeting Leader Depot Mira Z 24 November 2010
Meeting Leader Depot Busmawati Maros, 21 Desember 2010
Meeting Leader Depot Siti Salma di Kendari 24 Desember 2010
April 2011 15
Homesharing
& Temu
Leader
Meeting Leader Depot IFA Jimbaran 28 Januari 2011
Meeting Leader Depot Dwi Aeny Chaironi Mataram, 21 Januari 2011
Meeting Leader Depot Dwi Aeny Chaironi Mataram, 21 Januari 2011
Meeting Leader Depot IFA Dalung, 29 Januari 2011
Meeting Leader Depot IFA Denpasar, 27 Januari 2011
Meeting Leader Depot Tabanan, 26 Januari 2011
Homesharing Evi S, 12 Desember 2010, DS Sleman
16 April 2011
Meeting Leader Depot Kembar 22 November 2010
Meeting Leader Depot Sri Praya, 22 Januari 2011
Meeting Leader Depot TienSelong, 23 Januari 2011
Homesharing Evi S, 26 Desember 2010, Indramayu
Homesharing Evi S, 20 Desember 2010, BlokTegal
Homesharing Siti Nurjanah, 20 Januari 2011
I-Commission
Berkat Virus Motivasi Syukur alhamdulilah, akhirnya mimpi saya terwujud juga, berhasil meraih KCSM. Tidak percuma usaha saya menjual dan merekrut ke mana-mana dengan menggunakan angkot. Kini operasional saya terbantu dengan memiliki sepeda motor pribadi. Terima kasih untuk kedua orangtuaku tercinta yang sangat mendukung kegiatan saya di IFA. Juga terima kasih untuk Bapak Andi H. dan Pak Djunaedhy yang senantiasa memberikan virus motivasi yang dahsyat sehingga saya bisa lebih tekun, lebih rajin, lebih sabar bertahan dan lebih menikmati pekerjaan saya sebagai leader IFA. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan dari upline saya Bu Titin, Lilis R dan Ibu Yuyun serta seluruh jaringan saya. Kami adalah tim dahsyat. Setelah mendapatkan KCSM ini, saya berobsesi meraih impian kedua yaitu KPI. Untuk semua member, mari kita bekerja lebih baik, lebih semangat, dan lebih yakin bahwa kita bisa menggapai apa yang kita inginkan bersama IFA. Bersama IFA saya bisa meraih impian! Nuri Nuraeni (ID 000.380.754.9), Leader Depot IFA Bandung Djunaedhy.
Kaget Bercampur Senang Terus terang saya kaget dan senang sekali setelah saya mendapat ucapan selamat dari IFA Pusat pada bulan September 2010 lalu bahwa saya sudah mendapatkan Komisi Cicilan Sepeda Motor (KCSM), sebab saya bergabung dengan IFA baru 9 bulan tapi sudah sudah dapat KCSM. Saya merasa waktu sekian sangatlah singkat, tak terasa, karena mungkin saking sibuknya saya mengembangkan jaringan, menjual dan mengadakan presentasi kepada grup saya yang saat ini sudah sekitar ± 2.000 orang. Bukan hanya KCSM, Januari 2011 kemarin saya juga lolos challenge IFA Cookware sehingga bisa menikmati jalan-jalan ke Singapura bersama anak saya. Rasanya senang sekali bisa pergi ke luar negeri bersama anak. Ini adalah anugerah yang tak terkira. Untuk IFA Pusat, saya minta untuk Promo Bulanan mohon jangan ditiadakan, karena dengan adanya promo omzet penjualan kami pada akhir bulan semakin naik. Terbukti pada bulan Januari 2011 sudah tidak ada promo orderan kami agak menurun, bukan naik.
Baru Setahun Sudah Dapatkan KPI Wow...senang sekali saya dapat Komisi Perjalanan Ibadah (KPI) di bulan Januari 2011 ini, tepatnya 3 bulan setelah dapat Komisi Cicilan Sepeda Motor (KCSM) dari IFA. Dengan kata lain, persis 1 tahun saya bergabung di IFA saya sudah dapat peringkat KPI. Semua ini tidak terbayangkan bahwa saya akan bisa mendapatkan komisi-komisi dari IFA dalam waktu yang singkat. Saya ucapkan syukur pada Tuhan karena semua ini adalah Berkat Kasih dan Anugerah dari Tuhan. Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada semua jajaran IFA Pusat atas bantuannya. Pesan buat IFA Pusat: (1) Jangan bosan-bosan memberi kami support baik melalui HP/telepon maupun di setiap pertemuan agar kami tetap kuat, semangat mengembangkan IFA Dasyat untuk lebih dasyat lagi. (2) Tolong untuk pembelian Katalog dan pembelian Starterkit ditetapkan berbonus produk Cookware. Untuk teman-teman di seluruh Indonesia, marilah kita membangun IFA Dahsyat lebih dasyat lagi dengan cara lebih banyak berdoa lagi, lebih bekerja keras lagi, lebih fokus, dan pantang mundur menghadapi tantangan yang menghadang untuk mencapai cita-cita dan membuat mimpi-mimpi kita jadi nyata. Lusyen Lempang – Toraja, Sulawesi Selatan.
Ingin Raih KPI Bersama Suami Syukur alhamdulilah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya serta limpahan rizki kepada saya. Berkat dorongan dan motivasi upline saya (Depot Bandung Djunaedhy) serta dukungan dari suami saya Drs. ASep Hermawan, anak-anak, para leader dan member, akhirnya saya bisa mendapatkan KCSM. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih untuk upline dan member. Anda adalah team saya yang dahsyat. Juga kepada Manajemen IFA Pusat yang selalu memberikan support kepada saya. Kepada Pak Saputra, terima kasih atas motivasi Bapak sewaktu di IBTN yang menjadi pondasi mental bagi saya, dan menyadarkan bahwa saya BISA. Tanpa dukungan dari semua pihak mungkin saya belum meraih itu semua. Untuk ke depan, harapan saya, semoga bisa meraih KPI bersama suami. Untuk semua leader dan member, Anda pasti bisa meraih semua komisi yang telah disediakan oleh IFA. Gali terus potensi diri, semangat dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Jadikan itu semua sebagai motivasi diri menuju kesuksesan. Terima kasih IFA. Bersama IFA mimpi jadi nyata! DAHSYAAAT! Elia Nurmala (ID 000. 271.153.5), Leader Depot IFA Bandung Djunaedhy.
Anugerah Luar Biasa Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rizki yang dilimpahkan kepada saya. Setelah saya mendapatkan KCSM pada bulan Mei 2010, di tahun yang sama pula saya dapat meraih KPI, tepatnya pada bulan september 2010. Sungguh suatu anugerah yang luar biasa. Terima kasih untuk member saya yang sangat dahsyat, semoga mereka juga dapat meraih seperti apa yang sudah saya raih. Juga tak lupa untuk IFA Pusat atas kepedulian, kebersamaan, dan kekeluargaan yang membuat saya mampu mewujudkan impian impian saya. Siti Patimah – Penarik, Bengkulu.
April 2011 17
Modern Kebaya:
kian hidup dengan sentuhan kontemporer tanpa harus kehilangan garis tradisi dan nilai sejarahnya.IFA menghadirkannya untuk Anda.
Celeb Comment
Produk IFA di Mata Mereka Olesya Turkovskaya (Siberia, Rusia):
“Killer Soes IFA Bikin Kakiku Kian Seksi” Saya baru kali ini bekerjasama dengan IFA untuk pemotretan katalog. Tapi dari awal saya lihat pakaian, sepatu, dan aksesoris yang dimiliki IFA sangat cantik. Dan dari sekian banyak produk IFA, saya paling suka dengan killer shoes warna biru dengan bahan suede ini. Saya benar-benar suka banget sama sepatu ini dan saya harap saya bisa segera memilikinya karena sepatu ini bukan hanya nyaman digunakan, tapi juga membuat kaki saya semakin terlihat seksi. Untuk IFA, semoga semakin berkembang dan maju serta memperkaya produk-produknya.
Ana Paula Becker (Brazil):
“Banyak Koleksi Cantik dari IFA” Aku suka banget sama produk-produk IFA, terutama sepatunya. Sebetulnya sih aku memang pencinta sepatu, dan IFA banyak menyediakan sepatu hak tinggi yang bagus dan terlihat seksi yang nyaman dikenakan. Aku melihat banyak koleksi cantik untuk wanita muda dan remaja yang feminin dan ingin selalu tampil manis. Tapi aku pikir IFA bisa menyediakan lebih banyak koleksi untuk perempuan Indonesia yang berusia 20-an yang ingin tampil maksimal dengan memadupadankan sepatu hak tinggi yang keren, skinny jeans, dan atasan yang nge-rock sehingga mereka bisa terlihat santai tapi tetap seksi ala rock star.
Renata Wandzicka (Polandia):
“Rok Pensil IFA Bikin Tubuhku Terlihat Lebih Ramping”
Aku suka sama produk-produk IFA. Dan dari sedemikian banyak produk IFA yang dipasarkan, aku paling suka sama rok pensilnya. Aku suka sama rok itu karena bisa membuat tubuhku terlihat jauh lebih ramping. Selain itu, bahan dan potongannya juga pas dan nyaman di tubuh. Saran untuk IFA agar tambah maju adalah kembangkan terus segi marketingnya dan cari strategi marketing yang mutakhir. Sukses terus untuk IFA! 20 April 2011
Celeb Comment Zivanna Letisha (Putri Indonesia 2008):
Produk IFA Mengakomodir Kebutuhan Para Wanita Aku senang banget bisa dapat kesempatan bekerjasama dengan IFA untuk pemotretan hari ini. Apalagi aku lihat semua kru yang terlibat kan asli Indonesia dan enggak ada campur tangan pihak asing. Selain itu, aku juga lihat produk-produk IFA bagus-bagus, sangat mengakomodir kebutuhan para wanita khususnya. Aku juga lihat produk-produk IFA sangat bisa menyesuaikan diri dengan selera pasar, dan segmentasi usianya jelas. Aku paling suka dress motif garis-garis vertikal hitam-putih. Aku suka dress ini karena emang menggambarkan selera wanita muda aja. Kalau sepatunya aku suka koleksi high heelsnya. Saran untuk IFA, aku rasa mungkin lebih banyakin promosinya aja dan pengenalan produknya ke kalangan khalayak ramai, harus lebih gencar lagi supaya semakin banyak yang kenal IFA. Informasi mengenai lokasi depotnya juga harus gencar supaya orang-orang yang berminat ini enggak kebingungan harus cari depotnya dimana aja.
Deasy Natalia Julius:
Aksesoris IFA Unik & Lucu
Sebelumnya kan aku pernah ikut pemotretan di IFA, dan aku lumayan surprised waktu tahu kalau produk-produk IFA ini asli Indonesia. Aku rasa kualitas produk-produk IFA sudah sangat bagus, baik dari segi variasi desain, potongan, keunikan detail, dan dari ragam warnanya. Enggak kalah lah sama produk luar. Aku suka banget sama aksesorisnya karena unik-unik dan lucu-lucu. Bisa disesuaikan juga, mau pakai baju apa dan datang kemana. Sarannya untuk IFA, mungkin dari segi promosi dan penciptaan brand awareness dan brand imaging aja. Tujuannya ya supaya makin banyak lagi orang yang tahu tentang IFA dan mau mengenal produkproduk IFA secara lebih mendalam. Dengan begitu, nantinya pasti akan mudah menjaring member-member baru dan memperluas pasar.
Veronika Hladikova (Czech Republic):
Sepatu IFA Pas dengan Bentuk Kakiku Aku senang bisa bekerjasama dengan IFA. Aku rasa koleksi fesyen kalian sangat lengkap dan bagus-bagus. Aku suka sekali dengan sepatu dan aksesoris IFA karena mengikuti tren. Sepatunya pas dengan bentuk kakiku sehingga nyaman dikenakan. Aku rasa banyak juga pakaian IFA yang bagus, sayangnya mungkin karena konsep outdoor hari ini, aku agak kepanasan dan pakaian yang aku gunakan seperti membuat keringatku terus keluar, hahaha... Tapi selebihnya, IFA sudah cukup bagus. Teruslah kreatif mengembangkan produk dan perbanyak variasinya agar pecinta fesyen bisa mendapatkan koleksi yang benar-benar lengkap untuk isi lemari mereka. Ditta April 2011 21
Fashion Reference
Kebaya
Pesona Keanggunan Wanita Indonesia Indonesia menyimpan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Salah satunya adalah kebaya, kain tradisional khas perempuan yang kini menjadi busana nasional. gallery.photo.net/ by Kenvin Pinardy
P
uluhan tahun silam, model kebaya hanyalah terlihat sangat “biasa”, bahkan terkesan kuno. Namun sejalan dengan perkembangan zaman, kebaya bermetamorfosis ke dalam beragam gaya. Di tangan para desainer muda, kebaya kini tampil dengan gaya kontemporer, serta cara pemakaiannya pun tak seribet seperti dulu, bisa dipakai di acara formal ataupun informal.
Sejarah Kebaya
Kebaya, seperti juga sejarah, mengalir mengikuti waktu, beradaptasi dengan zaman yang semakin maju dan memiliki cerita panjang yang bisa ditelusuri hingga abad ke-15 Masehi. Dari sisi sejarah, kebaya merupakan busana atasan yang pertama kali dikenakan wanita Indonesia, terutama perempuan Jawa, yang digunakan bersama kain. Namun pada akhir abad ke19, kebaya juga populer sebagai busana para perempuan Belanda yang membutuhkan pakaian yang cocok dengan iklim tropis Indonesia. Selain itu, kebaya juga pernah populer di kalangan perempuan peranakan Tionghoa sehingga muncul sebutan kebaya encim. Perjalanan panjang kebaya pun ikut memengaruhi bentuk kebaya yang digunakan perempuan Indonesia. Dokumentasi lama dari abad ke-19 milik keluarga keraton (Surakarta, Yogyakarta, Cirebon) di tanah Jawa masih merekam kebaya panjang ini dengan beberapa ornamen kenegaraan yang terpasang di beberapa sisinya. Gelang dan jam dikenakan di luar lengan 22 April 2011
kebaya, sementara bros serangkai tersemat di bagian depan membentuk suatu penutup. Jenis ini akhirnya merambah permainan bahan. Katun kasar dan tenun tradisional tentu saja menjadi cikal bakalnya. Namun, beludru, sutra, dan katun halus kemudian menggantikan bahan-bahan keras sesuai dengan masuknya koloni Eropa ke Indonesia dan membuka jalur perdagangan tekstil antarnegara Kurun abad ke-19 dan masa pergerakan pada awal abad ke-20 adalah masa gemilang bagi kebaya. Pada masa itu kebaya juga digunakan kaum pendatang Eropa dan Tionghoa dengan ragam penyesuaiannya. Misalnya, kebaya bangsawan dan keluarga keraton terbuat dari sutra, beludru, dan brokat dengan hiasan sulam emas. Sementara golongan awam mengenakan bahan katun dan tenun kasar. Kaum keturunan Eropa biasanya mengenakan kebaya berbahan katun halus dengan aksen lace di pinggirnya. Adapun kaum Tionghoa menggunakan kebaya dengan potongan yang lebih pendek dan sederhana dengan hiasan yang berwarna, lazim disebut kebaya encim. Seiring berjalannya waktu, kebaya berubah dan sempat tergerus zaman. Apalagi pada masa pendudukan Jepang, ketika kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah. Pendudukan Jepang di Indonesia memutus jalur perdagangan tekstil dan perlengkapan penunjangnya, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan. Sejak masa itu, jejak kebaya sedikit terhapus. Demikian yang dinukil ifashion+ dari Koran SI.
Kebaya di Tangan Para Desainer Muda
Kebaya kembali bangkit dari keterpurukannya. Bersama dengan maraknya batik, kebaya pun terangkat kepopulerannya. Pada awal 1990-an, Ghea Panggabean menghadirkan kebaya “gaya baru” menggunakan material sutra organdi dengan sulaman khas keraton. Ghea pun berhasil meyakinkan bahwa kebaya bisa dipakai sebagai busana kontemporer dengan padu padan tidak terbatas hanya dengan kain panjang atau sarung. Kebaya ala Ghea ini pun menjadi populer sebagai busana kaum elite dan pada akhirnya banyak dikembangkan desainer lokal lain. “Kebaya itu unik karena sangat mudah beradaptasi terhadap setiap jenis bawahan, bisa dikenakan untuk setiap acara, dan seksi,” kata Ghea seperti yang dikutip Koran SI. Tak hanya di tangan Ghea kebaya modern berevolusi. Kita kini mengenal kebaya Anne Avantie, Marga Alam, Zaenal Songket, ataupun Amy Atmanto, para desainer generasi baru yang serius menggarap kebaya dengan sentuhan kontemporer tanpa harus kehilangan nilai sejarahnya. Sebutlah Amy Atmanto yang setiap tahun selalu menghadirkan kreasi baru kebaya, baik secara pola, siluet, cutting, maupun material. Di tangan Amy, kebaya bukan hanya berbahan sutra, katun, ataupun beludru, melainkan merambah ke jalur sifon, shantung, lace, ataupun jenis tekstil lainnya, yang kemudian ditingkahi teknik bordir, renda, pilin, lipit, layer hingga quilt untuk mewarnai kemegahan kebaya. Tidak ketinggalan juga aplikasi ornamen penuh kilau macam payet, kristal, atau batu-batu mulia sehingga kebaya bukan lagi sebuah busana, melainkan sebuah karya seni.
weddingnouveau.com
wothousandthings.blogspot.com
Langkah Merawat Kebaya
Merawat kebaya tidaklah mudah. Banyaknya variasi aplikasi seperti payet dan bahan kain yang rapuh membuat Anda harus berhati-hati dalam menanganinya. Apalagi jika kebaya tersebuat terbuat dari bahan khusus, maka penanganannya pun harus khusus pula. Berikut sembilan langkah merawat kebaya dari metrogaya.com yang bisa Anda coba: Kebaya tidak perlu dicuci tiap kali selesai dipakai. Asal tidak kotor dan berbau, cukup diangin-anginkan saja. Setelah 3-5 kali dipakai, lakukan dry clean, khususnya pada kebaya berbahan rentan seperti lace, silk, chiffon dan tulle. Hindari mencuci kebaya dengan mesin cuci, karena putaran mesin akan merusak kain dan aplikasi payetnya. Selain beresiko merusak aplikasi payet, tindakan tersebut juga merusak serat kain yang halus. Untuk pencucian manual, gunakan deterjen yang tidak mengandung pemutih. Lebih baik menggunakan shampoo sebab shampoo dapat melembutkan kebaya. Selesai dicuci, jangan diperas untuk mengeringkan. Cukup di remas-remas sebentar. Hindari menjemur kebaya dari bahan lace atau tulle, terutama yang sarat dengan aplikasi payet dengan cara menggantung. Karena akan merubah konstruksi dan garis kebaya. Hindari menyetrika kebaya, karena akan merubah tekstur bahan menjadi lemas. Bila kusut, cukup digantungkan saja. Lipat dan simpan kebaya dalam sebuah tempat atau kotak khusus. Sekali-kali keluarkan koleksi kebaya dan angin-anginkan agar kebaya tetap terawat. Dan jangan lupa letakkan kapur barus di tempat Anda menyimpan kebaya. Akhirnya, selamat mencoba. Tunjukkan pesona keanggunan Anda sebagai wanita Indonesia dalam balutan busana yang terlahir dari rahim budaya bangsa kita ini. M. Kodim/berbagai sumber.
April 2011 23